Rangkuman
Rangkuman
PENDAHULUAN
Ketika obat digunakan oleh pasien, akan menghasilkan efek tertentu. Efek
biologis ini biasanya dihasilkan oleh interaksi obat dengan reseptor tertentu dari obat.
Meskipun demikian,obat yang dihantarkan ketempat kerja diatur pada kecepatan dan
konsentrasi tertentu di mana efek samping minimal dan efek terapetik maksimal.
Sampai tahun 1940 bentik sediaan obat berupa : injeksi, formulasi peroral
(solutio,suspensi,tablet,kapsul) dan obat topikal (krim dan salep). Pada tahun 19501960 dikembangkan bentuk sediaan obat lepas lambat peroral. Contoh kapsul
Spansule yang terdiri dari ratusan pellet obat yang disalut. Kemudian bioteknologi
dan biologi molekuler berkembang pada tahun 1980-1990, di mana dikembangkan
obat-obat biofarmaseutik seperti peptida-peptida, protein, oligonukleutida yang
umumnya susah dalam hal penghantaran obatnya. Perkembangan obat akhir-akhir ini
diarahkan pada bentuk sediaan obat alternatif dari parenteral,di mana obat masuk ke
dalam sirkulasi sistemik melalui route bukal, sublingual, nasal, pulmonary, dan
vaginal.
5. Aksesbilitas
3. Waktu kontak
7. Permeabilitas
4. Suplai darah
antara lain :
Pembawa partikulat
1. Liposom : merupakan struktur vesicular yang terdiri dari satu atau lebih lipid
bilayer yang menyelubungi inti cair. Molekul lipid biasanya merupakan
fosfolipid,yang terdiri dari bagian kepala yang hidrofilik dan bagian ekor yang
hidrofobik. Diameter liposom bervariasi mulai dari 0,02 hingga 20m, dapat
berbentuk multilamellar atau unilamellar.
2. Polimerik Misel : Polimer ampifilik jika dimasukkan ke dalam air akan
membentuk koloid atau misel di atas konsentrasi misel kritiknya, dibuat dalam
bentuk enkapsulasi yang dapat mengandung berbagai jenis obat hidrofobik
dengan melarut di dalam inti polimernya. Polimerik misel disintesis dari
Polietilenglikol (PEG) yang bersifat hidrofilik dan Polilactic Acid (PLA) yang
bersifat hidrofobik akan membentuk inti yang dapat dengan mudah
terdegradasi dan tidak toksik.
3. Pembawa lipoprotein
Lipoprotein adalah sistem pembawa lipid endogen yang terdiri dari satu inti
lipid dan satu lapisan tempat apolipoprotein ditemukan. Bahan lapisan lipid
tersebut terdiri dari kolesterol dan lipid lain yang ditransport dalam plasma
dan cairan tubuh lain dalam bentuk lipoprotein.
Kerugian
Invasif
Pemberhentian obat
Bahaya rusaknya alat
Terbatasnya obat-obat poten
Biokompatibel
Pada kedua tipe tersebut, pelepasan obat dengan cara difusi, obat berdifusi
melalui polimer untuk dilepaskan.
4.3 Implant biodegradabel
Matrix dan resevoir sama seperti nondegradabel. Perbedaannya pelepasan obat
tidak berdasarkan difusi melalui membran tapi degradasi membran polimer/matrik
4.4 Implant polimer biodegradabel natural
Contoh obat : Intradose (cisplatin/epinephrine) merupakan injeksi gel untuk
pengobatan (solid) tumor.
4.5 Implantable pumps
Energi untuk pelepasan obat oleh alat ialah perbedaan tekanan yang menyebabkan
aliran obat pada kecepatan tertentu. Perbedaan tekanan oleh alat ini disebabkan
tekanan osmotik atau mekanik.
4.6 Mechanical implantable pumps
Dimana dokter dan pasien dapat mengontrol dengan tepat kecepatan infus obat.
Pompa yang dapat diprogram dari luar ini dapat mengatur pelepasan obat : orde
nol dan intermittent.
Bentuk sediaan obat peroral merupakan bentuk sediaan obat untuk sistemik yang
mudah digunakan,murah, dan banyak digunakan.Tapi tidak semua bahan obat dapat
dibuat sediaan peroral seperti obat-obat peptida.
