Anda di halaman 1dari 11

1

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Akuntansi dan pelaporan keuangan untuk organisasi pemerintahan dan non profit didasarkan pada
konsep-konsep khusus, standar-standar, dan prosedur-prosedur yang didisain untuk mengakomodasi lingkungan
dan kebutuhan dari pengguna laporan keuangan. Pada paper ini lebih menekankan pada prosedur, standar dan
konsep yang penting yang dapat diterapkan pada (1) pemerintahan pusat dan daerah, termasuk di negara, kota
dan sekolah (2) pemerintahan federal (3) pemerintahan non profit, universitas, rumah sakit, sekolah dan
organisasi kesejahteraan dan kesehatan sosial.
Pada pokok bahasan paper akuntansi pemerintah dan non profit di paper kami lebih lebih menekankan
pembahasan secara umum mengenai akuntansi pemerintahan dan non profit dari segi lingkungan dan
karakteristik dan diharapkan dengan mempelajari pokok bahasan ini diharapkan dapat :
Menjelaskan karakteristik unik dari organisasi pemerintahan dan non profit;
Menjelaskan tipe utama dari organisasi pemerintahan dan non profit dan pentingnya terhadap sektor
ekonomi;
Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara organisasi profit dengan organisasi pemerintahan dan non
profit;
Menjelaskan tujuan dari akuntansi pemerintahan non profit dan laporan keuangan;
Memahami perbedaan karakteristik dari akuntansi pemerintahan non profit dan laporan keuangan, termasuk
peran akuntansi dana dan anggaran dan penyisihan;
Mengidentifikasikan sumber yang berwenang dari standar laporan keuangan untuk bermacam tipe dari
organisasi pemerintahan non profit dan tingkat kewenangan dari berbagai pengumuman dan dokumen;
Menjelaskan sumber-sumber standar akuntansi pemerintah .

II. KARAKTERISTIK DAN TIPE ORGANISASI PEMERINTAHAN DAN NON PROFIT

Organisasi pemerintahan dan non profit memiliki sifat khusus yang antara lain adalah sebagai berikut :
Baik organisasi pemerintahan dan non profit tidak diorganisasikan atau dioperasikan untuk menghasilkan
keuntungan dan kebanyakan mengecualikan dari pendapatan pajak.
Dimiliki secara kolektif oleh konstituennya (warga negara). Kepemilikan tidak dibuktikan oleh lembar ekuitas
(saham) yang dapat dijual atau diperdagangkan.
Konstribusi/sumbangan terhadap pemerintah (misalnya pajak) tidak ada hubungan langsung dengan jasa yang
diterima masyarakat dari pemerintah. Contohnya, individu tidak akan pernah menerima jumlah barang dan
jasa yang sama dengan jumlah pajak yang telah dibayar kepada pemerintah.
Keputusan kebijakan penting atau mungkin beberapa keputusan operasional, pada umumnya dibuat oleh
suara konsensus dari badan pemerintah yang terpilih atau disetujui.
Organisasi pemerintahan dan non profit ada karena suatu komunitas atau masyarakat memutuskan untuk
memberikan barang atau jasa tertentu ke suatu kelompok secara keseluruhan. Sering barang atau jasa diberikan
tanpa melihat atau apakah biaya-biaya yang terjadi akan pulih melalui tuntutan atas barang atau jasa atau apakah
mereka yang membayar barang atau jasa itu menguntungkan mereka. Banyak barang atau jasa pemerintahan
dan non profit tidak dapat diproduksi secara menguntungkan melalui perusahaan privat. Sebagai tambahan,
komunitas atau masyarakat boleh menganggap barang atau jasa ini sangat penting kepada kesejahteraan publik
sehingga penyisihan mereka harus diawasi oleh perwakilan yang telah ditetapkan atau dipilih.
Tipe-tipe utama dari organisasi pemerintahan dan non profit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Pemerintahan: federal, bagian, kota, provinsi, desa dan pemerintahan daerah;
2. Pendidikan: sekolah umum dan kejuruan, universitas;
3. Kesehatan dan kesejahteraan; rumah sakit, PMI, KPI;
4. Keagamaan: MUI, PGI, Persatuan Hindu Dharma Indonesia, WALUBI;
5. Badan Amal; Badan Amal dan Zakat Indonesia
6. Yayasan; Yayasan Perlindungan Anak Indonesia, Yayasan Ibu dan Anak.
2

A. Pertumbuhan dan Arti Pentingnya Sektor Pemerintah dan Non Profit
Organisasi pemerintahan dan non profit lainnya telah memliki pengalaman pertumbuhan yang sangat
drastis di akhir-akhir tahun ini dan telah muncul secara individu atau kolektif sebagai kekuatan ekonomi,
politik dan sosial utama di masyarakat kita. Bahkan sekarang, sektor pemerintahan dan non profit mencatat
lebih dari sepertiga dari seluruh pengeluaran di dalam ekonomi Amerika dan termasuk pertumbuhan industri.
Nilai total dari sumber daya manusia dan keuangan yang taat pada sektor ini adalah dahsyat, baik secara
ablosut atau relatif.
Karena ukuran dan kompleksitas dari organisasi pemerintahan dan non profit telah meningkat akhir-
akhir tahun ini, maka mempunyai banyak peluang pekerjaan karier di dalam sektor ini terutama untuk
perguruan tinggi lulusan akuntansi (dan disiplin lainnya). Demikian juga, jumlah audit dan konsultasi terhadap
organisasi pemerintahan dan non profit yang berikatan dengan perusahaan akuntan publik yang independen
telah meningkat secara signifikan.

