Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
Judul : Penetapan golongan darah ABO
Tujuan : 1. Mengetahui macam-macam golongan darah
2. Mengamati reaksi aglutinasi

BAB II
METODE
A. Alat dan Bahan
Alat
1. Gelas benda
2. Mikroskop
3. Tusuk gigi
4. Kapas
5. Jarum Francke
Bahan
1. Darah probandus
2. Alkohol 70%
3. Serum anti a
4. Serum anti b
B. Cara Kerja
1. Jari probandus dibersihkan dengan menggunakan alkohol 70% dan
ditusuk menggunakan jarum francke.
2. Darah yang keluar diteteskan pada kertas golongan darah.
3. 1 tetes serum anti a dan anti b diteteskan ke masing-masing darah yang
sudah dipisahkan kemudian diaduk menggunakan tusuk gigi.
4. Hasil diamati ada tidaknya aglutinasi.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan

Tabel hasil penetapan golongan darah


Kelompok
/
1
2

Serum
Anti a
Anti b
-

Gol.
Aglutinogen Aglutinin
A

AB
B

Darah
O
B

3
4

AB
AB

O
O

B. Pembahasan
Golongan darah merupakan klasifikasi darah berdasarkan ada tidaknya
antigenik pada permukaan sel darah merah. Antigen ini berupa protein, karbohidrat,
glikoprotein dan glikolipid, tergantung pada sistem golongan darah. Beberapa antigen
juga hadir pada permukaan sel-sel dari berbagai jaringan (Maton dkk, 1993).
Golongan darah manusia dikelompokkan menjadi empat golongan.
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya suatu zat tertentu di dalam sel darah
merah, yaitu yang dikenal dengan nama aglutinogen dan ada tidaknya suatu zat
tertentu di dalam plasma darah. Aglutinogen terdiri dari aglutinogen A dan
aglutinogen B sedangkan aglutinin juga terdiri dari dua jenis yaitu aglutinin a (alfa)
dan aglutinin b (beta) (Wulangi, 1993).
Aglutinogen adalah polisakarida yang terdapat tidak saja terbatas di dalam sel
darah tetapi juga terdapat di kelenjar ludah, pankreas, hati, ginjal, paru-paru, testis,
dan semen (Konrad, 2009). Seseorang dikatakan memiliki golongan darah A apabila
di dalam sel darahnya terdapat aglutinogen A dan aglutinin b (beta). Golongan darah
B di dalam sel darahnya mengandung aglutinogen B dan aglutinin a (alfa). Golongan
darah AB apabila sel darahnya mengandung aglutinogen A dan B tetapi tidak
memiliki aglutinin a dan b. Golongan darah O dalam sel darahnnya tidak terdapat
aglutinogen A dan B tetapi memiliki aglutinin a dab b. Golongan darah O merupakan
golongan darah yang paling banyak dijumpai pada ahmpir 47% penduduk dinia
sedangkan golongan darah AB merupakan golongan darah yang paling sedikit
dijumpai yaitu hanya sekitar 3% dari jumlah penduduk dunia (Wulangi, 1993).
Aglutinasi adalah proses penggumpalan dalam suatu cairan karena pemberian
suatu bahan ke dalamnya. Contoh aglutinasi adalah peristiwa penggumpalan protein
dalam darah sebagai reaksi atas pemberian suatu antigen. Serum anti a mengandung
aglutinin yang dapat menggumpalkan darah golongan A dan AB tetapi tidak ada
pengaruhnya terhadap golongan darah B dan O. Serum anti b mengandung aglutinin

