Anda di halaman 1dari 16

Automation Technologies for Manufacturing System

SUMMARY

By:
Nelly Santi Seftiani 1112003040

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Bakrie
Jakarta
2014

Topik Pembahasan
Automation
Fundamental

Three components of an
Automated System

Types of Automation

Sensors
Actuators
Automation
Technologies for
Manufacturing
System

Hardware
Components for
Automation

Interface Device
Process Controllers
The Technology
of Numerical
Control

Numerical
Control

NC part
programming
Application of
Numerical
Control
Robot Anatomy

Industrial Robotics
Control System
and Robot
Programming

Application of
Industrial Robot

A.

Manufacturing System

Definisi sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Definisi manufaktur adalah proses
konversi raw material, komponen atau part ke dalam bentuk finish good untuk
memenuhi customer expectation ataupun customer specification.
Oleh karena itu bisa diartikan bahwa sistem manufaktur adalah sekelompok
mesin yang saling terintegrasi (maksud mesin disini bisa terdiri dari mesin
produksi, material handling, positioning device dan juga sistem komputer)
untuk melakukan suatu proses pada material atau workpart.

Posisi Sistem Manufaktur dalam suatu Sistem Produksi

Gambar di atas memperlihatkan posisi sistem manufaktur dalam sistem produksi.


Secara horizontal, kita melihat bahwa ada input-proses-output dimana engineering
material bertindak sebagai input, manufacturing process and assembly operations
sebagai proses serta finished products adalah outputnya.
Secara vertikal, sistem produksi dibagi menjadi dua bagian yaitu Manufacturing
support dan Facilities. Manufacturing Support System yang didukung oleh
Quality Control System sedangkan Facilities terdiri dari Manufacturing System
yang juga didukung Quality Control System dan Manufacturing processes and
assembly operations. Manufacturing Support Systems atau sistem pendukung
manufaktur adalah perancangan, perencanaan dan pengendalian manufaktur
dimana terdiri dari rangkaian atau prosedur yang digunakan perusahaan untuk

menyelesaikan masalah teknis misal terkait bagaimana cara pemindahan material


di dalam pabrik atau pemesanan material agar memenuhi standar kualitas.
Sedangkan Manufacturing System yang kita bahas sekarang adalah fasilitas pabrik
yang terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin produksi, perkakas, material
handling, peralatan inspeksi dan termasuk juga komputer yang mengendalikan
operasi manufaktur di dalamnya.

B.

The Difference between Manual and Automatic in


Manufacturing Systems

Pada buku referensi ini, dikatakan batasan perbedaan antara manual dan otomasi
dalam suatu sistem manufaktur sidah tidak begitu jelas. Ini disebabkan karena
banyak sistem manufaktur yang mengadopsi kedua sistem ini secara bersamaan.
Misalnya, mesin yang digunakan beroperasi otomatis tapi proses loading dan
unloading masih dilakukan oleh tenaga manusia.

1.

Automation Fundamental
1.1 Three components of an Automated System

Ada 3 komponen utama pada sistem otomasi yaitu:


Power
Power merupakan sumber energi dari sistem otomasi yang digunakan
untuk mengoperasikan beberapa proses (melelehkan metal),
menggerakkan (mengarahkan gerak cutting tool) serta mengendalikan
semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi ini bisa berupa
listrik, baterai, Accu, Solar, bensin dan tenaga angin.

Program of Instruction
Semua proses otomasi ditentukan oleh program of instruction ini. Misal
instruksi pengaturan temperature untuk heat treatment (pada instruksi akan
dikontrol variabel suhu pada level berapa yang seharusnya). Untuk
instruksi yang lebih kompleks terdiri dari urutan-urutan aktivitas dan detail
(perubahan koordinat).
Control System
Sistem kontrol adalah dimana suatu sistem dipaksa melalui pengaturan
mekanisme dari mesin untuk mencapai output tertentu.Program-program
instruksi tersebut (Program of instruction) akan dieksekusi oleh control
system. Ada 2 tipe sistem kontrol yaitu:
Open loop
Close Loop

