Anda di halaman 1dari 17

Bab 1 Pendahuluan

(Halaman 1)

Benda umum yang dibuat dari 3 jenis bahan yang berbeda adalah tempat minuman. Minuman
dijual dalam kaleng aluminium (logam), botol kaca (keramik) dan botol plastic (polymer). Izin
untuk menggunakan foto-foto yang diberikan oleh perusahaan Coca-Cola. Coca-Cola, Coca-Cola
klasik, desain botol dan pita dinamik adalah merk yang terdaftar dari perusahaan Coca-Cola dan
digunakan dengan izinnya. Soda dituang dari gelas.

(Halaman 2)

1.1 PERSPEKTIF SEJARAH


Kemungkinan, material merupakan bagian dari kebudayaan kita lebih dariapa yang kita
sadari. Transportasi, perumahan, pakaian, komunikasi, rekreasi, dan produksi makanan
berdampak pada setiap bagian dari kehidupan kita sehari-hari yang saling dipengaruhi oleh
material-material tersebut. Secara sejarah, pengembangan dan kemajuan dari kehidupan social
telah diikat secara khusus untuk kemampuan anggota memproduksi dan memanipulasi material
untuk memenuhi kebutuhan mereka.Pada kenyataannya, zaman sekarang kehidupan masyarakat
telah dipengaruhi/dibentuk oleh beberapa bagian dari pengembangan material (zaman batu,
zaman bronze, zaman besi).
Pada mulanya manusia hanya memiliki akses ke beberapa bahan secara terbatas, hanya
terhadap bahan-bahan alam seperti batu, kayu, tanah liat, kulit, dan sebagainya. Dengan
berjalannya waktu, orang-orang mulai menemukan teknik untuk memproduksi bahan-bahan baru
dari bahan yang mempunyai sifat-sifat unggul di dalamnya ; bahan-bahan baru ini termasuk
tembikar dan berbagai logam. Selanjutnya, ditemukan bahwa sifat dari suatu bahan dapat diubah
oleh perlakuan panas dan dengan penambahan zat lain. Pada poin ini pemanfaatan material telah
benar-benar melelui proses seleksi yang melibatkan pemberian keputusan, walaupun membuat
keterbatasan terhadap bahan material yang paling cocok untuk aplikasi sesuai karakteristiknya.
Tidak sampai memakan waktu relatif lama, para ilmuan mulai memahami hubungan antara
sruktur elemen material dan sifat-sifatnya. Pengetahuan ini diperolih setelah masa seratus tahun
berlalu yang lalu mempengaruhi fashion untuk tingkatan yang lebih tinggi dari karakteristik
material. Dengan demikian sepuluh dari ribuan bahan yang berbeda dan memiliki karakteristik
khusus yang memenuhi kebutuhan masyarakat modern dan kompleks ; seperti logam, plastik,
kaca, dan serat.
Pengembangan berbagai macam teknologi yang membuat kehidupan kita begitu nyaman
telah sangat erat hubungannya dengan aksebilitas bahan-bahan yang cocok. Sebuah kemajuan
dalam pemahaman tentang sebuah tipe bahan yang terkadang menjadi pelopor untuk langkah

bijaksana dalam perkembangan sebuah teknologi. Sebagai contoh, mobil-mobil tidak akan
mampu dibeli tanpa adanya baja yang murah atau bahan pengganti lainnya yang sebanding. Di
era sejaman kita, ahli peralatan elektronik mengandalkan komponen yang dibuat dari bahan yang
disebut semi konduktor.

(Halaman 3)

1.2 ILMU MATERIAL & TEKNIK


Terkadang hal tersebut berguna untuk membagi mata kuliah tentang ilmu material dan teknik ke
dalam bagian mata kuliah ilmu material dan teknik material. Berbicara lebih jelas, ilmu material
tergantung pada penelitian tentang hubungan yang ada diantara susunan dan sifat dari
material.Bedanya, teknik material berdasarkan hubungan susunan / struktur sifat yang dimiliki,
memodelkan atau menyusun struktur dari sebuah material untuk menghasilkan sebuah
kumpulan- kumpulan persetujuan awal tentang sifat sifat2. Dari sebuah pemikiran yang
fungsional, tujuan dari peneliti material adalah mengembangkan dan menyintesa material
material baru, dimana seorang ahli teknik (engineer) material dipanggil untuk membentuk/
menciptakan produk produk baru atau penggunaan sistem sistem material yang tersedia, dan
atau mengembangkan teknik- teknik untuk mengolah material material. Kebanyakan lulusan
program material terlatih untuk menjadi peneliti material atau ahli teknik (engineer) material.
2

Melalui teks ini kita menarik perhatian tentang hubungan antara sifat material dengan struktur/
susunan material.
Struktur adalah titik massa yang mendapatkan beberapa penjelasan. Singkatnya, struktur
dari material selalu berkaitan pada susunan dari komponen internal tersebut. Struktur atom
pengganti yang terkait dengan electron dalam individu atom dan saling berinteraksi dengan
nukleusnya.Pada tingkatan atom, struktur organisasi atom atau molekul relatif pada satu sama
lain. Pada bidang struktural yang lebih besar selanjutnya, yang mengandung kelompok besar dari
atom tersebut yang terkelompok bersama secara normal disebut, mikroskopik, artinya
menunjukan pokok pengamatan menggunakan beberapa tipe dari mikroskop.Akibatnya, struktur
elemen yang mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang dapat disebut makroskopik.
Gagasan dari properti yang layak mendapatkan elaborasi. Sedangkan saat digunakan,
semua bahan yang terkena rangsangan dari luar yang ditujukan untuk membangkitkan beberapa
tipe respon.Contohnya, spesimen yang ditekan / mengalami gaya akan mengalami deformasi
(formasi ulang), atau permukaan logam mengkilap akan merefleksikan cahaya. Properti adalah
sifat materi dengan ciri-ciri yang dapat merespon rangsangan yang diberikan. Pada dasarnya,
definisi dari bahan-bahan tersebut terbuat dari materi-materi yang tergantung dari bentuk dan
ukuran.

