Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN AEROBIK

PADA MAHASISWA LAKI-LAKI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN


ANGKATAN 2010 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
PROPOSAL
OLEH:
AHMAD FAUZI
NIM 1006214014
IK !"" A
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
NOPEMBER 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A#L$%$& B'($)$*+ M$,$($-
Sehat merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Kepentingan
kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat
kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Kesegaran jasmani seseorang
dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud
faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat
menetap misalnya genetik, umur, jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya
aktivitas fisik, lingkungan dan kebiasaan merokok (Kaplan & Petterson, 1!".
#anyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik se$ara langsung
maupun tidak langsung.
Kebiasaan merokok bukan saja merugikan bagi perokok sendiri tapi juga bagi orang
disekitarnya. Kebiasaan merokok telah menimbulkan berbagai masalah kesehatan. %ampak
yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran napas dan jaringan paru&paru. Pada saluran nafas besar, sel mukosa membesar
(hyperthropy" dan kelenjar mukus bertambah banyak (hyperplasia" sehingga terjadi
penyempitan saluran napas. Pada jaringan paru&paru terjadi peningkatan jumlah sel radang
dan kerusakan alveoli. 'kibat perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru&
paru pada perokok akan timbul permasalahan fungsi paru dengan segala ma$am gejala
klinisnya. (al ini menjadi unsur utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PP)*"
termasuk emfisema paru&paru, bronkhitis kronis, dan asma ((ans, +,,!". *erokok juga dapat
merusak lapisan dalam pembuluh darah, memekatkan darah sehingga mudah menggumpal,
menganggu irama jantung (-halenium, +,,.". Kandungan nikotin, gas /), radikal bebas dan
0at&0at tersebut dapat merusak lapisan endotel dalam pembuluh darah. 'pabila terbentuk
suatu plak dalam pembuluh darah, dapat menjadi suatu proses a1al terjadinya arterosklerosis
yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskuler .
*erokok tidak hanya saja beresiko terjadi gangguan paru&paru tetapi juga beresiko
terhadap gangguan jantung dan pembuluh darah, hal ini akan berakibat pada penurunan
kinerja jantung paru. Penurunan daya tahan jantung paru akan berakibat pada penurunan
kebugaran jasmani. %aya tahan kardiorespirasi atau aerobic capacity merupakan komponen
terpenting dari kebugaran jasmani. Seseorang dengan kapasitas aerobik yang baik, memiliki
jantung yang efisien, paru&paru yang efektif, peredaran darah yang baik pula, yang dapat
mensuplai otot&otot sehingga yang bersangkutan mampu bekerja se$ara terus&menerus tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan.
*erokok juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, memekatkan darah
sehingga mudah menggumpal, menganggu irama jantung. Kandungan nikotin, gas /),
radikal bebas dan 0at&0at tersebut dapat merusak lapisan endotel dalam pembuluh darah.
'pabila terbentuk suatu plak dalam pembuluh darah, dapat menjadi suatu proses a1al
terjadinya arterosklerosis yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskuler
(Syaifuddin, +,,1". Sehingga dalam diri perokok tidak hanya saja beresiko terjadi gangguan
paru&paru tetapi juga beresiko terhadap gangguan jantung dan pembuluh darah, hal ini akan
berakibat pada penurunan kinerja jantung paru. Penurunan daya tahan jantung paru akan
berakibat pada penurunan kebugaran jasmani.
%aya tahan kardiorespirasi atau aerobic capacity merupakan komponen terpenting
dari kebugaran jasmani (*oeloek, 12". Seseorang dengan kapasitas aerobik yang baik,
memiliki jantung yang efisien, paru&paru yang efektif, peredaran darah yang baik pula, yang
dapat mensuplai otot&otot sehingga yang bersangkutan mampu bekerja se$ara terus&menerus
tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan (Sadoso, +,,+". %aya tahan jantung paru dapat
diukur melalui kadar 3)+ma4 yang di$apai, sehingga jika kadar 3)+ma4 yang di$apai
sesuai target maka dapat memenuhi salah satu syarat kebugaran yang optimal.
