Anda di halaman 1dari 96

Kantor Jasa Penilai Publik

Registered Public Valuers for Property & Business Valuation

Graha 8TH
JI. Mandala Raya No. 20, Tomang
Jakarta Sara! 11440
Tel: 021 - 563 7373 (Hunting)
Fax: 021 - 563 6404
Email: steftonhardi@indosat.netid
kjppsth@yahoo.com
Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007
Sidang Jasa : Penilaian Properti & Sisnis

PENDAPAT KEWAJARAN

AT AS RENCANA PENYERTAAN SAHAM


PT INDOMARCO PRISMATAMA
DAN AKUISISI SAHAM
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. &
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk.
PER 31 DESEMBER 2012

Professional Services In Valuation and Financial Consultancy

Kantor Jasa Penilai Publik

Tonny
Registered Public Valuers for Property & Business Valuation

Jakarta, 19 April 2011

Graha 8TH
JI. Mandala Raya No. 20, Tomang
Jakarta Barat 11440
Tel: 021 - 563 7373 (Hunting)
Fax: 021 - 563 6404
Email: steftonhardi@indosat.neUd
kjppsth@yahoo.com
Izin Usaha KJPP : No. 2.08.0007
Bidang Jasa : Penilaian Properti & Bisnis

Kepada Yth

Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Sa ham


PT Dyviacom Intrabumi Tbk
Wisma Achilles, Lantai 4
JI. Panjang No. 29 , Kedoya Selatan
Jakarta 11510

Oengan hormat,

Ref

File No. STH-2013-121-B-LF


Penilaian Kewajaran Atas Rencana Penyertaan Saham PT Indomarco
Prismatama, dan Akuisisi Saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan
PT Fast Food Indonesia Tbk.

Menindak lanjuti Surat Perjanjian Kerja No. STH-048/PR.003/SG/I/2013, kami


sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Izin Usaha Kantor Penilai
Publik No.2.08.0007 dan Surat Izin Penilai Publik No.PB-1.08.00027 yang
dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia serta Surat Tanda Terdaftar
Profesi Penunjang Pasar Modal NO.09/PM/STTO-P/A-B/2006 yang dikeluarkan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan=("Bapepam dan LK"l,
yang sejak tanggal 31 Oesember 2012, seluruh fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan terkait dengan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar
Modal yang pengelolaannya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
("OJK"), telah melakukan analisa kewajaran atas rencana PT Dyviacom Intrabumi
Tbk ("Perseroan") untuk :
a.

Melakukan penyertaan saham pada PT Indomarco Prismatama ("10M")


sebanyak 738.720.000 lembar saham yang berasal dari saham yang masih
dalam portepel dengan nilai akuisisi sebesar Rp. 2.622.456.000.000,-

b.

Mengakuisisi saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ("ROTI") sebanyak


318.893.400 lembar saham atau setara dengan 31,50% kepemilikan saham
ROTI yang dimiliki oleh Treasure East Investment Limited dengan nilai
akuisisi sebesar Rp. 2.120.641.110.000,-

c.

Mengakuisisi saham PT Fast Food Indonesia Tbk ("FAST") sebanyak


165.013.334 lembar saham atau setara dengan 35,84% kepemilikan saham
FAST yang dimiliki oleh PT Megah Eraraharja dengan nilai akuisisi sebesar
Rp.1.988.410.674.700,-

Professional Services In Valuation and Financial Consultancy

Ib

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

Untuk selanjutnya seluruh transaksi penyertaan dan akusisi saham tersebut diatas
disebut "Rencana Transaksi". Rencana Transaksi ini harus diumumkan kepada
publik dan akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dar; pemegang sa ham
Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Rencana Transaksi, merupakan
transaksi material sebagaimana didefinisikan
dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-614/BLl2011 tertanggal
28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama dimana nitai dari Rencana Transaksi adalah sebesar
Rp 6.731.507.784.700 atau 530 kali dari ekuitas Perseroan atau lebih dari 50
persen dari jumlah ekuitas Perseroan, berdasarkan laporan keuangan Perseroan
untuk periode yang berakhir pada tanggal31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja tanggal 26 Maret 2013
dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan total ekuitas Perseroan sebesar
Rp.12.701.447.575. Oleh karenanya Rencana Transaksi tersebut harus diumumkan
kepada publik dan akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pemegang
saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB),
sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2.
Oleh karena itu, penilaian atas kewajaran Rencana Transaksi ini diperlukan dalam
rangka memenuhi ketentuan sesuai dengan Peraturan IX.E.2 tersebut.
Dalam melakukan penitaian kewajaran ini kami berpedoman pada Standar Penilaian
Indonesia (SPI) 2007 dan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep196/BLl2012 tertanggal 19 April 2012 ("Peraturan VIII.C.3") tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian Laporan Penjlaian Usaha di Pasar Modal.
Pelaksanaan penilaian kewajaran Rencana Transaksi ini sebagai realisasi dari
penugasan untuk melakukan penilaian kewajaran dari PT Dyviacom Intrabumi Tbk
sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. STH-048/PR003/SG/1/2013 tanggal 14
Februari 2013. Adapun identitas Jengkap dari pemberi tugas, yaitu Perseroan,
adalah sebagai berikut :
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
Wisma Achilles, Lantai 4
JI. Panjang No. 29 , Kedoya Selatan
Jakarta 11510
021 - 5694 9393
021 - 56949339
Penyedia jasa akses internet dan jasa
teknologi informasi lainnya

Pemberi tugas
Alamat

Telpon
Fax
Bidang usaha

PROSES PENILAIAN

Untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran Rencana Transaksi tersebut,


sebagai penitai independen kami telah mempelajari, mempertimbangkan, mengacu
atau melaksanakan prosedur atas hal-hal sebagai berikut :

2
Professional Services in Valnation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefan us TonnyHardi&Rekan

OraftPerjanjian Pemesanan Saham Bersyarat pada PT Indomarco


Prismatama ("10M") sebanyak 738.720.000 saham atau setara dengan 40 %
kepemilikan saham 10M antara Perseroan dengan PT Indomarco Perdana, PT
Lentera Bumi Mas, Sinarman Jonathan dan PT Indomarco Prismatama.

Draft Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST sebanyak 165.013.334


lembar saham atau setara dengan 35,84% kepemilikan saham FAST antara
Perseroan dengan PT Megah Eraraharja.

Draft Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham ROTI sebanyak 318.893.400


lembar saham atau setara dengan 31,50% kepemilikan saham ROTI antara
Perseroan dengan Treasure East Investment Limited.

Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal
31 Oesember 2008 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja dengan opini wajar tanpa pengecua/ian

Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal
31 Oesember 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja dengan opini wajar tanpa pengecualian

Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Oesember 2010 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian

Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pad a tanggal
31 Oesember 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian

Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Oesember 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian

Laporan Keuangan Proforma Perseroan per 31 Oesember 2012 yang disajikan


oleh manajemen Perseroan

Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun 2010 dan 2011

Laporan keuangan 10M per 31 Oesember 2008 sampai dengan 2012 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

Laporan Penilaian Saham 10M per tanggal 31 Oesember 2012 yang kami
lakukan dengan laporan File No.STH-2013-121-A-LF tanggal 11 April 2013

Proyeksi Keuangan Perseroan untuk periode 2013- 2017 untuk kondisi tidak
melakukan Rencana Transaksi berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh
manajemen Perseroan.

Proyeksi Keuangan Perseroan untuk periode 2013-2017 untuk kondisi


melakukan Rencana Transaksi berikut asumsi dasarnya yang dipersiapkan oleh
manajemen Perseroan.

Proyeksi Keuangan 10M untuk periode 2013-2017 berikut asumsi dasarnya yang
dipersiapkan oleh manajemen 10M

3
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus "fonny Hardi & Rekan

Proyeksi Keuangan FAST untuk periode 2013-2017 berikut asumsi dasarnya


yang dipersiapkan oleh manajemen Perseroan

Proyeksi Keuangan ROTI untuk periode 2013-2017 berikut asumsi dasarnya


yang dipersiapkan oleh manajemen Perseroan

Draft Prospektus Rencana Penerbitan Sa ham dengan Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu (HMETD)

Surat Pernyataan Manajemen Perseroan (Management Representation Letter)


berkaitan dengan penilaian kewajaran Rencana Transaksi

Wawancara dan diskusi dengan manajemen Perseroan sehubungan dengan


Rencana Transaksi

Review atas data dan informasi yang kami peroleh yang berkaitan Rencana
Transaksi tersebut yang kami anggap relevan.

ASUMSI ASUMSI PENTING

Dalam menyusun pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi kami menggunakan


beberapa asumsi antara lain :
a. Pendapat kewajaran ini disusun berdasarkan pad a prinsip integritas informasi
dan data. Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami melandaskan dan
berdasarkan pada informasi dan data yang telah diberikan oleh Manajemen
Perseroan. Disamping itu, penyusunan pendapat kewajaran ini juga
dilandaskan pada asumsi bahwa manajemen Perseroan akan melaksanakan
Rencana Transaksi berdasarkan asumsi-asumsi antara Perseroan dengan
pihak-pihak yang bersangkutan sebagaimana telah diungkapkan manajemen
Perseroan kepada kami.
b. Kami menganggap bahwa semua informasi dan data dari Manajemen tersebut
di atas adalah benar, lengkap dan dapat diandalkan dan tidak ada yang tidak
terungkap yang akan mempengaruhi pendapat atas kewajaran.
c. Kami juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen (management
representation letter) bahwa manajemen telah menyampaikan seluruh informasi
penting dan relevan dengan Rencana Transaksi sepanjang pengetahuan
manajeman Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan
dapat menyesatkan.
d. Kami tidak melakukan penyelidikan atau evaluasi atas keabsahan Rencana
Transaksi tersebut dari segi hukum dan implikasi aspek perpajakan.

4
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

URAIAN SINGKAT PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DENGAN RENCANA


TRANSAKSI YAITU PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk ("PERSEROAN"), PT
INDOMARCO PRISMATAMA ("IDM"), PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
("FAST") DAN PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ("ROTI").
URAIAN SINGKAT PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk ("PERSEROAN")
Pendirian

PT Dyviacom Intrabumi Tbk.{"Perseroan") didirikan berdasarkan Akte Notaris Siti


Pertiwi Henny Singgih SH No. 107 tanggal 16 November 1995, dan telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C217.065.HT.01.01.Th.95 tanggal 26 Desember 1995 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.25 Tambahan No. 3127 tanggal 26 Maret
1996.
Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan Akta Notaris Fathiah Helmi SH No.100 tanggal 27 April 2012. mengenai
Pengesahan laporan keuangan, dan laporan pengawasan dewan komisaris tahun
buku 2011, dan penunjukkan Akuntan public Independen untuk mengaudit laporan
keuangan tahun 2012,dan Perubahan Direksi dan Komisaris.
Pada tanggal 21 November 2000 Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari
Ketua BAPEPAM-LK melalui surat No. S-3884/PM/2000 untuk melakukan
penawaran umum perdana sebanyak 64.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp.250,- per lembar saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia
(dahulu Bursa Efek Jakarta), dengan harga penawaran Rp. 250,- per saham dan
mencatatkan seluruh saham perusahaan sebanyak 184.000.000 saham pad a Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember 2000.
Namun, setelah tanggal penilaian, Anggaran Dasar Perseroan kembali akan
mengalami perubahan sebagaimana termaktub dalam Resume HasH Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 35/KetlNotllV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat
dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, peningkatan modal dasar
Perseroan, dan perubahan susunan Direksi Perseroan.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha


perdagangan umum, keagenan, dan perwakilan .

Perseroan meliputi

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas perseroan dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Berusaha dalam bidang elektronika yakni penjualan mesin-mesin komputer
beserta peralatan -peralatan dan perlengkapan-perlengkapan, serta
memberikan jasa dan pelayanan antara lain jasa dan penanganan mesin-

5
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

mesin komputer(hardware), penyusunan data.,.data dan paket program


komputer(software), menyediakan training komputer ; perbaikan dan
perawatan (repair dan service) mesin-mesin komputer, menyediakan jasa
jaringan internet, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
b. Berusaha dalam bidang industri khususnya industri yang berkaitan dengan
sub a tersebut diatas
c. Menerima pengangkatan sebagai agen, agen tunggal, distributor, grossir,
leveransir dan supplier dari berbagai macam barang dagangan untuk
perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Berusaha dalam bidang perwakilan (representative) dari berbagai perusahaanperusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri, kecuali perwakilan biro
perjalanan.
Namun berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.
35/KetlNotllV/2013 tanggat 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi,

S.H., terdapat perubahan pad a kegiatan usaha Perseroan, sehingga kegiatan usaha
Perseroan adalah berusaha dalam bidang Perdagangan umum, keagenan,
perwakilan
1. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk ekspor(toserba/swalayan),
impor,
perdagangan
supermarketlhypermart
memperdagangkan barang-barang keperluan sehari-hari termasuk tetapi
tidak terbatas pad a alat-alat rumah tangga, kebutuhan sandang pangan,
serta:
ekspor-impor dan perdagangan makanan dan minuman, perdagangan
bumbu makanan dan penyedap rasa, saus kecap, sambal, perdagangan
obat-obatan tradisional, perdagangan farmasi dan obat-obatan,
perdagangan hasil perkebunan, perdagangan bahan baku dan hasil
pertanian perdagangan besar lokal;
bertindak sebagai agen grosir, supplier, waralaba, dan komision house
serta kegiatan usaha yang terkait;
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estat dan property;
perdagangan dan ekspor-impor antar pulau/daerah serta tokal, untuk
barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain;
distributor dan sebagai perwakilan badan-badan
perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri;

dan perusahaan-

berusaha dalam bidang elektronika yakni penjualan mesin-mesin


komputer berserta peralatan-peralatan dan perlengkapan-perlengkapan,
serta memberikan jasa dan pelayanan antara lain jasa memberikan jasa
dan pelayanan penanganan mesin-mesin computer (hardware),
penyusunan data-data dan paket program komputer (software),
6
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

menyediakan training komputer, perbaikandan perawatan (repair dan


service) mesin-mesin computer, menyediakan jasa jaringan internet;
b. Menerima pengangkatan sebagai agen, agen tunggal, distributor, grossir,
leveransir dan supplier dari berbagai macam barang dagangan untuk
perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
c. Berusaha dalam bidang perwakilan (representative) dari berbagai
perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri, kecuali
perwakilan biro perjalanan.
d. Mendirikan dan/atau ikut serta dalam perusahaan-perusahaan dan badan
hokum atau badan usaha lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri
dalam bentuk penyertaan saham atau modal, sesuai dengan tujuan
Perseroan.

Modal Dasar dan Kepemilikan Saham


Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, struktur permodalan dan pemegang
saham terkini Perseroan adalah sebagai berikut:
Jumlah
Saham
736.000.000
Modal Dasar
184.000.000
Modal Ditempatkan
184.000.000
Modal Disetor
Nilai nominal setiap lembar saham
Struktur Modal

Nilai (Rp.)
184.000.000.000
46.000.000.000
46.000.000.000
250

Namun berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.
35/KetlNotlIV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi,
S.H., terdapat penambahan modal dasar Perseroan menjadi sebagai berikut:
Jumlah
Saham
40.000.000.000
Modal Dasar
Nilai nominal setiap lembar saham
Struktur Modal

Nilai (Rp.)
10.000.000.000.000
250

Rincian pemegang saham Perseroan dan kepemilikan sahamnya pad a tanggal 31


Desember 2012 adalah sebagai berikut:
No.
1.
2.

Nama
PT Philadel Terra
Lestari
Masyarakat
Total

Jumlah
Lembar Saham
133.301.000

33.325.250.000

72,45

50.699.000
184.000.000

12.674.750.000
46.000.000.000

27,55
100

Nilai (Rp.)

7
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Pengurus Perseroan
Susunan Direksi dan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Susunan Dewan Komisaris


Berdasarkan Akta Pemyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
No. 54, tanggal 17 Juni 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta ("Akta No. 54/2011 "), susunan anggota Dewan Komisaris
Perseroan, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

Veronica Colondam
Mulyo Sutrisno
Achmad Sofyan

Susunan Dewan Direksi


Berdasarkan Akta No. 54/2011, susunan anggota Dewan Direksi Perseroan,
adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur

Dev; Sujanti Talim


T eophillus Bambang Wira
Maria Cortilia Vera Afianti

Berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.
35/KetlNotllV/2013 tanggal 15 April 2013, dibuat dihadapan Notaris Fathiah
Helmi, S.H., terdapat perubahan susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai
berikut:

Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi

Devi Sujanti Talim


Teophillus Bambang Wira
Evensius Go
Maria Cortilia Vera Afianti

Izin-izin Yang Diperoleh Perusahaan


Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan telah memperoleh ijin-ijin dari
instansi yang terkait diantaranya adalah :

8
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ib

KJPP Stefanus Tonny,Hardi &Rekan

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Besar dari Kepala Oinas Koperasi,


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi OKI Jakarta
No. SIUP : 00515-03/PB/P/1.824.271 tanggal16 April 2012 .

Tanda Oaftar Perusahaan dari Kepala Suku Oinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah dan Perdagangan Kota Adminsitrasi Jakarta Selatan dengan No.
TOP 09.02.1.46.43970 tanggal 19 Juli 2012.

Surat Keterangan Oomisili Perusahaan No. 85/1.824.51/11/2013 tanggal 8


Pebruari 2013 yang berlaku sampai dengan 8 Pebruari 2014.

NPWP No.:
01.764.351.1-0154.000 dar;
Perusahaan Masuk Bursa Jakarta Raya Khusus

Izin penyelenggaraan jasa akses internet berdasarkan Surat Keputusan


Oirektur
Jenderal
Penyelenggaraan
Pos
dan
Informatika
No.
89/KEP/OJPPI/KOMINFO/4/2011 tanggal 14 April 2011 tentang Izin
Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service Provider) kepada
Perseroan. Izin penyelenggaraan jasa akses internet tersebut diberikan
dengan wilayah penyelenggaraan nasional dan akan berlaku untuk jangka
waktu yang tidak terbatas.
Evaluasi menyeluruh terhadap IZln
penyelenggaraan jasa akses internet akan dilakukan setiap 5 (lima) tahun
sekali.

Kantor

Pelayanan

Pajak

9
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

URAIAN SINGKAT PT INOOMARCO PRISMATAMA ("IOM")


Pendirian 10M

10M didirikan berdasarkan Akta No. 207 yang dibuat dihadapan Notaris Benny
Kristanto SH, Notaris di Jakarta pada tanggal 21 Nopember 1988. Akta tersebut
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. C2-2908.HT.01.01.Th.89 tanggal 6 April 1989.
Anggaran Oasar 10M telah beberapa kali mengalami perubahan. diantaranya
mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar dengan undang-undang Perseroan
Terbatas no 40 tahun 2007 dan memperbesar modal dasar dari 237,020 miliar
menjadi 350 miliar berdasarkan Berita Acara Rapat No 20 tanggal 21 Mei 2008
yang dibuat dihadapan Popie Savitri, M.P, S.H. Akta perubahan ini yang telah
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No AHU-30288.AH.01.02.TH.2008 tanggal 4 Juni
2008, dan diumumkan dalam berita negara no 31 tambahan No 10739 tanggal 17
April 2009.
Perubahan anggaran dasar yang terakhir dinyatakan dalam Berita Acara Rapat no
48 tanggal 21 September 2011 yang dibuat dihadapan Popie Savitri M.P., S.H.,
mengenai penjaminan sebagian besar kekayaan perseroan kepada Bank Mega Tbk.
10M berkantor pusat di Jalan Ancol I no. 9-10, Ancol Barat, Pademangan, Jakarta
Utara, Jakarta 14430. 10M membuka gerai yang menjual barang keperluan seharihari di berbagai tempat di Indonesia
10M memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 1988 dengan kegiatan utama
adalah perdagangan eceran (retail) dengan membuka gerai mini market menjual
barang keperluan sehari-hari di berbagai tempat di Indonesia.
Sejak tahun 1997 10M menerapkan system usaha waralaba (franchise) dengan
menggunakan merek dagang "Indomaret"
Oalam kurun waktu kurang lebih 24 tahun (sampai dengan Oesember, 2012) telah
berkembang jumlah gerai (toko) "Indomaret" menjadi seluruhnya 7.085 gerai yang
tersebar di 18 Cabang 10M di 18 kota besar di Jawa, Bali, Sulawesi dan Sumatera.
Pada setiap Cabang dibangun 1 buah pusat distribusi barang (Distribution Center)
yang memasok kebutuhan barang-barang ke masing-masing gerai Indomaret di
wilayahnya.
Secara rinci sebaran jumlah gerai Indomaret dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

10
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Jumlah Cabang dan Jumlah Gerai Indomaret


per Oesember 2012

No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Cabang
10M
Jakarta

Cirebon
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Malang
Jember
Bali
Makassar
Lampung
Medan
Palembang
Pekanbaru

Jumlah
Gerai
(Toko)

513
657
724
439
513
303
315
450
457
481
401
330
235
206
392
389
276
4

Jumlah
Distribution
Center

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Saat ini sampai dengan Februari 2013, jumlah gerai Indomaret telah berkembang
menjadi 7.469 unit, dari jumlah tersebut sebanyak 40% merupakan gerai milik
terwaralaba dan 60% merupakan gerai milik 10M. Sebagian besar pasokan barang
dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 17 pusat distribusi Indomaret yang
menyediakan lebih dari 4.800 jenis prod uk.

Kegiatan Usaha 10M


Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Pasal 3, maksud dan tujuan Indomarco
adalah bergerak dalam bidang usaha perdagangan, pembangunan, pengangkutan
dan jasa.
Selanjutnya untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Indomarco dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a.

Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan yang meliputi perdagangan


import dan eksport antar pulau/daerah serta lokal dari segala macam barang

11
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

yang dapat diperdagangkan, baik atas perhitungan sendiri maupun atas


perhitungan pihak lain atas dasar komisi;
b.

Bertindak sebagai agen, grosir, distributor, supplier, leverensir, waralaba dan


perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam
maupun luar negeri;

c.

Menjalankan usaha dan menyelenggarakan pasar swalayan (mini market) dari


segala macam barang yang macam barang yang dapat diperdagangkan baik
atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi;

d.

Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan dan pemborong pada


umumnya antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate),
kawasan industri (industrial estate), gedung-gedung, apartemen, kondominium,
perkantoran, konstruksi jembatan, jalan, taman, bendungan, pengairan (irigasi),
landasan udara, dermaga, serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air
minum, telekomunikasi, air conditioner dan dalam bidang-bidang teknik sipil,
elektro dan mesin;

e.

Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan di darat (transportasi) pad a


umumnya baik untuk pengangkutan penumpang maupun barang dengan
menggunakan angkutan truk, bus, sedan dan angkutan darat lainnya serta
angkutan dengan saluran pipa; dan

f.

Menjalankan usaha dalam bidang jasa dan konsultasi pada umumnya,


termasuk jasa konsultasi arsitek, desain dan interior, jasa konsultasi teknik
engineering dan jasa pengiriman uang kecuali jasa dalam bidang hukum dan
perpajakan.

Modal Dasar IDM


Berdasarkan Anggaran Oasar 10M, struktur permodalan dan pemegang saham
terkini 10M adalah sebagai berikut:
struktur Modal
Jumlah saham
ModalOasar
1.400.000.000
Modal Oitempatkan
1.108.080.000
Modal Oisetor
1.108.080.000
Nilai nominal setiap saham

Nilai (Rp.)

350.000.000.000
277.020.000.000
277.020.000.000
250

Sedangkan susunan pemegang saham 10M adalah sebagai berikut:


Jumlah lembar
Sa ham

No.

Nama

1.
2.
3.

PT Indomarco Perdana
PT Lentera Bumi Mas
Sinarman Jonathan
Total

Nilai
(Rp.)

1.026.912.000 256.728.000.000
57.168.000 14.292.000.000
24.000.000
6.000.000.000

92,67
5,16
2,17

1.108.080.000 277.020.000.000 100,00

12
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi& Rekan

Pengurus 10M
Susunan Direksi dan Komisaris IDM
berikut:
Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris

per 31 Desember

2012 adalah sebagai

Djisman Simanjuntak
Soenardi Winarto
Soedarsono

Oireksi :
Sinarman Jonathan
Hendarto Josojuwono
Laurensius Tirta Widjaja
Wiwiek Yusuf
Haliman Kustedjo
Darmawie Alie
Stephanus Krisgianto

Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Izin-izin yang Oiperoleh 10M


Untuk menjalankan kegiatan usahanya, IDM telah memperoleh ijin-ijin dari instansi
yang terkait diantaranya adalah :
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) - Besar dengan No. SIUP: 0025402/PB/P/1.84.271 tanggal 13 Oktober 2011 berlaku hingga 13 Oktober 2016.
Tanda Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09.01.1.51.02196 tanggal12 Desember
2008 yang berlaku sampai dengan 15 Januari 2014.
Nomor Pokok Wajib Pajak 01.337.994.6-092.000.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 424/1.824.01/2012 tanggal 7 September
2012 dan berlaku hingga 7 September 2013.
Surat Pendaftaran Kembali Izin Tempat Usaha Berdasarkan Undang-Undang
Gangguan No. 207/2/JUNI1/2010, yang diterbitkan oleh Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi OKI Jakarta a.n. Gubernur Provinsi OKI Jakarta, yang
berlaku sampai dengan tanggal 6 Agustus 2015.
Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) No. 001/1.824.271, untuk merek
"INOOMARET", dengan No. sertifikat merek IOM000084986, yang diterbitkan oleh
Kepala Oinas Koperasi, Usaha Makro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta, tanggal 24 Juli 2012. STPW ini berlaku sampai dengan tanggal
24 Juli 2017.
Izin Usaha Toko Modern (IUTM) yang kepemilikannya berdasarkan pada gerai-gerai
yang dimiliki oleh 10M

13
Professional Serviees in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi, 8< Rekan

URAIAN SINGKAT PT FAST FOOD INDONESIA Tbk ("FAST")


Pendirian

PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19
Juni 1978 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Rahayu SH. Akta tersebut telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No.
Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta No. 4491 tanggal1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara No. 90 tanggal 9 November 1979
Anggaran Dasar FAST telah mengalami beberapa kali peru bahan, terakhir dengan
Akta No. 35 tanggal 18 Agustus 2011 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito SH
mengenai peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini
telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan No. AHU-42808.AH01.02 Tahun 2011 tanggal 23 Agustus
2011.
Kantor Pusat FAST berlokasi di JI. MT Haryono Kav 7, Jakarta Selatan. FAST
memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1979.

