Anda di halaman 1dari 19

STEP 1 (Identifikasi Kata Sulit)

1. Perawatan saluran akar


Merupakan perawatan yang dilakukan dengan pengangkatan jaringan pulpa
yang terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar yang terinfeksi karies, iritasi
pulpa, adanya fraktur, maupun karena adanya peradangan pada gusi, untuk
menyelamatkan gigi dari tindakan pencabutan juga, maupun untuk mencegah
penyebaran lebih lanjut.

2. Sterilisasi saluran akar


Merupakan. suatu proses untuk membuat steril saluran akar agar terbebas dari
mikroorganisme atau bakteri lainnya.

3. Obat sterilisasi saluran akar


Merupakan obat atau medikasi intrasaluran akar sebagai desinfeksi saluran akar
(proses pembinasaan mikroorganisme patogenik pada perawatan endodonsia).

4. Bahan pengisi saluran akar


Merupakan suatu bahan yang dimasukkan kedalam saluran akar yang bertujuan
untuk melakukan pemblokan pada saluran akar agar tidak terjadi infeksi lagi.
Skenario 3
Obat Sterilisasi Saluran Akar

Seorang pasien wanita umur 35 tahun datang ke klinik RSGM UNEJ ingin
merawatkan gigi depan kanan atas yang patah oleh karena terjatuh 6 bulan yang
lalu dan tidak langsung dilakukan perawatan. Dokter gigi melakukan pemeriksaan
pada gigi tersebut, tampak mahkota gigi 11 patah sehingga sisa mahkota tinggal
1/3 serviko-insisal. Dokter gigi menjelaskan bahwa gigi masih dapat
dipertahankan dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan saluran akar gigi
karena sudah terinvasi bakteri. Perawatan ini membutuhkan waktu kunjungan
perawatan yang berulang-ulang. Tujuan kunjungan perawatan yang berulang

merupakan salah satu tahapan dari perawatan saluran akar gigi agar saluran akar
menjadi steril, dinamakan tahapan sterilisasi saluran akar. Setelah saluran akar
menjadi steril saluran akar diisi dengan bahan-bahan pengisi sampai padat
kemudian dilanjutkan dengan memperbaiki kondisi mahkota.

STEP 2 (Permasalahan)
1. Apa bakteri patogen yang bisa menyerang saluran akar?
2. Apa fungsi dari obat sterilisasi saluran akar?
3. Apa saja syarat-syarat obat sterilisasi saluran akar?
4. Apa saja syarat-syarat dari bahan pengisi saluran akar?
5. Apa saja obat yang digunakan untuk sterilisasi saluran akar?
6. Apa saja macam-macam bahan pengisi saluran akar?
7. Apa saja tahapan-tahapan perawatan saluran akar?

STEP 3 (Analisis Masalah)


1. Terdapat beberapa bakteri patogen yang dapat menyerang saluran akar, antara
lain:
a. Bakteri gram positif : Actinomyces (bulat)
b. Bakteri gram negatif : Porphyromonas gingivalis (batang), Wolinella,
Capnocytophaga achracea.
c. Bakteri coccus gram positif : Streptococcus, Peptostreptococcus,
Prevotella
d. Bakteri batang gram positif : Eubacterium, Lactobacillus
e. Bakteri coccus gram negatif : Vollonela parvula

2. Fungsi dari obat sterilisasi saluran akar, antara lain :


a. Untuk mengeluarkan mikroorganisme (membunuh mikroorganisme)
b. Untuk mengurangi rasa sakit
c. Untuk menghilangkan eksudat periapikal
d. Untuk mempercepat penyembuhan

3. Syarat-syarat obat sterilisasi saluran akar, antara lain :


a. Mampu membunuh mikroorganisme patogen di saluran akar
b. Tetap stabil dalam suatu larutan misal: saliva
c. Tidak toksik
d. Tidak mengiritasi saluran akar
e. Tidak mengganggu jaringan periapikal dan periodontal
f. Tidak menodai struktur gigi lainnya

4. Syarat-syarat dari bahan pengisi saluran akar, antara lain :


a. Mudah dimasukkan ke dalam saluran akar
b. Tidak menyusut
c. Bakteriostatik
d. Tidak dapat ditembus air
e. Harus dapat menutup akar bagian lateral dan apikal
d. Radiopak

