Anda di halaman 1dari 19

Nama : Primalia Atika Hardhiani

NPM : 1206262494
Efects of Resorce Allocation Policies for Redcin! Pro"ect
#rations: A $%stems Modellin! A&&roach
Efek #ari 'e(i"akan Alokasi $m(er #a%a )ntk Men!ran!i
#rasi Pro%ek: Pendekatan $istem Pemodelan
Meminimalkan durasi proyek adalah hal penting dalam kesuksesan
pengembangan proyek. Kebijakan alokasi sumber daya selama
proyek menentukan sebagian kecil sumber daya yang ditugaskan.
Tetapi kebijakan yang digunakan untuk mengurangi durasi proyek
sangat sulit untuk didesain dan di implementasikan karena arah
arus kerja yang tertutup yang menghasilkan pola dinamis dan
keterlambatan dalam pergeseran sumber daya. Permintaan akan
sumber daya dan penyesuaian waktu adalah 2 kebijakan yang mana
manager dapat dengan mudah untuk mengubah dan
mempengaruhi durasi proyek. Hal ini digunakan untuk
mendeskripsikan alokasi kebijakan dalam model proyek yang
simple. Kebijakan yang sempit dibedakan berdasar kegunaannya
dan beberapa alokasi backlog. Kebijakan yang optimal dibawah
kendali manajerial yang digambarkan sebagai kebijakan yang
sempit dalam berbagai proyek yang kompleks serta penyesuaian
waktu dibawah kondisi yang tak pasti. Hasil yang kontra intuitif dari
analisis pengindikasian kebijakan sumber daya yang minimum
tidaklah menghasilkan durasi yang minimum dan meningkatkan
ketidak pastian akan menurunkan durasi dibawah kondisi pastinya.
Model ini diguunakan untuk menjelaskan hasilnya. Implikasi dari
manajerial dan penelitian selanjutnya akan didiskusikan.
Kata kunci !lokasi sumber daya "esain kebijakan !nalisis
kebijakan Manajemen proyek
Pendahlan
Menyelesaikan proyek#proyek pembangunan setelah tenggat waktu
adalah masalah umum tapi akan memakan biaya yang mahal jika
molor dari deadline seperti yg didokumentasikan dalam literatur
$misalnya %cott& '(()*. Tenggat waktu jadwal pertemuan ini sering
menjadi keprihatinan bagi manajer . !da dua pendekatan untuk
meningkatkan kinerja yg pertama adalah perbaikan proses dan
pengelolaan sumber daya. +erbagai proses perbaikan pendekatan
untuk meningkatkan kinerja jadwal telah dieksplorasi& termasuk
perencanaan dinamis dan pengembangan contra ,ow $+ackhouse
dan +rookes& '((- Pena#Mora dan Park& 2..'*& penggunaan alat#
alat teknologi informasi. Tantangan utk mengelola proyek yg
dikenakan oleh biaya& produk arsitektur& dan hubungan peserta
proyek sering membatasi kemampuan manajer untuk secara efektif
meningkatkan proyek melalui perbaikan proses $contohnya lihat
/oglekar et al.& 2..'*. 0leh karena itu manajemen sumber daya
adalah orang penting yg tepat utk menentukan waktu penyelesaian
proyek dan mengurangi durasi proyek. Proyek#proyek pembangunan
pada umumnya dan pengelolaan sumber daya proyek bisa
mendapatkan keuntungan dari sudut pandang sistem.
Mengembangkan manajemen proyek adalah system yg berisi
beragam komponen& dan dihubungkan oleh interaksi yang kaya
$%imon& '((-*. Interaksi ini adalah& penting untuk berdiri di dasar
dan mengendalikan perilaku proyek dan kinerja sebagai 1tur rinci
komponen tertentu. %alah satu hasilnya adalah bahwa proyek
sistem bere2olusi dari waktu ke waktu dengan cara yang sulit untuk
menjelaskan dan mengendalikanya secara efektif. Pendekatan
sistem telah digunakan untuk memahami model proyek#proyek
pembangunan $Taylor dan "a3osta& '((( Misra& 2..2 !lberts et
al.& 2..4* dan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
proyek struktur perilaku dan kinerja. Pekerjaan saat ini berlaku dgn
pendekatan dinamika sistem. "inamika sistem menggabungkan
ser2o#mekanisme berpikir dengan simulasi untuk menganalisis
sistem $5orrester& '(-'& '(-6. %terman& 2...*. "inamika sistem
adalah salah satu dari beberapa pendekatan yang dilakukan dan
sukses untuk menganalisis sistem dan desainnya $banjir dan
/ackson& '((' 7ane dan /ackson& '((8 /ackson& 2..)*. +erbagi
konsep dasar sistem dengan pendekatan lain& termasuk munculnya&
kontrol dan sistem dgn struktur yg berlapis#lapis. 0leh karena itu
sistem yg dinamis dapat mengatasi masalah system yg luas seperti
rasionalitas dalam sistem manajemen $7ane et al.& 2..4* dan
pengorganisasian asumsi $7ane& 2...*. Misalnya pekerjaan saat ini
mencakup penyelidikan ttg dampak perbedaan antara asumsi#
