Anda di halaman 1dari 10

Standart operasional & Procedure (SOP)

Pengoperasian Deaerator

1 / 10
Mengenal dan Mengoperasikan Deaerator “Pressurized” dan “PRV - Desuperheater”

Pada dasarnya ada 2 (dua) system yang di control pada pembahasan ini, yaitu:
1. System Deaerator Pressurized, dan
2. System Pressure Reducing Valve “PRV”
Adapun perlengkapan utama dari ke dua system, yaitu:
A. Panel Box Control
B. Control Valve, dan
C. Sensor

A. Panel Box Control

Pada panel box terdapat 2 (tiga) bagian, yaitu


1. Control Deaerator (pada bagian atas panel), yang berfungsi sebagai:
1.1. Pengontrol dari “Level” air deaerator, dengan menggunakan controller jenis SX-80
kombinasi dengan LC2250 sebagai Level Transmitter.
1.2. Pengontrol “Pressure” deaerator, dengan menggunakan controller jenis SX-80.
1.3. Display “Temperature” air deaerator, dengan menggunakan controller jenis SX-80.
1.4. “Alarm” level air deaerator, dengan menggunakan controller LC1350.
1.5. MCB untuk mengaktifkan masing-masing controller dan alaram.
1.6. Pilot Lamp. sebagai indicator Alarm Level High, 1st Low dan 2nd Low.
1.7. Pilot Lamp. Sebagai indicator Alarm Pressure Deaerator High dan Low.
1.8. Pilot Lamp. Sebagai indicator Alarm Temperature Deaerator High dan Low.
1.9. Push Button Reset Sirene Alarm terhadap Level Alaram High dan 1st Low.
1.10. Emergency Stop untuk memutus signal control dari Panel Box ke masing – masing
Control Valve yaitu Control Valve Air dan Control Valve Steam.

2. Control “PRV” = Pressure Reducing Valve – Desuperheater (Pada bagian tengah panel), yang
berfungsi sebagai:
2.1. Pengontrol pressure steam dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah
yang steam tersebut akan di pakai untuk pemanasan air deaerator deaerator,
dengan menggunakan controller jenis SX-80.
2.2. Pengontrol Temperature dari steam yang telah diturunkan, dari temperature steam
Superheate menjadi temperature steam saturasi dengan menggunakan controller
jenis SX-80.
2.3. Mengaktifkan Pompa Desuperheater dalam posisi Auto atau Manual yang berfungsi
sebagai pompa penyupplay air dari deaerator ke system PRV – Desuperheater.
2.4. MCB untuk mengaktifkan masing-masing controller dan alaram.
2.5. Pilot Lamp. Sebagai indicator Alarm Pressure “PRV” High dan Low.
2 / 10
2.6. Pilot Lamp. Sebagai indicator Alarm Temperature “Desuperheater” High dan Low.
2.7. Emergency Stop untuk memutus signal control dari Panel Box ke masing – masing
Control Valve yaitu Control Valve Air dan Control Valve Steam.

Level Control Deaerator

Ada beberapa factor yang perlu di control pada system ini, yaitu:
1. Control terhadap level air deaerator.
Air ke deaerator masuk melalui control valve pada bagian paling atas. Dengan system ini kita
dapat mengontrol berapa ketinggian (%) level air deaerator yang kita inginkan yang
memungkinkan penggunaan air ke boiler. Dengan pengaturan level yang baik
memungkinkan pencampuran steam dengan air dapat lebih maksimal sehingga untuk
mencapai temperature yang diinginkan menjadi lebih cepat. Untuk visual kondisi level air di
deaerator dapat di lihat pada sight glasses yang terpasang satu tempat dengan sensor level
dan sensor alarm yang di sebut dengan sensor chamber. Ada tiga indicator alarm yang di set
sebagai indikasi bahaya bagi level, yaitu: High Alarm, 1st Low Alaram dan 2nd Low Alarm.
Khusus untuk kondisi alarm pada deaerator apabila terjadi alaram maka selain lampu
indicator alarm level pada pintu panel menyala diikuti dengan lampu emergency dan sirene.
Untuk bunyi sirene dapat di reset tetapi hanya pada indiksi High Alarm dan 1st Low Alarm
saja sedangkan untuk 2nd Low Alarm tidak dapat di reset. Tombol Emergency Stop Level
berfungsi untuk memutus signal control dari panel ke control valve air.
2. Control terhadap pressure di deaerator.
Sesuai dengan nama system yaitu “Deaerator Pressurized” berarti deaerator ini akan
bertekanan pada saat beroperasinya. Steam masuk ke deaerator melalui control valve pada
bagian bawah tepatnya di bawah dari control valve air. Pressure ke deaerator harus betul-
betul di control karena akan mempengaruhi temperature yang akan di capai. Pressure yang
nantinya diijinkan yaitu 0,1 barg s/d 0,3 barg. Pressure tersebut penting untuk di jaga karena
apabila pressure deaerator berada di bawah pressure yang di ijinkan maka temperature air
di deaerator tidak akan tercapai sesuai dengan temperature yang di harapkan. Begitu juga
apabila pressure melebihi jauh dari pressure yang di ijinkan maka nantinya deerator tidak
akan bisa bertekanan karena water seal yang ada akan hilang terdorong oleh pressure yang
terbentuk melebihi tekanan yang diijinkan. Adapun pilot lamp sebagai indicator terhadap
alarm pressure yang terjadi yaitu High Alarm dan Low Alarm. Tombol Emergency Stop
berfungsi untuk memutus signal control dari panel ke control valve.
Sangat penting untuk dipehatikan, di mana waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan
temperature air di deaerator berhubungan dengan temperature air di Feed Tank. Makin
tinggi temperature air Feed Tank maka akan semakin cepat temperature air di deaerator ikut
naik. Disarankan untuk temperature air di Feed Tank berkisar 700C s/d 800C.