Kegiatan Usaha FAST

Berdasarkan Anggaran Dasar FAST Pasal 3, maksud dan tujuan didirikannya FAST
adalah berusaha dalam bidang makanan, restoran, perdagangan, pengangkutan,
perwakilan dan/atau peragenan, perindustrian, pertanian dan jasa. Pada saat ini
FAST bergerak di bidang makanan dan restoran.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FAST dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
a.

menjalankan usaha dalam bidang perdagangan secara ekspor, impor,


interinsulair dan lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan
pihak lain secara komisi, demikian pula usaha perdagangan sebagai leveransir
(supplier), grosir, dealer dan distributor;

b.

menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan yang berkaitan dengan usaha


tersebut di atas;

c.

menjalankan usaha dan/atau bertindak sebagai perwakilan dan/atau


peragenan dari perusahaan-perusahaan lain baik di dalam maupun di luar
negeri;

d.

menjalankan usaha dalam bidang perindustrian yang berkaitan dengan usaha


tersebut di atas;

e.

menjalankan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan yang


berkaitan dengan usaha tersebut di atas;

14
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ii:

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

f.

menjalankan usaha dalam bidang jasa dan konsultasi dalam segala hal yang
berkaitan dengan usaha tersebut di atas, kecuali konsultasi di bidang hukum
dan pajak,

g.

Mengusahakan usaha-usaha lain yang menunjang kegiatan tersebut di atas


baik secara langsung maupun tidak langsung.

Modal Dasar dan Kepemilikan saham


Struktur permodalan terakhir FAST berdasarkan Anggaran Dasar FAST adalah
sebagai berikut:
Jumlah saham
struktur Modal
1.840.000.000
Modal Dasar
460.416.595
Modal Ditempatkan
460.416.595
Modal Disetor
Nilai nominal setiap saham

Nilai (Rp.)
184.000.000.000
46.041.659.500
46.041.659.500
100

Komposisi pemegang saham dan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember


2012 adalah sebagai berikut:

No.

Nama

1.
2.
3.

PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
HSBC Fund Services,
Clients
Koperasi
Masyarakat (masingmasing di bawah 5%)

4
5

Total

Jumlah
Lembar Sa ham
201.846.667
165.013.334

Nilai
(Rp.OOO)
20.184.667
16.501.333

43,84
35,84

46.667.014

4.666.701

10,14

1.473.332

147.333

0,32

45.416.248

4.541.626

9,86

460.416.595

46.041.660

100,00

Susunan Pengurus FAST


Susunan pengurus FAST pad a saat penilaian adalah sebagai berikut :

susunan Dewan Komisaris


Susunan anggota Dewan Komisaris FAST, adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

: Anthoni Salim
: Elizabeth Gelael
: Rudy T anudjaja Saputra
: Benny Setiawan Santoso
: Ken Leksono
: P.L. Gunawan Solaiman

15
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Susunan Dewan Direksi

Susunan anggota Direksi FAST adalah sebagai berikut:


Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi

: Dick Gelael
: Ferry Noviar Yosaputra
: Ricardo Gelael
: Leonny Elimin
: Justinus Dalimin Juwono
: Adhi Indrawan
: Erundine Ros Rafales

Izin-izin yang Diperoleh FAST

Untuk menjalankan kegiatan usahanya, FAST telah memperoleh ijin-ijin dari instansi
yang terkait diantaranya adalah :
Tanda Daftar Perusahaan dengan No. TOP 09.03.1.56.02372 tanggal 9 September
2011 yang berlaku sampai dengan 13 November 2016.
Nomor Pokok Wajib Pajak 01.306.783.0-092.000.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 946/-1.824.6/1V/2012 tanggal 18 April
2013 dan berlaku hingga 7 September 2013.
Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). FAST telah memperoleh STPW
pemberi waralaba berdasarkan STPW (Pemberi Waralaba Berasal dari Luar Negeri)
No. 16/PDN-2/STPW/7/2010, untuk merek "KUNTUCKY FRIED CHICKEN", nama
pemberi waralaba "YUMI ASIA FRANCHISE PTE LTD.", Singapore, yang diterbitkan
oleh Di rekto rat Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan, Direktorat Jendral
Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan Republik Indonesia, tanggal
22 Juli 2010. STPW ini berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2015.

16
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

URAIAN SINGKAT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ("ROTI").

Pendirian
PT Nippon Indosari Corporindo ("ROTI") didirikan dalam kerangka Undang-undang
Penanaman Modal Asing No.1 Tahun 1967, yang kemudian diubah dengan Undangundang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Benny Kristianto SH No.11
tanggal 8 Maret 1995 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. C2-6209 HT.01.01.TH 95 tanggal 18 Maret 1995 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.94 Tambahan No 9729 tanggal 24
November 1995.
Anggaran Dasar ROTI telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir
berdasarkan akta notaris F.X. Budi Santoso Isbandi SH No. 48 tanggal19 April 2012
mengenai perubahan tempat kedudukan perusahaan dari sebelumnya di CikarangBekasi menjadi berkedudukan di Cibitung-Bekasi. Perubahan ini telah dicatat dalam
database sistem administrasi Badan Hukum, Kementrian Hukum dan Hak Azasi
Manusia berdasarkan surat No. AHU-30282.A.H.01.02 tanggal 6 Juni 2012
ROTI mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya di Bursa Efek Indonesia pad a
tanggal 28 Juni 2010, dengan harga penawaran sebesar Rp 1.275,- per saham.
Pencatatan saham ini berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-5479/BLl2010 pad a
tanggal18 Juni 2010.
Pada tanggal 16 Februari 2011, Sojitz Corporation menjual saham sejumlah
43.025.300 saham dengan tujuan untuk meningkatkan jum/ah saham pub/ik.
selanjutnya pada tanggal 8 Mei 2012, Treasure East Investments Limited dan
Bonlight Investments Limited menjual saham masing-masing sejumlah 25.309.000
sa ham untuk meningkatkan jumlah saham publik.

ROTI berkator pusat di Kawasan Industri MM 2100, Cikarang Barat - Bekasi.

Kegiatan Usaha ROTI


Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ROTI, maksud dan tujuan ROTI adalah
bergerak dalam bidang industri roti, kue, dan makanan lainnya.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas ROTI dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut:
a)

Mendirikan pabrik dan memproduksi segala jenis roti termasuk tetapi tidak
terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan sega/a macam
jenis kue lainnya, sebagai kegiatan usaha utama.

b)

Memasarkan dan menjual segala jenis roti termasuk tetapi tidak terbatas
pad a macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue
lainnya, sebagai kegiatan usaha penunjang.

17
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekail

. PT Nippon Indosari Corp1ndo, Tbk ("ROTI") berdiri pada tahun 1996, dan memulai
kegiatan pemasarannya pad a tahun 1997 dengan merek dagang "Sari Roti". Awal
berdirinya, Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri JababekaCikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line.
Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat,
ROTI menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti
saat itu meliputi : Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung.
Kemudian pada tahun 2005, Perseroan mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa
Timur dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi
sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani
pemasaran di wi/ayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wi/ayah
Jabodetabek, tahun 2008 Perseroan kembali membangun pabrik yang ke-3 yang
juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka - Cikarang, Jawa Barat dengan
kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami
ekspansi kapasitas produksi menjadi 4 line.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada
tahun 2011, ROTI meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi
sebanyak 2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut.
ROTI kembali melakukan ekspansi dengan membangun pabriknya di Kota Medan
yang diresmikan pada April 2011 dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line.
ROTI menambah pabrik di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung yang memiliki
kapasitas ganda. Selanjutnya, membangun pabrik di Palembang dan Makassar yang
mulai beroperasi pada tahun 2012.

Pemegang Saham

Struktur permodalan terakhir ROTI berdasarkan Anggaran Dasar ROTI adalah


sebagai berikut:
Jumlah lembar Saham
Struktur Modal
3.440.000.000
Modal Dasar
860.506.000
Modal Ditempatkan
860.506.000
Modal Disetor
Nilai nominal setiap saham

Nilai (Rp.)
344.000.000.000
86.050.600.000
86.050.600.000
100

Susunan pemegang saham ROTI adalah sebagai berikut:

18
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi& Rekan .

1.
2.
3
4
5

Jumlah
lembar Saham

Nama

No.

Bonlight Investment Ltd.


Treasure East Investment Ltd.
Shikishima Banking Co. Ltd.
Sojitz Corporation
Masyarakat (masing-masing di
bawah 5%)
Total

Nilai
(Rp.OOO)

318.893.400
318.893.400
86.050.500
43.025.300

31.889.340
31.889.340
860.5050
4.302.530

31,50
31,50
8.50
4,25

245.497.300

24.549.730

24,25

1.012.360.000

101.236.000

100,00

Susunan Pengurus

Dewan Komisaris :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

Benny Setiawan Santoso


Tan Hang Huat
Seah Kheng Hong Conrad

Direksi:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur tidak terafiliasi

Wendy Sui Cheng Yap


Indrayana
Kaneyoshi Morita
Takao Okabe
YenniHusodo
Chin Yuen Loke

KONDISI PEMBATAS

Dalam memberikan Pendapat atas Kewajaran Rencana Transaksi ini, kami


berlandaskan pada kondisi bahwa rencana tersebut dijalankan seperti yang telah
dijelaskan oleh Manajemen dan sesuai dengan kesepakatan serta keandalan
informasi mengenai rencana tersebut yang diungkapkan oleh pihak manajemen
Perseroan.
Pendapat atas Kewajaran Rencana Transaksi ini disusun berdasarkan pertimbangan
perekonomian, kondisi umum bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi usaha
Perseroan, ketentuan undang-undang dan peraturan pemerintah termasuk
Bapepam-LK pada tanggal surat ini. Perubahan atas kondisi-kondisi tertentu yang
berada di luar kendali Perseroan akan dapat memberikan dampak yang tidak dapat
diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap Pendapat Kewajaran ini.
Kami juga beranggapan bahwa sejak tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran atas
Rencana Transaksi sampai tanggal efektifnya Rencana Transaksi, tidak terjadi

19
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ib'

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang


digunakan dalam penyusunan Pendapat ini.
Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini harus dipandang sebagai satu
kesatuan
dan
penggunaan
sebagian
analisis
dan
informasi
tanpa
mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis ini dapat menyebabkan
pandangan yang menyesatkan.
Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini disusun untuk
kepentingan Direksi Perseroan sehubungan dengan rencana tersebut, dan tidak
digunakan oleh pihak lain. Selanjutnya, laporan ini tidak dimaksudkan untuk
memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham Perseroan untuk menyetujui
atau tidak menyetujui Rencana Transaksi tersebut atau mengambil tindakantindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut.
Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau meJengkapi
pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggallaporan ini.

INDEPENDENSI PENILAI

Dalam penyusunan Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini kami
telah bertindak dengan independen tanpa adanya konflik kepentingan dan tidak
terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami juga
tidak mempunyai kepentingan atau keuntungan pribadi berkaitan dengan penugasan
ini. Selanjutnya, Laporan Pendapat Kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan
keuntungan atau merugikan pada pihak manapun. Imbalan yang kami terima sama
sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran yang dihasilkan dari proses analisa
kewajaran ini.

LATAR BELAKANG RENCANA TRANSAKSI

PT Dyviacom Intrabumi Tbk ("Perseroan") merupakan perusahaan yang memiliki


kegiatan usaha yang meliputi jasa penyedia akses internet (Internet Service
ProviderllSP), IT solution, penyedia jasa dan barang untuk merancang aplikasi
perangkat lunak dan perangkat keras dan jasa lainnya serta pengembang portal
ogahrugLcom. Dalam 5 tahun terakhir ini, lebih dari 80% pendapatan Perseroan
didominasi oleh pendapatan dari IT solution, yang memberikan jasa layanan terpadu
dalam membangun suatu infrastruktur telekomunikasi berbasis internet untuk
berbagai jenis industri, yang meliputi layanan web designed, web advertising, web
development, layanan online marketing, pembuatan aplikasi dan sistem. Sementara
pendapatan Perseroan dari akses internet, yang memberikan layanan jasa yang
terdiri dari digital dial up, leased line, Iisensi wireless 2.4 Ghz, 3.5 Ghz dan 5.7 Ghz,
internet ready port, FTP, akses telnet dan transfer, POP dan web mail accounts, web
hosting, satellite & fibre optic, connection pendafiaran domain dan country code top
level domain, cenderung sangat berfluktuasi dan tidak mempunyai tren yang dapat
diandalkan. Di bawah ini adalah grafik yang menggambarkan klasifikasi pendapatan
Perseroan:

20
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Klasifikasi Pendapatan Perseroan tahun 2008 - 2012


18,000
16,000
Ill,OOO
12,000

Wi

10,000
8.,000

iT soiution &
!,Jinnya

Wi JaSa

6,000

Penycdia

Akses Int<:>rnet

4,000
;:,000
2008 2009 2010 2011 2012

Selama 5 tahun terakhir ini, kegiatan usaha Perseroan yang fokus di bidang
teknologi informasi tidak mengalami perkembangan yang berarti dan tidak
memberikan hasH sebagaimana yang diharapkan, yang dapat dilihat dalam kinerja
Perseroan dalam grafik di bawah ini:
Kinerja Perseroan tahun 2008 - 2012
20,000

18,372

18,000

16,035

16,425

16,000

13,982

14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
2008

lii Pendapatan

2009

2010

iii! Laba Kotor

iii! Laba Operasi

2011

2012

Laba Bersih

(Rp Juta)

Persaingan usaha yang semakin ketat dan permodalan yang semakin besar yang
dibutuhkan di sektor teknologi informasi terutama dalam penyedia jasa akses
internet, yang didominasi bukan saja oleh perusahaan ISP seperti CBN, Centrin,
Indonet dan lainnya, tetapi juga oleh perusahaan besar yang inovatif yang Biznet,
Fastnet, Indovision dan lainnya, yang menawarkan produk hiburan TV kabel
sekaligus akses internet, menjadikan Perseroan menjadi makin sulit berkembang.
Sebagai perusahaan publik yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada para
pemegang sahamnya, terutama untuk memberikan hasil usaha yang optimal dan
transparan dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan berupaya untuk menjaga
kestabilan dan kontinuitas usaha dengan komitmen terhadap peningkatan kualitas
usaha. Untuk itu Perseroan telah melakukan evaluasi atas strategi dan rencana
pengembangan usaha agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi
para pemegang saham dan dapat menarik minat investor untuk melakukan investasi
di Perseroan.

21
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

(I;

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka Perseroan berencana untuk melepas
kegiatan usaha jasa akses internet yang saat ini digeluti Perseroan dan fokus untuk
melakukan investasi atau penyertaan saham atau modal di perusahaan-perusahaan
yang bergerak di sektor barang konsumsi dan ritel, yang dapat bersinergi dengan
pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang
saat ini telah dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari 30.000
member di seluruh Indonesia.
Sebagaimana diuraikan diatas Pelseroan dalam lima tahun terakhir mampu
memperoleh laba bersih setiap tahunnya, akan tetapi laba yang diperoleh Perseroan
belum mampu untuk menutupi saldo kerugian yang diderita Perseroan pada tahuntahun sebelumnya.
Hal ini menyebabkan per 31 Desember 2012 Perseroan masih memiliki saldo rugi
(deficit) sebesar Rp.30.973.829.973. Gambaran ekuitas Perseroan dalam lima tahun
terakhir adaiah sebegai berikut:
Ekuitas
Modal Saham
Biaya emisi
Saldo Rugi
Total Ekuitas

2008
46.000
(2.325)
(31.814)
11.861

2009
46.000
(2.325)
(28.750)
14.925

2010
46.000
(2.325)
(31.6u7)
12.008

2011
46.000
(2.325)
(31.195)
12.481

2012
46.000
(2.325)
(30.974)
12.701

Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidakmampuan Perseroan


untuk melakukan pembagian deviden waJaupun kondisi kinerja dalam lima tahun
terakhir Perseroan mampu menghasitkan Jaba, karena sesuai dengan ketentuan
dalam Undang Undang No. 40 Tentang Perseroan terbatas, selama masih memiliki
saldo rugi tidak diperkenankan melakukan pembagian deviden.
Atas dasar kondisi kegiatan usaha sepertisaat ini, maka manajemen Perseroan
bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya dan kegiatan usaha utamanya
menjadi bidang perdagangan ritel dan perdagangan makanan serta restoran.
Oleh karenanya, melalui perubahan kegiatan usaha utamanya, Perseroan
diharapkan akan tumbuh semakin cepat seiring dengan peningkatan yang signifikan
pada kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya akan
memberikan Perseroan kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang akuisisi
strategis dan sinergis atas kegiatan perdagangan ritel, kegiatan usaha makanan dan
restoran. Oengan penerapan strategi ini, diharapkan di masa yang akan datang
Perseroan mampu untuk memperoleh laba yang memadai dan dalam waktu yang
tidak terlalu lama laba yang diperoleh dapat menutup kerugian Perseroan, sehingga
Perseroan dapat membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya.
Dengan mengakuisisi 40% kepemilikan saham 10M, 35,84% kepemilikan saham
FAST dan 31,5% kepemilikan saham ROTI, maka Transaksi Akuisisi ini diharapkan
akan terjadi diversifikasi usaha bagi Perseroan. Oengan adanya div,ersifikasi usaha
ini maka diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja Perseroan sehingga akan
meningkatkan nitai bisnis dari Perseroan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan

22
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ii:KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Struktur Perusahaan dari Perseroan antara sebelum dan setelah mengakuisis;saham 10M, FAST dan ROT I dapat dilihat pada Bagan 1 dan 2 dibawah ini.

Bagan 1 - Struktur Perusahaan sebelum Rencana Transaksi

DNET>J

Bagan 2 - Struktur Perusahaan setelah Rencana Transaksi

400/0

35,840/0

31,50%

. 10M

METODOLOGI PENILAIAN KEWAJARAN ATAS RENCANA TRANSAKSI

Perseroan akan melakukan Rencana Transaksi yang meJiputi penyertaan dalam


saham 10M sebanyak 738.720.000 lembar saham yang berasal dari saham 10M
dalam portepel atau setara dengan kepemilikan 40% dan melakukan akuisisi
165.013.334 lembar saham FAST atau setara dengan kepemilikan 35,84% dan
318.893.400 lembar saham ROTI atau setara dengan kepemilikan 31,50% saham.
Total dana yang diperlukan untuk melaksanakan Rencana Transaksi tersebut adalah
Rp.6.731.507.784.700 dengan rincian sebagai berikut :
Rp.
Untuk penyertaan 738.720.000 lembar
saham 10M
Untuk akuisisi 165.013.334 lembar saham Rp.
FAST
Rp.
Untuk akuisisi 318.893.400 lembar
saham ROTI
Jumlah

Rp.

2.622.456.000.000
1.988.410.674.700
2.120.641.110.000

6.731.507.784.700

23
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk melakukan penyertaan saham 10M
mengakuisisi saham FAST dan ROTI tersebut diatas berasal dari dana internal
Perseroan yang akan diperoleh melalui peningkatan permodalan Perseroan melalui
hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp.7.000.000.000.000. Sisa
dari HMETD tersebut sebesar Rp.268.492.215.300 akan digunakan untuk kebutuhan
modal kerja Perseroan.
Rencana Transaksi ini merupakan transaksi material karena total keseluruhan nilai
Rencana Transaksi ini sebesar Rp.6.731.507.784.700 adalah 530 kali dari jumlah
ekuitas Perseroan yang berdasarkan Laporan Keuangan
Perseroan per 31
Desember 2012 adalah Rp.12.701.447.575 atau lebih dari 50%. Oleh karenanya
sesuai dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-614/BLl2011 tertanggal
28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama. Rencana Transaksi tersebut harus diumumkan dan baru
dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pemegang saham Perseroan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan ("RUPSLB")
Untuk mengumumkan dan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham
Perseroan dalam RUPSLB atas Rencana Transaksi ini, diperlukan penilaian
kewajaran dari Penilai Independen untuk menganalisa dan memberikan pendapat
kewajaran atas Rencana Transaksi.
Analisis Kewajaran atas Rencana Tansaksi tersebut dilakukan dengan anal isis
transaksi, analisis kualitatif (Qualitative Analysis) maupun anal isis kuantitatif
(Quantitative Analysis) yang berupa analisa kinerja dan ana lisa inkremental
sehingga dapat ditentukan kewajaran Rencana Transaksi ditinjau dari dampak
keuangan terhadap para pemegang saham Perseroan.
Berdasarkan hasH penelaahan terhadap Rencana Transaksi yang telah kami
lakukan dapat kami sampaikan sebagai berikut :

A. Analisis Transaksi
Perseroan akan melakukan penyertaan 738.720.000 saham 10M (kepemilikan 40%)
dan mengakuisisi 165.013.334 saham FAST (kepemilikan 35,84%)
serta
318.893.400 saham ROTI (kepemilikan 31,50%). Dana yang diperlukan untuk
melakukan penyertaan dan mengakuisisi saham-saham tersebut diatas seluruhnya
Rp.6.731.507.784.700.
Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk mengakuisisi saham-saham tersebut
diatas adalah dana internal Perseroan yang diperoleh dari hasil penerbitan saham
Perseroan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Untuk penyertaan saham 10M dan pengakuisisian saham FAST dan ROTI ini,
Perseroan telah membuat kesepakatan untuk melakukan penyertaan saham
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pemesanan Saham Bersyarat antara
Perseroan dengan para pemegang saham 10M dan untuk mengakuisisi saham
sebagaimana tercantum dalam Draft Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST
antara Perseroan dengan PT Megah Eraraharja ("PPJB") serta Draft Perjanjian

24
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

lil

KJPPStefanus Tonny Hardi & Rekan

Pengikatan Jual Bel; Saham ROTI antara Perseroan dengan Treasure East
Investment Limited. ("PPJB"). Berdasarkan Draft Perjanjian Pemesanan Saham
Bersyarat dan Draft PPJBtersebut, syarat dan ketentuan yang penting terhadap
pelaksanaan penyertaan saham IDM dan pengakuisisian saham FAST dan saham
ROTI antara lain sebagai berikut:
1.. Kesepakatan Penyertaan saham IDM
Dalam kesepakatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut :
a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian.
b) Penerbitan saham baru dar; IDM.
e) Jumlah saham yang disepakati sebagai penyertaandari DNET adalah
sebanyak 738.720.000 lembar saham dengan harga per saham
sebesar Rp.3.550,d) Persyaratan pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian
pemesanan saham.
e) Penyelesaian penyertaan pada penyertaan saham.
f) Penyertaan dan jaminan dari DNET bahwa DNET memiliki dana yang
eukup untuk membayar harga penyertaan.
g) Pengakhiran perjanjian.
h) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan.
2. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham FAST
Dalam perjanjian pengikatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut :
a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian.
b) Jumlah saham yang akan diperjual belikan sebanyak 165.013.334
lembar saham dengan harga jual belinya sebesar Rp.12.050,e) Persyaratan Pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian
perjanjian ini.
d) Penyelesaian jual beli saham yang diperjual belikan.
e) Pernyataan dan jaminan dari kedua belah pihak berkaitan dengan
pengikatan jual beli saham.
f) Penghakhiran perjanjian.
g) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan.
3. Perjanjian Jual Beli Saham ROTI
Dalam perjanjian pengikatan ini diatur antara lain hal-hal sebagai berikut :
a) Para pihak yang melakukan pengikatan dalam perjanjian.
b) Jumlah saham yang akan diperjual belikan sebanyak 318.893.400
lembar saham dengan harga jual belinya sebesar Rp.6.650,-

25
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPPStefanus Tonny Hardi & Rekan

c) Persyaratan Pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyelesaian


perjanjian ini.
d) Penyelesaian jual beli saham yang diperjual belikan.
e) Pernyataan dan jaminan dari kedua belah pihak berkaitan dengan
pengikatan jual beli saham.
f)

Pengakhiran perjanjian.

g) Hukum yang berlaku dan penyelesaian perselisihan.


Pada saat ini Perseroan berusaha dalam bidang jasa penyedia akses internet,
menyediakan infrastruktur (enternetlekstranet), pembuatan web, pottal, banner dan
domain, co-a location server dan memberikan jasa untuk merancang aplikasi
perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Perseroan
berencana untuk merubah kegiatan usaha utama yaitu dari semula kegiatan usaha
utamanya dalam bidang teknologi informasi akan menjadi kegiatan usaha dalam
bidang perdagangan ritel dan perdagangan makanan serta restoran.
Sehubungan dengan hal yang dikemukakan diatas, Perseroan akan melakukan
Rencana Transaksi yaitu penyertaan saham 10M dan mengakuisisi saham FAST
serta saham ROT!. Oengan Rencana Transaksi ini diharapkan akan terjadi
diversifikasi usaha yang dapat meningkatkan kinerja Perseroan yang pada akhirnya
akan meningkatkan pendapatan bagi Perseroan.
Oisamping manfaat yang akan diperoleh Perseroan dengan melakukan Rencana
Transaksi tersebut, terdapat pula risiko yang dihadapi Perseroan. Risiko-risiko
tersebut berkaitan dengan risiko 10M, FAST dan ROTI dalam menjalankan
usahanya. Semua risiko-risiko tersebut dapat mempengaruhi kinerja usaha, kinerja
keuangan dan/atau nilai saham Perseroan, sehingga dapat mengalami kondisi
kerugian investasi bagi Perseroan. Risiko usaha di bawah ini berkaitan dengan
akuisisi saham-saham 10M, ROTI dan FAST berdasarkan pengungkapan dari
Manajemen.

A.

Risiko Investasi Pada Saham ROTI

1. Risiko Kontaminasi Atas Produk Yang Dihasilkan ROTI Baik Pad a Sa at


sebelum Diolah (Bahan Baku), Dalam Proses Produksi, Maupun Pada saat
Didistribusikan
ROTI menghadapi risiko tercemarnya produk baik pada saat masih berbentuk
bahan baku, dalam proses produksinya ataupun selanjutnya pada sa at
didistribusikan ke outlet-outlet dan konsumen akhir. Kontaminasi produk dapat
berdampak hilangnya kepercayaan konsumen terhadap produk ROTI dan
akibatnya penurunan penjualan ROTI.
Ketidakmampuan ROTI untuk menjaga produknya dari hal-hal yang dapat
menyebabkan kontaminasi dapat berdampak negatif terhadap citra prod uk,
kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya
juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.

