Graha 8TH
JI. Mandala Raya No. 20, Tomang
Jakarta Sara! 11440
Tel: 021 - 563 7373 (Hunting)
Fax: 021 - 563 6404
Email: steftonhardi@indosat.netid
kjppsth@yahoo.com
Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007
Sidang Jasa : Penilaian Properti & Sisnis
PENDAPAT KEWAJARAN
Tonny
Registered Public Valuers for Property & Business Valuation
Graha 8TH
JI. Mandala Raya No. 20, Tomang
Jakarta Barat 11440
Tel: 021 - 563 7373 (Hunting)
Fax: 021 - 563 6404
Email: steftonhardi@indosat.neUd
kjppsth@yahoo.com
Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007
Bidang Jasa : Penilaian Properti & Bisnis
Kepada Yth
Oengan hormat,
Ref
b.
c.
Ib
Untuk selanjutnya seluruh transaksi penyertaan dan akusisi saham tersebut diatas
disebut "Rencana Transaksi". Rencana Transaksi ini harus diumumkan kepada
publik dan akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dar; pemegang sa ham
Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Rencana Transaksi, merupakan
transaksi material sebagaimana didefinisikan
dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-614/BLl2011 tertanggal
28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama dimana nitai dari Rencana Transaksi adalah sebesar
Rp 6.731.507.784.700 atau 530 kali dari ekuitas Perseroan atau lebih dari 50
persen dari jumlah ekuitas Perseroan, berdasarkan laporan keuangan Perseroan
untuk periode yang berakhir pada tanggal31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja tanggal 26 Maret 2013
dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan total ekuitas Perseroan sebesar
Rp.12.701.447.575. Oleh karenanya Rencana Transaksi tersebut harus diumumkan
kepada publik dan akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pemegang
saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB),
sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2.
Oleh karena itu, penilaian atas kewajaran Rencana Transaksi ini diperlukan dalam
rangka memenuhi ketentuan sesuai dengan Peraturan IX.E.2 tersebut.
Dalam melakukan penitaian kewajaran ini kami berpedoman pada Standar Penilaian
Indonesia (SPI) 2007 dan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep196/BLl2012 tertanggal 19 April 2012 ("Peraturan VIII.C.3") tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian Laporan Penjlaian Usaha di Pasar Modal.
Pelaksanaan penilaian kewajaran Rencana Transaksi ini sebagai realisasi dari
penugasan untuk melakukan penilaian kewajaran dari PT Dyviacom Intrabumi Tbk
sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. STH-048/PR003/SG/1/2013 tanggal 14
Februari 2013. Adapun identitas Jengkap dari pemberi tugas, yaitu Perseroan,
adalah sebagai berikut :
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
Wisma Achilles, Lantai 4
JI. Panjang No. 29 , Kedoya Selatan
Jakarta 11510
021 - 5694 9393
021 - 56949339
Penyedia jasa akses internet dan jasa
teknologi informasi lainnya
Pemberi tugas
Alamat
Telpon
Fax
Bidang usaha
PROSES PENILAIAN
2
Professional Services in Valnation and Financial Consultancy
It;
Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal
31 Oesember 2008 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja dengan opini wajar tanpa pengecua/ian
Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal
31 Oesember 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja dengan opini wajar tanpa pengecualian
Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Oesember 2010 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian
Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal
31 Oesember 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian
Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Oesember 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian
Laporan keuangan 10M per 31 Oesember 2008 sampai dengan 2012 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
Laporan Penilaian Saham 10M per tanggal 31 Oesember 2012 yang kami
lakukan dengan laporan File No.STH-2013-121-A-LF tanggal 11 April 2013
Proyeksi Keuangan Perseroan untuk periode 2013- 2017 untuk kondisi tidak
melakukan Rencana Transaksi berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh
manajemen Perseroan.
Proyeksi Keuangan 10M untuk periode 2013-2017 berikut asumsi dasarnya yang
dipersiapkan oleh manajemen 10M
3
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
Review atas data dan informasi yang kami peroleh yang berkaitan Rencana
Transaksi tersebut yang kami anggap relevan.
4
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
Kegiatan Usaha
Perseroan meliputi
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Berusaha dalam bidang elektronika yakni penjualan mesin-mesin komputer
beserta peralatan -peralatan dan perlengkapan-perlengkapan, serta
memberikan jasa dan pelayanan antara lain jasa dan penanganan mesin-
5
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
S.H., terdapat perubahan pad a kegiatan usaha Perseroan, sehingga kegiatan usaha
Perseroan adalah berusaha dalam bidang Perdagangan umum, keagenan,
perwakilan
1. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk ekspor(toserba/swalayan),
impor,
perdagangan
supermarketlhypermart
memperdagangkan barang-barang keperluan sehari-hari termasuk tetapi
tidak terbatas pad a alat-alat rumah tangga, kebutuhan sandang pangan,
serta:
ekspor-impor dan perdagangan makanan dan minuman, perdagangan
bumbu makanan dan penyedap rasa, saus kecap, sambal, perdagangan
obat-obatan tradisional, perdagangan farmasi dan obat-obatan,
perdagangan hasil perkebunan, perdagangan bahan baku dan hasil
pertanian perdagangan besar lokal;
bertindak sebagai agen grosir, supplier, waralaba, dan komision house
serta kegiatan usaha yang terkait;
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estat dan property;
perdagangan dan ekspor-impor antar pulau/daerah serta tokal, untuk
barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain;
distributor dan sebagai perwakilan badan-badan
perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri;
dan perusahaan-
Iii
Nilai (Rp.)
184.000.000.000
46.000.000.000
46.000.000.000
250
Namun berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.
35/KetlNotlIV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi,
S.H., terdapat penambahan modal dasar Perseroan menjadi sebagai berikut:
Jumlah
Saham
40.000.000.000
Modal Dasar
Nilai nominal setiap lembar saham
Struktur Modal
Nilai (Rp.)
10.000.000.000.000
250
Nama
PT Philadel Terra
Lestari
Masyarakat
Total
Jumlah
Lembar Saham
133.301.000
33.325.250.000
72,45
50.699.000
184.000.000
12.674.750.000
46.000.000.000
27,55
100
Nilai (Rp.)
7
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Pengurus Perseroan
Susunan Direksi dan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Veronica Colondam
Mulyo Sutrisno
Achmad Sofyan
Berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.
35/KetlNotllV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah
Helmi, S.H., terdapat perubahan susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai
berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
8
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
Tanda Oaftar Perusahaan dari Kepala Suku Oinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah dan Perdagangan Kota Adminsitrasi Jakarta Selatan dengan No.
TOP 09.02.1.46.43970 tanggal 19 Juli 2012.
NPWP No.:
01.764.351.1-0154.000 dar;
Perusahaan Masuk Bursa Jakarta Raya Khusus
Kantor
Pelayanan
Pajak
9
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
10M didirikan berdasarkan Akta No. 207 yang dibuat dihadapan Notaris Benny
Kristanto SH, Notaris di Jakarta pada tanggal 21 Nopember 1988. Akta tersebut
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. C2-2908.HT.01.01.Th.89 tanggal 6 April 1989.
Anggaran Oasar 10M telah beberapa kali mengalami perubahan. diantaranya
mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar dengan undang-undang Perseroan
Terbatas no 40 tahun 2007 dan memperbesar modal dasar dari 237,020 miliar
menjadi 350 miliar berdasarkan Berita Acara Rapat No 20 tanggal 21 Mei 2008
yang dibuat dihadapan Popie Savitri, M.P, S.H. Akta perubahan ini yang telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No AHU-30288.AH.01.02.TH.2008 tanggal 4 Juni
2008, dan diumumkan dalam berita negara no 31 tambahan No 10739 tanggal 17
April 2009.
Perubahan anggaran dasar yang terakhir dinyatakan dalam Berita Acara Rapat no
48 tanggal 21 September 2011 yang dibuat dihadapan Popie Savitri M.P., S.H.,
mengenai penjaminan sebagian besar kekayaan perseroan kepada Bank Mega Tbk.
10M berkantor pusat di Jalan Ancol I no. 9-10, Ancol Barat, Pademangan, Jakarta
Utara, Jakarta 14430. 10M membuka gerai yang menjual barang keperluan seharihari di berbagai tempat di Indonesia
10M memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 1988 dengan kegiatan utama
adalah perdagangan eceran (retail) dengan membuka gerai mini market menjual
barang keperluan sehari-hari di berbagai tempat di Indonesia.
Sejak tahun 1997 10M menerapkan system usaha waralaba (franchise) dengan
menggunakan merek dagang "Indomaret"
Oalam kurun waktu kurang lebih 24 tahun (sampai dengan Oesember, 2012) telah
berkembang jumlah gerai (toko) "Indomaret" menjadi seluruhnya 7.085 gerai yang
tersebar di 18 Cabang 10M di 18 kota besar di Jawa, Bali, Sulawesi dan Sumatera.
Pada setiap Cabang dibangun 1 buah pusat distribusi barang (Distribution Center)
yang memasok kebutuhan barang-barang ke masing-masing gerai Indomaret di
wilayahnya.
Secara rinci sebaran jumlah gerai Indomaret dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
10
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Cabang
10M
Jakarta
Cirebon
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Malang
Jember
Bali
Makassar
Lampung
Medan
Palembang
Pekanbaru
Jumlah
Gerai
(Toko)
513
657
724
439
513
303
315
450
457
481
401
330
235
206
392
389
276
4
Jumlah
Distribution
Center
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Saat ini sampai dengan Februari 2013, jumlah gerai Indomaret telah berkembang
menjadi 7.469 unit, dari jumlah tersebut sebanyak 40% merupakan gerai milik
terwaralaba dan 60% merupakan gerai milik 10M. Sebagian besar pasokan barang
dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 17 pusat distribusi Indomaret yang
menyediakan lebih dari 4.800 jenis prod uk.
11
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
c.
d.
e.
f.
Nilai (Rp.)
350.000.000.000
277.020.000.000
277.020.000.000
250
No.
Nama
1.
2.
3.
PT Indomarco Perdana
PT Lentera Bumi Mas
Sinarman Jonathan
Total
Nilai
(Rp.)
1.026.912.000 256.728.000.000
57.168.000 14.292.000.000
24.000.000
6.000.000.000
92,67
5,16
2,17
12
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
Pengurus 10M
Susunan Direksi dan Komisaris IDM
berikut:
Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
per 31 Desember
Djisman Simanjuntak
Soenardi Winarto
Soedarsono
Oireksi :
Sinarman Jonathan
Hendarto Josojuwono
Laurensius Tirta Widjaja
Wiwiek Yusuf
Haliman Kustedjo
Darmawie Alie
Stephanus Krisgianto
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
13
Professional Serviees in Valuation and Financial Consultancy
Iii
PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19
Juni 1978 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Rahayu SH. Akta tersebut telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No.
Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta No. 4491 tanggal1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara No. 90 tanggal 9 November 1979
Anggaran Dasar FAST telah mengalami beberapa kali peru bahan, terakhir dengan
Akta No. 35 tanggal 18 Agustus 2011 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito SH
mengenai peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini
telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan No. AHU-42808.AH01.02 Tahun 2011 tanggal 23 Agustus
2011.
Kantor Pusat FAST berlokasi di JI. MT Haryono Kav 7, Jakarta Selatan. FAST
memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1979.
Berdasarkan Anggaran Dasar FAST Pasal 3, maksud dan tujuan didirikannya FAST
adalah berusaha dalam bidang makanan, restoran, perdagangan, pengangkutan,
perwakilan dan/atau peragenan, perindustrian, pertanian dan jasa. Pada saat ini
FAST bergerak di bidang makanan dan restoran.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FAST dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
14
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
f.
menjalankan usaha dalam bidang jasa dan konsultasi dalam segala hal yang
berkaitan dengan usaha tersebut di atas, kecuali konsultasi di bidang hukum
dan pajak,
g.
Nilai (Rp.)
184.000.000.000
46.041.659.500
46.041.659.500
100
No.
Nama
1.
2.
3.
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
HSBC Fund Services,
Clients
Koperasi
Masyarakat (masingmasing di bawah 5%)
4
5
Total
Jumlah
Lembar Sa ham
201.846.667
165.013.334
Nilai
(Rp.OOO)
20.184.667
16.501.333
43,84
35,84
46.667.014
4.666.701
10,14
1.473.332
147.333
0,32
45.416.248
4.541.626
9,86
460.416.595
46.041.660
100,00
: Anthoni Salim
: Elizabeth Gelael
: Rudy T anudjaja Saputra
: Benny Setiawan Santoso
: Ken Leksono
: P.L. Gunawan Solaiman
15
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
: Dick Gelael
: Ferry Noviar Yosaputra
: Ricardo Gelael
: Leonny Elimin
: Justinus Dalimin Juwono
: Adhi Indrawan
: Erundine Ros Rafales
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, FAST telah memperoleh ijin-ijin dari instansi
yang terkait diantaranya adalah :
Tanda Daftar Perusahaan dengan No. TOP 09.03.1.56.02372 tanggal 9 September
2011 yang berlaku sampai dengan 13 November 2016.
Nomor Pokok Wajib Pajak 01.306.783.0-092.000.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 946/-1.824.6/1V/2012 tanggal 18 April
2013 dan berlaku hingga 7 September 2013.
Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). FAST telah memperoleh STPW
pemberi waralaba berdasarkan STPW (Pemberi Waralaba Berasal dari Luar Negeri)
No. 16/PDN-2/STPW/7/2010, untuk merek "KUNTUCKY FRIED CHICKEN", nama
pemberi waralaba "YUMI ASIA FRANCHISE PTE LTD.", Singapore, yang diterbitkan
oleh Di rekto rat Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan, Direktorat Jendral
Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan Republik Indonesia, tanggal
22 Juli 2010. STPW ini berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2015.
16
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
Pendirian
PT Nippon Indosari Corporindo ("ROTI") didirikan dalam kerangka Undang-undang
Penanaman Modal Asing No.1 Tahun 1967, yang kemudian diubah dengan Undangundang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Benny Kristianto SH No.11
tanggal 8 Maret 1995 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. C2-6209 HT.01.01.TH 95 tanggal 18 Maret 1995 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.94 Tambahan No 9729 tanggal 24
November 1995.