B. Lingkungan Pemerintahan dan Non Profit
Organisasi pemerintahan dan non profit memiliki banyak kesamaan dengan perusahaan profit.
Contohnya adalah :
1. Baik organisasi pemerintahan non profit dan perusahaan profit merupakan bagian integral dari sistem
ekonomi yang sama dan menggunakan sumber daya keuangan, modal dan manusia untuk mencapai
tujuan mereka;
2. Sama-sama harus memperoleh dan merubah sumber daya yang langka menjadi barang dan jasa;
3. Proses manajemen keuangan adalah penting untuk kedua organisasi tersebut dan harus memiliki sistem
informasi yang sehat dimana sistem akuntansi sebagai komponen yang integral untuk manajemen, badan
pemerintahan dan yang lainnya untuk mendapatkan data yang tepat waktu dan relevan untuk
perencanaan, pengarahan, pengawasan dan evaluasi pengguanan sumber daya tersebut;
4. Karena sumber daya langka, analisa biaya dan teknis evaluasi dan control lainnya sangat penting untuk
memastikan sumber daya tersebut digunakan secara ekonomis, efektif, dan efisien;
5. Di beberapa kasus, sama-sama memproduksi produk yang sama. Contohnya, baik pemerintahan dan
perusahaan privat boleh memiliki dan mengoperasikan sistem transportasi, jasa sanitasi, dan penggunaan
gas dan listrik.

Disamping itu, perusahaan pe ncari laba dan organisasi pemerintahan dan non profit memiliki
perbedaan yang signifikan, sangat sulit menyamaratakan secara luas sebagai kelompok yang didiversifikasi
seperti organisasi pemerintahan dan non profit. Meskipun begitu, perbedaan utama karena berbeda dari segi
(1) tujuan organisasi, (2) sumber dari sumber daya keuangan, dan (3) regulasi dan kontrol.
Tujuan organisasi
Mengharapkan pendapatan atau keuntungan merupakan faktor prinsip yang memotivasi investor
untuk menyediakan sumber daya untuk perusahaan pencari untung. Sedangkan sebagian besar tujuan
organisasi pemerintahan dan non profit adalah menyediakan banyak barang atau jasa tiap tahun sesuai ijin
keuangan dan sumber daya mereka. Organisasi pemerintahan dan non profit pada umumnya beroperasi pada
dasar tahun ke tahun. Mereka meningkatan sebanyak mungkin sumber daya keuangan tiap tahunnya dan lalu
membelanjakannya untuk melayani konstituennya. Mereka boleh mencari untuk meningkatkan jumlah
sumber daya yang tersedia untuk mereka tiap tahun dan sebagian besar melakukannya tapi dengan ini
memungkinkan organisasi menyediakan lebih atau lebih baik barang dan jasa, dan tidak untuk meningkatkan
kekayaannya. Singkatnya, bisnis privat mencari keuntungan untuk meningkatkan kekayaannya dan manfaat
pemiliknya. Organisasi pemerintahan dan non profit mencari untuk membelanjakan sumber daya keuangan
yang tersedia untuk bermanfaat bagi konstituennya. Dengan begitu, manajemen keuangan di lingkungan
pemerintahan dan non profit pada umumnya memfokuskan pada peningkatan perhatian pada memperoleh
dan penggunaan sumber daya keuangan pada sumber dan penggunaan modal kerja, status anggaran, dan
arus kas daripada pada pendapatan bersih. Bahkan, entitas pemerintahan dan non profit laporan
3

keuangannya tidak membutuhkan penekanan utama pada perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan
menekankan informasi ini untuk laporan internal dan tujuan pengambilan keputusan manajemen.
Sumber dari sumber daya keuangan
Sumber dari sumber daya keuangan berbeda antara bisnis dan organisasi pemerintahan dan non profit,
seperti juga antar organisasi pemerintahan dan non profit. Dan dengan tidak adanya keberadaan penekanan
penentuan pendapatan bersih, tidak ada perbedaan yang umum yang dibuat antara modal yang
diinvestasikan dan penerimaan dari organisasi pemerintahan dan non profit. Sejumlah uang adalah sumber
daya keuangan apakah diperoleh melalui donasi, biaya penggunaan, penjualan aset, pinjaman atau dengan
cara lainnya.

Pada umumnya sumber non hutang dari sumber daya keuangan untuk perusahaan bisnis diinvestasikan
untuk pemilik dan penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. Sumber-sumber dari keuangan ini biasanya
bukan sumber utama dari sumber daya keuangan organisasi pemerintahan dan non profit.
Pemerintahan mempunyai kekuatan khusus untuk tanpa sengaja memaksa kontribusi sumber daya
keuangan melalui pajak properti, penjualan dan pendapatan dan semua tingkat pemerintahan
mempercayakan pada kekuatan ini. Bantuan dana dan pendapatan saham dari pemerintah lain juga sangat
penting untuk sumber daya pemerintahan daerah, seperti pengenaan yang diadakan baik untuk barang dan
jasa yang disediakan.
Organisasi keagamaan dan badan amal biasanya sangat mempercayakan pada donasi, meskipun
mereka mungkin mempunyai sumber daya penerimaan lainnya. Beberapa perguruan tinggi dan universitas
mempercayakan pada donasi dan pendapatan dari dana perwalian; lainnya tergantung pada bantuan dana
pemerintah. Rumah sakit biasanya dikenakan biaya kepada pasiennya, tapi dengan adanya bantuan dana dari
pemerintah maka pasien bahkan tanpa dikenakan biaya tapi dengan syarat tertentu.
Perbedaan lainnya yang sulit dipisahkan pada sumber dari sumber daya keuangan organisasi
pemerintahan dan non profit jika dibandingkan dengan bisnis pencari untung. Contohnya adalah :
Banyak barang atau jasa yang disediakan organisasi, seperti keamanan publik, memonopoli sumber
daya alam dan tidak ada pasar terbuka dimana nilai dievaluasi dan dinilai secara obyektif.
Pengenaan pemakai yang diadakan biasanya didasarkan pada biaya barang atau jasa yang diberikan
daripada kebijakan harga yang berhubungan dengan permintaan dan penawaran yang umumnya
pada perusahaan privat.
Beban yang dikenakan untuk barang dan jasa sering hanya menutup bagian dari biaya yang terjadi
untuk menyediakan barang dan jasa tersebut.