Hampir semua sifat penting dari bahan padat dapat dikelompokkan ke dalam enam
kategori yang berbeda: mekanis, listrik, termal, magnetik, optik, dan yg memburuk. untuk
masing-masing ada jenis karakteristik stimulus mampu memprovokasi respon yang berbeda.
Sifat mekanis berhubungan deformasi ke beban yang diterapkan atau kekuatan: contoh termasuk
modulus elastis (kekakuan), kekuatan, dan ketangguhan. Untuk sifat listrik, seperti konduktivitas
listrik dan konstanta dielektrik, stimulus adalah medan listrik. Perilaku termal padatan dapat
direpresentasikan dalam hal kapasitas panas dan conducticity termal. Sifat magnetik
menunjukkan tanggapan bahan untuk penerapan medan magnet. Untuk sifat optik, stimulus
elektromagnetik atau radiasi cahaya: indeks refrection dan reflektifitas adalah sifat optik
perwakilan. Dan yang terakhir, karakteristik yg memburuk mempengaruhi aktivitas material
kimia. Bab-bab berikutnya membahas sifat yang termasuk dalam masing-masing dari enam
klasifikasi.
Selain struktur dan sifat material, dua komponen penting lain yang termasuk dalam
material ilmu pengetahuan dan teknik adalah pengolahan dan hasil. Hubungan dari keempat
komponen ini adalah, struktur dari suatu material akan bergantung pada bagaimna dia diolah,
selanjutnya kinerja dari suatu material menunjukkan fungsi dari properties. Maka hubungan
timbal balik atau keterikatan anatara pengolahan, struktur, properti dan kinerja tergambar pada
skema dibawah :

(Halaman 4)
Proses Struktur

Properti

Kinerja

Pada sepanjang skema yang kita gambar,perhatikan bahwa hubungan anatara 4 komponen diatas
masing2 dpat diistilahkan dengan desain, produksi, dan penggunaan dari suatu material.
Kita sekarang menyajikan contoh dari proses-struktur-properti-kinerja prinsip dengan
gambar 1.2 Gambar tersebut menunjukkan 3 piringan tipis yang di tempatkan diatas beberapa
barang cetakkan. jelas bahwa sifat optic masing-masing dari 3 material tersebut berbeda : yang
pertama sebelah kiri adalah transparan (hampir semua cahaya yang dipantulkan melewati
itu/tembus) sedangkan piringan yang berada di tengah disebelah kanan masing-masing tebus
cahaya dan buram. Semua dari contoh tersebut memiliki bahan yang sama yaitu aluminium
oksida tetapi material yang berada di sebelah kiri dapat kita sebut sebagai Kristal tunggal yang
memiliki derajat kesempurnaan yang tinggi. Sehingga menimbulkan transparansi . satu pusat
terdiri dari Kristal tunggal yang banyak dan sangat kecil serta terhubung satu sama lainnya.
Dengan demikian, struktur dari 3 spesimen berbeda dalam hal batasan kristal dan poripori, yang mempengaruhi sifat transmitansi optik. Lebih jauh lagi, masing-masing bahan
diproduksi menggunakan teknik pengolahan yang berbeda. Dan, tentu saja jika transmitansi

optik merupakan parameter penting yang relatif utama dalamlayanan aplikasi, kinerja masingmasing bahan akan berbeda.
Gambar 1.2 Sebagai contoh lempengan tipis yang ditempatkan di atas kertas untuk menunjukkan
perbedaan karakteristik transmisi cahaya. Di sebelah kiri terdapat lempengan yang transparan
(yaitu, hampir semua cahaya dipantulkan dari halaman kertas melewati lempengan itu).
Lempengan yang berada di tengah bersifat tembus cahaya ( maksudnya adalah beberapa cahaya
yang dipantulkan diteruskan melewati lempengan. Dan Lempengan yang berada di kanan buram,
maksudnya tidak ada cahaya yang dipantulkan. Perbedaan ini, di dalam sifat optik merupakan
efek dari perbedaan struktur materialnya, yang telah dihasilkan dari cara material tersebut
diproses. (Persiapan spesimen, P.A.Lessing, photography oleh S.Tanner)

(Halaman 5)

