=
Kecepatan linier sabuk harus lebih kecil dari 25 m/s, kalau didapat
nilai yang lebih besar dari 25 m/s, maka ambil nilai dp yang lebih
kecil, atau buatlah sistem transmisi yang bertingkat.
8. Kapasitas daya transmisi untuk satu sabuk (Po)
Lihat tabel 4.4 untuk sabuk V standar (tipe A dan B), untuk sabuk
V sempit (tipe 3V dan 5V) lihat tabel 4.5. Penentuan Po
berdasarkan putaran puli kecil (n1) dan dp. Kemudian ditambah
dengan harga tambahan karena perbandingan putaran (i).
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
119
Tabel 4.4. Kapasitas daya untuk sabuk standar
Tabel 4.5. Kapasitas daya (Po) untuk sabuk V sempit
Catatan : bila tidak didapat nilai yang sesuai, bisa dilakukan
interpolasi pada nilai-nilai yang ada.
9. Panjang keliling sabuk (L)
2
) (
4
1
) (
2
2 dp Dp
C
Dp dp C L + + + =
t
Setelah didapat panjang keliling sabuk, cocokkan L hasil
perhitungan dengan standar panjang sabuk yang ada di pasaran,
berdasarkan tabel 4.6 (a) dan (b) (untuk sabuk V standar) & tabel
4.7 (sabuk V sempit). (nilai L dibulatkan ke nilai standar paling
dekat).
10. Jarak antar sumbu poros aktual (C)
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
120
Karena panjang sabuk (L harus disesuaikan dengan tabel, maka
jarak antar poros (C) juga akan memerlukan penyesuaian atau
koreksi.
8
) ( 8
2 2
dp Dp b b
C
+
= dimana : b = 2L - 3,14
(Dp+dp)
11. Cari nilai
C
dp Dp
untuk mendapatkan nilai sudut kontak puli
kecil, dan faktor koreksi karena perbedaan sudut kontak (K),
berdasarkan tabel 4.8. Gunakan Interpolasi jika perlu.
12. Jumlah sabuk yang diperlukan (N)
o
K P
Pd
N
=
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
121
Tabel 4.6 (a). nomer sabuk V standar (bertanda *)
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
122
Tabel 4.6 (b). Panjang sabuk V standar
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
123
Tabel 4.7. Panjang sabuk V sempit
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
124
Tabel 4.8. Faktor Koreksi K
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
125
TUGAS INDIVIDU ATAU
TUGAS MANDIRI
Sebelum contoh aplikasi soal dibawah ini, setiap mahasiswa juga diberi
tugas untuk menghitung aplikasi sabuk dan pully pada mesin tepat guna
yang ada di masyarakat/industri kecil.
Selamat mengerjakan
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
126
CONTOH :
Sebuah kompresor kecil digerakkan oleh sebuah motor listrik AC dengan
daya 3,7 kW, 1450 rpm, dan diameter poros 25 mm. Putaran kompresor
yang dikehendaki adalah 870 rpm. Kompresor bekerja 8 jam sehari. Jarak
antar poros yangdirencanakan kira-kira 300 mm. Carilah sabuk V dan puli
yang sesuai.
PENYELESAIAN :
Diketahui dari soal : P = 3,7 kW, n1 = 1450 rpm, i = 1450/870 1,67; C =
300mm
1. Daya rencana (Pd)
Fc untuk kompresor, bekerja 8 jam/hari, motor AC, dari tabel 4.2
didapat nilai 1,4
Pd = 3,7 x 1,4 = 5,18 kW
2. Dengan Pd = 5,18 kW dan n1 = 1450 rpm, lihat gambar 4.9 untuk
mendapatkan tipe sabuk yang sesuai. Didapatkan tipe sabuk B atau
3V, misal kita ambil sabuk V standar tipe B.
3. Diameter jarak bagi puli kecil (dp), didapat dari tabel 4.3. Untuk sabuk
B nilai dp minimum adalah 115, dan yang dianjurkan adalah 145. Kita
ambil nilai 118 mm (mencocokkan dengan tabel 4.4, karena yang ada
hanya diameter 118 dan 150).
