AINUL HUSNA
NIM : 121010210079
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENANGANAN DIARE
PADA BALITA TINGKAT RUMAH TANGGA DI KAMPUNG TAN SARIL
KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN
ACEH TENGAH TAHUN 2013
Ainul Husna 1, Hidayana2
xii + 39 halaman : 7 tabel, 11 lampiran
Latar Belakang : Berdasarkan permasalahan yang ada dari observasi peneliti di kampung
Tan Saril menunjukan bahwa adanya perbedaan penanganan diare pada balita tingkat
rumah tangga misalnya menggunakan obat tradisional contoh nya memakai daun jambu
untuk mengobati diare dan ada juga menggunakan obat-obat resep dari dokter.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pendidikan dan
sikap/prilaku ibu rumah tangga dengan penanganan diare pada balita.
Metode Penelitian : penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 s/d 30 Agustus 2013 Penelitian
ini bersifat survei Analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi 50
responden, total sampel dlam penelitian ini adalah 50, teknik penggumpulan data dengan
cara membagikan kuisioner.
Hasil Penelitian : Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
penanganan diare pada balita tingkat rumah tangga dengan p-Value = 0,004 < 0,05.
Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan penanganan diare pada balita
tingkat rumah tangga dengan p-Value = 0,013 < 0,05. Terdapat hubungan yang bermakna
antara sikap/prilaku dengan penanganan diare pada balita tingkat rumah tangga dengan pValue = 0,015 < 0,05.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara pengetahuan, pendidikan dan sikap/prilaku ibu yang mempunyai
balita dengan dengan penenganan diare pada balita tingkat rumah tangga oleh karena itu
penelitian ini dapat menjadi masukan bagi ibu yang memiliki anak balita agar dapat
memberikan penanganan secara tepat i tingkat rumah tangga.
Kata kunci
Kepustakaan
ABSTRACT
FACTORS RELATED TO THE TREATMENT OF DIARRHEA IN CHILDREN IN
THE HOUSEHOLD SARIL TAN VILLAGE DISTRICT DISTRICT BEBESEN
ACEH MIDDLE OF 2013
Ainul Husna 1, Hidayana2
Background : According to ( Alexander , 2000) Diarrhea is one of the major causes of
morbidity and mortality in children worldwide . Diarrhea is also an important health
problem in Indonesia. This is certainly related to diarrhea disease management efforts
undertaken by mothers of the household as the first response for patients with diarrhea ,
because if the handler does not exactly cause diarrhea sufferers complain of pain and
diarrhea-diarrhea .
Objective: To determine the relationship of knowledge , education and attitude / behavior
housewife with treatment of diarrhea in infants .
Methods : This research is deskrpitif Analytics with cross sectional approach , using a
questionnaire in which the research was conducted on 9 s / d August 15, 2013 , consisted of
the study variables of knowledge , education and attitude / behavior of mothers with
toddlers where technique sampling using total the entire population of mothers with
children under five account for 50 people .
Results : There is a significant relationship between knowledge of the treatment of diarrhea
in infants household level with P - Value = 0.004 < 0.05 . There is a significant relationship
between education and treatment of diarrhea in infants household level with P - Value =
0.013 < 0.05 . There is a significant relationship between attitudes / behavior with the
treatment of diarrhea in infants household level with P - Value = 0.015 < 0.05 .
Conclusion : Based on the results of this study concluded that there is a significant
relationship between knowledge , education and attitude / behavior of mothers with
children under five with diarrhea in infants penenganan household level , therefore this
study can be input for mothers with children under five to be able to provide i appropriately
handling the household level .
Keywords
PERNYATAAN PERSETUJUAN
MENGETAHUI
KETUA PRODI D-IV KEBIDANAN
STIKES UBUDIYAH
PENGESAHAN PENGUJI
JUDUL
NAMA MAHASISWA
NIM
: AINUL HUSNA
: 121010210079
Menyetujui :
PENGUJI I
(AGUSSALIM, SKM,M.Kes)
MENYETUJUI :
KETUA STIKES KEBIDANAN
PENGUJI II
MENGETAHUI :
KETUA PRODI D-IV KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita semua, sehingga dengan izin-NYA
peneliti dapat menyelesaikan skripsi D-IV Kebidanan Klinik yang berjudul Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat Rumah Tangga di
Kmpung Tan Saril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2013. Skripsi ini
disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada program studi D-IV
Kebidanan Klinik di Stikes UBudiyah Banda Aceh.
