Anda di halaman 1dari 44

ISO PUSKESMAS

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PELAYANAN OBAT


DAN BAHAN KESEHATAN HABIS PAKAI

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Koordinator Penunjang Medik : Etty Andriati
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Pengolahan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk menjamin
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini adalah :
2.1. Proses perencanaan dan pengadaan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan
di Puskesmas Nelayan
2.2. Proses penerimaan dan penyimpanan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan.
2.3. Proses distribusi obat dan bahan kesehatan habis pakai dari UPPF Dinkes Kabupaten.
2.4. Proses pelayanan resep obat dan bahan kesehatan habis pakai.
2.5. Pemilahan dan penyerahan obat yang rusak dan kadaluarsa.
3. REFERENSI
3.1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 085/MENKES/PER/I/1989 Tentang Kewajiban Menuliskan
Resep atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
3.2. Keputusan Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Bina Obat Pabrik dan

Perbekalan Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2003.


3.3. Pedoman Pengobatan dan Penggunaan Obat yang Rasional, Depkes RI.
3.4. Pedoman Penerapan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat.
4. DEFINISI
4.1. Sediaan Farmasi adalah obat-obatan dan bahan kesehatan habis pakai.
4.2. Resep adalah permintaan tertulis Dokter/Dokter Gigi/Petugas Ruangan kepada Petugas Kamar
Obat tentang obat atau bahan kesehatan habis pakai dalam jumlah, jenis aturan dan kode
penggunaan/pemakaian untuk diberikan kepada penderita dengan persyaratan yang sudah
ditetapkan.
4.3. Dana bantuan adalah anggaran yang berasal dari bantuan Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Propinsi Tingkat I atau langsung dari Pemda Tingkat II.
4.4. FEFO adalah metode penyimpanan First Expire date First Out.
4.5. Kartu Stok Obat adalah kartu bantu mutasi obat/alkes yang diletakkan di dekat obat/alkes
tersebut.
4.6. UPPF adalah Gudang Farmasi Kota.
4.7. LPLPO adalah Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat.
4.8. PBF adalah Pedagang Besar Farmasi.
4.9. Asisten Apoteker adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal SMF (Sekolah
Menengah Farmasi) atau D3 Farmasi dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan
melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai
professional dalam bidang kefarmasian.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Petugas obat bertanggung jawab dalam :
5.1.1. Penyusunan daftar rencana kebutuhan/permintaan obat/bahan kesehatan habis pakai tahunan
dan tiap periode 3 bulan.
5.1.2. Penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian ke unit pelayanan farmasi serta
menginventarisasikannya.
5.1.3. Keluar masuknya obat untuk Rawat Jalan dan Rawat Inap dalam Puskesmas.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelayanan resep obat dan bahan kesehatan habis pakai untuk pasien yang dilakukan di Kamar
Obat adalah untuk pasien Rawat Jalan ( Poliklinik ), UGD:
6.1.1. Rawat Jalan (Poliklinik) : untuk pemakaian 3 5 hari
6.2. Kertas Resep Obat untuk pasien, dibedakan dalam 3 warna yaitu :
6.2.1. Warna kuning : untuk pasien Umum (Inres dan swadaya).
6.2.2. Warna Hijau : untuk pasien Umum (swadaya).
6.2.3. Warna putih : untuk pasien Askes, UKS dam Jamkesmas (Askeskin).
6.3. Pelayanan pendistribusian obat dan bahan kesehatan bahis pakai untuk Unit pelayanan
dilakukan di Gudang Obat.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Perencanaan dan pengadaan obat dan alat kesehatan habis pakai dari dana bantuan di
Puskesmas Nelayan
7.1.1. Petugas Obat mengumpulkan dan mempelajari penggunaan obat/ bahan kesehatan habis
pakai dan pola pengaturan Puskesmas Nelayan untuk menentukan jumlah yang akan direncanakan.
7.1.2. Petugas Obat mengajukan rencana pengadaan/permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai
setiap 3 bulan sekali atau atau kalau habis boleh mengajukan permintaan obat kepada Gudang
Farmasi Dinkes Kota (GFK) melalui persetujuan Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan.
7.2. Perencanaan dan pengadaan obat dan alat kesehatan habis pakai dari dana Puskesmas
Nelayan
7.2.1. Petugas Obat mengumpulkan dan mempelajari penggunaan obat/bahan kesehatan habis pakai
yang tidak tersedia oleh dana bantuan untuk menentukan jumlah yang akan direncanakan.
7.2.2. Petugas Obat mengajukan rencana pengadaan/permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai
setiap bulan kepada Kepala Puskesmas.
7.3. Penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan habis pakai yang berasal dari dana
bantuan
7.3.1. Obat dan bahan kesehatan yang diterima UPPF berasal dari APBD, ASKES Askeskin.

7.3.2. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai beserta tanda bukti LPLPO.
7.3.3. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Kartu Stok Obat dan kemudian
menyimpannya dalam gudang obat.
7.4. Penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan habis pakai yang berasal dari dana
Puskesmas Nelayan
7.4.1. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai dari PBF atau Apotik.
7.4.2. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Sistem Informasi Puskesmas
(Transakasi pembelian) dan menyimpannya dalam Kamar Obat.
7.5. Distribusi obat dan alat kesehatan habis pakai dari gudang GFK
7.5.1. Unit-unit pelayanan Puskesmas mengajukan permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai
setiap hari dengan menggunakan LPLPO.
7.5.2. Petugas Obat melayani dan merekap permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai dari unitunit pelayanan Puskesmas.
7.5.3. Petugas Obat mengeluarkan obat/bahan kesehatan habis pakai atas permintaan petugas
pelayanan puskesmas secara FEFO dan mencatat barang keluar pada Kartu Stok Obat.
7.5.4. Petugas Obat mengeluarkan obat/ bahan kesehatan habis pakai berdasarkan permintaan dari
unit pelayanan Puskesmas tiap hari.
7.5.5. Petugas Obat mencatat pengeluaran obat/ bahan kesehatan habis pakai dari Gudang Obat.
7.5.6. Selanjutnya Petugas Obat mendistribusikan ke tiap Unit Pelayanan.
7.5.7. Petugas Unit Pelayanan menerima barang dengan menandatangani LPLPO Sub Unit
Pelayanan.
7.5.8. Petugas Obat mengisi Buku Gudang pada akhir bulan berdasarkan LPLPO Sub Unit
Pelayanan.

7.6. Pelayanan resep obat dan alat kesehatan


7.6.1. Sebelum berobat, pasien/keluarga pasien melakukan pendaftaran di Loket Pendaftaran dan
mendapatkan tanda bukti berobat (KTP) .
7.6.2. Setelah mendapat pengobatan, pasien/keluarga pasien menuju Kamar Obat dengan
menyerahkan Kertas Resep Obat kepada petugas obat.
7.6.3. Petugas obat melakukan verifikasi terhadap resep yang ditulis kepada Dokter Poliklinik yang
merawat (bila diperlukan).
7.6.4. Petugas obat menyediakan obat sesuai hasil verifikasi.
7.6.5. Kemudian petugas obat membuat etiket obat tentang tata cara penggunaannya.
7.6.6. Petugas obat memberikan obat kepada pasien serta menjelaskan tata cara penggunaan obat
kepada pasien/keluarga pasien.
7.6.7. Bila obat yang diresepkan termasuk dalam obat yang berasal dari dana Puskesmas Nelayan,
maka pasien/keluarga pasien melakukan pembayaran di Kamar Obat dan mendapat tanda bukti
pembayaran berupa kuitansi.
7.6.8. Petugas Obat mencatat resep obat/ bahan kesehatan habis pakai yang telah dilayaninya ke
dalam Buku Lidian dan Buku Register Harian Obat.
7.7. Pemilahan dan Penyerahan Obat yang Rusak dan Kadaluarsa
7.7.1. Petugas gudang melakukan identifikasi terhadap masa kadaluarsa obat-obatan setiap bulan
pada saat penerimaan barang.
7.7.2. Obat yang sudah kadaluarsa dan rusak diserahkan kembali kepada Gudang UPPF Kabupaten
Gresik (GFK) menggunakan Laporan Obat Kadaluarsa/Rusak.
8. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN
8.1. Tercapainya indikator kinerja di Puskesmas Nelayan sesuai sasaran mutu.
8.2. Terselenggaranya pelayanan farmasi sesuai ketentuan yang tertuang dalam prosedur yang
ditetapkan.
9. LAMPIRAN
9.1. Buku Lidian Obat
9.2. Buku Register Harian Obat
9.3. Register kunjungan resep
9.4. Laporan Pemakaian dan Laporan Permintaan Obat (LPLPO)
9.5. Kartu Stok Obat
9.6. Laporan Obat kadaluarsa/rusak
9.7. Laporan Narkotik, psikotropik dan morfin petidin

9.8. Laporan ketersediaan obat


9.9. Laporan obat generik
9.10. Laporan tribulan dalam nominal uang
9.11. Laporan Tahunan
9.12. Laporan obat Swadaya

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PELAYANAN UGD

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Koordinator UGD : Ria Oktorini AMd.Kep
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur Pelayanan Gawat Darurat bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan pasien gawat
darurat.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini mengatur :
Tata cara pelayanan pasien gawat darurat mulai pasien datang sampai mendapatkan penanganan
dari Unit Gawat Darurat.
3. REFERENSI
3.1. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004.
3.2. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat DEPKES RI DIRJEN PELAYANAN MEDIK DIREKTORAT
RUMAH SAKIT KHUSUS DAN SWASTA Tahun 2005.

3.3. Peraturan Daerah 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan Kabupaten
Gresik.
4. DEFINISI
4.1. Triase adalah proses pemilahan/klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatannya dengan
cara anamnesa dan pemeriksaan singkat. Triase dilakukan oleh Dokter UGD/Perawat dan harus
dapat menentukan organ mana yang terganggu dan dapat menyebabkan kematian dan menentukan
penanggulangannya.
4.2. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam kedaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya.
4.3. Darurat tidak gawat adalah suatu keadaan yang memerlukan pertolongan segera, dan bila hal
tersebut tidak dilakukan akan terjadi suatu kegawatan.
4.4. Tidak gawat tidak darurat adalah keadaan (pasien) yang tidak memerlukan pertolongan segera.
4.5. Observasi adalah pengamatan perkembangan keadaan pasien setelah mendapatkan tindakan.
4.6. Dokter Konsultasi adalah yang dokter melakukan konsultansi selama 24 jam.
4.7. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa UGD berdasarkan Peraturan
Daerah yang berlaku.
4.9. Tanda vital adalah indikator yang menunjukkan adanya aktivitas hidup.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Koordinator UGD bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan UGD secara umum
dan kegiatan yang dilakukan oleh paramedis dalam pelayanan UGD.
5.2. Dokter Konsultasi bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan pada saat sedang
dimintakan konsultasi.
5.3. Paramedis UGD/Perawat bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diberikan oleh
Koordinator UGD dalam pelaksanaan pelayanan UGD.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Unit Gawat Darurat memberikan palayanan 24 jam.
6.2. Unit Gawat Darurat melayani pasien gawat darurat dan darurat tidak gawat.
6.3. Unit Gawat Darurat memberikan pelayanan dengan mendahulukan pasien yang paling gawat,
bukan yang datang lebih dahulu.
6.4. Untuk tindakan invasif/tindakan tertentu yang berisiko perlu adanya persetujuan tindakan medis
dari pasien/keluarga pasien dengan mengisi Surat Persetujuan Tindakan Medik.
6.5. Pelayanan pasien ASKES sama dengan pelayanan pasien umum, kecuali:
6.5.1. Pasien ASKES harus menunjukkan Kartu ASKES.
6.5.2. Untuk pasien JAMKESMAS, tata cara pelayanan mengikuti peraturan yang ada dan
kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pasien yang datang diterima Perawat Jaga.
7.2. Di ruang UGD, Perawat Jaga melakukan triase yaitu memilah dalam kategori gawat darurat
mengancam jiwa, gawat darurat tidak mengancam jiwa, gawat tidak darurat, dan tidak gawat darurat.
Selanjutnya Perawat Jaga melakukan anamnesa dan pemeriksaan tanda vital.
7.3. Bersamaan dengan itu, Perawat Jaga melakukan proses administrasi dengan mengisi Buku
Register UGD dan meminta wali/keluarga untuk mendaftar.
7.4. Wali/keluarga pasien yang datang dengan Kartu Berobat pasien untuk pemeriksaan kesehatan di
UGD.
7.5. Pencatatan Rekam Medik pasien dilakukan oleh Perawat Jaga.
7.6. Apabila Perawat Jaga membutuhkan adanya konsultasi untuk tindakan medis, maka Perawat
Jaga menghubungi Dokter untuk melakukan konsultasi. Selanjutnya Dokter membuat instruksi
kepada Perawat Jaga sesuai dengan kondisi pasien :
7.6.1. Bila ternyata pasien telah meninggal, Dokter membuat Surat Keterangan Kematian. Pasien
meninggal diobservasi selama 2 jam.
7.6.2. Bila pasien memerlukan tindakan medik segera, Perawat Jaga melakukan tindakan medik.
7.7. Setelah dilakukan tindakan medik, selanjutnya Perawat Jaga memutuskan pasien bisa
pulang/dirujuk/diobservasi dahulu, dengan ketentuan sebagai berikut :
7.7.1. Apabila setelah dilakukan tindakan kondisi pasien menjadi tidak gawat tidak darurat dan
keadaan umumnya baik, maka pasien tersebut bisa pulang.

7.7.2. Apabila pasien perlu dirujuk, Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah Sakit yang
dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.
7.7.3. Apabila pasien perlu dirawat inap, maka Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah
Sakit yang dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.
7.7.4. Apabila pasien perlu diobservasi, maka paling lama dalam tempo 2 jam Perawat Jaga harus
memutuskan untuk rujuk, rawat inap atau pulang. Bila dalam observasi pasien meninggal maka
Perawat Jaga membuat Surat Keterangan Kematian.
7.8. Sebelum pasien keluar UGD, Perawat Jaga memberikan obat dan membuat rincian biaya
tindakan UGD dan mencatat hasil tindakan dalam Buku Register UGD.
7.9. Keluarga pasien membayar biaya tindakan medik berdasarkan rincian biaya, lalu petugas
memberikan kuitansi bukti pembayaran.
7.10. Petugas Jaga mencatat penerimaan pembayaran pada Buku Register UGD.
7.11. Pasien UGD diperbolehkan keluar UGD dengan diantar oleh Perawat Jaga sesuai keadaannya.
8. LAMPIRAN
8.1. Surat Persetujuan Tindakan Medik
8.2. Surat Keterangan Kematian
8.3. Buku Register UGD
8.4. Formulir Rujukan
8.5. Kartu Berobat

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :
Personil TU
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pengaturan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan (selanjutnya disebut diklat) bagi pegawai di Puskesmas Nelayan sebagai media
peningkatan dan pengembangan kemampuan Petugas Puskesmas.
2. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup prosedur ini mengatur :
2.1. Penyelenggaraan diklat bagi pegawai Puskesmas Nelayan mulai dari penyusunan program
diklat, penyelenggaraan sampai dengan pendokumentasiannya
2.2. Prosedur diklat ini berlaku untuk seluruh jabatan fungsional dan struktural Puskesmas Nelayan
baik untuk diklat yang diselenggarakan secara internal dan eksternal
3. REFERENSI
3.1. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil
4. DEFINISI
4.1. Pendidikan dan pelatihan internal adalah pendidikan dan pelatihan yang diadakan di Puskesmas
Nelayan, dimana instruktur diklat berasal dari personel Puskesmas maupun di luar Puskesmas.
4.2. Pendidikan dan pelatihan eksternal adalah diklat yang diselenggarakan oleh pihak ketiga/di luar
Puskesmas termasuk instruktur diklat dan sarana lainnya.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Bagian Tata Usaha bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan
seminar guna peningkatan kompetensi pegawai Puskesmas Nelayan.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas persiapan diklat secara
administratif termasuk sarana pendukung serta pendokumentasian seluruh hasil pelaksanaan diklat
yang telah diikuti oleh pegawai Puskesmas Nelayan dalam arsip pegawai.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Penilai adalah personil Puskesmas Nelayan yang berhak memberikan penilaian terhadap
pegawai yang mengikuti suatu diklat untuk menilai penerapan diklat yang diikutinya dalam pekerjaan.
Secara struktural, Penilai adalah pejabat atasan pegawai yang mengikuti suatu diklat.
6.2. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan berdasarkan Program Pendidikan dan Pelatihan Tahunan
dan penawaran Lembaga di luar Puskesmas ataupun perintah untuk mengikuti diklat dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pendidikan dan Pelatihan Eksternal
7.1.1. Lembaga Pendidikan dan atau Pelatihan mengirimkan Surat Penawaran
Pendidikan/Pelatihan/Seminar kepada Puskesmas Nelayan.
7.1.2. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian),
berdasarkan surat penawaran tersebut.
7.1.3. Kepala Puskesmas memberikan disposisi kepada yang bersangkutan berdasarkan
pertimbangan dari Bagian Tata Usaha.
7.2. Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan Perintah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik
7.2.1. Pemerintah Kabupaten Gresik atau Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mengeluarkan surat
pemberitahuan diklat. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan
Kepegawaian).
7.2.2. Peserta pelatihan dari unit yang ditunjuk menerima pemberitahuan dari Personil TU (Umum

dan Kepegawaian) berdasarkan disposisi pelatihan dari Kepala Puskesmas


7.2.3. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) memberitahukan petugas yang ditunjuk untuk
mengikuti diklat sesuai dengan ketentuan dan dicatat pada Buku Pendidikan dan Pelatihan.
7.3. Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Internal
7.3.1 Untuk pelaksanaan diklat yang telah disetujui oleh Kepala Puskesmas, Personil TU (Umum dan
Kepegawaian) melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk menentukan peserta diklat.
7.3.2 Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mempersiapkan kelengkapan diklat yang akan
dilaksanakan seperti ruangan dan sarana lainnya
7.3.3 Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melaksanakan persiapan administrasi dan akomodasi,
termasuk koordinasi dengan pihak luar apabila pemberi materi adalah pihak luar.
7.3.4 Peserta pelatihan mengisi absensi pertemuan/ pembinaan pada saat mengikuti diklat
7.4. Tindak Lanjut Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
7.4.1. Setelah mengikuti diklat, peserta membuat laporan pelatihan. Selanjutnya materi diklat dapat
disampaikan melalui forum komunikasi yang telah ditentukan.
7.4.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mempersiapkan acara presentasi yang akan diadakan,
termasuk para undangan dalam presentasi tersebut.
7.4.3. Efektivitas pelaksanaan diklat dapat dievaluasi minimal 3 (tiga) bulan setelah pelaksanaan
diklat oleh atasan yang berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk
7.4.4. Penilaian efektivitas diklat dituangkan dalam Formulir Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
7.4.5. Penilaian efektivitas hanya dilakukan untuk jenis diklat yang ditentukan untuk memenuhi
kompetensi yang tertuang dalam analisa jabatan
7.5. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Diklat
7.5.1. Peserta mengumpulkan dokumentasi hasil pelaksanaan diklat ke Personil TU (Umum dan
Kepegawaian) berupa:
- 1 lembar salinan sertifikat (jika ada)
- Materi diklat
- Bahan yang dipresentasikan (bila diperlukan)
7.5.2. Staf Bagian Tata Usaha mendokumentasikan seluruh hasil pelaksanaan diklat yang telah diikuti
oleh pegawai Puskesmas dalam Arsip Pegawai
8. LAMPIRAN
8.1. Buku Pendidikan dan Pelatihan
8.2. Formulir Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR
PENGELOLAAN PEGAWAI

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Personil Tata Usaha
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi


Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur Pengelolaan Pegawai ini bertujuan untuk menetapkan tata cara kegiatan kebutuhan, mutasi
dan pemberhentian pegawai Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini menjelaskan cara-cara :
2.1. Proses Pemenuhan Pegawai di Puskesmas Nelayan
2.2. Proses Pemenuhan Hak Pegawai
2.3. Pengajuan Cuti dan Ijin bagi Pegawai
2.4. Dokumentasi File Pegawai
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
3.2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat.
4. DEFINISI
4.1. Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara yang telah memenuhi syarat yang telah
ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau
diserahi tugas negara lainnya dengan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4.2. Pegawai Tidak Tetap atau Pegawai Harian Lepas adalah pegawai kontrak tidak tetap yang
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang didasarkan
atas kebutuhan Puskesmas untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat
teknis profesional dan administrasi sesuai kebutuhan di unit pelayanan Puskesmas.
4.3. Penilaian Pegawai adalah suatu metode untuk memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai di
Puskesmas Nelayan berupa penilaian positif dan negatif.
4.4. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
4.5. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.
4.6. Jabatan Fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi
keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
4.7. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian
Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.
4.8. Kenaikan Gaji adalah hak yang diberikan atas kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil
terhadap negara.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas administrasi kegiatan kebutuhan

dan pengembangan serta kesejahteraan pegawai Puskesmas Nelayan.


6. KETENTUAN UMUM
6.1. Perencanaan Kepegawaian di Puskesmas Nelayan dilakukan atas formasi ketenagaan yang ada
dan didasarkan pada kebutuhan tiap-tiap unit dengan analisa kebutuhan yang didasarkan atas :
- Sifat Pelayanan
- Sifat Pekerjaan
- Beban Kerja
- Peralatan yang tersedia
6.2. Pegawai di Puskesmas Nelayan dipenuhi dari Sub Bag Kepegawaian Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik melalui Penerimaan Pegawai Negeri Sipil, Honorer dan Tenaga Magang.
6.3. Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak mendapatkan penilaian dari Kepala Puskesmas berdasarkan
form DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).
6.4. Data-data setiap pegawai diarsip dalam map, terdiri dari :
- Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil
- Copy ijazah
- Copy Sertifikat Pelatihan
- Copy SK Mutasi dari Bupati
- Copy SK Kenaikan Pangkat
- Copy SK Kenaikan Gaji Berkala
Sedangkan arsip pegawai dalam folder terpisah adalah :
- DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan)
- KP4 (Data Keluarga)
6.5. Perpanjangan masa kontrak tenaga kontrak (honorer/magang) yang telah habis masa kontraknya
tergantung dari hasil evaluasi selama 1 tahun sekali.
6.6. Perjanjian Kontrak (SK Pengangkatan Tenaga Kontrak) untuk Tenaga Honorer yang
diperpanjang, ditandatangani oleh Kabupaten Gresik. Sedangkan perjanjian Kontrak (SK Tugas)
untuk Tenaga Magang yang diperpanjang, ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik.
6.7. Persyaratan Pengajuan Kartu Istri/Suami :
- Fotokopi Surat Nikah/Akta Perkawinan
- Pas Foto Hitam Putih dari Istri atau Suami Pegawai Negeri Sipil, ukuran 3x3 cm sebanyak 3 Lembar
6.8. Jenis Kenaikan Pangkat :
- Kenaikan Pangkat Reguler
Berlaku untuk pejabat struktural, berdasarkan DP3.
- Kenaikan Pangkat Angka Kredit
Berlaku untuk pejabat fungsional, berdasarkan DP3.
6.9. Persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat Reguler :
- DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) 2 tahun terakhir
- SK Pangkat Terakhir
6.10. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada PNS dengan ketentuan :
- Diberikan sekurangkurangnya setelah 4 tahun dalam pangkat terakhir dengan catatan DP3 terakhir
mempunyai nilai rata-rata baik yaitu > 76
6.11. Persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat Angka Kredit :
- DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) 2 tahun terakhir
- SK Pangkat Terakhir
- PAK (Penetapan Angka Kredit) yang lama
6.12. Persyaratan Penetapan Angka Kredit (PAK) didasarkan pada standar penilaian kegiatan
fungsional.
6.13. Persyaratan Kenaikan Gaji Berkala :
- Copy Kenaikan Gaji Berkala Terakhir
- Copy SK pangkat terakhir
6.14. Persyaratan Pindah/Mutasi Keluar :
- Surat Permohonan Pindah Keluar bermaterai Rp. 6000,- yang ditujukan kepada Bupati
- CPNS / PNS
- Karpeg
- Kenaikan Pangkat Terakhir
- Daftar Riwayat Hidup/Pekerjaan
- Ijazah
- DP3

6.15. Persyaratan Penerimaan Tenaga Baru / Mutasi :


Tenaga Baru :
- Surat rekomendasi instansi atas nama Bupati
- SK Pengangkatan
- Ijazah terakhir
- SK jabatan bagi yang memangku jabatan struktural/fungsional
Mutasi intern Puskesmas :
- Daftar Uraian Tugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik
Mutasi antar instansi pemerintahan :
- SK Tugas dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Gresik
6.16. Persyaratan Pensiun Mencapai Batas Usia Pensiun :
- Batas usia 60 tahun bagi Dokter yang ditugaskan secara penuh pada lembaga kedokteran negeri
- Usia 56 tahun bagi Pegawai Lainnya/Non Medis/Struktural/Paramedis
- Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCD)
- Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai )/SK PNS
- Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir
- Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir
- Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg)
- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan
- Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)
- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan
belum pernah nikah (dilegalisir)
- DP3 terakhir
- Pernyataan dari satuan kerja tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin klasifikasi ringan maupun berat
sesuai PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
- Daftar susunan Keluarga
- Pas foto 4 x 6 hitam putih 5 lembar
- Setiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto
6.17. Persyaratan Pensiun Atas Permintaan Sendiri :
- Telah berusia minimal 50 (limapuluh) tahun
- Surat keterangan dari tim penguji kesehatan tersendiri
- Telah memiliki masa kerja pensiun minimal 20 (duapuluh) tahun
- Permohonan dari yang bersangkutan
- Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai)
- Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir
- Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir
- Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg)
- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan
- Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)
- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan
belum pernah nikah (dilegalisir)
- DP3 terakhir
- Daftar Susunan Keluarga
- Pas foto 4 x 6 hitam putih 5 lembar (tanpa tutup kepala)
- Tiap-tiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto
6.18. Persyaratan Pensiun Meninggal Dunia :
- Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai)
- Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir
- Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir
- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan
- Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)
- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan
belum pernah nikah (dilegalisir)
- DP3 terakhir
- Daftar Susunan Keluarga
- Surat Kematian Desa/Kelurahan (dilegalisir)
- Pas foto 4x6 hitam putih 5 lembar (tanpa tutup kepala)
- Tiap-tiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto
6.19. Mutasi Pegawai adalah kegiatan yang dilakukan oleh lembaga untuk memindahkan/
mengalihkan pegawai dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan penyegaran, motivasi kerja dan

mutasi yang bisa dilakukan antar unit atau keluar Puskesmas.


6.20. Pelaksana Tugas (PLT) diangkat apabila ada kekosongan pejabat definitif atau pejabat definitif
berhalangan melaksanakan tugas selama 7 hari keatas, karena meninggal dunia/pensiun.
6.21. Pejabat Sementara diangkat apabila ada kekosongan pejabat definitif atau pejabat definitif
berhalangan melaksanakan tugas selama 7 hari keatas, karena melaksanakan pendidikan, haji, cuti,
tugas dinas ke luar daerah.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Proses Pemenuhan Pegawai di Puskesmas Nelayan
7.1.1. Perencanaan Pegawai
7.1.1.1. Setelah mengidentifikasi kebutuhan pegawai, Kepala Puskesmas memerintahkan Personil
TU (Umum dan Kepegawaian) untuk membuat Surat Usulan Penambahan Tenaga Kesehatan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.2. Proses Pemenuhan Hak Pegawai
7.2.1. Penilaian Intern
7.2.1.1. Dalam rangka proses penilaian pegawai, Blangko DP3 untuk PNS, CPNS dan TKM dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menilai pegawai secara periodik setahun sekali.
7.2.1.2. Penilaian dilakukan oleh Kepala Puskesmas dengan mengisi penilaiannya di Blangko DP3.
7.2.1.3. Dasar penilaian lain adalah Absensi Rapat/Pertemuan, Kelengkapan Atribut, pengisian
Absensi di Ruangan dilakukan setiap hari.
7.2.1.4. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) merekap penilaian yang telah dilakukan setiap 1
(satu) tahun, dan kemudian bahan penilaian DP3 dilakukan pencatatan pada Form DP3.
7.3. Pengajuan cuti dan ijin bagi pegawai
7.3.1. Cuti terdiri dari :
- Cuti Tahunan
- Cuti Besar
- Cuti Sakit
- Cuti Bersalin
- Cuti Karena Alasan Penting
7.3.2. Pegawai yang akan mengambil cuti, membuat Surat Permohonan Cuti ke Kepala Puskesmas
untuk meminta persetujuan.
7.3.3. Setelah Kepala Puskesmas menyetujui, maka surat permohonan tersebut diserahkan ke
Personil TU (Umum dan Kepegawaian) untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.4. Dokumentasi File Pegawai
7.4.1. Seluruh dokumen kepegawaian dipelihara dan disimpan oleh Personil TU (Umum dan
Kepegawaian).
8. LAMPIRAN
9.1. Surat Usulan Penambahan Tenaga Kesehatan
9.2. Blangko DP3
9.3. Surat Permohonan Cuti

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
UPT PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PROGRAM KRR