asumsi manajerial yang digunakan dalam desain kebijakan& karena
sebagian besar dibatasi oleh rasionalitas& dan kondisi dalam
prakteknya. Menerapkan terlalu sedikit sumber daya untuk kegiatan
tertentu dapat memperlambat kemajuan sebaliknya jika
menerapkan terlalu banyak dapat menyebabkan kegiatan
tercentralisasi yang akan mengurangi rasa profesional dan
memboroskan sumber daya yang seharusnya dapat digunakan lebih
e1sien untuk kegiatan lain. !lokasi sumber daya yang langka
antara fase pembangunan dan antara akti2itas dalam fasa adalah
kesempatan realistis bagi manajemen untuk meningkatkan jadwal
kiner proyek. %aat ini& pekerjaan berfokus pada kebijakan alokasi
sumber daya sebagai sarana untuk mengurangi durasi proyek dan
berusaha untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak
kebijakan ini pada durasi proyek melalui proyek sistem modelling
dan analisis. Kebijakan sebagai aturan pengambilan keputusan
diadopsi di sini. "alam hal ini konteks alokasi sumber daya adalah
kebijakan yang formal& heuristik atau pedoman yang benar untuk
digunakan untuk membuat keputusan indi2idu tentang di mana
untuk menerapkan sumber daya. Misalnya metode critical path
adalah alokasi sumber daya informal yang bisa diformalkan ke
kebijakan dalam mengisi semua sumber daya pada kebutuhan
kegiatan critical path sebelum mengalokasikan sumber daya untuk
kegiatan lain. Meningkatkan pemahaman tentang bagaimana
kebijakan alokasi sumber daya memberi dampak pada proyek
jadwal yg dapat meningkatkan kinerja.
Meskipun potensi meningkatkan kebijakan alokasi sumber daya
untuk mengurangi durasi proyek relatif sedikit& namun penelitian
telah menyelidiki bagaimana mendesain kebijakan alokasi.
Kebijakan alokasi sumber daya dapat mencakup berbagai jenis
informasi& termasuk kebutuhan sumber daya di seluruh kegiatan
dan waktu& produkti1tas jenis sumber daya& dan ketersediaan
sumber daya. Pekerjaan saat ini berfokus pada bagaimana tiga
kebijakan 1tur berdampak pd pembangunan durasi proyek9 $'*
!pakah dasar pada alokasi kondisi untuk saat ini atau masa depan&
$2* cara cepat untuk menyesuaikan sumber daya& dan $)* berapa
banyak kontrol untuk mengerahkan atas penyesuaian kecepatan
sumber daya. Kami menyelidiki aplikasi tuning penundaan ini untuk
desain kebijakan alokasi sumber daya. Tantangan dalam desain
kebijakan alokasi sumber daya dijelaskan dalam bagian berikutnya&
diikuti oleh latar belakang untuk penyelidikan. Pendekatan
penelitian dan model yang dijelaskan dalam +agian 8. +agaimana
model digunakan dan hasil simulasi diikuti oleh diskusi dan
kesimpulan.
*antan!an #alam #esain 'e(i"akan Alokasi $m(er #a%a
Pro%ek
"esain kebijakan alokasi sumber daya sangat sulit karena dua
inheren karakteristik pembangunan9 iterasi dan penundaan dalam
penerapan keputusan alokasi sumber daya. Metodologi ini
menyumbang iterasi dengan memetakan dependensi antara rantai
nilai tugas ino2asi dalam hal didahulukan& informasi asing mengenai
persyaratan dan probabilitas ulang. +rowning dan :ppinger $2..2*
telah mengeksplorasi jaringan yang menggunakan simulasi untuk
menilai biaya dan jadwal risiko. H:70 et al. $2..4* telah dikerahkan
"%M dengan sistem berpikir metode yang baik untuk menilai
dampak ekonomi dari ketidakpastian dalam loop umpan balik dan
mempelajari sejumlah alternatif dalam pengambilan keputusan
yang mungkin menghindari situasi yang berulang#ulang. !lokasi
sumber daya yang efektif dan e1sien untuk proyek yang berulang#
ulang atau proyek fase lain yg sulit& karena tantangan memprediksi
ukuran backlogs pekerjaan. +acklog pekerjaan ini bere2olusi selama
proyek. Perhatikan& misalnya tahap desain yg tanpa manfaat atau
beban dimulai dengan pekerjaan yang telah dikembangkan
sebelumnya. Pada awal fase& semua paket kerja harus diisi dan tidak
ada belum tersedia untuk jaminan kualitas atau ulang. %ebagai
pekerjaan perancangan backlog desain $kebutuhan desainer*
berkurang dan kualitas jaminan dan backlog ulangan $dan
kebutuhan sumber daya* meningkat& tetapi pada tingkat yang
berbeda. /aminan kualitas dan ulang backlogs kemudian penurunan
sebagai pekerjaan disetujui dan desain selesai. "inamika ulang
siklus membuat pekerjaan backlogs sulit untuk memprediksi.