Regulasi dan kontrol
Tanpa diaturnya perusahaan private akan tidak menguntungkan barang atau jasa yang ditawarkan
untuk konsumsi publik. Hubungan langsung antara sumber daya keuangan yang diberikan tiap konsumen dan
barang dan jasa yang diterima dari tiap perusahaan sangat penting mendikte jenis dan mutu barang dan jasa
yang disediakan perusahaan pencari laba. Perusahaan dengan manajemen yang ceroboh atau tidak responsif
akan tidak menguntungkan dan pada akhirnya akan dipaksa keluar dari bisnis ini. Oleh karena itu, alasan
keuntungan dan ukuran keuntungan merupakan alat alokasi otomatis dan pengaturan di dalam segmen usaha
bebas dari ekonomi kita.
Biasanya alat tes atau pengaturan keuntungan tidak ada di dalam situasi pemerintahan dan non profit.
Sebagai tambahan, sebagai catatan awal, banyak organisasi pemerintahan dan non profit menyediakan
barang atau jasa dimana tidak memiliki ukuran nilai pasar terbuka untuk menguji kepuasan konsumen.
Masalah ini muncul karena barang dan jasa itu unik atau diberikan kepada beberapa atau seluruh konsumen
tanpa dikenakan pada suatu beban. Mengevaluasi hasil kinerja dan operasional pada organisasi pemerintahan
dan non profit sangat susah untuk beberapa alasan :
1. Tidak ada pengujian permintaan dan penawaran pasar terbuka dari nilai barang dan jasa yang disediakan.
2. Hubungan antara kontribusi sumber daya dan penerima dari barang dan jasa adalah jauh dan tidak
langsung.
4

3. Karena organisasi tidak berorientasi pada laba, pengertian umum opersionalnya tidak diharapkan yang
menguntungkan. Pengujian bukan suatu petunjuk prestasi yang valid maupun suatu alat pengaturan
otomatis.
4. Pemerintah dapat memaksa kontibusi sumber daya melalui pajak.

Aspek operasional organisasi pemerintahan dan non profit yang mungkin diatur atau jika tidak diawasi
meliputi yang berikut:
1. Struktur organisasi
2. Prosedur dan kebijakan personal
3. Sumber dari sumber daya keuangan
4. Penggunaan sumber daya keuangan
5. Akuntansi
6. Laporan keuangan
7. Audit

Dengan begitu manajer organisasi pemerintahan dan non profit mungkin punya keleluasan terbatas
dibanding dengan manajer perusahaan bisnis. Peran dan penekanan dari laporan akuntansi keuangan
pemerintahan dan non profit lalu diubah dengan selalu dibandingkan dengan lingkungan perusahaan pencari
laba.

III. TUJUAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN & NON PROFIT DAN PELAPORAN KEUANGAN

Meskipun tujuan utama antara perusahaan dan pemerintah berbeda, pada prinsipnya tujuan akuntansi
pemerintahan dan akuntansi komersial adalah sama, yaitu memberikan informasi keuangan atas transaksi
keuangan yang dilakukan oleh organisasi tersebut dalam periode tertentu dan juga melaporkan posisi keuangan
(neraca) pada tanggal tertentu kepada para penggunanya dalam rangka mengambil keputusan.
Menurut Muhammad Gade (2002), akuntansi pemerintahan secara umum mempunyai dua tujuan, yaitu
sebagai media akuntabilitas dan menyediakan informasi untuk manajemen. Sedangkan Bachtiar Arif, Muchlis dan
Iskandar (2002) menyebutkan bahwa akuntansi pemerintahan mempunyai tiga tujuan, yaitu akuntabilitas,
manajerial, dan pengawasan. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Fungsi akuntabilitas lebih luas daripada sekedar ketaatan pada peraturan perundangan yang berlaku, tetapi
juga mempertimbangkan penggunaan sumber daya secara bijaksana, efisien, efektif, dan ekonomis. Tujuan
sebagai alat akuntabilitas ditetapkan karena setiap pengelola atau manajemen dapat menyampaikan
akuntabilitas keuangan dengan menyampaikan suatu laporan keuangan.
2. Manajerial
Akuntansi pemerintahan menyediakan informasi keuangan bagi pemerintah untuk melakukan fungsi
manajerial. Jika ditinjau dari fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling), maka fungsi manajerial akuntansi
pemerintahan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Akuntansi pemerintahan memungkinkan pemerintah melakukan perencanaan berupa penyusunan RAPBN
dan strategi pembangunan lainnya,
b. Akuntansi pemerintahan sangat berperan dalam proses pelaksanaan APBN karena perannya mencatat
penerimaan dan pengeluaran dalam tahun anggaran yang bersangkutan,
c. Akuntansi pemerintahan sangat berperan dalam pengendalian kegiatan pemerintah agar dalam rangka
pencapaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, serta efektifitas dan efesiensi dari
kegiatan tersebut.
3. Pengawasan
5

