Bab Iv PDF
Bab Iv PDF
BAB IV
PERHITUNGAN PERENCANAAN STABILITAS BENDUNG
Metode yang digunakan untuk menentukan gaya berat bendung adalah dengan membagi tubuh
bendung menjadi bagian-bagian yang prismatis. Berat bendung dihitung untuk satu satuan lebar
bendung. Berat bendung dihitung dengan mengalikan berat jenis bahan bendung dengan luas
masing-masing bagian.
Archeilia Dwianca /15011083
Page 43
Gambar 4.1 Segmentasi Tubuh Bendung Dalam Menghitung Gaya Berat Bendung
Hasil perhitungan :
Contoh perhitungan:
Segmen G1,
Gaya Berat G1= Luas Segmen x =
Page 44
ARAH
GAYA
GAYA (kN)
bawah
bawah
bawah
bawah
bawah
-101.227
-182.655
-164.405
-532.646
-74.360
bawah
G7
G8
G9
G10
bawah
bawah
bawah
bawah
bawah
G11
G12
G13
GAYA
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G14
G15
LENGAN
(m)
ARAH MOMEN
MOMEN
(kN.m)
19.270
16.944
14.120
16.194
10.670
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
-1950.653
-3094.906
-2321.405
-8625.676
-793.421
-42.900
20.100
berlawanan arah
-862.290
-7.150
-106.920
-188.643
-66.880
-41.250
19.180
14.890
11.193
7.923
1.433
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
-137.137
-1592.039
-2111.486
-529.890
-59.111
bawah
-19.800
0.300
berlawanan arah
-5.940
bawah
bawah
bawah
bawah
bawah
bawah
-621.390
-165.550
-49.500
-24.750
-49.500
-24.750
6.770
5.375
10.000
9.083
0.750
1.667
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
-4206.810
-889.831
-495.000
-224.804
-37.125
-41.258
K adalah gaya gempa dalam satuan kN, E adalah koefisien gempa yang bergantung dengan lokasi
bendung, sedangkan G adalah berat total tubuh bendung.
Faktor-faktor beban akibat gempa yang akan digunakan dalam perencanaan bangunan-bangunan
pengairan diberikan dalam bentuk peta yang diterbitkan oleh DPMA dalam tahun 1981 dengan
judul : Peta Zona Seismik untuk Perencanaan Bangunan Air Tahan Gempa". Peta tersebut direproduksi lagi seperti tampak pada Gambar 3.12, 3.13 dan 3.14. Pada peta itu pulau-pulau di
Indonesia dibagi menjadi 5 daerah dengan parameter gempa yang berbeda-beda.
Page 45
* z)m,
E =
di mana :
= percepatan gempa rencana (cm/s2)
n, m
= faktor yang bergantung kepada letak geografis (Koefisien Zona lihat Gambar 4.2).