5. Obat yang digunakan untuk sterilisasi saluran akar, antara lain :


a. Antibiotik
Merupakan golongan senyawa alami atau sintetik untuk meneka proses
biokimia suatu mikroorganisme di saluran akar. Antibiotik bersifat
bakterisida

(membunuh

bakteri)

misal

penisilin

juga

bersifat

bakteriostatik (menghambat bakteri) misal : eritromycin. Jenis-jenis


antibiotik yaitu klaritromycin, sevalosporin oral tidak boleh diberikan pada
orang alergi penisilin. Klindamycin digunakan untuk banyak bakteri,
metronidazol. Antibiotik lebih sering digunakan karena indeks terapetik
yang tinggi.

b. Desinfektan
Berfungsi untuk menghambat atau menghancurkan mikroorganisme.
Misalkan: alkohol, aldehid, fenol, klorsilend, halogen, biguanid.

c. Antiseptik

minyak atsiri
contohnya eugenol, bahan ini bersifat sedatif dan digunakan setelah
pulpektomi sebagai bagian dari bahan pengisi saluran akar, sebagai
campuran dari tambalan sementara.

fenol
mengurangi rasa ngilu pada dentin oleh karena merusak ujung-ujung
syaraf ditempat yang ngilu. Untuk obat sterilisasi saluran akar pada
perawatan endodontik.

Antiseptik mempunyai sifat positif

yaitu

spektrum aksi lebih luas dan mempunyai sifat negatif lebih toksik.

6. Macam-macam bahan pengisi saluran akar, antara lain :


a. Bahan pengisi padat (cone perak)
Dibuat dari perak murni dengan bentuk dan ukuran standart. Cone perak
mudah digunakan dan dapat disesuaikan dengan panjang kerja, kekakuan
dan fleksibilitasnya memungkinkan pengisian saluran akar yang bengkok
dan sempit.
b. Bahan pengisi pasta
Terdiri dari bahan zinc oksida dan kalsium hidroksida, keuntungannya
adalah tekhniknya cepat dan relatif mudah dilakukan walaupun hanya
menggunakan satu bahan alat yang digunakan juga sederhana atau tidak
mahal.
c. Bahan pengisi plastis
Guttapercha merupakan bahan pengisi plastis, gutta percha merupakan
suatu bahan alami yang terdiri dari eksudat koagulasi yang telah
dimurnikan dari pohon mazer (berasal dari amerika selatan). Guttapercha
dibagi menjadi dua yaitu guttapercha alfa dan beta.
d. Bahan pengisi semen
Semen saluran akar digunakan bersama bahan pengisi saluran akar,
kegunaannya untuk menyemen bahan pengisi saluran akar, untuk
penumpatan atau melapisi saluran akar tambalan dan kelainan resorpsi,

untuk mengontrol pertumbuhan bacteri yang masih ada dalam saluran


akar.

7. Tahapan-tahapan perawatan saluran akar, antara lain :


a. Open bur
b. kavitas dibersihkan
c. dimasukkan jarum miller (disterilkan)
d. diberi bahan pengisi saluran akar
e. dipasang mahkota jacket

STEP 4 (Mapping)
Tahap perawatan
saluran akar

Perawatan
saluran akar

Obat sterilisasi
saluran akar

Fungsi
dan syarat

Macam-macam obat
sterilisasi saluran akar

Indikasi dan
kontraindikasi

fungsi

Bahan pengisi
saluran akar

Syarat
dan sifat

Macam-macam bahan
pengisi saluran akar

Kelebihan dan
kekurangan

fungsi

STEP 5 (Learning Objectives)


1. Mampu memahami dan menjelaskan syarat dan sifat obat sterilisasi saluran
akar dan bahan pengisi saluran akar.
2. Mampu memahami dan menjelaskan fungsi dari obat sterilisasi saluran akar
dan bahan pengisi saluran akar.

3. Mampu memahami dan menjelaskan macam-macam obat sterilisasi saluran


akar dan bahan pengisi saluran akar, serta kelebihan dan kekurangannya.
4. Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi obat
sterilisasi saluran akar dan bahan pengisi saluran akar.
5. Mampu memahami dan menjelaskan tahapan perawatan saluran akar sampai
restorasi pada mahkota.