Akuntansi pemerintahan yang baik memungkinkan dilakukannya pemeriksaan atas pengurusan keuangan
Negara oleh aparat pemeriksaan eksternal, yaitu BPK. Tujuan pemeriksaan ini menurut Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah :
a. Untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian lembaga perwakilan (DPR),
b. Sedangkan bagi pemerintah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan agar kegiatan yang dibiayai dengan
keuangan Negara/daerah diselenggarakan secara ekonomi dan efisien, serta memenuhi sasarannya secara
efektif.
Lebih lanjut, pelaporan keuangan dari organisasi non profit harus dapat menyediakan informasi tentang :
Sumber-sumber yang bernilai ekonomi, obligasi, dan sumber-sumber bersih dari suatu organisasi dan akibat-
akibat dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian, dan keadaan tertentu yang dapat merubah dan
mempengaruhi minat dalam sumber-sumber tersebut.
Performa suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan-perubahan dalam jumlah dan isi dari
sumber-sumber bersih organisasi non profit yang diukur secara berkala dan informasi yang berguna dalam
menaksir performa organisasi tersebut yang disediakan dari informasi tentang kegunaan dan pencapaian hasil
dari jasa organisasi non profit.
Bagaimana suatu organisasi menghasilkan dan menghabiskan kas atau sumber-sumber lancar lainnya,
mendapatkan pinjaman dan membayar hutang-hutangnya kembali serta faktor-faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi likuiditas perusahaan.

IV. KARAKTERISTIK AKUNTANSI PEMERINTAHAN & NON PROFIT DAN PELAPORAN KEUANGAN

Beberapa kegiatan yang dilakukan pemerintah dan organisasi non profit (seperti perlengkapan kebutuhan
dan transportasi umum) mempunyai kemiripan dengan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan
pencari laba. Dalam hal tersebut, pada umumnya cara penghitungan mereka masih mempunyai hubungan yaitu
kepemilikannya masih ada beberapa yang dapat dimiliki secara terpisah. Bagaimanapun juga, kegiatan yang
dilakukan pemerintah dan organisasi non profit hampir semuanya tidak mengutamakan pada pengukuran
pencapaian laba yang diperoleh. (Meskipun entitas dari pemerintah dan organisasi non profit, baik dari akun
pendapatan, beban pengeluaran dan laba bersih, tidak ada indikasi usaha untuk memaksimalkan laba, tetapi
hanya untuk memastikan kelanjutan dan atau pengembangan jasanya.
Akuntansi merupakan jasa kegunaan dan harus mempertemukan permintaan informasi di dalam
lingkungan yang membutuhkan informasi tersebut. Dalam lingkup pemerintah dan organisasi non profit,
pengambilan keputusan diutamakan pada alokasi dan akuisisi sumber keuangan, arah kepemimpinan dan
pengendalian dalam perangkat, dan pemeliharaan keuangan dan sumber-sumber lainnya, secara turun temurun
sudah dikelompokkan dalam persyaratan yang dibatasi oleh objektivitas sosial dan politik, dibanding untuk
mencari keuntungan.
Batasan-batasan hukum dan administratif telah digunakan sebagai metode umum tentang mengarahkan
keputusan pemerintah dan institusi non profit dalam pencapaian sasarannya. Dengan demikian, pelaporan dan
penghitungan dari pemerintah dan organisasi non profit biasanya menekankan pengendalian dan akuntabilitas
untuk sumber daya keuangan yang dapat digunakan. Dua hal yang paling penting dari ketentuan hukum dan
pengawasan administratif yang mempengaruhi perakunan di dalam lingkungan ini adalah, pemakaian yang sangat
digemari penggunanya dan peranan tertentu dari anggaran.

A. Dana dan Akuntansi Dana
Mengingat bahwa sumber daya keuangan yang disediakan untuk pemerintah dan organisasi non profit
bisa terbatas, maka penggunaan sumber daya keuangan tersebut bisa dibatasi pada tujuan-tujuan atau
aktivitas tertentu yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh, suatu gereja boleh menerima suatu dana untuk
penambahan fasilitas perawatan intensif, sebuah kota boleh melakukan pinjaman untuk membangun suatu
pabrik penanganan limbah, suatu universitas boleh menerima suatu dana dari pemerintah pusat untuk
melakukan penelitian. Pembatasan-pembatasan eksternal tersebut dapat menciptakan akuntabilitas penting.
Manajemen juga dapat merancang tujuan-tujuan tertentu di mana hanya sumber daya tertentu yang harus
6

digunakan. Sebagai contoh, manajemen dapat berharap untuk menghimpun sumber daya untuk penggantian
peralatan atau pelebaran fasilitas. Manajemen hanya memerlukan akuntabilitas internal karena rancangan
dari mereka bersifat rencana-rencana internal dan dapat diubah oleh manajemen. Dalam kondisi apapun,
menggunakan sumber daya harus sejalan dengan persyaratan yang tidak bisa dipisahkan di dalam
kesepakatan dan melaporkan kewajiban ini kepada yang lain bersifat kewajiban custodianship sangat penting.
Pemerintah dan organisasi non profit membentuk suatu pendanaan untuk mengendalikan sumber daya
yang sudah dirancang dan dibatasi untuk memastikan dan menggambarkan kedua hal tersebut memenuhi
persyaratan dalam batasan-batasan hukum dan administratif yang berlaku. Pendanaan merupakan entitas
akuntansi dan kebijakan fiskal yang terpisah dan kedua hal tersebut baik berupa sumber kas dan non kas yang
difokuskan menurut tujuan atau aktivitas di mana keduanya digunakan untuk kewajiban yang terkait. Konsep
dana melibatkan satu pemisahan perakunan dan tidak harus pemisahan sumber daya secara fisik.
Bagaimanapun juga, terkadang sumber tersebut juga dipisahkan secara fisik, sebagai contoh, penggunaan
rekening koran bank terpisah untuk sumber dana dari berbagai pendanaan yang ada.
Penggunaan dana dari pemerintah dan organisasi non profit secara kondisi dalam wujud
penggunaannya harus dibedakan dengan perusahaan swasta. Suatu dana dari perusahaan komersial hanyalah
sebagian dari aktivanya yang sudah dibatasi untuk penggunaan tertentu, bukan suatu entitas perakunan yang
terpisah. Pendanaan yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran menjadi bagian dari
operasional perusahaan, maka, pendapatan dana dan akun biaya dimunculkan sejajar dengan akun
pendapatan dan pengeluaran perusahaan di dalam buku besar. Sebaliknya, suatu dana di dalam perakunan
pemerintah dan organisasi non profit adalah suatu entitas yang berdiri sendiri yang dimasukkan kedalam
aktiva, kewajiban hutang, pendapatan, pengeluaran atau biaya, dan saldo dana yang dimiliki atau ekuitas lain
yang dicatat didalam buku besar tersendiri. Sebenarnya, suatu himpunan lengkap dari laporan keuangan bisa
disiapkan untuk masing-masing dana dari pemerintah dan organisasi non profit, sama halnya untuk organisasi
secara keseluruhan.