1.3 MENGAPA KITA MEMPELAJARI ILMU MATERIAL & TEKINIK


Mengapa kita mempelajari material? Banyak ilmuwan atau insinyur mesin, sipil, kimia, atau
elektro, akan ada suatu saat atau sesuatu yang dibongkar untuk merencanakan sebuah masalah
tentang material. Contohnya mengenai gigi transmisi, struktur bangunan, komponen kilang
minyak, atau rangkaian chip. Tentunya ilmuwan dan insinyur material adalah spesialis yang
terlibat dalam penelitian dan desain material.
Sering kali ,salah satu masalah material terletak pada pemilihan material yang tepat dari
beribu-ribu material yang tersedia. Keputusan terakhir biasanya terdiri dari beberapa golongan.
Pertama, pada kondisi saat itu harus dikelompokkan, untuknya akan mendikte properti yang
diperlukan dari material. Hanya pada kesempatan yang jarang sebuah material memiliki
kombinasi properti yang maksimum atau ideal. Demikian, itu mungkin diperlukan untuk
menukar satu kelompok dengan yang lainnya. Contoh klasik menyangkut kekuatan dan
ductility:normalnya,sebuah material yang memiliki kekuatan yang tinggi hanya akan
mempunyai sedikit ductility. Pada beberapa kasus sebuah kompromi yang masuk akal antara dua
atau lebih properti mungkin diperlukan.
Pertimbangan pilihan kedua adalah memburuknya sifat bahan yang mungkin terjadi
selama layanan operasi. Sebagai contoh, pengurangan yang signifikan dalam kekuatan mekanik
mungkin dari hasil paparan suhu tinggi atau lingkungan korosif.
Akhirnya, kesimpulannya, mungkin pertimbangan utama pada ekonomi adalah apa yang
akan menyelesaikan biaya produk ? Bahan yang ditemukan memiliki serangkaian property yang
ideal (baik) namun mahal. Disini ditegaskan, beberapa setuju bahwa itu tak terelakkan Biaya
total mencakup biaya yang terjadi selama pembuatan bentuk yang diinginkan.

Semakin familier seorang Insinyur atau Ilmuan dengan berbagai macam karakter dan
hubungan sifat dengan struktur, maupun teknik pemrosesan material/bahan, semakin dia akan
pandai dan percaya diri dalam membuat pilihan kebijaksakan material sesuai dengan criteria
material.

1.3 KLASIFIKASI MATERIAL


Material padat telah dikelompokkan menjadi 3 kategori dasar : logam, keramik dan polimer.
Pengelompokkan ini didasarkan terutama pada tata rupa kimia dan struktur atom, dan
kebanyakan material jatuh pada 1 kelompok yang berbeda/ kelompok lainnya. Sebagai tambahan
ada pula komposit yang merupakan kombinasi dari 2 atau lebih material yang berbeda secara
rekayasa. Penjelasan singkat mengenai klasifikasi dan perwakilan karakteristik material ini akan
dipaparkan nanti. Kategori lainnya yaitu material lanjut yang diaplikaasikan pada teknologi
tingkat tinggi, seperti semi konduktor, biomaterial, material pintar dan material yang direkayasa
dengan skala nano, hal ini akan didiskusikan di bab 1.5

Logam
Material-material dalam kelompok ini disusun oleh salah satu atau lebih unsur-unsur logam
(contohnya besi, alumunium, tembaga, titanium, emas, dan nikel), dan sering juga unsur-unsur
nonlogam (contohnya karbon, nitrogen, dan oksigen) dalam jumlah relatif kecil.3 Atom-atom
dalam logam dan campuran mereka disusun dalam cara yang sangat rapi (seperti yang dibahas
dalam Bab 3), dan bandingannya dengan keramik dan polimer, yang relatif padat. (Gambar1.3).
3

Istilah campuran logam mengacu pada sebuah zat logam yang tersusun dari dua atau lebih
unsur.

(Halaman 6)

Melihat karakteristik mekanik, bahan ini relative kaku dan kuat (Gambar 1.5), namun elastis
(yaitu, kemampuan dalam jumlah yang besar pada deformasi tanpa patah) dan tahan terhadap
patah (Gambar 1.6), yang menyumbangkan untuk digunakan secara luas pada aplikasi struktural.
Bahan logam memiliki sejumlah besar elektron local, bahwa isi, elektron ini. Misalnya, logam
adalah konduktor listrik yang sangat baik (Gambar 1.7) dan panas, dan tidak transparan pada
cahaya yang tampak, permukaan logam yang dipoles; memiliki bagian yang berkilau. Tambahan,
beberapa logam (yaitu, Fe, Co, dan Ni) memiliki bagian yang diinginkan magnet.
Gambar 1.8 memunjukkan beberapa benda umum dan familiar yang terbuat dari logam.
Selanjutnya macam dan bentuk aplikasi dari logam dan berbagai bentuk campurannya akan
dibahas dalam Bab 11

Keramik
Keramik terdiri atas kompisisi antara elemen logam dan nonlogam, keramik yang sering
digunakan adalah oxide, nitride, dan carbonida. Contohnya adalah keramik secara umum
Bagian keterangan gambar
Gambar 1.3
Digram batang dari nilai densitas temperature ruang dari berbagai macam metal, keramik,
polimer, dan material komposit
Gambar 1.4
Digram batang dari nilai kekakuan temperature ruang (yaitu, modul elastisitas) dari berbagai
macam metal, keramik, polimer, dan material komposit

(Halaman 7)

