Anda di halaman 1dari 13

G.

TRANSFER MUATAN
Kompleks yang terbentuk antara 2 molekul melalui
ikatan Hidrogen yang merupakan Kompleks DonorAseptor, yang distabilkan melalui daya tarik menarik
elektrostatik antara molekul Donor elektron dan
molekul Aseptor elektron.

Baker : Kompleks transfer muatan dikelompokkan


menjadi 2 Senyawa Donor elektron dan Aseptor
elektron.

1. Sebagai Donor Elektron;


a. Senyawa yang kaya -elektron, seperti : alkena,
alkuna, dan senyawa aromatik yang tersubstitusi
dengan gugus elektron donor.
b. Senyawa yang mempunyai pasangan elektron
sunyi, seperti : R-O:-H, R-O-R, R-S:-R, R-I, R3N
dan R-S:-S-R, yang juga dapat berfungsi sebagai
aseptor Proton dalam ikatan Hidrogen.

2. Sebagai Aseptor Elektron ;


a. Senyawa yang kekurangan -elektron, seperti :
1,3,5-trinitrobenzen,
tetrasianoetilen,
dan
tetraklorobenzokuinin.
b. Mol yang mengandung Hidrogen yang bersifat
asam lemah, seperti; Br3C-H, R-O-H, Ar-O-H,
R-S-H, dan imidazol-H, yang juga dpt
berfungsi sebagai donor proton dalam ikatan
hidrogen.

KOMPONEN RESEPTOR

Makromolekul sistem biologis yang mempunyai gugus


protein atau asam amino yg dapat membentuk kompleks
melalui transfer muatan, yaitu :
a. Sebagai donor elektron : as. Aspartat, glutamat, sistein,
metionin, tirosin (hanya cincin aromatik).
b. Sebagai aseptor elektron: sistein, arginin dan lisin.
c. Sebagai donor dan aseptor elektron: histidin, asparagin,
glutamin, serin, treonin, hidroksiprolin, triptofan,
tirosin (hanya gugus OH), dan fenilalanin (hanya cincin
aromatik).

KOMPLEKS MELALUI
TRANSFER MUATAN

Molekul obat yang bekerja sebagai donor elektron:


1. Senyawa yang mengandung gugus anionik: RCOO, RCOS,
RSO3, RSO2, RCSS, RPO(O)2, danRAsO(O)2.
2. Basa lemah tertentu, seperti : R3N dan R3N
O
3. Senyawa sulfur yang netral: R2S,RSSR, ROSO3H.
4. Beberapa senyawa nitrogen netral: RONO, RONO2,
R3CONO2, R3CNO, R-N=N-R.

5. Senyawa fosfor yang netral: R3P, (RO)3P,


RP(OR)2.
6. Senyawa nitrogen netral: R2O, dan
R2C(OR)2.
7. Senyawa halogen : R-F, R-Cl, R-Br, R-I.
8. Senyawa furan : Pirol, Pirazol.

Mol obat yang bekerja sebagai aseptor elektron:


1. Asam-asam lemah: RSH, RNHCSNR2, RCSNHR,
R2C=NOH, RNHC H
2. Beberapa senyawa fosfor netral: R3P
O dan
R2P O(NH2)
3. Senyawa yang mengandung gugus kationik : R3NH+,
R4N+,RNHNH3+,RC=NH2(NH2),RNHC=NH2+(NH2
),RC=NH2+(OR), RC=NH2+(SR), ArN+=N, H3S+.

MOLEKUL OBAT DONOR DAN


ASEPTOR ELEKTRON

Mol obat yang dapat bekerja sebagai donor sekaligus


aseptor elektron:
1. Beberapa senyawa yang mengandung gugus anionik:
RPO(O)2
2. Basa lemah tertentu: RNH2 danRCONHNH2.
3. Beberapa asam lemah: ArOH, RCONHOH, P2CHNO,
RNHNO2.
4. Senyawa nitrogen netral: RCONHR, RCONR2,
ROCONH2, dan RCON3.

5. Senyawa
fosfor
netral:
(RO)3P
O,
RP
O(OH)2,
(RO)2P
O(NH2),
dan
(RO)2P O(NR2).
6. Senyawa Oksigen netral: ROH, RCOOR,
(RO)2CO, RCH=O dan R2C=O.
7. Senyawa lain, misal: senyawa aromatik dan
R2C=CR2.
8. Senyawa monosiklik heterosiklik: imidazol,
tiofen, triazol, piridin, pirimidin dan sym-triazin.

Pada interaksi Obat-Reseptor, senyawa dengan derajat spesifitas


tinggi dapat memadukan beberapa ikatan lemah seperti:
Ikatan Hidrogen
Ikatan Ion
Ikatan Ion-Dipol
Ikatan Dipol-Dipol
Ikatan van der Waals
Ikatan secara total menghasilkan ikatan yang cukup kuat dan relatif
stabil.
Contoh:
1.Ikatan Asetilkolin dengan enzim asetilkolin esterase
2.Ikatan Prokain dengan reseptor.

Ikatan asetilkolin dengan enzim asetilkolin esterase.

Ikatan Pokain dengan reseptor

Anda mungkin juga menyukai