Anggaran Dasar ROTI telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir
berdasarkan akta notaris F.X. Budi Santoso Isbandi SH No. 48 tanggal19 April 2012
mengenai perubahan tempat kedudukan perusahaan dari sebelumnya di CikarangBekasi menjadi berkedudukan di Cibitung-Bekasi. Perubahan ini telah dicatat dalam
database sistem administrasi Badan Hukum, Kementrian Hukum dan Hak Azasi
Manusia berdasarkan surat No. AHU-30282.A.H.01.02 tanggal 6 Juni 2012
ROTI mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya di Bursa Efek Indonesia pad a
tanggal 28 Juni 2010, dengan harga penawaran sebesar Rp 1.275,- per saham.
Pencatatan saham ini berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-5479/BLl2010 pad a
tanggal18 Juni 2010.
Pada tanggal 16 Februari 2011, Sojitz Corporation menjual saham sejumlah
43.025.300 saham dengan tujuan untuk meningkatkan jum/ah saham pub/ik.
selanjutnya pada tanggal 8 Mei 2012, Treasure East Investments Limited dan
Bonlight Investments Limited menjual saham masing-masing sejumlah 25.309.000
sa ham untuk meningkatkan jumlah saham publik.
Mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak
terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan sega/a macam
jenis kue lainnya, sebagai kegiatan usaha utama.
b)
Memasarkan dan menjual segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas
pad a macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue
lainnya, sebagai kegiatan usaha penunjang.
17
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
. PT Nippon Indosari Corp1ndo, Tbk ("ROTI") berdiri pada tahun 1996, dan memulai
kegiatan pemasarannya pad a tahun 1997 dengan merek dagang "Sari Roti". Awal
berdirinya, Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri JababekaCikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line.
Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat,
ROTI menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti
saat itu meliputi : Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung.
Kemudian pada tahun 2005, Perseroan mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa
Timur dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi
sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani
pemasaran di wi/ayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wi/ayah
Jabodetabek, tahun 2008 Perseroan kembali membangun pabrik yang ke-3 yang
juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka - Cikarang, Jawa Barat dengan
kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami
ekspansi kapasitas produksi menjadi 4 line.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada
tahun 2011, ROTI meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi
sebanyak 2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut.
ROTI kembali melakukan ekspansi dengan membangun pabriknya di Kota Medan
yang diresmikan pada April 2011 dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line.
ROTI menambah pabrik di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung yang memiliki
kapasitas ganda. Selanjutnya, membangun pabrik di Palembang dan Makassar yang
mulai beroperasi pada tahun 2012.
Pemegang Saham
Nilai (Rp.)
344.000.000.000
86.050.600.000
86.050.600.000
100
18
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
1.
2.
3
4
5
Jumlah
lembar Saham
Nama
No.
Nilai
(Rp.OOO)
318.893.400
318.893.400
86.050.500
43.025.300
31.889.340
31.889.340
860.5050
4.302.530
31,50
31,50
8.50
4,25
245.497.300
24.549.730
24,25
1.012.360.000
101.236.000
100,00
Susunan Pengurus
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur tidak terafiliasi
KONDISI PEMBATAS
19
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib'
INDEPENDENSI PENILAI
Dalam penyusunan Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini kami
telah bertindak dengan independen tanpa adanya konflik kepentingan dan tidak
terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami juga
tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan
ini. Selanjutnya, Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan
keuntungan atau merugikan pada pihak manapun. Imbalan yang kami terima sama
sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran yang dihasilkan dari proses analisa
kewajaran ini.
20
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
Wi
10,000
8.,000
iT soiution &
!,Jinnya
Wi JaSa
6,000
Penycdia
Akses Int<:>rnet
4,000
;:,000
2008 2009 2010 2011 2012
Selama 5 tahun terakhir ini, kegiatan usaha Perseroan yang fokus di bidang
teknologi informasi tidak mengalami perkembangan yang berarti dan tidak
memberikan hasH sebagaimana yang diharapkan, yang dapat dilihat dalam kinerja
Perseroan dalam grafik di bawah ini:
Kinerja Perseroan tahun 2008 - 2012
20,000
18,372
18,000
16,035
16,425
16,000
13,982
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
2008
lii Pendapatan
2009
2010
2011
2012
Laba Bersih
(Rp Juta)
Persaingan usaha yang semakin ketat dan permodalan yang semakin besar yang
dibutuhkan di sektor teknologi informasi terutama dalam penyedia jasa akses
internet, yang didominasi bukan saja oleh perusahaan ISP seperti CBN, Centrin,
Indonet dan lainnya, tetapi juga oleh perusahaan besar yang inovatif yang Biznet,
Fastnet, Indovision dan lainnya, yang menawarkan produk hiburan TV kabel
sekaligus akses internet, menjadikan Perseroan menjadi makin sulit berkembang.
Sebagai perusahaan publik yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada para
pemegang sahamnya, terutama untuk memberikan hasil usaha yang optimal dan
transparan dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan berupaya untuk menjaga
kestabilan dan kontinuitas usaha dengan komitmen terhadap peningkatan kualitas
usaha. Untuk itu Perseroan telah melakukan evaluasi atas strategi dan rencana
pengembangan usaha agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi
para pemegang saham dan dapat menarik minat investor untuk melakukan investasi
di Perseroan.
21
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
(I;
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka Perseroan berencana untuk melepas
kegiatan usaha jasa akses internet yang saat ini digeluti Perseroan dan fokus untuk
melakukan investasi atau penyertaan saham atau modal di perusahaan-perusahaan
yang bergerak di sektor barang konsumsi dan ritel, yang dapat bersinergi dengan
pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang
saat ini telah dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari 30.000
member di seluruh Indonesia.
Sebagaimana diuraikan diatas Pelseroan dalam lima tahun terakhir mampu
memperoleh laba bersih setiap tahunnya, akan tetapi laba yang diperoleh Perseroan
belum mampu untuk menutupi saldo kerugian yang diderita Perseroan pada tahuntahun sebelumnya.
Hal ini menyebabkan per 31 Desember 2012 Perseroan masih memiliki saldo rugi
(deficit) sebesar Rp.30.973.829.973. Gambaran ekuitas Perseroan dalam lima tahun
terakhir adaiah sebegai berikut:
Ekuitas
Modal Saham
Biaya emisi
Saldo Rugi
Total Ekuitas
2008
46.000
(2.325)
(31.814)
11.861
2009
46.000
(2.325)
(28.750)
14.925
2010
46.000
(2.325)
(31.6u7)
12.008
2011
46.000
(2.325)
(31.195)
12.481
2012
46.000
(2.325)
(30.974)
12.701
22
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Struktur Perusahaan dari Perseroan antara sebelum dan setelah mengakuisis;saham 10M, FAST dan ROT I dapat dilihat pada Bagan 1 dan 2 dibawah ini.
DNET>J
400/0
35,840/0
31,50%
. 10M
Rp.
2.622.456.000.000
1.988.410.674.700
2.120.641.110.000
6.731.507.784.700
23
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk melakukan penyertaan saham 10M
mengakuisisi saham FAST dan ROTI tersebut diatas berasal dari dana internal
Perseroan yang akan diperoleh melalui peningkatan permodalan Perseroan melalui
hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp.7.000.000.000.000. Sisa
dari HMETD tersebut sebesar Rp.268.492.215.300 akan digunakan untuk kebutuhan
modal kerja Perseroan.
Rencana Transaksi ini merupakan transaksi material karena total keseluruhan nilai
Rencana Transaksi ini sebesar Rp.6.731.507.784.700 adalah 530 kali dari jumlah
ekuitas Perseroan yang berdasarkan Laporan Keuangan
Perseroan per 31
Desember 2012 adalah Rp.12.701.447.575 atau lebih dari 50%. Oleh karenanya
sesuai dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-614/BLl2011 tertanggal
28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama. Rencana Transaksi tersebut harus diumumkan dan baru
dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pemegang saham Perseroan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan ("RUPSLB")
Untuk mengumumkan dan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham
Perseroan dalam RUPSLB atas Rencana Transaksi ini, diperlukan penilaian
kewajaran dari Penilai Independen untuk menganalisa dan memberikan pendapat
kewajaran atas Rencana Transaksi.
Analisis Kewajaran atas Rencana Tansaksi tersebut dilakukan dengan anal isis
transaksi, analisis kualitatif (Qualitative Analysis) maupun anal isis kuantitatif
(Quantitative Analysis) yang berupa analisa kinerja dan ana lisa inkremental
sehingga dapat ditentukan kewajaran Rencana Transaksi ditinjau dari dampak
keuangan terhadap para pemegang saham Perseroan.
Berdasarkan hasH penelaahan terhadap Rencana Transaksi yang telah kami
lakukan dapat kami sampaikan sebagai berikut :
A. Analisis Transaksi
Perseroan akan melakukan penyertaan 738.720.000 saham 10M (kepemilikan 40%)
dan mengakuisisi 165.013.334 saham FAST (kepemilikan 35,84%)
serta
318.893.400 saham ROTI (kepemilikan 31,50%). Dana yang diperlukan untuk
melakukan penyertaan dan mengakuisisi saham-saham tersebut diatas seluruhnya
Rp.6.731.507.784.700.
Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk mengakuisisi saham-saham tersebut
diatas adalah dana internal Perseroan yang diperoleh dari hasil penerbitan saham
Perseroan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Untuk penyertaan saham 10M dan pengakuisisian saham FAST dan ROTI ini,
Perseroan telah membuat kesepakatan untuk melakukan penyertaan saham
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pemesanan Saham Bersyarat antara
Perseroan dengan para pemegang saham 10M dan untuk mengakuisisi saham
sebagaimana tercantum dalam Draft Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST
antara Perseroan dengan PT Megah Eraraharja ("PPJB") serta Draft Perjanjian
24
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
lil
Pengikatan Jual Bel; Saham ROTI antara Perseroan dengan Treasure East
Investment Limited. ("PPJB"). Berdasarkan Draft Perjanjian Pemesanan Saham
Bersyarat dan Draft PPJBtersebut, syarat dan ketentuan yang penting terhadap
pelaksanaan penyertaan saham IDM dan pengakuisisian saham FAST dan saham
ROTI antara lain sebagai berikut:
1.. Kesepakatan Penyertaan saham IDM
Dalam kesepakatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut :
a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian.
b) Penerbitan saham baru dar; IDM.
e) Jumlah saham yang disepakati sebagai penyertaandari DNET adalah
sebanyak 738.720.000 lembar saham dengan harga per saham
sebesar Rp.3.550,d) Persyaratan pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian
pemesanan saham.
e) Penyelesaian penyertaan pada penyertaan saham.
f) Penyertaan dan jaminan dari DNET bahwa DNET memiliki dana yang
eukup untuk membayar harga penyertaan.
g) Pengakhiran perjanjian.
h) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan.
2. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST
Dalam perjanjian pengikatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut :
a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian.
b) Jumlah saham yang akan diperjual belikan sebanyak 165.013.334
lembar saham dengan harga jual belinya sebesar Rp.12.050,e) Persyaratan Pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian
perjanjian ini.
d) Penyelesaian jual beli saham yang diperjual belikan.
e) Pernyataan dan jaminan dari kedua belah pihak berkaitan dengan
pengikatan jual beli saham.
f) Penghakhiran perjanjian.
g) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan.
3. Perjanjian Jual Beli Saham ROTI
Dalam perjanjian pengikatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut :
a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian.
b) Jumlah saham yang akan diperjual belikan sebanyak 318.893.400
lembar saham dengan harga jual belinya sebesar Rp.6.650,-
25
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
Pengakhiran perjanjian.
A.
26
Professional Services in Valnation and Financial Consultancy
1-;11
m
ROTI menggunakan bahan baku tepung terigu yang diolah dari gandum yang
diimpor dan dibeli berdasarkan harga pasar internasional. Sebagai produk
pertanian, gandum dihasilkan secara musiman dan tidak selalu tersedia pada
saat dibutuhkan. Selain itu, apabila terjadi gejo/ak dalam permintaan dunia maka
gandum sebagai sumber bahan baku akan menjadi langka. Apabila terjadi
kelangkaan dan para supplier ROTI tidak dapat memproduksi tepung terigu
karena kelangkaan tersebut, maka ROTI tidak dapat melakukan kegiatan
operasionalnya.
Ketersediaan gandum yang berkurang di pasar internasional juga berdampak
pad a meningkatnya harga bahan baku tepung terigu yang digunakan oleh ROT!.
Peningkatan harga bahan baku ini tidak serta merta langsung dibebankan ke
harga jual produk ROTI, karena para pembeli produk Perseroan memiliki tingkat
sensitivitas yang tinggi atas harga produk ROT!. Oleh karena itu, harga gandum
yang meningkat secara signifikan akan berdampak pad a meningkatnya biaya
pembelian bahan baku ROT!.
Ketidakmampuan ROTI dalam mendapatkan bahan baku dalam jumlah, harga
dan waktu yang tepat dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja
keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak
negatif terhadap Perseroan.
4. Risiko Ketersediaan Energi
Energi yang dibutuhkan oleh ROTI untuk menjalankan pabrik dan fasilitas
produksi Jainnya merupakan salah satu bahan baku yang esensial. Saat ini, dua
energi utama yang digunakan oleh ROTI adalah gas (LNG - Liquified Natural
Gas) dan listrik. ROTI menggunakan pasokan gas dan listrik dari kawasan
industri tempat pabrik-pabrik ROTI berdiri. Ketersediaan pasokan energi yang
terhambat akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi ROTI tidak dapat
berjalan dan menghasilkan volume produksi yang sesuai untuk memenuhi
permintaan para pelanggan.
27
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
28
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
kenaikan biaya operasional dan kinerja keuangan ROTI, yang selanjutnya juga
akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
7. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar
ROTI membeli beberapa bahan baku utama yang dipengaruhi oleh fluktuasi
mata uang asing baik langsung maupun tidak langsung, antara lain tepung
terigu, gula, dan ragi. Selain itu, suku cadang (spare part) mesin-mesin dan
bahan kemasan juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap
valuta asing. Oi lain pihak, ROTI melakukan penjualan atas produk~produk yang
dihasilkannya dalam mata uang Rupiah.
Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang terjadi secara signifikan
dapat berdampak kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, berbagai bahan
kemasan atau beberapa jenis suku cadang (spare part) mesin-mesin produksi.
