Pendahuluan
Gerak ayunan bandul sederhana berkaitan
dengan panjang tali, sudut awal, massa bandul,
amplitudo, dan periode ayunan. Panjang tali
yang digunakan untuk mengikat bandul
merupakan tali tanpa massa dan tak dapat mulur.
Dan bandul yang digunakan dianggap sebagai
massa titik [1]. Jika tidak ada gesekan maka
suatu ayunan akan terus berosilasi tanpa
berhenti [2]. Namun kenyataannya jika kita
mengayunkan bandul, setelah sekian lama
amplitudo osilasi berkurang dan akhirnya akan
berhenti. Hal ini dikatakan sebagai osilasi
teredam dikarenakan adanya gesekan. Banyak
hal yang menarik dan rumit dari gerak ayunan
sederhana jika teori dibandingkan dengan hasil
eksperimen [3].
Terkait dengan studi literatur maka dilakukan
pengamatan dan pembandingan eksperimen
dengan teori, yaitu mencari pengaruh panjang
tali, sudut simpangan awal, dan massa bandul
terhadap nilai rata-rata periode ayunan serta
mencari nilai konstanta redaman dari ayunan.
Selain itu juga mencoba untuk mendesain
sebuah alat yang dapat digunakan untuk
eksperimen ayunan bandul sederhana.
Eksperimen
Dalam proses pengambilan data, digunakan
dua jenis alat yaitu alat A dan alat B. Alat A
merupakan seperangkat peralatan ayunan
sederhana yang tersedia di Laboratorium Fisika
ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x
http://portal.fi.itb.ac.id/cps/
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
2
T0 = 2
l
1
1
1 + 2 sin 2 0
2
g
2
2
1 3
4 1
0
sin
2
22 4
1 5
1
sin 6 0 + ..
2
2
2 8
(2)
T0 = 2
ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x
l
,
g
(1)
http://portal.fi.itb.ac.id/cps/
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
b
x = A0 exp
t cos( ' t + ) .
2m
(3)
amplitudo
amplitudo
0.994836.
nilai rata-
Kesimpulan
Rata-rata periode ayunan sebanding dengan
akar panjang tali, tidak dipengaruhi massa
bandul, dan bertambah dengan kenaikan besar
sudut simpangan awal. Simpangan secara
umum menurun terhadap waktu sehingga dapat
ditentukan konstanta redaman. Dengan asumsi
bahwa keadaan lingkungan sama untuk kedua
alat maka gaya redaman juga sama sehingga
diperoleh konstanta redaman dengan alat A dan
B adalah 0,0020,001 dan 0,0040,002, beturutturut.
Gambar 5. Grafik hubungan amplitudo praktek
dan amplitudo teori dengan waktu pada alat A
(m = 0,159 kg, = 0,80 m, A = 0,333 m).
ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x
http://portal.fi.itb.ac.id/cps/
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
Referensi
[1] Sutrisno, 1977. Fisika Dasar Mekanika.
Penerbit ITB, p. 79
[2] Paul A.Tipler, 1998. Fisika Untuk Sains dan
Teknik. Edisi ketiga jilid I. Penerbit Erlangga,
p. 448
[3] Robert A. Nelson and M.G.Olsson: 1986,
"The pendulum-rich physics from a simple
system", American Journal of Physics 54
(2), 112-121
[4] Halliday & Resnik; Pantur Silaban Ph.D &
Drs.Erwin Sucipto, 1984. Fisika Untuk
Universitas. Edisi ketiga jilid 1. Penerbit
Erlangga Jakarta, p. 460
Khusnul Khotimah*
Magister Pengajaran Fisika ITB
khusnulyuswanto@yahoo.com
Sparisoma Viridi
Kelompok Keahlian Fisika Nuklir dan Biofisika
FMIPA ITB
dudung@fi.itb.ac.id
*Corresponding author
ISBN xxx-x-xxxx-xxxx-x
http://portal.fi.itb.ac.id/cps/