Penyusunan penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan,
pengarahan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dedy Zefrizal, ST selaku Ketua Yayasan Pendidikan UBudiyah Indonesia
2. Ibu Marniati, M. Kes selaku ketua Stikes UBudiyah Banda Aceh.
3. Ibu Cut Rosmawar, SST selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan Stikes UBudiyah Banda
Aceh.
4. Hidayana SKM,MPH selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing dan membantu penyusunan skripsi.
5. Bapak Tamar Jaya selaku reje Tan Saril yang mana telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di kampung Tan Saril.
6. Teristimewa kepada Orang tua serta suami dan keluarga tercinta yang telah banyak
memberikan bantuan dan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantu
dalam penyusunan penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skipsi ini masih banyak kekurangan baik dari
segi penampilan, penulisan dan pembahasannya. Oleh karena itu, peneliti senantiasa
mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat peneliti pergunakan demi
kesempurnaan dalam penelitian dan penulisan selanjutnya.
Akhirnya peneliti berharap semoga Allah dapat memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah.
(Peneliti)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................
PERNYATAAN PENGESAHAN .................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ABSTRAK .......................................................................................................
ABSTRACT ....................................................................................................
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan Penulis ..............................................................................
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................
1
4
4
5
5
7
7
7
8
9
10
12
14
14
14
16
17
19
20
20
28
29
34
37
38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Definisi Operasional ............................................................................
20
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare
Pada Balita Tingkat Rumah Tangga BerdasarkanPengetahuan Di
Kampung Tan SarilTahun 2013 .......................................................... 27
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare
Pada Balita Tingkat Rumah Tangga Berdasarkan Pengetahuan Di
Kampung Tan Saril Tahun 2013 ......................................................... 28
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare
Pada Balita Tingkat Rumah Tangga Berdasarkan Sikap/Prilaku Di
Kampung Tan Saril Tahun 2013 ......................................................... 28
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penanganan Diare Pada Balita Tingkat Rumah
Tangga Di Kampung Tan Saril Tahun 2013 ....................................... 29
Tabel4.5 Hubungan Pengetahuan Dengan Penanganan Diare Pada BalitaTingkat
Rumah Tangga Di Kampung Tan Saril Tahun 2013 .......................... 30
Tabel 4.6 Hubungan Pendidikan Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat
Rumah Tangga Di Kampung Tan Saril Tahun 2013 .......................... 31
Tabel 4.7 Hubungan Sikap/Prilaku Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat
Rumah Tangga Di Kampung Tan Saril Tahun 2013 .......................... 32
DAFTAR GAMBAR
19
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
Kuisioner Penelitian
4.
Kunci Jawaban
5.
Surat Izin Penelitian Dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) UBUDIYAH
Banda Aceh
6.
7.
Output SPSS
8.
9.
Lembar Konsultasi
BAB I
PENDAHULUAN
Diare Pada Balita Tingkat Rumah Tangga Di Kampung Tan Saril Kecamatan bebesen
Kabuapten Aceh Tengah Tahun 2013.
Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan dan informasi sehingga dapat melakukan peningkatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2.
3.
Bagi Penulis
Sebagai penerapan proses berfikir secara ilmiah dalam menganalisa masalah,
juga sebagai media untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diare
2.1.1
Pengertian Diare
Menurut Zul (2008) diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang lembek sampai mencair dan
bertambah frekuensi lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dari 1 hari).
2.2.2 Etiologi
Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya,
(Alimul, 2006).
a. Faktor infeksi
Infeksi saluran pencernaan, merupakan penyebab utama diare pada anak, infeksi
ini meliputi : infeksi virus dan infeksi parasit. Sedangkan infeksi di luar alat
pencernaan, sering terjadi pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.
b. Faktor mal absorbs; faktor ini meliputi kekurangan
protein, faktor makanan, misalnya makanan basi, beracun dan alergi terhadap
makanan.
c. Faktor psikologis, akibat rasa takut dan cemas juga dapat menyebabkan diare.