5.1 Struktur dan fisiologis dari saluran cerna
Saluran cerna terdiri dari 4 bagian utama yaitu : rongga mulut, lambung, usus
kecil, dan usus besar. Motilitas saluran cerna merupakan fungsi penting dalam
pencernaan dan proses absorpsi dalam usus. Pada saluran cerna orang sehat
memiliki pH : lambung 1,5-3,5 ; duodenum 5-7; jejenum 6-7 ; ileum 6-7,5 ; colon
5,5-7 ; dan rectum 7.
Kerugian
pH; beberapa obat rusak dengan suasana
asam lambung
Reaksi tambahan;
iritasi
lokal
dan
sensitisasi
Pada pelepasan obat yang diperpanjang Variabilitas; kecepatan dan jumlah obat
dapat mengurangi frekuensi pemberian yang diabsorpsi dari bentuk sediaan obat
obat
konvesional dipengaruhi oleh fluktuasi pH
Pada pelepasan obat terkontrol dapat
di lambung dan usus kecil, ada tidaknya
mengontrol kadar obat dalam jangka
makanan,
interaksi
obat,pengosongan
waktu tertentu
lambung,ras,keadaan penyakit, dan umur.
5.4 Teknologi dalam penghantaran obat peroral
Bentuk sediaan konvesional seperti tablet, kapsul, suspensi, emulsi, solutio.
Bentuk sediaan cair lebih mudah diabsorpsi dan lebih cocok buat anak-anak yang
susah menelan tablet atau kapsul.
tapi akan larut dalam usus kecil. Umumnya digunakan untuk obat-obat yang :
- mengiritasi lambung
- bila dilepaskan di lambung akan menyebabkan muntah
- rusak oleh asam atau enzim lambung
- pelepasan obatnya diperlambat
2. Tablet dengan pelepasan terkontrol : Pelepasan obat dapat dikontrol sesuai
dengan dosis dan waktu yang kita inginkan,misalkan obat yang biasa diminum
tiga kali sehari, dapat diminum sekali sehari dengan dosis yang kita inginkan.
3. Tablet dengan pelepasan obat khusus
- Pelepasan obat sublingual, melalui mukosa bawah lidah dan bagian dasar
mulut
-
Pelepasan obat bukal,melalui mukosa dari pipi, gusi dan juga bibir
atas/bawah.
- Iritasi kulit
- Kondisi kulit
dan minyak
Kadar obat dapat dikontrol pada sirkulasi Kadang-kadang mengiritasi kulit
sistemik
Dapat mengurangi frekuensi pemberian
obat untuk kerja obat yang diperpanjang
Me kemudahan pemakain obat dan
kenyamanan pasien
Pelepasan obat dapat mudah diakhiri
- penyakit
aliran darah
- Aktivitas enzim
waktu kontak
- Mukus
Kerugian
Mucociliary clearance mengurangi waktu
retensi obat
Banyak suplay darah, sehingga absorpsi Difusi obat terhalang oleh mucus dan ikata
cepat
mucus-obat
Aktivitas metabolisme dibanding peroral
Obat dengan berat molekul tinggi
Rongga hidung mudah diakses untuk Kurangnaya reprodusibilitas pd penyakit
penghantaran obat
Bentuk sediaan alternative
diperhatikan
Mukosa nasal dan sekresinya dapat
mendegradasi obat
(+)
tinggi
- Menghindari reaksi sal.cerna dan - paru-paru
(-)
metabolisma hati
- Efek samping lokal
lebih
baik
penghantaran obat
- Pasien tidak dapat menggunakan - Absorpsi obat dihalangi
alat dengan benar
oleh lap.mucus
pMDI
Dry power inhaler : alat ini menghantarkan obat dalam bentuk serbuk kering
aerosol.
pada site on action. Umumnya obat tidak dapat masuk ke dalam otak melalui sirkulasi
darah, masuknya obat ke otak diatur oleh blood-brain barier/BBB.
Penghantaran obat kedalam otak :
-
implant
immunoliposome
KESIMPULAN
Oleh karena itu, dengan adanya kemajuan pengetahuan dan teknologi hendaklah
seorang dokter dapat memberikan obat kepada pasien dengan pilihan obat yang terbaik,
yaitu memiliki efek terapetik yang maksimal serta efek samping minimal. Pada saat ini,
banyak bentuk sediaan obat yang telah disediakan untuk dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pasien. Misalnya : sediaan obat peroral,transdermal,intra nasal dan lain-lain.
Obat-obat ini dapat digunakan kepada pasien dengan menyesuaikan terhadap
kondisi/daerah yang akan diobati.