Titik bor sebagai salah satu data dasar yang digunakan dalam perhitungan
cadangan dengan menggunakan program AutoCAD Land Desktop Development
2004. Sebelum melakukan plotting beberapa titik bor pada layar LDD (Land
Desktop Development), untuk mengawalinya perlu dilakukan pengaturan titik bor
(point).
Fery_Project 1
a. Pengaturan Model Koordinat
Fery_Project 2
Gambar 4.1b Pengaturan Koordinat
- Setelah itu, klik Coords untuk memilih model
koordinat. Misalnya klik Easting – Northing sebagai model salib sumbu
koordinat
- Selanjutnya jangan di klik OK, karena masih berlanjut
ke tahap pengaturan bentuk dan ukuran titik
Tampilan layar LDD masih tampak seperti Gambar 4.1b di atas, sekarang
dilanjutkan dengan pengaturan bentuk dan titik ukur.
Adapun langkah-langkahnya :
- Klik Marker pada menu tersebut, lalu pilih bentuk
titik (point) yang dikehendaki. Misalnya klik tanda dan Ο, maka akan
terbentuk suatu titik yang merupakan kombinasi dari kedua tanda tersebut atau
bisa juga hanya memilih salah satu tanda saja
Fery_Project 3
- Setelah itu lakukan pengaturan ukuran text pada kolom
Style and Size
- Setelah dianggap cukup, klik OK untuk menutup
kotak dialog dan akan muncul tampilan layar seperti pada Gambar 4.1a
- Layar LDD siap untuk mendudukan sejumlah titik bor
Plotting merupakan pekerjaan awal dalam penggambaran peta. Titik bor yang
akan di plot harus telah memiliki posisi E (sejajar arah timur/sumbu X), N (sejajar
arah utara/sumbu Y), dan Z (sejajar arah vertikal/ketinggian) agar dapat dengan
mudah didudukkan di layar ALD.
Data titik bor dapat dibuat pada file Excel untuk kemudian ditransfer kopi ke file
Notepad.
Fery_Project 4
Gambar 4.1c Data titik ukur dalam format excel
Fery_Project 5
- Klik Points pada menu bar, klik Import/Export Points, dan pilih
dengan klik Import Points, maka akan muncul tampilan layar baru
seperti Gambar 4.1f
- Setelah itu, isilah format dengan cara memilih dari fasilitas yang ada,
misal PENZD (space delimited) lalu kemudian isilah source file nya
Fery_Project 6
dengan cara klik pada ikon open file untuk memilih file notepad yang
berisi data titik bor
- Setelah layar kembali seperti pada Gambar 4.1f, klik kotak kecil di sebelah
kanan kotak kosong, untuk mengisikan kelompok data bor, muncullah
Gambar 4.1g untuk mengisi nama kelompoknya, klik OK. Maka
tampilan layar akan kembali seperti Gambar 4.1f. Lalu klik OK.
Fery_Project 7
4.2 Pembuatan Peta Kontur Struktur
Peta kontur struktur merupakan peta yang menggambarkan posisi batubara yang
ada di bawah permukaan. Tujuan pembuatan peta kontur struktur ini untuk
menentukan pola penyebaran outcrop seam tertentu dan besar kemiringan
batubara, serta untuk mengetahui struktur lapisan batubara yang ada di bawah
permukaan.
Penggambaran kontur struktur pada LDD dapat dilakukan bilamana di layar LDD
sudah tergambar sebaran titik bor yang memiliki koordinat dan ketinggian seperti
Gambar 4.1h
- Klik Terrain Model Explorer pada Gambar 4.2a, lalu tampilan baru
akan muncul (Gambar 4.2b)
Fery_Project 8
- Setelah itu klik kanan pada Terrain dan klik Create New Surface pada
Gambar 4.2b hingga muncul tulisan Surface 1 pada kolom Surface Name
Adapun langkah-langkahnya :
- Klik tanda [] di sebelah kiri Terrain dan klik tanda [] sebelah kiri
top_coal_seam28 di Gambar 4.2c, dan tampilan eksplorer pada Terrain
terbuka
- Klik kanan pada Point Files, lalu klik Add Point from AutoCAD Objects
dan pilih Points sehingga muncul sebaran titik bor yang hendak
dimasukkan
Fery_Project 9
Gambar 4.2d Memasukkan Titik Bor dari Gambar
- Pada perintah (Command) ketik E, klik enter, dan ketik all, klik enter 2X
sehingga muncul Gambar 4.2e
- Sebagai konfirmasi bahwa titik bor sudah masuk, maka pada Gambar 4.2e
klik Point File sehingga muncul nama surface file pada kolom Name dan
tanggal pembuatan pada kolom Modified
Setelah data titik bor masuk sebagai basis data, maka akan dilanjutkan dengan
proses membangun kontur.