2.2.3 Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare (Maryunani, 2010).
a. Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (minsalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekrasi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya
timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
c. Manifestasi klinis
Perjalanan dari penyakit diare ditandai dengan pasien mula-mula cengeng,
gelisah suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makanan berkurang atau tidak
ada, kemudian timbul diare. Tinja berbentuk cair, kemungkinan disertai lendir
dan bercampur darah. Gejala muntah biasa timbul sebelum atau sudah diare dan
dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien telah banyak kehilangan
cairan dan elektrolit, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi
cekung (pada bayi), selaput lendir bibir serta kulit tampak kering, (Maryunani,
2010).
2.2.4 Patofisiologi
Anak-anak yang tidak mendapatkan perawatan yang baik selama diare akan
jatuh pada keadaan-keadaan seperti dehidrasi, gangguan keseimbangan asam-basa,
hipoglikemia, gangguan gizi dan gangguan sirkulasi, (Maryunani, 2010). Balita
yang tidak mendapatkan perawatan yang baik selama diare dapat mengalami
keadaan sebagai berikut :
a. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak dari pada pemasukan air.
Menurut Sudarmoko (2011) dehidrasi dapat dibagi menjadi dua yaitu dehidrasi
ringan dan dehidrasi berat.
1. Dehidrasi ringan : Meningkatnya rasa haus, Kegelisahan atau rewel,
menurunya elastisitas kulit, mulut dan lidah kering, Mata yang kering karena
tidak adanya air mata.
2. Dehidrasi berat ditandai dengan tangan dan kaki yang lembab, terlihat lemah
tidak sadar, tidak mampu untuk minum, hilangnya elastisitas kulit secara
sepenuhnya, tidak ada air mata, lapisan lendir yang sangat kering pada mulut,
pengurangan volume air seni yang parah bahkan tidak adanya air seni.
3. Gangguan asam basa
Menurut Maryunani (2010) ganggun asam basa biasanya terjadi karena
kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan asam basa (asidosis metabolic, hipokalemia).
metabolic
Nutrisi
Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk
menghindari efek buruk pada status gizi. Agar pemberian diet pada anak dengan
diare akut dapat memenuhi tujuannya. Pemberian air susu ibu diutamakan pada
bayi, pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, pemberian vitamin dan
mineral dalam jumlah yang cukup. Khusus untuk penderita diare karena
malabsorbsi diberikan makanan sesuai dengan penyebabnya, antara lain: Mal
absorbsi lemak diberikan trigliserida rantai menengah, Intoleransi Laktosa
diberikan makanan rendah atau bebas laktosa, Panmalabsorbsi diberikan
makanan rendah laktosa, parenteral nutrisi dapat dimulai apabila ternyata dalam
4-7 hari masukan nutrisi tidak optimal, (Suandi, 1999).
2.2.6 Medikamentosa
Pengobatan yang dapat diberikan yaitu antara lain memperbaiki ketidak
seimbangan elektrolit dan dehidrasi, pengobatan yang spesifik bila terdapat penyakit
antara lain:
a. Pengobatan A
Digunakan untuk mengatasi diare tanpa dehidrasi, meneruskan terapi diare
dirumah, memberikan terapi awal bila anak terkena diare lagi. Cairan rumah
tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan cair (sup, air tajin, air matang).
Guna larutan oralit untuk anak seperti dijelaskan sebagai berikut :
1. Untuk umur <12 bulan jumlah oralit yang diberikan saat BAB yaitu 50-100
ml, dan jumlah oralit yang disediakan di rumah yaitu 400 ml/hari (2 bungkus);
2. Untuk umur 1-4 tahun jumlah oralit yang diberikan tiap BAB yaitu 100-200
ml, dan jumlah oralit yang disediakan dirumah adalah 600-800 ml/hari (3-4
bungkus);
3. Untuk umur > 5 tahun jumlah oralit yang diberikan tiap BAB yaitu 200-300
ml, dan jumlah oralit yang disediakan dirumah adalah 800-1000 ml/hari (4-5
bungkus).
b. Pengobatan B
Dalam 3 jam pertama, diberikan 5 ml/kg BB atau bila berat badan anak tidak
diketahui dan atau memudahkan dilapangan, diberikan oralit paling sedikit sesuai
dengan berikut :
1. Untuk umur < 4 bulan jumlah oralit yang diberikan 200-400 ml;
2. Untuk umur 4-<12 bulan jumlah oralit yang diberikan 400-700 ml;
3. Untuk umur 1-<2 tahun jumlah oralit yang diberikan 700-900 ml;
4. Untuk umur 2-<5 tahun jumlah oralit yang diberikan 900-900 ml;
5. Bila anak menginginkan lebih banyak oralit berikanlah. Dorong ibu untuk
memberikan ASI. Untuk bayi < 6 bulan yang tidak mendapatkan ASI, berikan
juga 100-200 ml air masak selama masa ini.
