Anda di halaman 1dari 189

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI

TERBIMBING MELALUI MODEL DESAIN SISTEM


PEMBELAJARAN
Implementation, and Evaluation
BASA SISWA KELAS XI. IPA
Diajukan Untu
guna Me

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO


PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING MELALUI MODEL DESAIN SISTEM
PEMBELAJARAN ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation) MATERI POKOK ASAM DAN
BASA SISWA KELAS XI. IPA SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat
mperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah
Jurusan Tadris Kimia

Disusun Oleh:
RAINAH
NIM: 073711007
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING MELALUI MODEL DESAIN SISTEM
n, Development,
) MATERI POKOK ASAM DAN
HIDAYAH KENDAL
dalam Ilmu Tarbiyah
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

MOTTO

. Katakanlah Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan


orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.
(Q.S.: Az-Zumar: 9)
1

1
Abdullah Sukarno, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung, Diponegoro, 2005), hlm
.
367.
PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan kepada: Karya kecil ini kupersembahkan kepada: Ka
rya kecil ini kupersembahkan kepada: Karya kecil ini kupersembahkan kepada:
1 11 1. .. . Ayahanda ( Ayahanda ( Ayahanda ( Ayahanda (Tarman Tarman Tarma
n Tarman) dan Ibunda ( ) dan Ibunda ( ) dan Ibunda ( ) dan Ibunda (K
arwiti Karwiti Karwiti Karwiti) dengan ) dengan ) dengan ) dengan benang
kasih dan doa benang kasih dan doa benang kasih dan doa benang kasih
dan doa
yang tak terhenti yang tak terhenti yang tak terhenti yang tak terhenti sehingga
anakmu ini bisa menyelesaikan kuliah ini. sehingga anakmu ini bisa menyelesaik
an kuliah ini. sehingga anakmu ini bisa menyelesaikan kuliah ini. sehingga ana
kmu ini bisa menyelesaikan kuliah ini.
2 22 2. .. . Bapak Amin Syukur dan Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan

Bapak Amin Syukur dan Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan Bapak Amin
Syukur dan Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan Bapak Amin Syukur dan
Ibu Fatimah Usman yang selalu menasehati dan
membimbing saya menjadi lebih sabar. membimbing saya menjadi lebih sabar. membim
bing saya menjadi lebih sabar. membimbing saya menjadi lebih sabar.
3 33 3. .. . Bapak M.Zahri Bapak M.Zahri Bapak M.Zahri Bapak M.Zahri J JJ Jo
han dan Ibu Ratih ohan dan Ibu Ratih ohan dan Ibu Ratih ohan dan Ibu Ratih R
RR Rizki izki izki izki N NN Nirwana yang telah irwana yang telah irwana ya
ng telah irwana yang telah membantu, membantu, membantu, membantu,
membimbing, dan memotivasi saya sehingga saya bisa sukses membimbing, dan memoti
vasi saya sehingga saya bisa sukses membimbing, dan memotivasi saya sehingga say
a bisa sukses membimbing, dan memotivasi saya sehingga saya bisa sukses
4 44 4. .. . Kakakku dengan segala cinta dan untaian doa panjangnya Kakak
ku dengan segala cinta dan untaian doa panjangnya Kakakku dengan segala
cinta dan untaian doa panjangnya Kakakku dengan segala cinta dan untaia
n doa panjangnya, yang tak , yang tak , yang tak , yang tak
pernah mengenal putus asa dan banyak mengajarkan makna cintaNya. pernah mengenal
putus asa dan banyak mengajarkan makna cintaNya. pernah mengenal putus asa dan
banyak mengajarkan makna cintaNya. pernah mengenal putus asa dan banyak mengajar
kan makna cintaNya.
5 55 5. .. . Adiku tercinta Nur najmi laela yang telah memberi semang Adiku te
rcinta Nur najmi laela yang telah memberi semang Adiku tercinta Nur najmi lael
a yang telah memberi semang Adiku tercinta Nur najmi laela yang telah memberi s
emangat. at. at. at.
6 66 6. .. . Mb.Muya dan mb.asiq yang telah membuat hari Mb.Muya dan mb
.asiq yang telah membuat hari Mb.Muya dan mb.asiq yang telah membuat h
ari Mb.Muya dan mb.asiq yang telah membuat hari- -- -hari saya menjadi
lebih hari saya menjadi lebih hari saya menjadi lebih hari saya menja
di lebih
bahagia. bahagia. bahagia. bahagia.
7 77 7. .. . Mz Arif fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya
yang Mz Arif fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya yang
Mz Arif fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya yang Mz Arif
fadholi yang telah memberi motivasi, semangat dan doanya yang
mampu mengubah masalah menjadi anugerah mampu mengubah masalah menjadi anugerah
mampu mengubah masalah menjadi anugerah mampu mengubah masalah menjadi anugerah
8 88 8. .. . Sahabat Sahabat Sahabat Sahabat- -- -sahabatku di TK sahabatku
di TK sahabatku di TK sahabatku di TK- -- -07 07 07 07
(Ziyad,Kirom, Um
i, Emy, Lulu, Dewi, (Ziyad,Kirom, Umi, Emy, Lulu, Dewi, (Ziyad,Kirom, Um
i, Emy, Lulu, Dewi, (Ziyad,Kirom, Umi, Emy, Lulu, Dewi,
Kholis & Zuli) Kholis & Zuli) Kholis & Zuli) Kholis & Zuli). Doa dan s
emangat kalian, menjadi motivasi bagiku untuk . Doa dan semangat kalian
, menjadi motivasi bagiku untuk . Doa dan semangat kalian, menjadi mot
ivasi bagiku untuk . Doa dan semangat kalian, menjadi motivasi bagiku
untuk
selalu menjadi yang terbaik. selalu menjadi yang terbaik. selalu menjadi yang te
rbaik. selalu menjadi yang terbaik.
9. Kerabat PPL di SMA N 7 Semarang dan KKN di Desa Kerabat PPL di SMA N 7 Sema
rang dan KKN di Desa Kerabat PPL di SMA N 7 Semarang dan KKN di Desa Kerabat P
PL di SMA N 7 Semarang dan KKN di Desa
Sumberahayu, yang selalu menjadi inspirasi. Sumberahayu, yang selalu menjadi ins
pirasi. Sumberahayu, yang selalu menjadi inspirasi. Sumberahayu, yang selalu men
jadi inspirasi.
10 10 10 10. .. . Para pecinta Ilmu. Para pecinta Ilmu. Para pecinta Ilmu. Para
pecinta Ilmu.
ABSTRAK
Rainah, 073711007, 2011, "Pengembangan Modul Kimia Berbasis Inkuiri
Terbimbing melalui Model Desain Sistem Pembelajaran ADDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation, and Evaluation)
Pada Materi Pokok

Asam Basa Siswa Kelas XI. IPA di SMA NU 01 Al - Hidayah Kendal Tahun
Ajaran 2010/2011".
Modul merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting
dalam proses pembelajaran. Di SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal, dalam
pembelajaran kimia, guru belum memiliki modul untuk melengkapi pembelajaran
kimia, khususya kelas XI.IPA. Hal ini diduga sebagai salah satu faktor penyebab
masih berlakunya model pembelajaran ceramah dan mencatat bahan sekaligus
menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya efisiensi dan efektivitas
mata
pelajaran kimia kelas XI.IPA. Kurang efektifnya pembelajaran bermuara pa
da
kurang optimalnya pencapaian sasaran belajar mata pelajaran kimia. Berka
itan
dengan permasalahan tersebut, sangat dipandang perlu melakukan Pengembangan
Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing, khususnya kelas XI.IPA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul kimia berbasis
sinkuiri terbimbing
dan untuk mengetahui efektivitas modul kimia berba
sis
inkuiri terbimbing. Penelitian ini dilakukan menggunakan model desain si
stem
pembelajran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and
Evaluation), meliputi Tahap
Analysis merupakan menganalisis kebutuhan s
iswa
terhadap materi pembelajaran, Tahap Design merupakan membuat rancangan
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing, Tahap Development merupakan uji coba
produk kelas kecil, Implementation merupakan uji coba kelas besar, and
Evaluation merupakan untuk memberikan nilai terhadap modul tersebut dan
evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas.
Produk dalam penelitian ini adalah Modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing yang tervalidasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil ran
ah
kognitif rata-rata nilai postest kelas kecil adalah 65,78 sedangkan rat
a-rata nilai
postest kelas besar adalah 73,31, hasil ranah psikomotorik kelas kecil
sebesar
82,89%, kelas besar sebesar 81,92%, hasil ranah afektif kelas kecil se
besar
78,31%, kelas besar sebesar 78,58%, hasil tanggapan siswa terhadap modul kimia
berbasis inkuiri terbimbing pada kelas kecil sebesar 76,04% , kelas besar sebes
ar
75,33% dan angket keterbacaan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
pada
kelas kecil sebesar 80,00%, kelas besar sebesar 83,80%. Skor total efe
ktivitas
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
pada kelas kecil sebesar 11
dengan
kategori efektif, sedangkan pada kelas besar skor totalnya adalah 11 d
engan
kategori efektif. Berdasarkan hasil keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa
Pengembangan Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing melalui Model Desain
Sistem Pembelajaran
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation
,
and Evaluation) pada Materi Pokok Asam dan basa Kelas XI IPA di SMA NU 01
Al - Hidayah Kendal pada kelas kecil maupun kelas besar adalah efektif.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Rabb
al-Izzati, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada s

emua
hamba-Nya.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw,
Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam.
Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang
membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesa
rbesarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Drs.Sujai, M.Ag.
2. Dosen pembimbing, Atik Rahmawati, M. Si, dan Syamsul Maarif, M. Ag,
yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan
skripsi.
3. Kepala Sekolah SMA NU 01 AL-Hidayah Kendal , Dra. Hj. Mujayanah,
M.Pd., yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan
penelitian di SMA NU 01 AL-Hidayah Kendal.
4. Guru pengampu bidang studi Kimia SMA NU 01 AL-Hidayah Kendal, Adhi
Kurniawan,S.Pd, yang memberikan banyak arahan dan informasi selama
proses penelitian.
5. Bapak Suwahono, M.Pd. dan Ibu Ratih Rizki Nirwana, M.Si. atas sega
la
arahan dan motivasi.
6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan
kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah.
7. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai
perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan TPM yang telah
memberikan layanan yang baik bagi penulis.
8. Bapak, Ibu serta saudara-saudara penulis yang tidak henti-hentinya
memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan
mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita,
9. Teman-teman penulis yang ikut memberikan motivasi selama menempuh
studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan
balasan yang lebih dari yang mereka berikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karen
a itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurna
an
skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis
dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca
pada umumnya. Amin.
Semarang, 22 Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................
.................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................
.......................... ii
PENGESAHAN ....................................................................

...................................... iii
NOTA PEMBIMBING ................................................................
................................ iv
MOTTO ..........................................................................
............................................. vi
PERSEMBAHAN ....................................................................
.................................... vii
ABSTRAK .......................................................................
........................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................
................................ ix
DAFTAR ISI .....................................................................
........................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................
.....................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................
................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................
................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
.............................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................
.................................. 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................
............................... 5
D. Perumusan Masalah ..........................................................
............................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................
.......................... 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ............................................................
..................................... 8
1. Modul .....................................................................
................................... 8
a. Definisi Modul................. ............................................
....................... 8
b. Karakteristik Modul ........................................................
.................... 10
c. Tujuan Pembuatan Modul .....................................................
.............. 13
d. Komponen-komponen Modul ....................................................
......... 13
2. Inkuiri Terbimbing....................... ..................................
............................ 15
3. Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing ....................................
............ 17
4. Model Desain Sistem Pembelajaran ...........................................
................ 18
5. ADDIE (Analysis, Desain, Development,Implementation, and
Evaluation) ....................................................................
............................. 19
a. Analisis (Analysis) .......................................................
................................ 20
b. Desain (Design) ............................................................
....................... 20
c. Pengembangan (Development) .................................................
.......... 21

d. Implementasi (Implementation) ..............................................


............ 21
e. Evaluasi (Evaluation)................................................. .....
.................... 22
6. Materi Pokok Asam Basa .....................................................
................................ 22
a. Teori Asam dan Basa....................... .................................
............................ 23
b. Identifikasi Asam dan Basa .................................................
................ 25
c. Kekuatan Asam dan Basa .....................................................
............... 28
d. Derajat Keasaman (pH) ......................................................
................. 31
e. Reaksi Asam dan Basa................................................. ......
................. 32
B. Hasil Belajar .............................................................
....................................... 36
C. Kajian Penelitian yang Relevan .............................................
.......................... 40
D. Pengajuan Hipotesis.........................................................
........ ........................ 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ..........................................................
.............................................. 44
B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................
. ........................ 44
C. Variabel Penelitian ........................................................
................................... 44
D. Metode Penelitian...........................................................
.................................. 45
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................
........... 49
F. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................
........................... 48
G. Tehnik Analisis Data ......................................................
................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................
............................. 69
B. Kondisi Sebelum Penelitian .................................................
.................... 69
C. Perancangan Modul ..........................................................
....................... 70
D. Implementasi ..............................................................
............................. 72
E. Implementasi kelas kecil ...................................................
....................... 72
F. Implementasi kelas besar ...................................................
...................... 75
G. Hasil Penelitian ...........................................................
............................. 75
H. Analisis Data Awal (Data Pretest)................................ ..........
................. 75
I. Analisis Data Akhir (Data Posttest) ........................................
................. 78
J. Analisis Deskriptif Data Observasi ........................................
................. 81

K. Analisis Deskriptif Kefektifan Modul .......................................


.............. 82
L. Analisis Data Angket Modul Kimia Berbasis Inkuiri
M. Terbimbing..................................................................
. ............................ 83
N. Analisis Data Angket Keterbacaan Modul Kimia Berbasis
O. InkuiriTerbimbing......................................................... .
.......................... 85
P. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................
................... 86
Q. Keterbatasan Penelitian ....................................................
........................ 89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................
....................................... 91
B. Saran-saran ................................................................
............................... 92
C. Penutup ....................................................................
................................ 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan Sifat Semyawa Asam dan Basa, ..............................
....................... 25
Tabel 2.2. Larutan Indikator Asam dan Basa . ...................................
............................... 27
Tabel 2.3. Kelarutan Beberapa Senyawa Ion . ....................................
.............................. 35
Tabel 3.1. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal. .............................
.............................. 53
Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal ..........................
....................... 54
Tabel 3.3. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal ......................
....................... 56
Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Realibilitas Butir Soal ...........................
............................. 58
Tabel 3.5. Tingkat Penguasaan Analisis Nilai ...................................
............................... 65
Tabel 3.6. Tingkat Penguasaan Analisis Nilai ...................................
............................... 65
Tabel 3.7. Tingkat Penguasaan Analisis Nilai ...................................
............................... 66
Tabel 3.8. Tingkat Penguasaan Analisis Nilai ...................................
............................... 67
Tabel 3.9. Indikator Keberhasilan Penelitian ...................................
................................. 67
Tabel 4.1. Hasil Belajar siswa sebelum perlakuan (Pre-test) ...................
........................ 76
Tabel 4.2. Chi Kuadrat hasil Uji Normalitas (Pre-test) .........................
............................ 76
Tabel 4.3. Uji Homogenitas (Pre-test) .........................................
.................................... 77
Tabel 4.4. Ringkasan Analisis Uji t-test (Pre-test), 73. .......................
.............................. 78
Tabel 4.5. Hasil Belajar Siswa setelah Perlakuan (Post-test)....................
........................ 79

Tabel 4.6. Chi Kuadrat hasil Uji Normalitas (Post-test) ........................


........................... 79
Tabel 4.7. Uji Homogenitas (Post-test) .........................................
.................................... 80
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan t-test (Post-test) ................................
.................................. 81
Tabel 4.9 Rata-rata Presentase Observasi Aktivitas Siswa Ranah Afektif .........
.............. 81
Tabel 4.10 Rata-rata Presentase Observasi Aktivitas Siswa Ranah Psikomotorik ...
........ 82
Tabel 4.11. Ringkasan Analisa Keefektifan Modul Kimia Berbasis Inkuiri
Terbimbing Kelas Kecil .........................................................
........................................... 82
Tabel 4.12 Ringkasan Analisa Keefektifan Modul Kimia Berbasis Inkuiri
Terbimbing Kelas Besar .........................................................
........................................... 83
Tabel 4.13. Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Kelas Besar ....................
................. 84
Tabel 4.14 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Kelas Kecil .....................
.................. 84
Tabel 4.15Rekapitulasi Angket Keterbacaan Modul Kimia Berbasis Inkuiri
Terbimbing kelas kecil..........................................................
.. .......................................... 85
Tabel 4.16 Rekapitulasi Angket Keterbacaan Modul Kimia Berbasis Inkuiri
Terbimbing kelas kecil .........................................................
............................................. 86

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Dua Jenis Kertas Lakmus Biru dan Merah..............................
..................... 26
Gambar 2.2.Lakmus untuk membedakan Asam dan Basa ..............................
................. 26
Gambar 2.3.Kol Merah Sebagai Indikator Alami ..................................
.......................... 28
Gambar 2.4.Susunan Alat Titrasi Sederhana .....................................
.............................. 33
Gambar 3.1. Model ADDIE ........................................................

...................................... 46
Gamber 3.2Aktivitas Siswa ......................................................
......................................... 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
test)
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
test)
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba


2 Soal Uji Coba
3 Kunci Jawaban Uji Coba
4 Perhitungan Validitas Soal
5 Perhitungan Daya Pembeda Soal
6 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
7 Perhitungan Realibilitas Test
8 Analisis Uji Coba Soal
9 Silabus SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal
10 RPP SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal
11 Kisi-kisi Soal Pre-test
12 Soal Pre-test
13 Uji Normalitas Kelas Kecil (Pre-test)
14 Uji Normalitas Kelas Besar (Pre-test)
15 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kelas Kecil dan Kelas Besar (Pre16
17
18
19
20
21
22

Modul Kimia Berbasis inkuiri terbimbing


Kisi-kisi Soal Post-test
Soal Post-test
Kunci Jawaban Pre-test dan Post-test
Uji Normalitas Kelas Kecil (Post-test)
Uji Normalitas Kelas Besar (Post-test)
Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kelas Kecil dan Kelas Besar (Post-

23
24
25
26
27
28
29
45
46
47
48
49
50

Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kecil dan kelas Besar
Kriteria Penilaian Ranah Afektif Kelas Kecil
Hasil Rekapitulasi Ranah Afektif Kelas Kecil
Kriteria Penilaian Ranah Afektif Kelas Besar
Hasil Rekapitulasi Ranah Afektif Kelas Besar
Kriteria Penilaian Ranah Psikomotorik Hasil Rekapitulasi
Ranah Kognitif Kelas Kecil Dan Kelas Besar
Pengujian SPSS
Surat Izin Riset
Surat Keterangan Telah Melakukan Riset Dari Sekolah
Piagam-Piagam
Dokumentasi Penelitian
Daftar Riwayat Hidup

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa da
n
Negara.
1
Kegiatan belajar mengajar ini dimaksudkan sebagai sarana pendidikan
untuk mencerdaskan kehidupan putra-putri bangsa dalam menghadapi masa
depan. Dalam kegiatan belajar mengajar yang baik dibutuhkan kerjasama dari
kedua belah pihak supaya ada kesinambungan diantara keduanya dan hasilnya

bisa maksimal. Namun dalam dewasa ini, kegiatan belajar mengajar saat
ini
kurang efektif yakni belum ada kerjasama yang baik antara seorang guru
dengan muridnya. Ada guru yang hanya mengajarkan dengan pemahaman
sendiri tetapi murid-muridnya kurang bisa memahaminya begitu juga
sebaliknya, sehingga hasil dari pembelajaran seperti ini kurang maksimal.
Pembelajaran merupakan proses yang sengaja dirancang untuk
menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri individu. Dengan kata lain,
pembelajaran merupakan sesuatu hal yang bersifat eksternal dan sengaja
dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar internal dalam diri
individu.
2
Secara prinsip tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik
berhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan. Karena dalam setiap kelas terdapat peserta didik dengan
kemampuan yang berbeda-beda, maka perlu diadakan pengorganisasian
1
Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2
010),,
hlm.70.
2
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Dian Rakyat,
2009),,
hlm.10-11.
2
materi, sehingga semua peserta didik dapat mencapai dan menguasai materi
pelajaran sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam waktu yang telah
disediakan.
3
Pengembangan, dalam pengertian sangat umum, berarti pertumbuhan,
perubahan secara perlahan (evolusi), dan perubahan secara bertahap.
4
Tujuan
penelitian pengembangan adalah ingin menilai perubahan perubahan yang
terjadi dalam kurun waktu tertentu.
5
Pengembangan berbeda dengan penelitian
pendidikan karena tujuan penelitian pengembangan adalah menghasilkan
produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan kemudian revisi dan
seterusnya. Penelitian pendidikan tidak dimaksudkan untuk menghasilkan
produk, melainkan menemukan pengetahuan
baru melalui penelitian dasar
atau untuk menjawab permasalahan-permasalahan praktis dilapangan melalui
penelitian terapan (Borg & Gall,1983).
6
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama 8 jam/hari sangat
disayangkan jika hasilnya kurang maksimal. Proses pembelajaran yang
berlangsung secara maksimal diperlukan adanya strategi pembelajaran dan
perangkat (modul) yang memadai. Modul adalah suatu cara pengorganisasian
materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi
pengorganisasian materi pelajaran mengandung squencing yang mengacu pada
pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan synthesizing yang mengacu
pada upaya untuk menunjukkan kepada pembelajar keterkaitan antara fakta,
konsep, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi pembelajaran.
7
Teori Vygotsky mengatakan bahwa peserta didik belajar konsep paling
baik apabila konsep tersebut berada dalam daerah perkembangan terdekat atau

zone of proximal development peserta didik. Daerah perkembangan terdekat


3
Wayan Santyasa, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul,
dalam http:// maskursmkn.files.wordpress.com/2009/07/teori_modul.pdf , 2 februar
i 2011.
4
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (Jakarta:P
renada
Media Group, 2010), Cet. 1, hlm. 197.
5
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, hlm. 196.
6
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, hlm. 199.
7
Wayan Santyasa, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan
Modul,hlm. 9.s
3
adalah tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan seseoran
g
saat ini. Tingkat perkembangan seseorang saat ini adalah tingkat pengetahuan
awal atau pengetahuan prasyarat yang telah dikuasai, maka kemungkinan
sekali akan terjadi pembelajaran bermakna.
8
Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap
peserta didik dalam waktu terbatas menjadikan ilmu kimia merupakan materi
yang sulit bagi kebanyakan peserta didik, sehingga banyak peserta didik yang
gagal dalam belajar kimia. Pada umumnya peserta didik cenderung belajar
dengan hafalan dari pada secara aktif mencari untuk membangun pemahaman
mereka sendiri terhadap konsep kimia. Ada juga sebagian peserta didik y
ang
sangat paham pada konsep-konsep kimia, namun tidak mampu
mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari
9
. Untuk
menjadikan materi kimia lebih menarik maka guru harus bisa mengambil
kebijakan yaitu dengan perbaikan perangkat (modul) berbasis inkuiri
terbimbing melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE.
Fakta di lapangan banyak kendala diantaranya kurangnya partisipasi
guru dalam merancang dan menerapkan berbagai perangkat yang relevan,
yaitu kurangnya variasi dalam pengajaran serta perangkat yang digunakan
kurang memperjelas peserta didik tentang materi asam basa dan tidak
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kendala tersebut
menimbulkan motivasi yang rendah dalam diri peserta didik. Pembelajaran
yang tidak melibatkan peran peserta didik menjadi salah satu penyebab
menurunnya nilai akademik peserta didik di SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal.
Pada bahan kajian pelajaran kimia kelas XI semester 2 materi asam
dan basa banyak terdapat perhitungan-perhitungan yang memerlukan
penalaran logis. Siswa tentu akan merasa bosan jika pembelajarannya bersifat
monoton, sehingga siswa tidak termotivasi untuk aktif mencari informasi
sendiri. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak cuku
p
dengan menggunakan metode ceramah, tetapi harus juga dikembangkan
8
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Kontruktivistik
( Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 107.
9
Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia, hlm. 42.

4
perangkat pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih menemukan dan
memahami konsep-konsep sulit jika mereka saling mendiskusikan dengan
temannya.
Pada materi asam dan basa sepatutnya menggunakan perangkat
pembelajaran yang menekankan pada konsep, tidak hanya pada hafalan saja
sehingga menumbuhkan motivasi peserta didik di SMA NU 01 Al - Hidayah
Kendal. Namun, metode yang digunakan pada pembelajaran tersebut masih
menggunakan hafalan sehingga peserta didik menjadi bosan belajar kimia,
yang akan berdampak pada menurunnya nilai akademik peserta didik di SMA
NU 01 Al-Hidayah Kendal.
Mengingat besarnya pengaruh perangkat pembelajaran terhadap
perolehan konsep dan ketrampilan siswa dalam memahami ilmu kimia, maka
di perlukan suatu perangkat penyampaian materi yang memudahkan siswa
dalam memahami konsep-konsep kimia. Salah satu perangkat yang dirasakan
cocok untuk mempelajari kimia adalah dengan modul kimia berbasis inkuir
i
terbimbing melalui model ADDIE.
Dari uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING MELALUI MODEL DESAIN SISTEM
PEMBELAJARAN ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation dan Evaluation) PADA MATERI POKOK ASAM DAN
BASA KELAS XI SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Inovasi dalam pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing di
SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal menjadi sangat penting sebagai upaya
peningkatan kualitas pendidikan kimia.
5
2. Input peserta didik di SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal memiliki latar
belakang yang variatif sehingga memerlukan proses transformasi ilmu
yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini berada dalam ruang lingkup pengembangan modul kimia
SMA. Pengembangan modul kimia ini dibatasi dalam beberapa lingkup,
antara lain:
1. Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik SMA NU 01 Al-Hidayah
Kendal kelas XI IPA tahun ajaran 2010/2011, sebanyak 9 peserta didik
sebagai kelompok kecil dan 26 peserta didik sebagai kelompok besar.
2. Modul kimia yang dikembangkan adalah Berbasis Inkuiri Terbimbing.
3. Pembelajaran kimia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Materi
Pokok Asam dan Basa.
4. Efektivitas modul kimia diukur dari persentase beberapa aspek berikut
:
terselesaikannya materi pembelajaran, peserta didik yang mengalami
ketuntasan belajar ranah kongnitif, peserta didik yang aktif dilihat da
ri
ranah afektif dan psikomotorik dan peserta didik yang memberikan respon
positif (baik) pada Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing.
5. Hasil belajar ranah kongnitif diukur dari nilai pretest dan posttest
, serta
nilai tes formatif yang dikerjakan peserta didik dalam modul tersebut
dalam proses pembelajaran.
6. Hasil belajar ranah afektif diukur dengan menggunakan observasi terhadap
aspek-aspek yang telah ditentukan (terlampir) selama aktivitas
pembelajaran.
7. Hasil belajar ranah psikomotorik diukur dengan menggunakan observasi
terhadap aspek-aspek yang telah ditentukan (terlampir) selama aktivitas

praktikum.
6
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana skenario pengembangan modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE pada materi
pokok Asam dan Basa kelas XI SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal?
2. Seberapa besar keefektifan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE yang dikembangkan
terhadap hasil belajar?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
a. Untuk membuat modul kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui
model desain sistem pembelajaran ADDIE pada materi pokok asam
dan basa.
b. Untuk mengetahui efektivitas modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE pada materi pokok
asam dan basa terhadap hasil belajar
2. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran.
b. Bagi Peserta didik
1) Dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
kimia.
2) Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi
yang diajarkan
3) Dapat meningkatkan motivasi peserta didik dengan diterapkannya
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain
sistem pembelajaran ADDIE
7
c. Bagi Sekolah
1) Dapat memberikan perangkat pembelajaran dalam rangka
perbaikan mutu pembelajaran.
2) Dapat meningkatkan SDM baru demi kemajuan pendidikan
terutama dalam pembelajaran kimia.
d. Bagi Peneliti
1) Mengetahui perkembangan pembelajaran yang dilakukan guru
terutama pembelajaran kimia.
2) Dapat menambah pengalaman langsung dengan pengembangan
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain
sistem pembelajaran ADDIE.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Modul
a. Pengertian Modul
Ada beberapa pengertian Modul yang dikemukakan para pakar,
diantaranya sebagai berikut:
1) Dalam buku Teknologi Pengajaran yang dikutip oleh Nana
Sudjana, dkk, Menurut BP3K Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, modul didefinisikan sebagai satu unit program
belajar-mengajar terkecil yang secara rinci menggariskan:
a) Tujuan instruksional yang akan dicapai
b) Topik yang akan dijadikan dasar proses belajar-mengajar
c) Pokok-pokok materi yang dipelajari
d) Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang

lebih luas
e) Peranan guru dalam proses belajar-mengajar
f) Alat-alat dan sumber yang akan dipergunakan
g) Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati
murid secara berurutan
h) Lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa
i) Program evaluasi yang akan dilaksanakan
1
2) Dalam makalah Metode Penelitian Pengembangan dan Teori
Pengembangan Modul yang ditulis oleh Wayan Santyasa Modul
adalah suatu cara perorganisasian materi pelajaran yang
memperhatikan fungsi pendidikan.
2
1
Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004),
Cet.
4,hlm.132-133.
2
Wayan Santyasa, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul,
hlm .9.
9
a) Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen
dasar bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya.
3
b) Dalam buku Metodologi Pembelajaran Agama Islam, yang dikutip
oleh Basyiruddin, Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang
lengkap yang berdiri sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan belajar
yang disusun untuk membantu para siswa dalam mencapai
sejumlah tujuan belajar yang telah dirumuskan secara spesifik dan
operasional.
4
c) Dalam buku Kontruksi Pengembangan Pembelajaran,yang dikutip
oleh Sofwan Amri, Modul adalah suatu satuan bahasan tertentu
yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk
digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman
penggunaannya untuk para guru.
5
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Modul adalah
alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi yang bertujuan agar
peserta didik dapat belajar mandiri atau dengan bimbingan guru dalam
kegiatan belajar mengajar dan cara untuk mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis, dan menarik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Strategi pengorganisasian materi pelajaran yang mengandung
squenching yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi
pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada upaya untuk
menunjukkan kepada pembelajar keterkaitan antara fakta, konsep,
prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi pembelajaran.
Untuk merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori
3
Daryanto, Media Visual untuk Pengajaran Teknik (Bandung: Tarsito, 1993), hlm.
4
Usman Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat P
ers,
2002), Cet.1, hlm. 63.
5

Sofwan Amri, et.al., Kontruksi Pengembangan Pembelajaran (Jakarta: Prestasi Pust


aka,
2010), Cet. 1, hlm.197-198.
10
kapabilitas yang dapat dipelajari oleh pembelajar, yaitu informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi kongnitif, sikap, dan
ketrampilan motorik. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran
terdiri dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu pembentukan konsep,
interpretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Strategi-strategi tersebut
memegang peranan sangat penting dalam desain pembelajaran.
Kegunaannya dapat membuat peserta didik lebih tertarik dalam belajar,
peserta didik otomatis belajar bertolak dari prerequisites, dan dapat
meningkatkan hasil belajar.
Secara prinsip tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik
berhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan. Karena dalam setiap kelas berkumpul peserta didik dengan
kemampuan yang berbeda-beda (kecerdasan, bakat, dan kecepatan
belajar) perlu diadakan pengorganisasian materi, sehingga semua
peserta didik dapat mencapai dan menguasai materi pelajaran sesuai
dengan yang telah ditetapkan dalam waktu yang telah disediakan.
6
Sistem belajar dengan fasilitas modul telah dikembangkan baik
di luar maupun di dalam negeri, yang dikenal dengan Sistem Belajar
Bermodul (SBB). SBB telah dikembangkan dalam berbagai bentuk
dengan berbagai nama pula, seperti Individualized Study Sistem, Selfpassed study course, dan Keller plan (Tjipto Utomo dan Kees
Ruijter,1990). Masing-masing bentuk tersebut menggunakan
perencanaan kegiatan pembelajaran yang berbeda, yang pada
pokoknya mempunyai tujuan yang sama.
7
b. Karakteristik Modul
Modul mempunyai beberapa karakteristik tertentu, misalnya
berbentuk unit pengajaran terkecil dan lengkap, berisi rangkaian
kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis, berisi tujuan belajar
6
Wayan Santyasa, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul
, hlm . 9
7
Wayan Santyasa, Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul
,, hlm 10
11
yang dirumuskan secara jelas dan khusus, memungkinkan siswa
belajar mandiri, dan merupakan realisasi perbedaan individual. Sebuah
modul bisa dikatakan baik dan menarik apabila terdapat karakteristik
sebagai berikut.
1) Self Instructional; yaitu melalui modul tersebut seseorang atau
peserta belajar mampu membelajarkan diri sendiri, tidak
tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self
instructional, maka dalam modul harus;
a) Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas.
b) Berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit
kecil spesifik sehingga memudahkan belajar secara tuntas.
c) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
pemaparan materi pembelajaran.
d) Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang
memungkinkan pengguna memberikan respon dan mengukur
tingkat penguasaannya.
e) Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan

suasana atau konteks tugas dan lingkungan penggunanya.


f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h) Terdapat instrumen penilaian/assessment, yang memungkinkan
penggunaan diklat melakukan self assessment.
i) Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya
mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi.
j) Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya
mengetahui tingkat penguasaan materi.
k) Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang
mendukung materi pembelajaran dimaksud.
2) Self Contained; yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam
satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan
12
kesempatan pembelajar mempelajari materi pembelajaran yang
tuntas, karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh.
Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu
unit kompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan
memperhatikan keluasan kompetensi yang harus dikuasai.
3) Stand Alone (berdiri sendiri); yaitu modul yang dikembangkan
tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan
bersama-sama dengan media pembelajaran lain. Dengan
menggunakan modul, pebelajar tidak tergantung dan harus
menggunakan media yang lain untuk mempelajari dan atau
mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika masih menggunakan
dan bergantung pada media lain selain modul yang digunakan,
maka media tersebut tidak dikategorikan sebagai media yang
berdiri sendiri.
4) Adaptive; modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika
modul dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta fleksibel digunakan. Dengan memperhatikan
percepatan perkembangan ilmu dan teknologi pengembangan
modul multimedia hendaknya tetap up to date. Modul yang
adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan sampai
dengan kurun waktu tertentu.
5) User Friendly; modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.
Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan
keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti
serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah
satu bentuk user friendly.
8
8
Direktorat Tenaga Kependidikan, Penulisan Modul ,http://
www.dostoc.com,docs/5649648/ penulisan- modul- kimia, 4 februari 2011s
13
c. Tujuan Pembuatan Modul
Penggunaan modul dalam kegiatan belajar-mengajar bertujuan
agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara efektif dan efisien. Para
siswa dapat mengikuti program pengajaran sesuai dengan kecepatan
dan kemampuan sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat
mengetahui hasil belajar sendiri, menekankan penguasaan.
9
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pembuatan modul bertujuan agar
peserta didik:

1) Dapat belajar dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu


yang digunakan mereka masing-masing.
2) Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masingmasing.
3) Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dan
remedial dan banyaknya ulangan
4) Dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati.
d. Komponen-komponen Modul
Aspek-aspek yang dikembangkan dalam penyusunan modul
terdiri dari empat komponen utama, yakni:
10
1) Petunjuk guru
Guru harus benar-benar mengetahui dan menguasai bahan
yang akan disajikan dan prinsip-prinsip penyampaiannya. Dalam
hal ini ada dua hal pokok yang harus dikembangkan yaitu:
a) Uraian umum tentang kedudukan dan keadaan modul tertentu
dalam rangka program pendidikan yang lebih besar.
b) Uraian khusus tentang topik modul, untuk kelas berapa modul
tersebut digunakan, berapa waktu (jam) waktu lamanya, apa
tujuan instruksionalnya, pokok-pokok materi yang dipelajari
siswa, prosedur belajar mengajar, baik kegiatan guru maupun
alat-alat dan sumber yang akan digunakan.
9
Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, hlm. 133.
10
Usman Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, hlm. 66-69.
14
2) Program Kegiatan Siswa
Dalam komponen ini terdapat beberapa hal, yakni; tentang
identifikasi modul yang tampak dalam sampul atau jilid yang
berkenaan dengan nama, nomor modul, kelas, dan waktu yang
disediakan.
Petunjuk untuk siswa yang berupa penjelasan topik yang
diberikan, pengarahan tentang langkah-langkah yang dilakukan,
dalam waktu yang disediakan untuk menyelesaikan suatu modul.
Tujuan pelajaran yang hendak dicapai oleh siswa, pokokpokok materi yang harus dipelajari, alat peraga yang akan
dipergunakan, dan petunjuk tentang kegiatan belajar baik untuk
membaca, mengerjakan tugas-tugas maupun cara-cara mengisi
lembaran-lembaran lainnya.
3) Lembaran Kerja
Lembaran kerja ini merupakan lembaran yang
memungkinkan para siswa belajar sendiri, baik dalam bentuk
pedoman observasi maupun tempat tugas-tugas. Dalam lembaran
kerja nampak topik-topik berupa persoalan yang harus diselesaikan
atau dikerjakan dalam format-format tertentu.
4) Alat Evaluasi
Alat evaluasi dalam modul bisa berupa lembar observasi
atau tes. Tes ini berisikan pedoman penggunaan lembaran tes,
lembaran jawaban, dan kunci jawaban. Tes tersebut dapat
dilakukan pada pretes dan post-tes. Dengan demikian dapat dilihat
dari kemajuan anak antara sebelum dan sesudah mempelajari
modul tertentu.
a) Secara garis besar langkah-langkah dalam menyusun dan
mengembangkan modul yaitu: merumuskan sejumlah tujuan
intruksional secara spesifik dan dalam tingkah laku yang
operasional yang dapat diamati dan dapat diukur.
15
b) Urutan tujuan- tujuan tersebut menentukan langkah-langkah

yang diikuti modul tersebut.


c) Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa,
pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya sebagai
prasyarat untuk mempelajari modul.
d) Menyusun alasan atau rasional akan pentingnya modul tersebut
dipelajari siswa.
e) Kegiatan-kegiatan belajar direncanakan untuk membantu dan
membimbing siswa agar mencapai kompetensi dalam
belajarnya.
f) Menyusun post-test untuk mengukur hasil belajar siswa, hingga
seberapa jauh mereka dapat menguasai
tujuan-tujuan
instruksional yang termuat dalam modul tersebut.
g) Sumber belajar: berisi tentang sumber-sumber belajarbyang
dapat ditelusuri dan digunakan oleh peserta didik. (S. Nasution,
1983: 218).
2. Inkuiri Terbimbing
Inkuiri berasal dari bahasa inggris inquiry, yang dapat diartikan
sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan
ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat
mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.
Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen
untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah dengan bertanya dan
mencari tahu.
11
Asas inkuiri merupakan proses pembelajaran berdasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari proses menemukan
sendiri. Tidakan guru bukanlah untuk menghafalkan sejumlah materi akan
tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan
11
Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia, hlm. 43.
16
sendiri materi yang harus dipahaminya. Belajar merupakan proses mental
seseorang yang terjadi secara mekanis, akan tetapi perkembangan
diarahkan pada intelektual, mental emosional dan kemampuan individu
yang utuh.
12
Carin dan Sund (1975) yang dikutip oleh E. Mulyasa
mengemukakan bahwa inkuiri adalah the process of investigating a
problem. Adapun Piaget mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan
metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin
melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari
jawabanya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan
penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan
yang ditemukan peserta didik lain.
Pengajaran inkuiri dibentuk atas dasar diskoveri, sebab seorang
siswa harus menggunakan kemampuannya berdiskoveri dan kemampuan
lainnya. Dalam inkuiri, seseorang bertindak sebagai seorang ilmuwan
(scientist), melakukan eksperimen, dan mampu malakukan proses mental
berinkuiri, adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tetang gejala alami.
b. Merumuskan masalah-masalah.
c. Merumuskan hipotesis-hipotesis.
d. Merancang pendekatan investigative yang meliputi eksperimen.
e. Melaksanakan eksperimen.
f. Mensintesiskan pengetahuan.
g. Memiliki sikap ilmiah, antara lain objektif, ingin tahu, keterbukaan,

mengiginkan dan menghormati model-model teoritis, serta


bertanggung jawab.
13
Sund and Trowbridge (1973), (E.Mulyasa,2005) mengemukakan
tiga macam inkuiri sebagai berikut:
12
Udin Saefudin Saud, Inovasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 1, hlm. 16
9.
13
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),
Cet. 9.
hlm. 219-220.
17
a. Inkuiri terbimbing (guide inquiriy); peserta didik memperoleh
pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut
biasannya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.
14
Pelaksanaan pengajaran dimulai dari sebuah pertanyaan inti (Seperti
mengapa air yang mendidih mengeluarkan gelembung udara?). Dari
jawaban yang dikemukakan siswa, guru mengajukan berbagai
pertanyaan melacak, dengan tujuan mengarahkan siswa kesuatu titik
kesimpulan yang diharapkan.
15
b. Inkuiri bebas (free inquiry); pada inkuiri bebas peserta didik
melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Pada
pengajaran ini peserta didik harus dapat mengidentifikasi dan
merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki.
c. Inkuiri bebas yang dimodivikasi (modified free inquiry); pada inkuiri
ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta
didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui
pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.
16
3. Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing
Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi
yang bertujuan agar peserta didik dapat belajar mandiri atau dengan
bimbingan guru dalam kegiatan belajar mengajar
dan cara untuk
mengevaluasi yang dirancang
secara sistematis, dan menarik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Inkuiri adalah menemukan sendiri melalui eksperimen sedangkan
terbimbing adalah guru mengarahkan
dan membuat langkah- langkah
percobaan untuk
peserta didik yang berupa pertanyaan, jadi inkuiri
terbimbing adalah peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran tentang
14
E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenagkan ( Bandung,:PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 109.
15
Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2004), Cet. 12, hlm. 87.
16
E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenagkan , hlm. 109
18
konsep atau suatu gejala melalui pengamatan, pengukuran, pengumpulan
data untuk ditarik kesimpulan. Pada inkuiri
terbimbing, guru tidak la
gi

berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi,


tetapi guru membuat rencana pembelajaran atau langkah-langkah
percobaan.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing adalah alat atau sarana
pembelajaran yang berisi materi yang bertujuan agar peserta didik dapat
belajar mandiri atau dengan bimbingan guru dalam kegiatan belajar
mengajar dan cara untuk mengevaluasi yang dirancang secara sistematis,
dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan
didalamnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan modul kimia berbasis
inkuiri terbimbing yang bertujuan agar peserta didik berhasil menguasai
bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Karena
dalam setiap kelas berkumpul peserta didik dengan kemampuan yang
berbeda-beda (kecerdasan, bakat dan kecepatan belajar) maka perlu
diadakan pengorganisasian materi, sehingga semua peserta didik dapat
mencapai dan menguasai materi pelajaran sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam waktu yang telah disediakan.
4. Model Desain Sistem Pembelajaran
Model adalah sesuatu yang menggambarkan adanya pola berpikir.
Sebuah model biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang saling
berkaitan. Model juga dapat dipandang sebagai upaya yang
mengkonkretkan sebuah teori sekaligus juga merupakan sebuah analogi
dan respresentasi dari variabel-variabel yang terdapat didalam teori
tersebut.
17
Istilah desain bermakna adannya keseluruhan, struktur, kerangka
atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay,
2010), (Pribani Benny,2009). Selain itu kata desain juga dapat diartikan
17
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran, hlm. 86.
19
sebagai proses perencanaan yang sistematik yang dilakukan sebelum
tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan
Ragan,1993), (Pribani Benny,2009). Upaya untuk mendesain proses
pembelajaran agar menjadi sebuah kegiatan yang efektif, efisien, dan
menarik disebut dengan istilah desain sistem pembelajaran atau
instructional sistem design (ISD). Lebih lanjut, (Bringgs dalam Ritchey,
1986) mendefinisikan desain sistem pembelajaran sebagai suatu
keseluruhan proses ini yang telah dilakukan untuk menganalisis kebutuhan
dan tujuan pembelajaran serta pengembangan sistem penyampaian materi
pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut.
Definisi yang lain tentang desain sistem pembelajaran
dikemukakan oleh Smith dan Ragan (1993), dalam (Pribani Benny,2009)
yaitu: .proses sistematik yang dilakukan untuk menerjemahkan prinsipprinsip belajar dan pembelajaran menjadi rancangan yang dapat
diimplementasikan dalam bahan dan aktivitas pembelajaran.
Desain sistem pembelajaran lazimnya dimulai dari kegiatan
analisis yang digunakan untuk menggambarkan masalah pembelajaran
sesungguhnya yang perlu dicari solusinya. Setelah dapat menentukkan
masalah yang sesungguhnya maka langkah selanjutnya adalah menentukan
alternatif solusi yang akan digunakan untuk mengatasi masalah
pembelajaran.
18
5. ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation)
Salah satu model desain sitem pembelajaran yang memperlihatkan
tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan

mudah dipelajari adalah model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya,
terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign,
(D)evelopment, (I)mplementatiosn, dan (E)valuation. Kelima fase atau
tahap dalam model ADDIE
perlu dilakukan secara sistematik. Model
18
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran ,hlm. 59.
20
desain sistem pembelajaran ADDIE dengan komponen-komponennya
diantaranya sebagai berikut:
19
a. Analisis (Analysis)
Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja
atau performance analysis dan analisis kebutuhan atau need analysis.
Tahap pertama, yaitu analisis dilakukan untuk mengetahui dan
mengklarifikasi apakah masalah yang dihadapi memerlukan solusi
berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan
menajemen.
Pada tahap kedua, yaitu analisis kebutuhan, merupakan langkah
yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau
kompetensi yang perlu dipelajari oleh peserta didik untuk
meningkatkan prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program
pembelajaran dianggap sebagai solusi yang sedang dihadapi.
b. Desain (Design)
Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem
pembelajaran ADDIE. Pada langkah ini diperlukan adanya klarifikasi
program pembelajaran yang didesain sehingga program tersebut dapat
mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan.
Pada langkah desain, pusat perhatian perlu difokuskan pada
upaya untuk menyelidiki masalah pembelajaran yang sedang dihadapi.
Hal ini merupakan inti dari langkah analisis, yaitu mempelajari
masalah dan menemukan alternatif solusi yang akan diitempuh untuk
dapat mengatasi masalah pembelajaran yang berhasil diidentifikasi
melaui langkah analisis kebutuhan.
Langkah penting yang perlu dilakukan dalam desain adalah
menentukan pengalaman belajar atau learning experience yang perlu
dimiliki peserta didik selama mengikuti aktivitas pembelajaran.
Langkah desain harus mampu menjawab pertanyaan apakah program
pembelajaran yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi masalah
19
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran, hlm.125.
21
kesenjangan perform (performance gap) yang terjadi pada diri peserta
didik.
Kesenjangan kemampuan yang dimaksud dalam hal ini adalah
perbedaan yang dapat diamati (observable) antara kemampuan yang
telah dimiliki dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh
peserta didik. Dengan kata lain, kesenjangan menggambarkan
perbedaan antara kemampuan yang dimiliki dengan kemampuan yang
ideal.
20
c. Pengembangan (Development)
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam
mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE.
Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan
memodifikasi bahan ajar atau learning materials untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pengadaan bahan ajar perlu disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran spesifik atau learning outcomes yang telah
oleh

perancang program pembelajaran dalam langkah desain. Langkah


pengembangan, dengan kata lain mencakup kegiatan memilih dan
menentukan metode, media, serta strategi pembelajaran yang sesuai
untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau subtansi program
pembelajaran.
d. Implementasi (Implementation)
Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran
merupakan langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran
ADDIE. Langkah implementasi sering diasosiasikan dengan
penyelenggaraan program pembelajaran itu sendiri. Langkah ini
memang mempunyai makna adanya penyampaian materi pembelajaran
dari guru atau instruktur dari peserta didik.
e. Evaluasi (Evaluation)
20
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran, hlm. 128-131.
22
Langkah terakhir atau kelima dari model desain sistem
pembelajaran ADDIE adalah evaluasi. Evaluasi dapat didefinisikan
sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai
terhadap program pembelajaran. Pada dasarnya, evaluasi dapat
dilakukan sepanjang pelaksanaan kelima langkah dalam model
ADDIE. Pada langkah analisis misalnya, proses evaluasi dilaksanakan
dengan cara melakukan klarifikasi terhadap kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah
mengikuti program pembelajaran. Evaluasi seperti ini dikenal dengan
istilah evaluasi formatif. Disamping itu, evaluasi juga dapat dilakukan
dengan cara membandingkan antara hasil pembelajaran yang telah
dicapai oleh peserta didik dengan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan sebelumnya.
21
6. Materi Pokok Asam dan Basa
Makanan yang dikonsumsi tiap hari, obat-obatan yang diminum
jika sakit, pupuk pertanian yang digunakan petani, maupun produk
perawatan tubuh dan pembersih rumah tangga ternyata mengandung asam
dan basa. Kita mengenal suatu zat yang bersifat asam karena rasanya yang
masam, sedangkan kita tahu suatu zat termasuk basa karena rasanya yang
pahit dan licin.
Dalam kehidupan sehari-hari, asam ditemukan dalam buah-buahan,
diantaranya asam sitrat yang berfungsi memberi rasa lemon yang tajam
pada jeruk, asam asetat
pada cuka makan dan buah kalengan, asam
askorbat pada tablet vitamin C, maupun asam sulfat pada aki kendaraan
bermotor. Sedangkan basa adalah kebalikan dari asam. Basa sering terasa
licin, kita dapat mengetahui basa dari pembersih lantai yang mengandung
ammonia, sabun mandi dan detergen yang mengandung NaOH/KOH, obat
maag yang mengandung Mg(OH)
2
, deodorant yang mengandung Al(OH)
3
dan sebagainya.
21
Pribani Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran, hlm. 135-136.
23
Berdasarkan contoh di atas, tentu kita berpikir bahwa untuk
menggolongkan suatu zat termasuk asam atau basa tidak semua dapat
dirasakan. Ada cara lain yang dapat digunakan untuk membedakan asam
dan basa tersebut, yaitu dengan menggunakan indikator asam basa.
Indikator artinya petunjuk. Biasanya indikator asam basa berupa zat
kimia yang mempunyai warna yang berbeda-beda apabila ditambahkan

kedalam larutan asam dan basa.


22
Dalam penelitian ini akan dibahas tentang asam dan basa
diantaranya sebagai berikut:
a. Teori Asam dan Basa
23
Terdapat beberapa teori asam basa, tiga diantaranya adalah
konsep asam basa menurut Arrhenius, menurut Bronsted-Lowry dan
menurut Lewis.
1) Teori asam basa menurut Arrhenius
Pada tahun 1884, ilmuwan Swedia bernama Svante
Arrhenius mengemukakan pengertian asam basa berdasarkan
reaksi ionisasi. Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang jika
dilarutkan dalam air, akan melepaskan ion H
+
(ion Hidrogen)
sedangkan basa adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air,
akan melepaskan ion OH
(ion Hidroksida).
Keadaan sebenarnya dalam larutan air, ion Hidrogen tidak
dapat berdiri bebas. Dalam air, ion Hidrogen (H
+
) akan berikatan
secara koordinasi dengan molekul air (H
2
O) menjadi ion hidronium
(H
3
O
+
)
H
+
(aq) + H
2
O(aq) H
3
O
+
(aq)
Dengan demikian reaksi ionisasi untuk larutan asam dalam
air dapat dituliskan sebagai berikut:
HA (aq) + H
2
O (aq) H
3
O
+
(aq) + A
(aq)
22
Salirawati Das, Belajar Kimia Secara Menarik untuk SMA/MA Kelas XI (Jak
arta:
Grasindo, 2007), hlm. 194.
23
Crys Fajar Partana, et.al., Kimia Dasar 2 (Yogyakarta, UNY, 2003), hlm. 10-14.
24

Kelemahan dari teori asam basa Arrhenius adalah hanya


terbatas untuk senyawa asam basa dalam pelarut air karena reaksi
yang menghasilkan ion H
+
dan OH
hanya terjadi dalam pelarut air.
Bagaimana jika senyawa tersebut tidak larut dalam air? Hal ini
Arrhenius tidak dapat menjelaskan.
2) Teori asam dan basa menurut Bronsted Lowry
Pada tahun 1923, Johanes Bronsted (ahli kimia Denmark)
dan Thomas Martin Lowry (ahli kimia Inggris) secara terpisah
mendefinisikan asam dan basa sebagai berikut:
a) Asam adalah zat yang dapat memberikan proton (H
+
) pada zat
lain (donor proton).
Asam Basa konjugasi + H
+
b) Basa didefinisikan sebagai zat yang dapat menerima proton
(H
+
) dari zat lain (akseptor proton).
Basa + H
+
Asam konjugasi
Dalam suatu persamaaan reaksi, asam basa berdasarkan
teori Bronsted-Lowry masing-masing mempunyai pasangan.
Pasangan asam disebut basa konjugasi, sedangkan pasangan basa
disebut asam konjugasi.
3) Teori asam dan basa menurut Lewis
Teori asam dan basa yang lebih bersifat umum
dikemukakan oleh Gilbert Newton Lewis seorang Ilmuwan
Amerika Serikat pada tahun 1923. Teori ini timbul dari kenyataan
bahwa teori Bronsted Lowry kurang luas jangkauannya. Meskipun
teori asam basa Bronsted Lowry sudah cukup luas, dapat berlaku
pada semua pelarut, namun dalam kenyatannya ada beberapa yang
25
tidak melibatkan proton. Jadi Lewis mengusulkan pengertian asam
basa berdasarkan reaksi serah terima elektron.
a) Asam adalah jika dapat menerima pasangan elektron
b) Basa adalah jika dapat memberi pasangan elektron
Reaksi asam basa Lewis menghasilkan ikatan kovalen
koordinasi. Contohnya pada reaksi antara BF dan NH
3
.
NH
3
= memberikan sepasang elektron (basa)
BF
3
= menerima sepasang elektron (asam)
NH
3
memberikan sepasang elektron pada molekul BF
3
untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi.
b. Identifikasi Asam dan Basa
24
Senyawa asam dan senyawa basa dapat dibedakan berdasarkan

sifat-sifat yang dimilikinya, diantaranya:


Tabel 1.2 Sifat Senyawa Asam dan Senyawa Basa
Sifat Asam Sifat Basa
1. Senyawa asam bersifat korosif
2. Sebagian reaksi dengan logam
menghasilkan H
2
3. Dapat mengubah warna yang
dimiliki dengan adanya zat lain
(dapat digunakan sebagai
indikator asam basa)
4. Menghasilkan ion H
+
dalam air.
1. Senyawa basa bersifat
merusak kulit (kaustik)
2. Terasa licin di tangan
seperti sabun
3. Dapat mengubah warna zat
lain (warna yang dihasilkan
berbeda dengan asam)
4. Menghasilkan ion OH
dalam air
24
Drs. M Dhodiq Ibnu, dkk, Kimia analitik 1, (Malang, UNM, 2004), hlm. 112
B
F
F F
+ N
H
H
H
: N
H
H
H B
F
F
F
26
Senyawa asam basa dapat didentifikasi secara aman dengan
menggunakan indikator. Indikator yang biasa digunakan adalah kertas
lakmus, larutan indikator asam-basa dan indikator alami.
1) Kertas Lakmus engan Kertas
Senyawa asam dan basa dapat diidentifikasi menggunakan
kertas lakmus, dengan cara mengamati perubahan Warna kertas
lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada dua jenis kertas
lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru.
Gambar 1.5.
Dua jenis kertas lakmus, lakmus biru (B) dan lakmus merah (A)
Apabila lakmus dicelupkan ke dalam suatu larutan, maka
warna lakmus akan berubah sesuai dengan sifat larutan tersebut.
Bila senyawa tersebut bersifat asam, maka akan mengubah warna
lakmus biru menjadi merah. Dan sebaliknya apabila suatu larutan
bersifat basa, maka larutan tersebut akan mengubah warna lakmus
merah menjadi biru.
Gambar 1.6. Lakmus untuk membedakan asam dengan basa

lakmus merah
lakmus berubah
menjadi biru
ASAM BASA
lakmus berubah
menjadi merah
lakmus biru
27
Penggunaan lakmus sebagai indikator asam basa telah
bertahan selama lebih dari 300 tahun. Hal ini karena lakmus,
memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a) Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi
dengan asam ataupun basa.
b) Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas,
sehingga dapat bertahan lama.
c) Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga banyak digunakan
dalam bentuk lakmus kertas.
2) Identifikasi dengan Indikator Asam dan Basa
Indikator asam-basa sebagai zat penunjuk derajat keasaman
larutan adalah senyawa organik dengan struktur rumit yang
berubah warnanya bila pH
larutan berubah. Ada beberapa jenis
indikator asam-basa. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Beberapa Larutan Indikator Asam-Basa
Indikator Asam-Basa
Warna yang dihasilkan dalam
Larutan Asam Larutan Basa
Fenolftalin Bening Merah muda
Metil oranye Merah Kuning
Bromotimol Biru Kuning Biru
Metil Ungu Ungu Hijau
Bromokresol Ungu Kuning Ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Timolftalin Bening Biru
3) Identifikasi dengan Indikator Alami
Selain menggunakan indikator dari buatan yang harganya
relatif mahal, ternyata kita dapat memanfaatkan bahan-bahan di
sekitar kita seperti sayuran, buah-buahan bahkan bumbu dapur.
Namun agar dapat dimanfaatkan, bahan-bahan tersebut
harus terlebih dahulu diekstrak dalam bentuk larutan. Kemudian
28
untuk penggunaannya, cukup dilakukan pencampuran indikator
alami tersebut dengan larutan asam-basa. Perubahan warna pada
setiap indikator akan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh jenis larutan
dan nilai pH larutan yang diuji.
Gambar 1.8. Kol merah sebagai indikator pH alami,
c. Kekuatan Asam Basa
25
Senyawa asam basa dapat dikelompokkan berdasarkan
kekuatan keasaman atau kebasaannya menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah diantaranya:
1) Asam kuat
Asam kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion H
+
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi
= 1.
sempurna dengan nilai
Contoh dari asam kuat adalah H
2
SO
4

(Asam Sulfat)
Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi berkesudahan,
sehingga seluruh molekulnya berubah menjadi ion-ion. Dengan
demikian, persamaan reaksi H
2
SO
4
tersebut adalah:
H
2
SO
4
2H
+
+ SO
4
Bila [H
2
SO
4
] adalah 1M, maka terbentuk ion H
+
sebesar 2 M,
sehingga berlaku:
[H
+
] = a
M
asam
25
G. Svehla, VOGEL 1: Buku Teks Analisis Anorganik Kulaitatif Makro Dan
Mikro,
(Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka, 1990), hlm. 30-37.
29
Dimana:
a = jumlah ion H
+
M
asam
= konsentrasi larutan asam kuat
2) Asam Lemah
Asam lemah adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
sebagian kecil ion H
+
nya. Asam lemah digolongkan sebagai
elektrolit lemah dengan nilai
< 1.
Contoh Asam Lemah: CH
3
COOH
Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh : CH
3
COOH
CH
3
COO
+ H
+

Dengan demikian,
=
|
]|
]
|
]
Karena |CH
COO
] dan |H
] dianggap sama sehingga
|CH
COO
] = |H
]
=
|H
]|H
]
|CH
COOH]
|H
]
=
|CH
COOH]
|H
] =

|H
] =
Atau
=

3) Basa Kuat
Basa kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion OH
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi
sempurna ( = 1).
Contoh Basa Kuat adalah Ba (OH)
2
(Barium Dihidroksida)
Reaksi oksidasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan,
sehingga sebagaimana asam kuat, semua molekul senyawaannya
berubah menjadi ion-ion.
30
Contoh : Ba(OH)
2
(aq) Ba(aq) + 2OH
(aq)
Bila konsentrasi Ba(OH)
2
adalah 1M, maka ion OH
yang
terbentuk adalah sebesar 2M. Sehingga berlaku:
[OH
] = b
M
basa
Dimana:
b = jumlah ion OH
M
basa
= konsentrasi larutan basa
4) Basa Lemah
Basa lemah merupakan suatu larutan basa yang melepaskan
sebagian ion OH
nya. Basa lemah adalah elektrolit lemah dengan
nilai derajat ionisasinya ( ) < 1.
Contoh Basa Lemah Adalah NH
4
OH (Ammonium Hidroksida)
Sebagaimana reaksi pada asam lemah, reaksi ionisasi pada
basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Sebagaimana
dicontohkan pada reaksi NH
4
OH; NH
4
OH NH
4
+
(aq) + OH
(aq)
Dengan demikian, berlaku:
=
|NH

]|OH
]
|NH
OH]
Karena |NH
] dan |OH
] dianggap sama sehingga |NH
] =
|OH
]
|OH
]
=
. |NH
OH]
|OH
] =

atau
|OH
] =
=

31
d. Derajat Keasaman (pH)
26
Derajat keasaman atau pH digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau ke- basaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang
dimaksudkan keasaman di sini adalah konsentrasi ion hidrogen(H
+
)
dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan
dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7
menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH<7
menunjukan keasaman. Maka perlu adanya pengukuran untuk
menyatakan nilai pH tersebut. Oleh Sorensen, diusulkan bahwa konsep
pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H
+

dalam
larutan. Dinyatakan,
pH = -log [H
+
]
pH Larutan Basa
Untuk menetukan pH larutan basa, kita dapat menganalogikan
dengan cara yang sama ketika kita menghitung pH larutan asam. Yaitu
dengan menggunakan rumus:
pOH = -log [OH
]
Pada kesetimbangan air : H
2
O (aq) H
+
(aq) + OH
(aq)
K
w
= [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] + {-log [OH
]}
pK
w
= pH + pOH
pH = pK
w
pOH
Oleh karena pada suhu 25
o
C, harga K
w
= 10
-14
. Maka,
pK
w
= -log 10
-14
pK
w
= 14

Sehingga,
pH = 14 pOH
26
Crys Fajar Partana, et.al. VOGEL 1, hlm. 39-41.
32
e. Reaksi Asam Basa
27
1) Reaksi Penetralan
Reaksi asam basa disebut juga reaksi penetralan, dimana
reaksi tersebut kebanyakan melibatkan asam dan basa
menghasilkan air. Reaksi penetralan ini dapat berupa:
a) Reaksi Molekular, sebagaimana reaksi antara HCl dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH (aq)
NaCl (aq) + H
2
O (l)
b) Reaksi Ionik, seperti dicontohkan pada reaksi berikut:
H
+
(aq)+ Cl
(aq) + Na
+
(aq) + OH
(aq) Na
+
(aq) + Cl
(aq) +
H
2
O(l)
Sehingga dirumuskan,
Asam + Basa Garam + Air
Reaksi ini digunakan untuk menentukan kadar larutan asam
dan basa, dimana 1 mol asam akan tepat bereaksi dengan 1 mol
basa.
Salah satu aplikasi reaksi penetralan ini adalah titrasi asam
basa (titrasi asidi-alkalimetri). Titrasi asam basa adalah suatu
prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam atau
basa berdasarkan reaksi asam basa. Untuk menentukan kadar asam
atau basa
suatu larutan kita harus terlebih dahulu mengetahui
kadar salah satu dari asam atau basa tersebut. Titrasi dengan
menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal dengan istilah
volumetrik. Pengu kuran volume diusahakan setepat mungkin
denga menggunakan alat-alat standar misalnya buret dan pipet
volumetrik.
27
Sandri Justiana, Chemistry For Senior High School Year XI ( Jakarta: KDT,2009) h
lm
258-263.
33
Gambar 2.1. Susunan alat Titrasi Sederhana
1. Buret
2. Statif
3. Erlenmeyer
Data percobaan hasil titrasi dalam penentuan kadar larutan
asam dan larutan basa dapat kita hitung berdasarkan reaksi asam

basa yang dinyatakan dengan rumus sebagi berikut:


V
1
x aM
1
= V
2
x bM
2
Keterangan
V
1
= volume larutan penitrasi (mL)
V
2
= volume larutan yang dititrasi (mL)
M
1
= konsentrasi larutan penitrasi (M)
M
2
= konsentrasi larutan yang dititrasi (M)
a = valensi larutan penitrasi
b = valensi larutan yang dititrasi
Setelah titrasi selesai, kita memperoleh data tambahan
berupa volume larutan penitrasi. Sebelumnya, kita telah
mengetahui konsentrasi penitrasi
dan volume larutan yang
dititrasi. Dengan demikian, kita dapat menghitung konsentrasi
larutan yang dititrasi.
Contoh :
Sebanyak 20 mL larutan H
2
SO
4
yang belum diketahui
konsentrasinya dititrasi larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan
1
2
3
34
indikator fenolftalein (PP). warna indikator PP mulai berubah saat
volume NaOH tepat 30,2 mL. Tentukan konsentrasi H
2
SO
4
tersebut!
Penyelesaian Penyelesaian
a) Diketahui,
V H
2
SO
4
= 20 mL = 0,02 L
V NaOH = 30,2 mL = 0,0302 L
Persamaan Reaksinya:
H
2
SO
4
(aq) + 2NaOH(aq) Na

2
SO
4
(aq) + 2H
2
O(aq)
b) Cara 1:
NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 0,0302
= 0,00302 mol
Dari persamaan reaksi didapat; 1 mol H
2
SO
4
=
mol NaOH
Jadi,H
2
SO
4
yang dititrasi =
0,00302
= 0.0015 mol
Konsentrasi H
2
SO
4
= 0,0015 mol / 0.02 L
= 0,075 mol L
-1
= 0,075 Molar
c) Cara 2:
1 mol H
2
SO
4
=
mol NaOH
n H
2
SO
4
=
n NaOH
V
1
M
1
=
V
2

M
2
20 M
1
=
(30,2)(0,1)
M
1
=
,
M
1
= 0,075 Molm
33333bentukan End
apan
35
2) Reaksi pengendapan
Reaksi pengendapan (menghasilkan endapan)
dimungkinkan terjadi apabila dua ion yang menghasilkan senyawa
sukar larut bertemu, dan senyawa tersebut akan mengendap.
Sebagaimana dicontohkan pada persamaan reaksi berikut:
BaCl
2
(aq) + Na
2
SO
4
(aq) BaSO
4
(s) + 2NaCl (aq)
Berikut adalah tabel kelarutan beberapa senyawa ion
terhadap air dan pelarut lain.
Tabel 1.5. Kelarutan Beberapa Senyawa Ion
Senyawa Kelarutan Keterangan
Nitrat (NO
3
) Semua larut
Asetat
(CH
3
COO
)
Semua larut Kecuali Ag
+
, Hg
2
2+
, Bi
3+
Klorida (Cl
) Semua larut Kecuali Ag
+
, Hg
2

2+
, Pb
2+
, Cu
+
Bromida (Br
) Semua larut Kecuali Ag
+
,Hg
2
2+
,Pb
2+
Iodida (I
) Semua larut Kecuali Ag
+
, Hg
2
2+
, Pb
2+
, Bi
3+
Sulfat (SO
4
2) Semua larut Kecuali Pb
2+
, Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
Sulfida (S
2) Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Fosfat (PO
4
3) Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Karbonat

(CO
3
2)
Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Oksalat
(C
2
O
4
2)
Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, NH
4
+
Oksida (O
2) Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
, Ba
2+
, Sr
2+
,
Ca
2+
Hidroksida
(OH
)
Semua tidak
larut
Kecuali Na
+
, K
+
,Ba
2+
, Sr
2+
,
Ca

2+
, NH
4
+
36
3) Reaksi Pembentukan Gas
28
Reaksi pembentukan gas dapat disebabkan oleh reaksi yang
memang menghasilkan gas atau dapat pula terbentuknya gas
tersebut karena terurainya suatu zat lain menjadi gas. Misalnya:
H
2
CO
3
(aq)

H
2
O(l) + CO
2
(g)
NH
4
OH(aq)

H
2
O(l) + NH
3
(g)
Beberapa reaksi yang menghasilkan gas antara lain:
a) Reaksi karbonat padat dengan asam menghasilkan gas CO
2
CaCO
3
(s) + 2HCl(aq) CaCl
2
(aq) + H
2
O(l) + CO
2
(g)
Na
2
CO
3
(s) + H
2
SO
4
(aq) Na
2
SO
4
(aq) + H
2
O(l) + CO
2
(g)
b) Reaksi senyawa ammonium padat dengan basa kuat
menghasilkan gas NH
3
NH
4

Cl(s) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H


2
O(l) + NH
3
(g)
(NH
4
)
2
SO
4
(s) + 2KOH(aq) K
2
SO
4
(aq) + 2H
2
O(l) + 2NH
3
(g)
c) Reaksi antara sulfida padat denga asam menghasilkan gas H
2
S
FeS(s) + 2HCl(aq) FeCl
2
(aq) + H
2
S(g)
CuS(s) + H
2
SO
4
(aq) CuSO
4
(aq) + H
2
S(g)
B. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dan perilakunya. Belajar
adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan sikap (Winkel,1999:53). Perubahan itu diperoleh melalui
usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama
dan merupakan hasil pengalaman.
Proses belajar dapat melibatkan aspek kongnitif, afektif dan
psikomotorik. Pada proses belajar kongnitif, prosesnya mengakibatkan
perubahan dalam aspek kemampuan berpikir (congnitive), pada belajar afektif
mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (affective),
28
James E. Brady. Kimia Universitas, jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara, 2003), hl
m. 178188.
37
sedang belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan
(psychomotoric).
Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan
itu disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang b
elajar,

tidak pada orang lain, dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang
berbeda. Perbedaan penampila itu disebabkan karena setiap individu
mempunyai karakteristik individualnya yang khas, seperti minat intelegens
i,
perhatian, bakat dan sebagainya. Setiaps manusia mempunyai cara yang khas
untuk mengusahakan proses belajar terjadi pada dirinya. Individu yang
berbeda dapat melakukan proses belajar dengan kemampuan yang berbeda
dalam aspek kongnitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk
mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukura
n
berupa alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat.
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product)
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkan berubahnya inputsecara fungsional. Hasil
produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah
bahan (rawmaterials) mejadi barang jadi (finished goods). Dalam siklus inputproses-hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh
proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami
belajar siswa berubah perilakunyadibanding sebelumnya.
Dengan memperhatikan berbagai teori diatas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubhan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan
yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas
38
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubah
an
dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
29
a. Aspek-Aspek Hasil Belajar
Menurut Benjamin Bloom secara garis besar hasil belajar dibagi
menjadi 3 (tiga) ranah, yaitu:
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari 6 aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek, yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada 6 aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan
refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif serta interpretatif.
30
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam atau
ada pada diri individu yang belajar, yang meliputi:
a) Aspek fisiologis (jasmaniah), yaitu faktor jasmaniah yang bersifat
bawaan maupun yang diperoleh dari luar. Termasuk kesehatan dan
cacat tubuh.
b) Aspek psikologis yang mempengaruhi belajar adalah faktor yang
bersifat bawaan ataupun yang diperoleh, terdiri atas faktor
intelektif, yaitu kecerdasan, bakat, minat, serta prestasi yang
29

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),


Cet.II, hlm.
38-46
30
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 50
39
dimiliki. Dan faktor non intelektif, yaitu kebiasaan, minat,
motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
c) Faktor kelelahan, yaitu faktor yang berhubungan dengan kelelahan
fisik dan psikis.
31
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
individu yang belajar, yang meliputi:
a) Aspek lingkungan sosial antara lain: lingkungan belajar subyek
belajar, seperti: guru, asisten, staf administrasi, teman sekelas,
keluarga subyek belajar, tetangga, dan masyarakat.
b) Aspek non lingkungan sosial antara lain: sarana prasarana belajar,
kurikulum, administrasi, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang
digunakan oleh subyek belajar.
32
3) Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan subyek belajar dalam menunjang efektivitas
dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
33
Menurut Syekh Ibrahim dan Syekh Zarruji bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar ada 6, seperti terdapat dalam kitab Talim
Mutalim yaitu:
34
Ingatlah
memenuhi
singkat,
dan waktu

sesungguhnya engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali


syarat enam perkara yang akan aku terangkan secara
yaitu cerdas, rajin, sabar, mempunyai bekal, petunjuk guru
yang panjang (lama).

31
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Ri
neka
Cipta, 1995), Cet. 3, hlm. 54.
32
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Re
maja
Rosdakarya, 2000), hlm. 137-138.
33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 139
34
Syekh Ibrahim, Syekh Zarnuji, Syarah Talim Mutalim, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993),
hlm. 55.
40
C. Kajian Penelitian Yang Relevan
Pustaka yang mencantumkan pengembangan modul memang banyak
sekali, akan tetapi peneliti lebih memfokuskan pada pengembangan modul
kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain sistem pembelajar
an
ADDIE sebagai perangkat pembelajaran dalam kelas.
Didalam
Tesis Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia dengan

Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi Termokimia untuk Siswa SMA


Kelas XI IPA yang diteliti oleh Arwita Dinar Sari Lase, Program Sarjana UM
tahun 2010, meneliti bahwa modul termokimia yang dikembangkan dengan
pendekatan inkuiri terbimbing dapat mengoptimalkan cara pemikiran mereka
dalam memahami konsep selama proses pembelajaran.
Didalam buku Konstruksi Pengembangan Pembelajaran yang ditulis
oleh Sofan Amri, S.Pd, dkk., penerbitnya Prestasi Pustaka Jakarta tahun 2010
mengatakan bahwa Pembelajaran dengan Modul adalah suatu proses
pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara
sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai
dengan penggunaanya untuk para guru.
Didalam makalah Metode Penelitian Pengembangan dan Teori
Pengembangan Modul yang ditulis oleh Wayan Santyasa Guru Besar Tetap
Bidang Pendidikan Fisika, penerbitnya Universitas Pendidikan Ganesha
Bandung tahun 2009 mengatakan bahwa Modul adalah Suatu cara
perorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan.
Didalam Tesis Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri
Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Matematis
Siswa Sekolah Menengah Pertama yang diteliti oleh Sri Lindawati, meneliti
bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri terbimbing dapat
menelaah perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan
komunikasi matematis yang signifikan antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
41
Didalam buku Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Kontruktivistik yang ditulis oleh Trianto, M.Pd, penerbitnya Prestasi Pus
taka,
Jakarta tahun 2007: 135 mengatakan bahwa Inkuiri merupakan suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistemattis, kritis, logis,
analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri.
Didalam skripsi Efektifitas Penggunaan Strategi Belajar Mengajar
Inkuiri Berbasis Eksperimen Terhadap Prestasi Belajar Kimia Peserta didi
k
SMA kelas XI Semester I Pokok Bahasan Laju Reaksi yang ditulis oleh
Novita Fardhilah (4314000044) Jurusan Kimia, Fakultas Ilmu Pendidikan
Alam dan Matematika, UNNES tahun 2005, meneliti bahwa Strategi Belajar
Mengajar Inkuiri yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
peserta didik untuk mencari dan secara sistematis, kritis, logis, analitis denga
n
cara, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri.
Didalam buku Guru dalam Proses Belajar Mengajar yang ditulis oleh
Drs.H.Muhammad Ali, Penerbitnya Sinar Baru Algensindo, Bandung tahun
2004: 87 mengatakan bahwa Inkuiri Terpimpin atau Inkuiri Terbimbing
adalah pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk
guru. Petunjuk diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan membimbing.
Didalam buku Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenamgkan, yang ditulis oleh Dr.E.Mulyasa, M.Pd,
Penerbitnya PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2005, menurut Sund and
Trowbidge (1973) mengatakan bahwa Inkuiri Terpimpin (Guide Inkuiry) atau
Inkuiri Terbimbing adalah Peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan
yang dibutuhkan. Pedoman- pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaanpertanyaan yang membimbing.