3)+ ma4 adalah kemampuan pengambilan oxygen dengan kapasitas maksimal untuk
digunakan 5 konsumsi oleh tubuh selama melakukan exercise ma4imum. 3)+ ma4 umumnya
digunakan sebagai indikator untuk menentukan kemampuan aerobi$, dimana kemampuan
aerobik akan berkaitan erat dengan system cardio dan system respirasi dalam usaha
penyediaan oksigen dan kemampuan untuk menggunakan oxygen tersebut dalam tubuh.
Pengukuran 3)+ma4 memerlukan analisa saat ekspirasi, udara yang dikumpulkan saat
melakukan latihan dalam intensitas progresif (#ernard, +,,+". Pengukuran 3)+ma4 dapat
dilakukan salah satunya menggunakan Balke 15 minute run test. Penelitian yang dilakukan
oleh Pradono tahun +,,, pada usia +,&! tahun 1arga Kebon *anggis, 6akarta 7imur
diperoleh hasil pengukuran 3)+ma4 2,,+8 termasuk kategori sangat kurang, +.,98 kurang,
128 $ukup dan :,:8 baik.
B# I.'*%/"/)$,/ M$,$($-
'sap rokok mengandung ;,,, 0at kimia berbahaya bagi kesehatan dan terdapat lebih
dari +,, ma$am ra$un (*u<tadin, +,,:". 'sap rokok itu mengandung antara lain karbon
monoksida (/)" , nikotin, dan polycyclic aromatic hidrocarbon yang mengandung 0at
pemi$u terjadinya kanker (tar, benzopyrenes,, nitroso-nor-nicotin, kadmium, hydrogen
cyanide, vinyl chlorid, toluane, arsanic, phenol butana, amonia, methanol, acaton" selain itu
asap rokok yang dihirup juga mengandung komponen gas dan partikel yang berbahaya
(-uidotti et al, +,,:".
=ikotin dalam rokok dapat memper$epat proses penyempitan dan penyumbatan
pembuluh darah. Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh darah
koroner, yang bertugas memba1a oksigen ke jantung. =ikotin, merupakan alkaloid yang
bersifat stimulant dan bera$un pada dosis tinggi. >at yang terdapat dalam tembakau ini sangat
adiktif, dan mempengaruhi otak dan system saraf. ?fek jangka panjang penggunaan nikotin
akan menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok akan selalu
membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mendapatkan tingkat kepuasan
((ans, +,,!".
7ar, mengandung 0at kimia sebagai penyebab terjadinya kanker dan menganggu
mekanisme alami pembersih paru&paru, sehingga banyak polusi udara tertinggal menempel di
paru&paru dan saluran bronchial. 7ar dapat membuat system pernapasan terganggu salah satu
gejalanya adalah pembengkakan selaput mu$us
-as karbonmonoksida (/)" mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin ((b"
yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit" lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap
ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah
merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah /) dan bukan
)+ ()ksigen". Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan
asupan oksigen melalui kompensasi pembuluh darah dimana pembuluh darah akan men$iut
atau spasme. #ila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah
akan mudah rusak dengan terjadinya proses arterosklerosis (penyempitan". Penyempitan
pembuluh darah akan terjadi dimana&mana. %i otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di
saluran peranakan, di ari&ari pada 1anita hamil.kekurangan oksigen karena /) (karbon
monoksida" (7heodorus, 1;". Kadar /) yang terhisap juga akan mengurangi nilai
3)+ma4.
3)+ma4 merupakan pengambilan oksigen maksimal. 3)+ma4 ditentukan untuk
mengukur tingkat daya tahan jantung paru, dimana suatu $ara dalam memperkirakan
3)+ma4 dari intensitas latihan maksimal dianggap paling akurat. Pengukuran 3)+ma4
memerlukan analisa saat ekspirasi, udara yang dikumpulkan saat melakukan latihan dalam
intensitas yang progresif (#ernard, +,,+". Sehingga jika seseorang mengalami penurunan
3)+ma4 maka dapat dikatakan seseorang tersebut juga mengalami penurunan daya tahan
jantung&paru.