c. Pengobatan C
Digunakan untuk mengatasi diare dengan derajat dehidrasi berat. Pertama-tama
berikan cairan intravena, nilai setelah 3 jam, jika keadaan anak sudah cukup baik maka
berikan oralit. Setelah 1-3 jam berikutnya nilai ulang anak dan pilihlah rencanpa
pengobatan yang sesuai dan beri juga tablet zinc.
2.2.7 Pencegahan
Diare dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Adapun
cara pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara :
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu:
1. Sebelum makan;
2. Setelah buang air besar;
3. Sebelum memegang bayi;
4. Setelah menceboki anak;
5. Sebelum menyiapkan makan.
b. Meminum air minuman sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;
c. Pengolahan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, dll);
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya mengunakan jamban
dengan tangki septic (Zein, 2004).
2.2.1 Pengetahuan
Pengetahuan
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Menurut Notoadmodjo (2002)
pengetahuan yang cukup dalam dominan kognitif melalui 6 tingkatan, yaitu
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai meningkat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,
oleh karena itu Tahu ini adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah, kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendifinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginprestasikan materi tersebut dengan benar.
3. Penerapan (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau sesuatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitanya satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan pada kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.2.2 Pendidikan
Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, pendidikan
terencana
untuk mewujutkan
kecerdasan,
(stoppard,2007 ). Pada
umumnya
semakin
tinggi
tingkat
pengetahuan
2.2.3 Sikap/prilaku
1. Pengertian sikap
Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling
banyak didefinisikan dan ada yang mengannggap sikap hanyalah sejenis motif yang
diperoleh melalui proses belajar, ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf
sebelum memberikan respon (Rakhmat, 2007). Sikap secara sederhana dari bagaimana
kita suka atau tidak suka terhadap beberapa hal (Ningsih, 2008).
Notoatmodjo (2010) berpendapat bahwa sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, sehingga secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dalam
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus
sosial.
4. Konsep Sikap
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa konsep tentang sikap yang dapat
dijadikan acuan untuk pengukuran sikap, antara lain:
a. Sikap merupakan tingkat afeksi yang positif dan negatif yang dihubungkan dengan
objek.
b. Sikap dilihat dari individu yang menghubungkan efek yang positif dengan objek
atau sebaliknya.
c. Sikap merupakan penilaian atau pendapat individu terhadap objek.
2.3 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian pada umumnya adalah kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang diinginkan, diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang
dilakukan, ( Notoatmodjo, 2005). Untuk memperjelas pernyataan diatas, berikut
penjabaran kerangka konsep dalam bentuk skema adalah sebagai berikut :
Variabel Denpenden
Variabel Independen
Pengetahuan
Pendidikan
Penanganan diare
pada balita tingkat
rumah tangga
Sikap/prilaku
2.4 Hipotesa
Di duga sementara apakah variabel pengetahuan, pendidikan dan
informasi sebagai (Variabel Dependen)
dan
penanganan
diare
pada
sumber
balita
tingkat rumah tangga sebagai ( variabel Independen ), dari variabel tersebut maka
hipotesisnya adalah:
Ha :
rumah
tangga
di
rumah
tangga
di
Operasional
adalah
mendefinisikan
variable
observasi
secara Operasional
peneliti
untuk
NO
Variabel
Penelitian
Defenisi
Operasional
Cara
Ukur
Alat Ukur
Skala
Ukur
Hasil
Ukur
Ordinal
a. Benar
b. Salah
Variabel Independen
1.
Penangann
diare
Suatu upaya
responden
dalam
penanganan
diare pada
balita tingkat
rumah tangga
Wawancara
Kuesioner
Variabel Dependen
1.
