KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Koordinator Penunjang Medik : Etty Andriati
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Pengolahan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk menjamin
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini adalah :
2.1. Proses perencanaan dan pengadaan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan
di Puskesmas Nelayan
2.2. Proses penerimaan dan penyimpanan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan.
2.3. Proses distribusi obat dan bahan kesehatan habis pakai dari UPPF Dinkes Kabupaten.
2.4. Proses pelayanan resep obat dan bahan kesehatan habis pakai.
2.5. Pemilahan dan penyerahan obat yang rusak dan kadaluarsa.
3. REFERENSI
3.1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 085/MENKES/PER/I/1989 Tentang Kewajiban Menuliskan
Resep atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
3.2. Keputusan Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Bina Obat Pabrik dan
7.3.2. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai beserta tanda bukti LPLPO.
7.3.3. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Kartu Stok Obat dan kemudian
menyimpannya dalam gudang obat.
7.4. Penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan habis pakai yang berasal dari dana
Puskesmas Nelayan
7.4.1. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai dari PBF atau Apotik.
7.4.2. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Sistem Informasi Puskesmas
(Transakasi pembelian) dan menyimpannya dalam Kamar Obat.
7.5. Distribusi obat dan alat kesehatan habis pakai dari gudang GFK
7.5.1. Unit-unit pelayanan Puskesmas mengajukan permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai
setiap hari dengan menggunakan LPLPO.
7.5.2. Petugas Obat melayani dan merekap permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai dari unitunit pelayanan Puskesmas.
7.5.3. Petugas Obat mengeluarkan obat/bahan kesehatan habis pakai atas permintaan petugas
pelayanan puskesmas secara FEFO dan mencatat barang keluar pada Kartu Stok Obat.
7.5.4. Petugas Obat mengeluarkan obat/ bahan kesehatan habis pakai berdasarkan permintaan dari
unit pelayanan Puskesmas tiap hari.
7.5.5. Petugas Obat mencatat pengeluaran obat/ bahan kesehatan habis pakai dari Gudang Obat.
7.5.6. Selanjutnya Petugas Obat mendistribusikan ke tiap Unit Pelayanan.
7.5.7. Petugas Unit Pelayanan menerima barang dengan menandatangani LPLPO Sub Unit
Pelayanan.
7.5.8. Petugas Obat mengisi Buku Gudang pada akhir bulan berdasarkan LPLPO Sub Unit
Pelayanan.
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Koordinator UGD : Ria Oktorini AMd.Kep
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur Pelayanan Gawat Darurat bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan pasien gawat
darurat.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini mengatur :
Tata cara pelayanan pasien gawat darurat mulai pasien datang sampai mendapatkan penanganan
dari Unit Gawat Darurat.
3. REFERENSI
3.1. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004.
3.2. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat DEPKES RI DIRJEN PELAYANAN MEDIK DIREKTORAT
RUMAH SAKIT KHUSUS DAN SWASTA Tahun 2005.
3.3. Peraturan Daerah 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan Kabupaten
Gresik.
4. DEFINISI
4.1. Triase adalah proses pemilahan/klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatannya dengan
cara anamnesa dan pemeriksaan singkat. Triase dilakukan oleh Dokter UGD/Perawat dan harus
dapat menentukan organ mana yang terganggu dan dapat menyebabkan kematian dan menentukan
penanggulangannya.
4.2. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam kedaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya.
4.3. Darurat tidak gawat adalah suatu keadaan yang memerlukan pertolongan segera, dan bila hal
tersebut tidak dilakukan akan terjadi suatu kegawatan.
4.4. Tidak gawat tidak darurat adalah keadaan (pasien) yang tidak memerlukan pertolongan segera.
4.5. Observasi adalah pengamatan perkembangan keadaan pasien setelah mendapatkan tindakan.
4.6. Dokter Konsultasi adalah yang dokter melakukan konsultansi selama 24 jam.
4.7. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa UGD berdasarkan Peraturan
Daerah yang berlaku.
4.9. Tanda vital adalah indikator yang menunjukkan adanya aktivitas hidup.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Koordinator UGD bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan UGD secara umum
dan kegiatan yang dilakukan oleh paramedis dalam pelayanan UGD.
5.2. Dokter Konsultasi bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan pada saat sedang
dimintakan konsultasi.
5.3. Paramedis UGD/Perawat bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diberikan oleh
Koordinator UGD dalam pelaksanaan pelayanan UGD.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Unit Gawat Darurat memberikan palayanan 24 jam.
6.2. Unit Gawat Darurat melayani pasien gawat darurat dan darurat tidak gawat.
6.3. Unit Gawat Darurat memberikan pelayanan dengan mendahulukan pasien yang paling gawat,
bukan yang datang lebih dahulu.
6.4. Untuk tindakan invasif/tindakan tertentu yang berisiko perlu adanya persetujuan tindakan medis
dari pasien/keluarga pasien dengan mengisi Surat Persetujuan Tindakan Medik.
6.5. Pelayanan pasien ASKES sama dengan pelayanan pasien umum, kecuali:
6.5.1. Pasien ASKES harus menunjukkan Kartu ASKES.
6.5.2. Untuk pasien JAMKESMAS, tata cara pelayanan mengikuti peraturan yang ada dan
kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pasien yang datang diterima Perawat Jaga.
7.2. Di ruang UGD, Perawat Jaga melakukan triase yaitu memilah dalam kategori gawat darurat
mengancam jiwa, gawat darurat tidak mengancam jiwa, gawat tidak darurat, dan tidak gawat darurat.
Selanjutnya Perawat Jaga melakukan anamnesa dan pemeriksaan tanda vital.
7.3. Bersamaan dengan itu, Perawat Jaga melakukan proses administrasi dengan mengisi Buku
Register UGD dan meminta wali/keluarga untuk mendaftar.
7.4. Wali/keluarga pasien yang datang dengan Kartu Berobat pasien untuk pemeriksaan kesehatan di
UGD.
7.5. Pencatatan Rekam Medik pasien dilakukan oleh Perawat Jaga.
7.6. Apabila Perawat Jaga membutuhkan adanya konsultasi untuk tindakan medis, maka Perawat
Jaga menghubungi Dokter untuk melakukan konsultasi. Selanjutnya Dokter membuat instruksi
kepada Perawat Jaga sesuai dengan kondisi pasien :
7.6.1. Bila ternyata pasien telah meninggal, Dokter membuat Surat Keterangan Kematian. Pasien
meninggal diobservasi selama 2 jam.
7.6.2. Bila pasien memerlukan tindakan medik segera, Perawat Jaga melakukan tindakan medik.
7.7. Setelah dilakukan tindakan medik, selanjutnya Perawat Jaga memutuskan pasien bisa
pulang/dirujuk/diobservasi dahulu, dengan ketentuan sebagai berikut :
7.7.1. Apabila setelah dilakukan tindakan kondisi pasien menjadi tidak gawat tidak darurat dan
keadaan umumnya baik, maka pasien tersebut bisa pulang.
7.7.2. Apabila pasien perlu dirujuk, Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah Sakit yang
dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.
7.7.3. Apabila pasien perlu dirawat inap, maka Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah
Sakit yang dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.
7.7.4. Apabila pasien perlu diobservasi, maka paling lama dalam tempo 2 jam Perawat Jaga harus
memutuskan untuk rujuk, rawat inap atau pulang. Bila dalam observasi pasien meninggal maka
Perawat Jaga membuat Surat Keterangan Kematian.
7.8. Sebelum pasien keluar UGD, Perawat Jaga memberikan obat dan membuat rincian biaya
tindakan UGD dan mencatat hasil tindakan dalam Buku Register UGD.
7.9. Keluarga pasien membayar biaya tindakan medik berdasarkan rincian biaya, lalu petugas
memberikan kuitansi bukti pembayaran.
7.10. Petugas Jaga mencatat penerimaan pembayaran pada Buku Register UGD.
7.11. Pasien UGD diperbolehkan keluar UGD dengan diantar oleh Perawat Jaga sesuai keadaannya.
8. LAMPIRAN
8.1. Surat Persetujuan Tindakan Medik
8.2. Surat Keterangan Kematian
8.3. Buku Register UGD
8.4. Formulir Rujukan
8.5. Kartu Berobat
PROSEDUR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Personil TU
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pengaturan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan (selanjutnya disebut diklat) bagi pegawai di Puskesmas Nelayan sebagai media
peningkatan dan pengembangan kemampuan Petugas Puskesmas.
2. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup prosedur ini mengatur :
2.1. Penyelenggaraan diklat bagi pegawai Puskesmas Nelayan mulai dari penyusunan program
diklat, penyelenggaraan sampai dengan pendokumentasiannya
2.2. Prosedur diklat ini berlaku untuk seluruh jabatan fungsional dan struktural Puskesmas Nelayan
baik untuk diklat yang diselenggarakan secara internal dan eksternal
3. REFERENSI
3.1. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil
4. DEFINISI
4.1. Pendidikan dan pelatihan internal adalah pendidikan dan pelatihan yang diadakan di Puskesmas
Nelayan, dimana instruktur diklat berasal dari personel Puskesmas maupun di luar Puskesmas.
4.2. Pendidikan dan pelatihan eksternal adalah diklat yang diselenggarakan oleh pihak ketiga/di luar
Puskesmas termasuk instruktur diklat dan sarana lainnya.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Bagian Tata Usaha bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan
seminar guna peningkatan kompetensi pegawai Puskesmas Nelayan.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas persiapan diklat secara
administratif termasuk sarana pendukung serta pendokumentasian seluruh hasil pelaksanaan diklat
yang telah diikuti oleh pegawai Puskesmas Nelayan dalam arsip pegawai.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Penilai adalah personil Puskesmas Nelayan yang berhak memberikan penilaian terhadap
pegawai yang mengikuti suatu diklat untuk menilai penerapan diklat yang diikutinya dalam pekerjaan.
Secara struktural, Penilai adalah pejabat atasan pegawai yang mengikuti suatu diklat.
6.2. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan berdasarkan Program Pendidikan dan Pelatihan Tahunan
dan penawaran Lembaga di luar Puskesmas ataupun perintah untuk mengikuti diklat dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pendidikan dan Pelatihan Eksternal
7.1.1. Lembaga Pendidikan dan atau Pelatihan mengirimkan Surat Penawaran
Pendidikan/Pelatihan/Seminar kepada Puskesmas Nelayan.
7.1.2. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian),
berdasarkan surat penawaran tersebut.
7.1.3. Kepala Puskesmas memberikan disposisi kepada yang bersangkutan berdasarkan
pertimbangan dari Bagian Tata Usaha.
7.2. Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan Perintah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik
7.2.1. Pemerintah Kabupaten Gresik atau Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mengeluarkan surat
pemberitahuan diklat. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan
Kepegawaian).
7.2.2. Peserta pelatihan dari unit yang ditunjuk menerima pemberitahuan dari Personil TU (Umum
PROSEDUR
PENGELOLAAN PEGAWAI
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Personil Tata Usaha
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :
1. TUJUAN
Prosedur Pengelolaan Pegawai ini bertujuan untuk menetapkan tata cara kegiatan kebutuhan, mutasi
dan pemberhentian pegawai Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini menjelaskan cara-cara :
2.1. Proses Pemenuhan Pegawai di Puskesmas Nelayan
2.2. Proses Pemenuhan Hak Pegawai
2.3. Pengajuan Cuti dan Ijin bagi Pegawai
2.4. Dokumentasi File Pegawai
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
3.2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat.
4. DEFINISI
4.1. Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara yang telah memenuhi syarat yang telah
ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau
diserahi tugas negara lainnya dengan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4.2. Pegawai Tidak Tetap atau Pegawai Harian Lepas adalah pegawai kontrak tidak tetap yang
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang didasarkan
atas kebutuhan Puskesmas untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat
teknis profesional dan administrasi sesuai kebutuhan di unit pelayanan Puskesmas.
4.3. Penilaian Pegawai adalah suatu metode untuk memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai di
Puskesmas Nelayan berupa penilaian positif dan negatif.
4.4. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
4.5. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.
4.6. Jabatan Fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi
keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
4.7. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian
Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.
4.8. Kenaikan Gaji adalah hak yang diberikan atas kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil
terhadap negara.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas administrasi kegiatan kebutuhan
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Pemegang Program UKS : Nikmatuh Zuhro
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelaksanaan program KRR dalam upaya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur :
2.1. Tata cara pembuatan jadwal kegiatan
2.2. Tata cara penyuluhan
2.3. Tata cara pelaporan
3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Undang-Undang Kesehatan.
3.2. Buku Saku Untuk Remaja Usia 14-19 Tahun, Depkes RI & WHO Tahun 1999.
3.3. Buku Pedoman Persiapan Kehamilan, Dinkes Propinsi Jatim Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan
Usila Tahun 2006.
4. DEFINISI
4.1. Klien adalah orang yang memerlukan bantuan tenaga kesehatan atau tenaga khusus (guru
bimbingan dan penyuluhan) untuk menyelesaikan permasalahan yang diderita atau dialaminya.
4.2. Tenaga kesehatan adalah seseorang yang telah lulus pendidikan khusus dan berijasah yang
telah disyahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang dan fungsinya.
4.3. Remaja adalah fase kehidupan manusia antara masa anak menuju ke masa dewasa yaitu antara
usia 10-19 tahun.
4.4. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel-sel
darah putih manusia yang merupakan bagian terpenting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap koordinasi dan pembinaan.
5.2. Koordinator KESGA (Kesehatan Keluarga) bertanggung jawab atas terlaksananya program KRR.
5.3. Programmer KRR bertanggung jawab terhadap terlaksananya program KRR serta melakukan
pencatatan dan pelaporan.
5.4. PPD bertanggung jawab atas terlaksanya program KRR di wilayah masing-masing.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Penyuluhan KRR dilaksanakan pada :
6.1.1. Lembaga Pendidikan Formal : SMP/MTS.
6.1.2. Lembaga Pendidikan Non Formal : Pondok Pesantren
6.2. Sasaran KRR adalah semua remaja usia 14-19 tahun.
7. URAIAN PROSEDUR
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut : Nur Rochimah
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
1. TUJUAN
Prosedur UKGS ini menentukan cara meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah
tingkat dasar di wilayah kerja Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Tata cara promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I)
2.2. Tata cara sikat gigi masal (UKGS Tahap II)
2.3. Tata cara perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III)
2.4. Tata cara pencatatan dan pelaporan
3. REFERENSI
3.1. Buku Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV Seksi II Kesehatan Gigi oleh Departemen Kesehatan
RI, 1983.
3.2. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS Tingkat dasar Provinsi Jawa Timur, 2002.
4. DEFINISI
4.1. UKGS adalah kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang ditujukan kepada anak sekolah dasar
yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus dalam bidang kesehatan gigi dan mulut anak-anak
sekolah.
4.2. Dokter Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Kedokteran Gigi dan
mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya
sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kesehatan gigi dan
mulut.
4.3. Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Keperawatan Gigi
dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan
wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang
keperawatan gigi dan mulut.
4.4. UKGS Tahap I adalah usaha kesehatan gigi sekolah untuk pencegahan kesehatan gigi dan mulut
berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
4.5. UKGS Tahap II adalah kegiatan pencegahan berupa sikat gigi masal, pembersihan karang gigi,
penambalan dengan metode ART.
4.6. UKGS (paripurna) Tahap III adalah pengobatan menyeluruh untuk murid kelas III atas
permintaan dengan maksud menghilangkan rasa sakit, mengendalikan infeksi, tumpatan gigi,
ekstraksi persisitensi dan dilakukan di puskesmas rujukan.
4.9. UKGS KIT adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan gigi diluar gedung,
misal : kaca mulut, sonde, pinset, senter, alat penambalan ART, alat pencabutan gigi susu dan lainlain.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Dokter Gigi bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi
program kesehatan gigi dan mulut.
5.2. Perawat Gigi bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif, serta
bertanggung jawab dalam semua pencatatan dan pelaporan.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelaksanaan UKGS bersamaan dengan pembinaan UKS.