B. Anggaran dan Penyisihan
Pembentukan dana (kepemerintahan) yang dapat digunakan biasanya tidak ada otoritas yang
melekatinya untuk membelanjakan sumber daya tersebut. Sebagian besar organisasi-organisasi non profit
terutama pemerintah, pengeluaran bisa dibuat sesuai dengan alokasi penyisihan dana yang sudah diotoritas,
dimana otorisasi-otorisasi untuk membuat pengeluaran-pengeluaran untuk tujuan yang ditetapkan atau
otorisasi-otorisasi yang serupa oleh suatu departemen dalam pemerintah. Suatu anggaran keuangan yang
ditetapkan biasanya disediakan untuk masing-masing dana pemerintah yang dapat dibelanjakan. Terkadang,
pimpinan tertinggi organisasi (atau barangkali masing-masing pimpinan departemen) meminta ijin untuk
menetapkan (memperbaiki) jumlah dari beban-beban pengeluaran untuk gaji, perlengkapan, persediaan, dan
sebagainya selama masa anggaran tersebut untuk menjalankan tugas departemen. Anggaran ini adalah
sarana yang secara normal digunakan untuk membuat dan menghubungkan keputusan-keputusan alokasi
sumber daya dari semua jenis dan jumlah dari barang-barang dan jasa yang untuk disediakan selama masa
anggaran.
Ketika jumlah pengeluaran disetujui oleh bagian anggaran, perkiraan pengeluaran anggaran
memperketat penyisihan, dan keduanya memberi kewenangan pengeluaran untuk tujuan tertentu yang
sudah ditetapkan dan membatasi jumlah dana yang dapat dibelanjakan untuk tujuan masing-masing.
Penyisihan anggaran tersebut harus menandai (adanya) dana dari pengeluaran tersebut bisa dibuat dan
ditetapkan tujuannya, jumlah maksimumnya, dan periode waktu di mana kewenangan pengeluaran disahkan.
Suatu departemen atau aktivitas bisa dibiayai dari beberapa sumber dana. Dalam kasus yang demikian,
sedikitnya satu penyisihan harus dibuat dari masing-masing dana pendukung untuk menyediakan
kewenangan pengeluaran untuk suatu keperluan. Untuk mengendalikan dan menunjukkan pemenuhan
budgeter, hal tersebut umum dilakukan oleh pemerintah, khususnya untuk menetapkan sejumlah dana
budgeter yang dapat diperluas di dalam buku besar. Cara ini mengizinkan para manajer untuk menentukan
sisa kewenangan pengeluaran mereka pada setiap waktu selama periode. Mengintegrasikan penganggaran
7

belanja ke dalam sistem akuntansi adalah bagian penting di mana jika anggaran melebihi subjek yang sudah
ditetapkan, pembubaran, atau tindakan tegas lainnya.
Sebaliknya, dana yang tidak dapat dibelanjakan bisa dikendalikan oleh anggaran yang mudah diatur
dapat digunakan dibandingkan dengan anggaran keuangan yang ditetapkan. Anggaran yang fleksibel secara
otomatis meningkatkan otorisasi-otorisasi untuk membuat biaya sepanjang tahun jika pendapatan meningkat
dari yang direncanakan dan mengurangi otorisasi-otorisasi biaya jika pendapatan kurang dari target yang
direncanakan. Penganggaran belanja tidak digunakan di dalam anggaran fleksibel. Bagaimanapun juga,
pembukuan penganggaran belanja untuk anggaran belanja yang sudah ditetapkan banyak digunakan oleh
organisasi non profit dan pemerintah untuk mengendalikan dana yang dapat dibelanjakan mereka.
Penganggaran keuangan yang ditetapkan pemerintah dan organisasi non profit yang dapat dihabiskan dan
bukan dana yang dapat dibelanjakan sering kali mengakibatkan suatu basis dual yang unik dari prinsip-prinsip
akuntansi dan pelaporannya.
Hal tersebut disebabkan :
1. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum menentukan acuan yang lebih spesifik untuk pengukuran-
pengukuran dari pendapatan, pengeluaran, biaya dan jumlah lain dilaporkan di dalam laporan keuangan
secara wajar sesuai dengan GAAP, tetapi
2. Untuk tujuan-tujuan yang budgeter, organisasi non profit dan badan pemerintah bisa saja memperkirakan
besarnya pendapatan dan menyetujui berbagai pengeluaran yang tidak berbasis GAAP melainkan di basis
kas.
Perakunan anggaran dan pelaporannya merupakan karakteristik khusus dari pemerintah dan organisasi
non profit, terutama dari pemerintah, dan hal ini dibahas dan di ilustrasikan dengan beberapa poin sepanjang
teks ini.