26
Professional Services in Valnation and Financial Consultancy

1-;11
m

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

2. Risiko Umur Produk yang Relatif Singkat

Keterlambatan penarikan produk-produk yang kadaluarsa dapat mengakibatkan


masih beredarnya produk-produk yang telah rusak dan tidak layak dikonsumsi,
mengingat produk yang dihasilkan ROTI merupakan produk yang tidak tahan
lama. Apabila terjadi keterlambatan penarikan produk kadaluarsa maka dapat
mengakibatkan berkurangnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk
ROTI dan akibatnya penurunan penjualan ROT!.
Ketidakmampuan ROT! dalam menarik produk yang hampir kadaluarsa
memberikan berdampak negatif terhadap citra prod uk, kegiatan usaha, kinerja
keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak
negatif terhadap Perseroan.
3. Risiko Ketersediaan Gandum Sebagai Bahan Baku Tepung Terigu

ROTI menggunakan bahan baku tepung terigu yang diolah dari gandum yang
diimpor dan dibeli berdasarkan harga pasar internasional. Sebagai produk
pertanian, gandum dihasilkan secara musiman dan tidak selalu tersedia pada
saat dibutuhkan. Selain itu, apabila terjadi gejo/ak dalam permintaan dunia maka
gandum sebagai sumber bahan baku akan menjadi langka. Apabila terjadi
kelangkaan dan para supplier ROTI tidak dapat memproduksi tepung terigu
karena kelangkaan tersebut, maka ROTI tidak dapat melakukan kegiatan
operasionalnya.
Ketersediaan gandum yang berkurang di pasar internasional juga berdampak
pad a meningkatnya harga bahan baku tepung terigu yang digunakan oleh ROT!.
Peningkatan harga bahan baku ini tidak serta merta langsung dibebankan ke
harga jual produk ROTI, karena para pembeli produk Perseroan memiliki tingkat
sensitivitas yang tinggi atas harga produk ROT!. Oleh karena itu, harga gandum
yang meningkat secara signifikan akan berdampak pad a meningkatnya biaya
pembelian bahan baku ROT!.
Ketidakmampuan ROTI dalam mendapatkan bahan baku dalam jumlah, harga
dan waktu yang tepat dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja
keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak
negatif terhadap Perseroan.
4. Risiko Ketersediaan Energi

Energi yang dibutuhkan oleh ROTI untuk menjalankan pabrik dan fasilitas
produksi Jainnya merupakan salah satu bahan baku yang esensial. Saat ini, dua
energi utama yang digunakan oleh ROTI adalah gas (LNG - Liquified Natural
Gas) dan listrik. ROTI menggunakan pasokan gas dan listrik dari kawasan
industri tempat pabrik-pabrik ROTI berdiri. Ketersediaan pasokan energi yang
terhambat akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi ROTI tidak dapat
berjalan dan menghasilkan volume produksi yang sesuai untuk memenuhi
permintaan para pelanggan.

27
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

Ketidakmampuan ROTI dalam memperoleh energi yang cukup untuk proses


produksi yang mengakibatkan tingkat produksi yang lebih rendah dapat
memberikan berdampak negatif terhadap tingkat penjualan, kinerja keuangan
dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif
terhadap Perseroan.

5. Risiko Sumber Oaya Manusia


Bisnis yang dijalankan oleh ROTI merupakan bisnis dengan tingkat persaingan
yang ketat terutama dalam perolehan karyawan yang berkualitas. ROTI sangat
bergantung pad a manajemen senior dan karyawan inti untuk pengalaman dan
keahliannya di industri untuk perencanaan bisnis dan operasional perusahaan
sehingga kehilangan sumber daya manusia dan atau tidak mampu memperoleh
karyawan berkualitas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja
keuangan dan prospek usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak
negatif terhadap Perseroan.
Selain itu kenaikan upah minimum regional/propinsi yang melebihi tingkat inflasi
akan mempengaruhi biaya produksi ROT!. Hal ini disebabkan karena ROTI
masih mengandalkan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar dalam
proses produksi. Selama ini, ROTI berusaha untuk mengatasi kenaikan upah
minimum regional/propinsi dengan meningkatkan harga jual produk ROT/.
Namun, apabila upah minimum regional meningkat dengan tajam dan tidak
terkendali dengan baik maka biaya produksi akan meningkat cukup signifikan
yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja usaha ROTI , yang selanjutnya
juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
ROTI juga tidak dapat menjamin tidak timbulnya perselisihan tenaga kerja yang
dapat menyebabkan gangguan operasional dan aksi mogok yang dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek
usaha ROT I, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap
Perseroan.

6. Risiko Ketersediaan Suku Cadang


ROTI menggunakan mesin-mesin yang diproduksi oleh penyedia mesin
(vendor/supplier) tertentu yang memiliki teknologi dan hak paten atas produk
yang dihasilkannya. Dalam hal ROTI memerlukan suku cadang pengganti (spare
part) yang telah usang ataupun rusak, maka ROTI perlu membelinya dari pihak
penyedia mesin. Apabila suku cadang yang diperlukan tidak lagi tersedia, baik
karena teknologi yang digunakan saat ini berbeda maupun karena mesin yang
digunakan tidak diproduksi lagi (discontinued machine), maka ROTI harus
membeli dari penyedia mesin yang lain dengan spesifikasi yang mungkin tidak
tepat sama dengan yang dibutuhkan. Kemungkinan sulitnya perolehan suku
cadang tersebut dapat meningkatkan biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin
ROTI yang selanjutnya berdampak pada tingkat profitabilitas ROTI.
Ketidakmampuan ROTI dalam mendapatkan onderdil yang sesuai dengan
kebutuhan pad a waktu dan harga yang tepat dapat berdampak negatif terhadap

28
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ib

'KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

kenaikan biaya operasional dan kinerja keuangan ROTI, yang selanjutnya juga
akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
7. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar

ROTI membeli beberapa bahan baku utama yang dipengaruhi oleh fluktuasi
mata uang asing baik langsung maupun tidak langsung, antara lain tepung
terigu, gula, dan ragi. Selain itu, suku cadang (spare part) mesin-mesin dan
bahan kemasan juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap
valuta asing. Oi lain pihak, ROTI melakukan penjualan atas produk~produk yang
dihasilkannya dalam mata uang Rupiah.
Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang terjadi secara signifikan
dapat berdampak kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, berbagai bahan
kemasan atau beberapa jenis suku cadang (spare part) mesin-mesin produksi.
Hal tersebut tidak selalu dapat disertai dengan peningkatan harga jual produk
ROTI dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai penjualan dan
tingkat profitabilitas ROTI
Ketidakmampuan ROT I dalam mengelola fluktuasi nilai tukar dapat berdampak
negatif terhadap keuntungan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha ROTI,
yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
8. Risiko Persaingan Usaha

ROTI melakukan penjualan produk-produknya melalui perite!. Oengan semakin


banyaknya peritel yang memproduksi roti sendiri untuk dijual (private label),
maka Perseroan menghadapi risiko persaingan usaha dari para peritel tersebut.
Akibatnya, ada hambatan dalam menjual prod uk ROTI di toko-toko peritel
karena peritel memaksimumkan penjualan rotinya sendiri.
Selain persaingan usaha dar; para peritel, ROTI juga menghadapi persaingan
dari industri toko roti (boutique bakery) dan industri rumah tangga (usaha kecil)
yang meskipun memiliki skala usaha lebih kecil dari ROTI tetapi berjumlah
banyak dan memiliki pelanggan tersendiri.
Ketidakmampuan ROTI dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin
ketat di pasar dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan dan prospek
usaha ROTI, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap
Perseroan.
9. Risiko Isu Bahan Pengawet dan Halal

Mengingat produk ROTI adalah makanan yang memiliki umur lebih dari satu
hari, ROTI menghadapi risiko adanya isu yang berkembang di tengah
masyarakat sehubungan dengan bahan pengawet yang digunakan, yang dapat
membuat produk ROTI bertahan untuk beberapa hari. Isu tersebut dapat
memberikan gambaran yang tidak baik atas bahan baku yang digunakan serta
proses produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh ROT!. Selain itu, dapat

29
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It; .

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

berkembang pula isu mengenai halal atau tidaknya produk yang dihasilkan
ROTI. Apabila isu-isu tersebut berkembang di tengah masyarakat maka terdapat
kemungkinan permintaan pasar atas produk-produk ROTI menjadi berkurang
dan mengakibatkan turunnya penjualan ROTI.
Ketidakmampuan ROT I dalam mengelola isu bahan pengawet dan halal
tersebut dapat berdampak negatif terhadap tingkat permintaan prod uk ROT I dan
mengakibatkan penurunan penjualan ROTI, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.

B. FAST
1. Risiko Pencabutan Hak Waralaba
FAST diberi hak untuk membangun dan mengoperasikan restoran
menggunakan merek KFC di seluruh Indonesia, dengan mengikuti panduan dan
standar yang ditentukan oleh Yum Asia Franchise Pte Ltd.
Ketidakmampuan FAST dalam mengelola waralaba sesuai ketentuan dan
standar yang ditetapkan oleh Yum! Asia Franchise Pte Ltd dapat mengakibatkan
pembatalan perjanjian waralaba sehingga dapat berdampak negatif terhadap
kegiatan usaha dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.

2. Risiko Persaingan Usaha


Seiring dengan maraknya nama-nama baru bermunculan di dunia usaha
restoran cepat saji serta berkembangnya nama-nama lama yang telah hadir
lebih dahulu menciptakan tingkat persaingan yang sang at ketat sehingga
berpotensi terjadinya penurunan pangsa pasar, khususnya di kota-kota besar.
Ketidakmampuan FAST dalam menghadapi persaingan usaha dapat berdampak
negatif terhadap kegiatan usaha, hasil penjualan dan prospek usaha FAST,
yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.

3. Risiko Ketersediaan dan Fluktuasi Harga Bahan Baku


FAST memperoleh pasokan daging ayam karkas segar dan beku dari sekitar
lima belas pemasok di seluruh Indonesia, namun hal tersebut tidak menjamin
ketersediaan bahan baku terutama pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, Natal &
Tahun Baru dan liburan sekolah.
Selain itu, harga daging ayam karkas segar dan beku juga berfluktuasi setiap
minggu tergantung ketersediaan dari para peternak di wilayah Indonesia
terutama pada hari-hari libur besar dimana harga daging ayam karkas segar dan
beku dapat mengalami lonjakan cukup tinggi.

30
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ii:

'KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Ketidakmampuan FAST untuk memperoleh bahan baku yang baik dan pada
harga yang menguntungkan FAST dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.

4. Risiko Sumber Daya Manusia


Bisnis yang dijalankan oleh FAST merupakan bisnis dengan tingkat persaingan
yang ketat terutama dalam perolehan karyawan yang berkualitas. FAST sangat
bergantung pad a manajemen senior dan karyawan inti untuk pengalaman dan
keahliannya di industri untuk perencanaan bisnis dan operasional perusahaan
sehingga kehilangan sumber daya manusia dan atau tidak mampu memperoleh
karyawan berkualitas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja
keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak
negatif terhadap Perseroan.
Selain itu kenaikan upah minimum regional/propinsi yang melebihi tingkat inflasi
akan mempengaruhi biaya operasional FAST. Hal ini disebabkan karena FAST
mengandalkan karyawan dalam jumlah cukup besar untuk operasional gerai.
Selama ini, FAST berusaha untuk mengatasi kenaikan upah minimum
regional/propinsi dengan meningkatkan harga jual produk FAST. Namun,
apabila upah minimum regional meningkat dengan tajam dan tidak terkendali
dengan baik maka biaya operasional akan meningkat cukup signifikan yang
dapat berdampak negatif terhadap kinerja usaha FAST, yang se/anjutnya juga
akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
FAST juga tidak dapat menjamin tidak timbulnya perselisihan tenaga kerja yang
dapat menyebabkan gangguan operasional dan aksi mogok yang dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek
usaha FAST, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap
Perseroan.

5. Risiko Produk Terkontaminasi


FAST menghadapi risiko produk yang terkontaminasi pad a tahap bahan baku,
proses produksi dan penyajian ke konsumen akhir. Kontaminasi produk dapat
berdampak hilangnya kepercayaan konsumen terhadap produk FAST dan
akibatnya penurunan penjualan FAST.
Ketidakmampuan FAST untuk menjaga produknya dari hal-hal yang dapat
menyebabkan kontaminasi dapat berdampak negatif terhadap citra prod uk,
kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha FAST, yang selanjutnya
juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.

31
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

C. 10M
1. Risiko Persaingan Usaha

Industri ritel merupakan salah satu industri yang memiliki persaingan yang ketat
di Indonesia, dimana sebagian besar di dominasi oleh peritel tradisional (seperti:
pasar tradisional, toko kelontong dan warung) dan peritel modern (seperti:
minimarket, convenience store, supermarket dan hypermarket).
Untuk mempertahankan dan mengembangkan posisi pasar dalam persaingan
industri yang ketat dan terfragmentasi, 10M secara terus menerus harus
menyediakan produk yang bervariasi dengan harga yang kompetitif serta
pelayanan yang unggul terhadap pelanggan untuk menjaga dan meningkatkan
pangsa pasar 10M di usaha rite!.
Oalam rangka mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar 10M di
industri ritel yang sang at ketat dan terfragmentasi, maka 10M harus mampu
menganalisa faktor-faktor persaingan usaha seperti harga, kualitas dan variasi
produk, promosi produk dan brand awareness atas gerai-gerai 10M.
Ketidakmampuan 10M dalam bersaing dar; segi harga, kualitas dan vanasl
produk, promosi produk yang efektif dan brand awareness atas gerai-gerai 10M
dapat berdampak negatif terhadap pangsa pasar, kinerja keuangan dan prospek
usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.\
2. Risiko Ketidakmampuan Oalam Mengembangkan dan Memelihara Jaringan
Oistribusi dan Gerai

Kegiatan pengembangan jaringan distribusi dan gerai sangat mempengaruhi


keberhasilan 10M untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan pengembangan jaringan distribusi
dan gerai 10M adalah kemampuan 10M untuk menganalisa lokasi gerai yang
tepat, lokasi pergudangan yang cukup dan memadai, kemampuan memperoleh
dana sesuai jadwal dan rencana, pelatihan dan pengelolaan karyawan serta
keberhasilan negosiasi dalam penetapan syarat-syarat sewa dan atau jual beli
lahan untuk gerai ritel baru yang menguntungkan 10M. Ketidakmampuan 10M
dalam merealisasikan strategi tersebut dapat berdampak negatif terhadap
kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.
Pengelolan yang optimal termasuk pemeliharaan berkala atas gerai-gerai 10M
sangat penting dalam kegiatan operasional 10M. Ketidakmampuan 10M dalam
memelihara gerai-gerai tersebut secara optimal akan mengakibatkan gerai-gerai
tersebut menjadi kurang menarik minat pelanggan untuk berbelanja, maka hal
tersebut dapat mengakibatkan penurunan penjualan dan dapat berdampak
negatif terhadap kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya
juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.

32
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

11:;.

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

3. Risiko Masa Sewa Gerai dan Pusat Distribusi Yang Tidak Diperpanjang
Pad a saat ini, sebagian besar gerai dan pusat distribusi 10M tidak dimiliki sendiri
melainkan sewa dari pihak ketiga. 10M harus dapat memperbaharui sewa
tersebut dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan 10M terutama untuk
lokasi gerai dan pusat distribusi yang memiliki prospek cerah.
Tidak ada jaminan bahwa setiap sewa dapat diperpanjang dengan syarat dan
ketentuan yang menguntungkan 10M dan apabila tidak disepakati perpanjangan
sewa maka 10M harus mencari lokasi gerai dan pusat distribusi yang lain.
Ketidakmampuan 10M dalam memperbaharui sewa atas gerai dan pusat
distribusi dengan syarat dan ketentuan yang menguntungkan 10M tersebut
dapat berdampak negatif terhadap biaya operasional, kinerja keuangan dan
prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap
Perseroan.

4. Risiko Izin Usaha


Kegiatan 10M dipengaruhi oleh kegiatan operasional gerai-gerainya sa at ini dan
gerai-gerai baru yang akan dibuka oleh 10M di masa yang akan datang dimana
setiap gerai yang didirikan dan dikelola oleh 10M harus memiliki izin usaha dari
instansi yang berwenang.
Izin usaha dapat diperoleh tiap gerai 10M apabila telah memenuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku di instansi berwenang tersebut, seperti luas bangunan,
jenis bangunan, kegiatan usaha dan dampak keberadaan gerai tersebut
terhadap masyarakat sekitar.
Tidak ada jaminan bahwa setiap gerai yang ada atau yang baru akan dibuka
akan mendapatkan izin usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ketidakmampuan 10M dalam memperoleh izin usaha sesuai dengan ketentuan
yang berlaku bagi gerai-gerainya akan mengakibatkan gerai-gerai tersebut tidak
dapat beroperasional dan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan dan
prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap
Perseroan.

5. Risiko Yang Berhubungan Dengan Syarat-Syarat Perdagangan (Trading


Terms)
Secara umum, sumber pendapatan perusahaan yang bergerak di industri ritel
sejenis 10M sebagian besar berasal dari pendapat sewa rak di dalam gerai dan
pendapatan partisipasi promosi yang ditetapkan dalam syarat-syarat perdangan
(trading terms) antara 10M dan pemasok.
Trading terms umumnya mempunyai jangka waktu satu tahun dan
perpanjangannya tersebut dipengaruhi oleh pencapaian volume penjualan
produk pemasok.

33
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ib'

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

'Ketidakmampuan 10M untuk memperoleh dan atau memperpanjang trading


terms yang menguntungkan IDM dapat berdampak negatif terhadap kinerja
keuangan 10M yaitu pendapatan usaha dan laba bersih, yang selanjutnya juga
akan berdampak negatif terhadap Perseroan.

6. Risiko Sumber Daya Manusia


Industri yang dijalankan oleh 10M merupakan industri dengan tingkat persaingan
yang ketat terutama dalam perolehan karyawan yang berkualitas. 10M sangat
bergantung pada manajemen senior dan karyawan inti untuk pengalaman dan
keahliannya di industri untuk perencanaan bisnis dan operasional perusahaan
sehingga kehilangan sumber daya manusia dan atau tidak mampu memperoleh
karyawan berkualitas dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja
keuangan dan prospek usaha 10M.
Selain itu kenaikan upah minimum regional/propinsi yang melebihi tingkat inflasi
akan mempengaruhi biaya operasional 10M. Hal ini disebabkan karena 10M
mengandalkan karyawan dalam jumlah cukup besar untuk operasional gerai.
Selama ini, 10M berusaha untuk mengatasi kenaikan upah minimum
regional/propinsi dengan meningkatkan harga jual produk 10M. Namun, apabila
upah minimum regional meningkat dengan tajam dan tidak terkendali dengan
baik maka biaya operasional akan meningkat cukup signifikan yang dapat
berdampak negatif terhadap kinerja usaha 10M, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.
10M juga tidak dapat menjamin tidak timbulnya perselisihan tenaga kerja yang

dapat menyebabkan gangguan operasional dan aksi mogok yang dapat


berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan prospek
usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.

7. Risiko Perubahan atas Kebijakan dan Peraturan Pemerintah


Kegiatan usaha 10M juga dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pemerintah
baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu kebijakan yang paling
berpengaruhi terhadap industri ritel adalah Peraturan Presiden Republik
Indonesia No.111 tahun 2007 yang menjelaskan tentang usaha perdagangan
eceran minimarket (dengan luas lantai kurang dari 400m2) termasuk dalam
daftar bidang usaha terbuka dengan persyaratan modal dalam negeri sebesar
100% dan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.112 tahun 2007 yang
mengatur tentang pengaturan lokasi berdasarkan tata ruang dan syarat.
Oalam menjalankan kegiatan usahanya, 10M bergerak pad a gerai minimarket
dengan luas area penjualan sampai dengan 400m2. Sampai saat ini,
pemerintah tidak mengijinkan investasi asing untuk masuk ke dalam bidang
usaha ritel dengan area penjualan di bawah 1.200m2. Apabila pemerintah
mengijinkan peritel asing untuk melakukan kegiatan usaha sejenis 10M, maka
hal ini dapat meningkatkan persaingan usaha yang sudah sangat ketat dan
dapat berpotensi mengurangi pangsa pasar 10M dan pada akhirnya akan

34
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPPStefanus To:my Hardi & Rekan

mengurangi pendapatan 10M. Selain itu, setiap perubahan atas kebijakan atau
peraturan pemerintah dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja .
keuangan dan prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan berdampak
negatif terhadap Perseroan.
8. Risiko Ketergantungan Pada Kualitas Distribusi Pihak Ketiga dan atau
Pemasok

Kemampuan 10M untuk mendistribusikan produk dagangannya ke geraigerainya sesuai jadwal sangat bergantung kepada kualitas distribusi pihak
ketiga dan atau pemasok 10M dimana 10M bergantung kepada jaringan
distribusi mereka yang harus beroperasional dengan efektif dan efisien.
Ketidakmampuan 10M untuk menghilangkan ketergantung terhadap jaringan
distribusi pihak ketiga dan atau pemasok dapat berdampak negatif terhadap
kegiatan operasional, kinerja keuangan dan prospek usaha 10M, yang
selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
9. Risiko Ketergantungan Pada Teknologi Informasi (TI)

Oalam menjalankan kegiatan operasionalnya, 10M memiliki ketergantungan


yang tinggi terhadap sistem dan jaringan infrastruktur TI. Penggunaan TI
tersebut sangat penting dalam hal aplikasi bar code, point of sales di gerai,
sistem pelaporan, persediaan, procurement dan manajemen logistik yang
terintegrasi, khususnya antara pusat distribusi, gerai, serta kantor pusat dan
cabangnya dikarenakan kondisi geografis wilayah Indonesia yang sangat luas.
Oalam pengelolaan TI, 10M telah melengkapi sistem TI yang dikelolanya
termasuk ~isaster and Recovery Managament. Namun hal tersebut tidak
menutupi kemungkinan bahwa sistem TI yang dikelola 10M dapat mengalami
gangguan dan tidak dapat beroperasi.
Ketidakmampuan 10M dalam mengelola Tlnya dengan baik dapat berdampak
negatif terhadap kegiatan operasional, kinerja keuangan dan prospek usaha
10M, yang selanjutnya juga akan berdampak negatif terhadap Perseroan.
10. Risiko Keuangan

Oalam kegiatan pengembangan jaringan distribusi dan gerai yang tersebar di


seluruh wilayah Indonesia, 10M membutuhkan pendanaan yang cukup besar.
Selain itu, 10M membutuhkan pendanaan tambahan untuk menghadapai
persaingan usaha, kebutuhan modal kerja dan berbagai kebutuhan lainnya.
Tidak ada jaminan bahwa 10M akan dapat memperoleh pendanaan dengan
syarat-syarat yang menguntungkan dan apabila 10M tidak dapat memperoleh
pendanaan sesuai dengan jadwal dan rencana usaha 10M dengan syarat dan
ketentuan yang kompetitif dan menguntungkan 10M maka hal tersebut akan
berdampak negatif terhadap prospek usaha 10M, yang selanjutnya juga akan
berdampak negatif terhadap Perseroan.

35
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPP Stefanus Tonny.Hardi & Rekan

B. Analisis Kualitatif
Kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam perdagangan umum, keagenan, dan
perwakilan khususnya di bidang teknologi informasi berupa jasa penyedia akses
internet, menyediakan infra struktu r (internet/ekstranet), pembuatan web, portal,
banner dan domain, co-a location server dan memberikan jasa untuk merancang
aplikasi perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan teknologi.
Sebagaimana dijelaskan dimuka, Perseroan masih memiliki saldo rugi (defisit) yang
besar walaupun Perseroan dalam lima tahun terakhir mampu memperoleh laba.
Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidak mampuan
Perseroan untuk melakukan pembagian deviden walaupun kondisi kinerja dalam
lima tahun terakhir Perseroan mampu menghasilkan laba, karena sesuai dengan
ketentuan dalam Undang Undang No. 40 T entang Perseroan terbatas, selama
masih memiliki saldo rugi tidak diperkenankan metakukan pembagian deviden.
Kondisi Perseroan seperti diatas tidak terlepas dari kinerja historis Perseroan yang
bergerak dalam bidang jasa teknologi informasi. Untuk jelasnya perkembangan lima
tahun terakhir dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kegiatan Usaha
Produk dan Jasa
Saat ini Perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai penyedia jasa akses
internet yang ditunjang dengan kegiatan jasa teknologi informasi lainnya, yaitu:
jasa solusi teknologi informasi, portal bisnis internet (www.ogahrugLcom) dan
aplikasi TOMS (Tyre Distribution Management System).
Berikut rincian mengenai kegiatan usaha tersebut:
1. Jasa Akses Internet (ISP)
Digital Dial Up
Leased Line
Wireless 2,4 Ghz, Wireless 3,5 Ghz dan 5,? Ghz Iisensi
Internet Ready Port
Wireless Office Ready
FTP, akses telnet dan data transfer
POP dan web mail accounts
Web-hosting, web-design, web-advertising dan web-Development
Satelite & Fibre Optic connection
Pendaftaran Domain dan Country code Top Level Domain
Penyediaan individual dan corporate account
Layanan jasa akses internet tersebut didukung oleh Customer Support 24
jam/? Hari seminggu.

36
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

2. Solusi Teknologi Informasi


Memberikan jasa konsultasi layanan terpadu dalam membangun suatu
infrastruktur telekomunikasi berbasis internet untuk berbagai jenis industri.
Adapun layanan yang diberikan termasuk:

Desain, perancangan/perencanaan, pembangunan dan pengembangan


jaringan infrastruktur untuk internet (LAN & WAN)
Penyusunan dan pengembangan database
Implementasi sistem keamanan jaringan
Penyediaan perangkat komputer & telekomunikasi
Pelatihan engineer dan operator IT.

3. Portal Bisnis Internet Ogahrugi (www.ogahrugLcom)


Ogahrugi adalah situs media belanja diskon yang dikenal sebagai "daily
deals". Ogah Rugi memfasilitasi pelanggan untuk mendapatkan promo-promo
terbaru dengan potongan harga fantastis, sekaligus digunakan sebagai media
promosi online bagi merchant yang ingin memperkenalkan produk dan
layanannya.
OgahRugi sebagai salah satu daily deals yang paling cepat pertumbuhannya
di Indonesia menawarkan kerjasama dengan berbagai merchant untuk
mempromosikan produk dan layanannya untuk komunitas online. Dalam 11
bulan di tahun 2011 jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 55
juta pengguna, naik 10 juta dari tahun 2010. Demikian pula pengguna
mobile/handphone yang telah mencapai 180 juta orang pad a akhir November
2011. Hal ini menunjukan perubahan tren komunikasi untuk pasar remaja dan
dewasa muda yang mengarah pada komunikasi digital.
OgahRugi telah menjangkau lebih dari 30.000 member di seluruh Indonesia,
dengan fokus pad a DKI Jakarta dan kota-kota besar. Pelanggan telah
menikmati aneka produk terbaik dengan diskon menarik yang
dipersembahkan oleh ratusan merchant terpilih.

4. Aplikasi TDMS (Tyre Distribution Management System)


Aplikasi TDMS merupakan sistem terintegrasi untuk proses distribusi, spesifik
untuk toko dan distributor ban, yang dibuat oleh Perseroan untuk digunakan
oleh PT Multistada Arah Sarana Tbk. Dengan menggunakan teknologi
berbasis web, TDMS memberikan fasilitas bagi pemilik usaha untuk
melakukan pemantauan secara online.