a. Close Loop
b. Open Loop
Perbedaan antara Closed Loop dan Open Loop adalah Sistem kontrol yang
tidak memberikan feedback sedangkan Close Loop adalah sistem kontrol yang
memberikan feedback. Open loop bisa dikatakan sistem yang kontrolnya
dilakukan secara manual contoh sistem open loop adalah saklar on-off.
Dimana saklar ini tidak akan mati sendiri untuk menyesuaikan dengan
keadaannya, karena saklar lampu tersebut tidak akan bergerak mati atau hidup
tanpa bantuan kontrol manusia. Sedangkan sistem kontrol close loop
contohnya adalah seperti setrika otomatis dimana jika sudah terlalu panas
maka setrika akan mati sendiri jadi tidak akan terjadi over-heated, sebaliknya
jika temperaturnya sudah dingin, setrika otomatis akan memanas kembali.

Open Loop memang lebih simpel, mudah dimaintain dan murah dibandingkan
Close loop tetapi keakuratannya lebih bagus yang closed loop.
1.2 Types of Automation

2.

Fixed Automation (hard automation)


Di sini proses atau langkah assembly (urutannya) sudah fix sesuai dengan
konfigurasi alatnya.
An automated production facility in which the sequence of processing
operations is fixed by the equipment configuration. Characterized by high
initial investment and high production rates.
Cocok untuk tingkat produksi yang tinggi namun variasi produknya tidak
ada atau sedikit.
Programmable Automation
Di sini equipmentnya bisa diprogram untuk memproduksi part yang
berbeda-beda tetapi pengubahan instruksi programnya memakan waktu
yang sangat lama.
A form of automation for producing products in batches. For each new
batch, the production equipment must be reprogrammed and changed over
to accommodate the new product style.
Tingkat produksinya lebih rendah dari fix automation namun variasi
produk yang dihasilkan bisa lebih banyak ketimbang fix automation.
Flexible Automation
Perkembangan lebih lanjut dari Programmable automation yaitu
memperpendek waktu setup perubahan instruksi mesin.
an extension of programmable automation. Variety of products is
sufficiently limited so that the changeover of the equipment can be done
very quickly and automatically.
Cocok untuk tingkat produksi yang lumayan tinggi dengan banyak variasi
produk.

Hardware Components for Automation


2.1 Sensor
D Sharon dkk (1982), mengatakan sensor adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk mendeteksi gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi listrik, fisika, kimia, mekanik dan sebagainya.

Berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dibagi ke dalam:


a. Sensor thermal (panas) cth: photo transistor, photo dioda, photo multiplier,
photovoltaik, thermostat dll.
b. Sensor mekanis cth: strain gage, linear variable deferential transformer
(LVDT), proximity, potensiometer
Sensor optik (cahaya) cth photo cell, photo transistor, photo diode, photo
voltaic, photo multiplier
Contoh aplikasi sensor thermal (panas):
THERMOSTAT pada dispenser

Pada dispenser dilengkapi 2 buah sensor temperature yaitu termostat yang


berfungsi untuk membatasi kerja heater pada dispenser agar tidak bekerja
terus menerus yang akan menimbulkan panas berlebihan pada dispenser.
Termostat yang paling umum digunakan ada 2 yaitu : Bimetallic Strip dan
Gas Filled.

Kalau pada bimetallic strip (seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas),
ada 2 buah logam yang saling menempel membentuk strip. Strip ini
bekerja sebagai jembatan dalam suatu sirkuit listrik yang terhubung
dengan sistem pemanas. Ketika terlalu panas salah satu dari metal itu akan
memuai sehingga membengkok (merah:kuningan, biru: besi, koefisien
muai kuningan lebih besar dari besi). Ketika strip ini membengkok maka
rangkaian terbuka dan listrik mati sehingga dispenser menjadi dingin,
ketika strip dingin maka strip akan kembali ke bentuk semula sehingga
listrik bisa mengalir lagi dan air dipanaskan kembali.

2.2 Actuators
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau
mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator mengubah energi
listrik menjadi gerakan mekanis, biasanya ini merupakan proses lanjutan
dari output proses olah data yang dilakukan oleh kontroler ataupun sensor.