C. Karakteristik Pembeda Lainnya
Penekanan pada dana dan pengendalian anggaran menyebabkan perakunan untuk banyak organisasi
non profit dan pemerintah, terutama bagi pemerintah, hampir menyerupai kinerja modal mengubah analisa
bahkan analisis dalam arus kas dibanding perakunan komersial, di mana penentuan laba bersih sebagai
pertimbangan tertinggi. Suatu kunci utama dari kebanyakan sistem akuntansi organisasi non profit dan
pemerintah dan pelaporan sumber daya keuangan yang dapat dibelanjakan, yang dicatat di dalam entitas
dana yang dapat dibelanjakan dan dialokasikan oleh proses anggaran dan penyisihan. Pengutamaan
pengukuran biaya dari dana yang tidak dapat dihabiskan dari sistem akuntansi pendanaan dan entitas laporan
keuangan organisasi non profit dan pemerintah secara garis beras hampir sama dalam sistem akuntansi
bisnis, yaitu biaya untuk aktiva yang dikonsumsi selama suatu periode.
Sebaliknya, pikiran utama dalam sistem akuntansi untuk pengukuran biaya dari yang dapat
dibelanjakan ( bidang pemerintahan ) adalah jumlah pengeluaran dari sumber keuangan selama suatu
periode yang dibelanjakan untuk :
1. beban operasional lancar (misal: penggajian dan beban untuk perlengkapan);
2. pengeluaran belanja modal (untuk memperoleh harta dari modal);
3. dasar penyelesaian hutang jangka panjang beserta bunga.

Secara rinci, persyaratan untuk pengeluaran sudah ditegaskan yaitu sebagai ongkos barang atau jasa
yang diterima, apakah dilunasi pembayarannya atau masih terutang. termasuk biaya operasi yang ada,
ketentuan untuk pelunasan hutang tidak dilaporkan sebagai suatu kewajiban hutang dana yang diselesaikan
dan yang digunakan untuk pengeluaran modal. Dengan demikian, persyaratan yang sangat signifikan untuk
dana pengeluaran yang dapat dibelanjakan seharusnya dapat dibedakan secara jelas dengan beban-beban
pengeluaran didalam sistem akuntansi sebuah perusahaan swasta. Aktiva tetap dan modal, pada umumnya
merupakan sumber keuangan yang tidak dapat disisihkan dan biasanya digaris bawahi dan dicatat secara
terpisah dari entitas akuntansi untuk dana yang dapat dikeluarkan. Sama halnya, hutang jangka panjang yang
mempunyai masa jatuh tempo yang lama dan bukan suatu kewajiban hutang dana tertentu ( hanya dari
pemerintah secara keseluruhan ) bisa dicatat secara terpisah dalam entitas sistem akuntansi bukan dana.
8

Sesuai dengan hal tersebut, ongkos untuk memperoleh suatu barang modal dipertimbangkan sebagai satu
pengeluaran (penggunaan dari sumber daya keuangan ) di dalam periode dimana hal tersebut bisa terjadi,
sama halnya saat diselesaikan suatu kewajiban hutang jangka panjang yang jatuh tempo, karena kedua hal
tersebut mengurangi aset keuangan bersih dari suatu dana yang dapat dibelanjakan.
Selanjutnya, karena penentuan laba bersih bukan suatu pertimbangan utama pada organisasi non
profit dan pemerintah, di dalam dana yang dapat dibelanjakan:
1. Penilaian persediaan bukan menjadi perhatian utama.
2. Depresiasi dari barang modal biasanya tidak dicatat karena hal tersebut tidak diperlukan dalam
pemakaian sumber daya dana keuangan (pengeluaran)selama periode berjalan.

D. Rangkuman perbandingan Akuntansi Pemerintah dengan Akuntansi Komersial
Meskipun sistem akuntansi tipe komersial digunakan pada saat organisasi non profit dan pemerintah
terikat dengan aktivitas akuntansi yang bersifat komersial dan dilaporkan kepada pihak lain (contoh:
perangkat elektris), organisasi non profit dan pemerintah berusaha dengan keras untuk mengembangkan
dalam skala besar sebagai pandangan hal tersebut merupakan pokok yang berbeda dari perusahaan pencari
laba :
1. Sasaran hasil : memperoleh sumber daya dan membelanjakannya sesuai dengan peraturan hukum dan
cara yang sesuai, bukan untuk mencari dan meningkatkannya bahkan memelihara modal.
2. Pengendalian :subtitusi menurut undang-undang, dana dan pengendalian anggaran sebagai pembuat
peraturan disaat adanya permintaan dan penawaran dan keuntungan yang tidak bisa dipisahkan di dalam
usaha-usaha pencarian keuntungan.