Tabel 4.3 Koefisien Jenis Tanah
Page 46
Page 47
Gaya Gempa
n
1.56
Aluvium
0.89
ac
Faktor Geografis
Percepatan Gravitasi
ad
E
G
K
225.240 cm/s2
0.230
2464.278 kN
565.804 kN
MK
6423.997 kN.m
160 cm/s
1 Jawa Barat
981 cm/s2
w =
Dalam hal ini, ada dua keadaan ekstrem yang ditinjau, yaitu saat debit rendah (tidak ada air yang
mengalir di atas bendung) dan saat debit banjir 100 tahunan (Q100) terjadi. Sama seperti
perhitungan gaya berat tubuh bendung, pada perhitungan gaya yekanan air hidrostatis juga
dilakukan dengan membuat segmen-segmen air yang menekan bendung. Tekanan air merupakan
fungsi dari kedalaman (z), sedangkan gaya akibat tekanan hidrostatik ini adalah luas daerah dari
Page 48
Gambar 4.3 Contoh Gaya Hidrostatis Pada Keadaan Debit Rendah (Atas) Dan Keadaan Debit Banjir
(Bawah)
Page 49
GAYA
W1
W2
W3
W4
W5
W6
W7
W8
ARAH
GAYA
SEKITAR TITIK O
GAYA (kN)
LENGAN
(m)
ARAH MOMEN
MOMEN
(kN.m)
kanan
80.000 10.133
810.667
kanan
61.782
7.050
435.565
7.500
berlawanan arah
237.702
kanan
31.694
kiri
-40.596
6.350
berlawanan arah
-257.785
kiri
-9.553
6.133
berlawanan arah
-58.590
kanan
kanan
kanan
kanan
54.801 6.100
W20 5.800
bawah
14.086
81.563 3.100
14.086 2.800
334.284
20.060
berlawanan arah
81.699
252.847
39.441
kanan
132.399
1.100
145.639
kanan
21.042
0.733
berlawanan arah
15.431
kiri
-92.877
0.750
berlawanan arah
-69.658
kiri
kanan
kanan
-12.718
89.941
9.782
0.500
0.750
0.500
berlawanan arah
searah jarum jam
berlawanan arah
-6.359
67.456
4.891
-210.448
-4.746
1.933
berlawanan arah
-406.867
berlawanan arah
-95.205
W9
kiri
W20
bawah
20.060
Page 50
-9
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
GARIS
LINE
A-B
B-C
C-D
D-E
E-F
F-G
G-H
H-I
I-J
J-K
K-L
L-M
M-N
N-O
O-P
Elevasi Air
Beda
Elevasi
di titik
hulu-titik
(h)
H=Lw/Cw
P=H-H
VER
HOR
1/3 Hv
Lw
kN/m
(+..m)
(m)
kN/m
kN/m
1.00
0.33
1.80
0.60
1.80
0.60
1.80
0.60
1.00
0.33
4.50
1.50
1.00
0.33
16.18
18.88
19.22
20.52
21.12
22.92
23.52
25.32
25.92
28.12
28.45
29.95
31.45
32.95
33.28
39.08
21.12
24.64
25.08
26.77
27.56
29.90
30.69
33.04
33.82
36.69
37.12
39.08
41.04
43.00
43.43
51.00
660.10
657.40
657.40
658.70
658.70
656.90
656.90
655.10
655.10
652.90
652.90
654.40
654.40
652.90
652.90
658.70
4.40
7.10
7.10
5.80
5.80
7.60
7.60
9.40
9.40
11.60
11.60
10.10
10.10
11.60
11.60
3.77
44.00
71.00
71.00
58.00
58.00
76.00
76.00
94.00
94.00
116.00
116.00
101.00
101.00
116.00
116.00
37.69
22.88
46.36
45.92
31.23
30.44
46.10
45.31
60.96
60.18
79.31
78.88
61.92
59.96
73.00
72.57
-13.31
2.70
1.30
1.80
1.80
2.20
1.50
1.50
5.80
Berat air di atas bendung tidak dihitung, karena tekanan airnya hampir nol. Diandaikan
bahwa air yang memancar bertambah cepat sampai elevasi +39,000 m . Dari tiitik tersebut
tekanan air dianggap sebgai hidrostatik dan tebal pancaran air dianggap konstan.