Didalam Tesis Pengembangan Paket Pembelajaran Mata Pelajaran


Bahasa Inggris Bermedia Interaktif dengan Model ADDIE yang diteliti oleh
Baharudin, Program Sarjana UM tahun 2010, meneliti bahwa pengembangan
42
paket pembelajaran mata pelajaran bahasa inggris bermedia interaktif dengan
model ADDIE dapat memotivasi dan terangkat minatnya untuk menggali
pengetahuan lebih dalam melalui bahan ajar yang ada.
Didalam buku Model Desain Sistem Pembelajaran yang ditulis oleh
Benny A. Pribadi mengatakan bahwa Salah satu model desain sistem
pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem
pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari adalah Model ADDIE .
Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap ut
ama,
yaitu (A)nalisis, (D)esign,(D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valuation.
Didalam penelitian ini dibandingkan penelitian di atas adalah lebih
menekankan pada pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE. Dari penelitian ini aka
n
menghasilkan
produk berupa modul kimia berbasis inkuiri terbimbing, da
n
analisis penelitiannya dengan Research and Development ( R & D) melalui
tahap-tahap model ADDIE yaitu (A)nalisis, (D)esign, (D)evelopment,
(I)mplementation, dan (E)valuation.
D. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu dugaan yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti kebenarannya melalui data
yang terkumpul. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mengandung
pernyataan-pernyataan ilmiah, tetapi masih memerlukan pengujian. Oleh
karena itu, hipotesis disusun berdasarkan hasil penelitian masa lalu atau lebih
lanjut yang tujuannya menguji kembali hipotesis tersebut.
35
Berdasarkan paparan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
Modul
kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain sistem
pembelajaran ADDIE pada materi pokok asam dan basa efektif digunakan
bagi peserta didik SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal dan pengembangan
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain sistem
35
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung : Pustaka Setia, 2008), hlm. 145
43
pembelajaran ADDIE pada materi pokok asam dan basa efektif dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul
kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain sistem pembelajar
an
ADDIE pada materi pokok asam dan basa kelas XI.IPA SMA NU 01 AlHidayah Kendal serta untuk mengetahui efektivitas modul kimia berbasis
inkuiri terbimbing melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE pada
materi pokok asam dan basa terhadap hasil belajar.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 3 Januari s.d 31 Januari 2011
2. Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini berlokasi di SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal

C. Variabel Penelitian
Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang menjadi fokus
penelitian kuantitatif, pusat studi hampir sepenuhnya pada variabel. Stud
i
tentang variabel tersebut dilakukan secara individual (terisolasi dari v
ariabel
lain) atau secara stimulan (dikaitkan dengan variabel lain) untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih luas. Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel input
Variabel input dalam penelitian ini adalah pengembangan modul
kimia berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain system
pembelajaran ADDIE. Pengembangan modul tersebut akan diterapkan di
dalam kelas kecil terlebih dahulu yang kemudian akan dikembangkan di
dalam kelas besar.
2. Variabel output
Variabel output dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
materi pokok asam dan basa, dengan pengembangan modul kimia berbasis
45
inkuiri terbimbing yang diterapkan pada materi pokok asam basa. Setelah
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing di terapkan pada materi asam
basa, kemudian dapat dihitung efektivitas modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing tersebut.
D. Metode Penelitian
Menurut Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
1
Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Kelebihan dari penelitian pengembangan ini adalah memberikan
petunjuk yang berguna dalam pemecahan masalah-masalah atau rancangan
dan desain dalam pembelajaran. Tujuan penelitian pengembangan adalah ingin
menilai perubahan-perubahan yang terjadi dalam waktu kurun waktu tertentu.
Penelitian ini dititikberatkan pada pengembangan modul kimia
berbasis inkuiri terbimbing melalui model desain sistem pembelajaran ADDIE.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan melalui model ADDIE
diantaranya adalah sebagai berikut:
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
&D),
(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 5, hlm. 6.
46
Gambar 1.1. Gambar Model ADDIE
2
1. Analisis (Analysis)
Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang
akan dipelajari oleh peserta didik. Maka untuk mengetahui atau
menentukan apa yang harus dipelajari, kita harus melakukan beberapa
kegiatan, diantaranya adalah :
a. Melakukan analisis needs assessment (analisis kebutuhan)
b. Melakukan analisis task analysis (analisis tugas).
Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa
karakteristik atau profil calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan,
identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas

kebutuhan.
2. Desain (Design).
Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Pertama
kita merumuskan sebuah rancangan diantaranya:
a. Menentukan tujuan pembelajaran.
b. Menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan
pembelajaran yag telah dirumuskan.
c. Menentukan strategi pembelajaran yang tepat dengan menggunakan
metode diskusi untuk mencapai tujuan tersebut.
2
Fakultas Luar Kampus, Mengembangak System Pembelajaran Dengan Model-Addie,
(
Jakarta: FLK, 2008)
47
d. Kombinasi metode diskusi dan perangkat pembelajarannya adalah
modul kimia berbasis inkuiri terbimbing.
3. Pengembangan (Development)
Pengembangan adalah proses mewujudkan desain tadi menjadi
kenyataan maka modul kimia tersebut perlu dikembangkan. Satu langkah
penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum
diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari
salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi
formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran yang sedang kita kembangkan.
4. Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem
pembelajaran yang sedang kita buat. Pada tahap ini modul kimia yang
telah dikembangkan diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau
fungsinya agar bisa diimplementasikan sesuai desain awal.
5. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah modul kimia yang
sedang dikembangkan berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak.
Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap di atas disebut evaluasi
formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap
rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif
misalnya revisi ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang
sedang kita buat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari
produk yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok
kecil dan lain-lain. Disamping itu, dalam tahap inipun kita memerlukan
evaluasi sumatif untuk melihat dampak atau hasil dari sistem pembelajaran
yang telah kita laksanakan.
3
3
Ibid., hlm. 128-130
48
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
4
Dalam penelitian
ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA NU 01 AlHidayah Kendal.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
5
Penelitian pengembangan pembelajaran ini menggunakan sampel kelas
XI IPA SMA NU 01 Al-Hidayah Kendal sebanyak 35 siswa, dengan 9
siswa dipilih sebagai kelas ujicoba pertama (kelas kecil), dan sisanya

sebanyak 26 responden sebagai (kelas besar) atau kelas ujicoba kedua.


F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode,
sebagai berikut :
a. Observasi
Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan (data), yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
6
Lembar
pengamatan (observasi) selama proses belajar di dalam kelas (diskusi)
yang digunakan untuk mengamati keaktifan siswa untuk memperoleh
ranah afektif dan selama proses belajar dilaboratorium (praktikum)
yang digunakan untuk memperoleh ranah psikomotorik.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rinek
a Cipta,
2002), hlm. 130.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, , hlm. 131.
6
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : RajaGrafindo Per
sada,
2008), hlm. 76.
49
b. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian. Fungsi tes secara umum, ada dua macam
fungsi yaitu :
1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini
tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang
telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses
belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
2) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab
melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh
program pengajaran yang telah diteentukan, telah dapat dicapai.
7
Metode tes digunakan untuk mengetahui aspek kognitif siswa.
Dengan adanya tes akan membantu sejauh mana tingkat pemahaman
siswa terhadap materi asam basa. Tes awal (pre-test) adalah tes yang
dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik.
Tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmanakah
materi asam basa
yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para
peserta didik.
Tes akhir (post-test) adalah tes yang dilaksanakan sesudah
bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Tes ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang
tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh
para peserta didik. Bahan tes yang digunakan pada posttest ini, sama
dengan bahan yang diberikan pada saat pretest.
8
c. Angket
Angket (questionnaire) juga dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam rangka penilaian hasil belajar.
9
Jenis angket ada dua yaitu (1)
tertutup dan (2) terbuka. Jenis angket ini tertutup mempunyai bentuk-

7
Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, , hlm 67
8
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009)
, Cet.
2, hlm. 152
9
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, hlm. 8.
50
bentuk pertanyaan: (ya-tidak, pilihan ganda, skala penilaian, dan daftar
cek). Sedangkan jenis angket terbuka mempunyai bentuk pertanyaan:
jawaban singkat atau uraian singkat (bentuk isian)
10
. Dalam penelitian
ini
jenis angket yang digunakan berupa jenis angket tertutup yang
berupa skala penilaian yang berupa skala likert digunakan untuk
memperoleh tanggapan siswa terhadap modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing.
2. Instrumen Penelitian
a. Tahap persiapan
1) Tahap persiapan, yaitu tahap pembuatan tes.
Bentuk tes pada penelitian ini adalah tes obyektif pilihan
ganda dengan lima pilihan jawaban dan satu jawaban yang benar.
Langkah-langkah penyusunan tes obyektif menurut Suharsimi
Arikunto adalah sebagai berikut.
a) Menentukan tujuan mengadakan tes
b) Mengadakan pembatasan terhadap materi yang akan diujikan
11
.
Mengenai materi yang diajarkan dalam penelitian ini yaitu
Asam dan Basa
c) Menentukan jumlah waktu yang untuk mengerjakan tes. Dalam
penelitian ini waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal
adalah 90 menit.
d) Menentukan jumlah butir soal. Butir soal disusun sesuai dengan
kisi-kisi. Soal yang dibuat sebanyak 50 butir.
e) Menentukan tipe tes. Dalam penelitian ini tipe soal yang
digunakan adalah obyektif dengan 5 pilihan jawaban Pemilihan
soal obyektif ini dengan pertimbangan sebagai berikut:
(1) Dapat mewakili isi dan keluasan materi.
(2) Dapat dinilai secara obyektif oleh siapapun.
10
Amirul,Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia,
1998),
Cet.10, hlm.101,
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 20
06),
ed. 6, hlm. 153-154.
51
(3) Kunci jawaban telah tersedia secara pasti sehingga mudah
dikoreksi.
Adapun kelemahan-kelemahannya antara lain:
12
(1) persiapan penyusunannya jauh lebih sulit karena soalnya
banyak dan harus teliti;
(2) soal soalnya cenderung untuk mengungkap kan ingatan
dan daya pengenalan serta sukar untuk mengukur proses

mental yang tinggi;


(3) banyak kesempatan untuk main untung-untungan;
(4) kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes
lebih terbuka.
f) Menentukan tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal.
Kisi-kisi soal disusun berdasarkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan sesuai dengan standar kompetensi, yang
meliputi jenjang ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan
(C3), aplikasi (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6)
b. Tahap uji coba
Setelah perangkat disusun, langkah selanjutnya adalah menguji
cobakan pada siswa di luar sampel. Pada penelitian ini uji coba
dilakukan pada siswa kelas XII. IPA 2, sebanyak 38 siswa dengan
alasan bahwa kelas ini telah mendapatkan materi asam dan basa.
perangkat tes yang diuji cobakan sebanyak 50 soal. Hasil uji coba
dianalisis untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan
sebagai alat pengambilan data atau tidak.
1) Analisis perangkat tes
Langkah penting dalam kegiatan pengumpulan data adalah
melakukan pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan.
Instrumen dalam penelitian ini adalah perangkat tes dari mata
pelajaran yang disajikan. Perangkat tes ini digunakan untuk
mengungkapkan hasil belajar yang dicapai siswa.
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 165.
52
Setelah perangkat tes diuji cobakan di kelas lain, langkah
selanjutnya adalah menganalisis perangkat tes tersebut. Peneliti
mengambil 25 soal sebagai alat pengambil data. Analisis perangkat
tes ini meliputi validitas, tingkat kesukaran soal, daya pembeda
soal, dan reliabilitas.
a) Analisis Validitas
Dalam bahasa Indonesia valid disebut dengan istilah
shahih. Teknik yang digunakan untuk mengetahui
kesejajaran pada soal yang diuji adalah teknik korelasi product
moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson
yaitu:
( )( )
( ) ( )
2
2
2
2


E E E
=
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy
Dimana,
r
xy
= koefisien korelasi antara variebl X dan variabel Y,
dua variable yang dikorelasikan.
N = jumlah seluruh peserta didik yang mengikuti tes
X = jumlah skor benar pada pada item X
Y = jumlah skor total

XY = jumlah hasil kali antara X dan Y


Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk item biasa
diberikan dengan 1 (bagi item yang dijawab benar) dan 0 (item
yang dijawab salah), sedangkan skor total selanjutnya
merupakan jumlah dari skor untuk semua item yang
membangun item tersebut. R
tabel
ditentukan dari banyaknya
peserta didik yang mengikuti dikurangi satu (n-1) dengan
interval 95%.
Kriteria validnya soal ditentukan dari banyaknya
validitas masing-masing soal. Apabila jumlah r
xy
> r
tabel
maka
53
dikatakan valid tetapi apabila r
xy
< r
tabel
maka dikatakan
tidak valid.
13
b) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan untuk
membedakan peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan peserta didik yang kurang pandai (berkemampuan
rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut indeks diskriminasi. Dalam penelitian ini untuk
mencari daya pembeda dengan menggunakan metode split half,
yaitu dengan membagi kelompok yang di tes menjadi dua
bagian, kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok
kurang pandai atau kelompok bawah. Rumus yang digunakan
adalah:
14
D :
BA
BB
JA JB
Keterangan:
D = daya pembeda soal
BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = jumlah peserta kelompok atas
JB = jumlah peserta kelompok bawah
Klasifikasi indeks daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
15
D = 0, 00 0,20 : daya beda jelek
D = 0, 20 0,40 : daya beda cukup
D = 0, 40 0,70 : daya beda baik
D = 0, 70 1,00 : daya beda baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal
yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang
saja.
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.,hlm 72
14

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan., hlm. 213.


15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 211.
54
c) Indeks Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya
sesuatu soal adalah indeks kesukaran ( difficulty index ).
Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00.
Indeks ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Dengan rumus
sebagai berikut:
JS
B
P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk mengetahui sukar mudahnya suatu soal, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
P = 1,00 0,30 = soal kategori sukar
P = 0,30 070 = soal kategori sedang
P = 0,70 1,00 = soal kategori mudah
16
d) Realiabilitas
Sebuah tes dikatakan realiabel apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil tetap dan ajeg, artinya jika digunakan pada
sejumlah subjek yang sama pada lain waktu maka hasilnya
akan relatif tetap. Untuk menentukan reliabilitas pada
penelitian ini menggunakan K R.20, adapun langkahnya
adalah :
a) Membuat tabel analisis butir tanpa harus dikelompokkan
nomor ganjil dan genap.
b) Menghitung proporsi yang menjawab benar dan proporsi
yang menjawab salah pada masing-masing butir dalam
tabel analisis butir.
16
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Ro
sda
Karya,), cet. 13, hlm. 137.
55
c) Mengalikan proporsi yang menjawab benar dan proporsi
yang menjawab salah.
d) Mencari varians (standar deviasi kuadrat) dari skor total.
e) Menghitung reliabilitas tes dengan rumus K R.20.
Dengan rumus varians sebagai berikut:
Keterangan :
r
11
= reliabilitas tes
k = banyaknya butir pertanyaan (soal)
p = proporsi subjek yang menjawab betul dalam tiap
butir
q = proporsi subjek yang menjawab salah dalam tiap
item
pq = jumlah total p dan q pada masing-masing butir
yang sudah dikalikan (p x q)
S = standar deviasi dari tes
N = Banyaknya subjek pengikut tes.
17

Untuk menentukan reabilitas suatu soal maka, apabila


r
11
>
r
tabel
dikatakan reabilitas atau soal tersebut dapat
digunakan (dipakai). Namun jika sebaliknya, maka soal
tersebut tidak dapat digunakan (dibuang).
3. Teknik Analisa Data
Analisis data mempunyai tujuan untuk menguji hipotesis
penelitian, sehingga akan didapat suatu kesimpulan tentang keadaan yang
17
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm 86 - 113

()

|
|
.
|
\
|
|
.
|

\
|
=
2
2
11
S
pq S
1 - k
k
r
56
sebenarnya dari objek yang diteliti. Pada penelitian ini untuk menganalisis
data peneliti menggunakan teknik uji t-test pada hasil belajar peserta didik.
Namun, sebelum menganalisis data dengan teknik tersebut maka sampel
harus diuji dengan
analisis deskriptif, analisis normalitas data,uji ttest
dan efektivitas modul kimia
a. Analisis Deskriptif
Peningkatan hasil perkembangan siswa yang menggambarkan
proses perkembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing diukur
melalui lembar pengamatan dan laporan akhir pada penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dituangkan
dalam bentuk grafik
yang menggambarkan aktivitas siswa selama

penelitian berlangsung (Levinson,1994)


Gambar 1.2. Aktivitas siswa
b. Analisis Normalitas Data
Analisis normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh berdistribusi normal ataukah tidak. Uji ini digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek,
kejadian, dan lain - lain. Pengujiannya menggunakan rumus Chi
kuadrat (_
2
). Rumus yang dipakai adalah:
18
( ) ( )

= =

=
k
i
k
i
i
i i
fe
fe fo
e
e o
1
2
1
2
2
18
Sanbas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, da
n Jalur
Dalam Penelitian, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2007), hlm.76.
P
e
r
f
o
r
m
a
Kegiatan
57
Keterangan:
(_
2
) = Chi Kuadrat
o
i
= f
o
= Frekuensi observasi
e
i

= f
e
= Frekuensi harapan
Teknik Chi-square atau Chi-kuadrat ini digunakan untuk
menguji signifikasi perbedaan frekuensi. Dalam Chi-Kuadrat ada dua
hal yang dibandingkan, yakni frekuensi pengamatan dan frekuensi
teoritik atau yang diharapkan. Pengujian normalitas data dengan
menggunakan rumus Chi-Kuadrat dengan prosedur sebagai berikut:
1) Menentukan rentang nilai (R),yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil.
2) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus Sturges:
19
k = 1+(3,3) log n
3) Menentukan panjang interval (P), dengan rumus:
20
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval
6) Menghitung rata-rata , yaitu dengan rumus:
21
i
i
i
f
x f
X

= ) (
f
i
= frekuensi yang sesuai dengan tanda Xi
xi = tanda kelas interval
7) Menghitung variansi, dengan rumus:
22
19
Sanbas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur
Dalam Penelitian, hlm. 35.
20
Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang:
UMM Press, 2007), cet. 4, hlm. 23.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
&D)
., hlm. 54.
22
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), Cet. 6, hlm. 95.
P =
Rentang Nilai (R)
Banyak Kelas
58
( )
) 1 (
2
2
2

=

n n
x f x f n
s
i i i i
8) Menghitung nilai Z, dengan rumus:
23
s
x Bk
Z

=
Bk = Batas kelas
x
= Rata-rata
s =Standar deviasi
9) Menentukan luas daerah tiap kelas interval
10) Menghitung frekuensi eksipotori (fh), dengan rumus:
fh = n x ld
Keterangan :
n = jumlah sampel
ld = luas daerah
11) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut:
Kelas Bk Z L Fh fo (fo-fh)
2
/fh
12) Memenghitung nilai Chi Kuadrat (_
2
), dengan rumus:
24
( ) ( )

= =

=
k
i
k
i i
i i
fh
fh fo
e
e o
1
2
1
2
2
13) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data
disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah
kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian
digunakan rumus: dk= k 1, dimana k adalah banyaknya kelas
interval, dan taraf nyata = 0,05
14) Menentuk n h rg _

2
t bel
23
Tulus Win rsunu, St tistik D l m Peneliti n Psikologi d n Pendidik n , hlm. 63.
24
Sugiyono, Metode Peneliti n Pendidik n (Pendek t n Ku ntit tif, Ku lit tif
d n
R&D), hlm .107.
59
15) Menentuk n distribusi norm lit s deng n kriteri penguji n y itu
ketik
2
hitung s
2
t bel deng n der j t kebeb s n dk = k-1
deng n t r f signifik si 5% berdistribusi norm l.
25
c. Uji Homogenit s D t Pretes
Uji homogenit s dil kuk n untuk menget hui
p k h d t
tersebut homogen
t uk h tid k. Prosedur y ng digun k n untuk
menguji homogenit s v ri n d l m kelompok
d l h deng n j l n
menemuk n h rg F
m x
. Pen fsir nny
bil m n h rg F terbukti
signifik n
rtiny terd p t perbed n. D n seb likny
jik
tid k
signifik n ini ber rti tid k d perbed n.
Rumus y ng digun k n untuk menguji homogenit s v ri n
d l h:
26
Terend h V r
Tertinggi V r
F
.
.
m x
=
Ad pun l ngk h-l ngk h perhitung nny
d l h seb g i
berikut.
1) Menghitung r t -r t ) ( X
2) Menghitung v ri ns (S
2
) deng n rumus:
( )
( ) 1
) (
2
2
2

N
N
X
X
SD V ri n
3) Menghitung F deng n rumus:

Terend h V r
Tertinggi V r
F
.
.
m x
=
4) Memb nding k n F
hitung
dim n 1/2 (nb-1) (nk-1). Ap bil F
hitung
< F
t bel
m k d t berdistribusi homogen.
25
Sudj n , Metod St tistik ., hlm. 273.
26
Tulus Win rsunu , St tistik D l m Peneliti n Psikologi d n Pendidik n, hlm. 100.
60
d. Uji Kes m n Du R t -r t
Uji kes m n du r t -r t ini bertuju n untuk menget hui
p k h nil i pretes kel s bes r d n kel s kecil mempuny i r t -r t
nil i y ng tid k berbed p d t h p w l ini. Jik r t -r t kedu kel s
tersebut tid k berbed ber rti kel s itu mempuny i kondisi y ng s m .
Hipotesis y ng k n diujik n d l h:
Ho :
1
=
2
H
i :

1
>
2
Keter ng n:
1 : r t -r t d t kel s bes r
2 : r t -r t d t kel s kecil
Uji bed d l m peneliti n ini d l h menggun k n rumus t-test
untuk menguji signifik nsi perbed n du bu h me n y ng ber s l d ri
du bu h distribusi.
27
Bentuk rumus y ng digun k n
d l h seb g i
berikut:
28
2 1
2 1
1 1
n n
S
X X
t
+

=
deng n
2
) 1 ( ) 1 (
2 1

2
2 2
2
1 1
+
+
=
n n
S n S n
S
Keter ng n:
1
X
= r t -r t d t kel s bes r
2
X
= r t -r t d t kel s kecil
n
1
= b ny kny pesert didik kel s bes r
n
2
= B ny kny pesert didik kel s kecil
S = Simp ng n b ku g bung n
S1 = Simp ng n b ku kel s bes r
S2 = Simp ng n b ku kel s kecil
27
Tulus Win rsunu, St tistik D l m Peneliti n Psikologi d n Pendidik n., hlm. 81.
28
N n Sudj n , D s r-d s r Proses Bel j r Meng j r, (B ndung: PT. Sin r
B ru
Algesindo, 1995), Cet. 3, hlm. 239.
61
Kriteri penguji n
d l h terim Ho jik t
hitung
< t
t bel
. Deng n
der j t kebeb s n dk (n
1
+ n
2
2) d n pelu ng (1 1/2), tol k Ho
untuk h rg t
hitung
> t
t bel
.
e. Efektifit s Modul Kimi
Efektifit s modul kimi berb sis inkuiri terbimbing p d
peneliti n ini dilih t d ri 4 spek y itu kongnitif, fektif, psikomotorik,
d n t ngg p n terh d p modul kimi berb sis inkuiri terbimbing.
1) Aspek Kongnitif
Penil i n p d
spek kongnitif pesert
didik di sekol h
d p t dilih t d ri h sil bel j r pesert didik tersebut. Keberh sil n
y ng ingin dilih t y itu seber p bes r pem h m n pesert
didik
terh d p m teri. Untuk lebih jel sny
d p t menggun k n rumus
berikut ini:
Keter ng n :

B = butir so l y ng dij w b ben r


S = butir so l y ng dij w b s l h
P
= b ny kny pilih n j w b n p d seti p so l
N = b ny kny butir so l
29
P d peneliti n ini t rget p d
spek kognitif d l h 75%
berd s rk n nil i KKM y ng ditet pk n di SMA NU 01 AlHid y h Kend l. M k modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
d p t dik t k n efektif
terh d p h sil bel j r sisw
berd s rk n
k tegori berikut ini :
29
Mimin H ry nti, Model & Teknik Penil i n P d Tingk t S tu n Pendidik n, (J k rt
: G ung Pers d Press, 2007), hlm 87
Skor =
()
/ 100
62
2) Aspek Afektif
Penil i n
fektif pesert didik menggun k n n lisis r t r t d n n lisis nil i. An lisis nil i d p t dirumusk n seb g i
berikut:
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
30
H sil perhitung n di t s kemudi n dit fsirk n deng n
rent ng ku lit tif y itu:
Tingk t
Pengu s n
Nil i Huruf Bobot Predik t
86-100% A 4 S ng t b ik
76-85% B 3 B ik
60-75% C 2 Cukup
55-59% D 1 Kur ng
54% TL 0 Kur ng sek li
Peneliti n ini d p t dik t k n berh sil, jik tingk t
pengu s n minim l y ng h rus dic p i d l h 75%.
3) Aspek Psikomotorik
Aspek psikomotorik pesert
didik di n lisis deng n rumus
seb g i berikut:
30
Ng lim Purw nto,Prinsip-prinsip d n Tehnik Ev lu si Peng j r n,(B ndung: Rem
j
Rosd k ry ,2002), hlm 102
NP =
100
NP =
100
63
Keter ng n :

NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n


R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
31
Tingk t
Pengu s n
Nil i
Huruf
Bobot Predik t
86-100% A 4 S g t b ik
76-85% B 3 B ik
60-75% C 2 Cukup
55-59% D 1 Kur ng
54% TL 0 Kur ng sek li
Seperti y ng tel h dijel sk n p d spek fektif, p d
spek
psikomotorik ketunt s n bel j r minim l y ng dih r pk n
d l h
75%.
4) T ngg p n Terh d p Modul kimi
Untuk menget hui t ngg p n pesert didik terh d p modul
kimi berb sis inkuiri terbimbing y ng dikemb ngk n p d m teri
s m d n b s d p t menggun k n rumus berikut:
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
32
31
Ng lim Purw nto, Prinsip-prinsip d n Tehnik Ev lu si Peng j r n, hlm 102
32
Ng lim Purw nto, Prinsip-prinsip d n Tehnik Ev lu si Peng j r n, hlm 102
NP =
100
64
Tingk t
Pengu s n
Nil i Huruf Bobot Predik t
86-100% A 4 S ng t b ik
76-85% B 3 B ik
60-75% C 2 Cukup
55-59% D 1 Kur ng
54% TL 0 Kur ng sek li
Berd s rk n penjel s n tersebut di t s, d p t diringk s
indik tor keberh sil n peneliti n p d T bel 3 berikut :
T bel.3 Indik tor Keberh sil n Peneliti n
No Indik tor
Kel s
Kecil
Kel s
Bes r
1 Juml h pesert
didik y ng
mengu s i m teri pembel j r n
p d spek kongnitif.
7 pesert
didik d ri
9

20 pesert
didik d ri
26
2 Juml h pesert
didik y ng
memiliki rent ng nil i minim l
75% p d spek fektif
7 Pesert
didik d ri
9
20 pesert
didik d ri
26
3 Juml h pesert
didik y ng
memiliki rent ng nil i minim l
75% p d spek psikomotorik
7 Pesert
didik d ri
9
20 pesert
didik d ri
26
4 T ngg p n terh d p modul
kimi berb sis inkuiri
terbimbing
75% 75%
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi D t H sil Peneliti n
1. Kondisi Sebelum Peneliti n
Modul merup k n s l h s tu komponen y ng memeg ng per n n
penting d l m proses pembel j r n. Di SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l,
d l m pembel j r n kimi , guru belum memiliki modul untuk melengk pi
pembel j r n kimi , khususy kel s XI.IPA. H l ini didug seb g i s l h
s tu f ktor penyeb b m sih berl kuny model pembel j r n cer m h d n
menc t t b h n sek ligus menj di s l h s tu f ktor penyeb b rend hny
efisiensi d n efektivit s m t pel j r n kimi kel s XI.IPA. Kur ng
efektifny pembel j r n bermu r p d kur ng optim lny
penc p i n
s s r n bel j r m t pel j r n kimi . Berk it n deng n perm s l h n
tersebut, s ng t dip nd ng perlu mel kuk n Pengemb ng n Modul Kimi
Berb sis Inkuiri Terbimbing, khususny kel s XI.IPA.
SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l merup k n s l h s tu Sekol h
Meneng h At s Sw st di Kend l. Kegi t n pr -peneliti n di w li sec r
teoritis kebutuh n sisw , y itu deng n meng n lis
d k h
ketid kcocok n kondisi s t ini deng n kebutuh n sisw , d n menentuk n
tuju n pembel j r n. L ngk h y ng dil kuk n
d l h mel kuk n
w w nc r kebeber p guru untuk menget hui g mb r n umum
pembel j r n kimi di SMA NU 01 Al-Hid y h.
Menurut beber p guru, sel m ini nil i p d m t pel j r n kimi
s ng t memprih tink n ini dilih t d ri h sil bel j r sisw
m sih b ny k
y ng dib w h KKM. Sel in kep d guru, w w nc r dil kuk n p d
beber p sisw . Menurut merek , pel j r n kimi term suk pel j r n y ng
sulit, sehingg
merek kur ng menyuk iny . Sel in itu, merek jug
mer s
p y ng merek pel j ri s ng t sulit untuk m suk ked l m
ing t n.
70
Berb g i kebij k n tel h dibu t oleh pemerint h untuk meng t si
perm s l h n pendidik n, s l h s tuny deng n memberl kuk n
Kurikulum Tingk t S tu n Pendidik n. Begitu jug
di SMA NU 01 AlHid y h Kend l, KTSP sud h diberl kuk n tet pi pembel j r n y ng

berl ngsung m sih berorient si guru sed ngk n pembel j r n y ng


berorient si sisw belum m ksim l. P d h l d l m kurikulum KTSP
proses bel j r meng j r dituntut tid k h ny guru y ng ktif tet pi si
sw
jug ktif d l m proses bel j r meng j r tersebut.
Mencerm ti m s l h di t s, sisw membutuhk n su tu
pembel j r n y ng di ngg p cocok deng n m teri s m b s d n
per ngk t pembel j r n y ng sesu i y ng berup
modul. Pembel j r n
y ng d p t memb ntu sisw untuk mem h mi konsep deng n c r bel j r
y ng merek m sing-m sing. Pem h m n konsep d p t diket hui p bil
sisw menemuk n sendiri d n meng plik sik nny
d l m kehidup n
seh ri-h ri. Berd s rk n kondisi sisw sebelum peneliti n m k penulis
tert rik untuk mencob mener pk n Modul Kimi berb sis Inkuiri
Terbimbing, y ng d p t memb ntu p r sisw untuk bel j r m ndiri d n
mem h mi konsep s m b s untuk menc p i tuju n pembel j r n.
Prinsip-prinsip d s r pengemb ng n per ngk t pembel j r n ini
d l h seb g i berikut (1) memb ntu sisw menyi pk n bel j r m ndiri,
(2) memiliki renc n pembel j r n y ng d p t direspon sec r m ksim l,
(3) memu t isi pembel j r n y ng lengk p d n m mpu memberik n
kesemp t n bel j r sisw , (4) d p t memonitor kegi t n bel j r sisw , d n
(5) d p t memberik n s r n d n petunjuk sert
inform si b lik n tingk t
kem ju n bel j r sisw .
2. Konsep Aw l Per nc ng n Modul
T h p per nc ng n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing y ng
dim ksud d l h l ngk h kedu d ri model des in sistem pembel j r n
ADDIE (An lysis, Design, Development, Implement tion,
nd
Ev lu tion), y itu t h p n pert m menentuk n tuju n pembel j r n
pesert didik d l m r n h kongnitif, r n h psikomotorik d n r n h fektif
71
d n tuju n khirny y itu untuk meningk tk n h sil bel j r, t h p n kedu
Menyusun tes, dim n tes tersebut h rus did s rk n p d tuju n
pembel j r n y itu deng n menggun k n tes form tif diseti p
khir
kegi t n pembel j r n d n tes khirny deng n menggun k n multiplechoice (pilih n g nd ) y ng sesu i deng n tuju n pembel j r n, t h p n
ketig menentuk n str tegi pembel j r n y ng tep t deng n menggun k n
metode diskusi untuk menc p i tuju n tersebut, d l m l ngk h diskusi ini
sisw bis berpend p t deng n beb s mengen i
s m d n b s , t h p n
ke-emp t y itu membu t r nc ng n modul, modul y ng dikemb ngk n
y itu modul kimi berb sis inkuiri terbimbing meliputi cover modul, k t
peng nt r, d ft r isi, d ft r t bel, d ft r g mb r d n isi m teri pel
j r n
kimi y ng did l mny terd p t pert ny n-pert ny n y ng membimbing
d n disert i konsep
s m d n b s , gloss rium d n d ft r pust k ini
dides in sedemiki n rup sehingg sisw tert rik untuk bel j r kimi .
Des in w l y ng direnc n k n peneliti d l m pengemb ng n
modul kimi berb sis inkuiri terbimbing mengikuti t h p n-t h p n
seb g i berikut,
1. Tuju n d n penggun n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
mel lui model des in sistem pembel j r n ADDIE (An lysis, Design,
Development, Implement tion, nd Ev lu tion)
2. T rget sisw untuk menc p i tuju n pembel j r n kimi m teri pokok
s m d n b s
3. Diskusi y ng dil kuk n untuk mempel j ri m teri pokok
s m d n
b s deng n str tegi diskusi.
4. Refleksi: D p t dilih t d ri nil i kongniitif, fektif , psikomotorik
,
ngket t ngg p n modul d n ngket keterb c n modul.
Per ngk t pembel j r n y ng dikemb ngk n berup modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing mel lui t h p v lid si oleh p k r. T h p

v lid si ini dim ksudk n untuk menget hui kesesu i n per ngk t
pembel j r n deng n m teri. P r p k r y ng bertind k seb g i v lid tor
k n memberik n pend p t p k h per ngk t pembel j r n y ng berup
72
modul tersebut d p t digun k n t np perb ik n t u m sih memerluk n
perb ik n. P r p k r y ng dim ksud d l h Atik R hm w ti, M.Si d n
Adhi Kurni w n, S.Pd sel ku p k r bid ng pendidik n kimi . P r p k r
y ng bertind k seb g i v lid tor k n memberik n pend p t p k h
per ngk t pembel j r n y ng berup
modul tersebut d p t digun k n
t np perb ik n
t u m sih memerluk n perb ik n. D ri p k r Atik
R hm w ti, M.Si d ny m suk n g y b h s diperb iki, penulis n k t k t diperb iki d n d ri Adhi Kurni w n, S.Pd d ny
m suk n
g mb rny perlu dit mb h, k t -k t ny
j ng n terl lu b ny k sehingg
peneliti merevisi m suk n d ri p r p k r.
D l m proses bel j r meng j r deng n Modul Kimi berb sis
Inkuiri Terbimbing model des in sistem pembel jr n ADDIE (An lysis,
Design, Development, Implement tion,
nd Ev lu tion) sisw diberi
kesemp t n untuk menemuk n sendiri meng n lisis, membuktik n d n
men rik kesimpul n sendiri tent ng su tu m teri deng n c r bel j r
merek sendiri d n bis bel j r m ndiri.
3. Implement si
Pengemb ng n Modul Kimi berb sis Inkuiri Terbimbing mel lui
model des in sistem pembel j r n ADDIE (An lysis, Design,
Development, Implement tion, nd Ev lu tion) p d kel s XI. IPA m teri
pokok s m d n b s di SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l semester gen p
t hun j r n 2010/2011. peneliti n ini dil ks n k n mel lui du
k li
ujicob y ng tel h dil ks n k n deng n t h p n n lisis m s l h,
perenc n n des in, membu t modul, v lid si des in, perb ik n des in,
sert ujicob . Penguji n pert m dil kuk n p d kel s kecil y ng terdiri
d ri 9 sisw . Ad pun r ngkum n pembel j r n y ng dil kuk n p d
m teri pokok As m B s d l h seb g i berikut.
. Implement si Kel s Kecil
Sebelum m suk ke m teri teori-teori s m d n b s , dil kuk n
pre-test untuk menget hui kem mpu n
w l sisw . Setel h itu sisw
diperken lk n deng n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing.
73
Setel h itu, sisw dib gi menj di kelompok-kelompok heterogen y ng
terdiri d ri 3 or ng. Kelompok-kelompok kecil ini k n menj di tim
diskusi d l m pembel j r n p d m teri teori-teori s m d n b s .
P d pertemu n pert m , setel h sisw
dib gi menj di kelompokkelompok kecil sisw
dimint berdiskusi mengen i teori-teori s m
b s d n untuk menemuk n sendiri tent ng konsep teori-teori s m
b s . P d
khir pembel j r n merek diberi l tih n tes form tif 1
untuk
menget hui seber p bes r pem h m n sisw
terh d p m teri
tersebut.
Pertemu n kedu , sebelum pembel j r n berl ngsung sisw
diberi g mb r n tent ng identifik si s m b s
d n memberik n
penjel s n tent ng m nf t identifik si s m b s d l m kehidup n
seh ri-h ri. Setel h itu sisw di j k berdiskusi tent ng identifik si
s m b s d n untuk menemuk n sendiri tent ng konsep identifik si
s m b s . Setel h berdiskusi sisw di j k ke l bor torium untuk
mel kuk n percob n tent ng mengidentifik si s m d n b s . P d
khir pembel j r n sisw
diberi l tih n tes form tif 2 untuk
menget hui seber p bes r pem h m n sisw terh d p m teri tersebut
d n mec t t h sil percob n identifik si s m b s .
Pertemu n ketig , sebelum pembel j r n berl ngsung sisw
diberi g mb r n tent ng keku t n s m b s d n diberi penjel s n
tent ng m nf t me,mpel j ri tent ng keku t n s m b s ini. Setel h
itu sisw di j k berdiskusi tent ng keku t n s m b s d n sisw bis