Mengingat batasan kognitif manusia $%imon& '((-*& dalam
mengelola sistem dinamis $se& '((.*& manajer tidak dapat
memprediksi kebutuhan sumber daya dgn cukup akurat untuk
alokasi sumber daya yang efektif. Penundaan dalam membuat
keputusan alokasi& mengimplementasikan realokasi& dan
produkti2itas kembali legitimasi juga membuat desain kebijakan
alokasi sumber daya menjadi sulit. Penyesuaian penundaan sumber
daya dapat menjadi besar karena jumlah informasi dan kegiatan
1sik yang harus terjadi untuk suatu perubahan dalam alokasi&
persyaratan waktu untuk kegiatan#kegiatan tersebut& dan
persyaratan kebutuhan informasi dalam proses#proses tersebut.
;ntuk contoh relokasi adalah pekerja tambang yang mana mereka
bekerja dari mengoreksi defect pada struktural baja& memeriksa
hubungan baru yg memerlukan pengamatan dan pengumpulan
jumlah backlog dan alokasi tenaga kerja saat ini& peramalan
permintaan untuk pekerja tambang& menentukan alokasi yg
diinginkan& menginformasi super2isor mengenai target baru&
memilih dan memerintahkan pekerja tambang yg dituju& relokasi
pekerja tambang dan peralatan yang diperlukan dan alat#alat& dan
memberi semangat pada pekerja agar bekerja dgn penuh
produkti2itas dalam tugas baru mereka. %ecara intuitif& manajer
harus memasukkan sumber daya penyesuaian penundaan ke
kebijakan alokasi. Tetapi beberapa jenis manajerial mengalami
kesalahan dapat menggagalkan upaya ini& termasuk tantangan yang
dibahas sebelumnya dalam memprediksi ukuran beberapa backlog&
ketidakpastian jumlah penundaan sebenarnya dan kurangnya
pemahaman tentang bagaimana permintaan peramalan dan alokasi
penundaan berdampak pada performa. %ebagian besar literatur
analitis pada ino2asi manajemen proyek& menganggap terjadinya
ketidak adaan penundaanalokasi sumber daya& bahwa pertukaran
ini disinkronisasi secara sempurna& atau keduanya. %tudi dalam
tradisi system dinamis ini secara eksplisit memodelkan penundaan
sementara dalam mengalokasikan sumber daya ke dalam berbagai
masalah pengaturan $5ord dan %terman& '((6 H:70& 2...
%terman& 2...*. Pada bagian berikutnya kita mengeksplorasi
literatur pada bagaimana pandangan ke depan dalam
memperkirakan permintaan sumber daya dan sumber daya
penyesuaian penundaan dampak proyek jadwal kinerja.
+atar ,elakan!
Penelitian mengenai alokasi sumber daya kadang focus pada jenis
single resource yaitu contohnya pada uang& buruh& peralatan& usaha
manajerial& karena impak yg dihasilkan berbeda#beda pada
performa masing#masing jenis sumber daya. 3ontohnya adalah
%hohet dan Perelstein yang mengajukan sebuah metodologi yg
mempriotaskan rehabilitasi proyek unruk alokasi pendanaan. "alam
konstruksi proyek indi2idual& alokasi sumber daya diteliti sebagai
kasus special dalam penjadwawaln masalah yg mana sumber
dayanya adalah buruh dan alat. Penelitian ini telah menggunakan
algoritma genetis dan heuristik dalam menghubungkan akti2itas
memodelkan dengan mengalokasikan sumber daya.
Pendekatan ini ternyata gagal dalam menunjukan system dinamis
pada pengembangan proyek dan menfokuskan jadwal& yg bukan
untuk kebijakan alokasi sumber daya. Maka dari itu mereka tidak bs
sepenuhnya menunjukan masalah diatas.
!lokasi sumber daya didasari oleh heuristic yg simple yaitu alokasi
sumberr daya pada tiap pengembangan kegiatan dengan proporsi
yg sama bahwa akti2itas menghitung backlog sangat berkontribusi
pada jumlah total backlog. Kebijakan ini sangat menarik karena )
alasan& yg pertama kondisi yg sekarang sangat mudah di obser2asi
dan gunakan& yg kedua kondisi permintaan skarang sgt mudah di
forecast& yg ketiga mendasaei alokasi pd kondisi sekarang dan
proposi yg benar yg secara teori sangat simple.
Penelitian sebelumnya juga mendukung peran penting penundaan
dalam mengendalikan sistem dinamis. Kontrol struktural sistem
peneliti telah mempelajari bagaimana penundaan antara sinyal dari
sensor dan aktuator dampak struktural sistem perilaku dan
ditemukan bahwa tujuan waktu penundaan dapat meningkatkan
perilaku struktural atas menghilangkan penundaan waktu
$Mahmoud dan !l#Muthairi& '((4 ;dwadia et al.& 2..)*. Hal ini
menunjukkan bahwa manajer dapat meningkatkan kinerja jadwal
dengan tuning sumber daya penyesuaian penundaan dengan
karakteristik proyek#proyek pembangunan. Kontrol teori dan model
simulasi menyarankan bahwa ukuran sumber daya penyesuaian
penundaan juga secara signi1kan dapat mempengaruhi durasi.
