HHHH
HHHH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat
mperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah
Jurusan Tadris Kimia
Disusun Oleh:
RAINAH
NIM: 073711007
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING MELALUI MODEL DESAIN SISTEM
n, Development,
) MATERI POKOK ASAM DAN
HIDAYAH KENDAL
dalam Ilmu Tarbiyah
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
MOTTO
1
Abdullah Sukarno, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung, Diponegoro, 2005), hlm
.
367.
PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan kepada: Karya kecil ini kupersembahkan kepada: Ka
rya kecil ini kupersembahkan kepada: Karya kecil ini kupersembahkan kepada:
1 11 1. .. . Ayahanda ( Ayahanda ( Ayahanda ( Ayahanda (Tarman Tarman Tarma
n Tarman) dan Ibunda ( ) dan Ibunda ( ) dan Ibunda ( ) dan Ibunda (K
arwiti Karwiti Karwiti Karwiti) dengan ) dengan ) dengan ) dengan benang
kasih dan doa benang kasih dan doa benang kasih dan doa benang kasih
dan doa
yang tak terhenti yang tak terhenti yang tak terhenti yang tak terhenti sehingga
anakmu ini bisa menyelesaikan kuliah ini. sehingga anakmu ini bisa menyelesaik
an kuliah ini. sehingga anakmu ini bisa menyelesaikan kuliah ini. sehingga ana
kmu ini bisa menyelesaikan kuliah ini.
2 22 2. .. . Bapak Amin Syukur dan Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan
Bapak Amin Syukur dan Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan Bapak Amin
Syukur dan Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan Bapak Amin Syukur dan
Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan
membimbing saya menjadi lebih sabar. membimbing saya menjadi lebih sabar. membim
bing saya menjadi lebih sabar. membimbing saya menjadi lebih sabar.
3 33 3. .. . Bapak M.Zahri Bapak M.Zahri Bapak M.Zahri Bapak M.Zahri J JJ Jo
han dan Ibu Ratih ohan dan Ibu Ratih ohan dan Ibu Ratih ohan dan Ibu Ratih R
RR Rizki izki izki izki N NN Nirwana yang telah irwana yang telah irwana ya
ng telah irwana yang telah membantu, membantu, membantu, membantu,
membimbing, dan memotivasi saya sehingga saya bisa sukses membimbing, dan memoti
vasi saya sehingga saya bisa sukses membimbing, dan memotivasi saya sehingga say
a bisa sukses membimbing, dan memotivasi saya sehingga saya bisa sukses
4 44 4. .. . Kakakku dengan segala cinta dan untaian doa panjangnya Kakak
ku dengan segala cinta dan untaian doa panjangnya Kakakku dengan segala
cinta dan untaian doa panjangnya Kakakku dengan segala cinta dan untaia
n doa panjangnya, yang tak , yang tak , yang tak , yang tak
pernah mengenal putus asa dan banyak mengajarkan makna cintaNya. pernah mengenal
putus asa dan banyak mengajarkan makna cintaNya. pernah mengenal putus asa dan
banyak mengajarkan makna cintaNya. pernah mengenal putus asa dan banyak mengajar
kan makna cintaNya.
5 55 5. .. . Adiku tercinta Nur najmi laela yang telah memberi semang Adiku te
rcinta Nur najmi laela yang telah memberi semang Adiku tercinta Nur najmi lael
a yang telah memberi semang Adiku tercinta Nur najmi laela yang telah memberi s
emangat. at. at. at.
6 66 6. .. . Mb.Muya dan mb.asiq yang telah membuat hari Mb.Muya dan mb
.asiq yang telah membuat hari Mb.Muya dan mb.asiq yang telah membuat h
ari Mb.Muya dan mb.asiq yang telah membuat hari- -- -hari saya menjadi
lebih hari saya menjadi lebih hari saya menjadi lebih hari saya menja
di lebih
bahagia. bahagia. bahagia. bahagia.
7 77 7. .. . Mz Arif fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya
yang Mz Arif fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya yang
Mz Arif fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya yang Mz Arif
fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya yang
mampu mengubah masalah menjadi anugerah mampu mengubah masalah menjadi anugerah
mampu mengubah masalah menjadi anugerah mampu mengubah masalah menjadi anugerah
8 88 8. .. . Sahabat Sahabat Sahabat Sahabat- -- -sahabatku di TK sahabatku
di TK sahabatku di TK sahabatku di TK- -- -07 07 07 07
(Ziyad,Kirom, Um
i, Emy, Lulu, Dewi, (Ziyad,Kirom, Umi, Emy, Lulu, Dewi, (Ziyad,Kirom, Um
i, Emy, Lulu, Dewi, (Ziyad,Kirom, Umi, Emy, Lulu, Dewi,
Kholis & Zuli) Kholis & Zuli) Kholis & Zuli) Kholis & Zuli). Doa dan s
emangat kalian, menjadi motivasi bagiku untuk . Doa dan semangat kalian
, menjadi motivasi bagiku untuk . Doa dan semangat kalian, menjadi mot
ivasi bagiku untuk . Doa dan semangat kalian, menjadi motivasi bagiku
untuk
selalu menjadi yang terbaik. selalu menjadi yang terbaik. selalu menjadi yang te
rbaik. selalu menjadi yang terbaik.
9. Kerabat PPL di SMA N 7 Semarang dan KKN di Desa Kerabat PPL di SMA N 7 Sema
rang dan KKN di Desa Kerabat PPL di SMA N 7 Semarang dan KKN di Desa Kerabat P
PL di SMA N 7 Semarang dan KKN di Desa
Sumberahayu, yang selalu menjadi inspirasi. Sumberahayu, yang selalu menjadi ins
pirasi. Sumberahayu, yang selalu menjadi inspirasi. Sumberahayu, yang selalu men
jadi inspirasi.
10 10 10 10. .. . Para pecinta Ilmu. Para pecinta Ilmu. Para pecinta Ilmu. Para
pecinta Ilmu.
ABSTRAK
Rainah, 073711007, 2011, "Pengembangan Modul Kimia Berbasis Inkuiri
Terbimbing melalui Model Desain Sistem Pembelajaran ADDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation, and Evaluation)
Pada Materi Pokok
Asam Basa Siswa Kelas XI. IPA di SMA NU 01 Al - Hidayah Kendal Tahun
Ajaran 2010/2011".
Modul merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting
dalam proses pembelajaran. Di SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal, dalam
pembelajaran kimia, guru belum memiliki modul untuk melengkapi pembelajaran
kimia, khususya kelas XI.IPA. Hal ini diduga sebagai salah satu faktor penyebab
masih berlakunya model pembelajaran ceramah dan mencatat bahan sekaligus
menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya efisiensi dan efektivitas
mata
pelajaran kimia kelas XI.IPA. Kurang efektifnya pembelajaran bermuara pa
da
kurang optimalnya pencapaian sasaran belajar mata pelajaran kimia. Berka
itan
dengan permasalahan tersebut, sangat dipandang perlu melakukan Pengembangan
Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing, khususnya kelas XI.IPA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul kimia berbasis
sinkuiri terbimbing
dan untuk mengetahui efektivitas modul kimia berba
sis
inkuiri terbimbing. Penelitian ini dilakukan menggunakan model desain si
stem
pembelajran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and
Evaluation), meliputi Tahap
Analysis merupakan menganalisis kebutuhan s
iswa
terhadap materi pembelajaran, Tahap Design merupakan membuat rancangan
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing, Tahap Development merupakan uji coba
produk kelas kecil, Implementation merupakan uji coba kelas besar, and
Evaluation merupakan untuk memberikan nilai terhadap modul tersebut dan
evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas.
Produk dalam penelitian ini adalah Modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing yang tervalidasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil ran
ah
kognitif rata-rata nilai postest kelas kecil adalah 65,78 sedangkan rat
a-rata nilai
postest kelas besar adalah 73,31, hasil ranah psikomotorik kelas kecil
sebesar
82,89%, kelas besar sebesar 81,92%, hasil ranah afektif kelas kecil se
besar
78,31%, kelas besar sebesar 78,58%, hasil tanggapan siswa terhadap modul kimia
berbasis inkuiri terbimbing pada kelas kecil sebesar 76,04% , kelas besar sebes
ar
75,33% dan angket keterbacaan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
pada
kelas kecil sebesar 80,00%, kelas besar sebesar 83,80%. Skor total efe
ktivitas
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
pada kelas kecil sebesar 11
dengan
kategori efektif, sedangkan pada kelas besar skor totalnya adalah 11 d
engan
kategori efektif. Berdasarkan hasil keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa
Pengembangan Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing melalui Model Desain
Sistem Pembelajaran
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation
,
and Evaluation) pada Materi Pokok Asam dan basa Kelas XI IPA di SMA NU 01
Al - Hidayah Kendal pada kelas kecil maupun kelas besar adalah efektif.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Rabb
al-Izzati, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada s
emua
hamba-Nya.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw,
Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam.
Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang
membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesa
rbesarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Drs.Sujai, M.Ag.
2. Dosen pembimbing, Atik Rahmawati, M. Si, dan Syamsul Maarif, M. Ag,
yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan
skripsi.
3. Kepala Sekolah SMA NU 01 AL-Hidayah Kendal , Dra. Hj. Mujayanah,
M.Pd., yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan
penelitian di SMA NU 01 AL-Hidayah Kendal.
4. Guru pengampu bidang studi Kimia SMA NU 01 AL-Hidayah Kendal, Adhi
Kurniawan,S.Pd, yang memberikan banyak arahan dan informasi selama
proses penelitian.
5. Bapak Suwahono, M.Pd. dan Ibu Ratih Rizki Nirwana, M.Si. atas sega
la
arahan dan motivasi.
6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan
kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah.
7. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai
perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan TPM yang telah
memberikan layanan yang baik bagi penulis.
8. Bapak, Ibu serta saudara-saudara penulis yang tidak henti-hentinya
memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan
mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita,
9. Teman-teman penulis yang ikut memberikan motivasi selama menempuh
studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan
balasan yang lebih dari yang mereka berikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karen
a itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurna
an
skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis
dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca
pada umumnya. Amin.
Semarang, 22 Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................
.................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................
.......................... ii
PENGESAHAN ....................................................................
...................................... iii
NOTA PEMBIMBING ................................................................
................................ iv
MOTTO ..........................................................................
............................................. vi
PERSEMBAHAN ....................................................................
.................................... vii
ABSTRAK .......................................................................
........................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................
................................ ix
DAFTAR ISI .....................................................................
........................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................
.....................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................
................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................
................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
.............................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................
.................................. 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................
............................... 5
D. Perumusan Masalah ..........................................................
............................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................
.......................... 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ............................................................
..................................... 8
1. Modul .....................................................................
................................... 8
a. Definisi Modul................. ............................................
....................... 8
b. Karakteristik Modul ........................................................
.................... 10
c. Tujuan Pembuatan Modul .....................................................
.............. 13
d. Komponen-komponen Modul ....................................................
......... 13
2. Inkuiri Terbimbing....................... ..................................
............................ 15
3. Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing ....................................
............ 17
4. Model Desain Sistem Pembelajaran ...........................................
................ 18
5. ADDIE (Analysis, Desain, Development,Implementation, and
Evaluation) ....................................................................
............................. 19
a. Analisis (Analysis) .......................................................
................................ 20
b. Desain (Design) ............................................................
....................... 20
c. Pengembangan (Development) .................................................
.......... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Dua Jenis Kertas Lakmus Biru dan Merah..............................
..................... 26
Gambar 2.2.Lakmus untuk membedakan Asam dan Basa ..............................
................. 26
Gambar 2.3.Kol Merah Sebagai Indikator Alami ..................................
.......................... 28
Gambar 2.4.Susunan Alat Titrasi Sederhana .....................................
.............................. 33
Gambar 3.1. Model ADDIE ........................................................
...................................... 46
Gamber 3.2Aktivitas Siswa ......................................................
......................................... 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
test)
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
test)
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
23
24
25
26
27
28
29
45
46
47
48
49
50
Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kecil dan kelas Besar
Kriteria Penilaian Ranah Afektif Kelas Kecil
Hasil Rekapitulasi Ranah Afektif Kelas Kecil
Kriteria Penilaian Ranah Afektif Kelas Besar
Hasil Rekapitulasi Ranah Afektif Kelas Besar
Kriteria Penilaian Ranah Psikomotorik Hasil Rekapitulasi
Ranah Kognitif Kelas Kecil Dan Kelas Besar
Pengujian SPSS
Surat Izin Riset
Surat Keterangan Telah Melakukan Riset Dari Sekolah
Piagam-Piagam
Dokumentasi Penelitian
Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa da
n
Negara.
1
Kegiatan belajar mengajar ini dimaksudkan sebagai sarana pendidikan
untuk mencerdaskan kehidupan putra-putri bangsa dalam menghadapi masa
depan. Dalam kegiatan belajar mengajar yang baik dibutuhkan kerjasama dari
kedua belah pihak supaya ada kesinambungan diantara keduanya dan hasilnya
bisa maksimal. Namun dalam dewasa ini, kegiatan belajar mengajar saat
ini
kurang efektif yakni belum ada kerjasama yang baik antara seorang guru
dengan muridnya. Ada guru yang hanya mengajarkan dengan pemahaman
sendiri tetapi murid-muridnya kurang bisa memahaminya begitu juga
sebaliknya, sehingga hasil dari pembelajaran seperti ini kurang maksimal.
Pembelajaran merupakan proses yang sengaja dirancang untuk
menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri individu. Dengan kata lain,
pembelajaran merupakan sesuatu hal yang bersifat eksternal dan sengaja
dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar internal dalam diri
individu.
2
Secara prinsip tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik
berhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan. Karena dalam setiap kelas terdapat peserta didik dengan
kemampuan yang berbeda-beda, maka perlu diadakan pengorganisasian
1
Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2
010),,
hlm.70.
2
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Dian Rakyat,
2009),,
hlm.10-11.
2
materi, sehingga semua peserta didik dapat mencapai dan menguasai materi
pelajaran sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam waktu yang telah
disediakan.
3
Pengembangan, dalam pengertian sangat umum, berarti pertumbuhan,
perubahan secara perlahan (evolusi), dan perubahan secara bertahap.
4
Tujuan
penelitian pengembangan adalah ingin menilai perubahan perubahan yang
terjadi dalam kurun waktu tertentu.
5
Pengembangan berbeda dengan penelitian
pendidikan karena tujuan penelitian pengembangan adalah menghasilkan
produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan kemudian revisi dan
seterusnya. Penelitian pendidikan tidak dimaksudkan untuk menghasilkan
produk, melainkan menemukan pengetahuan
baru melalui penelitian dasar
atau untuk menjawab permasalahan-permasalahan praktis dilapangan melalui
penelitian terapan (Borg & Gall,1983).
6
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama 8 jam/hari sangat
disayangkan jika hasilnya kurang maksimal. Proses pembelajaran yang
berlangsung secara maksimal diperlukan adanya strategi pembelajaran dan
perangkat (modul) yang memadai. Modul adalah suatu cara pengorganisasian
materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi
pengorganisasian materi pelajaran mengandung squencing yang mengacu pada
pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan synthesizing yang mengacu
pada upaya untuk menunjukkan kepada pembelajar keterkaitan antara fakta,
konsep, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi pembelajaran.
7
Teori Vygotsky mengatakan bahwa peserta didik belajar konsep paling
baik apabila konsep tersebut berada dalam daerah perkembangan terdekat atau
4
perangkat pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih menemukan dan
memahami konsep-konsep sulit jika mereka saling mendiskusikan dengan
temannya.
Pada materi asam dan basa sepatutnya menggunakan perangkat
pembelajaran yang menekankan pada konsep, tidak hanya pada hafalan saja
sehingga menumbuhkan motivasi peserta didik di SMA NU 01 Al - Hidayah
Kendal. Namun, metode yang digunakan pada pembelajaran tersebut masih
menggunakan hafalan sehingga peserta didik menjadi bosan belajar kimia,
yang akan berdampak pada menurunnya nilai akademik peserta didik di SMA
NU 01 Al-Hidayah Kendal.
Mengingat besarnya pengaruh perangkat pembelajaran terhadap
perolehan konsep dan ketrampilan siswa dalam memahami ilmu kimia, maka
di perlukan suatu perangkat penyampaian materi yang memudahkan siswa
dalam memahami konsep-konsep kimia. Salah satu perangkat yang dirasakan
cocok untuk mempelajari kimia adalah dengan modul kimia berbasis inkuir
i
terbimbing melalui model ADDIE.
Dari uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING MELALUI MODEL DESAIN SISTEM
PEMBELAJARAN ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation dan Evaluation) PADA MATERI POKOK ASAM DAN
BASA KELAS XI SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Inovasi dalam pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing di
SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal menjadi sangat penting sebagai upaya
peningkatan kualitas pendidikan kimia.
5
2. Input peserta didik di SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal memiliki latar
belakang yang variatif sehingga memerlukan proses transformasi ilmu
yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini berada dalam ruang lingkup pengembangan modul kimia
SMA. Pengembangan modul kimia ini dibatasi dalam beberapa lingkup,
antara lain:
1. Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik SMA NU 01 Al-Hidayah
Kendal kelas XI IPA tahun ajaran 2010/2011, sebanyak 9 peserta didik
sebagai kelompok kecil dan 26 peserta didik sebagai kelompok besar.
2. Modul kimia yang dikembangkan adalah Berbasis Inkuiri Terbimbing.
3. Pembelajaran kimia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Materi
Pokok Asam dan Basa.
4. Efektivitas modul kimia diukur dari persentase beberapa aspek berikut
:
terselesaikannya materi pembelajaran, peserta didik yang mengalami
ketuntasan belajar ranah kongnitif, peserta didik yang aktif dilihat da
ri
ranah afektif dan psikomotorik dan peserta didik yang memberikan respon
positif (baik) pada Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing.
5. Hasil belajar ranah kongnitif diukur dari nilai pretest dan posttest
, serta
nilai tes formatif yang dikerjakan peserta didik dalam modul tersebut
dalam proses pembelajaran.
6. Hasil belajar ranah afektif diukur dengan menggunakan observasi terhadap
aspek-aspek yang telah ditentukan (terlampir) selama aktivitas
pembelajaran.
7. Hasil belajar ranah psikomotorik diukur dengan menggunakan observasi
terhadap aspek-aspek yang telah ditentukan (terlampir) selama aktivitas
praktikum.
6
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana skenario pengembangan modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE pada materi
pokok Asam dan Basa kelas XI SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal?
2. Seberapa besar keefektifan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE yang dikembangkan
terhadap hasil belajar?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
a. Untuk membuat modul kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui
model desain sistem pembelajaran ADDIE pada materi pokok asam
dan basa.
b. Untuk mengetahui efektivitas modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE pada materi pokok
asam dan basa terhadap hasil belajar
2. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran.
b. Bagi Peserta didik
1) Dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
kimia.
2) Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi
yang diajarkan
3) Dapat meningkatkan motivasi peserta didik dengan diterapkannya
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain
sistem pembelajaran ADDIE
7
c. Bagi Sekolah
1) Dapat memberikan perangkat pembelajaran dalam rangka
perbaikan mutu pembelajaran.
2) Dapat meningkatkan SDM baru demi kemajuan pendidikan
terutama dalam pembelajaran kimia.
d. Bagi Peneliti
1) Mengetahui perkembangan pembelajaran yang dilakukan guru
terutama pembelajaran kimia.
2) Dapat menambah pengalaman langsung dengan pengembangan
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain
sistem pembelajaran ADDIE.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Modul
a. Pengertian Modul
Ada beberapa pengertian Modul yang dikemukakan para pakar,
diantaranya sebagai berikut:
1) Dalam buku Teknologi Pengajaran yang dikutip oleh Nana
Sudjana, dkk, Menurut BP3K Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, modul didefinisikan sebagai satu unit program
belajar-mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan:
a) Tujuan instruksional yang akan dicapai
b) Topik yang akan dijadikan dasar proses belajar-mengajar
c) Pokok-pokok materi yang dipelajari
d) Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang
lebih luas
e) Peranan guru dalam proses belajar-mengajar
f) Alat-alat dan sumber yang akan dipergunakan
g) Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati
murid secara berurutan
h) Lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa
i) Program evaluasi yang akan dilaksanakan
1
2) Dalam makalah Metode Penelitian Pengembangan dan Teori
Pengembangan Modul yang ditulis oleh Wayan Santyasa Modul
adalah suatu cara perorganisasian materi pelajaran yang
memperhatikan fungsi pendidikan.
2
1
Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004),
Cet.
4,hlm.132-133.
2
Wayan Santyasa, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul,
hlm .9.
9
a) Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen
dasar bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya.
3
b) Dalam buku Metodologi Pembelajaran Agama Islam, yang dikutip
oleh Basyiruddin, Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang
lengkap yang berdiri sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan belajar
yang disusun untuk membantu para siswa dalam mencapai
sejumlah tujuan belajar yang telah dirumuskan secara spesifik dan
operasional.
4
c) Dalam buku Kontruksi Pengembangan Pembelajaran,yang dikutip
oleh Sofwan Amri, Modul adalah suatu satuan bahasan tertentu
yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk
digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman
penggunaannya untuk para guru.
5
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Modul adalah
alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi yang bertujuan agar
peserta didik dapat belajar mandiri atau dengan bimbingan guru dalam
kegiatan belajar mengajar dan cara untuk mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis, dan menarik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Strategi pengorganisasian materi pelajaran yang mengandung
squenching yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi
pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada upaya untuk
menunjukkan kepada pembelajar keterkaitan antara fakta, konsep,
prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi pembelajaran.
Untuk merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori
3
Daryanto, Media Visual untuk Pengajaran Teknik (Bandung: Tarsito, 1993), hlm.
4
Usman Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat P
ers,
2002), Cet.1, hlm. 63.
5
mudah dipelajari adalah model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya,
terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign,
(D)evelopment, (I)mplementatiosn, dan (E)valuation. Kelima fase atau
tahap dalam model ADDIE
perlu dilakukan secara sistematik. Model
18
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran ,hlm. 59.
20
desain sistem pembelajaran ADDIE dengan komponen-komponennya
diantaranya sebagai berikut:
19
a. Analisis (Analysis)
Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja
atau performance analysis dan analisis kebutuhan atau need analysis.
Tahap pertama, yaitu analisis dilakukan untuk mengetahui dan
mengklarifikasi apakah masalah yang dihadapi memerlukan solusi
berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan
menajemen.
Pada tahap kedua, yaitu analisis kebutuhan, merupakan langkah
yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau
kompetensi yang perlu dipelajari oleh peserta didik untuk
meningkatkan prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program
pembelajaran dianggap sebagai solusi yang sedang dihadapi.
b. Desain (Design)
Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem
pembelajaran ADDIE. Pada langkah ini diperlukan adanya klarifikasi
program pembelajaran yang didesain sehingga program tersebut dapat
mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan.