menemuk n sendiri konsep tent ng keku t n


s m b s sert bis
membed k n nt r
s m ku t, s m lem h
d n b s ku t, b s
lem h. P d
khir pembel j r n sisw
diberi tes form tif 3 untuk
menget hui seber p bes r pem h m n sisw terh d p m teri tersebut.
Pertemu n keemp t, sebelum pembel j r n berl ngsung sisw
diberi g mb r n tent ng der j t ke s m nn (pH) d n diberi penjel s n
tet ng m nf t mempel j ri tent ng der j t ke s m n (pH) ini. Setel h
itu sisw di j k berdiskusi tent ng der j t ke s m n (pH) d n bis
74
menemuk n sendiri konsep der j t ke s m n (pH) sert sisw bis
menghitung der j t ke s m n (pH). P d
khir pembel j r n sisw
diberi tes form tif 4 untuk
menget hui seber p bes r pem h m n
sisw terh d p m teri tersebut..
Pertemu n kelim , Sebelum pembel j r n berl ngsung sisw
diberi g mb r n tent ng stoikiometri l rut n d n diberi penjel s n
tent ng m nf t mempel j ri tent ng stoikiometri l rut n ini. Setel h
itu sisw di j k berdiskusi tent ng stoikiometri l rut n d n bis
menemuk n sendiri konsep stoikiometri l rut n sert
bis
meng plik sik nny d l m kehidup n seh ri-h ri. P d
khir
pembel j r n sisw
diberi tes form tif 5 untuk
menget hui seber p
bes r pem h m n sisw terh d p m teri tersebut d n mel kuk n posttest untuk menget hui kondisi w l deng n kondisi khir p k h
d
perbed n, sel njutny diberi ngket respons sisw terh d p modul
tersebut d n ngket keterb c n modul untuk keefektif n modul
tersebut.
Untuk menutup pembel j r n p d m teri pokok s m d n
b s dil kuk n post-test p d pertemu n ke-en m. Post-test ini
bertuju n untuk mengukur sej uh m n m teri s m d n b s ini tel h
di ku s i deng n menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing mel lui model des in sistem pembel j r n ADDIE
(An lysis, Design, Development, Implement tion, nd Ev lu tion).
P d t h p
khir pembel j r n
d l h ev lu si ini bertuju n
p k h modul kimi berb sis inkuiri terbimbing berh sil t u tid k, ini
dilih t d ri h sil bel j r sisw
d n
ngket keterb c n
modul.
Ev lu si
y ng terj di p d seti p emp t t h p di t s disebut ev lu si
form tif, k ren tuju nny
untuk kebutuh n revisi. P d t h p
r nc ng n memerluk n revisi
hli untuk memberik n m suk n
terh d p r nc ng n modul y ng kit bu t d n isi d ri modul tersebut
d n p d t h p pengemb ng n perluny ev lu si kelompok kecil. P d
t h p ev lu si dilih t d ri nil i r n h kongnitif r t -r t nil i postes
t
75
kel s kecil d l h 65,78 ini belum memenuhi KKM, d n d ri ngket
keterb c n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing p d indik tor 4
pen mpil n modul kur ng men rik sehingg diperluk n
d ny
pengemb ng n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing ke kel s y ng
lebih bes r.
b. Implement si Kel s Bes r
Implement si per ngk t pembel j r n ke-2 dil kuk n p d
kel s XI.IPA seb ny k 26 sisw (kel s bes r). P d prinsipny ,
pel ks n n kegi t n bel j r meng j r dikel s bes r ini s m deng n
kegi t n bel j r meng j r dikel s kecil, h ny s j y ng menj di
subyek peneliti n berbed , disert i penyempurn n p d b gi n-b gi n
y ng diperluk n. Penyempurn n ini y ng dim ksudk n d l h
berd s rk n m suk n-m suk n sel m implement si dikel s kecil.
Beber p penyempurn n y ng dil kuk n d l h
penyempurn n p d modul meliputi cover modul,
isi d ri modul,
diperb ny k g mb r-g mb r mengen i m teri s m b s , d n
plik siny d l m kehidup n seh ri-h ri, deng n h r p n modul
sem kin men rik d n mud h dip h mi. Penyempurn n l in y ng

dil kuk n
d l h lemb r observ si psikomotorik d n fektif p d
m teri s m b s .
4. H sil Peneliti n
An lisis d t berper n penting d l m su tu peneliti n, d l m
peneliti n ini n lisis d t meliputi:
. An lisis D t Aw l
An lisis t h p w l dil kuk n sebelum pel ks n n perl ku n
kep d kel s kecil d n kel s bes r. An lisis ini bertuju n untuk
menget hui d ny kondisi w l popul si, sehingg d p t disimpulk n
b hw kedu kel s s mpel y itu kel s kecil d n kel s bes r ber w l
d ri titik tol k
y ng s m . D t y ng digun k n p d
n lisis t h p
w l d l h nil i pre test. P d
n lisis t h p w l dil kuk n uji
norm lit s, uji homogenit s d n uji kes m n du r t -r t popul si.
76
H sil bel j r
w l sisw sebelum perl ku n d ri kedu kel s
ter ngkum p d L mpir n 25. Sed ngk n
n lisis h sil bel j r w l
sisw sebelum diberi perl ku n d ri kedu
kel s y itu kel s kecil d n
kel s bes r ter ngkum p d T bel 4.1 seb g i berikut:
T bel 4.1 H sil bel j r sisw sebelum perl ku n (pre-test)
No Sumber v ri si Kel s kecil Kel s bes r
1. N 9 26
2. R t -r t h sil bel j r 30,4 30,5
3. V ri n 113,000 66,658
4. St nd r devi si 10,67 8,16
5. Nil i terbes r 44 46
6. Nil i terkecil 16 16
Perhitung n selengk pny d p d l mpir n 6.
Berd s rk n T bel 4.4 tersebut, d ri 9 sisw kel s kecil r t r t h sil bel j r sisw sebelum perl ku n (pre test) b ru 30,4 d n d ri
26 sisw kel s bes r h ny menc p i 30,5.
1) Uji Norm lit s
Uji norm lit s dil kuk n untuk menget hui kenorm l n
d t sebelum perl ku n d n setel h perl ku n d n untuk
menentuk n uji h sil peneliti n sel njutny . Rumus y ng
digun k n
d l h Chi Ku dr t. Deng n kriteri penguji n
d l h
tol k H
o
jik
2
hitung

2
t bel
untuk t r f ny t =0,05 d n dk = k 1 d n terim H
o
jik
2
hitung
<
2
t bel
. H sil uji norm lit s d t
pretest kel s kecil d n kel s bes r d p t dilih t p d T bel 4.2.
T bel 4.2 Chi Ku dr t h sil uji Norm lit s
Kel s
2
hitung
2

t bel
Kriteri
Kecil 1,5463 7,81 Norm l
Bes r 4,4693 11,07 Norm l
77
Perhitung n selengk pny terd p t p d L mpir n 13 d n 14.
Berd s rk n T bel 4.6 di t s d p t dilih t b hw kedu
kelompok y itu kel s kecil d n kel s bes r berdistribusi norm l.
Perhitung n d p t dilih t p d L mpir n 13 d n 14.
2) Uji Homogenit s
Uji homogenit s dil kuk n untuk menget hui homogenit s
s mpel d ri kedu kel s y itu kel s kecil d n kel s bes r. Deng n
kriteri penguji n p bil F
hitung
< F
t bel
untuk t r f ny t = 0,05
d n dk = k-1 m k d t berdistribusi homogen. H sil n lisis d t
uji homogenit s d p t dilih t p d T bel 4.3.
T bel 4.3 Uji Homogenit s
D t K. Kecil K. Bes r Kriteri
N 9 26
Homogen R t -r t 30,4 30,5
V ri ns (s
2
) 113,000 66,658
St nd r devi si
(s)
10,67 8,16
Perhitung n selengk pny d p t dilih t p d L mpir n 15 d n 23.
Berd s rk n rumus:
terkecil i ns
terbes r i ns
F
hitung

v r
v r
Diperoleh F = 1,707
Berd s rk n n lisis d t di t s, diperoleh F
hitung
kur ng
d ri F
t bel
(t r f signifik n 5%), m k d p t disimpulk n b hw Ho
diterim y ng ber rti v ri ns d ri popul si tid k berbed s tu
deng n y ng l in (homogen) y itu
nt r kel s kecil d n kel s
bes r.
3) Uji Perbed n Du R t -r t
Uji Perbed n du r t -r t digun k n untuk menget hui
p k h kel s bes r d n kel s kecil mempuny i r t -r t y ng tid k
78
j uh berbed p d t h p w l ini. R t -r t kedu kel s dik t k n
tid k berbed p bil -t
t bel
< t
hitung
< t

t bel
. Ringk s n n lisis uji ttest d p t dilih t p d T bel 4.4. berikut.
T bel 4.4. Ringk s n An lisis Uji t-test
Sumber v ri si Kel s kecil Kel s bes r
Juml h 274 792
N 9 26
X 30,4 30,5
V ri ns (S
2
) 113,778 66,658
St nd rt devi si (S) 10,67 8,16
D ri perhitung n diperoleh t
hitung
= 0,005 d n t
t bel
= t
t bel
(0.975) (85)
= 2,03 deng n t r f signifik nsi = 5%, deng n dk = n
1
+
n
2
2 = 33, pelu ng = 1 1/2 = 1 0,025 = 0,975, m k
dik t k n b hw r t -r t pre test kedu
kel s tid k berbed .
Artiny kel s bes r d n kel s kecil y ng dipilih, mempuny i
kondisi y ng s m . Perhitung n selengk pny
d p t dilih t p d
L mpir n 22.
b. An lisis T h p Akhir
An lisis t h p
khir bertuju n untuk menj w b hipotesis
peneliti n y ng tel h dikemuk k n. D t y ng digun k n p d n lisis
t h p khir ini d l h d t nil i post test sisw kel s kecil d n kel
s
bes r y ng d p t dilih t p d L mpir n 25. An lisis t h p khir
meliputi uji norm lit s, uji kes m n du
v ri ns, uji perbed n du
r t -r t h sil bel j r.
An lisis h sil bel j r
khir sisw setel h diberi perl ku n d ri
kedu kel s (kel s kecil d n kel s bes r) ter ngkum p d T bel 4.5
seb g i berikut:
79
T bel 4.5 H sil bel j r sisw setel h perl ku n (post-test)
No Sumber V ri si Kel s kecil Kel s bes r
1 N 9 26
2 R t -r t 65,78 73,31
3 V ri ns 93,444 52,781
4 St nd r devi si 9,67 7,27
5 Nil i terbes r 76 88
6 Nil i terkecil 50 60
Perhitung n selengk pny d p d L mpir n 12.
Berd s rk n T bel 4.5 tersebut, d ri 9 sisw kel s kecil r t r t h sil bel j r setel h perl ku n (post test) menc p i 65,78 d n d ri
26 sisw kel s bes r menc p i 73,31.
1) Uji Norm lit s
Uji norm lit s dil kuk n untuk menget hui kenorm l n
d t
p k h d t y ng diperoleh berdistribusi norm l
t u tid k.
Rumus y ng digun k n
d l h Chi Ku dr t. Deng n kriteri
penguji n d l h tol k H
o
jik

2
hitung

2
t bel
untuk t r f ny t
=0,05 d n dk = k - 1 d n terim H
o
jik
2
hitung
<
2
t bel
. H sil uji
norm lit s d t post test kel s kecil d n kel s bes r d p t dilih t
p d T bel 4.5. Perhitung n selengk pny terd p t p d L mpir n
22. Berd s rk n T bel 4.6 di b w h d p t dilih t b hw kedu
kelompok y itu kel s kecil d n kel s bes r berdistribusi norm l.
T bel 4.6. Chi Ku dr t h sil uji Norm lit s
Kel s
2
hitung
2
t bel
Kriteri
Kecil 5,1768 7,81 Norm l
Bes r 1,8210 11,07 Norm l
Perhitung n selengk pny d p t dilih t p d L mpir n 22.
80
2) Uji Homogenit s
Uji homogenit s dil kuk n untuk menget hui homogenit s
kedu s mpel y itu kel s bes r d n kel s kecil. Deng n kriteri
penguji n p bil F
hitung
< F
t bel
untuk t r f ny t = 0,05 d n dk
= k-1 m k d t berdistribusi homogen. H sil n lisis d t uji
homogenit s d p t dilih t p d T bel 4.7.
T bel 4.7. Uji Homogenit s
D t K. Kecil K. Bes r Kriteri
N 9 26
Homogen R t -r t 65,78 73,31
V ri ns (s
2
)
93,444 52,781
St nd r devi si (s) 9,67 7,27
Perhitung n selengk pny d p t dilih t p d L mpir n 23.
Berd s rk n rumus:
terkecil i ns
terbes r i ns
F
hitung

v r
v r

Diperoleh F = 1,770
Berd s rk n n lisis d t di t s, diperoleh F
hitung
lebih
kecil d ri p d F
t bel
(t r f signifik n 5%), m k d p t disimpulk n
b hw Ho diterim y ng ber rti v ri ns d t h sil bel j r
kel s
kecil tid k berbed deng n kel s bes r (homogen).
3) Penguji n Hipotesis (D t Post-test)
Uji hipotesis menggun k n uji perbed n du r t -r t y ng
bertuju n untuk menget hui p k h h sil bel j r kimi sisw kel s
bes r lebih b ik d rip d h sil bel j r kimi kel s kecil. Untuk
menget hui terj di tid kny
perbed n perl ku n m k digun k n
rumus t-test d l m penguji n hipotesis. R t -r t y ng digun k n
d l h r t -r t nil i h sil post-test. H sil rek pitul si t-test p d
T bel 4.8. berikut.
81
T bel 4.8. H sil Perhitung n t-test
Kel s N Me n V ri ns
St nd r
Devi si
t
hitung
t
t bel
Bes r 26 73,31 52,781 7,27 2,460 2,03
Kecil 9 65,78 93,444 9,67
Berd s rk n perhitung n h sil peneliti n diperoleh deng n
t r f signifik si = 5%, dk = n
1
+ n
2
2 = 33, pelu ng = 1-
kriteri penguji n Ho diterim jik
t
hitung
< t
t bel
. K ren p d
peneliti n ini t
hitung
= 2,460 d n t
t bel
= 2,03, d n ini ber rti
t
hitung

t
t bel
, m k H diterim . Artiny kel s bes r berbed deng n kel s
kecil. Untuk lebih jel sny perhitung n t-test d p t dilih t p d
L mpir n 24.
4) An lisis Deskriptif Observ si
D l m peneliti n ini metode observ si digun k n untuk
menget hui
ktivit s sisw y ng merup k n h sil bel j r sisw
r n h fektif d n r n h psikomotorik sisw . Observ si r n h
fektif di mbil d ri proses pembel j r n deng n modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing, sed ng observ si r n h psikomotorik
di mbil d ri pembel j r n pr ktikum. An lisis y ng digun k n
d l h n lisis deskriptif y ng bertuju n untuk menget hui p k h
ktivit s sisw
berup h sil bel j r r n h
fektif d n r n h

psikomotorik p d kel s kecil m upun kel s bes r berkriteri


efektif t u tid k. H sil
n lisis deskriptif observ si sisw kel s
kecil d n kel s bes r d p t dilih t p d T bel 4.9 d n T bel 4.10.
T bel 4.9 R t -r t Persent se Observ si Aktivit s Sisw
R n h Afektif
Kel s Persent se Skor/nil i Kriteri
Kecil 78,31% B ik
Bes r 78,58% B ik
82
T bel 4.10 R t -r t Persent se Observ si Aktivit s R n h
Psikomotorik
Kel s Persent se Skor/nil i Kriteri
Kecil 82,89% B ik
Bes r 81,92% B ik
Perhitung n prosent se ktifit s observ si ini d p t dilih t
p d L mpir n 27, 29, 31 d n 33. D ri d t tersebut d p t di mbil
kesimpul n b hw r t -r t prosent se observ si r n h fektif
kel s kecil d n kel s bes r sebes r 78,44%, r n h psikomotorik
kel s kecil d n kel s bes r d l h 82,40% deng n kriteri b ik.
5) An lisis Deskriptif Keefektif n Modul
An lisis keefektiv n bertuju n untuk menget hui
p k h
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing ini cukup efektif. H sil
n lisis keefektiv n modul kimi d p t dilih t d ri h sil bel j r
sisw y ng berup
kumul si d ri h sil bel j r r n h kognitif,
r n h fektif d n r n h psikomotorik y ng berup
present si r t r t d ri ketig ny
(h sil bel j r r n h kognitif, r n h
fektif d n
r n h psikomotorik). An lisis keefektif n modul kimi berb sis
inkuiri terbimbing p d kel s kecil d p t dilih t p d T bel 4.11.
Sed ngk n
n lisis keefektif n pembel j r n berb sis MI p d
kel s b s r d p t dilih t p d T bel 4.12.
T bel 4.11 Perhitung n An lis
Keefektif n Modul Kimi
Berb sis Inkuiri Terbimbing
Aspek
B ny kny sisw
Deng n nil i >70
Kriteri
Skor
Kognitif 8 Efektif 3
Afektif 8 S ng t Efektif 4
Psikomotorik 9 S ng t Efektif 4
Skor tot l - - 11
83
Berd s rk n h sil perhitung n tersebut did p tk n skor
tot l berjuml h 11, h l tersebut d p t disimpul n b hw modul
kimi deng n pendek t n inkuiri terbimbing terh d p h sil
kognitif, fektif, d n psikomotorik sisw p d kel s kecil d l h
s ng t efektif.
T bel 4.12 Perhitung n An lis
Keefektif n Modul Kimi
Berb sis Inkuiri Terbimbing
Aspek
B ny kny sisw
Deng n nil i >70
Kriteri
Skor
Kognitif 21 Efektif 3
Afektif 24 S ng t Efektif 4
Psikomotorik 26 S ng t Efektif 4
Skor tot l - - 11
Berd s rk n h sil perhitung n tersebut did p tk n skor
tot l 11, kesimpul nny b hw pengemb ng n modul deng n

pendek t n inkuiri terh d p h sil kognitif, fektif, d n


psikomotorik sisw p d kel s bes r
d l h efektif.
6) D t Angket Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
D l m peneliti n ini ngket digun k n untuk
mengungk pk n pend p t sisw
mengen i modul kimi berb sis
inkuiri terbimbing. Rek pitul si Perhitung n Angket T ngg p n
Sisw T ngg p n sisw
terh d p Modul Kimi Berb sis Inkuiri
Terbimbing d p t dilih t p d T bel 4..
84
T bel 4.12. Rek pitul si Angket T ngg p n Sisw Kel s Bes r
Nil i
Juml h
Respon Sisw
Juml h
Perhitung n
Angket
Prosent se (%)
Perhitung n
Angket
5 133 665
76,04%
4 191 764
3 156 468
2 40 80
1 0 0
Juml h
520 1977
Berd s rk n h sil prosent se di t s ngket t ngg p n
terh d p
Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing did p tk n,
b hw r t -r t kel s terh d p h sil ngket sisw
menunjukk n
nil i sebes r 76,04 % d n term suk d l m k tegori B ik.
Perhitung n selengk pny d p t dilih t di L mpir n 26.
T bel 4.12. Rek pitul si Angket T ngg p n Sisw Kel s Kecil
Nil i Juml h
Respon Sisw
Juml h
Perhitung n
Angket
Prosent se (%)
Perhitung n
Angket
5 16 80
75,33%
4 109 436
3 52 156
2 3 6
1 0 0
Juml h
180 678
Berd s rk n h sil prosent se di t s ngket t ngg p n
terh d p Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing did p tk n,
b hw r t -r t kel s terh d p h sil ngket sisw
menunjukk n
nil i sebes r 75,33 % d n term suk d l m k tegori B ik.
Perhitung n selengk pny d p t dilih t di L mpir n 26
85
7) D t Angket Keterb c n Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
D l m peneliti n ini ngket keterb c n digun k n untuk
mengungk pk n pend p t sisw
mengen i modul kimi berb sis
inkuiri terbimbing. Rek pitul si Perhitung n Angket
Keterb c n
terh d p Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing d p t dilih t
p d T bel 4.13.
T bel 4.13. Rek pitul si Angket Keterb c n Sisw Kel s

Kecil
No Indik tor
Juml h
Respon
Sisw
Prosent se (%)
Perhitung n
Angket
Keterb c n
1 Kejel s n tulis n dimodul 9
80,00%
2
Perluny g mb r
melengk pi modul 9
3
Modul d p t mem h mi
pembel j r n 9
4
Pen mpil n modul
men rik 2
5
B h s d l m modul
mud h dip h mi 7
Juml h
45 36
Berd s rk n h sil prosent se di t s ngket keterb c n
Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing did p tk n, b hw r t r t kel s terh d p h sil
ngket keterb c n modul kimi sebes r
83,80 % d n term suk d l m k tegori B ik. Perhitung n
selengk pny d p t dilih t di L mpir n 41.
86
T bel 4.14. Rek pitul si Angket Keterb c n Sisw Kel s
Bes r
No Indik tor
Juml h
Respon
Sisw
Prosent se (%)
Perhitung n
Angket
Keterb c n
1 Kejel s n tulis n dimodul 26
83,80%
2
Perluny g mb r
melengk pi modul 18
3
Modul d p t mem h mi
pembel j r n 26
4
Pen mpil n modul
men rik 14
5
B h s d l m modul
mud h dip h mi 25
Juml h
130 109
Berd s rk n h sil prosent se di t s ngket keterb c n
Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing did p tk n, b hw r t r t kel s terh d p h sil
ngket keterb c n sisw
modul kimi
sebes r 83,80 % d n term suk d l m k tegori B ik. Perhitung n
selengk pny d p t dilih t di L mpir n 42.

B. Pemb h s n H sil Peneliti n


Berd s rk n identifik si w l (pr -peneliti n) tel h diket hui b hw
sisw -sisw kel s XI.IPA di SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l b hw
pembel j r n y ng berl ngsung m sih berorient si guru sehingg sisw
kur ng ktif d l m pembel j r n. P d h l d l m kurikulum KTSP proses
bel j r meng j r dituntut tid k h ny guru y ng ktif
tet pi sisw j
ug
ktif
d l m proses bel j r meng j r.
87
Peneliti men rik kesimpul n berd s rk n ur i n di t s, y ng
diperluk n sisw
d l h pembel j r n y ng tid k h ny meng j rk n m teri
pel j r n s j . Merek membutuhk n pembel j r n y ng bis
menemuk n
sendiri konsep m teri s m d n b s sehingg sisw bis
ikut sert d
l m
proses bel j r ktif.
Merek jug membutuhk n su tu per ngk t pembel j r n y ng sesu i
deng n m teri s m b s y ng berup modul. Modul ini y ng d p t memb ntu
sisw untuk mem h mi konsep deng n c r bel j r merek m sing-m sing.
Pem h m n konsep d p t diket hui p bil sisw
menemuk n sendiri d n
meng plik sik nny d l m kehidup n seh ri-h ri.
Berd s rk n kebutuh n sisw
tersebut, peneliti mengemb ngk n
Modul Kimi
Berb sis Inkuiri Terbimbing
mel lui model des in sistem
pembel jr n ADDIE (An lysis, Design, Development, Implement tion,
nd
Ev lu tion). P d peneliti n ini penek n n p d h sil bel j r r n h kongnitif,
Afektif, Psikomotorik d n keefektif n modul tersebut.
Peneliti n ini menggun k n metode Rese rch
nd development
(R&D), y kni menguji des in ke d l m du
kel s y ng dibed k n menj di
k tegori kel s kecil d n kel s bes r. Produk d l m peneliti n ini d l h Modul
Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing mel lui model des in sistem pembel jr n
ADDIE (An lysis, Design, Development, Implement tion, nd Ev lu tion),
meliputi T h p
An lysis merup k n meng n lisis kebutuh n sisw terh d p
m teri pembel j r n, T h p Design merup k n membu t r nc ng n modul
kimi berb sis inkuiri terbimbing, T h p Development merup k n uji cob
produk kel s kecil, Implement tion merup k n uji cob kel s bes r, nd
Ev lu tion merup k n untuk memberik n nil i terh d p modul tersebut d n
ev lu si y ng terj di p d seti p emp t t h p di t s.
P d kel s kecil m upun kel s bes r di berik n modul kimi berb sis
inkuiri terbimbing p d m teri y ng s m . Sebelum pembel j r n, terlebih
d hulu di d k n pre -test p d sisw kel s XI IPA untuk menget hui kondisi
w l sisw sebelum memperoleh pembel j r n.
88
Berd s rk n perhitung n uji norm lit s d n uji homogenit s d t h sil
kem mpu n
w l (pre test) d ri kedu kel s d l h berdistribusi norm l d
n
homogen. H l ini d p t dik t k n b hw kondisi kem mpu n
w l sisw
kel s kecil d n kel s bes r sebelum diken i pembel j r n
d l h set r
t u
s m .
Proses pembel j r n sel njutny
kel s kecil mend p t modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing terlebih d hulu seb g i kel s uji cob pert m
seb ny k 9 responden d ri kel s XI IPA y ng di mbil sec r r ndom. Setel h
diket hui efektivit s d n keberh sil n peneliti n uji cob pert m sel njutny
dil kuk n revisi per ngk t pembel j r n y ng berup
modul. Di d l m
pel ks n n pembel j r n p d kel s kecil tid k terd p t kend l y ng ber rti
n mun d sedikit revisi y ng peneliti l kuk n p d per ngk t pembel j r
n
berup modul tersebut. Revisi dil kuk n seb g i penyempurn n per ngk t

untuk mend p tk n h sil bel j r y ng optim l p d ketig r n h penil i


n
y ng dil kuk n. Per ngk t
y ng tel h direvisi sel njutny d p t diuji
cob k n p d kel s y ng lebih bes r y itu p d kel s bes r y ng berjuml h 26
sisw .
Berd s rk n h sil perhitung n kem mpu n r n h kognitif kel s kecil
deng n Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing
mel lui model des in
sistem pembel jr n ADDIE (An lysis, Design, Development, Implement tion,
nd Ev lu tion) diperoleh r t -r t nil i pos-test kel s kecil d l h 65,7
8
sed ngk n kel s bes r diperoleh r t -r t nil i postest d l h 73,31. P d h sil
bel j r r n h kognitif ini m sih diperluk n pengemb ng n lebih l njut k ren
p d h sil r n h kognitif m sih kur ng m ksim l k ren
kel s kecil belum
memenuhi KKM.
D l m peneliti n ini di s mping menggun k n metode test jug
menggun k n metode observ si. Metode ini digun k n untuk menget hui
ktivit s sisw
y ng merup k n h sil bel j r sisw
r n h
fektif d n r
n h
psikomotorik sisw . Observ si r n h fektif di mbil d ri proses pembel j r n
p d m teri s m b s Sed ngk n observ si r n h psikomotorik di mbil d ri
pr ktikum sisw .
89
Berd s rk n h sil r n h psikomotorik kel s kecil sebes r 82,89%,
kel s bes r sebes r 81,92%, h sil r n h
fektif kel s kecil sebes r 78
,31%,
kel s bes r sebes r 78,58%, h sil t ngg p n sisw terh d p modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
p d kel s kecil sebes r 76,04% , kel s
bes r
sebes r 75,33% d n ngket keterb c n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing
p d kel s kecil sebes r 80,00%, kel s bes r sebes r 83,80
%.
Skor tot l efektivit s modul kimi berb sis inkuiri terbimbing p d kel
s
kecil sebes r 11 deng n k tegori efektif, sed ngk n p d kel s bes r sk
or
tot lny
d l h 11 deng n k tegori efektif. Berd s rk n h sil keseluruh n
,
d p t disimpulk n b hw
Pengemb ng n Modul Kimi Berb sis Inkuiri
Terbimbing mel lui Model Des in Sistem Pembel j r n
ADDIE (An lysis,
Design, Development, Implement tion,
nd Ev lu tion) p d M teri Pokok
As m d n b s Kel s XI IPA di SMA NU 01 Al - Hid y h Kend l p d kel s
kecil m upun kel s bes r
d l h efektif.
C. Keterb t s n Peneliti n
Peneliti meny d ri b hw s ny d l m peneliti n ini p sti terj di
b ny k kend l d n h mb t n. H l ini buk n k ren f ktor keseng j n, k n
tet pi k ren d ny keterb t s n d l m mel kuk n peneliti n.
Meskipun peneliti n ini sud h dik t k n seoptim l mungkin,
k n
tet pi peneliti meny d ri b hw peneliti ini tid k terlep s d ny kes
l h n
d n kekur ng n, h l itu k ren keterb t s n-keterb t s n di b w h ini:
1. Keterb t s n Lok si
Peneliti n ini h ny dil kuk n di SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l
d n y ng menj di popul si d l m peneliti n k li ini
d l h kel s XI I
PA
SMA NU 01 Al-Hid y h. Oleh k ren itu, h ny berl ku b gi sisw kel s
XI IPA SMA NU 01 Al-Hid y h s j d n tid k berl ku b gi sisw di
sekol h l in.
90
2. Keterb t s n M teri d n Temp t Peneliti n
Peneliti n ini terb t s p d m teri As m B s kel s XI semester II

SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l . Ap bil


dil kuk n p d m teri d n
temp t berbed kemungkin n h silny tid k s m .
3. Keterb t s n Instrumen
Instrument y ng digun k n d l m peneliti n ini buk n s tus tuny y ng m mpu mengungk pk n keseluruh n spek y ng diteliti.
Oleh k ren itu, instrument ngket (kuorsioner) y ng digun k n untuk
mengungk pk n d t tent ng respon sisw terh d p Modul Kimi
Berb sis Inkuiri Terbimbing tid kl h cukup, n mun perlu jug dic ri t r f
kesuk r n butir d n jug efektifit s distr ktor.
4. Keterb t s n Kem mpu n
Peneliti n tid k bis lep s d ri teori, oleh k ren itu penulis
meny d ri keterb t s n kem mpu n khususny penget hu n ilmi h d n
d l m metodologi pembel j r n m sih b ny k kekur ng nny . Tet pi
penulis sud h berus h sem ksim l mungkin untuk menj l nk n
peneliti n sesu i deng n kem mpu n keilmu n, kem mpu n sert
bimbing n d ri dosen pembimbing.
5. Keterb t s n w ktu
Peneliti n y ng dil kuk n oleh peneliti terp nc ng oleh w ktu,
k ren w ktu y ng digun k n s ng t terb t s. M k peneliti h ny
memiliki w ktu sesu i kem mpu n y ng berhubung n deng n peneliti n
s j . W l upun w ktu y ng peneliti gun k n cukup singk t
k n tet pi
bis memenuhi sy r t-sy r t d l m peneliti n ilmi h.
63
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpul n
Deng n melih t h sil peneliti n y ng tel h dib h s mengen i
"Pengemb ng n Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing mel l ui
Model Des in Sistem Pembel j r n ADDIE (An lysis, Design,
Development, Implement tion, nd Ev lu tion) P d M teri Pokok As m
B s Kel s XI.IPA di SMA NU 01 Al-Hid y h Kend l t hun
j r n
2010/2011, m k d p t dit rik kesimpul n d ri h sil peneliti n ini
seb g i berikut.
1. Pengemb ng n Modul Kimi
Berb sis Inkuiri Terbimbing dil kuk n
seb ny k du k li ujicob , y itu p d kel s kecil d n kel s bes r. Ke
du
kel s uji cob tersebut mend p t perl ku n y ng s m k ren kedu kel s
tersebut dipilih berd s rk n h sil perhitung n uji norm lit s, uji
homogenit s d n uji kes m n du r t -r t d t p d kem mpu n
w l
(pre test) d ri kedu kelompok d l h berdistribusi norm l, d n tid k d
perbed n. H l ini d p t dik t k n b hw kondisi kem mpu n w l sisw
kel s kecil d n kel s bes r sebelum diken i modul d l h set r
t u
s m . Produk peneliti n ini d l h berup Modul Kimi Berb sis Inkuiri
Terbimbing mel lui model des in sistem pembel jr n ADDIE (An lysis,
Design, Development, Implement tion,
nd Ev lu tion), meliputi T h p
An lysis merup k n meng n lisis kebutuh n sisw
terh d p m teri
pembel j r n, T h p Design merup k n membu t r nc ng n modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing, T h p Development merup k n uji cob
produk kel s kecil, Implement tion merup k n uji cob
kel s bes r, nd
Ev lu tion merup k n untuk memberik n nil i terh d p modul tersebut
d n ev lu si y ng terj di p d seti p emp t t h p di t s.
2. H sil peneliti n menunjuk n b hw
h sil r n h kognitif r t -r t nil
i
postest kel s kecil d l h 65,78 sed ngk n r t -r t nil i postest kel
s
bes r d l h 73,31, h sil r n h psikomotorik kel s kecil sebes r 82,89%,
64
kel s bes r sebes r 81,92%, h sil r n h
fektif kel s kecil sebes r
78,31%, kel s bes r sebes r 78,58%, h sil t ngg p n sisw
terh d p
modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
p d kel s kecil sebes r

76,04% , kel s bes r sebes r 75,33% d n


ngket keterb c n modul
kimi berb sis inkuiri terbimbing
p d kel s kecil sebes r 80,00%,
kel s bes r sebes r 83,80%. Skor tot l efektivit s modul kimi berb sis
inkuiri terbimbing p d kel s kecil sebes r 11 deng n k tegori efektif,
sed ngk n p d kel s bes r skor tot lny
d l h 11 deng n k tegori
efektif. Berd s rk n h sil keseluruh n, d p t disimpulk n b hw
Pengemb ng n Modul Kimi Berb sis Inkuiri Terbimbing mel lui
Model Des in Sistem Pembel j r n
ADDIE (An lysis, Design,
Development, Implement tion, nd Ev lu tion) p d M teri Pokok
As m d n b s Kel s XI IPA
di SMA NU 01 Al - Hid y h Kend l
p d kel s kecil m upun kel s bes r d l h efektif.
B. S r n-s r n
Berd s rk n h sil peneliti n d n kesimpul n y ng tel h dis jik n m k
sel njutny peneliti meny mp ik n s r n-s r n y ng kir ny d p t
memberik n m nf t kep d pih k-pih k y ng terk it t s h sil peneliti n ini.
Ad pun s r n-s r n y ng d p t dis mp ik n d l h seb g i berikut :
1. B gi p r pendidik, khususny bid ng studi ilmu kimi hend kny m mpu
memilih per ngk t pembel j r n y ng tep t d l m meny jik n m teri
pel j r n kimi mel lui kegi t n bel j r meng j r, menging t s ng t
komplekny m teri bid ng studi kimi . Deng n demiki n h sil bel j r
sisw d p t dic p i sec r optim l sesu i deng n potensi y ng dimiliki.
2. Pih k Sekol h d p t menyedi k n s r n pr s r n y ng mendukung g r
proses bel j r meng j r d p t berj l n efektif d n kondusif.
3. Perlu d ny pengemb ng n peneliti n lebih l njut untuk menguji
keefektif n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing p d m t pel j r n
y ng l inny t u m teri y ng ber g m.
65
C. Penutup
Puji syukur lh mdulill h keh dir t All h SWT t s seg l nikm t,
r hm t, t ufiq, d n hid y h-Ny sehingg
peneliti d p t menyeles ik n
penulis n skripsi ini. Peneliti meny d ri d ny kekur ng n-kekur ng n
sert berb g i kelem h n y ng d d l m skripsi ini. Oleh k ren
itu,
s r n d n kritik d ri berb g i pih k tet p peneliti h r pk n, gun
perb ik n-perb ik n peneliti n mend t ng. Semog skripsi ini d p t
berm nf t b gi penulis khususny
d n b gi p r pemb c p d
umumny .
Akhirny
t k lup peneliti s mp ik n terim k sih kep d semu
pih k y ng tel h memb ntu sepenuhny d l m menyeles ik n skripsi ini.
J z kumullohu khirol j z .
DAFTAR PUSTAKA
A, Prib ni Benny, Model Des in Sistem Pembel j r n, J k rt : Di n R ky t,
2009.
Ali, Muh mm d, Guru d l m Proses Bel j r Meng j r, B ndung: Sin r B ru
Algensindo, 2004, Cet. 12.
Amri, Sofw n, et. l., Kontruksi Pengemb ng n Pembel j r n, J k rt : Prest s
i
Pust k , 2010, Cet. 1.
An s Sudiyono, Peng nt r Ev lu si Pendidik n, J k rt : R j Gr findo Pers d ,
2008.
Arikunto, Suh rsimi, D s r-d s r Ev lu si Pendidik n, J k rt : Bumi Aks r
,
2006, ed. 6.
__________, Prosedur Peneliti n Pendek t n Pr ktek, J k rt : Rinek Cipt ,
2002.
B syiruddin, Usm n, Metodologi Pembel j r n Ag m Isl m, J k rt : Ciput t
Pers, 2002, Cet.1.
Br dy, J mes E.. Kimi Universit s, jilid 1, J k rt : Bin rup Aks r , 2003.
D ry nto, Medi Visu l untuk Peng j r n Teknik, B ndung: T rsito, 1993.

D s, S lir w ti, Bel j r Kimi Sec r Men rik untuk SMA/MA Kel s XI, J k rt :
Gr sindo, 2007.
Direktor t Ten g Kependidik n, Penulis n Modul ,http://
www.dostoc.com,docs/5649648/ penulis n- modul- kimi , 4 febru ri 2011s
F kult s Lu r K mpus, Mengemb ng k System Pembel j r n Deng n ModelAddie, J k rt : FLK, 2008.
H di, Amirul, Metodologi Peneliti n Pendidik n, B ndung: CV Pust k Seti ,
1998, Cet.10.
H m lik, Oem r, Proses Bel j r Meng j r, J k rt : PT Bumi Aks r , 2009, Cet.
9.
H ry nti, Mimin, Model & Teknik Penil i n P d Tingk t S tu n Pendidik n
,
J k rt : G ung Pers d Press, 2007.
Ibnu, M. Dhodiq, et. l., Kimi n litik 1, M l ng, UNM, 2004.
Ibr him, Syekh, Syekh Z rnuji, Sy r h T lim Mut lim, J k rt : Rinek Cipt ,
1993.
Justi n , S ndri, Chemistry For Senior High School Ye r XI, J k rt : KDT,2009.
Muhidin, S nb s Ali d n M m n Abdur hm n, An lisis Korel si, Regresi, d
n
J lur D l m Peneliti n, B ndung: CV. Pust k Seti , 2007.
Muly s , E., Menj di Guru Profesion l Mencipt k n Pembel j r n Kre tif d
n
Menyen gk n, B ndung,:PT Rem j Rosd k ry , 2005.
P rt n , Crys F j r, et. l., Kimi D s r 2, Yogy k rt , UNY, 2003.
Purw nto, Ev lu si H sil Bel j r, Yogy k rt : Pust k Pel j r, 2010, Cet.II.
Purw nto, Ng lim, Prinsip-prinsip d n Tehnik Ev lu si Peng j r n, B ndung:
Rem j Rosd k ry ,2002.
S ud, Udin S efudin, Inov si Pendidik n, B ndung: Alf bet , 2008, Cet. 1.
S eb ni, Beni Ahm d, Metode Peneliti n, B ndung : Pust k Seti , 2008.
S nty s , W y n, Metode Peneliti n Pengemb ng n d n Teori Pengemb ng n
Modul, d l m http://
m skursmkn.files.wordpress.com/2009/07/teori_modul.pdf , 2 febru ri
2011.
Setyos ri, Pun ji, Metode Peneliti n Pendidik n d n Pengemb ng n,
J k rt :Pren d Medi Group, 2010, Cet. 1.
Sl meto, Bel j r d n F ktor-f ktor y ng Mempeng ruhiny , J k rt : PT Rin
ek
Cipt , 1995, Cet. 3.
Sudj n , N n , Metod St tistik , B ndung: T rsito, 2002, Cet. 6.
__________, D s r-d s r Proses Bel j r Meng j r, B ndung: PT. Sin r B ru
Algesindo, 1995, Cet. 3.
__________, Penil i n H sil Proses Bel j r Meng j r, B ndung: PT. Rosd
K ry , cet. 13.
__________, Teknologi Peng j r n, B ndung: Sin r B ru Algensindo, 2004, Cet.
4.
Sugiyono, Metode Peneliti n Pendidik n (Pendek t n Ku ntit tif, Ku lit tif
d n
R&D), B ndung: Alf bet , 2008, Cet. 5.
Suryosubroto, Proses Bel j r Meng j r di Sekol h, J k rt : Rinek Cipt , 2009,
Cet. 2.
Suy nti, Retno Dwi, Str tegi Pembel j r n Kimi , Yogy k rt : Gr h Ilmu,
2010.
Svehl , G., VOGEL 1: Buku Teks An lisis Anorg nik Kul it tif M kro D n
Mikro, J k rt : PT. K lm n Medi Pust k , 1990.
Sy h, Muhibbin, Psikologi Pendidik n deng n Pendek t n B ru, B ndung:
Rem j Rosd k ry , 2000.
Tri nto, Model-model Pembel j r n Inov tiv Berorient si Kontruktivistik,

J k rt : Prest si Pust k , 2007.


Tulus Win rsunu, St tistik D l m Peneliti n Psikologi d n Pendidik n, M
l ng:
UMM Press, 2007, cet. 4.
KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIDIK
No Aspek Penil i n Skor Kriteri Penskor n
1 Memb c 1 Tid k memb c s m sek li
2 Memb c modul s j
3 Memb c modul, LKS y ng dimiliki sisw
4 Memb c modul, LKS d n 1 jenis buku
kimi
5 Memb c modul, LKS d n 1 jenis buku
kimi , d n sumber l inny y ng relev n
deng n m teri.
2 Memperh tik n 1 Membu t ker m i n p d s t kegi t n
pembel j r n.
2 Tid k membu t ker m i n p d s t
kegi t n pembel j r n tet pi mel kuk n
kegi t n y ng tid k
d hubung nny
deng n kegi t n pembel j r n.
3 Mendeng rk n penjel s n guru tet pi
mel kuk n kegi t n y ng tid k
d
hubung nny deng n kegi t n
4 Mendeng rk n penjel s n guru deng n
serius
5 Mendeng rk n penjel s n guru
deng n
serius , ber ni bert ny sert menj w b
pert ny n guru.
3 T nggung j w b 1 Membu t su s n menj di g duh d n tid k
mengerj k n tug s
2 Tid k membu t su s n menj di g duh
d n tid k mengerj k n tug s
3 Mengerj k n tug s.
4 Aktif d l m bert ny kep d tem n
tent ng h l-h l y ng kur ng dip h mi.
5 Aktif d l m bert ny , menc ri j w b n
d n memec hk n m s l h
4 Kerj s m d l m kelompok 1 Tid k d y ng mel ks n k n tug s.
2 Mel ks n k n tug s sendiri
3 Berdiskusi deng n s tu tem n d l m
kelompok.
4 Berdiskusi kur ng komp k, h ny
beber p or ng s j
5 Berdiskusi deng n komp k deng n s ling
memb ntu tem n s tu kelompok
5 Kedisiplin n 1 Tid k mengikuti kegi t n pembel j r n
deng n b ik.
2 Mengikuti kegi t n pembel j r n deng n
tertib tet pi tid k mengumpulk n tug s
3 Mengikuti kegi t n pembel j r n deng n
tertib.
4 Mengumpulk n tug s sesu i deng n w ktu
y ng tel h ditentuk n.
5 Mel ks n k n tug s deng n b ik, tep t
w ktu d n tertib.
Kriteri Penil i n
R t -r t d ri m sing-m sing observer kemudi n dikonform sik n kenil i bersk l
0-100,
deng n rumus:
NP =


100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li (TL)
55-59 %
= kur ng (D)
60-75 %
= cukup (C)
76-85 %
= b ik (B)
86- 100 % = s ng t b ik (A)
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIIDIK MATERI POKOK ASAM
BASA
Kelompok N m Sisw Aspek y ng dinil i R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I
II
III
IV
V
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIDIK
No Aspek Penil i n Skor Kriteri Penskor n
1 Memb c 1 Tid k memb c s m sek li
2 Memb c modul s j
3 Memb c modul, LKS y ng dimiliki sisw
4 Memb c modul, LKS d n 1 jenis buku
kimi
5 Memb c modul, LKS d n 1 jenis buku
kimi , d n sumber l inny y ng relev n
deng n m teri.
2 Memperh tik n 1 Membu t ker m i n p d s t kegi t n
pembel j r n.
2 Tid k membu t ker m i n p d s t
kegi t n pembel j r n tet pi mel kuk n
kegi t n y ng tid k
d hubung nny
deng n kegi t n pembel j r n.
3 Mendeng rk n penjel s n guru tet pi
mel kuk n kegi t n y ng tid k
d
hubung nny deng n kegi t n
4 Mendeng rk n penjel s n guru deng n
serius
5 Mendeng rk n penjel s n guru
deng n
serius , ber ni bert ny sert menj w b
pert ny n guru.
3 T nggung j w b 1 Membu t su s n menj di g duh d n tid k
mengerj k n tug s
2 Tid k membu t su s n menj di g duh d n
tid k mengerj k n tug s
3 Mengerj k n tug s.
4 Aktif d l m bert ny kep d tem n tent ng
h l-h l y ng kur ng dip h mi.
5 Aktif d l m bert ny , menc ri j w b n d n
memec hk n m s l h
4 Kerj s m d l m kelompok 1 Tid k d y ng mel ks n k n tug s.
2 Mel ks n k n tug s sendiri
3 Berdiskusi deng n s tu tem n d l m

kelompok.
4 Berdiskusi kur ng komp k, h ny beber p
or ng s j
5 Berdiskusi deng n komp k deng n s ling
memb ntu tem n s tu kelompok
5 Kedisiplin n 1 Tid k mengikuti kegi t n pembel j r n
deng n b ik.
2 Mengikuti kegi t n pembel j r n deng n
tertib tet pi tid k mengumpulk n tug s
3 Mengikuti kegi t n pembel j r n deng n
tertib.
4 Mengumpulk n tug s sesu i deng n w ktu
y ng tel h ditentuk n.
5 Mel ks n k n tug s deng n b ik, tep t
w ktu d n tertib.
Kriteri Penil i n
R t -r t d ri m sing-m sing observer kemudi n dikonform sik n kenil i bersk l
0-100,
deng n rumus:
NP =

100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li (TL)
55-59 %
= kur ng (D)
60-75 %
= cukup (C)
76-85 %
= b ik (B)
86- 100 % = s ng t b ik (A)
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIIDIK MATERI POKOK ASAM
BASA
Kelompok N m Sisw
Aspek y ng dinil i
R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I
II
III
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
ANGKET KETERBACAAN MODUL KIMIA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
N m
:
Kel s :
No. Absen :
Petunjuk:
1. J w bl h pert ny n dib w h ini deng n sejujurny sesu i deng n p y ng
And ket hui!
2. Pilihl h j w b n And deng n memberik n t nd sil ng (X)!
Pert ny n
1. Ap k h tulis n dimodul kimi berb sis inkuiri terbimbing d p t dib c deng n
jel s?
. D p t b. Tid k
2. Ap k h modul kimi berb sis inkuiri terbimbing perlu dilengk pi g mb r?
. Y b. Tid k
3. Ap k h dimodul kimi berb sis inkuiri terbimbing memb ntu And

mem h mi m teri pembel j r n?


. Y b. Tid k
4. Ap k h t mpil n modul kimi berb sis inkuiri terbimbing sud h men rik?
. Sud h b. Belum
5. Ap k h b h s yn g digun k n d l m modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
mud h dip h mi?
. Mud h b. Sus h
Koment r : ....................................................................
....................................................
................................................................................
.............................................................
................................................................................
.............................................................
................................................................................
.............................................................
................................................................................
.............................................................
ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODUL KIMIA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
NAMA :
KELAS / NO. ABSEN :
Petunjuk pengisi n
1. J w bl h pert ny n-pert ny n berikut deng n seben r-ben rny
2. Angket ini tid k berpeng ruh terh d p h sil bel j r s ud r
3. B c deng n seks m petunjuk d n pert ny n-pert ny n dib w h ini sebelum
nd mengisi
4. pilih s tu kreteri y ng sesu i deng n keny t n y ng nd lih t deng n c r
memberi () cek p d s l h s tu kreteri sekor
5. t ny k nl h jik d kesulit n
Keter ng n :
STS : s ng t tid k setuju
TS : tid k setuju
N : netr l
S : setuju
SS : s ng t setuju
No Pert ny n STS TS N S SSS
1.
S y s ng t menyuk i modul kimi berb sis
inkuiri terbimbing y ng diter pk n
menyen ngk n.
2.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n membos nk n.
3
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng diter pk n kur ng men rik.
4.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n d p t memb ntu d l m
mem h mi m teri.
5.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n sulit dip h mi.
6.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng diter pk n sesu i deng n m teri.
7.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n efektif d l m menjel sk n
m teri d l m proses pembel j r n

8.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
tid k disert i contoh d n penjel s n.
9.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
disert i contoh d n penjel s nny .
10.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n tid k efektif d l m
menjel sk n m teri d l m proses
pembel j r n
11.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n berpeng ruh bes r p d
h sil bel j r s y .
12.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n tid k berpeng ruh p d
h sil bel j r s y .
13.
Modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n men rik
14.
Modul kimi berb sis inkuiri terbimbing
y ng digun k n tid k men rik .
15.
S y s ng t sen ng bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing.
16.
S y tid k suk bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing
17.
S y kur ng suk bel j r kimi deng n
modul kimi berb sis inkuiri terbimbing.
18.
S y sen ng bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing.
19.
S y sem kin gi t bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing.
20.
S y sem kin m l s bel j r kimi
deng n
menggun k n modul kimi berb sis inkuiri
terbimbing
ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
No Aspek Penil i n Skor Kriteri Penskor n
1 Menyi pk n l t d n b h n 1 Tid k menyi pk n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t menyi pk n
3 Menyi pk n l t d n b h n deng n b ntu n
guru
4 Menyi pk n l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun
5 Menyi pk n l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
2 Mel kuk n percob n 1 Tid k mel kuk n percob n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t mel kuk n

percob n.
3 Mel kuk n percob n deng n b ntu n guru
4 Mel kuk n perco b n, t np b ntu n
si p pun
5 Mel kuk n percob n bers m tem n s tu
kelompok
3 Kerj s m d n kekomp k n 1 Membu t su s n pr ktikum menj di g duh
2 Tid k membu t su s n pr ktikum menj di
g duh tet pi tid k ikut sert d l m diskusi.
3 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik
4 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n ikut
sert d l m memec hk n m s l h
5 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n ikut
sert d l m memec hk n m s l h d n ikut
berdiskusi d l m pembu t n l por n
kelompok
4 Mer pik n l t d n b h n 1 Tid k mer pik n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k mer pik n l t d n
b h n
3 Mer pik n
l t d n b h n deng n b ntu n
guru
4 Mer pik n
l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun.
5 Mer pik n
l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
5 Mengkomunik sik n
d t
percob n
1 Tid k megkomunik sik n d t percob n
2 Melih t s j tet pi tid k mengkomunik sik n d t percob n
3 Mengkomunik sik n d t percob n
kebeber p tem n s j
4 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n s tu kelompok
5 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n d n guru d l m bentuk l por n
sement r h sil percob n.
Kriteri Penil i n
R t -r t d ri m sing-m sing observer kemudi n dikonform sik n kenil i be
rsk l 0-100,
deng n rumus:
NP =

100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li
55-59 %
= kur ng
60-75 %
= cukup
76-85 %
= b ik
86- 100 % = s ng t b ik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
(PRAKTIKUM)
Kelompok N m Sisw Aspek y ng dinil i R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I

II
III
IV
V
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
No Aspek Penil i n Skor Kriteri Penskor n
1 Menyi pk n l t d n b h n 1 Tid k menyi pk n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t menyi pk n
3 Menyi pk n l t d n b h n deng n
b ntu n guru
4 Menyi pk n l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun
5 Menyi pk n l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
2 Mel kuk n percob n 1 Tid k mel kuk n percob n
2 Melih t s j tet pi tid k d p t mel kuk n
percob n.
3 Mel kuk n percob n deng n b ntu n
guru
4 Mel kuk n perco b n, t np b ntu n
si p pun
5 Mel kuk n percob n bers m tem n s tu
kelompok
3 Kerj s m d n kekomp k n 1 Membu t su s n pr ktikum menj di
g duh
2 Tid k membu t su s n pr ktikum
menj di g duh tet pi tid k ikut sert d l m
diskusi.
3 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik
4 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n
ikut sert d l m memec hk n m s l h
5 Mel kuk n pr ktikum deng n b ik d n
ikut sert d l m memec hk n m s l h d n
ikut berdiskusi d l m pembu t n l por n
kelompok
4 Mer pik n l t d n b h n 1 Tid k mer pik n l t d n b h n
2 Melih t s j tet pi tid k mer pik n
l t
d n b h n
3 Mer pik n
l t d n b h n deng n b ntu n
guru
4 Mer pik n
l t d n b h n sendiri, t np
b ntu n si p pun.
5 Mer pik n
l t d n b h n bers m tem n
s tu kelompok.
5 Mengkomunik sik n
d t
percob n
1 Tid k megkomunik sik n d t percob n
2 Melih t s j tet pi tid k mengkomunik sik n d t percob n
3 Mengkomunik sik n d t percob n
kebeber p tem n s j
4 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n s tu kelompok
5 Mengkomunik sik n d t percob n
ketem n d n guru d l m bentuk l por n
sement r h sil percob n.
Kriteri Penil i n
R t -r t d ri m sing-m sing observer kemudi n dikonform sik n kenil i bersk l

0-100,
deng n rumus:
NP =

100
Keter ng n :
NP = nil i persen y ng dic ri t u dih r pk n
R = skor ment h y ng diperoleh sisw
SM = skor m ksim l ide l d ri tes y ng bers ngkut n
100 = bil ng n tet p
R t -r t skor 54 %
= kur ng sek li
55-59 %
= kur ng
60-75 %
= cukup
76-85 %
= b ik
86- 100 % = s ng t b ik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
(PRAKTIKUM)
Kelompok N m Sisw Aspek y ng dinil i R t -r t Kriteri
1 2 3 4 5
I
II
III
Sem r ng, J nu ri 2011
Observer
RAINAH
TADRIS KIMIA 2007 IAIN WALISONGO
SEMARANG
MODUL ASAM BASA
2011
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
HALAMAN COVER_________________________________ i
KATA PENGANTAR ________________________________ ii
DAFTAR ISI _____________________________________ iii
GLOSSARIUM____________________________________ v
PENDAHULUAN __________________________________ viii
Deskripsi __________________________________ viii
Pr sy r t __________________________________ ix
Petunjuk Penggun n Modul ___________________ ix
Tuju n Akhir________________________________ xi
KEGIATAN BELAJAR 01 : TEORI ASAM BASA ____________ 1
As m B s Menurut Arrhenius __________________ 1
Teori As m B s Bronsted-Lowry________________ 3
As m B s Lewis ____________________________ 4
Tes Form tif 1 ______________________________ 5
KEGIATAN BELAJAR 02 : IDENTIFIKASI ASAM BASA______ 6
Identifik si Deng n Kert s L kmus ______________ 6
Identifik si Deng n Indik tor As m-B s _________ 8
Identifik si Deng n Indik tor Al mi______________ 9
Tes Form tif 2 ______________________________ 10
LEMBAR KERJA 1 : PERCOBAAN 1 ____________________ 11
DAFTAR ISI
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
KEGIATAN BELAJAR 03 : KEKUATAN ASAM BASA_________ 12
As m Ku t _________________________________ 12
As m Lem h________________________________ 13
B s Ku t __________________________________ 14
B s Lem h ________________________________ 15
Tes Form tif 3 ______________________________ 16
KEGIATAN BELAJAR 04 : DERAJAT KEASAMAN (pH) ______ 17

pH L rut n As m ____________________________ 17
pH L rut n B s _____________________________ 18
Tes Form tif 4 ______________________________ 19
KEGIATAN BELAJAR 05 : REAKSI ASAM BASA ___________ 20
Re ksi Penetr l n____________________________ 20
Aplik si Re ksi Penetr l n _____________________ 21
KEGIATAN BELAJAR 06 : STOIKIOMETRI LARUTAN_______ 23
Re ksi Pembentuk n End p n __________________ 23
R ksi Pembentuk n G s _______________________ 24
Tes Form tif 6 ______________________________ 25
DAFTAR PUSTAKA ________________________________ 26
26
MODUL ASAM BASA
V ni Sugiyono, dkk, Jurus S kti Men klukk n Kimi Sm 1, 2, d n 3,
Sur by : Lingu k t , 2010
D s S lir w ti, dkk, bel j r kimi sec r men rik untuk SMA/MA kel s
XI, J k rt : Gr sindo, 2007
Mich el Purb , Kimi Untuk SMA Kel s XI, J k rt : Erl ngg , 2007
Forum Tentor, Rumus H f l n Lu r Kep l Kimi SMA, Yogy k rt :
Pust k Widy t m ,2009
Y y n Sun ry , 2000, Kimi
D s r 2, B ndung : Alkemi Gr fisindo
Press,
Mucht ridi, Kimi SMA/MA Kel s XI, J k rt : Yudhistir
J mes E. Br dy, Kimi
Universit s: As s d n Struktur, J k rt : Bin
Rup Aks r , 1999
N h di, Intis ri Kimi Untuk SMA, B ndung: Pust k Seti , 2007
Ng stiy ni, dkk, Kimi , B ndung: Luhur Agung, 2002
Crys F j r Pr tomo, dkk, Kimi D s r 1, Yogy k rt : Universit s
Negeri Yogy k rt
S bdry Justi n , dkk, Chemistry for Senior High School, B ndung:
Yudhistir , 2009
DAFTAR PUSTAKA
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR
PRESENTASI KELOMPOK 1
KELOMPOK 3 BERTANYA
DOKUMENTASI PENELITIAN
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR
PRESENTASI KELOMPOK 1 KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK 2
KELOMPOK 3 BERTANYA
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BESAR
KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK 2-5
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL
PRESENTASI KELOMPOK 1
KELOMPOK 2 BERTANYA
KEGIATAN PRAKTIKUM
DOKUMENTASI PENELITIAN
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL
PRESENTASI KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 DAN 3
KELOMPOK 2 BERTANYA KELOMPOK 2 MENCATAT
PRAKTIKUM KEGIATAN PRAKTIKUM
PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL
KELOMPOK 2 DAN 3
KELOMPOK 2 MENCATAT
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
Akseptor proton
Z t penerim proton, H
+
disebut jug b s Bronsted-Lowry
Amfiprotik

Spesi (molekul/ion) y ng d p t melep s


t u menerim
proton
Anion
Ion neg tif (mis lny Cl
, OH
, ... )
As m
Z t y ng mempuny i r s s m
Z t y ng memer hk n kert s l kmus biru
Z t y ng mengh silk n ion H
+
d l m ir (konsep Arrhenius)
Z t pelep s proton, H
+
(konsep Bronsted-Lowry)
As m diprotik
As m y ng meng ndung du
tom hidrogen y ng d p t
terionis si per molekulny
As m y ng terionis si du t h p
As m konjug t
Z t y ng terbentuk ketik b s menerim ion hidrogen
As m y ng d p t melep s ion hidrogen d n berub h menj di
b s
As m ku t
As m y ng terionis si sempurn
(100%) mengh silk n H
+
d l m ir
As m lem h
As m y ng terionis si tid k sempurn (h ny 10%)
mengh silk n H
+
d l m ir
GLOSSARIUM
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
As m monoprotik
As m y ng meng ndung s tu
tom hidrogen y ng d p t
terionis si per molekulny
As m y ng terionis si s tu t h p
As m poliprotik
As m y ng meng ndung du
t u lebih (beber p ) tom
hidrogen y ng d p t terionis si per molekulny
As m y ng terionis si beber p t h p
As m triprotik
As m y ng meng ndung tig
tom hidrogen y ng d p t
terionis si per molekulny
As m y ng terionis si tig t h p
B s
Z t y ng mempuny i r s p hit
Z t y ng d p t membiruk n kert s l kmus mer h
Z t y ng mengh silk n ion OH
d l m ir (konsep Arrhenius)
Z t penerim proton, H
+
(konsep Bronsted-Lowry
B s konjug t
Z t y ng terbentuk ketik s m melep s ion hidrogen
B s y ng d p t menerim ion hidrogen d n berub h

menj di s m
B s ku t
B s y ng terionis si sempurn
(100%) mengh silk n OH
d l m ir
B s lem h
B s y ng terionis si tid k sempurn (h ny 10%)
mengh silk n OH
d l m ir
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
Bil ng n oksid si
Bil ng n y ng menunjukk n juml h elektron
t u diterim
su tu tom ketik ber d d l m seny w
Der j t ionis si
Juml h z t y ng mengur i menj di ion-ion per juml h z t
mul -mul
Donor proton
Z t pelep s proton, H
+
( s m Bronsted-Lowry)
Elektrolit
Z t y ng mengh nt rk n listrik ( s m, b s , d n g r m)
d l m ir
Z t y ng d l m ke d n leleh n
t u l rut n y ng
mengh silk n ion-ion
Hukum pengencer n Ostw ld
Hukum d l m ilmu kimi y ng meny t k n b hw der j t
ionis si elektrolit lem h d l m
ir k n m kin bes r jik
konsentr si elektrolit lem h diperkecil
Indik tor
Z t penunjuk s m t u b s (l kmus, fenolft lein, ...)
Indik tor univers l
Indik tor y ng d p t menunjukk n nil i pH su tu z t
K tion
Ion positif (mis lny H
+
, N
+
, ...)
Pers m n ionis si
Pers m n re ksi y ng meny t k n pengur i n su tu z t
menj di ion-ionny
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
pH
Log ritm neg tif ion hidrogen d l m l rut n (-log [H
+
])
pH meter
Instrumen/ l t pengukur nil i pH su tu z t
Re ksi disosi si
Re ksi pengur i n su tu z t menj di spesi y ng lebih kecil
Re ksi pengur i n su tu z t menj di molekul / ion-ion
Re ksi ionis si
Re ksi pengur i n su tu z t menj di ion-ionny
Tet p n ionis si ir
Tet p n kesetimb ng n d ri ionis si ir (K
w
=10-14 p d
25

O
C)
Tet p n ke s m n
Tet p n kesetimb ng n d ri ionis si

s m lem h (K

, p d
25
O
C d n konsentr si 1M)
Tet p n keb s n
Tet p n kesetimb ng n d ri ionis si b s lem h (K
b
, p d
25
O
C d n konsentr si 1M)
Titik ekuiv len
Ke d n juml h
s m s m deng n juml h d n b s p d
proses titr si
Tr yek pH
Rent ng t u d er h pH su tu indik tor s m b s d p t
berub h w rn (Mis lny untuk fenolft lein 8,2 10,0)
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
DESKRIPSI
Modul ini berjudul As m B s . M teri pel j r n meliputi, teori-teori s m
b s (Arrhenius, Bronsted-Lowry, d n Lewis). Indentifik si keku t n
s m b s , ionis si ir d n der j t ke s m n (pH), d n indik tor
b s .
Beber p kem mpu n (competencies) y ng h rus dic p i setel h
nd
mempel j ri modul ini d l h seb g i berikut :
Aspek Kongnitif Aspek Psikomotorik Aspek Afektif
Menjel sk n konsep
s m b s
Arrhenius, BrostedLowry d n Lewis
- Berp rtisip si ktif
d l m diskusi.
Mengen li s m d n
b s
Mengidentifk si s m
d n b s deng n
indik tor
Berp rtisip si ktif
d l m mengidentifik si
l rut n s m d n b s
Menentuk n
Keku t n s m
b s d n der j t
ke s m n (pH)
l rut n
- Berp rtisip si ktif
d l m diskusi.
Menghitung der j t
ke s m n (pH)
- Berp rtisip si ktif
d l m diskusi.
Re ksi s m b s
d n stoikiometri
l rut n
- Berp rtisip si ktif

s m

d l m diskusi.
PENDAHULUAN
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
PRASYARAT
Untuk mengu s i sec r optim l kem mpu n pesert didik m k h rus
mengu s i m teri-m teri sebelumny
p d semester 1 (s tu).
Kem mpu n y ng h rus dimiliki seti p sisw
d l h mem h mi konsep
s m b s d n mener pk nny d l m kehidup n seh ri-h ri.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini dir nc ng seb g i b h n untuk mel ngsungk n pembel j r n m ndi
ri.
Untuk meningk tk n proses d n h sil bel j r, m k p d b gi n ini dibe
rik n
p ndu n bel j r b gi sisw d n p ndu n meng j r b gi guru.
1. P ndu n Bel j r B gi Pesert Didik
. B c l h deng n tep t keseluruh n modul ini.
b. Bu tl h di gr m
lir y ng berisik n m teri ut m
d l m modul
ini berikut ktifit s y ng dimint . Bu t kot k segi emp t untuk
seti p m teri/konsep ut m y ng dibic r k n. Ti p kot k diberi
nomor urut untuk memud hk n penelusur n isi konsepny .
c. Si pk n kert s kosong HVS berukur n 10 x 10 cm (lebih b ik l gi
kert s lip t berw rn y ng b ny k diju l di toko buku). Tulisk n
nomor d n m kn
t u isi konsep sesu i y ng terc ntum d l m
di gr m.
d. P h mi isi m sing-m sing konsep y ng terter p d di gr m.
e. Diskusik n deng n guru d n tem n-tem n tent ng konsep-konsep
y ng belum nd p h mi hingg mend p t kejel s n.
f. Bu tl h power point d ri seti p sub b b m teri s m b s d l m
seti p kelompok sesu i y ng tel h dib gik n untuk
dipresent sik n seti p kelompok
g. J w bl h semu so l-so l y ng menguji pengu s n konsep,
Pel j ri kemb li p bil pengu s n kur ng d ri 75%.
h. Ikuti pr ktikum deng n ben r, cerm t d n teliti.
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
2. Per n Guru
. Sebelum pembel j r n deng n modul ini dil ngsungk n, terlebih
d hulu dipersi pk n y ng memu t struktur m teri ut m d l m
bentuk di gr m. Tr nsp r nsik n konsep-konsep penting s m
b s , s m-b s , d n t bel keku t n s m b s .
b. Tug sk n pesert didik untuk mempel j ri modul ini.
c. Diskusik n tent ng konsep s m-b s y ng belum diku s i pesrt
didik. Penjel s n h ny diberik n terh d p konsep y ng tid k
dip h mi pesert didik.
d. Tug sk n p d kelompok pesert didik mempr ktekk n konsep
s m-b s . Org nisir
g r sisw
mempersi pk n
l t d n b h n
sesu i p ndu n y ng d d l m modul.
e. Diskusik n kesulit n pesert didik d l m mel kuk n percob n
s m b s
f. Tug sk n p d pesert didik untuk menguji pengu s n konsep
deng n c r mengerj k n so l-so l y ng tel h d d l m modul.
B gi pesert didik y ng belum menc p i pengu s n minim l
75% mint
untuk mempel j ri kemb li sec r m ndiri di
rum hny .
g. Ev lu si kem mpu n pesert didik sesu i s s r n y ng terc ntum
d l m modul ini b ik d l m spek penget hu n, ketr mpil n
m upun sik p. Penil i n
spek penget hu n d p t menggun k n
so l y ng terc ntum d l m modul. Penil i n keter mpil n d n
sik p deng n menggun k n lemb r peng m t n seperti
dicontohk n pul d l m modul ini. Penil i n sik p d n
keter mpil n seb ikny dil kuk n sej k proses pembel j r n

berl ngsung.
MODUL ASAM BASA PETUNJUK PENGGUNAAN
TUJUAN AKHIR
Tuju n khir y ng h rus dic p i setel h menyeles ik n
modul ini tertu ng p d t bel seb g i berikut:
Kem mpu n Y ng
Dih r pk n
Kriteri Keberh sil n
Kondisi/V ri bel
Y ng Diberik n
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
mengidentifik si l rut n
s m d n l rut n b s (K)
D p t menjel sk n
teori-teori s m b s
Arrhenius , BronstedLowry d n Lewis diku s i
minim l 75 %.
Pr ktikum deng n
b h n-b h n y ng
d di sekit r
sekol h d n di
l bor torium
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menentuk n s m b s (K)
D p t mengen li
diku s i minim l 75 %.
Diberi so l teoriteori s m b s
menurut Arhenius,
Bronsted Lowry d n
Lewis
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menentuk n keku t n s m
b s (K)
D p t menghitung
keku t n s m b s
diku s i minim l 75 %
Diberi so l-so l
keku t n s m b s
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menghitung der j t
ke s m n (pH) (K)
Menghitung der j t
ke s m n (pH)
Diberi so l-so l
der j t ke s m n
(pH)
Ter mpil (P) d n ktif
berp rtisip si (A) d l m
menentuk n re ksi s m
b s d n menghitung
stoikiometri l rut n (K)
D p t menentuk n re ksi
s m b s d n
menghitung stoikiometri

l rut n mel lui titr si


s m b s diku s i
minim l 75%
Diberik n so l -so l
re ksi s m b s
d n titr si s m
b s
L mpir n
Kunci J w b n So l Pre-test
M teri Pokok : As m B s
1. A 11. C 21. E
2. C 12. E 22. C
3. C 13. D 23. A
4. B 14. A 24. C
5. D 15. A 25. A
6. B 16. E
7. E 17. A
8. B 18. C
9. C 19. A
10. B 20. A
L mpir n
Kunci J w b n So l Post-test
M teri Pokok : As m B s
1. B 11. C 21. B
2. C 12. C 22. D
3. B 13. A 23. A
4. C 14. C 24. E
5. A 15. A 25. D
6. C 16. A
7. C 17. A
8. A 18. E
9. E 19. B
10. A 20. E
L mpir n
Kunci J w b n So l Tes Uji Cob
M teri Pokok : As m B s
1. A 11. C 21. C 31. A 41. A
2. B 12. C 22. C 32. E 42. D
3. A 13. A 23. D 33. A 43. C
4. A 14. B 24. A 34. E 44. C
5. C 15. B 25. A 35. B 45. B
6. C 16. C 26. B 36. A 46. B
7. E 17. D 27. D 37. B 47. D
8. E 18. C 28. A 38. E 48. E
9. A 19. D 29. A 39. A 49. C
10. B 20. A 30. C 40. C 50. A
i
MODUL ASAM BASA
Puji syukur k mi p nj tk n kep d All h SWt y ng tel h melimp hk n
k runi Ny d n hid y hNy , sehingg k mi d p t menyusun modul kimi
berb sis inkuiri terbimbing ini untuk SMA NU Al hid y h kend l p d
m t pel j r n kimi
m teri pokok
s m d n b s . Modul ini disusun
menggun k n pendek t n pembel j r n berd s rk n kompetensi,
seb g i konsekuensi logis d ri Kurikulum KTSP 2006.
Modul ini disusun mel lui beber p t h p n proses, y kni mul i d ri
penyi p n m teri modul, penyususn n n sk h tertulis, kemudi n setting
d n des in l yout, sert
v lid si d n ujicob empirik sec r terb t s.
V lid si dil kuk n deng n teknik tel h
hli (expert-judgement),
sement r ujicob empirik dil kuk n p d beber p pesert didik.
D l m penyusun n modul ini p stiny
d kekur ng n sehingg k mi

mengh r pk n kritik d n s r n d ri semu pih k, b ik p r pemb c


m upun p r p k r kimi . Demiki n, semog modul ini d p t berm nf t
untuk pesert didik SMA NU Al Hid y h kend l khususny Kel s XI p d
m t pel j r n kimi .
Sem r ng, 23 Desember 2011
R in h
KATA PENGANTAR
1
T E O R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 01
Terd p t beber p teori
s m b s , tig di nt r ny
d l h konsep s m b s menurut Arrhenius,
menurut Bronsted-Lowry d n menurut Lewis.
As m B s Menurut Arrhenius
P d t hun 1884, ilmuw n Swedi
bern m Sv nte Arrhenius mengemuk k n pengerti n
s m b s berd s rk n
re ksi ionis si. Menurut Arrhenius, s m
d l h su tu z t y ng jik dil rutk n
d l m ir, k n melep sk n ion H
+
(ion
Hidrogen) sed ngk n b s
d l h su tu z t y ng jik
dil rutk n d l m
ir,
k n melep sk n ion OH
(ion
Hidroksid ).
Ke d n seben rny d l m l rut n ir, ion Hidrogen tid k d p t
berdiri beb s. D l m
ir, ion Hidrogen (H
+
) k n berik t n sec r
koordin si deng n molekul ir (H
2
O) menj di ion hidronium (H
3
O
+
)
H
+
( q) + H
2
O( q) H
3
O
+
( q)
T bel 1.1
Contoh Seny w As m B s Menurut Arrhenius
d n Re ksi
Ionis siny
Seny w Contoh Re ksi ionis si
As m
HCl
CH
3
COOH
H
2
SO
4

H
2
CO
3
HCl ( q)
+
( q) +Cl
( q)
CH
3
COOH ( q)
+
( q) +CH
3
COO
( q)
H
2
SO
4
( q)
2H
+
( q) + SO
4
2( q)
H
2
CO
3
( q)
2H
+
( q) + CO
3
2( q)
B s
N OH
KOH
Al(OH)
2
N OH ( q)
+
( q) + OH
( q)
KOH ( q)
+
( q) + OH
( q)
Al(OH)
2
( q)
Al
3+
( q) + 3OH
( q)

TEORI ASAM BASA


M u T hu Ngg k, Ap
Tuju n D ri Kegi t n
Bel j r 01 Ini?
TUJUANNYA :
sup y tementemen semu bis
menjel sk n
konsep s m b s
menurut
Arrhenius,
Bronsted-Lowry
G nb r 1.1.
Arrhenius
Seor ng hli kimi
berkeb ngs n Swedi
2
T E O R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 01
Deng n demiki n re ksi ionis si untuk l rut n s m d l m ir
lisk n
seb g i berikut:
HA ( q) + H
2
O ( q)
H
3
O
+
( q) + A
( q)
Contoh:
HCl( q) + H
2
O( q) H
3
O
+
( q) + Cl
( q)
Berd s rk n juml h
tom H y ng diik t, seny w
s m
dikelompokk n menj di tig , y itu:
1. As m monoprotik, y itu
s m y ng seti p molekulny
h ny d p t mengh silk n s tu ion H
+
. contoh HF, HI,
HCl d n CH
3
COOH
2. As m diprotik, y itu
s m y ng seti p s tu molekulny
d p t mengh silk n du
ion H
+
. contoh: H
2
CO
3
,H
2
SO

d p t ditu

4
,
H
2
C
2
O
4
d n H
2
S
3. As m tripotik. Y itu
s m y ng seti p s tu molekulny
d p t memberik n/mengh silk n tig ion H
+
. contoh:
H
3
PO
4
Berd s rks n juml h gugus OH
y ng diik t, seny w
b s dikelompokk n menj di tig y itu:
1. B s monohidroksid , y itu seny w b s y ng
memiliki s tu gugus OH
.Contoh: N OH, KOH, NH
4
OH.
2. B s dihidroksid , y itu seny w y ng memiliki du
gugus OH
.Contoh: Mg(OH) ,C (OH) ,Sr(OH) ,B (OH).
3. B s trihidoksid , y itu seny w b s y ng memiliki
tig gugus OH
. Contoh: Al(OH)
3
, Fe(OH)
3
.
INGAT!!!!
Seny w s m,
menurut juml h
tom H
dikelompokk n
menj di 3:
As m Monoprotik
As m Diprotik
As m Tripotik
seny w b s berd s rk n
juml h gugus OH
dibed k n menj di 3
B s Monohidroksid
B s Dihidroksid
B s Trihidoksid
INGAT!!!
3
T E O R I A S A M B A S A

MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 01


G mb r 1.2.
Joh nes N. Bronsted
G mb r 1.3.
Thom s M. Lowry
Teori As m B s Bronsted-Lowry
P d t hun 1923, Joh nes Bronsted ( hli kimi Denm rk) d n Thom s
M rtin Lowry ( hli kimi Inggris) sec r terpis h mendefinisik n s m
d n b s seb g i berikut:
1. As m d l h z t y ng d p t memberik n
proton (H
+
) p d z t
l in(donor proton).
As m B s konjug si + H
+
2. B s didefinisik n seb g i z t y ng d p t menerim
proton (H
+
)
d ri z t l in ( kseptor proton).
B s + H
+
As m konjug si
Konsep s m b s Bronsted-Lowry tid k menent ng
konsep s m b s Arrhenius, tet pi d p t dik t k n
seb g i perlu s n d ri konsep tersebut.
D l m su tu pers m n re ksi, s m b s berd s rk n
teori Bronsted-Lowry m sing-m sing mempuny i
p s ng n. P s ng n s m disebut b s konjug si,
sed ngk n p s ng n b s disebut s m konjug si.
Contoh:
As m B s
As m
Konjug si
B s
Konjug si
ing t!!!
TEORI ASAM-BASA
BRONSTED-LOWRY
As m : donor
proton p d b s
B s : kseptor
proton d ri s m
P s ng n As m B s
Konjug si
4
T E O R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 01
G mb r 1.4.
Gilbert N. Lewis
As m b s Lewis
P d t hun 1938, Gilbert Newton Lewis seor ng Ilmuw n Amerik
Serik t mengusulk n pengeti n s m b s berd s rk n re ksi ser h
terim elektron.
1. As m d l h jik d p t menerim p s ng n elektron
2. B s d l h jik d p t memberi p s ng n elektron
Re ksi s m b s Lewis mengh silk n ik t n kov len koordin si.
Contohny p d re ksi nt r BF d n NH
3
.
NH

3
= memberik n sep s ng elektron (b s )
BF
3
= menerim sep s ng elektron ( s m)
NH
3
memberik n sep s ng elektron p d molekul BF
3
untuk
membentuk ik t n kov len koordin si.
B
F
F F
+ N
H
H
H
: N
H
H
H B F
F
F
INGAT!!!
Teori s m-b s Lewis
ASAM
kseptor p s ng n
elektron
BASA
donor p s ng n elektron
5
T E O R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 01
Tes form tif
1. Jel sk nl h berd s rk n teori s m b s Bronsted-Lowry p d
re ksi berikut y ng m n s m d n b s ny ?
HCl( q) + H
2
O(l)
H
3
O
+
( q) + Cl
( q)
2. Berd s rk n pers m n re ksi di no.1, m n k h y ng merup k n
p s ng n s m b s kojug si ? Jel sk n !
3. Jel sk n y ng m n
s m d n b s d ri re ksi di b w h ini
berd s rk n teori s m b s Lewis!
H
+
+ NH
3
NH
4
+
4. Identifik si s m- s m berikut ke d l m s m monoprotik,
diprotik, d n triprotik
. As m Aset t CH

3
COOH
b. As m Klorid HCl
c. As m Oks l t H
2
C
2
O
4
d. As m Fosf t H
3
PO
4
e. As m Bromid HBr
6
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
M u T hu Ngg k,
Ap
Tuju n D ri
Kegi t n Bel j r 02
Ini?
TUJUANNYA :
sup y
temen-temen
semu bis
Mengidentifik si
l rut n
s m d n
l rut n
b s deng n
indik tor
Seny w
s m d n seny w b s d p t dibed k n berd s rk n
sif t-sif t y ng dimilikiny , di nt r ny :
Seny w
s m b s d p t didentifik si sec r
m n deng n
menggun k n indik tor. Indik tor y ng bi s digun k n d l h kert s
l kmus, l rut n indik tor s m-b s d n indik tor l mi.
Identifik si Deng n Kert s L kmus
Seny w s m d n b s d p t diidentifik si menggun k n
kert s l kmus, deng n c r meng m ti perub h n W rn
kert s l kum ketik bere ksi deng n l rut n. Ad du
jenis kert s l kmus, y itu l kmus mer h d n l kmus biru.
Ap bil l kmus dicelupk n ke d l m su tu l rut n, m k w rn
l kmus k n berub h sesu i deng n sif t l rut n tersebut. Bil
seny w tersebut bersif t s m, m k k n mengub h w rn l kmus
T bel 1.2 Sif t Seny w As m d n Seny w B s
Sif t As m Sif t B s
1. Seny w s m bersif t korosif
2. Seb gi n re ksi deng n log m
mengh silk n H
2
3. Seny w
s m memiliki r s
m s m
4. D p t mengub h w rn
y ng
dimiliki deng n
d ny z t l in
(d p t digun k n seb g i indik tor
s m b s )
5. Mengh silk n ion H
+
d l m ir.