Tetapi penelitian kecil telah dilakukan untuk menyelidiki dampak
dari sumber daya penyesuaian penundaan kinerja proyek atau
tuning manajerial penundaan untuk proyek 1tur dan karakteristik.
Tidak ada penelitian dikenal untuk mengembangkan atau menguji
konsep ini& dan secara khusus desain penundaan ukuran untuk
durasi dikurangi& sebagai berpotensi signi1kan dan murah berarti
meningkatkan mengembangkan manajemen proyek.
Pendekatan dalam Penelitian
Pekerjaan saat ini menggunakan pendekatan eksperimental untuk
menyelidiki hubungan antara kebijakan alokasi sumber daya dan
jadwal kinerja. Karakteristik Proyek indi2idu ber2ariasi dalam kondisi
yang terkendali untuk mengisolasi dan memahami dampak mereka.
%ebagian besar proyek pengembangan sebenarnya adalah miskin
pengaturan untuk eksperimen terkontrol karena banyak 1tur
memusingkan dan charac#teristics yang sulit dikendalikan. Proyek#
proyek yang sebenarnya juga umumnya tidak tersedia untuk
eksperimen kebijakan karena kinerja yang buruk dari beberapa
perawatan eksperimental& yang unac#ceptable untuk partisipan
proyek. 0leh karena itu sebuah model komputer pembangunan
proyek dikembangkan dan digunakan untuk eksperimen. Metodologi
dinamika sistem $5orrester& '(-' %terman& 2...* diterapkan untuk
model mengalir dan akumulasi kerja& informasi yang tertunda
umpan balik& dan hubungan non#linear yang mencirikan proyek#
proyek konstruksi $3ooper& '(()a 5ord dan %terman& '((6*.
Model ini digunakan untuk menangani aspek yang sempit& tunggal
dari manajemen proyek pembangunan. 0leh karena itu& model ini
sederhana relatif terhadap praktek yang sebenarnya untuk
mengekspos hubungan antara struktur kebijakan alokasi sumber
daya dan proyek perilaku. Meskipun banyak pengembangan mulai
pro dan 1tur partisipan proyek berinteraksi untuk menentukan
proyek jadwal melakukan#terorganisir& hanya 1tur yang
menggambarkan kebijakan alokasi sumber daya dan pro#mulai
mendasar dampak disertakan. !sumsi penyederhanaan tentang
struktur sebelumnya diin2estigasi pro#yang mengurangi yang
membingungkan dari hasil. ;ntuk contoh sumber daya total
kuantitas dan produkti1tas diasumsikan tetap dan semua pekerjaan
dalam backlogs dianggap menjadi tersedia untuk pengembangan.
Pertunjukan simulasi menggunakan kebijakan berbeda& oleh karena
itu& dianggap relatif dan berguna untuk membandingkan kebijakan
alokasi dan mengembangkan wawasan& tetapi tidak terkini untuk
desain kebijakan akhir. %astra yang dikutip di atas menyelidiki
dampak ini dan faktor#faktor lain yang mempengaruhi kinerja.
Pendekatan penelitian ini memungkinkan penyelidikan untuk fokus
pada pilihan#pilihan kebijakan yang bagaimana tertentu dan proyek
charac#teristics dampak durasi. Potensi dampak santai pemodelan
asumsi pada hasil dibahas dalam kesimpulan.
Model Alokasi $m(er #a%a dalam Pen!em(an!an Pro%ek
%truktur model ini didasarkan pada model sebelumnya di2alidasi
mulai pro proyek pembangunan dan manajemen sebagai
direferensikan di bawah ini. Model peta backlogs dan arus kerja
dalam sebuah proyek dan struktur informasi dan kebijakan yang
digunakan untuk mengalokasikan sumber daya. Inter#tindakan
antara kerja dan informasi com#ponents model menggambarkan
penggunaan informasi proyek $misalnya kerja backlog ukuran* dan
manusia # agerial kebijakan untuk mempengaruhi kemajuan proyek.
Hubungan indi2idu ditentukan dengan <eal#ti2ely persamaan aljabar
sederhana yang mencerminkan interaksi antara komponen#
komponen proyek. Karena ditutup bentuk solusi tidak diketahui
beha#2iour sistem dari waktu ke waktu simulasi.
-alidasi Model
Model yang diuji untuk kegunaan dalam kebijakan alokasi sumber
daya e2aluat#ing menggunakan tiga jenis tes model dinamika sistem
disarankan oleh 5orrester dan %: $'(6.* dan dijelaskan oleh
%terman $2...*9 $'* kemiripan struktural untuk sistem yang
sebenarnya $2* wajar perilaku atas berbagai masukan nilai dan $)*
perilaku kesamaan sebenarnya sistem perilaku. Mendasarkan pada
model sebelumnya di2alidasi proyek model dan literatur
meningkatkan kesamaan struktur#tural model pengembangan
proses dan praktek& seperti unit tes konsistensi. %eperti yang
direkomendasikan oleh %terman $2...*& menggunakan nilai
parameter ekstrim simulasi $misalnya no dan sumber daya terbatas*
dilakukan sebagai tambahan dari inspeksi model persamaan. Model
perilaku tetap wajar dengan nilai#nilai input yang ekstrim dan
perubahan dalam nilai parameter indi2idu. Misalnya mengurangi
durasi proyek ulang persyaratan berkurang. Model perilaku untuk
kondisi khas $gambar 2* konsisten dengan model#model sebelumnya
proyek dan praktek $misalnya =s = berbentuk pertumbuhan pekerjaan
dirilis*. +erdasarkan tes ini model dinilai akan berguna bagi
menyelidiki dampak kebijakan alokasi sumber daya proyek jadwal
kinerja.
