Anda di halaman 1dari 1

TEKNIK PEMBENIHAN IKAN TAWES (Puntius javanicus) DENGAN SISTEM

INDUKSI DI BALAI PERBENIHAN DAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR


MUNTILAN, KECAMATAN MUNTILAN, KABUPATEN MAGELANG
Fransiska Agustin L dan Boedi Setya Rahardja. 2013. 12 hal
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Kampus C Mulyorejo Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451
ABSTRAK
Ikan tawes (Puntius javanicus) merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki
daerah penyebaran yang sangat luas di Indonesia, ikan tawes mampu hidup hingga ketinggian
800 m dpl dan hidup pada kadar oksigen tinggi. Bentuk tubuh ikan tawes pipih meninggi
dengan warna putih keperakan. Ikan tawes hanya mampu menghasilkan telur sebanyak
10.000 dengan daya tetas yang rendah yaitu sebesar 22 %. Kendala tersebut merupakan suatu
permasalahan yang menghambat proses produksi benih ikan tawes sehingga diperlukan
teknik pembenihan yang dapat meningkatkan daya tetas ikan tawes.
Salah satu teknik pembenihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tetas
telur ikan tawes adalah induksi. Pembenihan ikan tawes dengan sistem induksi menggunakan
rangsangan seksual ikan karper. Sistem ini menyempurnakan sistem hipotalamus dimana
dalam sistem pemijahan ini, ikan donor yaitu ikan karper harus dimatikan terlebih dahulu.
Cara ini dianggap sangat merugikan sehingga ditemukan teknik pemijahan dengan sistem
induksi tanpa harus mematikan ikan donor. Feromon pada rangsangan seksual yang diberikan
ikan karper dapat digunakan untuk memaksimalkan penyeragaman aktifitas seksual,
pembuahan, dan menyeragamkan kematangan gonad ikan tawes sehingga jumlah telur yang
terbuahi akan semakin besar.
Kegiatan pembenihan dengan sistem induksi ini dilaksanakan di Balai Perbenihan dan
Budidaya Ikan air Tawar Muntilan pada tanggal 14 Januari-14 Februari 2013. Kegiatan
pemijahan diawali dengan seleksi induk dan kegiatan pemijahan dilakukan pada sore hari.
Penetasan telur dapat dilihat setelah 24-48 jam setelah pemijahan dan didapatkan hasil HR
(Hatching Rate) sebesar 74 % dan SR (Survival Rate) sebesar 52 %.
Kata kunci : Ikan tawes, Induksi, Feromon, Hipotalamus

Anda mungkin juga menyukai