Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh :
Iis Suryani

Judul Praktikum

Memeriksa Kadar Asam Asetat Dalam Cuka Dapur

Tujuan Eksperimen

Tujuan eksperimen ini adalah untuk memeriksa apakah kadar asam asetat dalam cuka dapur sesuai dengan kadar
yang terdapat pada label botolnya

Dasar Teori

Titrasi adalah penambahan larutan baku (larutanyang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan
lain denganbantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen. Titrasi dihentikan tepat padasaat indikator
menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indikatordisebut titik akhir titrasi
Perubahan pH pada reaksi asambasa
Suatu asam yang mempunyai pH kurang dari 7 jika ditambah basa yang pHnya lebih dari 7, maka pH asam akan
naik, sebaliknya suatu basa jika ditambah asam, maka pH basa akan turun. Apabila penambahan zat dilakukan
tetes demi tetes kemudian dihitung pHnya akan diperoleh kurva titrasi, yaitu grafik yang menyatakan pH dan
jumlah larutan standar yang ditambah.
Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat ditunjukkan

Misalnya, 25 mL HCl 0,1 M (asam kuat) dititrasi oleh NaOH 0,1 M (basa kuat), kita dapat menghitung pH larutan
pada bermacam-macam titik selama berlangsungnya titrasi. Pada grafik, diperlihatkan ciri penting dari kurva titrasi
NaOH HCl bahwa pH berubah secara lambat sampai dekat titik ekuivalen. Penambahan NaOH menyebabkan
harga pH naik sedikit demi sedikit. Namun, pada titik ekuivalen, pH meningkat sangat tajam kirakira 6 unit (dari pH 4
sampai pH 10) hanya dengan penambahan 0,1 mL ( 2 tetes). Setelah titik ekuivalen, pH berubah amat lambat jika
ditambah NaOH. Indikator-indikator yang perubahan warnanya berada dalam bagia terjal kurva titrasi ini, yaitu
indikator yang mempunyai trayek pH antara 4
sampai 10 cocok digunakan untuk titrasi tersebut. Indikator yang dapat digunakan pada titrasi ini adalah metil
merah, brom timol biru, dan fenolftalein. Untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, besarnya pH saat titik ekuivalen
adalah 7.
Pada pH ini asam kuat tepat habis bereaksi dengan basa kuat, sehingga larutan yang terbentuk adalah garam air
yang bersifat netral.

Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat


Penetralan asam lemah oleh basa kuat agak berbeda dengan penetralan asam kuat oleh basa kuat. Contohnya, 25
mL CH3COOH 0,1 M dititrasi oleh NaOH 0,1 M. Mula-mula sebagian besar asam lemah dalam larutan berbentuk
molekul tak mengion CH3COOH, bukan H+ dan CH3COO-. Dengan basa kuat, proton dialihkan langsung dari
molekul CH3COOH yang tak mengion ke OH-. Untuk penetralan CH3COOH oleh NaOH, persamaan ion bersihnya
sebagai berikut (James E. Brady, 1990)
H2O(l) + CH3COO-(aq)CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat dapat aditunjukan pada gambar berikut :

Volume pada 0,1 M NaOH, mL


Sifat penting yang perlu diingat pada titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah:
1.
pH awal lebih tinggi daripada kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat (karena asam lemah
hanya mengion sebagian).
2.
Terdapat peningkatan pH yang agak tajam pada awal titrasi. Ion asetat yang dihasilkan dalam
reaksi penetralan bertindak sebagai ion senama dan menekan pengionan asam asetat.
3.
Sebelum titik ekuivalen tercapai perubahan pH terjadi secara bertahap. Larutan yang
digambarkan dalam bagian kurva ini mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang cukup banyak.
Larutan ini disebut larutan penyangga.
4.
pH pada titik di mana asam lemah setengah dinetralkan ialah pH=pKa. Pada setengah
penetralan, [CH3COOH] = [CH3COO-].
5.

pH pada titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh CH3COO-.

