Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 2

BAB IV
ANALISA STABILITAS BENDUNG
4.1 Persyaratan Stabilitas
Muatan dan gaya yang mesti ditinjau adalah akibat adanya hal-hal seperti berikut ini:
Gaya berat sendiri konstruksi
1. Gaya gempa
2. Gaya tekanan lumpur
3. Gaya tekanan hidrostatis
4. Gaya uplift
Tidak semua gaya-gaya tersebut di atas akan bekerja dengan insensitas maksimum
dalam waktu yang bersamaan. misalnya gaya gempa dan banjir maksimum jarang sekali
terjadi pada kurun waktu yamg sama.

Sehingga untuk menetapkan kondisi paling

menentukan (ekstrem dan berbahaya) maka perlu dipilih kombinasi pembebanan yang
memungkinkan.
Dalam proses perhitungan stabilitas perlu terlebih dahulu disepakati cara memandang
keadaan atau titik-titik struktur yang paling membahayakan. maka dibuatlah asumsiasumsi stabilitas sebagaimana keterangan di bawah ini.
a) Titik berbahaya yang mesti ditinjau adalah pangkal udik tubuh bendung dan
contraction joint di lantai ruang olak (pot. A-A).
b) Stabilitas bendung terhadap guling ditinjau pada titik tumit (toe). yaitu contraction
joint antara tubuh bendung dan lantai ruang olak.
c) Apron atau lantai muka/udik dianggap terisi penuh dengan lumpur sampai setinggi
mercu.
d) Tinjau stabilitas pada potongan horizontal tubuh bendung (pot. C-C) lebih kurang
1.0 meter ke atas dari permukaan lantai udik.
Stabilitas dilihat dalam dua kondisi. yakni:
a) Kondisi muka air normal.
b) Kondisi muka air banjir.
Oleh sebab kesepakatan tersebut. maka muncul persyaratan-persyaratan mengenai
perhitungan stabilitas. Persyaratan stabilitas yang dimaksud adalah:
a.

Apabila material konstruksi yang membentuk tubuh bendung terdiri dari bahan
concrete gravity. mortar atau pasangan batu. maka tegangan tarik tidak boleh terjadi

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2
dan resultan gaya harus masuk daerah kern. Eksentrisitas telapak pondasi (e) < 1/6
B.
b.

Momen tahanan (Mt) harus lebih besar dari momen guling (M g).
Faktor keamanan terhadap guling SFo = (Mt)/ (Mg) > 1.50.

c.

Konstruksi tidak boleh mengalami geser


Faktor keamanan terhadap geser SFs = (f x V)/H.

d.

Tegangan tanah yang terjadi tidak boleh melebihi tegangan tanah ijin.

e.

Setiap bagian konstruksi bendung dapat meredam gaya uplift.

4.2 Perhitungan Stabilitas


4.2.1 Akibat Gaya Berat Sendiri.
Prosedur perhitungan :
a.

Pada gambar potongan memanjang bendung. ambil skala yang lebih besar untuk
gambar tubuh bendung agar lebih mudah membagi area ke dalam segmen
segmen tertentu untuk membantu menghitung titik berat konstruksi.

b.

Buat tabel perhitungan dan beri sistim nomor untuk segmen (kolom 1).

c.

Tentukan spesifik gravity (s) material tubuh bendung. hitung luas segmen
dalam satun meter pada kolom 2.

d.

Variabel berat di kolom 3 ialah hasil kolom 2 dikali spesifik gravity (s).

e.

Kolom 4 mengukur (y-toe) lengan momen arah vertikal dari sumbu y-y sampai
ke titik berat tiap-tiap segmen.

f.

Perkalian kolom 3 dengan kolom 4 menghasilkan momen di kolom 6

g.

Serupa dengan prosedur 5. yakni mengukur (x-toe) dalam arah horizontal mulai
dati sumbu x-x sampai ke titik berat segmen. taruh pada kolom 5.

h.

Kolom 7 adalah perkalian kolom 3 dengan kolom 5.

i.