Tekanan air pada bak bertambah akibat gaya sentrifugal dan sama dengan:
Keterangan:
P = tekanan air (kN/m2)
d = tebal pancaran air (m)
v = kecepatan pancaran air (m)
Archeilia Dwianca /15011083
Page 51
Page 52
GAYA
W1
W2
W3
W4
W5
W6
W7
W8
W9
W21
W22
W23
FC
ARAH
GAYA
kanan
SEKITAR TITIK O
GAYA (kN) LENGAN
(m)
ARAH MOMEN
MOMEN
(kN.m)
7.350
410.461
927.000
kanan
kanan
kiri
90.000 10.300
101.048 -1.350
29.379 -0.900
-55.924 -2.050
berlawanan arah
berlawanan arah
berlawanan arah
-136.414
-26.441
114.644
kiri
-10.089 -2.267
berlawanan arah
22.869
kanan
55.845
TITIK POINT
P = H - H
Tinggi
Gaya
kN/m2
(m)
HU.B
64.820
ME.B
24.820
4.500
37.43
59.19
58.54
2.70
kanan
75.338
6.100
459.563
A
B
C
kanan
13.057
5.800
75.732
43.02
kanan
kanan
kanan
99.358
13.057
150.794
3.100
2.800
1.100
308.009
36.560
165.874
41.85
56.36
kanan
19.505
-101.577
0.733
14.304
0.750
berlawanan arah
-76.183
berlawanan arah
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
berlawanan arah
-6.716
72.909
4.534
0.000
-427.518
55.20
69.71
68.54
-13.432
97.213
9.068
0.500
0.750
0.500
2.900
1.933
G
H
I
J
86.27
85.63
L
M
N
O
P
67.72
64.81
76.90
76.25
7.00
kiri
kiri
kanan
kanan
kiri
kiri
bawah
bawah
bawah
bawah
0.000
-221.130
-63.000
-93.500
-44.820
-166.290
4.568
12.73
20.000
4.3
-287.784
-1190.255
-896.400
-715.048
1.30
1.80
1.80
2.20
1.50
1.50
5.80
Keterangan:
Wu
L
Page 53
dan di mana L dan Lx adalah jarak relatif yang dihitung menurut cara Lane, bergantung kepada arah
bidang tersebut. Bidang yang membentuk sudut 45 atau lebih terhadap bidang horisontal,
dianggap vertikal.
Page 54
GAYA
SEKITAR TITIK O
ARAH
GAYA
GAYA (kN)
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
46.142
15.614
3.674
55.505
82.268
109.031
79.093
30.959
4.239
274.228
29.980
3.261
72.786
W10
W11
W12
W13
W14
W15
W16
W17
W18
W19
LENGAN
(m)
20.100
19.100
19.180
17.500
14.800
12.100
10.000
9.000
9.083
5.375
1.750
1.667
0.750
ARAH MOMEN
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
searah jarum jam
MOMEN
(kN.m)
927.446
298.225
70.469
971.342
1217.567
1319.274
790.930
278.632
38.506
1473.973
52.466
5.436
54.589
Page 55
GAYA
W10
W11
W12
W13
W14
W15
W16
W17
W18
W19
SEKITAR TITIK O
ARAH
GAYA
GAYA (kN)
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
atas
88.296
21.509
3.880
114.579
150.608
186.637
128.927
33.859
4.477
447.277
32.404
3.023
114.863
LENGAN
(m)
20.100
19.100
19.180
17.500
14.800
12.100
10.000
9.000
9.083
5.375
1.750
1.667
0.750
ARAH MOMEN
MOMEN
(kN.m)
1774.744
410.827
74.428
2005.127
2228.995
2258.306
1289.273
304.732
40.669
2404.116
56.707
5.039
86.147
Ea =
Ka H12 - 2 c H1
Page 56
Ep = Kp H22 + 2 c H2
di mana :
Ea
Ep
Ka
Kp
H1
H2
= kohesi = 5 kN/m2
Tabel 4.10 Harga-Harga Koefisien Tegangan Aktif (Ka) dan Tegangan Pasif (Kp)
Page 57
Hasil perhitungan
Ka
Kp
H1
Tekanan Tanah
Koefisien Tegangan Aktif
Koefisien Tegangan Pasif
Tinggi Tekanan untuk Tekanan Aktif
H2
Kohesi
Ea
Ep
zo
lka
lkp
Ma
Mp
0,33
Tabel
3
10,1 m
5,8 m
2
5 kN/m
3
17 kN/m
228,118 kN
-958,279 kN
1,0240 m
3,0253 m
2,0251 m
690,134 kN.m
-1940,569 kN.m
Page 58
Keterangan:
Ps
Gaya tekanan lumpur hanya dihitung sekali karena tidak berbeda antara saat banjir dan saat
normal (debit rendah).