Faktor-faktor diatas (sasaran hasil dan kendali) didasari perbedaan-perbedaan yang utama antara
sistem akuntansi komersil dan sistem akuntansi organisasi non profit dan pemerintah. Pertimbangan yang
utama di dalam lingkungan organisasi non profit dan pemerintah adalah pada pemenuhan dan akuntabilitas
sistem akuntansi, pelaporan dan proses audit sudah berkembang secara prinsipil yaitu sebagai alat untuk
pemenuhan kendali dan demonstrasi akuntabilitas.
Siswa harus dapat membedakan persamaan dan perbedaan-perbedaan antara sistem akuntansi
komersil dan sistem akuntansi organisasi non profit dan pemerintah secara konsep, pendekatan dan istilah.
Perhatikan secara seksama, pada kasus-kasus dimana konsep dan persyaratannya digunakan dengan
pengertian yang berbeda. Sebagai contoh, dalam sistem akuntansi organisasi non profit dan pemerintah :
1. Konsep entitas sistem akuntansi berhubungan dengan dana dan bukan dana sebagai entitas yang
dipisahkan, bukan sebagai organisasi secara keseluruhan.
2. Konsep keperiodikan berhubungan dengan arus sumber daya keuangan sepanjang tahun atau periode lain
dan untuk pembandingan penganggaran belanja, bukan sebagai penentuan penghasilan dalam dana yang
dapat dibelanjakan karena hal tersebut hanya berkaitan didalam tipe bisnis dan dana yang tidak dapat
dibelanjakan.
3. Konsep-konsep pemadanan seperti yang dipahami di dalam sistem akuntansi komersial digunakan dengan
cara yang sama untuk tipe aktivitas bisnis dari organisasi non profit dan pemerintah yang dicatat di dalam
akun bukan dana yang dapat dibelanjakan dan di dalam laporan keuangan operasional pemerintah yang
lebih luas. Kesesuaian pendapatan dengan pengeluaran dijadikan sebagai referensi dalam semua kasus
yang lainnya operasional yang sedang berjalan, pengeluaran modal, dan penyelesaian hutang
menyesuaikan perkiraan anggaran dengan pendapatan dan pengeluaran yang sesungguhnya. Sistem
akuntansi untuk dana yang dapat dibelanjakan ditekankan pada arus masuk, arus keluar dan
keseimbangan dari sumber daya keuangan yang dapat dihabiskan dibanding penentuan pendapatan,
biaya dan laba bersih.
4. Konsep yang berkelanjutan biasanya dipertimbangkan secara relevan pada saat aktivitas tipe komersial
atau yang didayai sendiri termasuk yang melibatkan organisasi non profit dan pemerintah.
9

V. SUMBER KEWENANGAN DARI DASAR-DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN ORGANISASI NON PROFIT
DAN STANDAR PELAPORAN

Akuntansi pemerintahan dan non profit serta standar dan dasar pelaporan berkembang secara terpisah
untuk kepentingan bisnis. Lebih lanjut, keduanya terpisah untuk setiap jenis utama dari organisasi pemerintah &
non profit. Dewan nasional pada Akuntansi Pemerintahan dan beberapa badan yang mirip dengannya, berupaya
menyusun rumusan standar dan dasar akuntansi untuk negara bagian dan pemerintahan daerah sampai Badan
Standar Akuntansi Pemerintah akhirnya dibentuk pada tahun 1984.
A. Perkembangan Dasar-dasar Akuntansi Terpisah
Pemisahan dasar-dasar akuntansi bisnis dan akuntansi pemerintah-non profit dibentuk sekitar tahun
1930-an ketika pola penyusunan standar akuntansi pertama disusun di Amerika Serikat. Lembaga akuntansi
Amerika (sekarang disebut AICPA) kemudian membentuk sebuah komite senior prosedur akuntansi (CAP),
yang merupakan pendahulu Badan Standar Akuntansi Kuangan (FASB). Komite prosedur akuntansi membuat
rekomendasi pada akuntansi bisnis dan mengeluarkan laporan yang terkait dengan badan bursa saham.
Meskipun AICPA menunjuk CAP untuk lebih terfokus pada akuntansi bisnis dan pelaporan, para
pimpinan di AICPA juga tahu kebutuhan akuntansi non-bisnis dan dasar-dasar pelaporan untuk dikodifikasikan
dan dikembangkan dikemudian hari.

B. Pedoman Akuntansi dan Audit AICPA
Beberapa komite audit AICPA mempelajari berbagai pernyataan standar akuntansi pemerintahan dan
non profit dalam hal mempersiapkan pedoman audit pada akhir 1960an dan awal tahun 1970-an.Setiap
pedoman audit bagi pemerintah daerah dan Negara bagian, sekolah tinggi dan universitas, rumah sakit, dan
organisasi palang merah mengenal dasar-dasar akuntansi melalui standar penyusunan yang digunakan
pemerintah dan organisasi non profit sebagai dasar akuntansinya.
Pedoman audit AICPA memiliki peran yang sangat luas untuk proses penyusunan standar akuntansi
pemerintahan dan organisasi non profit. Karena itu beberapa standar akuntansi pemerintahan dan organisasi
non profit memiliki fungsi yang bebas dari aturan AICPA selama 40 tahun.

C. FASB ( Financial Accounting Standar Board)
Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB), yang dibentuk oleh Badan Dasar-dasar Akuntansi pada
tahun 1973, dibiayai dan diawasi oleh Lembaga Akuntansi Keuangan bukan oleh AICPA. FASB sendiri tidak
dibatasi oleh hak awalnya juga oleh prosedur lainnya dalam hal menyusun standar akuntansi bisnis. Dalam hal
ini, AICPA mengandalkan FASB sebagai badan yang berwenang untuk menyusun standar
akuntansi.(mengangkat kewenangan FASB sehingga berada diatas komite standar akuntansi pemerintah dan
organisasi non profit)
FASB mencurahkan segala usahanya hampir semata-mata hanya untuk penyusunan standar dan konsep
akuntansi bisnis selama beberapa tahun pertama operasionalnya dan menunda keputusan yang berkaitan
pada standar akuntansi pemerintah dan organisasi non profit. Pada tahun 1979, FASB memutuskan untuk
mengeluarkan satu atau lebih pernyataan-pernyataan tentang konsep akuntansi keuangan tetapi tetap
menunda asumsi pertanggungjawaban bagi standar pelaporan dan akuntansi pemerintah dan organisasi non
profit.
Aksi penundaan oleh FASB juga menyangkut standar akuntansi pemerintah daerah dan negara bagian.
Diskusi lebih lanjut diantara perwakilan-perwakilan organisasi yang berkepentingan, termasuk dewan nasional
akuntansi pemerintahan dan AICPA, adalah tentang perkiraan struktur standar akuntansi pemerintah.Sebagai
hasilnya, baik standar akuntansi pemerintah daerah maupun negara bagian harus dilanjutkan
pembentukannya oleh dewan nasional akuntansi pemerintahan atau disusun oleh FASB atau mungkin
dibentuk suatu badan penyusunan standar yang baru. Diskusi tersebut mengarah pada pembentukan Badan
Standar Akuntansi Pemerintahan (GASB) pada tahun 1984.