STEP 7
1. Syarat dan sifat obat sterilisasi saluran akar dan bahan pengisi saluran
akar
A. Syarat dan sifat obat sterilisasi saluran akar
Obat sterilisasi saluran akar memiliki beberapa syarat, antara lain :
a. Mencegah

microleakage

(pecah/porus)

dan

tidak

terurai

walaupun

restorasinya berulang.
b. Mebantu mengeringkan pada saluran pulpa yang basah.
c. Tidak rusak/hilang fungsinya apabila terkena materi organik, namun juga
harus netral dan membersihkan debris dan lapisan biofilm.
d. Mengurangi inflamasi periapikal dan memiliki toksisitas yang rendah pada
jaringan periapikal, serta tidak boleh mengurangi struktur fisis gigi.

B. Syarat dan sifat bahan pengisi saluran akar


Bahan pengisi saluran akar memiliki beberapa syarat, antara lain :
a. Syarat yang paling utama dari bahan pengisi adalah biokompatible, dimana
persyaratan untuk sifat biokompatible bahan-bahan kedokteran gigi adalah
sebagai berikut :
-

Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa, jaringan lunak dan


jaringan peri-radikuler

Bahan tersebut tidak boleh mengandung subtansi toksik yang larut dalam
air, yang dapat dilepaskan dan diserap kedalam sistem sirkulasi sehingga
menyebabkan respons toksik sistemik

Bahan tersebut harus bebas dari bahan yang berpotensi menimbulkan


sensitivitas yang dapat menyebabkan suatu respons alergi

Bahan tersebut harus tidak memiliki potensi kariogenik.

b. Bahan pengisi tersebut tidak boleh mengerut setelah dimasukkan


c. Bahan pengisi tersebut harus tahan terhadap kelembaban
d. Bahan pengisi tersebut harus bersifat bakteriostatik atau sedikitnya tidak
merangsang pertumbuhan bakteri.
e. Mudah dimasukkan dalam saluran akar.
f. Bahan cair atau pasta yang kemudian mengeras dalam kavitas.
g. Menutup saluran akar dengan baik secara lateral dan apikal.

2. Fungsi dari obat sterilisasi saluran akar dan bahan pengisi saluran akar
A. Fungsi dari obat sterilisasi saluran akar
Fungsi bahan sterilisasi saluran akar, antara lain :
a. Daya Antibakteri
Fungsi bahan sterilisasi yaitu sebagai anti bakteri seperti Ca(OH)2, CMCP dan
formokresol. Zat zat ini sebagai pembunuh mikroba paling potensial
berdasarkan percobaan laboratorium.
b. Pereda Nyeri
Medikamen intrakanal dapat mengurangi rasa nyeri karena memiliki sifat
anodin,efek anti mikroba, atau keduanya. Penguranga atau pencegahan
inflamai dianggap dapat menurunkan hasil samping inflamasi yakni nyeri.
Seperti contoh golongan steroid, material ini dapat menurunkan nyeri pasca
rawat. Obat ini akan mengubah respon inflamasi atau respons vaskuler yang
cukup untuk menurunkan tingkatan nyeri.
c. Kandungan saluran akar menjadi inert
Sebagai contoh dari golongan derivat aldehid. Zat ini akan memfiksasi
jaringan dan menjadikan kandungan dalam saluran akar akan inert atau tidak
aktif.

B. Fungsi dari bahan pengisi saluran akar


Fungsi dari bahan pengisi saluran akar, yaitu mengobturasi saluran akar dan
menghilangkan semua pintu masuk antara periodonsium dan saluran akar, makin
baik penutupnya makin baik prognosis gigi. Tujuan mengobturasi saluran akar
adalah memasukkan suatu bahan pengisi pengganti lamban (inert) ke dalam
ruangan yang sebelumnya ditempati oleh jaringan pulpa, guna mencegah infeksi
berulang melalui sirkulasi (anakoreksis) atau melalui suatu retak pada keutuhan
mahkota gigi.

