Anda di halaman 1dari 4

Nama : Prasetyo Agung Nugroho

NIM : 205090707111017
Perbedaan antara teori Geosyncline, Undation, Plate tectonic, Terrane Tectonic, Mantle Tectonic
1. Teori Geosyncline
Teori geosinklin adalah teori yang pertama dikemukakan oleh James Hall (1859) ketika
mengamati pegunungan Appalachia. Geosinklin secara singkat berarti suatu jalur panjang yang
tenggelam dan memiliki sedimen yang tebal, jalur ini adalah pendahulu jalur pegunungan, yang
kemudian sedimen ini menyentuh bagian panas litosfer dan terangkat (crumpling)/pengerutan.
Pengerutan ini menyertai lipatan dan metamorfisme dan terkadang diikuti magmatism. James
Dana menambahkan bahwa ada tiga tahap siklus geosinklin yaitu sedimentasi, tektogenesis, dan
orogenesis. Pengembangan lebih lanjut oleh peneliti lain menambahkan istilah miogeosinklin
yaitu geosinklin non vulkanik yang dekat dengan inti benua, dan eugeosinklin yang dekat dengan
vulkanik.
Teori ini berlaku lebih dari 100 tahun sejak James Hall sampai teori baru tektonik global
di tahun 1960an muncul.

Perbedaannya dengan teori lain, pada pembentukan


pegunungan teori geosinklin hanya terdapat gaya internal dari
sedimen tebal yang terbentuk, tidak ada gaya eksternal yang
bekerja dalam pembentukannya.

2. Undation
Sirkulasi massa dalam mantle yang bergerak konveksi
berputar karena panas, yang menyebabkan gerak vertikal pada
permukaan (mantle diapirs). Gerak vertikal ini menghasilkan
reaksi gerakan lateral gravity tectonics yang terjadi pada
daerah low gravity. Ada hubungan sebab akibat antara
anomaly gravity besar dan proses geodinamika bumi, dimana
anomaly gravity besar diakibatkan oleh mantle uplift/mantle diapirs.
Perbedaan teori ini dengan teori lain, teori ini mengembangkan teori geosinklin dan berfokus
pada mantle sedangkan teori lain berfokus pada litosfer. Teori ini menyatakan hubungan proses
pada mantle menghasilkan gerak vertikal yang mempengaruhi gerak lateral pada litosfer. Teori
ini dikembangkan oleh van Bemmelen (1931-1977)
3. Plate Tectonic
Teori yang melengkapi continental drift, sea floor spreading, dan oceanic transform fault.
Teori ini berkembang tahun 60an awal dengan survei geologi kelautan besar-besaran yang
dilakukan.

Secara singkat, teori ini mendeskripsikan lapisan terluar Bumi yang disebut dengan
litosfer. Sebuah lapisan yang keras terdiri atas batuan yang kuat. Lapisan ini pecah menjadi tujuh
bagian besar (dan beberapa bagian kecil) yang disebut dengan lempeng tektonik. Lempeng
tektonik juga disebut lempeng litosfer. Lempeng tektonik ini mengapung di atas lapisan yang
disebut astenosfer. Dikenal juga batasan antar lempeng yaitu divegen, konvergen, dan transform
Perbedaan teori ini dengan teori lain adalah menjelaskan hubungan pembentukan pegunungan
yaitu terjadi pada batas lempeng konvergen dan zona subduksi, penjelasan pembentukan jalur
pegunungan ini lebih detail dan lebih jelas dibandingkan teori geosinklin dan undasi
4. Terrane Tectonic
Pertama dikembangkan oleh Howell (1982), teori ini menemukan pada batas continental
seperti sesar atau fault disusun oleh terran, dan setiap terran memiliki asal dan sejarah yang
berbeda. Usia, struktur, statigrafi, dan asal muasal batuan pada satu blok terran sama. Sebuah
terran memiliki tempat pembentukan, kondisi pembentukan yang berbeda, bahkan bisa berjarak
ribuan km dari tempat pembentukannya. Salah satu bukti teori ini adalah terran yang ditemukan
terbentuk pada lingkungan glasial/es berada di Sumatera, daerah yang sangat jauh dari kutub.
Hal ini menunjukkan terran dapat terapung dan berpindah karena gerakan oleh .
Perbedaan teori ini dengan teori lain adalah karena teori ini merupakan penyempurnaan dari
plate tectonics yang menyebutkan terran yang berasal dari pecahan benua pangea zaman dulu
yang menyebar dan membentuk benua benua.

5. Plume Tectonics/Mantle Dynamics


Perbedaan teori ini dengan teori lain adalah teori ini berfokus dari lapisan atas sampai
lapisan mantel beserta hubungan pelepasan panas bumi dengan perubahan lingkungan di

permukaan. Teori ini menyatakan bahwa pergerakan lempeng skala besar dipengaruhi oleh
pergerakan mantle plume dibawah lempeng tektonik

Anda mungkin juga menyukai