'e!naan Model dan Hasiln%a
Kebijakan alokasi sumber daya digambarkan di sini dengan dua 1tur
manajer proyek yg memiliki pengaruh yang signi1kan9 $'*
penggunaan kebijakan alokasi sumber daya sempit dan $2*
ketidakpastian sumber daya operasional. +eberapa kondisi pro#yang
dapat berdampak proyek kemajuan dan kebijakan efekti2itas&
termasuk uncapacitated pengembangan akti2itas proses durasi&
jumlah total sumber daya& produkti2itas sumber daya& dan proyek
kompleksitas. Pekerjaan saat ini berfokus pada proyek kompleksitas&
yang secara signi1kan dapat mempengaruhi kemajuan proyek
melalui siklus ulang dan yang Manajer dapat membandingkan di
proyek#proyek dan oleh karena itu digunakan dalam desain
kebijakan.
Memodelkan Aliran Peker"aan. Proses Pen!em(an!an. dan
/m&akn%a &ada $m(er #a%a0
Model ini merepresentasikan aliran kerja dalam sebuah proyek
sebagai nilai rantai dari menukarkan backlog dan pengembangan
akti2itas dengan siklus rework. %iklus rework ini inherent dalam
pengembangan proyek dan sudah dimodelkan dan digunakan
secara luas saat menjelaskan dan mengembangkan manajemen
proyek $Taylor and 5ord& 2..- 7yneis et al.& 2..' 5ord and
%terman& '((6 3ooper and Mullen& '(() 3ooper& '(6.& '(()a& b&
c& '((4*. Model ini digunakan untuk menggambarkan aliran kerja
lewat sebuah proyek baru yang mana semua pekerjaan berawal dari
backlog oekerjaan yg membutuhkan inisiatif. Penyelesaian inisial
dari pekjaan memindahkan pekerjaan kedalam backlog yg
diinspeksi atau dicek oleh >uality assurance. ?uality assurance
menghabiskan backlog dengan porsi pekerjaan yg ditemukan untuk
membutuhkan rework dan memasuki proyek siklus rework. ;saha
dari >uality assurance adalah mengasumsikan segala untuk
mengidenti1kasi kebutuhan untuk rework.
#am&ak dari Penndaan $m(er #a%a dan 'ondisi 1ad2al
Pro%ek
Manajer Proyek terkadang tak sempurna dalam mengendalikan
penyesuaian sumber daya. %alah satu bentuk tantangan ini adalah
tetap operasional dgn penyesuaian waktu yang berbeda dari nilai
yang optimal. ;ntuk menyelidiki kondisi di mana penundaan tidak
cocok pada proyek dgn nilai#nilai operasional yang optimal
disimulasikan menggunakan kebijakan sempit dengan kompleksitas
proyek mulai dari .@ sampai 6.@ kemungkinan ulang dan
penyesuaian penundaan sumber daya dialami oleh proyek
$keterlambatan operasional* dari 8 untuk A8 hari. ;ntuk setiap
kebijakan B kombinasi kompleksitas operasional keterlambatan
optimal diidenti1kasikan sebagai keterlambatan menghasilkan
durasi minimum proyek. "ampak dari rata#rata ukuran penundaan
alokasi sumber daya operasional dan proyek yg kompleks pada
durasi proyek yang ditunjukkan dalam gambar ).
untuk ulang pecahan '.@& ).@ dan 8.@ menggunakan kebijakan
sempit dan foresighted dan alokasi sumber daya penundaan dari 8
untuk A8 days). Peningkatan durasi ber2ariasi dari 'A@ dari nilai
minimum $8.@ ulang dengan kebijakan foresighted* lebih dari '-8@
$'.@ ulang dengan kebijakan sempit*. 0ptimal sumber daya
operasional penyesuaian kali ber2ariasi dari '. sampai 4. hari&
meningkat dengan fraksi ulang. Hasil dengan ulang pecahan hingga
6.@ konsisten tetapi tidak ditampilkan untuk kejelasan. Hasil ini
menunjukkan bahwa sumber daya operasional penyesuaian waktu
dapat sangat mempengaruhi durasi proyek dan 1tur penting
efekti2itas kebijakan alokasi sumber daya. Ini menyiratkan dan
bahwa pemilihan target sumber daya penyesuaian kali merupakan
bagian penting dari desain kebijakan alokasi sumber daya.