Langkah-langkah dalam membangun kontur yaitu :
- Layar masih tampak seperti Gambar 4.2e, klik kanan
pada top_coal_seam28 dan klik Build (Gambar 4.2f) dan tampilan seperti
Gambar 4.2g akan terlihat
Fery_Project 10
Gambar 4.2f Membangun kontur
- Beri tanda check pada kotak kecil Use point file data
(Gambar 4.2g), sedangkan kotak lainnya dikosongkan. Kemudian klik
Apply OK
- Klik OK pada Done Building Surface, dan tampilan
baru akan muncul Gambar 4.2h sebagai konfirmasi bahwa data kontur sudah
masuk.
Fery_Project 11
Gambar 4.2h Konfirmasi data kontur
4.2.4 Melukis Garis Kontur
Fery_Project 12
Gambar 4.2j Pilihan file data kontur
Fery_Project 13
Untuk mengetahui pola penyebaran outcrop pada peta kontur struktur, kita dapat
lakukan dengan menghubungkan titik-titik yang merupakan perpotongan antara
dua garis kontur (dalam hal ini kontur topografi dan kontur struktur) pada elevasi
yang sama.
Pembuatan sayatan ini tegak lurus dengan datum base line dengan jarak akurasi
30 meter, dengan perbandingan 1 : 1000.
Pembuatan sayatan penampang pada LDD dapat dilakukan pada satu atau lebih
surface (permukaan lapisan).
Adapun tahap-tahapan dalam membuat penampang tersebut adalah sebagai
berikut :
Fery_Project 14
- Setelah itu, klik Terrain pilih Section dan klik
Multiple Surfaces On/Off untuk mengaktifkan surface yang jumlahnya lebih
dari satu (Gambar 4.4b)
Fery_Project 15
Gambar4. 4c Kolom pemilihan surfaces
Fery_Project 16
- Pada perintah ketik (Command) muncul tulisan: Group
Label, lalu isikan nama group label yang kita kehendaki, biasanya yang
mudah diingat. Misal: SC_SEAM28 dan tekan enter
- Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul
tulisan: Section Label, lalu isikan nama section label yang kita kehendaki.