0# P'12$%$,$* M$,$($-
Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh kebiasaan merokok dengan daya tahan
aerobik yang dihitung melalui 3)+ *a4, pada mahasis1a laki&laki 6urusan @lmu
keolahragaan angkatan +,1, Aakultas @lmu Keolahragaan Bniversitas negeri *alang.
D# P'&313,$* M$,$($-
%ari latar belakang di atas masalah yang ingin dipe$ahkan dalam penelitian ini adalah
C'pakah ada pengaruh kebiasaan merokok terhadap daya tahan aerobik, dihitung melalui
3)+ma4DE
E# T343$* P'*'(/%/$*
1. 7ujuan
& Bntuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap daya tahan
aerobik.
E# M$*"$$% P'*'(/%/$*
1. 7ujuan Bmum
Bntuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap daya tahan aerobik.
+. 7ujuan khusus
a Bntuk mengetahui gambaran 3)+ ma4 mahasis1a S1 @lmu Keolahragaan Aakultas @lmu
Keolahragaan Bniversitas =egeri *alang yang memiliki kebiasaan merokok.
b Bntuk mengetahui apakah ada pengaruh kebiasaan merokok terhadap kadar 3)+ma4
mahasis1a S1 @lmu Keolahragaan Aakultas @lmu Keolahragaan Bniversitas =egeri *alang.
!. #agi pendidikan
'gar lebih memperhatikan khususnya dalam dunia kesehatan bah1a efek samping rokok
tersebut dapat mempengaruhi struktur sel paru, dan memberikan pengetahuan se$ara dini
terhadap bahaya merokok.
;. #agi masyarakat.
'danya sikap positif dan peran aktif masyarakat untuk menghentikan semaksimal mungkin
konsumsi rokok, sehingga dapat terhindar dari bahaya rokok.
2. #agi peneliti sendiri
(asil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu faal
olahraga.
.. #agi peneliti lain
(asil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian pustaka untuk melakukan penelitian
lebih lanjut yang lebih luas.
F# H/5!%',/,
Kebiasaan merokok berpengaruh terhadap daya tahan aerobik.
G# D'"/*/,/ O5'&$,/!*$(
Bntuk memfokuskan istilah&istilah pada penelitian ini maka ada beberapa istilah yang
didefinisikan se$ara terin$i yaituF
1. Kebiasaan *erokok
Kebiasaan merokok adalah suatu kegiatan yang dilakukan se$ara berulang&
ulang berupa menghisap tembakau yang sudah diolah meskipun pada a1alnya ada
perasaan yang tidak nyaman dialami oleh perokok. %alam hal ini dikatakan orang
yang terbiasa merokok yaitu lebih dari tiga tahun, dan per rata&rata rokok yang
dihabiskan .&11 batang atau lebih dan dilakukan setiap hari tanpa berhenti
+. %aya 7ahan 'erobik
%aya tahan aerobik adalah satu kesatuan utuh dari komponen&komponen
kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatan maupun pemeliharaannya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2#1# M'&!)!)
Gokok adalah gulungan tembakau yang disalut dengan daun nipah (Kamus #esar
#ahasa @ndonesia, +,,+". *erokok dapat diartikan sebagai kata atau aktivitas menghisap.
Sedangkan perokok adalah orang yang suka merokok. Gokok digunakan dengan $ara dibakar
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihisap melalui mulut pada
ujung satunya.
2#2 S'2$2-,'2$2 O&$*+ M'&!)!)
Se$ara umum orang de1asa merokok disebabkan faktor&faktor yaituF (1" merangsang
perasaan,terutama pada pagi hari, (+" untuk mengurangi perasaan negatif, (!" karena sudah
menjadi kebiasaan, (;" untuk kepuasan dimulut, (2" untuk santai, (." karena sudah
ke$anduan.
2## K$*.3*+$* R!)!)