Pada langkah desain, pusat perhatian perlu difokuskan pada
upaya untuk menyelidiki masalah pembelajaran yang sedang dihadapi.
Hal ini merupakan inti dari langkah analisis, yaitu mempelajari
masalah dan menemukan alternatif solusi yang akan diitempuh untuk
dapat mengatasi masalah pembelajaran yang berhasil diidentifikasi
melaui langkah analisis kebutuhan.
Langkah penting yang perlu dilakukan dalam desain adalah
menentukan pengalaman belajar atau learning experience yang perlu
dimiliki peserta didik selama mengikuti aktivitas pembelajaran.
Langkah desain harus mampu menjawab pertanyaan apakah program
pembelajaran yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi masalah
19
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran, hlm.125.
21
kesenjangan perform (performance gap) yang terjadi pada diri peserta
didik.
Kesenjangan kemampuan yang dimaksud dalam hal ini adalah
perbedaan yang dapat diamati (observable) antara kemampuan yang
telah dimiliki dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh
peserta didik. Dengan kata lain, kesenjangan menggambarkan
perbedaan antara kemampuan yang dimiliki dengan kemampuan yang
ideal.
20
c. Pengembangan (Development)
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam
mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE.
Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan
memodifikasi bahan ajar atau learning materials untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pengadaan bahan ajar perlu disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran spesifik atau learning outcomes yang telah
oleh
lakmus merah
lakmus berubah
menjadi biru
ASAM BASA
lakmus berubah
menjadi merah
lakmus biru
27
Penggunaan lakmus sebagai indikator asam basa telah
bertahan selama lebih dari 300 tahun. Hal ini karena lakmus,
memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a) Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi
dengan asam ataupun basa.
b) Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas,
sehingga dapat bertahan lama.
c) Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga banyak digunakan
dalam bentuk lakmus kertas.
2) Identifikasi dengan Indikator Asam dan Basa
Indikator asam-basa sebagai zat penunjuk derajat keasaman
larutan adalah senyawa organik dengan struktur rumit yang
berubah warnanya bila pH
larutan berubah. Ada beberapa jenis
indikator asam-basa. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Beberapa Larutan Indikator Asam-Basa
Indikator Asam-Basa
Warna yang dihasilkan dalam
Larutan Asam Larutan Basa
Fenolftalin Bening Merah muda
Metil oranye Merah Kuning
Bromotimol Biru Kuning Biru
Metil Ungu Ungu Hijau
Bromokresol Ungu Kuning Ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Timolftalin Bening Biru
3) Identifikasi dengan Indikator Alami
Selain menggunakan indikator dari buatan yang harganya
relatif mahal, ternyata kita dapat memanfaatkan bahan-bahan di
sekitar kita seperti sayuran, buah-buahan bahkan bumbu dapur.
Namun agar dapat dimanfaatkan, bahan-bahan tersebut
harus terlebih dahulu diekstrak dalam bentuk larutan. Kemudian
28
untuk penggunaannya, cukup dilakukan pencampuran indikator
alami tersebut dengan larutan asam-basa. Perubahan warna pada
setiap indikator akan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh jenis larutan
dan nilai pH larutan yang diuji.
Gambar 1.8. Kol merah sebagai indikator pH alami,
c. Kekuatan Asam Basa
25
Senyawa asam basa dapat dikelompokkan berdasarkan
kekuatan keasaman atau kebasaannya menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah diantaranya:
1) Asam kuat
Asam kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion H
+
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi
= 1.
sempurna dengan nilai
Contoh dari asam kuat adalah H
2
SO
4
(Asam Sulfat)
Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi berkesudahan,
sehingga seluruh molekulnya berubah menjadi ion-ion. Dengan
demikian, persamaan reaksi H
2
SO
4
tersebut adalah:
H
2
SO
4
2H
+
+ SO
4
Bila [H
2
SO
4
] adalah 1M, maka terbentuk ion H
+
sebesar 2 M,
sehingga berlaku:
[H
+
] = a
M
asam
25
G. Svehla, VOGEL 1: Buku Teks Analisis Anorganik Kulaitatif Makro Dan
Mikro,
(Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka, 1990), hlm. 30-37.
29
Dimana:
a = jumlah ion H
+
M
asam
= konsentrasi larutan asam kuat
2) Asam Lemah
Asam lemah adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
sebagian kecil ion H
+
nya. Asam lemah digolongkan sebagai
elektrolit lemah dengan nilai
< 1.
Contoh Asam Lemah: CH
3
COOH
Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh : CH
3
COOH
CH
3
COO
+ H
+
Dengan demikian,
=
|
]|
]
|
]
Karena |CH
COO
] dan |H
] dianggap sama sehingga
|CH
COO
] = |H
]
=
|H
]|H
]
|CH
COOH]
|H
]
=
|CH
COOH]
|H
] =
|H
] =
Atau
=
3) Basa Kuat
Basa kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion OH
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi
sempurna ( = 1).
Contoh Basa Kuat adalah Ba (OH)
2
(Barium Dihidroksida)
Reaksi oksidasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan,
sehingga sebagaimana asam kuat, semua molekul senyawaannya
berubah menjadi ion-ion.
30
Contoh : Ba(OH)
2
(aq) Ba(aq) + 2OH
(aq)
Bila konsentrasi Ba(OH)
2
adalah 1M, maka ion OH
yang
terbentuk adalah sebesar 2M. Sehingga berlaku:
[OH
] = b
M
basa
Dimana:
b = jumlah ion OH
M
basa
= konsentrasi larutan basa
4) Basa Lemah
Basa lemah merupakan suatu larutan basa yang melepaskan
sebagian ion OH
nya. Basa lemah adalah elektrolit lemah dengan
nilai derajat ionisasinya ( ) < 1.
Contoh Basa Lemah Adalah NH
4
OH (Ammonium Hidroksida)
Sebagaimana reaksi pada asam lemah, reaksi ionisasi pada
basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Sebagaimana
dicontohkan pada reaksi NH
4
OH; NH
4
OH NH
4
+
(aq) + OH
(aq)
Dengan demikian, berlaku:
=
|NH
]|OH
]
|NH
OH]
Karena |NH
] dan |OH
] dianggap sama sehingga |NH
] =
|OH
]
|OH
]
=
. |NH
OH]
|OH
] =
atau
|OH
] =
=
31
d. Derajat Keasaman (pH)
26
Derajat keasaman atau pH digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau ke- basaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang
dimaksudkan keasaman di sini adalah konsentrasi ion hidrogen(H
+
)
dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan
dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7
menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7
menunjukan keasaman. Maka perlu adanya pengukuran untuk
menyatakan nilai pH tersebut. Oleh Sorensen, diusulkan bahwa konsep
pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H
+
dalam
larutan. Dinyatakan,
pH = -log [H
+
]
pH Larutan Basa
Untuk menetukan pH larutan basa, kita dapat menganalogikan
dengan cara yang sama ketika kita menghitung pH larutan asam. Yaitu
dengan menggunakan rumus:
pOH = -log [OH
]
Pada kesetimbangan air : H
2
O (aq) H
+
(aq) + OH
(aq)
K
w
= [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] + {-log [OH
]}
pK
w
= pH + pOH
pH = pK
w
pOH
Oleh karena pada suhu 25
o
C, harga K
w
= 10
-14
. Maka,
pK
w
= -log 10
-14
pK
w
= 14
Sehingga,
pH = 14 pOH
26
Crys Fajar Partana, et.al. VOGEL 1, hlm. 39-41.
32
e. Reaksi Asam Basa
27
1) Reaksi Penetralan
Reaksi asam basa disebut juga reaksi penetralan, dimana
reaksi tersebut kebanyakan melibatkan asam dan basa
menghasilkan air. Reaksi penetralan ini dapat berupa:
a) Reaksi Molekular, sebagaimana reaksi antara HCl dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH (aq)
NaCl (aq) + H
2
O (l)
b) Reaksi Ionik, seperti dicontohkan pada reaksi berikut:
H
+
(aq)+ Cl
(aq) + Na
+
(aq) + OH
(aq) Na
+
(aq) + Cl
(aq) +
H
2
O(l)
Sehingga dirumuskan,
Asam + Basa Garam + Air
Reaksi ini digunakan untuk menentukan kadar larutan asam
dan basa, dimana 1 mol asam akan tepat bereaksi dengan 1 mol
basa.
Salah satu aplikasi reaksi penetralan ini adalah titrasi asam
basa (titrasi asidi-alkalimetri). Titrasi asam basa adalah suatu
prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam atau
basa berdasarkan reaksi asam basa. Untuk menentukan kadar asam
atau basa
suatu larutan kita harus terlebih dahulu mengetahui
kadar salah satu dari asam atau basa tersebut. Titrasi dengan
menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal dengan istilah
volumetrik. Pengu kuran volume diusahakan setepat mungkin
denga menggunakan alat-alat standar misalnya buret dan pipet
volumetrik.
27
Sandri Justiana, Chemistry For Senior High School Year XI ( Jakarta: KDT,2009) h
lm
258-263.
33
Gambar 2.1. Susunan alat Titrasi Sederhana
1. Buret
2. Statif
3. Erlenmeyer
Data percobaan hasil titrasi dalam penentuan kadar larutan
asam dan larutan basa dapat kita hitung berdasarkan reaksi asam
2
SO
4
(aq) + 2H
2
O(aq)
b) Cara 1:
NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 0,0302
= 0,00302 mol
Dari persamaan reaksi didapat; 1 mol H
2
SO
4
=
mol NaOH
Jadi,H
2
SO
4
yang dititrasi =
0,00302
= 0.0015 mol
Konsentrasi H
2
SO
4
= 0,0015 mol / 0.02 L
= 0,075 mol L
-1
= 0,075 Molar
c) Cara 2:
1 mol H
2
SO
4
=
mol NaOH
n H
2
SO
4
=
n NaOH
V
1
M
1
=
V
2
M
2
20 M
1
=
(30,2)(0,1)
M
1
=
,
M
1
= 0,075 Molm
33333bentukan End
apan
35
2) Reaksi pengendapan
Reaksi pengendapan (menghasilkan endapan)
dimungkinkan terjadi apabila dua ion yang menghasilkan senyawa
sukar larut bertemu, dan senyawa tersebut akan mengendap.
Sebagaimana dicontohkan pada persamaan reaksi berikut:
BaCl
2
(aq) + Na
2
SO
4
(aq) BaSO
4
(s) + 2NaCl (aq)
Berikut adalah tabel kelarutan beberapa senyawa ion
terhadap air dan pelarut lain.
Tabel 1.5. Kelarutan Beberapa Senyawa Ion
Senyawa Kelarutan Keterangan
Nitrat (NO
3
) Semua larut
Asetat
(CH
3
COO
)
Semua larut Kecuali Ag
+
, Hg
2
2+
, Bi
3+
Klorida (Cl
) Semua larut Kecuali Ag
+
, Hg
2
2+
, Pb
2+
, Cu
+
Bromida (Br
) Semua larut Kecuali Ag
+
,Hg
2
2+
,Pb
2+
Iodida (I
) Semua larut Kecuali Ag
+
, Hg
2
2+
, Pb
2+
, Bi
3+
Sulfat (SO
4
2) Semua larut Kecuali Pb
2+
, Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
Sulfida (S
2) Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Fosfat (PO
4
3) Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Karbonat
(CO
3
2)
Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Oksalat
(C
2
O
4
2)
Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Oksida (O
2) Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, Ba
2+
, Sr
2+
,
Ca
2+
Hidroksida
(OH
)
Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
,Ba
2+
, Sr
2+
,
Ca
2+
, NH
4
+
36
3) Reaksi Pembentukan Gas
28
Reaksi pembentukan gas dapat disebabkan oleh reaksi yang
memang menghasilkan gas atau dapat pula terbentuknya gas
tersebut karena terurainya suatu zat lain menjadi gas. Misalnya:
H
2
CO
3
(aq)
H
2
O(l) + CO
2
(g)
NH
4
OH(aq)
H
2
O(l) + NH
3
(g)
Beberapa reaksi yang menghasilkan gas antara lain:
a) Reaksi karbonat padat dengan asam menghasilkan gas CO
2
CaCO
3
(s) + 2HCl(aq) CaCl
2
(aq) + H
2
O(l) + CO
2
(g)
Na
2
CO
3
(s) + H
2
SO
4
(aq) Na
2
SO
4
(aq) + H
2
O(l) + CO
2
(g)
b) Reaksi senyawa ammonium padat dengan basa kuat
menghasilkan gas NH
3
NH
4
tidak pada orang lain, dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang
berbeda. Perbedaan penampila itu disebabkan karena setiap individu
mempunyai karakteristik individualnya yang khas, seperti minat intelegens
i,
perhatian, bakat dan sebagainya. Setiaps manusia mempunyai cara yang khas
untuk mengusahakan proses belajar terjadi pada dirinya. Individu yang
berbeda dapat melakukan proses belajar dengan kemampuan yang berbeda
dalam aspek kongnitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk
mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukura
n
berupa alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat.
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product)
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkan berubahnya inputsecara fungsional. Hasil
produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah
bahan (rawmaterials) mejadi barang jadi (finished goods). Dalam siklus inputproses-hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh
proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami
belajar siswa berubah perilakunyadibanding sebelumnya.
Dengan memperhatikan berbagai teori diatas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubhan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan
yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas
38
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubah
an
dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
29
a. Aspek-Aspek Hasil Belajar
Menurut Benjamin Bloom secara garis besar hasil belajar dibagi
menjadi 3 (tiga) ranah, yaitu:
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari 6 aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek, yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada 6 aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan
refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif serta interpretatif.
30
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam atau
ada pada diri individu yang belajar, yang meliputi:
a) Aspek fisiologis (jasmaniah), yaitu faktor jasmaniah yang bersifat
bawaan maupun yang diperoleh dari luar. Termasuk kesehatan dan
cacat tubuh.
b) Aspek psikologis yang mempengaruhi belajar adalah faktor yang
bersifat bawaan ataupun yang diperoleh, terdiri atas faktor
intelektif, yaitu kecerdasan, bakat, minat, serta prestasi yang
29
31
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Ri
neka
Cipta, 1995), Cet. 3, hlm. 54.
32
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Re
maja
Rosdakarya, 2000), hlm. 137-138.
33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 139
34
Syekh Ibrahim, Syekh Zarnuji, Syarah Talim Mutalim, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993),
hlm. 55.
40
C. Kajian Penelitian Yang Relevan
Pustaka yang mencantumkan pengembangan modul memang banyak
sekali, akan tetapi peneliti lebih memfokuskan pada pengembangan modul
kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain sistem pembelajar
an
ADDIE sebagai perangkat pembelajaran dalam kelas.
Didalam
Tesis Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia dengan
C. Variabel Penelitian
Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi fokus
penelitian kuantitatif, pusat studi hampir sepenuhnya pada variabel. Stud
i
tentang variabel tersebut dilakukan secara individual (terisolasi dari v
ariabel
lain) atau secara stimulan (dikaitkan dengan variabel lain) untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih luas. Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel input
Variabel input dalam penelitian ini adalah pengembangan modul
kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain system
pembelajaran ADDIE. Pengembangan modul tersebut akan diterapkan di
dalam kelas kecil terlebih dahulu yang kemudian akan dikembangkan di
dalam kelas besar.
2. Variabel output
Variabel output dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
materi pokok asam dan basa, dengan pengembangan modul kimia berbasis
45
inkuiri terbimbing yang diterapkan pada materi pokok asam basa. Setelah
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing di terapkan pada materi asam
basa, kemudian dapat dihitung efektivitas modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing tersebut.
D. Metode Penelitian
Menurut Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
1
Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Kelebihan dari penelitian pengembangan ini adalah memberikan
petunjuk yang berguna dalam pemecahan masalah-masalah atau rancangan
dan desain dalam pembelajaran. Tujuan penelitian pengembangan adalah ingin
menilai perubahan-perubahan yang terjadi dalam waktu kurun waktu tertentu.
Penelitian ini dititikberatkan pada pengembangan modul kimia
berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan melalui model ADDIE
diantaranya adalah sebagai berikut:
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
&D),
(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 5, hlm. 6.
46
Gambar 1.1. Gambar Model ADDIE
2
1. Analisis (Analysis)
Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang
akan dipelajari oleh peserta didik. Maka untuk mengetahui atau
menentukan apa yang harus dipelajari, kita harus melakukan beberapa
kegiatan, diantaranya adalah :
a. Melakukan analisis needs assessment (analisis kebutuhan)
b. Melakukan analisis task analysis (analisis tugas).
Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa
karakteristik atau profil calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan,
identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas
kebutuhan.
2. Desain (Design).
Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Pertama
kita merumuskan sebuah rancangan diantaranya:
a. Menentukan tujuan pembelajaran.
b. Menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan
pembelajaran yag telah dirumuskan.
c. Menentukan strategi pembelajaran yang tepat dengan menggunakan
metode diskusi untuk mencapai tujuan tersebut.
2
Fakultas Luar Kampus, Mengembangak System Pembelajaran Dengan Model-Addie,
(
Jakarta: FLK, 2008)
47
d. Kombinasi metode diskusi dan perangkat pembelajarannya adalah
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing.
3. Pengembangan (Development)
Pengembangan adalah proses mewujudkan desain tadi menjadi
kenyataan maka modul kimia tersebut perlu dikembangkan. Satu langkah
penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum
diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari
salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi
formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran yang sedang kita kembangkan.
4. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem
pembelajaran yang sedang kita buat. Pada tahap ini modul kimia yang
telah dikembangkan diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau
fungsinya agar bisa diimplementasikan sesuai desain awal.
5. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah modul kimia yang
sedang dikembangkan berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak.
Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap di atas disebut evaluasi
formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap
rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif
misalnya revisi ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang
sedang kita buat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari
produk yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok
kecil dan lain-lain. Disamping itu, dalam tahap inipun kita memerlukan
evaluasi sumatif untuk melihat dampak atau hasil dari sistem pembelajaran
yang telah kita laksanakan.
3
3
Ibid., hlm. 128-130
48
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
4
Dalam penelitian
ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA NU 01 AlHidayah Kendal.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
5
Penelitian pengembangan pembelajaran ini menggunakan sampel kelas
XI IPA SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal sebanyak 35 siswa, dengan 9
siswa dipilih sebagai kelas ujicoba pertama (kelas kecil), dan sisanya
7
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, , hlm 67
8
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009)
, Cet.
2, hlm. 152
9
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, hlm. 8.
50
bentuk pertanyaan: (ya-tidak, pilihan ganda, skala penilaian, dan daftar
cek). Sedangkan jenis angket terbuka mempunyai bentuk pertanyaan:
jawaban singkat atau uraian singkat (bentuk isian)
10
. Dalam penelitian
ini
jenis angket yang digunakan berupa jenis angket tertutup yang
berupa skala penilaian yang berupa skala likert digunakan untuk
memperoleh tanggapan siswa terhadap modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing.
2. Instrumen Penelitian
a. Tahap persiapan
1) Tahap persiapan, yaitu tahap pembuatan tes.
Bentuk tes pada penelitian ini adalah tes obyektif pilihan
ganda dengan lima pilihan jawaban dan satu jawaban yang benar.
Langkah-langkah penyusunan tes obyektif menurut Suharsimi
Arikunto adalah sebagai berikut.
a) Menentukan tujuan mengadakan tes
b) Mengadakan pembatasan terhadap materi yang akan diujikan
11
.
Mengenai materi yang diajarkan dalam penelitian ini yaitu
Asam dan Basa
c) Menentukan jumlah waktu yang untuk mengerjakan tes. Dalam
penelitian ini waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal
adalah 90 menit.
d) Menentukan jumlah butir soal. Butir soal disusun sesuai dengan
kisi-kisi. Soal yang dibuat sebanyak 50 butir.
e) Menentukan tipe tes. Dalam penelitian ini tipe soal yang
digunakan adalah obyektif dengan 5 pilihan jawaban Pemilihan
soal obyektif ini dengan pertimbangan sebagai berikut:
(1) Dapat mewakili isi dan keluasan materi.
(2) Dapat dinilai secara obyektif oleh siapapun.
10
Amirul,Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia,
1998),
Cet.10, hlm.101,
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 20
06),
ed. 6, hlm. 153-154.
51
(3) Kunci jawaban telah tersedia secara pasti sehingga mudah
dikoreksi.
Adapun kelemahan-kelemahannya antara lain:
12
(1) persiapan penyusunannya jauh lebih sulit karena soalnya
banyak dan harus teliti;
(2) soal soalnya cenderung untuk mengungkap kan ingatan
dan daya pengenalan serta sukar untuk mengukur proses
()
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
=
2
2
11
S
pq S
1 - k
k
r
56
sebenarnya dari objek yang diteliti. Pada penelitian ini untuk menganalisis
data peneliti menggunakan teknik uji t-test pada hasil belajar peserta didik.
Namun, sebelum menganalisis data dengan teknik tersebut maka sampel
harus diuji dengan
analisis deskriptif, analisis normalitas data,uji ttest
dan efektivitas modul kimia
a. Analisis Deskriptif
Peningkatan hasil perkembangan siswa yang menggambarkan
proses perkembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing diukur
melalui lembar pengamatan dan laporan akhir pada penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dituangkan
dalam bentuk grafik
yang menggambarkan aktivitas siswa selama
=
k
i
k
i
i
i i
fe
fe fo
e
e o
1
2
1
2
2
18
Sanbas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, da
n Jalur
Dalam Penelitian, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2007), hlm.76.
P
e
r
f
o
r
m
a
Kegiatan
57
Keterangan:
(_
2
) = Chi Kuadrat
o
i
= f
o
= Frekuensi observasi
e
i
= f
e
= Frekuensi harapan
Teknik Chi-square atau Chi-kuadrat ini digunakan untuk
menguji signifikasi perbedaan frekuensi. Dalam Chi-Kuadrat ada dua
hal yang dibandingkan, yakni frekuensi pengamatan dan frekuensi
teoritik atau yang diharapkan. Pengujian normalitas data dengan
menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan prosedur sebagai berikut:
1) Menentukan rentang nilai (R),yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil.
2) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus Sturges:
19
k = 1+(3,3) log n
3) Menentukan panjang interval (P), dengan rumus:
20
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval
6) Menghitung rata-rata , yaitu dengan rumus:
21
i
i
i
f
x f
X
= ) (
f
i
= frekuensi yang sesuai dengan tanda Xi
xi = tanda kelas interval
7) Menghitung variansi, dengan rumus:
22
19
Sanbas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur
Dalam Penelitian, hlm. 35.
20
Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang:
UMM Press, 2007), cet. 4, hlm. 23.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
&D)
., hlm. 54.
22
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), Cet. 6, hlm. 95.