Hal tersebut tidak selalu dapat disertai dengan peningkatan harga jual produk
ROTI dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai penjualan dan
tingkat profitabilitas ROTI
Ketidakmampuan ROT I dalam mengelola fluktuasi nilai tukar dapat berdampak
negatif terhadap keuntungan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI,
yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
8. Risiko Persaingan Usaha
Mengingat produk ROTI adalah makanan yang memiliki umur lebih dari satu
hari, ROTI menghadapi risiko adanya isu yang berkembang di tengah
masyarakat sehubungan dengan bahan pengawet yang digunakan, yang dapat
membuat produk ROTI bertahan untuk beberapa hari. Isu tersebut dapat
memberikan gambaran yang tidak baik atas bahan baku yang digunakan serta
proses produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh ROT!. Selain itu, dapat
29
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It; .
berkembang pula isu mengenai halal atau tidaknya produk yang dihasilkan
ROTI. Apabila isu-isu tersebut berkembang di tengah masyarakat maka terdapat
kemungkinan permintaan pasar atas produk-produk ROTI menjadi berkurang
dan mengakibatkan turunnya penjualan ROTI.
Ketidakmampuan ROT I dalam mengelola isu bahan pengawet dan halal
tersebut dapat berdampak negatif terhadap tingkat permintaan prod uk ROT I dan
mengakibatkan penurunan penjualan ROTI, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.
B. FAST
1. Risiko Pencabutan Hak Waralaba
FAST diberi hak untuk membangun dan mengoperasikan restoran
menggunakan merek KFC di seluruh Indonesia, dengan mengikuti panduan dan
standar yang ditentukan oleh Yum Asia Franchise Pte Ltd.
Ketidakmampuan FAST dalam mengelola waralaba sesuai ketentuan dan
standar yang ditetapkan oleh Yum! Asia Franchise Pte Ltd dapat mengakibatkan
pembatalan perjanjian waralaba sehingga dapat berdampak negatif terhadap
kegiatan usaha dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.
30
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
Ketidakmampuan FAST untuk memperoleh bahan baku yang baik dan pada
harga yang menguntungkan FAST dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.
31
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
C. 10M
1. Risiko Persaingan Usaha
Industri ritel merupakan salah satu industri yang memiliki persaingan yang ketat
di Indonesia, dimana sebagian besar di dominasi oleh peritel tradisional (seperti:
pasar tradisional, toko kelontong dan warung) dan peritel modern (seperti:
minimarket, convenience store, supermarket dan hypermarket).
Untuk mempertahankan dan mengembangkan posisi pasar dalam persaingan
industri yang ketat dan terfragmentasi, 10M secara terus menerus harus
menyediakan produk yang bervariasi dengan harga yang kompetitif serta
pelayanan yang unggul terhadap pelanggan untuk menjaga dan meningkatkan
pangsa pasar 10M di usaha rite!.
Oalam rangka mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar 10M di
industri ritel yang sang at ketat dan terfragmentasi, maka 10M harus mampu
menganalisa faktor-faktor persaingan usaha seperti harga, kualitas dan variasi
produk, promosi produk dan brand awareness atas gerai-gerai 10M.
Ketidakmampuan 10M dalam bersaing dar; segi harga, kualitas dan vanasl
produk, promosi produk yang efektif dan brand awareness atas gerai-gerai 10M
dapat berdampak negatif terhadap pangsa pasar, kinerja keuangan dan prospek
usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.\
2. Risiko Ketidakmampuan Oalam Mengembangkan dan Memelihara Jaringan
Oistribusi dan Gerai
32
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
11:;.
3. Risiko Masa Sewa Gerai dan Pusat Distribusi Yang Tidak Diperpanjang
Pad a saat ini, sebagian besar gerai dan pusat distribusi 10M tidak dimiliki sendiri
melainkan sewa dari pihak ketiga. 10M harus dapat memperbaharui sewa
tersebut dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan 10M terutama untuk
lokasi gerai dan pusat distribusi yang memiliki prospek cerah.
Tidak ada jaminan bahwa setiap sewa dapat diperpanjang dengan syarat dan
ketentuan yang menguntungkan 10M dan apabila tidak disepakati perpanjangan
sewa maka 10M harus mencari lokasi gerai dan pusat distribusi yang lain.
Ketidakmampuan 10M dalam memperbaharui sewa atas gerai dan pusat
distribusi dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan 10M tersebut
dapat berdampak negatif terhadap biaya operasional, kinerja keuangan dan
prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap
Perseroan.
33
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib'
34
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
mengurangi pendapatan 10M. Selain itu, setiap perubahan atas kebijakan atau
peraturan pemerintah dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja .
keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak
negatif terhadap Perseroan.
8. Risiko Ketergantungan Pada Kualitas Distribusi Pihak Ketiga dan atau
Pemasok
Kemampuan 10M untuk mendistribusikan produk dagangannya ke geraigerainya sesuai jadwal sangat bergantung kepada kualitas distribusi pihak
ketiga dan atau pemasok 10M dimana 10M bergantung kepada jaringan
distribusi mereka yang harus beroperasional dengan efektif dan efisien.
Ketidakmampuan 10M untuk menghilangkan ketergantung terhadap jaringan
distribusi pihak ketiga dan atau pemasok dapat berdampak negatif terhadap
kegiatan operasional, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang
selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
9. Risiko Ketergantungan Pada Teknologi Informasi (TI)
35
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
B. Analisis Kualitatif
Kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam perdagangan umum, keagenan, dan
perwakilan khususnya di bidang teknologi informasi berupa jasa penyedia akses
internet, menyediakan infra struktu r (internet/ekstranet), pembuatan web, portal,
banner dan domain, co-a location server dan memberikan jasa untuk merancang
aplikasi perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan teknologi.
Sebagaimana dijelaskan dimuka, Perseroan masih memiliki saldo rugi (defisit) yang
besar walaupun Perseroan dalam lima tahun terakhir mampu memperoleh laba.
Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidak mampuan
Perseroan untuk melakukan pembagian deviden walaupun kondisi kinerja dalam
lima tahun terakhir Perseroan mampu menghasilkan laba, karena sesuai dengan
ketentuan dalam Undang Undang No. 40 T entang Perseroan terbatas, selama
masih memiliki saldo rugi tidak diperkenankan metakukan pembagian deviden.
Kondisi Perseroan seperti diatas tidak terlepas dari kinerja historis Perseroan yang
bergerak dalam bidang jasa teknologi informasi. Untuk jelasnya perkembangan lima
tahun terakhir dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kegiatan Usaha
Produk dan Jasa
Saat ini Perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai penyedia jasa akses
internet yang ditunjang dengan kegiatan jasa teknologi informasi lainnya, yaitu:
jasa solusi teknologi informasi, portal bisnis internet (www.ogahrugLcom) dan
aplikasi TOMS (Tyre Distribution Management System).
Berikut rincian mengenai kegiatan usaha tersebut:
1. Jasa Akses Internet (ISP)
Digital Dial Up
Leased Line
Wireless 2,4 Ghz, Wireless 3,5 Ghz dan 5,? Ghz Iisensi
Internet Ready Port
Wireless Office Ready
FTP, akses telnet dan data transfer
POP dan web mail accounts
Web-hosting, web-design, web-advertising dan web-Development
Satelite & Fibre Optic connection
Pendaftaran Domain dan Country code Top Level Domain
Penyediaan individual dan corporate account
Layanan jasa akses internet tersebut didukung oleh Customer Support 24
jam/? Hari seminggu.
36
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
37
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
b) Kinerja Keuangan
Laba Rugi
2008
15.995
(10.685)
5.310
(4.737)
573
(348)
225
(147)
78
2010
16.425
(11.'585)
4.840
(4.275)
565
45
610
(171)
439
2009
16.035
(11.468)
4.566
(4.335)
.231
12
243
{54)
189
2012
13.928
(8.557)
5.371
(4.783)
588
(238)
350
(129)
221
2011
18.372
{13.615)
4.757
(3.939)
818
(91 )
727
(256)
472
Neraca
(dalam miliar Rp)
ASET LANCAR
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar dimuka
ASET TIDAK LANGAR
Piutang hub istimewa
Aset pajak tangguhan
Aset tetap, net
Aset lain-lain
JUMLAH ASET
LlABILlTAS LANGAR
utang hub istimewa
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
utang sewa
Utang pajak
Pendapatan diterima di muka
Biaya yang masih harus dibayar
uang muka jaminan
Laibilitas imbalan kerja jangka
pendek
Liabilitas jangka panjang jatuh
waktu <1th
2008
2009
2010
2011
2012
1.674
90
587
818
1.107
490
693
1.168
53
243
2.282
1.745
31
2.883
3.240
275
5.189
1.273
662
247
114
1.609
2.500
1.001
12.217
1.103
14.930
75
14.808
149
14.278
207
13.732
15.719
16.033
14.883
14.427
13.939
20.908
17.306
16.492
16.709
16.821
1.181
1.359
845
3
1.359
1.447
2.376
1.388
2
132
183
376
18
31
35
4.000
3.641
3.342
45
439
484
577
587
36
244
259,91
55
339
396
259,91
1.070
8.786,44
968
8.786,44
342
1.310
229
778
778
38
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
EKUITAS
Modal Saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
46.000
(2.325)
(31.814)
11.861
46.000
(2.325)
{28.750}
14.925
46.000
(2.325)
(31.667)
46.000
(2.325)
(31.195}
46.000
(2.325)
(30.974)
12.008
12.481
12.701
20.908
17.306
16.492
16.709
16.821
2008
2009
2010
2011
2012
9.675
(4.972)
16.115
(17.176}
16.195
(14.748)
17.902
(17.870)
13.443
(13.076}
4.703
(1.061)
1.447
32
368
129
5.824
(11.700)
22
(1.734)
(959)
(37)
(44)
(950)
(37)
(44)
(1.311 2
(5.747)
(3.023)
2.S00
(60S}
1.895
2.500
850
(1.584)
824
1.674
267
{31}
(3S}
236
(35)
497
231
289
1.674
90
587
818
90
587
818
1.107
Rasio Keuangan
2008
Laba Kotor/Pendapatan
Laba Operasi/Pendapatan
Laba Bersih/Pendapatan
Pertumbuhan Pendapatan
Pertumbuhan Laba Kotor
Pertumbuhan Laba Operasi
Pertumbuhan Laba Bersih
33%
4%
12%
3,83%
-42,92%
16S,16%
-1,43%
2009
28%
1%
3%
0,2S%
-14,00%
-59,63%
-75,97%
2010
29%
4%
7%
2,43%
5,99%
148,90%
146,75%
2011
26%
4%
10%
11,8S%
-1,71%
27,66%
63,11%
2012
39%
3%
10%
-24,19%
12,90%
-43,67%
-24,23%
39
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
16,000
14,000
12,000
10,000
8,000
Akses
Internct
4,000
2,000
&.
lainnya
Disamping atas dasar gambaran kinerja historis, kegiatan usaha Perseroan dalam
bidang teknologi informasi ini untuk masa kedepannya juga menurut manajemen
Perseroan tidak akan mengalami pertumbuhan usaha yang menarik dan tidak akan
mencapai skala ekonomis usaha yang ideal.
Atas dasar kondisi kegiatan usaha saat ini yang diuraikan diatas, maka manajemen
Perseroan bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya berupa bidang teknologi
informasi mejadi dalam bidang perdagangan rite I kebutuhan rumah tangga dan
perdagangan makanan serta restoran
Oleh karenanya, melalui perubahan kegiatan usaha utamanya, Perseroan
diharapkan akan tumbuh semakin cepat seiring dengan peningkatan yang signifikan
pad a kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya akan
memberikan Perseroan kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang akuisisi
strategis atas kegiatan perdagangan ritel, kegiatan usaha makanan dan restoran,
sehingga terjadi diversifikasi usaha dari Perseroan. Dengan penerapan strategi ini,
diharapkan di masa yang akan datang Perseroan mampu untuk memperoleh laba
yang memadai dan dalam waktu yang tidak terlalu lama laba yang diperoleh dapat
menutup kerugian Perseroan.
40
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
~:
l'tM!!I,- llm4"o-lIj,Smliun.
"""4!!"'I'jlm"ll'luliJiitil
<ii;>e,i;ir",lu,,, - U\5D
PI:!B, IUm 10i)Mlllillllt
!'UliI~"""'pfWI
LISl':\ ;LifIOOj
- um is,t'i-11l'.9'klliiaffl
!"1!f>_'1lilllrt~$
diP!'~
-'um U!ml)-
4!1.00a
14.2$0 -l'!LliOCI{n~
be"P"n~~
Sumber: depkeu.go.id
Berdasarkan Biro Pusat Statistik pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada
2012 meningkat sebesar 6.23 % dibandingkan pada tahun 2011. Peningkatan ini
terjadi pad a semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor
pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98% dan terendah di sektor pertambangan
dan penggalian yang mengalami pertumbuhan hanya sebesar 1.49%
Pertumbuhan PDB pada 2012 berdasarkan bidang usaha dari yang tertinggi hingga
yang terendah yaitu bidang pengangkutan dan komunikasi sebesar 9.98%,
perdagangan hotel dan restaurant 8.11 %, konstruksi 7.5%, Keuangan, Real Estat
41
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
dan Jasa Perusahaan 7.15%, Listrik, Gas dan Air Bersih 6.4%,lndustri Pengolahan
5.73%, Jasa lainnya 5.24%, Pertanian 3.97%, Pertambangan dan penggalian
1.49%.
Adapun Laju pertumbuhan PDS berdasarkan bidang usaha dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
Nilai POB Menurut Lapangan Usaha Tatum 2010-2012,
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2012
1.ap~1l
AtasDasar
lUtga l3erlaku
{tIimm rupiali,
USliM
2010
(1)
1-
P~
PetemakJit!, KcllulllnJit!
dllfl Pertllanan
S. illdum Pllflgot:men
~Jit!,
],
Hrnei.llan Restorlil'l
Perllsaman
g, Ja",Jasa
2011
Alas I)auf
fIa<ga Konstan zoot}
(triliull rupiah)
2012
2tU
ipersml
(2)
(S)
(7)
(e}
\il&rsan)
{Sl
9ll6,5
1001}i
1100.4
30U.
3iSA}
32?;6
3,97
(l,51
119'}
lJ19.5
SrOJi
187,2
leiH!
192.1,
UB
CUi
U!.lB,1
i eoo,l
1 Sli,B
597,.1
l\33,a
Gnu
o,t::!