PRV - Desuperheater

“PRV” Pressure Reducing Valve berfungsi sebagai menurunkan tekanan. Dalam hal ini tekanan dari
steam collector diturunkan oleh PRV menjadi 2,5 barg s/d 3,0 barg dan akan di supply ke deaerator
untuk process pemanasan air di deaerator. Namun pada system ini ada tambahan yang dinamakan
dengan desuperheater. Fungsi dari desuperheater yaitu menurunkan temperature steam superheate
menjadi temperature steam saturasi. Sebagai indicator Alarm ada dilengkapi pilot lamp sebagai
indikasi Pressure High dan Pressure Low. Begitu juga dengan Temperature dilengkapi dengan pilot
3 / 10
lamp Temperatue High dan Temperature Low. Pompa desuperheater bekerja secara otomatis yang
mana pompa akan bekerja jika lampu indicator Low Temperature padam, dan pompa stop jika
lampu indicator Low Temperature menyala.

Sirene Level

Emergency Lamp

Emergency
Stop Level

Indikator Lamp
Level
Reset

Indikator Lamp
Indikator Lamp Temperature
Pressure

Emergency Emergency
Stop Press Stop Temp.

Indikator Lamp Emergency


Pressure Stop 3 Press
PRV
Emergency Stop 4
Desuperheater
Indikator Lamp
Temperature

4 / 10
Controller
Controller Level
Alarm Level Transmitter

Controller
Controller Controller
Level
Pressure Temperature

Gbr. Controller Deaerator Tank

Controller Controller
Pressure Temperature

Gbr. Controller PRV - Desuperheater


5 / 10
Control
Air Vent
Valve Air
Dome
Deaerator

Control
Valve Steam

Pressure
Gauge Pressure Sensor
Transmitter Level

Sensor
Alarm
Sensor
Sight Safety
Chamber
Glasses Valve

Vacum Breaker
(pemasangan check valve
terbalik)

6 / 10
Direct
Injector

Over Flow

Valve air Umpan


Desuperheater

Control Valve
PRV

Control Valve
Desuperheater

Pompa
Desuperheater

Pressure Gauge
Sensor Pressure
Temperature Transmitter PRV
Desuperheater
Temperature
Gauge

7 / 10
Merubah Set Point

Nilai yang terbaca sensor = Nilai Actual

Set Point = Nilai yang akan di jaga

Menaikkan Set point

Menurunkan Set point

Menampilkan Operating Mode

Modification Set Point

Merubah set point

Apabila ingin merubah set point baik itu Level Deaerator, Pressure Deaerator, Pressure PRV, dan
Temperature Desuperheater bisa dilakukan dengan cara seperti di bawah ini:
Pada saat SX-80 bekerja:
- Tekan tombol “ ” dua kali untuk menaikkan nilai set point
- Tekan tombol “ ” dua kali untuk menurunkan nilai set point

8 / 10
- Lakukanlah sampai angka tersebut cocok dengan yang diinginkan.
- Setelah dua detik angka set point akan berkedip .