3. Macam-macam obat sterilisasi saluran akar dan bahan pengisi saluran


akar, serta kelebihan dan kekurangannya
A. Macam-macam obat sterilisasi saluran akar
1) Antibiotik
a. Penisilin
Kelebihan :
-

Efektif memusnahkan bakteri anaerob dan bakteri gram positif


fakultatif pada infeksi endodonsi.

Memiliki toksisitas rendah.

Harganya murah.

Kekurangan : Dapat menyebabkan alergi.

b. Eritromisin
Kelebihan

Bakteriostatik terhadap bakteri fakultatif.

Dapat digunakan untuk pasien dengan infeksi ringan sampai sedang


yang alergi terhadap penisilin.

Kekurangan :
-

Kurang efektif terhadap bakteri anaerob pada infeksi odontogen.

Tidak efektif pada infeksi berat.

Memiliki efek samping gangguan gastrointestinal.

c. Klaritromisin
Kelebihan : Efektif terhadap bakteri anaerob.
Kekurangan : Memiliki efek samping terhadap gastrointestinal meskipun
rendah.

d. Sefalosporin Oral
Kelebihan : Efektif terhadap bakteri aerob.
Kekurangan : Perlu hati-hati dalam pemberian obat ini terhadap pasien
yang alergi penisilin.

e. Klindamisin
Kelebihan
-

Efektif terhadap bakteri gram positif, gram negatif, anaerob fakultatif,


dan sejati.

Dapat didistribusikan dengan baik ke seluruh tubuh.

Kekurangan : Memiliki efek timbulnya kolitis pseudomembranosa


meskipun jarang.

f. Metronidazol
Kelebihan

Mempunyai spektrum bakterisida yang luas melawan bakteri anaerob.

Dapat dikombinasikan dengan penisilin untuk infeksi yang berat.

Kekurangan : Beberapa bakteri resisten terhadap metronidazol, yaitu :


basil gram positif non spora, bakteri aerob, dan fakultatif anaerob.

2) Antiseptik
a. Minyak esensial
1. Eugenol
Kelebihan : Bersifat antiseptic.
Kekurangan :
-

Lebih mengiritasi daripada minyak cengkeh, meskipun eugenol ini

merupakan esens kimiawi dari minyak cengkeh.


-

Dapat menghalangi impuls saraf interdental.

Dapat menyebabkan alergi pada beberapa individu.

b. Kompoun Fenol
1. Fenol
Fenol merupakan bahan kristalin putih dengan bau khas ter batu bara.
Kekurangan :
-

Merupakan racun protoplasma.

Dapat menyebabkan nekrosis jaringan lunak.

2. Para-klorofenol
Kelebihan :
-

Merupakan pengganti produk fenol dengan klorin menggantikan


satu atom hydrogen.

Kekurangan :
-

Para-klorofenol murni lebih iritan dibandingkan dengan yang


berkamfer karena larutan encer para-klorofenol masuk lebih dalam
ke dalam tubuli dentin.

3. Para-klorofenol berkamfer
Bahan ini terdiri dari 2 bagian para-klorofenol dan 3 bagian kamfer
gam.
Kelebihan :
-

Kamfer mengurangi efek mengiritasi yang dipunyai paraklorofenol murni.

Kamfer juga memperpanjang efek antimikrobial.

4. Formokresol
Bahan ini merupakan kombinasi formalin dan kresol dengan
perbandingan 1:2 atau 1:1.

10

Kelebihan :
-

Formalin adalah disinfektan kuat yang bergabung dengan albumin


membentuk suatu substansi yang tidak dapat dilarutkan , tidak
dapat menjadi busuk.

Formokresol merupakan bakterisidal yang tidak spesifik dan sangat


efektif terhadap organisme aerobik dan anaerobik.

c. Kalsium Hidroksida
Kelebihan :
-

Merupakan antiseptik karena dihubungkan dengan pH-nya yang tinggi


dan dapat melumerkan jaringan nekrotik.

Kompoun ini paling baik digunakan sebagai medikamen intrasaluran


bila ada penundaan yang terlalu lama antar-kunjungan karena bahan ini
tetap manjur selama ada di dalam saluran akar.

d. Nitrogen
Nitrogen merupakan suatu kompoun yang mengandung para-formaldehida
sebagai unsur utamanya.
Kelebihan

: Merupakan antibakterial.