1Ai'
(5)
2012
Sumbel'
201.2
l
201D
21.\11
!lil
Laiu
Pert_buhan P~iiIl
4BJ
5&.8
65,1
t8,1
1!lS
2tLl
!iAQ
(l,O$
861).9
(54,S
1l61,Q
100,0
100):)
tf2J}
1,50
0,411
W,5
1024.1)
1145Jl
400,5
431,2
471.
8,11
1,44
423,2
491,3
549.1
2J$,n
241.3
265,4
9,93
0,00
.,5
535,2
roa,5
71tC
~.2
1'53,0
7,15
0,00
800,4
i'&HI
868,7
2ilJl
232,5
244,7
5,24
0.411
6,23
6446,9
1422,S
3241,9
2314,5
2464,7
261!U
fi,23
PM iill!~lI Wg3$
:5942,0
6791,9
1004,8
2111,1
23Z2JI
24$1.0
6,81
Sumber:BPS
Pertumbuhan PDS pada 2012 ini bila dilihat berdasarkan harga yang berlaku telah
mengalami peningkatan sejak tahun 2010 dari 6.446,9 triliun rupiah untuk tahun
2010 menjadi 7.422,8 triliun rupiah pada tahun 2011, menjadi 8.241,9 triliun rupiah
pad a tahun 2012. Pada 2012, secara keseluruhan pertumbuhan PDS diluar minyak
dan gas tercatat sebesar 6,81 %.
Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV - 2012 mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
penurunan di sektor pertanian sebesar 23,06% karena siklus musiman sementara
untuk industri lainnya mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sektor konstruksi
4,02%, Listrik gas dan air bersih 2,74%, Pengangkutan dan Komunikasi 2%, jasa
lainnya 1,96%, Industri pengolahan 1,41 %, Keuangan, Real Estate dan Jasa
Perusahaan 1,23%, serta Sektor Pertambangan dan penggalian 0,2%
Meskipun demikian Perekonomian Indonesia pad a kuartal IV 2012 ini sendiri bila
dibandingkan dengan kuartal IV 2011 telah mengalami kenaikan di semua sektor
dengan kenaikan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,63%
perdagangan hotel dan restaurant 7,8%, dan konstruksi 7,79%, namun ada
beberapa sektor yang pertumbuhannya jauh lebih rendah dari pada tahun
sebelumnya yaitu sektor pertambangan dan penggalian yang hanya mengalami
pertumbuhan 0.48%.
42
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
(persen)
Triwlan 1I!-2612
Temliloap
Triwulan 11.21)12.
Triwulan 1\"2612
Temadap
Tliwulan 1II~2012
TrivmIan lV~1012:
Teriladap
TriI1mlan lV101i
(l}
23,(16
.jJ,52
0,20
3. Irrtltis!ri Pengola!um
3,86
1.41
0.96
ti
3,12
KOl1struksJ
:t25
4J}2
tl
Kamunli!Esl
7.
4,.2Q
2,21
'1 ..79
Produk Oornestlk Elmio (POB~
1,45
8,11
.1,39
6,13
Sumber:BPS
Bila dilihat dari peranan dan struktur ekonomi per industri, sektor industri pengolahan
memberikan kontribusi yang terbesar dengan 23.94% sedangkan yang terendah
memberikan peranan yaitu listrik, gas dan air bersih sebesar 0.79%.
Struktur POB UenuNt Lapangan Usaha Tahun 201()-2012
(persen)
2010
2t>11
2612
{21
{3)
{4}
15,29
14]0
14,44
2. PetmrOOangandan Pet1!fl~
11,16
lU!S
11,18
3.lt1tl1.!aifj Pet1!flolal',a;n
24,80
24,33
23,94
!I,76
O.7g
11M5
13,00
5. Koostruk$l
'f!l,25
D,n
l!'J;ft}
13,68
1:lW
4.
1"
J~Jam
6,S1
6,86
1,24
7,21
1{1,24
11.1,56
m,lS
100M
100,0
100,0
92,11
91,58
92,21
Sumber:BPS
Perkembangan industri pengangkutan dan komunikasi yang sangat tinggi ini pada
tahun 2012 juga menjadikan salah satu industri dari enam industri yang
direkomendasikan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN). Menurut sekretaris Komite
Ekonomi Nasional, penyebab rendahnya pertumbuhan di sektor pertanian,
peternakan, perikanan, dan kehutanan serta pertambangan dan penggalian
disebabkan oleh masalah tata ruang yang tak kunjung berakhir.
43
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
Berdasarkan KEN, bisnis-bisnis yang diperkirakan akan tumbuh pesat di tahun 2013
ini adalah bidang industri :
.
1. Listrik, gas dan air bersih,
2. Konstruksi dikarenakan program MP3i yang menyebabkan pertumbuhan
sektor ini di seluruh wilayah indonesia
3. Hotel, restaurant, dan perdagangan, hal ini seiring dengan peningkatan
jumlah kelas menengah di Indoneia.
4. Transportasi dan telekomunikasi,KEN memperkirakan untuk bisnis akan
tumbuh terutama industri telekomunikasi sebesar 10%
5. Keuangan
6. Jasa, industri ini diperkirakan oleh KEN akan tumbuh sekitar 6,0-6.6%
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren
yang meningkat dalam 4 tahun terakhir. Ditutup pada angka 1.355,41 pada tahun
2008, IHSG tidak terpengaruh dengan adanya krisis keuangan global yang terjadi
pad a tahun 2008, bahkan IHSG semakin menarik perhatian para investornya
dengan menguat ke level 2.534,36 per tanggal 30 Desember 2009 dan kembali
menguat menjadi 3.703,51 per tanggal 30 Desember 2010. Meskipun sempat
mengalami penurunan sementara pad a bulan Januari 2011, setelah adanya
kenaikan Suku Bunga BI sebesar 25 bps dari 6,5% menjadi 6,75% pada bulan
Februari 2011, IHSG kembali menguat ke level 3.821,99 per 30 Desember 2011.
Penguatan indeks ini dapat dikaitkan dengan pertumbuhan fundamental dari makro
ekonomi Indonesia yang ditunjukkan dengan nilai tukar yang semakin stabil, prospek
pertumbuhan ekonomi yang positif, dan juga pada perbaikan tingkat resiko Standard
& Poor (S&P) pada 2011 dari BB menjadi BB+, dan pada 2012 tingkat resiko ini
mengalami perbaikan lagi dengan menjadi BBB-. Tetapi fa kto r utama yang
mendorong penguatan indeks ini adalah karena investasi besar-besaran dari para
investor asing. Penguatan IHSG ini pad a tahun 2012 terus berlanjut IHSG ini ditutup
pada level 4.316,69 per 31 Desember 2012.
Pertumbuhan IHSG
Jan 09
Jan 10
Jan 11
Jan
Jan 13
44
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Kurs Rupiah terhadap US Dollar, terus mengalami tekanan terutama karena faktor
globalyaitu terus meningkatnya harga minyak bumi yang puncaknya terjadi pada
pertengahan tahun 2008, akan tetapi pemerintah terus berupaya agar kondisi makro
ekonomi Indonesia cukup baik dan stabilitas ekonomi dapat tetap terjaga; hal ini
tercermin dengan membaiknya kinerja neraca pembayaran, moneter dan keuangan
negara, dimana cadangan devisa yang dimiliki Negara terus meningkat, yaitu
cadangan devisa pada akhir tahun 2009 mencapai US$.66,1 miliar, meningkat
sebesar US$.14,S miliar dari cadangan devisa tahun 2008 sebesar US$.S1,6 miliar.
kemudian cadangan devisa terus meningkat pada akhir tahun 2010 hingga
mencapai US$.96,2 miliar, dan pada akhir tahun 2011 menjadi US$.110,1 miliar.
Namun hingga Juni 2012 cadangan devisa ini menurun menjadi US$ 106,S miliar,
dan pada awal Januari 2013 cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 108,8 miliar
Kondisi makro yang stabil ini tercermin pula dengan penetapan kurs mata uang US
Dollar oleh BI. Terjadinya krisis keuangan global yang berasal dari Amerika Serikat
sejak Juli 2008 telah mengakibatkan melemahnya mata uang Rupiah dimana per 31
Desember 2008 kurs tengah BI untuk mata uang Rupiah menjadi Rp.10.9S0 per
US$.1 ,00. Akan tetapi atas upaya Pemerintah bersama Bank Indonesia, Pemerintah
dapat mengatasi dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian didalam
negeri dan mata uang Rupiah terus menguat; hal ini tergambar dari kurs tengah BI
untuk mata uang Rupiah per 31 Desember 2009 menjadi Rp.9.400 per US$.1,00,
bahkan per 31 Desember 2011 menguat kembali menjadi Rp.9.068 per US$.1 ,00.
Tren Rupiah yang semakin menguat ini ternyata tidak berlanjut pada tahun 2012
dimana posisi kurs tengah BI untuk mata uang Rupiah per 31 Desember 2012
menjadi Rp 9.670 per US$ 1,00. Hal ini disebabkan belum berakhirnya krisis di
Eropa dan telah mempengaruhi beberapa negara lainnya diantaranya Italia dan
Spanyol. meskipun arus modal yang disebabkan oleh persepsi investor asing yang
positif terhadap kekuatan fundamental ekonomi Indonesia dan terhadap Pasar
Modal juga semakin besar.
Berdasarkan Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijkan Moneter
Bank Indonesia Perry Warjiyo, pelemahan kurs rupiah yang terjadi pada tahun 2012
ini disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang agak melemah dan
disertai dengan tingginya defisit transaksi berjalan terutama pada kuartal I - 2012
yang mencapai 3,1%, namun defisit transaksi berjalan ini pada kuartal III - 2012
menjadi hanya sebesar 2,2% saja, dan diperkirakan akan semakin menurun pad a
kuartal selanjutnya. Selain itu membaiknya perekonomian ini juga didukung dengan
neraca pembayaran yang terjadi selama tahun 2013 yang mengalami surplus.
Dengan membaiknya neraca pembayaran Indonesia maka Bank Indonesia
memperkirakan bahwa pada tahun 2013 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
mengalami peningkatan sebesar 6,3 hingga 6,8 %.
ii. Tinjauan Usaha Penyediaan Jasa Internet (Internet Service Provider) dan
Industri Berbasis Online (e-commerce)
Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu
jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana
45
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa
diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada
perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian
aktivitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
a.
It;
Tabel
Keanggotaan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
TERDAFTAR SEJAK
TAHUN
1996-1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
TOTAL ANGGOTA
SID 2012
JUMLAH
27
22
22
10
11
9
26
20
26
21
11
25
22
25
277
47
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
48
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
proyeksl
APJIl
\jutaan)
160
139
140
120
100
80
60
40
20
1.9 4.2 45
"1" _ _H_
..
JIIII!f
'-T~~'C
Gambar
Grafik Perkembangan pengguna Internet
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama
Negara
Peringkat
Singapura
Thailand
Vietnam
2
48
53
Laos
Filipina
Malaysia
Brunei
Kamboja
Indonesia
Myanmar
83
103
105
116
125
155
163
Kecepatan
download
(Mbps)
40,65
11,88
11,03
5,99
4,72
4,7
4,12
3,83
2,47
2,14
Sumber: netmdex.com
49
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
50
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
iii.
Industri Retail Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti minimarket dan
Hypermarket tiap tahun jumlahnya semakin lama semakin banyak terutama di
Jawa dan di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Nama (merek) dagang retailer international seperti Circle K, 7 Eleven, Lawson,
Carrefour, dan Lotte telah menjadikan Indonesia sebagai lahan untuk
pengembangan bisnis retail mereka.
Dengan cepatnya perkembangan minimarket dan hypermarket In!
menunjukkan pertumbuhan industri ini cukup tinggi. Prospek industri retail di
Indonesia pad a tahun 2012 diperkirakan masih cukup baik, hal ini didukung
dengan kuatnya pertumbuhan perekonomian nasional dan meningkatnya daya
beli masyarakat. Seka/ipun kenaikan tariff dasar listrik dan rencana
pengurangan subsidi harga bahan bakar minyak oleh pemerintah akan
memberikan tekanan terhadap daya bel; masyarakat. Namun demikian
kenaikan upah minimum nasional dan menguatnya pertumbuhan industri
properti komersial yang cukup pesat akan memberikan dorongan permintaan
untuk industri retail dan hal ini merupakan prospek yang baik bagi perusahaan
retail untuk melakukan ekspansi menambah gerainya.
Staf ahli Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo) memperkirakan
pertumbuhan bisnis rite I terutama hypermarket dan minimarket di Indonesia
cukup cerah karena berdasarkan data bank dunia jumlah middle class di
indonesia meningkat menjadi 56,5%. Dengan pertumbuhan middle class ini
menunjukkan ekonomi yang tumbuh positif dan pasar industri ritel semakin
menarik sebab golongan middle class pada umumnya aspiratif untuk belanja
FMCG, dan belanja dengan basket size.
Aperindo juga memperkirakan untuk penjualan ritet di tahun 2012 mencapai
Rp 138 triliun atau tumbuh sekitar 15% dari penjualan tahun 2011 yang
mencapai Rp 120 triliun.
51
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
Gambar
Pertumbuhan omset industri retail nasional
Serdasarkan hasil survai
yang dilakukan oleh The Nielsen Company,
perkembangan FMCG di Indonesia masih cukup tinggi, hal ini didasarkan pad a
pertumbuhan selama kurun waktu 2009 hingga 2011. Pertumbuhan FCMG
untuk tahun itu meningkat dari 4,7% pada tahun 2009, menjadi 8,1% pada
tahun 2010, dan 11,6% pada tahun 2011. Sedangkan hingga september 2012
pertumbuhan FCMG telah mencapai 9,5%.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan hadirnya minimarket dan
hypermarket maka berbagai pasar tradisional lambat laun mulai tersisih. Oleh
sebab itulah maka pertumbuhan minimarket dan Hypermarket terkadang
mengalami hambatan dengan dikeluarkannya berbagai regulasi dari
pemerintah daerah ataupun masyarakat setempat seperti yang terjadi di Kota
Medan dan Provinsi Jawa Sarat dengan penghentian perizinan di 6 kabupaten.
Gambar
Pertumbuhan pasar industri retail nasional
52
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
Gambar
Pangsa pasar (market share) industri retail nasional
iv.
53
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
Amerika sebagai salah satu negara di dunia dengan sebagian besar warganya
mengalami pola gaya. hidup serba cepat gemar sekali dengan makanan cepat
saji menjadi salah satu tempat munculnya berbagai restoran cepat saji yang
sangat terkenal di berbagai penjuru dunia.
