08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis PDF
08-Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat Medis PDF
Penjaminan Pelayanan
Kesehatan Darurat Medis
di Faskes yang Tidak
Bekerjasama Dengan
BPJS Kesehatan
08
02
Kata Pengantar
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2014.
BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan
badan
hukum
publik
yang
dibentuk
untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan
Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah.
Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan
stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur
dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan
Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu
03
04
Daftar Isi
05
II
Cakupan Pelayanan
06
III
08
IV
15
Lampiran
17
A. Definisi
Pelayanan Kesehatan Darurat Medis adalah
pelayanan kesehatan yang harus diberikan
secepatnya untuk mencegah kematian, keparahan,
dan/atau kecacatan sesuai dengan kemampuan
Fasilitas kesehatan.
Penjaminan pelayanan di Fasilitas kesehatan
yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
di Fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
dilakukan hanya untuk pasien yang dalam
keadaan gawat darurat.
05
06
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2013 Pasal
25 poin b, pasal 33, dan pasal 40
2. Permenkes Nomor 71 tahun 2013 pasal 29
3. Surat Edaran Nomor HK/MENKES/31/I/2014
tentang
Pelaksanaan
Standar
Tarif
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dan
Fasilitas kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
II
Cakupan Pelayanan
07
08
III
diberikan
tanpa
09
10
11
12
transportasi
untuk
13
Kondisi kegawat
daruratan pasien
telah tertangani
Pasien boleh
pulang
Pasien melapor
status kepesertaan
kepada petugas RS
Pasien Pulang
IV
14
15
16
Lampiran
BAGIAN
ANAK
DIAGNOSA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
17
18
NO.
BAGIAN
DIAGNOSA
18
19
20
dehidrasi atau tidak
21
22
23
24
II
BEDAH
25
26
27
1
2
3
4
5
NO.
BAGIAN
DIAGNOSA
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
19
20
NO.
BAGIAN
DIAGNOSA
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
CVA bleeding
Dislokasi persendian
Drowning
Flail chest
Fraktur tulang kepala
Gastrokikis
Gigitan binatang / manusia
Hanging
Hematothorax dan pneumothorax
Hematuria
Hemoroid grade IV (dengan tanda
strangulasi)
Hernia incarcerate
Hidrochepalus dengan TIK
meningkat
Hirschprung disease
Ileus Obstruksi
Internal Bleeding
Luka Bakar
Luka terbuka daerah abdomen
Luka terbuka daerah kepala
Luka terbuka daerah thorax
Meningokel / myelokel pecah
Multiple trauma
NO.
BAGIAN
DIAGNOSA
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
Omfalokel pecah
Pankreatitis akut
Patah tulang dengan dugaan cedera
pembuluh darah
Patah tulang iga multiple
Patah tulang leher
Patah tulang terbuka
Patah tulang tertutup
Peritonitis generalisata
Phlegmon dasar mulut
Priapismus
Prolaps rekti
Rectal bleeding
Ruptur otot dan tendon
Strangulasi penis
Tension pneumothoraks
Tetanus generalisata
Torsio testis
Trauma tajam dan tumpul daerah
leher
Trauma tumpul abdomen
Traumatik amputasi
21
22
NO.
BAGIAN
DIAGNOSA
60
III
Kardiovaskular
61
62
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
NO.
IV
BAGIAN
Kebidanan
DIAGNOSA
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Abortus
Distosia
Eklampsia
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Perdarahan Antepartum
Perdarahan Postpartum
Inversio Uteri
Febris Puerperalis
Hyperemesis gravidarum dengan
dehidrasi
Persalinan kehamilan risiko tinggi
dan atau persalinan dengan penyulit
Benda asing di kornea mata /
kelopak mata
Blenorrhoe/ Gonoblenorrhoe
Dakriosistisis akut
Endoftalmitis/panoftalmitis
Glaukoma :
a. Akut
b. Sekunder
10
V
Mata
1
2
3
4
5
23
24
NO.
BAGIAN
DIAGNOSA
6
10
11
12
1
2
3
4
5
6
Aspirasi pneumonia
Emboli paru
Gagal nafas
Injury paru
Massive hemoptisis
7
8
VI
Paruparu
NO.
VII
BAGIAN
Penyakit
Dalam
DIAGNOSA
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Demam tifoid
Difteri
Disequilebrium pasca HD
Gagal ginjal akut
GEA dan dehidrasi
Hematemesis melena
Hematochezia
Hipertensi maligna
Keracunan makanan
Keracunan obat
Koma metabolic
Leptospirosis
Malaria
25
26
NO.
VIII
BAGIAN
THT
DIAGNOSA
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
IX
Syaraf
12
13
1
2
3
Observasi shock
Abses di bidang THT & kepala leher
Benda asing laring/trachea/bronkus,
dan benda asing tenggorokan
Benda asing telinga dan hidung
Disfagia
Obstruksi jalan nafas atas grade II/
III Jackson
Obstruksi jalan nafas atas grade IV
Jackson
Otalgia akut (apapun penyebabnya)
Parese fasialis akut
Perdarahan di bidang THT
Syok karena kelainan di bidang THT
Trauma (akut) di bidang THT ,Kepala
dan Leher
Tuli mendadak
Vertigo (berat)
Kejang
Stroke
Meningo enchepalitis