Anda di halaman 1dari 25

Automatic Fire Suppression

Automatic Fire Suppression

I. Pengenalan Produk / General Information

Automatic Fire Suppression adalah alat untuk memadamkan api dengan memanfaatkan
fluida bertekanan dan katup (valve) sebagai pengontrol aliran fluida.

Bisa diaplikasikan pada unit dan alat transportasi yang berpindah tempat, yang
digunakan untuk melindungi orang dan peralatan dari bahaya & kerusakan yang dapat
disebabkan oleh api (kebakaran).

VDAS ROP System dimodifikasi untuk memadamkan api secara cepat & mengurangi
kemungkinan api membesar. Penambahan tekanan adalah metode yang digunakan
untuk menjalankan VDAS ROP System. Gaya dari tekanan ini menjaga ROP Valve
tetap tertutup.

Tugas utama dari System pemadam api bertekanan adalah menekan / memadamkan
kebakaran dengan menghilangkan supply oksigen. Kategori A sumber kebakaran.
Kategori B zat yang mudah terbakar, & mengisolasi sumber penyalaan api / sumber
kebakaran, seperti reaksi kimia, panas, electrical, & energi gerak. Sistem ini bukan
ditujukan sebagai pemadam api utama.

II. Description System

Fire Suppression QTEC menggunakan VDAS (Vehicle Detection Actuation System),


yang terdiri dari 3 komponen, antara lain :
1. Automatic Detection System dengan pilihan untuk manual actuator oleh
operator di dalam cabin maupun diluar cabin.
2. Storage cylinder yang terdiri dari 6% Aqueous Film Forming Foam (AFFF),
dengan gas nitrogen kering bertekanan hingga 1350 kPa dalam 20 o Celcius.
3. A distribution network of hoses and stainless steel tubes untuk menyalurkan zat
pemadam AFFF ke semua nozzle.

1
Automatic Fire Suppression

Ada 2 sistem, ROP & LOP.

 ROP (Rise of Pressure) memanfaatkan penambahan tekanan untuk


mengaktifkan system dan mengeluarkan cairan pemadam ke area bahaya yang
telah ditentukan.

Ketika manual actuator diaktifkan (ditekan), tekanan dari aktuator tersebut akan
menekan Check Valve (pada ROP Valve) dan kemudian menekan piston ke bawah,
sehingga fluida bertekanan yang terdapat dalam cylinder tank akan keluar menuju
semua nozzle, lalu disemprotkan oleh noozle.

Ketika hose sensor terlubangi (terbakar/terkelupas karena api/panas), maka tekanan


yang ada dalam hose sensor tersebut akan hilang, sehingga piston yang terdapat
pada LPRM akan naik (ikut tersedot ke atas dikarenakan hilangnya tekanan pada
hose sensor tersebut). Seiring naiknya piston, maka tekanan yang terdapat pada
LPRM Cylinder akan keluar melalui Check Valve pada LPRM menuju Check
Valve pada ROP valve dan mendorong piston pada ROP Valve ke bawah, sehingga
fluida bertekanan yang terdapat dalam cylinder tank akan keluar menuju noozle dan
disemprotkan oleh noozle tersebut.

2
Automatic Fire Suppression

1. Automatic Detection System


a. Manual Actuator.
Merupakan langkah manual untuk operator jika diperkirakan api menyala,
dengan cara menarik safety lock kemudian tekan actuatornya. Dengan
ditekan, maka tekanan yang stand by di dalam actuator tersebut akan
mangalir menuju Cilinder Tank melalui Check Valve yang terdapat pada
ROP Valve. Letak Actuator ini di dalam Cabin Operator dan di luar.

b. Automatic.
Berfungsi sebagai actuator otomatis atau sebagai sensor jika kebakaran
terjadi.
Red Nylon Tube, merupakan hose sensor untuk mendeteksi suhu atau panas
akibat kebakaran yang terjadi.

3
Automatic Fire Suppression

LPRM (Linear Pressure Release Module) Cylinder, merupakan automatic


actuator (yang berisi Nitrogen bertekanan) yang berhubungan langsung
dengan hose sensor (Red Nylon Tube) dan Cylinder Tank. Tekanan dalam
LPRM Cylinder ini 1000 kPa.

2. Storage Cylinder (Cylinder tank)

Berfungsi sebagai tempat untuk menampung/menyimpan fluida bertekanan


(water, foam, nitrogen).

Pada bagian atas terdapat ROP Valve. Bagian – bagian dari ROP Valve adalah
sebagai berikut :

4
Automatic Fire Suppression

Komposisi fluida bertekanan tersebut diantaranya :


 55% water.
 6% Aqueous Film Forming Foam.
 39% Dry Nitrogen Gas dengan tekanan 1350 kPa.