Kekurangan : Efek antibakterialnya hanya sebentar, akan menghilang kirakira setelah 7 hingga 10 hari.

B. Macam-macam bahan pengisi saluran akar


1) Bahan Pengisi Padat
Bahan pengisi padat adalah cone perak. Cone perak dibuat dari perak murni
dengan bentuk dan ukuran standar. Cone perak mempunyai keuntungan yaitu
mudah digunakan dan dapat disesuaikan dengan panjang kerja, kekakuan dan
fleksibilitasnya memungkinkan pengisian saluran akar yang bengkok dan sempit.
Cone perak sangat popular karena mudah dimasukkan ke saluran yang sempit dan
berkelok-kelok, dapat dimasukkan ke saluran pada panjang yang tepat, dapat
terlihat pada radiograf dan mudah disterilisasikan seketika

11

Walaupun keberhasilannya sebanding dengan gutaperca untuk jangka pendek,


cone perak kurang baik dan rawan bocor untuk jangka panjang. Masalahnya
adalah kekakuan cone perak menyebabkan tidak dapat beradaptasi secara baik
dengan dinding saluran akar yang tidak teratur. Toksisitas tinggi karena cone
perak akan berkarat bila berkontak lama dengan cairan jaringan periapeks. Sulit
dikeluarkan karena cone perak seringkali terkunci dengan erat di salura akar
sebelum disemen.

2) Bahan Pengisi Pasta


Bahan pengisi pasta merupakan salah satu jenis bahan pengisi dalam saluran
akar. Bahan pengisi pasta terdiri dari bahan zinc oxide dan kalsium hidroksida.
Keuntungan dari pemberian bahan pengisi pasta ini tekniknya cepat dan relatif
mudah dilakukan. Dilain sisi, bahan pengisi pasta juga memiliki kekurangan
diantaranya masalah umum yang dihadapi dengan material inti tidak padat adalah
pengendalian panjang pengisian dan secara teoritis menyebutkan radiograf harus
dibuat beberapa kali selama obturasi untuk mengetahui panjang dan kepadatan
bahan. Hal ini akan membutuhkan waktu yang lama dan pasien akan terpapar
radiasi yang berulang. Hal lain yang menjadi kekurangan dari bahan pengisi pasta
adalah kerapatan yang tidak konsisten yang dikarenakan adanya udara yang
terjebak

(porus),

pengerutan

selama

masa

pengerasan

yang

berakibat

meninggalkan celah kebocoran dan kelarutan pasta oleh cairan jaringan atau
cairan rongga mulut.
Tujuan dari pemberian bahan pengisi pasta adalah mengisi celah atau ruang
dinding saluran akar dan bahan pengisi, sebagai perekat sementara bahan pengisi
saluran akar dengan dinding saluran akar dan mengisi saluran akar lateral serta
tubuli dentin sebelum mengeras.
Seperti kita ketahui diatas, bahan pengisi terdiri dari zinc oxide dan kalsium
hidroksida. Zinc oxide mengandung serbuk amorf yang sangat halus. Bahan
pengisi ini mempunyai sifat higroskopis, barwarna kuning atau putih, mudah
rapuh, mudah larut dalam asam, antiseptik ringan, tidak berbau, tidak larut dalam
air atau alkhohol dan toksisitas rendah. Zinc oxide menurut ada tidaknya

12

modifikasi terbagi menjadi zinc oxide dengan modifikasi seperti zinc oxide
eugenol, dan zinc oxide tanpa modifikasi seperti kalzinol dan grosman sealer.
Zinc oxide eugenol merupakan bahan yang terbuat dari campuran oksida seng dan
eugenol. Selain itu zinc oxide eugenol juga terbentuk dari campuran zinc oxide
eugenol dan bahan aditif. Keuntungan dari bahan pengisi ini merupakan bahan
terapeutik biologis. Kerugian dari penggunaan bahan ini tidak memberikan aspek
menguntungkan untuk