Misal: D-D’ dan tekan enter
- Kemudian pada perintah ketik (Command) muncul
tulisan: First Point, dengan kursor pilih titik awal untuk menempatkan section
dan klik pada titik tersebut
- Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul
tulisan: Second Point, sekali lagi dengan kursor pilih titik akhir penempatan
section dan klik pada titik tersebut
Fery_Project 17
- Klik Terrain pada menu bar, pilih Section dan klik
Process Sections (Gambar 4.4e) sebagai proses pengolahan data section yang
dimasukkan sebelumnya dan enter
- Kemudian akan muncul perintah menambahkan catatan
pada bagian ujung file, ketik N pada bagian command dan enter
- Setelah itu akan muncul perintah untuk memasukkan surface yang akan
dimunculkan. Pilih file yang akan dimasukkan (Gambar 4.4f). Klik OK
Fery_Project 18
- Setelah itu tekan enter dan proses pengolahan sedang
berlangsung. Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul tulisan:
Enter Group to Retrieve, lalu ketikkan nama group yang telah kita buat
sebelumnya. Dalam hal ini nama group: Sec_seam28 dan tekan enter
Fery_Project 19
- Selanjutnya pada perintah ketik (Command) muncul
tulisan: Insertion point for GROUP: SEC_SEAM28, SECTION: D-D’ :
dengan kursor pilih titik dimana mau di letakkan dan klik pada titik tersebut
- Begitu seterusnya hingga section terakhir, untuk
mengakhiri proses ini tekan enter 2X. Dan kita bisa melihat sayatan
penampang yang telah kita gambar (Gambar 4.4h)
Fery_Project 20
- Layar LDD masih tampak seperti Gambar 4.4h, lukis
batas-batas penambangan (pit limit) pada penampang tersebut (Gambar 4.5a)
Fery_Project 21
4.5.2 Hasil Perhitungan Volume Overburden
OVERBURDEN
Jarak
PIT / Blk Section Seam Luas Volume
(m)
(m²) (m³)
P05G_0307 A-A' seam 28 19.360
30 2460.450
P05G_0307 B-B' seam 28 144.670
30 10545.150
P05G_0307 C-C' seam 28 558.340
30 27957.750
P05G_0307 D-D' seam 28 1305.510
30 34926.150
P05G_0307 E-E' seam 28 1022.900
Fery_Project 22
30 20212.200
P05G_0307 F-F' seam 28 324.580
30 10352.700
P05G_0307 G-G' seam 28 365.600
30 20878.050
P05G_0307 H-H' seam 28 1026.270
30 33989.250
P05G_0307 I-I' seam 28 1239.680
30 33262.350
P05G_0307 J-J' seam 28 977.810
JUMLAH TOTAL 194584.050
Proses perhitungan luas cadangan batubara pada LDD sama dengan perhitungan
luas sayatan overburden. Begitu pula halnya dengan perhitungan volume
cadangan batubara yang dalam perhitungannya menggunakan program Microsoft
Excel.
Perhitungan cadangan pada LDD didasarkan pada luas endapan batubara, berat
jenis, jarak akurasi dan faktor geologi. Faktor geologi merupakan faktor-faktor
kehilangan cadangan akibat tingkat keyakinan geologi maupun akibat teknis
penambangan.
Fery_Project 23
Processing Losses, yaitu faktor kehilangan akibat diterapkan metode
pencucian batubara atau kehilangan pada proses lanjut di stockpile.
Fery_Project 24
4.7 Perhitungan Stripping Ratio
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh atas volume cadangan batubara dan
volume overburden maka didapat SR (Stripping Ratio) sebesar 4.9. Data lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.4 Hasil perhitungan stripping ratio dengan metode cross section
Fery_Project 25
Luas Tonage Luas Volume
(m)
(m²) (ton) (m²) (m³)
P05G_0307 A-A' seam 28 30.070 19.360
30 2101.788 2460.450 1.2
P05G_030
7 B-B' seam 28 89.690 144.670
30 3577.743 10545.150 2.9
P05G_030
7 C-C' seam 28 114.170 558.340
30 5350.293 27957.750 5.2
P05G_030
7 D-D' seam 28 190.690 1305.510
30 7322.913 34926.150 4.8
P05G_030
7 E-E' seam 28 226.570 1022.900
30 5634.954 20212.200 3.6
P05G_030
7 F-F' seam 28 94.510 324.580
30 3693.749 10352.700 2.8
P05G_030
7 G-G' seam 28 115.960 365.600
30 4211.649 20878.050 5.0
P05G_030
7 H-H' seam 28 124.020 1026.270
30 4104.770 33989.250 8.3
P05G_030
7 I-I' seam 28 109.870 1239.680
30 3370.829 33262.350 9.9
P05G_030
7 J-J' seam 28 82.200 977.810
JUMLAH TOTAL 39368.687 194584.050 4.9
Fery_Project 26
Dikarenakan nilai Stripping Ratio yang didapatkan 5:1, tidak lebih besar dari
Grand Total Stripping Ratio yang telah ditetapkan PT. Lanna Harita Indonesia,
Samarinda yaitu 6:1. Maka volume cadangan batubara yang didapatkan
merupakan Mineable Reserve, yaitu sebesar 39368.687 ton
Fery_Project 27