Titik tangkap atau titik berat tubuh bendung Wt = momen/berat dalam


satuan meter. (Lihat tabel contoh di bawah ini)

a. Akibat berat sendiri tubuh bendung

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2

Gambar 5.2 Segmen berat sendiri tubuh bendung

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2

Gambar 5.3 Segmen Berat Sendiri Intake dan Pintu pembilas

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2
(s)

= 2.4 (ton/m)

(baja) = 7.85 (ton/m)


Segmen

Luas
m2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

0.9
0.96
1.8
4.2
0.05
0.65
0.175
0.35
0.175
0.56
1.96
0.92
0.4
0.78
0.195
0.78
7.15
0.015
0.06
0.78
0.12
1.7
0.25
0.05

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

3
1.8
3.75
0.375
0.285
0.564
0.47
0.48
0.035
0.347
0.263
0.263
7.235

Berat
ton

y-toe
x-toe
m
m
Mercu Bendung

2.16
3.7
7
2.304
6.4
6.65
4.32
2.2
6.85
10.08
4.4
5
0.12
5.77
5.61
1.56
5.85
4.9
0.42
6.27
5.42
0.84
6.27
4.92
0.42
6.27
4.42
1.344
6.73
4.02
4.704
4.8
3.9
2.208
4.67
2.3
0.96
3.65
1.925
1.872
4.03
1.18
0.468
3.45
1.78
1.872
4.03
1.125
17.16
2.1
2.175
0.036
3.5
0.73
0.144
3.55
0.6
1.872
2.1
0.65
0.288
0.533
0.6
4.08
1.7
0.25
0.6
3.65
5.95
0.12
3.73
5.82
Pintu Intake dan pembilas
7.200
2.250
0.53
4.320
0.500
0.6
9.000
2.875
1.3
0.900
0.750
2.175
0.684
0.850
3.025
1.354
1.940
3.65
1.128
1.630
3.97
1.152
0.700
3.9
0.275
4.950
1.55
2.720
5.045
2.55
2.061
6.025
1.5
2.061
6.025
3.7
56.791
6.750
2.55

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

My-toe
Ton.m

Mx-toe
ton.m

7.992
14.7456
9.504
44.352
0.6924
9.126
2.6334
5.2668
2.6334
9.04512
22.5792
10.31136
3.504
7.54416
1.6146
7.54416
36.036
0.126
0.5112
3.9312
0.1536
6.936
2.19
0.4476

15.12
15.3216
29.592
50.4
0.6732
7.644
2.2764
4.1328
1.8564
5.40288
18.3456
5.0784
1.848
2.20896
0.83304
2.106
37.323
0.02628
0.0864
1.2168
0.1728
1.02
3.57
0.6984

16.200
2.160
25.875
0.675
0.581
2.626
1.839
0.806
1.360
13.723
12.415
12.415
383.338

3.816
2.592
11.7
1.9575
2.0691
4.94064
4.47816
4.4928
0.425863
6.936064
3.090938
7.624313
144.8166

Kelompok 2
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Total

0.125
0.125
0.283
0.283
0.146
0.146
0.0304
0.024
0.029
0.030
0.007
0.005
0.005
0.007
45.089

0.977
0.977
2.222
2.222
1.146
1.146
0.239
0.189
0.228
0.239
0.055
0.036
0.036
0.055
159.363

7.465
7.465
7.930
8.344
5.631
5.631
6.090
6.090
6.092
6.090
6.092
6.150
6.150
6.092
230.955

1.5
3.7
2.55
2.55
1.93
3.2
1.93
2.2
2.7
3.2
2.3
2.4
3
3.05
150.985

7.296
7.296
17.617
18.536
6.455
6.455
1.453
1.149
1.387
1.453
0.335
0.222
0.222
0.334755
753.644

Titik Berat: y = 753,644/159,363 = 4,729 m


x = 430,929/153,363 = 2,704 m

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

1.465988
3.616103
5.664953
5.664953
2.212538
3.668457
0.460575
0.414912
0.614655
0.763648
0.126385
0.08674
0.108425
0.167598
430.929

Kelompok 2
4.2.2 Akibat Gaya Gempa
Struktur tubuh bendung harus memperhitungkan adanya gaya horizontal akibat
gempa. yaitu sebesar :
K = . Wt
di mana :
K : besar gaya gempa
Wt : berat sendiri konstruksi
: koeifisien gempa

Prosedur perhitungan :
1.

