Anda di halaman 1dari 16

Materi Training

Pre-Action System

Biznet
1. Pre-action adalah system pemadam
kebakaran yang mengunakan media
pemadaman berupa air, yang di design
untuk melindungi suatu perangkat yang
dikontrol dan dikendalikan oleh kontrol
panel Fire alarm ( MCFA )
2. System Pre-action ini dapat merusak
perangkat yang di lindunginya.


Gambaran umum tentang Pre-action system
1. Deluge Valve DV-5.


Komponen Pendukung Pre-action





Deluge valve diinstalasi terhubung dengan
pompa fire building, selama solenoid
deluge valve tidak mendapat tegangan 24
VDC dari kontrol panel, air akan standby
pada diaprham chamber deluge valve.

2. Pipa Besi dan Sprinkle sebagai media penyaluran.


Komponen Pendukung Pre-action



Pipa besi dan sprinkle sebagai jalur
keluarnya air pada saat deluge valve aktif

System Features
1 Signaling Line Circuit (SLC) 159 module
dan 159 detector

4 on-board NACs

Memiliki memory untuk merecord setiap event
( 800 Event )

80 character LCD display with QWERTY
keypad

3. Kontrol Panel
Type NFS 320

Komponen Pendukung Pre-action













Manual Abort Station





Pendeteksi Input

Pembatalan Pre-action

Photoelectric Smoke
Detector


Low Air Pressure


Manual Pull Station




Komponen Pendeteksi Pre-action













Komponen Output

Alarm Bell



Strobe & Horn



Solenoid Valve




Komponen Output Pre-action
Alarm Pre-action











Ada dua tingkatan

1. Single Zone.
Jika salah satu smoke detector aktif ( mendeteksi
asap )

Mengaktifkan: Bell dan Evacuate area


2. Cross Zone.
Jika salah satu smoke detector aktif dan Low Air
Pressure switch aktif ( Low presure switch aktif
apabila dry pipe pada jaringan sprinkle mengalami
penurunan pressure dari 15 psi menjadi 10 psi
yang di akibatkan dari sprinkle pecah atau ada
kebocoran.

Mengaktifkan: Strobe & Horn


Pembatalan discharge Pre-action











Manual Abort Station

Dalam kondisi cross zone ( smoke detector
dan low air pressure switch aktif ) 30 detik
kemudia Pre-action akan keluar, untuk
membatalkan keluarnya pre-action tersebut ,
aktifkan manual abort.

Cara mengaktif kan manual abort.
- Tekan switch dengan ditahan

Note : Selama manual abort delay time akan
berhenti di 10 detik terakhir, apabila manual
abort di normalkan ( switch dilepas ) 10
detik kemudia Pre-action akan keluar


Proses Alarm
Input Single Zone



Output Single Zone



Output Cross Zone



Input CrossZone



Time Delay



Pre-action Discharge



Secara Otomatis

Cara ini di kontrol dan di operasikan sepenuhnya oleh kontrol panel.

Jika Low Air Pressure switch aktif ( Low presure switch aktif apabila dry
pipe pada jaringan sprinkle mengalami penurunan pressure dari 15 psi
menjadi 10 psi yang di akibatkan dari sprinkle pecah atau ada kebocoran.
Kontrol panel akan mengaktifkan Strobe & Horn.

30 detik dari konsisi cross zone maka Pre-action akan Discharge
Cara Kerjanya : Jika satu semoke detector aktfi / mendeteksi asap kontrol
panel akan mengaktifkan Bell dan Evacuate area, kemudian







Cara kerja Pre-action
Secara Manual Electrik

Cara ini di lakukan oleh operator dengan cara
mengaktifkan Manual release , seketika itu juga
pre-action akan discharge dan air akan mengisi
jaringan sprinkle..

Note : manual release digunakan apabila terjadi
kebakaran api sudah membesar akan tetapi
sensor / smoke detector terlambat berkerja, untuk
mengaktifkan pre-action dengan cara
mengaktifkan manual Release.
Cara Kerja Pre-action
Secara Manual

Cara ini di lakukan oleh operator dengan cara
mengaktifkan Manual pada rangkaian Pre-action
system, seketika itu juga pre-action akan
discharge dan air akan mengisi jaringan sprinkle..

Note : Secara manual ini dilakukan apabila terjadi
kebakaran akan tetapi kontrol panel mengalami
kegagalan system ( kontrol panel tidak mendapat
supply 220 VAC dan 24 VDC / kontrol panel
mengalami kerusakan ) Manual Valve



Cara Kerja Pre-action
Trouble Shooting
Kondisi Fault / Trouble

Lampu LED System trouble pada kontrol
panel menyala ( Menyala kuning dan
Blingking ).

Buzzur Internal pada kontrol panel aktif.

Layar LCD menunjukkan lokasi jenis
trouble.
Misalnya:
- AC Failure
- Battery Trouble.
- Open Circuit Module Address XX
- Short Circuit Module Address XX




Langkah-langkah penanganan kondisi trouble
Tahapan-Tahapanya.

Periksa Jenis trouble dengan melihat layar LCD

Jenis Trouble yang biasanya terjadi
1. AC Failure
- Artinya tegangan 220 VAC tidak mensupli MCFA

Tindakan : Periksa sumber tegangan MCFA.

2. Battery Trouble
- Artinya battery tidak terhubung ke MCFA atau tegangan
battery tidak mencapai 24 VDC ( Battrey Droop )

Tindakan: Periksa koneksi battery pada MCFA, jika konek
battery lepas, kencangkan kembali, dan jika battery droop
ganti battery dengan yang baru.


Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai