Anda di halaman 1dari 5

SEPARATOR

1. PENDAHULUAN
Separator adalah tabung (vessel) bertekanan pada temperatur tertentu yang
digunakan untuk proses pemisahan fluida produksi dari sumur menjadi tiga fasa cair, minyak
dan gas serta padatan pasir atau lumpur.
Fungsi utama separator :
1. Memisahkan cairan (minyak, gas dan air) serta padatan pasir dan lumpur.
2. Memisahkan gas yang terlarut dengan minyak pada tekanan tertentu.
3. Untuk mengontrol tekanan gas yang dipisahkan.
4. Memberi waktu yang cukup dalam proses pemisahan air dengan minyak.
5. Melakukan pengolahan (treatment) untuk proses yang lain (emulsi, scale).
Proses pemisahan di separator tergantung dari
1. Perbedaan SG antara fasa air, gas dan minyak.
2. Efek gaya gravitasi.
3. Penurunan tekanan akan menyebabkan gas larut akan keluar (menggelembung) atau
bubble.
Jika tekanan dari reservoir atau kepala sumur (well head) sangat tinggi maka tekanan fluida
bisa diturunkan melalui separator yang bertingkat. Fluida produksi dengan tekanan lebih
tinggi dari 1000 psig misalnya bisa dipisahkan memasang 3 separator (separator tekanan
tinggi, medium, tekanan atmosfir (rendah)).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemisahan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Viskositas fluida jika kental perlu dipanaskan.


Beda densistas minyak, air dan gas.
Laju aliran dan kecepatan alir.
Diameter dan panjang separator disesuaikan dengan laju aliran.
Tekanan kerja (working pressure( vessel (bejana) disesuaikan dengan tekanan operasi
fluida produksi.

Tipe separator terdiri dari :


1. Separator vertikal
2. Separator horisontal
3. Separator bulat (spherical)
Separator vertikal mempunyai bejana silinder yang berdiri dengan kapasitas rendah,
tetapi cocok untuk fluida yang mengandung pasir atau lumpur. Pemisahan bisa dilakukan
secara gravitasi dan sentrifugal (vortex).

Separator horizontal mempunyai bejana silinder yang tidur dengan kapasitas yang
besar lebih efisien dan mudah dikerjakan (operasi).
Separator bulat (spherical) berbentuk bulat dengan kapasitas kecil tetapi tekanan
kerja (WP) tinggi.

2. PERALATAN SEPARATOR
Peralatan di dalam separator terdiri dari :
1. Deflector Plate
2. Baffle dan Wier
3. Centrifugal device
4. Vortex Breaker
5. Mist Extractor (demister pad)
6. Float shield
Peralatan yang diluar separator bisa dilihat adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Pressure safety relief valve (PSV)


Pressure control valve (PCV)
Level control valve (LCV) dan block valve
Pressure gauge dan gauge glass
Drain valve dan jet flow

3. PENGENDALIAN SEPARATOR (SEPARATOR CONTROL)


Agar operasi lebih efisien dan terjamin keselamatan kerjanya (safety) perlu dipasang
alat untuk memonitor atau indikator dan kontrol (pengendali). Yang dikontrol meliputi,
tekanan, temperatur, tinggi permukaan cairan (level cairan), laju alir (flowrate). Untuk
mengontrol tekanan dipasang : 1. Pressure safety relief valve (PSV) yang terbuka secara
otomatis bila tekanan otomatis melebihi tekanan kerja (WP = working pressure), 2. PCV
(Pressure Control Valve) yaitu pengatur tekanan gas yang disesuaikan degan tekanan
yang diinginkan untuk dijual atau pemakaian gas lebih lanjut.
Pekerjaan rutine untuk operasi seprator dilakukan pemeriksaan dan catatan
mengenai :
1. Cek temperature, tekanan, dan level (permukaan cairan).
2. Cek flow control melalui instrumen (PVC, LCV, FCV, Controller).
3. Drain di separator untuk membersihkan pasir, drain di side glass untuk menentukan
level cairan yang benar.
4. Ukur flowrate (laju aliran, gas dan air serta minyak).
5. Atur aliran yang masuk ke separator melalui manifold.

Setiap peralatan di separator terdiri dari : pressure gauge (pengukur tekanan),


thermometer (pengukur temperatur), pressure safety relief valve (PSV), dan control valve
harus dilakukan kalibrasi sehingga pembacaan dan pengontrolan bisa dibenarkan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengoperasikan (start-up) :
1. Tutup block valve outlet, jangan sampai bocor.
2. Lakukan purging (membuang udara di dalam bejana dengan membuka vent valve
kemudian memasukkan steam atau nitrogen atau air atau gas alam).
3. Jika terdapat low level shutdown isi cairan separator sampai di atas tinggi low level.
4. Jika menggunakan pressure controller berikan tekanan sampai 75% tekanan normal.
5. Periksa aliran yang keluar dari separator sudah benar.
6. Pelan-pelan buka aliran masuk (inlet) ke vessel sehingga level sampai controller
(floater) dan buka block valve.
7. Setel level dan pressure controller sampai kondisi operasi stabil.
Operating pressure dari PSV (pressure safety relief valve) di set pada tekanan yang
lebih rendah dari pada working pressure dan masih dibawah tekanan rupture disc.
Gas blowby adalah keluarnya gas didalam proses di separator yang terikut melalui
liquid (cairan) outlet. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pencegahan dengan votex
breaker yaitu pipa perforasi yang disambung lewat outlet untruk mencegah aliran pusar
(vortex), sehingga gas tidak ikut terbawa keluar karena permukaan cairan hampir merata.
Tekanan gas yang terlalu tinggi didalam separator juga bisa menyebabkan gas keluar
melalui outlet cairan, maka tekanan gas (PCV) harus diset kembali dengan memperbesar
bukaan agar tekanan kembali lebih rendah seperti semula.
Separator yang sedang beroperasi bisa terjadi level mendadak naik yang disebabkan
laju aliran cairan mendadak membesar dari pada sebelumnya. Kondisi high level
separator bisa diturunkan dengan reset pada controller LLC (Liquid Level Control System).
Jika bukaan LCV (Level Control Valve) diperbesar dengan menambah tekanan outlet yang
masuk ke diaphragm ATO (Air to Open) maka bisa diatasi penurunan level. Bisa juga
dengan cara menaikkan tekanan pada PCV sehingga tekanan gas akan mendorong lebih
besar dan fluida cairan keluar lebih besar laju alirannya maka level akan turun.
Setting pada PCV (pressure control valve) dibandingkan Breaking Disc (BD) di
separator harga PCV < BD. Gas yang keluar dari PSV (pressure bsafety relief valve) dan
rupture disc (breaking disc) harus melalui flare dan flare sudah siap dengan pilot yang
menyala, sehingga yang berlebihan akan terbuang dengan nyala di flare.

PIGGING
Pig adalah suatu alat yang dimasukkan ke dalam pipa melalui pig launcher dengan
tujuan sebagai berikut :
1. Membersihkan bagian dalam pipa dari kotoran-kotoran (kerak, pasir, wax dan
lain-lain).
2. Meningkatkan efisiensi aliran dalam pipa.
3. Sebagai alat pemisah jenis fluida yang satu dengan lain fluida.
4. Mengeluarkan air (dewatering) setelah uji hidrostatis.
5. Memeriksa kondisi pipa (hig insfection).
Jenis jenis pig :
1. Foam Pig
2. Bidirectional Pig
3. Brush Pig
4. Scraper pig
5. Ball pig
6. Inteligent Pig
Hambatan-hambatan dalam Pigging
Selama pekerjaan pigging, sering dialami masalah misalnya pig tidak sampai ditujuan. Jika
hal ini terjadi bisa menimbulkan kerugian yaitu hilangnya pig dan rugi produksi akibat pipa
tidak bisa digunakan selama pig belum ditemukan. Dari pengalaman lapangan, pecahan atau
puing-puing jenis foam dan bidirectional pig sering ditemukan dalam separator atau pig
receiver. Kehilangan pig bisa diakibatkan karena terjepit pada daerah yang banyak kerak,
pasir atau pada daerah dimana bagian pipa terdapat hambatan berupa tonjolan sehingga
jalannya pig terhenti.
Untuk melacak jalannya pig sering digunakan rantai yang diikat pada ujung pig. Dengan
memasang alat ini keberadaan pig bisa diketahui atau di dengar sewaktu bpig melewati
suatu lokasi. Untuk mengetahui lokasi pig yang hilang dewasa ini telah diciptakan suatu
peralatan modern. Peralatan tersebut dibawa dengan berjalan kaki sepanjang pipa. Sinyal
pipa yang terjepit akan ditangkap oleh peralatan sehingga lokasi pig yang terjepit bisa
diketahui.
Untuk mengeluarkan pig yang terjepit ada beberapa cara yang dilakukan. Salah satu cara
yang dilakukan adalah dengan mendorong pig dengan sebuah pig yang dilengkapi dengan
beberapa nozzle yang dipasang bagian depan. Pig ini didorong dan sambil berjalan akan
membersihkan kerak, pasir melalui nozzle sehingga pig yang terjepit bisa bergerak lagi dan
sampai di tempat penerimaan pig. Jika pig masih belum berhasil dikeluarkan dengan cara
ini, arah dorongan pig bisa dirubah yaitu mendorong dari arah berlawanan. Kalau pig masih

belum bisa keluar, maka pig harus dihancurkan dengan memasukkan bahan kimia berbentuk
busa sehingga pig hancur berkeping-keping. Jika masih belum berhasil maka pipa terpaksa
dipotong dimana pig terjepit lalu mengeluarkan pig dan mengganti pipa yang dipotong.

Peralatan Utama Pigging


Beberapa peralatan yang digunakan dalam pekerjaan pigging adalah sebagai berikut :
1. Pig Barrel/ Pig Launcher
Didalam alat ini terdapat beberapa peralatan :
Pig signal berfungsi untuk mendeteksi apakah pig sudah lewat dari dalam barrel
saat diluncurkan.
Vent, digunakan untuk mengablas tekanan didalam barrel.
Blowdown/drain, berfungsi untuk membuang cairan dalam barrel.
Manometer, untuk mengetahui tekanan dalam barrel.
Alat angkat, untuk mengangkat pig ke dalam barrel.
Closure, alat untuk menutup barrel.
Disamping itu terdapat beberapa bypass line yang berfungsi untuk mengalihkan aliran
ke dalam barrel dan beberapa katup.
2. Pig Receiver
Pig receiver hampir sama bentuknya dengan pig launcher. Perbedaannya adalah araharahnya yang dibalik, dimana untuk peluncuran mengahadap arah aliran sedang pig
receiver membelakangi aliran.

Anda mungkin juga menyukai