4. Diameter jarak bagi puli besar (Dp)
Dp = dp x i = 118 x 1,67 = 197,06 mm
5. Diameter luar puli kecil (dk) = dp + 11 = 118 + 11 = 129 mm
6. Diameter luar puli besar (Dk) = Dk + 11 = 197 + 11 = 208 mm
7. Kecepatan linier sabuk (v)
95 , 8
1000 60
1450 118 14 , 3
1000 60
1
=
=
n d
v
p
t
m/s
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
127
8,95 m/s < 25 m/s artinya baik untuk digunakan.
8. Kapasitas daya sabuk (Po)
Dari langkah-langkah sebelumnya kita dapatkan n1 = 1450 rpm, dp =
118 mm, i = 1,67, dan sabuk yang dipilih adalah tipe standar tipe B,
maka lihat tabel 4.4 (po untuk sabuk V standar. Karena untuk putaran
puli kecil tidak ada nilai 1450 rpm, maka kita gunakan interpolasi.
Putaran puli kecil
(rpm)
118 mm (penampang B
standar)
1,52 1,99 (harga
tambahan)
1400 1,83 0,41
1450 ? ?
1600 1,98 0,47
Interpolasi untuk kapasitas daya :
83 , 1 98 , 1
83 , 1
1400 1600
1400 1450
x
15 , 0
83 , 1
200
50
=
x
87 , 1 8675 , 1 83 , 1 15 , 0
200
50
~ = + |
.
|
\
|
= x
Interpolasi untuk harga tambahan :
41 , 0 47 , 0
41 , 0
1400 1600
1400 1450
x
425 , 0 41 , 0 06 , 0
200
50
= + |
.
|
\
|
= x
Jadi Po = 1,87 + 0,425 = 2,295 kW/sabuk
9. Panjang keliling sabuk (L), dari soal diketahui C = 300 mm
2
) (
4
1
) (
2
2 dp Dp
C
Dp dp C L + + + =
t
2
) 118 197 (
300 4
1
) 197 118 (
2
14 , 3
300 2
+ + + = L
) 6241 (
1200
1
55 , 494 600 + + = L
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
128
75 , 1099 2 , 5 55 , 494 600 = + + = L mm
Berdasarkan tabel 4.6.(a) dan 4.6.(b) diambil nilai yang paling dekat
dengan 1099,75 mm yaitu 1092 mm, untuk sabuk nomer 43. (usahakan
untuk mencari nomer yang diberi tanda * pada tabel 4.6.(a) untuk
sabuk standar), jadi L = 1092 mm
10. Jarak antar poros aktual
b = 2L - 3,14 (Dp+dp) = ( ) ( ) 9 , 1194 118 197 14 , 3 1092 2 = +
( )
8
118 197 8 9 , 1194 9 , 1194
8
) ( 8
2 2 2 2
+
=
+
=
dp Dp b b
C
8
) 79 ( 8 01 , 1427786 9 , 1194
2
+
= C
8
01 , 1377858 9 , 1149
8
49928 01 , 1427786 9 , 1194 +
=
+
= C
09 , 296
8
822 , 1173 9 , 1194
=
+
= C mm
11. 267 , 0
09 , 296
118 197
~
C
dp Dp
C
dp Dp
K
0,20 0,97
0,267 ?
0,30 0,96
Dengan interpolasi :
97 , 0 96 , 0
97 , 0
20 , 0 30 , 0
20 , 0 267 , 0
x
01 , 0
97 , 0
1 , 0
067 , 0
=
x
( ) 9633 , 0 97 , 0 01 , 0
1 , 0
067 , 0
= + |
.
|
\
|
= x jadi K = 0,9633
12. Jumlah sabuk yang diperlukan (N)
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
129
34 , 2
9633 , 0 295 , 2
18 , 5
=
=
u
K P
Pd
N
o
sabuk, digenapkan menjadi 3
sabuk
13. Kesimpulan :
Sabuk yang digunakan : Sabuk V standar tipe B
nomer 43
Jumlah sabuk yang diperlukan : 3 sabuk
Diameter luar puli kecil : 129 mm
Diameter luar puli besar : 208 mm
Jarak antar poros : 296,09 mm
ELEMEN MESIN II
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
130
Gambar 4.10 Macam-macam sabuk transmsi daya