6.2. Sasaran kesehatan gigi dan mulut adalah semua sekolah TK untuk kegiatan promotif dan SD/MI
untuk kegiatan promotif, preventif dan kuratif yang ada di wilayah kerja puskesmas.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Penyusunan Jadwal Kegiatan
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut membuat Jadwal Kegiatan untuk kemudian
dikoordinasikan kepada sekolah yang akan dituju, dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan
kepada sekolah tentang pelaksanaan kegiatan UKGS. Dalam surat pemberitahuan disertakan
permintaan pemberitahuan sebelum pelaksanaan UKGS apabila ada siswa yang membutuhkan
perawatan atau pencabutan gigi yang perlu dilakukan di sekolah.
7.2. Penyusunan Materi Penyuluhan
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut menyusun materi penyuluhan sesuai dengan
tingkatan sekolah.
7.3. Persiapan Alat Peraga
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut mempersiapkan alat peraga dan Buku Kunjungan
Sekolah. Alat peraga digunakan untuk penyuluhan, contoh : sikat gigi, model gigi. Sedangkan Buku
Kunjungan Sekolah digunakan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
7.4. Pelaksanaan Kegiatan
7.4.1. Promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I)
Promosi yang dilakukan berupa penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
7.4.2. Sikat gigi masal (UKGS Tahap II)
Kegiatan yang dilakukan selain memberikan penyuluhan tentang tata cara menggosok gigi yang baik
dan benar, dilanjutkan dengan praktek langsung cara menggosok gigi oleh murid. Kegiatan sikat gigi
ini dilakukan di halaman sekolah yang dibimbing oleh Dokter Gigi atau Perawat Gigi.
Kegiatan yang juga dilakukan adalah kegiatan penambalan gigi menggunakan metode ART dan
pembersihan karang gigi (scaling).
7.4.3. Perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III)
Melakukan pemeriksaan menyeluruh pada murid kelas III yang menjadi target Kesgilut Paripurna.
Apabila ditemukan kasus Kesgilut dan memerlukan tindakan medis, maka dilakukan rujukan ke Poli
Gigi Puskesmas dengan membawa Buku Rujukan Sekolah. Kegiatan Tahap III dicatat dalam Buku
Tindakan Paripurna apabila terdapat tindakan yang telah selesai dilakukan.
7.5. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan diagendakan dalam Buku Kunjungan Sekolah. Setiap akhir bulan, dilakukan pelaporan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik sesuai dengan Buku Monitoring Kesehatan Gigi dan
Mulut.
8. LAMPIRAN
8.1. Jadwal Kegiatan
Upaya Kesehatan Perorangan di UGD Kecepatan layanan di UGD (Respon Time) 5 menit
Memberikan refreshing pengetahuan pada petugas
Melakukan simulasi kasus
Melengkapi peralatan kegawatdaruratan
Melengkapi obat dan BBA kegawatdaruratan 1 x / bulan Buku register pasien UGD Koordinator
UGD
Kelengkapan pengisian RM 100 % Memberikan ranking pada petugas yang melengkapi RM 2 x /
bulan Buku register rawat inap
Laporan SPM Koordinator UGD
Penyampaian informasi 100 % pasien mendapat informasi Membuat buku petunjuk/leaflet
Memberikan pelatihan pada petugas 1 x / bulan Buku register penyuluhan rawat inap
Laporan penyuluhan Koordinator UGD
Koordinator PKM
Upaya Kesehatan Perorangan di Rawat Jalan (BP) Kemampuan memberikan pelayanan kesehatan
Min 10 % jumlah penduduk terlayani Pemenuhan sarana pelayanan (kursi petugas)
Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable) 1 x / bulan Laporan Bulanan (LB1)
Koordinator BP
Semua Pasien mendapat pelayanan kesehatan 100 % jumlah pasien terdaftar Pemenuhan sarana
pelayanan (kursi petugas)
Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable)
Jobdiskripsion yg jelas 1 x / bulan Regester pendaftaran
RM Umum Koordinator BP
Pengembalian RM ke loket 100 % Membuat system pengembalian RM dalam Prosedur Rawat Jalan
1 x / bulan Buku register serah terima RM Petugas loket
Pemeriksaan / Penanganan Pasien Gigi Kunjungan untuk penambalan tetap Min 5 % kunjungan
Upaya Kesehatan USILA Pembinaan dan pemeriksaan masyarakat Usila 9 desa ( %)/ bulan
Pembinaan Posyandu Usila 1 x / bulan Jadwal Posyandu Usila
Laporan KESPRO Pengelola program Usila
Upaya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Penyuluhan remaja sekolah bebas dari narkoba dan sex bebas 14 sekolah (%) (SMP, SMA) / 6 bulan
Penyuluhan KRR
Pembinaan kader KRR 1 x / 6 bulan Jadwal penyuluhan KRR
Laporan KESPRO Pengelola program KRR
Perbaikan Gizi Masyarakat Pemberian tablet Fe kepada bumil 85 % bumil Pemberian tablet Fe 90
hari pada bumil
Penyuluhan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan Kartu status ANC bumil
Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi
PPD
Penyuluhan pemberian ASI eksklusif 80 % bumil mendapat informasi Penyuluhan ASI eksklusif
pada bayi
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi
PPD
Pemberian vit. A pada balita 85 % balita mendapat vit. A Pemberian vit. A balita
Sweeping sasaran
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Februari dan Agustus Laporan LB3 Gizi Pengelola program
gizi
PPD
Pemberian PMT pemulihan pada balita KEP 100 % balita KEP Pemberian PMT pemulihan pada
balita KEP
1 x / bulan Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi
PPD
Manajemen Kepuasan pelanggan Nilai Indeks Minimal 2,5 Pelaksanaan dan evaluasi IKM 2 x /
tahun Laporan IKM / 6 bulan Petugas IKM
Ketepatan waktu pelaporan ke DinKes Maks tgl. 10 / bulan Membuat Prosedur Evaluasi dan
Pelaporan Program/Kinerja 1 x / bulan Formulir Laporan Bulanan Program Pengelola program SIK
Tersedianya data dasar kesehatan yang valid dan akurat 100 % data RM Puskesmas Induk sudah
dimasukkan ke SIK Pelaksanaan entry data
Pembuatan Formulir Laporan SIK 1 x / bulan Laporan Bulanan Program Pengelola program SIK
Tersedianya data pegawai yang lengkap sesuai tugas 100 % Pemutakhiran data pegawai / bulan
Melengkapi surat tugas tiap petugas 1 x /bulan Laporan Data Pegawai
Struktur organisasi Puskesmas
Surat Tugas
Data THWT petugas
Terukurnya kinerja karyawan 100 % karyawan Membagikan buku kinerja
Membagi tugas pengawasan 1 x / tahun Buku kinerja
Form rekapitulasi kinerja karyawan Koord Umum &kepegawaaian
Pengendalian rekaman non medis Tersimpannya dokumen non medik 100 % Menyiapkan sarana
penyimpanan
Membuat buku kendali 1 x/ mg Buku daftar pengendali surat
Lembar Disposisi Koord Umum &kepegawaaian
Diklat
Terdokumentasi
nya bukti diklat 100 % Diseminasi informasi kediklatan ke karyawan 1x/bl Buku pengendalian surat
Koord Umum &kepegawaaian
Pengelolaan Keuangan Ketepatan waktu setor 100 % unit layanan Membuat jadwal penyetoran 1 x /
bl Buku setor (spj)
Buku Bantu setor Koord Keuangan
Kerutinan setoran harian ke Dinkes 5 kali/ minggu Kesiapan kendaraan
Apabila petugas berhalangan diwakilkan sesuai arahan KAPUS Sebulan sekali Bukti setoran
Petugas TU (keuangan)
Perencanaan Keuangan Tersusunnya rencana anggaran 100 % program Diseminasi penyusunan
anggaran
Rapat penyusunan 1x/th POA
Form pengumpulan data Koord Keuangan
Jumlah obat dan BBA yang tersedia cukup 100 % Membuat inventaris obat
Perencanaan kebutuhan obat
Pemerataan obat Pustu 1 x / bulan LPLPO Pengelola obat
Pemeliharaan alat kesehatan dan sarana kesehatan Kelengkapan data alkes 100 % Inventarisasi
alkes
Permintaan barang yang jelas
Koordinasi dengan seluruh unit 1 x / 6 bulan Data inventaris alkes
Buku permintaan Petugas inventaris alat
Kesesuaian pemeliharaan alkes dan sarana dengan program 70 % Membuat jadwal pemeliharaan
alkes dan sarana
Membuat uraian tugas
Pengawasan pemeliharaan 1 x / 36bulan Buku realisasi pemeliharaan
Kartu Pemeliharaan Petugas inventaris alat
Disusun oleh
OKA HEDRAWAN
Koord Unit Kesehatan Masyarakat Koord Unit Pelayanan Kesehatan Koord Bag Tata Usaha
Disetujui oleh,
KEBIJAKAN MUTU
Masyarakat saat ini mendapatkan pusat pelayanan kesehatan yang ramah, nyaman, cepat
pelayanannya murah/terjangkau, dan profesional. Untuk itu sarana Pemerintah yaitu Puskesmas
adlah satu-satunya pelayanan public bidang kesehatan yang paling terdepan dalam bersentuhan
dengan masyarakat, diharapkan dapat menagkap/tanggap dalam hal ini mitra masyarkat untuk
memenuhi keinginan masyarakat saat ini. Adapun langkah-langkah yang akan kami tempuh adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedisiplinan pegawai
2. Menata ulang ruang-ruang agar masyarakat menjadi nyaman jika bekunjung ke Puskesmas.
3. Menambah/memperbaiki saran dan prasarana
4. Memberikan kesempatan pegawai untuk mernimba ilmu
5. Menjadikan pasien/pengunjung Puskesmas sebagai pusat perhatian
6. Memberikan pelayanan yang professional
7. Meningkatan religi/keimanan pegawai agar dalam melaksanakan tugasnya didasari rasa ikhlas
dan sabar
8. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat dengan segera
9. Monitoring dan evaluasi kunjungan Puskesmas
PROSEDUR
PELAYANAN RAWAT JALAN
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Koordinator Rawat Jalan : Ria Oktorini AMd.Kep
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur Pelayanan Rawat Jalan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan kesehatan di
Rawat Jalan atau Poliklinik (Poli Umum / BP, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli Gizi, Poli Sanitasi, Poli
MTBS, dan Poli P2M)
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini mengatur :
2.1. Tata cara pendaftaran pasien rawat jalan
2.2. Tata cara pemeriksaan dan tindakan medik pasien Poli Umum/BP, Poli Gigi, KIA, Poli MTBS, Poli
P2M, Poli Sanitasi, Poli Gizi
2.3. Tata cara pasien yang dirujuk
2.4. Tata cara pembayaran
3. REFERENSI
3.1. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
883/MenKes/SKB/VII/1998 Tentang Tarip dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
3.2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 /Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 Tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
3.4. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Mnimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004.
3.5. Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Gresik.
4. DEFINISI
4.1. Dokter adalah dokter umum yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan
pengobatan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
4.2. Dokter Gigi adalah dokter yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan pengobatan
dan tindakan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
4.3. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan mendapatkan ijazah
yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas
dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kebidanan
4.4. Perawat/Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan
mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya
sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang keperawatan
4.5. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa berdasarkan perda yang berlaku.
4.6. Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter memerlukan pelayanan di RS lain
baik untuk diagnostik penunjang atau terapi Anamnesa adalah tanya jawab baik langsung maupun
tidak langsung tentang keluhan - keluhan dan riwayat penyakit dari pasien maupun keluarga pasien.
4.7. Loket Pendaftaran adalah tempat pendaftaran bagi pasien yang akan ke poliklinik dan
laboratorium.
4.8. Pasien adalah seseorang yang membutuhkan surat keterangan sehat untuk keperluan tertentu,
atau membutuhkan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis, atau membutuhkan konsultasi
medis.
4.9. Kartu Identitas Berobat (KIB) adalah Kartu yang berisi identitas serta nomor rekam medik pasien,
yang harus selalu dibawa setiap berkunjung/berobat/rawat inap di Puskesmas Nelayan.
4.10. Surat Rujukan adalah surat pengantar rujukan medis yang ditujukan ke poliklinik lain atau
rumah sakit di dalam maupun di luar wilayah Kecamatan Gresik
4.11. Rekam Medik adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien,
hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan.
Pelimpahan pasien sehingga pasien tidak perlu kembali ke dokter yang merujuk
Pasien dirawat bersama oleh dokter yang merujuk dan yang menjadi rujukan
7.4.4. Setelah dirujuk ke poliklinik lain, kemungkinan :
Pasien diberi resep dan diperbolehkan pulang
Pasien memerlukan tindakan
Pasien memerlukan pemeriksaan penunjang
Pasien menjalani rawat inap
Pasien dirujuk ke Rumah Sakit
7.5. Pasien melakukan pengambilan dan pembayaran obat di Kamar Obat sebelum pulang.
7.6. Setelah Rekam Medik dikembalikan oleh petugas poli ke Loket Pendaftaraan, Petugas Loket
memasukkan dan menyimpan kembali Rekam Medik kedalam almari/rak sesuai wilayah masingmasing pasien.
8. LAMPIRAN
8.1. Kartu Berobat
8.2. Rekam Medik
8.3. Kertas Resep Obat untuk pasien umum
8.4. Kertas Resep Obat untuk pasien ASKES
8.5. Kertas Resep Obat untuk pasien JAMKESMAS
8.6. Pengantar Pemeriksaan Penunjang
8.7. Hasil Pemeriksaan Penunjang
8.8. Formulir Rujukan
8.9. Kertas Rujukan
PROSEDUR
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PRASARANA
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Personil TU (Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur pemeliharaan dan perbaikan sarana ini bertujuan untuk menetapkan tata cara
penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana medis dan non medis yang ada di lingkup
kerja Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas terjadwal
2.2. Kalibrasi alat
2.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas Nelayan
3. REFERENSI
3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta
1998.
4. DEFINISI
4.1. Pemeliharaan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan menjamin sarana
dan prasarana medis dan non medis tersedia dengan baik.
4.2. Perbaikan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki apabila terjadi kerusakan
pada sarana dan prasarana medis dan non medis.
4.3. Sarana medis adalah seluruh sarana yang dipergunakan oleh tenaga medis maupun paramedis
untuk melakukan tindakan terhadap pasien.
4.4. Sarana Non Medis adalah seluruh sarana selain peralatan medis yang secara langsung maupun
tidak langsung dipergunakan untuk pelayanan kepada pasien maupun pengunjung puskesmas.
4.5. Kalibrasi adalah membandingkan hasil pengukuran suatu alat ukur/uji dengan suatu standar
ukur/uji.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan
di Puskesmas.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas dan kebutuhan sarana medis dan non medis di lingkup kerja Puskesmas.
5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang
ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pemeliharaan Sarana dan prasarana meliputi : Peralatan medis dan peralatan non medis yang
meliputi : gedung, sarana listrik, sarana telekomunikasi dan sarana pendingin dan elektronik sesuai
Kartu Inventaris Barang (KIB) yang digunakan di seluruh unit pelayanan di puskesmas.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Prasarana terjadwal
7.1.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menyusun Jadwal Pemeliharaan selama periode satu
tahun untuk seluruh barang berdasarkan Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
7.1.2. Setiap bulan, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melaporkan hasil pemeliharaan kepada
Kepala Puskesmas menggunakan Laporan Hasil Pemeliharaan.
7.1.3. Apabila dalam kegiatan pemeliharaan dijumpai kerusakan alat, maka Personil TU (Umum dan
Kepegawaian) melakukan mengajukan perbaikan terhadap alat tersebut. Tata cara pelaksanaan
perbaikan dijelaskan dalam prosedur ini.
7.2. Kalibrasi Alat
7.2.1. Kalibrasi dilakukan terhadap alat-alat yang terdaftar dalam formulir Daftar Alat Ukur yang
Dikalibrasi.
7.2.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mengirimkan Pengajuan Pengkalibrasian Alat dan
Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.2.3. Dinas Kesehatan Kota melakukan proses kalibrasi.
7.2.4. Catatan hasil pelaksanaan kalibrasi diarsip oleh Personil TU (Umum dan Kepegawaian).
7.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana Prasarana
7.3.1. Penanggung Jawab Barang Ruangan melaporkan kerusakan sarana dari ruangan kepada
Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menggunakan Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung.
7.3.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima permintaan perbaikan dan selanjutnya
memeriksa kerusakan ke ruangan. Petugas Inventaris Barang melakukan perbaikan. Hasil perbaikan
dicatat dalam Buku Pemeliharaan.
7.3.3. Jika dari hasil perbaikan dibutuhkan kalibrasi, maka hasil perbaikan sarana dicatat dalam
Formulir Pengajuan Pengkalibrasian Alat untuk diajukan ke Dinas Kesehatan.
8. LAMPIRAN
8.1. Kartu Inventasi Barang (KIB)
8.2. Jadwal Pemeliharaan
8.3. Laporan Hasil Pemeliharaan
8.4. Kartu Inventaris Ruangan (KIR)
8.5. Pengajuan Pengkalibrasian Alat
8.6. Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi
8.7. Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung
PROSEDUR
PENGELOLAAN LOGISTIK
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Personil TU
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian
semua barang dan fasilitas Puskesmas.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur prosedur pengelolaan logistik mulai dari penerimaan, pendistribusian sampai
pengendalian barang dan fasilitas di Puskesmas Nelayan.
3. REFERENSI
3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta
1998.
4. DEFINISI
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan
di Puskesmas.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian semua barang dan fasilitas Puskesmas serta pengendalian
terhadap barang inventaris.
5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang
ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Kegiatan logistik adalah pendistribusian barang dan fasilitas ke Unit di Puskesmas termasuk
pengendaliannya. Pengendalian dilakukan terhadap semua barang inventaris Puskesmas, kecuali
obat-obatan dan program lainnya ditangani oleh Asisten Apoteker.
6.2. Gudang adalah gudang inventaris barang.
6.3. Permintaan barang dari Ruangan/Pustu ke Petugas Inventaris Barang menggunakan Surat
Permintaan dengan sepengetahuan Penanggung Jawab Barang Ruangan.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima dan mengecek barang yang datang atas
kesesuaiannya dengan Surat Tanda Terima atau Surat Bukti Barang Keluar, yang meliputi : jumlah,
kelengkapan, fungsi dan spesifikasi barang. Surat Bukti Barang Keluar hanya digunakan untuk
pengecekan barang-barang yang berasal dari Dinas Kesehatan.
7.2. Khusus untuk penerimaan barang berupa kendaraan bermotor dicatat dalam Berita Acara
Penerimaan Barang.
7.3. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mencatatkan dalam Buku Inventaris Barang.
7.4. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang akan didistribusikan ke unit terkait dalam Surat
Bukti Barang Keluar.
7.5. Apabila barang perlu langsung didistribusikan, maka barang dikirim ke Unit terkait, kemudian
Petugas Unit mencatatkan ke Buku Bantu Barang Inventaris sebagai bukti tanda terima barang.
7.6. Untuk barang yang tidak langsung didistribusikan, barang disimpan di gudang barang.
7.7. Penyimpanan di Gudang Inventaris :
7.7.1. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang masuk sebagai stok gudang pada Buku
Gudang Inventaris Barang yang selanjutnya dilakukan penyimpanan di gudang inventaris.
7.7.2. Apabila ada permintaan barang dari Unit ke Personil TU (Umum dan Kepegawaian) dengan
menggunakan Surat Permintaan, maka Petugas Inventaris Barang mengeluarkan barang dari
gudang. Kemudian, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menulis pada Buku Gudang Inventaris
Barang dan membuat Surat Bukti Barang Keluar.
7.7.3. Apabila barang perlu langsung didistribusikan, maka barang dikirim ke Unit lalu petugas unit
menandatangani Surat Bukti Barang Keluar sebagai bukti tanda terima barang.
7.7.4. Untuk pengendalian barang-barang milik Puskesmas/barang inventaris, dilakukan dengan
Kartu Inventaris Ruang (KIR) yang terdapat di tiap-tiap ruang.
8. LAMPIRAN
8.1. Surat Tanda Terima
8.2. Surat Bukti Barang Keluar
8.3. Berita Acara Penerimaan Barang
8.4. Buku Barang Inventaris
8.5. Buku Bantu Barang Inventaris
8.6. Buku Gudang Inventaris Barang
8.7. Surat Permintaan
8.8. Kartu Inventaris Ruang (KIR)
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Pemegang Program KIA - KB : Nisbahningsih
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, diharapkan dengan adanya program KIA/KB
maka dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta dapat mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur :
2.1. Tata cara pengumpulan data oleh kader
2.2. Tata cara pelaksanaan program KIA & KB
lain adalah pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.
7.2.5. Skala deteksi tergantung dari hasil pemeriksaan. Jika dalam 2 kali kunjungan hasil
pemeriksaan masih meragukan, maka pasien harus dirujuk.
7.2.6. Berdasarkan data yang terkumpul, Pemegang Program KIA-KB memasukkan data pasien
DDTK dalam Laporan LB3, untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
8. LAMPIRAN
9.1. Laporan BPS Wilayah Puskesmas Nelayan
9.2. Laporan LB3
9.3. F2 KB
9.4. PWS KIA
PROSEDUR
PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Kepala Unit Pelayanan Medik : Dr. Sri Hartati
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur bidang Promosi Kesehatan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelaksanaan Promosi
Kesehatan kepada masyarakat. Diharapkan prosedur ini dapat menjadi bahan acuan bagi
kegiatan/program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) yang mengharapkan keterlibatan dari masyarakat/pihak lain.
2. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup prosedur ini mengatur :
2.1 Penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas)
2.2 Penyuluhan di luar gedung (Puskesmas)
4.22 Bahan Pengawet adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mengawetkan makanan.
4.23 Garam Beryodium adalah garam yang mempunyai kandungan yodium dengan kadar yang
cukup lebih dari 30 PPM kandungan kalium yudat.
4.24 UKS adalah Upaya Kesehatan Sekolah
4.25 Posyandu adalah pos pelayanan terpadu,tempat melayani balita, bumil dan bufas.
4.26 PMT Penyuluhan adalah Pemberian Makanan Tambahan yang bertujuan sebagai
contoh/penyuluhan.
4.27 SIP adalah Sistim Informasi Posyandu.
4.28 KIA Kit adalah Peralatan/bahan keperluan kegiatan KIA.
4.29 KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak yang dicatat setiap bulan dari sejak
lahir sampai berusia 5 tahun. KMS diberikan pada balita yang tidak mempumyai buku KIA.
4.30 Imunisasi adalah pemberian kekebalan dengan memasukkan antingen ke dalam tubuh melalui
vaksinasi.
4.31 KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan,pengaturan kelahiran,pembinaan ketahanan keluarga,penigkatan kesejahteraan
keluarga.
4.32 JPKM adalah jaminan pemeliharaan kesehatan masyrakat.
4.33 Bapel JPKM adalah badan pelaksana jaminan pemiliharaa kesehatan masyarakat
4.34 PPK adalah Pelaksana Pelayanan Kesehatan.
4.35 Kapsul Yodium adalah kapsul yang mengandung yodium.
4.36 Program tambahan adalah program yang dilaksanakan di posyandu selain program utama
misal, KP, KIA, TABULIN, donor darah, P3K.
4.37 KPKIA adalah Kelompok Peminat Kesehatan Ibu Anak.
4.38 BKB adalah Bina Keluarga Balita.
4.39 Dasolin adalah dana sosial bersalin
4.40 Tabulin adalah tabungan ibu bersalin
4.41 Poskestren adalah Pos Kesehatan Pesantren
4.42 KRR adalah kesehatan reproduksi remaja
4.43 Upaya Kesehatan Kerja (UKK) adalah upaya pemberian perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja
4.44 Kelompok tani adalah Organisasi dari para petani
4.45 Bagas adalah Pembantu Petugas
4.46 Forkesi adalah Forum Kelurahan Siaga
4.47 Ambulan Desa adalah kendaraan milik warga yang dengan kesepakatan bisa digunakan untuk
berperan sebagai ambulan masyarakat sekitar
4.48 Kadarzi adalah Keluarga Sadar Gizi
4.49 KEP adalah Kekurangan Energi Protein
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1 Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan Promkes diwilayah Puskesmas serta
bertanggung jawab atas pembinaan koordinator Kesga, PPD, dan pemegang program.
5.2 Koordinator Kesga bertanggung jawab atas pelaksanaan program Promkes serta bertanggung
jawab atas pembinaan pemegang program promkes.
5.3 Pemegang Program promkes bertanggung jawab atas pelaksanaan program promkes serta
mengkoordinasikan kegiatan Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat (PSM) yang dilakukan di
kelurahan (PPD / pemegang program) ataupun yang dilakukan di Puskesmas (Pemegang program
maupun karyawan lain )
5.4 PPD bertanggung jawab atas pelaksanaan program promkes di kelurahan sesuai dengan wilayah
kerjanya.
5.5 Petugas puskesmas bertanggung jawab atas promosi kesehatan di puskesmas.
6. KETENTUAN UMUM
6.1 Program Promosi Kesehatan merupakan program yang menitik beratkan pada penyuluhan dan
peningkatan peran serta masyarakat yang berfungsi untuk meningkatkan keberhasilan program
program puskesmas terutama dengan meningkatkan keberadaan dan fungsi dari Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM).
6.2 Wilayah kerja program promkes adalah didalam Puskesmas dan luar Puskesmas (masyarakat )
6.3 Pelaksanaan promkes di dalam maupun diluar Puskesmas dikoordinasikan oleh seorang
koordinator promkes dan dibantu oleh PPD, Programer serta petugas/karyawan puskemas lain.
6.4 Sasaran penyuluhan dalam gedung diberikan kepada pasien, pengantar pasien maupun
pengunjung puskesmas yang lain baik di rawat jalan maupun rawat inap.
6.5 Sasaran penyuluhan diluar gedung (Puskesmas) adalah masyarakat atau kelompok masyarakat
seperti: Posyandu, Dasa Wisma, Kelompok Yasinan, Sarwaan, majlis talim, RT, RW, Kelurahan,
TOGA / TOMA, Lintas Sektoral.
6.6 Sasaran PHBS tatanan Rumah Tangga adalah seluruh Rumah Tangga di wilayah kerja
Puskesmas.
6.7 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Rumah Tangga dilakukan oleh kader , masing wilayah
,tiap posyandu dilakukan 1 (satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah 10 indikator
lingkungan dan prilaku hidsup bersih dan sehat.
Kemana persalinan dilakukan
Pemakaian ASI Exclusive
Menimbang balita setiap bulan
Ketersediaan Air Bersih
Ketersediaan Jamban Sehat
Melakukan pemberantasan sarang nyamuk/bebas jentik
Cuci tangan degan air mengalir dan sabun sebelum makan dan setelah BAB
Perilaku merokok di dalam rumah
Perilaku beraktifitas fisik tiap hari
Konsumsi buah dan sayur tiap hari
6.8 Sasaran program PHBS tatanan Institusi Kesehatan adalah seluruh Institusi Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Nelayan baik institusi kesehatan pemerintah maupun swasta.
6.9 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Kesehatan dilakukan oleh tenaga Promkes, 1
(satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah :
Kebersihan pakaian, badan petugas
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan sarana jamban untuk pengunjung dan petugas
Ketersediaan tempat sampah
Kebersihan ruangan dan halaman
Keterbebasan jentik nyamuk
Ketersediaan poster kesehatan
Adanya penyuluhan kelompok di dalam ruangan oleh petugas
Adanya penyuluhan melalui kaset
Tidak adanya petugas yang merokok
6.10 Sasaran program PHBS tatanan Institusi Pendidikan adalah seluruh institusi pendidikan di
wilayah Puskesmas
6.11 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Pendidikan dilakukan oleh tenaga Promkes 1
(satu) kali tiap tahun , yang diambil adalah :
Kebersihan pakaian, badan siswa dan guru
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan sarana jamban untuk siswa, guru dan karyawan
Ketersediaan tempat sampah
Kebersihan ruangan dan halaman
Keterbebasan jentik nyamuk
Terlaksananya kegiatan kader UKS di lingkungan sekolah
Tidak adanya guru dan keryawan yang merokok
Kepesertaan JPKM
6.12 Sasaran program PHBS tatanan TTU adalah seluruh Tempat-Tempat Umum (Kolam renang,
musolla, pasar dll) di wilayah Puskesmas
6.13 Pelaksanaan pendataan Tatanan TTU dilakukan oleh tenaga Promkes 1 (satu) kali tiap tahun
dengan data yang diambil adalah :
6.13.1 Untuk Tempat Ibadah
Kebersihan ruangan dan halaman
Ketersediaan air bersih
Keterbebasan jentik nyamuk
Kebersihan pakaian dan badan pengelola / jamaah
Ketersediaan sarana jamban untuk jamaahnya
Ketersediaan tempat sampah
Adanya penyuluhan /media penyuluhan
Informasi tentang AIDS
7.2.4. Petugas Program Promkes mencatat pelaksanaan, daftar hadir, pertanyaan pertanyaan /
permasalahan yang perlu tindak lanjut.
7.2.5. Petugas Program Promkes membuat laporan kegiatan tiap bulan dan triwulan ke Dinkes
dengan mengetahui kepla Puskesmas.
7.3. Tata Cara Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga
7.3.1. Petugas Program Promkes promkes berkoordinasi dengan PPD tentang rencana pendataan
dan pelatihan kader PHBS .
7.3.2. Petugas Program promkes melatih kader tentang pendataan PHBS tatanan rumah tangga
dengan mengambil 1 orang kader PHBS tiap posyandu.
7.3.3. Kader Posyandu melaksanakan Pengumpulan data dengan cara mengunjungi rumah tangga di
tiap wilayah sesuai dengan pembagian wilayah posyandu
7.3.4. Kader melakukan wawancara pada Kepala Keluarga / Istri dan observasi kondisi lingkungan /
rumah
7.3.5. Kader melakukan pencatatan hasil wawancara / observasi dalam kuesioner yang dibawa
secara cermat. Data hasil pendataan dipegang kader pendata, rekapan hasil pendataan diserahkan
kepada kader PHBS di Posyandu.
7.3.6. Kader PHBS mengelola data untuk mengetahui urutan permasalahan, dibuat rangkap 3 ,
diserahkan kepada ketua Posyandu, ketua Pokja IV Kelurahan, Petugas Program Promkes di
Puskesmas.
7.3.7. Kader melakukan rekapan hasil kegiatan, diserahkan kepada PPD untuk diperiksa.
7.3.8. PPD dan Petugas Program Promkes melaksanakan pertemuan Fokus Group Discusion (FGD
=Diskusi Kelompok Terarah) berdasar Data rekapan hasil pendataan PHBS di Posyandu dengan
mengundang tokoh masyarakat di wilayah Posyandu untuk menentukan bentuk dan urutan intervensi
guna mengatasi permasalahan sesuai hasil pendataan PHBS.
7.3.9. Pelaksanaan Intervensi dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada sesuai dengan hasil
Pendataan PHBS dan hasil Diskusi Kelompok Terarah (FGD) yang telah dilakukan.
7.3.10. Evaluasi Pelaksanaan Intervensi dengan mengadakan pendataan kembali.
7.3.11. Petugas Program promkes membuat laporan pelaksanaan kegiatan tiap bulan dan triwulan ke
Dinkes dan Puskesmas
7.4 Tata Cara Pengembangan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Institusi Kesehatan,
Institusi Pendidikan, tatanan TTU, Institusi Tempat Kerja dan Pondok Pesantren
7.4.1 Petugas Program promkes menyusunan jadwal pendataan dan persiapan pendataan ( blanko).
7.4.2 Petugas Program Promkes mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
7.4.3 Hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada serta disampaikan kepada
pengelola institusi kesehatan sebagai bentuk intervensi.
7.4.4 Petugas Program promkes membuat laporan pelakasanan kegiatan tiap bulan dan triwulan ke
Dinkes dengan mengetahui dan persetujuan kepala Puskesmas.
7.5 Tata Cara Pembinaan dan Pengembangan Posyandu
7.5.1 Persiapan : Penentuan tanggal pelaksanaan Posyandu berdasar kesepakatan PPD dengan
kader dan diajukan kepada Promkes sebagai jadwal bulanan posyandu pada tanggal 25 bulan
sebelumnya
7.5.2 PPD mengkomfirmasikan kepada kader tentang tanggal pelaksanaan posyandu, Jika ada
perubahan jadwal, segera memberithukan ke Promkes paling lambat H 3
7.5.3 Kader mempersiapkan pelaksanaan posyandu :
PMT penyuluhan
Alat penimbangan seperti tree foot, dacin dan celana timbang
Meja dan kursi
SIP dan buku catatan yang lain
Pemberitahuan ke sasaran sebelum pelaksanaan.
7.5.4 Petugas pembina posyandsu mempersiapkan pelaksanaan
Alat dan bahan imunisasi
KIA Kit
Catatan hasil kegiatan
7.5.5 Sasaran datang langsung ke pendaftaran (Meja I), Oleh kader posyandu, sasaran dicatat nama,
umur dan nama orang tuanya. jika sasaran baru dicatat dalam buku register dan KMS. Selanjutnya
sasaran diberi secarik kertas (kitir) yang berisikan nama, umur, dan berat badan beserta KMS.
7.5.6 Di bagian penimbangan ( Meja II ) Oleh kader sasaran ditimbang dan hasil penimbangannya
ditulis di kertas (kitir)
7.5.7 Di bagian Pencatatan (Meja III ) sasaran menyerahkan KMS dan kertas (kitir) yang berisi hasil
penimbangan kepada kader. Oleh kader Data hasil penimbangan dimasukkan ke buku SIP dan KMS.
7.5.8 Di bagian Penyuluhan (Meja IV)Berdasar status hasil penimbangan dan status kehadiran balita
tiap bulan, kader memberikan penyuluhan sesuai masalah.
7.5.9 Di bagian Pelayanan ( Meja V ), petugas pembina posyandu memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan balita / bumil / bugas (pemberian imuisasi, tablet Fe kapsul yodium, ,
vitamin A ).
7.5.10 Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian PMT penyuluhan dan penyuluhan kelompok oleh
kader posyandu dan atau Petugas Kesehatan.
7.5.11 Selesai pelaksanaan Posyandu ,diadakan pertemuan Pasca Posyandu dengan membahas :
Hasil penimbangan posyandu
Permasalahan kehadiran sasaran beserta peran serta masyarakat
Rencana menu PMT Penyuluhan bulan depan
Rencana kader tugas bulan depan
Rencana pelaksanaan program khusus jika ada untuk bulan depan misalnya pemberian Vit.A dll
Pelaksanaan posyandu bulan depan
7.5.12 Petugas mencatat hasil kegiatan dan dilaporkan kepada pemegang program sesuai dengan
program di posyandu :
Hasil pelaksanaan imunisasi
Hasil pelaksanaan gizi
Hasil pelaksanaan KIA
Hasil pelaksanaan KB
Hasil pelaksanaan P2
Hasil pelaksanaan program tambahan
7.5.13 Petugas pembina posyandu mengentry hasil kegiatan posyandu pada Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) di Puskesmas
7.6 Tata Cara Pembinaan dan pengembangan Poskestren
7.6.1 Petugas program promkes menyusun jadwal pembinaan dalam satu tahun.
7.6.2 Petugas program promkes menyiapkan materi pembinaan dengan berpedoman pada hasil
survey PHBS tatanan Pondok Pesantren.
7.6.3 Petugas program promkes membuat surat dan menghubungi pihak pengelola untuk
menyampaikan maksud kegiatan.
7.6.4 Petugas program promkesdan PPD Mengadakan penyuluhan / pembinaan kepada santri dan
kader Poskestren.
7.6.5 Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap bulan ke Dinkes
dengan persetujuan kepala puskesmas.
7.7 Tata Cara Pembinaan dan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK )
7.7.1 Petugas program promkes melakukan koordinasi dengna PPD tentang rencana pendataan UKK
dimasing wilayah kelurahan.
7.7.2 PPD mengumpulkan data kelompok kelompok pekerja yang ada di wilayahnya dan
menyerahkan kepada Petugas program promkes puskesmas.
7.7.3 Petugas program promkes bersama PPD mengadakan pendekatan kepada ketua kelompok (
anggota minimal 50 orang ) untuk dibentuk Pos UKK.
7.7.4 Petugas program promkes merencanakan pelatihan kader dengan dibantu oleh tim pembina
pos UKK yang lain.
7.7.5 Tim Pembina mengadakan Pembinaan / Cek Kesehatan di Pos UKK tiap bulan untuk pekerja
dengan pemeriksaan
Posisi / sikap kerja
Pemeriksaan fisik pekerja
7.7.6 Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap bulan/triwulan ke
Dinkes dengan persetujuan kepala puskesmas.
7.8 Tata Cara Pembinaan dan pengembangan JPKM
7.8.1 Petugas program promkes mengumpulkan data dan permasalahan di masyarakat dengan
menggunakan data hasil PHBS dan FGD
7.8.2 Petugas program promkes mengumpulkan data kelompokkelompok masyarakat, menyusun
jadwal rencana penyuluhan di masing masing kelompok.
7.8.3 Petugas program program melaksanakan advokasi lepada lintas sector dalam upaya
peningkatan kepesertaan JPK serta sosialisasi program JPK.
7.8.4 Petugas program promkes melaksanakan advokasi kepada Stake Holder dalam upaya
pembentukan Badan Penyelenggara JPK seperti : Bapak Lurah,Ketua Perkumpulan dan Organisasi
Kemasyarakatan, Bapak RT / RW.
7.8.5 Petugas program melaksanakan Penyuluhan sesuai jadwal
7.8.6 Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap bulan ke Dinkes
dengan persetujuan kepala puskesmas.
7.9 Tata Cara Pengembangan Kelurahan Siaga
7.9.1 Petugas program promkes mensosialisasikan Kelurahan Siaga kepada lintas program yang ada
di Puskesmas
7.9.2 Petugas program promkes bersama Kepala Puskesmas dan petugas lainnya mensosialisasikan
Kelurahan Siaga kepada Stake Holder seperti :
Bapak Camat
Ibu Ketua TP PKK Kecamatan
Bapak Lurah
Ibu Ketua TP PKK Kelurahan
Tokoh Masyarakat / Tokoh Agama
RW / RT
7.9.3 Petugas program promkes dengan Tim, mengadakan pelatihan Kader Kelurahan Siaga
(Pembantu Petugas/Bagas)
7.9.4 Petugas program Promkes bersama PPD dan Kepala Kelurahan membentukan Forum
Kelurahan Siaga (Forkesi) dengan susunan pengurus :
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Pengawas
Petugas Kesehatan
Pembantu Petugas
Seksi Kesehatan Ibu Anak
Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
Seksi PHBS
Seksi Kesling
Seksi Gizi
Seksi Tanggap Bencana
Seksi JPKM
7.9.5 Petugas program Promkes bersama tim pembina kelurahan siaga mengadakan Pelatihan Seksi
seksi dengan materi :
7.9.5.1 Seksi Kesehatan Ibu anak
Tabulin & dasolin
Sipen K3
Donor darah
Ambulan Desa
7.9.5.2 Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
Surveylence penyakit menular
Penyakit menular penanganan serta pencegahannya.
7.9.5.3 Seksi PHBS
Pendataan PHBS
Rekapitulasi hasil pendataan
Mengadakan FGD
Melakukan Intervensi
7.9.5.4 Seksi Kesling
Penyehatan Air
Penyehatan Makanan Minuman
Penyehatan Perumahan
Penyehatan Pembuangan Limbah
Penyehatan Pembuangan sampah
7.9.5.5 Seksi Gizi
Kadarzi
Penanganan KEP
7.9.5.6 Seksi Tanggap Bencana
Kesiagaan Sebelum bencana
Kesiagaan pada waktu terjadi bencana
Kesiagaan Pasca bencana
7.9.5.7 Seksi JPKM
8. INDIKATOR KEBERHASILAN
8.1 Tercapainya ukuran indikator kinerja program promkes dalam P2KPusk sesuai sasaran mutu.
8.2 Terselenggaranya pelayanan promkes sesuai ketentuan yang tertuang dalam prosedur yang
ditetapkan
9. LAMPIRAN
9.1 Jadwal Posyandu
9.2 Rekapan PHBS
9.3 Laporan Bulanan dan Triwulan Penyuluhan
9.4 Laporan Peran Serta Masyarakat.
9.5 Laporan Tribulan JPKM
9.6 Laporan Tribulan Promkes
KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Pemegang Program UKS : Nikmatuh Zuhro
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur program UKS bertujuan untuk menetapkan tata cara kegiatan program UKS. Diharapkan
prosedur ini dapat meningkatkan derajad kesehatan anak didik dan lingkungan sekolah.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Tata Cara Pembinaan Berkala
2.2. Tata Cara Screening
2.3. Tata Cara BIAS
2.4. Tata Cara Pemberian Obat Cacing
3. REFERENSI
3.1. Buku Panduan UKS.
3.2. Buku Petunjuk Screening Kesehatan di Sekolah, Dinkes Tingkat I Jawa Timur Nomor : 371.7.
3.3. Buku Standart Kesehatan Minimal.
4. DEFINISI
4.1. UKS adalah Usaha kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah dengan anak didik
sebagai sasaran utama.
4.2. Pembinaan berkala adalah pembinaan berupa penyuluhan yang dilaksanakan secara berkala.
4.3. Screening adalah prosedur pemeriksaan kesehatan anak sekolah yang harus dijalankan untuk
memenuhi persyaratan standart minimal pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan usaha
kesehatan sekolah.
4.4. BIAS adalah bulan imunisasi anak sekolah, yang biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus
sampai dengan November.
4.5. Tim Pembinaan/Penyuluhan UKS Puskesmas adalah suatu Tim dari beberapa program
puskesmas yang terdiri dari program Kesehatan gigi dan mulut (UKGS), pencegahan penyakit
menular (P2M), Gizi, PHBS, Kesehatan Lingkungan (Kesling) dan Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR).
4.6. Tim Screening/BIAS adalah suatu tim dibawah koordinasi puskesmas yang terdiri dari tenaga
kesehatan Medis dan Paramedis (Minimal 1 dokter, 3 Paramedis), Tenaga adminitrasi dan guru yang
bersangkutan (Guru kelas/guru pendididkan jasmani/guru pembina UKS).
4.7. UKS KIT adalah seperangkat alat-alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan
anak sekolah yang terdiri dari Tensimeter, stetoscop, senter dan buku ishihara.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Koordinator UKS bertanggung jawab monitoring dan evaluasi pelaksananan kegiatan Program
UKS.
5.2. Progremer UKS bertanggungjawab terhadap penjadwalan, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan semua kegiatan UKS.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pembinaan /Penyuluhan UKS dilaksanakan oleh TIM pembina UKS dengan sasaran Sekolah
tingkat SD/MI, SMP/MTS, diwilayah kerja puskesmas Nelayan
6.2. Screening dilaksanakan pada tahun ajaran baru yaitu bulan Agustus sampai September
6.2.1. Sasaran screening adalah siswa baru kelas 1 (satu) SD/MI, SMP/MTS, diwilayah kerja
puskesmas Nelayan
6.2.2. Screening dilaksanakan oleh Tim Screening/Bias
6.3. BIAS dilaksanakan bersamaan pada saat screening
6.3.1. Sasaran BIAS adalah murid SD/MI kelas 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga) diwilayah kerja
puskesmas Nelayan
6.3.2. Pada murid kelas 1 diberikan suntikan imunisasi DT
6.3.3. Pada murid kelas 2 dan 3 diberikan suntikan imunisasi TT
6.4. Sasaran pemberian obat cacing adalah semua murid SD/MI, DAN SMP/MTS.
6.5. Laporan pelaksanaan kegiatan UKS dibuat setiap bulan dan dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Tata Cara Pembinaan Berkala
7.1.1. Melakukan koordinasi dengan lintas sector dan lintas program tentang penjadwalan pembinaan
UKS
7.1.2. Menyiapkan materi pembinaan UKS, alat peraga yang digunakan untuk penyuluhan, buku
kegiatan UKS dan pembuatan surat tugas Tim Pembina UKS Puskesmas
7.1.3. Sesuai jadwal yang telah ditentukan TIM Pembina UKS menuju lokasi sekolah untuk
melaksanakan pembinaan
7.1.4. Sekolah menyiapkan kader UKS/perwakilan setiap kelas (SD perwakilan dari kelas IV, V, VI)
untuk dilakukan pembinaan
7.1.5. Materi pembinaan yang disampaikan adalah UKGS, P2M, Gizi, PHBS, Kesling dan KRR (untuk
materi KRR hanya untuk tingkat SMP)
7.1.6. Hasil pembinaan dicatat pada Buku Register Pembinaan UKS dan dilaporkan pada Kepala
Puskesmas.
7.1.7. Setelah mendapat persetujuan serta tandatangan Kepala Puskesmas laporan dikirim ke Dinas
kesehatan Kabupaten Gresik.
7.2. Tata Cara Screening
7.2.1. Melakukan koordinasi dengan lintas sector dan lintas program tentang penjadwalan Screening
UKS dan BIAS
7.2.2. Menyiapkan UKS KIT yang digunakan untuk pemeriksaan, vaksin imunisasi, buku Kegiatan
UKS, buku kegiatan BIAS, Surat Tugas TIM Screening dan BIAS
7.2.3. Sesuai jadwal yang telah ditentukan TIM Screening UKS menuju lokasi sekolah untuk
melaksanakan screening
7.2.4. Pemeriksaan yang dilakukan pada saat screening :
- Tahap I pemeriksaan oleh guru meliputi data siswa (nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat
badan, dan keadaan umum siswa).
- Tahap II pemeriksaan oleh para medis meliputi pemeriksaan fisik yang sederhana maupun dengan
cara pengamatan (keadaan umum, mata, telinga, mulut, gigi, kardiovaskuler, HB dll)
- Tahap III pemeriksaan oleh dokter meliputi pemeriksaan kasus yang telah dideteksi pada tahap I
dan II untuk kemudian menetapkan tindak lanjut penangan kasus tersebut (perlu tidaknya rujukan ke
puskesmas)
- Tahap IV tes kesegaran jasmani dilakukan guru pendidikan jasmani yang sudah terlatih.
- Hasil pemeriksaan direkap dalam form screening UKS tiap sekolah
- Dari Form screening diketahui siswa yang harus dirujuk ke puskesmas kemudian TIM Screening
(Dokter) memberikan penjelasan pada guru Pembina UKS dan meminta untuk mencatat serta
merujuk siswa yang dirujuk ke puskesmas
7.2.5. Hasil Form Screening UKS tiap sekolah direkap dalam buku register Screening UKS dan
dilaporkan pada kepala puskesmas
7.2.6. Setelah ditandatangani kepala puskesmas hasil laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik.
7.3. Tata Cara BIAS
7.3.1. BIAS dilaksanakan pada saat screening dan hanya untuk tingkat SD/MI
7.3.2. Setelah selesai pemeriksaan screening kemudian melaksanakan BIAS sesuai dengan SOP
dan Prosedur Imunisasi
7.3.3. Setelah kelas 1 selesai dilanjutkan kelas 2 dan 3
7.3.4. Untuk murid yang sakit dan tidak masuk sekolah hari itu maka pemberian imunisasi diganti hari
lain. Dibuat jadwal kembali.
7.3.5. Hasil pelaksanaan Bias dicatat dibuku register imunisasi dan dibuat laporan
7.3.6. Laporan diajukan pada kepala puskesmas setelah mendapat persetujuan dan tandatangan
laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.4. Tata cara Pemberian Obat Cacing
7.4.1. Pemberian obat cacing bisa bersamaan dengan pelaksanaan screening atau pada saat
pembinaan tergantung pada pengadaan dari Dinas kesehatan Kabupaten Gresik.
7.4.2. Pemberian obat cacing sesuai dosis
7.4.3. Tim UKS (dokter/paramedis) memberikan penjelasan tentang mamfaat dan efek samping dari
obat cacing serta meminta guru untuk memberikan obat cacing tersebut secara serentak (minum obat