1. Seny w b s bersif t
merus k kulit (k ustik)
2. Ter s licin di t ng n seperti
s bun
3. Seny w b s memiliki r s
p hit
4. D p t mengub h w rn
z t
l in (w rn y ng dih silk n
berbed deng n s m)
5. Mengh silk n ion OH
d l m
ir
IDENTIFIKASI ASAM BASA
KAMU TAHU
NGGAK???
B g im n k h
c r y ng m n
untuk membed k n
seny w s m d n
b s ?
G mb r 1.5.
Du jenis kert s l kmus,
l kmus biru (B) d n
l kmus mer h (A)
A
B
A
7
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
biru menj di mer h. D n seb likny
p bil su tu l rut n bersif t
b s , m k l rut n tersebut k n mengub h w rn l kmus mer h
menj di biru.
Penggun n l kmus seb g i indik tor
s m b s tel h
bert h n sel m lebih d ri 300 t hun. H l ini k ren
l kmus, memiliki beber p kelebih n y itu:
1. L kmus d p t berub h w rn deng n cep t s t
bere ksi deng n s m t upun b s .
2. l kmus suk r bere ksi deng n oksigen d l m ud r
beb s, sehingg d p t bert h n l m .
3. l kmus mud h diser p oleh kert s, sehingg
b ny k
digun k n d l m bentuk l kmus kert s.
KAMU TAHU
NGGAK???
Meng p l kmus
digun k n
seb g i
indik tor s m
b s ?
Ap s j
kelebih nny ?
G mb r 1.6. L kmus
tel h digun k n lebih
d ri 300 t hun untuk
membed k n s m
deng n b s
l kmus mer h
l kmus berub h
menj di biru

ASAM BASA
l kmus berub h
menj di mer h
l kmus biru
8
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
Identifik si Deng n Indik tor As m-B s
L rut n indik tor s m-b s d l h l rut n z t kimi y ng mempuny i
w rn berbed bil bere ksi deng n l rut n s m d n b s . Ad
beber p jenis indic tor
s m-b s . Di nt r ny
d l h seb g i
berikut:
T bel 1.3. Beber p L rut n Indik tor As m-B s
Indik tor As m-B s
W rn y ng dih silk n d l m
L rut n As m L rut n B s
Fenolft lin Bening Mer h mud
Metil or nye Mer h Kuning
Bromotimol Biru Kuning Biru
Metil Ungu Ungu Hij u
Bromokresol Ungu Kuning Ungu
Fenol Mer h Kuning Mer h
Timolft lin Bening Biru
B A
C
G mb r 1.7.
Perub h n w rn
beber p indic tor
s m-b s ,
Fenolft lin (A),
Metil Or nye (B),
L kmus (C).
9
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
G mb r 1.8.
Kol mer h y ng
digun k n
seb g i indik tor
pH l mi, w rn
y ng terbentuk
sesu i deng n
r nge pH, d ri
kiri pH 1, 4, 7, 10
Identifik si Deng n Indik tor Al mi
Sel in mengguun k n indik tor d ri bu t n y ng h rg ny
rel tive m h l, terny t kit
d p t mem nf tk n b h nb h n di sekit r kit seperti s yur n, bu h-bu h n b hk n
bumbu d pur.
N mun g r d p t dim nf tk n, b h n-b h n tersebut
h rus terlebih d hulu diekstr k d l m bentuk l rut n.
Kemudi n untuk penggun nny , cukup dil kuk n
penc mpur n indic tor
l mi tersebut deng n l rut n
s m-b s . Perub h n w rn p d seti p indik tor
k n
berbed , h l ini dipeng ruhi oleh jenis l rut n d n nil i pH
l rut n y ng diuji.
.
KAMU TAHU
NGGAK???

D p tk h k mu
menyebutk n
beber p contoh
indik tor l mi
y ng d di
sekit r
rum hmu?
Sebutk n
minim l 3
(tig )?
10
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
Tes Form tif 2
1. Z t-z t p s j y ng d di lingkung nmu y ng d p t ditentuk n
sif t s m-b s deng n inder pengec p?
2. Ap keuntung n mengidentifik si s m-b s deng n menggun k n
kert s l kmus ?
3. Ap s j b h n l m y ng d di sekit rmu y ng d p t digun k n
seb g i pengg nti kert s l kmus ?
11
I D E N T I F K A S I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 02
Lemb r Kerj 1
Percob n 1
Tuju n : Menentuk n ke s m n d n keb s n l rut n
C r kerj
1. Ambill h kert s l kmus mer h d n l kmus biru
2. Tetesk n l rut n y ng diuji ke d l m l kmus tersebut
3. Am ti d n lengk pil h t bel peng m t n
4. Tentuk n sif t l rut n
5. Kelompokk n d t y ng memberik n efek s m terh d p l kmus!
6. Rumusk n kesimpul n d ri percob n!
LEMBAR PENGAMATAN
L rut n Y ng
Diuji
Perub h n W rn L kmus
Sif t L rut n
L kmus Mer h L kmus Biru
N OH
CH
3
COOH
H
2
SO
4
HCl
Air K pur
Air S bun
Air Huj n
Air Jeruk
Air Sod
12
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
M u T hu Ngg k,
Ap
Tuju n D ri
Kegi t n Bel j r 03
Ini?

TUJUANNYA :
sup y
temen-temen
semu bis
Menentuk n
keku t n
s m d n
b s
Seny w
s m b s d p t dikelompokk n berd s rk n keku t n
ke s m n
t u keb s nny
menj di 4 (emp t) jenis, y itu: s m
ku t, s m lem h, b s ku t d n b s lem h. Keku t n
s m b s
jug diny t k n d l m bentuk ngk . Berikut d l h contoh tet p n
beber p jenis s m lem h d n b s lem h.
As m Ku t
s m ku t
d l h su tu l rut n y ng d p t melep sk n
semu ion H
+
ny ke d l m l rut n, d n meng l mi
ionis si sempurn deng n nil i = 1.
Contoh d ri s m ku t d l h H
2
SO
4
(As m Sulf t)
Re ksi ionis si s m ku t merup k n re ksi
berkesud h n, sehingg seluruh molekulny berub h
menj di ion-ion. Deng n demiki n, pers m n re ksi
H
2
SO
4
tersebut d l h:
H
2
SO
4
2H
+
+ SO
4
Bil [H
2
SO
4
] d l h 1M, m k terbentuk ion H
+
sebes r 2 M, sehingg
berl ku:
[H
+
] =
M
s m
L rut n s m K
HNO
3
s ng t bes r
HClO

4
1,0 X 10
10
HI 1,0 X 10
10
HBr 1,0 X 10
10
H
2
SO
4
1,0 X 10
9
(K
1
) 1,2 X 10
-2
(K
2
)
HCl 1,0 X 10
7
H
2
PO
3
7,5 X 10
-3
(K
1
) 6,2 X 10
-8
(K
2
) 2,2 X 10-12 (K
3
)
CH
3
COOH 1,8 X 10
-3
H
2
CO
3
4,3 X 10-2 (K
1
) 5,6 X 10-11 (K
2
)
H
2
S 1,1 X 10-7 (K
1
) 1,0 X 10-14 (K
2
)
KEKUATAN ASAM BASA
KAMU TAHU
NGGAK???

Bis k h k mu
menyebutk n
contoh s m ku t?
Cob sebutk n
3(tig )?
Dim n :
= juml h ion H
+
M
s m
= konsentr si l rut n
s m ku t
13
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh So l
Hitungl h Konsentr si ion H
+
d l m l rut n berikut:
1. HCl (As m Klorid ) 0,1M
2. H
2
SO
4
(As m Sulf t) 0,4M
Penyeles i n
1. [H
+
] =
M
s m
= 1 x 0,1 M
= 0,1 M
2. [H
+
] = d
M
s m
= 2 x 0,4
= 0,8 M
As m Lem h
As m lem h
d l h su tu l rut n y ng d p t melep sk n seb gi n
kecil ion H
+
ny . As m ku t digolongk n seb g i elektrolit lem h
deng n nil i < 1.
Contoh As m Lem h: CH
3
COOH
Re ksi ionis si s m lem h merup k n re ksi kesetimb ng n.
Contoh : CH
3
COOH CH
3
COO
+ H
+
Deng n demiki n,
=

]|

]
|
=

]
|

|
]
|
=

|
]|
] =
|
|

] =

atau
|
] =
Gambar 1.9.
Jeruk adalah salah
satu jenis buahbuahan yang
mengandung
sejenis asam.
13
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion H
+
dalam larutan CH
3
COOH (Asam asetat)
0,9M! (K
a
CH
3
COOH = 10
-3
)t
Penyelesaian
|
] =


= 10
0,9
=
9 10
=
Basa Kuat
Basa kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion OH
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi sempurna
( = 1).
Contoh Basa Kuat adalah: Ba (OH)
2
(Barium Dihidroksida)
Reaksi oksidasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan, sehingga
sebagaimana asam kuat, semua molekul senyawaannya berubah
menjadi ion-ion.
Contoh : Ba(OH)
2
(aq)
Ba(aq) + 2OH
(aq)
Bila konsentrasi Ba(OH)
2
adalah 1M, maka ion OH
yang terbentuk
adalah sebesar 2M. Sehingga berlaku:
[OH
] = b
M
basa
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa jenis
buah-buahan?
Mengandung apakah
buah-buahan itu?
Asam ataukah
basa?
Dimana:
b = jumlah ion OH
M
basa
= konsentrasi larutan
basa kuat
14
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Identifikasi Dengan Indikator Asam-Basa

Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion OH
dalam larutan NaOH (Natrium
Hidroksida) 0,5 M!
Penyelesaian
Persamaan reaksinya adalah NaOH(aq)
Na
+
(aq) + OH
(aq)
[OH
] = b M
basa
= 1. 0,5M
= 0,5M
Basa Lemah
Basa lemah merupakan suatu larutan basa yang melepaskan
sebagian ion OH
nya. Basa lemah adalah elektrolit lemah
dengan nilai
< 1.
Contoh Basa Lemah Adalah NH
4
OH (Ammonium Hidroksida)
Sebagaimana reaksi pada asam lemah, reaksi ionisasi pada basa
lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Sebagaimana
dicontohkan pada reaksi NH
4
OH; NH
4
OH NH
4
+
(aq) + OH
(aq)
Dengan demikian, berlaku:
=

|
]
| ]
| ]
|
]|
] =
| ]
|

] =

atau
|
] =

atau
=

KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa contoh
larutan basa
yang ada di
sekitar
rumahmu?
Sebutkan
minimal 3
(tiga)?
13
K E K U A T A N A S A M
MODUL ASAM BASA KEGIATAN
Tes Formatif 3
1. Hitunglah konsentrasi
+
larutan berikut!
a. HCl 0,1M
b. H
2
SO
4
0,2M
c. CH
3
COOH 0,4M (K
a
= 10
-5
)
2. Hitunglah konsentrasi
larutan berikut!
a. NaOH 0,2M
b. Ca(OH)
2
0,5M
c. NH
4
OH 0,1M (K
b

B A S A
BELAJAR 03
ion H

ion OH

= 10
-5
)
3. Sebanyak 6,8 gram NH
3
(Mr=17) dilarutkan ke dalam air sehingga
volume larutan menjadi 1.000 mL, (K
b
NH
3
= 10
-5
), hitunglah!
a. Konsentrasi OH
dalam larutan tersebut!
b. Prosentase NH
3
yang telah terionisasi!
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Mau Tahu Nggak,
Apa Tujuan Dari
Kegiatan Belajar 03
Ini?
TUJUANNYA :
supaya
temen-temen
semua bisa
Menentukan
kekuatan
asam dan
basa
Kamu
Harus
Tahu!!!
Dalam
Konsep Asam
Basa Adalah
Lambang
untuk Derajat
Ionisasi
Senyawa asam basa dapat dikelompokkan berdasarkan kekuatan
keasaman atau kebasaannya menjadi 4 (empat) jenis, yaitu: asam
kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam basa
juga dinyatakan dalam bentuk angka. Berikut adalah contoh tetapan
beberapa jenis asam lemah dan basa lemah.
Asam Kuat
Asam kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan semua ion
H
+
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi sempurna dengan
nilai
= 1.
Contoh dari asam kuat adalah H
2
SO
4
(Asam Sulfat)
Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan, sehingga seluruh molekulnya berubah

menjadi ion-ion. Dengan demikian, persamaan reaksi


H
2
SO
4
tersebut adalah:
H
2
SO
4
2H
+
+ SO
4
Bila [H
2
SO
4
] adalah 1M, maka terbentuk ion H
+
sebesar 2
M, sehingga berlaku:
[H
+
] = a
M
asam
Larutan asam K
a
HNO
3
sangat besar
HClO
4
1,0 X 10
10
HI 1,0 X 10
10
HBr 1,0 X 10
10
H
2
SO
4
1,0 X 10
9
(K
a1
) 1,2 X 10
-2
(K
a2
)
HCl 1,0 X 10
7
H
2
PO
3

7,5 X 10
-3
(K
a1
) 6,2 X 10
-8
(K
a2
) 2,2 X 10-12 (K
a3
)
CH
3
COOH 1,8 X 10
-3
H
2
CO
3
4,3 X 10-2 (K
a1
) 5,6 X 10-11 (K
a2
)
H
2
S 1,1 X 10-7 (K
a1
) 1,0 X 10-14 (K
a2
)
KEKUATAN ASAM BASA
KAMU TAHU
NGGAK???
Bisakah kamu
menyebutkan
contoh asam kuat?
Coba sebutkan
3(tiga)?
Dimana:
a = jumlah ion H
+
M
asam
= konsentrasi larutan
asam kuat
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh Soal
Hitunglah Konsentrasi ion H
+
dalam larutan berikut:
1. HCl (Asam Klorida) 0,1M
2. H
2
SO
4
(Asam Sulfat) 0,4M
Penyelesaian
1. [H

+
] = a
M
asam
= 1 x 0,1 M
= 0,1 M
2. [H
+
] = d M
asam
= 2 x 0,4
= 0,8 M
Asam Lemah
Asam lemah adalah suatu larutan yang dapat melepaskan sebagian
kecil ion H
+
nya. Asam kuat digolongkan sebagai elektrolit lemah
dengan nilai
< 1.
Contoh Asam Lemah: CH
3
COOH
Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh : CH
3
COOH CH
3
COO
+ H
+
Dengan demikian,
=
|

]|

]
|
=

]
|

|
]
|
=

|
]|
] =
|
|
] =


atau
|
] =
Gambar 1.9.
Jeruk adalah salah
satu jenis buahbuahan yang
mengandung
sejenis asam.
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion H
+
dalam larutan CH
3
COOH (Asam asetat)
0,9M! (K
a
CH
3
COOH = 10
-3
)t
Penyelesaian
|
] =

= 10
0,9
=
9 10
=
Basa Kuat
Basa kuat adalah suatu larutan yang dapat melepaskan
semua ion OH
nya ke dalam larutan, dan mengalami ionisasi sempurna
( = 1).
Contoh Basa Kuat adalah: Ba (OH)
2
(Barium Dihidroksida)
Reaksi oksidasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan, sehingga
sebagaimana asam kuat, semua molekul senyawaannya berubah
menjadi ion-ion.
Contoh : Ba(OH)
2
(aq)
Ba(aq) + 2OH
-

(aq)
Bila konsentrasi Ba(OH)
2
adalah 1M, maka ion OH
yang terbentuk
adalah sebesar 2M. Sehingga berlaku:
[OH
] = b
M
basa
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa jenis
buah-buahan?
Mengandung apakah
buah-buahan itu?
Asam ataukah
basa?
Dimana:
b = jumlah ion OH
M
basa
= konsentrasi larutan
basa kuat
K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
i Dengan Indikator Asam-Basa
Contoh Soal
Hitunglah konsentrasi ion OH
dalam larutan NaOH (Natrium
Hidroksida) 0,5 M!
Penyelesaian
Na
Persamaan reaksinya adalah NaOH(aq)
+
(aq) + OH
(aq)
[OH
] = b M
basa
= 1. 0,5M
= 0,5M
Basa Lemah
Basa lemah merupakan suatu larutan basa yang melepaskan
sebagian ion OH
nya. Basa lemah adalah elektrolit lemah
dengan nilai
< 1.
Contoh Basa Lemah Adalah NH
4
OH (Ammonium Hidroksida)
Sebagaimana reaksi pada asam lemah, reaksi ionisasi pada basa
lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. Sebagaimana
dicontohkan pada reaksi NH

4
OH; NH
4
OH
NH
4
+
(aq) + OH
(aq)
Dengan demikian, berlaku:
=

|
]
| ]
| ]
|
]|
] =
| ]
|
] =

atau
|
] =

atau
=

KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa contoh
larutan basa
yang ada di
sekitar
rumahmu?
Sebutkan
minimal 3
(tiga)?

K E K U A T A N A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 03
Tes Formatif 3
1. Hitunglah konsentrasi ion H
+
larutan berikut!
a. HCl 0,1M
b. H
2
SO
4
0,2M
c. CH
3
COOH 0,4M (K
a
= 10
-5
)
2. Hitunglah konsentrasi ion OH
larutan berikut!
a. NaOH 0,2M
b. Ca(OH)
2
0,5M
c. NH
4
OH 0,1M (K
b
= 10
-5
)
3. Sebanyak 6,8 gram NH
3
(Mr=17) dilarutkan ke dalam air sehingga
volume larutan menjadi 1.000 mL, (K
b
NH
3
= 10
-5
), hitunglah!
a. Konsentrasi OH
dalam larutan tersebut!
b. Prosentase NH
3
yang telah terionisasi!
D E R A J A T K E A S A MA N
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 04
Mau Tahu Nggak,
Apa Tujuan Dari
Kegiatan Belajar
04 Ini?
TUJUANNYA :
supaya
temen-temen
semua bisa
Menghitung

pH larutan
asam dan
basa
Kita semua pasti pernah mendengar istilah pH kan? Di layar
televisi, terutama iklan tentang pembersih, seringkali
mencantumkan tentang pH. Apakah pH itu? Bagaimana pH
bisa begitu pentingnya untuk iklan itu? Sebelum itu, kita
perlu mempelajari mengenai dasar-dasar pengetahuan pH.
Teori yang dikemukakan Arrhenius, ternyata besar
manfaatnya. Karena dari sinilah, konsep asam basa
menurut Arrheniuslah yang digunakan sebagai dasar untuk
menghitung keasaman dan kebasaan suatu larutan. Dengan
demikian, asam dinyatakan dengan H
+
dan basa dinyatakan
dengan OH
. Maka derajat keasaman disebut pH dan derajat
kebasaan disebut pOH. Namun, unntuk menyebut, baik
derajat keasaman maupun derajat kebasaan lebih lazim
menggunakan istilah pH secara menyeluruh.
pH Larutan Asam
Derajat keasaman atau pH memiliki nilai interval dari 1 hingga 14, dan
karena adanya rentang nilai tersebut. Maka perlu adanya
pengukuran untuk menyatakan nilai pH tersebut. Oleh
Sorensen, diusulkan bahwa konsep pH merupakan fungsi
logaritma negatif dari konsentrasi ion OH
dalam larutan.
Dinyatakan,
pH = -log [H
]
Contoh Soal
Hitunglah pH dari larutan H
2
SO
4
0,02M!
Penyelesaian
[H
+
] = a
M
asam
= 2 x 0,02 M
= 0,04 M
pH = -log [H
]
pH = -log 0,04
pH = 2-log 4
DERAJAT KEASAMAN (pH)
KAMU TAHU
NGGAK???
Huruf p
dalam kata
pH berasal
dari bahasa
Denmark
potenz

yang berarti
derajat.
D E R A J A T K E A S A MA N
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 04
A
B
pH Larutan Basa
Untuk menetukan pH larutan basa, kita dapat
menganalogikan dengan cara yang sama ketika kita
menghitung pH larutan asam. Yaitu dengan
menggunakan rumus:
pOH = -log [OH
]
Pada kesetimbangan air : H
2
O H
+
(aq) + OH
(aq)
K
w
= [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] [OH
]
-log K
w
= -log [H
+
] + {-log [OH
]}
pK
w
= pH + pOH
pH = pK
w
pOH
oleh karena pada suhu 25
o
C, harga K
w
= 10
-14
. Maka,
pK
w
= -log 10
-14

pK
w
= 14
Sehingga,
pH = 14 pOH
Contoh Soal
Hitunglah pH dari larutan NaOH0,1M!
Penyelesaian
[OH
] = b
M
basa
= 1 0,1M
= 0,1M
pOH = -log [OH
]
= -log 10
-1
= 1
pH = 14 pOH
= 14 1
= 13
KAMU TAHU
NGGAK???
Dapatkah kamu
menyebutkan
beberapa jenis
bahan rumah
tangga?
Mengandung apakah
bahan-bahan itu?
Asam ataukah
basa?
Gambar 2.0.
Selain
menggunakan
perhitungan,
nilai pH secara
langsung dapat
diukur
menggunakan
PH universal
(A) dan pH
meter (B)
D E R A J A T K E A S A MA N
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 04
Tes Formatif 4
1. Hitunglah pH larutan berikut!
a. H
2
SO
4
0,4M
b. CH
3
COOH 0,1M (K
a
= 10
-5

)
c. NaOh 0,2M
d. NH
4
OH 0,1M (K
b
= 10
-5
)
2. Suatu larutan mempunyai pH 5. Tentukanlah konsentrasi larutan
tersebut! Jika,
a. Larutan merupakan asam kuat dengan a = 1.
b. Larutan merupakan basa kuat dengan b = 2.
c. Larutan merupakan asam lemah dengan K
a
= 10
-5
.
d. Larutan merupakan basa lemah dengan K
b
= 10
-5
.
Mau Tahu Nggak, Apa
Tujuan Dari Kegiatan
Belajar 05 Ini?
TUJUANNYA :
supaya tementemen semua bisa
Menjelaskan
konsep reaksi
asam dan basa.
Menentukan
stoikiometri
larutan
melalui
titrasi asam
basa
Pernah melihat kapur bergelembung dan berdesis ketika
dicelupkan dalam air? Atau pernah makan bakso dicampur
cuka? Ehm, tentunya tidak sengaja kalian telah
melakukan pereaksian asa dengan basa? Mengapa
demikian? Bagaimana bisa demikian?
Reaksi Penetralan
Reaksi asam basa disebut juga reaksi penetralan, dimana
reaksi tersebut kebanyakan melibatkan sam dan basa
menghasilkan air. Reaksi penetralan ini dapat berupa:
1. Reaksi Molekular, sebagaimana reaksi antara HCl
dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH (aq)
NaCl (aq) + H
2
O (l)
2. Reaksi Ionik, seperti dicontohkan pada reaksi berikut:
H
+
(aq)+ Cl
(aq) + Na
+
(aq) + OH

(aq)
Na
+
(aq) + Cl
(aq) + H
2
O(l)
Sehingga dirumuskan,
Asam + Basa
Garam + Air
Reaksi ini digunakan untuk menentukan kadar larutan asam dan basa,
dimana 1 mol asam akan tepat bereaksi dengan 1 mol basa.
Penentuan pH campuran didasarkan pada kekuatan sam dan basanya.
Berikut adalah tetapan untuk menghitung pH berdasarkan kekuatan
asam dan basa.
Tabel 1.4.
Tetapan Perhitungan Reaksi Sam Dan Basa Berdasarkan Jenis Larutan
Campuran Tepat habis bereaksi Sisa asam Sisa Basa
Asam kuat +
basa kuat
pH = 7 pH= -log [H
+
]
sisa
pOH= -log [OH
]
pH= 14-pOH
Asam kuat +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
b
1/2 log [G]
pH= -log [ H
+
]
sisa
pH =pK
a
- log
[
]
[ ]
pH= 14-pOH
Asam lemah +
basa kuat
pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
a
1/2log [G]
pH =pK
a
- log

]
[ ]
pOH= -log [OH
]
sisa
Asam lemah +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
+ 1/2pK
a
1/2pK
b
Diukur dengan pH meter
REAKSI ASAM BASA
Aplikasi Reaksi Penetralan
Salah satu aplikasi reaksi penetralan ini adalah titrasi
asam basa (titrasi asidi-alkalimetri). Titrasi asam basa
adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH)
suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi asam
basa. Untuk menentukan kadar asam atau basa suatu
larutan kita harus terlebih dahulu mengetahui kadar
salah satu dari asam atau basa tersebut. Titrasi dengan
menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal
dengan istilah volumetrik. Pengukuran volume
diusahakan setepat mungkin denga menggunakan alatalat standar misalnya buret dan pipet volumetrik.
Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan sedikit demi sedikit bahkan tetes demi
setetes larutan basa melalaui buret, kedalam larutan asam
dengan volume tertentu di dalam labu erlenmeyer sampai
keduanya tepat habis bereaksi yang ditandai denga
berubahnya warna indikator. Pada saat tepat warna
indikator berubah penambahan (titrasi) dihentikan dan
volume akhir ini disebut volume titik akhir titrasi. Larutan
basa yang dimasukkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi.
Indikator yang digunakan adalah indikator dengan trayek
pH sekitar 7. Sebab pada saat asam kuat dan basa kuat
tepat habis bereaksi pH larutan sama dengan 7.
Perubahan warna indikator yang menandai selesainya
titrasi tidak selamanya tepat seperti perhitunga teoritis.
Volume larutan penitrasi yang diperoleh melalui
perhitungan
secara teoritis disebut titik ekuivalen.
Perbedaan volume titik akhir dengan titik ekuivalen disebut
kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi
ditentukan dengan pemilihan indikator. Jika indikatornya
tepat, maka kesalahan titrasi akan menjadi kecil.
Gambar 2.1.
Susunan alat
Titrasi Sederhana
1. Buret
2. Statif
3. Erlenmeyer
1
2
3

TAHU NGGAK??
Mengapa Reaksi
Antara HCl Dan
NaOH Disebut
Reaksi Penetralan?
Tuliskan Persamaan
Reaksinya!
Gambar 2.2.
HCl dan NaOH
adalah contoh
larutan yang
digunakan dalam
titrasi asidialkalimetri
Contoh Soal
Sebanyak 20 mL larutan H
2
SO
4
yang belum diketahui konsentrasinya
dititrasi larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indicator
fenolftalein (PP). warna indicator PP mulai berubah saat volume NaOH
tepat 30,2 mL. tentukan konsentrasi H
2
SO
4
tersebut?
Penyelesaian
Gambar 2.3.
Perubahan warna larutan titrasi dari bening (1) menjadi merah
muda (4) menunjukkan titik akhir titrasi
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Mau Tahu Nggak, Apa
Tujuan Dari Kegiatan
Belajar 05 Ini?
TUJUANNYA :
supaya tementemen semua bisa
Menjelaskan
konsep reaksi
asam dan basa.
Menentukan
stoikiometri
larutan
melalui
titrasi asam
basa
Pernah melihat kapur bergelembung dan berdesis ketika
dicelupkan dalam air? Atau pernah makan bakso dicampur
cuka? Ehm, tentunya tidak sengaja kalian telah
melakukan pereaksian asa dengan basa? Mengapa
demikian? Bagaimana bisa demikian?
Reaksi Penetralan
Reaksi asam basa disebut juga reaksi penetralan, dimana
reaksi tersebut kebanyakan melibatkan sam dan basa
menghasilkan air. Reaksi penetralan ini dapat berupa:
1. Reaksi Molekular, sebagaimana reaksi antara HCl
dan NaOH.
HCl(aq) + NaOH (aq)
NaCl (aq) + H

2
O (l)
2. Reaksi Ionik, seperti dicontohkan pada reaksi berikut:
H
+
(aq)+ Cl
(aq) + Na
+
(aq) + OH
(aq)
Na
+
(aq) + Cl
(aq) + H
2
O(l)
Sehingga dirumuskan,
Asam + Basa
Garam + Air
Reaksi ini digunakan untuk menentukan kadar larutan asam dan basa,
dimana 1 mol asam akan tepat bereaksi dengan 1 mol basa.
Penentuan pH campuran didasarkan pada kekuatan sam dan basanya.
Berikut adalah tetapan untuk menghitung pH berdasarkan kekuatan
asam dan basa.
Tabel 1.4.
Tetapan Perhitungan Reaksi Sam Dan Basa Berdasarkan Jenis Larutan
Campuran Tepat habis bereaksi Sisa asam Sisa Basa
Asam kuat +
basa kuat
pH = 7 pH= -log [H
+
]
sisa
pOH= -log [OH
]
pH= 14-pOH
Asam kuat +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
b
1/2 log [G]
pH= -log [ H
+
]
sisa
pH =pK
a
- log
[
]
[ ]
pH= 14-pOH
Asam lemah +
basa kuat

pH = 1/2pK
w
- 1/2pK
a
1/2log [G]
pH =pK
a
- log
]
[ ]
pOH= -log [OH
]
sisa
Asam lemah +
basa lemah
pH = 1/2pK
w
+ 1/2pK
a
1/2pK
b
Diukur dengan pH meter
REAKSI ASAM BASA
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Aplikasi Reaksi Penetralan
Salah satu aplikasi reaksi penetralan ini adalah titrasi
asam basa (titrasi asidi-alkalimetri). Titrasi asam basa
adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH)
suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi asam
basa. Untuk menentukan kadar asam atau basa suatu
larutan kita harus terlebih dahulu mengetahui kadar
salah satu dari asam atau basa tersebut. Titrasi dengan
menyandarkan pada jumlah volume larutan dikenal
dengan istilah volumetrik. Pengukuran volume
diusahakan setepat mungkin denga menggunakan alatalat standar misalnya buret dan pipet volumetrik.
Secara teknis, titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan sedikit demi sedikit bahkan tetes demi
setetes larutan basa melalaui buret, kedalam larutan asam
dengan volume tertentu di dalam labu erlenmeyer sampai
keduanya tepat habis bereaksi yang ditandai denga
berubahnya warna indikator. Pada saat tepat warna
indikator berubah penambahan (titrasi) dihentikan dan
volume akhir ini disebut volume titik akhir titrasi. Larutan
basa yang dimasukkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi.
Indikator yang digunakan adalah indikator dengan trayek
pH sekitar 7. Sebab pada saat asam kuat dan basa kuat
tepat habis bereaksi pH larutan sama dengan 7.
Perubahan warna indikator yang menandai selesainya
titrasi tidak selamanya tepat seperti perhitunga teoritis.
Volume larutan penitrasi yang diperoleh melalui
perhitungan
secara teoritis disebut titik ekuivalen.
Perbedaan volume titik akhir dengan titik ekuivalen disebut

kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi


ditentukan dengan pemilihan indikator. Jika indikatornya
tepat, maka kesalahan titrasi akan menjadi kecil.
Gambar 2.1.
Susunan alat
Titrasi Sederhana
1. Buret
2. Statif
3. Erlenmeyer
1
2
3
TAHU NGGAK??
Mengapa Reaksi
Antara HCl Dan
NaOH Disebut
Reaksi
Penetralan?
Tuliskan
Persamaan
Reaksinya!
Gambar 2.2.
HCl dan NaOH
adalah contoh
larutan yang
digunakan dalam
titrasi asidialkalimetri
Gambar 2.3.
Perubahan warna
larutan titrasi dari
bening (1) menjadi
merah muda (4)
menunjukkan titik
akhir titrasi
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Contoh Soal
Sebanyak 20 mL larutan H
2
SO
4
yang belum diketahui konsentrasinya
dititrasi larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indicator
fenolftalein (PP). warna indicator PP mulai berubah saat volume NaOH
tepat 30,2 mL. tentukan konsentrasi H
2
SO
4
tersebut?
Penyelesaian
1. Diketahui,
V H
2
SO
4
= 20 mL = 0,02 L
V NaOH = 30,2 mL = 0,0302 L
Persamaan Reaksinya:
H

2
SO
4
(aq) + 2NaOH(aq)
Na
2
SO(aq) + 2H
2
O(aq)
2. Cara 1:
NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 0,0302
= 0,00302 mol
Dari persamaan reaksi didapat; 1 mol H
2
SO
4
=

mol NaOH
Jadi,H
2
SO
4
yang dititrasi

0,00302
= 0.0015 mol
Konsentrasi H
2
SO
4
= 0,0015 mol / 0.02 L
= 0,075 mol L
-1
= 0,075 Molar
3. Cara 2:
1 mol H
2
SO
4
=

mol NaOH
n H
2
SO
4
=

n NaOH
V
1
M
1
=

V
2
M
2
20 M
1
=

(30,2)(0,1)
M
1
=
,
M
1
= 0,075 Mol
GAMBAR 2.4.
Untuk beberapa
reaksi, terkadang
memerlukan
bantuan
pemanasan agar
reaksi dapat
berjalan.
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Pernahkah kalian membuat minuman dengan gula? Pernahkah
kalian memperhatikan gula yang kalian pakai untuk membuat
minuman itu? Adakah gula yang mengendap? Mengapa ada
gula yang mengendap? Kenapa gula tersebut tidak larut
seluruhnya?
Reaksi Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan (menghasilkan endapan) dimungkinkan
terjadi apabila dua ion yang menghasilkan senyawa sukar larut
bertemu, dan senyawa tersebut akan mengendap. Sebagaimana
dicopntohkan pada persamaan reaksi berikut:
BaCl
2
(aq) + Na
2
SO
4
(aq) BaSO
4
(s) + 2NaCl (aq)
Berikut adalah tabel kelarutan beberapa senyawa ion terhadap air
dan pelarut lain.
Tabel 1.5. Kelarutan Beberapa Senyawa Ion
Senyawa Kelarutan Keterangan
Nitrat (NO
3
) Semua larut
Asetat (CH
3
COO
) Semua larut Kecuali Ag