Jenis tenaga penggerak pada aktuator:


Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus
searah (Mesin DC). Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang
Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.
Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.
Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic, ultra sound

Contoh aplikasi yang diambil adalah Aktuator Tenaga Elektris, Motor


Arus Searah (Motor Direct Current).

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi


listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah
(mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.

Di atas merupakan gambar bagian dalam dari suatu motor listrik, cara
kerjanya, catu tegangan dc dari baterai akan mengalir menuju ke lilitan
melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung
dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen
yang berputar di antara medan magnet.
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor.

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub


uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi
dengan medan magnet kutub.

Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan
konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub
dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan
berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini.
Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan
yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo
berputar searah jarum jam.
2.3 Interface Device
Komponen hardware atau suatu sistem dari suatu komponen yang
mengijinkan manusia berinteraksi dengan komputer, sistem telepon dan
juga sistem informasi lainnya. Karakteristik dari interface device ini sering
disebut juga dengan user interface.
User Interface: Merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna
(user) dengan sistem. Dimana pengguna (user) memberikan perintah
kepada sistem operasi (OS) untuk kemudian di terima, diproses dan di
tampilkan oleh sistem operasi (OS).

Jenis interface ada 2 yaitu:


Command Line Interface(CLI)
Jenis interface yang menggunakan text-terminal (menjalankan perintah
dengan mengetikkan baris-baris tertentu) sebagai alat untuk berinteraksi
antara pengguna (user) dengan sistem operasi (OS).

Graphical User Interface(GUI)


GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk
berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon,
menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device)
seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa
diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).

2.4 Process Controllers


Dikenal juga dengan sebutan Programmable Logic Controller (PLC)
adalah sebuah sistem kontrol komputer industri yang terus-menerus
memantau keadaan perangkat input dan membuat keputusan berdasarkan
program khusus untuk mengontrol keadaan perangkat output.
A programmable logic controller (PLC) is a microcomputer based
controller that uses stored instructions in programmable memory to
implement logic, sequencing, timing, counting, and arithmetic control
functions, through digital or analog input/output modules, for controlling
various machines and processes.

Gambar di atas menjelaskan komponen-komponen yang ada pada PLC:


Input dan Output module
Mengkoneksikan PLC ke alat-alat industri yang ingin dikontrol
Processor
Atau bisa juga disebut CPU (Central Processing Unit) yang mengeksekusi
fungsi logic dan sequence untuk mengontrol proses dengan mengolah
input sinyal dan kemudian menentukan output sinyal seperti apa yang
harus dikeluarkan.
PLC Memory
Terkoneksi dengan processor, isinya semua mengenai instruksi-instruksi
logic dan sequence.

Power Supply
Untuk mengendalikan tenaga PLC
Programming Device
Untuk memasukkan program ke dalam PLC
Ada 4 langkah operasi pada PLC:

3.

Input Scan
Disini semua perangkat input yang terhubung dengan PLC dideteksi
Program Scan
Hasil input tersebut dieksekusi berdasarkan program logika yang telah
diatur.
Output Scan
Memberikan energi ataupun mengurangi energi pada perangkat output
yang berhubungan dengan PLC berdasarkan hasil dari program scan.
Housekeeping
Semua data-data proses direkam dan disimpan.

Numerical Control
Numerical Control adalah suatu bentuk program otomasi dimana setiap
akasi mekannik dari perkakas dikontrol oleh suatu program.
is a form of programmable automation in which the mechanical actions of
a piece of equipment are controlled by a program containing coded
alphanumeric data. Or the operation of a machine tool by a series of coded
instructions consisting of numbers, letters of the alphabet, and symbols that
the machine control unit (MCU) can understand.