37
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi '& Rekan

b) Kinerja Keuangan

Berikut adalah kinerja keuangan Perseroan dalam 5 tahun terakhir


La~oran

Laba Rugi

(dalam miliar Rp)


Pendapatan
HPP
Laba Kotor
Biaya Operasi
Laba Operasi
Pendapatanl(biaya) lain-lain
Laba Sebelum Pajak
Biaya Pajak
Laba setelah Pajak

2008
15.995
(10.685)
5.310
(4.737)
573
(348)
225
(147)
78

2010
16.425
(11.'585)
4.840
(4.275)
565
45
610
(171)
439

2009
16.035
(11.468)
4.566
(4.335)
.231
12
243
{54)
189

2012
13.928
(8.557)
5.371
(4.783)
588
(238)
350
(129)
221

2011
18.372
{13.615)
4.757
(3.939)
818
(91 )
727
(256)
472

Neraca
(dalam miliar Rp)
ASET LANCAR
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar dimuka
ASET TIDAK LANGAR
Piutang hub istimewa
Aset pajak tangguhan
Aset tetap, net
Aset lain-lain
JUMLAH ASET
LlABILlTAS LANGAR
utang hub istimewa
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
utang sewa
Utang pajak
Pendapatan diterima di muka
Biaya yang masih harus dibayar
uang muka jaminan
Laibilitas imbalan kerja jangka
pendek
Liabilitas jangka panjang jatuh
waktu <1th

LlABILlTAS TIDAK LANCAR


Liabilitas jangka panjang jatuh
waktu >1th
utang hub istimewa
Utang sewa
Liabilitas imbalan pasti - Pasca
kerja

2008

2009

2010

2011

2012

1.674

90

587

818

1.107

490
693

1.168
53
243
2.282

1.745
31
2.883

3.240
275
5.189

1.273

662
247
114
1.609

2.500
1.001
12.217

1.103
14.930

75
14.808

149
14.278

207
13.732

15.719

16.033

14.883

14.427

13.939

20.908

17.306

16.492

16.709

16.821

1.181

1.359
845
3

1.359
1.447

2.376

1.388
2

132

183

376

18

31

35

4.000

3.641

3.342

45

439
484

577
587

36
244

259,91

55
339
396

259,91

1.070

8.786,44

968

8.786,44

342
1.310

229

778
778

38
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP StefanusTonny Hardi&."Rekan

EKUITAS
Modal Saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit

46.000
(2.325)
(31.814)
11.861

46.000
(2.325)
{28.750}
14.925

46.000
(2.325)
(31.667)

46.000
(2.325)
(31.195}

46.000
(2.325)
(30.974)

12.008

12.481

12.701

20.908

17.306

16.492

16.709

JUMLAH EKUITAS DAN


KEWAJIBAN

16.821

LaQoran Arus Kas


(da/am miliar Rp)

2008

2009

2010

2011

2012

9.675
(4.972)

16.115
(17.176}

16.195
(14.748)

17.902
(17.870)

13.443
(13.076}

4.703

(1.061)

1.447

32

368

129
5.824
(11.700)

22

(1.734)

(959)

(37)

(44)

(950)

(37)

(44)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas untuk pemasok
Arus kas bersih tersedia dari
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVIT AS INVESTASI
Pendapatan bunga
Penjualan aset tetap
Penambahan aset tetap
Penambahan aset tetap dalam
pelaksanaan
Arus kas bersih tersedia dari
aktivitas investasi

(1.311 2
(5.747)

(3.023)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Piutang pada pihak yang mempunyai
2.500
hub istimewa

2.S00

Pembayaran utang sewa guna usaha

(60S}

Arus kas bersih tersedia dari


aktivitas pendanaan

1.895

2.500

KENAIKAN BERSIH DALAM KAS

850

(1.584)

KAS DAN BANK AWAL TAHUN

824
1.674

KASDAN BANK PADA AKHIR


TAHUN

267

{31}

(3S}

236

(35)

497

231

289

1.674

90

587

818

90

587

818

1.107

Rasio Keuangan
2008
Laba Kotor/Pendapatan
Laba Operasi/Pendapatan
Laba Bersih/Pendapatan
Pertumbuhan Pendapatan
Pertumbuhan Laba Kotor
Pertumbuhan Laba Operasi
Pertumbuhan Laba Bersih

33%
4%
12%
3,83%
-42,92%
16S,16%
-1,43%

2009
28%
1%
3%
0,2S%
-14,00%
-59,63%
-75,97%

2010
29%
4%
7%
2,43%
5,99%
148,90%
146,75%

2011
26%
4%
10%
11,8S%
-1,71%
27,66%
63,11%

2012
39%
3%
10%
-24,19%
12,90%
-43,67%
-24,23%

39
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Harcli ,& Rekan

Selama 5 tahun terakhir Perseroan mencatatkan pendapatan yang berfJuktuasi


dan bahkan cenderung menurun di tahun 2012. Pendapatan jasa IT solution
yang diperoleh Perseroan menutupi kerugian dari jasa penyedia akses internet
yang dilakukannya. Selain hal itu Perseroan juga terlihat tidak memiliki skala
ekonomis yang berarti dalam menjalankan usahanya serta tidak menunjukkan
tanda-tanda pertumbuhan skala ekonomis perusahaan. Manajemen Perseroan
melihat bahwa potensi bisnis usaha penyedia akses internet yang dijalankan,
tidak memiliki prospek dan daya saing.
Berikut adalah grafik yang menggambarkan pendapatan dan biaya per masingmasing kegiatan usaha:

16,000
14,000
12,000
10,000
8,000

I!m Jasa .,"' .... ,,,"''''',

Akses

Internct

1m HPP Akscs Internet


IT solution &.

4,000
2,000

I!m HPP IT solution

&.

lainnya

2008 2009 2010 2011 2012

Disamping atas dasar gambaran kinerja historis, kegiatan usaha Perseroan dalam
bidang teknologi informasi ini untuk masa kedepannya juga menurut manajemen
Perseroan tidak akan mengalami pertumbuhan usaha yang menarik dan tidak akan
mencapai skala ekonomis usaha yang ideal.
Atas dasar kondisi kegiatan usaha saat ini yang diuraikan diatas, maka manajemen
Perseroan bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya berupa bidang teknologi
informasi mejadi dalam bidang perdagangan rite I kebutuhan rumah tangga dan
perdagangan makanan serta restoran
Oleh karenanya, melalui perubahan kegiatan usaha utamanya, Perseroan
diharapkan akan tumbuh semakin cepat seiring dengan peningkatan yang signifikan
pad a kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya akan
memberikan Perseroan kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang akuisisi
strategis atas kegiatan perdagangan ritel, kegiatan usaha makanan dan restoran,
sehingga terjadi diversifikasi usaha dari Perseroan. Dengan penerapan strategi ini,
diharapkan di masa yang akan datang Perseroan mampu untuk memperoleh laba
yang memadai dan dalam waktu yang tidak terlalu lama laba yang diperoleh dapat
menutup kerugian Perseroan.

40
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

c) Tinjauan Kondisi Perekonomian Indonesia, Industri Perdagangan Ritel


Kebutuhan Rumah Tangga, Industri Makanan dan Restoran, Industri Roti
Dibawah ini diuraikan kondis! perekonomian Indonesia, industri usaha penyediaan
jasa internet dan industry berbasis online, industri perdagangan ritel kebutuhan
rumah tangga danindustri makanan serta restoran serta industri roti yang akan
menjadi kegiatan usaha utama Perseroan dimasa mendatang yang diharapkan
dapat meningkatkan kinerja Perseroan.

i. Tinjauan Perekonomian Indonesia


Selaras dengan visi pembangunan indonesia yang tertuang dalam Undang-undang
no 17 tahun 2007 tentang pembangunan jangka panjang nasional tahun 2005-2025,
Pemerintah melalui masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi
indonesia (MP3EI) berusaha menempatkan indonesia sebagai negara maju dengan
pendapatan per kapita yang berkisar USD 14.250 - USD 15.000 dengan nilai total
perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4 - USD 4,5 Triliun. Untuk mewujudkan
hal tersebut diperlukan pertumbuhan riil sebesar 6,4-7,5% pada 2011-2014 dan
sekitar 8-9% untuk periode 2015-2025. Pertumbuhan ini harus diikuti dengan
penurunan tingkat inflasi dari 6,5% menjadi 3% pada tahun 2025. Dengan kombinasi
tersebut maka karakteristik sebagai negara maju akan terpenuhi.

~:

l'tM!!I,- llm4"o-lIj,Smliun.
"""4!!"'I'jlm"ll'luliJiitil
<ii;>e,i;ir",lu,,, - U\5D
PI:!B, IUm 10i)Mlllillllt

!'UliI~"""'pfWI
LISl':\ ;LifIOOj

- um is,t'i-11l'.9'klliiaffl

!"1!f>_'1lilllrt~$
diP!'~

-'um U!ml)-

4!1.00a

14.2$0 -l'!LliOCI{n~
be"P"n~~

Sumber: depkeu.go.id

Berdasarkan Biro Pusat Statistik pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada
2012 meningkat sebesar 6.23 % dibandingkan pada tahun 2011. Peningkatan ini
terjadi pad a semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor
pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98% dan terendah di sektor pertambangan
dan penggalian yang mengalami pertumbuhan hanya sebesar 1.49%
Pertumbuhan PDB pada 2012 berdasarkan bidang usaha dari yang tertinggi hingga
yang terendah yaitu bidang pengangkutan dan komunikasi sebesar 9.98%,
perdagangan hotel dan restaurant 8.11 %, konstruksi 7.5%, Keuangan, Real Estat
41
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

dan Jasa Perusahaan 7.15%, Listrik, Gas dan Air Bersih 6.4%,lndustri Pengolahan
5.73%, Jasa lainnya 5.24%, Pertanian 3.97%, Pertambangan dan penggalian
1.49%.
Adapun Laju pertumbuhan PDS berdasarkan bidang usaha dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
Nilai POB Menurut Lapangan Usaha Tatum 2010-2012,
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2012
1.ap~1l

AtasDasar
lUtga l3erlaku
{tIimm rupiali,

USliM

2010
(1)

1-

P~

PetemakJit!, KcllulllnJit!
dllfl Pertllanan

2. P1!rtlImoofl!JM dan Peti9'llallJit!

S. illdum Pllflgot:men

,t liWik Gas, 111m Air Bel\lih


5. K!lr1SlruKSi
II.

~Jit!,

],

PIlll{llll1~u!an llan l\cl'!Mlikesf

Hrnei.llan Restorlil'l

S, KlItlengJit!, Rea{ EM, dan Jasa

Perllsaman

g, Ja",Jasa

2011

Alas I)auf
fIa<ga Konstan zoot}
(triliull rupiah)

2012

2tU

ipersml

(2)

(S)

(7)

(e}

\il&rsan)
{Sl

9ll6,5

1001}i

1100.4

30U.

3iSA}

32?;6

3,97

(l,51

119'}

lJ19.5

SrOJi

187,2

leiH!

192.1,

UB

CUi

U!.lB,1

i eoo,l

1 Sli,B

597,.1

l\33,a

Gnu

o,t::!

1Ai'

(5)

2012

Sumbel'

201.2
l

201D

21.\11
!lil

Laiu

Pert_buhan P~iiIl

4BJ

5&.8

65,1

t8,1

1!lS

2tLl

!iAQ

(l,O$

861).9

(54,S

1l61,Q

100,0

100):)

tf2J}

1,50

0,411

W,5

1024.1)

1145Jl

400,5

431,2

471.

8,11

1,44

423,2

491,3

549.1

2J$,n

241.3

265,4

9,93

0,00

.,5

535,2

roa,5

71tC

~.2

1'53,0

7,15

0,00

800,4

i'&HI

868,7

2ilJl

232,5

244,7

5,24

0.411
6,23

l'lOdilk Dmnestlk BMI} [PDB!

6446,9

1422,S

3241,9

2314,5

2464,7

261!U

fi,23

PM iill!~lI Wg3$

:5942,0

6791,9

1004,8

2111,1

23Z2JI

24$1.0

6,81

Sumber:BPS

Pertumbuhan PDS pada 2012 ini bila dilihat berdasarkan harga yang berlaku telah
mengalami peningkatan sejak tahun 2010 dari 6.446,9 triliun rupiah untuk tahun
2010 menjadi 7.422,8 triliun rupiah pada tahun 2011, menjadi 8.241,9 triliun rupiah
pad a tahun 2012. Pada 2012, secara keseluruhan pertumbuhan PDS diluar minyak
dan gas tercatat sebesar 6,81 %.
Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV - 2012 mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
penurunan di sektor pertanian sebesar 23,06% karena siklus musiman sementara
untuk industri lainnya mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sektor konstruksi
4,02%, Listrik gas dan air bersih 2,74%, Pengangkutan dan Komunikasi 2%, jasa
lainnya 1,96%, Industri pengolahan 1,41 %, Keuangan, Real Estate dan Jasa
Perusahaan 1,23%, serta Sektor Pertambangan dan penggalian 0,2%
Meskipun demikian Perekonomian Indonesia pad a kuartal IV 2012 ini sendiri bila
dibandingkan dengan kuartal IV 2011 telah mengalami kenaikan di semua sektor
dengan kenaikan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,63%
perdagangan hotel dan restaurant 7,8%, dan konstruksi 7,79%, namun ada
beberapa sektor yang pertumbuhannya jauh lebih rendah dari pada tahun
sebelumnya yaitu sektor pertambangan dan penggalian yang hanya mengalami
pertumbuhan 0.48%.

42
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

laJuPertumbuhan POB Trfwutanan Menurut lapangan.Usaha

(persen)
Triwlan 1I!-2612
Temliloap
Triwulan 11.21)12.

Triwulan 1\"2612
Temadap
Tliwulan 1II~2012

TrivmIan lV~1012:
Teriladap
TriI1mlan lV101i

(l}

23,(16
.jJ,52

0,20

3. Irrtltis!ri Pengola!um

3,86

1.41

4. lisirlk. Gas. dan Air Serslh

0.96

ti

3,12

KOl1struksJ

:t25
4J}2

tl

Kamunli!Esl

7.

Keltan1lln, Rea! Eaiat, dan Jam P~aan

4,.2Q

2,21

'1 ..79
Produk Oornestlk Elmio (POB~

1,45

8,11

POB Tal'l;pa Mlgas

.1,39

6,13

Sumber:BPS

Bila dilihat dari peranan dan struktur ekonomi per industri, sektor industri pengolahan
memberikan kontribusi yang terbesar dengan 23.94% sedangkan yang terendah
memberikan peranan yaitu listrik, gas dan air bersih sebesar 0.79%.
Struktur POB UenuNt Lapangan Usaha Tahun 201()-2012
(persen)

Perlanlan, Pelamakan,Kellu~I'I; d!ll'l PertkM!ll'l

2010

2t>11

2612

{21

{3)

{4}

15,29

14]0

14,44

2. PetmrOOangandan Pet1!fl~

11,16

lU!S

11,18

3.lt1tl1.!aifj Pet1!flolal',a;n

24,80

24,33

23,94

!I,76

O.7g

11M5
13,00

liwa" Gaa, dan Air i3el'$lh

5. Koostruk$l

'f!l,25

D,n
l!'J;ft}

6. Pet!:!aga!lg!ll'l, Hole!, dan ~oo

13,68

1:lW

4.

1"

Penga~n dan KumtJnb~

I!. KeuoogfJlft Rool Eslat, dan Jasa Pefl.l$fJlhaoo


9.

J~Jam

6,S1

6,86

1,24

7,21

1{1,24

11.1,56

m,lS

Ptoduk Dom_ill: BtUtofPD89

100M

100,0

100,0

1'00 Tsnps Mig.

92,11

91,58

92,21

Sumber:BPS

Perkembangan industri pengangkutan dan komunikasi yang sangat tinggi ini pada
tahun 2012 juga menjadikan salah satu industri dari enam industri yang
direkomendasikan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN). Menurut sekretaris Komite
Ekonomi Nasional, penyebab rendahnya pertumbuhan di sektor pertanian,
peternakan, perikanan, dan kehutanan serta pertambangan dan penggalian
disebabkan oleh masalah tata ruang yang tak kunjung berakhir.

43
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonnyliardi & Rekan

Berdasarkan KEN, bisnis-bisnis yang diperkirakan akan tumbuh pesat di tahun 2013
ini adalah bidang industri :
.
1. Listrik, gas dan air bersih,
2. Konstruksi dikarenakan program MP3i yang menyebabkan pertumbuhan
sektor ini di seluruh wilayah indonesia
3. Hotel, restaurant, dan perdagangan, hal ini seiring dengan peningkatan
jumlah kelas menengah di Indoneia.
4. Transportasi dan telekomunikasi,KEN memperkirakan untuk bisnis akan
tumbuh terutama industri telekomunikasi sebesar 10%
5. Keuangan
6. Jasa, industri ini diperkirakan oleh KEN akan tumbuh sekitar 6,0-6.6%
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren
yang meningkat dalam 4 tahun terakhir. Ditutup pada angka 1.355,41 pada tahun
2008, IHSG tidak terpengaruh dengan adanya krisis keuangan global yang terjadi
pad a tahun 2008, bahkan IHSG semakin menarik perhatian para investornya
dengan menguat ke level 2.534,36 per tanggal 30 Desember 2009 dan kembali
menguat menjadi 3.703,51 per tanggal 30 Desember 2010. Meskipun sempat
mengalami penurunan sementara pad a bulan Januari 2011, setelah adanya
kenaikan Suku Bunga BI sebesar 25 bps dari 6,5% menjadi 6,75% pada bulan
Februari 2011, IHSG kembali menguat ke level 3.821,99 per 30 Desember 2011.
Penguatan indeks ini dapat dikaitkan dengan pertumbuhan fundamental dari makro
ekonomi Indonesia yang ditunjukkan dengan nilai tukar yang semakin stabil, prospek
pertumbuhan ekonomi yang positif, dan juga pada perbaikan tingkat resiko Standard
& Poor (S&P) pada 2011 dari BB menjadi BB+, dan pada 2012 tingkat resiko ini
mengalami perbaikan lagi dengan menjadi BBB-. Tetapi fa kto r utama yang
mendorong penguatan indeks ini adalah karena investasi besar-besaran dari para
investor asing. Penguatan IHSG ini pad a tahun 2012 terus berlanjut IHSG ini ditutup
pada level 4.316,69 per 31 Desember 2012.
Pertumbuhan IHSG

Jan 09

Jan 10

Jan 11

Jan

Jan 13

Sumber: Yahoo Finance

44
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

KJPP Stefanus Tonny Hardi &Rekan

Kurs Rupiah terhadap US Dollar, terus mengalami tekanan terutama karena faktor
globalyaitu terus meningkatnya harga minyak bumi yang puncaknya terjadi pada
pertengahan tahun 2008, akan tetapi pemerintah terus berupaya agar kondisi makro
ekonomi Indonesia cukup baik dan stabilitas ekonomi dapat tetap terjaga; hal ini
tercermin dengan membaiknya kinerja neraca pembayaran, moneter dan keuangan
negara, dimana cadangan devisa yang dimiliki Negara terus meningkat, yaitu
cadangan devisa pada akhir tahun 2009 mencapai US$.66,1 miliar, meningkat
sebesar US$.14,S miliar dari cadangan devisa tahun 2008 sebesar US$.S1,6 miliar.
kemudian cadangan devisa terus meningkat pada akhir tahun 2010 hingga
mencapai US$.96,2 miliar, dan pada akhir tahun 2011 menjadi US$.110,1 miliar.
Namun hingga Juni 2012 cadangan devisa ini menurun menjadi US$ 106,S miliar,
dan pada awal Januari 2013 cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 108,8 miliar
Kondisi makro yang stabil ini tercermin pula dengan penetapan kurs mata uang US
Dollar oleh BI. Terjadinya krisis keuangan global yang berasal dari Amerika Serikat
sejak Juli 2008 telah mengakibatkan melemahnya mata uang Rupiah dimana per 31
Desember 2008 kurs tengah BI untuk mata uang Rupiah menjadi Rp.10.9S0 per
US$.1 ,00. Akan tetapi atas upaya Pemerintah bersama Bank Indonesia, Pemerintah
dapat mengatasi dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian didalam
negeri dan mata uang Rupiah terus menguat; hal ini tergambar dari kurs tengah BI
untuk mata uang Rupiah per 31 Desember 2009 menjadi Rp.9.400 per US$.1,00,
bahkan per 31 Desember 2011 menguat kembali menjadi Rp.9.068 per US$.1 ,00.
Tren Rupiah yang semakin menguat ini ternyata tidak berlanjut pada tahun 2012
dimana posisi kurs tengah BI untuk mata uang Rupiah per 31 Desember 2012
menjadi Rp 9.670 per US$ 1,00. Hal ini disebabkan belum berakhirnya krisis di
Eropa dan telah mempengaruhi beberapa negara lainnya diantaranya Italia dan
Spanyol. meskipun arus modal yang disebabkan oleh persepsi investor asing yang
positif terhadap kekuatan fundamental ekonomi Indonesia dan terhadap Pasar
Modal juga semakin besar.
Berdasarkan Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijkan Moneter
Bank Indonesia Perry Warjiyo, pelemahan kurs rupiah yang terjadi pada tahun 2012
ini disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang agak melemah dan
disertai dengan tingginya defisit transaksi berjalan terutama pada kuartal I - 2012
yang mencapai 3,1%, namun defisit transaksi berjalan ini pada kuartal III - 2012
menjadi hanya sebesar 2,2% saja, dan diperkirakan akan semakin menurun pad a
kuartal selanjutnya. Selain itu membaiknya perekonomian ini juga didukung dengan
neraca pembayaran yang terjadi selama tahun 2013 yang mengalami surplus.
Dengan membaiknya neraca pembayaran Indonesia maka Bank Indonesia
memperkirakan bahwa pada tahun 2013 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
mengalami peningkatan sebesar 6,3 hingga 6,8 %.

ii. Tinjauan Usaha Penyediaan Jasa Internet (Internet Service Provider) dan
Industri Berbasis Online (e-commerce)
Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu
jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana

45
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ib

KJPP Stefan us Tonny i-Iardi& Rekan

semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa
diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada
perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian
aktivitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
a.

Perkembangan penyedia jasa Internet (Internet Service Provider)


Internet Service Provider (ISP) adalah perusahaan atau badan yang
menyelenggarakan jasa sambungan internet dan jasalainnya yang terkait.
Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa internet.
Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke internet, pendaftaran nama
domain, dan hosting.

ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional


sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh
ISP dapat terhubung ke jaringan internet global. Jaringan di sini berupa
media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabef
(modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.
Biasanya, ISP menerapkan biaya bulanan kepada pelanggan. Hubungan
ini biasanya dibagi menjadi dua kategori: modem ("dial-up') dan jalur lebar
(broadband). Hubungan dial-up sekarang ini banyak ditawarkan secara
gratis atau dengan harga murah dan membutuhkan penggunaan kabel
telepon biasa. Hubungan jalur lebar dapat berupa ISDN, non-kabel, kabel
modem, DSL, satelit. Broadband dibanding modem memiliki kecepatan
yang jauh lebih cepat dan selalu "on", namun lebih mahal.
Untuk di Indonesia hal ini ditangani oleh APJI (Asosiasi Penyedia Jasa
Internet). Peusahannya biasa disebut ISP (Internet Service Provider). Halhal yang biasa dilakukan oleh ISP tersebut ialah pemberian IP Address
(alamat IP) publik kepada para pelanggannya beserta perihal pengaturan
bandwidth. Secara kasar, bandwidth dapat diartikan sebagai jalan raya.
Semakin besar jalannya, aktivitas internetpun akan semakin lancar,
ditentukan dengan ukuran Kbps atau KBps yang merupakan ukuran
kecepatan transfer data. Bahkan sekarang sudah dalam hitungan Mbps
atau bahkan Giga. Monitoring tersebut dilakukan oleh salah satu bagian
dalam ISP bernama NOC (Network Operation Center)
Dimulai pada dekade 90-an perkembangan Internet semakin berkembang
pesat.Di Indonesia sendiri bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an
yang diawali dengan munculnya Internet Service Provider yang
menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth berkisar antara 14.4
kbps hingga 28.8 kbps. Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di Indonesia
baik yang sudah beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP dari
jumlah tersebut yang terdaftar menjadi anggota Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) sebanyak 27 ISP , selanjutnya sampai
dengan tahun 2012 jumlah ISP yang tercatat sebagai anggotai APJII sudah
menginjak angka 277 ISP. Bisnis ISP memiliki prospek yang bagus. Saat
ini semua bisnis yang berbasis Internet tidak akan berkembang apabila
infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun terlebih dahulu.
46
Professional Services in Valuation and Financial Consultaucy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hard! & Rekan

Tabel
Keanggotaan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
TERDAFTAR SEJAK
TAHUN

1996-1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
TOTAL ANGGOTA
SID 2012

JUMLAH

27
22
22
10
11

9
26
20
26
21
11
25
22
25
277

Sumber: APJII (www.apjii.or.id)

Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak


hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan
teknologi seperti fiber optic dan wireless. Oi Bali, Oenpasar pada
khususnya ISP dengan teknologi wireless paling banyak tumbuh.
Karena teknologi ini "paling murah". Tidak perlu membangun jaringan
kabel, mudah dipindahkan, tidak ada biaya ijin dan lain-lain.
ISP terkoneksi satu sarna lain dalam Internet Exchange. Sebagian besar
ISP memerlukan upstream, ISP yang tidak memiliki upstream disebut Tier1
yang hanya memiliki pelanggan dan interkoneksi. Poin penting yang perlu
diketahui sebelum menentukan ISP yang akan dipakai adalah backbone
koneksi yang dimiliki. Ini menentukan kapasitas terpasang yang bisa
disediakan untuk lalu-lintas data. Semakin besar backbone yang dimiliki
semakin baik. Biasanya dinyatakan dengan ukuran Mbps.
ISP menerapkan biaya bulanan kepada pelanggan dan biasanya dibagi
menjadi dua kategori, yaitu :
1) Dial-up ("kabel")
Hubungan dial-up sekarang ini banyak ditawarkan secara gratis atau
dengan harga murah dan membutuhkan penggunaan kabel telepon
biasa.

47
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

2) Jalur lebar (Broadband)


Hubungan jalur lebar dapat berupa non-kabel, Internet sate lit.
Broadband dibanding modem memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat
dan selalu "on", namun lebih mahal.
Tipe layanan dari ISP biasanya dapat dikategorikan menjadi 2 bag ian yaitu:
1) Dial on demand Internet

Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak


terkoneksi secara terus menerus ke internet. Pelanggan akan dibebani
biaya berdasarkan lamanya mereka terkoneksi ke internet.
Contoh layanan internet dial on demand adalah : Telkomnet instant dari
Telkom, layanan-Iayanan dial up dari ISP yang lain, juga beberapa
layanan dari ISP wireless local.
2) Dedicated Internet
Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus
dengan internet 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Sistem
pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan per bulan dimana
pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang ditawarkan, baik
selama sebulan tersebut pengguna memang benar menggunakan
internet 24 jam penuh atau tidak. Sistem dedicated ini biasanya mahal ,
dan biasanya untuk menekan biaya langganan, ISP memberikan
beberapa metode untuk menekan harga misalnya dengan membatasi
jumlah data yang boleh
didownload dan diupload oleh pe/anggan
selama 1 bulan. Jumlah batasan data ini biasanya disebut dengan
quota.
Contoh layanan dedicated internet adalah : layanan-Iayanan dari
Channel 11, ERA AKSES, Speedy dari Telkom dan layanan-Iayanan
dari ISP wireless local.