D. GASB (Governmental Accounting Standards Board)
10

Badan Standar Akuntansi Pemerintahan (GASB) yang dibentuk oleh dewan nasional akuntansi
pemerintahan (NCGA) pada tahun 1984 sebagai badan yang berwenang untuk menyusun standar akuntansi
bagi pemerintah daerah dan negara bagian. Badan ini dibiayai dan diawasi oleh Lembaga Akuntansi Keuangan
(FAF) sebagaimana juga FASB.
GASB bertanggung jawab untuk menyusun standar akuntansi untuk aktifitas-aktifitas dan transaksi dari
pemerintah daerah dan negara bagian; sedangkan FASB bertanggung jawab untuk menyusun standar
akuntansi untuk semua organisasi lainnya, termasuk organisasi non-pemerintahan maupun non profit.
Kegiatan GASB berpusat pada agenda dan proyek-proyeknya. Kewenangan GASB adalah mengeluarkan
pedoman pernyataan, interpretasi, buletin teknis, dan implementasi. GASB mengeluarkan surat kabar laporan
kegiatan setiap bulannya untuk memberitahukan hal-hal yang menarik dari setiap aktivitasnya dan juga
mengeluarkan konsep pernyataan, hasil penelitian dan melaporkannya dari waktu ke waktu.
Kodifikasi GASB direvisi tiap tahun yang kemudian digabungkan dengan keputusan asli GASB
sebelumnya yang berisikan segala keputusan keputusan GASB dan NCGA. Semua literatur GASB maupun
pendahulunya juga tersedia pada sistem pencarian akuntansi pemerintahan, yang merupakan suatu data
dalam bentuk cakram untuk komputer pribadi yang dapat diakses dan direvisi tiap enam bulan.
E. Hirarki GAAP
Hirarki GAAP AICPA menunjukkan hubungan antara keputusan-keputusan standar dan literatur lainnya
tentang dasar-dasar dan prosedur-prosedur akuntansi dan pelaporan.Keputusan tingkat A adalah yang paling
berwenang, diikutin selanjutnya oleh pedoman dan keputusan lainnya pada tingkat B, C, dan D. Literatur
akuntansi lainnya pada level E tidak memiliki wewenang tapi mungkin dapat membantu sebagai pedoman jika
tidak ada pedoman yang tersedia di level hirarki diatasnya.
Beberapa nilai-nilai yang penting untuk hirarki GAAP untuk Pemerintah Daerah dan Negara Bagian :
1. Pedomannya hanya berlaku untuk organisasi pemerintah daerah dan negara bagian organisasi yang
bukan termasuk kedalam pemerintah daerah dan Negara bagian mengikuti hirarki GAAP yang serupa .
2. Pernyataan dan Interpretasi GASB adalah keputusan dengan kewenangan tertinggi untuk pemerintah
daerah dan Negara bagian, dan selanjutnya adalah pedoman AICPA.
3. Pernyataan FASB, interpretasi, dan pedoman lainnya tidak memiliki wewenang jika GASB tidak
memberikan wewenang kepada mereka.

F. Definisi Pemerintah
Kebanyakan pemerintah daerah dan negara bagian termasuk kabupaten, kotamadya, pedesaan, dan
distrik sekolah yang benar-benar disebut pemerintah merupakan subyek hirarki GAAP pemerintah daerah dan
negara bagian. Namun hal ini menjadi sulit untuk menentukan manakah yang bukan merupakan non profit dan
organisasi lainnya bersifat pemerintahan atau bukan pemerintahan. Dengan demikian, GASB dan FASB bersama-
sama menetapkan arti pemerintah yang sebenarnya.
Defenisi pemerintah menurut pendekatan GASB dan FASB yang digunakan AICPA sebagai acuan organisasi yang
akan diaudit adalah organisassi pemerintah yang meliputi badan hukum publik dan politik dan organisasi lainnya
yang memiliki satu atau lebih kriteria berikut ini :
1. berkekuatan untuk membuat atau memaksakan adanya unsur pajak
2. berkemampuan untuk mengeluarkan hutang yang dibebaskan dari tagihan pajak negara
3. yang dibubarkan secara sepihak oleh pemerintah dengan asset-asetnya langsung dikuasai oleh pemerintah

KESIMPULAN


Akuntansi sering sekali disebut sebagai bahasa bisnis. Akuntansi juga merupakan bahasa organisasi-
organisasi pemerintah maupun non profit. Meskipun saling berhubungan dan memiliki arti yang sama, masing-
masing memiliki situasi yang berbeda, dan kadang-kadang memperlakukan suatu situasi dengan konotasi yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, keadaan yang baru dan kadang-kadang menggunakan hal
yang umum dalam jalan yang tidak umum harus diberi catatan khusus.
11

Anda mungkin juga menyukai