Lihat peta isoseisma-Kawashumi (peta gempa di Indonesia yang dibuat expert


Jepang) atau peta isoseisma-mitigasi tentukan koefisien gempa daerah lokasi
bendung.

2.

Hitung harga K = Wt

3.

Hitung momen yang diakibatkan oleh gempa tersebut Mk = K. y-toe


Perhitungan:

Gambar 4.3 Pembagian zona gempa Indonesia (SNI Gempa 2002)


Harga Koefisen Gempa = 0.10
K = . Wt
= 0.10 x 2,16
= 0,216 ton

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2
Momen gempa
Mk

= K . y-toe
= 0,216 . 3,7 = 0,799 ton-m

Perhitungan Selanjutnya lihat tabel dibawah ini:


Segmen

Luas
m2

Berat (Wt)
ton

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

0.9
0.96
1.8
4.2
0.05
0.65
0.175
0.35
0.175
0.56
1.96
0.92
0.4
0.78
0.195
0.78
7.15
0.015
0.06
0.78
0.12
1.7
0.25
0.05

2.16
2.304
4.32
10.08
0.12
1.56
0.42
0.84
0.42
1.344
4.704
2.208
0.96
1.872
0.468
1.872
17.16
0.036
0.144
1.872
0.288
4.08
0.6
0.12

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

3
1.8
3.75
0.375
0.285
0.564
0.47
0.48
0.035
0.347

y-toe
m
Mercu Bendung
K

0.2160
3.7
0.2304
6.4
0.4320
2.2
1.0080
4.4
0.0120
5.77
0.1560
5.85
0.0420
6.27
0.0840
6.27
0.0420
6.27
0.1344
6.73
0.4704
4.8
0.2208
4.67
0.0960
3.65
0.1872
4.03
0.0468
3.45
0.1872
4.03
1.7160
2.1
0.0036
3.5
0.0144
3.55
0.1872
2.1
0.0288
0.533
0.4080
1.7
0.0600
3.65
0.0120
3.73
Pintu Intake dan pembilas
7.200
0.7200
2.250
4.320
0.4320
0.500
9.000
0.9000
2.875
0.900
0.0900
0.750
0.684
0.0684
0.850
1.354
0.1354
1.940
1.128
0.1128
1.630
1.152
0.1152
0.700
0.275
0.0275
4.950
2.720
0.2720
5.045

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

x-toe
m

My-toe
Ton.m

Mx-toe
ton.m

7
6.65
6.85
5
5.61
4.9
5.42
4.92
4.42
4.02
3.9
2.3
1.925
1.18
1.78
1.125
2.175
0.73
0.6
0.65
0.6
0.25
5.95
5.82

0.7992
1.4746
0.9504
4.4352
0.0692
0.9126
0.2633
0.5267
0.2633
0.9045
2.2579
1.0311
0.3504
0.7544
0.1615
0.7544
3.6036
0.0126
0.0511
0.3931
0.0154
0.6936
0.2190
0.0448

1.5120
1.5322
2.9592
5.0400
0.0673
0.7644
0.2276
0.4133
0.1856
0.5403
1.8346
0.5078
0.1848
0.2209
0.0833
0.2106
3.7323
0.0026
0.0086
0.1217
0.0173
0.1020
0.3570
0.0698

0.53
0.6
1.3
2.175
3.025
3.65
3.97
3.9
1.55
2.55

1.6200
0.2160
2.5875
0.0675
0.0581
0.2626
0.1839
0.0806
0.1360
1.3723

0.3816
0.2592
1.1700
0.1958
0.2069
0.4941
0.4478
0.4493
0.0426
0.6936

Kelompok 2
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Total

0.263
0.263
7.235
0.125
0.125
0.283
0.283
0.146
0.146
0.0304
0.024
0.029
0.030
0.007
0.005
0.005
0.007
45.089