Media koneksi yang paling umum digunakan oleh ISP adalah:


1) Wire (Kabel).
Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optic, kabel Iistrik, kabel UTP,
pokoknya kabel.
2) Wireless
Tidak menggunakan banyak kabel. Kabel tetap digunakan namun
sebagian besar jalur koneksi menggunakan frekuensi. Biasanya
menggunakan frekuensi yang dibebaskan penggunaannya di suatu
Negara. Oi Indonesia frekuensi yang bebas digunakan adalah frekuensi
2,4Ghz. Jadi dari pelanggan akan menggunakan radio wireless dengan
frekuensi 2,4Ghz untuk berhubungan dengan ISP mereka.

b. Perkembangan pengguna jasa internet service provider


Seiring dengan semakin dibutuhkannya internet dalam dalam berbagai
aktivitas masyarakat indonesia, maka jumlah pengguna internet service

48
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi' & Rekan

provider juga .meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang


diperoleh dari Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia ("APJII")
jumlah pengguna internet di indonesia meningkat dari 4,5 juta pada tahun
2002 menjadi 63 juta pada tahun 2012 dan diperkirakan pada tahun 2015
jumlah pengguna internet di indonesia akan mencapai 139 juta orang.

proyeksl
APJIl

\jutaan)

160

139

140
120
100
80
60
40

20

1.9 4.2 45
"1" _ _H_
..
JIIII!f

'-T~~'C

Gambar
Grafik Perkembangan pengguna Internet

Jumlah pengguna internet di Indonesia ini diperkirakan akan semakin


bertambah, terlebih bila berbagai internet service provider dapat lebih
meningkatkan kecepatannya sehingga kecepatan internet di Indonesia
tidak lagi merupakan yang kedua terendah di Asia tenggara.
Tabel
Peringkat Download Negara-negara ASEAN
Per 4 April 2013

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama
Negara

Peringkat

Singapura
Thailand
Vietnam

2
48
53

Laos
Filipina
Malaysia
Brunei
Kamboja
Indonesia
Myanmar

83
103
105
116
125
155
163

Kecepatan
download
(Mbps)
40,65
11,88
11,03
5,99
4,72
4,7
4,12
3,83
2,47
2,14

Sumber: netmdex.com

49
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi . & Rekan

c. Perkembangan usaha industri berbasis online (e-commerce)


Menjamurnya tingkat pemakai internet di Indonesia. saat ini menjadikan
berbelanja online salah satu pilihan yang tidak asing lagi bagi masyarakat
dilndonesia. Seiring dengan hal ini, membuatsemakin menjamurnya toko
online di tanah air sehingga kebiasaan berbelanja di pusat perbelanjaan
atau di mall berubah menjadi belanja via toko online.
Saat ini jumlah pemakai internet di Indonesia menurut Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah 62,9 juta
orang dari total 215 juta penduduk, jumlah pemakai ini masih tergolong
sedikit, tetapi disisi lain menurut riset dari daily social dan daily
transpayment gateway Indonesia diperkirakan pengguna internet akan
mencapai angka 150 juta orang dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Angka yang meningkat tajam ini mengisyaratkan bahwa prospek
perkembangan e-commerce di Indonesia ditahun-tahun mendatang akan
menjadi sangat cerah.
Namun dari 62,9 juta pengguna internet ternyata hanya 10% dari jumlah
pengguna internet yang melakukan pembelian secara online. Rendahnya
transaksi jual beli online di indonesia ini disebabkan banyak sekali orang
indonesia yang belum mau menggunakan kartu kreditnya, sehingga
banyak sekali pembeli yang melakukan pembelian dan melakukan
pembayaran melalui anjungan tunai mandiri (ATM) atau dibayarkan secara
cash on delivery (CoD).
Dengan masih rendahnya transaksi online ini menunjukkan masih tingginya
pangsa pasar yang dimiliki oleh e-commerce untuk mengembangkan
bisnisnya sehingga menjadi semakin meningkat. Hal ini dapat terlihat dar;
perkembagan e-commerce dalam 5 tahun belakangan ini.
Perkembangan pesat e-commerce yang terjadi di Indonesia ini tidak serta
merta terjadi tanpa sebab. Andil pemain-pemain besar e-commerce di
Indonesia dimulai sejak tahun 1996 dengan berdirinya perintis belanja
online Dyviacom Intrabumi atau D-Net Wahana transaksi berupa mal online
yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33
toko online/merchant. Contoh e-commerce di Indonesia yang ikut
meramaikan dan kini memiliki reputasi yang baik adalah seperti
bhineka.com, bliblLcom, tokopedia.com, gramedia.com tokobagus.com.
Jajaran e-commerce besar ini telah berhasil meraih kepercayaan
konsumernya.
Perkembangan e-commerce paling pesat di Indonesia adalah pad a 5 tahun
terakhir ini, hal ini disebabkan oleh karena semakin banyak investor asing
telah melirik dan menanamkan modalnya untuk pasar toko online di
Indonesia, contohnya seperti Lazada, Zalora, FoodPanda, dan Officefab.
Jajaran web toko online ini merupakan kepanjangan tangan dari Rocket
Internet yang bermarkas besar di Jerman, dan telah memiliki website
sejenis di 5 negara di Asia Tenggara salah satunya Indonesia.

50
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefan us Tonny Hard! & Rekan

Pengusaha yang ingin terjun ke dunia e-commerce sebaiknnya


memperhatikan kepercayaan pe/anggan dan kualitas prod uk. E-commerce
merupakan bisnis jasa di mana kepercayaan pelanggan merupakan aspek
penting. Selain itu, pelaku juga harus selalu memperhatikan kualitas
prod uk. E-commerce bukanlah sesuatu yang berjalan otomatis ke arah
kesuksesan, karena menggeluti e-commerce memerlukan kerja keras.

iii.

Tinjauan Industri perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga.

Industri Retail Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti minimarket dan
Hypermarket tiap tahun jumlahnya semakin lama semakin banyak terutama di
Jawa dan di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Nama (merek) dagang retailer international seperti Circle K, 7 Eleven, Lawson,
Carrefour, dan Lotte telah menjadikan Indonesia sebagai lahan untuk
pengembangan bisnis retail mereka.
Dengan cepatnya perkembangan minimarket dan hypermarket In!
menunjukkan pertumbuhan industri ini cukup tinggi. Prospek industri retail di
Indonesia pad a tahun 2012 diperkirakan masih cukup baik, hal ini didukung
dengan kuatnya pertumbuhan perekonomian nasional dan meningkatnya daya
beli masyarakat. Seka/ipun kenaikan tariff dasar listrik dan rencana
pengurangan subsidi harga bahan bakar minyak oleh pemerintah akan
memberikan tekanan terhadap daya bel; masyarakat. Namun demikian
kenaikan upah minimum nasional dan menguatnya pertumbuhan industri
properti komersial yang cukup pesat akan memberikan dorongan permintaan
untuk industri retail dan hal ini merupakan prospek yang baik bagi perusahaan
retail untuk melakukan ekspansi menambah gerainya.
Staf ahli Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo) memperkirakan
pertumbuhan bisnis rite I terutama hypermarket dan minimarket di Indonesia
cukup cerah karena berdasarkan data bank dunia jumlah middle class di
indonesia meningkat menjadi 56,5%. Dengan pertumbuhan middle class ini
menunjukkan ekonomi yang tumbuh positif dan pasar industri ritel semakin
menarik sebab golongan middle class pada umumnya aspiratif untuk belanja
FMCG, dan belanja dengan basket size.
Aperindo juga memperkirakan untuk penjualan ritet di tahun 2012 mencapai
Rp 138 triliun atau tumbuh sekitar 15% dari penjualan tahun 2011 yang
mencapai Rp 120 triliun.

51
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ii:

KJPP Stefanus -ronny Hardi & Rekan

Gambar
Pertumbuhan omset industri retail nasional
Serdasarkan hasil survai
yang dilakukan oleh The Nielsen Company,
perkembangan FMCG di Indonesia masih cukup tinggi, hal ini didasarkan pad a
pertumbuhan selama kurun waktu 2009 hingga 2011. Pertumbuhan FCMG
untuk tahun itu meningkat dari 4,7% pada tahun 2009, menjadi 8,1% pada
tahun 2010, dan 11,6% pada tahun 2011. Sedangkan hingga september 2012
pertumbuhan FCMG telah mencapai 9,5%.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan hadirnya minimarket dan
hypermarket maka berbagai pasar tradisional lambat laun mulai tersisih. Oleh
sebab itulah maka pertumbuhan minimarket dan Hypermarket terkadang
mengalami hambatan dengan dikeluarkannya berbagai regulasi dari
pemerintah daerah ataupun masyarakat setempat seperti yang terjadi di Kota
Medan dan Provinsi Jawa Sarat dengan penghentian perizinan di 6 kabupaten.

Gambar
Pertumbuhan pasar industri retail nasional

52
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ib

KJPP Stefanus Tonny Hardi .&,Rekan

Meskipunadanya beberapa hambatan yang dialami oleh pengusaha retail


modern seperti hypermarket dan minimarket namun potensi pengembangan
industri ini masih cukup besar Hal ini dilihat dari pertumbuhan retail modern di
Indonesia dalam 10 tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat
pesat dengan persentase pasar untuk industri retail modern ini meningkat dari
25% pad a tahun 2002 menjadi 41 % awal tahun 2010. Kenaikan persentase
pasar retail modern ini sangat didukung oleh peningkatan persentase pasar
minimarket dari sekitar 5% pada tahun 2002 menjadi sekitar 21 % pada awal
tahun 2011
Diluar dari keberhasilan pertumbuhan retail modern di Indonesia ternyata
banyak sekali retail modern yang mengoperasikan jaJannya usaha tanpa ijin
yang Jengkap. Berdasarkan data 2011, jumJah minimarket di Jakarta mencapai
2162 gerai dan dari jumlah gerai yang 2000-an tersebut sekitar 1383 gerai
tidak memiliki ijin yang lengkap, 712 tidak berijin dan hanya sekitar 67 gerai
yang memiliki ijin yang lengkap.
Kondisi ini menjadi salah satu kendala dalam pertumbuhan retail modern in; di
kemudian hari seperti yang terjadi di Jawa Barat dan Medan.

Gambar
Pangsa pasar (market share) industri retail nasional

iv.

Tinjauan Industri makanan cepat saji dan restoran

Perkembangan perekonomian yang terus melaju dengan cepat telah


mendorong tingkat kesibukan aktivitas usaha (bisnis) masyarakat meningkat
cepat dan menghendaki pergerakan gaya hidup serba cepat pula. Pada
akhirnya menimbulkan suasana gaya hidup instan dan berpikir cepat. Hal ini
membuat usaha-usaha restoran cepat saji semakin berkembang di berbagai
belahan dunia, termasuk Indonesia.

53
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi &Re.kan

Amerika sebagai salah satu negara di dunia dengan sebagian besar warganya
mengalami pola gaya. hidup serba cepat gemar sekali dengan makanan cepat
saji menjadi salah satu tempat munculnya berbagai restoran cepat saji yang
sangat terkenal di berbagai penjuru dunia.
Dengan menerapkan prinsip waralaba (franchise) sebuah restoran cepat saji
dapat berkembang secaracepat. Perkembangan yang cepat ini membuat
jumlah gerai restoran tersebut semakin lama semakin banyak. Jumlah gerai
yang sangat banyak itulah yang membuat industri restoran cepat saji dapat
memberikan
keuntungan
sebesar
115
miliar
dollar
setahun
(sumber:jadiberita.com) .
Salah satu perusahaan restoran cepat saji yang memberikan keuntungan yang
paling besar di Amerika adalah McDonald. Pada tahun 2012 McDonald telah
mencatat keuntungan sebesar USD 6,82 Miliar (sumber: merdeka.com).
Meskipun McDonald merupakan restoran cepat saji yang terbesar di Amerika,
namun di Indonesia restoran cepat saji yang terbesar yaitu Kentucky Fried
Chicken (KFC). Perusahaan yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia
("FAST") ini memiliki 426 gerai di seluruh Indonesia, dengan jumlah penjualan
(omset) pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp 3,56 Triliun dan membukukan
hasil usaha (Iaba) hingga Rp. 206 milyar pada tahun yang sama. Hal ini
berbeda dengan di Amerika sebagai tempat asaJ berdirinya restoran ini karena
pad a tahun 2012 restoran ini menutup gerainya hingga 262 buah.
Sebagai salah satu waralaba asing terbesar di Indonesia, para emiten pemilik
gerai makanan cepat saji KFC ini memperkirakan pertumbuhan penjualan di
tahun 2013 ini akan mencapai sekitar Rp 4,32 Triliun. Kinerja tahun 2013 ini
akan dipengaruhi oleh beberapa kebijakan dari luar yang membawa efek
negative seperti kenaikan tarif Iistrik secara bertahap, kenaikan upah minimum
provinsi dan rencana pengurangan jumlah subsidi harga bahan bakar minyak
oleh pemerintah.
Untuk mengantisipasi hal ini maka FAST berencana akan menerapkan 3 buah
strategi yaitu dengan melakukan penghematan secara internal untuk menekan
beban operasional, menaikkan harga jual produk, dan renegosiasi banner.
Selain McDonald dan KFC, di Indonesia telah banyak sekali restoran cepat saji
yang dikuasai oleh waralaba asing. Hal ini disebabkan oleh kekuatan
konsumsi masyarakat indonesia yang tinggi dan jumlah penduduk indonesia
yang mencapai 240 juta jiwa menyebabkan Indonesia menjadi pasar yang
potensial untuk restoran cepat saji.
Menariknya pasar restoran cepat saji di Indonesia ini juga diungkapkan oleh
Pant Muktesh, CEO Yum International yang mengungkapkan pada siaran
persnya bulan Desember tahun 2012 dikutip oleh liputan6.com bahwa akan
menambah gerainya menjadi 1.000 restoran hingga tahun 2015 karena dia
menilai bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia diatas Brasil,
Rusia, dan India. Yum International merupakan pemilik waralaba dari
beberapa restoran cepat saji ternama di Indonesia seperti KFC dan Pizza Hut.

54
Professional Services in Val nation and Financial Consultancy

r~
m

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Namun seiring dengan dikeluarkannya peraturan Menteri Perdagangan No.


07/MDAG/PERl2/2013 yang membatasi jumlah gerai waralaba yang dapat
dimiliki oleh penerima waralaba sebanyak 250 gerai, dan gerai lebih dari 250
wajib untuk diwaralabakan atau dikerjasamakan dengan system penyertaan
modal membuat Yum! Brands Inc. pemilik waralaba KFC, Pizza Hut dan
beberapa waralaba besar lainnya kemungkinan akan memperlambat
pertumbuhan gerainya di Indonesia (sumber: Iiputan6.com).
Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan yang berkelanjutan
selama lebih dari 30 tahun, tidak diragukan lagi telah menjadikan merek KFC
sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji di Indonesia. Ekspansi jaringan
restoran terus diupayakan supaya bisa hadir dekat dengan konsumen, baik di
kota-kota metropolitan yang sarat persaingan maupun di kota kota di daerah
tingkat II. Sejak lima tahun terakhir, FAST lebih berfokus pada pembukaan
gerai bertipe free-standing (gerai yang berada di bangunan yang berdiri
sendiri) yang memberikan fleksibilitas yang lebih dalam jam operasi dengan
fasilitas lengkap untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Sejumlah
gerai yang sudah dibuka sebelumnya direnovasi untuk memberikan tampilan
baru yang lebih segar dan modern sesuai dengan obyektif Perseroan. Pada
akhir 2011, Perseroan mengoperasikan total 421 gerai, yang tersebar di 32
dari 33 propinsi, di lebih dari 95 kota-kota di seluruh Indonesia, dan
mempekerjakan sekitar 16.365 karyawan dengan hasil penjualan Rp. 3,2
triliun.
Pada minggu pertama bulan Oktober di tahun 2011, untuk pertama kali sejak
Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik, Obligasi diterbitkan tanpa
warkat berjangka waktu lima tahun dengan bunga Obligasi sebesar 9,5% per
tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan, yang pada dasarnya akan digunakan
untuk membiayai pendirian gerai-gerai baru, renovasi atas gerai-gerai FAST
yang sudah ada, dan perluasan gudang-gudang produksi FAST yang sudah
ada, serta pembangunan gudang-gudang baru.

v.

Tinjauan Industri Roti Indonesia

Peluang pengembangan usaha industri roti tidak terlepas dari analisa


permintaan dan penawaran produk tersebut. Kondisi ekonomi makro serta
perubahan dari konteks negara agraris lambat laun menjadi Negara
industri/jasa secara signifikan akan mengubah pola kehidupan masyarakat
termasuk di antaranya perubahan pola makan.
Perubahan pola makan ini secara langsung memberikan peluang terbukanya
usaha yang memproduksi berbagai macam makanan subsitusi yang
menggantikan makanan pokok bangsa Indonesia yaitu Nasi atau Sagu.
Umumnya usaha ini akan berkembang di wilayah perkotaan, sekitar daerah
industri, atau daerah pinggiran kota yang populasi penduduknya cukup padat.

55
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

11;.

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

8angsa Indonesiasejak dekade 1970-an secara lambat'tetapi pasti telah


menuju pertumbuhan. ekonomi yang mengubah predikatnegara miskin
menjadi negara berkembang. Perubahan ini secara pasti juga mengubah
perilaku kerja sebagian besar masyarakat perkotaan dan merembet kepada
masyarakat pedesaan. Perilaku/pola kerja tersebut sangat berpengaruh
terhadap pola. makan, di mana masyarakat kita dewasa ini akan agar lebih
praktis dan efisien maka pada pagi dan sore hari seringkali memerlukan
makanan yang mudah di peroleh dan cukup mengandung nutrisi yang
diperlukan tubuh. Makanan tersebut antara lain adalah RotL
Roti sebenarnya sejak jaman penjajahan sudah menjadi alternatif makanan
bagi sebagian kecil penduduk pribumi. Permintaan produk ini tampak
mengalami peningkatan sejak 2 - 3 dasawarsa yang lalu terutama di daerah
perkotaan di Indonesia. Oari tahun ke tahun pemintaan ini terus meningkat
yang di ketahui dari pertumbuhan usaha industri roti mula; skala kecil hingga
besar. Hanya saja pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sekitar
pertengahan 1997 hingga awal 1999 beberapa perusahaan tersebut
mengurangi volume produksinya. Sebenarnya pengurangan produksi tersebut
di sebabkan peningkatan harga bahan baku roti yang terlalu drastis sehingga
berakibat meningkatnya biaya produksi dan harga jual prod uk. Oi lain pihak
karena krisis itu pula pendapatan masyarakat menurun drastis akibat terkena
pemutusan hubungan kerja, sehingga sangat mengurangi daya belL
Secara pasti besarnya permintaan akan produk roti, kue dan sejenisnya sulit di
ketahui mengingat tidak tersedianya data.
Industri roti di Indonesia terdiri dari tiga segmen, yakni industri roti rumahan
(home industry), pabrik roti massal, dan boutique rotL
Industri rumahan memiliki pemain yang amat banyak, yakni sekitar lima ribu
home industry dengan jaringan distribusi meliputi 5-20 km dengan penjualan
roti yang tidak menggunakan merek dagang.
Pabrik roti massal memiliki pemain relatif sedikit dikarenakan membutuhkan
modal yang besar, pabrik roti ini mampu mendistribusikan produknya dengan
jangkauan 200-300 km, dan penjualan menggunakan merek dagang.
Pabrik roti jenis boutique roti, adalah pabrik roti yang berada dalam areal
perbelanjaan (mall), kepemilikan boutique roti berdasarkan sistem franchise
dan penjualan hanya mencakup wilayah di sekitar lokasi boutique roti tersebut
ditempatkan.
Pentingnya pola makan yang seimbang menekankan komposisi makanan
dalam konsumsi harian yang seimbang pula. Idealnya setiap orang harus
mengkonsumsi 55-60 persen karbohidrat, 30 persen lemak dan 15 persen
protein. Oi samping itu variasi makanan sehari-hari juga diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi makanan ini.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih memilih nasi sebagai makanan
pokok sehari-hari dibanding roti ataupun kentang menyebabkan dibutuhkan

56
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It:

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

banyak waktu untuk mengubah kebiasaan tersebut sehingga kebutuhan akan


beras dapat digantikan dengan roti atau makanan berkarbohidrat lainnya.
Berdasarkan pernyataan Yusuf Hadi, Direktur dari Nippon Indosari Corpindo
kepada kompas.com, Rendahnya kebiasaan makan roti di Indonesia
ditunjukkan oleh konsumsi roti di Indonesia saat ini hanya mencapai 17 kg per
kapita per tahun, sedangkan konsumsi nasi (beras) mencapai 140 kilogram
per kapita per tahun.
Selaras dengan laporan dari bank dunia bahwa pertumbuhan kalangan
menengah Indonesia semakin meningkat, maka konsumsi roti masyarakat
Indonesia per kapita diperkirakan juga akan meningkat. Dalam lima tahun
terakhir konsumsi roti masyarakat Indonesia meningkat sebesar 10,7% .
Nilai konsumsi roti per kapita oleh masyarakat Indonesia pada 2010 tumbuh
tertinggi dibandingkan 11 negara Asia Pasifik lainnya, menurut data
Euromonitor, nitai konsumsi roti di Indonesia naik 25% pada 2010 menjadi
US$ 1,5 per orang per tahun, dari konsumsi US$ 1,2 per orang per tahun pada
2009.
Pertumbuhan itu menjadi yang tertinggi dibanding kenaikan nilai konsumsi roti
di negara-negara seperti Korea Selatan, Singapura, China, Taiwan, dan India
pada periode yang sarna. Korea Selatan yang konsumsi roti per kapitanya
cukup tinggi pada 2009, membukukan kenaikan konsumsi roti pada 2010
sebesar 15,4% menjadi US$ 16,5 per orang per tahun. Singapura dengan
konsumsi roti per kapita senilai US$ 29,9 per tahun pada 2009 juga mengalami
pertumbuhan konsumsi roti sebesar 4% menjadi US$ 31,1 per orang per tahun
di 2010.
Dengan semakin bertumbuhnya konsumsi roti masyarakat Indonesia maka
pertumbuhan perusahaan rotipun semakin berkembang hal ini terlihat dengan
munculnya perusahaan roti baru seperti PT Bocuan Gapapa yang mulai
mencoba memasarkan produknya dengan harga yang terjangkau ke Jakarta
dan Surabaya. Selain itu PT Nippon Indosari Corpindo sebagai pemegang
merk Sariroti juga berusaha menambah kapasitas produknya guna memenuhi
kebutuhan pasar.
Pada tahun 2013 ini PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. akan mengoperasikan
2 pabrik baru yang terletak di Palembang dan Makassar. Dengan
dioperasikannya pabrik ini maka total pabrik yang dimiliki oleh PT Nippon
Indosari Corpindo sebanyak 8 buah.
Dengan semakin berkembangnya produksi yang bisa dihasilkan oleh
perusahaan roti diharapkan pangsa pasar perusahaan roti di Indonesia akan
jauh semakin berkembang, Hal ini mengingat bahwa industri roti masih banyak
dikuasai oleh industri rumahan, sehingga pangsa pasar industri roti rumahan
mencapai 80%, sedangkan industri roti Nippon Indosari Corpindo Tbk.
menguasai baru 10% pasar dan sisanya industri lainnya.
Terlepas dari prospek industri yang sangat menarik di Indonesia ini, ternyata
industri ini juga mengalami sejumlah kendala yaitu kenaikan harga gas,

57
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

1:-'

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

kenaikan upah minimUm provinsi, kenaikan tariff dasar listrik dan rencana
kenaikan harga BBM.
Oengan adanya kenaikan harga dan upah tersebut menyebabkan upaya para
perusahan roti untuk membudayakan roti sebagai salah satu makanan pokok
pengganti nasi sedikit mengalami kendala.

Alasan mengakuisisi saham FAST dan ROTI dan penyertaan saham 10M.
Kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang perdagangan umum, keagenan,
dan perwakilan khususnya di bidang teknologi informasi berupa jasa penyedia
akses internet, menyediakan infrastruktur (internet/ekstranet), pembuatan web,
pottal, banner dan domain, co-alocation server dan memberikan jasa untuk
merancang aplikasi perangkat lunak dan jasa lainnya sesuai dengan kemajuan
teknologi. Sebagaimana dijelaskan dimuka, Perseroan masih memiliki saldo rugi
(defisit) yang besar walaupun Perseroan dalam lima tahun terakhir mampu
memperoleh laba.
Kondisi ekuitas Perseroan seperti diatas, menyebabkan ketidak mampuan
Perseroan untuk melakukan pembagian deviden walaupun kondisi kinerja dalam
lima tahun terakhir Perseroan mampu menghasilkan laba, karena sesuai dengan
ketentuan dalam Undang Undang No. 40 Tentang Perseroan terbatas, selama
masih memiliki saldo rugi tidak diperkenankan melakukan pembagian deviden.
Atas dasar kondisi kegiatan usaha seperti saat ini, maka manajemen Perseroan
bermaksud merubah kegiatan usaha utamanya berupa bidang tehnologi informasi
meNjadi dalam bidang perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga dan perdagangan
makanan serta restoran
Oalam rangka merubah kegiatan usaha utama tersebut Perseroan melakukan
Rencana Transaksi berupa penyertaan pada saham 10M untuk kepemilikan 40%
dan mengaskuisisi 35,84% kepemilikan saham FAST serta 31,50% kepemilikan
saham ROTI. Oengan melakukan Rencana Transaksi tersebut maka manajemen
akan melakukan diversifikasi kegiatan usahanya dan menjadikan kegiatan
perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga dan perdagangan makanan cepat saji
dan restoran yang diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan pada kinerja
operasional dan keuangan Perseroan yang pada akhirnya secara otomatis akan
menurunkan tingkat risiko bisnis Perseroan.
Alasan lainnya dengan melakukan penyertaan pada saham 10M dan mengakuisisi
saham FAST dan saham ROTI adalah sebagai berikut:

1. Selama 5 tahun terakhir ini, kegiatan usaha Perseroan yang fokus di bidang
teknologi informasi tidak mengalami perkembangan yang berarti dan tidak
memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan
2. Persaingan usaha yang semakin ketat dan permodalan yang semakin besar
yang dibutuhkan di sektor teknologi informasi terutama dalam penyedia jasa
akses internet, yang didominasi bukan saja oleh perusahaan ISP seperti CBN,

58
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

IijKJPP Stefanus Tonny Hardi &Rekan

Centrin, Indonet dan lainnya, tetapi juga oleh perusahaan besar yang inovatif
yang Biznet, Fastnet, Indovision dan lainnya, yang menawarkan produk hiburan
TV kabel sekaligus akses internet, menjadikan Perseroan menjadi makin sulit
berkembang.
3. Sebagai perusahaan publik yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada
para pemegang sahamnya, terutama untuk memberikan hasil usaha yang
optimal dan transparan dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan berupaya
untuk menjaga kestabilan dan kontinuitas usaha dengan komitmen terhadap
peningkatan kualitas usaha. Untuk itu Perseroan telah melakukan evaluasi atas
strategi dan rencana pengembangan usaha agar dapat memberikan nilai tambah
yang lebih baik bagi para pemegang saham dan dapat menarik minat investor
untuk melakukan investasi di Perseroan.
4. Perseroan berencana untuk melepas kegiatan usaha jasa akses internet yang
saat ini digeluti Perseroan dan fokus untuk melakukan investasi atau penyertaan
saham atau modal di perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang
konsumsi dan ritel, yang dapat bersinergi dengan pengembangan bisnis portal
ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon, yang sa at ini telah
dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari 30.000 member di
seluruh Indonesia.