Segala sesuatu
yang diketahui Wawancara
ibu tentang
- > 50 %
Pengetahuan
penanganan
- 50 %
diare tingkat
rumah tangga
Menyebarkan
Kuesioner
Berupa soal 15 Ordinal
choice
2. Pendidikan
Jenjang
Wawancara
pendidikan
- SMA/D3 Menyebarkan
formal terakhir - SD/SMP Kuesioner
Ordinal
yang pernah di
selesaikan ibu
Sikap /
prilaku
Adanya
tanggapan
yang timbul
Wawancara Menyebarkan
dari ibu rumah - > 25
Kuesioner
Ordinal
tangga dalam - 25
menangani
diare
3.
a,Baik
b. Kurang
a. Tinggi
b. Dasar
a.Positif
b.Negatif
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang
mempunyai anak balita yang pernah mengalami diare di Kampung Tan Saril
Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2013 yang berjumlah 50 ibu.
3.2.2. Sampel
3.4.
Pengumpulan Data
3.4.1 Tehnik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer melalui
penyebaran kuesioner. Data primer pada penelitian ini mencakup pengetahuan,
pendidikan dan informasi tentang penanganan diare tingkat rumah tangga yang di
dapat langsung dari responden. Proses penelitian dilakukan dengan cara :
1. Mengunjungi Kampung Tan Saril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
3.6.2.Analisis data
1. Analisa Univariat
Tehnik analisa data yang digunakan untuk mengetahui cara penangan Diare
yang dilakukan oleh ibu-ibu di Kampung Tan saril Kecamatan Bebesen,
menggunakan statistik persamaan analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap
variabel dan hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan frekuensi dari tiap variable.
Selanjutnya menentukan presentase (p) untuk tiap-tiap kategori atau variabel
dengan menggunakan rumus sebagai berikut, (Machfoedz, 2005).
P=
x 100%
Keterangan :
P
: Persentase
: jumlah sampel
2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat merupakan Analisa hasil dari variable-variabel yang diduga
mempunyai hubungan dengan variable berikut . analisa yang digunakan adalah hasil
untuk menguji Hipotesa dilakukan analisas statistik dengan menggunakan uji data
katagori chi-square test (x) pada tingkat kenaikannya dalah 95% (P< 0,03)
sehingga dapat diketahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna secara statistic
dengan menggunakan program khusus SPSS For Windows. Melalui perhitunga chisquare selanjutnya ditarik suatu kesimpulan, bila nilai P lebih kecil dari nilai Alpha
(0,05) maka HO ditolak dan HA diterima. Yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variabel terikat dengan variable bebas.
Perhitungan
yang
digunakan
pada
hji
chi-square
untuk
program
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengetahuan
Baik
Kurang
Jumlah
Sumber : diolah tahun 2013
Frekuensi
31
19
50
%
62
38
100
2. Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare
Pada Balita Tingkat Rumah Tangga Berdasarkan
Pengetahuan Di Kampung Tan Saril
Tahun 2013
No
1
2
Pendidikan
Tinggi
Dasar
Jumlah
Sumber : diolah tahun 2013
Frekuensi
27
23
50
%
54
46
100
3. Sikap/Prilaku
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare
Pada Balita Tingkat Rumah Tangga Berdasarkan
Sikap/Prilaku Di Kampung Tan Saril
Tahun 2013
No
1
2
Sikap/Prilaku
Positif
Negatif
Jumlah
Sumber : diolah tahun 2013
Frekuensi
22
28
50
%
44
56
100
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa 50 responden yang mempunyai sikap Negatif
sebanyak 28 orang (56%).
Penanganan Diare
Benar
Salah
Jumlah
Sumber : diolah tahun 2013
Frekuensi
29
21
50
%
58
42
100
Tabel 4.5
Hubungan Pengetahuan Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat
Rumah Tangga Di Kampung Tan Saril
Tahun 2013
Penanganan Diare pada
Balita Tingkat RT
No Pengetahuan
Benar
Salah
f
%
f
%
1
Baik
23
74,2
8
25,8
2
Kurang
6
31,6
13
68,4
Total
29
58
21
42
Sumber : diolah tahun 2013
Jml
p
Value
31
19
50
100
100
100
0,004
Jml
p
Value
23
27
50
100
100
100
0,013
secara benar sebanyak 20 orang (74,1%) dan penanganan diare pada balita tingkat
rumah tangga secara salah sebanyak 7 orang (25,9%).
Hasil analisis statistik dengan menggunakan chi-square test diperoleh nilai
p=0,013 < 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara Pendidikan dengan penanganan
diare pada balita tingkat rumah tangga di kampung tan saril tahun 2013.
