Anda di halaman 1dari 50

Dwi warna Aju Fatmawati, drg, M.

Kes,
Departemen Konservasi Gigi
FKG- UNEJ

Berikut adalah pembicaraan antara pasien dengan dokter gigi di ruang periksa,
Pasien : Selamat sore, Dok. Ini, saya mau tambal, gigi saya, bisa gak, Dok?
Dokter : oh bisa, mari saya lihat dulu ya giginya.
Pasien : Ok, dok.
Lalu dokter ini memeriksa gigi pasiennya dan menanyakan beberapa
pertanyaan pada pasien tersebut,
Dokter : Sedang sakit tidak giginya sekarang?
Pasien : Gak, Dok, gak enak aja suka kemasukan makanan.
Dokter : Pernah sakit sebelumnya? Atau bengkak?
Pasien : Opernah Dok, tapi saya minumin obat penghilang rasa sakit, setelah
minum obat itu, sakit dan bengkaknya hilang, Dok. Maklum kemarin-kemarin
saya suka panas dalam kalau terlalu capai.
Dokter : Hmmm karena lubangnya sudah terlalu dalam dan ada riwayat
bengkak, sebaiknya gigi ini di rontgen dahulu untuk mengetahui lebih jelas
penyakitnya, kalau lubangnya sudah mencapai saraf gigi, tidak bisa langsung
ditambal, tetapi harus melalui proses perawatan saluran akar gigi.
Pasien pun bingung ?????????apa maksud Dokter gigi ini dan menanyakan
mengapa giginya perlu dilakukan perawatan tersebut

APA...........!!!
MENGAPA.........???
BAGAIMANA.........!!??

Gigi geligi manusia terdiri dari email, dentin, dan pulpa.


Dalam pulpa terdapat saraf gigi, jaringan ikat, dan pembuluh
darah.
Awalnya kuman menempel
proses fermentasi
lubang pada email
dentin
saraf gigi.
Racun-racun beserta kumannya yang sudah mencapai saraf
gigi menyebabkan rasa sakit yang amat, hal ini terjadi karena
rangsang dari luar langsung mengekspos saraf gigi.
Kuman dan racunnya yang tidak segera dimusnahkan pada
lubang gigi akan menyebabkan peradangan dan infeksi
menyebar pada ruang saraf dan saluran akar gigi.
Infeksi dalam jangka waktu panjang, dapat menyebabkan
pembengkakan pada gusi atau bahkan sampai ke pipi (EO)
disertai dengan rasa sakit yang hebat.

Perawatan saluran akar


Tahapan:
1. Acces opening (CE)
2. Preparasi SA
3. Dressing SA (sterilisasi SA)
4. Pengisian SA
5. Restorasi tetap (tingkat
keberhasilan)

PERAWATAN SALURAN AKAR


(ENDODONTIK MODERN)

BAHAN KIMIA
(OBAT SALURAN AKAR)

SEMENTARA
(ANTISEPTIK DAN ANTIBIOTIK)

PERMANEN
(FORMALDEHYDE)

OBTURASI
SALURAN AKAR
7

Dressing Saluran Akar


Disinfeksi
saluran
akar
adalah
pembinasaan mikroorganisme patogenik
yang mensyaratkan pengambilan terlebih
dahulu jaringan pulpa dan debris yang
memadai, pembersihan dan pelebaran
saluran dengan cara biokimiawi, dan
pembersihan
isinya
dengan
irigasi.
Disinfeksi saluaran akar dilengkapi dengan
medikasi intrasaluran.

Tehnik dressing saluran akar :


1.
2.
3.

4.

Kimiawi : Intracanal Medicaion


Fisis : Diathermy
Kombinasi Kimia & Fisis :
Electrolytic Med.
(Electrosterilization)
Biomekanikal : Preparasi tanpa
obat sterilisasi

ALASAN PENGGUNAAN OBAT SALURAN AKAR


Membantu

sistem preparasi saluran akar.


membantu menurunkan residu mikrobial biofilm
dan jaringan organik dan membunuh sisa bakteri.
mencegah rekolonisasi bakteri dari sistem saluran
akar, dari bakteri yang tersisa setelah preparasi
atau bakteri yang baru masuk melalui jalan lateral
atau coronal.