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :
Pemegang Program UKS : Nikmatuh Zuhro
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelaksanaan program KRR dalam upaya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur :
2.1. Tata cara pembuatan jadwal kegiatan
2.2. Tata cara penyuluhan
2.3. Tata cara pelaporan
3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Undang-Undang Kesehatan.
3.2. Buku Saku Untuk Remaja Usia 14-19 Tahun, Depkes RI & WHO Tahun 1999.
3.3. Buku Pedoman Persiapan Kehamilan, Dinkes Propinsi Jatim Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan
Usila Tahun 2006.
4. DEFINISI
4.1. Klien adalah orang yang memerlukan bantuan tenaga kesehatan atau tenaga khusus (guru
bimbingan dan penyuluhan) untuk menyelesaikan permasalahan yang diderita atau dialaminya.
4.2. Tenaga kesehatan adalah seseorang yang telah lulus pendidikan khusus dan berijasah yang
telah disyahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang dan fungsinya.
4.3. Remaja adalah fase kehidupan manusia antara masa anak menuju ke masa dewasa yaitu antara
usia 10-19 tahun.
4.4. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel-sel
darah putih manusia yang merupakan bagian terpenting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap koordinasi dan pembinaan.
5.2. Koordinator KESGA (Kesehatan Keluarga) bertanggung jawab atas terlaksananya program KRR.
5.3. Programmer KRR bertanggung jawab terhadap terlaksananya program KRR serta melakukan
pencatatan dan pelaporan.
5.4. PPD bertanggung jawab atas terlaksanya program KRR di wilayah masing-masing.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Penyuluhan KRR dilaksanakan pada :
6.1.1. Lembaga Pendidikan Formal : SMP/MTS.
6.1.2. Lembaga Pendidikan Non Formal : Pondok Pesantren
6.2. Sasaran KRR adalah semua remaja usia 14-19 tahun.
7. URAIAN PROSEDUR

7.1. Pembuatan jadwal kegiatan


7.1.1. Petugas KRR membuat jadwal penyuluhan yang disesuaikan dengan kalender pendidikan.
7.1.2. Dalam pelaksanaan program tersebut, Petugas KRR berkoordinasi dengan program-program
terkait (petugas bekerja secara tim/kelompok).
7.1.3. Jadwal kegiatan yang telah dibuat, dikirim ke sekolah-sekolah yang akan menjadi tempat
penyuluhan.
7.2. Penyuluhan
7.2.1. Petugas KRR beserta tim berangkat sesuai jadwal yang telah dibuat dengan membawa
perlengkapan masing-masing (leaflet, lembar penyuluhan).
7.2.2. Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan adalah sebagai berikut :
- Kesehatan reproduksi remaja
- Pedoman persiapan kehamilan
- Narkoba
- HIV/AIDS
- Penyakit-penyakit PMS
7.2.3. Konseling diberikan kepada siswa yang bermasalah oleh guru BP, dilakukan di ruang khusus
yang sifatnya dapat melindungi rahasia siswa.
7.2.4. Jika ditemukan masalah siswa yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah/Ponpes, maka siswa
akan dirujuk ke Puskesmas atau tempat lain.
7.3. Pencatatan dan Pelaporan
7.3.1. Petugas KRR mencatat hasil pelaksanaan kegiatan dalam Laporan Bulanan KRR.
7.3.2. Laporan Bulanan KRR diserahkan kepada Petugas UKS sebagai laporan ke Dinas Kesehatan
Kab Gresik dengan mengetahui Kepala Puskesmas.
8. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN
8.1. Semua remaja mendapat penyuluhan KRR.
8.2. Semua remaja yang bermasalah mendapat konseling.
8.3. Kejadian hamil diluar nikah menurun.
9. LAMPIRAN
9.1. Jadwal penyuluhan
9.2. Laporan Bulanan KRR

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PROGRAM UKGS

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut : Nur Rochimah
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur UKGS ini menentukan cara meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah
tingkat dasar di wilayah kerja Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Tata cara promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I)
2.2. Tata cara sikat gigi masal (UKGS Tahap II)
2.3. Tata cara perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III)
2.4. Tata cara pencatatan dan pelaporan
3. REFERENSI
3.1. Buku Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV Seksi II Kesehatan Gigi oleh Departemen Kesehatan
RI, 1983.
3.2. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS Tingkat dasar Provinsi Jawa Timur, 2002.
4. DEFINISI
4.1. UKGS adalah kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang ditujukan kepada anak sekolah dasar
yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus dalam bidang kesehatan gigi dan mulut anak-anak
sekolah.
4.2. Dokter Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Kedokteran Gigi dan
mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya
sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kesehatan gigi dan
mulut.
4.3. Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Keperawatan Gigi
dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan
wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang
keperawatan gigi dan mulut.
4.4. UKGS Tahap I adalah usaha kesehatan gigi sekolah untuk pencegahan kesehatan gigi dan mulut
berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
4.5. UKGS Tahap II adalah kegiatan pencegahan berupa sikat gigi masal, pembersihan karang gigi,
penambalan dengan metode ART.
4.6. UKGS (paripurna) Tahap III adalah pengobatan menyeluruh untuk murid kelas III atas
permintaan dengan maksud menghilangkan rasa sakit, mengendalikan infeksi, tumpatan gigi,
ekstraksi persisitensi dan dilakukan di puskesmas rujukan.
4.9. UKGS KIT adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan gigi diluar gedung,
misal : kaca mulut, sonde, pinset, senter, alat penambalan ART, alat pencabutan gigi susu dan lainlain.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Dokter Gigi bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi
program kesehatan gigi dan mulut.
5.2. Perawat Gigi bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif, serta
bertanggung jawab dalam semua pencatatan dan pelaporan.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelaksanaan UKGS bersamaan dengan pembinaan UKS.
6.2. Sasaran kesehatan gigi dan mulut adalah semua sekolah TK untuk kegiatan promotif dan SD/MI
untuk kegiatan promotif, preventif dan kuratif yang ada di wilayah kerja puskesmas.

7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Penyusunan Jadwal Kegiatan
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut membuat Jadwal Kegiatan untuk kemudian
dikoordinasikan kepada sekolah yang akan dituju, dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan
kepada sekolah tentang pelaksanaan kegiatan UKGS. Dalam surat pemberitahuan disertakan
permintaan pemberitahuan sebelum pelaksanaan UKGS apabila ada siswa yang membutuhkan
perawatan atau pencabutan gigi yang perlu dilakukan di sekolah.
7.2. Penyusunan Materi Penyuluhan
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut menyusun materi penyuluhan sesuai dengan
tingkatan sekolah.
7.3. Persiapan Alat Peraga
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut mempersiapkan alat peraga dan Buku Kunjungan
Sekolah. Alat peraga digunakan untuk penyuluhan, contoh : sikat gigi, model gigi. Sedangkan Buku
Kunjungan Sekolah digunakan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
7.4. Pelaksanaan Kegiatan
7.4.1. Promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I)
Promosi yang dilakukan berupa penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
7.4.2. Sikat gigi masal (UKGS Tahap II)
Kegiatan yang dilakukan selain memberikan penyuluhan tentang tata cara menggosok gigi yang baik
dan benar, dilanjutkan dengan praktek langsung cara menggosok gigi oleh murid. Kegiatan sikat gigi
ini dilakukan di halaman sekolah yang dibimbing oleh Dokter Gigi atau Perawat Gigi.
Kegiatan yang juga dilakukan adalah kegiatan penambalan gigi menggunakan metode ART dan
pembersihan karang gigi (scaling).
7.4.3. Perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III)
Melakukan pemeriksaan menyeluruh pada murid kelas III yang menjadi target Kesgilut Paripurna.
Apabila ditemukan kasus Kesgilut dan memerlukan tindakan medis, maka dilakukan rujukan ke Poli
Gigi Puskesmas dengan membawa Buku Rujukan Sekolah. Kegiatan Tahap III dicatat dalam Buku
Tindakan Paripurna apabila terdapat tindakan yang telah selesai dilakukan.
7.5. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan diagendakan dalam Buku Kunjungan Sekolah. Setiap akhir bulan, dilakukan pelaporan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik sesuai dengan Buku Monitoring Kesehatan Gigi dan
Mulut.
8. LAMPIRAN
8.1. Jadwal Kegiatan
Upaya Kesehatan Perorangan di UGD Kecepatan layanan di UGD (Respon Time) 5 menit
Memberikan refreshing pengetahuan pada petugas
Melakukan simulasi kasus
Melengkapi peralatan kegawatdaruratan
Melengkapi obat dan BBA kegawatdaruratan 1 x / bulan Buku register pasien UGD Koordinator
UGD
Kelengkapan pengisian RM 100 % Memberikan ranking pada petugas yang melengkapi RM 2 x /
bulan Buku register rawat inap
Laporan SPM Koordinator UGD
Penyampaian informasi 100 % pasien mendapat informasi Membuat buku petunjuk/leaflet
Memberikan pelatihan pada petugas 1 x / bulan Buku register penyuluhan rawat inap
Laporan penyuluhan Koordinator UGD
Koordinator PKM
Upaya Kesehatan Perorangan di Rawat Jalan (BP) Kemampuan memberikan pelayanan kesehatan
Min 10 % jumlah penduduk terlayani Pemenuhan sarana pelayanan (kursi petugas)
Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable) 1 x / bulan Laporan Bulanan (LB1)
Koordinator BP
Semua Pasien mendapat pelayanan kesehatan 100 % jumlah pasien terdaftar Pemenuhan sarana
pelayanan (kursi petugas)
Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable)
Jobdiskripsion yg jelas 1 x / bulan Regester pendaftaran
RM Umum Koordinator BP
Pengembalian RM ke loket 100 % Membuat system pengembalian RM dalam Prosedur Rawat Jalan
1 x / bulan Buku register serah terima RM Petugas loket
Pemeriksaan / Penanganan Pasien Gigi Kunjungan untuk penambalan tetap Min 5 % kunjungan

Memberikan penyuluhan perawatan gigi yang benar


1 x / bulan Lembar RM
Laporan poli gigi BP gigi
Semua pasien datang di klinik dilayani secara lengkap 100 % Memberikan penyuluhan perawatan
gigi yang benar
Meningkatkan kemampuan petgs 1 x / bulan Lembar RM
Laporan poli gigi BP gigi
Pemeriksaan / Penanganan Pasien KIA Deteksi dini bumil 100 % bumil yang datang diperiksa secara
lengkap Pemeriksaan ANC secara rutin
SOP ANC 1 x / bulan Lembar RM
Buku register KIA
Laporan KIA KIA-KB
Semua pasien datang di klinik dilayani secara lengkap 100 % pasien yg datang di klinik KIA
Pemeriksaan ANC secara rutin
SOP ANC,bayi, balita
Penyediaan RM 1 x / bulan Lembar RM
Buku register kunjungan KIA
Koordinator KIA
Pelayanan Obat Kesalahan pemberian obat (pemberian etiket, pembacaan resep, kadaluarsa) 0 %
Koordinasi dengan dokter untuk kejelasan penulisan (nama resep dan nama obat) 1 x / bulan
Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan / Pencegahan Kamar Obat
Layanan Gudang Obat Terdistribusinya obat sesuai permintaan 100 % Membuat jadwal distribusi
Menyediakan stok obat sesuai kebutuhan 1 x/bln Buku LPLPO
Buku stok obat Koord Gudang obat
Pelayanan Laborat Kesalahan pemasangan label identitas lab 0 % Cross check nomor register lab,
blanko permintaan, tabel tabung dan nomor spuilt 1 x / bulan Blanko Permintaan
Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan / Pencegahan Laboratorium
Pengulangan pengambilan sample lab oleh petugas lab Maks 1% Pelaksanaan pengambilan
sample sesuai SOP
Konfirmasi rencana tindakan kepada pasien (puasa, dll) Sebulan sekali Blangko permohonan
Laboratorium
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta Kesembuhan penderita kusta MB 90 %
Penemuan aktif penderita
Kepatuhan pengambilan OAT
Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Kartu Monitoring
Kartu Penderita Pengelola program kusta
Pasien suspek /kusta yg dtg terlayani
100 % Penemuan aktif & pasif penderita
Kepatuhan pengambilan OAT
Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Kartu Monitoring
RM Penderita Pengelola program kusta
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare Penderita diare tertangani 100 % pasien datang
tertangani Penemuan penderita dan pengobatan
Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Lembar RM
Laporan bulanan diare Pengelola program diare
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Penderita DBD tertangani 100 %
Penemuan penderita dan pengobatan
Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Lembar RM
Laporan PE (Pengamatan Epidemiologi) Pengelola program DB
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi Pelaksanaan
imunisasi BCG, DPT Combo, Polio, Campak, Hepatitis 80 % bayi memperoleh imunisasi
Pemberitahuan jadwal pemberian imunisasi
Penyuluhan tentang imunisasi
Sweeping sasaran imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu, Pustu, Puskesmas 1 x / bulan Grafik PWS (Pemantauan
Wilayah Setempat) Pengelola program imunisasi
Potensi vaksin terjaga Suhu kulkas 2-8oC Memantau suhu kulkas
Penataan vaksin 1 x / bulan Kartu monitoring suhu Pengelola program imunisasi
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TBC
Kesembuhan penderita TBC 80 % /tahun Penemuan penderita suspect TBC

Penemuan kontak penderita


Kepatuhan pengambilan OAT
Pelaksanaan PMO (Pendamping Minum Obat)
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
1 x / tahun Kartu identitas penderita
Lembar RM
Buku register penderita Pengelola program TB paru
Semua pasien TB berkunjung terlayani 100 % Waktu layanan
Jobdis yg jelas
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / tahun Lembar RM
Buku register penderita Pengelola program TB paru
Peningkatan Kesehatan Lingkungan Kesehatan terkait lingkungan puskesmas (kebersihan kamar
mandi & halaman) 100% Kamar mandi 2x/hari
Halaman 2x/hari
Apabila petugas berhalangan, harus ada penggantinya Sebulan sekali Kartu monitoring kebersihan
Kesling
Pembinaan rumah agar memenuhi syarat kesehatan 60 % rumah
Penyuluhan
Survey RT sehat 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling
Pembinaan kesehatan lingkungan sekolah 100 % sekolah Pembinaan lingkungan sekolah 1 x /
tahun / sekolah Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling
Jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan 85 % Penyuluhan
Survey RT sehat 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling
Pembinaan kesehatan lingkungan pada TTU 80 % Penyuluhan
Kunjungan lapangan 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling
Pembinaan kesehatan lingkungan pada TPM 80 % Penyuluhan
Kunjungan lapangan 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling
Pembinaan kesehatan lingkungan TP3 80 % Penyuluhan
Kunjungan lapangan 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Promosi PHBS pada masyarakat 9 desa / tahun Promosi
PHBS
Survey PHBS
Refreshing pengetahuan kader PHBS
1 x / tahun Laporan Survey PHBS Pengelola program promosi kesehatan
Jumlah Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatannya 53 Posyandu Pembinaan
Pelengkapan saranaPosyandu
Peningkatan kualitas kader 1 x / bulan Jadwal Posyandu
Laporan Tribulan Posyandu Pengelola program promosi kesehatan
Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) Jumlah ibu hamil dan bersalin dengan sehat dan selamat 80 %
Pemeriksaan bumil dan bulin sesuai SOP ANC (Ante Natal Care)
Melengkapi sarana prasarana layanan KIA
Penyuluhan bumil 1 x / bulan LB3 KIA
PWS KIA
Kohort
Blangko SPR Badan Koordinator (Pengelola program KIA)
Jumlah bayi dan anak dideteksi tumbuh kembangnya 80 % Pemeriksaan bayi dan anak sesuai SOP
MTBS
Melengkapi sarana dan prasarana MTBS
Pemeriksaan bayi dan anak 1 x / bulan Laporan MTBS / MTBM
Form MTBS / MTBM
Register Kunjungan Pemegang program
Upaya Kesehatan Anak Sekolah (UKS) Pelaksanaan screening siswa sekolah 100 % Pembinaan
siswa sekolah
Screening siswa kelas 1 SD, SMP
Penyuluhan kesehatan gigi
Lomba sekolah sehat 1 x / tahun Jadwal screening UKS UKGS
Laporan Pertemuan Guru UKS
Laporan Pertemuan Pelatihan Kader UKS
Laporan KESPRO Pengelola program UKS UKGS