Ketidaksempurnaan Kontrol dalam Penyesuaian Penundaan %umber
"aya
Ketidak sempurnaan control dari penundaan oleh manajer proyek
menunjukkan bahwa sumber daya penyesuaian waktu dapat
ber2ariasi selama proyek serta ber2ariasi sejumlah konstan dari
penundaan target. Manajer dapat mempengaruhi jumlah 2ariasi ini
dalam penyesuaian sebenarnya kali dengan jumlah pengaruh
mereka mengerahkan pada proses penyesuaian. Tegas
mengendalikan penyesuaian kali akan menghasilkan lebih kecil
2ariasi dan sebaliknya. Ketidakpastian dalam sumber daya
penyesuaian penundaan selama proyek dapat mencerminkan
ketidaksempurnaan dan terarah manipulasi manajerial kontrol atas
sumber daya penyesuaian kali. Ini adalah dimodelkan sebagai
2ariasi dalam penyesuaian waktu sekitar yang berarti selama
proyek. "urasi yang simulasi dengan penundaan yang 8.@ lebih
besar daripada nilai optimal atau 8.@ kurang dari nilai optimal atas
berbagai ketidakpastian dalam penundaan. Carians tingkat diubah
menggunakan koe1sien 2ariasi $'D4standard penyimpanganBberarti*
untuk menormalkan 2ar#iances berarti nilai#nilai. Proyek#proyek
mungkin tiga ratus adalah simulasi untuk setiap sumber daya
berarti penyesuaian nilai penundaan dengan empat koe1sien 2ariasi
$.@& '.@& 2.@ dan ).@* dan proyek "urasi rata#rata untuk setiap
kondisi.
ulation of managerial control o2er resource
adjustment times. This is modelled as 2ariation
in the adjustment time around its mean during
the project. "urations were simulated with
delays that were 8.@ greater than the optimal
2alue or 8.@less than the optimal 2alue o2er a
range of uncertainty in delays. Cariance le2els
were changed using coef1cients of 2ariation
$Estandard de2iationB mean* to normaliFe 2ar#
iances to mean 2alues. Three hundred possible
projects were simulated for each mean resource
adjustment delay 2alue with four coef1cients of
2ariation$.@& '.@& 2.@and ).@* and theproject
durations a2eraged for each condition.
!s shown in 5igure4for amyopic policy with
8.@ rework& when resource adjustment delays
are not optimal increasing the 2ariance of the
delay generates unusual changes in duration.
Intuiti2ely durationiseGpected tomonotonically
increase with increasing 2ariance because more
uncertain systems are considered more dif1cult
to manage. +ut simulated durations increase or
remain essentially constant when 2ariance
increasesfrom.@to '.@& decreasefor 2ariances
from '.@ to 2.@& and then increase again for
2ariances from2.@to ).@.
This perpleGing $and uneGpected by the
in2estigators* beha2iour can be eGplained by
scrutiniFinghowdistributionsof resourceadjust#
ment times interact withtheprojectHs adjustment
timeB duration relationship $e.g. 5igure )*& as
shown in 5igure8for 8.@rework and amyopic
policy. <esults for other compleGities and fore#
sighted policies are similar. The impact of a
change in the distribution of adjustment times
eGperienced during a project on duration
dependsonwhether it acti2atesmoreadjustment
times that increase duration than it acti2ates
adjustment timesthat decreaseduration& and the
siFes of those impacts. The a2erage duration
increases when changing the 2ariance of the
adjustment time adds more times to the sample
that increase durations than the change adds
timesthat decreasedurations& and 2ice2ersa. The
adjustment timeIduration relationship describes
the siFe of impacts. 5or eGample in 5igure 8
increasing the 2ariance from '.@ to 2.@ adds
more adjustment times near the optimal time of
'. days $below the mean delay of '8 days* that
decrease a2erage durations than it adds abo2e
the mean time that increase durations. This
eGplains thereduction in a2erageduration when
2ariance increases from'.@to 2.@in 5igure 4.
