Anda di halaman 1dari 19

Sistem Telekomunikasi

Disusun Oleh :
1. Idris Setiawan (5311312006)
2. Fajar Prakoso (5311312007)
3. M. Arifin (5311312015)
4. Febri Nugroho Ramadani (5311312023)

Sistem Telekomunikasi
1.1 Pendahuluan
1.2 Syarat-syarat dasar sistem telekomunikasi
1.3 Sinyal Analog Dan Sinyal Kode
1.4 Arus Searah Dan Arus Bolak-Balik
1.5 Penggunaan sinyal arus searah dalam telekomunikasi
1.6 Arus Bolak-Balik
1.7 Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang dan
kecepatan
1.8 Kapasitas pembawaan informasi dari suatu gelombang
arus bolak-balik
1.9 Komposisi dari suatu bentuk gelombang kompleks
1.10 Lembar band dari suatu sinyal informasi
1.1 PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa pembangunan suatu bangsa dewasa ini
banyak ditentukan oleh kemampuan masyarakat untuk saling tukar-
menukar informasi dan pikiran, melalui indera penglihatan dan
pendengaran serta melalui kata-kata tertulis dengan menggunakan
bahasa atau kode yang dapat dimengerti semua pihak.
Perlu dijelaskan bahwa kata tele berasal dari bahas Yunani yang
berarti jauh phon berarti suara atau pembicaraan, graph berarti
tulisan atau gambar. Jadi muncullah istilah-istilah berikut ini :

Telekomunikasi berarti komunikasi jarak jauh.
Telefon berarti pembicaraan jarak jauh.
Televisi berarti penglihatan jarak jauh.
Telegraf berarti penulisan jarakmjauh.

Maka telekomunikasi (telecomunication) adalah suatu proses
penyampaian INFORMASI (information) melalui jarak jauh dengan
menggunakan suatu daya listrik.
BACK
1.2 SYARAT-SYARAT DASAR SISTEM
TELEKOMUNIKASI
Pertama-tama energi informasi asli tersebut haruslah dapat diubah
menjadi suatu energi listrik untuk menghasilkan SINYAL informasi
elektronis. Hal ini dapat diperoleh dengan manggunakansuatu alat
yang dinamakan TRANSDUSER (alat pengubah) yang cocok.
Transduser adalah suatu alat pengubah energi dari satu bentuk ke
bentuk yang lain.
Misalkan suatu sinyal elektronik disampaikan ke suatu tujuan
melalui suatu kawat penghantar (line link) dengan suatu kecepatan
mendekati kecepatan cahaya, maka di tempat tujuan dibutuhkan
suatu transduser lain untuk mengubah energi sinyal elektronik
tersebut kembali ke bentuk sinyal asli. Dalam praktek untuk
hubungan telekomunikasi ini dibutuhkan alat-alat lain, misalnya
AMPLIFIER (alat penguat sinyal). Amplifier dibutuhkan pda jarak-
jarak tertentu dari sistem tersebut,yaitu untuk menambah kekuatan
sinyal elektronik tersebut sampai pada batas kekuatan yang
diinginkan.
NEXT
Untuk suatu sistem radio, sebuah TRANSMITTER (Pengirim)
dibutuhkan pada pihak sumber untuk mengirimkan sinyal
tersebut melalui hubungan radio tanpa kawat penghantar,
dimana sinyal tersebut kemudian akan bergerak dengan
kecepatan cahaya, dan pada pihak penerima dibutuhkan alat
lain yang dinamkan RECEIVER untuk menerima sinyal tersebut
sebelum melalui transduser ( lihat gambar 1.2). Dalam hal ini
penting diketahui bahwa karena beberapa keterbatasan pada
kedua sisi pengirim dan penerima dari sistem tersebut, akan
terjadi ganguan- gangguan seperti bising (noise) dan juga
DISTORSI (kerusakan) pada bentuk sinyal elektronis tersebut.
Hal-hal ini merupakan akibat-akibat yang tidak diinginkan, oleh
karena itu harus diminimasikan dalam perencanaan sistem.
Gambar 1.2, jelas bahwa sistem yang sederhana ini merupakan
suatu sistem komunikasi SATU ARAH (UNIDIRECTIONAL).
Radio dan pemancar televisi domestik merupakan contoh dari
sistem komunikasi satu arah.
NEXT
Sistem komunikasi lain seperti telepon umum, merupakan suatu sistem komunikasi
dua arah. Untuk melaksanakan suatu sistem komunikasi dua arah ini (BOTHWAY
system), maka alat-alat yang diperlihatkan pada Gambar 1.2 harus dibuat
duplikatnya pada arah yang berlawanan.
BACK
1.3 SINYAL ANALOG DAN SINYAL
KODE
Pada beberapa transduser telekomunikasi dihasilkan sinyal-sinyal
elektronis yang lagsung mengikuti perubahan-perubahan sesaat dari energi
informasi aslinya. Sinyal-sinyal demikian disebut sinyal ANALOG.
Sebagai contoh, mikropon menghasilkan suatu sinyal elektronis yang
langsung mengikuti perubahan-perubahan dari energi suara yang
menggerakkan mikrofon tersebut. Loudspeaker kemudian akan menerima
sinyal elektronis analog tersebut dan merubahnya kembali menjadi energi
suara yang sesuai dengan aslinya.
Pada sistem yang lain, transducer menghasilkan sinyal elektronis dalam
bentuk KODE-KODE (tanda-tanda) yang telah ditentukan terlebih dahulu,
berupa pulsa-pulsa atau perubahan-perubahan dari sinyal elektronis
tersebut yang dapat dimengerti oleh manusia dan mesin pada kedua sisi
dari sistem tersebut. Sebagai contoh dari sistem ini, adalah suatu teleprinter
yang menghasilkan sinyal-sinyal kode elektronik yang tergantung pada
kunci tombol yang ditekan pada meja/panel pengirim. Sinyal kode tersebut
kemudian dikirimkan ke tujuan, dimana ia akan diterima oleh teleprinter
penerima dan huruf atau gambar-gambar yang sesuai akan dicetak kembali.
BACK
1.4 ARUS SEARAH DAN ARUS BOLAK-
BALIK
Suatu rangkaian listrik tertentu bila dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan listrik, arus hanya akan mengalir dalam satu
arah saja, walaupun demikian jumlah atau kekuatan arusnya
dapat diatur. Arus semacam ini dikenal sebagai arus searah
(DIRECT CURRENT-DC), dan dihasilkan oleh sumber
tegangan listrik seperti batere kering, aki atau generator DC.
Dalam rangakian listrik lain, arus listrik berubah-ubah arahnya
pada saat-saat tertentu dengan BENTUK GELOBANG
(waveform) yang tertentu pula. Arus semacam ini disebut
ARUS BOLAK-BALIK (Alternating current a.c) Arus bolak-
balik ini dihasilkan oleh sumber energi listrik seperti generator
arus bolak-balik, osilator elektronis atau tipe-tipe tertentu dari
transducer telekomunikasi.
BACK
1.5 PENGGUNAAN SINYAL ARUS SEARAH
DALAM TELEKOMUNIKASI
Arus searah yang konstan yanng mengalir dalam rangkaian, tidak
dapat membawa sendiri sinyal informasi, tetapi dengan memasang
saklar on off yang sederhana memungkinkan arus tersebut dapat
diatur dalam bentuk pulsa-pulsa. Ketika saklar dibuka, arus akan
turun ke harga nol, dan ketika saklar ditutup, arus akan naik ke suatu
nilai yang tetap. Bila pulsa-pulsa arus tersebut dibuat sesuai dengan
tanda-tanda (kode-kode) yang telah ditentukan terlebih dahulu,
dengan mana setiap huruf atau angka dinyatakan dengan kombinasi
pulsa-pulsa tertentu, maka kerja dari saklar akan dapat mengirimkan
setiap pesan yang diinginkan. Pulsa-pulsa arus ini harus dapat
menggerakkan peralatan-peralatan yang memungkinkan si penerima
dapat melihat atau mendengar pesan-pesan tersebut.