Upaya Kesehatan USILA Pembinaan dan pemeriksaan masyarakat Usila 9 desa ( %)/ bulan
Pembinaan Posyandu Usila 1 x / bulan Jadwal Posyandu Usila
Laporan KESPRO Pengelola program Usila
Upaya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Penyuluhan remaja sekolah bebas dari narkoba dan sex bebas 14 sekolah (%) (SMP, SMA) / 6 bulan
Penyuluhan KRR
Pembinaan kader KRR 1 x / 6 bulan Jadwal penyuluhan KRR
Laporan KESPRO Pengelola program KRR
Perbaikan Gizi Masyarakat Pemberian tablet Fe kepada bumil 85 % bumil Pemberian tablet Fe 90
hari pada bumil
Penyuluhan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan Kartu status ANC bumil
Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi
PPD
Penyuluhan pemberian ASI eksklusif 80 % bumil mendapat informasi Penyuluhan ASI eksklusif
pada bayi
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi
PPD
Pemberian vit. A pada balita 85 % balita mendapat vit. A Pemberian vit. A balita
Sweeping sasaran
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Februari dan Agustus Laporan LB3 Gizi Pengelola program
gizi
PPD
Pemberian PMT pemulihan pada balita KEP 100 % balita KEP Pemberian PMT pemulihan pada
balita KEP
1 x / bulan Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi
PPD
Manajemen Kepuasan pelanggan Nilai Indeks Minimal 2,5 Pelaksanaan dan evaluasi IKM 2 x /
tahun Laporan IKM / 6 bulan Petugas IKM
Ketepatan waktu pelaporan ke DinKes Maks tgl. 10 / bulan Membuat Prosedur Evaluasi dan
Pelaporan Program/Kinerja 1 x / bulan Formulir Laporan Bulanan Program Pengelola program SIK
Tersedianya data dasar kesehatan yang valid dan akurat 100 % data RM Puskesmas Induk sudah
dimasukkan ke SIK Pelaksanaan entry data
Pembuatan Formulir Laporan SIK 1 x / bulan Laporan Bulanan Program Pengelola program SIK
Tersedianya data pegawai yang lengkap sesuai tugas 100 % Pemutakhiran data pegawai / bulan
Melengkapi surat tugas tiap petugas 1 x /bulan Laporan Data Pegawai
Struktur organisasi Puskesmas
Surat Tugas
Data THWT petugas
Terukurnya kinerja karyawan 100 % karyawan Membagikan buku kinerja
Membagi tugas pengawasan 1 x / tahun Buku kinerja
Form rekapitulasi kinerja karyawan Koord Umum &kepegawaaian
Pengendalian rekaman non medis Tersimpannya dokumen non medik 100 % Menyiapkan sarana
penyimpanan
Membuat buku kendali 1 x/ mg Buku daftar pengendali surat
Lembar Disposisi Koord Umum &kepegawaaian
Diklat
Terdokumentasi
nya bukti diklat 100 % Diseminasi informasi kediklatan ke karyawan 1x/bl Buku pengendalian surat
Koord Umum &kepegawaaian
Pengelolaan Keuangan Ketepatan waktu setor 100 % unit layanan Membuat jadwal penyetoran 1 x /
bl Buku setor (spj)
Buku Bantu setor Koord Keuangan
Kerutinan setoran harian ke Dinkes 5 kali/ minggu Kesiapan kendaraan
Apabila petugas berhalangan diwakilkan sesuai arahan KAPUS Sebulan sekali Bukti setoran
Petugas TU (keuangan)
Perencanaan Keuangan Tersusunnya rencana anggaran 100 % program Diseminasi penyusunan
anggaran
Rapat penyusunan 1x/th POA
Form pengumpulan data Koord Keuangan

Obat dan Perbekalan Kesehatan (Kamar Obat)

Jumlah obat dan BBA yang tersedia cukup 100 % Membuat inventaris obat
Perencanaan kebutuhan obat
Pemerataan obat Pustu 1 x / bulan LPLPO Pengelola obat
Pemeliharaan alat kesehatan dan sarana kesehatan Kelengkapan data alkes 100 % Inventarisasi
alkes
Permintaan barang yang jelas
Koordinasi dengan seluruh unit 1 x / 6 bulan Data inventaris alkes
Buku permintaan Petugas inventaris alat
Kesesuaian pemeliharaan alkes dan sarana dengan program 70 % Membuat jadwal pemeliharaan
alkes dan sarana
Membuat uraian tugas
Pengawasan pemeliharaan 1 x / 36bulan Buku realisasi pemeliharaan
Kartu Pemeliharaan Petugas inventaris alat

Disusun oleh

Dr. SRI HARTATI

Dr. Muhammad Hariadi

OKA HEDRAWAN
Koord Unit Kesehatan Masyarakat Koord Unit Pelayanan Kesehatan Koord Bag Tata Usaha
Disetujui oleh,

Drg. Pekik Pita Maharti


Kepala Puskesmas

KEBIJAKAN MUTU
Masyarakat saat ini mendapatkan pusat pelayanan kesehatan yang ramah, nyaman, cepat

pelayanannya murah/terjangkau, dan profesional. Untuk itu sarana Pemerintah yaitu Puskesmas
adlah satu-satunya pelayanan public bidang kesehatan yang paling terdepan dalam bersentuhan
dengan masyarakat, diharapkan dapat menagkap/tanggap dalam hal ini mitra masyarkat untuk
memenuhi keinginan masyarakat saat ini. Adapun langkah-langkah yang akan kami tempuh adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedisiplinan pegawai
2. Menata ulang ruang-ruang agar masyarakat menjadi nyaman jika bekunjung ke Puskesmas.
3. Menambah/memperbaiki saran dan prasarana
4. Memberikan kesempatan pegawai untuk mernimba ilmu
5. Menjadikan pasien/pengunjung Puskesmas sebagai pusat perhatian
6. Memberikan pelayanan yang professional
7. Meningkatan religi/keimanan pegawai agar dalam melaksanakan tugasnya didasari rasa ikhlas
dan sabar
8. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat dengan segera
9. Monitoring dan evaluasi kunjungan Puskesmas

Gresik, 10 Juli 2009


Kepala UPT Puskesmas
Nelayan Gresik

Drg. PEKIK PITA MAHARTI


Kepala Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR
PELAYANAN RAWAT JALAN

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Koordinator Rawat Jalan : Ria Oktorini AMd.Kep
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur Pelayanan Rawat Jalan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan kesehatan di
Rawat Jalan atau Poliklinik (Poli Umum / BP, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli Gizi, Poli Sanitasi, Poli
MTBS, dan Poli P2M)
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini mengatur :
2.1. Tata cara pendaftaran pasien rawat jalan
2.2. Tata cara pemeriksaan dan tindakan medik pasien Poli Umum/BP, Poli Gigi, KIA, Poli MTBS, Poli
P2M, Poli Sanitasi, Poli Gizi
2.3. Tata cara pasien yang dirujuk
2.4. Tata cara pembayaran
3. REFERENSI
3.1. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
883/MenKes/SKB/VII/1998 Tentang Tarip dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
3.2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 /Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 Tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
3.4. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Mnimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004.
3.5. Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Gresik.
4. DEFINISI
4.1. Dokter adalah dokter umum yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan
pengobatan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
4.2. Dokter Gigi adalah dokter yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan pengobatan
dan tindakan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
4.3. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan mendapatkan ijazah
yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas
dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kebidanan
4.4. Perawat/Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan
mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya
sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang keperawatan
4.5. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa berdasarkan perda yang berlaku.
4.6. Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter memerlukan pelayanan di RS lain
baik untuk diagnostik penunjang atau terapi Anamnesa adalah tanya jawab baik langsung maupun
tidak langsung tentang keluhan - keluhan dan riwayat penyakit dari pasien maupun keluarga pasien.
4.7. Loket Pendaftaran adalah tempat pendaftaran bagi pasien yang akan ke poliklinik dan
laboratorium.
4.8. Pasien adalah seseorang yang membutuhkan surat keterangan sehat untuk keperluan tertentu,
atau membutuhkan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis, atau membutuhkan konsultasi
medis.
4.9. Kartu Identitas Berobat (KIB) adalah Kartu yang berisi identitas serta nomor rekam medik pasien,
yang harus selalu dibawa setiap berkunjung/berobat/rawat inap di Puskesmas Nelayan.
4.10. Surat Rujukan adalah surat pengantar rujukan medis yang ditujukan ke poliklinik lain atau
rumah sakit di dalam maupun di luar wilayah Kecamatan Gresik
4.11. Rekam Medik adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien,
hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan.

4.12. RJ (Rawat Jalan) :


4.12.1. Poli Umum/BP adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati,melakukan
tindakan medis dan melakukan konsultasi pasien baik anak maupun dewasa dengan penyakit umum.
4.12.2. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah poliklinik tempat memeriksa, mendiagnosis,
mengobati dan melakukan konsultasi pasien hamil, perawatan kala nifas, dan termasuk tempat
pelayanan dan konsultasi masalah keluarga berencana.
4.12.3. Poli Gigi adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati dan melakukan
konsultasi pasien dengan penyakit gigi dan mulut.
4.12.4. Poli Gizi adalah tempat konsultasi pasien dengan masalah gizi.
4.12.5. Poli Sanitasi adalah ruang tempat pasien mendapatkan informasi dan pelayanan tentang
sanitasi dan kebersihan lingkungan.
4.12.6. Poli P2M (Pemberantasan Penyakit Menular) adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis
dan melakukan konsultasi pasien yang berhubungan dengan Pemberantasan Penyakit Menular.
4.12.7. Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) adalah ruang tempat memeriksa,
mendiagnosis, mengobati dan melakukan konsultasi pasien dengan penyakit pada balita.
4.13. Pasien ASKES adalah pasien yang memiliki dan menggunakan kartu askes untuk memperoleh
pelayanan kesehatan.
4.14. Pasien Jaring Pengaman Sosial (PJPS) adalah pasien yang tidak mampu, yang memiliki dan
menggunakan kartu sehat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
4.15. Surat pengantar rujukan adalah formulir yang digunakan untuk mengantar pasien yang akan
menjalani pemeriksaan penunjang, yang berisi jenis pemeriksaan yang diminta, yang dibuat serta
ditandatangani oleh dokter yang memeriksa.
4.9. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter mengenai obat yang diperlukan oleh pasien.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Perawat poli bertanggung jawab atas :
5.1.1 Menjalankan instruksi dokter
5.1.2 Menyiapkan instrumen, obat-obatan dan alat kesehatan
5.1.3 Mengadakan pencatatan dan pelaporan kegiatan poli
5.1.4 Memelihara kebersihan dan kesiapan ruangan
5.1.5 Mengantarkan rekam medis ke poli lain
5.1.6 Mengembalikan Rekam Medis ke loket pendaftaran
5.2. Petugas Loket Pendaftaran bertanggung jawab atas :
5.2.1 Pendaftaran pasien
5.2.2 Membuat Rekam Medis pasien baru dan mencari Rekam Medis pasien lama
5.2.3 Mengambil Rekam Medis dari rak / almari ke Loket Pendaftaran
5.2.4 Melakukan pencatatan di Register Loket Pendaftaran
5.3. Dokter poli bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan di poliklinik :
5.3.1 Memeriksa, mendiagnosis, memberi obat dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan
5.3.2 Memberi surat pengantar pemeriksaan penunjang atau surat rujukan ke poli lain atau Rumah
Sakit
5.3.3 Melayani rujukan dari poli lain, dokter praktek swasta dan puskesmas lain di luar wilayah kerja
Puskesmas Nelayan
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) di Puskesmas Nelayan antara lain :
6.1.1. Poli Umum
6.1.2. Poli Gigi dan Mulut
6.1.3. Poli KIA-KB
6.1.4. Poli Sanitasi
6.1.5. Poli Gizi
6.1.6. Poli P2M
6.1.7. Poli MTBS
6.2. Jam buka loket pendaftaran :
Senin s/d Kamis : 07.30 11.30 WIB
Jumat : 07.30 10.30 WIB
Sabtu : 07.30 11.00 WIB
6.3. Unit Rawat Jalan memberikan pelayanan sesuai dengan nomor urut yang didapat pasien dari
Loket Pendaftaran.
6.4. Pasien diperiksa di tiap-tiap unit Rawat Jalan (Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Poli MTBS, Poli

P2M) sesuai dengan jenis penyakitnya.


6.5. Pelayanan pasien ASKES sama dengan pelayanan pasien umum, kecuali :
6.5.1. Pasien ASKES harus menunjukkan Kartu ASKES
6.5.2. Pelayanan ASKES menggunakan Resep Khusus ASKES
6.6. Untuk pasien JAMKESMAS, tata cara pelayanan mengikuti peraturan yang ada dan
kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik :
6.6.1. Pasien JAMKESMAS harus menunjukkan Kartu JAMKESMAS
6.6.2. Pasien JAMKESMAS menggunakan Resep Khusus JAMKESMAS
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pendaftaran Pasien Umum
7.1.1. Pasien yang datang dengan Kartu Berobat untuk pemeriksaan kesehatan di Poliklinik dan
mendaftar di Loket Pendaftaran. Pasien baru harus membawa kartu identitas seperti KTP atau SIM
untuk mendapat Kartu Berobat baru.
7.1.2. Petugas Loket Pendaftaran mencatat atau memasukkan data di Register Loket.
7.1.3. Petugas Loket Pendaftaran membuat Rekam Medik Rawat Jalan untuk pasien baru.
Sedangkan untuk pasien lama, petugas mencari Rekam Medik pasien yang lama, kemudian Rekam
Medik pasien diantar petugas Loket ke poli tujuan.
7.1.4. Pasien menuju ke Poli tujuan untuk menunggu panggilan untuk diperiksa.
7.2. Pemeriksaan Pasien di Poli
7.2.1. Setelah Rekam Medik pasien ada di poli yang dituju, Perawat Poli memanggil pasien sesuai
urutan nomor dari Loket Pendaftaran, untuk dilakukan pemeriksaan identitas pasien, anamnese dan
pemeriksaan tanda vital dan dicatat dalam Rekam Medik.
7.2.2. Selanjutnya, pasien dianamnese ulang dan dilakukan pemeriksaan fisik oleh Dokter.
7.2.3. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dokter dapat memberikan beberapa kemungkinan sebagai
berikut :
Pasien didiagnosis, diterapi dan diberi resep. Selanjutnya pasien melakukan proses pembayaran
tindakan di Poli yang terkait. Tindakan yang dilakukan dicatat dalam Rekam Medik.
Apabila pasien diidentifikasi memerlukan tindakan medis, Dokter melakukan tindakan sesuai dengan
ketentuan.
7.2.4. Dokter mengisi Rekam Medik pasien dengan lengkap serta menuliskan resep obat dan
tindakan (jika ada) untuk pasien. Kemudian Dokter menuliskan resep untuk pasien di Kertas Resep.
7.2.5. Perawat mencatat data-data pasien ke dalam Register Rawat Jalan berdasarkan Rekam Medik
yang telah diisi oleh Dokter. Kemudian, Perawat mengembalikan Rekam Medik ke Loket Pendaftaran.
7.3. Pemeriksaan Penunjang
7.3.1 Sebelum dilakukan tindakan medik, Perawat dapat meminta pasien untuk menjalani
pemeriksaan penunjang (Laboratorium).
7.3.2 Dokter memberikan Surat Pengantar Pemeriksaan Penunjang ke instalasi penunjang
pemeriksaan yang dituju. Bila sarana pemeriksaaan penunjang yang dibutuhkan tersedia didalam
Puskesmas, maka pemeriksaan dilakukan di dalam Puskesmas. Jika sarana tidak ada, pemeriksaan
penunjang dapat dilakukan di luar Puskesmas dengan memberikan Formulir Pengantar Rujukan ke
Laboratorium Klinik yang dituju.
7.3.3 Pasien yang telah menjalani pemeriksaan penunjang akan mendapatkan Hasil Pemeriksaan
Penunjang untuk diserahkan kembali kepada Dokter yang memeriksa.
7.3.4 Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Dokter dapat memberikan rekomendasi kepada
pasien untuk :
Pasien diberi resep dan diperbolehkan pulang
Pasien yang memerlukan pengobatan dan tindakan medis yang lebih lanjut dirujuk ke poli rumah
sakit
Pasien yang perlu menjalani rawat inap dirujuk ke rumah sakit
7.4. Pasien yang dirujuk
7.4.1. Pasien yang dirujuk ke poli lain dalam Puskesmas seperti ke Poli Gizi atau yang dirujuk ke
Rumah Sakit harus disertai keterangan rujukan dari dokter yang memeriksa untuk disampaikan
kepada poli yang dituju.
7.4.2. Untuk rujukan ke poli lain dalam Puskesmas, keterangan rujukan ditulis di Kertas Rujukan dan
Rekam Medik pasien poli. Untuk rujukan ke RS lain, yang digunakan adalah Formulir Rujukan sesuai
dengan jenis kunjungan.
7.4.3. Rujukan pasien ke poli lain dalam Puskesmas dapat berupa :
Konsultasi, untuk selanjutnya pasien dikembalikan ke dokter yang merujuk dengan advis pengobatan
atau penanganan selanjutnya

Pelimpahan pasien sehingga pasien tidak perlu kembali ke dokter yang merujuk
Pasien dirawat bersama oleh dokter yang merujuk dan yang menjadi rujukan
7.4.4. Setelah dirujuk ke poliklinik lain, kemungkinan :
Pasien diberi resep dan diperbolehkan pulang
Pasien memerlukan tindakan
Pasien memerlukan pemeriksaan penunjang
Pasien menjalani rawat inap
Pasien dirujuk ke Rumah Sakit
7.5. Pasien melakukan pengambilan dan pembayaran obat di Kamar Obat sebelum pulang.
7.6. Setelah Rekam Medik dikembalikan oleh petugas poli ke Loket Pendaftaraan, Petugas Loket
memasukkan dan menyimpan kembali Rekam Medik kedalam almari/rak sesuai wilayah masingmasing pasien.
8. LAMPIRAN
8.1. Kartu Berobat
8.2. Rekam Medik
8.3. Kertas Resep Obat untuk pasien umum
8.4. Kertas Resep Obat untuk pasien ASKES
8.5. Kertas Resep Obat untuk pasien JAMKESMAS
8.6. Pengantar Pemeriksaan Penunjang
8.7. Hasil Pemeriksaan Penunjang
8.8. Formulir Rujukan
8.9. Kertas Rujukan

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PRASARANA

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :
Personil TU (Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur pemeliharaan dan perbaikan sarana ini bertujuan untuk menetapkan tata cara
penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana medis dan non medis yang ada di lingkup
kerja Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas terjadwal
2.2. Kalibrasi alat
2.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas Nelayan
3. REFERENSI
3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta
1998.
4. DEFINISI
4.1. Pemeliharaan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan menjamin sarana
dan prasarana medis dan non medis tersedia dengan baik.
4.2. Perbaikan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki apabila terjadi kerusakan
pada sarana dan prasarana medis dan non medis.
4.3. Sarana medis adalah seluruh sarana yang dipergunakan oleh tenaga medis maupun paramedis
untuk melakukan tindakan terhadap pasien.
4.4. Sarana Non Medis adalah seluruh sarana selain peralatan medis yang secara langsung maupun
tidak langsung dipergunakan untuk pelayanan kepada pasien maupun pengunjung puskesmas.
4.5. Kalibrasi adalah membandingkan hasil pengukuran suatu alat ukur/uji dengan suatu standar
ukur/uji.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan
di Puskesmas.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas dan kebutuhan sarana medis dan non medis di lingkup kerja Puskesmas.
5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang
ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pemeliharaan Sarana dan prasarana meliputi : Peralatan medis dan peralatan non medis yang
meliputi : gedung, sarana listrik, sarana telekomunikasi dan sarana pendingin dan elektronik sesuai
Kartu Inventaris Barang (KIB) yang digunakan di seluruh unit pelayanan di puskesmas.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Prasarana terjadwal
7.1.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menyusun Jadwal Pemeliharaan selama periode satu
tahun untuk seluruh barang berdasarkan Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
7.1.2. Setiap bulan, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melaporkan hasil pemeliharaan kepada
Kepala Puskesmas menggunakan Laporan Hasil Pemeliharaan.

7.1.3. Apabila dalam kegiatan pemeliharaan dijumpai kerusakan alat, maka Personil TU (Umum dan
Kepegawaian) melakukan mengajukan perbaikan terhadap alat tersebut. Tata cara pelaksanaan
perbaikan dijelaskan dalam prosedur ini.
7.2. Kalibrasi Alat
7.2.1. Kalibrasi dilakukan terhadap alat-alat yang terdaftar dalam formulir Daftar Alat Ukur yang
Dikalibrasi.
7.2.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mengirimkan Pengajuan Pengkalibrasian Alat dan
Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.2.3. Dinas Kesehatan Kota melakukan proses kalibrasi.
7.2.4. Catatan hasil pelaksanaan kalibrasi diarsip oleh Personil TU (Umum dan Kepegawaian).
7.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana Prasarana
7.3.1. Penanggung Jawab Barang Ruangan melaporkan kerusakan sarana dari ruangan kepada
Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menggunakan Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung.
7.3.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima permintaan perbaikan dan selanjutnya
memeriksa kerusakan ke ruangan. Petugas Inventaris Barang melakukan perbaikan. Hasil perbaikan
dicatat dalam Buku Pemeliharaan.
7.3.3. Jika dari hasil perbaikan dibutuhkan kalibrasi, maka hasil perbaikan sarana dicatat dalam
Formulir Pengajuan Pengkalibrasian Alat untuk diajukan ke Dinas Kesehatan.
8. LAMPIRAN
8.1. Kartu Inventasi Barang (KIB)
8.2. Jadwal Pemeliharaan
8.3. Laporan Hasil Pemeliharaan
8.4. Kartu Inventaris Ruangan (KIR)
8.5. Pengajuan Pengkalibrasian Alat
8.6. Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi
8.7. Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo 33 Telp. 031 - 3983036

PROSEDUR
PENGELOLAAN LOGISTIK

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Personil TU
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian
semua barang dan fasilitas Puskesmas.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur prosedur pengelolaan logistik mulai dari penerimaan, pendistribusian sampai
pengendalian barang dan fasilitas di Puskesmas Nelayan.
3. REFERENSI
3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta
1998.
4. DEFINISI
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan
di Puskesmas.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian semua barang dan fasilitas Puskesmas serta pengendalian
terhadap barang inventaris.
5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang
ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Kegiatan logistik adalah pendistribusian barang dan fasilitas ke Unit di Puskesmas termasuk
pengendaliannya. Pengendalian dilakukan terhadap semua barang inventaris Puskesmas, kecuali
obat-obatan dan program lainnya ditangani oleh Asisten Apoteker.
6.2. Gudang adalah gudang inventaris barang.
6.3. Permintaan barang dari Ruangan/Pustu ke Petugas Inventaris Barang menggunakan Surat
Permintaan dengan sepengetahuan Penanggung Jawab Barang Ruangan.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima dan mengecek barang yang datang atas
kesesuaiannya dengan Surat Tanda Terima atau Surat Bukti Barang Keluar, yang meliputi : jumlah,
kelengkapan, fungsi dan spesifikasi barang. Surat Bukti Barang Keluar hanya digunakan untuk
pengecekan barang-barang yang berasal dari Dinas Kesehatan.
7.2. Khusus untuk penerimaan barang berupa kendaraan bermotor dicatat dalam Berita Acara
Penerimaan Barang.
7.3. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mencatatkan dalam Buku Inventaris Barang.
7.4. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang akan didistribusikan ke unit terkait dalam Surat
Bukti Barang Keluar.
7.5. Apabila barang perlu langsung didistribusikan, maka barang dikirim ke Unit terkait, kemudian
Petugas Unit mencatatkan ke Buku Bantu Barang Inventaris sebagai bukti tanda terima barang.
7.6. Untuk barang yang tidak langsung didistribusikan, barang disimpan di gudang barang.
7.7. Penyimpanan di Gudang Inventaris :
7.7.1. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang masuk sebagai stok gudang pada Buku
Gudang Inventaris Barang yang selanjutnya dilakukan penyimpanan di gudang inventaris.
7.7.2. Apabila ada permintaan barang dari Unit ke Personil TU (Umum dan Kepegawaian) dengan

menggunakan Surat Permintaan, maka Petugas Inventaris Barang mengeluarkan barang dari
gudang. Kemudian, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menulis pada Buku Gudang Inventaris
Barang dan membuat Surat Bukti Barang Keluar.
7.7.3. Apabila barang perlu langsung didistribusikan, maka barang dikirim ke Unit lalu petugas unit
menandatangani Surat Bukti Barang Keluar sebagai bukti tanda terima barang.
7.7.4. Untuk pengendalian barang-barang milik Puskesmas/barang inventaris, dilakukan dengan
Kartu Inventaris Ruang (KIR) yang terdapat di tiap-tiap ruang.
8. LAMPIRAN
8.1. Surat Tanda Terima
8.2. Surat Bukti Barang Keluar
8.3. Berita Acara Penerimaan Barang
8.4. Buku Barang Inventaris
8.5. Buku Bantu Barang Inventaris
8.6. Buku Gudang Inventaris Barang
8.7. Surat Permintaan
8.8. Kartu Inventaris Ruang (KIR)

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo No. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PROGRAM KIA-KB

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Pemegang Program KIA - KB : Nisbahningsih
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, diharapkan dengan adanya program KIA/KB
maka dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta dapat mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur :
2.1. Tata cara pengumpulan data oleh kader
2.2. Tata cara pelaksanaan program KIA & KB

2.3. Tata cara pencatatan register KIA & KB


2.4. Tata cara pelaporan
3. REFERENSI
3.1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi tahun 2003 yayasan bina pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
3.2. Pedoman Operasional Pelayanan KB Bagi Petugas Kesehatan tahun 2005.
3.3. Pedoman Pelaksanaan Stimulan, Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
3.4. Pedoman Pengembangan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensy Dasar ( PONED ) 2002.
3.5. Buku Petunjuk Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu & Balita.
4. DEFINISI
4.1. Program KIA adalah suatu program yang kusus menangani kesehatan Ibu dan Anak.
4.2. Sasaran adalah semua target yang harus dicapai meliputi : WUS ( Wanita Usia Subur), PUS
(Pasangan Usia Subur), Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Bayi, balita, apras (anak prasekolah).
4.3. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan Bidan/D3 Kebidanan secara
formal dan mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas sesuai
dengan wewenang, tugas dan fungsinya sebagai tenaga professional.
4.4. Imunisasi adalah pemberian kekebalan dengan memasukkan antigen ke dalam tubuh melalui
vaksinasi. Jenis-jenis imunisasi yang diberikan :
1. BCG diberikan pada umur 0-3 bulan
2. DPT HB Combo I, II, III diberikan mulai umur 2-4 bulan.
3. Campak diberikan mulai umur 9 bulan sampai 12 bulan.
4. Polio diberikan pada 0-12 bulan.
5. Hepatitis Unijek diberikan pada 0-7 hari
4.5. Posyandu adalah suatu wadah tempat berkumpulnya ibu hamil, bayi, balita, ibu meneteki, yang
mana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ( Imunisasi ).
4.6. K1 adalah kontak pertama kali ibu hamil dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan tanpa memandang umur kehamilan.
4.7. K4 adalah control ke-4 ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal oleh petugas
kesehatan (tribulan I = 1x, tribulan II = 1x, tribulan III = 2x ).
4.8. ANC (Antenatal Care) adalah pelayanan kesehatan kepada ibu hamil oleh tenaga kesehatan
berupa pemeriksaan dan penyuluhan kepada ibu hamil.
4.9. Deteksi resiko tinggi ibu hamil adalah ibu hamil yang baru ditemukan oleh masyarakat dan
dirujuk ke petugas kesehatan dan dinyatakan bahwa ibu hamil tersebut resiko tinggi sesuai dengan
hasil pemeriksaan, dilaporkan 1x selama periode hamil.
4.10. Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh petugas kesehatan
yang memiliki kompetisi kebidanan.
4.11. Ibu Nifas adalah seorang yang telah melahirkan yaitu mulai 0-42 hari.
4.12. KN1 ( Kunjungan Neonatal 1 ) adalah kontak pertama kali bayi ( umur 1-28 hari ) dengan
petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
4.13. KN2 ( Kunjungan Neonatal II ) adalah kontak bayi dengan petugas kesehatan minimal 3x untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standard dengan syarat, minimal umur 1-3 hari = 1x, 4-7
hari = 1x dan umur 8-28 hari = 1x.
4.14. DDTK ( Deteksi Dini Tumbuh Kembang ) adalah suatu metode untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan tumbuh kembang balita sedini mungkin.
4.15. KB adalah suatu proses penundaan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi. Jenis-jenis
kontrasepsi adalah : IUD, suntikan, pil dan implant.
4.16. Akseptor adalah semua peserta yang mengikuti salah satu jenis kontrasepsi.
4.17. Peserta KB Baru adalah seseorang yang baru pertama kali menggunakan kontrasepsi.
4.18. Peserta KB aktif adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alat kontrasepsi
terus menerus hingga saat ini.
4.19. Peserta KB aktif dibina adalah peserta KB baru atau lama yang mendapat pelayanan KB.
4.20. Peserta KB DO ( Drop Out ) adalah peserta KB baru atau lama yang berhenti memakai salah
satu metode kontrasepsi, hal ini disebabkan karena ingin hamil, alasan medis, cerai, mati dan tua.
4.21. Kegagalan adalah peserta KB yang mengalami kehamilan pada saat sedang / masih memakai
salah satu kontrasepsi.
4.22. Jumlah kasus efek samping adalah jumlah kasus efek samping dari peserta KB baru / lama
dengan keluhan berupa tanda atau gejala yang diakibatkan oleh kontrasepsi yang digunakan. Contoh

: pusing, mual/muntah, perubahan berat badan, nyeri perut, menstruasi sedikit-sedikit.


4.23. Rujukan adalah suatu cara untuk mengkonsultasikan seseorang yang sakit pada tempat yang
lebih memadai.
4.24. Pencatatan dan pelaporan adalah Segala kegiatan yang dilaksanakan mulai dari pendaftaran
sampai peserta pulang yang dicatat dalam buku register KIA/KB dan direkap ke dalam laporan
bulanan.
4.25. Buku register adalah buku yang mencatat semua hasil pemeriksaan.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Koordinator Pelayanan Kesehatan adalah seseorang yang bertanggung jawab atas
terlaksananya program KIA/KB yang ada di empat kelurahan.
5.2. Pemegang Program KIA-KB adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya
program KIA/KB dan merekap seluruh hasil kegiatan dari empat kelurahan setiap bulan.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelaksanaan program KIA/KB dilaksanakan oleh kader kesehatan yang ada di empat kelurahan
masing-masing.
NO NAMA KELURAHAN Kader Kesehatan
1
2
3
4 Kel. Tlogopojok
Kel. Sukodono
Kel. Lumpur
Kel. Karangturi Elis Fitriyani
Tasminah
Anis Nurjanah
Lailatul Istiqomah
6.2. Ketentuan pasien dirujuk apabila ditemukan kasus KIA/KB yang patologis.
6.3. Semua pasien hamil & imunisasi harus membawa buku KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) dan
kartu K1 untuk peserta KB.
6.4. Semua peserta posyandu harus membawa buku KIA atau KMS ( Kartu Menuju Sehat ).
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Kegiatan bulanan
7.1.1. Pengumpulan Data
7.1.1.1. Pengumpulan data pasien KIA-KB dari kader, BPS (Bidan Praktek Swasta) dan DPS (Dokter
Praktek Swasta) yang berada dalam wilayah kecamatan Gresik. Data pasien KIA-KB dari BPS
dan/atau DPS berupa form Laporan BPS Wilayah Puskesmas Nelayan.
7.1.1.2. Kader Kesehatan menuliskan data tersebut dalam Buku Kohort, dan kemudian merekap data
tersebut dalam Laporan LB3, untuk diteruskan ke Pemegang Program KIA-KB.
7.1.1.3. Jika terdapat risti (risiko tinggi) KIA-KB, misal risti ibu hamil, bayi prematur, dll. maka Kader
Kesehatan langsung menindaklanjutinya ke sasaran.
7.1.2. Pencatatan dan Pelaporan
7.1.2.1. Pemegang Program KIA-KB merekap semua Laporan LB3 dari Kader Kesehatan dalam Buku
Rekapitulasi LB3.
7.1.2.2. Pemegang Program KIA-KB membuat laporan bulanan atas pelaksanaan program KIA-KB,
antara lain :
- Laporan LB3 KIA
- F2 KB
- PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) KIA, contoh : K1, K4, KN1, KN2, deteksi resti ibu hamil,
persalinan tenaga kesehatan.
7.1.2.3. Laporan LB3 KIA dan PWS KIA diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, sedang
F2 KB diserahkan ke PLKB Kecamatan.
7.2. DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang)
7.2.1. Data pasien DDTK diperoleh dari pasien Rawat Jalan, Posyandu, TK, dsb.
7.2.2. Pengumpulan data dilakukan oleh Pemegang Program KIA-KB bersama Kader Kesehatan.
7.2.3. Pemegang Program KIA-KB mencatat perolehan data dalam Buku Register DDTK.
7.2.4. Kegiatan deteksi diwajibkan untuk balita berumur 0 72 bulan. Pelaksanaan kegiatan antara

lain adalah pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.
7.2.5. Skala deteksi tergantung dari hasil pemeriksaan. Jika dalam 2 kali kunjungan hasil
pemeriksaan masih meragukan, maka pasien harus dirujuk.
7.2.6. Berdasarkan data yang terkumpul, Pemegang Program KIA-KB memasukkan data pasien
DDTK dalam Laporan LB3, untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
8. LAMPIRAN
9.1. Laporan BPS Wilayah Puskesmas Nelayan
9.2. Laporan LB3
9.3. F2 KB
9.4. PWS KIA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
UPT PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubenur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR
PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Kepala Unit Pelayanan Medik : Dr. Sri Hartati
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur bidang Promosi Kesehatan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelaksanaan Promosi
Kesehatan kepada masyarakat. Diharapkan prosedur ini dapat menjadi bahan acuan bagi
kegiatan/program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) yang mengharapkan keterlibatan dari masyarakat/pihak lain.
2. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup prosedur ini mengatur :
2.1 Penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas)
2.2 Penyuluhan di luar gedung (Puskesmas)

2.3 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah tangga


2.4 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan, tatanan
TTU, Institusi Tempat Kerja, Pondok Pesantren.
2.5 Pembinaan dan pengembangan Posyandu
2.6 Pembinaan dan pengembangan Poskestren
2.7 Pembinaan dan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK )
2.8 Pembinaan dan pengembangan JPKM
2.9 Pengembangan Kelurahan Siaga
3. REFERENSI
3.1 Buku Rumah Tangga Sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat, diterbitkan Departemen
Kesehatan RI.
3.2 Buku Lakukan Gaya Hidup Sehat mulai sekarang, pusat promosi kesehatan Depkes RI
3.3 Panduan pembinaan Perilaku Hidup Sehat di Rumah Tangga melalui tim penggerak PKK,
diterbitkan pusat promosi Kesehatan Depkes RI th.
3.4 Petunjuk tehnis standart pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten Gresik
3.5 Kurikulum dan modul pelatihan bidan Poskesdes dalam pengembangan desa siaga
3.6 Keputusan Menteri Kesehatan RI No 38/Menkes/SK/I/2007 tentang pedoman pelayanan
Kesehatan kerja pada Puskesmas kawasasn / sentra Industri
3.7 Pos UKK
3.8 Pedoman pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas
3.9 Petunjuk tehnis Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya th 2008
3.10 Buku kader posyandu dalam usaha perbaikan gizi keluarga
3.11 Telaah keamandirian posyandu
3.12 Leaflet dan brocure yang lainnya
4. DEFINISI
4.1 Penyuluhan adalah proses penyampaian pesan kesehatan kepada sasaran oleh petugas dengan
harapan peserta mengerti dan mau melaksanakan apa yang menjadi tujuan penyuluhan.
4.2 Materi penyuluhan adalah Pesan yang ingin disampaikan kepada audience
4.3 Alat Bantu Penyuluhan adalah alat/bahan untuk memperjelas isi penyuluhan sehingga mudah
dimengerti oleh audience
4.4 Penyuluhan pra pelayanan merupakan penyuluhan yang dilakukan oleh petugas sebelum/pada
waktu pelayanan dilakukan ataupun pada waktu pasien menunggu pelayanan.
4.5 Penyuluhan inter personal adalah penyuluhan dua arah seperti konseling
4.6 Visite adalah kunjungan dokter untuk menilai kondisi kesehatan penderita yang dirawat di
puskesmas dengan rawat inap.
4.7 Dasa Wisma kelompok masyarakat yang dibagi dalam 10 keluarga.
4.8 Toga adalah Tanaman Obat Keluarga.
4.9 Toma adalah Tokoh Masyarakat
4.10 Lintas Sektor adalah Unit lain yang berhubungan dengan kerja Puskesmas, yaitu Kecamatan,
Kelurahan, Dinas P&K, KUA , Dinas Pertanian
4.11 PHBS adalah Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.
4.12 Tatanan Rumah Tangga adalah kumpulan Rumah tangga di suatu wilayah / daerah
4.13 Kader adalah seseorang yang dengan sukarela membantu kelancaran petugas di masyarakat
diposyandu.
4.14 Asi Exclusive adalah pemberian air susu ibu kepada bayi mulai usia 0 sampai 6 bulan tanpa
diberikan makan dan minuman lain.
4.15 Air Bersih adalah air yang dapat dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus terhindar dari
kuman penyekit dan bebes dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air bersih tersebut,dengan
mamfaat bias jatuh sakit
4.16 SPAL adalah saluran pembuangan air limbah
4.17 Pokja IV Kelurahan adalah Kelompok Kerja di PKK yang menangani bidang kesehatan,
perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan
4.18 PPD adalah petugas yang melksnakan kegiatan program kesehatan di desa/kelurahan.
4.19 Institusi Kesehatan adalah sarana yang mengadakan pelayanan kesehatan
4.20 Wilayah Kerja Puskesmas adalah wilayah/daerah dimana puskesmas melaksanakan program
kerja
4.21 Tatanan Institusi Pendidikan adalah kumpulan sarana yang mengadakan kegiatan pendidikan
yang resmi /terdaftar di suatu wilayah

4.22 Bahan Pengawet adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan
bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mengawetkan makanan.
4.23 Garam Beryodium adalah garam yang mempunyai kandungan yodium dengan kadar yang
cukup lebih dari 30 PPM kandungan kalium yudat.
4.24 UKS adalah Upaya Kesehatan Sekolah
4.25 Posyandu adalah pos pelayanan terpadu,tempat melayani balita, bumil dan bufas.
4.26 PMT Penyuluhan adalah Pemberian Makanan Tambahan yang bertujuan sebagai
contoh/penyuluhan.
4.27 SIP adalah Sistim Informasi Posyandu.
4.28 KIA Kit adalah Peralatan/bahan keperluan kegiatan KIA.
4.29 KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak yang dicatat setiap bulan dari sejak
lahir sampai berusia 5 tahun. KMS diberikan pada balita yang tidak mempumyai buku KIA.
4.30 Imunisasi adalah pemberian kekebalan dengan memasukkan antingen ke dalam tubuh melalui
vaksinasi.
4.31 KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan,pengaturan kelahiran,pembinaan ketahanan keluarga,penigkatan kesejahteraan
keluarga.
4.32 JPKM adalah jaminan pemeliharaan kesehatan masyrakat.
4.33 Bapel JPKM adalah badan pelaksana jaminan pemiliharaa kesehatan masyarakat
4.34 PPK adalah Pelaksana Pelayanan Kesehatan.
4.35 Kapsul Yodium adalah kapsul yang mengandung yodium.
4.36 Program tambahan adalah program yang dilaksanakan di posyandu selain program utama
misal, KP, KIA, TABULIN, donor darah, P3K.
4.37 KPKIA adalah Kelompok Peminat Kesehatan Ibu Anak.
4.38 BKB adalah Bina Keluarga Balita.
4.39 Dasolin adalah dana sosial bersalin
4.40 Tabulin adalah tabungan ibu bersalin
4.41 Poskestren adalah Pos Kesehatan Pesantren
4.42 KRR adalah kesehatan reproduksi remaja
4.43 Upaya Kesehatan Kerja (UKK) adalah upaya pemberian perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja
4.44 Kelompok tani adalah Organisasi dari para petani
4.45 Bagas adalah Pembantu Petugas
4.46 Forkesi adalah Forum Kelurahan Siaga
4.47 Ambulan Desa adalah kendaraan milik warga yang dengan kesepakatan bisa digunakan untuk
berperan sebagai ambulan masyarakat sekitar
4.48 Kadarzi adalah Keluarga Sadar Gizi
4.49 KEP adalah Kekurangan Energi Protein
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1 Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan Promkes diwilayah Puskesmas serta
bertanggung jawab atas pembinaan koordinator Kesga, PPD, dan pemegang program.
5.2 Koordinator Kesga bertanggung jawab atas pelaksanaan program Promkes serta bertanggung
jawab atas pembinaan pemegang program promkes.
5.3 Pemegang Program promkes bertanggung jawab atas pelaksanaan program promkes serta
mengkoordinasikan kegiatan Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat (PSM) yang dilakukan di
kelurahan (PPD / pemegang program) ataupun yang dilakukan di Puskesmas (Pemegang program
maupun karyawan lain )
5.4 PPD bertanggung jawab atas pelaksanaan program promkes di kelurahan sesuai dengan wilayah
kerjanya.
5.5 Petugas puskesmas bertanggung jawab atas promosi kesehatan di puskesmas.
6. KETENTUAN UMUM
6.1 Program Promosi Kesehatan merupakan program yang menitik beratkan pada penyuluhan dan
peningkatan peran serta masyarakat yang berfungsi untuk meningkatkan keberhasilan program
program puskesmas terutama dengan meningkatkan keberadaan dan fungsi dari Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM).
6.2 Wilayah kerja program promkes adalah didalam Puskesmas dan luar Puskesmas (masyarakat )
6.3 Pelaksanaan promkes di dalam maupun diluar Puskesmas dikoordinasikan oleh seorang
koordinator promkes dan dibantu oleh PPD, Programer serta petugas/karyawan puskemas lain.

6.4 Sasaran penyuluhan dalam gedung diberikan kepada pasien, pengantar pasien maupun
pengunjung puskesmas yang lain baik di rawat jalan maupun rawat inap.
6.5 Sasaran penyuluhan diluar gedung (Puskesmas) adalah masyarakat atau kelompok masyarakat
seperti: Posyandu, Dasa Wisma, Kelompok Yasinan, Sarwaan, majlis talim, RT, RW, Kelurahan,
TOGA / TOMA, Lintas Sektoral.
6.6 Sasaran PHBS tatanan Rumah Tangga adalah seluruh Rumah Tangga di wilayah kerja
Puskesmas.
6.7 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Rumah Tangga dilakukan oleh kader , masing wilayah
,tiap posyandu dilakukan 1 (satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah 10 indikator
lingkungan dan prilaku hidsup bersih dan sehat.
Kemana persalinan dilakukan
Pemakaian ASI Exclusive
Menimbang balita setiap bulan
Ketersediaan Air Bersih
Ketersediaan Jamban Sehat
Melakukan pemberantasan sarang nyamuk/bebas jentik
Cuci tangan degan air mengalir dan sabun sebelum makan dan setelah BAB
Perilaku merokok di dalam rumah
Perilaku beraktifitas fisik tiap hari
Konsumsi buah dan sayur tiap hari
6.8 Sasaran program PHBS tatanan Institusi Kesehatan adalah seluruh Institusi Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Nelayan baik institusi kesehatan pemerintah maupun swasta.
6.9 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Kesehatan dilakukan oleh tenaga Promkes, 1
(satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah :
Kebersihan pakaian, badan petugas
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan sarana jamban untuk pengunjung dan petugas
Ketersediaan tempat sampah
Kebersihan ruangan dan halaman
Keterbebasan jentik nyamuk
Ketersediaan poster kesehatan
Adanya penyuluhan kelompok di dalam ruangan oleh petugas
Adanya penyuluhan melalui kaset
Tidak adanya petugas yang merokok
6.10 Sasaran program PHBS tatanan Institusi Pendidikan adalah seluruh institusi pendidikan di
wilayah Puskesmas
6.11 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Pendidikan dilakukan oleh tenaga Promkes 1
(satu) kali tiap tahun , yang diambil adalah :
Kebersihan pakaian, badan siswa dan guru
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan sarana jamban untuk siswa, guru dan karyawan
Ketersediaan tempat sampah
Kebersihan ruangan dan halaman
Keterbebasan jentik nyamuk
Terlaksananya kegiatan kader UKS di lingkungan sekolah
Tidak adanya guru dan keryawan yang merokok
Kepesertaan JPKM
6.12 Sasaran program PHBS tatanan TTU adalah seluruh Tempat-Tempat Umum (Kolam renang,
musolla, pasar dll) di wilayah Puskesmas
6.13 Pelaksanaan pendataan Tatanan TTU dilakukan oleh tenaga Promkes 1 (satu) kali tiap tahun
dengan data yang diambil adalah :
6.13.1 Untuk Tempat Ibadah
Kebersihan ruangan dan halaman
Ketersediaan air bersih
Keterbebasan jentik nyamuk
Kebersihan pakaian dan badan pengelola / jamaah
Ketersediaan sarana jamban untuk jamaahnya
Ketersediaan tempat sampah
Adanya penyuluhan /media penyuluhan
Informasi tentang AIDS

Tidak adanya pengelola dan pengunjung yang merokok


6.13.2 Untuk Warung Makan
Tidak digunakannya bahan pengawet
Penggunaan garam beryodium
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan tempat cuci tangan dan sabun
Kebersihan ruangan dan halaman
Terhindarnya bahan dan makanan dari serangga dan binatang pengerat
Kebersihan pakaian dan badan pengelola / penyaji
Keterbebasan jentik nyamuk
Ketersediaan tempat sampah
Ketersediaan sarana jamban untuk pengelola dan pengunjung
6.14 Sasaran program PHBS Institusi Tempat Kerja adalah seluruh institusi Tempat kerja/ kantor di
wilayah Puskesmas
6.15 Pelaksanaan pendataan Intitusi Tempat Kerja dilakukan oleh tenaga Promkes 1 (satu) kali tiap
tahun dengan data yang diambil adalah :
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan sarana jamban
Kebersihan pakaian, badan pekerja
Ketersediaan tempat sampah
Ketersediaan SPAL
Kebersihan ruangan dan halaman
Kecukupan pencahayaan dan penghawaan
Keterbebasan jentik nyamuk
Penggunaan alat pelindung kerja
Adanya poster kesehatan
Informasi tentang AIDS
Tidak adanya pekerja yang merokok saat bekerja
Kepesertaan JPKM bagi pekerja.
6.16 Sasaran program PHBS tatanan Pondok Pesantren adalah seluruh Pondok pesantren di wilayah
Puskesmas
6.17 Pelaksanaan pendataan PHBS Ponpes , dilakukan oleh tenaga Promkes 1 (satu) kali tiap tahun
dengan data yang diambil adalah :
Kebersihan pakaian, badan
Ketersediaan air bersih
Kebersihan tempat wudlu
Ketersediaan sarana jamban untuk siswa, guru dan karyawan
Ketersediaan tempat sampah
Kebersihan asrama dan halaman
Kebersihan ruang belajar
Keterbebasan jentik nyamuk
Ada / tidaknya kader UKS
Terlaksananya kegiatan kader UKS di lingkungan sekolah
Penggunaan garam beryodium
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Tempat pemeriksaan kesehatan
Tidak adanya santri dan pengelola yang merokok dilingkungan pesantren
Informasi Aids
Kepesertaan JPKM
6.18 Posyandu dibentuk jika ada sasaran balita antara 80 100 anak, atau minimal ada 750
penduduk.
6.19 Adapun sasaran Posyandu adalah Anak Balita, Ibu Hamil, Ibu Nifas (menyusui), Pasangan Usia
Subur (PUS)
6.20 Jenis catatan minimal di Posyandu adalah :
Register Gizi
Data PUS WUS
Data Hasil Kegiatan Posyandu
Data Kelahiran dan Kematian
Register Ibu Hamil
Data Pengunjung Petugas Posyandu, Kelahiran dan Kematian bayi / Bumil melahirkan / Nifas

6.21 Kegiatan Penyuluhan dilakukan di meja IV Posyandu ( Meja Penyuluhan ) adalah :


Fungsi dan peran Posyandu
Penanganan dan penanggulangan diare
UPGK
Kesehatan Ibu dan Anak, Imunisasi,,Asi Exclusive,KB
JPKM
PHBS / Tabulin
JIka tidak ada masalah, diberi pujian / motifasi
materi lain sesuai dengan program tambahan
6.22 Kegiatan Pelayanan meja V di Posyandu adalah :
Pemberian Imunisasi pada Balita sesuai jadwal
Pemeriksaan ibu hamil,Ibu Nifas
Pemberian Tablet Fe, kapsul Yodium pada Bumil dan Bufas
Pemberian Kapsul Vit. A pada Balita (febuari dan Agustus )
Pelayanan KB
Pelayanan dari sektor lain (Pendidikan ,Depag, dll)
6.23 Program tambahan di Posyandu antara lain :
6.23.1 KPKIA,BKB,JPKM,Dasolin / Tabulin,dll
6.24 Sasaran program pembinaan Pokestren adalah seluruh pondok pesantren (Ponpes) yang ada di
wilayah Puskesmas, dilaksanakan pembinaan pokestren minimal 2 kali dalam setahun.
6.25 Sasaran program Pembinaan UKK adalah
6.25.1 Kelompok Kelompok Pekerja non formal yang ada di wilayah Puskesmas seperti :kelompok
tani,kelompok pekerja home industri , mebeler, perajin kripik tahu tempe, pisang dll
6.25.2 Kelompok kelompok pekerja formal yang ada di wilayah Puskesmas seperi : para guru
,pekerja pabrik ,buruh karyawan swasta ,dll
6.26 Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) non formal di Kelompok Kerja dengan
anggota minimal 50 orang dengan susunan pengurus : Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Kader ( 5
orang )
6.27 Pelatihan kader UKK non formal dengan materi :
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Akibat Hubungan Kerja
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
6.28 Tim Pembina Pos UKK adalah : Promkes, PPD, Kesling, P2, PK
6.29 Sasaran program pengembangan JPKM adalah seluruh anggota masyarakat sewilayah kerja
puskesmas yang tidak mempunyai Jaminan pemeliharaan Kesehatan (missal Askes, Askeskin, Astek
)
6.30 Sasaran program Kelurahan Siaga adalah seluruh Kelurahan yang ada di wilayah Puskesmas
6.31 Tim pembina kelurahan Siaga terdiri dari : Promkes, PPD, Pemegang Program KIA, Pemegang
Program P2, Pemegang Program Kesling, Pemegang Program PK
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Tata Cara Penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas)
7.1.1. Petugas program Promkes mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai kebutuhan
sasaran, trend permasalahan , tren program.
7.1.2. Petugas mempersiapkan alat bantu penyuluhan pengeras suara.
7.1.3. Petugas melaksanakan penyuluhan di unit rawat jalan melalui media sound system , leflet dan
cara inter personal (konsultasi).
7.1.4. Petugas melaksanakan penyuluhan di unit rawat inap dengan cara menjelaskan kepada pasien
maupun keluarga / penunggu tentang :
Peraturan serta tata tertib
Penggunaan alat / sarana baik medis maupun non medis
Rencana perawatan dan diet pasien
7.1.5. Petugas membuat laporan hasil penyuluhan tiap bulan dan triwulan ke Dinkes dengan
mengetahui kepala Puskesmas.
7.2. Tata Cara Penyuluhan di luar gedung
7.2.1. Petugas Program Promkes melakukan koordinasi dengan PPD tentang lokasi, waktu, sasaran
penyuluhan yang akan dilaksanakan satu minggu sebelumnya.
7.2.2. Petugas Program Promkes mempersiapan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah,
tren program.
7.2.3. Petugas Program Promkes mempersiapan sarana penyuluhan ,Audio visual, lembar balik dll .

7.2.4. Petugas Program Promkes mencatat pelaksanaan, daftar hadir, pertanyaan pertanyaan /
permasalahan yang perlu tindak lanjut.
7.2.5. Petugas Program Promkes membuat laporan kegiatan tiap bulan dan triwulan ke Dinkes
dengan mengetahui kepla Puskesmas.
7.3. Tata Cara Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga
7.3.1. Petugas Program Promkes promkes berkoordinasi dengan PPD tentang rencana pendataan
dan pelatihan kader PHBS .
7.3.2. Petugas Program promkes melatih kader tentang pendataan PHBS tatanan rumah tangga
dengan mengambil 1 orang kader PHBS tiap posyandu.
7.3.3. Kader Posyandu melaksanakan Pengumpulan data dengan cara mengunjungi rumah tangga di
tiap wilayah sesuai dengan pembagian wilayah posyandu
7.3.4. Kader melakukan wawancara pada Kepala Keluarga / Istri dan observasi kondisi lingkungan /
rumah
7.3.5. Kader melakukan pencatatan hasil wawancara / observasi dalam kuesioner yang dibawa
secara cermat. Data hasil pendataan dipegang kader pendata, rekapan hasil pendataan diserahkan
kepada kader PHBS di Posyandu.
7.3.6. Kader PHBS mengelola data untuk mengetahui urutan permasalahan, dibuat rangkap 3 ,
diserahkan kepada ketua Posyandu, ketua Pokja IV Kelurahan, Petugas Program Promkes di
Puskesmas.
7.3.7. Kader melakukan rekapan hasil kegiatan, diserahkan kepada PPD untuk diperiksa.
7.3.8. PPD dan Petugas Program Promkes melaksanakan pertemuan Fokus Group Discusion (FGD
=Diskusi Kelompok Terarah) berdasar Data rekapan hasil pendataan PHBS di Posyandu dengan
mengundang tokoh masyarakat di wilayah Posyandu untuk menentukan bentuk dan urutan intervensi
guna mengatasi permasalahan sesuai hasil pendataan PHBS.
7.3.9. Pelaksanaan Intervensi dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada sesuai dengan hasil
Pendataan PHBS dan hasil Diskusi Kelompok Terarah (FGD) yang telah dilakukan.
7.3.10. Evaluasi Pelaksanaan Intervensi dengan mengadakan pendataan kembali.
7.3.11. Petugas Program promkes membuat laporan pelaksanaan kegiatan tiap bulan dan triwulan ke
Dinkes dan Puskesmas
7.4 Tata Cara Pengembangan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Institusi Kesehatan,
Institusi Pendidikan, tatanan TTU, Institusi Tempat Kerja dan Pondok Pesantren
7.4.1 Petugas Program promkes menyusunan jadwal pendataan dan persiapan pendataan ( blanko).
7.4.2 Petugas Program Promkes mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
7.4.3 Hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada serta disampaikan kepada
pengelola institusi kesehatan sebagai bentuk intervensi.
7.4.4 Petugas Program promkes membuat laporan pelakasanan kegiatan tiap bulan dan triwulan ke
Dinkes dengan mengetahui dan persetujuan kepala Puskesmas.
7.5 Tata Cara Pembinaan dan Pengembangan Posyandu
7.5.1 Persiapan : Penentuan tanggal pelaksanaan Posyandu berdasar kesepakatan PPD dengan
kader dan diajukan kepada Promkes sebagai jadwal bulanan posyandu pada tanggal 25 bulan
sebelumnya
7.5.2 PPD mengkomfirmasikan kepada kader tentang tanggal pelaksanaan posyandu, Jika ada
perubahan jadwal, segera memberithukan ke Promkes paling lambat H 3
7.5.3 Kader mempersiapkan pelaksanaan posyandu :
PMT penyuluhan
Alat penimbangan seperti tree foot, dacin dan celana timbang
Meja dan kursi
SIP dan buku catatan yang lain
Pemberitahuan ke sasaran sebelum pelaksanaan.
7.5.4 Petugas pembina posyandsu mempersiapkan pelaksanaan
Alat dan bahan imunisasi
KIA Kit
Catatan hasil kegiatan
7.5.5 Sasaran datang langsung ke pendaftaran (Meja I), Oleh kader posyandu, sasaran dicatat nama,
umur dan nama orang tuanya. jika sasaran baru dicatat dalam buku register dan KMS. Selanjutnya
sasaran diberi secarik kertas (kitir) yang berisikan nama, umur, dan berat badan beserta KMS.
7.5.6 Di bagian penimbangan ( Meja II ) Oleh kader sasaran ditimbang dan hasil penimbangannya
ditulis di kertas (kitir)
7.5.7 Di bagian Pencatatan (Meja III ) sasaran menyerahkan KMS dan kertas (kitir) yang berisi hasil
penimbangan kepada kader. Oleh kader Data hasil penimbangan dimasukkan ke buku SIP dan KMS.