Gambar 1.5 bar chart dari nilai ketahanan pada suhu ruangan untuk berbagai macam logam,
keramik, polimer, dan material komposit.
Termasuk Alumunium Oxida ( atau Alumina, Al2O3 ), Silikon dioksida ( atau Silika, SiO2 ),
Silikon karbida ( SiC ), Silikon Nitrida ( Ni3O4 ) dan sebagai tambahan yang beberapa
diantaranya menjadi keramik tradisional yang terbuat dari material lempung ( sebagai contoh :
porselan ) sebaik semen dan kaca. Berkenaan dengan sifat mekanismenya, material material
keramik cenderung bersifat kaku dan kuat. Kekakuan dan kekerasannya dapt dibandingkan
dengan logam. Sebagai tambahannya, keramik memang secara khusus sangat keras. Ditilik dari
sejauhnya, material keramik terlah menunjukkan kerapuhan yang ekstrem dan amat sangat rentan
untuk patah. Bagaimanapun, keramik yang lebih baku telah dirancang dalam meningkatkan
ketahanannya dari keretakan / patah, material material ini dapat digunakan sebagai alat masak,
alat pemotong, dan juga bagian mesin otomotif. Dan lebih jauh lagi, material keramik bersifat
isolatif terhadap panas dan listrik ( memiliki tingkat hantar listrik yang rendah ) dan lebih tahan
terhadap temperatur yang tinggi dan perubahan lingkungan dibandingkan polimer dan metal.
Gambar 1.6 bar chart dari ketahanan terhadap keretakan pada suhu ruangan dari berbagai macam
logam, keramik, polimer, dan material komposit

(Halaman 8)
Dengan melihat pada karakteristik optiknya, memungkinkan keramik menjadi transparan tembus
cahaya, atau tak tembus cahaya, dan beberapa oksida keramik (Fe3O4) menunjukan sifat
magnetik.
Beberapa objek keramik secara umum ditunjukan pada gambar 1.9. Karakteristik, jenis,
dan aplikasi-aplikasi dari material jenis ini di bahas di bab 12 dan 13.

Polymer
Polymer termasuk ke dalam material jenis plastik dan karet. Sebagian dari material tersebut
merupakan senyawa organik yang secara kimia terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan unsur
metalik lainnya. Selanjutnya, material tersebut memiliki struktur molekul yang sangat besar,
sering disebut ikatan rantai di alam, dan dia merupakan kekuatan dari atom karbon. Beberapa
polimer umum dan akrab dapat dibagi menjadi polietiena (PE), nilon, polipinil klorida (PVC),
poli karbon (PC), poliestrine (PS) dan karet silikon. Ciri khas material ini mempunyai tingkat
kepadatan yang rendah, dimana para mekani mengelompokkan secara umum logam dan material
keramik. Material ini tidak kaku atau sekuat jenis bahan lainnya. Bagaimanapun, berdasarkan
kerapatannya yang rendah berkali-kali lipat kekuatan dan kekuatan perdasar massa dapat
dibandingkan dengan logam dan keramik. Ditambah lagi banyak polimer yang sangat mudah
dibentuk dan lentur, yang berarti polimer tersebut mudah dibentuk menjadi bentuk komplex.
Secara umum, polimer relatif kaku secara kimia dan tidak reaktif dalam banyak lingkunan salah
satu kelemahan utama polimer adalah kecenderungannya untuk menjadi lembut dan atau terurai
pada suhu sedang yang di beberapa kasus membatasi kegunaan polimer. Lebih jauh polimer
memliki daya hantar listrik yang rendah dan non magnetik.
Gambar 1.10 menunjukan beberapa barang yang terbuat dari polimer. Bab 14 dan 15
menerangkan diskusi tentang struktur, sifat, aplikasi dan proses material polimer.

(Halaman 10)

Bahan Penting
Wadah Minuman Berkarbonasi
Salah satu benda yang menunjukan persyaratan sifat bahan yang menarik adalah wadah
untuk minuman berkarbonasi. Bahan yang digunakan pada penerapan ini harus memenuhi
syarat-syarat berikut : (1) menyediakan pelindung bagi bagian dari karbon dioksida yang berada
di bawah tekanan di dalam wadah; (2) Tidak beracun, tidak berekasi dengan minuman, dan, lebih
baik lagi jika dapat didaur ulang; (3) Relatif lebih kuat dan mampu bertahan saat jatuh dari

ketinggian beberapa kaki ketika berisi minuman; (4) Tidak mahal, termasuk biaya untuk
membentuk hasil akhir; (5) Jika terlihat transparan menjaga agar terlihat tetap jernih; dan (6)
Mampu diproduksi dalam berbagai warna dan /atau dihiasi dengan label dekoratif.
Tiga material dasar-logam, keramik, dan polimer digunakan untuk tempat minum
berkarbonasi. Material material ini tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi botolnya. Sebagai
tambahan setiap material mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai contoh : Campuran
aluminum relative kuat (tetapi mudah penyok), dan sangant baik untuk menjaga kandungan
karbon dioksida, dan juga mudah di daur ulang, serta mudah dingin dan dapat diberi label pada
bagian luarnya. Akan tetapi, kaleng itu tidak transparan dan relative mahal untuk diproduksi.
Kaca dapat menahan kandungan karbon dioksida, murah, dan masih mungkin di daur ulang,
terapi mudah retak dan pecah lalu botol kaca relatif berat. Sedangkan plastic merupakan bahan
yang relatif kuat dan dapat dibuat transparan ,murah, dan ringan serta dapat didaur ulang, namun
plastic tidak dapat menahan kandungan karbon dioksida sebagai halnya aluminum dan kaca.
Sebagai contoh kita mungkin mendapati bahwa botol minum kaleng maupun kaca menjaga
proses karbonisasinya selama beberapa tahun. Sedangkan botol plastik sudah mengempis dalan
beberapa bulan.