NEXT
Kode morse adalah suatu contoh terkenal dari bentuk sinyal arus searah ini, dan
rangkaiannya sangat sederhana diperlihatkan pada Gambar 1.3 Setiap huruf
mempunyai kode yang terdiri dari sejumlah pulsa-pulsa arus panjang dan pendek
yang harganya tetap, yang disebut titik-titik dan garis-garis. Sebagai contoh,
komunikasi pulsa-pulsa yang menyatakan huruf Adiperlihatkan pada Gambar 1.4

BACK
1.6 ARUS BOLAK-BALIK
Arus bolak-balik selalu berubah-ubah arahnya pada selang-selang waktu
tertentu, meskipun demikian ia mempunyai suatu bentuk gelombang yang
tetap sama pada setiap arah, yang selalu diulang-ulang.
Keuntungan-keuntungan utama dari sinyal arus bolak-balik (a.c) adalah :
1. Kekuatan dan amplitudonya dapat dengan mudah diatur (misalnya dengan
menggunakan transformator, amplifier dan sebagainya). Dengan demikian arus
bolak-balik ini dapat dikirimkan melalui suatu kawat penghantar atau saluran
yang panjang.
2. Tidak dibutuhkan kawat-kawat penghubung untuk keseluruhan rangkain
telekomunikasi.
Banyak bentuk gelombang yang dapat dibentuk oleh suatu arus bolak-balik.
Salah satu bentuk yang paling sederhana dapat dihasilkan dengan cara
memutarkan suatu gulungan (kumparan) kawat dalam suatu medan magnit
yang uniform. Gelombang yang dihasilkan disebut gelombang sinusoidal.
BACK
1.7 HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI,
PANJANG GELOMBANG DAN KECEPATAN
Kita telah mengetahui bahwa bentuk arus bolak-balik mempunyai
suatu energi kecepatan (meter per detik), dan waktu periode (T
detik) untuk suatu siklus, dan dengan jarak panjang gelombang (
meter) untuk setiap siklus. Secara umum, kecepatan, jarak, dan
waktu mempunyai hubungan-hubungan sebagai berikut :

