Anda di halaman 1dari 9

Contoh :

Dua metode pembelajaran yaitu metode Problem Composing dan Problem Solving with solution
dengan Gaya belajar berpikir independent dan gaya berpikir Dependent akan diuji pengaruhnya
terhadap hasil belajar Fisika. Masing-masing variable diberlakukan terhadap tiga kelompok atau
group (G). misalnya metode problem composing (A1) tergadap G1, G2, dan G3, metode yang
kedua adalah metode problem solving with solusion (A2) terhadap G4, G5, dan G6 dan masingmasing kelompok dilakukan secara tertentu atau khusus. Setelah perlakuan diberikan dan semua
persyaratan diji dan terpenuhi. Hasil belajar diukur melalui tes Fisika (variable terikat) dengan
data sebagai berikut :
B
B1

B2

G1
97
95
93
92
89
88
87
87
86
82
81
86
85
84
84
83
82
81
80
80
77
75
74

A1
G2
94
92
89
88
87
87
87
86
86
83
79
78
84
82
78
77
77
77
75
74
73
72
71
71

G3
90
88
88
87
87
86
85
83
79
78
76
83
82
82
81
80
74
73
71
71
70
70

G4
88
86
85
84
78
76
76
75
75
74
73
73
79
78
77
73
72
72
72
71
71
70
69
69

A2
G5
92
90
89
88
87
87
86
86
85
85
79
77
80
78
77
77
75
74
73
72
71
70
68

G6
88
87
86
86
86
86
85
79
78
76
75
74
81
81
81
80
80
76
75
71
70
70
69

A. Masalah Penelitian
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa yang menggunakan
Metode Problem Composing dengan Metode Problem Solving with Solution?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa yang memiliki
kecenderungan Gaya Berpikir Independent dengan Gaya Belajar Dependent?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara metode belajar dan gaya berpikir dengan
hasil belajar Fisika?
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Fisika anata metode problem composing
gaya berpikir independent dengan metode problem solving with solution gaya
berpikir Independent?
5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara metode problem composing
gaya berpikir dependent dengan metode problem solvig with solution gaya berpikir
dependent?
6. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara metode problem composing
gaya berpikir independent dengan metode problem composing gaya berpikir
dependent?
7. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara metode problem solving with
solution gaya berpikir independent dengan metode problem solving with solution
gaya berpikir dependent?
B. Kerangka Berpikir
Berdasaekan kajian teori maka :
1. Metode problem composing diduga memberikan hasil belajar fisika lebih tinggi
dibandingkan dengan metode problem solving with solution
2. Kecenderungan gaya berpikir independent diduga memberikan hasil belajar fisika
yang lebih tinggi dibandingkan dengan gaya berpikir dependent
3. Diduga terdapat interaksi antara metode belajar dan gaya berpikir dengan hasil belajar
Fisika
4. Metode problem Composing Gaya berpikir Independent diduga memberikan hasil
belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan dengan Metode Problem Solving with
solution Gaya Berpikir Independent
5. Metode problem Composing Gaya Berpikir Dependent diduga memberikan hasil
belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode problem solving with
solution Gaya Berpikir Dependent
6. Metode problem Composing Gaya Berpikir Independent diduga memberikan hasil
belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan denan Metode Problem Composing
gaya berpikir Dependent
7. Metode problrm solving with solution gaya berpikir independent diduga memberikan
hasil belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode problem solving
with solution Gaya berpikir Dependent

C. Desain Penelitian
B

B1

G1
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
X1.11

B2

X1.12
X1.13
X1.14
X1.15
X1.16
X1.17
X1.18
X1.19
X1.20
X1.21
X1.22
X1.23

D. Hipotesis Penelitian
1. H0 :
H1 :
2. H0 :
H1 :
3. H0 : INT A x B 0
H1 : INT A x B
4. H0 :
H1 :
5. H0 :
H1 :
6. H0 :
H1 :