3.1 The Technology of Numerical Control


Ada 3 komponen utama dalam sistem Numerical Control:
Part Program
Ini berisi program-program perintah yang harus diikuti oleh alat. Setiap
perintah menspesifikasikan posisi atau gerak (seperti koordinat posisi,
kecepatan putar) yang harus dilakukan oleh workhead (tool) dan workpart
(material yang diproses).
Machine Control Unit (MCU)
Ini adalah mikrokomputer yang menyimpan dan mengeksekusi setiap
perintah dengan mengkonversi perintah ke dalam bentuk aksi oleh alat-alat
proses.
Processing Equipment
Ini adalah alat yang menjalankan perintah sesuai dengan langkah- langkah
yang sudah diprogram, bekerja di bawah kontrol MCU.

Teknologi pergerakan yang ada di Numerical Control terbagi menjadi 2


yaitu:
Coordinate System
Sistem koordinat disini meliputi sistem koordinat 3 linear axes (x, y, z)
serta 3 rotational axes (a, b,c). Sistem koordinat sangat dibutuhkan untuk
menspesifikasi posisi workhead dan workpart.

Motion Control in NC
Point to point system (positioning system)
Memindahkan workhead dan workpart ke lokasi berikutnya tanpa
memperhitungkan jarak yang harus ditempuh ke lokasi tersebut.
Programnya berupa serangkaian titik (saat proses milling).
Continuous path system
Sistem ini digunakan untuk alat-alat pemotong, seperti bubut
karena proses pengerjaan berlangsung sambil bergerak
(contouring).

3.2 NC part programming


Ada 4 tipe NC part programming:

Manual Part Programming

Salah satu bentuk programnya adalah seperti di atas dimana berarti


perintah di atas adalah perintah ke-10 dimana tool atau workhead harus
berada pada posisi koordinat x70mm dan y85.5mm dengan feed rate 175
mm/min dan spindle feed-nya 500 rev/min.

Computer-assisted Part Programming

Perintahnya lebih rumit karena mengandung beberapa aksi dalam satu


perintah. Sebagai contoh arti dari program di atas adalah Go Right
(bergerak ke arah kanan) ke arah line 3/L3 dengan memotong line 4/L4

CAD/CAM-assisted Part Programming


CAD (Computer Aided Design) adalah software komputer yang digunakan
untuk membantu proses pembuatan desain sedangkan CAM (Computer
Aided Manufacturing) adalah penggunaan komputer dan software yang
bisa mengarahkan mesin untuk membuat part atau komponen seperti yang
telah di desain di CAD.

Manual Data Input


Mode ini ada pada mesin CNC (Computer Numerical Control) dimana
mesin CNC bertindak seperti mesin konvensional. Jadi perintah
dimasukkan ke dalam keyboard atau layar secara manual dan dapat
dieksekusi sekali.

4.

Industrial Robot
Robot industri adalah mesin serbaguna yang dapat diprogram dan punya
karakteristik athropometri tertentu. Karakteristik anthropometri yang paling
jelas dari suatu robot industri adalah lengan mekanis yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan industri yang bervariasi. Karakteristik lain
yang mirip dengan manusia adalah kemampuan robot untuk merespon input
dari sensor, berkomunikasi dengan mesin dan membuat keputusan. Contoh
penerapannya meliputi pengelasan titik, pemindahan material, pemasangan
part ke mesin, dll.

4.1 Robot Anatomy

4.2 Control System and Robot Programming


Sistem kontrol pada robot menggunakan teknologi sistem gerak yang
digunakan pada mesin CNC
Playback with point-to-point (PTP) control
Di sistem ini, lengan robot akan bergerak dari titik ke titik.
Playback with continuous path (CP) control
Di sistem ini, lengan robot akan melakukan contouring.
Intelligent control
Ini adalah pengembangan gerakan yang lebih advance dibanding kedua
sistem gerak di atas.

Selain itu ada 2 cara yang digunakan untuk memasukkan program ke


dalam robot yaitu
Leadthrough programming
Di sini robot akan melaksanakan program yang sudah ditulis sehingga
secara otomatis, program tersebut akan tersimpan di memori robot
tersebut.
Computer programming languages
Di sini yang digunakan adalah bahasa pemrograman sehingga semua
perintah dimasukkan ke dalam robot.

4.3 Application of Industrial Robot

Anda mungkin juga menyukai