2.061
2.061
56.791
0.977
0.977
2.222
2.222
1.146
1.146
0.239
0.189
0.228
0.239
0.055
0.036
0.036
0.055
159.363

0.2061
0.2061
5.6791
0.0977
0.0977
0.2222
0.2222
0.1146
0.1146
0.0239
0.0189
0.0228
0.0239
0.0055
0.0036
0.0036
0.0055
15.936

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

6.025
6.025
6.750
7.465
7.465
7.930
8.344
5.631
5.631
6.090
6.090
6.092
6.090
6.092
6.150
6.150
6.092
230.955

1.5
3.7
2.55
1.5
3.7
2.55
2.55
1.93
3.2
1.93
2.2
2.7
3.2
2.3
2.4
3
3.05
150.985

1.2415
1.2415
38.3338
0.7296
0.7296
1.7617
1.8536
0.6455
0.6455
0.1453
0.1149
0.1387
0.1453
0.0335
0.0222
0.0222
0.0335
75.364

0.3091
0.7624
14.4817
0.1466
0.3616
0.5665
0.5665
0.2213
0.3668
0.0461
0.0415
0.0615
0.0764
0.0126
0.0087
0.0108
0.0168
43.093

Kelompok 2
4.2.3 Akibat Gaya Tekanan Lumpur.
Oleh karena aliran sungai mengandung suspensi lumpur. maka di atas lantai muka di
depan tubuh bendung akan mengendap tumpukan lumpur. dalam perhiutngan ini
dianggap endapan setinggi mercu bendung.
Prosedur perhitungan:
1.

Kondisi muka air normal


F = L h Ka
di mana :
L : berat jenis endapan lumpur
h

: tinggi endapan

Ka : koefisien tekanan tanah aktif


Perhitungan

F = L h1 Ka
PLh = .1.6.10.31.0.333
PLh = 28.317 ton
Sehingga :
M

= F . y-toe

y-toe = h + (El lantai muka El toe)


= (10.31) + (6.57-5.81)
= 4.196
M

2.

F . y-toe

28.317 x 4.196= 118.81 ton

Kondisi muka air banjir


F1 = L h Ka
F2 = L (bh)
Sehingga :

PL

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2
PLv
Fb

= F1 + F2
= 36,65 x 24,74 = 61,39 ton

= Fb x y.toe
= 61,39 x 4,196
= 257,59 ton-m

4.2.4 Gaya Akibat Tekanan Lateral Tanah

Komponen
Gaya
Pa
Pp

Gaya (wt)
(ton/m)
1.825
13.872

lengan
Yi
1.23
1.13

Momen
M+
M2.245
15.675

4.2.5 Akibat Tekanan Hidrostatis


Tekanan hidrostatis yang bekerja pada tubuh bendung ditinjau untuk dua keadaan.
yaitu :
1. Kondisi muka air normal
2. Kondisi muka air banjir.
Prosedur perhitungan :
1. Kondisi muka air normal
Pv = w (bh)
Ph = w h
Perhitungan
Pv = w (bh)
Pv = .1.(10.31 x 3)
Pv = 15.465 ton
Ph = w h
Ph = . 1 .10.31
Ph = 53.148 ton
Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3
(HSKB733)

Kelompok 2
Sehingga :
Mv = Pv x-toe
Mv = 15.465 x 7.62
Mv = 117.843 ton-m
Mh = Ph y-toe
Mh = 53.148 x 1.029
Mh = 54.689 ton-m
2. Kondisi muka air banjir

Gambar 4.4 Tekanan hidrostatis kondisi muka air banjir

Oleh karena segmen-segmen balok air relatif banyak. untuk memudahkan proses
kontrol sebaiknya lembar perhitungan dibuat tabelaris. seperti berikut:

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2
Tabel 4.2 Perhitungan tekanan hidrostatis kondisi banjir
Segmen
Ph1
Pv1
Pv2
Pv3
Pv4
Pv5
Pv6
Pv7
Pv8
Pv9
Pv10
Pv11
Pv12
Pv13
Pv14
Pv15

gaya
ton

x-toe
m

23.64
10.97
43.25
1.817
1.625
1.143
4.203
10.78
24.74
8.605
22.52
9.3
31.82
3.297
4.84
4.84
207.39

14.03
11.985
12.5
10.096
9.75
9.17
8.93
8.07
7.456
6.43
4.42
4.83
5.496
4.163
2.553
1

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

y-toe
m
8.45
11.535
9.75
11.44
11.1
10.93
10.12
9.486
7.39
7.336
6.21
5.21
4.31
4.31
5.423
6.21

Mv
ton-m

Mh
ton-m
331.6692

126.539
421.688
20.787
18.038
12.493
42.534
102.259
182.829
63.126
139.849
48.453
137.144
14.210
26.247
30.056
1386.252

331.669

Kelompok 2
4.2.6 Akibat Gaya Uplift
a. Gaya Uplift pada Muka Air Normal (MAN)

Garis aliran (Nf)

=3

buah

Garis equopotensial (Nd)

= 12

buah

Tinggi muka air di hulu (h)

= 10,31

meter

Beda tinggi air di hulu dan hilir (H)

= 0.57

Koefisien permeabilitas tanah (k)

= 3,5 . 10-4

cm/det

Debit rembesan yang melewati bawah bendung ( ):

Tinggi tekanan air (


(

):
)

Dimana :
= Beda tinggi antara muka air di hulu dengan titik yang ditinjau
= Garis equopotensial (Nd) pada titik tinjauan
= Tinggi energi tekanan air
Contoh perhitungan :
(

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Kelompok 2
Gaya tekanan air ke atas ( ) :

Dimana :
= Luas diagram tinggi tekanan
= Panjang jarak antar titik tinjauan
Contoh perhitungan :

Untuk perhitungan selanjutnya ditabelkan, lihat tabel 4.3 berikut:

Titik

h
(m)

H
(m)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

2.84
2.84
3.84
3.84
3.34
3.34
3.84
3.84
4.84
4.84
5.64
5.64

0.57
0.57
0.57
0.57
0.57
0.57
0.57
0.57
0.57
0.57
0.57
0.57

Komponen
gaya
1
2
3
4
5
6
7
8

Nd

ni

9 0.5
9 1.6
9 1.7
9
2
9 2.1
9 2.9
9
3
9 3.3
9 3.4
9
6
9 6.4
9
7
Total

Gaya (Wi)
(ton/m)
4.160
1.861
0.692
4.136
1.638
12.491
1.454
2.608
29.042

Ha
2.808
2.739
3.732
3.713
3.207
3.156
3.650
3.631
4.625
4.460
5.235
5.197

A
(m2)

l (m)

Ui
(ton/m)

Lengan

2.774

1.5

4.160

7.51

31.243

3.723
3.460

0.5
0.2

1.861
0.692

6.51
6.16

12.118
4.263

3.182

1.3

4.136

5.41

22.377

3.641

0.5

1.638

5.54

9.076

4.542
4.847

2.8
0.3

12.491
1.454

2.76
0.95

34.476
1.381

5.216

0.5

2.608

0.35

0.913

Xi (m)

26.895
Lengan
Yi
7.51
6.51
6.16
5.41
5.54
2.76
0.95
0.35

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

Momen
M

31.243
12.118
4.263
22.377
9.076
34.476
1.381
0.913
115.847

M-

0.000

Momen (ton.m)
M+

110.203

M-

Kelompok 2
b. Akibat Gaya Uplift pada Muka Air Banjir (MAB)

Tinggi muka air di hulu (h)

= 11,73 meter

Beda tinggi air di hulu dan hilir (H)

= 1,34 m

Untuk memudahkan perhitungan gaya uplift pada Muka Air Banjir dapat dilihat pada Tabel
4.4 berikut:

Titik

h
(m)