P =
Rentang Nilai (R)
Banyak Kelas
58
( )
) 1 (
2
2
2
=
n n
x f x f n
s
i i i i
8) Menghitung nilai Z, dengan rumus:
23
s
x Bk
Z
=
Bk = Batas kelas
x
= Rata-rata
s =Standar deviasi
9) Menentukan luas daerah tiap kelas interval
10) Menghitung frekuensi eksipotori (fh), dengan rumus:
fh = n x ld
Keterangan :
n = jumlah sampel
ld = luas daerah
11) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut:
Kelas Bk Z L Fh fo (fo-fh)
2
/fh
12) Memenghitung nilai Chi Kuadrat (_
2
), dengan rumus:
24
( ) ( )
= =
=
k
i
k
i i
i i
fh
fh fo
e
e o
1
2
1
2
2
13) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data
disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah
kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian
digunakan rumus: dk= k 1, dimana k adalah banyaknya kelas
interval, dan taraf nyata = 0,05
14) Menentuk n h rg _
2
t bel
23
Tulus Win rsunu, St tistik D l m Peneliti n Psikologi d n Pendidik n , hlm. 63.
24
Sugiyono, Metode Peneliti n Pendidik n (Pendek t n Ku ntit tif, Ku lit tif
d n
R&D), hlm .107.
59
15) Menentuk n distribusi norm lit s deng n kriteri penguji n y itu
ketik
2
hitung s
2
t bel deng n der j t kebeb s n dk = k-1
deng n t r f signifik si 5% berdistribusi norm l.
25
c. Uji Homogenit s D t Pretes
Uji homogenit s dil kuk n untuk menget hui
p k h d t
tersebut homogen
t uk h tid k. Prosedur y ng digun k n untuk
menguji homogenit s v ri n d l m kelompok
d l h deng n j l n
menemuk n h rg F
m x
. Pen fsir nny
bil m n h rg F terbukti
signifik n
rtiny terd p t perbed n. D n seb likny
jik
tid k
signifik n ini ber rti tid k d perbed n.
Rumus y ng digun k n untuk menguji homogenit s v ri n
d l h:
26
Terend h V r
Tertinggi V r
F
.
.
m x
=
Ad pun l ngk h-l ngk h perhitung nny
d l h seb g i
berikut.
1) Menghitung r t -r t ) ( X
2) Menghitung v ri ns (S
2
) deng n rumus:
( )
( ) 1
) (
2
2
2
N
N
X
X
SD V ri n
3) Menghitung F deng n rumus:
Terend h V r
Tertinggi V r
F
.
.
m x
=
4) Memb nding k n F
hitung
dim n 1/2 (nb-1) (nk-1). Ap bil F
hitung
< F
t bel
m k d t berdistribusi homogen.
25
Sudj n , Metod St tistik ., hlm. 273.
26
Tulus Win rsunu , St tistik D l m Peneliti n Psikologi d n Pendidik n, hlm. 100.
60
d. Uji Kes m n Du R t -r t
Uji kes m n du r t -r t ini bertuju n untuk menget hui
p k h nil i pretes kel s bes r d n kel s kecil mempuny i r t -r t
nil i y ng tid k berbed p d t h p w l ini. Jik r t -r t kedu kel s
tersebut tid k berbed ber rti kel s itu mempuny i kondisi y ng s m .
Hipotesis y ng k n diujik n d l h:
Ho :
1
=
2
H
i :
1
>
2
Keter ng n:
1 : r t -r t d t kel s bes r
2 : r t -r t d t kel s kecil
Uji bed d l m peneliti n ini d l h menggun k n rumus t-test
untuk menguji signifik nsi perbed n du bu h me n y ng ber s l d ri
du bu h distribusi.
27
Bentuk rumus y ng digun k n
d l h seb g i
berikut:
28
2 1
2 1
1 1
n n
S
X X
t
+
=
deng n
2
) 1 ( ) 1 (
2 1
2
2 2
2
1 1
+
+
=
n n
S n S n
S
Keter ng n:
1
X
= r t -r t d t kel s bes r
2
X
= r t -r t d t kel s kecil
n
1
= b ny kny pesert didik kel s bes r
n
2
= B ny kny pesert didik kel s kecil
S = Simp ng n b ku g bung n
S1 = Simp ng n b ku kel s bes r
S2 = Simp ng n b ku kel s kecil
27
Tulus Win rsunu, St tistik D l m Peneliti n Psikologi d n Pendidik n., hlm. 81.
28
N n Sudj n , D s r-d s r Proses Bel j r Meng j r, (B ndung: PT. Sin r
B ru
Algesindo, 1995), Cet. 3, hlm. 239.
61
Kriteri penguji n
d l h terim Ho jik t
hitung
< t
t bel
. Deng n
der j t kebeb s n dk (n
1
+ n
2
2) d n pelu ng (1 1/2), tol k Ho
untuk h rg t
hitung
> t
t bel
.
e. Efektifit s Modul Kimi
Efektifit s modul kimi berb sis inkuiri terbimbing p d
peneliti n ini dilih t d ri 4 spek y itu kongnitif, fektif, psikomotorik,
d n t ngg p n terh d p modul kimi berb sis inkuiri terbimbing.
1) Aspek Kongnitif
Penil i n p d
spek kongnitif pesert
didik di sekol h
d p t dilih t d ri h sil bel j r pesert didik tersebut. Keberh sil n
y ng ingin dilih t y itu seber p bes r pem h m n pesert
didik
terh d p m teri. Untuk lebih jel sny
d p t menggun k n rumus
berikut ini:
Keter ng n :
20 pesert
didik d ri
26
2 Juml h pesert
didik y ng
memiliki rent ng nil i minim l
75% p d spek fektif
7 Pesert
didik d ri
9
20 pesert
didik d ri
26
3 Juml h pesert
didik y ng
memiliki rent ng nil i minim l
75% p d spek psikomotorik
7 Pesert
didik d ri
9
20 pesert
didik d ri
26
4 T ngg p n terh d p modul
kimi berb sis inkuiri
terbimbing
75% 75%
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi D t H sil Peneliti n
1. Kondisi Sebelum Peneliti n
Modul merup k n s l h s tu komponen y ng memeg ng per n n
penting d l m proses pembel j r n. Di SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l,
d l m pembel j r n kimi , guru belum memiliki modul untuk melengk pi
pembel j r n kimi , khususy kel s XI.IPA. H l ini didug seb g i s l h
s tu f ktor penyeb b m sih berl kuny model pembel j r n cer m h d n
menc t t b h n sek ligus menj di s l h s tu f ktor penyeb b rend hny
efisiensi d n efektivit s m t pel j r n kimi kel s XI.IPA. Kur ng
efektifny pembel j r n bermu r p d kur ng optim lny
penc p i n
s s r n bel j r m t pel j r n kimi . Berk it n deng n perm s l h n
tersebut, s ng t dip nd ng perlu mel kuk n Pengemb ng n Modul Kimi
Berb sis Inkuiri Terbimbing, khususny kel s XI.IPA.
SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l merup k n s l h s tu Sekol h
Meneng h At s Sw st di Kend l. Kegi t n pr -peneliti n di w li sec r
teoritis kebutuh n sisw , y itu deng n meng n lis
d k h
ketid kcocok n kondisi s t ini deng n kebutuh n sisw , d n menentuk n
tuju n pembel j r n. L ngk h y ng dil kuk n
d l h mel kuk n
w w nc r kebeber p guru untuk menget hui g mb r n umum
pembel j r n kimi di SMA NU 01 Al-Hid y h.
Menurut beber p guru, sel m ini nil i p d m t pel j r n kimi
s ng t memprih tink n ini dilih t d ri h sil bel j r sisw
m sih b ny k
y ng dib w h KKM. Sel in kep d guru, w w nc r dil kuk n p d
beber p sisw . Menurut merek , pel j r n kimi term suk pel j r n y ng
sulit, sehingg
merek kur ng menyuk iny . Sel in itu, merek jug
mer s
p y ng merek pel j ri s ng t sulit untuk m suk ked l m
ing t n.
70
Berb g i kebij k n tel h dibu t oleh pemerint h untuk meng t si
perm s l h n pendidik n, s l h s tuny deng n memberl kuk n
Kurikulum Tingk t S tu n Pendidik n. Begitu jug
di SMA NU 01 AlHid y h Kend l, KTSP sud h diberl kuk n tet pi pembel j r n y ng
v lid si ini dim ksudk n untuk menget hui kesesu i n per ngk t
pembel j r n deng n m teri. P r p k r y ng bertind k seb g i v lid tor
k n memberik n pend p t p k h per ngk t pembel j r n y ng berup
72
modul tersebut d p t digun k n t np perb ik n t u m sih memerluk n
perb ik n. P r p k r y ng dim ksud d l h Atik R hm w ti, M.Si d n
Adhi Kurni w n, S.Pd sel ku p k r bid ng pendidik n kimi . P r p k r
y ng bertind k seb g i v lid tor k n memberik n pend p t p k h
per ngk t pembel j r n y ng berup
modul tersebut d p t digun k n
t np perb ik n
t u m sih memerluk n perb ik n. D ri p k r Atik
R hm w ti, M.Si d ny m suk n g y b h s diperb iki, penulis n k t k t diperb iki d n d ri Adhi Kurni w n, S.Pd d ny
m suk n
g mb rny perlu dit mb h, k t -k t ny
j ng n terl lu b ny k sehingg
peneliti merevisi m suk n d ri p r p k r.
D l m proses bel j r meng j r deng n Modul Kimi berb sis
Inkuiri Terbimbing model des in sistem pembel jr n ADDIE (An lysis,
Design, Development, Implement tion,
nd Ev lu tion) sisw diberi
kesemp t n untuk menemuk n sendiri meng n lisis, membuktik n d n
men rik kesimpul n sendiri tent ng su tu m teri deng n c r bel j r
merek sendiri d n bis bel j r m ndiri.
3. Implement si
Pengemb ng n Modul Kimi berb sis Inkuiri Terbimbing mel lui
model des in sistem pembel j r n ADDIE (An lysis, Design,
Development, Implement tion, nd Ev lu tion) p d kel s XI. IPA m teri
pokok s m d n b s di SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l semester gen p
t hun j r n 2010/2011. peneliti n ini dil ks n k n mel lui du
k li
ujicob y ng tel h dil ks n k n deng n t h p n n lisis m s l h,
perenc n n des in, membu t modul, v lid si des in, perb ik n des in,
sert ujicob . Penguji n pert m dil kuk n p d kel s kecil y ng terdiri
d ri 9 sisw . Ad pun r ngkum n pembel j r n y ng dil kuk n p d
m teri pokok As m B s d l h seb g i berikut.
. Implement si Kel s Kecil
Sebelum m suk ke m teri teori-teori s m d n b s , dil kuk n
pre-test untuk menget hui kem mpu n
w l sisw . Setel h itu sisw
diperken lk n deng n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing.
73
Setel h itu, sisw dib gi menj di kelompok-kelompok heterogen y ng
terdiri d ri 3 or ng. Kelompok-kelompok kecil ini k n menj di tim
diskusi d l m pembel j r n p d m teri teori-teori s m d n b s .
P d pertemu n pert m , setel h sisw
dib gi menj di kelompokkelompok kecil sisw
dimint berdiskusi mengen i teori-teori s m
b s d n untuk menemuk n sendiri tent ng konsep teori-teori s m
b s . P d
khir pembel j r n merek diberi l tih n tes form tif 1
untuk
menget hui seber p bes r pem h m n sisw
terh d p m teri
tersebut.
Pertemu n kedu , sebelum pembel j r n berl ngsung sisw
diberi g mb r n tent ng identifik si s m b s
d n memberik n
penjel s n tent ng m nf t identifik si s m b s d l m kehidup n
seh ri-h ri. Setel h itu sisw di j k berdiskusi tent ng identifik si
s m b s d n untuk menemuk n sendiri tent ng konsep identifik si
s m b s . Setel h berdiskusi sisw di j k ke l bor torium untuk
mel kuk n percob n tent ng mengidentifik si s m d n b s . P d
khir pembel j r n sisw
diberi l tih n tes form tif 2 untuk
menget hui seber p bes r pem h m n sisw terh d p m teri tersebut
d n mec t t h sil percob n identifik si s m b s .
Pertemu n ketig , sebelum pembel j r n berl ngsung sisw
diberi g mb r n tent ng keku t n s m b s d n diberi penjel s n
tent ng m nf t me,mpel j ri tent ng keku t n s m b s ini. Setel h
itu sisw di j k berdiskusi tent ng keku t n s m b s d n sisw bis
dil kuk n
d l h lemb r observ si psikomotorik d n fektif p d
m teri s m b s .
4. H sil Peneliti n
An lisis d t berper n penting d l m su tu peneliti n, d l m
peneliti n ini n lisis d t meliputi:
. An lisis D t Aw l
An lisis t h p w l dil kuk n sebelum pel ks n n perl ku n
kep d kel s kecil d n kel s bes r. An lisis ini bertuju n untuk
menget hui d ny kondisi w l popul si, sehingg d p t disimpulk n
b hw kedu kel s s mpel y itu kel s kecil d n kel s bes r ber w l
d ri titik tol k
y ng s m . D t y ng digun k n p d
n lisis t h p
w l d l h nil i pre test. P d
n lisis t h p w l dil kuk n uji
norm lit s, uji homogenit s d n uji kes m n du r t -r t popul si.
76
H sil bel j r
w l sisw sebelum perl ku n d ri kedu kel s
ter ngkum p d L mpir n 25. Sed ngk n
n lisis h sil bel j r w l
sisw sebelum diberi perl ku n d ri kedu
kel s y itu kel s kecil d n
kel s bes r ter ngkum p d T bel 4.1 seb g i berikut:
T bel 4.1 H sil bel j r sisw sebelum perl ku n (pre-test)
No Sumber v ri si Kel s kecil Kel s bes r
1. N 9 26
2. R t -r t h sil bel j r 30,4 30,5
3. V ri n 113,000 66,658
4. St nd r devi si 10,67 8,16
5. Nil i terbes r 44 46
6. Nil i terkecil 16 16
Perhitung n selengk pny d p d l mpir n 6.
Berd s rk n T bel 4.4 tersebut, d ri 9 sisw kel s kecil r t r t h sil bel j r sisw sebelum perl ku n (pre test) b ru 30,4 d n d ri
26 sisw kel s bes r h ny menc p i 30,5.
1) Uji Norm lit s
Uji norm lit s dil kuk n untuk menget hui kenorm l n
d t sebelum perl ku n d n setel h perl ku n d n untuk
menentuk n uji h sil peneliti n sel njutny . Rumus y ng
digun k n
d l h Chi Ku dr t. Deng n kriteri penguji n
d l h
tol k H
o
jik
2
hitung
2
t bel
untuk t r f ny t =0,05 d n dk = k 1 d n terim H
o
jik
2
hitung
<
2
t bel
. H sil uji norm lit s d t
pretest kel s kecil d n kel s bes r d p t dilih t p d T bel 4.2.
T bel 4.2 Chi Ku dr t h sil uji Norm lit s
Kel s
2
hitung
2
t bel
Kriteri
Kecil 1,5463 7,81 Norm l
Bes r 4,4693 11,07 Norm l
77
Perhitung n selengk pny terd p t p d L mpir n 13 d n 14.
Berd s rk n T bel 4.6 di t s d p t dilih t b hw kedu
kelompok y itu kel s kecil d n kel s bes r berdistribusi norm l.
Perhitung n d p t dilih t p d L mpir n 13 d n 14.
2) Uji Homogenit s
Uji homogenit s dil kuk n untuk menget hui homogenit s
s mpel d ri kedu kel s y itu kel s kecil d n kel s bes r. Deng n
kriteri penguji n p bil F
hitung
< F
t bel
untuk t r f ny t = 0,05
d n dk = k-1 m k d t berdistribusi homogen. H sil n lisis d t
uji homogenit s d p t dilih t p d T bel 4.3.
T bel 4.3 Uji Homogenit s
D t K. Kecil K. Bes r Kriteri
N 9 26
Homogen R t -r t 30,4 30,5
V ri ns (s
2
) 113,000 66,658
St nd r devi si
(s)
10,67 8,16
Perhitung n selengk pny d p t dilih t p d L mpir n 15 d n 23.
Berd s rk n rumus:
terkecil i ns
terbes r i ns
F
hitung
v r
v r
Diperoleh F = 1,707
Berd s rk n n lisis d t di t s, diperoleh F
hitung
kur ng
d ri F
t bel
(t r f signifik n 5%), m k d p t disimpulk n b hw Ho
diterim y ng ber rti v ri ns d ri popul si tid k berbed s tu
deng n y ng l in (homogen) y itu
nt r kel s kecil d n kel s
bes r.
3) Uji Perbed n Du R t -r t
Uji Perbed n du r t -r t digun k n untuk menget hui
p k h kel s bes r d n kel s kecil mempuny i r t -r t y ng tid k
78
j uh berbed p d t h p w l ini. R t -r t kedu kel s dik t k n
tid k berbed p bil -t
t bel
< t
hitung
< t
t bel
. Ringk s n n lisis uji ttest d p t dilih t p d T bel 4.4. berikut.
T bel 4.4. Ringk s n An lisis Uji t-test
Sumber v ri si Kel s kecil Kel s bes r
Juml h 274 792
N 9 26
X 30,4 30,5
V ri ns (S
2
) 113,778 66,658
St nd rt devi si (S) 10,67 8,16
D ri perhitung n diperoleh t
hitung
= 0,005 d n t
t bel
= t
t bel
(0.975) (85)
= 2,03 deng n t r f signifik nsi = 5%, deng n dk = n
1
+
n
2
2 = 33, pelu ng = 1 1/2 = 1 0,025 = 0,975, m k
dik t k n b hw r t -r t pre test kedu
kel s tid k berbed .
Artiny kel s bes r d n kel s kecil y ng dipilih, mempuny i
kondisi y ng s m . Perhitung n selengk pny
d p t dilih t p d
L mpir n 22.
b. An lisis T h p Akhir
An lisis t h p
khir bertuju n untuk menj w b hipotesis
peneliti n y ng tel h dikemuk k n. D t y ng digun k n p d n lisis
t h p khir ini d l h d t nil i post test sisw kel s kecil d n kel
s
bes r y ng d p t dilih t p d L mpir n 25. An lisis t h p khir
meliputi uji norm lit s, uji kes m n du
v ri ns, uji perbed n du
r t -r t h sil bel j r.
An lisis h sil bel j r
khir sisw setel h diberi perl ku n d ri
kedu kel s (kel s kecil d n kel s bes r) ter ngkum p d T bel 4.5
seb g i berikut:
79
T bel 4.5 H sil bel j r sisw setel h perl ku n (post-test)
No Sumber V ri si Kel s kecil Kel s bes r
1 N 9 26
2 R t -r t 65,78 73,31
3 V ri ns 93,444 52,781
4 St nd r devi si 9,67 7,27
5 Nil i terbes r 76 88
6 Nil i terkecil 50 60
Perhitung n selengk pny d p d L mpir n 12.
Berd s rk n T bel 4.5 tersebut, d ri 9 sisw kel s kecil r t r t h sil bel j r setel h perl ku n (post test) menc p i 65,78 d n d ri
26 sisw kel s bes r menc p i 73,31.
1) Uji Norm lit s
Uji norm lit s dil kuk n untuk menget hui kenorm l n
d t
p k h d t y ng diperoleh berdistribusi norm l
t u tid k.
Rumus y ng digun k n
d l h Chi Ku dr t. Deng n kriteri
penguji n d l h tol k H
o
jik
2
hitung
2
t bel
untuk t r f ny t
=0,05 d n dk = k - 1 d n terim H
o
jik
2
hitung
<
2
t bel
. H sil uji
norm lit s d t post test kel s kecil d n kel s bes r d p t dilih t
p d T bel 4.5. Perhitung n selengk pny terd p t p d L mpir n
22. Berd s rk n T bel 4.6 di b w h d p t dilih t b hw kedu
kelompok y itu kel s kecil d n kel s bes r berdistribusi norm l.
T bel 4.6. Chi Ku dr t h sil uji Norm lit s
Kel s
2
hitung
2
t bel
Kriteri
Kecil 5,1768 7,81 Norm l
Bes r 1,8210 11,07 Norm l
Perhitung n selengk pny d p t dilih t p d L mpir n 22.
80
2) Uji Homogenit s
Uji homogenit s dil kuk n untuk menget hui homogenit s
kedu s mpel y itu kel s bes r d n kel s kecil. Deng n kriteri
penguji n p bil F
hitung
< F
t bel
untuk t r f ny t = 0,05 d n dk
= k-1 m k d t berdistribusi homogen. H sil n lisis d t uji
homogenit s d p t dilih t p d T bel 4.7.
T bel 4.7. Uji Homogenit s
D t K. Kecil K. Bes r Kriteri
N 9 26
Homogen R t -r t 65,78 73,31
V ri ns (s
2
)
93,444 52,781
St nd r devi si (s) 9,67 7,27
Perhitung n selengk pny d p t dilih t p d L mpir n 23.
Berd s rk n rumus:
terkecil i ns
terbes r i ns
F
hitung
v r
v r
Diperoleh F = 1,770
Berd s rk n n lisis d t di t s, diperoleh F
hitung
lebih
kecil d ri p d F
t bel
(t r f signifik n 5%), m k d p t disimpulk n
b hw Ho diterim y ng ber rti v ri ns d t h sil bel j r
kel s
kecil tid k berbed deng n kel s bes r (homogen).
3) Penguji n Hipotesis (D t Post-test)
Uji hipotesis menggun k n uji perbed n du r t -r t y ng
bertuju n untuk menget hui p k h h sil bel j r kimi sisw kel s
bes r lebih b ik d rip d h sil bel j r kimi kel s kecil. Untuk
menget hui terj di tid kny
perbed n perl ku n m k digun k n
rumus t-test d l m penguji n hipotesis. R t -r t y ng digun k n
d l h r t -r t nil i h sil post-test. H sil rek pitul si t-test p d
T bel 4.8. berikut.
81
T bel 4.8. H sil Perhitung n t-test
Kel s N Me n V ri ns
St nd r
Devi si
t
hitung
t
t bel
Bes r 26 73,31 52,781 7,27 2,460 2,03
Kecil 9 65,78 93,444 9,67
Berd s rk n perhitung n h sil peneliti n diperoleh deng n
t r f signifik si = 5%, dk = n
1
+ n
2
2 = 33, pelu ng = 1-
kriteri penguji n Ho diterim jik
t
hitung
< t
t bel
. K ren p d
peneliti n ini t
hitung
= 2,460 d n t
t bel
= 2,03, d n ini ber rti
t
hitung
t
t bel
, m k H diterim . Artiny kel s bes r berbed deng n kel s
kecil. Untuk lebih jel sny perhitung n t-test d p t dilih t p d
L mpir n 24.