Bracket berfungsi sebagai dudukan dari cylinder tank.

5
Automatic Fire Suppression

3. A distribution network of hoses and stainless steel tubes.

Siphon Tube (kiri) & Hydraulic Hose (kanan), berfungsi untuk


mendistribusikan isi dari cylinder tank (Fluida bertekanan) ke semua noozle.

Shutdown & Monitoring Panel


Alarm panel digunakan untuk memonitor keadaan dari pressure switch dan kondisi
Alarm dari sistem VDAS ROP ini.

Pressure Switch
Pressure switch berfungsi untuk memonitor tekanan cylinder, fire alarm detection dan
engine shutdown pada alarm panel. Tersedia dalam 3 pengaturan / setting :
 200 kPa
 800 kPa
 1100 kPa

6
Automatic Fire Suppression

Sistem kerja
1. ROP system.

Manual Actuator

Alarm Shutdown Panel

Manifold Check Valve


Valve

Siphon Tube
ROP Valve

Nozzle

ROP (Rise of Pressure) memanfaatkan penambahan tekanan untuk


mengaktifkan system dan mengeluarkan cairan pemadam ke area bahaya yang
telah ditentukan.

Ketika manual actuator diaktifkan (ditekan), tekanan dari aktuator tersebut


masuk melalui check valve & akan menekan piston (pada ROP Valve) ke
bawah, sehingga fluida bertekanan yang terdapat dalam cylinder tank akan
keluar menuju semua nozzle lalu disemprotkan oleh noozle.

7
Automatic Fire Suppression

2. ROP with LOP system

Red Nylon
Tube

LPRM Cylinder

Ketika hose sensor terlubangi (terbakar/terkelupas karena api/panas), maka tekanan


yang ada dalam hose sensor tersebut akan hilang, sehingga piston yang terdapat
pada LPRM akan naik (ikut tersedot ke atas dikarenakan hilangnya tekanan pada
hose sensor tersebut). Seiring naiknya piston, maka tekanan yang terdapat pada
LPRM Cylinder akan keluar melalui Check Valve pada LPRM menuju Check
Valve pada ROP valve dan mendorong piston pada ROP Valve ke bawah, sehingga
fluida bertekanan yang terdapat dalam cylinder tank akan keluar menuju noozle dan
disemprotkan oleh noozle tersebut.

III. Sistem Design

Dalam system design ini, pertama kita harus mengetahui perkiraan perkiraan
dimana resiko kebakaran akan terjadi (Fire Risk Assessment) & bagaimana kita
harus mengambil langkah awal untuk menanggulanginya.

Fire risk assessment.


Kebakaran akan terjadi di lokasi dimana ada interaksi antara Oksigen, bahan bakar,
& sumber nyala. Sistem VDAS ROP ini dirancang untuk melindungi terjadinya
kebakaran dengan klasifikasi sebagai berikut :
Kelas A : Material yang mengandung bahan karbon padat, seperti kayu, kertas,
karet, debu mudah terbakar, batu bara.
Kelas B : Cairan mudah terbakar, misalnya bensin, cairan hydraulic, oli, dan
beberapa kombinasi coolant.
Kelas C : Komponen Elektrik.

8
Automatic Fire Suppression

Semua lokasi yang rentan terhadap kebakaran perlu diidentifikasi, misalnya :


1. Internal Combustion Engine.
2. Exhaust System.
3. Turbocharge.
4. Electric Motor & Alternator.
5. Filter.
6. Cylinder Head.

Nozzle.
QTEC Fire Suppression Memiliki 3 jenis nozzle, diantaranya :

Nozzle Part Spray Characteristic Included Recommended Aplication


Number Spray Angle
9,5 QTB061 High Flow 60 High Risk
9W QTB066 High Flow, Wide Angle 120 High Risk, Close to Hazard surface area
4,8 QTB065 Medium Flow 50 Small Area Risk

Jarak antara ujung nozzle dengan permukaan dari daerah yang berbahaya
menentukan jenis nozzle yang akan digunakan.
1. Saat jarak antara ujung nozzle dan daerah yang rawan kebakaran kurang
dari 450 mm ( ≤ 450 mm), rekomendasi menggunakan nozzle 9W.
2. Saat jarak antara ujung nozzle dan daerah yang rawan kebakaran lebih
dari 450 mm ( ≥ 450 mm), rekomendasi nozzle yang digunakan 9,5.