Komposit
Sebuah komposit terbagi atas dua atau lebih material tunggal, dimana kategori tersebut
telah dibahas sebelumnya-logam, keramin, dan polimer. Tujuan mendesain komposit adalah
untuk mendapatkan kombinasi sifat yang belum tampak oleh material material tunggal, dan juga
untuk memisahkan karekteristik khusus dari tiap komponen material. Sebagian besar jenis
komposit yang ada itu terbentuk dari kombinasi yang berbeda antara kombinasi logam, keramik,
dan polimer. Sejauh ini beberapa material yang terbentuk secara alamiah adalah komposit-seperti
kayu dan tulang. Sedangkan sebagian besar yang kita bahas dalam diskusi kita adalah komposit
sintetis(yang dibuat manusia).
Salah satu komposit yang paling umum dan familiar adalah serat kaca, dalam setiap
bagian serat kaca ditanamkan dengan sebuah bahan polimer ( normalnya sebuah epoxy atau
polyester). Serat serat kaca relative kuat dan kaku ( tetapi juga rapuh ), dimana polimernya lebih
fleksibel. Demikian, serat serat kaca relatif kaku, kuat (gambar 1.4 dan 1.5), dan fleksibel. Dan
juga dia mempunyai kepadatan yang rendah.
Bahan yang secara teknologi penting adalah komposit Carbon Fiber-Reinforced Polymer
(CFRP) serat karbon yang ditanamkan dalam polimer. Bahan bahan ini lebih kaku dan kuat dari
pada bahan serat kaca yang diperkuat , tapi lebih mahal. Komposit CFRP digunakan di pesawat
terbang dan penerapan pada pesawat ruang angkasa, sama baiknya dengan alat alat olahraga(
seperti sepeda, peralatan golf, raket tenis, dan snowboard) dan sekarang digunakan pada bumper
mobil. Badan pesawat Boeing 737 yang baru kebanyakan terbuat dari komposit CFRP.
Bab 16 dicurahkan untuk mendiskusikan bahan-bahan komposit yang menarik ini.

(Halaman 11)

1.5 MATERIAL LANJUTAN


Material yang dimanfaatkan dalam aplikasi teknologi tinggi (high-tech) terkadang memiliki
sebutan sebagai material canggih. Dengan teknologi tinggi kita dapat mengartikan bahwa
perangkat atau produk yang beroperasi atau berfungsi tersebut menggunakan prinsip yang relatif
rumit dan mutakhir, contohnya adalah peralatan elektronik (handycam, CD / DVD player, dll),
komputer, sistem serat optik, pesawat ruang angkasa, pesawat terbang, dan peroketan militer.
Material canggih biasanya berasal dari bahan-bahan tradisional yang sifatnya telah ditingkatkan,
dan juga baru dikembangkan menjadi bahan berkinerja tinggi. Selain itu, material tersebut
mungkin berasal dari semua jenis bahan (misalnya, logam, keramik, polimer), dan biasanya
harganya mahal. Material canggih meliputi semikonduktor, biomaterial, dan apa yang kita
istilahkan "material yang akan datang" (yaitu, material pintar dan bahan yang direkayasa secara
nano), yang akan kita bahas selanjutnya. Sifat-sifat dan aplikasi dari sejumlah bahan canggih inimisalnya, bahan yang digunakan untuk laser, sirkuit terpadu, penyimpanan informasi magnetik,
liquid crystal display (LCD), dan serat optik-juga akan dibahas dalam bab-bab berikutnya.

Semikonduktor
Semikonduktor memiliki sifat listrik yang berada di tengah-tengah antara konduktor (yaitu,
logam dan paduan logam) dan isolator (yaitu, keramik dan polimer)-lihat Gambar 1.7. Selain itu,
karakteristik listrik dari bahan ini sangat sensitif terhadap adanya sedikit konsentrasi dari atom
pengotor, dimana konsentrasi dapat dikontrol melalui daerah spasial yang sangat kecil.
Semikonduktor
telah
memungkinkan
munculnya
rangkaian
terintegrasi
yang
telah benar-benar merevolusi elektronik dan industri komputer (tidak termasuk kehidupan kita)
selama tiga dekade terakhir.

Biomaterial
Biomaterial bekerja pada komponen yang ditanamkan ke dalam tubuh manusia untuk
menggantikan bagian tubuh yang sakit atau rusak. Bahan-bahan ini tidak boleh menghasilkan zat
beracun dan harus sesuai dengan jaringan tubuh (misalnya, tidak boleh menyebabkan reaksi
biologis yang merugikan). Semua bahan yang sudah dibahas sebelumnya-logam, keramik,
polimer, komposit, dan semikonduktor-dapat digunakan sebagai biomaterial. Sebagai contoh,
beberapa biomaterial yang digunakan dalam pengganti pinggul buatan dibahas dalam Modul
Biomaterial online.

