Anda di halaman 1dari 26

SISTEM PENGHANTARAN OBAT

“SISTEM PENGHANTARAN OBAT DENGAN


PELEPASAN TERKONTROL”

BY: NELA SHARON


SISTEM PENGHANTARAN PELEPASAN
TERKENDALI

Teknik sistem penghantaran obat pelepasan tekendali,


dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sistem penghantaran obat dengan preprogram
kecepatan pelepasan
2. Sistem penghantaran obat dengan aktivasi modul

3. Sistem penghantaran obat dengan regulasi feedback

4. Sistem penghantaran obat target tertentu


1. SISTEM PENGHANTARAN OBAT
DENGAN PREPROGRAM
KECEPATAN PELEPASAN
1. Penghantaran membran polimer penyebaran terkendali
2. Pengendalian difusi pembawa polimer
3. Pengendalian difusi sediaan mikro
1. Penghantaran membran polimer penyebaran
terkendali

Formulasi obat di dalam kompartemen


 Kapsul

 Ruangan/penyimpanan sediaan obat

 permukaan pelepasan obatnya ditutup oleh membran


polimer dengan kecepatan pelepasan obat terkendali
 mempunyai permeabilitas khusus atau spesifik

 sediaan obat dapat dalam bentuk padat, suspensi atau


bentuk larutan.

Membran polimer dapat dibuat dari material


 polimer ‘non porous’ (homogen atau heterogen)

 membran mikroporous (atau semipermeabel)


Pelepasan molekul obat dari sistem:
 Berdasarkan koefisien partisi

 Difusi molekul obat

 Ketebalan membran sebagai kontrol kecepatan

Beberapa contoh sistem penghantaran obat ini :


1. Iud (Intrauterine device )progesterat
2. Norplant subdermal implant
3. Ocusert system (penempatan dalam mata)
4. Transderm-nitro
2. Pengendalian difusi pembawa polimer

Tipe sistem penghantaran obat terkendali :


 Sediaan obat dibuat dengan partikel obat terdispersi secara
homogen
 Menggunakan pembawa polimer dengan pengawalan
kecepatan terbuat daripada salah satu polimer lipofilik atau
hidrofilik.

Dispersi obat di dalam pembawa polimer berlaku:


 Pencampuran dosis partikel obat yang digiling halus
dengan larutan polimer atau basis polimer kental, diikuti
dengan pengikatan rantai polimer atau
 Pencampuran bahan obat padat dengan polimer elastis pada
temperatur tinggi
 Hasil dispersi polimer obat kemudian dimodifikasi
membentuk perencanaan penghantaran obat dengan
berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan penggunaannya
 Dapat juga dibuat dengan melarutkan obat dan polimer di
dalam pelarut yang sesuai, selanjutnya pelarutnya
diuapkan pada temperatur tinggi atau dengan vakum.

 Kecepatan pelepasan obat daripada sistem penghantaran


obat difusi terkendali pembawa polimer ini bergantung
pada waktu/masa dan didefinisikan dengan rumus/
ketetapan berikut :

Q/t1/2 = ( 2 a cr dp )1/2
Dimana :
 A = dosis muatan obat permulaan di dalam pembawa
polimer;
 Cr = obat yang larut dalam polimer yang juga merupakan
konsentrasi obat di dalam sistem;
 Dp = daya difusi molekul obat di dalam pembawa;

 Q = kecepatan pelepasan obat;

 t = waktu

*Pelepasan molekul obat dari sistem terkontrol oleh


perencanaan muatan dosis obat , kelarutan polimer obat dan
daya difusi di dalam pembawa polimer
Pelepasan molekul-molekul obat dari sistem :
 Proses suatu disolusi atau difusi pembawa terkendali
yang bergantung pada besaran relatif kelarutan obat di
dalam kompartemen cairan dan di dalam pembawa
polimer
 Kecepatan pelepasan dikendalikan atau perencanaan
pengontrolan dengan menggunakan parameter fisiko-
kimia.
3. Pengendalian difusi sediaan mikro