3. Hubungan Sikap/Prilaku Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat
Rumah Tangga
Tabel 4.7
Hubungan Sikap/Prilaku Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat
Rumah Tangga Di Kampung Tan Saril
Tahun 2013
No
Sikap/Prilaku
1
2
Positif
Negatif
Total
Sumber : diolah tahun 2013
Jml
p
Value
26
24
50
100
100
100
0,015
tangga secara salah sebanyak 15 orang (62,5%) dan penanganan diare pada balita
tingkat rumah tangga secara benar sebanyak 9 orang (37,5%).
hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Seriani (2006) yang
menunjukan tidak adanya hubungan tingkat pendidikan dengan penanganan
kejadian diare pada balita.
Menurut asumsi peneliti pendidikan mempengaruhi atau ada hubungannya
dengan penanganan diare pada balita tingkat rumah tangga. Karena semakin baik
pendidikan responden maka semakin baik pula responden memberikan penanganan
diare pada balita, tetapi perlu di ingat dari perbedaan hasil penelitian diatas mungkin
karena adanya perbedaan karakteristik responden di suatu daerah dengan daerah
yang lain sehingga pemahaman terhadap diare dan penanganannya pun juga
berbeda.
3. Hubungan Sikap/Prilaku Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat
Rumah Tangga
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 26 Responden yang mempunyai sikap
positif dengan penanganan diare pada balita tingkat rumah tangga secara benar
sebanyak 20 orang (76,9%) dan dengan penanganan diare pada balita tingkat rumah
tangga secara salah sebanyak 6 orang (23,1%). Sedangkan 24 responden yang
mempunyai sikap negatif
tangga secara salah sebanyak 15 orang (62,5%) dan penanganan diare pada balita
tingkat rumah tangga secara benar sebanyak 9 orang (37,5%).
statistik dengan menggunakan chi-square test diperoleh nilai
Hasil
analisis
ini berarti ada hubungan antara Sikap/Prilaku dengan penanganan diare pada balita
tingkat rumah tangga di kampung tan saril tahun 2013.
Sikap merupakan tingkat afeksi positif dan negatif terhadap objek yang diamati,
Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa konsep tentang sikap yang dapat
dijadikan acuan untuk pengukuran sikap, antara lain sikap merupakan tingkat afeksi
yang positif dan negatif yang dihubungkan dengan objek dan sikap dilihat dari
individu yang menghubungkan efek yang positif dengan objek atau sebaliknya.
Jadi menurut asumsi peneliti sikap ibu terhadap penanganan diare pada balita
tingkat rumah tangga adalah berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan,
pendidikan dan pengalaman pribadi yang ibu dapati. Sikap/prilaku dalam
menangani balita yang mengalami diare bersifat individual dan tergantung kepada
kepribadian orang tuanya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 50 responden di Kampung Tan
Saril Kecamataan Bebesen Kabupaten Aceh Tengan Tahun 2013, maka dapat disimpulkan
beberapa hal yaitu :
1. Ada hubungan antara Pengetahuan dengan penanganan diare pada balita tingkat
rumah tangga di kampung tan saril tahun 2013.
2. Ada hubungan antara Pendidikan dengan penanganan diare pada balita tingkat
rumah tangga di kampung tan saril tahun 2013.
3. Ada hubungan antara Sikap/Prilaku dengan penanganan diare pada balita tingkat
rumah tangga di kampung tan saril tahun 2013.
5.2 Saran
1. Bagi responden
Bagi responden khususnya bagi ibu yang mempunyai balita agar lebih aktif
atau bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam penanganan masalah diare
terhadap balita.
2. Bagi paeneliti selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti-peneliti lainnya untuk dapat melakukan
penelitian selanjutnya dengan menggunakan sampel yang lebih besar, menggunaka
DAFTAR PUSTAKA
Alexander et al. 2006, Praktek Kebidanan Riset Dan Isu, EGC, Jakarta.
Alimul Aziz A. 2006, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Salemba Medika
Jakarta.
Budiarto, E. (2001) Biostatistika Untuk Kedokteran dan Masyarakat. EGC. Jakarta
___________. 2007, Metodelogi Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data, Rineka
Cipta, Jakarta.
___________. 1996, Kamus Saku Kedokteran Dorland, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2001. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan .Trans Info
Media. Jakarta.
___________. 2009. Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru Lahir . Jakarta.
Maryunani A. 2010, Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Trans Info Media. Jakarta.