Material Pintar
Pintar (atau cerdas) adalah kelompok bahan material baru dan tercanggih yang saat ini sedang
dikembangkan dan akan memiliki pengaruh signifikan pada banyak teknologi kita. Kata sifat
cerdas menunjukkan bahwa bahan ini dapat merasakan perubahan di lingkungannya dan
kemudian merespon perubahan tersebut dalam perilaku yang telah ditentukan-sifat yang juga
ditemukan dalam organisme hidup. Selain itu, konsep "pintar" ini sedang diperluas untuk sistem
yang agak canggih yang terdiri dari campuran bahan cerdas dan tradisional.
Komponen dari bahan cerdas (atau sistem) meliputi beberapa jenis sensor (yang
mendeteksi sinyal input), dan aktuator (yang melakukan fungsi responsif dan adaptif). Aktuator
dapat digunakan untuk mengubah bentuk, posisi, frekuensi alami, atau karakteristik mekanik
dalam menanggapi perubahan suhu, medan listrik, dan / atau medan magnet.
Empat jenis bahan yang biasa digunakan untuk aktuator: bentuk-memori paduan logam,
keramik piezoelektrik, bahan magnetostriktif, dan cairan elektrorheological /
magnetorheological. Bentuk-memori paduan logam yang setelah pernah cacat, kembali ke
bentuk aslinya ketika suhu berubah (lihat Bahan dari Kotak Penting mengikuti Bagian 10.9).
Keramik piezoelektrik mengembang dan menyusut dalam menanggapi sebuah medan listrik
terapan (atau tegangan), sebaliknya, mereka juga menghasilkan medan listrik ketika mereka
berubah dimensi (lihat Bagian 18.25). Perilaku bahan Magnetostriktif berhubungan dengan
piezoelektrik tersebut, kecuali bahwa mereka responsif terhadap medan magnet. Juga, cairan
elektrorheological dan magnetorheological adalah cairan yang mengalami perubahan drastis
dalam viskositas pada penerapan medan listrik dan magnetik masing-masing.
Bahan / perangkat digunakan sebagai sensor termasuk serat optik (Bagian 21,14), bahan
piezoelektrik (termasuk beberapa polimer), dan sistem microelectromechanical (MEMS, Bagian
13,8).
Sebagai contoh, salah satu jenis sistem pintar yang digunakan dalam helikopter untuk
mengurangi kebisingan aerodinamis kokpit yang diciptakan oleh baling-baling berputar. Sensor
piezoelektrik dimasukkan ke dalam pisau untuk memonitor tekanan pisau dan deformasi, umpan
balik sinyal dari sensor ini dimasukkan ke perangkat yang dikendalikan komputer adaptif, yang
menghasilkan suara yang tidak bising.

Nanomaterial
Suatu kategori material baru yang memiliki sifat menarik dan teknologi dahsyat yang
menjanjikan adalah nanomaterial. Nanomaterial mungkin merupakan salah satu dari empat tipe
dasar-logam, keramik, polimer, dan komposit. Namun, tidak seperti material - material lainnya,
mereka tidak dibedakan atas dasar kadar kimianya, melainkan, ukurannya, nano-tersebut
menunjukkan bahwa dimensi dari wujud struktural berada di urutan nanometer (109 m) sebagai
aturan, kurang dari 100 nanometer (setara dengan sekitar 500 diameter atom).

Sebelum munculnya nanomaterial, prosedur umum yang digunakan para ilmuwan untuk
memahami kimia dan bentuk fisik adalah dimulai dengan mempelajari struktur yang besar dan
kompleks, dan kemudian untuk meneliti blok dasar bangunan dari struktur yang lebih kecil dan
sederhana. Metode ini terkadang disebut ilmu "Top-down". Di sisi lain, dengan perkembangan
dari mikroskop probe permindai (Bagian 4.10), yang memungkinkan pengamatan suatu atom
dan molekul, telah memungkinkan untuk merancang dan membangun struktur baru dari tingkat
unsur atomnya, satu atom atau molekul pada suatu waktu (yaitu, "bahan melalui desain").
Kecermatan dalam mengatur atom memberikan kesempatan untuk mengembangkan sifat
mekanik, listrik, magnet, dan lainnya yang tidak bisa dinyatakan. Kami menyebutnya pendekatan
"bottom-up", dan studi tentang sifat material-material tersebut disebut nanoteknologi.
Beberapa karakteristik fisik dan kimia ditunjukkan oleh materi mungkin mengalami
perubahan drastis sebagai ukuran partikel mendekati dimensi atom.

(Halaman 13)

Untuk contoh, material yang terlihat buram pada wilayah mikroskopis mungkin menjadi
transparan pada skala nano;beberpa padatan menjadi cairan, material kimia stabil menjadi mudah
bereaksi,dan isolator elektrik menjadi konduktor.Selanjutnya ,sifat mungkin tergantung ukuran
pada wilayah skala nano. Beberapa dari efek adalah mekanikal kuantum pada dasarnya,yang
lainnya berhubungan pada fenomena permukaan - proporsi atom terletak pada lapisan
permukaan dari sebuah partikel yang meningkat secara drastis seperti halnya ukurannya
berkurang.
Karena sifatnya yang unik dan tidak biasa ,material nano menemukan ruang di bidang
elektronik,biomedikal,olahraga,produksi energi, dan pengaplikasian industri yang lain. Beberapa
didiskusikan di buku ini;diantaranya :
Catalytic converters for automobiles-Material of Importance box, bab 4
Carbon nanotubes-Material of importance box,bab 12
Particle of carbon black as reinforcement for automobile tires- Subbab 16.3
Nanocomposites in tennis balls-Materials of Importance box,bab 16
Magnetic nanosize grains that are used for hard disk drives-subbab 20.11
Magnetic particles that store data on magnetic tapes-subbab 20.11

Setiap kali bahan baru dikembangkan, berpotensi berbahaya dan toksikologi dalam berinteraksi
dengan manusia dan hewan harus dipertimbangkan. Nanopartikel kecil memiliki luas permukaan
yang sangat besar untuk perbandingan volume, yang dapat menyebabkan reaktivitas kimia yang
tinggi. Meskipun keselamatan Nanomaterials relatif belum diselidiki, ada kekhawatiran bahwa
mereka mungkin akan diserap ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan

pada tingkat yang relatif tinggi, dan beberapa, jika ada dalam konsentrasi yang cukup, akan
menimbulkan risiko kesehatan seperti kerusakan DNA atau promosi kanker paru-paru.