 Sediaan obat diproduksi dengan suatu obat suspensi cair


mikro-dispersi
 Penggunaan teknik dispersi khusus di dalam suatu
polimer serasi secara biologis (biocompatibility ) seperti
elastomer (elastic polymer) silikon membentuk dispersi
homogen sehingga tidak merembes dan mikroskopik
 Perbedaan bentuk dan ukuran diproduksi dengan acuan
atau cetakan khusus
 Alat yang digunakan bergantung daripada sifat-sifat
fisiko kimia obat
 Kecepatan pelepasan obat yang dikehendaki dilapisi
dengan polimer biokompatibel sehingga dapat
memodifikasi mekanisme dan kecepatan pelepasan obat
2. SISTEM PENGHANTARAN OBAT
DENGAN AKTIVASI MODUL
 Pelepasan molekul obat dari sistem penghantaran
diaktivasi oleh beberapa proses fisika, kimia atau
biokimia
 Dilengkapi dengan bekalan energi eksternal

 Kecepatan pelepasan obat diatur oleh pengendalian


proses atau pemanfaatan energi

Aktivitas modulasi dapat diklasifikasi sebagai berikut :


 Dasar fisika

 Dasar kimia

 Dasar biokimia
DASAR FISIKA
 1. Aktivitas tekanan osmotik

 2. Aktivitas tekanan hidrodinamik

 3. Aktivitas tekanan uap

 4. Aktivitas mekanik

 5. Aktivitas magnetik

 6. Aktivitas sonophoresis

 7. Aktivitas iontophoresis

 8. Aktivitas hidrasi
DASAR KIMIA
 Aktivitas pH

 Aktivitas ion

 Aktivitas hidrolisis

DASAR BIOKIMIA
 Aktivitas enzim

 Aktivitas biokimia
Aktivitas osmotik
 Pelepasan obat diaktifkan berdasarkan tekanan osmotik

 Sediaan obat dalam bentuk larutan atau sediaan padat


dalam tempat yang semipermeable dengan permeabilitas
cairan terkendali
 Obat diaktifkan dari larutan dengan kecepatan konstan
melalui penghantaran khusus
 Kecepatan pelepasan obat dimodulasi dengan
pengontrolan perbedaan tekanan osmotik.
Aktivitas pH
 Menghantarkan obat ke target khusus dengan jarak pH tertentu

 Obat yang labil oleh cairan lambung dilapisi dengan membran


polimer yang tahan (resisten) proses degradasi pH cairan lambung
 Membran pelapis dan obat tahan cairan lambung pH < 3

 Sistem penghantaran obat melalui usus halus dgn cairan intestin


(ph >7,7)

Aktivitas ion
 Ionik atau muatan obat dapat dihantarkan oleh suatu sistem
penghantaran
 Membuat obat kompleks ion dan resin penukar ion berisikan suatu
counter-ion yang sesuai
 Contoh kompleks antara obat kationik dengan resin dan grup
(SO3)- atau antara obat an-ionik dengan resin dan grup N(CH3)3 .
3. SISTEM PENGHANTARAN OBAT
DENGAN REGULASI FEEDBACK

Kelompok sistem penghantaran obat pelepasan terkendali :


 Molekul obat sistem penghantar diaktifkan oleh agen
penggerak di dalam tubuh
 Bahan biokimia dan pengendalian konsentrasinya
melalui mekanisme pengaruh balik/regulasi feedback
(gambar 3).
 Kecepatan pelepasan obat kemudian dikendalikan
konsentrasi agen penggerak yang terdeteksi suatu sensor
di dalam mekanisme pengaruh balik terkendali (regulasi
feedback)
1. Bioerosi terkendali
 Konsep penghantaran obat pengaruh balik terkendali
(regulasi feedback) telah digunakan untuk pengembangan
suatu sistem penghantaran obat bioerosi terkendali oleh
heller dan trescony
 sistem berisikan obat yang terdispersi dalam pembawa
yang terbiodegradasi
 Larutan yang mendekati pH netral