Machfoedz, 2008, Metode Penelitian, Fitramaya, Yogyakarta.
Notoatmodjo, 2005, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
___________, 2002, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Nursalam, 2003, Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek
Professional, Salemba Medika. Jakarta.
Keperawatan
Lampiran 1
Saya Mengecapkan terima kasih atas tawaran berpartisipasi dalam penelitian yang
berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat
Rumah Tangga Di Kampung Tan Saril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah
Tahun 2013 yang ditulis oleh saudari Ainul Husna.
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi menjadi Responden
dalam penelitian ini dengan sukarela, dengan syarat hasil penelitian ini tidak menimbulkan
akibat bagi saya.
Hormat Saya
Responden
Lampiran 2
Sehungan dengan Skripsi yang saya lakukan dengan Judul Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Penanganan Diare Pada Balita Tingkat Rumah Tangga Di Kampung
Tan Saril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2013, dan merupakan
Syarat untuk mendapatkan Gelar sarjana Sains Terapan.
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber data untuk
mengharapkan kesediaan anda menjadi Responden dan menjawab pertanyaan yang ada
dalam Kuisioner dengan suka rela dan Jujur. Informasi yang anda berikan dan sumber data
yang ada di Kuisioner ini akan dijaga kerahasiaanya .
Atas kerjasama dan kepercayaan yang anda berikan , saya ucapkan terima kasih .
Hormat saya ,
Peneliti
Ainul Husna
Nim : 121010210079
:
:
I.
PENDIDIKAN
Pendidikan formal terakhir :
a). Tidak sekolah/ tidak tamat SD
b). Sekolah Dasar/ sederajat
c). Sekolah Menengah Pertama/ sederajat
d). Sekolah Menengah Atas/ sederajat
e). Perguruan Tinggi/ Akademi
II.
PENGETAHUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan diare?
a. Muntah
b. Mencret
c. Muntah dan mencret
d. Tidak tahu
2. Berapa kali buang air besar dalam sehari hingga disebut sebagai penderita
diare?
a. 1-3 kali
b. Lebih dari 3 kali dan tinjanya encer
c. Berapa kalipun asalkan tinjanya padat
d. Tidak tahu
3. Apa saja yang dapat menyebabkan diare, kecuali?
a. Kuman Penyakit
b. Tidak cuci tangan sebelum makan
c. Air yang kotor
d. Air yang bersih
III.
IV.
SIKAP/PRILAKU
Keterangan :
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
RR
: Ragu-Ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
NO
PERNYATAAN
SS
S
RR
TS
STS
1. Ibu memberikan oralit pada anak
yang sedang diare
2. Ibu memberikan cairan tambahan
misalnya larutan gula garam/kuah
sayur/air tajin pada anak yang
sedang diare
3. Ibu memberikan obat-obatan
penghenti diare kepada anak
4. Ibu mengurangi porsi makanan
anak jika sedang diare
5. Ibu memberikan air putih yang
lebih banyak dari biasanya pada
anak yang sedang diare
6. Ibu memberikan antibiotika pada
anak yang sedang diare tanpa
resep dokter
7. Ibu mendatangi pusat kesehatan
(misalnya puskesmas atau dokter)
jika anak terlihat lesu dan tidak
mau makan/minum
8. Ibu mencuci botol susu/dot
dengan air yang bersih dan sabun
sebelum digunakan
9. Ibu selalu mencuci tangan
sebelum memasak atau menyuapi
anak
10. Ibu memberi makanan kaya
kalsium untuk mempercepat
penyembuhan diare anak, seperti
pisang, buah segar, air kelapa
hijau
PENANGANAN
1. Kemana ibu harus membawa anaknya jika terkena diare bila mencretnya
parah sekali ?
a.
b.
c.
d.