4) An lisis Deskriptif Observ si
D l m peneliti n ini metode observ si digun k n untuk
menget hui
ktivit s sisw y ng merup k n h sil bel j r sisw
r n h fektif d n r n h psikomotorik sisw . Observ si r n h
fektif di mbil d ri proses pembel j r n deng n modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing, sed ng observ si r n h psikomotorik
di mbil d ri pembel j r n pr ktikum. An lisis y ng digun k n
d l h n lisis deskriptif y ng bertuju n untuk menget hui p k h
ktivit s sisw
berup h sil bel j r r n h
fektif d n r n h
Kecil
No Indik tor
Juml h
Respon
Sisw
Prosent se (%)
Perhitung n
Angket
Keterb c n
1 Kejel s n tulis n dimodul 9
80,00%
2
Perluny g mb r
melengk pi modul 9
3
Modul d p t mem h mi
pembel j r n 9
4
Pen mpil n modul
men rik 2
5
B h s d l m modul
mud h dip h mi 7
Juml h
45 36
Berd s rk n h sil prosent se di t s ngket keterb c n
Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing did p tk n, b hw r t r t kel s terh d p h sil
ngket keterb c n modul kimi sebes r
83,80 % d n term suk d l m k tegori B ik. Perhitung n
selengk pny d p t dilih t di L mpir n 41.
86
T bel 4.14. Rek pitul si Angket Keterb c n Sisw Kel s
Bes r
No Indik tor
Juml h
Respon
Sisw
Prosent se (%)
Perhitung n
Angket
Keterb c n
1 Kejel s n tulis n dimodul 26
83,80%
2
Perluny g mb r
melengk pi modul 18
3
Modul d p t mem h mi
pembel j r n 26
4
Pen mpil n modul
men rik 14
5
B h s d l m modul
mud h dip h mi 25
Juml h
130 109
Berd s rk n h sil prosent se di t s ngket keterb c n
Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing did p tk n, b hw r t r t kel s terh d p h sil
ngket keterb c n sisw
modul kimi
sebes r 83,80 % d n term suk d l m k tegori B ik. Perhitung n
selengk pny d p t dilih t di L mpir n 42.
D s, S lir w ti, Bel j r Kimi Sec r Men rik untuk SMA/MA Kel s XI, J k rt :
Gr sindo, 2007.
Direktor t Ten g Kependidik n, Penulis n Modul ,http://
www.dostoc.com,docs/5649648/ penulis n- modul- kimi , 4 febru ri 2011s
F kult s Lu r K mpus, Mengemb ng k System Pembel j r n Deng n ModelAddie, J k rt : FLK, 2008.
H di, Amirul, Metodologi Peneliti n Pendidik n, B ndung: CV Pust k Seti ,
1998, Cet.10.
H m lik, Oem r, Proses Bel j r Meng j r, J k rt : PT Bumi Aks r , 2009, Cet.
9.
H ry nti, Mimin, Model & Teknik Penil i n P d Tingk t S tu n Pendidik n
,
J k rt : G ung Pers d Press, 2007.
Ibnu, M. Dhodiq, et. l., Kimi n litik 1, M l ng, UNM, 2004.
Ibr him, Syekh, Syekh Z rnuji, Sy r h T lim Mut lim, J k rt : Rinek Cipt ,
1993.
Justi n , S ndri, Chemistry For Senior High School Ye r XI, J k rt : KDT,2009.
Muhidin, S nb s Ali d n M m n Abdur hm n, An lisis Korel si, Regresi, d
n
J lur D l m Peneliti n, B ndung: CV. Pust k Seti , 2007.
Muly s , E., Menj di Guru Profesion l Mencipt k n Pembel j r n Kre tif d
n
Menyen gk n, B ndung,:PT Rem j Rosd k ry , 2005.
P rt n , Crys F j r, et. l., Kimi D s r 2, Yogy k rt , UNY, 2003.
Purw nto, Ev lu si H sil Bel j r, Yogy k rt : Pust k Pel j r, 2010, Cet.II.
Purw nto, Ng lim, Prinsip-prinsip d n Tehnik Ev lu si Peng j r n, B ndung:
Rem j Rosd k ry ,2002.
S ud, Udin S efudin, Inov si Pendidik n, B ndung: Alf bet , 2008, Cet. 1.
S eb ni, Beni Ahm d, Metode Peneliti n, B ndung : Pust k Seti , 2008.
S nty s , W y n, Metode Peneliti n Pengemb ng n d n Teori Pengemb ng n
Modul, d l m http://
m skursmkn.files.wordpress.com/2009/07/teori_modul.pdf , 2 febru ri
2011.
Setyos ri, Pun ji, Metode Peneliti n Pendidik n d n Pengemb ng n,
J k rt :Pren d Medi Group, 2010, Cet. 1.
Sl meto, Bel j r d n F ktor-f ktor y ng Mempeng ruhiny , J k rt : PT Rin
ek
Cipt , 1995, Cet. 3.
Sudj n , N n , Metod St tistik , B ndung: T rsito, 2002, Cet. 6.
__________, D s r-d s r Proses Bel j r Meng j r, B ndung: PT. Sin r B ru
Algesindo, 1995, Cet. 3.
__________, Penil i n H sil Proses Bel j r Meng j r, B ndung: PT. Rosd
K ry , cet. 13.
__________, Teknologi Peng j r n, B ndung: Sin r B ru Algensindo, 2004, Cet.
4.
Sugiyono, Metode Peneliti n Pendidik n (Pendek t n Ku ntit tif, Ku lit tif
d n
R&D), B ndung: Alf bet , 2008, Cet. 5.
Suryosubroto, Proses Bel j r Meng j r di Sekol h, J k rt : Rinek Cipt , 2009,
Cet. 2.
Suy nti, Retno Dwi, Str tegi Pembel j r n Kimi , Yogy k rt : Gr h Ilmu,
2010.
Svehl , G., VOGEL 1: Buku Teks An lisis Anorg nik Kul it tif M kro D n
Mikro, J k rt : PT. K lm n Medi Pust k , 1990.
Sy h, Muhibbin, Psikologi Pendidik n deng n Pendek t n B ru, B ndung:
Rem j Rosd k ry , 2000.
Tri nto, Model-model Pembel j r n Inov tiv Berorient si Kontruktivistik,
100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li (TL)
55-59 %
= kur ng (D)
60-75 %
= cukup (C)
76-85 %
= b ik (B)
86- 100 % = s ng t b ik (A)
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIIDIK MATERI POKOK ASAM
BASA
Kelompok N m Sisw Aspek y ng dinil i R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I
II
III
IV
V
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIDIK
No Aspek Penil i n Skor Kriteri Penskor n
1 Memb c 1 Tid k memb c s m sek li
2 Memb c modul s j
3 Memb c modul, LKS y ng dimiliki sisw
4 Memb c modul, LKS d n 1 jenis buku
kimi
5 Memb c modul, LKS d n 1 jenis buku
kimi , d n sumber l inny y ng relev n
deng n m teri.
2 Memperh tik n 1 Membu t ker m i n p d s t kegi t n
pembel j r n.
2 Tid k membu t ker m i n p d s t
kegi t n pembel j r n tet pi mel kuk n
kegi t n y ng tid k
d hubung nny
deng n kegi t n pembel j r n.
3 Mendeng rk n penjel s n guru tet pi
mel kuk n kegi t n y ng tid k
d
hubung nny deng n kegi t n
4 Mendeng rk n penjel s n guru deng n
serius
5 Mendeng rk n penjel s n guru
deng n
serius , ber ni bert ny sert menj w b
pert ny n guru.
3 T nggung j w b 1 Membu t su s n menj di g duh d n tid k
mengerj k n tug s
2 Tid k membu t su s n menj di g duh d n
tid k mengerj k n tug s
3 Mengerj k n tug s.
4 Aktif d l m bert ny kep d tem n tent ng
h l-h l y ng kur ng dip h mi.
5 Aktif d l m bert ny , menc ri j w b n d n
memec hk n m s l h
4 Kerj s m d l m kelompok 1 Tid k d y ng mel ks n k n tug s.
2 Mel ks n k n tug s sendiri
3 Berdiskusi deng n s tu tem n d l m
kelompok.
4 Berdiskusi kur ng komp k, h ny beber p
or ng s j
5 Berdiskusi deng n komp k deng n s ling
memb ntu tem n s tu kelompok
5 Kedisiplin n 1 Tid k mengikuti kegi t n pembel j r n
deng n b ik.
2 Mengikuti kegi t n pembel j r n deng n
tertib tet pi tid k mengumpulk n tug s
3 Mengikuti kegi t n pembel j r n deng n
tertib.
4 Mengumpulk n tug s sesu i deng n w ktu
y ng tel h ditentuk n.
5 Mel ks n k n tug s deng n b ik, tep t
w ktu d n tertib.
Kriteri Penil i n
R t -r t d ri m sing-m sing observer kemudi n dikonform sik n kenil i bersk l
0-100,
deng n rumus:
NP =
100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li (TL)
55-59 %
= kur ng (D)
60-75 %
= cukup (C)
76-85 %
= b ik (B)
86- 100 % = s ng t b ik (A)
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIIDIK MATERI POKOK ASAM
BASA
Kelompok N m Sisw
Aspek y ng dinil i
R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I
II
III
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
ANGKET KETERBACAAN MODUL KIMIA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
N m
:
Kel s :
No. Absen :
Petunjuk:
1. J w bl h pert ny n dib w h ini deng n sejujurny sesu i deng n p y ng
And ket hui!
2. Pilihl h j w b n And deng n memberik n t nd sil ng (X)!
Pert ny n
1. Ap k h tulis n dimodul kimi berb sis inkuiri terbimbing d p t dib c deng n
jel s?
. D p t b. Tid k
2. Ap k h modul kimi berb sis inkuiri terbimbing perlu dilengk pi g mb r?
. Y b. Tid k
3. Ap k h dimodul kimi berb sis inkuiri terbimbing memb ntu And
8.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
tid k disert i contoh d n penjel s n.
9.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
disert i contoh d n penjel s nny .
10.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n tid k efektif d l m
menjel sk n m teri d l m proses
pembel j r n
11.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n berpeng ruh bes r p d
h sil bel j r s y .
12.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n tid k berpeng ruh p d
h sil bel j r s y .
13.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n men rik
14.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n tid k men rik .
15.
S y s ng t sen ng bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing.
16.
S y tid k suk bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing
17.
S y kur ng suk bel j r kimi deng n
modul kimi berb sis inkuiri terbimbing.
18.
S y sen ng bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing.
19.
S y sem kin gi t bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing.
20.
S y sem kin m l s bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing
ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
No Aspek Penil i n Skor Kriteri Penskor n
1 Menyi pk n l t d n b h n 1 Tid k menyi pk n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t menyi pk n
3 Menyi pk n l t d n b h n deng n b ntu n
guru
4 Menyi pk n l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun
5 Menyi pk n l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
2 Mel kuk n percob n 1 Tid k mel kuk n percob n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t mel kuk n
percob n.
3 Mel kuk n percob n deng n b ntu n guru
4 Mel kuk n perco b n, t np b ntu n
si p pun
5 Mel kuk n percob n bers m tem n s tu
kelompok
3 Kerj s m d n kekomp k n 1 Membu t su s n pr ktikum menj di g duh
2 Tid k membu t su s n pr ktikum menj di
g duh tet pi tid k ikut sert d l m diskusi.
3 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik
4 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n ikut
sert d l m memec hk n m s l h
5 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n ikut
sert d l m memec hk n m s l h d n ikut
berdiskusi d l m pembu t n l por n
kelompok
4 Mer pik n l t d n b h n 1 Tid k mer pik n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k mer pik n l t d n
b h n
3 Mer pik n
l t d n b h n deng n b ntu n
guru
4 Mer pik n
l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun.
5 Mer pik n
l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
5 Mengkomunik sik n
d t
percob n
1 Tid k megkomunik sik n d t percob n
2 Melih t s j tet pi tid k mengkomunik sik n d t percob n
3 Mengkomunik sik n d t percob n
kebeber p tem n s j
4 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n s tu kelompok
5 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n d n guru d l m bentuk l por n
sement r h sil percob n.
Kriteri Penil i n
R t -r t d ri m sing-m sing observer kemudi n dikonform sik n kenil i be
rsk l 0-100,
deng n rumus:
NP =
100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li
55-59 %
= kur ng
60-75 %
= cukup
76-85 %
= b ik
86- 100 % = s ng t b ik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
(PRAKTIKUM)
Kelompok N m Sisw Aspek y ng dinil i R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I
II
III
IV
V
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
No Aspek Penil i n Skor Kriteri Penskor n
1 Menyi pk n l t d n b h n 1 Tid k menyi pk n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t menyi pk n
3 Menyi pk n l t d n b h n deng n
b ntu n guru
4 Menyi pk n l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun
5 Menyi pk n l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
2 Mel kuk n percob n 1 Tid k mel kuk n percob n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t mel kuk n
percob n.
3 Mel kuk n percob n deng n b ntu n
guru
4 Mel kuk n perco b n, t np b ntu n
si p pun
5 Mel kuk n percob n bers m tem n s tu
kelompok
3 Kerj s m d n kekomp k n 1 Membu t su s n pr ktikum menj di
g duh
2 Tid k membu t su s n pr ktikum
menj di g duh tet pi tid k ikut sert d l m
diskusi.
3 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik
4 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n
ikut sert d l m memec hk n m s l h
5 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n
ikut sert d l m memec hk n m s l h d n
ikut berdiskusi d l m pembu t n l por n
kelompok
4 Mer pik n l t d n b h n 1 Tid k mer pik n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k mer pik n
l t
d n b h n
3 Mer pik n
l t d n b h n deng n b ntu n
guru
4 Mer pik n
l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun.
5 Mer pik n
l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
5 Mengkomunik sik n
d t
percob n
1 Tid k megkomunik sik n d t percob n
2 Melih t s j tet pi tid k mengkomunik sik n d t percob n
3 Mengkomunik sik n d t percob n
kebeber p tem n s j
4 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n s tu kelompok
5 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n d n guru d l m bentuk l por n
sement r h sil percob n.
Kriteri Penil i n
R t -r t d ri m sing-m sing observer kemudi n dikonform sik n kenil i bersk l
0-100,
deng n rumus:
NP =
100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li
55-59 %
= kur ng
60-75 %
= cukup
76-85 %
= b ik
86- 100 % = s ng t b ik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
(PRAKTIKUM)
Kelompok N m Sisw Aspek y ng dinil i R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I
II
III
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
RAINAH
TADRIS KIMIA 2007 IAIN WALISONGO
SEMARANG
MODUL ASAM BASA
2011
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
HALAMAN COVER_________________________________ i
KATA PENGANTAR ________________________________ ii
DAFTAR ISI _____________________________________ iii
GLOSSARIUM____________________________________ v
PENDAHULUAN __________________________________ viii
Deskripsi __________________________________ viii
Pr sy r t __________________________________ ix
Petunjuk Penggun n Modul ___________________ ix
Tuju n Akhir________________________________ xi
KEGIATAN BELAJAR 01 : TEORI ASAM BASA ____________ 1
As m B s Menurut Arrhenius __________________ 1
Teori As m B s Bronsted-Lowry________________ 3
As m B s Lewis ____________________________ 4
Tes Form tif 1 ______________________________ 5
KEGIATAN BELAJAR 02 : IDENTIFIKASI ASAM BASA______ 6
Identifik si Deng n Kert s L kmus ______________ 6
Identifik si Deng n Indik tor As m-B s _________ 8
Identifik si Deng n Indik tor Al mi______________ 9
Tes Form tif 2 ______________________________ 10
LEMBAR KERJA 1 : PERCOBAAN 1 ____________________ 11
DAFTAR ISI
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
KEGIATAN BELAJAR 03 : KEKUATAN ASAM BASA_________ 12
As m Ku t _________________________________ 12
As m Lem h________________________________ 13
B s Ku t __________________________________ 14
B s Lem h ________________________________ 15
Tes Form tif 3 ______________________________ 16
KEGIATAN BELAJAR 04 : DERAJAT KEASAMAN (pH) ______ 17
pH L rut n As m ____________________________ 17
pH L rut n B s _____________________________ 18
Tes Form tif 4 ______________________________ 19
KEGIATAN BELAJAR 05 : REAKSI ASAM BASA ___________ 20
Re ksi Penetr l n____________________________ 20
Aplik si Re ksi Penetr l n _____________________ 21
KEGIATAN BELAJAR 06 : STOIKIOMETRI LARUTAN_______ 23
Re ksi Pembentuk n End p n __________________ 23
R ksi Pembentuk n G s _______________________ 24
Tes Form tif 6 ______________________________ 25
DAFTAR PUSTAKA ________________________________ 26
26
MODUL ASAM BASA
V ni Sugiyono, dkk, Jurus S kti Men klukk n Kimi Sm 1, 2, d n 3,
Sur by : Lingu k t , 2010
D s S lir w ti, dkk, bel j r kimi sec r men rik untuk SMA/MA kel s
XI, J k rt : Gr sindo, 2007
Mich el Purb , Kimi Untuk SMA Kel s XI, J k rt : Erl ngg , 2007
Forum Tentor, Rumus H f l n Lu r Kep l Kimi SMA, Yogy k rt :
Pust k Widy t m ,2009
Y y n Sun ry , 2000, Kimi
D s r 2, B ndung : Alkemi Gr fisindo
Press,
Mucht ridi, Kimi SMA/MA Kel s XI, J k rt : Yudhistir
J mes E. Br dy, Kimi
Universit s: As s d n Struktur, J k rt : Bin
Rup Aks r , 1999
N h di, Intis ri Kimi Untuk SMA, B ndung: Pust k Seti , 2007
Ng stiy ni, dkk, Kimi , B ndung: Luhur Agung, 2002
Crys F j r Pr tomo, dkk, Kimi D s r 1, Yogy k rt : Universit s
Negeri Yogy k rt
S bdry Justi n , dkk, Chemistry for Senior High School, B ndung:
Yudhistir , 2009
DAFTAR PUSTAKA
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR
PRESENTASI KELOMPOK 1
KELOMPOK 3 BERTANYA
DOKUMENTASI PENELITIAN
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR
PRESENTASI KELOMPOK 1 KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK 2
KELOMPOK 3 BERTANYA
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR
KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK 2-5
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL
PRESENTASI KELOMPOK 1
KELOMPOK 2 BERTANYA
KEGIATAN PRAKTIKUM
DOKUMENTASI PENELITIAN
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL
PRESENTASI KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 DAN 3
KELOMPOK 2 BERTANYA KELOMPOK 2 MENCATAT
PRAKTIKUM KEGIATAN PRAKTIKUM
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL
KELOMPOK 2 DAN 3
KELOMPOK 2 MENCATAT
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
Akseptor proton
Z t penerim proton, H
+
disebut jug b s Bronsted-Lowry
Amfiprotik
menj di s m
B s ku t
B s y ng terionis si sempurn
(100%) mengh silk n OH
d l m ir
B s lem h
B s y ng terionis si tid k sempurn (h ny 10%)
mengh silk n OH
d l m ir
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
Bil ng n oksid si
Bil ng n y ng menunjukk n juml h elektron
t u diterim
su tu tom ketik ber d d l m seny w
Der j t ionis si
Juml h z t y ng mengur i menj di ion-ion per juml h z t
mul -mul
Donor proton
Z t pelep s proton, H
+
( s m Bronsted-Lowry)
Elektrolit
Z t y ng mengh nt rk n listrik ( s m, b s , d n g r m)
d l m ir
Z t y ng d l m ke d n leleh n
t u l rut n y ng
mengh silk n ion-ion
Hukum pengencer n Ostw ld
Hukum d l m ilmu kimi y ng meny t k n b hw der j t
ionis si elektrolit lem h d l m
ir k n m kin bes r jik
konsentr si elektrolit lem h diperkecil
Indik tor
Z t penunjuk s m t u b s (l kmus, fenolft lein, ...)
Indik tor univers l
Indik tor y ng d p t menunjukk n nil i pH su tu z t
K tion
Ion positif (mis lny H
+
, N
+
, ...)
Pers m n ionis si
Pers m n re ksi y ng meny t k n pengur i n su tu z t
menj di ion-ionny
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
pH
Log ritm neg tif ion hidrogen d l m l rut n (-log [H
+
])
pH meter
Instrumen/ l t pengukur nil i pH su tu z t
Re ksi disosi si
Re ksi pengur i n su tu z t menj di spesi y ng lebih kecil
Re ksi pengur i n su tu z t menj di molekul / ion-ion
Re ksi ionis si
Re ksi pengur i n su tu z t menj di ion-ionny
Tet p n ionis si ir
Tet p n kesetimb ng n d ri ionis si ir (K
w
=10-14 p d
25
O
C)
Tet p n ke s m n
Tet p n kesetimb ng n d ri ionis si
s m lem h (K
, p d
25
O
C d n konsentr si 1M)
Tet p n keb s n
Tet p n kesetimb ng n d ri ionis si b s lem h (K
b
, p d
25
O
C d n konsentr si 1M)
Titik ekuiv len
Ke d n juml h
s m s m deng n juml h d n b s p d
proses titr si
Tr yek pH
Rent ng t u d er h pH su tu indik tor s m b s d p t
berub h w rn (Mis lny untuk fenolft lein 8,2 10,0)
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
DESKRIPSI
Modul ini berjudul As m B s . M teri pel j r n meliputi, teori-teori s m
b s (Arrhenius, Bronsted-Lowry, d n Lewis). Indentifik si keku t n
s m b s , ionis si ir d n der j t ke s m n (pH), d n indik tor
b s .
Beber p kem mpu n (competencies) y ng h rus dic p i setel h
nd
mempel j ri modul ini d l h seb g i berikut :
Aspek Kongnitif Aspek Psikomotorik Aspek Afektif
Menjel sk n konsep
s m b s
Arrhenius, BrostedLowry d n Lewis
- Berp rtisip si ktif
d l m diskusi.
Mengen li s m d n
b s
Mengidentifk si s m
d n b s deng n
indik tor
Berp rtisip si ktif
d l m mengidentifik si
l rut n s m d n b s
Menentuk n
Keku t n s m
b s d n der j t
ke s m n (pH)
l rut n
- Berp rtisip si ktif
d l m diskusi.
Menghitung der j t
ke s m n (pH)
- Berp rtisip si ktif
d l m diskusi.
Re ksi s m b s
d n stoikiometri
l rut n
- Berp rtisip si ktif
s m
d l m diskusi.
PENDAHULUAN
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
PRASYARAT
Untuk mengu s i sec r optim l kem mpu n pesert didik m k h rus
mengu s i m teri-m teri sebelumny
p d semester 1 (s tu).
Kem mpu n y ng h rus dimiliki seti p sisw
d l h mem h mi konsep
s m b s d n mener pk nny d l m kehidup n seh ri-h ri.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini dir nc ng seb g i b h n untuk mel ngsungk n pembel j r n m ndi
ri.