Hasil perhitungan
17 kN/m
30 deg
Kedalaman Lumpur
4.5 m
WL
MPs
113.255 kN
1313.755481 kN.m
Page 59
Momen (kN.m)
Guling
Tahan
0
-27978.783
6423.997
0
1626.362
-95.205
690.134
0
-1940.569
0
1313.755
0
0
7498.852789
8113.680 -20575.135
Tabel 4.14 Resume Perhitungan Stabilitas Bendung Untuk Kondisi Debit Banjir (Q100)
Kondisi Debit Banjir
Gaya (kN)
Jenis Gaya
Horizontal Vertikal
Gaya Akibat Berat Sendiri
0
-2464.278
Gaya Akibat Gempa
565.804
0
Gaya Akibat Tekanan Hidrostatis
351.508 -367.610
Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif
228.118
0
Gaya Akibat Tekanan Tanah Pasif -958.279
0
Gaya Akibat Tekanan Lumpur
113.255
0
Gaya Akibat Uplift Pressure
0
1330.339
Jumlah
300.406 -1501.549
Momen (kN.m)
Guling
Tahan
0
-27978.783
6423.997
0
1939.186 -3089.487
690.134
0
-1940.569
0
1313.755
0
0
12939.10966
8426.504 -18129.161
Page 60
Maka bangunan aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit rendah.
4.7.1.2 Keamanan Terhadap Gaya Geser
Gaya Vertikal (Rv) = -1662,244 kN
Gaya Horizontal (Rh) = 173,882 kN
Maka bangunan aman terhadap bahaya geser selama terjadi debit rendah.
4.7.1.3 Keamanan Terhadap Eksentrisitas
Gaya-gaya resultan adalah sebagai berikut :
- Rv = - 20575,135 kN
- Rh = 8113,997 kN
- Mo = (8113,997 20575,135) = -12461,455 kN.m
Garis tangkap gaya resultant dapat ditentukan sehubungan dengan titik O
Nilai eksentrisitas :
( )
(
( )
)
)
( )
,
Page 61
)
(
)
,
Daya dukung yang diizinkan untuk pasir dan kerisik adalah 200 600 kN/m2, sehingga
bangunan aman terhadap tekanan tanah selama terjadi debit rendah.
Maka bangunan aman terhadap bahaya guling selama terjadi debit banjir.
4.7.2.2 Keamanan Terhadap Gaya Geser
Gaya Vertikal (Rv) = - 1501,549 kN
Gaya Horizontal (Rh) = 300,406 kN
Maka bangunan aman terhadap bahaya geser selama terjadi debit banjir.
4.7.2.3 Keamanan Terhadap Eksentrisitas
Gaya-gaya resultan adalah sebagai berikut :
Rv = - 1501,549 kN
Rh = 300,406 kN
Mo = (8426,504 18129,161) = -9702,657 kN.m
Garis tangkap gaya resultant dapat ditentukan sehubungan dengan titik O
Page 62
Nilai eksentrisitas :
( )
(
( )
)
)
( )
)
(
Daya dukung yang diizinkan untuk pasir dan kerisik adalah 200 600 kN/m2, sehingga
bangunan aman terhadap tekanan tanah selama terjadi debit banjir.
Berdasarkan
perhitungan-perhitungan
yang
sudah
dilakukan,
disertai
dengan
pengecekan kestabilan bendung, didapatan hasil bahwa bendung yang didesain tidak
ada masalah terhadap pengecekan kestabilan. Semua nilai yang disyaratkan dapat
terpenuhi sehingga bendung dapat dikatakan stabil.
Page 63