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih dari ;,,, bahan kimia
bera$un yang berbahaya dan dapat mengakibatkan maut. %engan ini, setiap sedutan itu
menyerupai satu sedutan maut. %i antara kandungan asap rokok termasuklah aceton (bahan
pembuat $at", naftalene (bahan kapur barus", arsen, tar (bahan karsinogen penyebab kanker",
methanol (bahan bakar roket", vinyl chloride (bahan plastik P3/", phenol butane (bahan
bakar korek api", potassium nitrate (bahan baku pembuatan bom dan pupuk", polonium-21
(bahan radioaktif", ammonia (bahan pen$u$i lantai", dan sebagainya (6aya, +,,". Ga$un
yang paling utama ialah tar, nikotin, dan karbon monoksida (Bniversiti 7eknologi *alaysia,
+,,2".
7erdapat penjelasan yang lebih jelas bagi beberapa jenis bahan yang terkandung
dalam rokok antara lain adalah sebagai berikutF
1" =ikotin
Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam tembakau yang tidak
dibakar. =ikotin bersifat toksik terhadap jaringan saraf, juga menyebabkan tekanan darah
sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. %enyut jantung bertambah, kontraksi otot
jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner
bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. =ikotin meningkatkan kadar gula
darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol H%H, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan
darah. =ikotin memegang peran penting dalam ketagihan merokok (Sitepoe, +,,,".
+" 7ar
7ar hanya dijumpai pada rokok yang dibakar. ?ugenol atau minyak $engkeh juga
diklasifikasikan sebagai tar. %i dalam tar, dijumpai 0at&0at karsinogen seperti polisiklik
hidrokarbon aromatis, yang dapat menyebabkan terjadinya kanker paru&paru. Selain itu,
dijumpai juga ! nitrosamine di dalam rokok yang berpotensi besar sebagai 0at karsinogenik
terhadap jaringan paru&paru (Sitepoe, +,,,". 7ar juga dapat merangsang jalan nafas, dan
tertimbun di saluran nafas, yang akhirnya menyebabkan batuk&batuk, sesak nafas, kanker
jalan nafas, lidah atau bibir (6aya, +,,".
!" Karbon *onoksida
-as ini bersifat toksik dan dapat menggeser gas oksigen dari transport hemoglobin.
%alam rokok, terdapat +&.8 gas karbon monoksida pada saat merokok, sedangkan gas
karbon monoksida yang diisap perokok paling rendah ;,, ppm (part per million" sudah dapat
meningkatkan kadar karboksi&hemoglobin dalam darah sejumlah +&1.8. Kadar normal
karboksi&hemoglobin hanya 18 pada bukan perokok. Seiring berjalannya 1aktu, terjadinya
polisitemia yang akan mempengaruhi saraf pusat (Sitepoe, +,,,".
;" 7imah (itam
7imah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok yang diisap
mengandung ,,2 mikrogram timah hitam. 'pabila seseorang mengisap 1 bungkus rokok
perhari, 1, mikrogram timah hitam akan dihasilkan, sedangkan batas bahaya kadar timah
hitam di dalam tubuh adalah +, mikrogram5hari (Sitepoe, +,,,".
2## D$6$ T$-$*
%aya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja se$ara
terus menerus dalam 1aktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah
menyelesaikan pekerjaan tersebut ((arsono, 199".
2#4# D$6$ T$-$* J$*%3*+ .$* P$&3
%aya tahan jantung paru merupakan kesanggupan sistem jantung, paru, dan pembuluh
darah untuk berfungsi se$ara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil
oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif sehingga dapat digunakan pada proses
metabolisme tubuh.