Untuk meningk tk n proses d n h sil bel j r, m k p d b gi n ini dibe
rik n
p ndu n bel j r b gi sisw d n p ndu n meng j r b gi guru.
1. P ndu n Bel j r B gi Pesert Didik
. B c l h deng n tep t keseluruh n modul ini.
b. Bu tl h di gr m
lir y ng berisik n m teri ut m
d l m modul
ini berikut ktifit s y ng dimint . Bu t kot k segi emp t untuk
seti p m teri/konsep ut m y ng dibic r k n. Ti p kot k diberi
nomor urut untuk memud hk n penelusur n isi konsepny .
c. Si pk n kert s kosong HVS berukur n 10 x 10 cm (lebih b ik l gi
kert s lip t berw rn y ng b ny k diju l di toko buku). Tulisk n
nomor d n m kn
t u isi konsep sesu i y ng terc ntum d l m
di gr m.
d. P h mi isi m sing-m sing konsep y ng terter p d di gr m.
e. Diskusik n deng n guru d n tem n-tem n tent ng konsep-konsep
y ng belum nd p h mi hingg mend p t kejel s n.
f. Bu tl h power point d ri seti p sub b b m teri s m b s d l m
seti p kelompok sesu i y ng tel h dib gik n untuk
dipresent sik n seti p kelompok
g. J w bl h semu so l-so l y ng menguji pengu s n konsep,
Pel j ri kemb li p bil pengu s n kur ng d ri 75%.
h. Ikuti pr ktikum deng n ben r, cerm t d n teliti.
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
2. Per n Guru
. Sebelum pembel j r n deng n modul ini dil ngsungk n, terlebih
d hulu dipersi pk n y ng memu t struktur m teri ut m d l m
bentuk di gr m. Tr nsp r nsik n konsep-konsep penting s m
b s , s m-b s , d n t bel keku t n s m b s .
b. Tug sk n pesert didik untuk mempel j ri modul ini.
c. Diskusik n tent ng konsep s m-b s y ng belum diku s i pesrt
didik. Penjel s n h ny diberik n terh d p konsep y ng tid k
dip h mi pesert didik.
d. Tug sk n p d kelompok pesert didik mempr ktekk n konsep
s m-b s . Org nisir
g r sisw
mempersi pk n
l t d n b h n
sesu i p ndu n y ng d d l m modul.
e. Diskusik n kesulit n pesert didik d l m mel kuk n percob n
s m b s
f. Tug sk n p d pesert didik untuk menguji pengu s n konsep
deng n c r mengerj k n so l-so l y ng tel h d d l m modul.
B gi pesert didik y ng belum menc p i pengu s n minim l
75% mint
untuk mempel j ri kemb li sec r m ndiri di
rum hny .
g. Ev lu si kem mpu n pesert didik sesu i s s r n y ng terc ntum
d l m modul ini b ik d l m spek penget hu n, ketr mpil n
m upun sik p. Penil i n
spek penget hu n d p t menggun k n
so l y ng terc ntum d l m modul. Penil i n keter mpil n d n
sik p deng n menggun k n lemb r peng m t n seperti
dicontohk n pul d l m modul ini. Penil i n sik p d n
keter mpil n seb ikny dil kuk n sej k proses pembel j r n
berl ngsung.
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
TUJUAN AKHIR
Tuju n khir y ng h rus dic p i setel h menyeles ik n
modul ini tertu ng p d t bel seb g i berikut:
Kem mpu n Y ng
Dih r pk n
Kriteri Keberh sil n
Kondisi/V ri bel
Y ng Diberik n
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
mengidentifik si l rut n
s m d n l rut n b s (K)
D p t menjel sk n
teori-teori s m b s
Arrhenius , BronstedLowry d n Lewis diku s i
minim l 75 %.
Pr ktikum deng n
b h n-b h n y ng
d di sekit r
sekol h d n di
l bor torium
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menentuk n s m b s (K)
D p t mengen li
diku s i minim l 75 %.
Diberi so l teoriteori s m b s
menurut Arhenius,
Bronsted Lowry d n
Lewis
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menentuk n keku t n s m
b s (K)
D p t menghitung
keku t n s m b s
diku s i minim l 75 %
Diberi so l-so l
keku t n s m b s
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menghitung der j t
ke s m n (pH) (K)
Menghitung der j t
ke s m n (pH)
Diberi so l-so l
der j t ke s m n
(pH)
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menentuk n re ksi s m
b s d n menghitung
stoikiometri l rut n (K)
D p t menentuk n re ksi
s m b s d n
menghitung stoikiometri
H
2
CO
3
HCl ( q)
+
( q) +Cl
( q)
CH
3
COOH ( q)
+
( q) +CH
3
COO
( q)
H
2
SO
4
( q)
2H
+
( q) + SO
4
2( q)
H
2
CO
3
( q)
2H
+
( q) + CO
3
2( q)
B s
N OH
KOH
Al(OH)
2
N OH ( q)
+
( q) + OH
( q)
KOH ( q)
+
( q) + OH
( q)
Al(OH)
2
( q)
Al
3+
( q) + 3OH
( q)
d p t ditu
4
,
H
2
C
2
O
4
d n H
2
S
3. As m tripotik. Y itu
s m y ng seti p s tu molekulny
d p t memberik n/mengh silk n tig ion H
+
. contoh:
H
3
PO
4
Berd s rks n juml h gugus OH
y ng diik t, seny w
b s dikelompokk n menj di tig y itu:
1. B s monohidroksid , y itu seny w b s y ng
memiliki s tu gugus OH
.Contoh: N OH, KOH, NH
4
OH.
2. B s dihidroksid , y itu seny w y ng memiliki du
gugus OH
.Contoh: Mg(OH) ,C (OH) ,Sr(OH) ,B (OH).
3. B s trihidoksid , y itu seny w b s y ng memiliki
tig gugus OH
. Contoh: Al(OH)
3
, Fe(OH)
3
.
INGAT!!!!
Seny w s m,
menurut juml h
tom H
dikelompokk n
menj di 3:
As m Monoprotik
As m Diprotik
As m Tripotik
seny w b s berd s rk n
juml h gugus OH
dibed k n menj di 3
B s Monohidroksid
B s Dihidroksid
B s Trihidoksid
INGAT!!!
3
T E O R I A S A M B A S A
3
= memberik n sep s ng elektron (b s )
BF
3
= menerim sep s ng elektron ( s m)
NH
3
memberik n sep s ng elektron p d molekul BF
3
untuk
membentuk ik t n kov len koordin si.
B
F
F F
+ N
H
H
H
: N
H
H
H B F
F
F
INGAT!!!
Teori s m-b s Lewis
ASAM
kseptor p s ng n
elektron
BASA
donor p s ng n elektron
5
T E O R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 01
Tes form tif
1. Jel sk nl h berd s rk n teori s m b s Bronsted-Lowry p d
re ksi berikut y ng m n s m d n b s ny ?
HCl( q) + H
2
O(l)
H
3
O
+
( q) + Cl
( q)
2. Berd s rk n pers m n re ksi di no.1, m n k h y ng merup k n
p s ng n s m b s kojug si ? Jel sk n !
3. Jel sk n y ng m n
s m d n b s d ri re ksi di b w h ini
berd s rk n teori s m b s Lewis!
H
+
+ NH
3
NH
4
+
4. Identifik si s m- s m berikut ke d l m s m monoprotik,
diprotik, d n triprotik
. As m Aset t CH
3
COOH
b. As m Klorid HCl
c. As m Oks l t H
2
C
2
O
4
d. As m Fosf t H
3
PO
4
e. As m Bromid HBr
6
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
M u T hu Ngg k,
Ap
Tuju n D ri
Kegi t n Bel j r 02
Ini?
TUJUANNYA :
sup y
temen-temen
semu bis
Mengidentifik si
l rut n
s m d n
l rut n
b s deng n
indik tor
Seny w
s m d n seny w b s d p t dibed k n berd s rk n
sif t-sif t y ng dimilikiny , di nt r ny :
Seny w
s m b s d p t didentifik si sec r
m n deng n
menggun k n indik tor. Indik tor y ng bi s digun k n d l h kert s
l kmus, l rut n indik tor s m-b s d n indik tor l mi.
Identifik si Deng n Kert s L kmus
Seny w s m d n b s d p t diidentifik si menggun k n
kert s l kmus, deng n c r meng m ti perub h n W rn
kert s l kum ketik bere ksi deng n l rut n. Ad du
jenis kert s l kmus, y itu l kmus mer h d n l kmus biru.
Ap bil l kmus dicelupk n ke d l m su tu l rut n, m k w rn
l kmus k n berub h sesu i deng n sif t l rut n tersebut. Bil
seny w tersebut bersif t s m, m k k n mengub h w rn l kmus
T bel 1.2 Sif t Seny w As m d n Seny w B s
Sif t As m Sif t B s
1. Seny w s m bersif t korosif
2. Seb gi n re ksi deng n log m
mengh silk n H
2
3. Seny w
s m memiliki r s
m s m
4. D p t mengub h w rn
y ng
dimiliki deng n
d ny z t l in
(d p t digun k n seb g i indik tor
s m b s )
5. Mengh silk n ion H
+
d l m ir.
1. Seny w b s bersif t
merus k kulit (k ustik)
2. Ter s licin di t ng n seperti
s bun
3. Seny w b s memiliki r s
p hit
4. D p t mengub h w rn
z t
l in (w rn y ng dih silk n
berbed deng n s m)
5. Mengh silk n ion OH
d l m
ir
IDENTIFIKASI ASAM BASA
KAMU TAHU
NGGAK???
B g im n k h
c r y ng m n
untuk membed k n
seny w s m d n
b s ?
G mb r 1.5.
Du jenis kert s l kmus,
l kmus biru (B) d n
l kmus mer h (A)
A
B
A
7
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
biru menj di mer h. D n seb likny
p bil su tu l rut n bersif t
b s , m k l rut n tersebut k n mengub h w rn l kmus mer h
menj di biru.
Penggun n l kmus seb g i indik tor
s m b s tel h
bert h n sel m lebih d ri 300 t hun. H l ini k ren
l kmus, memiliki beber p kelebih n y itu:
1. L kmus d p t berub h w rn deng n cep t s t
bere ksi deng n s m t upun b s .
2. l kmus suk r bere ksi deng n oksigen d l m ud r
beb s, sehingg d p t bert h n l m .
3. l kmus mud h diser p oleh kert s, sehingg
b ny k
digun k n d l m bentuk l kmus kert s.
KAMU TAHU
NGGAK???
Meng p l kmus
digun k n
seb g i
indik tor s m
b s ?
Ap s j
kelebih nny ?
G mb r 1.6. L kmus
tel h digun k n lebih
d ri 300 t hun untuk
membed k n s m
deng n b s
l kmus mer h
l kmus berub h
menj di biru
ASAM BASA
l kmus berub h
menj di mer h
l kmus biru
8
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
Identifik si Deng n Indik tor As m-B s
L rut n indik tor s m-b s d l h l rut n z t kimi y ng mempuny i
w rn berbed bil bere ksi deng n l rut n s m d n b s . Ad
beber p jenis indic tor
s m-b s . Di nt r ny
d l h seb g i
berikut:
T bel 1.3. Beber p L rut n Indik tor As m-B s
Indik tor As m-B s
W rn y ng dih silk n d l m
L rut n As m L rut n B s
Fenolft lin Bening Mer h mud
Metil or nye Mer h Kuning
Bromotimol Biru Kuning Biru
Metil Ungu Ungu Hij u
Bromokresol Ungu Kuning Ungu
Fenol Mer h Kuning Mer h
Timolft lin Bening Biru
B A
C
G mb r 1.7.
Perub h n w rn
beber p indic tor
s m-b s ,
Fenolft lin (A),
Metil Or nye (B),
L kmus (C).
9
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
G mb r 1.8.
Kol mer h y ng
digun k n
seb g i indik tor
pH l mi, w rn
y ng terbentuk
sesu i deng n
r nge pH, d ri
kiri pH 1, 4, 7, 10
Identifik si Deng n Indik tor Al mi
Sel in mengguun k n indik tor d ri bu t n y ng h rg ny
rel tive m h l, terny t kit
d p t mem nf tk n b h nb h n di sekit r kit seperti s yur n, bu h-bu h n b hk n
bumbu d pur.
N mun g r d p t dim nf tk n, b h n-b h n tersebut
h rus terlebih d hulu diekstr k d l m bentuk l rut n.
Kemudi n untuk penggun nny , cukup dil kuk n
penc mpur n indic tor
l mi tersebut deng n l rut n
s m-b s . Perub h n w rn p d seti p indik tor
k n
berbed , h l ini dipeng ruhi oleh jenis l rut n d n nil i pH
l rut n y ng diuji.
.
KAMU TAHU
NGGAK???
D p tk h k mu
menyebutk n
beber p contoh
indik tor l mi
y ng d di
sekit r
rum hmu?
Sebutk n
minim l 3
(tig )?
10
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
Tes Form tif 2
1. Z t-z t p s j y ng d di lingkung nmu y ng d p t ditentuk n
sif t s m-b s deng n inder pengec p?
2. Ap keuntung n mengidentifik si s m-b s deng n menggun k n
kert s l kmus ?
3. Ap s j b h n l m y ng d di sekit rmu y ng d p t digun k n
seb g i pengg nti kert s l kmus ?
11
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
Lemb r Kerj 1
Percob n 1
Tuju n : Menentuk n ke s m n d n keb s n l rut n
C r kerj
1. Ambill h kert s l kmus mer h d n l kmus biru
2. Tetesk n l rut n y ng diuji ke d l m l kmus tersebut
3. Am ti d n lengk pil h t bel peng m t n
4. Tentuk n sif t l rut n
5. Kelompokk n d t y ng memberik n efek s m terh d p l kmus!
6. Rumusk n kesimpul n d ri percob n!
LEMBAR PENGAMATAN
L rut n Y ng
Diuji
Perub h n W rn L kmus
Sif t L rut n
L kmus Mer h L kmus Biru
N OH
CH
3
COOH
H
2
SO
4
HCl
Air K pur
Air S bun
Air Huj n
Air Jeruk
Air Sod
12
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
M u T hu Ngg k,
Ap
Tuju n D ri
Kegi t n Bel j r 03
Ini?
TUJUANNYA :
sup y
temen-temen
semu bis
Menentuk n
keku t n
s m d n
b s
Seny w
s m b s d p t dikelompokk n berd s rk n keku t n
ke s m n
t u keb s nny
menj di 4 (emp t) jenis, y itu: s m
ku t, s m lem h, b s ku t d n b s lem h. Keku t n
s m b s
jug diny t k n d l m bentuk ngk . Berikut d l h contoh tet p n
beber p jenis s m lem h d n b s lem h.
As m Ku t
s m ku t
d l h su tu l rut n y ng d p t melep sk n
semu ion H
+
ny ke d l m l rut n, d n meng l mi
ionis si sempurn deng n nil i = 1.
Contoh d ri s m ku t d l h H
2
SO
4
(As m Sulf t)
Re ksi ionis si s m ku t merup k n re ksi
berkesud h n, sehingg seluruh molekulny berub h
menj di ion-ion. Deng n demiki n, pers m n re ksi
H
2
SO
4
tersebut d l h:
H
2
SO
4
2H
+
+ SO
4
Bil [H
2
SO
4
] d l h 1M, m k terbentuk ion H
+
sebes r 2 M, sehingg
berl ku:
[H
+
] =
M
s m
L rut n s m K
HNO
3
s ng t bes r
HClO
4
1,0 X 10
10
HI 1,0 X 10
10
HBr 1,0 X 10
10
H
2
SO
4
1,0 X 10
9
(K
1
) 1,2 X 10
-2
(K
2
)
HCl 1,0 X 10
7
H
2
PO
3
7,5 X 10
-3
(K
1
) 6,2 X 10
-8
(K
2
) 2,2 X 10-12 (K
3
)
CH
3
COOH 1,8 X 10
-3
H
2
CO
3
4,3 X 10-2 (K
1
) 5,6 X 10-11 (K
2
)
H
2
S 1,1 X 10-7 (K
1
) 1,0 X 10-14 (K
2
)
KEKUATAN ASAM BASA
KAMU TAHU
NGGAK???
Bis k h k mu
menyebutk n
contoh s m ku t?
Cob sebutk n
3(tig )?
Dim n :
= juml h ion H
+
M
s m
= konsentr si l rut n
s m ku t
13
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh So l
Hitungl h Konsentr si ion H
+
d l m l rut n berikut:
1. HCl (As m Klorid ) 0,1M
2. H
2
SO
4
(As m Sulf t) 0,4M
Penyeles i n
1. [H
+
] =
M
s m
= 1 x 0,1 M
= 0,1 M
2. [H
+
] = d
M
s m
= 2 x 0,4
= 0,8 M
As m Lem h
As m lem h
d l h su tu l rut n y ng d p t melep sk n seb gi n
kecil ion H
+
ny . As m ku t digolongk n seb g i elektrolit lem h
deng n nil i < 1.
Contoh As m Lem h: CH
3
COOH
Re ksi ionis si s m lem h merup k n re ksi kesetimb ng n.
Contoh : CH
3
COOH CH
3
COO
+ H
+
Deng n demiki n,
=
]|
]
|
=
]
|
|
]
|
=
|
]|
] =
|
|
] =
atau
|
] =
Gambar 1.9.
Jeruk adalah salah
satu jenis buahbuahan yang
mengandung
sejenis asam.
13
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion H
+
dalam larutan CH
3
COOH (Asam asetat)
0,9M! (K
a
CH
3
COOH = 10
-3
)t
Penyelesaian
|
] =
= 10
0,9
=
9 10
=
Basa Kuat
Basa kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion OH
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi sempurna
( = 1).
Contoh Basa Kuat adalah: Ba (OH)
2
(Barium Dihidroksida)
Reaksi oksidasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan, sehingga
sebagaimana asam kuat, semua molekul senyawaannya berubah
menjadi ion-ion.
Contoh : Ba(OH)
2
(aq)
Ba(aq) + 2OH
(aq)
Bila konsentrasi Ba(OH)
2
adalah 1M, maka ion OH
yang terbentuk
adalah sebesar 2M. Sehingga berlaku:
[OH
] = b
M
basa
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa jenis
buah-buahan?
Mengandung apakah
buah-buahan itu?
Asam ataukah
basa?
Dimana:
b = jumlah ion OH
M
basa
= konsentrasi larutan
basa kuat
14
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Identifikasi Dengan Indikator Asam-Basa
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion OH
dalam larutan NaOH (Natrium
Hidroksida) 0,5 M!
Penyelesaian
Persamaan reaksinya adalah NaOH(aq)
Na
+
(aq) + OH
(aq)
[OH
] = b M
basa
= 1. 0,5M
= 0,5M
Basa Lemah
Basa lemah merupakan suatu larutan basa yang melepaskan
sebagian ion OH
nya. Basa lemah adalah elektrolit lemah
dengan nilai
< 1.
Contoh Basa Lemah Adalah NH
4
OH (Ammonium Hidroksida)
Sebagaimana reaksi pada asam lemah, reaksi ionisasi pada basa
lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Sebagaimana
dicontohkan pada reaksi NH
4
OH; NH
4
OH NH
4
+
(aq) + OH
(aq)
Dengan demikian, berlaku:
=
|
]
| ]
| ]
|
]|
] =
| ]
|
] =
atau
|
] =
atau
=
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa contoh
larutan basa
yang ada di
sekitar
rumahmu?
Sebutkan
minimal 3
(tiga)?
13
K E K U A T A N A S A M
MODUL ASAM BASA KEGIATAN
Tes Formatif 3
1. Hitunglah konsentrasi
+
larutan berikut!
a. HCl 0,1M
b. H
2
SO
4
0,2M
c. CH
3
COOH 0,4M (K
a
= 10
-5
)
2. Hitunglah konsentrasi
larutan berikut!
a. NaOH 0,2M
b. Ca(OH)
2
0,5M
c. NH
4
OH 0,1M (K
b
B A S A
BELAJAR 03
ion H
ion OH
= 10
-5
)
3. Sebanyak 6,8 gram NH
3
(Mr=17) dilarutkan ke dalam air sehingga
volume larutan menjadi 1.000 mL, (K
b
NH
3
= 10
-5
), hitunglah!
a. Konsentrasi OH
dalam larutan tersebut!
b. Prosentase NH
3
yang telah terionisasi!
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Mau Tahu Nggak,
Apa Tujuan Dari
Kegiatan Belajar 03
Ini?
TUJUANNYA :
supaya
temen-temen
semua bisa
Menentukan
kekuatan
asam dan
basa
Kamu
Harus
Tahu!!!
Dalam
Konsep Asam
Basa Adalah
Lambang
untuk Derajat
Ionisasi
Senyawa asam basa dapat dikelompokkan berdasarkan kekuatan
keasaman atau kebasaannya menjadi 4 (empat) jenis, yaitu: asam
kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam basa
juga dinyatakan dalam bentuk angka. Berikut adalah contoh tetapan
beberapa jenis asam lemah dan basa lemah.
Asam Kuat
Asam kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan semua ion
H
+
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi sempurna dengan
nilai
= 1.
Contoh dari asam kuat adalah H
2
SO
4
(Asam Sulfat)
Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan, sehingga seluruh molekulnya berubah
7,5 X 10
-3
(K
a1
) 6,2 X 10
-8
(K
a2
) 2,2 X 10-12 (K
a3
)
CH
3
COOH 1,8 X 10
-3
H
2
CO
3
4,3 X 10-2 (K
a1
) 5,6 X 10-11 (K
a2
)
H
2
S 1,1 X 10-7 (K
a1
) 1,0 X 10-14 (K
a2
)
KEKUATAN ASAM BASA
KAMU TAHU
NGGAK???
Bisakah kamu
menyebutkan
contoh asam kuat?
Coba sebutkan
3(tiga)?
Dimana:
a = jumlah ion H
+
M
asam
= konsentrasi larutan
asam kuat
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh Soal
Hitunglah Konsentrasi ion H
+
dalam larutan berikut:
1. HCl (Asam Klorida) 0,1M
2. H
2
SO
4
(Asam Sulfat) 0,4M
Penyelesaian
1. [H
+
] = a
M
asam
= 1 x 0,1 M
= 0,1 M
2. [H
+
] = d M
asam
= 2 x 0,4
= 0,8 M
Asam Lemah
Asam lemah adalah suatu larutan yang dapat melepaskan sebagian
kecil ion H
+
nya. Asam kuat digolongkan sebagai elektrolit lemah
dengan nilai
< 1.
Contoh Asam Lemah: CH
3
COOH
Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh : CH
3
COOH CH
3
COO
+ H
+
Dengan demikian,
=
|
]|
]
|
=
]
|
|
]
|
=
|
]|
] =
|
|
] =
atau
|
] =
Gambar 1.9.
