Anda di halaman 1dari 10

ANATOMI, JENIS-JENIS DAN KELAINAN PANGGUL

RANGKA PANGGUL
Tulang panggul
1. Os coxae
i) Os ilium :
(1) Crista iliaca
(2) Spina i.a.s.
(3) Spina i.a.i
(4) Spina i.p.i
(5) Spina i.p.s
ii) Os ischium :
(1) Tuber ischia
(2) Spina ischiadica
2. Os sacrum : promontorium
3. Os coccyges
Artikulasi
1. Simpisis pubis, di depan pertemuan os pubis
2. Artikulasi sakro-iliaka yang menghubungkan os sacrum dan os ileum
3. Artikulasi sakrokoksigium yang menghubungkan os sacrum dan koksigius

Ruang panggul (pelvic cavity)


Pelvis kanan :
1. Pelvis major (false pelvis)
2. Pelvis minor (true pelvis)
Pelvis major terletak diatas linea terminalis yang dibawahnya disebut pelvis minor.
Pintu panggul
1. Pintu atas panggul (PAP) = inlet dibatasi oleh linea terminalis (linea innominate)
2. Ruang tengah panggul ((RTP) kira-kira pada spina ischiadika, disebut midlet
3. Pintu bawah panggul (PBP) dibatasi simpisis dan arkus pubis, disebut outlet
4. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvic cavity) berada antara inlet dan outlet
Sumbu panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang
melengkung ke depan (sumbu carus)
Bidang-bidang
1. Bidang Hodge I : promontorium pinggir atas simpisis
2. Bidang Hodge II : pinggir bawah simpisis
3. Bidang Hodge III : spina ischiadika
4. Bidang Hodge IV : ujung coccygeus
Ukuran-ukurang panggul
1. Alat pengukur ukuran panggul :
Pita meter
2

Jangka panggul : martin, oseander, Collin dan baudeloque


Pelvimetri klinis dengan periksa dalam
Pelvimetri rontgenologis dibuat oleh ahli radiologi yang hasilnya di interpretasikan serta
dikalkulasikan oleh ahli kebidanan.
i) Dapat mengambil ukuran-ukuran yang tak dapat ditentukan secara klinis seperti
diameter transversa dari PAP, ukuran antara spina ischiadika, diameter antero
posterior dari bidang tengah panggul.
ii) Selain dari pada memberikan ukuran-ukuran panggul juga memperhatikan pada kita
bentuk panggul.
iii) Dapat menetukan apakah ukuran terbesar kepala sudah melewati PAP.
2. Ukuran-ukuran luar panggul :
Distansia spinarum : jarak anatara kedua spina iliaka anterior superior 24-26 sm
Distansia cristarum: jarak antara kedua crista iliaka kanan dan kiri 28-30 cm.
Konjugata externa (bouldeque) 18-20 cm
Linkaran panggul 80-90 cm
Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm
Distansia tuberum (dipakai oseander) 10,5 cm
3. Ukuran-ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea
innominate, dan pinggir atas simpisis pubis.
-

Konjugata vera: dengan periksa dalam diperoleh konj. Diagonalis 1,5-11 cm

Konjugata transversa konj. 12-13 cm

Konjugata oblique 13 cm

Konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simpisis ke promontorium

Periksa dalam untuk menentukan ukuran dan bentuk panggul:


Dengan pemeriksaan dalam dapat kita ukur conjugate diagonalis, tapi kita juga
dapat kesan mengenai bentuk panggul. Yang harus diperiksa adalah:
(1) Apakah promontorium teraba atau tidak. Bila teraba berapa conjugate
diagonalisnya.
(2) Apakah ada tumor (exostose) pada permukaan belakang simpisis.
(3) Apakah line innominate teraba seluruhnya atau sebagian.
(4) Apakah sidewall (dinding samping) lurus, konvergen atau divergenoleh karena
ukuran yang luas pada inlet tidak perlu diikuti oleh bidang sempit panggul dan
pintu bawah panggul.
(5) Apakah kedua spina ischiadika menonjol atau tidak, sering terdapat bahwa spina
ischiadika yang menonjol disertai dengan dinding samping yang konvergen.
(6) Apakah os sacrum mempunyai inklinasi ke depan atau ke belakang. Perhatikan
pula konkavitas dari sacrum. Dalam keadaan patologik sacrum mempunyai
bentuk hamper lurus.
(7) Apakah sudut arcus pubis cukup luas atau tidak
Ruang tengah panggul :
-

Bidang terluas ukurannya 13x12,5 cm

Bidang tersempit ukurannya 11,5x11 cm

Jarak antar spina ischiadika 11 cm

Pintu bawah panggul (outlet) :


-

Ukuran antero-posterior 10-11 cm

Ukuran melintang 10,5 cm

Arkus pubis membentuk sudut 90 derjat lebih, pada laki-laki kurang dari 80 derjat.

Inklinasi pelvis (miring panggul)


Miring panggul adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila wanita berdiri tegak
dengan inlet 55-60 derajat.