Aoss dan Keteyian (19" mengemukakan bah1a parameter yang paling akurat dan
obyektif untuk mengukur daya tahan jantung paru adalah melalui pengukuran ambilan
oksigen maksimum atau 3)
+
maks. 3)+ma4 adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat
dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi kelelahan. Karena
3)+ma4 ini dapat membatasi kapasitas kardiovaskuler seseorang, maka 3)+ma4 dianggap
sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik. 3)+ma4 juga dapat diartikan sebagai
kemampuan maksimal seseorang untuk mengkonsumsi oksigen selama aktivitas fisik pada
ketinggian yang setara dengan permukaan laut. 3)+ma4 merefleksikan keadaan paru,
kardiovaskuler, dan hematologik dalam pengantaran oksigen, serta mekanisme oksidatif dari
otot yang melakukan aktivitas. Selama menit&menit pertama latihan, konsumsi oksigen
meningkat hingga akhirnya ter$apai keadaan steady state di mana konsumsi oksigen sesuai
dengan kebutuhan latihan. #ersamaan dengan keadaan steady state ini terjadi pula adaptasi
ventilasi paru, denyut jantung, dan cardiac output. Keadaan di mana konsumsi oksigen telah
men$apai nilai maksimal tanpa bisa naik lagi meski dengan penambahan intensitas latihan
inilah yang disebut 3)+ma4. Konsumsi oksigen lalu turun se$ara bertahap bersamaan
dengan penghentian latihan karena kebutuhan oksigen pun berkurang. Se$ara teori, nilai
3)+ma4 dibatasi oleh cardiac output, kemampuan sistem respirasi untuk mengantarkan
oksigen ke darah, atau kemampuan otot
untuk menggunakan oksigen. %engan begitu, 3)+ma4 pun menjadi batasan kemampuan
aerobik, dan oleh sebab itu dianggap sebagai parameter terbaik untuk mengukur kemampuan
aerobik (atau kardiorespirasi" seseorang. 3)+ma4 merupakan nilai tertinggi dimana
seseorang dapat mengkonsumsi oksigen selama latihan, serta merupakan refleksi dari unsur
kardiorespirasi dan hematologik dari pengantaran oksigen dan mekanisme oksidatif otot .
)rang dengan tingkat kebugaran yang baik memiliki nilai 3)+ma4 lebih tinggi dan dapat
melakukan aktivitas lebih kuat dibanding mereka yang tidak dalam kondisi baik.
2#7# E"') R!)!) P$.$ S/,%'1 R',5/&$%!&/
*erokok merupakan penyebab utama kanker paru&paru, serta penyakit paru&paru lain
yang bersifat kronis dan obstruktif, seperti bronkitis dan emfisema. Sekitar 928 dari
penderita penyakit ini disebabkan oleh rokok. -ejala yang ditimbulkan berupa batuk kronik,
berdahak, dan gangguan pernafasan. 'pabila diadakan tes fungsi paru&paru, maka hasil tes
pada perokok lebih buruk berbanding dengan bukan perokok. *erokok juga terkait dengan
influen0a dan radang paru&paru lainnya. Perokok lebih mudah terserang influen0a dan radang
paru&paru lainnya berbanding yang bukan perokok. Pada penderita asma, merokok akan
memperparah gejala asma karena asap rokok akan meyempitkan lagi saluran pernafasan.
Kematian umumnya bukan terjadi akibat kesulitan bernafas karena membesarnya
kanker, tetapi posisi paru&paru dalam sistem peredaran darah yang membuat kanker mudah
menyebar ke seluruh tubuh. *etastase kanker ke otak dan bagian kritis lainnya menjadi
penyebab kematian.
2#6# E"') R!)!) P$.$ S/,%'1 K$&./!8$,)3('&
%alam sistem kardiovaskular, merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit
pembuluh darah jantung. #ukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga
mempunyai akibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
'sap yang dihembus oleh para perokok dapat dibagikan atas asap utama dan asap
samping. 'sap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok,
sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang
akan dihirup oleh orang lain, atau perokok pasif.
7elah ditemukan hampir ;,,, jenis bahan kimia dalam rokok, dengan ;, jenis di
antaranya bersifat karsinogenik, di mana bahan ra$un ini lebih banyak terdapat pada asap
samping. *isalnya, karbon monoksida ditemukan 2 kali lipat lebih banyak pada asap
samping berbanding asap utama. #egitu juga dengan ben0opiren, dengan ! kali lipat, dan
amoniak dengan 2, kali lipat. #ahan&bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya
dalam ruang setelah rokok berhenti.