10

Obat-obatan

saluran akar:

Membantu

melemahkan mikroorganisme
(antibiotik, antiseptik)
Mengurangi rasa sakit, eksudat apikal
Membantu pembentukan jaringan keras
Mengurangi resorbsi akar
Mengurangi jumlah bakteri di daerah saluran
accecories
Tubuli dentin (60-90%) gigi dg periodontitis
apikalis (fakultative cocci gr(+), lacobacilli dan
actinomyces)
Ramifikasi sal apikal dan isthmus
Morfologi akar lain yang tidak beraturan
11

Flora

mikrobial SA:
Saprofit (hidup di jar.pulpa mati,tumbuh dg O2
rendah, bertahan dg mknan terbatas)
Mikroorg akan bertahan hidup pada tempat
dianggap paling cocok
Organisme didalam mulut : Streptococcus
(terbanyak) dan Staphilococcus, gram (-), jamur
Enterococcus < (resisten)
Anaerob obligat dan fakultatif
Streptococcus viridans (63%), Staphilococcus albus
(17%), Diphteria bacilli (6,5%), S. aureus, Bacillus
proteus, Str haemolyticus dan B.Coli (pulpa
bernanah)
Isolasi s.a : Str.Alfa-hemolitik (Str.viridans)
12

Bakteri dalam pulpa infeksi:


Fakultative anaerobe
Gram (+) anaerobe
Gram (-)
Fac.Streptococci, Enterococci, Actinomyces/Arachnoa
Fusobacterium, Prevotella
Porphyromonas

Bakteri dalam apikal periodontitis:


Fusobacterium, Prevotella
Porphyromonas, Peptostreptococcus
Veillonella, Spirocheta

13

Mikroorg

dalam gigi non vital: anaerob


75% sampel penelitian :

Streptococcus (28%), Staphillococcus (15%), Korine


bacteri (10-25%), Jamur (12%),dll
Bakteri gram negatif (24%) :
-Spirochaeta(9-12%)
- Neisseria (4%), bakteroid (7%), fusobacterium (3%),
pseudomonas (2%), bakteri koliform (1%)

14

Mhk

/akar stlh terbuka krn trauma


Tubuli dentin stlh invasi karies
Prep. mhk & rest yg bocor
Resorbsi ext/internal yg dpt mengarah ke terbukanya
pulpa.
Jar. periodontal krn tubuli dentin yang terbuka,
saluran lateral/ asesori atau foramen apikal/ lateral
Limfatik/hematogenesis
Anakoresis

15

Fungsi obat sterilisasi:

Mengisi saluran akar dan aksi terapetik (anti


bakteri, anti peradangan, dll)

Menempatkan komponen aktif obat agar


berkontak langsung dengan dinding saluran
akar (difusi pada tubuli dentin, dinding dan
apeks saluran akar)

16

Memberikan aktivitas antimikroba pd pulpa


& jar. Periapikal

Menetralisasi sisa-sisa preparasi di sal akar


agar tidak aktif

Mengontrol dan mencegah nyeri setelah


perawatan

17

Syarat Ideal Obat Sterilisasi Saluran Akar


Suatu germisida dan fungisida yang efektif, tidak
mengiritasi jarigan periapikal, tetap stabil dalam
larutan, dan mempunyai efek antimikrobial yang
lama.
Aktif dengan adanya darah, serum, dan derivat
protein jaringan
Mempunyai tegangan permukaan rendah dan
tidak mengganggu perbaikan jaringan periapikal
Tidak menodai struktur gigi dan
mampu
dinonaktifkan dalam medium biakan
Tidak menginduksi respon imun berantara-sel.

1.Mampu membunuh semua bakteri s.a.


2.Mempunyai efek entibakterial yang lama.
3.Tidak inactive dengan adanya bahan organik
4. Mampu membantu menurunkan sisa jaringan
organik
5. Mampu membantu menurunkan sisa biofilm
mikrobial
6. Tidak mengiritasi jaringan periapikal atau tidak
toksik

19

7. Mampu menimbulkan regenerasi jaringan


periapikal
8.Tidak mempengaruhi sifat fisis jalan kavitas
restorasi sementara
9. Tidak mampu untuk menyebar melalui
temporary seal
10. Mudah ditempatkan dan dikeluarkan
11. Radiopaque
12. Mempunyai sifat anodyne
13. Tidak mewarnai gigi

20

Germisid

& fungisisd dalam s.a. & jar.periapikal


Tidak iritasi
Stabil dalam larutan
Khasiat efektif,cepat,aktif, dalam waktu lama
Tetap berkhasiat meskipun ada darah, pus
serum, derivat protein sisa jar.
Tidak menggaggu penyembuhan perubahan
warna gigi
Daya penetrasi , teg.perm.
Mudah dimasukkan s.a.
Pada kultur media dapat dinetralisir