obturasi dan pencampuran dengan bahan aditif

memberikan efek toksik saat digunakan. Klasifikasi lain dari zinc oxide adalah
grossman sealer. Grossman sealer merupakan bahan pengisi pasta yang terbuat
dari campuran bubuk (ZnO, staybellite resin, bismuth subkarbonat, sodium borate
anhydrous) dan cairan eugenol. Dalam penggunaannya Grossman memiliki
beberapa kriteria ideal yang memberikan keuntungan bagi penggunannya. kriteria
ideal Grossman diantaranya toleransi terhadap bahan, tidak boleh menyebabkan
kerusakan jaringan maupun kematian sel, memiliki dimensi yang stabil, tidak
mengerut sewaktu pengerasan, memiliki waktu pengerasan yang lama agar waktu
kerja lama dan hasil baik, tidak mewarnai gigi dan jaringan sekitar, tidak larut
dalam cairan rongga mulut, bersifat bakteriostatis dan daya adhesive kuat.
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) berwarna bubuk putih atau kristal dan terjadi
oleh karena reaksi pencampuran kalsium hidroksida dengan air, juga dapat
dihasilkan dari reaksi larutan kalsium dengan sodium hidroksida. Keuntungan dari
pemberian bahan pengisi kalsium hidroksida dapat merangsang penyembuhan
dengan mendorong terbentuknya dentin sekunder. Disisi lain, kalsium hiroksida
juga merangsang aktivitas odontoklas sehingga sering terjadi internal resorbsi
pada dentin.

3) Bahan Pengisi Plastis


Gutta Percha merupakan bahan pengisi plastis yaitu lateks koagulasi dari
sejumlah pohon tropis. Kandungan utama gutta percha adalah oksida seng (75%)
dan dua puluh persen lainnya adalah pengikat, opaker, dan pewarna. Gutta percha
dalam dua bentuk yaitu standar dan konvensional. Gutta percha standar dirancang
sesuai dengan nomer dan bentuk instrument endodontic

13

Biokompabilitas dari bahan ini relative baik walaupun sitotoksik. Plastisnya


dianggap sangat menguntungkan. Baru-baru ini terbukti bahwa gutta percha
mempunyai aktivitas antibakteri. Aktivitas ini berhubungan dengan komponen
oksida seng. Gutta percha juga bersifat fleksibel pada temperature ruangan
menjadi plastis pada suhu sekitar 600C dan memiliki volume konstan dalam
kondisi rongga mulut
Keuntungan gutta percha sebagai bahan pengisi saluran akar yaitu yang
pertama, karena gutta percha bersifat plastis. Kedua, manipulasinya mudah
meskipun untuk teknik pengisian saluran akar yang kompleks. Ketiga, mudah
dikeluarkan dari saluran akar misalnya pada pembuatan pasak dan perawatan
ulang. Terakhir, toksisitasnya kecil dan relative stabil bila berkontak dengan
jaringan
Gutta percha merupakan bahan pengisi yang sangat diperlukan karena tidak
mengerut setelah insersi. Bahan tersebut mudah disterilkan sebelum dimasukkan
dan tidak mendorong pertumbuhan bakteri. Gutta percha bersifat radiopak, tidak
menodai struktur gigi dan tahan terhadap uap lembab
Gutta percha dapat dengan mudah dikeluarkan dari saluran akar bila perlu.
Gutta percha mungkin bahan yang paling kurang toksik dan paling sedikit
mengiritasi jaringan periapikal dari semua bahan pengisi saluran akar. Sebaliknya,
gutta percha sukar dimasukkan ke dalam saluran akar yang sempit, dan tidak
menutup saluran di bagian lateral dan apical kecuali jika dikombinasi dengan
semen saluran akar.
Sedangkan kekurangan gutta percha adalah tidak melekat pada dentin dan
sedikit elastic, sehingga menjauhi dinding saluran akar. Gutta percha mempunyai
ketahanan hidup terbatas, menjadi rapuh dengan bertambahnya umur.
Keuntungan gutta percha lainnya yaitu mudah ditekan, mudah dirawat ulang,
adaptasi pada dinding saluran akar baik, dimensi stabil dan tidak mewarnai
struktur gigi. Sedangkan kerugiannya yaitu sulit mengisi saluran akar yang sangat
bengkok serta apeks terbuka. Mudah patah dan bila terlalu banyak ditekan secara
vertikal dapat masuk ke jaringan periapikal

14

4. Indikasi dan kontraindikasi obat sterilisasi saluran akar dan bahan


pengisi saluran akar
A. Indikasi dan kontraindikasi obat sterilisasi saluran akar
Indikasi obat sterilisasi saluran akar, antara lain:
1. Digunakan untuk semua perawatan saluran akar.
2. Gigi yang mempunyai kelainan apikal.
3. Digunakan untuk rencana pembuatan mahkota pasak.
4. Biasanya digunakan pada pasien pulpitis akut, pulpitis kronis, serta abses.