Jeruk adalah salah
satu jenis buahbuahan yang
mengandung
sejenis asam.
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion H
+
dalam larutan CH
3
COOH (Asam asetat)
0,9M! (K
a
CH
3
COOH = 10
-3
)t
Penyelesaian
|
] =
= 10
0,9
=
9 10
=
Basa Kuat
Basa kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion OH
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi sempurna
( = 1).
Contoh Basa Kuat adalah: Ba (OH)
2
(Barium Dihidroksida)
Reaksi oksidasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan, sehingga
sebagaimana asam kuat, semua molekul senyawaannya berubah
menjadi ion-ion.
Contoh : Ba(OH)
2
(aq)
Ba(aq) + 2OH
-
(aq)
Bila konsentrasi Ba(OH)
2
adalah 1M, maka ion OH
yang terbentuk
adalah sebesar 2M. Sehingga berlaku:
[OH
] = b
M
basa
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa jenis
buah-buahan?
Mengandung apakah
buah-buahan itu?
Asam ataukah
basa?
Dimana:
b = jumlah ion OH
M
basa
= konsentrasi larutan
basa kuat
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
i Dengan Indikator Asam-Basa
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion OH
dalam larutan NaOH (Natrium
Hidroksida) 0,5 M!
Penyelesaian
Na
Persamaan reaksinya adalah NaOH(aq)
+
(aq) + OH
(aq)
[OH
] = b M
basa
= 1. 0,5M
= 0,5M
Basa Lemah
Basa lemah merupakan suatu larutan basa yang melepaskan
sebagian ion OH
nya. Basa lemah adalah elektrolit lemah
dengan nilai
< 1.
Contoh Basa Lemah Adalah NH
4
OH (Ammonium Hidroksida)
Sebagaimana reaksi pada asam lemah, reaksi ionisasi pada basa
lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Sebagaimana
dicontohkan pada reaksi NH
4
OH; NH
4
OH
NH
4
+
(aq) + OH
(aq)
Dengan demikian, berlaku:
=
|
]
| ]
| ]
|
]|
] =
| ]
|
] =
atau
|
] =
atau
=
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa contoh
larutan basa
yang ada di
sekitar
rumahmu?
Sebutkan
minimal 3
(tiga)?
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Tes Formatif 3
1. Hitunglah konsentrasi ion H
+
larutan berikut!
a. HCl 0,1M
b. H
2
SO
4
0,2M
c. CH
3
COOH 0,4M (K
a
= 10
-5
)
2. Hitunglah konsentrasi ion OH
larutan berikut!
a. NaOH 0,2M
b. Ca(OH)
2
0,5M
c. NH
4
OH 0,1M (K
b
= 10
-5
)
3. Sebanyak 6,8 gram NH
3
(Mr=17) dilarutkan ke dalam air sehingga
volume larutan menjadi 1.000 mL, (K
b
NH
3
= 10
-5
), hitunglah!
a. Konsentrasi OH
dalam larutan tersebut!
b. Prosentase NH
3
yang telah terionisasi!
D E R A J A T K E A S A MA N
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 04
Mau Tahu Nggak,
Apa Tujuan Dari
Kegiatan Belajar
04 Ini?
TUJUANNYA :
supaya
temen-temen
semua bisa
Menghitung
pH larutan
asam dan
basa
Kita semua pasti pernah mendengar istilah pH kan? Di layar
televisi, terutama iklan tentang pembersih, seringkali
mencantumkan tentang pH. Apakah pH itu? Bagaimana pH
bisa begitu pentingnya untuk iklan itu? Sebelum itu, kita
perlu mempelajari mengenai dasar-dasar pengetahuan pH.
Teori yang dikemukakan Arrhenius, ternyata besar
manfaatnya. Karena dari sinilah, konsep asam basa
menurut Arrheniuslah yang digunakan sebagai dasar untuk
menghitung keasaman dan kebasaan suatu larutan. Dengan
demikian, asam dinyatakan dengan H
+
dan basa dinyatakan
dengan OH
. Maka derajat keasaman disebut pH dan derajat
kebasaan disebut pOH. Namun, unntuk menyebut, baik
derajat keasaman maupun derajat kebasaan lebih lazim
menggunakan istilah pH secara menyeluruh.
pH Larutan Asam
Derajat keasaman atau pH memiliki nilai interval dari 1 hingga 14, dan
karena adanya rentang nilai tersebut. Maka perlu adanya
pengukuran untuk menyatakan nilai pH tersebut. Oleh
Sorensen, diusulkan bahwa konsep pH merupakan fungsi
logaritma negatif dari konsentrasi ion OH
dalam larutan.
Dinyatakan,
pH = -log [H
]
Contoh Soal
Hitunglah pH dari larutan H
2
SO
4
0,02M!
Penyelesaian
[H
+
] = a
M
asam
= 2 x 0,02 M
= 0,04 M
pH = -log [H
]
pH = -log 0,04
pH = 2-log 4
DERAJAT KEASAMAN (pH)
KAMU TAHU
NGGAK???
Huruf p
dalam kata
pH berasal
dari bahasa
Denmark
potenz
yang berarti
derajat.
D E R A J A T K E A S A MA N
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 04
A
B
pH Larutan Basa
Untuk menetukan pH larutan basa, kita dapat
menganalogikan dengan cara yang sama ketika kita
menghitung pH larutan asam. Yaitu dengan
menggunakan rumus:
pOH = -log [OH
]
Pada kesetimbangan air : H
2
O H
+
(aq) + OH
(aq)
K
w
= [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] + {-log [OH
]}
pK
w
= pH + pOH
pH = pK
w
pOH
oleh karena pada suhu 25
o
C, harga K
w
= 10
-14
. Maka,
pK
w
= -log 10
-14
pK
w
= 14
Sehingga,
pH = 14 pOH
Contoh Soal
Hitunglah pH dari larutan NaOH0,1M!
Penyelesaian
[OH
] = b
M
basa
= 1 0,1M
= 0,1M
pOH = -log [OH
]
= -log 10
-1
= 1
pH = 14 pOH
= 14 1
= 13
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa jenis
bahan rumah
tangga?
Mengandung apakah
bahan-bahan itu?
Asam ataukah
basa?
Gambar 2.0.
Selain
menggunakan
perhitungan,
nilai pH secara
langsung dapat
diukur
menggunakan
PH universal
(A) dan pH
meter (B)
D E R A J A T K E A S A MA N
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 04
Tes Formatif 4
1. Hitunglah pH larutan berikut!
a. H
2
SO
4
0,4M
b. CH
3
COOH 0,1M (K
a
= 10
-5
)
c. NaOh 0,2M
d. NH
4
OH 0,1M (K
b
= 10
-5
)
2. Suatu larutan mempunyai pH 5. Tentukanlah konsentrasi larutan
tersebut! Jika,
a. Larutan merupakan asam kuat dengan a = 1.
b. Larutan merupakan basa kuat dengan b = 2.
c. Larutan merupakan asam lemah dengan K
a
= 10
-5
.
d. Larutan merupakan basa lemah dengan K
b
= 10
-5
.
Mau Tahu Nggak, Apa
Tujuan Dari Kegiatan
Belajar 05 Ini?
TUJUANNYA :
supaya tementemen semua bisa
Menjelaskan
konsep reaksi
asam dan basa.
Menentukan
stoikiometri
larutan
melalui
titrasi asam
basa
Pernah melihat kapur bergelembung dan berdesis ketika
dicelupkan dalam air? Atau pernah makan bakso dicampur
cuka? Ehm, tentunya tidak sengaja kalian telah
melakukan pereaksian asa dengan basa? Mengapa
demikian? Bagaimana bisa demikian?
Reaksi Penetralan
Reaksi asam basa disebut juga reaksi penetralan, dimana
reaksi tersebut kebanyakan melibatkan sam dan basa
menghasilkan air. Reaksi penetralan ini dapat berupa:
1. Reaksi Molekular, sebagaimana reaksi antara HCl
dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH (aq)
NaCl (aq) + H
2
O (l)
2. Reaksi Ionik, seperti dicontohkan pada reaksi berikut:
H
+
(aq)+ Cl
(aq) + Na
+
(aq) + OH
(aq)
Na
+
(aq) + Cl
(aq) + H
2
O(l)
Sehingga dirumuskan,
Asam + Basa
Garam + Air
Reaksi ini digunakan untuk menentukan kadar larutan asam dan basa,
dimana 1 mol asam akan tepat bereaksi dengan 1 mol basa.
Penentuan pH campuran didasarkan pada kekuatan sam dan basanya.
Berikut adalah tetapan untuk menghitung pH berdasarkan kekuatan
asam dan basa.
Tabel 1.4.
Tetapan Perhitungan Reaksi Sam Dan Basa Berdasarkan Jenis Larutan
Campuran Tepat habis bereaksi Sisa asam Sisa Basa
Asam kuat +
basa kuat
pH = 7 pH= -log [H
+
]
sisa
pOH= -log [OH
]
pH= 14-pOH
Asam kuat +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
b
1/2 log [G]
pH= -log [ H
+
]
sisa
pH =pK
a
- log
[
]
[ ]
pH= 14-pOH
Asam lemah +
basa kuat
pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
a
1/2log [G]
pH =pK
a
- log
]
[ ]
pOH= -log [OH
]
sisa
Asam lemah +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
+ 1/2pK
a
1/2pK
b
Diukur dengan pH meter
REAKSI ASAM BASA
Aplikasi Reaksi Penetralan
Salah satu aplikasi reaksi penetralan ini adalah titrasi
asam basa (titrasi asidi-alkalimetri). Titrasi asam basa
adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH)
suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi asam
basa. Untuk menentukan kadar asam atau basa suatu
larutan kita harus terlebih dahulu mengetahui kadar
salah satu dari asam atau basa tersebut. Titrasi dengan
menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal
dengan istilah volumetrik. Pengukuran volume
diusahakan setepat mungkin denga menggunakan alatalat standar misalnya buret dan pipet volumetrik.
Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan sedikit demi sedikit bahkan tetes demi
setetes larutan basa melalaui buret, kedalam larutan asam
dengan volume tertentu di dalam labu erlenmeyer sampai
keduanya tepat habis bereaksi yang ditandai denga
berubahnya warna indikator. Pada saat tepat warna
indikator berubah penambahan (titrasi) dihentikan dan
volume akhir ini disebut volume titik akhir titrasi. Larutan
basa yang dimasukkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi.
Indikator yang digunakan adalah indikator dengan trayek
pH sekitar 7. Sebab pada saat asam kuat dan basa kuat
tepat habis bereaksi pH larutan sama dengan 7.
Perubahan warna indikator yang menandai selesainya
titrasi tidak selamanya tepat seperti perhitunga teoritis.
Volume larutan penitrasi yang diperoleh melalui
perhitungan
secara teoritis disebut titik ekuivalen.
Perbedaan volume titik akhir dengan titik ekuivalen disebut
kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi
ditentukan dengan pemilihan indikator. Jika indikatornya
tepat, maka kesalahan titrasi akan menjadi kecil.
Gambar 2.1.
Susunan alat
Titrasi Sederhana
1. Buret
2. Statif
3. Erlenmeyer
1
2
3
TAHU NGGAK??
Mengapa Reaksi
Antara HCl Dan
NaOH Disebut
Reaksi Penetralan?
Tuliskan Persamaan
Reaksinya!
Gambar 2.2.
HCl dan NaOH
adalah contoh
larutan yang
digunakan dalam
titrasi asidialkalimetri
Contoh Soal
Sebanyak 20 mL larutan H
2
SO
4
yang belum diketahui konsentrasinya
dititrasi larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indicator
fenolftalein (PP). warna indicator PP mulai berubah saat volume NaOH
tepat 30,2 mL. tentukan konsentrasi H
2
SO
4
tersebut?
Penyelesaian
Gambar 2.3.
Perubahan warna larutan titrasi dari bening (1) menjadi merah
muda (4) menunjukkan titik akhir titrasi
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Mau Tahu Nggak, Apa
Tujuan Dari Kegiatan
Belajar 05 Ini?
TUJUANNYA :
supaya tementemen semua bisa
Menjelaskan
konsep reaksi
asam dan basa.
Menentukan
stoikiometri
larutan
melalui
titrasi asam
basa
Pernah melihat kapur bergelembung dan berdesis ketika
dicelupkan dalam air? Atau pernah makan bakso dicampur
cuka? Ehm, tentunya tidak sengaja kalian telah
melakukan pereaksian asa dengan basa? Mengapa
demikian? Bagaimana bisa demikian?
Reaksi Penetralan
Reaksi asam basa disebut juga reaksi penetralan, dimana
reaksi tersebut kebanyakan melibatkan sam dan basa
menghasilkan air. Reaksi penetralan ini dapat berupa:
1. Reaksi Molekular, sebagaimana reaksi antara HCl
dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH (aq)
NaCl (aq) + H
2
O (l)
2. Reaksi Ionik, seperti dicontohkan pada reaksi berikut:
H
+
(aq)+ Cl
(aq) + Na
+
(aq) + OH
(aq)
Na
+
(aq) + Cl
(aq) + H
2
O(l)
Sehingga dirumuskan,
Asam + Basa
Garam + Air
Reaksi ini digunakan untuk menentukan kadar larutan asam dan basa,
dimana 1 mol asam akan tepat bereaksi dengan 1 mol basa.
Penentuan pH campuran didasarkan pada kekuatan sam dan basanya.
Berikut adalah tetapan untuk menghitung pH berdasarkan kekuatan
asam dan basa.
Tabel 1.4.
Tetapan Perhitungan Reaksi Sam Dan Basa Berdasarkan Jenis Larutan
Campuran Tepat habis bereaksi Sisa asam Sisa Basa
Asam kuat +
basa kuat
pH = 7 pH= -log [H
+
]
sisa
pOH= -log [OH
]
pH= 14-pOH
Asam kuat +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
b
1/2 log [G]
pH= -log [ H
+
]
sisa
pH =pK
a
- log
[
]
[ ]
pH= 14-pOH
Asam lemah +
basa kuat
pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
a
1/2log [G]
pH =pK
a
- log
]
[ ]
pOH= -log [OH
]
sisa
Asam lemah +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
+ 1/2pK
a
1/2pK
b
Diukur dengan pH meter
REAKSI ASAM BASA
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Aplikasi Reaksi Penetralan
Salah satu aplikasi reaksi penetralan ini adalah titrasi
asam basa (titrasi asidi-alkalimetri). Titrasi asam basa
adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH)
suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi asam
basa. Untuk menentukan kadar asam atau basa suatu
larutan kita harus terlebih dahulu mengetahui kadar
salah satu dari asam atau basa tersebut. Titrasi dengan
menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal
dengan istilah volumetrik. Pengukuran volume
diusahakan setepat mungkin denga menggunakan alatalat standar misalnya buret dan pipet volumetrik.
Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan sedikit demi sedikit bahkan tetes demi
setetes larutan basa melalaui buret, kedalam larutan asam
dengan volume tertentu di dalam labu erlenmeyer sampai
keduanya tepat habis bereaksi yang ditandai denga
berubahnya warna indikator. Pada saat tepat warna
indikator berubah penambahan (titrasi) dihentikan dan
volume akhir ini disebut volume titik akhir titrasi. Larutan
basa yang dimasukkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi.
Indikator yang digunakan adalah indikator dengan trayek
pH sekitar 7. Sebab pada saat asam kuat dan basa kuat
tepat habis bereaksi pH larutan sama dengan 7.
Perubahan warna indikator yang menandai selesainya
titrasi tidak selamanya tepat seperti perhitunga teoritis.
Volume larutan penitrasi yang diperoleh melalui
perhitungan
secara teoritis disebut titik ekuivalen.
Perbedaan volume titik akhir dengan titik ekuivalen disebut
2
SO
4
(aq) + 2NaOH(aq)
Na
2
SO(aq) + 2H
2
O(aq)
2. Cara 1:
NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 0,0302
= 0,00302 mol
Dari persamaan reaksi didapat; 1 mol H
2
SO
4
=
mol NaOH
Jadi,H
2
SO
4
yang dititrasi
0,00302
= 0.0015 mol
Konsentrasi H
2
SO
4
= 0,0015 mol / 0.02 L
= 0,075 mol L
-1
= 0,075 Molar
3. Cara 2:
1 mol H
2
SO
4
=
mol NaOH
n H
2
SO
4
=
n NaOH
V
1
M
1
=
V
2
M
2
20 M
1
=
(30,2)(0,1)
M
1
=
,
M
1
= 0,075 Mol
GAMBAR 2.4.
Untuk beberapa
reaksi, terkadang
memerlukan
bantuan
pemanasan agar
reaksi dapat
berjalan.
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Pernahkah kalian membuat minuman dengan gula? Pernahkah
kalian memperhatikan gula yang kalian pakai untuk membuat
minuman itu? Adakah gula yang mengendap? Mengapa ada
gula yang mengendap? Kenapa gula tersebut tidak larut
seluruhnya?
Reaksi Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan (menghasilkan endapan) dimungkinkan
terjadi apabila dua ion yang menghasilkan senyawa sukar larut
bertemu, dan senyawa tersebut akan mengendap. Sebagaimana
dicopntohkan pada persamaan reaksi berikut:
BaCl
2
(aq) + Na
2
SO
4
(aq) BaSO
4
(s) + 2NaCl (aq)
Berikut adalah tabel kelarutan beberapa senyawa ion terhadap air
dan pelarut lain.
Tabel 1.5. Kelarutan Beberapa Senyawa Ion
Senyawa Kelarutan Keterangan
Nitrat (NO
3
) Semua larut
Asetat (CH
3
COO
) Semua larut Kecuali Ag
+
, Hg
2
2+
, Bi
3+
Klorida (Cl
) Semua larut
+
, Hg
2
2+
, Pb
2+
, Cu
+
Bromida (Br
) Semua larut
+
,Hg
2
2+
,Pb
2+
Iodida (I
) Semua larut
+
, Hg
2
2+
, Pb
2+
, Bi
3+
Sulfat (SO
4
2) Semua larut
2+
, Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
Sulfida (S
2) Semua tidak
+
, K
+
, NH
4
+
Fosfat (PO
4
3-
Kecuali Ag
Kecuali Ag
Kecuali Ag
Kecuali Pb
larut Kecuali Na
Na
Na
Na
Na
Na
endapan, tidak
selalu ditandai
adanya endapan
di bawah
larutan. Untuk
reagen dengan
konsentrasi
rendah biasanya
ditandai dengan
perubahan
warna dalam
larutan.
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Reaksi Pembentukan Gas
Reaksi pembentukan gas dapat disebabkan oleh reaksi yang memang
menghasilkan gas atau dapat pula terbentuknya gas tersebut karena
terurainya suatu zat lain menjadi gas. Misalnya:
H
2
CO
3
(aq)
H
2
O(l) + CO
2
(g)
NH
4
OH(aq)
H
2
O(l) + NH
3
(g)
Beberapa reaksi yang menghasilkan gas antara lain:
1. Reaksi karbonat padat dengan asam menghasilkan gas CO
2
CaCO
3
(s) + 2HCl(aq) CaCl
2
(aq) + H
2
O(l) + CO
2
(g)
Na
2
CO
3
(s) + H
2
SO
4
(aq) Na
2
SO
4
(aq) + H
2
O(l) + CO
2
(g)
2. Reaksi senyawa ammonium padat dengan basa kuat menghasilkan
gas NH
3
NH
4
Cl(s) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H
2
O(l) + NH
3
(g)
(NH
4
)
2
SO
4
(s) + 2KOH(aq) K
2
SO
4
(aq) + 2H
2
O(l) + 2NH
3
(g)
3. Reaksi antara sulfida padat denga asam menghasilkan gas H
2
S
FeS(s) + 2HCl(aq) FeCl
2
(aq) + H
2
S(g)
CuS(s) + H
2
SO
4
(aq) CuSO
4
(aq) + H
2
S(g)
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Tes Formatif 5
1. Untuk menentukan kadar asam cuka (asam asetat), diambil 10 mL
cuka kemudian diencerkan dengan aquades sampai volumenya 200
mL. dari larutan encer tersebut diambil 10 mL, kemudian dititrasi
dengan larutan NaOH 0,1 M dengan indicator PP. Titik akhir titrasi
tercapai pada saat volume NaOH 25,4 mL. Berapa persen kadar
cuka tersebut, bila kadar cuka murni 17,4 M?
2. Campuran Kristal NaOH dan KOH yang massanya 4,8 gram dapat
menetralkan 100 mL HCl 1M. Berapa gram massa NaOH dan KOH
dalam campuran tersebut?
(Ar Na=23, K=39, O=16 ,H=1)
3. Logam magnesium seberat 6 gram dilarutkan ke dalam asam
klorida yang mempunyai konsentrasi 4 M. berapa mL volume
larutan HCl yang diperlukan agar semua logam magnesium habis
dan
menghitung
pH larutan
Menjelaskan konsep asam
basa menurut Arrhenius,
Bronsted Lowry, dan Lewis.
1 16,18,45 2,3,10 5,8,12 6,7,24 9,13 15
Mengidentifikasi larutan asam
dan basa dengan indikator.
48 11,14 29 21,25 30 7
Menentukan kekuatan asam
dan basa.
15 19 17 37 27 5
Menghitung derajat keasaman
(pH) larutan.
23 26, 31,
34, 38,
47
20,28,41,
46,49
32 35, 13
Menjelaskan konsep reaksi
asam basa.
4 43 39 40 22 5
Menghitung stoikiometri
larutan melalui titrasi asam
basa
50 42 36,44 33 5
Jumlah 3 9 12 14 7 5 50
Presentase 6% 18% 24% 28% 14% 10% 100%
KISI-KISI ANGKET TANGGAPAN MODUL KIMIA BERBASIS INQUIRI
TERBIMBING
Variabel Sub
Variabel
INDIKATOR NO. SOAL JUMLAH
SOAL Positif Negatif
Hasil
Belajar
A. Intrinsik
B. Ekstrinsik
1. Adanya hasrat dan
keinginan belajar
kimia.
2. Adanya
kesesuaian modul
dengan materi
kimia.
3. Adanya
penjelasan materi
dalam
pembelajaran
kimia.
1. Adanya modul
kimia yang
digunakan lebih
mudah dipahami.
2. Adanya modul
kimia sehingga
siswa tertarik
belajar kimia.