H
(m)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

4.26
4.26
5.26
5.26
4.76
4.76
5.26
5.26
6.26
6.26
7.06
7.06

1.34
1.34
1.34
1.34
1.34
1.34
1.34
1.34
1.34
1.34
1.34
1.34

Nd

ni

9 0.5
9 1.6
9 1.7
9
2
9 2.1
9 2.9
9
3
9 3.3
9 3.4
9
6
9 6.4
9
7
Total

Ha
4.186
4.022
5.007
4.962
4.447
4.328
4.813
4.769
5.754
5.367
6.107
6.018

A
(m2)

l (m)

Ui
(ton/m)

Lengan

4.104

1.5

6.156

7.51

46.228

4.985
4.705

0.5
0.2

2.492
0.941

6.51
6.16

16.225
5.796

4.388

1.3

5.704

5.41

30.859

4.791

0.5

2.156

5.54

11.944

5.560
5.737

2.8
0.3

15.291
1.721

2.76
0.95

42.202
1.635

6.062

0.5

3.031

0.35

1.061

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

34.830

Xi (m)

Momen (ton.m)
M+

148.519

M-

Kelompok 2

Komponen
gaya
1
2
3
4
5
6
7
8

Gaya (Wi)
(ton/m)
6.156
2.492
0.941
5.704
2.156
15.291
1.721
3.031
37.492

Lengan
Yi
7.51
6.51
6.16
5.41
5.54
2.76
0.95
0.35

Momen
M

46.228
16.225
5.796
30.859
11.944
42.202
1.635
1.061
155.950

M-

0.000

8. Rekapitulasi Gaya-gaya yang Bekerja dan Momen yang Timbul pada Tubuh
Bendung
a. Pada Muka Air Normal (MAN)
No

Momen Penahan

(ton)

(ton)

1 Berat Sendiri Bendung


2 Gaya Gempa

Momen (ton.m)
M+

159.363

M753.644

15.936

75.364

28.317

118.810

Aktif

1.825

2.245

Pasif

-13.872

15.675

-15.465

117.843

Gaya Akibat Tekanan


3 Lumpur
4 Tekanan tanah lateral

5 Gaya Hidrostatis
Vertikal
Horizontal

54.689
-

6 Gaya Uplift
Total

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

29.0415 115.8472
16.742

130.321

366.956 887.162

DM

520.207

Kelompok 2
b. Pada Muka Air Banjir (MAB)
No

Momen Penahan

(ton)

(ton)

1 Berat Sendiri Bendung


2 Gaya Gempa

Momen
M+

159.363

M753.644

15.936

75.364

24.74

257.59

Aktif

1.825

2.245

Pasif

-13.872

15.675

-15.465

1386.252

Gaya Akibat Tekanan


3 Lumpur
4 Tekanan tanah lateral

5 Gaya Hidrostatis
Vertikal
Horizontal
6 Gaya Uplift
Total

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

331.6692
37.492
50.6563

155.9501
159.363

822.819 2155.571

DM

1332.752

Kelompok 2
4.2.7 Kontrol Stabilitas Bendung
a. Pada Muka Air Normal (MAN)
Kontrol Terhadap Guling
SF = Mp / Mp = 887,162 / 366,956 = 2,417 (

1,5 .. Aman ..!!)

Kontrol Terhadap Geser


1,5 .. Aman ..!!)

(
Kuat Dukung Tanah Pondasi
3,992

-4,500 t/m2 = -0,4500 kg/cm2 (

4,0 kg/cm2.. Aman ..!!)

3.179 t/m2 = 0,3179 kg/cm2

4,0 kg/cm2.. Aman ..!!)

b. Pada Muka Air Banjir (MAB)


Kontrol Terhadap Guling
SF = Mp / Mp = 2155,571 / 822,819 = 2,6 (

1,5 .. Aman ..!!)

Kontrol Terhadap Geser


1,5 .. Aman ..!!)

1,8 (
Kuat Dukung Tanah Pondasi

)
t/m2 = -0,3017 kg/cm2

10,791 t/m2 = 1,079 kg/cm2

Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 3


(HSKB733)

(
(

4,0 kg/cm2.. Aman ..!!)


4,0 kg/cm2.. Aman ..!!)

Anda mungkin juga menyukai