Kontraindikasi obat sterilisasi saluran akar, antara lain:


1. Gigi dengan saluran akar yang tidak dapat dipreparasi lagi dan akar yang
terlalu bengkok.
2. Pasien yang tidak kooperatif.

B. Indikasi dan kontraindikasi bahan pengisi saluran akar


Pada dasarnya bahan pengisi saluran akar yang digunakan pada gigi sulung
dan gigi permanen adalah sama. Hanya saja penggunaan bahan pengisi saluran
akar pada gigi sulung diutamakan bahan bahan pengisi saluran akar yang harus
bisa teresorbsi bersamaan dengan resorbsi fisiologis akar gigi sulung sehingga
memungkinkan gigi permanen untuk erupsi.
Bahan pengisi saluran akar yang biasa digunakan pada gigi sulung adalah
bentuk pasta, misalnya Zinc Oxide Eugenol yang biasa digunakan pada perawatan
pulpa gigi sulung nonvital, Calcium Hydrokside yang biasa digunakan pada
perawatan pulpa gigi sulung vital dan Pasta Iodoform yang biasa digunakan untuk
perawatan dan obsturasi pada gigi sulung yang mengalami infeksi pada kanal.
Adapun kontaindikasi penggunaan pasta iodoform , yaitu tidak boleh digunakan
pada anak dibawah 30 bulan dan pada pasien yang alergi terhadap iodine.
Selain itu, gutta percha merupakan suatu bahan pengisi saluran akar yang
umun digunakan pada sebagian besar kasus, namun ia tidak bisa digunakan pada
saluran akar yang bengkok. Hal ini disebabkan karena sifat dari gutta percha yang
mudah patah. Sehingga penggunaan cone perak sebagai bahan pengisi saluran

15

akar merupakan suatu tindakan yang tepat pada saluran akar yang bengkok. Hal
ini disebabkan karena kekakuan dan fleksibilitasnya yang baik. namun cone perak
ini tidak bisa digunakan pada gigi yang akan direstorasi dengan pasak.

5. Tahapan perawatan saluran akar sampai restorasi pada mahkota


Berikut ini tahap-tahap perawatan saluran akar sampai pada restorasi mahkota,
secara umum :
a. Membuat foto untuk diagnose dan rencana perawatan
b. Menyiapkan file, paper point
c. Melakukan devitalisasi untuk gigi yang masih vital
d. Untuk gigi non vital dilakukan pre sterilisasi
e. Open bur, mengambil atap pulpa, mencari orifice : preparasi cavity
entrance
f. Penentuan panjang kerja.
Hal ini dilakukan agar mengetahui seberapa besar daerah yang nantinya
dilakukan perawatan saluran akar. Panjang kerja adalah jarak antara titik
yang terletak kira-kira 0,5mm dari apeks. Untuk mengukur panjang kerja,
dapat dilakukan empat metode, yaitu :
1) Foto rontgen, yaitu gambar radiografi gigi yang akan dirawat.
2) Instrumen intrakanal yang dilengkapi dengan stoper karet. Dapat
berupa jarum Miller atau Reamer sampai terasa sakit, sampai
mengenai daerah apikal dikurangi sedikit dan stoper karet tepat
menyentuh titik referensi; dilakukan foto rontgen.
3) Penggaris endodonti.
4) Endodonti Meter (endometri)
Merupakan alat yang dapat mencari panjang kerja dengan alat listrik.
Cara pengukurannya :
a. Alat dikalibrasi sampai skala menunjukkan 50 A dengan jalan
menghubungkan elektrode positif dan negatif.
b. Gigi diisolasi dan saluran akar dikeringkan.