3. Adanya pengaruh
modul terhadap
hasil belajar
1,15
6,17
7,9
4,
20
13
11,
2,16
18,19
8,10
5,
3,14
12
4
4
4
3
3
2
Jumlah 10 10 20
JAWABAN ANGKET BELAJAR KIMIA
Nomor soal positif
Keterangan SS S N TS STS
Nilai 5 4 3 2 1
Nomor soal negatif
Keterangan SS S N TS STS
Nilai 1 2 3 4 5
No SS S N TS STS No SS S N TS STS
1 5 4 3 2 1 11 5 4 3 2 1
2 5 4 3 2 1 12 1 2 3 4 5
3 1 2 3 4 5 13 5 4 3 2 1
4 5 4 3 2 1 14 1 2 3 4 5
5 1 2 3 4 5 15 5 4 3 2 1
6 5 4 3 2 1 16 1 2 3 4 5
7 5 4 3 2 1 17 1 2 3 4 5
8 1 2 3 4 5 18 5 4 3 2 1
9 5 4 3 2 1 19 5 4 3 2 1
10 1 2 3 4 5 20 1 2 3 4 5
Hipotesis
H
o
: Data berdistribusi normal
H
1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yang digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 44
Nilai minimal = 16
Rentang nilai (R) = 44-16 = 28
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 26 = 5,669 = 6 kelas
Panjang kelas (P) = 4,6667 = 5
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen
f
i
X
i
i
2
f
i
.X
i f
i
.X
i
2
16
20 3 18 324 54 972
21
25 4 23 529 92 2116
26
30 7 28 784 196 5488
35 3 33 1089 99 3267
Uji Normalitas Nilai Pre Test
Kelas Besar
Kelas
i
i i
E
E O
2
) 1 (
2 2
n n
f f n
i i i i
i
i i
f
f
k
i i
i i
E
E O
1
2
2
) (
o
H tabel hitung
2 2
hitung
2
2
X X
tabel
2
tabel hitung
2 2
31
35 3 33 1089 99 3267
36
40 7 38 1444 266 10108
41
45 2 43 1849 86 3698
26 793 25649
793
26
26* 25649- (793)
2
58,5
7,64853
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
15,50 -1,96 -0,475
16 20 0,0706 1,8356 3 0,7386
20,50 -1,31 -0,404
21 25 0,1611 4,1890 4 0,0085
25,50 -0,65 -0,243
26 30 0,2434 6,3272 7 0,0715
30,50 0,00 0,000
31 35 0,2434 6,3272 3 1,7496
35,50 0,65 0,243
36 40 0,1611 4,1890 7 1,8863
40,50 1,31 0,404
41 45 0,0706 1,8356 2 0,0147
45,50 1,96 0,475
= 4,4693
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh 11,07
Karena
, maka data tersebut berdistri
busi normal
P(Z
i
)
Luas
Daerah
S
2
=
26(26 - 1)
S
2
=
S =
Kelas Bk Z
i
Oi
Jumlah
Ei
= =
30,5
i
i i
E
E O
2
) 1 (
2 2
n n
f f n
i i i i
i
i i
f
f
k
i i
i i
E
E O
1
2
2
) (
o
H tabel hitung
2 2
hitung
2
2
X X
tabel
2
tabel hitung
2 2
2.
3.
4.
....
................................................................................
..........................
LEMBAR JAWABAN POST TEST
ASAM-BASA
NAMA : _____________________
KELAS : _____________________
MATA PELAJARAN : _____________________
1.
2.
3.
4.
.
................................................................................
............................
NAMA : ___________________
KELAS : ___________________
KELOMPOK : ___________________
NAMA : ___________________
KELAS : ___________________
KELOMPOK : ___________________
LEMBAR PENGAMATAN
Larutan Yang
Diuji
Perubahan Warna Lakmus Sifat
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru
NaOH
CH
3
COOH
H
2
SO
4
HCl
Air kapur
Air sabun
Air hujan
Air jeruk
Air soda
LEMBAR PENGAMATAN
Larutan Yang
Diuji
Perubahan Warna Lakmus
Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
NaOH
CH
3
COOH
H
2
SO
4
HCl
Air kapur
Air sabun
Air hujan
Air jeruk
Air soda
No Responden
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Agus Hermanto 1 1 1 0 1 4 1
2 Ahmad Setyo A 1 0 1 1 1 4 1
3 Ana Siska 1 1 1 1 1 5 0
4 Bima Sakti H 1 1 1 0 1 4 1
5 Danasy Ocsa T 1 1 1 0 1 4 1
6 Dedi Wamaulana 1 1 1 0 1 4 1
7 Elda Fitriana 1 1 1 1 1 5 0
8 Hermi Meilani 1 1 1 0 1 4 1
9 Irawati 1 1 1 0 1 4 1
10 Istiqomah 1 1 1 0 1 4 1
11 Istriokhah (A) 1 0 1 0 1 3 2
12 Istirokhah (B) 1 0 1 1 1 4 1
13 Laela Nurfiyani 1 1 1 1 1 5 0
14 M. Maylani 1 1 1 1 1 5 0
15 Ngatini 1 1 1 1 1 5 0
ANGKET KETERBACAAN MODUL KIMIA BERBASIS INQUIRI TERBIMBING
KELAS BESAR
No Soal Jumlah jawaban
15 Ngatini 1 1 1 1 1 5 0
16 Nuritati Puji L 1 0 1 0 1 3 2
17 Rahmad S 1 1 1 1 1 5 0
18 Ria Puji A 1 1 1 1 1 5 0
19 Romadhon R 1 0 1 1 1 4 1
20 S. Alimatul A 1 1 1 1 1 5 0
21 S. Barokah 1 0 1 1 1 4 1
22 Sri Susanti 1 1 1 0 1 4 1
23 Yogi Hermawan 1 1 1 1 1 5 0
24 Didik Hariyono 1 1 1 0 0 3 2
25 Sholihana 1 0 1 1 1 4 1
26 Fifin Indarsih 1 0 1 0 1 3 2
26 18 26 14 25 109 21
NP =
Kategori Rata - rata
Tingkat
Penguasaan
Nilai Huruf Bobot
86 - 100% A 4
76 - 85 % B 3
60 - 75 % C 2
55 - 59 % D 1
54 % E 0
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa 83,8 % terhadap
Sangat Baik
Rumus Prosentase Keterbacaan Modul Kimia Siswa:
NP = (109/ (26*5))*100% =
Predikat
Kurang Sekali
83,8%
Kurang
Baik
Cukup
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20
1 Agus Hermanto 5 2 3 5 3 5 3 3 5 5 4 3 5 4 4
4 4 4 4 4 79
2 Ahmad Setyo A 4 3 3 4 2 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4
3 3 4 5 4 72
3 Ana Siska 5 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 5 3 4 2
3 4 3 5 74
4 Bima Sakti H 5 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 3
3 5 3 4 82
5 Danasy Ocsa T 4 3 3 5 3 5 4 4 4 3 5 3 5 4 4
3 2 3 5 4 76
6 Dedi Wamaulana 5 5 3 5 2 4 4 3 5 5 4 3 5 4 3
4 4 2 3 5 78
7 Elda Fitriana 4 3 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4
5 3 3 5 4 74
8 Hermi Meilani 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4
3 3 4 5 4 78
9 Irawati 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 3
4 4 3 76
10 Istiqomah 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5
3 5 4 4 79
11 Istriokhah (A) 5 4 3 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4
2 4 4 5 5 79
12 Istirokhah (B) 4 3 4 4 2 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4
5 5 5 5 3 77
HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODUL KIMIA
BERBASIS INQUIRI TERBIMBING KELAS BESAR dan KELAS KECIL
No Responden
No Soal
Jumlah
12 Istirokhah (B) 4 3 4 4 2 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4
5 5 5 5 3 77
13 Laela Nurfiyani 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3
4 4 4 4 5 79
14 M. Maylani 5 3 4 5 3 4 4 3 3 5 5 4 3 4 3 3
4 5 4 77
Ngatini 4 4 5 5 2 3 5 3 5 4 5 4 4 2 5 3 3
5 5 4 80
16 Nuritati Puji L 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 3
4 4 3 3 4 73
17 Rahmad S 5 4 5 5 2 4 3 3 5 4 5 2 3 4 3 3
2 4 5 3 74
18 Ria Puji A 5 3 2 3 5 4 3 3 5 3 3 2 4 2 4 2
2 3 5 3 66
19 Romadhon R 5 4 2 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 2 5 4
2 4 5 5 82
20 S. Alimatul A 4 3 5 5 4 3 5 5 5 3 3 2 4 2 4
4 2 3 3 5 74
21 S. Barokah 5 3 4 5 2 3 3 3 5 5 3 5 3 2 5 3
4 5 5 5 78
22 Sri Susanti 4 5 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 5 3 4
5 2 5 5 70
23 Yogi Hermawan 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5
3 2 4 3 5 80
24 Didik Hariyono 5 4 2 3 2 3 3 4 5 3 5 2 3 3 4
4 2 5 3 5 70
25 Sholihana 5 3 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 3 3 3 4
2 3 5 3 77
26 Fifin Indarsih 4 3 4 3 2 3 3 5 5 4 5 2 4 5 4
4 2 3 3 5 73
27 Ahmad Anas 4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 77
28 Abdul Latif 4 3 4 4 2 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 3
4 4 5 4 74
29 Bambang. S.P 5 3 3 4 4 4 4 3 5 3 5 3 5 3 4
4 4 4 3 5 78
30 Cahya. W 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 3
3 5 3 4 76
31 Guntur.P 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
2 3 4 4 72
32 Khafidatu 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
4 2 3 4 73
33 Kurniawati 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5
4 4 4 4 76
34 Muchtar 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3
4 3 4 71
35 Muayanah 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5
4 5 4 4 81
Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Modul Kimia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20
1 5 80 25 15 60 10 30 20 20 90 40 70 5 35 10 25
25 10 40 75 60 745
2 4 76 36 64 68 48 76 68 56 52 52 56 56 76 68 84
48 48 64 32 72 1200
3 3 0 60 36 18 33 30 42 51 12 42 21 39 27 33 27
45 33 24 36 15 624
4 2 0 2 8 0 20 0 0 0 0 0 0 14 0 10 0 6 20
6 0 0 86
5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
156 123 123 146 111 136 130 127 154 134 147 114 138 12
1 136 124 111 134 143 147 2655
Rekapitulasi Perhitungan Angket Modul Masing-masing Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
15
19
20
5 16 5 3 12 2 6 4 4 18 8 14 1 7 2 5 5 2
15 12 149
4 19 9 16 17 12 19 17 14 13 13 14 14 19 17 21
12 12 16 8 18 300
No Skor Angket
No Soal
Jumlah
No Skor Angket
No Soal
Jumlah
Jumlah
2 4 19 9 16 17 12 19 17 14 13 13 14 14 19 17 21
12 12 16 8 18 300
3 3 0 20 12 6 11 10 14 17 4 14 7 13 9 11 9 15
11 8 12 5 208
4 2 0 1 4 0 10 0 0 0 0 0 0 7 0 5 0 3 10 3
0 0 43
5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
35 35 35 35 700
NP =
75,9%
Kategori Rata - rata
Tingk
at
Peng
uasaa
n
Nilai Huruf Bobot
86 - 100% A 4 Sangat Baik
76 - 85 % B 3
60 - 75 % C 2
55 - 59 % D 1
54 % E 0 Kurang Sekali
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa 75,90 % terhadap mod
ul kimia pada predikat cukup
Kurang
Jumlah
Rumus Persentase Jawaban Tanggapan Siswa:
NP = (2655/ (35*5*20))*100% =
Predikat
Baik
Cukup
MODUL ASAM BASA
PETA KEDUDUKAN MODUL
SOAL POST - TEST
Mata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasa
: Asam Basa
Waktu
: 30 Menit
Petunjuk megerjakan soal :
1. Tulislah terlebih dulu nama , kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawab
yang telah
di sediakan
2. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap but
ir soal pahami
dulu maknanya sebelum di jawab
3. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah
4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban a, b, c
1
8
2
, d atau e
yang anda anggap benar
5. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban yan
g salah
dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar
Contoh : Pilihan semula
: a b c d e
Di betulkan
: a b c d e
6. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
1. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+
dalam air e. Dapat menghasilkan ion OH
c. Dapat mengikat ion H
+
dalam air
2. Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+
dalam air e. Dapat menghasilkan ion OH
c. Dapat melepas ion OH
dalam air
3. Menurut Bronsted Lowry, basa adalah
a. Zat yang akan mendonorkan proton (dinotasikan dengan H
+
) pada basa
b. Zat yang akan menerima atau akseptor proton (H
+
) dari asam
c. Zat yang bersifat netral
d. Zat yang akan mendonorkan proton (dinotasikan dengan OH
) pada basa
e. Zat yang akan menerima atau akseptor proton (OH
) dari asam
4. Dibawah ini senyawa yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah
a. Ca(OH)
2
d. KOH
b. NH
4
OH e. NaOH
c. H
3
ClO
4
5. Apa kelemahan asam basa menurut Arrhenius.
a. Asam basa hanya pada pelarut air
b. Asam basa tidak haya pada pelarut air
c. Asam basa hanya pada pelarut non polar
d. Asam basa hanya pada semi polar
e. Asam basa hanya pada non polar dan semi polar
6. Zat berikut yang tergolong basa adalah
a. CH
3
COOH d. H
2
SO
4
b. HCOOH e. H
3
PO
4
c. Ca(OH)
2
7. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat, karena
lebih
tajam warnanya adalah.
a. Metil merah d. Lakmus merah
b. Bromtimol biru e. Metil jingga
c. Fenolftalien
8. Dibawah ini indikator yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi larutan as
am adalah
a. Lakmus biru d. Bromtimol biru
b. Metil jingga e. Fenolftalien
c. Metil merah
9. Indikator yang dapat mengukur pH dari 0 - 14 adalah
a. Lakmus merah d. Bromtimol biru
b. Lakmus biru e. Universal
c. Fenolftalein
10. Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan NaOH, kertas itu akan b
erubah
warna menjadi
a. Biru d. Cokelat
b. Kuning e. Hijau
c. Merah
11. Rasa asam cuka berasal dari asam yang dikandungnnya yaitu
a. Asam askorbat d. Asam sulfida
b. Asam klorida e. Asam sianida
c. Asam asetat
12. Contoh basa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. Asam cuka d. Asam format
b. Asam sitrat e. Asam sianida
c. Amonium
13. Asam konjugasi dari HSO
4
adalah..
a. H
2
SO
4
d. OH
b. SO
4
e. H
3
O
+
c. H
2
O
14. Perhatikan data berikut:
Larutan Perubahan warna
Lakmus merah Lakmus biru
1 Merah Biru
2. Biru Biru
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Merah Merah
Larutan yang mengandung OH
adalah
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 5 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
15. Berikut ini hasil percobaan daya hantar listrik dari beberapa larutan.
Zat Lampu Pengamatan lain
1 Nyala terang Banyak gelembung
2 Nyala redup Banyak gelembung
3 Nyala redup Banyak gelembung
4 Tidak nyala Sedikit gelembung
5 Tidak Nyala Tidak ada gelembung
Dari data diatas, larutan yang kemungkinan termasuk asam kuat adalah
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
16. Jika 20 ml asam fosfat H
3
PO
4
0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M hingga tepat
berubah menjadi HPO
4
2, volume basa yang diperlukan adalah
a. 10 mL d. 30 mL
b. 20 mL e. 50 mL
c. 25 mL
17. Asam kuat dan basa lemah dicampur menghasilkan garam. Ada sisa asam sebesar
10
-2
molar.maka pH dari campuran tersebut adalah
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
18. Besar pH larutan 100 ml HCl 1x10
-9
M adalah
a. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
19. Derajat ionisasi larutan HCOOH 0,2 M adalah..(K
a
= 1,8.10
-4
)
a. 0,01 d. 0,04
b. 0,03 e. 0,05
c. 0,02
20. Sebanyak 8 gram NaOH dilarutkan dalam 20 liter air, maka larutan mempunyai p
H..
(Mr NaOH= 40)
a. 2 d. 10
b. 4 e. 12
c. 6
21. Apabila kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan H
2
SO
4
, maka kertas lakmus itu
akan berubah warna menjadi.
a. Kuning d. Biru
b. Merah e. Orange
c. Hijau
22. Sebuah larutan asam lemah yang memiliki konstanta keasaman 2.10
-3
dan molaritas
sebesar 0,05 molar, maka pOH dari asam tersebut adalah.
a. 8 d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
23. Kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M dicelupkan kertas indicator universal. T
ernyata,
warnanya sama dengan indikator universal yang dicelupkan dalam larutan H
2
SO
4
0,01 M.
Tetapan ionisasi asam lemah tersebut adalah
a. 1 X 10
-3
d. 4 X 10
-2
b. 2 X 10
-3
e. 4 X 10
-1
c. 3 X 10
-3
24. Larutan NaOH 0,1 M mempunyai pH sebesar.
a. 1 d. 12
b. 2 e. 13
c. 10
25. Sebuah larutan asam sempurna yang memiliki konsentrasi 10
-2
molar. Maka pOH dari
larutan tersebut adalah
a. 8
d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
SOAL PRE- TEST
Mata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasa
: Asam Basa
Waktu
: 30 Menit
Petunjuk megerjakan soal :
1. Tulislah terlebih dulu nama , kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawab
yang telah
di sediakan
2. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap buti
r soal pahami
a. 10 mL d. 30 mL
b. 20 mL e. 50 mL
c. 25 mL
15. Asam kuat dan basa lemah dicampur menghasilkan garam. Ada sisa asam sebesar
10
-2
molar.maka pH dari campuran tersebut adalah
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
16. Larutan NaOH 0,1 M mempunyai pH sebesar.
a. 1 d. 12
b. 2 e. 13
c. 10
17. Kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M dicelupkan kertas indicator universal. T
ernyata,
warnanya sama dengan indikator universal yang dicelupkan dalam larutan H
2
SO
4
0,01 M.
Tetapan ionisasi asam lemah tersebut adalah
a. 1 X 10
-3
d. 4 X 10
-2
b. 2 X 10
-3
e. 4 X 10
-1
c. 3 X 10
-3
18. Perhatikan data berikut:
Larutan Perubahan warna
Lakmus merah Lakmus biru
1 Merah Biru
2. Biru Biru
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Merah Merah
Larutan yang mengandung OH
adalah
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 5 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
19. Asam konjugasi dari HSO
4
adalah..
a. H
2
SO
4
d. OH
b. SO
4
e. H
3
O
+
c. H
2
O
20. Berikut ini hasil percobaan daya hantar listrik dari beberapa larutan.
Zat Lampu Pengamatan lain
1 Nyala terang Banyak gelembung
2 Nyala redup Banyak gelembung
3 Nyala redup Banyak gelembung
4 Tidak nyala Sedikit gelembung
5 Tidak Nyala Tidak ada gelembung
Dari data diatas, larutan yang kemungkinan termasuk asam kuat adalah
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
21. Besar pH larutan 100 ml HCl 1 x 10
-9
M adalah..
a. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
22. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat, karen
a lebih
tajam warnanya adalah.
a. Metil merah d. Lakmus merah
b. Bromtimol biru e. Metil jingga
c. Fenolftalien
23. Dibawah ini indikator yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi larutan a
sam adalah
a. Lakmus biru d. Bromtimol biru
b. Metal jingga e. Fenolftalien
c. Metal merah
24. Zat berikut yang tergolong basa adalah
a. CH
3
COOH d. H
2
SO
4
b. HCOOH e. H
3
PO
4
c. Ca(OH)
2
25. Apa kelemahan asam basa menurut Arrhenius
a. Asam basa hanya pada pelarut air
b. Asam basa tidak haya pada pelarut air
c. Asam basa hanya pada pelarut non polar
d. Asam basa hanya pada semi polar
e. Asam basa hanya pada non polar dan semi polar
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 4 3 4 4 3 18
2 Abdul Latif 3 4 4 3 4 18
3 Bambang. S.P 4 5 4 4 4 21
4 Cahya. W 4 4 3 4 5 20
5 Guntur.P 4 4 5 4 4 21
6 Khafidatu 5 4 3 4 5 21
7 Kurniawati 3 3 4 4 4 18
8 Muchtar 3 3 4 3 4 17
9 Muayanah 5 5 4 5 5 24
35 35 35 35 38 178
45 45 45 45 45 225
3,88889 3,88889 3,88889 3,88889 4,22222 19,77777778
77,7778 77,7778 77,7778 77,7778 84,4444 79,11111111
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 3 4 3 4 4 18
2 Abdul Latif 3 4 4 3 3 17
3 Bambang. S.P 5 4 5 4 4 22
4 Cahya. W 4 4 3 5 4 20
5 Guntur.P 4 4 5 4 4 21
6 Khafidatu 5 4 4 4 5 22
7 Kurniawati 4 3 4 5 4 20
8 Muchtar 3 4 4 3 4 18
9 Muayanah 4 5 4 4 5 22
35 36 36 36 37 180
45 45 45 45 45 225
3,88889 4 4 4 4,11111 20
77,7778 80 80 80 82,2222 80
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 4 3 3 4 3 17
2 Abdul Latif 3 4 3 3 3 16
3 Bambang. S.P 4 5 4 4 4 21
4 Cahya. W 3 4 4 4 5 20
5 Guntur.P 4 4 5 4 4 21
6 Khafidatu 3 4 3 4 5 19
7 Kurniawati 3 4 4 4 4 19
8 Muchtar 3 3 4 3 4 17
9 Muayanah 4 4 4 5 5 22
31 35 34 35 37 172
45 45 45 45 45 225
3,44444 3,88889 3,77778 3,88889 4,11111 19,11111111
68,8889 77,7778 75,5556 77,7778 82,2222 76,44444444
No Nama
Aspek pengamatan siswa
Jumlah
Aspek pengamatan siswa
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-5
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWAKELAS KECIL PERTEMUAN KE-4
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-1
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-2
No Nama
Aspek pengamatan siswa
Jumlah
Aspek pengamatan siswa
No Nama Jumlah
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 4 3 4 4 4 19
2 Abdul Latif 4 4 3 4 3 18
3 Bambang. S.P 4 5 5 4 5 23
4 Cahya. W 4 4 4 4 5 21
5 Guntur.P 4 4 5 5 5 23
6 Khafidatu 4 4 4 4 5 21
7 Kurniawati 4 4 4 5 4 21
8 Muchtar 4 3 3 3 4 17
9 Muayanah 4 5 5 5 5 24
36 36 37 38 40 187
45 45 45 45 45 225
4 4 4,11111 4,22222 4,44444 20,77777778
80 80 82,2222 84,4444 88,8889 83,11111111
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 3 4 3 3 3 16
2 Abdul Latif 3 4 3 3 4 17
3 Bambang. S.P 3 4 4 4 3 18
4 Cahya. W 3 4 4 3 5 19
5 Guntur.P 4 5 5 4 4 22
6 Khafidatu 4 4 3 4 5 20
7 Kurniawati 3 3 4 3 4 17
8 Muchtar 3 3 3 3 4 16
9 Muayanah 5 4 4 5 4 22
31 35 33 32 36 167
45 45 45 45 45 225
3,44444 3,88889 3,66667 3,55556 4 18,55555556
68,8889 77,7778 73,3333 71,1111 80 74,22222222
1 2 4 5 6
1 Ahmad Anas 18 18 17 19 16 88 70,4 C
2 Abdul Latif 18 17 16 18 17 86 68,8 C
3 Bambang. S.P 21 22 21 23 18 105 84 B
4 Cahya. W 20 20 20 21 19 100 80 B
5 Guntur.P 21 21 21 23 22 108 86,4 A
6 Khafidatu 21 22 19 21 20 103 82,4 B
7 Kurniawati 18 20 19 21 17 95 76 B
8 Muchtar 17 18 17 17 16 85 68 C
9 Muayanah 24 22 22 24 22 114 91,2 A
178 180 172 187 167 884 707,2
225 225 225 225 225 1125
19,7778 20 19,1111 20,7778 18,5556 98,22222222
79,1111 80 76,4444 83,1111 74,2222 78,57777778
Nilai Huruf
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase
Nilai
Prosentase
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL
No Nama
Pertemuan keJumlah
Skor rata-rata
Prosentase
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-6
No Nama
Pertemuan : 1 (Pertama)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Menjelaskan konsep asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted Lowry dan
Lewis.