A1
G2
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11
X2.12
X2.13
X2.14
X2.15
X2.16
X2.17
X2.18
X2.19
X2.20
X2.21
X2.22
X2.23
X2.24

G3
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
X3.5
X3.6
X3.7
X3.8
X3.9
X3.10
X3.11
X3.12
X3.13
X3.14
X3.15
X3.16
X3.17
X3.18
X3.19
X3.20
X3.21
X3.22

G4
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
X4.6
X4.7
X4.8
X4.9
X4.10
X4.11
X4.12
X4.13
X4.14
X4.15
X4.16
X4.17
X4.18
X4.19
X4.20
X4.21
X4.22
X4.23
X4.24

A2
G5
X5.1
X5.2
X5.3
X5.4
X5.5
X5.6
X5.7
X5.8
X5.9
X5.10
X5.11
X5.12
X5.13
X5.14
X5.15
X5.16
X5.17
X5.18
X5.19
X5.20
X5.21
X5.22
X5.23

G6
X6.1
X6.2
X6.3
X6.4
X6.5
X6.6
X6.7
X6.8
X6.9
X6.10
X6.11
X6.12
X6.13
X6.14
X6.15
X6.16
X6.17
X6.18
X6.19
X6.20
X6.21
X6.22
X6.23

7. H0 :
H1 :
E. Deskripsi Data
statistik
G1

A1 B1
G2 G3

G4

A2 B1
G5 G6

G1

A1 B2
G2 G3

G4

A2 B2
G5 G6

statistik
N

G1
11
977
87031
255,63
88,81

A1 B1
G2
12
1036
89678
236,67
86,33

G1
12
971
78737
166,91
80,91

A1 B2
G2
12
911
69347
186,91
75,91

statistik
N

G3
34
2940
255046
708,48
86,47

11

927
78337
216,18
84,27

G3
35
2719
212069
690,72
77,61

11

837
63985
296,90
76,01

G4
12
943
74441
336,91
78,58

A2 B1
G5
12
1031
88779
198,91
85,91

G4
12
873
63639
128,25
72,75

A2 B2
G5
11
815
60521
136,91
74,10

G6
12
986
81324
307,67
82,16

36
2960
244544
843,49
82,21

TOTAL
G6
11
834
63486
253,63
75,8

34
2522
187646
518,79
74,73

F. Cari Jumlah Kuadrat (JK) dan Derajat Kebebasan (db)


1. Total : JK(T) =
= 899305 db = nT = 139
2. Direduksi : JK(R) =

3. Total direduksi : JK (TR) =

= 892963,17 db = 1
= 6341,83 db = 139 1 = 138

4. Antar kelompok A (Metode Belajar)


JK (A)

=
=

= 475,75 db = A 1 = 2 1 = 1
5. Antar Kelompok B ( Gaya Berpikir)

139
11141
899305
2269,18
80,255

JK (B)

=
=
= 2410,67 db = A 1 = 2 1 = 1

6. Interaksi
JK (AB)

=
=
= 2938,65

7. Dalam Group
JK (DG) =
=

db = 1 x 1 = 1

= 2269,18 db =

- k = 139 12 = 127

8. Group Within Treatment (GWT)


JK (GWT)

=*

++

=*

=*

=*

= 681,64
G. Tabel ANAVA
Sumber Varian
Antar A
Antar B
Interaksi
GWT
Dalam Kelompok
Total Direduksi

db = 12 4 = 8

db

JK

RJK

Fh

1
1
1
8
127
138

475,75
2410,67
2938,65
681,64
2269,18
6341,83

475,75
2410,67
2938,65
85,205

5,58ns
28,292**
34,48**

Ft
0,05
5,32
5,32
5,32

0,01
11,26
11,26
11,26

H. Kesimpulan
1. Antar A (Metode)
Fh = 5,58 > Ft 0,05 = 5,32
Fh = 5,58 < Ft 0,01 = 11,26
Maka H1 diterima, yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar Fisika yang
signifikan antara Metode Problem Composing dengan Metode Problem Solving With
Solution.
2. Antar B (Gaya Berpikir)
Fh = 28,292 > Ft 0,05 = 5,32