In contrast& increasing the 2ariance from2.@to
).@eGtendsthelower portionof thedistribution
of adjustment times beyond the optimal 2alue&
thereby including more times that increase
a2erageduration abo2etheminimum. Therefore
thea2erageduration increases. <ecogniFing and
using the con2eG nature of the adjustment
delayIduration relationship and o2erlaying the
distributions of adjustment times on that
5igure4. !2erageproject durations across rangeof 2ariancein resourceadjustment times
3opyrightJ 2..A/ ohnKileyL%ons&7td. %yst. <es. 24& 88'M8--$2..A*
"0I9'..'..2Bsres
<esource!llocationPoliciesfor <educingProject"urations 8-'
%yst. <es. <:%:!<3HP!P:<
%eperti yang ditunjukkan pada gambar 4 kebijakan sempit dengan
8.@ ulang& ketika sumber daya penyesuaian penundaan tidak
optimal meningkatkan 2arians dari keterlambatan menghasilkan
perubahan dalam durasi. %ecara intuitif durasi diharapkan
monotonically meningkat seiring dengan meningkatnya 2arians
karena sistem lebih pasti dianggap lebih sulit untuk mengelola. Tapi
simulasi durasi meningkatkan atau tetap konstan pada dasarnya
ketika 2arians meningkat dari .@ sampai '.@& menurun untuk
2arians dari '.@ sampai 2.@& dan kemudian meningkat lagi untuk
2arians dari 2.@ sampai ).@. Ini membingungkan $dan tak terduga
oleh para peneliti* perilaku dapat dijelaskan oleh meneliti
bagaimana distribusi sumber menyesuaikan#ment kali berinteraksi
dengan proyek penyesuaian waktu durasi hubungan $misalnya
angka )*& seperti yang ditunjukkan pada gambar 8 untuk 8.@ ulang
dan kebijakan yang sempit. Hasil untuk kompleksitas dan kedepan#
terlihat kebijakan lainnya serupa. "ampak dari perubahan dalam
distribusi penyesuaian kali berpengalaman selama proyek pada
durasi tergantung pada apakah ini akan mengaktifkan kali
penyesuaian yang meningkatkan durasi daripada diaktifkan kali
penyesuaian yang mengurangi durasi& dan ukuran dari dampak
mereka. "urasi rata#rata meningkat ketika mengubah 2arians waktu
penyesuaian menambahkan kali untuk sampel peningkatan durasi
daripada perubahan menambahkan kali yang mengurangi durasi&
dan sebaliknya. Penyesuaian durasi waktu#hubungan
menggambarkan ukuran dampak. %ebagai contoh pada gambar 8
meningkatkan 2arians dari '.@ sampai 2.@ menambahkan kali
penyesuaian lebih dekat optimal waktu '. hari $di bawah rata#rata
keterlambatan '8 hari* yang mengurangi durasi rata#rata daripada
menambahkan di atas waktu yang berarti yang meningkatkan
durasi. Ini menjelaskan penurunan rata#rata durasi Kapan 2arians
meningkat dari '.@ sampai 2.@ dalam gambar 4. %ebaliknya&
peningkatan 2arians dari 2.@ sampai ).@ meluas pada bagian
bawah distribusi penyesuaian kali melebihi nilai optimal& sehingga
termasuk kali yang meningkatkan durasi rata#rata di atas minimum.
Karenanya meningkatkan durasi rata#rata. Mengenali dan
menggunakan sifat cembung penyesuaian penundaan#durasi
hubungan dan o2erlaying distribusi penyesuaian kali itu hubungan
dapat menjelaskan mengapa "urasi rata#rata penurunan pada
awalnya dan kemudian meningkat dengan semakin meningkat#ing
2arians. %ecara& hasil ini menunjukkan bahwa ketika sumber daya
penyesuaian penundaan tidak optimal meningkatkan 2ariasi dapat
mengurangi durasi termasuk sumber daya penyesuaian kali lebih
dekat nilai optimal.
relationship can eGplain why a2erage durations
decreaseinitially and then increasewith increas#
ing 2ariance. 3ounter#intuiti2ely& these results
suggest that when resource adjustment delays
are not optimal increasing 2ariation can reduce
duration by includingmoreresourceadjustment
times nearer the optimal 2alue.
"I%3;%%I0N !N" 30N37;%I0N%
! relati2ely simpledynamic systems model was
used to in2estigate how a simple& common
structure of project processes and resource
allocation policies impact durations. "ifferences
in forecasting resource demands and delays in
adjustingresourcesdescribed resourceallocation
policies. 3onclusions arelimited by thepurpose#
ful simpli1cation of the model compared to
actual projects and incomplete 2alidation&
particularly with actual project data. "espite
the preliminary nature of work& two counter#
intuiti2e results suggest changes for project
management practice and future research.
5irst& the results showing that durations are
minimiFed with resource adjustment times
greater than their minimum 2alues support a
conclusion that projectsha2eoptimal managerial
delays that may be positi2e. This recommends
against thecommon perception and practicethat
e2erythingshould bedoneas >uickly as possible
to minimiFe durations. The result also implies
that managers should seek to identify optimal
delay siFes and use themas targets in decision#
making& and not assumethat all delaysshould be
minimiFed. %omeeGperienced managers may do
thistacitly and intuiti2ely for somede2elopment
processes& adding to the list of cogniti2e func#
tions potentially performed by practicing
project managers but not yet captured in formal
models. The current work identi1es optimal
managerial delays as a potentially important
concept for practitioners and a topic for future
research.
5igure8. <esourceadjustment delay distributions and project duration 2ersus mean delays
3opyrightJ 2..A/ ohnKileyL%ons&7td. %yst. <es.24& 88'M8--$2..A*
"0I9'..'..2Bsres
8-2 OeeKoon7eeetal.
<:%:!<3HP!P:< %yst. <es.
"iskusi dan Kesimpulan
Model sistem dinamis yang relatif sederhana yang digunakan untuk
menyelidiki bagaimana struktur yang sederhana& proses proyek
umum dan kebijakan alokasi sumber daya berdampak pada durasi.
Perbedaan dalam peramalan permintaan sumber daya dan
penundaan dalam menyesuaikan sumber daya menggambarkan
kebijakan alokasi sumber daya. Kesimpulan dibatasi oleh
penyederhanaan tujuan model dibandingkan dengan proyek#proyek
yang sebenarnya dan 2alidasi yg tidak lengkap& terutama dengan
data aktual proyek.