Puskesmas
Rumah sakit
Praktik bidan
Mengobati sendiri
2. Jika anak muntah saat diberi oralit, apakah pemberian oralit harus
dihentikan?
a. Hentikan pemberian oralit dan tidak perlu dilanjutkan
b. Tetap berikan dengan jumlah lebih banyak
c. Hentikan sejenak, lalu lanjutkan pemberian secara perlahan
d. Beri makanan
3. Perlukah diberikan obat penghenti diare pada anak seperti entrostop, diapet,
dll?
a. Perlu dan langsung diberikan pada anak yang diare
b. Diberikan jika anak buang air besar lebih dari 3 kali
c. Tidak perlu diberikan
d. Perlu jika anak buang air besar masih 1 kali
4. Hal yang sebaiknya dilakukan pertama kali jika anak mengalami diare
yaitu
a. Biarkan sampai berhenti
b. Segera bawa ke puskesmas atau dokter
c. Segera beri cairan tambahan
d. Mengobati sendiri di rumah
5. Ketika anak ibu buang air besar tidak seperti biasanya sebaiknya ibu
langsung memberikan, kecuali?
a. Oralit
b. Gula, garam dan air
c. Sirup
d. Air putih
KUNCI JAWABAN
PENGETAHUAN
1. C
11. C
2. B
12. A
3. D
13. C
4. D
14. B
5. C
15. B
6. D
7. A
8. A
9. C
10. A
SIKAP/PRILAKU
1. SST
6. STS
2. SST
7. SST
3. SST
8. SST
4. STS
9. SST
5. SST
10. SST
PENANGANAN
1. A
2. C
3. C
4. D
5. C
Lampiran 5
YAYASAN PENDIDIKAN UBUDIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES
BANDA ACEH
Jalan Alue Naga Desa Tibang Banda Aceh Telp. (0651) 7555566
No
: 392/D-IV/STIKes/UB/2013
Lamp
:-
Perihal
Banda Aceh,
2013
Kepada Yth
Kepala Desa Kampung Tan Saril
diTempat
Dengan Hormat,
Sebagai salah satu persyaratan Akademik untuk mendapat gelar Sarjana Saint Terapan
(SST), maka setiap mahasiswa Program Studi D-IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) UBudiyah Banda Aceh yang akan menyelesikan studinya diharuskan
menyusun sebuah skripsi. Untuk tujuan tersebut diatas, kami mohon bantuan dan kerja
sama Bapak/Ibu untuk dapat memberikan izin kepada :
Nama
: AINUL HUSNA
NIM
: 121010210079
Semester
: II (Dua)
Prodi
Judul Skripsi
Untuk melakukan penelitian dan pengambilan data-data yang diperlukan oleh mahasiswi
tersebut dalam rangka penyusunan Skripsi tersebut. Perlu juga kami sampaikan bahwa
menyangkut dengan segala biaya yang ditimbulkan akan ditanggung sendiri oleh
mahasiswa yang bersangkutan.
Demikian surat ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan
terima kasih.
: Ainul Husna
Nim
: 121010210079
Jurusan
: D-IV Kebidanan
Judul Skripsi : Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Penanganan Diare Pada Balita
Tingkat Rumah Tangga di Kampung Tan Saril Kecamatan Bebesen
Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2013.
Pembimbing : Hidayana SKM,MPH
No
1.
Tanggal
15 Februari 2013
Bimbingan
- Konsultasi
judul
- Revisi
- Konsultasi
BAB I, II dan
III
Masukan / saran
- ACC judul
2.
20 Februari 2013
Perbaikan BAB
I,II dan III
3.
25 Februari 2013
Revisi BAB
I,II dan III
Perbaikan BAB
I,II dan III
02 Maret 2013
Revisi akhir
BAB I,II dan
III
Perbaikan BAB
I,II dan III
5.
10 Maret 2013
Koreksi
Kuisionar
Perbaikan
Kuisioner
6.
20 Maret 2013
Koreksi
Kuisioner dan
Daftar Pustaka
Perbaikan
Kuisioner dan
Daftar Pustaka
Paraf
7.
10 April 2013
Proposal
ACC Proposal
8.
16 Agustus 2013
Perbaikan BAB IV
dan BAB V
9.
17 Agustus 2013
10.
20 Agustus 2013
Konsultasi
BAB IV dan
BAB V
Koreksi Judul
Tabel
Koreksi Tabel
Koreksi
Pembahasan
Perbaikan Judul
Tabel
Perbaikan Tabel
Perbaikan
Pembahasan
11.
29 Agustus 2013
12.
30 Agustus 2013
13.
31 Agustus 2013
Koreksi
Kesimpulan
dan Saran
Koreksi daftar
Tabel ,
Gambar,
Lampiran, dsb
Skripsi
Perbaikan
Kesimpulan dan
Saran
Lengkapi Daftar
Tabel, Gambar,
Lmpiran, dsb
ACC Skripsi