Kecepatan = Jarak tempuh (sebagai contoh meter/detik,
waktu km/jam)

Sehingga untuk setiap bentuk gelombang dengan panjang
gelombang dan waktu periode T,

Kecepatan = Panjang gelombang
waktu T
NEXT
Telah diketahui bahwa,

Frekuensi (Hz) = 1/Waktu periode T (detik)

Maka

Kecepatan = Panjang gelombang X frekuensi

Karena itu, untuk setiap bentuk gelombang arus bolak-balik, jika
dua dari besaran tersebut di atas diketahui, maka besaran yang
ketiga dapat dihitung sebagai berikut :

= = / = /

Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa energi arus bolak-balik dapat
dipancarkan melalui atmosfir sebagai gelombang radio tanpa
menggunakan kawat penghantar.
NEXT
Ini sebenarnya merupakan suatu jenis GELOMBANG
ELEKTRONAGNETIS yang sangat mirip dengan energi cahaya
dan mempunyai kecepatan yang sama dengan kecepatan cahaya,
yaitu 300 000 000 meter per detik, dan biasanya dinyatakan
dengan c. gelombang radio dapat dihasilkan dalam suatu daerah
frekuensi yang lebar, dimulai dari sekitar 10 000 Hz dan
diteruskan melalui jutaan Hertz sampai dengan ribuan juta
Hertz.

Beberapa singkatan yang perlu diketahui :

Ribuan hertz, atau kilohertz kHz
Jutaan hertz, atau meegahertz MHz
Ribuan juta hertz, atau gigahertz GHz
BACK
1.8 KAPASITAS PEMBAWAAN INFORMASI DARI
SUATU GELOMBANG ARUS BOLAK-BALIK
Kita telah melihat bahwa perubahan-perubahan amplitudo dari suatu
arus searah (sebagai contoh dengan cara menghubungkan dan
memutuskan hubungan arus searah) membuat arus searah tersebut
dapat membawa suatu sinyal informasi. Sama halnya, suatu arus bolak-
balik (atau tegangan) dapat digunakan untuk membawa suatu sinyal
informasi dari suatu sumber ke tempat tujuannya, dengan mengatur
agar sinyal informasi tersebut dapat merubah salah stu karakteristik
dari gelombang arus bola-balik, baik amplitudonya, frekuensinya,
maupun fasanya.
BACK
1.9 KOMPOSISI DARI SUATU BENTUK
GELOMBANG KOMPLEKS
Sampai sekarang kita hanya telah membicarakan untuk gelombang
sinusoidal yang sederhana, walaupun sebagaimana telah dijelaskan
terlebih dahulu bahwa ada beberapa bentuk gelombang lain yang lebih
kompleks dari bentuk gelombang sinusoidal ini. Sebagai contoh dari
beberapa bentuk gelombang kompleks ini, yang sering ditemukan
dalam pelayanan telekomunikasi, diperlihatkan dalam Gambar 1.12.
BACK
1.10 LEBAR BAND DARI SUATU SINYAL
INFORMASI
Gelombang-gelombang suara yang dihasilkan oleh suara manusia adalah
berubah-ubahsesuai dengan perubahan tekanan udara, dengan demikian
gelombang suara ini dapat dianggap sebagai berubah secara alami dan bentuk
yang dihasilkan adalah suatu bentuk gelombang kompleks yang berbeda-beda
untu masing-masing individu (manusia). Hal ini adalah suatu sifat yang unik
dari gelombang suara yang berupa gelombang kompleks, yang
memungkinkan kita mengenali suara masing-masing individu. Karena setiap
suara mempunyai bentuk gelombang kompleks yang berbeda-beda, maka ia
harus mempunyai frekuensi-frekuensi dasar dan harmonik yang berbeda-beda
juga. Secara umum, lebar daerah dari frekuensi-frekuensi dasar
merepresesntasikan informasi-informasi atau berita-berita, sementara
harmonik-hrmoniknya merupakan pengakuan terhadap adanya pribadi-
pribadi. Karena itu gelombang-gelombang suara yang dihasilkan manusia
harus terdiri dari suatu JARAK frekuensi-frekuensi, dan daerah ini dikenal
sebagai BANDWIDTH (lebar band).
NEXT
Karena mokropon menghasikan sinyal elektronik yang sesungguhnya
merupakan duplikat langsung dari gelombang suara, maka sinyal
elektronik suara harus juga mempunyai lebar band frekuensi minimum,
yang harus diatur atau disesuaikan pada keseluruhan sistem pembawa
informasi.
NEXT
Jenis-jenis lain dari sinyal informasi dalam sistem
telekomunikasi (telegraf, televisi, musik, data, dan sebagainya),
mempunyai lebar band minimum yang berbeda juga, yang akan
dijelaskan kemudian.
Harus disadari bahwa pengertian tentang lebar band dari sinyal
informasi merupakan bagian penting dalam perencanaan
sistem, yaitu dalam penentuan media transmisi dan sistem
rangkaian.

BACK

Anda mungkin juga menyukai