 Polimer hanya tererosi (terkikis) sangat lambat dengan


adanya urea. Urease pada permukaan sistem penghantaran
obat memetabolis urea untuk membentuk amonia
 pH akan meningkat dan mempercepat degradasi pembawa
polimer
 Pelepasan molekul obat terjadi dengan sendirinya
2. BIORESPON (RESPON BIOLOGIS =
BIORESPONSIVE)
 Regulasi feedback juga telah digunakan untuk
pengembangan suatu sistem penghantaran obat
biorespon oleh horbett dan kawan kawan
 Sistem ini dilakukan dengan cara sediaan obat
dimasukkan ke dalam suatu membran polimer
bioresponsif
 Polimer bioresponsif yang digunakan bersifat dapat
ditembus obat
 Dikendalikan oleh konsentrasi suatu agen biokimia di
dalam jaringan dimana sistem tersebut ditempatkan
4. SISTEM PENGHANTARAN OBAT
TARGET TERTENTU
 Penghantaran obat ke target yang dibutuhkan untuk
pengobatan yang melalui suatu proses yang kompleks
 Penghantaran obat pelepasan terkendali ini, perlu dikaji
mulai dari : bentuk, pengendalian kecepatan pelepasan
obat dari sistem penghantaran, transpor molekul obat
dari sistem penghantaran kepada sasaran jaringan,
sehingga sasaran utama dapat dicapai secara optimal dan
aman.
Sediaan tersusun dari polimer sumsum terbiodegradasi dan
non-immunogenik yang mempunyai 3 tipe yang berfungsi
sebagai pengikat sbb.
1. Bagian target spesifik, sistem penghantaran obat untuk
target jaringan atau sel
2. Suatu pemecahan yang membolehkan sistem
penghantaran obat untuk ditranspor ke target jaringan
3. Suatu bagian obat yang diikat secara kovalen pada
sumsum polimer melalui suatu pengatur jarak dan
berisi suatu pemecah dan hanya dapat dipecah oleh
suatu enzim spesifik pada target sasaran.
Beberapa hal yang rasional untuk penghantaran obat target tertentu:
1. Penghantaran khusus untuk kompartemen spesifik (dan/atau
penyakit)
2. Jalan masuk untuk bagian yang tidak tercapai dengan cara-cara
sebelumnya, misalnya organisme infeksi intraseluler
3. Penghindaran obat dan tubuh dari penempatan yang tidak
diketahui yang mengatur reaksi dan metabolisme yang tidak
diinginkan
4. Pengendalian kecepatan dan cara-cara penghantaran untuk
reseptor farmakologi.
5. Pengurangan dalam jumlah penggunaan zat aktif yang prinsipal
dan efisien.

Beberapa bahan yang digunakan adalah berupa polimer


terbiodegradasi, lipofilik atau hidrofilik: polimetakrilat dan
polialkilsianoakrilat
 Sistem penghantaran obat ke tempat spesifik atau
pentargetan obat, pada dasarnya memperpanjang
pelepasan obat, untuk mencapai dan menjaga konsentrasi
obat berada pada rentang daerah kadar terapeutik dalam
tubuh, sehingga tidak terjadi pemberiaan obat yang
berulang-ulang
 Secara teoritis, untuk memperlama dan menjaga
konsentrasi obat, perlu dipertimbangkan proses absorpsi
dan eliminasi obat dengan kemungkinan antara lain
memperpanjang Absorbsi, Metabolisme, Ekskresi
DAFTAR PUSTAKA

 Agoes, G., 2008, Sistem Penghantaran Obat Pelepasan


Terkendali, Penerbit ITB, Bandung
 Howard C. Ansel and Nicholas G. Popovich., 1990,
Pharmaceutical Dosage Forms And Drug Delivery
System, 5th.Ed.
 Leon Shargel and Andrew B.C. YU.,1993. Applied
Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 3rd. Ed

Anda mungkin juga menyukai