Disusun oleh:
Claudino De Almeida Cabral
09/290444/TK/36090
11/312876/TK/37694
11/312940/TK/37717
Andre Rachman
11/319002/TK/38143
11/319109/TK/38241
Fendy Setiawan
11/319189/TK/38319
11/320053/TK/38963
O-KIES
Cookies Bebas Gluten
LATAR BELAKANG
Di negara seperti Australia dan Inggris, 1 dalam 100 orang menderita Celiac Disease.
Celiac disease merupakan salah satu gangguan autoimun yang menimbulkan kerusakan villi
(tonjolan seperti rambut di permukaan dalam usus yang berperan dalam penyerapan nutrisi dari
makanan) usus halus sehingga terjadi gangguan penyerapan.
Gluten adalah sejenis protein yang ada dalam gandum, rye, barley, dan oat serta
kandungan yang didapat dari semuanya.
Bila seseorang dengan celiac disease ini memakan gluten maka gliadin yang terkandung
dalam gluten ini akan mencetuskan serangkaian proses yang diperantarai oleh sistem imunitas
tubuhnya menimbulkan proses peradangan dan kerusakan pada villi-villi usus halus. Kerusakan
ini akan menghambat proses penyerapan berbagai jenis nutrisi berupa karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, air dan garam empedu. Banyak orang dengan berbagai alasan, seperti
penderita autis, juga cenderung memilih tidak mengonsumsi gluten. Berdasarkan teori kesehatan,
penderita autis tidak mampu mencerna gluten sehingga substansi ini dapat menyebabkan
peradangan pada usus.
Gluten banyak berasal dari gandum, sehingga makanan olahan tepung gandum (roti, mie,
cookies, dll) perlu dihindari. Selain itu saat ini kebutuhan terigu nasional mencapai 6,2 juta ton,
sedangkan Indonesia tidak dapat memproduksi gandum sendiri.
Solusi yang diberikan adalah substitusi tepung gandum dengan alternatif penggantinya,
yaitu sorgum. Indonesia menjadi peringkat ke 8 penghasil sorgum di dunia dan Indonesia
termasuk negara yang masih ketinggalan, baik dalam penelitian, produksi, pengembangan,
penggunaan, maupun ekspor sorgum.
Tabel 1. Perbandingan Komposisi Nutrisi Sorgum dengan Serelia Lainnya (per 100 gram)
Komoditas
Kalori
Protein
Karbohidrat
Lemak
(g)
(g)
(g)
Gluten (g)
Terigu
365
11,5
77,3
1,3
9,2
Sorgum
332
11
73
3,3
<1
Beras
360
80
0,5
<1
Jagung
361
9,2
74
3,9
<1
Sagu
353
0,7
85
0,2
Sorgum adalah tanaman yang memiliki umur pendek dan bisa bertahan di tanah yang tidak bisa
ditanami komoditas lainnya (adaptasi lahan tinggi) sehingga sangat mungkin untuk
dikembangkan di Indonesia.
PROSES
Diagram Alir
E. Pembentukkan Adonan
1. Pelembaran (Sheeting)
Adonan pertama-tama dibentuk menjadi suatu lembaran dengan ketebalan
tertentu, ketebalan ini dapat diatur sesuai keinginan.
Pada proses sheeting ini terdiri dari 2 unit, yaitu:
a. Sheeter unit
Adonan dari hopper dibentuk menjadi lembaran-lembaran yang agak tebal
dan kasar, kemudian lembaran adonan ditipiskan lagi dengan pengepressan oleh
gauge roll. Sheeter yang digunakan terdiri dari 3 roll baja. Ketiga roll tersebut
4
disusun sedemikian rupa di mana satu roll utama membentuk nip (gigitan) dengan
dua roll lainnya. Dua roll yang berpasangan tersebut berfungsi membantu
mendorong adonan dalam hopper sehingga jatuh di antara keduanya dan
terbentuk lembaran tebal dan kasar. Selanjutnya oleh roll ketiga dan salah satu
dari kedua roll sebelumnya, lembaran tersebut dipress lagi sehingga menghasilkan
adonan tebal dan halus yang kemudian ditransfer melalui konveyor ke gauge roll
pertama.
b. Gauge roll
Biasanya terdiri dari dua roll baja dan disusun secara vertikal. Jarak antara
roll atas dan bawah dapat diatur dengan akurat tergantung dari produk yang dibuat
dan panjang oven. Tujuan dari gauge roll adalah mengurangi ketebalan lembaran
adonan dari sheeter, sehingga dihasilkan lembaran adonan yang tipis untuk
memudahkan pencetakkan.
2. Pemotongan (Cutting)
Pemotong yang digunakan adalah rotary cutter. Rotary cutter terdiri dari
sebuah silinder berputar dan dipasang melintang terhadap konveyor yang
membawa lembaran adonan. Pada permukaan silinder terdapat pisau pemotong
tajam yang tersusun rapi. Pemotong mempunyai bagian pinggir yang tajam dan
seperti roll yang berputar, bersamaan lembaran adonan yang melewatinya,
pemotong memotong permukaan adonan dan membentuk potongan-potongan
adonan.
3. Pencetakan (Moulding)
Roll A disebut juga forcing roll. Roll diputar sehingga adonan dari hopper
terbawa ke roll B. Roll B disebut juga moulding roller. Biasanya diameternya
hampir sama dengan roll A, tetapi memiliki permukaan yang halus dan dibentuk
menjadi mould untuk adonan, dan biasanya terbuat dari perunggu atau gunmetal
(alloy dari tembaga, timah, seng, dan terkadang timbal).
Bearing pada moulding roll adalah sebuah pisau baja, disebut juga scraper
(D). Ujung dari pisau ini terletak di tengah roll A dan B dimana terjadi tekanan
maksimum pada adonan yang masuk ke dalam cekungan. Adonan yang sudah
masuk ke dalam cekungan kemudian terpotong.
5
F. Pemanggangan (Baking)
Pemanggangan merupakan tahap pemasakan cookies untuk mendapatkan cookies
yang matang. Cookies dipanggang dalam oven panas untuk menentukan bentuk, rasa, dan
warna cookies yang dihasilkan. Pengovenan dilakukan dalam suatu ruang oven yang
terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1. Bagian 1 merupakan tahap pembentukan struktur cookies.
Suhu atas
: 200-220oC
: 210-230oC
: 210-220oC
: 180-200oC
G. Pendinginan Produk
Proses pendinginan dilakukan setelah produk keluar dari oven dengan dilewatkan
ke dalam cooling room dengan cara mengangin-anginkan produk pada belt conveyor
dengan menggunakan kipas. Tahap ini bertujuan untuk menurunkan suhu produk hingga
30-32oC dari proses pemanggangan menjadi suhu kamar yang menyebabkan pengerasan
tekstur dan mempercepat proses pengemasan. Cookies harus didinginkan sebelum
dikemas agar tidak terjadi pengembunan di dalam kemasan sehingga dapat menghambat
tumbuhnya jamur. Selain itu, pendinginan bertujuan untuk mengeraskan kembali tekstur
gula dan lemak yang memuai pada saat proses pengovenan. Dalam satu batch, waktu
yang digunakan untuk proses pendinginan adalah selama 14 menit.
H. Pengemasan Produk
Pengemasan bertujuan untuk melindungi cookies dari kemungkinan tercemar atau
rusak akibat debu atau kotoran tangan, kelembaban udara, dan sinar matahari atau sinar
lainnya. Selain itu, pengemasan berfungsi untuk memberikan informasi kepada
konsumen, seperti kode produksi, tanggal kadaluarsa, komposisi bahan, nomor izin
Depkes RI dan kelengkapan informasi lainnya yang menunjukkan spesifikasi produk di
dalamnya.
Cookies yang baru keluar dari belt cooling langsung ditampung dalam bak
penampung cookies untuk selanjutnya diisikan dalam kemasan. Pengemasan cookies
7
dilakukan semi manual yaitu pekerja menata cookies dalam conveyor pembagi yang
berjalan menuju ke mesin pengemas. Tahap selanjutnya, mesin pengemas bekerja secara
otomatis, yaitu dengan cara menutup, merekatkan, dan memotong packaging. Kemudian,
cookies yang telah dikemas, dimasukkan ke dalam karton-karton untuk kemudian
disimpan di gudang penyimpanan.
yang akan
Proses Pembersihan
dibersihkan
Alat yang
digunakan
Mesin mixer
bagian dalam
Scrab
menggunakan permukaannya.
2
Mesin mixer
Lap kering
bagian luar
dan sapu
Lantai
Meja adonan
Feeder
Screw
Belt conveyor
9
10
11
Oven bagian
dalam
Oven bagian
Scrab
Scrab
Lap kering
Scrap
Lap kering
Kain basah
Kipas
Lap kering
Bak
penampung
cookies
luar
12
Meja packing
13
Mesin packing
Lap kering
Kain kering
Kompresor,
kain kering
Mesin bestpack
Kompresor
kain kering
1. Saya bukan penderita celiac disease dan saya tidak perlu diet, apa yang menjadi
pertimbangan saya dalam membeli produk yang rendah gluten?
Jawab: Adanya gluten dapat mengakibatkan gangguan metabolisme yang terkadang baru
muncul setelah dewasa, maka lebih baik meminimalisir konsumsi gluten sebelum merusak
usus halus Anda.
2. Apakah warna, bau, dan rasa cookies yang terbuat dari sorgum sama dengan cookies yang
terbuat dari tepung terigu?
Jawab: Warna yang dihasilkan akan lebih pucat sedangkan bau yang timbul dari sorgum
adalah dusty aroma, woody aroma, dan green aroma. Rasa berbeda dari cookies yang terbuat
dari sorgum berasal dari kandungan asam glutamat yang terdapat di dalam sorgum lebih
rendah daripada di dalam tepung terigu. Untuk meningkatkan mutu organoleptik, dapat
ditambahkan pewarna makanan alami serta bahan tambahan aroma makanan yang baik untuk
kesehatan. Rasa dari kue kering juga dapat dimodifikasi dengan menambah perasa.
10