1.6 KEBUTUHAN MATERIAL MODERN


Terlepas dari kemajuan luar biasa yang telah dilakukan dalam disiplin ilmu material dan
teknik dalam beberapa tahun terakhir, tantangan teknologi masih tetap, termasuk pengembangan
bahan lebih canggih dan khusus, serta pertimbangan dampak lingkungan bahan produksi.
Tanggapan cukup tepat tentang masalah ini sehingga dapat melengkapi perspektif ini.
Energi nuklir mempunyai jaminan , tetapi solusi untuk banyak masalah yang tentu akan
memerlukan bahan, seperti bahan bakar, struktur penahanan, dan fasilitas untuk pembuangan
limbah radioaktif.
Jumlah yang signifikan dari energi terlibat dalam transportasi. mengurangi jumlah
kendaraan transportasi (mobil, pesawat, kereta api, dll), serta penambahan temperature
operasional mesin, akan meningkatkan efisiensi bahan bakar. kekuatan baru, membuat kepadatan
structural bahan tetap rendah, serta bahan-bahan yang memiliki kemampuan temperatur yang
lebih tinggi, untuk digunakan dalam komponen mesin.
Selanjutnya, adanya pengakuan untuk menemukan yang baru, sumber energy yang
ekonomis dan menggunakan sumber daya yang ada lebih efisien. Material-material tidak
diragukan lagi akan memainkan peran yang signifikan dalam perkembangan tersebut. Misalnya,
konversi langsung dari solar menjadi energy listrik sudah dibuktikan. Sel solar menggunakan
beberapa material yang lebih kompleks dan mahal. Untuk memastikan teknologi yang layak,
material-material yang efisien dalam proses konversi namun dengan biaya yang sedikit harus
dikembangkan.

(Halaman 14)
Sel bahan bakar hydrogen adalah teknologi konversi energy yang sangat atraktif dan
mungkin mempunyai keuntungan menjadi tidak berpolusi. Ini baru mulai diterapkan dalam
baterai untuk peralatan elektronik dan berguna sebagai pembangkit listrik untuk mobil. Materialmaterial baru masih perlu dikembangkan untuk sel bahan bakar yang lebih efisien dan juga untuk
katalis yang lebih baik untuk digunakan dalam memproduksi hydrogen.
Selain itu, kualitas lingkungan tergantungnya pada kemampuan kita untuk mengontrol
polusi udara dan air. Teknik mengontrol polusi membutuhkan berbagai macam material.
Sementara itu, pengolahan material dan metode pengilangan butuh diperbaiki sehingga produksi
degredasi lingkungan lebih kecil, maka, polusi berkurang dan despoil berkurang dari sumber
bahan mentah. Juga, dalam beberapa proses manufaktur material, zat beracun diproduksi, dan
dampak ekologi dari pembuangan itu harus dipertimbangkan.

Materi yang didapat dari sumber daya tidak dapat diperbaharui, tidak dapat dihasilkan
kembali. Hal ini meliputi polimer, dimana materi utamanya adalah minyak, dan beberapa jenis
logam. Sumber daya yang tidak dapat diperbarui ini lambat laun akan berkurang drastis, dimana
perlu adanya kebutuhan untuk menemukan cadangan tambahan, perkembangan dari materi baru
yang bahannya meminimalisir pengaruh buruk dengan lingkungan, dan/atau meningkatkan
kegiatan daur ulang dan perkembangan dari teknologi daur ulang. Sebagai konsekuensinya dari
ekonomi ini tidak hanya pada produksi namun juga pada pengaruh lingkungan dan faktor
ekologi, hal ini juga penting meningkatkan pada pemikiran dari ranjang bayi-ke-liang lahat
daur hidup dari materi mempengaruhi keseluruhan proses manufaktur.
Peran dari materi ilmuwan dan orang teknik berpengaruh pada hal ini, sebagaimana
lingkungan lainnya dan isu sosial, yang akan dibahas lebih mendetail pada bab 2.2

1.7 Hubungan Proses/Struktur/Sifat-sifat/Kinerja


Telah disebutkan sebelumnya (Bagian 1.2), ilmu dan teknik material melibatkan empat
komponen yang saling berkaitan: proses (processing), struktur (structure), sifat-sifat
(properties), dan kinerja (performance) (Gambar 1.1). Buku ini menjelaskan keempat komponen
tersebut untuk tiap material yang berbeda yang bertujuan untuk mengarahkan pembaca ke
perlakuan (treatment) komponen beberapa material yang spesifik. Di mana diantaranya ada yang
dibahas dalam satu bab, dan beberapa lainnya dibahas tersebar di beberapa bab. Untuk tiap
material terpilih, sebuah topic timeline sudah dibuat untuk menunjukkan lokasi (oleh bagian
(section)) dimana treatments dari empat komponen dijelaskan. Gambar 1.11 menunjukkan topic
timelines untuk material baja (steels), keramik gelas (glass-ceramics), serat polimer (polymer
fibers), dan semikonduktor silikon (silicon semiconductors). Di samping itu, di awal tiap chapter
(di Bagian Why Study?), akan ditunjukkan material-material dari segi processing, structure,
properties, dan atau performance yang akan dibahas di bab tersebut. Dan akan ditampilkan
kembali sebagai Rangkuman (Summary) di akhir bab sebagai materi terakhir dari topic timeline
contohnya, Bab 11 untuk steels, Bab 13 untuk glass-ceramics, Bab 15 untuk polymer fibers, dan
Bab 18 untuk silicon semiconductors.