Pertama& hasil yang menunjukkan bahwa durasi yang diminimalkan
dengan penyesuaian sumber daya akan lebih besar dari nilai#nilai
minimum mereka yg mendukung kesimpulan bahwa proyek
memiliki optimal penundaan manajerial yang mungkin positif.
<ekomendasi ini melawan persepsi umum dan praktek bahwa
segala sesuatu harus dilakukan secepat mungkin untuk
meminimalkan durasi. Hasil ini juga menyiratkan bahwa manajer
harus berusaha untuk mengidenti1kasi ukuran optimal penundaan
dan menggunakannya sebagai target dalam pengambilan
keputusan& dan tidak berasumsi bahwa semua penundaan harus
diminimalkan. +eberapa manajer berpengalaman dapat melakukan
ini secara diam#diam dan intuitif untuk beberapa proses
pengembangan& menambahkan ke daftar fungsi kognitif berpotensi
dilakukan oleh manajer proyek berlatih tetapi belum ditangkap
dalam model formal. Pekerjaan ini mengidenti1kasikan penundaan
manajerial yg optimal sebagai konsep potensial yg penting bagi
praktisi untuk topic penelitian dimasadepan.
Kedua& hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan ketidak
pastian dalam control proyek dapat mengurangi durasi jika
penundaan tidak optimal dan hubungan penundaan#durasi akan
cembung dengan meningkatkan jumlah bersih pekerjaan dilakukan
dekat dgn optimal. Peningkatan pada penekanan studi yang
sistematis kompleksitas& ketidakpastian dan resiko dalam ino2asi
Proyek manajemen sastra secara umum $!dler et al.& '((8 7och
dan Terwiesch& '((( +raha dan +ar#Pam& 2..-* dan untuk
keputusan kepegawaian khususnya $!ntoniol et al.& 2..4 !nderson
dan /oglekar& 2..8*. Namun& sebagian besar studi ini telah tidak
berfokus pada sumber daya alokasi penundaan dan 2ariasi dalam
kemampuan tim manajemen untuk mengerahkan sumber daya
produktif. /ika manajer tidak sempurna dalam mengendalikan
ratarata penundaan ke nilai optimal& untuk beberapa proyek&
pengembangan kinerja dengan meningkatkan 2arians di sekitar
berarti sebenarnya mereka dengan mengerahkan kurang kontrol.
Keefektifan menggunakan wawasan ini kemungkinan besar
mencakup upaya manajerial untuk memanipulasi pengurangan
kontrol untuk menerapkan dan menyesuaikan manajemen yang
lebih dekat kepada nilai optimal daripda jauh dari yang optimal&
dengan demikian kinerja kana meningkat lebih dari yg ditunjukkan
oleh distribusi normal yang digunakan di sini. Namun& ini akan
memerlukan sebuah kesadaran sifat cembung ttg penyesuaian
penundaan#durasi hubungan& pemahaman tentang dampak
penundaan yg tdk pasti pada durasi& dan setidaknya mengetahui
arah nilai optimal dari rata#rata diterapkan nilai. Ini memperkuat
nilai potensi dalam mengidenti1kasi& menentukan& dan memahami
hubungan penundaan#durasi dan ukuran optimal penundaan dan
dampaknya terhadap kinerja.Tetapi& pengoperasian wawasan ini
mungkin akan menantang.
+eberapa 1tur dari pekerjaan saat ini yang membatasi kesimpulan&
mengarah ke kesempatan untuk penelitian& termasuk fokus pada
satu dimensi kinerja proyek $jadwal* dan asumsi model. Permintaan
untuk sumber daya dan pengaturan penundaan manajerial juga
cenderung dipengaruhi oleh faktor proyek lain seperti biaya
perubahan atau mempertahankan penundaan jumlah tertentu.
Penelitian juga dapat memperluas model untuk menyelidiki dampak
karakteristik proyek lain pada efekti2itas kebijakan alokasi sumber
daya dan meningkatkan model untuk mere,eksikan aspek#aspek
lain dari proyek#proyek seperti yang dialami dalam praktek.
Pekerjaan saat ini memberikan kontribusi untuk penelitian sistem
pada proyek#proyek dengan memperkenalkan konsep penundaan
tuning dari teori kontrol ke manajemen proyek melalui pilihan#
pilihan manajerial sumber daya. Ini memperluas penelitian pada
dinamika proyek dengan mengidenti1kasi ukuran yg optimal pada
penundaan manajerial sebagai topik penelitian yang berpotensi
berharga dan menunjukkan nilai pemahaman pd interaksi
ketidakpastian dan manajerial keputusan. Tuning maagerial
menunda karakter sebuah proyek untuk dapat meningkatkan kinerja
proyek pembangunan. Namun& hal ini memerlukan pemahaman
tentang dampak struktur dinamis proyek pada perilaku dan kinerja.
Proyek dapat ditingkatkan dengan terus mengembangkan
pemahaman yang mendalam mengenai dampak mereka&
bagaimana mereka mempengaruhi proyek dan bagaimana proyek
sistem dapat berubah untuk mengeksploitasi bahwa pemahaman.

Anda mungkin juga menyukai