Keuntungan atas penyertaan sa ham 10M dan akuisisi sa ham FAST dan ROTI
Oengan melakukan penyertaan pada 40% kepemilikan saham 10M mengakuisisi
31.5% kepemilikan saham ROTI dan 35,84% kepemilikan saham FAST maka
Perseroan akan mengalihkan kegiatan usaha utamanya dari semula berusaha
dalam bidang teknologi informasi menjadi berusaha dalam bidang perdagangan
retail dan industri makanan dan restoran cepat saji. Adapun manfaat dan
keuntungan Rencana Transaksi ini adalah sebagai berikut:
a. Apabila Rencana Transaksi ini disetujui pemegang saham Perseroan, Perseroan
yang selama ini bergerak dalam bidang jasa yang berkaitan dengan teknologi
informasi. Namun kinerja Perseroan dari kegiatan usaha yang sekarang masih
belum mampu untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. Oleh
karena itu Rencana Akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI diharapkan dapat
mendukung pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan untuk menghasilkan
pendapatan yang terus tumbuh dan berkesinambungan bagi Perseroan di masa
yang akan datang yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tam bah kepada
pemegang saham Perseroan.
b. Melalui akuisisi saham 10M, saham FAST dan saham ROTI diharapkan dapat
menciptakan sinergi dalam bisnis antara Perseroan dan ketiga perusahaan
tersebut, yaitu sinergi antara perdagangan barang konsumsi dan ritel dengan
pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs media belanja diskon,
yang sa at ini telah dikembangkan Perseroan, yang telah menjangkau lebih dari
30.000 member di seluruh Indonesia

59
Professional Services in Valnation and Financial Consultancy

Ib

KJPP Stefanus Tonny Hard! & Rekan

c. Transaksi Akuisisi juga memungkinkan Perseroan untuk melakukan diversifikasi


usaha guna menurunkan tingkat risiko bisnis Perseroan.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka rencana akuisisi 40% saham 10M,
31,5% saham ROTI dan 35.84% saham FAST tersebut diharapkan dapat
memberikan nitai tambah untuk Perseroan karena dapat meningkatkan kinerja
Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah pula bagi para
pemegang saham Perseroan.

C. Analisa Kuantitatif
1. Kinerja Historis

a. Kinerja Historis Perseroan


Tabel di bawah ini mencerminkan rasio-rasio keuangan historis Perseroan untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Oesember 2008 sampai dengan 2012:

2008

2009

2010

2011

2012

Kas dan setara kas*)

1.674

90

587

818

1.107

Aset Lancar *)

5.189

1.273

1.609

2.282

2.883

260

1.070

4.000

3.642

3.342

78

189

439

472

221

(31.814)

(28.750)

(31.667)

(31.195)

(30.974)

Total Ekuitas*)

11.861

14.925

12.009

12.481

12.701

Current Ratio

20

1.2

0.4

0.6

0.9

Quick Asset Ratio

20

1.2

0.4

0.6

0.9

Debt to Equity Ratio

0.74

0.09

0.04

0.05

0.06

Return on Equity (%)

1%

1%

4%

4%

2%

Liabilitas Jangka Pendek *)


Laba 8ersih*)
Saldo Rugi (Defisit)*)

*) dalam Jutaan RupIah

Likuiditas Perseroan dari tahun 2008 dan 2009 menunjukan kondisi yang baik
dimana berdasarkan Current Ratio maupun Quick Asset Ratio yang berada
diatas 'satu, tapi tahun 2010 dan tahun tahun berikutnya likuiditas Perseroan
kurang baik karena baik Current Ratio maupun Quick Asset Ratio berada dalam
rasio dibawah satu.

Debt to Equity Ratio mencerminkan bahwa Perseroan tidak berada dalam kondisi
tertekan oleh utang dan dengan demikian dalam menjalankan kegiatan usahanya
SCM didanai dengan modal sendiri.

60
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny'Hardi & Rekan

Berdasarkan gambaran saldo laba setiap tahun, Perseroan mampu memperooeh


laba, akan tetapi dengan kemampuan yang rendah; hal ini terlihat dari Return on
Equity rasionya yang tertinggi hanya pada tahun 2010 dan 2011 sedangkan
tahun-tahun lainnya dibawah itu. Lebih jauh kondisi seperti ini walaupun mampu
memperoleh laba, tapi laba yang diperoleh belum dapat menutup saldo rugi.
Kondisi seperti ini mengakibatkan Perseroan tidak dapat membagikan deviden
selama masih memiliki saldo rugi.

2. Proyeksi keuangan
Dalam memberikan analisis kewajaran atas Rencana Transaksi, kami juga
melakukan analisis atas proyeksi keuangan Perseroan dalam kondisi Tidak
Melakukan Rencana Transaksi dan kondisi Melakukan Rencana transaksi.
Pad a tabel di bawah ini dapat dilihat perbandingan kondisi dan rasio keuangan
berdasarkan proyeksi Perseroan apabila Tidak Melakukan Rencana Transaksi
dan Melakukan Rencana Transaksi.
A. Tidak Melakukan Rencana Transaksi
2013

2014

2015

2016

2017

5.226

5.376

5.569

5.745

5.903

Aset Lancar *)

6.058

6.288

6.503

6.700

6.880

Liabilitas Jangka Pendek *)

2.299

2.311

2.323

2.336

2.349

506

498

489

480

471

(30.468)

(29.970)

(29.481)

(29.001)

(28.531 )

Total Ekuitas*)

13.208

13.705

14.194

14.674

15.145

Current Ratio

2.63

2.72

2.80

2.87

2.93

Quick Asset Ratio

2.63

2.72

2.80

2.87

2.93

Debt to Equity Ratio

0.23

0.23

0.22

0.21

0.21

Return on Equity (%)

3.83%

3.63%

3.44%

3.27%

3.11%

Rasio
Kas dan setara kas*)

Laba Bersih
Saldo Rugi (Defisit)*)

*) dalam jutaan Rupiah

Berdasarkan gambaran diatas pada tabel diatas, prediksi 5 (lima) tahun ke depan
untuk kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:

Perusahaan memiliki kinerja yang positip dan mampu memperoleh laba.


Akan tetapi laba yang diperoleh kurang memadai dan berdasarkan rasio
laba terhadap ekuitas (Return on Equity) dibawah 4%. Berdasarkan
kondisi seperti ini, maka Saldo Laba (Defisit) Perusahaan dalam lima
tahun kedepan masih belum bisa ditutup dengan laba yang dihasilkan oleh
Perseroan.

Karena setiap tahun masih memiliki sa/do defisit, maka maka tidak
memungkinkan Perseroan membagikan deviden untuk pemegang
sahamnya, walaupun setiap tahun mampu memperoleh (aba.

61
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ib

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Likuiditas Perseroan dalam lima tahun kedepan, cukup baik, karena


current ratio ataupun quick asset rationya dalam posisi rasio diatas dua.

Atas dasar debt to equity ratio yang dibawah satu, maka dalam aktivitas
usahanya Perseroan tidak mengalami tekanan dari utang pihak ketiga.

B. Melakukan Rencana Transaksi


2013

Rasio

2014

2015

2016

2017

Kas dan setara kas*)

308.733

351.572

409.383

472.730

558.184

Aset Lancar *)

309.460

352.306

410.185

473.605

559.140

2.108

2.143

2.181

2.223

2.269

Liabilitas Jangka Pendek *)


Laba Bersih

434.096

461.569

553.850

713.679

850.348

Saldo Laba (Defisit)*)

403.122

864.692

1.418.541

2.132.220

2.982.568

Total Ekuitas*)

7.446.798

7.908.367

8.462.217

9.175.896

10.026.243

Current Ratio

146.77

164.40

188.07

213.07

246.45

Quick Asset Ratio

146.77

164.40

188.07

213.07

246.45

Debt to Equity Ratio

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

Return on Equity (%)

5.83%

5.84%

6.54%

7.78%

8.48%

*) dalam jutaan Rupiah

Berdasarkan gambaran diatas pada tabel diatas, prediksi 5 (lima) tahun ke depan
untuk kondisi melakukan Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:

Perusahaan memiliki kinerja yang positip dan mampu memperoleh laba.


Laba yang diperoleh kurang memadai dan berdasarkan rasio laba
terhadap ekuitas (Return on Equity) diatas 4% dan terus meningkat.
Berdasarkan kondisi seperti ini, maka Saldo Laba (Oefisit) Perusahaan
dapat ditutup dan dalam lima tahun kedepan dengan kondisi saldo laba
yang positip

Karena setiap tahun tidak memiliki saldo defisit, maka memungkinkan


Perseroan membagikan deviden untuk pemegang sahamnya, atas laba
yang dihasikan Perseroan setiap tahunnya .

Likuiditas Perseroan dalam lima tahun kedepan, sangat baik, karena


current ratio ataupun quick asset rationya dalam posisi rasio yang lebih
baik dari rasio untuk kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi.

Atas dasar debt to equity ratio yang dibawah satu, maka dalam aktivitas
usahanya Perseroan tidak mengalami tekanan dari utang pihak ketiga.

Berdasarkan perbandingan antara kedua tabel diatas, terlihat bahwa dalam


kondisi Melakukan Rencana Transaksi posisi kas dan setara kas maupun modal
kerja Perseroan setelah rencana transaksi berada dalam posisi lebih baik
dibanding dengan kondisi Tidak Melakukan Rencana Transaksi.
Oalam kondisi Melakukan Rencana Transaksi, terlihat melalui current ratio
bahwa Perseroan dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya dengan baik.

62
Professional Services in Valnation and Financial Consultaucy

It;

KJPPStefanus Tonny Hardi & Rekan

Quick asset ratio juga menunjukan indikasi yang serupa. Kondisi likuiditas
keuangan jauh lebih. baik disbanding dengan kondisi tidak melakukan Rencana
Transaksi
Berdasarkan Return on Equity Ratio, dengan Melakukan Rencana Transaksi
terlihat bahwa Perseroan
mampu menghasHkan laba yang lebih baik
dibandingkan kondisi Tidak Melakukan Rencana Transaksi. Hal ini berakibat
saldo rugi yang diderita Perseroan dapat tertutup dengan laba yang dihasilkan
Perseroan dalam jangka waktu yang lebih pendek, sehingga Perseroan
,memungkinkan dapat melakukan pembagian deviden.

3. Pengaruh Rencana Transaksi terhadap posisi keuangan dan kinerja


Perseroan
Tabel di bawah ini menunjukkan ikhtisar mengenai kondisi keuangan Perseroan
sebelum Rencana Transaksi dan proforma kondisi keuangan Perseroan setelah
Rencana Transaksi.
Asumsi-asumsi utama dalam penyajian data keuangan konsolidasi proforma
Perseroan tersebut adalah sebagai berikut :
~

Rencana Transaksi yang berupa akuisisi saham 10M, FAST dan ROT I
diasumsikan terjadi pada tanggal 31 Oesember 2012.

Jumlah saham 10M yang diakuisisi oleh Perseroan adalah 738.720.000


lembar saham atau setara dengan 40% kepemilikan saham IOKM
yang berasal dari saham dalam portefel dengan nilai akuisisi sebesar
Rp.2. 622 .456. 000.000

Jumlah sa ham FAST yang diakuisisi oleh Perseroan adalah


165.013.334 lembar saham atau setara dengan 35,84% kepemilikan
saham FAST yang dimiliki oleh PT Fast Food Indonesia Tbk dengan
nilai akuisisi sebesar Rp.1.988.41 0.674.700

Jumlah saham ROTI yang diakuisisi oleh Perseroan adalah


318.893.400 lembar saham atau setara dengan 31,5% kepemilikan
saham ROTI yang dimiliki oleh Treasure East Investment Ltd dengan
nilai akuisisi sebesar Rp.2.120.641.110.000

Melakukan peningkatan permodalan Perseroan dengan Hak Memesan


Efek Terlebihdahulu (HMETO); dalam hal ini jumlah saham baru yang
dengan nilai per
ditempatkan 14.000.000.000 lembar saham
sahamnya adalah Rp.500 atau total hasH dari HMETO ini adalah
Rp.7.000.000.000.000, dan diasumsikan terjadi pada tanggaJ 31
Oesember 2012.

63
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPPStefanus Tonny Hardi&Rekan

Ikhtisar Data Keuangan Penting


Laporan Keuangan Proforma
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
Pada Tanggal31 Desember 2012
(Dalam ribuan Rupiah)
Sebelum Rencana
Transaksi
Keterangan
NERACA
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
LlABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Lancar
Liabilitas Tidak Lancar
Ekuitas
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

PROFORMA
Sesudah Rencana
Transaksi

(Diaudit)

2.882.603
13.938.613
16.821.216

271.374.818
6.745.446.398
7.016.821.216

3.341.552
778.217
12.701.447
16.821.216

3.341.552
778.217
7.012.701.447
7.016.821.216

Analisa ringkas mengenai kondisi dan pengaruh terhadap laporan keuangan


proforma Perseroan setelah dilakukannya Rencana Transaksi adalah sebagai
berikut:
~

Peningkatan aset lancar karena adanya tambahan kas hasil dari


penerbitan saham dengan HMETO sebesar Rp. 7 Trilliun setelah
digunakan untuk akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI sebesar Rp.6.732
miliar.

Peningkatan aset tidak lancar karena adanya penambahan akun investasi


akibat akuisisi saham 10M, FAST dan ROT!.

Peningkatan Ekuitas karena adanya peningkatan modal sa ham


berdasarkan penempatan saham dengan hak memesan efek
terlebihdahulu.

Karena diasumsikan akuisisi saham 10M, FAST dan ROTI dilakukan pada
tanggal 31 Oesember 20212, maka perhitungan laba rugi Perseroan
dengan Proforma per 31 Oesember 2012 tidak ada perubahan.

4. Analisa Inkremental
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap Rencana Transaksi yang telah kami
lakukan dapat kami sampaikan sebagai berikut
a. Berdasarkan laporan penilaian saham yang telah kami keluarkan, yaitu
laporan File No.:STH-2013-121-A-SF tanggal 11 April 2013, nilai pasar wajar
saham 10M untuk kepemilikan sebesar 40 persen dari saham yang telah
64
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

11::

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp.2.648.311.200.000 atau


harga pasar wajar per sahamnya adalah Rp.3.585. Sedangkan berdasarkan
Perjanjian Pemesanan Saham Bersyarat untuk Saham 10M, nilai penyertaan
Perseroan untuk 738.720.000 lembar saham atau setara dengan 40%
kepemilikan saham 10M adalah Rp.2.622.456.000.000. Oengan demikian
total harga 40 persen kepemilikan saham 10M tersebut berada di bawah
penilaian nilai pasar wajarnya.
b. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham FAST
(antara tanggal 05/12/2012 sampai tanggal 18/04/2013) adalah
Rp.
12.061,11. Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka total nilai
akuisisi 165.013.334 lembar saham FAST oleh Perseroan adalah sebesar
Rp.1.990.244.156.189. Oalam pada itu harga akuisisi 165.013.334 saham
FAST adalah Rp.1.988.410.674.700. Oengan demikian total harga akuisisi
165.013.334 saham FAST tersebut berada di bawah harga rata-rata tertinggi
untuk 90 hari bursa.
c. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham ROTI
(antara tanggal 05/12/2012 sampai tangga118104/2013) adalah Rp. 6.703,33.
Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka total nilai akuisisi
ROTI
oleh
Perseroan
adalah
sebesar
318.893.400
saham
Rp.2.137.648.758.000. Oalam pada itu harga akuisisi 318.893.400 saham
ROTI adalah Rp.2.120.641.110.000. Oengan demikian total harga akuisisi
318.893.400 saham ROTI tersebut berada di bawah harga rata-rata tertinggi
untuk 90 hari bursa
d. Kami juga melakukan anal isis Laba Per Saham dan analisis arus kas
Perseroan untuk kondisi Melakukan Rencana Transaksi dan kondisi Tidak
Melakukan Rencana Transaksi atas dasar prospek usaha masa depan untuk
5 (lima) tahun. Oari anaJisis kami yang terdiri analisis Laba Per Saham (LPS)
dan analisis arus kas (NCF dan PV NCF) , dapat kami kemukakan sebagai
berikut:
Analisis LPS
LPS
Setelah Rencana Transaksi
Laba Per Saham (LPS) dalam Rp
Sebelum Rencana Transaksi
Laba Per Saham (LPS) dalam Rp.
Kenaikan Laba Per Saham
(LPS) - dalam Rp.

{Dalam jutaan Rupah


2016
2017

2013

2014

2015

30.60

32.54

39.05

50.32

59.95

2.75

2.70

2.66

2.61

2.56

27.85

29.84

36.39

47.71

57.39

Perhitungan laba per saham sebelum dan sesudah rencana transaksi dapat
dilihat pada Lampiran A dan B.

65
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Oisamping itu berdasarkananalisa arus kas bersih Perseroan dari proyeksi


dalam 5 (lima) tahun kedepan gambarannya sebagai berikut:

Analisa Arus Kas:

a. Analisa NCF:
(dalam Jutaan Rupiah)
TV
2017

2013

2014

2015

2016

Setelah
Rencana
Transaksi
NCF

39.136

42.841

57.814

63.349

85.457

959.065

Sebelum
Rencana
Transaksi
NCF

4.123

155

197

180

162

4.444

35.013

42.686

57.616

63.169

85.295

954.622

Kenaikan NCF

b. Analisa PVNCF
(dalam jutaan rupiah)
PVNCF
Setelah Rencana Transaksi

703.361

Sebelum Rencana Transaksi

6.460

Kenaikan PV-NCF

696.902

D. Analisa Kewajaran Rencana Transaksi


Atas dasar analisa yang kami lakukan terhadap Rencana Transaksi dapat kami
simpulkan sebagai berikut:
1. Perseroan telah menandatangani perjanjian kesepakatan penyertaan pada
10M
sebanyak 738.720.000 lembar saham atau setara dengan 40%
kepemilikan saham 10M dengan nilai akuisisi sebesar Rp.2.622.456.000.000.
Oalam pada itu nilai pasar wajar 738.720.000 saham 10M sesuai dengan
hasil penilaian kami adalah Rp.2.648.311.200.000. Oengan demikian harga
akuisisi saham 10M masih dibawah nilai pasar wajarnya.
2. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham FAST
(antara tanggal 05/12/2012 sampai tanggal 18/04/2013) adalah
Rp.

66
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

It;

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

12,.061,11. Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka totalnilai


akuisisi 165.013.334 lembar saham FAST oleh Perseroan adalah sebesar
Rp.1.990.244.156.189. Oalam pada itu harga akuisisi 165.013.334 saham
FAST tersebut adalah Rp.1.988.41 0.674.700. Oengan demikian total harga
akuisisi 165.013.334 saham FAST tersebut berada di bawah harga rata-rata
tertinggi untuk 90 hari bursa.
3. Berdasarkan harga rata-rata tertinggi untuk 90 hari bursa untuk saham ROTI
(antara tanggal 05/1212012 sampai tanggal 18/04/2013) adalah Rp.6.703,33
Atas dasar harga rata-rata tertinggi tersebut, maka total nilai pasar
ROTI
oleh
Perseroan
adalah
sebesar
318.893.400
saham
Rp.2.137.648.758.000. Oalam pada itu harga akuisisi 318.893.400 saham
ROTI adalah Rp.2.120.641.110.000 Oengan demikian total harga akuisisi
318.893.400 saham ROTI tersebutberada di bawah harga rata-rata tertinggi
untuk 90 hari bursa
4. Dana yang digunakan oleh Perseroan untuk penyertaan 738.720.000 saham
10M dan akuisisi 165.013.334 saham FAST serta 318.893.400 saham ROTI
adalah dana internal Perseroan yang berasal dari penerbitan saham dengan
HMETO. Perseroan akan memperoleh dana dari penambahan modal saham
dengan hak memesan efek terdahulu dengan saham yang ditempatkan
sebanyak 14.000.000.000 lembar saham dengan nilai per sahamnya adalah
Rp.500. Oari HMETO ini Perseroan akan memperoleh dana sebesar
Rp.7.000.000.000.000
5. Rencana Transasksi ini yang meliputi penyertaan pada 40% saham 10M dan
akuisisi 31,5% saham ROTI serta 35,84% saham FAST secara bersamasama merupakan transaksi material karena total keseluruhan nilai Rencana
Transaksi ini mencapai Rp. 6.731.507.784.700, yaitu terdiri dari :

- Untuk penyertaan 78.999


lembar saham 10M
- Untuk akuisisi 165.013.334
lembar saham FAST
- Untuk akuisisi 318.893.400
lembar saham ROTI
Jumlah

Rp.

2.622.456.000.000

Rp.

2.120.641.110.000

Rp.

1.988.410.674.700

Rp.

6.731.507.784.700

dimana jumlah ini 530 kali dari jumlah ekuitas Perseroan yang berdasarkan
Laporan Keuangan Perseroan per 31 Oesember
2012
adalah
Rp.12.701.447.575 atau lebih dari 50 persen. Oleh karenanya sesuai dengan
Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor Kep-614/BLl2011 tertanggal
28 Nopember 2011 ("Peraturan IX.E.2") tentang Transaksi Material dan
Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Rencana Transaksi tersebut harus
diumumkan dan baru dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan ("RUPSLB")

67
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Ii:

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

6. Oengan mengakuisisi 40% kepemilikan saham 10M, 31,50 % kepemilikan


saham ROTI dan 35,84% kepemilikan saham FAST, maka diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi Perseroan. Adapun manfaat dan keuntungan
Rencana Transaksi ini adalah sebagai berikut:

Apabila Rencana Transaksi ini disetujui pemegang saham Perseroan,


Perseroan yang selama ini bergerak dalam bidang jasa yang berkaitan
dengan teknologi informasi. Namun kinerja Perseroan dari kegiatan usaha
yang sekarang masih belum mampu untuk menutup kerugian yang
diderita oleh Perseroan. Oleh karena itu Rencana Akuisisi saham 10M,
FAST dan ROTI diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kinerja
keuangan Perseroan untuk menghasilkan pendapatan yang terus tumbuh
dan berkesinambungan bagi Perseroan di masa yang akan datang yang
pad a akhirnya dapat memberikan nilai tambah kepada pemegang saham
Perseroan.

Melalui akuisisi saham 10M, saham FAST dan saham ROTI diharapkan
dapat menciptakan sinergi dalam bisnis antara Perseroan dan ketiga
perusahaan tersebut, yaitu sinergi antara perdagangan barang konsumsi
dan rite I dengan pengembangan bisnis portal ogahrugLcom, suatu situs
media belanja diskon, yang saat ini telah dikembangkan Perseroan

Transaksi Akuisisi juga memungkinkan Perseroan untuk melakukan


diversifikasi usaha guna menurunkan tingkat risiko bisnis Perseroan.

7. Berdasarkan kinerja masa lalu (past performance) dan proyeksi laporan


keuangan Perseroan dari tahun 2013 sampai 2017, dengan mengakuisisi
saham 10M, FAST dan ROTI yang berusaha dalam bidang perdagangan ritel
kebutuhan rumahtangga dan bidang makanan cepat saji serta restoran yang
memiliki prospek kedepan yang positif dan pertumbuhan yang signifikan,
diharapkan dapat meningkatkan Laba bersih Perseroan dan nilai kini arus kas
Perseroan. Oisamping itu saldo rugi (defisit) Perseroan dalam waktu yang
singkat dapat segera tertutup dengan salda laba yang akan diperoleh
Perseroan setiap tahunnya.Hal ini akan memberikan manfaat bagi pemegang
saham Perseroan, karena Perseroan dapat membagikan deviden, setelah
tidak lagi memiliki saldo rugi (defisit).

Oengan demikian kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi adalah wajar


ditinjau dari segi keuangan, apabila dalam pelaksanaannya, akuisisi saham 10M,
ROTI dan FAST oleh Perseroan dilakukan sebagaimana yang diuraikan di atas.

68
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii'

KJPP Stefan us Tonny Hardi & Rekan

KESIMPULAN AKHIR
Atas dasar analisis transaksi, analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan analisis
kewajaran di atas, kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi berupa rencana
penyertaan pada 738.720 saham 10M atau setara dengan 40% kepemilikan saham
10M, 318.893.400 lembar saham ROTI atau setara dengan 31,50% kepemiikan
saham ROTI dan 165.013.334 lembar saham FAST atau setara dengan 35,84%
kepemilikan saham FAST, dengan dana untuk akusisi sa ham-sa ham tersebut
berasal dari dana internal Perseroan sebagai hasil penerbitan saham dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Oahulu, adalah wajar (fair).

Hormat kami,
KJPP STEFANUS TONNY HARDI & REKAN

Stefanus Gunadi W, SCV, MBA Appraisal, MAPPI (Cert)


Pemimpin Rekan
Izin Penilai Publik No. :
Anggota MAPPI No.
STTO Bapepam-LK No. :

PB-1.08.00027
81-S-00003
09/PM/STTO-PIAB/2006

Penilaian dilakukan oleh : - Iwan Setiawan, SE, Ak.


- Michael Wangsadipura, 8 Comm.
- Christophorus Purnomo Hardi, SE, MBA

69
Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

PERNYATAAN PENILAI

Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda tangan di
bawah ini menyatakan bahwa:
1. Pernyataan, analisis, opini dan kesimpulan dalam laporan Penilaian ini, sebatas
pengetahuan kami, adalah benar dan akurat.
2. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dinyatakan di dalam Laporan Penilaian ini dibatasi
oleh asumsi dan batasan-batasan yang diungkapkan di dalam Laporan Penilaian, yang
mana merupakan hasil anal isis, opini dan kesimpulan Penilai yang tidak berpihak dan
tidak memiliki benturan kepentingan.
3. Lingkup pekerjaan dan data yang dianalisis telah diungkapkan di dalam Laporan Penilaian
Usaha.
4. Data ekonomi dan industri dalam Laporan Penilaian Usaha berasal dari berbagai sumber
yang diyakini Penilai Usaha dapat dipertanggungjawabkan.
5. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang atau di masa yang akan datang
terhadap saham yang dinilai, maupun memiliki kepentingan pribadi atau keberpihakan
kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap saham yang dinilai.
6. Penunjukan dalam penugasan ini tidak berhubungan dengan opini Penilaian yang telah
disepakati sebelumnya dengan Pemberi Tugas.
7. Biaya jasa profesional tidak dikaitkan dengan besaran opini nilai, pencapaian hasil yang
dinyatakan, atau adanya kondisi yang terjadi kemudian (subsequent event) yang
berhubungan secara langsung dengan penggunaan yang dimaksud.
8. Penilai telah mengikuti persyaratan pendidikan profesional yang ditetapkan/dilaksanakan
oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
9. Penilai memiliki pengetahuan yang memadai sehubungan dengan properti dan/atau jenis
industri yang dinilai.
10. Penilai telah melaksanakan ruang lingkup sebagai berikut:
- Identifikasi masalah (identifikasi batasan, tujuan dan objek, definisi Penilaian, dan
tanggal Penilaian);
- Pengumpulan data dan wawancara;
- Analisis data;
- Estimasi nilai dengan menggunakan pendekatan Penilaian;
- Penulisan laporan.
11. Penilai atau pelaksana inspeksi (surveyor) telah melakukan inspeksi lapangan yang
merupakan obyek Penilaian.
12. Tidak seorangpun selain yang bertandatangan di bawah ini, yang telah terlibat dalam
pelaksanaan inspeksi, analisis, pembuatan kesimpulan, dan opini sebagaimana yang
dinyatakan dalam laporan Penilaian ini.
13. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dibuat oleh Penilai, serta Laporan Penilaian telah
dibuat dengan memenuhi ketentuan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI), SPI 2007, dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14. Analisis telah dilakukan untuk Tujuan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Penilaian
Usaha.
15. Kami telah melakukan penugasan penilaian profesional sesuai dengan Tanggal Penilaian
(Cut Off Date).
16. Perkiraan Nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan
sebagai kesimpulan Nilai;
17. Kesimpulan Nilai telah sesuai dengan asumsi-asumsi dan kondisi pembatas.
18. Kami bertanggungjawab atas Laporan Penilaian Usaha yang kami lakukan.

