Climbing yang ada di Pasar Festival. Kami mengangkat topik ini karena potensi
bahaya olahraga panjat tebing cukup tinggi. Seperti yang kami kutip dari
http://www.cultureofsafety.com/, ada beberapa penyebab umum yang
menyebabkan kecelekaan pada olahraga panjat tebing ini.
Salah satu anggota kelompok kami sempat melakukan wawancara pihak yang
terkait dengan manajemen olahraga panjat tebing ini. Berikut merupakan hasil
observasi kami.
1. Area yang digunakan seharusnya tidak disatukan dengan lapangan parkir
Pasar Festival karena banyaknya mobil serta orang-orang yang berlalulalang di sekitarnya, sehingga akan berbahaya bila ada equipment dari
Wall Climbing yang terjatuh kebawah.
2. Wall Climbing Pasar Festival tidak memiliki sistem Maintenance yang
baik.
3. Kayu-Kayu dan besi wall climbing sudah terlihat using dan berkarat
4. Banyaknya pemanjat tebing yang menggunakan pakaian yang tidak
sesuai dengan standarnya.
5. Tidak menggunakan helm untuk alat keselamatan pemanjat.
6. Masih sering terjadinya kecelakaan karena Human Error.
7. Tali yang digunakan untuk memanjat tidak diletakkan ditempat yang
khusus.
8. Tidak adanya obat P3K yang terlihat untuk persediaan bila terjadi
kecelakaan
9. Tidak adanya matras untuk menjaga-jaga bila terjadi kecelakaan (jatuh)
Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh kelompok kami, sejauh ini tidak
ada accident tingkat sedang dan menengah yang pernah terjadi. Namun
permasalahn safeti wall climbing pasar festival ini merupakan hal yang kritikal
karena yang menggunakan sarana olahraga panjat tebing ini tidak hanya orangorang yang terlatih tetapi juga orang-orang unprofessional yang tidak mengerti
mengenai potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan. Kami sering mendapati
mahasiswa-mahasiswi Universitas Bakrie yang melakukan panjat tebing tanpa
helm dan tanpa mengerti benar instruksi keselamatan. Walaupun wall-nya tidak
terlalu tinggi, namun pencegahan penting untuk dilakukan.
Oleh karena itu, saran mengenai solusi atau pengendalian keadaan yang bisa
kami berdasarkan pendekatan pada teori sumber energi, jalur dan penerimanya
didasarkan pada 3 hal yang memicu terjadinya accident, yaitu dengan
Carabineers
Rope
Helmet
The Mat
Shoe
harness harus didukung oleh tali di atas kepala atau kabel dan diawasi oleh
orang yang memenuhi syarat menggunakan perangkat belaying, yang secara
otomatis mengontrol gerakan tali dengan menerapkan gesekan.
Tali petugas (belayer) harus dapat mendukung pendaki ketika ia jatuh, dan
mampu untuk perlahan-lahan menurunkan dia untuk tanah.
Climbers harus memakai helm untuk perlindungan kepala. Menurut sebuah
artikel tahun 2006 oleh Pendakian Magazine, helm disertifikasi oleh Uni
Internationale des Asosiasi d'Alpinisme (UIAA) dan Eropa Komunitas (CE)
telah menjalani ketat uji keamanan. anda wilayah juga dapat mencari helm keras
yang disetujui untuk digunakan oleh Nasional Amerika Standards Institute
(ANSI).
ADDITIONAL SAFETY NOTES AND RESOURCES
Ada kasus mengenai bahaya kebakaran karena penggunaan balok kayu pada
bahan pemanjat dinding. Jadi menyarankan pemanjat dinding untuk
menerapkan keamanan standar yang dikembangkan oleh industry terkait dengan
organisasinya, seperti Pendakian Wall dan Asosiasi Asosiasi Challenge Course
teknologi.
Hal-hal lainnya yang penting untuk diperhatikan adalaj Untuk ukuran tinggi
Bouldering wall yang maksimum direkomendasikan adalah 10-14 feet atau 34.2 meter, tapi yang paling umum 10 feet. Umur partisipan juga mempengaruhi
seberapa tinggi mereka diperbolehkan untuk mendaki. Salah satu manufactur
climbing wall merekomendasikan:
5 feet (152 cm) untuk anak-anak di usia kindergarten
7 feet (213 cm) untuk anak-anak usia elementary atau sd
10 feet (3 meter) untuk high school age ataupun adult atau dewasa