Berikut ulasan detail mengenai jarak, derajat penyemprotan (spray angle), dan tipe
nozzle yang digunakan :
 Nozzle 9,5 mencapai 43,6o.
 Nozzle 9W mencapai 82o – 83,5o.

Berikut data mengenai jarak pemasangan antar nozzle (y) maupun jarak
pemasangan nozzle dengan permukaan daerah yang rawan kebakaran (x).

9
Automatic Fire Suppression

W : Diameter area yang dilindungi.


Z :

Catatan :
Tinggi maksimum (dari ujung nozzle ke permukaan daerah rawan kebakaran) yang
diijinkan untuk nozzle 9W & 9,5 untuk melindungi daerah rawan kebakaran adalah
0,5 m (500 mm).

10
Automatic Fire Suppression

IV. Jumlah & kapasitas Cylinder

Dalam pemilihan Cylinder Tank, jumlah nozzle mengindikasikan kapasitas dari


Cylinder Tank.
Berikut tabelnya :

Dan berikut tabel mengenai komposisi Fluida (Water & foam) sesuai dengan
ukuran Cylinder.

V. Recharging

Cara pengisian Water, Foam, & Nitrogen pada Cylinder Tank sebagai berikut :
1. Tools yang diperlukan dalam Pengisian Nitrogen.

Tabung Hose
Nitrogen

Pressure gauge
& valve

11
Automatic Fire Suppression

2. Pengisian Water & Foam.

 Buka Schraeder valve untuk


membuang udara yang terperangkap.

 Buka Fill Plug untuk mengisikan


Water & Foam.

 Isikan Water & Foam ke dalam


Cylinder Tank.

12
Automatic Fire Suppression

3. Pengisian Nitrogen.

o Pastikan hose penghubung


LPRM dengan Cylinder Tank
tidak terhubung

o Isi Nitrogen ke Cylinder Tank


sampai tekanan 1350 kPa

o Isi Nitrogen ke dalam tabung


LPRM sampai tekanan 1000 kPa

o Setelah pengisian, sambungkan


kembli hose dari LPRM ke
Cylinder Tank

4. Periksa kebocoran dengan memberikan busa sabun ke nipple dan


sambungan hose.

13
Automatic Fire Suppression

VI. Trouble Shooting

Problem Solution

1. LPRM kehilangan tekanan/tekanan rendah a. Cek kebocoran pada hose sensor, dan LPRM
valve
2. Cylinder tank low pressure a. Cek kebocoran pada ROP valve

3. Alarm tidak berfungsi ketika kebakaran terjadi a. Cek alarm, dan rangkaian kelistirikannya
(arus singkat, terbakar, atau putus)
4. Tekanan pada hose sensor berkurang / tidak ada a. Cek kebocoran pada hose sensor

5. ROP system no function a. Cek kebocoran pada manifold, actuator, dan


ROP valve
6. LOP system no function a. Cek kebocoran pada hose sensor, LPRM, dan
ROP valve

2
3

1
8

14
Automatic Fire Suppression

15 14

11

Maintenance
1. Periksa cylinder tank & bracket.
2. Periksa cylinder line / supply line (hose).
3. Periksa tekanan di Cylinder LPRM & Cylinder Tank.
4. Periksa tekanan manual actuator.

15
Automatic Fire Suppression

5. Periksa dust cap & nozzle.


6. Periksa dan pastikan Qtec control panel berfungsi.
7. Periksa check valve (dengan foam).
8. Periksa cylinder cradle bracket mounting & condition.
9. Periksa cylinder cradle straps & rubber sudah lengkap dan kencang.
10. Periksa kondisi actuator catridge.
11. Periksa dan pastikan safety pin sudah lengkap dengan chain, dan periksa apakah
actuator assy bisa beroperasi.
12. Bersihkan semua system hose dan semprot dengan udara bertekanan.
13. Periksa semua system hose dari kebocoran dan kondisinya.
14. Periksa pyro tube mounting & wick corrosion.
15. Pastikan bahwa semua mounting bracket nozzle sudah kencang.
16. Periksa semua spray nozzle o-ring & kondisi serta posisi dust cap.
17. Periksa dan lumasi all o-ring nozzle & actuator assy.
18. Periksa kondisi panel alarm & function test.
19. Lakukan system discharge test dengan actuation system.

16
Automatic Fire Suppression

17
Automatic Fire Suppression

18
Automatic Fire Suppression

19
Automatic Fire Suppression

20
Automatic Fire Suppression

21
Automatic Fire Suppression

22
Automatic Fire Suppression

23
Automatic Fire Suppression

24
Automatic Fire Suppression

25

Anda mungkin juga menyukai