Fh = 28,292 > Ft 0,01 = 11,26


Maka H1 diterima, yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar Fisika yang sangat
signifikat antara siswa yang memiliki Gaya Berpikir Independent dengan Gaya
Berpikir Dependent.
3. Interaksi
Fh = 34,48 > Ft 0,05 = 5,32
Fh = 34,48 > Ft 0,01 = 11,26
Maka H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh interaksi antara metode belajar dan
gaya berpikir terhadap hasil belajar Fisika.
I. Uji Lanjut
Karena terdapat interaksi, maka selanjutnya penulis melakukan uji lanjut dengan
menggunkan Uji t dunet
Hipotesis Statistik
1. H0 :
H1 :
2. H0 :
H1 :
3. H0 :
H1 :
4. H0 :
H1 :
5. H0 :
H1 :
6. H0 :
H1 :

Uji t
|

Rumus : t =

db =
)

Rata-rata Skor Hasil Belajar Fisika


A1B1
A2B1

86,47

82,21

A1B2

77,61

A2B2

74,73

a. Antara X10 dengan X20


T(x10-x20)

=
=

)
|

T(x10-x20) = 1,49 < tt(


< tt(

= 1,49

= 1,86
0,01;8) = 2,90

0,05;8)

Maka H1 ditolak, yang berarti Metode Problem Composing tidak memberikan


hasil belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Problem
Solving With Solution.
b. Antara X01 dengan X02
T(x01-x02)

=
=

)
|

T(x01-x02) = 3,42 > tt(


> tt(

= 3,42

= 1,86
0,01;8) = 2,90

0,05;8)

Maka H1 diterima, yang berarti kecenderungan Gaya Berpikir Independent


memberikan hasil belajar Fisika yang lebih rendah dibandingkan dengan Gaya
Berpikir Dependent.
c. Antara X11 dengan X21
T(x11-x21)

=
=

T(x11-x21) = 1

)
|

< tt(
< tt(

=1

= 1,86
0,01;8) = 2,90

0,05;8)

Maka H1 ditolak, yang berarti Metode Problem Composing Gaya Berpikir


Independent tidak memberikan hasil belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Metode Problem Solving with Solution Gaya Berpikir Independent
(hasilnya relative sama).

d. Antara X12 dengan X22


T(x12-x22)

=
=

)
|

T(x12-x22) = 0,67 < tt(


< tt(

= 0,67

= 1,86
0,01;8) = 2,90

0,05;8)

Maka H1 ditolak, yang berarti Metode Problem Composing Gaya Berpikir


Dependent tidak memberikan hasil belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Metode Problem Solving with Solution Gaya Berpikir Dependent
(hasilnya relative sama).
e. Antara X11 dengan X12
T(x11-x12)

=
=

)
|

T(x11-x12) = 2,07 > tt(


< tt(

= 2,07

= 1,86
0,01;8) = 2,90

0,05;8)

Maka H1 diterima, yang berarti Metode Problem Composing Gaya Berpikir


Independent memberikan hasil belajar Fisika yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Metode Problem Composing Gaya Berpikir Dependent.
f. Antara X21 dengan X22
T(x21-x22)

=
=

T(x21-x22) = 1,75 < tt(


< tt(

)
|

= 1,75

= 1,86
0,01;8) = 2,90

0,05;8)

Maka H1 ditolak, yang berarti metode Problem Solving with Solution Gaya
Berpikir Independent memberikan hasil belajar Fisika yang lebih rendah

dibandingkan dengan metode Problem Solving with Solution Gaya Berpikir


Dependent.

Anda mungkin juga menyukai