21

Bahan

pelarut : daya max iritasi


Konsentrasi obat : [ ]
daya iritasi
Waktu kerja : - berganti ganti, waktu lama
- daya resistensi bakt.
Kontak dengan jar. : teg.perm. mk kontak
obat baik
Daya penetrasi : - teg.permukaan
- koagulasi

22

Cara kerja obat antibakteri

Merusak sel.
Pada konsentrasi tinggi mengakibatkan denaturasi
protein sel.
Dengan koagulasi protein akan mengakibatkan fungsi
metabolik sel berangsur hilang.
Obat antibakteri : gol phenol, tymol, cresol, eugenol
Merusak membran sel
Menghambat protein enzym shg merusak sel mikroorg
(iodin, klorin, logam berat)

23

Obat dressing SA:


Non spesifik (golongan antiseptik)
2. Spesifik (golongan antibiotik)
Obat obatan non spesifik (gol.antiseptik)
Bersifat racun protoplasma
Menghancurkan bakteri & jamur
Mudah menguap
Teg.permukaan
Harus hati hati iritasi, inflamasi
1.

24

1.
2.

3.
4.
5.

6.
7.
8.

9.

Gol. Esential Oils


Gol. Phenol
Gol. Garam dari Logam Berat
Gol. Halogen
Quaternary Ammonium Compound
Sulfonamides
Fatty Acid
Calcium Hydroxide
N2 pasta

25

Euganol

: - sedatif (untuk gigi vital)


- desinfeksi
- iritasi > oil of clove
Untuk P.C : konsistensi kental
Juga sbg sealer s.a, camp.tumpatan
sementara

26

Phenol

: - Desinfektan, efektif (1-3 %)


- Kaustik
- Iritasi > Euganol
- Sedikit Anestetik
- Racun protoplasma nekr.jar.lunak
- Pelarut sisa jar.dlm. s.a.
Para Mono Chlorophenol : PMCP C6H4OHCl
subsitusi dari phenol dengan chlorine
sifat : - daya penetrasi pd tubuli dentin >
camphorated chlorophenol
- + air, kons 1-2% - antimikroba
27

Camphorated

Para Mono Chlorophenol


sering dipakai di bid. KG ChKM
- Monochlorophenol 35% - 2 bag.
- Campher
65% - 3 bag.

Menahan penguapan p.ch : iritasi phenol


Sebagai anti kogulan
Memperlama waktu desinfektan tdk larut
dalam air
Sebagai antiseptik

28

Toksisitas

> phenol
Efek antibakteri baik
Sebagai antiseptik intrakanal sealer
Contoh : Endomethazon, Mynol cement, Tubli
seal

29

Larutan

warna merah muda


BM > phenol
Daya desinfektan 3X phenol
Iritasi < phenol, merusak protoplasma presipitasi
albumin
+ formaldehid - TKF

30

Formalin

: Cresol = 1:2 or 1:1


Desinfektan kuat
Iritasi
Efektif untuk bakteri aerob dan anaerob
Sebagai bahan fiksasi

31

Kombinasi

phenil & guaicol


Bau merangsang
Daya desinf. > phenol ; iritasi < phenol
Dipakai dalam s.a. yang ber-pus
Contoh : Beechwood creosote

32

Acetic

Acid Ester dari metacresol


Antiseptik, amalgesik
Fungisid
Stabil tidak mudah menguap
Daya sterilisasi < phenol
Daya iritasi < pnenol

33

Chlorophenol

Hexachlorophen Thymol
Dexamethason anti phlogisticum
Pada awal periodontitis akut

34

Contoh : Metafen, Merkurofen


Sifat : - Racun protoplasma
- Endapan albumin perubahan
warna
- Khasiat desinfektan tinggi

35

Contoh : Khlorin
Sifat : - B.A. paling rendah, desinfektan
paling kuat
- Pelarut jaringan nekrotik
- Tidak stabil harus sering
diganti

36

Sifat : - Daya sterilisasi rendah


- Tdk mengiritasi jaringan
- Larutan 1:5.000 (zephiran)
- Tdk berbau ; stabil
- Tegangan permukaan rendah
- Efektifitas tinggi

37

Contoh : Calxyl
- Daya antiseptik tidak sebesar camphorated
chlorophetanol
- pH tinggi menghancurkan jaringan nekrotik

38

Powder

+ liquid pasta
Obat sterilisasi s.a. & pasta s.a. untuk s.a.
bernanah
Tdd : - Paraformaldehida
- Antibiotika
- Phenil mercuric borac
- Corticosteroid
Daya kerja : 7-10 hari
Efek samping keluar apikal - iritasi