16

c. Elektrode negatif dihubungkan dengan mukos bibir atau saliva


ejektor, dan elektrode positif dihubungkan dengan alat yang akan
dimasukkan ke dalam saluran akar, stoper sudah harus dipasang
pada alat ini.
d. Dengan perlahan, alat dimasukkan ke dalam saluran akar sampai
skala pada root canal meter menunjukkan bahwa alat sudah
menyentuh jaringan periapeks.
e. Panjang alat yang dimasukkan ke dalam saluran akar dapat diukur
dan inilah panjang kerja yang dicari.

Keuntungan menggunakan alat ini adalah :


a. Mengurangi penggunaan sinar rontgen.
b. Mempermudah kerja bagi pasien istirahat total.
c. Bisa digunakan pada pasien hamil.
d. Dengan kerja yang baik, panjang gigi dapat diketahui secara
langsung dan akurat.

g. Preparasi saluran akar dengan file, irigasi, foto preparasi :

Teknik konvensional
Teknik konvensional yaitu teknik preparasi saluran akar yang
dilakukan pada gigi dengan saluran akar lurus dan akar telah tumbuh
sempurna.

Teknik step back


Yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar
yang bengkok dan sempit pada 1/3 apikal.

Teknik crown down presureless


Teknik disebut juga dengan teknik step down, merupakan modifikasi
dari teknik step back.

h. Sterilisasi memakai paper point, obat, kapas steril, tumpatan sementara.


Sterilisasi ulang, sampai paper point kering dan tidak berbau

17

i. Tes perbenihan
j. Pengisian pasta Zn Oxide Eugenol :

Teknik single cone


Teknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara
konvension.

Teknik kondensasi lateral


Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back. Sering
digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang
sangat bengkok atau abnormal.

Teknik kondensasi vertikal


Merupakan teknik untuk pengisian saluran akar dengan teknik step
back. Menggunakan pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan
pada guttap perca yang telah dilunakan dengan panas kearah vertical
dan dengan demikian menyebabkan guttap perca mengalir dan mengisi
seluruh lumen saluran akar.

k. Foto pengisian
Dipergunakan untuk dapat melihat hasil dari pengisian oleh bahan pengisi
saluran akar.
l. Pemasangan basis
Control 2 minggu kemudian, apabila tidak ada keluhan, dapat ditumpat
tetap. Setelah dilakukan pengisian saluran akar dengan bahan pengisi, maka
perawatan dapat dilanjutkan dengan pembuatan restorasi akhir.
Bahan restorasi seperti silikat, amalgam, komposit mempunyai variasi
perbedaan pada tingkat

kekuatannya, permeabilitas,

kelarutan, serta

kekerasannya. Keberhasilan dalam penggunaan bahan restorasi didukung oleh


bentuk preparasi kavitas dan struktur jaringan mahkota gigi yang masih
tertinggal, pada gigi yang dirawat secara endodontic, keberhasilan juga
ditentukan dari pengisian saluran akar. Untuk gigi yang dirawat secara
endodontic dapat dibuatkan restorasi akhir dengan pembuatan pin atau pasak.

18

DAFTAR PUSTAKA

Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi
Edisi 10. Jakarta: EGC.

Ganiswan, Sulistia. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia.

Grossman, L.I., Oliet, S., dan Del Rio, C.E. 1995. Ilmu Endodontik dalam
Praktek. Jakarta:EGC

Rhoders, SJ. 2006. Advance Endodontics : Clinical Retreatment and Surgery.


London and Newyork : Taylor aand Francis Grup

Tarigan, Rasinta. 2012. Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti) Edisi 3. Jakarta: EGC.

Walton, Richard E dan Torabinejad, Mahmoud. 2008. Prinsip & praktik ilmu
endodonsia edisi 3. Jakarta:EGC

Wardhana, Diana Vitria dkk. 2008. Daya Antibakteri Kombinasi Metronidazol,


Siprofloksasin, dan Minosiklin Terhadap Enterococcus Faecalis. Endo
Restorasi Jurnal Ilmu Konservasi Gigi vol.1 No.1 Januari-Juni 2008 : 2328. Departemen Konservasi Gigi FKG UNAIR.

19

Anda mungkin juga menyukai