Professional Services in Valuation and Financial Consultancv

.Iij

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Re.kan

Pemimpin Rekan :

1.

Tandatangan

Stefanus Gunadi, SCV, MBA Appraisal, MAPPI (Cert)


Izin Penilai Publik No. P8-1.08.00027
Anggota MAPPI No. 81 - S - 00003
STTO Bapepam-LK No. 09/PM/STTO-P/AB/2006

Reviewer :

1.

Tandatangan

Melissa Wangsadipura, B Bus, M Fin, MAP PI (Cert)


Anggota MAPPI No. 08 - S - 02210

Penilai :

1.

H. Iwan Setiawan, SE.Ak


Anggota MAPPI No. 02 - T - 01539

2.

Michael Wangsadipura, B Com


Anggota MAPPI No. 11 - P - 03219

3.

Christophorus Purnomo Hardi, SE, MBA


Anggota MAPPI No. 02 - P - 01541

2
Professional Services in Valuation and Financial Consultancv

Iii

KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan

SYARAT-SYARAT PEMBATAS

Penilaian dan Laporan Penilaian bergantung kepada syarat-syarat pembatas sebagai berikut :
1. KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan tidak memperbolehkan penggunaan seluruh,
sebagian ataupun sebagai rujukan dari Laporan Penilaian ini dalam bentuk dokumen,
edaran, pernyataan, referensi ataupun dipublikasikan dalam bentuk apapun juga tanpa ijin
tertulis daii KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan.
2. Informasi yang telah diberikan oleh pihak lain kepada KJPP Stefanus Tonny Hardi &
Rekan seperti yang disebutkan dalam laporan penilaian dianggap layak dan dapat
dipercaya, tetapi KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan tidak bertanggung jawab jika
ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
Informasi yang dinyatakan tanpa menyebutkan sumbernya merupakan hasil penelaahan
kami terhadap data yang ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan dari
instansi pemerintah yang berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa kembali
kebenaran informasi tersebut sepenuhnya berada dipihak klien.
3. Penilaian dan laporan penilaian bersifat rahasia dan hanya ditujukan terbatas untuk klien
yang dimaksud dan penasehat profesionalnya dan disajikan hanya untuk maksud dan
tujuan sesuai dengan yang dicantumkan pada laporan penilaian. KJPP Stefanus Tonny
Hardi & Rekan tidak bertanggung jawab kepada pihak lain selain klien dimaksud. Pihak
lain yang menggunakan laporan ini bertanggung jawab atas segala risiko yang timbul.
4. Nilai yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang
merupakan bag ian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan
tujuan penilaian. Nilai yang digunakan dalam laporan penilaian ini tidak boleh digunakan
untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan.
5. Nilai pasar wajar yang dimaksud mencerminkan nilai yang sesungguhnya tanpa
memperhitungkan adanya kewajiban atas pajak atau biaya-biaya yang terkait dengan
transaksi penjualan. Bisnis yang dinilai berdasarkan asumsi bebas dari segala hipotik,
persengketaan dan premi serta biaya lain yang belum diselesaikan.

Professional SCI"Vices in Valuation and Financial Consultancv

lAMPIRAN I
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk
KONDISI TIDAK MElAKUKAN
RENCANA TRANSAKSI

Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi

& Rekan
Lampiran: A - 1
PT DYVIACOM INTRABUMJ TBK
LAPORAN POStSI KEUANGAN

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012


(dalam Rupiah)
31-DES-2008
31-DES-2009
31-DES-2010
ASET
ASETlANCAR
Kasdan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga

1,674,246,055

31-DES-2011

89,814,630

586,612,815

817,954,351

1,106,626,860

374,308,636

385,240,811

1,135,960,810

8,800,000

247,887,804

Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak keliga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uangmuka
Biaya dibayar di muka

3,240,102,838

31-DES-2012

1,719,510,974

115,310,998

28,864,502

32,349,995

693,314,156

246,811,788

53,124,613

113,843,685

242,688,676

20,034,730
10,901,696

274,710,271

16,728,832

T olal Asel lancar

5,189,059,164

1,272,748,420

1,609,261,405

2,282,078,445

2,882,603,092

ASET TIDAK LANCAR


Piulang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan - Bersih

2,500,000,000
1,001,248,978

1,102i653,r~

75,069.755

149,004,914

207,038,222

Asettetap:
Harga perolehan

25,022,782,720

27,860,220,480

24,118,643,601

24,099,550,896

24,143,470,596

Akm. Penyusutan

(12,805,424,861 )

(12,930,110,240)

(9,310,423,748)

(9,821,726,672)

(10,411,895,823)

12,217,357,859

14,930,110,240

14,808,219,853

14,277,824,224

13,731,574,773

Nilai Buku
Aset lain-lain
Tolal Aset TIdak lancar

15,718,606,837

16,032,763,496

14,883,289,608

14,426,829,138

13,938,612,995

TOTAL ASET

20,907,666,001

17,305,511,916

16,492,551,013

16,708,907,583

16,821,216,087

1,180,505,014

1,359,421,387

1,359,421,387

845,3 t 1,262

1,444,418,861
2,523,342
376,407,084
131,612;515

UAB.lUTAS DAN EKUITAS


UABIUTAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihakberelasi
Utangusaha
Pihak keliga
Pihak berelasi
Utang lain-lain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
. Biaya yang masih harus dibayar
Pendapalan diterima di muka
Uang muka jaminan
liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa
Tolalliabilitas Jangka Pendek
lfABILlTASJANGKA PANJANG
Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa
liabilitas jangka panjang -Setelah dikurangi bagian yang jaluh waktu satu lahun
liabililas diestimasi alas .imbalan karyawan paska kerja

35,'500,000

259,905,569

244,311,669

229,006,817

2,'500,000

54,603,362
396,173,291
339,090,909

2,376.559,353
182,952,123

1,388,260,666
1,212,000
1,506,817

259,905,569

1,069,679,231

8,786,439,630

968,178,675

342,232,484

31,157,512

8,430,654
34,931,409

17,752,200
9,416,125

4,000,180,819

3,641,574.195

3,341,551,514

44,347,534
439,268,772

9,416,125
577,299,337

778,216,998

Total Uabilitas Jangka Panjang

8,786,439,630

t,31{),411,159

483,616,306

586,715,462

778,216,998

TOTAL LlABIUTAS

9,046,345,199

2,380,090,390

4,483,797,125

4,228,289,657

4,119,768,512

EKUITAS
Modalsaham
Biaya emisi efekekuilas
Defisit
Jumlah Ekuitas

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,813.956,746)
11,861,320,802

46;000,000,000
(2,324,722,452)
(2,8,749,856,022)
14,925,421,526

46,000,000,000
(2,324,.722,452)
(31;686;523,860)
12.008,753,888

46,000,000 ,000
(2,324,722,452)
{31,194,659,622)
12,480,617,926

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575

TOTAL UABILITAS DAN


EKUITAS

20,907,666,001

1],30.5,511,916

.16,492,551,013

16,708,907,583

16,821,216,087

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

III KJPP Stefani,ls Tonny Hatdi& Rekan


Lampi,an: A 2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANG GAL 31 DESEMBER 2008 SAMPAI2012
(dalam Rupiah)
2008

2010

2009

2011

2012

PENDAPATAN

15,995,338,387

16,034,920,046

16,425,147,393

18,371,694,219

13,927,640,669

BEBAN POKOK PENDAPATAN

10,685,300,061

11,468,485,228

11,585,076,946

13,614,629,950

8,557,106,714

5,310,038,326

4,566,434,818

4,840,070,447

4,757,064,269

5,370,533,955

61,237,500
4,676,192,272

32,846,000
4,302,430,105

10,162,490
4,264,719,653

55,099,022
3,883,875,058

102,599,487
4,680,259,344

4,737,429,772

4,335,276,105

4,274,882,143

3,938,974,080

4,782,858,831

572,608,554

231,158,713

565,188,304

818,090,189

587,675,124

18,942,152

22,161,773

8,130,960

6,209,990
97,180,359

5,784,560
42,011,627

(15,180,480)

(16,637,324)

(7,118,648)

(3,344,961)

(153,354,357)
(18,430,482)

(200,056,368)
(65,827,765)

(90,693,618)

(238,070,231)

LABABRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan

Umum dan administrasi


Pendapatan operasi lainny.
Beban operasi lainny.
Jumlah Beban Usah.
LABA (RUGI) USAHA
PENDAPATAN (BEBAN) LAINLAIN
Penghasilan bunga
Penghasilan lain lain
Laba atas selisih kurs valuta asing bersih
Rugi atas selisih kurs valuta asing bersih
Laba penjualan atas aset letap
Rup rupa hasil

Bunga sewa guna usaha


Administrasi dan pravisi
Rupa rupa biaya
Beban lain Iain
Boban Lainlain Bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (bob_n) pajak penghasilan
Pajak kini
Pajak tanggguhan

Lab. periode berjalan

17,871,368

(172,455)

(160,680)

58,161,440
60,708,870
(120,306,177)
(12,450,002)
(370,985,741)

(9,544,712)
(486,996)

55,937,733
(6,652,286)
(10,492,676)
(2,101,124)

(348,058,090)

11,963,910

44,661,927

224,550,464

243,122,623

609,850,231

727,396,571

349,604,893

(164,260,100)
17,448,432
(146,811,668)

(155,813,484)
101,404,278
(54,409,206)

(204,515,880)
33,929,659
(170,586,221)

(329,467,692)
73,935,159
(255,532,533)

(186,808,552)
58,033,308
(128,775,244)

77,738,796

188,713,417

439,264,010

471,864,038

220,829,649

77,738,796

188,713,417

439,264,010

471,864,038

220,829,649

6,300

Pendapatan komprehensillaln
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

Professional Services in Valuation and Fjnancial Consultancy

Iii KJPP Stefan us Tonny HartJi

& Rekan

,:

,".

Lampiran: B
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN COMMON SIZE
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012

ASET
ASETLANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka

31-0ES-2008

31-DES-2009

31-0ES-2010

31-0ES-2011

31-DES-2012

8.01

15.50

0.52

3.56

4.90

6.58

2.16

2.34
1.50

6.80

0.05
10.22

0.67

0.18

0.19

0.10

4.01

1.50

0.32

0.69

1.45

0.12
0.06

1.31

Total Asel Lancar

24.82

7.35

9.76

13.66

17.14

ASET TIDAK LANCAR


Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa
Asel pajaktangguhan - Bersih

11.96
4.79

6.37

0.46

0.89

1.23

Asel tetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku

119.68
{61.25)
58.43

160.99
.<74.72}
86.27

146.24
(56.45)
89.79

144.23
l58.78)
85.45

143.53
(61.90)
81.63

75.18

92.65

90.24

86.34

82.86

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

7.16

8.14

8.08

5.06

8.59
0.02
2.24
0.78

Aset lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTALASET
LlABILITAS DAN EKUITAS
LlABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak bere1asi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa

0.21

1.24

1.41

1.39

0.01

0.32
2.29
1.96

14.41
1.11

8.31
0.01
0.01

0.19

0.05
0.21

0.11
0.06

24.25

21.79

19.87

1.98

0.27
2.66

0.06
3.46

4.63

42.02

7.57

2.93

3.51

4.63

Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas

220.01
(11.12)
(152.16)
56.73

265.81
(13.43)
(166.13)
86.25

278.91
(14.10)
(192.01)
72.81

275.30
(13.91)
(186.69)
74.69

273.46
(13.82)
(184.14}
75.51

TOTAL LlABILITAS DAN


EKUITAS

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Total Liabilitas Jangka Pendek

LlABILITAS JANGKA PANJANG


Utang pada pihak yg memponyai hubungan istimewa
Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagian yang jatuh waktu sato tahun
Liabilitas diestimasi atasimbalan karyawan paska kerja
Total Liabilitas Jangka Panjang

1.24

6.18

42.02

5.59

TOTAL LlABILITAS
EKUITAS

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

lil

KJPP $tefanu$TOnny Hatdi& Rekal')

Lampiran: B-2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LABA RUGI KOMPREHENSIF COMMON SIZE
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012

2008

2009

2010

2011

2012

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

66.80

71.52

70.53

74.11

61.44

33.20

28.48

29.47

25.89

38.56

0.38
29.23

0.20
26.83

0.06
25.96

0.30
21.14

0.74
33.60

Jurnlah Beban Usaha

29.62

27.04

26.03

21.44

34.34

LABA (RUG I) USAHA

3.58

1.44

3.44

4.45

4.22

0.12

0.14

0.05

0.03
0.53

0.04
0.30

0.11

(0.00)

(0.00)
(0.08)

(0.12)

(0.04)

(0.02)

(0.83)
(0.10)

(1.44)
(0.47)

PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN

BEBAN USAHA
Penjualan
Urn urn dan adrninistrasi
Pendapalan operasi lainnya
Beban operasi lainnya

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Penghasilan lain - lain
Laba atas selisih kurs val uta asing - bersih
Rugi alas selisih kurs val uta asing - bersih
Laba penjualan atas asel telap
Rupa - rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Adrninistrasi dan provisi
Rupa - rupa biaya
Beban lain -lain
Beban Lain-lain Bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Manfaa! (beban) pajak penghasilan
- Pajak kini
- Pajak tanggguhan

Laba periode berjalan

0.36
0.38
(0.75)
(0.08)
(2.32)

(0.06)
(0.00)

0.34
(0.04)
(0.06)
(0.01)

(2.18)

0.07

0.27

(0.49)

(1.71)

1.40

1.52

3.71

3.96

2.51

(1.03)
0.11
(0.92)

(0.97)
0.63
(0.34)

(1.25)
0.21
p.04)

(1.79)
0.40
(1.39)

(1.34)
0.42
(0.92)

0.49

1.18

2.67

2.57

1.59

0.49

1.18

2.67

2.57

1.59

0.00

Pendapatan kornprehensif lain


JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi &

Rekan
Lampiran: C - 1

PT DYVIACOM INTRABUMI TBK


NORMALISASI LAPORAN POSISI KEUANGAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
31-0ES-2008
ASET
ASETLANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka

fdalam Rupiah)
31-0ES-2009

1,674,246,055

3,240,102,838

89,814,630 .

31-0ES-2010

31-0ES-2011

31-DES-2012

586,612,815

817,954,351

1,106,626,860

374,308,636

385,240,811
247,887,804

1,135,960,810

8,800,000
1,719,510,974

115,310,998

28,864,502

32,349,995

16,728,832

693,314,156

246,811,788

53,124,613

113,843,685

242,688,676

20,034,730
10,901,696

274,710,271

Total Aset Lancar

5,189,059,164

1,272,748,420

1,609,261,405

2,282,078,445

2,882,603,092

ASET TIDAK LANCAR


Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan istirnewa
Aset pajak tangguhan - Bersih

2,500,000,000
1,001,248,978

1,102;653,256

75,069,755

149,004,914

207,038,222

24,118,643,601

12,217,357,859

27,860,220,480
(12,930,110,240)
14,930,110,240

14,808,219,853

24,099,550,896
{9,821,726,672)
14,277,824,224

24,143,470,596
{10,411,895,823)
13,731,574,773

15,718,606,837

16,032,763,496

14,883,289,608

14,426,829,138

13,938,612,995

20,907,666,001

17,305,511,916

16,492,551,013

16,708,907,583

16,821,216,087

1,180,505,014

1,359,421,387

1,359,421,387

845,311,262

1,444,418,861
2,523,342
376,407,084
131,612,515

Aset tetap:
Harga perolehan
Akm, Penyusutan
NHai Buku

25,022,782,720

11 2,805,424,861}

~9,310,423,748l

Asel lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
LlABILITAS DAN EKUITAS
LlABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo selahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa
Tolal Liabilitas Jangka Pendek

LlABILITAS JANGKA PANJANG


Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa
Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bag ian yang jatuh waktu satu tahun
Liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paska kerja
Total Liabilitas Jangka Panjang

35,500,000

259,905,569

244,311,669

229,006,817

2,500,000

54;603,362
396,173,291
339,090,909

2,376,559,353
182,952,123

1,388,260,666
1,212,000
1,506,817

31,157,512

8,430,654
34,931,409

17,752,200
9,416,125

4,000,180,819

3,641,574,195

3,341,5.51,514

342,232,484

44,347,534
439,268,772

9,416,125
577,299,337

778,216,998

1,310,411,159

483,616,306

586,7r5,462

778,216,998

259,905,569

1,069,679,231

8,786,439,630

968,178,675

8,786,439,630

TOTAL LlABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas

46,000,000,000
(2,324,722,452)
{31,813,956,746)
11,861,320,802

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(28,749,856,022)
14,925,421,526

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,666,523,660)
12,008,753,888

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,194,659,622)
12,480;617,926

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575

TOTAL LlABILITAS DAN


EKUITAS

20,907,666,001

17,305,511,916

16,492,551,013

16,708,907,583

16,821,216,087

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

~1i1 ~JPPStefl;lnu$TonnyHardi & Rekan


Lampiran: C - 2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
NORMALISASI LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
(dalam Rupiah)

2008

2009

2010

2011

2012

PENDAPATAN

15,995,338,387

16,034,920,046

16,425,147,393

18,371,694,219

13,927,640,669

BEBAN POKOK PENDAPATAN

10,685,300,061

11,468,485,228

11,585,076,946

13,614,629,950

8,557,106,714

5,310,038,326

4,566,434,818

4,840,010,441

4,151,064,269

5,310,533,955

61,237,500
4,676,192,272

32,846,000
4,302,430,105

10,162,490
4,264,719,653

55,099,022
3,883,875,058

102,599,487
4,680,259,344

4,737,429,772

4,335,276,105

4,274,882,143

3,938,974,080

4,782,858,831

572,608,554

231,158,113

565,188,304

818,090,189

581,615,124

18,942,152

22,161,773

8,130,960

6,209,990
97,180,359

5,784,560
42,011,627

17,871,368

(172,455)

(160,680)
(15,180,480)

(16,637,324)

(7,118,648)

(3,344,961)

(153,354,357)
(18,430,482)

(200,056,368)
(65,827,765)

(90,693,618)

(238,070,231)

LABABRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Jumlah Seban Usaha
LABA (RUGI) USAHA
PENDAPATAN (SEBAN) LAINLAIN
Penghasilan bunga
Penghasilan lain lain
Laba atas selisih kurs val uta asing bersih
Rugi alas selisih kurs valuta asing bersih
Laba penjualan atas asel tetap
Rupa rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Adminislrasi dan provisi
Rupa - rupa biaya
Beban lain Iain

58,161,440
60,708,870
(120,306,177)
(12,450,002)
(370,985,741)

(9,544,712)
(486,996)

55,937,733
(6,652,286)
(10,492,676)
(2,101,124)

Beban Lainlain Bersih

(348,058,090)

11,963,910

44,661,927

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

224,550,464

243,122,623

609,850,231

727,396,571

349,604,893

(164,260,100)
17,448,432
(146,811,668)

(155,813,484)
101,404,278
(54,409,206)

(204,515,880)
33,929,659
(170,586,221 )

(329,467,692)
73,935,159
(255,532,533)

(186,808,552)
58,033,308
(128,775,244)

77,738,796

188,713,417

439,264,010

471,864,038

220,829,649

77,138,196

188,113,411

439,264,010

411,864,038

220,829,649

Manfaal (beban) pajak penghasilan


Pajak kini
- Pajak langgguhan

Laba periode berjalan

6,300

Pendapatan komprehensif lain


JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

iii KJPP Stef<!Ilus TQnnyt!ardi ~ ReRan


Lampiran: D 1
PT DYVlACOM INTRABUMI TBK
PROYEKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 SAMPAI 31 DESEMBER 2018
KONDISI TIDAK MELAKUKAN AKUISISI SAHAM
(dalam ribuan Rupiah)

2012
ASET
ASETLANCAR
Kasdan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piulang lain-lain
Pihak ketiga
Piulang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka

2013

1.106.627

8.800
1.719.511

2014

5.569.123

5.744.839

5.902.629

561.335

573.532

586.095

599.034

612.362

138.303

202.791

207.689

212.734

217.930

20.035
10.902

132.387

136.005

139.732

143.572

147.526

2.882.603

6.057.747

6.288.333

6.502.639

6.700.179

6.880.448

266.333

326.926

388.857

452.165

516.893

24.143.471
(10.411.896)
13.731.575

20.976.077
(11.014.889)
9.961.189

21.810.474
(11.631.090)
10.179.385

22.665.021
(12.260.895)
10.404.126

207.038

Asettetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
Aset lain-lain
Total Asel Tidak Lancar
TOTAL ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Uabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo seta hun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utang sewa

23.540.323
(12.904.714)
10.635.610

24.437.003
(13.562.965)
10.874.038

13.938.613

10.227.521

10.506.310

10.792.983

11.087.775

11.390.932

16.821.216

16.285.268

16.794.643

17.295.622

17.787.954

18.271.379

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.444.419

213.315

217.988

222.801

227.758

232.864

2.523
376.407
131.613

376.407
323.175

376.407
330.254

376.407
337.545

376.407
345.056

376.407
352.791

17.752
9.416

--

Total Liabilitas Jangka Pendek

17.752
9.416

17.752
9.416

17.752
9.416

2.335.810

2.299.487

2.311.239

2.323.343

778.217

Total Uabilitas Jangka Panjang

778.217

778.217

778.217

778.217

778.217

4.119.769

3.077.704

3.089.456

EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas

46.000.000
(2.324.722)
(30.973.830)
12.701.448

46.000.000
(2.324.722)
(30.467.714)
13.207.564

TOTAL llABILITAS DAN


EKUITAS

16.821.216

16.285.268

17.752
9.416

3.341.552

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang pada pihak yg mempunyai hubungan isb mewa
liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagianyang jatuh waktu satu tahun
liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paska kerja

TOTAL LlABILITAS

5.376.004

ASET TIDAK LANCAR


Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan isijmewa
Asel pajak langguhan - Bersih

2017

2016

5.225.723

16.729

Total Asel Lancar

2015

17.752
9.416

2.348.652

778.217

778.217

778.217

778.217

778.217

3.101.560

3.114.027

3.126.869

46.000.000
(2.324.722)
(29.970.091 )
13.705.187

46.000.000
(2.324.722)
(29.481.216)
14.194.062

46.000.000
(2.324.722)
(29.001.351)
14.673.927

46.000.000
(2.324.722)
(28.530.767)
15.144.511

16.794.643

17.295.622

17.787.954

18.271.379

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

778.217

Ii] KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan


Lampiran: 0 2
PT OYVlACOM INTRABUMI TBK
PROYEKSI LABARUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PAOA TANGGAL 31 OESEMBER 2013 SAMPAI31 OESEMBER 2018
KONOISI TIOAK MELAKUKAN AKUISISI SAHAM
(dalam Ruoiahl

2012
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapalan operasi lainnya
Beban oparasi lainnya
Jumlah Beban Usaha

2013

2014

13.927.641

14.230.270

14.541.978

14.863.037

15.193.728

15.534.340

B.557.107
5.370.534

(8.743.041)
5.487.229

(8.934.554)
5.607.424

(9.131.812\
5.731.225

19.334.988)

(9.544.259)
5.990.081

102.599
4.680.259

(42.678)
(4.807.851)

(43.613)
(4.939.271)

(44.576)
(5.074.634)

(45.568)
(5.214.057)
.

..

4.782.859
587.675

LABA (RUGI) USAHA


"

2017

2016

2015

.
.

4.850.530

.
.