39

Diganti tiap 3-7 hari pengenceran oleh cairan


eksudat ; dekomposisi karena aksi timbal balik
dgn.bakteri

Rotation Of Medicament
-

Rotasi pemakaian obat


Untuk menghindarkan terjadinya resistansi
bakteri

40

Terapi

periodontitis apikal akut/


eksaserbasi akut digunakan
kortikosteroid yang dikombinasi
dengan antibiotik :
pasta ledermix, septomixine
Pulpomixine, Fokalmin.
Cresophene dikombinasi dengan
paraformaldehide

41

Eksudat apikal dpt dihilangkan dengan:


- Pembersihan sal akar konvensional
- Pasta kalsium hidroksida
- Pasta ledermix atau kombinasi keduanya
Ledermix terdiri dari :
Triamcinolone acetonide 1%
Demethylclortetracycline 3,21% (mengandung kalsium klorid
USP, sodium sulfid dan polietilen glikol 4000 USP) dan air
destilata.

42

Efisiensi Kalsium hidroksida efek baktericidal &


kemampuan merangsang pembentukan jar kalsifikasi.
Mekanisme belum jelas
Penyebab: kematian sel yg terbatas di dekat bahan
diikuti dengan kalsifikasi pasif dari lapisan nekrotik yg
steril
Menghilangkan mikroorg didalam sal akar
Guna: pulp capping, apeksifikasi & lesi periapikal krn
kemampuan degradasi LPS(lipopolisacharida)

43

pH yg tinggi mempunyai efek destruksi


pada membran sel dan protein bakteri
Ion Hidroksil tidak penetrasi dengan
mudah pada dentin karena kapasitas
buffer hidroksi apatit
Memerlukan waktu 14 jam untuk
disinfeksi dentin dibanding 10 menit pada
larutan Iodin/ 2% iodin potassium iodide

44

Bentuk Ca(OH)2 : bubuk dan pasta


Aplikasi Ca(OH)2 dalam bentuk pasta: Bubuk +
cairan (air steril, gliserin, methylcellulosa,
larutan salin, larutan anestesi lokal)
Ca(OH)2 dalam bentuk pasta:
- Pulpdent (sifat fisik: konsistensi alus, pH
12,2)
- Calcyl
- Calosept
- Hypocal

45

Terdiri

dari : Trikalsium silikat, T. aluminat,


T.Oksida & silikat oksida
Powder beisi partikel halus hidrophilic yg
setting dengan adanya air.
Membentuk kalsium oksida dan kalsium fosfat
Tidak mempunyai kalsium hidroksida tetapi
kalsium oksida bereaksi dengan jaringan
membentuk kalsium hidroksida.

46

Mencegah

kebocoran mikro, membentuk dentin


rapratif dan mempunyai biokompatibilitas tinggi

Untuk

perwt pulp capping, pulpotomi, apeksifikasi,


perforasi

Bahan

biologi aktif untuk sel tlg, induksi


sementoblas, tidak toksik, tidak teresorbsi,
radiopaque dan bakteriostatik

47

Harus

efektif thd

Gram +
Gram Campuran beberapan antibiotika pasta
contoh : PBSg
Potassium pen. G 100.000 IU untuk gram +
Bacitracin 1.000 IU untuk gram + yg resisten thd
penicilin
Sterptomycin sulfate 1 gr untuk gram
Caprylate sodium 1 gr untuk fumgi
Silicone fluid 3 cc sbg vehicle PSBC tahan lama

Caprylate sodium diganti dengan Nystatin


PBSN
48

Nystatin

: - anti jamur
- mengurangi iritasi
- dalam larutan silicone stabil
- dalam media pembenihan tdk
perlu dinetralisir
Pasta PBSC dimasukkan dlm s.a. dgn paper point
krn pasta bersifat menguap hrs kontak dgn s.a.
Hipersensitiva thd Antibiotika
Tidak banyak ditemukan karena :
Pasta dlm s.a. tdk ke periapikal
Jumlah sedikit

49

Obat yang mengandung antibiotik

Ledermix ( demeclocycline) plg srg dignkan


Septomixine forte (Neomycine, Polymixine B
Sulphate)
Pulpomixine (Framycetine, Polymixine B
Sulphate)
Parke Davis ( Klorampenikol, Nistatin)
Pasta poliantibiotik PBSC Grossman (Penisillin,
Basitrasin, Streptomycine, Caprilat)

50

Anda mungkin juga menyukai