Bmumnya, rokok akan lebih difokuskan pada peran nikotin dan karbon monoksida.
Kedua&dua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai
oksigen ke otot jantung sehingga akhirnya merugikan kerja otot jantung.
=ikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan
oksigen otot jantung. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang
pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, serta menyebabkan gangguan
irama jantung. =ikotin turut mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi
trombosit (penggumpalan" ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung
persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk ke otot jantung. Karbon
monoksida menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen dan
memper$epat arterosklerosis. %engan demikian, karbon monoksida menurunkan kapasitas
latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
%i samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. 6ika dibandingkan dengan bukan
perokok, kadar kolesterol total, kolesterol H%H, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi,
sedangkan kolesterol (%H lebih rendah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A# R$*9$*+$* P'*'(/%/$*
#erdasarkan masalah yang diteliti dan tidak adanya perlakuan yang diberikan pada
subjek penelitian maka ran$angan penelitian termasuk eksperimen. %itinjau dari sifat
permasalahan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian semi eksperimental yang
tergolong dalam cross sectional surveys, yaitu ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh serta
membandingkan antara kebiasaan merokok dengan tingkat daya tahan aerobik.
B# T'15$% .$* W$)%3
Penelitian ini dilakukan di Kampus Bniversitas =egeri *alang Aakultas @lmu
Keolahragaan untuk pengambilan angket. Sedangkan untuk tes daya tahan aerobik
dilaksanakan di Stadion Bniversitas =egeri *alang.
0# P!53($,/: S$15'( .$* T')*/) S$15(/*+
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasis1a putra Aakultas @lmu Keolahragaan
yang memiliki kebiasaan merokok serta tidak merokok yang mengisi angket penunjang
dalam pengambilan data dengan jumlah :, orang dari 1,, angket yang disebarkan di
Aakultas @lmu Keolahragaan yang memenuhi kriteria yang diinginkan peneliti yaitu
mahasis1a yang berumur +,&++ tahun.
7eknik sampling sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik "andom #ampling
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah +, orang yaituF (a" Kelompok testi adalah 1,
mahasis1a perokok, (b" Kelompok kontrol adalah 1, mahasis1a bukan perokok.
D# I*,%&31'* P'*'(/%/$*
@nstrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes daya tahan aerobik
atau 3)+ maks dan mengisi angket untuk menentukan kriteria seseorang tersebut dalam
kategori perokok, dan bukan perokok.
E# P'*+3153($* D$%$
Bntuk mendapatkan data&data dari tes daya tahan aerobik dibutuhkan smpel
penelitian. Sampel penelitian disini diperoleh dari angket yang disebarkan ke sebagian
mahasis1a putra Aakultas @lmu Keolahragaan Bniversitas =egeri *alang yang berkenan
mengisi angket agar diperoleh mahasis1a perokok serta mahasis1a bukan perokok.
a.Kebiasaan *erokok
Bntuk men$ari mahasis1a yang memiliki kebiasaan merokok atau tidak
menggunakan instrumen angket. 'ngket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan
se$ara tertulis kepada seseorang dan $ara menja1ab juga dilakukan dengan tertulis.
*embagikan angket kepada setiap mahasis1a yang berkenan mengisi yang terdaftar sebagai
mahasis1a di Aakultas @lmu Keolahragaan. %ilihat dari $ara menja1abnya, angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan terbuka.
b.%aya 7ahan 'erobik (3)+ maks"
7es pengukuran daya tahan aerobik ini dilakukan oleh setiap mahasis1a yang
mempunyai kebiasaan merokok dan mahasis1a yang tidak biasa merokok.
F# A*$(/,/, D$%$
Sesuai dengan yang diuraikan di atas, maka teknik analisis data untuk mengetahui
pengaruh kebiasaan merokok pada mahasis1a terhadap tingkat daya tahan aerobik
menggunakan SPSS (#tatistical $ackage of #ocial #cience". %engan langkah sebagai berikutF
(1" Penghitungan 7&Skor, (+" 'nalisis data dengan '='3'.

Anda mungkin juga menyukai