URAIAN TEORITIS
21
22
semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang
diberikan harus dapat meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement memegang
peranan penting.
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima
atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya,
maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan
organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas,
kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku
seseorang, kelompok atau masyarakat
2.2
KOMUNIKASI MASSA
23
Pada dekade sebelum abad ke-20, alat-alat mekanik yang menyertai lahirnya
publisistik atau komunikasi massa adalah alat-alat percetakan (press printed) yang
menghasilkan surat kabar, buku-buku, majalah, brosur dan materi cetakan lain. Gejala
ini makin meluas pada dasawarsa pertama abad ke-20, ketika film dan radio
digunakan secara luas. Kemudian disusul televisi pada dekade berikutnya. Kini kita
telah memasuki era telekomunikasi dengan digunakannya sistem satelit ruang angkasa
dan jaringan komputer (Wiryanto, 2000:2).
Pengertian komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright,
dalam Liliweri, 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran
(media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara missal,
berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu (Ardianto, 2004:3).
Agar tidak ada kerancuan dan perbedaan persepsi tentang massa, ada
baiknya kita membedakan arti massa dalam arti umum. Massa dalam komunikasi
massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.
Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran
media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience,
penonton, pemirsa atau pembaca. Beberapa istilah ini berkaitan dengan media massa
(Nurudin, 2004:3).
Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner, yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message communicated
through a mass medium to a large number of people) (Ardianto, 2004:3).
Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gebner (1967) yaitu: Mass
communication is the technologically and institutionally based production and
distribution of the most broadly shared continuous flow of message in industrial
societis ".( Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus dan pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki
orang dalam masyarakat industri ). (Rakhmat dalam Karlinah, dkk:1999)
Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa menjadi :
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau
24
elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat
(Rakhmat, dalam Karlinah, dkk:1999)
25
terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang tersebut secara serempak pada waktu
yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus.
Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem
tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.
f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan
menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka
komunikator dan komunikannya tidak
langsung.
26
a. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama :
Fungsi pengawasan peringatan yaitu jenis pengawasan yang dilakukan oleh
media untuk menyampaikan informasi berupa ancaman yang perlu diketahui
oleh khalayak.
Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran
informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Interpretation(Penafsiran)
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberi penafsiran
kepada kejadian-kejadian penting. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para
pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut.
c. Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga
membentuk Linkage (Pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama
tentang sesuatu. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi
terpisah secara geografis diperhatikan atau dihubungkan oleh media.
d. Transmission of Value (Penyebaran Nilai-Nilai)
Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara,
dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang
mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa
memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan
mereka dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita
amati dan harapan untuk menirunya.
e. Entertainment (Hiburan)
Sulit dibantah lagi, bahwa kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi
hiburan. Majalah banyak memuat hiburan, bahkan ada beberapa majalah yang hanya
menampilkan berita seperti Time dan News Week, Tempo, Gatra dan Garda.
27
28
29
Tahun 1790, Richard Steele membuat majalah The Tatler, kemudian bersamasama dengan Joseph Addison ia menerbitkan The Spectator. Majalah tersebut
berisikan masalah politik, berita-berita internasional, tulisan yang mengandung unsurunsur moral, berita-berita hiburan dan gosip. Sedangkan di Amerika pada pertengahan
abad 20 tidak ada majalah yang sesukses Readers Digest yang diterbitkan oleh suami
istri Dewitt Wallace dan Lila, pada tahun 1922 ketika mereka masih berusia 20 tahun.
Pada tahun 1973 Readers Digest dapat mencapai pelanggan sebanyak 18 juta untuk
pembaca di Amerika saja, dan pembaca lainnya di dunia.
Majalah lainnya yang sukses adalah Playboy yang diterbitkan Hugh Hefner
tahun 1953. Playboy adalah majalah khusus untuk pria yang pada tahun 1970-an
sirkulasinya mencapai enam juta eksemplar. Kemudian keberadaan majalah sebagai
media massa di Indonesia dimulai pada masa menjelang awal kemerdekaan Indonesia.
Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja
pimpinan Djojohadisoeparto dengan prakata dari Ki Hadjar Dewantoro selaku
Menteri Pendidikan pertama RI. Di Ternate, pada bulan Oktober 1945, Arnold
Monoutu dan Dr.HassanMissouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka
yang memuat berita-berita yang disiarkan RRI.