Dengan menerapkan prinsip waralaba (franchise) sebuah restoran cepat saji
dapat berkembang secaracepat. Perkembangan yang cepat ini membuat
jumlah gerai restoran tersebut semakin lama semakin banyak. Jumlah gerai
yang sangat banyak itulah yang membuat industri restoran cepat saji dapat
memberikan
keuntungan
sebesar
115
miliar
dollar
setahun
(sumber:jadiberita.com) .
Salah satu perusahaan restoran cepat saji yang memberikan keuntungan yang
paling besar di Amerika adalah McDonald. Pada tahun 2012 McDonald telah
mencatat keuntungan sebesar USD 6,82 Miliar (sumber: merdeka.com).
Meskipun McDonald merupakan restoran cepat saji yang terbesar di Amerika,
namun di Indonesia restoran cepat saji yang terbesar yaitu Kentucky Fried
Chicken (KFC). Perusahaan yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia
("FAST") ini memiliki 426 gerai di seluruh Indonesia, dengan jumlah penjualan
(omset) pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp 3,56 Triliun dan membukukan
hasil usaha (Iaba) hingga Rp. 206 milyar pada tahun yang sama. Hal ini
berbeda dengan di Amerika sebagai tempat asaJ berdirinya restoran ini karena
pad a tahun 2012 restoran ini menutup gerainya hingga 262 buah.
Sebagai salah satu waralaba asing terbesar di Indonesia, para emiten pemilik
gerai makanan cepat saji KFC ini memperkirakan pertumbuhan penjualan di
tahun 2013 ini akan mencapai sekitar Rp 4,32 Triliun. Kinerja tahun 2013 ini
akan dipengaruhi oleh beberapa kebijakan dari luar yang membawa efek
negative seperti kenaikan tarif Iistrik secara bertahap, kenaikan upah minimum
provinsi dan rencana pengurangan jumlah subsidi harga bahan bakar minyak
oleh pemerintah.
Untuk mengantisipasi hal ini maka FAST berencana akan menerapkan 3 buah
strategi yaitu dengan melakukan penghematan secara internal untuk menekan
beban operasional, menaikkan harga jual produk, dan renegosiasi banner.
Selain McDonald dan KFC, di Indonesia telah banyak sekali restoran cepat saji
yang dikuasai oleh waralaba asing. Hal ini disebabkan oleh kekuatan
konsumsi masyarakat indonesia yang tinggi dan jumlah penduduk indonesia
yang mencapai 240 juta jiwa menyebabkan Indonesia menjadi pasar yang
potensial untuk restoran cepat saji.
Menariknya pasar restoran cepat saji di Indonesia ini juga diungkapkan oleh
Pant Muktesh, CEO Yum International yang mengungkapkan pada siaran
persnya bulan Desember tahun 2012 dikutip oleh liputan6.com bahwa akan
menambah gerainya menjadi 1.000 restoran hingga tahun 2015 karena dia
menilai bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia diatas Brasil,
Rusia, dan India. Yum International merupakan pemilik waralaba dari
beberapa restoran cepat saji ternama di Indonesia seperti KFC dan Pizza Hut.
54
Professional Services in Val nation and Financial Consultancy
r~
m
v.
55
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
11;.
56
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It:
57
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
1:-'
kenaikan upah minimUm provinsi, kenaikan tariff dasar listrik dan rencana
kenaikan harga BBM.
Oengan adanya kenaikan harga dan upah tersebut menyebabkan upaya para
perusahan roti untuk membudayakan roti sebagai salah satu makanan pokok
pengganti nasi sedikit mengalami kendala.
Alasan mengakuisisi saham FAST dan ROTI dan penyertaan saham 10M.
Kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang perdagangan umum, keagenan,
dan perwakilan khususnya di bidang teknologi informasi berupa jasa penyedia
akses internet, menyediakan infrastruktur (internet/ekstranet), pembuatan web,
pottal, banner dan domain, co-alocation server dan memberikan jasa untuk
merancang aplikasi perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan
teknologi. Sebagaimana dijelaskan dimuka, Perseroan masih memiliki saldo rugi
(defisit) yang besar walaupun Perseroan dalam lima tahun terakhir mampu
memperoleh laba.
Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidak mampuan
Perseroan untuk melakukan pembagian deviden walaupun kondisi kinerja dalam
lima tahun terakhir Perseroan mampu menghasilkan laba, karena sesuai dengan
ketentuan dalam Undang Undang No. 40 Tentang Perseroan terbatas, selama
masih memiliki saldo rugi tidak diperkenankan melakukan pembagian deviden.
Atas dasar kondisi kegiatan usaha seperti saat ini, maka manajemen Perseroan
bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya berupa bidang tehnologi informasi
meNjadi dalam bidang perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga dan perdagangan
makanan serta restoran
Oalam rangka merubah kegiatan usaha utama tersebut Perseroan melakukan
Rencana Transaksi berupa penyertaan pada saham 10M untuk kepemilikan 40%
dan mengaskuisisi 35,84% kepemilikan saham FAST serta 31,50% kepemilikan
saham ROTI. Oengan melakukan Rencana Transaksi tersebut maka manajemen
akan melakukan diversifikasi kegiatan usahanya dan menjadikan kegiatan
perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga dan perdagangan makanan cepat saji
dan restoran yang diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan pada kinerja
operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya secara otomatis akan
menurunkan tingkat risiko bisnis Perseroan.
Alasan lainnya dengan melakukan penyertaan pada saham 10M dan mengakuisisi
saham FAST dan saham ROTI adalah sebagai berikut:
1. Selama 5 tahun terakhir ini, kegiatan usaha Perseroan yang fokus di bidang
teknologi informasi tidak mengalami perkembangan yang berarti dan tidak
memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan
2. Persaingan usaha yang semakin ketat dan permodalan yang semakin besar
yang dibutuhkan di sektor teknologi informasi terutama dalam penyedia jasa
akses internet, yang didominasi bukan saja oleh perusahaan ISP seperti CBN,
58
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Centrin, Indonet dan lainnya, tetapi juga oleh perusahaan besar yang inovatif
yang Biznet, Fastnet, Indovision dan lainnya, yang menawarkan produk hiburan
TV kabel sekaligus akses internet, menjadikan Perseroan menjadi makin sulit
berkembang.
3. Sebagai perusahaan publik yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada
para pemegang sahamnya, terutama untuk memberikan hasil usaha yang
optimal dan transparan dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan berupaya
untuk menjaga kestabilan dan kontinuitas usaha dengan komitmen terhadap
peningkatan kualitas usaha. Untuk itu Perseroan telah melakukan evaluasi atas
strategi dan rencana pengembangan usaha agar dapat memberikan nilai tambah
yang lebih baik bagi para pemegang saham dan dapat menarik minat investor
untuk melakukan investasi di Perseroan.
4. Perseroan berencana untuk melepas kegiatan usaha jasa akses internet yang
saat ini digeluti Perseroan dan fokus untuk melakukan investasi atau penyertaan
saham atau modal di perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang
konsumsi dan ritel, yang dapat bersinergi dengan pengembangan bisnis portal
ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang sa at ini telah
dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari 30.000 member di
seluruh Indonesia.
Keuntungan atas penyertaan sa ham 10M dan akuisisi sa ham FAST dan ROTI
Oengan melakukan penyertaan pada 40% kepemilikan saham 10M mengakuisisi
31.5% kepemilikan saham ROTI dan 35,84% kepemilikan saham FAST maka
Perseroan akan mengalihkan kegiatan usaha utamanya dari semula berusaha
dalam bidang teknologi informasi menjadi berusaha dalam bidang perdagangan
retail dan industri makanan dan restoran cepat saji. Adapun manfaat dan
keuntungan Rencana Transaksi ini adalah sebagai berikut:
a. Apabila Rencana Transaksi ini disetujui pemegang saham Perseroan, Perseroan
yang selama ini bergerak dalam bidang jasa yang berkaitan dengan teknologi
informasi. Namun kinerja Perseroan dari kegiatan usaha yang sekarang masih
belum mampu untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. Oleh
karena itu Rencana Akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI diharapkan dapat
mendukung pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan untuk menghasilkan
pendapatan yang terus tumbuh dan berkesinambungan bagi Perseroan di masa
yang akan datang yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tam bah kepada
pemegang saham Perseroan.
b. Melalui akuisisi saham 10M, saham FAST dan saham ROTI diharapkan dapat
menciptakan sinergi dalam bisnis antara Perseroan dan ketiga perusahaan
tersebut, yaitu sinergi antara perdagangan barang konsumsi dan ritel dengan
pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon,
yang sa at ini telah dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari
30.000 member di seluruh Indonesia
59
Professional Services in Valnation and Financial Consultancy
Ib
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka rencana akuisisi 40% saham 10M,
31,5% saham ROTI dan 35.84% saham FAST tersebut diharapkan dapat
memberikan nitai tambah untuk Perseroan karena dapat meningkatkan kinerja
Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah pula bagi para
pemegang saham Perseroan.
C. Analisa Kuantitatif
1. Kinerja Historis
2008
2009
2010
2011
2012
1.674
90
587
818
1.107
Aset Lancar *)
5.189
1.273
1.609
2.282
2.883
260
1.070
4.000
3.642
3.342
78
189
439
472
221
(31.814)
(28.750)
(31.667)
(31.195)
(30.974)
Total Ekuitas*)
11.861
14.925
12.009
12.481
12.701
Current Ratio
20
1.2
0.4
0.6
0.9
20
1.2
0.4
0.6
0.9
0.74
0.09
0.04
0.05
0.06
1%
1%
4%
4%
2%
Likuiditas Perseroan dari tahun 2008 dan 2009 menunjukan kondisi yang baik
dimana berdasarkan Current Ratio maupun Quick Asset Ratio yang berada
diatas 'satu, tapi tahun 2010 dan tahun tahun berikutnya likuiditas Perseroan
kurang baik karena baik Current Ratio maupun Quick Asset Ratio berada dalam
rasio dibawah satu.
Debt to Equity Ratio mencerminkan bahwa Perseroan tidak berada dalam kondisi
tertekan oleh utang dan dengan demikian dalam menjalankan kegiatan usahanya
SCM didanai dengan modal sendiri.
60
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
2. Proyeksi keuangan
Dalam memberikan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi, kami juga
melakukan analisis atas proyeksi keuangan Perseroan dalam kondisi Tidak
Melakukan Rencana Transaksi dan kondisi Melakukan Rencana transaksi.
Pad a tabel di bawah ini dapat dilihat perbandingan kondisi dan rasio keuangan
berdasarkan proyeksi Perseroan apabila Tidak Melakukan Rencana Transaksi
dan Melakukan Rencana Transaksi.
A. Tidak Melakukan Rencana Transaksi
2013
2014
2015
2016
2017
5.226
5.376
5.569
5.745
5.903
Aset Lancar *)
6.058
6.288
6.503
6.700
6.880
2.299
2.311
2.323
2.336
2.349
506
498
489
480
471
(30.468)
(29.970)
(29.481)
(29.001)
(28.531 )
Total Ekuitas*)
13.208
13.705
14.194
14.674
15.145
Current Ratio
2.63
2.72
2.80
2.87
2.93
2.63
2.72
2.80
2.87
2.93
0.23
0.23
0.22
0.21
0.21
3.83%
3.63%
3.44%
3.27%
3.11%
Rasio
Kas dan setara kas*)
Laba Bersih
Saldo Rugi (Defisit)*)
Berdasarkan gambaran diatas pada tabel diatas, prediksi 5 (lima) tahun ke depan
untuk kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:
Karena setiap tahun masih memiliki sa/do defisit, maka maka tidak
memungkinkan Perseroan membagikan deviden untuk pemegang
sahamnya, walaupun setiap tahun mampu memperoleh (aba.
61
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ib
Atas dasar debt to equity ratio yang dibawah satu, maka dalam aktivitas
usahanya Perseroan tidak mengalami tekanan dari utang pihak ketiga.
Rasio
2014
2015
2016
2017
308.733
351.572
409.383
472.730
558.184
Aset Lancar *)
309.460
352.306
410.185
473.605
559.140
2.108
2.143
2.181
2.223
2.269
434.096
461.569
553.850
713.679
850.348
403.122
864.692
1.418.541
2.132.220
2.982.568
Total Ekuitas*)
7.446.798
7.908.367
8.462.217
9.175.896
10.026.243
Current Ratio
146.77
164.40
188.07
213.07
246.45
146.77
164.40
188.07
213.07
246.45
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
5.83%
5.84%
6.54%
7.78%
8.48%
Berdasarkan gambaran diatas pada tabel diatas, prediksi 5 (lima) tahun ke depan
untuk kondisi melakukan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:
Atas dasar debt to equity ratio yang dibawah satu, maka dalam aktivitas
usahanya Perseroan tidak mengalami tekanan dari utang pihak ketiga.
62
Professional Services in Valnation and Financial Consultaucy
It;
Quick asset ratio juga menunjukan indikasi yang serupa. Kondisi likuiditas
keuangan jauh lebih. baik disbanding dengan kondisi tidak melakukan Rencana
Transaksi
Berdasarkan Return on Equity Ratio, dengan Melakukan Rencana Transaksi
terlihat bahwa Perseroan
mampu menghasHkan laba yang lebih baik
dibandingkan kondisi Tidak Melakukan Rencana Transaksi. Hal ini berakibat
saldo rugi yang diderita Perseroan dapat tertutup dengan laba yang dihasilkan
Perseroan dalam jangka waktu yang lebih pendek, sehingga Perseroan
,memungkinkan dapat melakukan pembagian deviden.
Rencana Transaksi yang berupa akuisisi saham 10M, FAST dan ROT I
diasumsikan terjadi pada tanggal 31 Oesember 2012.
63
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
PROFORMA
Sesudah Rencana
Transaksi
(Diaudit)
2.882.603
13.938.613
16.821.216
271.374.818
6.745.446.398
7.016.821.216
3.341.552
778.217
12.701.447
16.821.216
3.341.552
778.217
7.012.701.447
7.016.821.216
Karena diasumsikan akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI dilakukan pada
tanggal 31 Oesember 20212, maka perhitungan laba rugi Perseroan
dengan Proforma per 31 Oesember 2012 tidak ada perubahan.
