Anda di halaman 1dari 24

GEOTEKTONIK GEOTEKTONIK

PERGERAKAN KULIT BUMI


BERDASARKAN KONSEP
GEOTEKTONIK
Geotektonik : membahas bentuk,
pola (patern) dan perkembangan
satuan tektonik kerak bumi satuan tektonik kerak bumi
berskala besar (basin, palung,
pegunungan dll.)
1. Faham Fixistis
2. Faham Mobilistis 2. Faham Mobilistis
1 Fixistis Gaya vertikal kerak bumi posisinya 1. Fixistis Gaya vertikal, kerak bumi posisinya
tetap, hanya terjadi gerakan naik-turun :
Hipotesis Kontraksi (Spencer 1877) - Hipotesis Kontraksi (Spencer, 1877)
- Hipotesis Ekspansi Benua (Hilgenberg, 1930)
- Hipotesis Undasi (Stille 1924 ; Harmann 1930) Hipotesis Undasi (Stille, 1924 ; Harmann, 1930)
- Geosinklin (Jams Hall, 1959)
2 Mobilistik Gaya lateral kerak bumi tidak 2. Mobilistik Gaya lateral, kerak bumi tidak
menetap pada satu tempat tetapi selalu bergerak
(mobile) :
- Continertal Drift (Snider, 1858 ; Taylor, 1910 ;
Wegener, 1912)
P k L t i S d (R S Di t 1961 - Pemekaran Lantai Samudera (R.S. Dietz, 1961 ;
Hari Hess, 1962)
Fixistis
HIPOTESIS KONTRAKSI HIPOTESIS KONTRAKSI
Pemikiran Spencer (1877) atas dasar azas
termodinamika Lord William Kelvin (1828)
Tubuh Bumi dianggap sbg. Mesin panas yg scr
perlahan melepas energinya
A l f B i i d d t d Awalnya fasa Bumi cair dan panas padat dg
pelepasan energi : volkanisma & diatrophisma
Pendinginan & pemadatan kerak Bumi Pendinginan & pemadatan kerak Bumi
mengkerut lipatan & sesar (Elie de Beaumont,
1829)
Fixistis
HIPOTESIS EKSPANSI BENUA HIPOTESIS EKSPANSI BENUA
Hulgenberg (1930) : proses retakan dan
pengembangan pada continent & lautan
B i iliki kib t Bumi memiliki panas akibat unsur-unsur
radiaoaktif bagian luar Bumi mengembang
Kerak benua dan samudera retak-retak peceh p
menjadi fragmen-fragmen
Ekspansi retakan terus berjalan kontinu
cekungan samudera cekungan samudera
Via retakan keluar magma basaltik dari mantel
(menjadi kerak samudera).
Fixistis
Fixistis
HIPOTESIS UNDASI HIPOTESIS UNDASI
Stille (19240), Eric Harman (1930) : Becausality
Concept van Bemmelen (1933)
Tektonogenesa Primer : pelepasan energi akibat
deferensiasi ke arah vertikal
T kt S k d kib t it i Tektonogenesa Sekunder : akibat gravitasi
tektonik lengseran
Fixistis
HIPOTESIS GEOSINKLIN HIPOTESIS GEOSINKLIN
James Dana (1813-1895) & James Hall (1859) atas
dasar penelitian peg. Apalachia
Berkaitan dg proses pembentukan pegunungan
lipatan yang besar (orogenesa)
J l j d i i b t Jalur panjang pada pinggir benua yang terus
menurun akibat akumulasi sedimen terbentuk
cekungan dalam & sempit yang terus bergerak g p y g g
tdk. stabil (mobile belt)
Fixistis
Siklus Orogenesa : Siklus Orogenesa :
Terdapatnya cekungan yang menurun yang
didalamnya terjadi pengendapan material yang
berasal dari daratan.
Terus terjadi proses penurunan sejalan dengan
pengendapan sampai terjadi kenaikan atau pengendapan sampai terjadi kenaikan atau
pengangkatan pada bagian tepi daratan. Terjadi
dorongan (thrusting) ke arah cekungan
i kli Si l t t k d k Si geosinklin. Sial yang tertekan mendesak Sima
sehingga keadaan cekungan menjadi mobile.
Fixistis
Terjadi perlipatan dan patahan, batas dengan
d t t k t P d t t daratan terangkat. Proses pengendapan tetap
berlangsung pada bagian tengah cekungan.
Penurunan Sial terus berlangsung sampai pada
kedalaman yang menyebabkan terjadi peleburan kedalaman yang menyebabkan terjadi peleburan
(akibat panas radioaktif pada Sial). Cairan
magma menerobos melalui zona patahan dan
lipatan di sepanjang tepi geosinklinal yang lipatan di sepanjang tepi geosinklinal yang
membentuk batholith granitik, batuan gangue,
lava atau melalui ledakan gunung api.
Terjadi pengangkatan vertikal pada seluruh j p g g p
daerah pegunungan (mountain range) beserta
struktur patahan dan lipatannya. Selanjutnya
terjadi proses erosi.
Fixistis
Fixistis
Mobilistik
HIPOTESIS CONTINENTAL DRIFT HIPOTESIS CONTINENTAL DRIFT
Alfred Lothar Wegener (1912) A.L. du Toit (1937)
berdasarkan konsep Francis Bacon (1620)
250 juta tahun yl di Bumi ada satu daratan
200 juta tahun yl daratan pecah
Kecocokan garis pantai Kecocokan garis pantai
Kesamaan geologi dari kontinen-kontinen yang
saling berlawanan
Adanya patahan besar Adanya patahan besar
Persamaan paleoclimate, fosil fauna dan flora
Hasil data pengukuran (sekarang) kulit bumi
bergerak g
Mobilistik
Konsep super kontinen menurut Wegener
Mobilistik
Konsep super kontinen menurut Wegener
(1912)
Mobilistik
HP PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA HP. PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA
R.S. Dietz (1961) & Hari Hess (1962)
Arus konveksi muncul via MOR lantai Arus konveksi muncul via MOR lantai
samudera mekar
Mobilistik
Mobilistik
Mobilistik

Anda mungkin juga menyukai