Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
Bawang merah merupakan salah satu tanaman sayuran yang menjadi menu
pokok hampir pada semua jenis masakan dengan fungsi sebagai penyedap masakan.
Fungsi esensial pada bawang merah menunjukan jumlah penggunaan pada tiap
masakan yang memerlukan penyedap sayuran ini, namun apabila mayoritas
masyarakat di Bumi Pertiwi ini menggunakannya, maka dapat dipastikan bahwa
secara keseluruhan jumlah penggunaan bawang merah sangatlah besar.
Pada kondisi seperti sekarang ini, Indonesia yang sedang dalam keadaan krisis
ekonomi harus dapat mengoptimasikan penggunaan sumber daya alamnya sebagai
salah satu jalan untuk dapat memulihkan kondisi perekonomiannya. Sebagai negara
agraris sejak dahulu dan dengan dengan potensi alam yang memadai, sebenarnya kita
tidak perlu menjadi negara pengimpor bawang merah seperti sekarang.Tanaman
bawang merah diduga berasal dari Asia, terutama Palestina, India, Utara Pakistan dan
daerah pengunungan Iran dan juga berkembang ke Mesir dan Turki.
Dari berbagai penelusuran dalam literatur, menunjukan bahwa zaman I dan II
Dynasti (3200 - 2700 sebelum masehi) bangsa mesir sering melukiskan bawang
merah pada patung dan tugu-tugu mereka. Di Israel, tanaman bawang merah dikenal
pada tahun 1500 SM.
Hingga sekarang hampir diseluruh negara di dunia ini mengenal bawang
merah. Negara-negara yang menjadi produsennya antara lain; Jepang, USA,
Rumania, Italia, Iran, Meksiko, Vietnam, China, dan Philipina.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Bawang Merah
Dalam kajian ilmiah, klasifikasi bawang merah adalah sebagai berikut:

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Liliidae

Ordo: Liliales

Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)

Genus: Allium

Spesies: Allium cepa var. aggregatum L.


Dari klasifikasi bawang merah tersebut di atas, kita bisa menyimpulkan

bahwa ia berkerabat dekat dengan bawang daun, bawang prei, bawang putih, bawang
kucai dan jenis bawang lainnya. Bawang-bawangan ini tergabung dalam keluarga
Liliaceae dan genum Allium. Selain untuk mengetahui kerabatnya, dari klasifikasi
bawang merah di atas kita bisa menarik kesimpulan mengenai deskripsi si bawang
merah, antara lain:
1. Bawang merah merupakan tanaman berumbi. Ia digolongkan tanaman
semusim dengan usia tanam yang pendek.
2. Bagian akar tanaman bawang merah ini berserabut.
3. Bagian daun tanaman bawang merah memiliki bentuk silindris dimana bagian
pangkal daunnya membentuk umbi lapis. Lebih lanjut, daun bawang merah ini
hanya memiliki satu permukaan saja dengan bentuk yang cendeurng
membulat, sedikit kecil, memanjang dan berongga.

4. Bawang merah merupakan tanaman yang bisa diperbanyak sevara ageneratif


maupun

vegetatif.

Hanya

saja,

demi

kepraktisan,

kebanyak

orang

menggunakan cara vegetatif yakni dengan menggunakan bagian umbi.

B. Botani Tanaman Bawang Merah


1. Akar
Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar,
pada kedalaman antara 15 30 cm di dalam tanah.
2. Batang
Memiliki batang sejati atau disebut "diskus" yang berbentuk seperti cakram,
tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik
tumbuh), diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepahpelepah daun dan batang semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk
dan fungsi menjadi umbi lapis.
3. Daun
Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50 70 cm, berlubang dan bagian
ujungnya runcing, bewarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat
pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.
4. Bunga
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya
antara 30 90 cm, dan di ujungnya terdapat 50 200 kuntum bunga yang
tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga
terdiri atas 5 6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari
berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk
hampir segitiga.
Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodite) dan dapat
menyerbuk sendiri atau silang.
5. Buah dan Biji
Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2
3 butir, bentuk biji agak pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah

tua berwarna hitam. Biji banwang merah dapat digunkan sebagai bahan
perbanyakan tanaman secara generatif.

C. Syarat Tumbuh
1. Syarat Iklim
Bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran
rendah sampai dataran tinggi + 1.100 m (ideal 0 800 m) di atas permukaan
laut, tetapi produksi terbaik dihasilkan dari dataran rendah yang didukung
keadaan iklim meliputi:
a. Suhu udara antara 25o 32o C dan iklim kering.
b. Tempat terbuka dengan pencahayaan + 70%, karena bawang merah
termasuk tanaman yang memerlukan sinar matahari cukup panjang (long
day plant).
c. Tiupan angin sepoi-sepoi berpengaruh baik bagi tanaman terhadap laju
fotosintesis dan pembentukan umbinya akan tinggi.
d. Drainase dan porositas tanah bagus, namun dapat menjaga kelembaban
tanah.
2. Syarat Tanah
Bawang merah tumbuh baik pada tanah subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik dengan dukungan syarat sebagai berikut:
a. Jenis tanah yang palin baik adalah lempung berpasir atau lempung
berdebu.
b. Derajat keasaman tanah (PH) tanah untuk bawang merah antara 5,5 6,5.
c. Tata air (drainase) dan tata udara (aerasi) dalam tanah berjalan baik, tidak
boleh ada genangan.

BAB III
PENUTUP
Dari klasifikasi bawang merah tersebut di atas, kita bisa menyimpulkan
bahwa ia berkerabat dekat dengan bawang daun, bawang prei, bawang putih, bawang
kucai dan jenis bawang lainnya. Bawang-bawangan ini tergabung dalam keluarga
Liliaceae dan genum Allium. Selain untuk mengetahui kerabatnya, dari klasifikasi
bawang merah di atas kita bisa menarik kesimpulan mengenai deskripsi si bawang
merah, antara lain:
1. Bawang merah merupakan tanaman berumbi. Ia digolongkan tanaman
semusim dengan usia tanam yang pendek.
2. Bagian akar tanaman bawang merah ini berserabut.
3. Bagian daun tanaman bawang merah memiliki bentuk silindris dimana bagian
pangkal daunnya membentuk umbi lapis. Lebih lanjut, daun bawang merah ini
hanya memiliki satu permukaan saja dengan bentuk yang cendeurng
membulat, sedikit kecil, memanjang dan berongga.
4. Bawang merah merupakan tanaman yang bisa diperbanyak sevara ageneratif
maupun

vegetatif.

Hanya

saja,

demi

kepraktisan,

kebanyak

menggunakan cara vegetatif yakni dengan menggunakan bagian umbi.

orang

DAFTAR PUSTAKA
http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/budidaya-bawang-merah.html
http://elbarbazy.wordpress.com/2009/04/27/botani-tanaman-bawang-merah/

Anda mungkin juga menyukai