4. Analisa Inkremental
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap Rencana Transaksi yang telah kami
lakukan dapat kami sampaikan sebagai berikut
a. Berdasarkan laporan penilaian saham yang telah kami keluarkan, yaitu
laporan File No.:STH-2013-121-A-SF tanggal 11 April 2013, nilai pasar wajar
saham 10M untuk kepemilikan sebesar 40 persen dari saham yang telah
64
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
11::
2013
2014
2015
30.60
32.54
39.05
50.32
59.95
2.75
2.70
2.66
2.61
2.56
27.85
29.84
36.39
47.71
57.39
Perhitungan laba per saham sebelum dan sesudah rencana transaksi dapat
dilihat pada Lampiran A dan B.
65
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
a. Analisa NCF:
(dalam Jutaan Rupiah)
TV
2017
2013
2014
2015
2016
Setelah
Rencana
Transaksi
NCF
39.136
42.841
57.814
63.349
85.457
959.065
Sebelum
Rencana
Transaksi
NCF
4.123
155
197
180
162
4.444
35.013
42.686
57.616
63.169
85.295
954.622
Kenaikan NCF
b. Analisa PVNCF
(dalam jutaan rupiah)
PVNCF
Setelah Rencana Transaksi
703.361
6.460
Kenaikan PV-NCF
696.902
66
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
It;
Rp.
2.622.456.000.000
Rp.
2.120.641.110.000
Rp.
1.988.410.674.700
Rp.
6.731.507.784.700
dimana jumlah ini 530 kali dari jumlah ekuitas Perseroan yang berdasarkan
Laporan Keuangan Perseroan per 31 Oesember
2012
adalah
Rp.12.701.447.575 atau lebih dari 50 persen. Oleh karenanya sesuai dengan
Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor Kep-614/BLl2011 tertanggal
28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan
Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Rencana Transaksi tersebut harus
diumumkan dan baru dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan ("RUPSLB")
67
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Ii:
Melalui akuisisi saham 10M, saham FAST dan saham ROTI diharapkan
dapat menciptakan sinergi dalam bisnis antara Perseroan dan ketiga
perusahaan tersebut, yaitu sinergi antara perdagangan barang konsumsi
dan rite I dengan pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs
media belanja diskon, yang saat ini telah dikembangkan Perseroan
68
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii'
KESIMPULAN AKHIR
Atas dasar analisis transaksi, analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan analisis
kewajaran di atas, kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi berupa rencana
penyertaan pada 738.720 saham 10M atau setara dengan 40% kepemilikan saham
10M, 318.893.400 lembar saham ROTI atau setara dengan 31,50% kepemiikan
saham ROTI dan 165.013.334 lembar saham FAST atau setara dengan 35,84%
kepemilikan saham FAST, dengan dana untuk akusisi sa ham-sa ham tersebut
berasal dari dana internal Perseroan sebagai hasil penerbitan saham dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Oahulu, adalah wajar (fair).
Hormat kami,
KJPP STEFANUS TONNY HARDI & REKAN
PB-1.08.00027
81-S-00003
09/PM/STTO-PIAB/2006
69
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy
Iii
PERNYATAAN PENILAI
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda tangan di
bawah ini menyatakan bahwa:
1. Pernyataan, analisis, opini dan kesimpulan dalam laporan Penilaian ini, sebatas
pengetahuan kami, adalah benar dan akurat.
2. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dinyatakan di dalam Laporan Penilaian ini dibatasi
oleh asumsi dan batasan-batasan yang diungkapkan di dalam Laporan Penilaian, yang
mana merupakan hasil anal isis, opini dan kesimpulan Penilai yang tidak berpihak dan
tidak memiliki benturan kepentingan.
3. Lingkup pekerjaan dan data yang dianalisis telah diungkapkan di dalam Laporan Penilaian
Usaha.
4. Data ekonomi dan industri dalam Laporan Penilaian Usaha berasal dari berbagai sumber
yang diyakini Penilai Usaha dapat dipertanggungjawabkan.
5. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang atau di masa yang akan datang
terhadap saham yang dinilai, maupun memiliki kepentingan pribadi atau keberpihakan
kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap saham yang dinilai.
6. Penunjukan dalam penugasan ini tidak berhubungan dengan opini Penilaian yang telah
disepakati sebelumnya dengan Pemberi Tugas.
7. Biaya jasa profesional tidak dikaitkan dengan besaran opini nilai, pencapaian hasil yang
dinyatakan, atau adanya kondisi yang terjadi kemudian (subsequent event) yang
berhubungan secara langsung dengan penggunaan yang dimaksud.
8. Penilai telah mengikuti persyaratan pendidikan profesional yang ditetapkan/dilaksanakan
oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
9. Penilai memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan properti dan/atau jenis
industri yang dinilai.
10. Penilai telah melaksanakan ruang lingkup sebagai berikut:
- Identifikasi masalah (identifikasi batasan, tujuan dan objek, definisi Penilaian, dan
tanggal Penilaian);
- Pengumpulan data dan wawancara;
- Analisis data;
- Estimasi nilai dengan menggunakan pendekatan Penilaian;
- Penulisan laporan.
11. Penilai atau pelaksana inspeksi (surveyor) telah melakukan inspeksi lapangan yang
merupakan obyek Penilaian.
12. Tidak seorangpun selain yang bertandatangan di bawah ini, yang telah terlibat dalam
pelaksanaan inspeksi, analisis, pembuatan kesimpulan, dan opini sebagaimana yang
dinyatakan dalam laporan Penilaian ini.
13. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dibuat oleh Penilai, serta Laporan Penilaian telah
dibuat dengan memenuhi ketentuan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI), SPI 2007, dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14. Analisis telah dilakukan untuk Tujuan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Penilaian
Usaha.
15. Kami telah melakukan penugasan penilaian profesional sesuai dengan Tanggal Penilaian
(Cut Off Date).
16. Perkiraan Nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan
sebagai kesimpulan Nilai;
17. Kesimpulan Nilai telah sesuai dengan asumsi-asumsi dan kondisi pembatas.
18. Kami bertanggungjawab atas Laporan Penilaian Usaha yang kami lakukan.
.Iij
Pemimpin Rekan :
1.
Tandatangan
Reviewer :
1.
Tandatangan
Penilai :
1.
2.
3.
2
Professional Services in Valuation and Financial Consultancv
Iii
SYARAT-SYARAT PEMBATAS
Penilaian dan Laporan Penilaian bergantung kepada syarat-syarat pembatas sebagai berikut :
1. KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan tidak memperbolehkan penggunaan seluruh,
sebagian ataupun sebagai rujukan dari Laporan Penilaian ini dalam bentuk dokumen,
edaran, pernyataan, referensi ataupun dipublikasikan dalam bentuk apapun juga tanpa ijin
tertulis daii KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan.
2. Informasi yang telah diberikan oleh pihak lain kepada KJPP Stefanus Tonny Hardi &
Rekan seperti yang disebutkan dalam laporan penilaian dianggap layak dan dapat
dipercaya, tetapi KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan tidak bertanggung jawab jika
ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
Informasi yang dinyatakan tanpa menyebutkan sumbernya merupakan hasil penelaahan
kami terhadap data yang ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan dari
instansi pemerintah yang berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa kembali
kebenaran informasi tersebut sepenuhnya berada dipihak klien.
3. Penilaian dan laporan penilaian bersifat rahasia dan hanya ditujukan terbatas untuk klien
yang dimaksud dan penasehat profesionalnya dan disajikan hanya untuk maksud dan
tujuan sesuai dengan yang dicantumkan pada laporan penilaian. KJPP Stefanus Tonny
Hardi & Rekan tidak bertanggung jawab kepada pihak lain selain klien dimaksud. Pihak
lain yang menggunakan laporan ini bertanggung jawab atas segala risiko yang timbul.
4. Nilai yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang
merupakan bag ian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan
tujuan penilaian. Nilai yang digunakan dalam laporan penilaian ini tidak boleh digunakan
untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan.
5. Nilai pasar wajar yang dimaksud mencerminkan nilai yang sesungguhnya tanpa
memperhitungkan adanya kewajiban atas pajak atau biaya-biaya yang terkait dengan
transaksi penjualan. Bisnis yang dinilai berdasarkan asumsi bebas dari segala hipotik,
persengketaan dan premi serta biaya lain yang belum diselesaikan.
lAMPIRAN I
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk
KONDISI TIDAK MElAKUKAN
RENCANA TRANSAKSI
& Rekan
Lampiran: A - 1
PT DYVIACOM INTRABUMJ TBK
LAPORAN POStSI KEUANGAN
1,674,246,055
31-DES-2011
89,814,630
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
385,240,811
1,135,960,810
8,800,000
247,887,804
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak keliga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uangmuka
Biaya dibayar di muka
3,240,102,838
31-DES-2012
1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
693,314,156
246,811,788
53,124,613
113,843,685
242,688,676
20,034,730
10,901,696
274,710,271
16,728,832
5,189,059,164
1,272,748,420
1,609,261,405
2,282,078,445
2,882,603,092
2,500,000,000
1,001,248,978
1,102i653,r~
75,069.755
149,004,914
207,038,222
Asettetap:
Harga perolehan
25,022,782,720
27,860,220,480
24,118,643,601
24,099,550,896
24,143,470,596
Akm. Penyusutan
(12,805,424,861 )
(12,930,110,240)
(9,310,423,748)
(9,821,726,672)
(10,411,895,823)
12,217,357,859
14,930,110,240
14,808,219,853
14,277,824,224
13,731,574,773
Nilai Buku
Aset lain-lain
Tolal Aset TIdak lancar
15,718,606,837
16,032,763,496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
TOTAL ASET
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
1,180,505,014
1,359,421,387
1,359,421,387
845,3 t 1,262
1,444,418,861
2,523,342
376,407,084
131,612;515
35,'500,000
259,905,569
244,311,669
229,006,817
2,'500,000
54,603,362
396,173,291
339,090,909
2,376.559,353
182,952,123
1,388,260,666
1,212,000
1,506,817
259,905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
342,232,484
31,157,512
8,430,654
34,931,409
17,752,200
9,416,125
4,000,180,819
3,641,574.195
3,341,551,514
44,347,534
439,268,772
9,416,125
577,299,337
778,216,998
8,786,439,630
t,31{),411,159
483,616,306
586,715,462
778,216,998
TOTAL LlABIUTAS
9,046,345,199
2,380,090,390
4,483,797,125
4,228,289,657
4,119,768,512
EKUITAS
Modalsaham
Biaya emisi efekekuilas
Defisit
Jumlah Ekuitas
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,813.956,746)
11,861,320,802
46;000,000,000
(2,324,722,452)
(2,8,749,856,022)
14,925,421,526
46,000,000,000
(2,324,.722,452)
(31;686;523,860)
12.008,753,888
46,000,000 ,000
(2,324,722,452)
{31,194,659,622)
12,480,617,926
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575
20,907,666,001
1],30.5,511,916
.16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
2010
2009
2011
2012
PENDAPATAN
15,995,338,387
16,034,920,046
16,425,147,393
18,371,694,219
13,927,640,669
10,685,300,061
11,468,485,228
11,585,076,946
13,614,629,950
8,557,106,714
5,310,038,326
4,566,434,818
4,840,070,447
4,757,064,269
5,370,533,955
61,237,500
4,676,192,272
32,846,000
4,302,430,105
10,162,490
4,264,719,653
55,099,022
3,883,875,058
102,599,487
4,680,259,344
4,737,429,772
4,335,276,105
4,274,882,143
3,938,974,080
4,782,858,831
572,608,554
231,158,713
565,188,304
818,090,189
587,675,124
18,942,152
22,161,773
8,130,960
6,209,990
97,180,359
5,784,560
42,011,627
(15,180,480)
(16,637,324)
(7,118,648)
(3,344,961)
(153,354,357)
(18,430,482)
(200,056,368)
(65,827,765)
(90,693,618)
(238,070,231)
LABABRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
17,871,368
(172,455)
(160,680)
58,161,440
60,708,870
(120,306,177)
(12,450,002)
(370,985,741)
(9,544,712)
(486,996)
55,937,733
(6,652,286)
(10,492,676)
(2,101,124)
(348,058,090)
11,963,910
44,661,927
224,550,464
243,122,623
609,850,231
727,396,571
349,604,893
(164,260,100)
17,448,432
(146,811,668)
(155,813,484)
101,404,278
(54,409,206)
(204,515,880)
33,929,659
(170,586,221)
(329,467,692)
73,935,159
(255,532,533)
(186,808,552)
58,033,308
(128,775,244)
77,738,796
188,713,417
439,264,010
471,864,038
220,829,649
77,738,796
188,713,417
439,264,010
471,864,038
220,829,649
6,300
Pendapatan komprehensillaln
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN
& Rekan
,:
,".
Lampiran: B
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN COMMON SIZE
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
ASET
ASETLANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka
31-0ES-2008
31-DES-2009
31-0ES-2010
31-0ES-2011
31-DES-2012
8.01
15.50
0.52
3.56
4.90
6.58
2.16
2.34
1.50
6.80
0.05
10.22
0.67
0.18
0.19
0.10
4.01
1.50
0.32
0.69
1.45
0.12
0.06
1.31
24.82
7.35
9.76
13.66
17.14
11.96
4.79
6.37
0.46
0.89
1.23
Asel tetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
119.68
{61.25)
58.43
160.99
.<74.72}
86.27
146.24
(56.45)
89.79
144.23
l58.78)
85.45
143.53
(61.90)
81.63
75.18
92.65
90.24
86.34
82.86
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
7.16
8.14
8.08
5.06
8.59
0.02
2.24
0.78
Aset lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTALASET
LlABILITAS DAN EKUITAS
LlABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak bere1asi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa
0.21
1.24
1.41
1.39
0.01
0.32
2.29
1.96
14.41
1.11
8.31
0.01
0.01
0.19
0.05
0.21
0.11
0.06
24.25
21.79
19.87
1.98
0.27
2.66
0.06
3.46
4.63
42.02
7.57
2.93
3.51
4.63
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas
220.01
(11.12)
(152.16)
56.73
265.81
(13.43)
(166.13)
86.25
278.91
(14.10)
(192.01)
72.81
275.30
(13.91)
(186.69)
74.69
273.46
(13.82)
(184.14}
75.51
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
1.24
6.18
42.02
5.59
TOTAL LlABILITAS
EKUITAS
lil
Lampiran: B-2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LABA RUGI KOMPREHENSIF COMMON SIZE
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
2008
2009
2010
2011
2012
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
66.80
71.52
70.53
74.11
61.44
33.20
28.48
29.47
25.89
38.56
0.38
29.23
0.20
26.83
0.06
25.96
0.30
21.14
0.74
33.60
29.62
27.04
26.03
21.44
34.34
3.58
1.44
3.44
4.45
4.22
0.12
0.14
0.05
0.03
0.53
0.04
0.30
0.11
(0.00)
(0.00)
(0.08)
(0.12)
(0.04)
(0.02)
(0.83)
(0.10)
(1.44)
(0.47)
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
BEBAN USAHA
Penjualan
Urn urn dan adrninistrasi
Pendapalan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
0.36
0.38
(0.75)
(0.08)
(2.32)
(0.06)
(0.00)
0.34
(0.04)
(0.06)
(0.01)
(2.18)
0.07
0.27
(0.49)
(1.71)
1.40
1.52
3.71
3.96
2.51
(1.03)
0.11
(0.92)
(0.97)
0.63
(0.34)
(1.25)
0.21
p.04)
(1.79)
0.40
(1.39)
(1.34)
0.42
(0.92)
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.00
Rekan
Lampiran: C - 1
fdalam Rupiah)
31-0ES-2009
1,674,246,055
3,240,102,838
89,814,630 .