JENIS PANGGUL (MENURUT CALDWELL & MOLOY, 1933)


Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
a) Ginekoid : paling ideal, bulat: 45%
-

Bentuk ini adalah yang khas pada wanita

Diameter sagitalis posterror hanya sedikit lebih pendek dari diameter sagitalis
anterior.

Batas samping segmen posterior membulatdan segmen anterior juga membulat dan
luas

Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan diameter antero posterior


hingga bentuk PAP mendekati bentuk lingkaran (bulat)

Dinding samping panggul lurus, spina ischiadika tidak menonjol, diameter inter
spinalis 10 cm atau lebih

Incisura ischiadika sejajar dengan simpisis dengan konkavitas yang normal

Arcus pubis normal.

b) Android: panggul pria, segitiga: 15%


-

Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis posterior

Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang runcing
dengan pinggir samping segmen anterior.

Segmen anterior sempit dan membentuk segitiga

Dinding samping panggul konvergen, spina ischiadika menonjol, arcus pubis sempit.

Incisura ischiadika sempit dan dalam

Sacrum letaknya ke depan, hingga diameter antero posterior sempit pada PAP
maupun PBP

Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan ujungnya menonjol ke depan.

c) Anthropoid: agak lonjong seperti telur: 35%


-

Diameter antero posterior dari PAP lebih besar dari diameter transversa hingga
bentuk PAP lonjong ke depan.

Bentuk segmen anterior sempit dan runcing

Incisura ischiadika major luas

Dinding samping konvergen, sacrum letaknya agak kebelakang, hingga ukuran antero
posterior besar pada semua bidang panggul

Sacrum biasanya mempunyai

6 ruas, hingga panggul antropid lebih dalam dari

panggul-panggul yang lain.

d) Platipeloid: picak, menyempit arah muka belakang: 5%


-

Bentuk ini sebetulnya panggul ginekoid yang picak, diameter antero posterior kecil,
diameter transversa biasa.

Segmen anterior lebar.

Sacrum melengkung.

Incisura ischiadika lebar

Bisa pula dijumpai panggul kombinasi dari keempat jenis klasik diatas. Akan kita jumpai bila
dijabarkan 14 jenis dan kombinasi, misalnya:

Jenis gineko-android

Jenis gineko-antropoid

Dan kombinasi-kombinasi lainnya.

KELAINAN-KELAINAN PANGGUL
PANGGUL SEMPIT
Panggul sempit adalah setiap kelainan pada diameter panggul yang mengurangi kapasitas
panggul sehingga dapat menimbulkan distosia pada persalinan.
Klasifikasi:
-

Kesempitan pintu atas panggul

Kesempitan panggul tengah

Kesempitan pintu bawah panggul

Kriteria diagnosis :
a. kesempitan pintu atas panggul:
7

- panggul sempit relative : jika kunjugata vera >8,5 - 10 cm


- panggul sempit absolut : jika konjugata vera 8,5 cm

b. kesempitan panggul tengah :


Diagnosis dapat ditegakkan atas pemeriksaan radiologis
Panggul tengah mungkin sempit kalau jumlah diameter interspinarum dan diameter sagitalis
posterior pelvis (normalnya 10,5 + 5 cm = 15,5 cm), mencapai < 13,5 cm. Bila diameter inter
spinarum < 10 cm, atau dinding panggul konvergen, sacrum lurus atau konveks.
c. Kesempitan pintu bawah panggul
Bila arkus pubis <90, atau sudut lancip
Pemeriksaan penunjang :
-

Perasat Muller

Perasat Osborn

Pengelolaan :
-

Pada kesempitan pintu panggul tengah dan pintu bawah panggul dilakukan seksio
sesarea

Pada panggul sempit relative dilakukan partus percobaan untuk janin dengan letak
belakang kepala

Pada panggul sempit absolut, dilakukan seksio sesarea.

Kelainan-kelainan panggul lainnya :


-

Kelainan karena gangguan pertumbuhan intrauterine : panggul Naegele, panggul


Robert, split pelvis, panggul asimilasi

Kelaian karena kelainan tulang dan sendi : rakitis, osteomalasia, neoplasma, fraktur,
atrofi, nekrosis, penyakit pada sendi sakroiliaka dan sendi sakrokosigea

Kelainan

panggul

karena

kelainan

tulang

belakang

kifosis,

scoliosis,

spondilolistesis.
-

kelainan panggul karena kelainan pada kaki : koksitis, luksasiokoksa, atrofi atau
kelumpuhan satu kaki.

REFERENSI
a)
b)
c)
d)

Cunningham, F.G. Obstetri Williams Edisi 23. Jakarta : EGC. 2012


Mochtar. R. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC. 1998
Sastrawinata. S. Obstetri Fisiologi. Bandung. Eleman. 1983
Pedoman Diagnosis Dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RS. DR Hasan Sadikin.
Bandung. Bagian obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran RS
DR. Hasan Sadikin. 2005

10

Anda mungkin juga menyukai