4.982.885

5.858.741

(46.589)
(5.357.663)

5.119.210

5.259.625

..,

5.404.253
'"

636.699

624.539

612.015

599.116

585.829

48.835

49.904

51.006

52.141

53.310

PENDAPATAN (BEBAN) LAINLAIN

5.785
42.012

Penghasilan bunga
Penghasilan lain lain
Laba atas selisih kurs valuta asing bersih
Rugi atas selisih kurs valula asing bersih
Laba penjualan atas aset tetap
Rupa rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Administrasi dan provisi
Rupa rupa biaya
Seban lain Iain

(3.345)

(200.056)
(65.828)

(5.514)

(5.635)

(5.759)

(5.887)

(6.019)

(84.257)

(86.103)

(88.004)

(89.962)

(91.978)

Seban Lain-lain Bersih

(238.070)

(40.936)

(41.833\"

(42.756)

143.708)

(44.688)

349.605

595.763

582.707

569.259

555.408

541.141

(186.809)
58.033
(128.775)

(148.941)
59.294
(89.646)

(145.677)
60.593
(850841

(142.315)
61.931
(80.384)

(138.852)
63,309
(75.543)

(135.285)
64.728
aO.557)

220.830

506.116

497.623

488.875

479.865

470.584

506.116

497.623

488.875

479.865

470.584

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN


Mantaa! (beban) pajak penghasilan
Pajak kini
Pajak tanggguhan

Laba periode berjalan

(16.637)

Pendaoatan komDrehensif lain


JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

220.830

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

11;.KJPP stefanus Tonny H~rdi& Rekan


lampiran: E

PT DYVIACOM INTRABUMI T8K


ARUS KAS BERSIH (NCF) DAN NILAI KINI ARUS KAS BERSIH (PV NCF)
KONDISI TIDAK MELAKUKAN AKUISISI
(Dalam ribuan Rupiah)
TERMINAL
2013

Description

Proyeksi Laba Bersih

2016

2015

2014

VALUE

2017

506,116

497,623

488,875

479,865

470,584

602,993

616,201

629,806

643,818

658,251

4,135

4,226

4,319

4,415

4,514

Ditambah:
Penyusutan
Bunga (setelah pajak)
Dikurangi:
Perubahan Modal Kerja (diluar
kas dan setara kas)

(98,112)

(68,553)

(9,084)

(9,356)

(9,637)

Penurunan (kenaikan) aset pajak tangguhan

(59,294)

(60,593)

(61,931)

(63,309)

(64,728)

(834,397)

(854,547)

(875,302)

(896,680)

Capex

3,167,393

Liabilitas imbalan karyawan paska kerja

Arus Kas Bersih (NCF)


Terminal Value
Discount Factor @

4,123,231

154,508

197,438

180,131

162,305

13.38%

0.881997572
3,636,680

4.0%

4,443,573

0.7779197

0.6861233

0.6051591

0.5337488

0.5337488

120,194

135,467

109,008

86,630

2,371,752

Nitai kini Arus Kas Bersih (PV NCF) per 31 Desember 2012

6,459,731

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

iii KJPPStefanu$ Tonny Hardi

&

Rekan

lampiran: F
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR

Cost Of Equity Tingkat bunga tanpa resiko + beta (


Equity risk premium) - Default Spread

=1...._ _ _ _1_3._61_%....01

WACC

38_%....
= liooo-_ _ _1_3._
01

WE

0.96

WD

0.04

Total Modal dan Hutang

1.00

Tingkat bunga bank - kredit investasi bank pemerintah

=
=
=

10.08%
8.80%
2.00%

=
=

6.40%
1.05

Equity risk premium


Default spreead
Tingkat bunga tanpa resiko berdasarkan
yield obligasi Pemerintah tgl 28 Des 2012 - Rupiah untuk 30 tahun
Beta

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

lAMPIRAN II
PT DYVIACOM INTRABUMI Tbk
KONDISI MElAKUKAN
RENCANA TRANSAKSI

Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi

& Rekan
Lampiran: A - 1

PT OYVIACOM INTRABUMI TBK


lAPORAN POSISI KEUANGAN
PADA TANGGAl31 DESEMBER 2008 SAMPAI2012
(dalam Rupiah)

31-DES-2008

31-DES-2009

31-DES-2010

31-DES-2011

31-DES-2012

ASH
ASHlANCAR
1,674,246,055

Kas dan bank


Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
8laya dibayar di muka

3.240,102,838

89,814,630

586,612,815

817,954,351

1,106,626,860

374,308,636

633,128,615

1,135,960,810

8,800,000
1,719,510,974

115,310,998

28,864,502

32,349,995

16,728,832

693,314,156

246,811,788

53.124,613

113,843,685

242,688.676

20.034,730
10,901,696

274.710,271

Total Aset Lancar

5,189.059,164

1,272,748.420

1,609,261.405

2282,078,445

2,882,603,092

2,500,000,000
1,001,248,978

1,102,653,256

75,069,755

149,004,914

207,038,222

25,022,782,720
(12,805,424,861)
12,217,357,859

27,860.220,480
(12,930,110.240)
14,930,110,240

24,118,643,601
(9,310,423,748)
14,808,219,853

24,099.550,896
(9,821,726,672)
14,277,824.224

ASH TIDAK lANCAR


Piutang pada pihak yg mempunyai ~
hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan - Bersih
Aset tetap:

Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku

24,143,470,596
(10,411,895,823)
13,731,574,773

Aset lain-Iain-investasi
Total Aset Tidak

lancar

TOTAL ASET

15,718,606,837

16,032,763.496

14,883,289,608

14,426,829,138

13,938,612,995

20,907,666,001

17,305,511,916

16,492,551,013

16,708,907,583

16,821,216,087

1,180,505,014

1.359,421.387

1,359,421,387

845,311,262

1,444.418,861
2,523,342
376,407,084
131,612,515

liABILITAS DAN EKUIT AS


lIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang Jain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual

35,500,000

259,905,569

Utang pajak
Slaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu -

244,311,669

229,006,817

2,500,000

54,603,362
396,173.291
339,090,909

2,376,559,353
182,952,123

1,388.260,666
1,212,000
1,506,817

31,157,512

8,430,654
34,931,409

17,752,200
9,416,125

4,000,180,819

3:641,574,195

3,341,551,514

342,232,484

44,347,534
439,268,772

9,416,125
577,299,337

778,216,998

titang sewa
Total Liabilitas Jangka Pendek

259_905,569

1,069,679,231

8,786,439,630

968,178,675

lIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa
Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagian yang jatuh waktu saw tahun
Liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paske kerja

Total Liabilitas Jangka Panjang

8,786,439,630

1,310,411,159

483,616,306

586,715.462

778.216,998

TOTAL LlABILITAS

9,046,345,199

2,380,090,390

4,483,797,125

4,228,289,657

4,119,768,512

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,813,956,746)
11,861,320,802

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(28,749,858,022)
14,925,421,526

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,666.523,6601
12,008,753,888

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,194,659,622)
12,480,617,926

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575

20,907,666,001

17,305,511,916

16,492,551,013

16,708,907,583

16,821,216,087

EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit

Jumlah Ekuiias
TOTAL LlABlllTAS DAN
EKUITAS

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

II KJPP Stefa nus TO.MY Hardi a Rek'ln


lampiran: A - 2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANG GAL 31 DESEMBER 2008 SAMPAI2012
(dalam Rupiah)

2008

2009

2010

2011

2012

PENDAPATAN

15.995.338.387

16.034.920.046

16.425.147.393

18.371.694.219

BEBAN POKOK PENDAPATAN

10.685.300.061

11.468.485.228

11.585.076.946

13.614.629.950

8.557.106.714

5.310.038.326

4.566.434.818

4.840.070.447

4.757.064.269

5.370.533.955

61.237.500
4.676.192.272

32.846.000
4.302.430.105

10.162.490
4.264.719.653

55.099.022
3.883.875.058

102.599.487
4.680.259.344

4.737.429.772

4.335.276.105

4.274.882.143

3.938.974.080

4.782.858.831

572.608.554

231.158.713

565.188.304

818.090.189

587.675.124

18.942.152

22.161.773

B.130.960

6.209.990
97.180.359

5.784.560
42.011.627

(15.180.480)

(16.637.324)

LABA BRUTO
BEBANUSAHA
Penjualan
Umum dan admlnistrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Jumlah Beban Usaha
LABA (RUGI) USAHA

13.927.640.669

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Penghasitan lain lain
Laba atas selisih kurs valuta asing - bersih
Rugi atas selisih kurs valuta asing - bersih
Laba penjualan atas aset tetap
Rupa - rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Administrasi dan provisi
Rupa - rupa biaya
Beban lain -lain

17.871.368
58.161.440
60.708.870
(120.306.177)
(12.450.002)
(370.985.741)

(172.455)

6.300

(160.680)

(9.544.712)
(486.996)

55.937.733
(6.652.286)
(10.492.676)
(2.101.124)

(7.118.648)

(3.344.961)

(153.354.357)
(18.430.482)

(200.056.368)
(65.827.765)

(90.693.618)

(238.070.231)

Beban Lain-lain Bersih

(348.058.090)

11.963.910

44.661.927

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

224.550.464

243.122.623

609.850.231

727.396.571

349.604.893

(164.260.100)
17.448.432
(146.811.668)

(155.813.484)
101.404.278
(54.409.206)

(204.515.880)
33.929.659
(170.586.221)

(329.467.692)
73.935.159
(255.532.533)

(186.80B.552)
58.033.308
(128.775.244)

77.738.796

188.713.417

439.264.010

471.864.038

220.829.649

77.738.796

188.713.417

439.264.010

471.864.038

220.829.649

Manfaat (beban) pajak penghasilan


- Pajak kin!
- Pajak tanggguhan

Laba periode berjalan


Pendapatan komprehensif lain
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii KJPP Stefanus Tonny Hardi

& Rekan
Lampiran: B-1

PT DYVIACOM INTRABUMI TBK


lAPORAN POSISI KEUANGAN COMMON SIZE
PADA TANGGAl31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012

ASET
ASETLANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka

31-DES-2008

31-DES-2669

31-DES-2616

8.01

15.50

31-DES-2611
%

31-DES-2612
%

0.52

3.56

4.90

6.58

2.16

3.84

6.80

0.05
10.22

0.67

0.18

0.19

0.10

4.-01

1.50

0.32

0.69

1.45

0.12
0.06

1.31

Total Aset lancar

24.82

7.35

9.76

13.66

17.14

ASET TIDAK LANCAR


Piutang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan - Bersih

11.96
4.79

6.37

0.46

0.89

1.23

119.68
.(61.25)
58.43

160.99
(74.72)
86.27

146.24
(56.45)
89.79

144.23
.(58.78)
85.45

143.53
{61.90)
81:63

75.18

92:65

90.24

86.34

82.86

100.00

100.00

tOO. 00

100.00

100.00

7.16

8.14

8.08

5.06

8.59
0.02
2.24
0.78

Asel tetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
NilaiBuku
Aset lain-iain-investasi
Total Aset Tidak Lancar
TOTALASET
L1ABILITAS DAN EKUITAS
L1ABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-Iain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utangsewa
Totalliabilitas Jangka Pendek
L1ABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pada pihak yg mempunyai hubungan fslimewa
liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bag ian yang jatuh waktu satu tahun
liabilitas diestimasiatas imbalan karyawanpaska kerja
Totalliabilitas Jangka Panjang

0.21

1.24

1.41

1.39

0.01

0.32
2.29
1.96

14.41
1.11

8.31
0.D1
0.01

0.19

0.05
0.21

0.11
0.06

24.25

21.79

19.87

1.98

0.27
2.66

0.06
3.46

4.63

7.57

2.93

3.51

4.63

1.24

6.18

42.02

5:59

42.02

TOTAL L1ABILITAS
EKUITAS
Modalsaham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas

220.01
(11.12)
(152.16)
56.73

265.81
(13.43)
(166.13)
86.25

278.91
(14.10)
(192.01)
72.81

275.30
(13.91)
(186.69)
74.69

273.46
(13.82)
(184.14)
75.51

TOTAL L1ABILITAS DAN


EKUITAS

100.60

1.00.06

100.00

100.06

106.00

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Iii

KJPPStefanusTonny Hardi.& Rekal'l

Lampiran: B 2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
LABA RUGI KOMPREHENSIF COMMON SIZE
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAMPAI 2012

2008

2009

2010

2011

2012

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

66.80

71.52

70.53

74.11

61.44

33.20

28.48

29.47

25.89

38.56

0.38
29.23

0.20
26.83

0.06
25.96

0.30
21.14

0.74
33.60

Jumlah Beban Usaha

29.62

27.04

26.03

21.44

34.34

LABA (RUGI) USAHA

3.58

1.44

3.44

4.45

4.22

0.12

0.14

0.05

0.03
0.53

0.04
0.30

0.11

(0.00)

(0.00)
(0.08)

(0.12)

(0.04)

(0.02)

(0.83)
(0.10)

(1.44)
(0.47)

PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN

BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Penghasilan lain - lain
Laba alas selisih kurs val uta asing - bersih
Rugi alas selisih kurs valuta asing - bersih
Labapenjualan alas asel telap
Rupa - rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Adminislrasi dan provisi
Rupa - rupa biaya
Beban lain -lain
Beban Lain-lain Bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (be ban) pajak penghasilan
- Pajak kini
- Pajak tanggguhan

Laba periode berjalan

0.36
0.38
(0.75)
(0.08)
(2.32)

(0.06)
(0.00)

0.34
(0.04)
(0.06)
(0.01)

{2.18~

0.07

0.27

(0.49~

(1.71)

1.40

1.52

3.71

3.96

2.51

(1.03)
0.11
(0.92)

(0.97)
0.63
(0.34)

(1.25)
0.21
(1.04)

(1.79)
0.40
{1.39)

(1.34)
0.42
(0.92)

0.49

1.18

2.67

2.57

1.59

0.49

1.18

2.67

2.57

1.59

0.00

Pendapalan komprehensif lain


JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

li;K'JPP Stefallu$ Tonny Harc:ll~R~kan


Lampiran: C -1
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
NORMALISASI LAPORAN POSISI KEUANGAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 SAM PAl 2012
31DES2008
ASET
ASETlANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lainlain
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka

1,674,246,055

3,240,102,838

(dalam Rupiah)
31DES2009

31DES2010

31DES-2011

31DES2012

89,814,630

586,612,815

817,954,351

1,106,626,860

374,308,636

633,128,615

1,135,960,810

8,800,000
1,719,510,974

115,310,998

28,864,502

32,349,995

16,728,832

693,314,156

246,811,788

53,124,613

113,843,685

242,688,676

20,034,730
10,901,696

274,710,271

Total Ase! Lancar

5,189,059,164

1,272,748,420

1,609,261,405

2,282,078,445

2,882,603,092

ASET TIDAK LANCAR


Piutang pada pihak yg mempunyai
hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan Bersih

2,500,000,000
1,001,248,978

1,102,653,256

75,069,755

149,004,914

207,038,222

Ase! !elap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku

25,022,782,720
(12,805,424,861 )
12,217,357,859

27,860,220,480
(12,930,110,240)
14,930,110,240

24,118,643,601
(9,310,423,748)
14,808,219,853

24,099,550,896
(9,821,726,672)
14,277,824,224

24,143,470,596
(10,411,895,823)
13,731,574,773

15,718,606,837

16,032,763,496

14,883,289,608

14,426,829,138

13,938,612,995

20.907,666,001

17.305,511,916

16.492.551.013

16.708.907.583

16.821.216.087

1,180,505,014

1,359,421,387

1,359,421,387

845,311,262

1.444,418,861
2,523,342
376,407,084
131,612,515

Aset lainlaininveslasi
Tolal Asel Tidak Lancar
TOTAL ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Ulang pihak pihak berelasi
Ulang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Ulang lainlain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Uabilitas imbalan kerja jangka pendek
Ulang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu
utang sewa
Tolalliabilitas Jangka Pendek

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang pada pihak yg mempunyai
hubungan istimewa
liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bag ian yang jatuh waklu satu tahun
liabililas diestimasi alas imbalan karyawan paska kerja
Total Liabilitas Jangka Panjang

35,500,000

259,905,569

244,311,669

229,006,817

2,500,000

54,603,362
396,173,291
339,090,909

2,376,559,353
182,952,123

1,388,260,666
1,212,000
1,506,817

31,157,512

8,430,654
34,931,409

17,752,200
9,416,125

4,000,180,819

3,641,574,195

3,341,551,514

342,232,484

44,347,534
439,268,772

9,416,125
577,299,337

778,216,998

1,310,411,159

483,616,306

586,715,462

778,216,998

259,905,569

1,069,679,231

8,786,439,630

968,178,675

8,786,439,630

TOTAL LlABILITAS
EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuitas
Defisit
Jumlah Ekuitas

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,813,956,746)
11,861,320,802

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(28,749,856,022)
14,925,421,526

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,666,523,660)
12,008,753,888

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(31,194,659,622)
12,480,617,926

46,000,000,000
(2,324,722,452)
(30,973,829,973)
12,701,447,575

TOTAL LIABILITAS DAN


EKUITAS

20.907,666.001

17,305,511,916

16,492,551,013

16,708,907,583

16,821,216,087

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

lil KJPP St~.fanu$ Tonny Hllrdl .~.

Rekan

lampiran: C 2
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
NORMAlISASllABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAl31 DES EMBER 2008 SAM PAl 2012
2008

2009

2010

2011

2012

PENDAPATAN

15.995.338.387

16.034.920.046

16.425.147.393

18.371.694.219

13.927.640.669

BEBAN POKOK PENDAPATAN

10.685.300.061

11.468.485.228

11.585.076.946

13.614.629.950

8.557.106.714

5.310.038.326

4.566.434.818

4.840.070.447

4.757.064.269

5.370.533.955

61.237.500
4.676.192.272

32.846.000
4.302.430.105

10.162.490
4.264.719.653

55.099.022
3.883.875.058

102.599.487
4.680.259.344

Jumlah Beban Usaha

4.737.429.772

4.335.276.105

4.274.882.143

3.938.974.080

4.782.858.831

LABA (RUGI) USAHA

572.608.554

231.158.713

565.188.304

818.090.189

587.675.124

18.942.152

22.161.773

8.130.960

6.209.990
97.180.359

5.784.560
42.011.627

17.871.368

(172.455)

(160.680)
(15.180.480)

(16.637.324)

(7.118.648)

(3.344.961)

(153.354.357)
(18.430.482)

(200.056.368)
(65.827.765)

(90.693.618)

(238.070.231)

LABABRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Penghasilan lain lain
Laba atas selisih kurs valuta aSing - bersih
Rugi atas selisih kurs valuta asing - bersih
Laba penjualan atas ase! tetap
Rupa - rupa hasil
Bunga sewa guna usaha
Administrasi dan provisi
Rupa - rupa biaya
Beban lain Iain
Beban Lain-lain Bersih
lABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Manfaa! (beban) pajak penghasilan
- Pajak kini
- Pajak langgguhan

Laba periode berjalan

58.161.440
60.708.870
(120.306.177)
(12.450.002)
(370.985.741)

(9.544.712)
(486.996)

55.937.733
(6.652.286)
(10.492.676)
(2.101.124)

(348.058.090)

11.963.910

44.661.927

224.550.464

243.122.623

609.850.231

727.396.571

349.604.893

(164.260.100)
17.448.432
(146.811.668)

(155.813.484)
101.404.278
(54.409.206)

(204.515.880)
33.929.659
(170.586.221)

(329.467.692)
73.935.159
(255.532.533)

(186.808.552)
58.033.308
(128.775.244)

77.738.796

188.713.417

439.264.010

471.864.038

220.829.649

77.738.796

188.713.417

439.264.010

471.864.038

220.829.649

6.300

Pendapatan komprehensif lain


JUMLAHPENDAPATAN KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

iii KJPP Stef~ousTQ!lny H~rdi & R,,!~an


Lampiran: 01
PT OYVIACOM INTRABUMI TBK
PROYEKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN
PAOA TANGGAL 31 OESEMBER 2013 SAMPAI 31 DES EMBER 2018
KONOISI MELAKUKAN AKUISISI SAHAM
(dalam libuan Rupiah)
PROFORMA

2012
ASET
ASETLANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Piulang karyawan
Pajak dibayar di muka
Uang muka
Biaya dibayar di muka
Total Ase! Lanear

2013

Asettetap:
Harga perolehan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku

2017

269.598.842

308.732.968

351.571.581

409.382.946

472.729.735

558.184.021

8.800
1.719.511

561.335

447.225

491.948

541.143

595.257

16.729

40.616

152,145

165.909

180.262

195.917

20.035
10.902

125.373

134.255

143.806

154.079

165.134

271.374.8111

309.460.292

352.305.807

410.184.608

473.605.219

559.140.329

ASET TIOAK LAN CAR


Piutang pada pihak yg mempunyai
hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan - Bersih

2016

2015

2014

207.038

253.274

304.134

360.080

19.943.544
(11.399.313)
8.544.232

21.366.908
(11.968.253)
9.398.655

24.143.471
(10.411.896)
13.731.575

18.849.578
(10.882.094)
7.767.483

421.620

22.932.607
(12.594.087)
10.338.520

489.315

24.654.877
(13.282.505)
11.372.372

Ase! lain~ain-investasi

6.731.507.785

7.132.203.252

7.550.134.021

8.045.232.472

8.694.531.217

Total Asa! Tidak Lanear

6.745.446.398

7.140.224.010

7.558.982.387

8.054.991.206

8.705.291.357

9.470.150.159

TOTAL ASET

7.016.821.216

7.449.684.301

7.911.288.194

8.465.175.815

9.178.896.577

10.029.290.487

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.359.421

1.444.419

109.966

120.963

133.059

146.365

161.001

LIABII.ITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang pihak - pihak berelasi
Utang usaha
Pihak ketiga
Piha k berelas;
Utang lain-lain-pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima di muka
Uang muka jaminan
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun
Liabilitas jangka panjang yang jatuh waktu utangsewa
Tolal Liabilitas Jangka Pendek

LlABILITAS JANGKA PANJANG


Utang pada pihak yg mempunyai hubungan istimewa
Liabilitas jangka panjang - Setelah dikurangi bagian yang jatuh waktu satu tahun
Liabilitas diestimasi atas imbalan karyawan paska kerja
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL lIABILITAS

2.523
376.407
131.613

17.752
9.416

3.341.552

778.217

376.407

376.407

235.497

259.046

17.752
9.416

17.752
9.416

2.108.460

778.217

778.217
4.119.769

376.407
284.951

17.752
9.416

2.143.006

2.181.007

778.217

778.217

9.458.288.472

376.407
313.446

376.407
344.791

17.752
9.416

17.752
9.416

2.222.808

778.217
-

2.268.789

778.217
-

778.217

778.217

778.217

778.217

778.217

2.886.677

2.921.223

2.959.224

3.001.025

3.047.006

EKUITAS
Modal saham
Biaya emisi efek ekuilas
DeflSit
Jumlah Ekurtas

7.046.000.000
(2.324.722)
(30.973.830)
7.012.701.448

7.046.000.000
(2.324.722)
403.122.347
7.446.797.625

7.046.000.000
(2.324.722)
884.691.693
7.908.366.971

7.046.000.000
(2.324.722)
1.418.541.313
8.462.216.591

7.046.000.000
(2.324.722)
2.132.220.274
9.175.895.552

7.046.000.000
(2.324.722)
2.982.568.204
10.026.243A81

TOTAL I.IABILITAS DAN


EKUITAS

7.016.821.216

7.449.684.301

7.911.288.194

8.465.175.815

9.178.896.577

10.029.290.487

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

Eli KJPP Stefanus Tonny Hardi

& Rekan
lampiran: D - 2

PT OYVIACOM INTRABUMI TBK


I'ROYEKSI LASA-RUGI KOMPREHENSIF KONSOUOASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 SAMI'AI 31 DESEMBER 2018
KONO!SI MELAKUKAN AKUlS1SI SAHAM
{da!am Ruoiah)

2012

2013

2014

2015

2016

2017 _ _

13.927.641

11.096405

1:.206.045

13426.650

14,769.315

16,:46.246

5.557,107
5.370.534

f4,507.120}
6,:559.285

(4.957.S32)
7.248.213

(5.453.615i
7.973,035

(5.998.977)
$,770.338

(6,598,874}

;02.599
4,680,259

{B1.743)
{4,553.143)

i89.917)
(4,875,710)

(98.909)
i5.2Z::.568 I

{iDS,anO)
(5,595.669';

i11S,G80)
[5.997.131 )

Jumiah BEcan Usaha

4,782,8:59

14,634.6$6)

14.965.627)

(5.321.4771

(5.704.469)

:6.116.8101

LASA (RUGlj USAHA

587.CIS

1.%4.399

2,262,587

2.651.558

3.(:65,870

3.530.562

2.5.0S0

41.888

46.077

50.685

55.753

i2.565)

(2,93:2)

(3,225)

(3.M7)

(3.902)

f72.27:)

{79.499)
551.832.490

{-87.9~

551.795.844

711.348.252
711,307.941

{96,_i93,
847.665.571
547.621.223

554.447.402

7J4,373,S10

851.151,790

PENOAPATAN
iBESAN POKOK PENOAPA TAN
BEBANUSAHA
Penjua:;an
Umum -dan adrrri:";istrasi

9:647.372

Pendapatar: opras~ !8innya


Beban operasi lalnnya
------~.

PENOAPA TAN (BEBAN) LA!N-LA.1N

5.785

PenghasHan bung8

Perg-hasl1an lain ~ Jain


Laba atas seRsih }curs vaivta asing ~ bersih

42.D12

Rugi etas seHslh xurs vai;..ita_as4ng oorsih

(-1"6,637)

Laba perllualan atas

asenetap
i3.34o;

Bunga sews: guna usaha

Admlnlstras\ dar: p,"OV;Si


Hupa - !1Jpa b-iaya
8eban iajr; -4ain

(200.(56)
(65.528)

{'6.5J'01}

Saban Laf1-,'{air: Sarsh

C38,0701

432J3OS.8'57
432.57.570

LABA SEBELLM PAJAK PENGHASILAN

349505

434.530.969

Bagisn lana perusahaar- asoslas!

Mantaat {beban! pajak penghasilan


Paiak k~fli
Pajak tanggguhan
w

462,08:'0,804

(186:809)

(4'81.028)

{562,318)

58.. 033

46.236
,434.792)

50.860

55.946

.61.540

67._694

{511.458)

{5,977821

[694.849'

{SC3,860,

H2S.?7S)

120';830

Laba periode berjalan

459,,831.532
459.798.:217

4S4J)S,~77

(653.728)

(756.390)

{87t555)

461.569.346

553849,620

713.678.961

850,347.929

461 ;569.346

553.849.620

713.678.961

850.341.929

Pendaoatar kOfnDrehe.rs.lf lain


JUMLAH PENOAPA TAN KOMI>REHENSIF
PERIOOSBERJAl.AN

:20.830

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

elle"
, e;,ee ;e' " It' "Ton eee"cf'f'ec~a' ;c,
~" c" JtJW.CgLee_ e ,ec~ ;ceim'lJJ c~i1:
C,

lampiran :E

PT DYVtACOM INTRABUMf TBK


ARUS KAS BERSIH (NCF) DAN NfLAt KINI ARUS KAS BERSfH (PV NCF)
KONDISf MELAKUKAN AKtJISISI
(Datam ribuan Rupiah)
TERMINAL
2013

DeSCription

Proyeksi Laba Bersih

2014

2016

2015

VALUE

2017

434.096.177

461.569.346

553.849.620

713.678.961

850.347.929

470.199

517.218

568.940

625.834

688.418

1.999

2.199

2.419

2.660

2.926

(34.842)

Ditambah:
Penyusutan
Bunga (setelah pajak)
Oikurangi:
Perubahan Modal Kerja (diluar
kas dan setara kas)
Penurunan (kenaikan) aset pajak tangguhan
Capex

(184.439)

27.644

(29.436)

(32.021)

(46.236)

(50.860)

(55.946)

(61.540)

(67.694)

(1.293.967)

(1.423.363)

(1.565.700)

(1.722.270)

(417.930.769)

(495.098.450)

(649.298.745)

(763.757.255)

5.493.893

Perubahan investasi

(400.695.468)

Liabilitas imbalan karyawan paska kerja

Arus Kas Bersih (NCF)


Terminal Value
Discount Factor @

39.136.125

42.840.812

57.813.783

63.349.450

85.457.212

4.0%
13.38%

0.881997572
34.517.967

I
I

959.065.321

0.7779197

0.6861233

0.6051591

0.5337488

0.5337488

33.326.712

39.667.384

38.336.495

45.612.688

511.900.007

Nilai kini Arus Kas Bersin (PV NCF) per 31 Oesember 2012

703.361.253

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

ffiKJPPSter.iOl.ls TonnyHardi & Rekan

lampiran : F
PT DYVIACOM INTRABUMI TBK
PERHITUNGAN DISCOUNT FACTOR
Cost Of Equity = Tingkat bunga tanpa resiko + beta (
Equity risk premium) - Default Spread

WACC

WE

0.96

WD

0.04

Total Modal dan Hutang

1.00

Tingkat bunga bank - kredit investasi bank pemerintah


Equity risk premium
Default spreead
Tingkat bunga tanpa resiko berdasarkan
yield obligasi Pemerintah tgl 28 Des 2012 - Rupiah untuk 30 tahun
Beta

Professional Services in Valuation and Financial Consultancy

1_3._6_1%....
01

11-1_ _ _ _

1_3._38_%_0

1 1 - 1_ _ _ _

=
=

10.08%
8.80%
2.00%

6.40%

1.05

Anda mungkin juga menyukai