+
, Hg
2
2+
, Bi
3+
Klorida (Cl
) Semua larut
+
, Hg
2
2+
, Pb
2+
, Cu
+
Bromida (Br
) Semua larut
+
,Hg
2
2+
,Pb
2+
Iodida (I
) Semua larut
+
, Hg
2
2+
, Pb
2+
, Bi
3+
Sulfat (SO
4
2) Semua larut
2+
, Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
Sulfida (S
2) Semua tidak
+
, K
+
, NH
4
+
Fosfat (PO
4
3-

Kecuali Ag

Kecuali Ag

Kecuali Ag

Kecuali Pb

larut Kecuali Na

) Semua tidak larut Kecuali


+
, K
+
, NH
4
+
Karbonat (CO
3
2) Semua tidak larut Kecuali
+
, K
+
, NH
4
+
Oksalat (C
2
O
4
2) Semua tidak larut Kecuali
+
, K
+
, NH
4
+
Oksida (O
2) Semua tidak larut Kecuali
+
, K
+
, Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
Hidroksida (OH
) Semua tidak larut Kecuali
+
, K
+
,Ba
2+
, Sr
2+
, Ca
2+
, NH
4
+
STOIKIOMETRI LARUTAN
Gambar 2.5.
Reaksi
pembentukan

Na

Na

Na

Na

Na

endapan, tidak
selalu ditandai
adanya endapan
di bawah
larutan. Untuk
reagen dengan
konsentrasi
rendah biasanya
ditandai dengan
perubahan
warna dalam
larutan.
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Reaksi Pembentukan Gas
Reaksi pembentukan gas dapat disebabkan oleh reaksi yang memang
menghasilkan gas atau dapat pula terbentuknya gas tersebut karena
terurainya suatu zat lain menjadi gas. Misalnya:
H
2
CO
3
(aq)

H
2
O(l) + CO
2
(g)
NH
4
OH(aq)

H
2
O(l) + NH
3
(g)
Beberapa reaksi yang menghasilkan gas antara lain:
1. Reaksi karbonat padat dengan asam menghasilkan gas CO
2
CaCO
3
(s) + 2HCl(aq) CaCl
2
(aq) + H
2
O(l) + CO
2
(g)
Na
2
CO
3
(s) + H
2
SO
4
(aq) Na
2
SO
4
(aq) + H
2

O(l) + CO
2
(g)
2. Reaksi senyawa ammonium padat dengan basa kuat menghasilkan
gas NH
3
NH
4
Cl(s) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H
2
O(l) + NH
3
(g)
(NH
4
)
2
SO
4
(s) + 2KOH(aq) K
2
SO
4
(aq) + 2H
2
O(l) + 2NH
3
(g)
3. Reaksi antara sulfida padat denga asam menghasilkan gas H
2
S
FeS(s) + 2HCl(aq) FeCl
2
(aq) + H
2
S(g)
CuS(s) + H
2
SO
4
(aq) CuSO
4
(aq) + H
2
S(g)
R E A K S I D A N S T O I K I O M E T R I A S A M B A S A
MODUL ASAM BASA KEGIATAN BELAJAR 05
Tes Formatif 5
1. Untuk menentukan kadar asam cuka (asam asetat), diambil 10 mL
cuka kemudian diencerkan dengan aquades sampai volumenya 200
mL. dari larutan encer tersebut diambil 10 mL, kemudian dititrasi
dengan larutan NaOH 0,1 M dengan indicator PP. Titik akhir titrasi
tercapai pada saat volume NaOH 25,4 mL. Berapa persen kadar
cuka tersebut, bila kadar cuka murni 17,4 M?
2. Campuran Kristal NaOH dan KOH yang massanya 4,8 gram dapat
menetralkan 100 mL HCl 1M. Berapa gram massa NaOH dan KOH
dalam campuran tersebut?
(Ar Na=23, K=39, O=16 ,H=1)
3. Logam magnesium seberat 6 gram dilarutkan ke dalam asam
klorida yang mempunyai konsentrasi 4 M. berapa mL volume
larutan HCl yang diperlukan agar semua logam magnesium habis

bereaksi dan berapa liter gas yang dihasilkan pada suhu 0


o
C dan
tekanan 1 atm? (Ar. Mg = 24)
4. Larutan perak nitrat 0,1 M sebanyak 50 mL direaksikan dengan 100
mL larutan KI 0,1 M. berapa gram endapan yang dapat dihasilkan?
(Ar.Ag=108; I=127)
5. Jelaskan grafik perubahan pH pada reaksi HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1
M
berikut!
Lampiran
KISI-KISI SOAL POST TEST
SATUAN PENDIDIKAN : SMA
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/ SEMESTER : XI/2
TAHUN PELAJARAN : 2010/2011
MATERI POKOK : ASAM BASA
STANDAR KOMPETENSI : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,
dan terapannya.
Kompetensi
Dasar
Indikator
Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Memahami
teori-teori
asam dan
basa dengan
menentukan
sifat larutan
dan
menghitung
pH larutan
Menjelaskan konsep asam
basa menurut Arrhenius,
Bronsted Lowry, dan Lewis.
6 1,2 3,4,21 13 5 8
Mengidentifikasi larutan asam
dan basa dengan indikator.
8 7,11 10, 9,14 6
Menghitung kekuatan asam
dan basa.
18 23 17 3
Menghitung derajat keasaman
(pH) larutan.
19 24,25 20 22 5
Menjelaskan konsep reaksi
asam basa.
12 15 2
Menghitung stoikiometri
larutan melalui titrasi asam
basa
16 1
Jumlah 2 5 6 6 4 2 25
Presentase 8% 20% 24% 24% 16% 8% 100%
Lampiran
KISI-KISI SOAL PRE TEST
SATUAN PENDIDIKAN : SMA
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/ SEMESTER : XI/2

TAHUN PELAJARAN : 2010/2011


MATERI POKOK : ASAM BASA
STANDAR KOMPETENSI : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,
dan terapannya.
Kompetensi
Dasar
Indikator
Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Memahami
teori-teori
asam dan
basa dengan
menentukan
sifat larutan
dan
menghitung
pH larutan
Menjelaskan konsep asam
basa menurut Arrhenius,
Bronsted Lowry, dan Lewis.
24 2, 8,9, 10,11, 19 25 8
Mengidentifikasi larutan asam
dan basa dengan indikator.
23 22 1,4 12,18 6
Menghitung kekuatan asam
dan basa.
20 6 17 3
Menghitung derajat keasaman
(pH) larutan.
21 5,16 7 13 5
Menjelaskan konsep reaksi
asam basa.
3 15 2
Menghitung stoikiometri
larutan melalui titrasi asam
basa
14 1
Jumlah 2 5 6 6 4 2 25
Presentase 8% 20% 24% 24% 16% 8% 100%
Lampiran
KISI-KISI SOAL UJI COBA
SATUAN PENDIDIKAN : SMA
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/ SEMESTER : XI/2
TAHUN PELAJARAN : 2010/2011
MATERI POKOK : ASAM BASA
STANDAR KOMPETENSI : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,
dan terapannya.
Kompetensi
Dasar
Indikator
Jenjang Soal dan Penyebarannya Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Memahami
teori-teori
asam dan
basa dengan
menentukan
sifat larutan

dan
menghitung
pH larutan
Menjelaskan konsep asam
basa menurut Arrhenius,
Bronsted Lowry, dan Lewis.
1 16,18,45 2,3,10 5,8,12 6,7,24 9,13 15
Mengidentifikasi larutan asam
dan basa dengan indikator.
48 11,14 29 21,25 30 7
Menentukan kekuatan asam
dan basa.
15 19 17 37 27 5
Menghitung derajat keasaman
(pH) larutan.
23 26, 31,
34, 38,
47
20,28,41,
46,49
32 35, 13
Menjelaskan konsep reaksi
asam basa.
4 43 39 40 22 5
Menghitung stoikiometri
larutan melalui titrasi asam
basa
50 42 36,44 33 5
Jumlah 3 9 12 14 7 5 50
Presentase 6% 18% 24% 28% 14% 10% 100%
KISI-KISI ANGKET TANGGAPAN MODUL KIMIA BERBASIS INQUIRI
TERBIMBING
Variabel Sub
Variabel
INDIKATOR NO. SOAL JUMLAH
SOAL Positif Negatif
Hasil
Belajar
A. Intrinsik
B. Ekstrinsik
1. Adanya hasrat dan
keinginan belajar
kimia.
2. Adanya
kesesuaian modul
dengan materi
kimia.
3. Adanya
penjelasan materi
dalam
pembelajaran
kimia.
1. Adanya modul
kimia yang
digunakan lebih
mudah dipahami.
2. Adanya modul
kimia sehingga
siswa tertarik
belajar kimia.

3. Adanya pengaruh
modul terhadap
hasil belajar
1,15
6,17
7,9
4,
20
13
11,
2,16
18,19
8,10
5,
3,14
12
4
4
4
3
3
2
Jumlah 10 10 20
JAWABAN ANGKET BELAJAR KIMIA
Nomor soal positif
Keterangan SS S N TS STS
Nilai 5 4 3 2 1
Nomor soal negatif
Keterangan SS S N TS STS
Nilai 1 2 3 4 5
No SS S N TS STS No SS S N TS STS
1 5 4 3 2 1 11 5 4 3 2 1
2 5 4 3 2 1 12 1 2 3 4 5
3 1 2 3 4 5 13 5 4 3 2 1
4 5 4 3 2 1 14 1 2 3 4 5
5 1 2 3 4 5 15 5 4 3 2 1
6 5 4 3 2 1 16 1 2 3 4 5
7 5 4 3 2 1 17 1 2 3 4 5
8 1 2 3 4 5 18 5 4 3 2 1
9 5 4 3 2 1 19 5 4 3 2 1
10 1 2 3 4 5 20 1 2 3 4 5
Hipotesis
H
o
: Data berdistribusi normal
H
1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yang digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 44
Nilai minimal = 16
Rentang nilai (R) = 44-16 = 28
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 26 = 5,669 = 6 kelas
Panjang kelas (P) = 4,6667 = 5
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimen
f

i
X
i
i
2

f
i
.X
i f
i
.X
i
2
16
20 3 18 324 54 972
21
25 4 23 529 92 2116
26
30 7 28 784 196 5488
35 3 33 1089 99 3267
Uji Normalitas Nilai Pre Test
Kelas Besar
Kelas
i
i i
E
E O
2
) 1 (
2 2

n n
f f n
i i i i

i
i i
f
f

k
i i
i i
E
E O
1
2
2
) (

o
H tabel hitung
2 2
hitung
2
2
X X
tabel
2
tabel hitung
2 2
31
35 3 33 1089 99 3267
36
40 7 38 1444 266 10108
41
45 2 43 1849 86 3698
26 793 25649
793
26
26* 25649- (793)
2
58,5
7,64853
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
15,50 -1,96 -0,475
16 20 0,0706 1,8356 3 0,7386
20,50 -1,31 -0,404
21 25 0,1611 4,1890 4 0,0085
25,50 -0,65 -0,243
26 30 0,2434 6,3272 7 0,0715
30,50 0,00 0,000
31 35 0,2434 6,3272 3 1,7496
35,50 0,65 0,243
36 40 0,1611 4,1890 7 1,8863
40,50 1,31 0,404
41 45 0,0706 1,8356 2 0,0147
45,50 1,96 0,475
= 4,4693
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh 11,07
Karena
, maka data tersebut berdistri
busi normal
P(Z
i
)
Luas
Daerah
S
2
=
26(26 - 1)
S
2
=
S =

Kelas Bk Z
i
Oi
Jumlah
Ei
= =
30,5
i
i i
E
E O
2
) 1 (
2 2

n n
f f n
i i i i

i
i i
f
f

k
i i
i i
E
E O
1
2
2
) (
o
H tabel hitung
2 2
hitung
2
2
X X
tabel
2
tabel hitung
2 2

LEMBAR JAWABAN POST-TEST


ASAM-BASA
NAMA : _____________________
KELAS : _____________________
MATA PELAJARAN : _____________________
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
11. A B C D E
12. A B C D E
13. A B C D E
14. A B C D E
15. A B C D E
16. A B C D E
17. A B C D E
18. A B C D E
19. A B C D E
20. A B C D E
21. A B C D E
22. A B C D E
23. A B C D E
24. A B C D E
25. A B C D E
LEMBAR JAWABAN POST-TEST
ASAM-BASA
NAMA : _____________________
KELAS : _____________________
MATA PELAJARAN : _____________________
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
11. A B C D E
12. A B C D E
13. A B C D E
14. A B C D E
15. A B C D E
16. A B C D E
17. A B C D E
18. A B C D E
19. A B C D E
20. A B C D E
21. A B C D E
22. A B C D E
23. A B C D E
24. A B C D E
25. A B C D E

LEMBAR JAWABAN POST TEST


ASAM-BASA
NAMA : _____________________
KELAS : _____________________
MATA PELAJARAN : _____________________
1.

2.

3.

4.

....
................................................................................
..........................
LEMBAR JAWABAN POST TEST
ASAM-BASA
NAMA : _____________________
KELAS : _____________________
MATA PELAJARAN : _____________________
1.

2.

3.

4.

.
................................................................................
............................
NAMA : ___________________
KELAS : ___________________
KELOMPOK : ___________________
NAMA : ___________________
KELAS : ___________________
KELOMPOK : ___________________
LEMBAR PENGAMATAN
Larutan Yang
Diuji
Perubahan Warna Lakmus Sifat
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru
NaOH
CH
3

COOH
H
2
SO
4
HCl
Air kapur
Air sabun
Air hujan
Air jeruk
Air soda
LEMBAR PENGAMATAN
Larutan Yang
Diuji
Perubahan Warna Lakmus
Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
NaOH
CH
3
COOH
H
2
SO
4
HCl
Air kapur
Air sabun
Air hujan
Air jeruk
Air soda
No Responden
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Agus Hermanto 1 1 1 0 1 4 1
2 Ahmad Setyo A 1 0 1 1 1 4 1
3 Ana Siska 1 1 1 1 1 5 0
4 Bima Sakti H 1 1 1 0 1 4 1
5 Danasy Ocsa T 1 1 1 0 1 4 1
6 Dedi Wamaulana 1 1 1 0 1 4 1
7 Elda Fitriana 1 1 1 1 1 5 0
8 Hermi Meilani 1 1 1 0 1 4 1
9 Irawati 1 1 1 0 1 4 1
10 Istiqomah 1 1 1 0 1 4 1
11 Istriokhah (A) 1 0 1 0 1 3 2
12 Istirokhah (B) 1 0 1 1 1 4 1
13 Laela Nurfiyani 1 1 1 1 1 5 0
14 M. Maylani 1 1 1 1 1 5 0
15 Ngatini 1 1 1 1 1 5 0
ANGKET KETERBACAAN MODUL KIMIA BERBASIS INQUIRI TERBIMBING
KELAS BESAR
No Soal Jumlah jawaban
15 Ngatini 1 1 1 1 1 5 0
16 Nuritati Puji L 1 0 1 0 1 3 2
17 Rahmad S 1 1 1 1 1 5 0
18 Ria Puji A 1 1 1 1 1 5 0
19 Romadhon R 1 0 1 1 1 4 1
20 S. Alimatul A 1 1 1 1 1 5 0
21 S. Barokah 1 0 1 1 1 4 1
22 Sri Susanti 1 1 1 0 1 4 1
23 Yogi Hermawan 1 1 1 1 1 5 0

24 Didik Hariyono 1 1 1 0 0 3 2
25 Sholihana 1 0 1 1 1 4 1
26 Fifin Indarsih 1 0 1 0 1 3 2
26 18 26 14 25 109 21
NP =
Kategori Rata - rata
Tingkat
Penguasaan
Nilai Huruf Bobot
86 - 100% A 4
76 - 85 % B 3
60 - 75 % C 2
55 - 59 % D 1
54 % E 0
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa 83,8 % terhadap
Sangat Baik
Rumus Prosentase Keterbacaan Modul Kimia Siswa:
NP = (109/ (26*5))*100% =
Predikat
Kurang Sekali
83,8%
Kurang
Baik
Cukup
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20
1 Agus Hermanto 5 2 3 5 3 5 3 3 5 5 4 3 5 4 4
4 4 4 4 4 79
2 Ahmad Setyo A 4 3 3 4 2 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4
3 3 4 5 4 72
3 Ana Siska 5 3 3 4 3 4 4 3 5 3 5 3 5 3 4 2
3 4 3 5 74
4 Bima Sakti H 5 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 3
3 5 3 4 82
5 Danasy Ocsa T 4 3 3 5 3 5 4 4 4 3 5 3 5 4 4
3 2 3 5 4 76
6 Dedi Wamaulana 5 5 3 5 2 4 4 3 5 5 4 3 5 4 3
4 4 2 3 5 78
7 Elda Fitriana 4 3 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4
5 3 3 5 4 74
8 Hermi Meilani 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4
3 3 4 5 4 78
9 Irawati 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 3
4 4 3 76
10 Istiqomah 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5
3 5 4 4 79
11 Istriokhah (A) 5 4 3 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4
2 4 4 5 5 79
12 Istirokhah (B) 4 3 4 4 2 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4
5 5 5 5 3 77
HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODUL KIMIA
BERBASIS INQUIRI TERBIMBING KELAS BESAR dan KELAS KECIL
No Responden
No Soal
Jumlah
12 Istirokhah (B) 4 3 4 4 2 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4
5 5 5 5 3 77
13 Laela Nurfiyani 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3
4 4 4 4 5 79
14 M. Maylani 5 3 4 5 3 4 4 3 3 5 5 4 3 4 3 3

4 5 4 77
Ngatini 4 4 5 5 2 3 5 3 5 4 5 4 4 2 5 3 3
5 5 4 80
16 Nuritati Puji L 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 3
4 4 3 3 4 73
17 Rahmad S 5 4 5 5 2 4 3 3 5 4 5 2 3 4 3 3
2 4 5 3 74
18 Ria Puji A 5 3 2 3 5 4 3 3 5 3 3 2 4 2 4 2
2 3 5 3 66
19 Romadhon R 5 4 2 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 2 5 4
2 4 5 5 82
20 S. Alimatul A 4 3 5 5 4 3 5 5 5 3 3 2 4 2 4
4 2 3 3 5 74
21 S. Barokah 5 3 4 5 2 3 3 3 5 5 3 5 3 2 5 3
4 5 5 5 78
22 Sri Susanti 4 5 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 5 3 4
5 2 5 5 70
23 Yogi Hermawan 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 5
3 2 4 3 5 80
24 Didik Hariyono 5 4 2 3 2 3 3 4 5 3 5 2 3 3 4
4 2 5 3 5 70
25 Sholihana 5 3 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 3 3 3 4
2 3 5 3 77
26 Fifin Indarsih 4 3 4 3 2 3 3 5 5 4 5 2 4 5 4
4 2 3 3 5 73
27 Ahmad Anas 4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 77
28 Abdul Latif 4 3 4 4 2 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 3
4 4 5 4 74
29 Bambang. S.P 5 3 3 4 4 4 4 3 5 3 5 3 5 3 4
4 4 4 3 5 78
30 Cahya. W 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 3
3 5 3 4 76
31 Guntur.P 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
2 3 4 4 72
32 Khafidatu 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
4 2 3 4 73
33 Kurniawati 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5
4 4 4 4 76
34 Muchtar 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3
4 3 4 71
35 Muayanah 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5
4 5 4 4 81
Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Modul Kimia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20
1 5 80 25 15 60 10 30 20 20 90 40 70 5 35 10 25
25 10 40 75 60 745
2 4 76 36 64 68 48 76 68 56 52 52 56 56 76 68 84
48 48 64 32 72 1200
3 3 0 60 36 18 33 30 42 51 12 42 21 39 27 33 27
45 33 24 36 15 624
4 2 0 2 8 0 20 0 0 0 0 0 0 14 0 10 0 6 20
6 0 0 86
5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
156 123 123 146 111 136 130 127 154 134 147 114 138 12
1 136 124 111 134 143 147 2655
Rekapitulasi Perhitungan Angket Modul Masing-masing Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
15

19

20
5 16 5 3 12 2 6 4 4 18 8 14 1 7 2 5 5 2
15 12 149
4 19 9 16 17 12 19 17 14 13 13 14 14 19 17 21
12 12 16 8 18 300
No Skor Angket
No Soal
Jumlah
No Skor Angket
No Soal
Jumlah
Jumlah
2 4 19 9 16 17 12 19 17 14 13 13 14 14 19 17 21
12 12 16 8 18 300
3 3 0 20 12 6 11 10 14 17 4 14 7 13 9 11 9 15
11 8 12 5 208
4 2 0 1 4 0 10 0 0 0 0 0 0 7 0 5 0 3 10 3
0 0 43
5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
35 35 35 35 700
NP =
75,9%
Kategori Rata - rata
Tingk
at
Peng
uasaa
n
Nilai Huruf Bobot
86 - 100% A 4 Sangat Baik
76 - 85 % B 3
60 - 75 % C 2
55 - 59 % D 1
54 % E 0 Kurang Sekali
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa 75,90 % terhadap mod
ul kimia pada predikat cukup
Kurang
Jumlah
Rumus Persentase Jawaban Tanggapan Siswa:
NP = (2655/ (35*5*20))*100% =
Predikat
Baik
Cukup
MODUL ASAM BASA
PETA KEDUDUKAN MODUL
SOAL POST - TEST
Mata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasa
: Asam Basa
Waktu
: 30 Menit
Petunjuk megerjakan soal :
1. Tulislah terlebih dulu nama , kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawab
yang telah
di sediakan
2. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap but
ir soal pahami
dulu maknanya sebelum di jawab
3. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah
4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban a, b, c
1
8
2

, d atau e
yang anda anggap benar
5. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban yan
g salah
dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar
Contoh : Pilihan semula
: a b c d e
Di betulkan
: a b c d e
6. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
1. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+
dalam air e. Dapat menghasilkan ion OH
c. Dapat mengikat ion H
+
dalam air
2. Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+
dalam air e. Dapat menghasilkan ion OH
c. Dapat melepas ion OH
dalam air
3. Menurut Bronsted Lowry, basa adalah
a. Zat yang akan mendonorkan proton (dinotasikan dengan H
+
) pada basa
b. Zat yang akan menerima atau akseptor proton (H
+
) dari asam
c. Zat yang bersifat netral
d. Zat yang akan mendonorkan proton (dinotasikan dengan OH
) pada basa
e. Zat yang akan menerima atau akseptor proton (OH
) dari asam
4. Dibawah ini senyawa yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah
a. Ca(OH)
2
d. KOH
b. NH
4
OH e. NaOH
c. H
3
ClO
4
5. Apa kelemahan asam basa menurut Arrhenius.
a. Asam basa hanya pada pelarut air
b. Asam basa tidak haya pada pelarut air
c. Asam basa hanya pada pelarut non polar
d. Asam basa hanya pada semi polar
e. Asam basa hanya pada non polar dan semi polar
6. Zat berikut yang tergolong basa adalah

a. CH
3
COOH d. H
2
SO
4
b. HCOOH e. H
3
PO
4
c. Ca(OH)
2
7. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat, karena
lebih
tajam warnanya adalah.
a. Metil merah d. Lakmus merah
b. Bromtimol biru e. Metil jingga
c. Fenolftalien
8. Dibawah ini indikator yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi larutan as
am adalah
a. Lakmus biru d. Bromtimol biru
b. Metil jingga e. Fenolftalien
c. Metil merah
9. Indikator yang dapat mengukur pH dari 0 - 14 adalah
a. Lakmus merah d. Bromtimol biru
b. Lakmus biru e. Universal
c. Fenolftalein
10. Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan NaOH, kertas itu akan b
erubah
warna menjadi
a. Biru d. Cokelat
b. Kuning e. Hijau
c. Merah
11. Rasa asam cuka berasal dari asam yang dikandungnnya yaitu
a. Asam askorbat d. Asam sulfida
b. Asam klorida e. Asam sianida
c. Asam asetat
12. Contoh basa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. Asam cuka d. Asam format
b. Asam sitrat e. Asam sianida
c. Amonium
13. Asam konjugasi dari HSO
4
adalah..
a. H
2
SO
4
d. OH
b. SO
4
e. H
3
O
+
c. H
2

O
14. Perhatikan data berikut:
Larutan Perubahan warna
Lakmus merah Lakmus biru
1 Merah Biru
2. Biru Biru
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Merah Merah
Larutan yang mengandung OH
adalah
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 5 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
15. Berikut ini hasil percobaan daya hantar listrik dari beberapa larutan.
Zat Lampu Pengamatan lain
1 Nyala terang Banyak gelembung
2 Nyala redup Banyak gelembung
3 Nyala redup Banyak gelembung
4 Tidak nyala Sedikit gelembung
5 Tidak Nyala Tidak ada gelembung
Dari data diatas, larutan yang kemungkinan termasuk asam kuat adalah
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
16. Jika 20 ml asam fosfat H
3
PO
4
0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M hingga tepat
berubah menjadi HPO
4
2, volume basa yang diperlukan adalah
a. 10 mL d. 30 mL
b. 20 mL e. 50 mL
c. 25 mL
17. Asam kuat dan basa lemah dicampur menghasilkan garam. Ada sisa asam sebesar
10
-2
molar.maka pH dari campuran tersebut adalah
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
18. Besar pH larutan 100 ml HCl 1x10
-9
M adalah
a. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
19. Derajat ionisasi larutan HCOOH 0,2 M adalah..(K
a
= 1,8.10
-4
)
a. 0,01 d. 0,04
b. 0,03 e. 0,05
c. 0,02
20. Sebanyak 8 gram NaOH dilarutkan dalam 20 liter air, maka larutan mempunyai p

H..
(Mr NaOH= 40)
a. 2 d. 10
b. 4 e. 12
c. 6
21. Apabila kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan H
2
SO
4
, maka kertas lakmus itu
akan berubah warna menjadi.
a. Kuning d. Biru
b. Merah e. Orange
c. Hijau
22. Sebuah larutan asam lemah yang memiliki konstanta keasaman 2.10
-3
dan molaritas
sebesar 0,05 molar, maka pOH dari asam tersebut adalah.
a. 8 d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
23. Kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M dicelupkan kertas indicator universal. T
ernyata,
warnanya sama dengan indikator universal yang dicelupkan dalam larutan H
2
SO
4
0,01 M.
Tetapan ionisasi asam lemah tersebut adalah
a. 1 X 10
-3
d. 4 X 10
-2
b. 2 X 10
-3
e. 4 X 10
-1
c. 3 X 10
-3
24. Larutan NaOH 0,1 M mempunyai pH sebesar.
a. 1 d. 12
b. 2 e. 13
c. 10
25. Sebuah larutan asam sempurna yang memiliki konsentrasi 10
-2
molar. Maka pOH dari
larutan tersebut adalah
a. 8
d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
SOAL PRE- TEST
Mata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasa
: Asam Basa
Waktu
: 30 Menit
Petunjuk megerjakan soal :
1. Tulislah terlebih dulu nama , kelas dan nomor urut anda dalam lembar jawab
yang telah
di sediakan
2. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap buti
r soal pahami

dulu maknanya sebelum di jawab


3. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah
4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban a, b, c
, d atau e
yang anda anggap benar
5. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar jawaban yan
g salah
dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar
Contoh : Pilihan semula
: a b c d e
Di betulkan
: a b c d e
6. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
1. Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan NaOH, kertas itu akan be
rubah
warna menjadi
a. Biru d. Cokelat
b. Kuning e. Hijau
c. Merah
2. Rasa asam cuka berasal dari asam yang dikandungnnya yaitu
a. Asam askorbat d. Asam sulfida
b. Asam klorida e. Asam sianida
c. Asam asetat
3. Contoh basa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. Asam cuka d. Asam format
b. Asam sitrat e. Asam sianida
c. Amonium
4. Apabila kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan H
2
SO
4
, maka kertas lakmus itu
akan berubah warna menjadi
a. Kuning d. Biru
b. Merah e. Orange
c. Hijau
5. Sebuah larutan asam sempurna yang memiliki konsentrasi 10
-2
molar. Maka pOH dari
larutan tersebut adalah
a. 8
d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
6. Derajat ionisasi larutan HCOOH 0,2 M adalah..(K
a
= 1,8.10
-4
)
a. 0,01 d. 0,04
b. 0,03 e. 0,05
c. 0,02
7. Sebanyak 8 gram NaOH dilarutkan dalam 20 liter air, maka larutan mempunyai pH
..
(Mr NaOH= 40)
a. 2 d. 10
b. 4 e. 12
c. 6
8. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+

dalam air e. Dapat menghasilkan ion OH


c. Dapat mengikat ion H
+
dalam air
9. Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+
dalam air e. Dapat menghasilkan ion OH
c. Dapat melepas ion OH
dalam air
10. Menurut Bronsted Lowry, basa adalah
a. Zat yang akan mendonorkan proton (dinotasikan dengan H
+
) pada basa
b. Zat yang akan menerima atau akseptor proton (H
+
) dari asam
c. Zat yang bersifat netral
d. Zat yang akan mendonorkan proton (dinotasikan dengan OH
) pada basa
e. Zat yang akan menerima atau akseptor proton (OH
) dari asam
11. Dibawah ini senyawa yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah
a. Ca(OH)
2
d. KOH
b. NH
4
OH e. NaOH
c. H
3
ClO
4
12. Indikator yang dapat mengukur pH dari 0 - 14 adalah
a. Lakmus merah d. Bromtimol biru
b. Lakmus biru e. Universal
c. Fenolftalein
13. Sebuah larutan asam lemah yang memiliki konstanta keasaman 2.10
-3
dan molaritas
sebesar 0,05 molar, maka pOH dari asam tersebut adalah.
a. 8 d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
14. Jika 20 ml asam fosfat H
3
PO
4
0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M hingga tepat
berubah menjadi HPO
4
2, volume basa yang diperlukan adalah

a. 10 mL d. 30 mL
b. 20 mL e. 50 mL
c. 25 mL
15. Asam kuat dan basa lemah dicampur menghasilkan garam. Ada sisa asam sebesar
10
-2
molar.maka pH dari campuran tersebut adalah
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
16. Larutan NaOH 0,1 M mempunyai pH sebesar.
a. 1 d. 12
b. 2 e. 13
c. 10
17. Kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M dicelupkan kertas indicator universal. T
ernyata,
warnanya sama dengan indikator universal yang dicelupkan dalam larutan H
2
SO
4
0,01 M.
Tetapan ionisasi asam lemah tersebut adalah
a. 1 X 10
-3
d. 4 X 10
-2
b. 2 X 10
-3
e. 4 X 10
-1
c. 3 X 10
-3
18. Perhatikan data berikut:
Larutan Perubahan warna
Lakmus merah Lakmus biru
1 Merah Biru
2. Biru Biru
3 Biru Biru
4 Merah Merah
5 Merah Merah
Larutan yang mengandung OH
adalah
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 5 e. 3 dan 4
c. 2 dan 3
19. Asam konjugasi dari HSO
4
adalah..
a. H
2
SO
4
d. OH
b. SO
4
e. H

3
O
+
c. H
2
O
20. Berikut ini hasil percobaan daya hantar listrik dari beberapa larutan.
Zat Lampu Pengamatan lain
1 Nyala terang Banyak gelembung
2 Nyala redup Banyak gelembung
3 Nyala redup Banyak gelembung
4 Tidak nyala Sedikit gelembung
5 Tidak Nyala Tidak ada gelembung
Dari data diatas, larutan yang kemungkinan termasuk asam kuat adalah
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
21. Besar pH larutan 100 ml HCl 1 x 10
-9
M adalah..
a. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
22. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam kuat dan basa kuat, karen
a lebih
tajam warnanya adalah.
a. Metil merah d. Lakmus merah
b. Bromtimol biru e. Metil jingga
c. Fenolftalien
23. Dibawah ini indikator yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi larutan a
sam adalah
a. Lakmus biru d. Bromtimol biru
b. Metal jingga e. Fenolftalien
c. Metal merah
24. Zat berikut yang tergolong basa adalah
a. CH
3
COOH d. H
2
SO
4
b. HCOOH e. H
3
PO
4
c. Ca(OH)
2
25. Apa kelemahan asam basa menurut Arrhenius
a. Asam basa hanya pada pelarut air
b. Asam basa tidak haya pada pelarut air
c. Asam basa hanya pada pelarut non polar
d. Asam basa hanya pada semi polar
e. Asam basa hanya pada non polar dan semi polar
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 4 3 4 4 3 18
2 Abdul Latif 3 4 4 3 4 18
3 Bambang. S.P 4 5 4 4 4 21
4 Cahya. W 4 4 3 4 5 20
5 Guntur.P 4 4 5 4 4 21
6 Khafidatu 5 4 3 4 5 21

7 Kurniawati 3 3 4 4 4 18
8 Muchtar 3 3 4 3 4 17
9 Muayanah 5 5 4 5 5 24
35 35 35 35 38 178
45 45 45 45 45 225
3,88889 3,88889 3,88889 3,88889 4,22222 19,77777778
77,7778 77,7778 77,7778 77,7778 84,4444 79,11111111
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 3 4 3 4 4 18
2 Abdul Latif 3 4 4 3 3 17
3 Bambang. S.P 5 4 5 4 4 22
4 Cahya. W 4 4 3 5 4 20
5 Guntur.P 4 4 5 4 4 21
6 Khafidatu 5 4 4 4 5 22
7 Kurniawati 4 3 4 5 4 20
8 Muchtar 3 4 4 3 4 18
9 Muayanah 4 5 4 4 5 22
35 36 36 36 37 180
45 45 45 45 45 225
3,88889 4 4 4 4,11111 20
77,7778 80 80 80 82,2222 80
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 4 3 3 4 3 17
2 Abdul Latif 3 4 3 3 3 16
3 Bambang. S.P 4 5 4 4 4 21
4 Cahya. W 3 4 4 4 5 20
5 Guntur.P 4 4 5 4 4 21
6 Khafidatu 3 4 3 4 5 19
7 Kurniawati 3 4 4 4 4 19
8 Muchtar 3 3 4 3 4 17
9 Muayanah 4 4 4 5 5 22
31 35 34 35 37 172
45 45 45 45 45 225
3,44444 3,88889 3,77778 3,88889 4,11111 19,11111111
68,8889 77,7778 75,5556 77,7778 82,2222 76,44444444
No Nama
Aspek pengamatan siswa
Jumlah
Aspek pengamatan siswa
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-5
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWAKELAS KECIL PERTEMUAN KE-4
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-1
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-2
No Nama
Aspek pengamatan siswa
Jumlah
Aspek pengamatan siswa
No Nama Jumlah
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase

1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 4 3 4 4 4 19
2 Abdul Latif 4 4 3 4 3 18
3 Bambang. S.P 4 5 5 4 5 23
4 Cahya. W 4 4 4 4 5 21
5 Guntur.P 4 4 5 5 5 23
6 Khafidatu 4 4 4 4 5 21
7 Kurniawati 4 4 4 5 4 21
8 Muchtar 4 3 3 3 4 17
9 Muayanah 4 5 5 5 5 24
36 36 37 38 40 187
45 45 45 45 45 225
4 4 4,11111 4,22222 4,44444 20,77777778
80 80 82,2222 84,4444 88,8889 83,11111111
1 2 3 4 5
1 Ahmad Anas 3 4 3 3 3 16
2 Abdul Latif 3 4 3 3 4 17
3 Bambang. S.P 3 4 4 4 3 18
4 Cahya. W 3 4 4 3 5 19
5 Guntur.P 4 5 5 4 4 22
6 Khafidatu 4 4 3 4 5 20
7 Kurniawati 3 3 4 3 4 17
8 Muchtar 3 3 3 3 4 16
9 Muayanah 5 4 4 5 4 22
31 35 33 32 36 167
45 45 45 45 45 225
3,44444 3,88889 3,66667 3,55556 4 18,55555556
68,8889 77,7778 73,3333 71,1111 80 74,22222222
1 2 4 5 6
1 Ahmad Anas 18 18 17 19 16 88 70,4 C
2 Abdul Latif 18 17 16 18 17 86 68,8 C
3 Bambang. S.P 21 22 21 23 18 105 84 B
4 Cahya. W 20 20 20 21 19 100 80 B
5 Guntur.P 21 21 21 23 22 108 86,4 A
6 Khafidatu 21 22 19 21 20 103 82,4 B
7 Kurniawati 18 20 19 21 17 95 76 B
8 Muchtar 17 18 17 17 16 85 68 C
9 Muayanah 24 22 22 24 22 114 91,2 A
178 180 172 187 167 884 707,2
225 225 225 225 225 1125
19,7778 20 19,1111 20,7778 18,5556 98,22222222
79,1111 80 76,4444 83,1111 74,2222 78,57777778
Nilai Huruf
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Jumlah
Skor maksimal
Skor rata-rata
Prosentase
Nilai
Prosentase
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL
No Nama
Pertemuan keJumlah
Skor rata-rata
Prosentase
HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS KECIL PERTEMUAN KE-6
No Nama

Aspek pengamatan siswa


Jumlah
Skor maksimal
No Nama Jumlah
Jumlah
1 Ahmad Anas 18 60 70 60 60 60 62 62 T
2 Abdul Latif 16 75 80 75 70 70 50 70 Y
3 Bambang. S.P 40 70 80 75 70 75 72 73,667 Y
4 Cahya. W 42 85 85 75 70 70 70 75,833 Y
5 Guntur.P 28 80 80 85 75 75 72 77,833 Y
6 Khafidatu 34 90 75 70 70 70 70 74,167 Y
7 Kurniawati 26 65 70 80 65 70 70 70 Y
8 Muchtar 24 70 75 75 75 75 50 70 Y
9 Muayanah 46 75 90 80 80 75 76 79,333 Y
Tes
F5
Posttest
jumlah
(Y= Tuntas,
T= Tidak)
Rekap Nilai Kognitif kelas XI.IPA
Materi Pokok Asam-Basa
Kelas Kecil
No Nama
Pretest
Tes
F1
Tes
F2
Tes
F3
Tes
F4
74
80
88
86
88
84
76
76
94
0
20
40
60
80
100
1 2
PSIKOMOTORIK KELAS KECIL
3 4 5 6 7 8 9
PSIKOMOTORIK KELAS KECIL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Pertemuan : 1 (Pertama)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Menjelaskan konsep asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted Lowry dan
Lewis.
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan konsep asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted
Lowry dan Lewis.
V. Analisis Materi Pelajaran
Teori-teori asam dan basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Information
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
teori-teori asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang teoriteori asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
teori-teori asam dan basa.
- Apersepsi
Pernahkah kalian mengetahui teori-teori asam
dan basa dalam kehidupan sehari-hari?
- Prasyarat
Apa yang dimaksud dengan asam dan basa
menurut Arrhenius, Bronsted Lowry dan
Lewis ?
10
menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tentang teoriteori asam dan basa
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk mendiskusikan
materi asam basa tiap kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam dan basa,
kelompok 2 tentang identifikasi asam dan basa,
kelompok 3 tentang kekuatan asam dan basa ,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
65
menit
- Kelompok satu memaparkan teori-teori asam
basa..
- Kelompok yang lain bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai begitu seterunya.

Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi
3 Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
Penugasan terstruktur
Menjelaskan teori-teori asam dan basa
menurut Arrhenius, Bronsted Lowry dan
Lewis
KMTT:
Tidak ada KMTT
15
menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kongnitif : Tes formatif 1
Afektif
: Lembar Observasi
IX. Sumber Belajar
Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing
Vani Sugiyono dkk,
Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Sura
bya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI
,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 2 (Kedua)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Mengidentifikasi larutan asam dan basa dengan indikator
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengidentifikasi larutan asam dan basa dengan indikator.
V. Analisis Materi Pelajaran
Identifikasi Asam dan Basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran: Praktikum
Diluar kelas (Laboratorium) percobaan larutan asam dan basa
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
Alokasi
waktu

Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya praktikum mengidentifikasi
larutan asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
larutan asam dan basa.
- Apersepsi
Apa tujuan praktikum asam dan basa?
Apa saja alat dan bahan kegiatan praktikum?
Apakah semua sudah disiapkan?
Bagaimana cara kerja praktikum?
Data apa saja yang akan didapatkan dari
kegiatan praktikum?
- Prasyarat
Siswa sudah mempersiapkan kegiatan
praktikum (preparasi)
Siswa sudah mempersiapkan sampel yang
akan diteliti
10
menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru memerintahkan setiap kelompok
melakukan kegiatan praktikum berdasarkan
kelompok yang dibagi minggu sebelumnya.
Elaborasi
- Siswa melakukan kegiatan praktikum dengan
65
menit
baik dan benar.
Konfirmasi
- Guru memberi penjelasan jika ada kesalahan
prosedur.
3 Kegiatan akhir
- Siswa membuat laporan sementara
KMTT
-Tidak ada KMTT
15
menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Psikomotorik
ASPEK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
No Aspek Penilaian Skor Kriteria Penskoran
1 Menyiapkan alat dan bahan 1 Tidak menyiapkan alat dan bahan
2 Melihat saja tetapi tidak dapat menyiapkan
3 Menyiapkan alat dan bahan dengan bantuan
guru
4 Menyiapkan alat dan bahan sendiri, tanpa
bantuan siapapun
5 Menyiapkan alat dan bahan bersama teman
satu kelompok.
2 Melakukan percobaan 1 Tidak melakukan percobaan
2 Melihat saja tetapi tidak dapat melakukan
percobaan.
3 Melakukan percobaan dengan bantuan guru

4 Melakukan percoabaan, tanpa bantuan


siapapun
5 Melakukan percobaan bersama teman satu
kelompok
3 Kerjasama dan kekompakan 1 Membuat suasana praktikum menjadi gaduh
2 Tidak membuat suasana praktikum menjadi
gaduh tetapi tidak ikut serta dalam diskusi.
3 Melakukan praktikum dengan baik
4 Melakukan praktikum dengan baik dan ikut
serta dalam memecahkan masalah
5 Melakukan praktikum dengan baik dan ikut
serta dalam memecahkan masalah dan ikut
berdiskusi dalam pembuatan laporan
kelompok
4 Merapikan alat dan bahan 1 Tidak merapikan alat dan bahan
2 Melihat saja tetapi tidak merapikan alat dan
bahan
3 Merapikan alat dan bahan dengan bantuan
guru
4 Merapikan alat dan bahan sendiri, tanpa
bantuan siapapun.
5 Merapikan alat dan bahan bersama teman
satu kelompok.
5 Mengkomunikasikan data
percobaan
1 Tidak megkomunikasikan data percobaan
2 Melihat saja tetapi tidak mengkomunikasikan data percobaan
3 Mengkomunikasikan data percobaan
kebeberapa teman saja
4 Mengkomunikasikan data percobaan
keteman satu kelompok
5 Mengkomunikasikan data percobaan
keteman dan guru dalam bentuk laporan
sementara hasil percobaan.
Kriteria Penilaian
Rata-rata dari masing-masing observer kemudian dikonformasikan kenilai berskala
0-100,
dengan rumus:
NP =

100
Keterangan :
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
Rata-rata skor 54 %
= kurang sekali
55-59 %
= kurang
60-75 %
= cukup
76-85 %
= baik
86- 100 % = sangat baik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
(PRAKTIKUM)
Kelompok Nama Siswa Aspek yang dinilai Rata-rata Kriteria
1 2 3 4 5
I
II
III

IV
V
Semarang, Januari 2011
Observer
IX. Sumber Belajar :
Vani Sugiyono dkk,
Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Surab
ya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI
,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 3 (Ketiga)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Mengenali larutan asam dan basa
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenali larutan asam dan basa
V. Analisis Materi Pelajaran
Identifikasi asam dan basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Information
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
identifikasi asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang
identifikasi asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
identifikasi asam dan basa.
- Apersepsi

Pernakah kalian mengetahui identifikasi asam


dan basa dalam kehidupan sehari-hari?
- Prasyarat
Bagaimana mengidentifikasi larutan asam dan basa
10
menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tetang identifikasi
asam dan basa.
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk mendiskusikan
materi asam basa tiap kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam dan basa,
kelompok 2 tentang identifikasi asam dan basa,
kelompok 3 tentang kekuatan asam dan basa ,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
- Kelompok dua memaparkan identifikasi asam
basa.
65
menit
- Kelompok yang lain bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai begitu seterusnya.
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi.
3 Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
KMTT:
- Tidak ada KMTT
15
menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kognitif : Tes Formatif 2
Afektif
KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIDIK
No Aspek Penilaian Skor Kriteria Penskoran
1 Membaca 1 Tidak membaca sama sekali
2 Membaca modul saja
3 Membaca modul, LKS yang dimiliki siswa
4 Membaca modul, LKS dan 1 jenis buku
kimia
5 Membaca modul, LKS dan 1 jenis buku
kimia, dan sumber lainnya yang relevan
dengan materi.
2 Memperhatikan 1 Membuat keramaian pada saat kegiatan
pembelajaran.
2 Tidak membuat keramaian pada saat
kegiatan pembelajaran tetapi melakukan
kegiatan yang tidak ada hubungannya
dengan kegiatan pembelajaran.
3 Mendengarkan penjelasan guru tetapi
melakukan kegiatan yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan
4 Mendengarkan penjelasan guru dengan
serius
5 Mendengarkan penjelasan guru dengan
serius , berani bertanya serta menjawab
pertanyaan guru.

3 Tanggung jawab 1 Membuat suasana menjadi gaduh dan tidak


mengerjakan tugas
2 Tidak membuat suasana menjadi gaduh dan
tidak mengerjakan tugas
3 Mengerjakan tugas.
4 Aktif dalam bertanya kepada teman tentang
hal-hal yang kurang dipahami.
5 Aktif dalam bertanya, mencari jawaban dan
memecahkan masalah
4 Kerjasama dalam kelompok 1 Tidak ada yang melaksanakan tugas.
2 Melaksanakan tugas sendiri
3 Berdiskusi dengan satu teman dalam
kelompok.
4 Berdiskusi kurang kompak, hanya beberapa
orang saja
5 Berdiskusi dengan kompak dengan saling
membantu teman satu kelompok
5 Kedisiplinan 1 Tidak mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan baik.
2 Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
tertib tetapi tidak mengumpulkan tugas
3 Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
tertib.
4 Mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
5 Melaksanakan tugas dengan baik, tepat
waktu dan tertib.
Kriteria Penilaian
Rata-rata dari masing-masing observer kemudian dikonformasikan kenilai berskala
0-100,
dengan rumus:
NP =

100
Keterangan :
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap
Rata-rata skor 54 %
= kurang sekali (TL)
55-59 %
= kurang (D)
60-75 %
= cukup (C)
76-85 %
= baik (B)
86- 100 % = sangat baik (A)
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF PESERTA DIIDIK MATERI POKOK ASAM
BASA
Kelompok Nama Siswa Aspek yang dinilai Rata-rata Kriteria
1 2 3 4 5
I
II
III
IV
V
Semarang, Januari 2011
Observer
IX. Sumber Belajar
Vani Sugiyono dkk, Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Suraby
a:
Linguakata,2010

Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI
,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 6 (Keenam)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Menentukan reaksi asam dan basa
Menghitung stoikiometri larutan melalui titrasi asam basa
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan reaksi asam dan basa.
Siswa dapat menghitung stoikiometri larutan melalui titrasi asam dan basa.
V. Analisis Materi Pelajaran
Reaksi asam dan basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Informasi
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia tentang
reaksi asam dan basa siang hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang reaksi
asam dan basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator pembelajaran
reaksi asam dan basa.
- Apersepsi
Pernahkah kalian mengetahui reaksi asam dan
basa ?
- Prasyarat
Apa konsep reaksi asam dan basa.
10
menit
2 Kegiatan Inti

Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tetang reaksi
asam dan basa.
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk mendiskusikan
materi asam basa tiap kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam dan basa,
kelompok 2 tentang identifikasi asam dan basa,
kelompok 3 tentang kekuatan asam dan basa ,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
(Elaborasi)
- Kelompok kelima mempresentasikan reaksi asam
65
menit
dan basa.
- Kelompok yang lain bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai begitu selanjutnya.
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusinya
3 Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
Penugasan terstruktur
Menjelaskan konsep reaksi asam dan basa.
KMTT:
- Tidak ada KMTT
15
menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kongnitif :
Tes Formatif 5
Post - test
Afektif : Lembar Observasi
ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODUL KIMIA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
NAMA :
KELAS / NO. ABSEN :
Petunjuk pengisian
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan sebenar-benarnya
2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar saudara
3. Baca dengan seksama petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sebelum an
da
mengisi
4. pilih satu kreteria yang sesuai dengan kenyataan yang anda lihat dengan cara
memberi
() cek pada salah satu kreteria sekor
5. tanyakanlah jika ada kesulitan
Keterangan :
STS : sangat tidak setuju
TS : tidak setuju
N : netral
S : setuju
ST : sangat tidak setuju
No Pertanyaan STS TS N S ST
1.
Saya sangat menyukai modul kimia berbasis
inkuiri terbimbing yang diterapkan
menyenangkan.
2.

Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang


digunakan membosankan.
3
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
diterapkan kurang menarik.
4.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan dapat membantu dalam memahami
materi.
5.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan sulit dipahami.
6.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
diterapkan sesuai dengan materi.
7.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan efektif dalam menjelaskan materi
dalam proses pembelajaran
8.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing tidak
disertai contoh dan penjelasan.
9.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
disertai contoh dan penjelasannya.
10.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan tidak efektif dalam menjelaskan
materi dalam proses pembelajaran
11.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan berpengaruh besar pada hasil belajar
saya.
12.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan tidak berpengaruh pada hasil belajar
saya.
13.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan menarik
14.
Modul kimia berbasis inkuiri terbimbing yang
digunakan tidak menarik .
15.
Saya sangat senang belajar kimia dengan
menggunakan modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing.
16.
Saya tidak suka belajar kimia dengan
menggunakan modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing
17.
Saya kurang suka belajar kimia dengan modul
kimia berbasis inkuiri terbimbing.
18.
Saya senang belajar kimia dengan
menggunakan modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing.
19.
Saya semakin giat belajar kimia dengan

menggunakan modul kimia berbasis inkuiri


terbimbing.
20.
Saya semakin malas belajar kimia dengan
menggunakan modul kimia berbasis inkuiri
terbimbing
ANGKET KETERBACAAN MODUL KIMIA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk:
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sejujurnya sesuai dengan apa yang Anda
ketahui!
2. Pilihlah jawaban Anda dengan memberikan tanda silang (X)!
Pertanyaan
1. Apakah tulisan dimodul kimia berbasis inkuiri terbimbing dapat dibaca dengan
jelas?
a. Dapat b. Tidak
2. Apakah modul kimia berbasis inkuiri terbimbing perlu dilengkapi gambar?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah dimodul kimia berbasis inkuiri terbimbing membantu Anda memahami
materi pembelajaran?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah tampilan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing sudah menarik?
a. Sudah b. Belum
5. Apakah bahasa ynag digunakan dalam modul kimia berbasis inkuiri terbimbing
mudah dipahami?
a. Mudah b. Susah
Komentar:
..

IX. Sumber Belajar


Vani Sugiyono dkk, Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Surabya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 5 (Kelima)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.

II. Kompetensi Dasar


Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Menghitung pH larutan asam basa
Menghitumg kesetimbangan asam basa
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung pH larutan asam basa
Siswa dapat menghitung kesetimbangan asam basa
V. Analisis Materi Pelajaran
Derajat keasaman pH
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Informasi
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
waktu
Keterang
an
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis
siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia
tentang derajat keasaman (pH) siang
hari ini?
- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia
tentang derajat keasaman (pH)?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator
pembelajaran derajat keasaman
(pH).
- Apersepsi
Pernahkah kalian mengetahui derajat
keasaman (pH)?
- Prasyarat
Bagaimana menghitung derajat
keasaman (pH) .
10 menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tetang
derajat keasaman (pH).
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk
mendiskusikan materi asam basa tiap
kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam basa,
kelompok 2 identifikasi asam dan basa,
65 menit
kelompok 3 tentang kekuatan asam basa ,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
- Kelompok empat mempresentasikan Derajat
keasaman pH
- Kelompok yang lain bertugas untuk
bertanya, mencatat dan menilai begitu
seterusnya.
Konfirmasi

- Siswa menyimpulkan hasil diskusinya


3 Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
Penugasan terstruktur
Menghitung derajat keasaman pH.
KMTT:
- Tidak ada KMTT
15 menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kognitif : Tes Formatif 4
Afektif : Lembar Observasi
IX. Sumber Belajar
Vani Sugiyono dkk, Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Surabya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA NU 01 AL- HIDAYAH KENDAL
Mata Pelajaran : Kimia
Bahan Kajian : Asam dan Basa
Kelas/ Semester : XI.IPA/ II (Genap)
Alokasi Waktu : 1 X 45 menit
Pertemuan : 4 (Kelima)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Memahami teori-teori asam dan basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
III. Indikator
Menghitung kekuatan asam dan basa
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung kekuatan asam basa
V. Analisis Materi Pelajaran
Kekuatan asam dan basa
VI. Model /Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Didalam kelas :
Metode : Diskusi, Diskusi Information
VII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan
Alokasi
waktu
Keterangan
1 Kegiatan awal
- Mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa
Sudah siapkah siswa belajar kimia
tentang kekuatan asam basa siang hari
ini?

- Memberi motivasi
Apa manfaatnya belajar kimia tentang
kekuatan asam basa?
- Memberi acuan
Menginformasikan indikator
pembelajaran kekuatan asam dan basa.
- Apersepsi
Pernakah kalian mengetahui kekuatan
asam dan basa?
- Prasyarat
Apakah yang dimaksud dengan
kekuatan asam dan basa ?
10 menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa mendengarkan gambaran tetang
kekuatan asam dan basa.
Elaborasi
- Siswa dibagi 5 kelompok untuk
mendiskusikan materi asam basa tiap
kelompok diberi sub bab
kelompok 1 tentang teori-teori asam basa,
kelompok 2 identifikasi asam dan basa,
kelompok 3, tentang kekuatan asam basa,
kelompok 4 tentang derajat keasaman (pH)
65 menit
kelompok 5 tentang reaksi asam dan basa
(Elaborasi)
- Kelompok tiga mempresentasikan kekuatan
asam basa.
- Kelompok yang lain bertugas untuk
bertanya, mencatat dan menilai begitu
seterusnya.
(Konfirmasi)
- Siswa menyimpulkan hasil diskusinya
Kegiatan akhir
1. Evaluasi/ Tanya jawab
2. Penenangan/Pendinginan
Penugasan terstruktur
Menghitung kekuatan asam basa..
KMTT:
Tidak ada KMTT
15 menit
VIII. Penilaian Hasil Belajar
Kongnitif : Tes Formatif 3
Afektif
: Lembar Observasi
IX. Sumber Belajar
Vani Sugiyono dkk, Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,dan 3, Surabya:
Linguakata,2010
Das Salirawati dkk, Belajar Kimia secara Menarik untuk SMA/MA kelas XI,
Jakarta: Grasindo, 2007
Michael Purba, Kimia untuk SMA kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2007
Forum Tentor, Rumus Hafalan Luar Kepala Kimia SMA, Yogyakarta: Pustaka
Widyatama,2009
Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing
Mengetahui, Kendal, 19 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah

SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal


Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA NU 01 AL-HIDAYAH KENDAL
Kelas/Semester : XI. IPA/II( Genap)
Mata Pelajaran : Kimia
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,
dan terapannya
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
Memahami
teori-teori
asam dan basa
dengan
menentukkan
sifat larutan
dan
menghitung
pH larutan.
Teori-teori asam
dan basa
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
gambaran tetang teoriteori asam dan basa
Elaborasi
Siswa dibagi 5
kelompok untuk
mendiskusikan
materi asam basa
tiap kelompok
diberi sub bab
kelompok 1
tentang teori-teori
asam dan basa,
kelompok 2
tentang identifikasi
asam basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
Menjelaskan
konsep asam basa
Arrhenius,
Brosted-Lowry dan
Lewis
Tes
Formatif 1
Lembar
observasi
Afektif
2 x 45
Modul Kimia
Berbasis

Inkuiri
Terbimbing
Vani Sugiyono
dkk, Jurus
Sakti
Menaklukkan
Kimia SMA
1,2,dan 3
Das Salirawati
dkk, Belajar
Kimia secara
Menarik untuk
SMA/MA
kelas XI,
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
kelompok 5
tentang reaksi
asam dan basa
Kelompok satu
mempresentasikan
teori-teori asam dan
basa
Kelompok yang lain
bertugas untuk
bertanya, mencatat dan
menilai secara
bergantian..
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi.
Identifikasi asam
dan basa
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
tentang identifikasi
asam dan basa
Elaborasi
Siswa dibagi 5
Mengidentifikasi
larutan asam dan
larutan basa dengan
indikator.
Mengenali larutan
-Tes
Formatif 2
-Lembar
Observasi
Afektif

Penilaian

-Lembar
Observasi
Psikomotor
2 x 45
Michael Purba,
Kimia untuk
SMA kelas XI,
Jakarta:
Erlangga
Forum Tentor,
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
kelompok untuk
mendiskusikan
materi asam basa
tiap kelompok
diberi sub bab
kelompok 1
tentang teori-teori
asam dan basa,
kelompok 2
tentang identifikasi
asam basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
kelompok 5
tentang reaksi
asam dan basa
Kelompok dua
mempresentasikan
identifikasi asam dan
basa
Kelompok yang lain
bertugas untuk
bertanya, mencatat dan
asam dan basa ik. Rumus
Hafalan Luar
Kepala Kimia
SMA,
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
menilai secara

Indikator

Penilaian

Indikator

Penilaian

bergantian..
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru
memerintahkan
setiap kelompok
melakukan
kegiatan praktikum
berdasarkan
kelompok yang
dibagi minggu
sebelumnya.
Elaborasi
- Siswa melakukan
kegiatan praktikum
dengan baik dan
benar.
Konfirmasi
Guru memberi penjelasan
jika ada kesalahan
prosedur.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
Kekuatan Asam dan
Basa
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
gambaran tetang
kekuatan asam dan
basa.
Elaborasi
Siswa dibagi 5
kelompok untuk
mendiskusikan
materi asam basa
tiap kelompok
diberi sub bab
yang berbeda
kelompok 1
tentang teori-teori
asam dan basa,
kelompok 2
tentang identifikasi
asam dan basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)

Penilaian

kelompok 5
tentang reaksi
Menghitung
kekuatan asam dan
basa
Tes
Formatif 3
Lembar
Observasi
Afektif
2 x 45
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
asam dan basa
Kelompok tiga
mempresentasikan
kekuatan asam dan
basa.
Kelompok yang lain
bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai
begitu seterusnya.
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi
Derajat Keasaman
(pH)
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
gambaran tetang derajat
keasaman (pH)
Elaborasi
Siswa dibagi 5
kelompok untuk
mendiskusikan
materi asam basa
tiap kelompok
diberi sub bab
yang berbeda
kelompok 1
tentang teori-teori
Menghitung
derajat keasaman
pH larutan asam
dan basa.

Tes
Formatif 4
Lembar
Observasi
Afektif
2 x 45
Kompetensi

Penilaian

Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
asam dan basa,
kelompok 2
identifikasi asam
dan basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
kelompok 5
tentang reaksi
asam dan basa
Kelompok empat
mempresentasikan
derajat keasaman (pH).
Kelompok yang lain
bertugas untuk bertanya,
mencatat dan menilai
begitu seterusnya
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi
Reaksi asam dan
basa
Eksplorasi
Siswa mendengarkan
gambaran tentang
Menjelaskan
konsep reaksi asam
dan basa
Tes
Formatif 5
-Lembar
Observasi
Afektif.
2x 45
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
reaksi asam dan basa.
Elaborasi
Siswa dibagi 5
kelompok untuk
mendiskusikan materi
asam basa tiap

Penilaian

Penilaian

kelompok diberi sub


bab yang berbeda
kelompok 1
tentang teori-teori
asam dan basa,
kelompok 2
identifikasi asam
dan basa,
kelompok 3
tentang kekuatan
asam dan basa,
kelompok 4
tentang derajat
keasaman (pH)
kelompok 5
tentang reaksi
asam dan basa
Kelompok lima
mempresentasikan
reaksi asam dan basa
.Kelompok yang lain
Menghitung
stoikiometri larutan
melalui titrasi asam
basa
-Angket
tanggapan
terhadap
modul
-Angket
keterbacaan
modul.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber belajar
bertugas untuk
bertanya, mencatat dan
menilai begitu
seterusnya.
Konfirmasi
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi
Mengetahui, Kendal, Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan
Adhi Kurniawan, S.Pd Rainah
NIP. - NIM. 073711007
Kepala Sekolah
SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal
Dra. Hj. Muzayanah, M.Pd
NIP. Lampiran
Soal Uji Coba
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Asam Basa

Penilaian

Kelas/ Semester : XI/ 2


Waktu : 90 menit
Tahu Ajaran : 2011/2012
Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jaw
aban. Jika
akan mengganti jawaban, tambahkan tanda (=) pada jawaban awal dan silanglah (X)
jawaban
baru.
1. Apa yang dimaksud asam monoprotik adalah.
a. Asam yang hanya mampu memberikan satu ion hydrogen permolekul.
b. Asam yang hanya mampu memberikan dua ion hydrogen permolekul.
c. Asam yang hanya mampu memberikan tiga ion hydrogen permolekul.
d. Basa yang hanya mampu memberikan satu ion hydrogen permolekul.
e. Basa yang hanya mampu memberikan satu ion karbondioksida permolekul.
2. Zat berikut yang tergolong asam, kecuali
a. HCl d. H
2
S
b. KOH e. CH
3
COOH
c. HCN
3. Zat berikut yang tergolong basa, kecuali
a. CH
3
COOH d. NaOH
b. Mg(OH) e. Fe(OH)
3
c. Ca(OH)
2
4. Asam askorbat (vitamin C) dibutuhkan oleh
a. Tubuh manusia d. Tubuh serigala
b. Tubuh kucing e. Tubuh gajah
c. Tubuh serangga
5. Berikut ini adalah beberapa senyawa yang termasuk asam, kecuali
a. Protein d. HF
b. HCl e. H
2
SO
4
c. NaOH
6. Dari reaksi-reaksi asam basa Bronsted Lowry berikut.
RNH
2
+ H
2
RNH
3
+
+ OH
H
2
PO
4
+ H
2
O HPO
4
2-

+ H
3
O
+
HCO
3
+ H
2
O H
2
CO3 + OH
H
2
O yang bersifat basa terdapat pada reaksi
a. 1
d. 1 dan 2
b. 2 e. 1 dan 3
c. 3
7. Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk dalam senyawa-senyawa asam dan
basa,
kecuali
a. MSG d. air aki
b. Cuka e. rujak mangga
c. baking soda
8. Pada pelarutan NH
3
terjadi reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
NH
3
(aq) + H
2
O (l) NH
4
+
( aq) + OH
(aq)
Berikut yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah
a. NH
3
dan H
2
O d. NH
2
dan NH
3
b. NH
4
+
dan OH
e. H
2
O dan OH
c. NH
3
dan OH

9. Diantara pasangan di bawah ini yang termasuk pasangan konjugasi adalah


a. NH
3
dengan NH
4
+
d. PO
4
3dengan H
2
PO
4
b. CH
3
COOH
2
+
dengan CH
3
COO
e. H
2
O dengan OH
c. H
+
dengan OH
10. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+
dalam air. e. Dapat menghasilkan ion OH
c. Dapat mengikat ion H
+
dalam air.
11. Ada dua warna kertas lakmus yaitu
a. Merah dan kuning d. Kuning dan hijau
b. Hijau dan biru e. Biru dan putih
c. Merah dan biru
12. Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang
a. Molekulnya mengandung atom hydrogen. d. Dapat bereaksi dengan ion H
+
b. Dapat melepas ion H
+
dalam air. e. Dapat menghasilkan ion OH
c. Dapat melepas ion OH
dalam air.
13. Apa kelemahan asam basa menurut Arrhenius
a. Asam basa hanya pada pelarut air.
b. Asam basa tidak haya pada pelarut air.
c. Asam basa hanya pada pelarut non polar.

d. Asam basa hanya pada semi polar.


e. Asam basa hanya pada non polar dan semi polar.
14. Suatu indikator memberi warna biru dengan larutan kapur sirih. Indikator ini
akan
memberi warna biru juga dalam
a. Air jeruk d. larutan gula
b. Air sabun e. larutan garam dapur
c. Larutan cuka
15. Di antara kelompok asam berikut yang tergolong asam kuat adalah.
a. Asam klorida, asam sulfat, asam asetat
b. Asam sulfat, asam nitrat, asam klorida
c. Asam karbonat, asam asetat, asam fosfat
d. Asam sulfida, asam fluorida, asam sianida
e. Asam asetat, asam klorida, asam fosfat
16. Dibawah ini senyawa yang merupakan asam menurut Arrhenius adalah.
a. Ca(OH)
2
d. KOH
b. NH
4
OH e. NaOH
c. H
3
ClO
4
17. Asam kuat mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali..
a. Mempunyai nilai tetapan setimbang (Ka) yang besar
b. Merupakan konduktor yang baik
c. Mempunyai pH rendah
d. Mempunyai lebih dari satu atom H dalam molekulnya
e. Mempunyai derajat ionisasi =1
18. Zat berikut yang tergolong basa menurut Arrhenius adalah
a. CH
3
COOH d. H
2
SO
4
b. HCOOH e. H
3
PO
4
c. Ca(OH)
2
19. Diantara kelompok asam berikut yang bervalensi dua adalah
a. Asam nitrat, asam cuka, asam fosfat
b. Asam sulfit, asam karbonat, asam asetat
c. Asam nitrat, asam klorida, asam sulfat
d. Asam sulfat, asam sulfide, asam karbonat
e. Asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat
20. Perhatikan data berikut:
No Asam K
a
1 HA 6,2 x 10
-8
2 HB 1,2 x 10
-2
3 HC 7,0 x 10
-4
4 HD 6,7 x 10

-5
5 HE 9,6 x 10
-7
Diantara asam-asam berikut yang bersifat paling lemah adalah
a. HA d. HD
b. HB e. HE
c. HC
21. Rasa asam cuka berasal dari asam yang dikandungnnya yaitu
a. Asam askorbat d. Asam sulfida
b. Asam klorida e. Asam sianida
c. Asam asetat
22. Contoh basa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. Asam cuka d. Asam sianida
b. Asam sitrat e. Asam format
c. Amonium
23. Larutan asam asetat 0,4 M dengan nilai K
a
= 10
-5
mempunyai derajat ionisasi ( )
sebes r.
. 0,1
d. 0,005
b. 0,01 e. 0,008
c. 0,04
24. As m konjug si d ri HSO
4
d l h
. H
2
SO
4
d. OH
b. SO
4
e. H
3
O
+
c. H
2
O
25. Jik kert s l kmus mer h dicelupk n ke d l m l rut n N OH, kert s itu k n b
erub h
w rn menj di
. Biru d. Cokel t
b. Kuning e. Hij u
c. Mer h
26. Ap bil kert s l kmus biru dicelupk n ke d l m l rut n H
2
SO
4
, m k kert s l kmus itu
k n berub h w rn menj di
. Kuning d. Biru
b. Mer h e. Or nge
c. Hij u
27. L rut n b s lem h LOH 0,1 M d l m ir terionis si 1% h rg K

b
l rut n tersebut
d l h
. 1. 10
-2
d. 1.10
-5
b. 1.10
-3
e. 1.10
-6
c. 1.10
-4
28. pH l rut n 500 ml C (OH)
2
0,0005 M
. 11 d. 4
b. 10 e. 3
c. 9
29. Dib w h ini indik tor y ng d p t digun k n untuk mengindentifik si l rut n
s m d l h
. L kmus biru d. Bromtimol biru
b. Metil jingg e. fenolft lein
c. Metil mer h
30. Perh tik n d t berikut:
L rut n Perub h n w rn
L kmus mer h L kmus biru
1 Mer h Biru
2. Biru Biru
3 Biru Biru
4 Mer h Mer h
5 Mer h Mer h
L rut n y ng meng ndung OH
d l h
. 1 d n 2 d. 2 d n 4
b. 1 d n 5 e 3 d n 4
c. 2 d n 3
31. Berikut ini h sil percob n d y h nt r listrik d ri beber p l rut n.
Z t L mpu Peng m t n l in
1 Ny l ter ng B ny k gelembung
2 Ny l redup B ny k gelembung
3 Ny l redup B ny k gelembung
4 Tid k ny l Sedikit gelembung
5 Tid k Ny l Tid k d gelembung
D ri d t di t s, l rut n y ng kemungkin n term suk s m ku t d l h
. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
32. Bes r pH l rut n 100 ml HCl 1 x 10
-9
M d l h
. 1 d. 7
b. 3 e. 9
c. 5
33. Seb ny k 50 ml l rut n s m klorid 0,1 M dire ksik n deng n 20 ml l rut n n
trium
hidroksid 0,1 M, m k pH l rut n d l h
. 1,0 d. 2,8
b. 1,4
e. 7,0

c. 2,0
34. L rut n N OH 0,1 M mempuny i pH sebes r..
. 1 d. 12
b. 2 e. 13
c. 10
35. Jik konsetr si H
+
d l m l rut n 0,002 M, d n log 2 = 0,3, m k pH l rut n d l h..
. 3,3
d. 1,7
b. 2,7 e. 1,3
c. 2,3
36. Jik 20 ml s m fosf t H
3
PO
4
0,1 M dititr si deng n l rut n N OH 0,2 M hingg tep t
berub h menj di HPO
4
2, volume b s y ng diperluk n d l h
. 10 mL d. 30 mL
b. 20 mL e. 50 mL
c. 25 mL
37. Sebu h l rut n s m lem h y ng memiliki konst nt ke s m n 2.10
-3
d n mol rit s
sebes r 0,05 mol r, m k pOH d ri s m tersebut d l h.
. 8 d. 12
b. 10 e. 14
c. 11
38. Seb ny k 8 gr m N OH dil rutk n d l m 20 liter ir, m k l rut n mempuny i p
H
(Mr N OH= 40)
. 2 d. 10
b. 4 e. 12
c. 6
39. As m ku t d n b s lem h dic mpur mengh silk n g r m. Ad sis s m sebes r
10
-2
mol r.m k pH d ri c mpur n tersebut d l h..
. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
40. Z t pencem r ud r y ng d p t menyeb bk n terj diny huj n s m d l h
. K rbon monoksid d. Hidrok rbon
b. K rbon dioksid e. Debu
c. Oksid beler ng
41. Ked l m l rut n s m lem h HA 0,1 M dicelupk n kert s indik tor univers l. T
erny t ,
w rn ny s m deng n indic tor univers l y ng dicelupk n d l m l rut n H
2
SO
4
0,01 M.
Tet p n ionis si s m lem h tersebut d l h
. 1 . 10
-3
d. 4 . 10
-2

b. 2 . 10
-3
e. 4 . 10
-1
c. 3 . 10
-3
42. Dib w h ini y ng merup k n titr si s m d n b s d l h
. Titr si y ng did s rk n p d konsentr si l rut n.
b. Titr si y ng did s rk n p d l rut n.
c. Titr si y ng did s rk n p d re ksi ionis si
d. Titr si y ng did s rk n p d re ksi s m d n b s
e. Titr si y ng did s rk n p d perub h n w rn l rut n s m d n b s .
43. Re ksi y ng berk it n deng n deng n ion H
+
d n ion OH
d l h
. Re ksi substitusi d. Re ksi pendes k n log m
b. Re ksi met tesis e. Re ksi perengkeh n
c. Re ksi penetr l n
44. Indik tor y ng sering digun k n d l m titr si s m ku t d n b s ku t, k ren
lebih
t j m w rn ny d l h
. Metil mer h d. L kmus mer h
b. Bromtimol biru e. Metil jingg
c. Fenolft lein
45. Menurut Bronsted Lowry, b s d l h
. Z t y ng k n mendonork n proton (dinot sik n deng n H
+
) p d b s
b. Z t y ng k n menerim t u kseptor proton (H
+
) d ri s m
c. Z t y ng bersif t netr l
d. Z t y ng k n mendonork n proton (dinot sik n deng n OH
) p d b s
e. Z t y ng k n menerim t u kseptor proton (OH
) d ri s m
46. pH su tu l rut n b s lem h MOH 0,1M d l h 10. Tet p n b s MOH d l h
. 10
-9
M d. 10
-3
M
b. 10
-7
M e. 10
-2
M
c. 10
-4
M
47. Sebu h l rut n s m sempurn y ng memiliki konsentr si 10
-2
mol r. M k pOH d ri
l rut n tersebut d l h
. 8
d. 12
b. 10 e. 14

c. 11
48. Indik tor y ng d p t mengukur pH d ri 0 - 14 d l h
. L kmus mer h d. Bromtimol biru
b. L kmus biru e. pH Univers l
c. Fenolft lein
49. Der j t ionis si l rut n HCOOH 0,02 M d l h..(K
= 1,8.10
-5
)
. 0,01 d. 0,04
b. 0,02 e. 0,05
c. 0,03
50. S t terj di perub h n w rn indik tor p d titr si disebut
. Titik ekuiv len d. Titik s m
b. Titik b s e. Titik w l titr si
c. Titik khir titr si
Rumus:
Kriteri :
Butir so l v lid jik r
XY
> r
t bel
Perhitung n V lidit s Test
Berikut perhitung n v lidit s butir untuk no 24, untuk butir so l y ng l in dihi
tung deng n c r
y ng s m .
No Kode X Y X
2
Y
2
XY
39
2 UC-12 1 38 1 1444 38
1 UC-15 1 39 1 1521
37
4 UC-06 1 37 1 1369 37
3 UC-03 1 37 1 1369
37
6 UC-16 0 36 0 1296 0
5 UC-05 1 37 1 1369
35
8 UC-23 1 34 1 1156 34
7 UC-07 1 35 1 1225
34
10 UC-10 1 34 1 1156 34
9 UC-11 1 34 1 1156
34
12 UC-21 1 33 1 1089 33
11 UC-13 1 34 1 1156
33
14 UC-14 0 32 0 1024 0
13 UC-01 1 33 1 1089
2 2 2 2
XY
Y Y N X X N
Y X - XY N
r

38
38
2
38
2
=
P d
= 5%
t bel
= 0.325
K ren r
XY
> r
t bel
, m k so l
14 UC-14
32
16 UC-20
15 UC-09
31
18 UC-18
17 UC-17
0
20 UC-38
19 UC-19
28
22 UC-04
21 UC-21
0
24 UC-24
23 UC-22
25
26 UC-33
25 UC-25
25
28 UC-02
27 UC-37
0
30 UC-30
29 UC-29
0
32 UC-32
31 UC-36
0
34 UC-34
33 UC-35
19
36 UC-27
35 UC-26
0
38 UC-28
37 UC-29
0,504
771
r
xy
=
771 25 1085

deng n n = 38, diperoleh r

no 24 v lid
0 32 0

1024

0
32

1
1

32
32

1
1

1024
1024

1
1

30
31

1
1

900
961

30

1
0

28
30

1
0

784
900

28

1
1

27
28

1
1

729
784

27

1
0

26
26

1
0

676
676

26

1
1

25
25

1
1

625
625

25

0
1

24
25

0
1

576
625

0
0

23
24

0
0

529
576

0
0

21
22

0
0

441
484

0
0

19
19

0
0

361
361

0
1

19
19

0
1

361
361

1
0

18
19

1
0

324
361

18

25 25 32487 1085
S 25 1085 25 32487
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
N m
: R in
Temp t / T ngg l L
Al m t As l
:
Al m t Sek r ng

h
hir : Brebes, 4 April 1989
R ndus ri RT 02 RW 03 Los ri Brebes
: Perum BPI Blok I 14 A Ng liy n Sem r ng

Jenj ng Pendidik n :
1. SD Negeri 01 R ndus ri
2. SMP Isl m Los ri Brebes
3. MAN 1 Pek long n
4. IAIN W lisongo Sem r ng
Sem r ng, Juli 2011
Penulis,
R in h
073711007

Lulus T hun 2001


Lulus T hun 2004
Lulus T hun 2007
Angk t n 2007

Anda mungkin juga menyukai