7.5.8 Di bagian Penyuluhan (Meja IV)Berdasar status hasil penimbangan dan status kehadiran balita
tiap bulan, kader memberikan penyuluhan sesuai masalah.
7.5.9 Di bagian Pelayanan ( Meja V ), petugas pembina posyandu memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan balita / bumil / bugas (pemberian imuisasi, tablet Fe kapsul yodium, ,
vitamin A ).
7.5.10 Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian PMT penyuluhan dan penyuluhan kelompok oleh
kader posyandu dan atau Petugas Kesehatan.
7.5.11 Selesai pelaksanaan Posyandu ,diadakan pertemuan Pasca Posyandu dengan membahas :
Hasil penimbangan posyandu
Permasalahan kehadiran sasaran beserta peran serta masyarakat
Rencana menu PMT Penyuluhan bulan depan
Rencana kader tugas bulan depan
Rencana pelaksanaan program khusus jika ada untuk bulan depan misalnya pemberian Vit.A dll
Pelaksanaan posyandu bulan depan
7.5.12 Petugas mencatat hasil kegiatan dan dilaporkan kepada pemegang program sesuai dengan
program di posyandu :
Hasil pelaksanaan imunisasi
Hasil pelaksanaan gizi
Hasil pelaksanaan KIA
Hasil pelaksanaan KB
Hasil pelaksanaan P2
Hasil pelaksanaan program tambahan
7.5.13 Petugas pembina posyandu mengentry hasil kegiatan posyandu pada Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) di Puskesmas
7.6 Tata Cara Pembinaan dan pengembangan Poskestren
7.6.1 Petugas program promkes menyusun jadwal pembinaan dalam satu tahun.
7.6.2 Petugas program promkes menyiapkan materi pembinaan dengan berpedoman pada hasil
survey PHBS tatanan Pondok Pesantren.
7.6.3 Petugas program promkes membuat surat dan menghubungi pihak pengelola untuk
menyampaikan maksud kegiatan.
7.6.4 Petugas program promkesdan PPD Mengadakan penyuluhan / pembinaan kepada santri dan
kader Poskestren.
7.6.5 Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap bulan ke Dinkes
dengan persetujuan kepala puskesmas.
7.7 Tata Cara Pembinaan dan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK )
7.7.1 Petugas program promkes melakukan koordinasi dengna PPD tentang rencana pendataan UKK
dimasing wilayah kelurahan.
7.7.2 PPD mengumpulkan data kelompok kelompok pekerja yang ada di wilayahnya dan
menyerahkan kepada Petugas program promkes puskesmas.
7.7.3 Petugas program promkes bersama PPD mengadakan pendekatan kepada ketua kelompok (
anggota minimal 50 orang ) untuk dibentuk Pos UKK.
7.7.4 Petugas program promkes merencanakan pelatihan kader dengan dibantu oleh tim pembina
pos UKK yang lain.
7.7.5 Tim Pembina mengadakan Pembinaan / Cek Kesehatan di Pos UKK tiap bulan untuk pekerja
dengan pemeriksaan
Posisi / sikap kerja
Pemeriksaan fisik pekerja
7.7.6 Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap bulan/triwulan ke
Dinkes dengan persetujuan kepala puskesmas.
7.8 Tata Cara Pembinaan dan pengembangan JPKM
7.8.1 Petugas program promkes mengumpulkan data dan permasalahan di masyarakat dengan
menggunakan data hasil PHBS dan FGD
7.8.2 Petugas program promkes mengumpulkan data kelompokkelompok masyarakat, menyusun
jadwal rencana penyuluhan di masing masing kelompok.
7.8.3 Petugas program program melaksanakan advokasi lepada lintas sector dalam upaya
peningkatan kepesertaan JPK serta sosialisasi program JPK.
7.8.4 Petugas program promkes melaksanakan advokasi kepada Stake Holder dalam upaya
pembentukan Badan Penyelenggara JPK seperti : Bapak Lurah,Ketua Perkumpulan dan Organisasi
Kemasyarakatan, Bapak RT / RW.
7.8.5 Petugas program melaksanakan Penyuluhan sesuai jadwal

7.8.6 Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap bulan ke Dinkes
dengan persetujuan kepala puskesmas.
7.9 Tata Cara Pengembangan Kelurahan Siaga
7.9.1 Petugas program promkes mensosialisasikan Kelurahan Siaga kepada lintas program yang ada
di Puskesmas
7.9.2 Petugas program promkes bersama Kepala Puskesmas dan petugas lainnya mensosialisasikan
Kelurahan Siaga kepada Stake Holder seperti :
Bapak Camat
Ibu Ketua TP PKK Kecamatan
Bapak Lurah
Ibu Ketua TP PKK Kelurahan
Tokoh Masyarakat / Tokoh Agama
RW / RT
7.9.3 Petugas program promkes dengan Tim, mengadakan pelatihan Kader Kelurahan Siaga
(Pembantu Petugas/Bagas)
7.9.4 Petugas program Promkes bersama PPD dan Kepala Kelurahan membentukan Forum
Kelurahan Siaga (Forkesi) dengan susunan pengurus :
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Pengawas
Petugas Kesehatan
Pembantu Petugas
Seksi Kesehatan Ibu Anak
Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
Seksi PHBS
Seksi Kesling
Seksi Gizi
Seksi Tanggap Bencana
Seksi JPKM
7.9.5 Petugas program Promkes bersama tim pembina kelurahan siaga mengadakan Pelatihan Seksi
seksi dengan materi :
7.9.5.1 Seksi Kesehatan Ibu anak
Tabulin & dasolin
Sipen K3
Donor darah
Ambulan Desa
7.9.5.2 Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
Surveylence penyakit menular
Penyakit menular penanganan serta pencegahannya.
7.9.5.3 Seksi PHBS
Pendataan PHBS
Rekapitulasi hasil pendataan
Mengadakan FGD
Melakukan Intervensi
7.9.5.4 Seksi Kesling
Penyehatan Air
Penyehatan Makanan Minuman
Penyehatan Perumahan
Penyehatan Pembuangan Limbah
Penyehatan Pembuangan sampah
7.9.5.5 Seksi Gizi
Kadarzi
Penanganan KEP
7.9.5.6 Seksi Tanggap Bencana
Kesiagaan Sebelum bencana
Kesiagaan pada waktu terjadi bencana
Kesiagaan Pasca bencana
7.9.5.7 Seksi JPKM

UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)


Peran Serta Masyarakat (PSM)
Sistim Pembiayaan Kesehatan dengan Praupaya dan gotong royong.
7.9.6 Tim pembina dari Puskesmas bersama Forkesi (Forum Kelurahan Siaga) mengadakan SMD (
Survey Mawas Diri ) dengan materi survey :
PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ) dan Kesling (Kesehatan Lingkungan)
GSI (Gerakan Sayang Ibu )
PSN
dll. Sesuai permasalahan dan situasi setempat
7.9.7 Forkesi bersama tim Pembina berdasar hasil SMD mengadakan MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa) untuk membahas temuan pada waktu SMD serta membahas tindak lanjut untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan
7.9.8 Evaluasi Kegiatan dilakukan dengan mengadakan Survey Mawas Diri guna melihat
perkembangan dari interfensi yang dilakukan.

8. INDIKATOR KEBERHASILAN
8.1 Tercapainya ukuran indikator kinerja program promkes dalam P2KPusk sesuai sasaran mutu.
8.2 Terselenggaranya pelayanan promkes sesuai ketentuan yang tertuang dalam prosedur yang
ditetapkan
9. LAMPIRAN
9.1 Jadwal Posyandu
9.2 Rekapan PHBS
9.3 Laporan Bulanan dan Triwulan Penyuluhan
9.4 Laporan Peran Serta Masyarakat.
9.5 Laporan Tribulan JPKM
9.6 Laporan Tribulan Promkes

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PROGRAM UKS

KODE DOKUMEN : PM
REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Pemegang Program UKS : Nikmatuh Zuhro
Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi
Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUAN
Prosedur program UKS bertujuan untuk menetapkan tata cara kegiatan program UKS. Diharapkan
prosedur ini dapat meningkatkan derajad kesehatan anak didik dan lingkungan sekolah.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Tata Cara Pembinaan Berkala
2.2. Tata Cara Screening
2.3. Tata Cara BIAS
2.4. Tata Cara Pemberian Obat Cacing
3. REFERENSI
3.1. Buku Panduan UKS.
3.2. Buku Petunjuk Screening Kesehatan di Sekolah, Dinkes Tingkat I Jawa Timur Nomor : 371.7.
3.3. Buku Standart Kesehatan Minimal.
4. DEFINISI
4.1. UKS adalah Usaha kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah dengan anak didik
sebagai sasaran utama.
4.2. Pembinaan berkala adalah pembinaan berupa penyuluhan yang dilaksanakan secara berkala.
4.3. Screening adalah prosedur pemeriksaan kesehatan anak sekolah yang harus dijalankan untuk
memenuhi persyaratan standart minimal pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan usaha
kesehatan sekolah.
4.4. BIAS adalah bulan imunisasi anak sekolah, yang biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus
sampai dengan November.
4.5. Tim Pembinaan/Penyuluhan UKS Puskesmas adalah suatu Tim dari beberapa program
puskesmas yang terdiri dari program Kesehatan gigi dan mulut (UKGS), pencegahan penyakit
menular (P2M), Gizi, PHBS, Kesehatan Lingkungan (Kesling) dan Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR).
4.6. Tim Screening/BIAS adalah suatu tim dibawah koordinasi puskesmas yang terdiri dari tenaga
kesehatan Medis dan Paramedis (Minimal 1 dokter, 3 Paramedis), Tenaga adminitrasi dan guru yang
bersangkutan (Guru kelas/guru pendididkan jasmani/guru pembina UKS).
4.7. UKS KIT adalah seperangkat alat-alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan
anak sekolah yang terdiri dari Tensimeter, stetoscop, senter dan buku ishihara.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Koordinator UKS bertanggung jawab monitoring dan evaluasi pelaksananan kegiatan Program
UKS.
5.2. Progremer UKS bertanggungjawab terhadap penjadwalan, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan semua kegiatan UKS.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pembinaan /Penyuluhan UKS dilaksanakan oleh TIM pembina UKS dengan sasaran Sekolah
tingkat SD/MI, SMP/MTS, diwilayah kerja puskesmas Nelayan
6.2. Screening dilaksanakan pada tahun ajaran baru yaitu bulan Agustus sampai September
6.2.1. Sasaran screening adalah siswa baru kelas 1 (satu) SD/MI, SMP/MTS, diwilayah kerja
puskesmas Nelayan
6.2.2. Screening dilaksanakan oleh Tim Screening/Bias
6.3. BIAS dilaksanakan bersamaan pada saat screening
6.3.1. Sasaran BIAS adalah murid SD/MI kelas 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga) diwilayah kerja
puskesmas Nelayan
6.3.2. Pada murid kelas 1 diberikan suntikan imunisasi DT
6.3.3. Pada murid kelas 2 dan 3 diberikan suntikan imunisasi TT

6.4. Sasaran pemberian obat cacing adalah semua murid SD/MI, DAN SMP/MTS.
6.5. Laporan pelaksanaan kegiatan UKS dibuat setiap bulan dan dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Tata Cara Pembinaan Berkala
7.1.1. Melakukan koordinasi dengan lintas sector dan lintas program tentang penjadwalan pembinaan
UKS
7.1.2. Menyiapkan materi pembinaan UKS, alat peraga yang digunakan untuk penyuluhan, buku
kegiatan UKS dan pembuatan surat tugas Tim Pembina UKS Puskesmas
7.1.3. Sesuai jadwal yang telah ditentukan TIM Pembina UKS menuju lokasi sekolah untuk
melaksanakan pembinaan
7.1.4. Sekolah menyiapkan kader UKS/perwakilan setiap kelas (SD perwakilan dari kelas IV, V, VI)
untuk dilakukan pembinaan
7.1.5. Materi pembinaan yang disampaikan adalah UKGS, P2M, Gizi, PHBS, Kesling dan KRR (untuk
materi KRR hanya untuk tingkat SMP)
7.1.6. Hasil pembinaan dicatat pada Buku Register Pembinaan UKS dan dilaporkan pada Kepala
Puskesmas.
7.1.7. Setelah mendapat persetujuan serta tandatangan Kepala Puskesmas laporan dikirim ke Dinas
kesehatan Kabupaten Gresik.
7.2. Tata Cara Screening
7.2.1. Melakukan koordinasi dengan lintas sector dan lintas program tentang penjadwalan Screening
UKS dan BIAS
7.2.2. Menyiapkan UKS KIT yang digunakan untuk pemeriksaan, vaksin imunisasi, buku Kegiatan
UKS, buku kegiatan BIAS, Surat Tugas TIM Screening dan BIAS
7.2.3. Sesuai jadwal yang telah ditentukan TIM Screening UKS menuju lokasi sekolah untuk
melaksanakan screening
7.2.4. Pemeriksaan yang dilakukan pada saat screening :
- Tahap I pemeriksaan oleh guru meliputi data siswa (nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat
badan, dan keadaan umum siswa).
- Tahap II pemeriksaan oleh para medis meliputi pemeriksaan fisik yang sederhana maupun dengan
cara pengamatan (keadaan umum, mata, telinga, mulut, gigi, kardiovaskuler, HB dll)
- Tahap III pemeriksaan oleh dokter meliputi pemeriksaan kasus yang telah dideteksi pada tahap I
dan II untuk kemudian menetapkan tindak lanjut penangan kasus tersebut (perlu tidaknya rujukan ke
puskesmas)
- Tahap IV tes kesegaran jasmani dilakukan guru pendidikan jasmani yang sudah terlatih.
- Hasil pemeriksaan direkap dalam form screening UKS tiap sekolah
- Dari Form screening diketahui siswa yang harus dirujuk ke puskesmas kemudian TIM Screening
(Dokter) memberikan penjelasan pada guru Pembina UKS dan meminta untuk mencatat serta
merujuk siswa yang dirujuk ke puskesmas
7.2.5. Hasil Form Screening UKS tiap sekolah direkap dalam buku register Screening UKS dan
dilaporkan pada kepala puskesmas
7.2.6. Setelah ditandatangani kepala puskesmas hasil laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik.
7.3. Tata Cara BIAS
7.3.1. BIAS dilaksanakan pada saat screening dan hanya untuk tingkat SD/MI
7.3.2. Setelah selesai pemeriksaan screening kemudian melaksanakan BIAS sesuai dengan SOP
dan Prosedur Imunisasi
7.3.3. Setelah kelas 1 selesai dilanjutkan kelas 2 dan 3
7.3.4. Untuk murid yang sakit dan tidak masuk sekolah hari itu maka pemberian imunisasi diganti hari
lain. Dibuat jadwal kembali.
7.3.5. Hasil pelaksanaan Bias dicatat dibuku register imunisasi dan dibuat laporan
7.3.6. Laporan diajukan pada kepala puskesmas setelah mendapat persetujuan dan tandatangan
laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.4. Tata cara Pemberian Obat Cacing
7.4.1. Pemberian obat cacing bisa bersamaan dengan pelaksanaan screening atau pada saat
pembinaan tergantung pada pengadaan dari Dinas kesehatan Kabupaten Gresik.
7.4.2. Pemberian obat cacing sesuai dosis
7.4.3. Tim UKS (dokter/paramedis) memberikan penjelasan tentang mamfaat dan efek samping dari
obat cacing serta meminta guru untuk memberikan obat cacing tersebut secara serentak (minum obat

bersama disekolah) agar semua murid meminum obat cacing.


7.4.4. Apabila ada murid yang mengalami efek samping dari obat meminta guru segera merujuk ke
puskesmas.
7.4.5. Hasil pemberian obat cacing dicatat dibuku register obat cacing dan dibuat laporan
7.4.6. Laporan diajukan ke kepala puskesmas kemudian dikirim ke Dinas kesehatan Kabupaten
Gresik

8. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


Terpenuhinya target yang telah ditentukan dalam P2Kpus.
9. LAMPIRAN
9.1. Buku register Screening UKS
9.2. Buku register Pembinaan UKS
9.3. Buku register BIAS
9.4. Buku register obat cacing
9.5. Form screening UKS
9.6. Format pemeriksaan Screening

Anda mungkin juga menyukai