31-0ES-2010
31-0ES-2011
31-DES-2012
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
385,240,811
247,887,804
1,135,960,810
8,800,000
1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
16,728,832
693,314,156
246,811,788
53,124,613
113,843,685
242,688,676
20,034,730
10,901,696
274,710,271
5,189,059,164
1,272,748,420
1,609,261,405
2,282,078,445
2,882,603,092
2,500,000,000
1,001,248,978
1,102;653,256
75,069,755
149,004,914
207,038,222
24,118,643,601
12,217,357,859
27,860,220,480
(12,930,110,240)
14,930,110,240
14,808,219,853
24,099,550,896
{9,821,726,672)
14,277,824,224
24,143,470,596
{10,411,895,823)
13,731,574,773
15,718,606,837
16,032,763,496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
1,180,505,014
1,359,421,387
1,359,421,387
845,311,262
1,444,418,861
2,523,342
376,407,084
131,612,515
Aset tetap:
Harga perolehan
Akm, Penyusutan
NHai Buku
25,022,782,720
11 2,805,424,861}
~9,310,423,748l
Asel lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
LlABILITAS DAN EKUITAS
LlABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo selahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa
Tolal Liabilitas Jangka Pendek
35,500,000
259,905,569
244,311,669
229,006,817
2,500,000
54;603,362
396,173,291
339,090,909
2,376,559,353
182,952,123
1,388,260,666
1,212,000
1,506,817
31,157,512
8,430,654
34,931,409
17,752,200
9,416,125
4,000,180,819
3,641,574,195
3,341,5.51,514
342,232,484
44,347,534
439,268,772
9,416,125
577,299,337
778,216,998
1,310,411,159
483,616,306
586,7r5,462
778,216,998
259,905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
8,786,439,630
TOTAL LlABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas
46,000,000,000
(2,324,722,452)
{31,813,956,746)
11,861,320,802
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(28,749,856,022)
14,925,421,526
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,666,523,660)
12,008,753,888
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,194,659,622)
12,480;617,926
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
2008
2009
2010
2011
2012
PENDAPATAN
15,995,338,387
16,034,920,046
16,425,147,393
18,371,694,219
13,927,640,669
10,685,300,061
11,468,485,228
11,585,076,946
13,614,629,950
8,557,106,714
5,310,038,326
4,566,434,818
4,840,010,441
4,151,064,269
5,310,533,955
61,237,500
4,676,192,272
32,846,000
4,302,430,105
10,162,490
4,264,719,653
55,099,022
3,883,875,058
102,599,487
4,680,259,344
4,737,429,772
4,335,276,105
4,274,882,143
3,938,974,080
4,782,858,831
572,608,554
231,158,113
565,188,304
818,090,189
581,615,124
18,942,152
22,161,773
8,130,960
6,209,990
97,180,359
5,784,560
42,011,627
17,871,368
(172,455)
(160,680)
(15,180,480)
(16,637,324)
(7,118,648)
(3,344,961)
(153,354,357)
(18,430,482)
(200,056,368)
(65,827,765)
(90,693,618)
(238,070,231)
LABABRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Jumlah Seban Usaha
LABA (RUGI) USAHA
PENDAPATAN (SEBAN) LAINLAIN
Penghasilan bunga
Penghasilan lain lain
Laba atas selisih kurs val uta asing bersih
Rugi alas selisih kurs valuta asing bersih
Laba penjualan atas asel tetap
Rupa rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Adminislrasi dan provisi
Rupa - rupa biaya
Beban lain Iain
58,161,440
60,708,870
(120,306,177)
(12,450,002)
(370,985,741)
(9,544,712)
(486,996)
55,937,733
(6,652,286)
(10,492,676)
(2,101,124)
(348,058,090)
11,963,910
44,661,927
224,550,464
243,122,623
609,850,231
727,396,571
349,604,893
(164,260,100)
17,448,432
(146,811,668)
(155,813,484)
101,404,278
(54,409,206)
(204,515,880)
33,929,659
(170,586,221 )
(329,467,692)
73,935,159
(255,532,533)
(186,808,552)
58,033,308
(128,775,244)
77,738,796
188,713,417
439,264,010
471,864,038
220,829,649
77,138,196
188,113,411
439,264,010
411,864,038
220,829,649
6,300
2012
ASET
ASETLANCAR
Kasdan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piulang lain-lain
Pihak ketiga
Piulang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka
2013
1.106.627
8.800
1.719.511
2014
5.569.123
5.744.839
5.902.629
561.335
573.532
586.095
599.034
612.362
138.303
202.791
207.689
212.734
217.930
20.035
10.902
132.387
136.005
139.732
143.572
147.526
2.882.603
6.057.747
6.288.333
6.502.639
6.700.179
6.880.448
266.333
326.926
388.857
452.165
516.893
24.143.471
(10.411.896)
13.731.575
20.976.077
(11.014.889)
9.961.189
21.810.474
(11.631.090)
10.179.385
22.665.021
(12.260.895)
10.404.126
207.038
Asettetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
Aset lain-lain
Total Asel Tidak Lancar
TOTAL ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Uabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo seta hun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa
23.540.323
(12.904.714)
10.635.610
24.437.003
(13.562.965)
10.874.038
13.938.613
10.227.521
10.506.310
10.792.983
11.087.775
11.390.932
16.821.216
16.285.268
16.794.643
17.295.622
17.787.954
18.271.379
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.444.419
213.315
217.988
222.801
227.758
232.864
2.523
376.407
131.613
376.407
323.175
376.407
330.254
376.407
337.545
376.407
345.056
376.407
352.791
17.752
9.416
--
17.752
9.416
17.752
9.416
17.752
9.416
2.335.810
2.299.487
2.311.239
2.323.343
778.217
778.217
778.217
778.217
778.217
778.217
4.119.769
3.077.704
3.089.456
EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas
46.000.000
(2.324.722)
(30.973.830)
12.701.448
46.000.000
(2.324.722)
(30.467.714)
13.207.564
16.821.216
16.285.268
17.752
9.416
3.341.552
TOTAL LlABILITAS
5.376.004
2017
2016
5.225.723
16.729
2015
17.752
9.416
2.348.652
778.217
778.217
778.217
778.217
778.217
3.101.560
3.114.027
3.126.869
46.000.000
(2.324.722)
(29.970.091 )
13.705.187
46.000.000
(2.324.722)
(29.481.216)
14.194.062
46.000.000
(2.324.722)
(29.001.351)
14.673.927
46.000.000
(2.324.722)
(28.530.767)
15.144.511
16.794.643
17.295.622
17.787.954
18.271.379
778.217
2012
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapalan operasi lainnya
Beban oparasi lainnya
Jumlah Beban Usaha
2013
2014
13.927.641
14.230.270
14.541.978
14.863.037
15.193.728
15.534.340
B.557.107
5.370.534
(8.743.041)
5.487.229
(8.934.554)
5.607.424
(9.131.812\
5.731.225
19.334.988)
(9.544.259)
5.990.081
102.599
4.680.259
(42.678)
(4.807.851)
(43.613)
(4.939.271)
(44.576)
(5.074.634)
(45.568)
(5.214.057)
.
..
4.782.859
587.675
2017
2016
2015
.
.
4.850.530
.
.
4.982.885
5.858.741
(46.589)
(5.357.663)
5.119.210
5.259.625
..,
5.404.253
'"
636.699
624.539
612.015
599.116
585.829
48.835
49.904
51.006
52.141
53.310
5.785
42.012
Penghasilan bunga
Penghasilan lain lain
Laba atas selisih kurs valuta asing bersih
Rugi atas selisih kurs valula asing bersih
Laba penjualan atas aset tetap
Rupa rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Administrasi dan provisi
Rupa rupa biaya
Seban lain Iain
(3.345)
(200.056)
(65.828)
(5.514)
(5.635)
(5.759)
(5.887)
(6.019)
(84.257)
(86.103)
(88.004)
(89.962)
(91.978)
(238.070)
(40.936)
(41.833\"
(42.756)
143.708)
(44.688)
349.605
595.763
582.707
569.259
555.408
541.141
(186.809)
58.033
(128.775)
(148.941)
59.294
(89.646)
(145.677)
60.593
(850841
(142.315)
61.931
(80.384)
(138.852)
63,309
(75.543)
(135.285)
64.728
aO.557)
220.830
506.116
497.623
488.875
479.865
470.584
506.116
497.623
488.875
479.865
470.584
(16.637)
220.830
Description
2016
2015
2014
VALUE
2017
506,116
497,623
488,875
479,865
470,584
602,993
616,201
629,806
643,818
658,251
4,135
4,226
4,319
4,415
4,514
Ditambah:
Penyusutan
Bunga (setelah pajak)
Dikurangi:
Perubahan Modal Kerja (diluar
kas dan setara kas)
(98,112)
(68,553)
(9,084)
(9,356)
(9,637)
(59,294)
(60,593)
(61,931)
(63,309)
(64,728)
(834,397)
(854,547)
(875,302)
(896,680)
Capex
3,167,393
4,123,231
154,508
197,438
180,131
162,305
13.38%
0.881997572
3,636,680
4.0%
4,443,573
0.7779197
0.6861233
0.6051591
0.5337488
0.5337488
120,194
135,467
109,008
86,630
2,371,752
Nitai kini Arus Kas Bersih (PV NCF) per 31 Desember 2012
6,459,731
&
Rekan
lampiran: F
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR
=1...._ _ _ _1_3._61_%....01
WACC
38_%....