6.
Setelah titik ekuivalen, kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat identik dengan kurva asam kuat
oleh basa kuat. Pada keadaan ini, pH ditentukan oleh konsentrasi OH- bebas.
7.
Bagian terjal dari kurva titrasi pada titik ekuivalen dalam selang pH yang sempit (dari sekitar 7
sampai 10).
8.
Pemilihan indicator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih terbatas, yaitu
indicator yang ,mempunyai trayek pH antara 7 sampai 10. Indikator yang dipakai adalah fenolftalein.

o
o
o
o
o
o

o
o

Alat dan Bahan


Pipet tetes
Tabung reaksi
Silinder ukuran 25 mm dan 100 mm
Cuka dapur
Larutan NaOH
Larutan Penoktalin
Cara Kerja
Catat merek cuka yang digunakan dan kadar asam yang tercantum pada label botol.

Ambil 2 ml cuka itu dengan selinder ukur 10 ml, tuangkan ke dalam selinder ukur 100 ml dan
encerkan dengan air hingga volumenya 100 ml, lalu tuangkan kedalam labu Erlenmeyer yang kering.

Ambil 25 tetes larutan yang telah diencerkan itu dengan pipet, masukkan ke dalam tabung
reaksi, dan 2 tetes indicator fenolftalein.

Titrasi larutan ini dengan larutan NaOH 0,1 M, catat jumlah tetes yang digunakan sampai warna
larutan berubah merah. Lakukan titrasi ini sampai diperoleh sekurang- kurangnya 2 hasil yang tetap.

Hasil Pengamatan

Titrasi ke1
2
3

Jumlah tetes larutan NaOH yang ditambahkan


5
3
3

Rata-Rata

Perhitungan

Hitunglah konsentrasi (mol/l) CH3COOH dalam cuka dapur:


1.
Berdasarkan hasil eksperimen?

2.

Menurut label pada botol? (asam asetat murni adalah 17,4 M)

3.

Hitunglah pH campuran larutan tersebut?

4.

Mengapa pada titrasi ini dipakai indikator fenolftalein (PP)?

Penyelesaian

Grek CH3COOH = grek . NaOH


VN
= VN
25 N
= (4x 0,1)/25
N
= 0,016 M
V M CH3COOH = V M NaOH
2,5 M CH3COOH = 100 0,016
M CH3COOH
= 100x0,016/2,5 = 6,4 M
( cuka botol ) untuk kadar 25 %
Untuk 100 % = 100x0,64/25 = 2,56 M
% = (2,56x100%)/17.4 = 14,71%
Karena larutan penoktalin merupakan indikator basa yang mempunyai trayek pH 8,3-10 yang perubahan warnanya
dari tidak berwarna menjadi warna merah.
25 ml CH3COOH = 25x 0,016 = 0,4
(H+) = (Ka x 0,4)
= (10^(-5) x 0,4)
= 2 x 10-3
pH = -log (H+)
= -log 2 x 10-3
= 3- log 2
4 ml NaOH 0,1
(OH-) = b. M
= 1 . 0,1
= 10-1
POH = - log 10-1
=1
PH = 14 1
=1
pH Campuran

Mula-Mula
Yang
Bereaksi
hasil reaksi

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O


25 x0,016 = 4 x0,1 =

0,4
0,4
0,4

0,4

0,4

0,4

Pada akhir reaksi terdapat (CH3COONa)


= (o,4)/volcamp
= 0,4/(25+,4)
= 0,4/29
= 0,013
(CH3COONa) = garam bersifat basa
(OH-) = (Kw/Ka . 0),013
= (10^(-14)/10^(-5) . 13 x 10^(-3) )^

= (13 . 10^(-12) )
= 3,6 . 10-6

pOH = -log 3,6 . 10-6


= 6 log 3,6
pH = 14 POH
= 14 (6 log 3,6)
= 8 + log 3,6

Kesimpulan

Berdasarkan hasil eksperimen, pemeriksaan kadar asam asetat dalam cuka dapur merk DIXI di label botol tertera 25
%. Ternyata tidak benar karena hasilnya 14,71 %.

Anda mungkin juga menyukai