3. Tahap – Tahap Menjalankan System

Berikut bagian-bagian dari masing-masing MCB dan Emergency Stop Deaerator Tank:

- MCB 1 : Mengaktifkan Display Controller SX-80 Level Deaerator


- MCB 2 : Mengaktifkan Level Control LC2250 Level Transmitter
- MCB 3 : Mengaktifkan Level Control LC1350 Alarm Control
- MCB 4 : Mengaktifkan Display Controller SX-80 Pressure Deaerator
- MCB 5 : Mengaktifkan Display Controller SX-80 Temperature Deaerator
- MCB 6 : Mengaktifkan Sirene Lamp Alarm Indikator
- Emergency Stop 1 : Memutuskan signal Control ke Control Valve Air
- Emergency Stop 2 : Memutuskan signal Control ke Control Valve Steam

Berikut bagian-bagian dari masing-masing MCB dan Emergency Stop PRV - Desuperheater:

- MCB 7 : Mengaktifkan Sirene Lamp Alarm Indikator


- MCB 8 : Mengaktifkan Display Controller SX-80 “PRV”
- MCB 9 : Mengaktifkan Display Controller SX-80 Temperature
Desuperheater
- Emergency Stop 3 : Memutuskan signal Control ke Control Valve “PRV”
- Emergency Stop 4 : Memutuskan signal Control ke Control Valve Desuperheater

Adapun langkah – langkah yang perlu di perhatikan dalam menjalankan System dari Control
Deaerator dan PRV-Desuperheater , yaitu:

Start Awal:

1. Terlebih dahulu sebaiknya isi air di deaerator hingga penuh (ini dimaksudkan agar over flow
dapat penuh terisi oleh air).
2. Periksa valve line angin ke setiap control valve apakah masih tertutup dan pastikan valve
terbuka. Cek juga gauge air filter regulator apakah pressure yang terbaca sudah cukup
dengan konsumsi pressure angin yang dibutuhkan Actuator untuk membuka Control Valve
secara penuh.
3. Periksa Niddle valve pada sensor pressure dan pressure gauge pastikan niddle valve dalam
posisi terbuka.
4. Buka isolating valve station steam trap Downstream PRV.
5. Buka isolating valve untuk PRV, line air Desuperheater, line air deaerator dan line steam ke
deaerator.
6. Buka valve air vent secukup nya agar oksigen yang terkandung di dalam air dapat keluar ke
atmosphire.
7. Pastikan sebelum system jalan, MCB dan Emergency Stop dalm keadaan Off / terputus.
8. Naikkan MCB satu demi satu dan Emergency Stop masih dalam keadaan Off / terputus.
9. naikkakan Set Point Pressure Deaerator menjadi 0,3 barg (lihat lampiran modification set
point) dengan posisi Emergency Stop masih dalam keadaan off/terputus.

9 / 10
10. Turunkan Set Point PRV – Desuperheater menjadi 0 barg (lihat lampiran modification set
point) dengan posisi Emergency Stop masih dalam keadaan off/terputus.
11. Naikkan MCB untuk pompa Desuperheater dan putar selector switch ke posisi ke posisi
Auto.
12. Lalu buka Emergency Stop 3 dan Emergency Stop 4.
13. Naikkan set point controller SX-80 PRV secara perlahan dengan interval step 0,5 barg.
Perhatikan process value controller hingga mencapai ke stabilan. Setelah process value
menunjukkan ke stabilan dengan set point maka set point dapat dinaikkan hingga akhirnya
mencapai settingan 3 barg.
14. Setting Set Point Level Air Deaerator pada posisi 60% (lihat lampiran modification set point).
15. Setting Set Point Temperature Desuperheater pada posisi 1400C (lihat lampiran modification
set point).
16. Setelah pressure PRV stabil maka Emergency Stop untuk Air dan Pressure Steam ke
Deaerator dapat di buka.
17. Lalu lakukan dengan cepat perpindahan valve feed water boiler dari Feed Tank ke Deaerator.
18. Untuk Start jika ingin mempercepat kenaikkan temperature air Deaerator maka bisa di bantu
dengan membuka beberapa valve direct Injector.
19. Apabila temperature telah mencapai 1000C lebih maka valve direct injector boleh di tutup
bertahap.

Untuk shut down dari system berikut langkah-langkahhnya:


1. Turunkan settingan set point PRV menjadi 0 barg.
2. Tutup isolating valve Feed Water Boiler dari Deaerator ke Boiler
3. Setelah Pressure keluaran PRV turun hingga 0 barg, maka Emergency Stop PRV bisa di
tekan/off.
4. Setelah itu matikan pompa Desuperheater dengan memutar selector switch pompa ke posisi
off dan tekan Emergency Stop Desuperheater.
5. Pastikan deaerator tetap terisi oleh air untuk menjaga apabila boiler beroperasi.
6. Tekan Emergency Stop untuk Control Valve Air dan Control Valve Steam ke Deaerator.
7. Tutup Isolating Valve Upstream dan downstream PRV
8. Tutup Isolating Valve Air pada line Desuperheater.

Demikian Procedure Pengoperasian ini kami perbuat untuk dapat dipergunakan sebaik-baiknya, atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

10 / 10

Anda mungkin juga menyukai