= liooo-_ _ _1_3._
01
WE
0.96
WD
0.04
1.00
=
=
=
10.08%
8.80%
2.00%
=
=
6.40%
1.05
lAMPIRAN II
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk
KONDISI MElAKUKAN
RENCANA TRANSAKSI
& Rekan
Lampiran: A - 1
31-DES-2008
31-DES-2009
31-DES-2010
31-DES-2011
31-DES-2012
ASH
ASHlANCAR
1,674,246,055
3.240,102,838
89,814,630
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
633,128,615
1,135,960,810
8,800,000
1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
16,728,832
693,314,156
246,811,788
53.124,613
113,843,685
242,688.676
20.034,730
10,901,696
274.710,271
5,189.059,164
1,272,748.420
1,609,261.405
2282,078,445
2,882,603,092
2,500,000,000
1,001,248,978
1,102,653,256
75,069,755
149,004,914
207,038,222
25,022,782,720
(12,805,424,861)
12,217,357,859
27,860.220,480
(12,930,110.240)
14,930,110,240
24,118,643,601
(9,310,423,748)
14,808,219,853
24,099.550,896
(9,821,726,672)
14,277,824.224
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
24,143,470,596
(10,411,895,823)
13,731,574,773
Aset lain-Iain-investasi
Total Aset Tidak
lancar
TOTAL ASET
15,718,606,837
16,032,763.496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
1,180,505,014
1.359,421.387
1,359,421,387
845,311,262
1,444.418,861
2,523,342
376,407,084
131,612,515
35,500,000
259,905,569
Utang pajak
Slaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu -
244,311,669
229,006,817
2,500,000
54,603,362
396,173.291
339,090,909
2,376,559,353
182,952,123
1,388.260,666
1,212,000
1,506,817
31,157,512
8,430,654
34,931,409
17,752,200
9,416,125
4,000,180,819
3:641,574,195
3,341,551,514
342,232,484
44,347,534
439,268,772
9,416,125
577,299,337
778,216,998
titang sewa
Total Liabilitas Jangka Pendek
259_905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
8,786,439,630
1,310,411,159
483,616,306
586,715.462
778.216,998
TOTAL LlABILITAS
9,046,345,199
2,380,090,390
4,483,797,125
4,228,289,657
4,119,768,512
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,813,956,746)
11,861,320,802
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(28,749,858,022)
14,925,421,526
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,666.523,6601
12,008,753,888
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,194,659,622)
12,480,617,926
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575
20,907,666,001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuiias
TOTAL LlABlllTAS DAN
EKUITAS
2008
2009
2010
2011
2012
PENDAPATAN
15.995.338.387
16.034.920.046
16.425.147.393
18.371.694.219
10.685.300.061
11.468.485.228
11.585.076.946
13.614.629.950
8.557.106.714
5.310.038.326
4.566.434.818
4.840.070.447
4.757.064.269
5.370.533.955
61.237.500
4.676.192.272
32.846.000
4.302.430.105
10.162.490
4.264.719.653
55.099.022
3.883.875.058
102.599.487
4.680.259.344
4.737.429.772
4.335.276.105
4.274.882.143
3.938.974.080
4.782.858.831
572.608.554
231.158.713
565.188.304
818.090.189
587.675.124
18.942.152
22.161.773
B.130.960
6.209.990
97.180.359
5.784.560
42.011.627
(15.180.480)
(16.637.324)
LABA BRUTO
BEBANUSAHA
Penjualan
Umum dan admlnistrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Jumlah Beban Usaha
LABA (RUGI) USAHA
13.927.640.669
17.871.368
58.161.440
60.708.870
(120.306.177)
(12.450.002)
(370.985.741)
(172.455)
6.300
(160.680)
(9.544.712)
(486.996)
55.937.733
(6.652.286)
(10.492.676)
(2.101.124)
(7.118.648)
(3.344.961)
(153.354.357)
(18.430.482)
(200.056.368)
(65.827.765)
(90.693.618)
(238.070.231)
(348.058.090)
11.963.910
44.661.927
224.550.464
243.122.623
609.850.231
727.396.571
349.604.893
(164.260.100)
17.448.432
(146.811.668)
(155.813.484)
101.404.278
(54.409.206)
(204.515.880)
33.929.659
(170.586.221)
(329.467.692)
73.935.159
(255.532.533)
(186.80B.552)
58.033.308
(128.775.244)
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
& Rekan
Lampiran: B-1
ASET
ASETLANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka
31-DES-2008
31-DES-2669
31-DES-2616
8.01
15.50
31-DES-2611
%
31-DES-2612
%
0.52
3.56
4.90
6.58
2.16
3.84
6.80
0.05
10.22
0.67
0.18
0.19
0.10
4.-01
1.50
0.32
0.69
1.45
0.12
0.06
1.31
24.82
7.35
9.76
13.66
17.14
11.96
4.79
6.37
0.46
0.89
1.23
119.68
.(61.25)
58.43
160.99
(74.72)
86.27
146.24
(56.45)
89.79
144.23
.(58.78)
85.45
143.53
{61.90)
81:63
75.18
92:65
90.24
86.34
82.86
100.00
100.00
tOO. 00
100.00
100.00
7.16
8.14
8.08
5.06
8.59
0.02
2.24
0.78
Asel tetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
NilaiBuku
Aset lain-iain-investasi
Total Aset Tidak Lancar
TOTALASET
L1ABILITAS DAN EKUITAS
L1ABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utangsewa
Totalliabilitas Jangka Pendek
L1ABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pada pihak yg mempunyai hubungan fslimewa
liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bag ian yang jatuh waktu satu tahun
liabilitas diestimasiatas imbalan karyawanpaska kerja
Totalliabilitas Jangka Panjang
0.21
1.24
1.41
1.39
0.01
0.32
2.29
1.96
14.41
1.11
8.31
0.D1
0.01
0.19
0.05
0.21
0.11
0.06
24.25
21.79
19.87
1.98
0.27
2.66
0.06
3.46
4.63
7.57
2.93
3.51
4.63
1.24
6.18
42.02
5:59
42.02
TOTAL L1ABILITAS
EKUITAS
Modalsaham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas
220.01
(11.12)
(152.16)
56.73
265.81
(13.43)
(166.13)
86.25
278.91
(14.10)
(192.01)
72.81
275.30
(13.91)
(186.69)
74.69
273.46
(13.82)
(184.14)
75.51
100.60
1.00.06
100.00
100.06
106.00
Iii
Lampiran: B 2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LABA RUGI KOMPREHENSIF COMMON SIZE
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAMPAI 2012
2008
2009
2010
2011
2012
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
66.80
71.52
70.53
74.11
61.44
33.20
28.48
29.47
25.89
38.56
0.38
29.23
0.20
26.83
0.06
25.96
0.30
21.14
0.74
33.60
29.62
27.04
26.03
21.44
34.34
3.58
1.44
3.44
4.45
4.22
0.12
0.14
0.05
0.03
0.53
0.04
0.30
0.11
(0.00)
(0.00)
(0.08)
(0.12)
(0.04)
(0.02)
(0.83)
(0.10)
(1.44)
(0.47)
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
0.36
0.38
(0.75)
(0.08)
(2.32)
(0.06)
(0.00)
0.34
(0.04)
(0.06)
(0.01)
{2.18~
0.07
0.27
(0.49~
(1.71)
1.40
1.52
3.71
3.96
2.51
(1.03)
0.11
(0.92)
(0.97)
0.63
(0.34)
(1.25)
0.21
(1.04)
(1.79)
0.40
{1.39)
(1.34)
0.42
(0.92)
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.49
1.18
2.67
2.57
1.59
0.00
1,674,246,055
3,240,102,838
(dalam Rupiah)
31DES2009
31DES2010
31DES-2011
31DES2012
89,814,630
586,612,815
817,954,351
1,106,626,860
374,308,636
633,128,615
1,135,960,810
8,800,000
1,719,510,974
115,310,998
28,864,502
32,349,995
16,728,832
693,314,156
246,811,788
53,124,613
113,843,685
242,688,676
20,034,730
10,901,696
274,710,271
5,189,059,164
1,272,748,420
1,609,261,405
2,282,078,445
2,882,603,092
2,500,000,000
1,001,248,978
1,102,653,256
75,069,755
149,004,914
207,038,222
Ase! !elap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
25,022,782,720
(12,805,424,861 )
12,217,357,859
27,860,220,480
(12,930,110,240)
14,930,110,240
24,118,643,601
(9,310,423,748)
14,808,219,853
24,099,550,896
(9,821,726,672)
14,277,824,224
24,143,470,596
(10,411,895,823)
13,731,574,773
15,718,606,837
16,032,763,496
14,883,289,608
14,426,829,138
13,938,612,995
20.907,666,001
17.305,511,916
16.492.551.013
16.708.907.583
16.821.216.087
1,180,505,014
1,359,421,387
1,359,421,387
845,311,262
1.444,418,861
2,523,342
376,407,084
131,612,515
Aset lainlaininveslasi
Tolal Asel Tidak Lancar
TOTAL ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Ulang pihak pihak berelasi
Ulang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Ulang lainlain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Uabilitas imbalan kerja jangka pendek
Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu
utang sewa
Tolalliabilitas Jangka Pendek
35,500,000
259,905,569
244,311,669
229,006,817
2,500,000
54,603,362
396,173,291
339,090,909
2,376,559,353
182,952,123
1,388,260,666
1,212,000
1,506,817
31,157,512
8,430,654
34,931,409
17,752,200
9,416,125
4,000,180,819
3,641,574,195
3,341,551,514
342,232,484
44,347,534
439,268,772
9,416,125
577,299,337
778,216,998
1,310,411,159
483,616,306
586,715,462
778,216,998
259,905,569
1,069,679,231
8,786,439,630
968,178,675
8,786,439,630
TOTAL LlABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,813,956,746)
11,861,320,802
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(28,749,856,022)
14,925,421,526
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,666,523,660)
12,008,753,888
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,194,659,622)
12,480,617,926
46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575
20.907,666.001
17,305,511,916
16,492,551,013
16,708,907,583
16,821,216,087
Rekan
lampiran: C 2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
NORMAlISASllABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAl31 DES EMBER 2008 SAM PAl 2012
2008
2009
2010
2011
2012
PENDAPATAN
15.995.338.387
16.034.920.046
16.425.147.393
18.371.694.219
13.927.640.669
10.685.300.061
11.468.485.228
11.585.076.946
13.614.629.950
8.557.106.714
5.310.038.326
4.566.434.818
4.840.070.447
4.757.064.269
5.370.533.955
61.237.500
4.676.192.272
32.846.000
4.302.430.105
10.162.490
4.264.719.653
55.099.022
3.883.875.058
102.599.487
4.680.259.344
4.737.429.772
4.335.276.105
4.274.882.143
3.938.974.080
4.782.858.831
572.608.554
231.158.713
565.188.304
818.090.189
587.675.124
18.942.152
22.161.773
8.130.960
6.209.990
97.180.359
5.784.560
42.011.627
17.871.368
(172.455)
(160.680)
(15.180.480)
(16.637.324)
(7.118.648)
(3.344.961)
(153.354.357)
(18.430.482)
(200.056.368)
(65.827.765)
(90.693.618)
(238.070.231)
LABABRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
58.161.440
60.708.870
(120.306.177)
(12.450.002)
(370.985.741)
(9.544.712)
(486.996)
55.937.733
(6.652.286)
(10.492.676)
(2.101.124)
(348.058.090)
11.963.910
44.661.927
224.550.464
243.122.623
609.850.231
727.396.571
349.604.893
(164.260.100)
17.448.432
(146.811.668)
(155.813.484)
101.404.278
(54.409.206)
(204.515.880)
33.929.659
(170.586.221)
(329.467.692)
73.935.159
(255.532.533)
(186.808.552)
58.033.308
(128.775.244)
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
77.738.796
188.713.417
439.264.010
471.864.038
220.829.649
6.300
2012
ASET
ASETLANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piulang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka
Total Ase! Lanear
2013
Asettetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
2017
269.598.842
308.732.968
351.571.581
409.382.946
472.729.735
558.184.021
8.800
1.719.511
561.335
447.225
491.948
541.143
595.257
16.729
40.616
152,145
165.909
180.262
195.917
20.035
10.902
125.373
134.255
143.806
154.079
165.134
271.374.8111
309.460.292
352.305.807
410.184.608
473.605.219
559.140.329
2016
2015
2014
207.038
253.274
304.134
360.080
19.943.544
(11.399.313)
8.544.232
21.366.908
(11.968.253)
9.398.655
24.143.471
(10.411.896)
13.731.575
18.849.578
(10.882.094)
7.767.483
421.620
22.932.607
(12.594.087)
10.338.520
489.315
24.654.877
(13.282.505)
11.372.372
Ase! lain~ain-investasi
6.731.507.785
7.132.203.252
7.550.134.021
8.045.232.472
8.694.531.217
6.745.446.398
7.140.224.010
7.558.982.387
8.054.991.206
8.705.291.357
9.470.150.159
TOTAL ASET
7.016.821.216
7.449.684.301
7.911.288.194
8.465.175.815
9.178.896.577
10.029.290.487
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.359.421
1.444.419
109.966
120.963
133.059
146.365
161.001
2.523
376.407
131.613
17.752
9.416
3.341.552
778.217
376.407
376.407
235.497
259.046
17.752
9.416
17.752
9.416
2.108.460
778.217
778.217
4.119.769
376.407
284.951
17.752
9.416
2.143.006
2.181.007
778.217
778.217
9.458.288.472
376.407
313.446
376.407
344.791
17.752
9.416
17.752
9.416
2.222.808
778.217
-
2.268.789
778.217
-
778.217
778.217
778.217
778.217
778.217
2.886.677
2.921.223
2.959.224
3.001.025
3.047.006
EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuilas
DeflSit
Jumlah Ekurtas
7.046.000.000
(2.324.722)
(30.973.830)
7.012.701.448
7.046.000.000
(2.324.722)
403.122.347
7.446.797.625
7.046.000.000
(2.324.722)
884.691.693
7.908.366.971
7.046.000.000
(2.324.722)
1.418.541.313
8.462.216.591
7.046.000.000
(2.324.722)
2.132.220.274
9.175.895.552
7.046.000.000
(2.324.722)
2.982.568.204
10.026.243A81
7.016.821.216
7.449.684.301
7.911.288.194
8.465.175.815
9.178.896.577
10.029.290.487
& Rekan
lampiran: D - 2
2012
2013
2014
2015
2016
2017 _ _
13.927.641
11.096405
1:.206.045
13426.650
14,769.315
16,:46.246
5.557,107
5.370.534
f4,507.120}
6,:559.285
(4.957.S32)
7.248.213
(5.453.615i
7.973,035
(5.998.977)
$,770.338
(6,598,874}
;02.599
4,680,259
{B1.743)
{4,553.143)
i89.917)
(4,875,710)
(98.909)
i5.2Z::.568 I
{iDS,anO)
(5,595.669';
i11S,G80)
[5.997.131 )
4,782,8:59
14,634.6$6)
14.965.627)
(5.321.4771
(5.704.469)
:6.116.8101
587.CIS
1.%4.399
2,262,587
2.651.558
3.(:65,870
3.530.562
2.5.0S0
41.888
46.077
50.685
55.753
i2.565)
(2,93:2)
(3,225)
(3.M7)
(3.902)
f72.27:)
{79.499)
551.832.490
{-87.9~
551.795.844
711.348.252
711,307.941
{96,_i93,
847.665.571
547.621.223
554.447.402
7J4,373,S10
851.151,790
PENOAPATAN
iBESAN POKOK PENOAPA TAN
BEBANUSAHA
Penjua:;an
Umum -dan adrrri:";istrasi
9:647.372
5.785
PenghasHan bung8
42.D12
(-1"6,637)
asenetap
i3.34o;
(200.(56)
(65.528)
{'6.5J'01}
C38,0701
432J3OS.8'57
432.57.570
349505
434.530.969
462,08:'0,804
(186:809)
(4'81.028)
{562,318)
58.. 033
46.236
,434.792)
50.860
55.946
.61.540
67._694
{511.458)
{5,977821
[694.849'
{SC3,860,
H2S.?7S)
120';830
459,,831.532
459.798.:217
4S4J)S,~77
(653.728)
(756.390)
{87t555)
461.569.346
553849,620
713.678.961
850,347.929
461 ;569.346
553.849.620
713.678.961
850.341.929
:20.830
elle"
, e;,ee ;e' " It' "Ton eee"cf'f'ec~a' ;c,
~" c" JtJW.CgLee_ e ,ec~ ;ceim'lJJ c~i1:
C,
lampiran :E
DeSCription
2014
2016
2015
VALUE
2017
434.096.177
461.569.346
553.849.620
713.678.961
850.347.929
470.199
517.218
568.940
625.834
688.418
1.999
2.199
2.419
2.660
2.926
(34.842)
Ditambah:
Penyusutan
Bunga (setelah pajak)
Oikurangi:
Perubahan Modal Kerja (diluar
kas dan setara kas)
Penurunan (kenaikan) aset pajak tangguhan
Capex
(184.439)
27.644
(29.436)
(32.021)
(46.236)
(50.860)
(55.946)
(61.540)
(67.694)
(1.293.967)
(1.423.363)
(1.565.700)
(1.722.270)
(417.930.769)
(495.098.450)
(649.298.745)
(763.757.255)
5.493.893
Perubahan investasi
(400.695.468)
39.136.125
42.840.812
57.813.783
63.349.450
85.457.212
4.0%
13.38%
0.881997572
34.517.967
I
I
959.065.321
0.7779197
0.6861233
0.6051591
0.5337488
0.5337488
33.326.712
39.667.384
38.336.495
45.612.688
511.900.007
Nilai kini Arus Kas Bersin (PV NCF) per 31 Oesember 2012
703.361.253
lampiran : F
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR
Cost Of Equity = Tingkat bunga tanpa resiko + beta (
Equity risk premium) - Default Spread
WACC
WE
0.96
WD
0.04
1.00
1_3._6_1%....
01
11-1_ _ _ _
1_3._38_%_0
1 1 - 1_ _ _ _
=
=
10.08%
8.80%
2.00%
6.40%
1.05