Majalah untuk kaum wanita dengan nama Wanita terbit di Solo dibawah
pimpinan Sutia Surjohadi. Sedangkan majalah Soera Parkis dan Bulan Sabit
diterbitkan oleh gerakan Pemuda Islam Indonesia cabang Solo (Karlinah, dkk:1999)
30
Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai
aktualitas majalah bisa satu minggu.
3. Gambar/Foto lebih banyak
Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya
yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambar/foto yang
lengkap, dengan ukuran besar dan kadang-kadang berwarna, serta kualitas
kertas yang digunakannya pun lebih baik. Foto-foto yang ditampilkan
majalah memiliki daya tarik tersendiri, apalagi foto tersebut sifatnya
eksklusif.
4. Cover (sampul) sebagai daya tarik
Disamping cover atau sampul, majalah juga merupakan daya tarik tersendiri.
Cover adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover majalah
biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang
menarik pula. Menarik tidaknya cover suatu majalah sangat bergantung pada
tipe majalahnya, serta konsitensi atau keajengan majalah tersebut dalam
menampilkan ciri khasnya (Ardianto, 2004:113-114)
31
Majalah Wanita
Majalah merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan zamannya, maka
dari sana pula, pembaca diharapkan akan mendapat gambaran utuh mengenai segala
sesuatu. Maraknya penerbitan majalah wanita, misalnya, memberikan gambaran
menyeluruh betapa pesatnya kemajuan yang dicapai kaum wanita saat ini.
Majalah wanita, majalah yang mempunyai tugas khusus menciptakan dunia
yang khas untuk wanita (Ibrahim dan suranto, 1988:117). Selain itu, pengertian lain
32
dari majalah wanita adalah majalah yang khusus menyajikan masalah kewanitaan atau
dunia wanita seperti mode, resep makanan, keluarga dan sebagainya dilengkapi
dengan foto-foto (Salim, 2002:910).
`
wanita adalah majalah yang memang khusus membahas tentang kehidupan dunia
wanita.
Tentang profil dan daya tarik majalah-majalah wanita saat ini, Toeti H.
Noerhadi, menyebutkan :
5. Halaman muka menampilkan wanita muda, menarik, terawat.
6. Wanita yang ditampilkan ialah wanita yang patuh pada tugas kewanitaan tapi
juga terbuka terhadap kehidupan masyarakat luas berpartisipasi, sedikitnya
mengikuti perkembangannya.
7. Majalah wanita hadir pada saat yang tepat sewaktu dunia usaha membuka
pintu lebar ke luar industri konsumsi.
8. Sasaran yang hendak dicapai majalah wanita adlah masyarakat luas kalangan
menengah sambil menawarkan daya dan selera yang tadinya dianggap hanya
terbatas menjadi prerogatif kalangan tinggi (Junaedhie, 1995:75).
2.4
Pengetahuan Fashion
Fashion merupakan mode atau cara berpakaian seseorang yang selalu
mengikuti trend dan perkembangan zaman. Fashion adalah suatu gambaran seseorang
dari luar. Jika seseorang menggunakan fashion dengan gayanya dan terlihat bagus
maka orang itu sudah memahami gaya fashion yang ada. Fashion yang ada dalam
majalah wanita dipakai para model model cantik ataupun artis artis terkenal.
Fashion yang digunakan oleh model ataupun artis nantinya akan menjadi trendsetter
(orang yang menciptakan mode yang kemudian dicontoh oleh orang lain). Mode
mode terbaru lengkap disajikan dengan keterangan merk, harga, dan tempat
33
Terlihat, saat ini perempuan dan remaja juga semakin ketularan perilaku majalah
fashion yang sangat mengumbar adegan perempuan yang menantang pria untuk
berlaku agresif. Setelah diekspos secara ekplisit seksual dalam suatu iklan
mengindikasikan stereotipe peran berdasarkan gender yang menerima, pemerkosaan
dan perilaku agresif terhadap perempuan. Hal ini semakin menjadikan perempuan
hanya sebagai objek untuk dinikmati sebagaimana sex roles-nya. Serta untuk
mendukung keberlanjutan industri yang saling diuntungkan.
Sementara itu, pengetahuan fashion yang dimaksud disini meliputi gaya hidup,
cara berbusana dan mode pakaian. Sedangkan pengetahuan diartikan sebagai
pengenalan akan suatu fakta yang disusun atas dasar-dasar perilaku manusia.
34