(Halaman 15)
BAJA

Diagram Perubahan Suhu,


Diagram perubahan
selama pendinginan
berlangsung,Pemanasan
untuk sifat martensite

Difusi

Rekristalisasi

Pemanasan
baja

Pemrosesan
Struktur polimorfi
Kristal

Pengembangan struktur Struktur mikro dari


mikro paduan berbagai
besi-besi karbida mikrokonstituensi

Struktur
Pergeseran,
Tahapan
Sistem pergeseran,
ekuilibrium,
Larutan padat, Peralatan Mekanisme
Diagram tahapan Peralatan mesin
Pergeseran
mesin
kekuatan
besi-besi karbida dari paduan Fe-C

Peralatan

Hasil
Ch 3 ch 4

ch 5

ch 6

ch 7

ch 8 ch 9
(a)

Gelas keramik
Diagram transformasi
pendinginan
berlanjut

Konsep dari
kekentalan

Kristalisasi,
fabrikasi,
pemanasan

Struktur
atomik dari
gelas silika

Polikristalisasi

Proses

Padatan non
kristal

Struktur

Aplikasi
paduan
baja
ch 10

Mesin, suhu,
alat optik

Kegelapan
dan tembus
di isolator

Properti

Penerapan

Penampilan
ch 3

ch 10

Polimer Fiber

Pemrosesan
Struktur
Perlengkapan

Kemampuan

ch 12

ch 13

ch 21

Polimerisasi, Adisi,
Peleburan,
pembentukan fiber

Suhu Peleburan, Faktor


yang mempengaruhi

Struktur Elektronik
Ikatan interatomik

Polimer Molekul,
Polimer Kristal
Polimer plastik
tahan panas

Suhu Peleburan, Faktor


yang mempengaruhi

Perlengkapan mekanis,
faktor yang
mempengaruhi

Aplikasi

Degradasi

Gambar 11.1 Pembuatan/struktur/kemampuan tabel (a) logam (b) Kaca-keramik (c) Polimer fiber, dan
(d) silikon semikonduktor

Silikon
semikonduktor
Struktur

Spesifikasi
komposisi

Struktur elektronik,
Ikatan interatomik

Peralatan
Kemampuan

Difusi

Sirkuit terintregasi

Struktur elektron
Perlengkapan listrik

Sirkuit Terintregasi

(Halaman 16)

Ringkasan
Ilmu Material dan Rekayasa
> Terdapat enam klasifikasi sifat-sifat material yang dapat ditentukan dari pemakaiannya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sifat Mekanik : Elastisitas, Strength


Sifat Elektrik : Konduktivitas, Resistivitas
Sifat Magnetik : Paramagnetik, Diamagnetik, Ferromagnetik
Sifat dielektrik : Polarisasibilitas, Kapasitansi, Ferroelektrik, Piezoelektrik, Pyroelektrik
Sifat Optik : Indeks refraksi, refleksi, absorfsi, transmitansi
Sifat termal : Ekspansi termal, konduktivitas termal
(http://rizkyabdi.blogspot.com/2012/07/pengelompokan-fisika-material.html)

> Salah satu aspek ilmu material adalah penelitian tentang hubungan yang ada antara struktur
dan sifat-sifat material. Dari struktur kita memahami bagaimana beberapa komponen internal
material tersusun. Dalam hal ( dan dengan peningkatan ) ukuran, struktur elemen termasuk
subatomik, atomik, mikroskopis, dan makroskopis.
> Dengan memperhatikan desain, produksi, dan penggunaan material terdapat empat elemen
untuk mempertimbangkan proses struktur, sifat, dan kinerja. Kinerja sebuah material
tergantung dari sifat-sifatnya yang pada gilirannya merupakan sebuah fungsi dari strukturnya;
selebihnya struktur ditentukan dari bagaimana sebuah material diproses.
> Tiga kriteria penting dalam seleksi material adalah dalam kondisi pelayanan dimana material
akan dikenakan, beberapa penurunan sifat-sifat materi selama operasi, dan ekonomi atau biaya
sebuah potongan dibuat.

Klasifikasi Material
> Berdasarkan ilmu kimia dan teori atom, material diklasifikasikan menjadi tiga kategori umum :
logam ( elemen yang bersifat logam ), keramik ( senyawa antara elemen logam dan non logam ),
dan polimer ( senyawa yang tersusun dari karbon, hidrogen, dan elemen non logam lainnya).
Sebagai tambahan, komposit tersusun dari sekurang-kurangnya dua jenis material yang berbeda.

Material Lanjutan
> Kategori material yang lain adalah material lanjutan yang digunakan dalam aplikasi teknologi
tinggi. Hal tersebut termasuk semikonduktor ( mempunyai konduktivitas listrik pertengahan
antara konduktor dan isolator ), biomaterial ( yang mana pasti berhubungan dengan jaringan
tubuh
), material pintar ( yaitu yang dapat menerima rangsangan dan merespon terhadap perubahan di
lingkungannya dalam tata cara yang telah ditentukan ), dan nanomaterial ( yaitu yang
mempunyai fitur yang terstruktur pada skala nanometer, beberapa antaranya bisa didesain pada
level atom/level molekul.

Anda mungkin juga menyukai