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan konsep asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted
Lowry dan Lewis.
V. Analisis Materi Pelajaran
Teori-teori asam dan basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Information
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
teori-teori asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang teoriteori asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
teori-teori asam dan basa.
- Apersepsi
Pernahkah kalian mengetahui teori-teori asam
dan basa dalam kehidupan sehari-hari?
- Prasyarat
Apa yang dimaksud dengan asam dan basa
menurut Arrhenius, Bronsted Lowry dan
Lewis ?
10
menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tentang teoriteori asam dan basa
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk mendiskusikan
materi asam basa tiap kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam dan basa,
kelompok 2 tentang identifikasi asam dan basa,
kelompok 3 tentang kekuatan asam dan basa ,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
65
menit
- Kelompok satu memaparkan teori-teori asam
basa..
- Kelompok yang lain bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai begitu seterunya.
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi
3 Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
Penugasan terstruktur
Menjelaskan teori-teori asam dan basa
menurut Arrhenius, Bronsted Lowry dan
Lewis
KMTT:
Tidak ada KMTT
15
menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kongnitif : Tes formatif 1
Afektif
: Lembar Observasi
IX. Sumber Belajar
Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing
Vani Sugiyono dkk,
Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Sura
bya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI
,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 2 (Kedua)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Mengidentifikasi larutan asam dan basa dengan indikator
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengidentifikasi larutan asam dan basa dengan indikator.
V. Analisis Materi Pelajaran
Identifikasi Asam dan Basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran: Praktikum
Diluar kelas (Laboratorium) percobaan larutan asam dan basa
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya praktikum mengidentifikasi
larutan asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
larutan asam dan basa.
- Apersepsi
Apa tujuan praktikum asam dan basa?
Apa saja alat dan bahan kegiatan praktikum?
Apakah semua sudah disiapkan?
Bagaimana cara kerja praktikum?
Data apa saja yang akan didapatkan dari
kegiatan praktikum?
- Prasyarat
Siswa sudah mempersiapkan kegiatan
praktikum (preparasi)
Siswa sudah mempersiapkan sampel yang
akan diteliti
10
menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru memerintahkan setiap kelompok
melakukan kegiatan praktikum berdasarkan
kelompok yang dibagi minggu sebelumnya.
Elaborasi
- Siswa melakukan kegiatan praktikum dengan
65
menit
baik dan benar.
Konfirmasi
- Guru memberi penjelasan jika ada kesalahan
prosedur.
3 Kegiatan akhir
- Siswa membuat laporan sementara
KMTT
-Tidak ada KMTT
15
menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Psikomotorik
ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
No Aspek Penilaian Skor Kriteria Penskoran
1 Menyiapkan alat dan bahan 1 Tidak menyiapkan alat dan bahan
2 Melihat saja tetapi tidak dapat menyiapkan
3 Menyiapkan alat dan bahan dengan bantuan
guru
4 Menyiapkan alat dan bahan sendiri, tanpa
bantuan siapapun
5 Menyiapkan alat dan bahan bersama teman
satu kelompok.
2 Melakukan percobaan 1 Tidak melakukan percobaan
2 Melihat saja tetapi tidak dapat melakukan
percobaan.
3 Melakukan percobaan dengan bantuan guru
100
Keterangan :
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
Rata-rata skor 54 %
= kurang sekali
55-59 %
= kurang
60-75 %
= cukup
76-85 %
= baik
86- 100 % = sangat baik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
(PRAKTIKUM)
Kelompok Nama Siswa Aspek yang dinilai Rata-rata Kriteria
1 2 3 4 5
I
II
III
IV
V
Semarang, Januari 2011
Observer
IX. Sumber Belajar :
Vani Sugiyono dkk,
Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Surab
ya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI
,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 3 (Ketiga)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Mengenali larutan asam dan basa
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenali larutan asam dan basa
V. Analisis Materi Pelajaran
Identifikasi asam dan basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Information
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
identifikasi asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang
identifikasi asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
identifikasi asam dan basa.
- Apersepsi
100
Keterangan :
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
Rata-rata skor 54 %
= kurang sekali (TL)
55-59 %
= kurang (D)
60-75 %
= cukup (C)
76-85 %
= baik (B)
86- 100 % = sangat baik (A)
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIIDIK MATERI POKOK ASAM
BASA
Kelompok Nama Siswa Aspek yang dinilai Rata-rata Kriteria
1 2 3 4 5
I
II
III
IV
V
Semarang, Januari 2011
Observer
IX. Sumber Belajar
Vani Sugiyono dkk, Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Suraby
a:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI
,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 6 (Keenam)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Menentukan reaksi asam dan basa
Menghitung stoikiometri larutan melalui titrasi asam basa
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan reaksi asam dan basa.
Siswa dapat menghitung stoikiometri larutan melalui titrasi asam dan basa.
V. Analisis Materi Pelajaran
Reaksi asam dan basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Informasi
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
reaksi asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang reaksi
asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
reaksi asam dan basa.
- Apersepsi
Pernahkah kalian mengetahui reaksi asam dan
basa ?
- Prasyarat
Apa konsep reaksi asam dan basa.
10
menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tetang reaksi
asam dan basa.
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk mendiskusikan
materi asam basa tiap kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam dan basa,
kelompok 2 tentang identifikasi asam dan basa,
kelompok 3 tentang kekuatan asam dan basa ,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
(Elaborasi)
- Kelompok kelima mempresentasikan reaksi asam
65
menit
dan basa.
- Kelompok yang lain bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai begitu selanjutnya.
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusinya
3 Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
Penugasan terstruktur
Menjelaskan konsep reaksi asam dan basa.
KMTT:
- Tidak ada KMTT
15
menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kongnitif :
Tes Formatif 5
Post - test
Afektif : Lembar Observasi
ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODUL KIMIA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
NAMA :
KELAS / NO. ABSEN :
Petunjuk pengisian
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya
2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar saudara
3. Baca dengan seksama petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sebelum an
da
mengisi
4. pilih satu kreteria yang sesuai dengan kenyataan yang anda lihat dengan cara
memberi
() cek pada salah satu kreteria sekor
5. tanyakanlah jika ada kesulitan
Keterangan :
STS : sangat tidak setuju
TS : tidak setuju
N : netral
S : setuju
ST : sangat tidak setuju
No Pertanyaan STS TS N S ST
1.
Saya sangat menyukai modul kimia berbasis
inkuiri terbimbing yang diterapkan
menyenangkan.
2.
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang
kekuatan asam basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator
pembelajaran kekuatan asam dan basa.
- Apersepsi
Pernakah kalian mengetahui kekuatan
asam dan basa?
- Prasyarat
Apakah yang dimaksud dengan
kekuatan asam dan basa ?
10 menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tetang
kekuatan asam dan basa.
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk
mendiskusikan materi asam basa tiap
kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam basa,
kelompok 2 identifikasi asam dan basa,
kelompok 3, tentang kekuatan asam basa,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
65 menit
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
(Elaborasi)
- Kelompok tiga mempresentasikan kekuatan
asam basa.
- Kelompok yang lain bertugas untuk
bertanya, mencatat dan menilai begitu
seterusnya.
(Konfirmasi)
- Siswa menyimpulkan hasil diskusinya
Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
Penugasan terstruktur
Menghitung kekuatan asam basa..
KMTT:
Tidak ada KMTT
15 menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kongnitif : Tes Formatif 3
Afektif
: Lembar Observasi
IX. Sumber Belajar
Vani Sugiyono dkk, Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Surabya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
Inkuiri
Terbimbing
Vani Sugiyono
dkk, Jurus
Sakti
Menaklukkan
Kimia SMA
1,2,dan 3
Das Salirawati
dkk, Belajar
Kimia secara
Menarik untuk
SMA/MA
kelas XI,
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
kelompok 5
tentang reaksi
asam dan basa
Kelompok satu
mempresentasikan
teori-teori asam dan
basa
Kelompok yang lain
bertugas untuk
bertanya, mencatat dan
menilai secara
bergantian..
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi.
Identifikasi asam
dan basa
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
tentang identifikasi
asam dan basa
Elaborasi
Siswa dibagi 5
Mengidentifikasi
larutan asam dan
larutan basa dengan
indikator.
Mengenali larutan
-Tes
Formatif 2
-Lembar
Observasi
Afektif
Penilaian
-Lembar
Observasi
Psikomotor
2 x 45
Michael Purba,
Kimia untuk
SMA kelas XI,
Jakarta:
Erlangga
Forum Tentor,
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
kelompok untuk
mendiskusikan
materi asam basa
tiap kelompok
diberi sub bab
kelompok 1
tentang teori-teori
asam dan basa,
kelompok 2
tentang identifikasi
asam basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
kelompok 5
tentang reaksi
asam dan basa
Kelompok dua
mempresentasikan
identifikasi asam dan
basa
Kelompok yang lain
bertugas untuk
bertanya, mencatat dan
asam dan basa ik. Rumus
Hafalan Luar
Kepala Kimia
SMA,
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
menilai secara
Indikator
Penilaian
Indikator
Penilaian
bergantian..
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru
memerintahkan
setiap kelompok
melakukan
kegiatan praktikum
berdasarkan
kelompok yang
dibagi minggu
sebelumnya.
Elaborasi
- Siswa melakukan
kegiatan praktikum
dengan baik dan
benar.
Konfirmasi
Guru memberi penjelasan
jika ada kesalahan
prosedur.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
Kekuatan Asam dan
Basa
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
gambaran tetang
kekuatan asam dan
basa.
Elaborasi
Siswa dibagi 5
kelompok untuk
mendiskusikan
materi asam basa
tiap kelompok
diberi sub bab
yang berbeda
kelompok 1
tentang teori-teori
asam dan basa,
kelompok 2
tentang identifikasi
asam dan basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
Penilaian
kelompok 5
tentang reaksi
Menghitung
kekuatan asam dan
basa
Tes
Formatif 3
Lembar
Observasi
Afektif
2 x 45
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
asam dan basa
Kelompok tiga
mempresentasikan
kekuatan asam dan
basa.
Kelompok yang lain
bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai
begitu seterusnya.
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi
Derajat Keasaman
(pH)
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
gambaran tetang derajat
keasaman (pH)
Elaborasi
Siswa dibagi 5
kelompok untuk
mendiskusikan
materi asam basa
tiap kelompok
diberi sub bab
yang berbeda
kelompok 1
tentang teori-teori
Menghitung
derajat keasaman
pH larutan asam
dan basa.
Tes
Formatif 4
Lembar
Observasi
Afektif
2 x 45
Kompetensi
Penilaian
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
asam dan basa,
kelompok 2
identifikasi asam
dan basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
kelompok 5
tentang reaksi
asam dan basa
Kelompok empat
mempresentasikan
derajat keasaman (pH).
Kelompok yang lain
bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai
begitu seterusnya
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi
Reaksi asam dan
basa
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
gambaran tentang
Menjelaskan
konsep reaksi asam
dan basa
Tes
Formatif 5
-Lembar
Observasi
Afektif.
2x 45
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
reaksi asam dan basa.
Elaborasi
Siswa dibagi 5
kelompok untuk
mendiskusikan materi
asam basa tiap
Penilaian
Penilaian
Penilaian
+ H
3
O
+
HCO
3
+ H
2
O H
2
CO3 + OH
H
2
O yang bersifat basa terdapat pada reaksi
a. 1
d. 1 dan 2
b. 2 e. 1 dan 3
c. 3
7. Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk dalam senyawa-senyawa asam dan
basa,
kecuali
a. MSG d. air aki
b. Cuka e. rujak mangga
c. baking soda
8. Pada pelarutan NH
3
terjadi reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
NH
3
(aq) + H
2
O (l) NH
4
+
( aq) + OH
(aq)
Berikut yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah
a. NH
3
dan H
2
O d. NH
2
dan NH
3
b. NH
4
+
dan OH
e. H
2
O dan OH
c. NH
3
dan OH
-5
5 HE 9,6 x 10
-7
Diantara asam-asam berikut yang bersifat paling lemah adalah
a. HA d. HD
b. HB e. HE
c. HC
21. Rasa asam cuka berasal dari asam yang dikandungnnya yaitu
a. Asam askorbat d. Asam sulfida
b. Asam klorida e. Asam sianida
c. Asam asetat
22. Contoh basa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. Asam cuka d. Asam sianida
b. Asam sitrat e. Asam format
c. Amonium
23. Larutan asam asetat 0,4 M dengan nilai K
a
= 10
-5
mempunyai derajat ionisasi ( )
sebes r.
. 0,1
d. 0,005
b. 0,01 e. 0,008
c. 0,04
24. As m konjug si d ri HSO
4
d l h
. H
2
SO
4
d. OH
b. SO
4
e. H
3
O
+
c. H
2
O
25. Jik kert s l kmus mer h dicelupk n ke d l m l rut n N OH, kert s itu k n b
erub h
w rn menj di
. Biru d. Cokel t
b. Kuning e. Hij u
c. Mer h
26. Ap bil kert s l kmus biru dicelupk n ke d l m l rut n H
2
SO
4
, m k kert s l kmus itu
k n berub h w rn menj di
. Kuning d. Biru
b. Mer h e. Or nge
c. Hij u
27. L rut n b s lem h LOH 0,1 M d l m ir terionis si 1% h rg K
b
l rut n tersebut
d l h
. 1. 10
-2
d. 1.10
-5
b. 1.10
-3
e. 1.10
-6
c. 1.10
-4
28. pH l rut n 500 ml C (OH)
2
0,0005 M
. 11 d. 4
b. 10 e. 3
c. 9
29. Dib w h ini indik tor y ng d p t digun k n untuk mengindentifik si l rut n
s m d l h
. L kmus biru d. Bromtimol biru
b. Metil jingg e. fenolft lein
c. Metil mer h
30. Perh tik n d t berikut:
L rut n Perub h n w rn
L kmus mer h L kmus biru
1 Mer h Biru
2. Biru Biru
3 Biru Biru
4 Mer h Mer h
5 Mer h Mer h
L rut n y ng meng ndung OH
d l h
. 1 d n 2 d. 2 d n 4
b. 1 d n 5 e 3 d n 4
c. 2 d n 3
31. Berikut ini h sil percob n d y h nt r listrik d ri beber p l rut n.
Z t L mpu Peng m t n l in
1 Ny l ter ng B ny k gelembung
2 Ny l redup B ny k gelembung
3 Ny l redup B ny k gelembung
4 Tid k ny l Sedikit gelembung
5 Tid k Ny l Tid k d gelembung
D ri d t di t s, l rut n y ng kemungkin n term suk s m ku t d l h
. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
32. Bes r pH l rut n 100 ml HCl 1 x 10
-9
M d l h
. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
33. Seb ny k 50 ml l rut n s m klorid 0,1 M dire ksik n deng n 20 ml l rut n n
trium
hidroksid 0,1 M, m k pH l rut n d l h
. 1,0 d. 2,8
b. 1,4
e. 7,0
c. 2,0
34. L rut n N OH 0,1 M mempuny i pH sebes r..
. 1 d. 12
b. 2 e. 13
c. 10
35. Jik konsetr si H
+
d l m l rut n 0,002 M, d n log 2 = 0,3, m k pH l rut n d l h..
. 3,3
d. 1,7
b. 2,7 e. 1,3
c. 2,3
36. Jik 20 ml s m fosf t H
3
PO
4
0,1 M dititr si deng n l rut n N OH 0,2 M hingg tep t
berub h menj di HPO
4
2, volume b s y ng diperluk n d l h
. 10 mL d. 30 mL
b. 20 mL e. 50 mL
c. 25 mL
37. Sebu h l rut n s m lem h y ng memiliki konst nt ke s m n 2.10
-3
d n mol rit s
sebes r 0,05 mol r, m k pOH d ri s m tersebut d l h.
. 8 d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
38. Seb ny k 8 gr m N OH dil rutk n d l m 20 liter ir, m k l rut n mempuny i p
H
(Mr N OH= 40)
. 2 d. 10
b. 4 e. 12
c. 6
39. As m ku t d n b s lem h dic mpur mengh silk n g r m. Ad sis s m sebes r
10
-2
mol r.m k pH d ri c mpur n tersebut d l h..
. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
40. Z t pencem r ud r y ng d p t menyeb bk n terj diny huj n s m d l h
. K rbon monoksid d. Hidrok rbon
b. K rbon dioksid e. Debu
c. Oksid beler ng
41. Ked l m l rut n s m lem h HA 0,1 M dicelupk n kert s indik tor univers l. T
erny t ,
w rn ny s m deng n indic tor univers l y ng dicelupk n d l m l rut n H
2
SO
4
0,01 M.
Tet p n ionis si s m lem h tersebut d l h
. 1 . 10
-3
d. 4 . 10
-2
b. 2 . 10
-3
e. 4 . 10
-1
c. 3 . 10
-3
42. Dib w h ini y ng merup k n titr si s m d n b s d l h
. Titr si y ng did s rk n p d konsentr si l rut n.
b. Titr si y ng did s rk n p d l rut n.
c. Titr si y ng did s rk n p d re ksi ionis si
d. Titr si y ng did s rk n p d re ksi s m d n b s
e. Titr si y ng did s rk n p d perub h n w rn l rut n s m d n b s .
43. Re ksi y ng berk it n deng n deng n ion H
+
d n ion OH
d l h
. Re ksi substitusi d. Re ksi pendes k n log m
b. Re ksi met tesis e. Re ksi perengkeh n
c. Re ksi penetr l n
44. Indik tor y ng sering digun k n d l m titr si s m ku t d n b s ku t, k ren
lebih
t j m w rn ny d l h
. Metil mer h d. L kmus mer h
b. Bromtimol biru e. Metil jingg
c. Fenolft lein
45. Menurut Bronsted Lowry, b s d l h
. Z t y ng k n mendonork n proton (dinot sik n deng n H
+
) p d b s
b. Z t y ng k n menerim t u kseptor proton (H
+
) d ri s m
c. Z t y ng bersif t netr l
d. Z t y ng k n mendonork n proton (dinot sik n deng n OH
) p d b s
e. Z t y ng k n menerim t u kseptor proton (OH
) d ri s m
46. pH su tu l rut n b s lem h MOH 0,1M d l h 10. Tet p n b s MOH d l h
. 10
-9
M d. 10
-3
M
b. 10
-7
M e. 10
-2
M
c. 10
-4
M
47. Sebu h l rut n s m sempurn y ng memiliki konsentr si 10
-2
mol r. M k pOH d ri
l rut n tersebut d l h
. 8
d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
48. Indik tor y ng d p t mengukur pH d ri 0 - 14 d l h
. L kmus mer h d. Bromtimol biru
b. L kmus biru e. pH Univers l
c. Fenolft lein
49. Der j t ionis si l rut n HCOOH 0,02 M d l h..(K
= 1,8.10
-5
)
. 0,01 d. 0,04
b. 0,02 e. 0,05
c. 0,03
50. S t terj di perub h n w rn indik tor p d titr si disebut
. Titik ekuiv len d. Titik s m
b. Titik b s e. Titik w l titr si
c. Titik khir titr si
Rumus:
Kriteri :
Butir so l v lid jik r
XY
> r
t bel
Perhitung n V lidit s Test
Berikut perhitung n v lidit s butir untuk no 24, untuk butir so l y ng l in dihi
tung deng n c r
y ng s m .
No Kode X Y X
2
Y
2
XY
39
2 UC-12 1 38 1 1444 38
1 UC-15 1 39 1 1521
37
4 UC-06 1 37 1 1369 37
3 UC-03 1 37 1 1369
37
6 UC-16 0 36 0 1296 0
5 UC-05 1 37 1 1369
35
8 UC-23 1 34 1 1156 34
7 UC-07 1 35 1 1225
34
10 UC-10 1 34 1 1156 34
9 UC-11 1 34 1 1156
34
12 UC-21 1 33 1 1089 33
11 UC-13 1 34 1 1156
33
14 UC-14 0 32 0 1024 0
13 UC-01 1 33 1 1089
2 2 2 2
XY
Y Y N X X N
Y X - XY N
r
38
38
2
38
2
=
P d
= 5%
t bel
= 0.325
K ren r
XY
> r
t bel
, m k so l
14 UC-14
32
16 UC-20
15 UC-09
31
18 UC-18
17 UC-17
0
20 UC-38
19 UC-19
28
22 UC-04
21 UC-21
0
24 UC-24
23 UC-22
25
26 UC-33
25 UC-25
25
28 UC-02
27 UC-37
0
30 UC-30
29 UC-29
0
32 UC-32
31 UC-36
0
34 UC-34
33 UC-35
19
36 UC-27
35 UC-26
0
38 UC-28
37 UC-29
0,504
771
r
xy
=
771 25 1085
no 24 v lid
0 32 0
1024
0
32
1
1
32
32
1
1
1024
1024
1
1
30
31
1
1
900
961
30
1
0
28
30
1
0
784
900
28
1
1
27
28
1
1
729
784
27
1
0
26
26
1
0
676
676
26
1
1
25
25
1
1
625
625
25
0
1
24
25
0
1
576
625
0
0
23
24
0
0
529
576
0
0
21
22
0
0
441
484
0
0
19
19
0
0
361
361
0
1
19
19
0
1
361
361
1
0
18
19
1
0
324
361
18
25 25 32487 1085
S 25 1085 25 32487
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
N m
: R in
Temp t / T ngg l L
Al m t As l
:
Al m t Sek r ng
h
hir : Brebes, 4 April 1989
R ndus ri RT 02 RW 03 Los ri Brebes
: Perum BPI Blok I 14 A Ng liy n Sem r ng
Jenj ng Pendidik n :
1. SD Negeri 01 R ndus ri
2. SMP Isl m Los ri Brebes
3. MAN 1 Pek long n
4. IAIN W lisongo Sem r ng
Sem r ng, Juli 2011
Penulis,
R in h
073711007