yang dapat menggumpalkan darah golongan B dan AB, tetapi tidak ada pengaruhnya
pada golongan darah A dan O (Wulangi, 1993).
Faktor-faktor yang mempengaruhi golongan darah ABO salah satunya adalah
faktor keturunan, misalnya seorang ayah memiliki golongan darah O dan seorang ibu
memiliki golongan darah A maka besar kemungkinan anak dari kedua pasangan
tersebut memiliki golongan darah A dan O. selain itu faktor ada tidaknya suatu zat
tertentu dari dalam sel darah merah sangat mempengaruhi seperti aglutinogen.
Aglutinogen merupakan polisakarida dan tidak saja terbatas di salam sel darah, tetapi
juga terdapat di kelenjar ludah, pankreas, hati, ginjal, paru-paru, testis, dan semen.
Sedangkan aglutinin di dalam plasma darah sudah ada sejak lahir. Namun, kadar
aglutinin akan berbeda menurut umur. Aglutinin adalah gamma globulin, seperti
halnya dengan antibodi lainnya dan dihasilkan oleh sel-sel yang sama menghasilkan
antibodi terhadap setiap antigen lainnya. Sulit untuk memahami cara aglutinin
dihasilkan pada individu yang tidak mempunyai zat antigenik masing-masing dalam
sel darahnya (Wulangi, 1992).
Kehadiran aglutinin di dalam plasma darah sudah ada sejak lahir. Namun
kadar aglutinin akan berbeda menurut umur. Kadar maksimum aglutinin tercapai pada
umur 8-10 tahn, kemudian menurun lagi pada umur berikutnya. Sebagaimana
diketahui bahwa aglutinin adalah gamma globulin dan dibuat di dalam sel-sel yang
juga menghasilkan benda kebal. Globulin merupakan benda penolak yang dapat
melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh (Wilson, 1986).
Pada percobaan ini, diperoleh dari 4 kelompok, hanya diuji golongan darah B
dan O. pada golongan darah B, untuk serum anti b terbentuk gumpalan dan serum
anti a tidak terbentuk gumpalan. Hal ini berarti terjadi aglutinasi karena golongan
darah B memiliki aglutinogen B yang akan menggumpal apabila ditambahkan serum
anti b. pada golongan darah O, ketika diberikan serum anti a dan serum anti b tidak
terjadi penggumpalan. Hal ini membuktikan bahwa golongan darah O tidak memiliki
aglutinogen yang akan menyebabkan penggumpalan tetapi hanya memiliki anti A dan
anti b.

Fungsi pemberian alkohol pada jari probandus sebalum disuntik yaitu untuk
membersihkan jari probandus agar hasil yang diperoleh juga maksimal. Tetapi
pemberian alkohol ke jari probandus harus menggunakan kapas. Karena apabila
dituang, akan membuang-buang alkohol. Sebelum disuntui pula, pastikan apakah
alkoholnya sudah mengering atau belum. Apabila belum kering, hasilnya tidak akan
maksimal.

BAB IV
KESIMPULAN
1. Golongan darah A memiliki aglutinogen A dan aglutinin b, golongan darah B
memiliki aglutinogen B dan aglutinin a, golongan darah AB memiliki
aglutinogen A dan aglutinogen B dan tidak memiliki Aglutinin, golongan
darah O tidak memiliki aglutinogen tetapi memiliki aglutinin a dan aglutinin
b.
2. Reaksi

agluytinasi

darah

terjadi

apabila

aglutinogen

atau

antigen

komplementer dengan aglutinin.


3. Faktor yang mempengaruhi golongan darah seseorang, salah satunya adalah
faktor keturunan.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Konrad,

M.

2009.

Golongan

Darah.

http://www.scienceart.com/golongan-

darah_1.html. 19 September 2011.


Maton, A. Jean Hopkins. Charles William McLaughlin. Susan Johnson. Maryanna
Quon Warner. David LaHart. Jill D. Wright. 1993. Human Biology and
Health. Prentice Hall. Englewood Cliffs, New Jersey, USA.
Wilson, J. A. 1986. Principles of Animal Physiology. The McMillan Company.
England.
Wulangi, K. 1992. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta.
Wulangi, K. 1993. Prinsip=Prinsip Fisiologi Hewan. Biologi FMIPA-ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai