Anda di halaman 1dari 127

MANAJEMEN PESANTREN DI PONDOK

PESANTREN PANCASILA DUSUN KLUMPIT RT


01/08 KELURAHAN BLOTONGAN KECAMATAN
SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2013

SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :
SAMSUL CHOERI
111 09 069

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2013

MOTTO
Jika Anda Memiliki Keberanian Untuk Memulai Anda Juga
Memiliki Keberanian Untuk Sukses
(David Fiscoot)

PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karyaku ini untuk :
Ayahanda Sugeng dan ibunda Lasmini
Karena dengan bimbingan, kasih sayang dan doa restu keduanyalah aku mampu
melangkah ke depan dengan penuh optimis untuk meraih cita-citaku
yang menjaga dan selalu mendoakanku
Kakak pertamaku Mas Supriyono sekeluarga yang banyak memberikan dukungan
baik materi maupun non materi
Kakak ke duaku mas Mas Dwi Pujiyanto kakak ke dua ku dan istrinya Mbak Sri
Rahayu, sekeluarga terimakasih atas motivasi dan bantuannya
Abah Kyai Muhlasin Dan Umi Khoiriyatik Sekeluarga Yang sudah menjadi
pengasuh di pondok pesantren Pancasila
Kepada Ustadz Toha Saputro dan Ibu Sri Mulyani yang selalu membimbingku di
SMK Pancasila
Temen-teman aku seperjuangan sekamar di pondok pesantren Pancasila Salatiga
Pak Surawan, Pak Anshori M. Nur Faizin dan kawan-kawan semuannya pondok
pesantren Pancasila
Seseorang yang selalu menemaniku dan memberikan aku semangat
Dari seseorang ku yang menghargai ku dari lubuk hatinya yang paling dalam
terima kasih telah hadir dan mengisi ruang kosong dalam hatiku
Khosidatul hikmah kamu buat aku bangkit

KATA PEGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan

rahmat,

hidayah

dan

taufiqnya,

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan


kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya
kejalan kebenaran dan keadilan
Sebuah kewajiban yang tidak dapat ditawar dalam melengkapi persyaratan
guna memperoleh gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI),maka dengan
segala daya dan upaya penulis meneyelesaikan karya imliah dalam bentuk skripsi
dengan judul MANAJEMEN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN
PANCASILA KOTA SALATIGA TAHUN 2103
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan
terimakasih setulusnya kepada:
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Pembantu Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
3. Pembimbing skripsi, ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, yang telah membimbing
saya dengan penuh kesabaran.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah
memberikan bekal ilmu dan pelayanan sehingga studi ini selesai.

5. Kepada pengasuh Pondok Pesantren Pancasila K.Muhlasin, Semua dewan


asatidz dan seluruh santri Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga yang
telah member ijin dan memberikan informasi dalam penelitian ini.
6. Segenap keluarga besar, teman sahabat-sahabat terbaik yang menyertai dan
mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini
Terimakasih atas semua yang kalian berikan, semoga apa yang pernah
penulis dapatkan dari kalian menjadi manfaat dan barokah bagi kita semua
amin.
Dengan segenap kesadaran, penulis mengakui bahwa masih terdapat
kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas segala
respon, saran kritik dari pembaca yang budiman. Semoga karya ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang mau mengambil manfaat darinya amin.

Salatiga, 07 September 2013


Penulis

ABSTRAK
Choeri, Samsul. 2013. Manajemen Pesantren Di Pondok Pesantren Pancasila Kota
Salatiga Tahun 2013. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M. Si
Kata Kunci: Manajemen Pesantren
Pondok pesantren mempunyai peranan yang besar dalam dunia pendidikan,
terutama dalam pendidikan Islam. Untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan
berahklaq mulia untuk mencapai semua itu maka perlu adanya manajemen pendidikan di
pondok pesantren tersebut, seperti pondok pesantren Pancasila Kota Salatiga. Penelitian
ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana manajemen pendidikan pesantren di
Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga tahun 2013. Pertanyaan utama yang ingin
dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana manajemen pendidikan di Pondok
Pesantren Pancasila Dusun Klumpit Kel Blotongan Kec. Sidorejo Kota Salatiga? (2)
Bagaimana daya dukung dan hambatan manajemen pendidikan di Pondok Pesantren
Pancasila Dusun Klumpit Kel Blotongan Kec. Sidorejo Kota Salatiga?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yang menghasilkan data-data yang diperoleh dari objek penelitian
dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, yang kemudian dilakukan
analisis dengan cara mendeskripsikan data dari informan, mereduksi data sesuai
kebutuhan penelitian, kemudian dianalisis oleh penulis, dan disimpulkan untuk menjawab
penelitian.
Temuan penelitian ini bahwa sistem pendidikan yang dilaksanakan di pondok
pesantren pancasila yaitu dengan sistem klasikal dan dipadukannya dengan pendidikan
modern karena di dalam Pondok Pesantren Pancasila ada SMK Pancasila dan MTs
Pancasila juga, manajemen yang dilaksanakan di pondok pesantren pancasila meliputi,
manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen keuangan, pengelolaan
pembelajaran dan manajemen sarana dan prasarana, Dalam pelaksanaannya ditemui
sejumlah hambatan yakni kurangnya tenaga pengajar, kondisi fisik santri yang sudah
capek karena selain mengikuti pembelajaran di pondok juga mengikuti pembelajaran di
sekolahan, kurangnya fasilitas sarana dan prasarana sedangkan daya dukungnya yaitu
adanya hubungan yang baik antara pengajar dan santrinya, di dalam pembelajarannya
para guru menggunakan pendekatan yang baik untuk membuat santri-santri di pondok ini
senang dalam mengikuti program yang telah dibuat oleh kepengurusan, kerjasama antara
dewan pengajar juga sangat penting dalam mengelola dan mengembangkan pendidikan di
pondok ini untuk mencapai tujuan yang di inginkan yang sesuai dengan visi dan misi di
pondok ini.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................

iv

MOTTO .........................................................................................................

PERSEMBAHAN ............................................................................................

vi

KATA PENGANTAR .....................................................................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................

B. Fokus Penelitian ............................................................................

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

D. Kegunaan Penelitian ......................................................................

E. Penegasan Istilah ...........................................................................

F. Metode Penelitian ..........................................................................

G. Sistematika Penulisan ...................................................................

15

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Manajemen Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren ..................

18

1. Pengertian Manajemen Pondok Pesantren ..............................

18

2. Pengertian Pondok Pesantren ..................................................

18

3. Macam-macam Pesantren ........................................................

19

4. Elemen-elemen Pesantren............... .........................................

21

5. Metode Pengajaran dalam Pondok Pesantren ..........................

25

6. Fungsi Pondok Pesantren .......................................................

27

B. Manajemen Pendidikan Pesantren .................................................

28

1. Pengertian Manajemen ............................................................

28

2. Pengertian Manajemen Pendidikan .........................................

32

3. Pengertian Manajemen Kurikulum Pesantren............... ...........

33

4. Manajemen Personalia .............................................................

34

5. Manajemen Peserta Didik ........................................................

36

6. Manajemen Sarana dan Prasarana ...........................................

37

7. Manajemen Hubungan Masyarakat ..........................................

38

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN


A. Paparan Data ................................................................................

39

1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Pancasila ...........................

39

2. Visi dan Misi ...........................................................................

40

3. Letak Geografis ......................................................................

40

4. Profil Pondok Pesantren Pancasila ...........................................

41

5. Pengurus Pondok Pesantren Pancasila ....................................

42

6. Sumber Dana Pondok Pesantren Pancasila .............................

44

7. Santri Pondok Pesantren Pancasila ..........................................

44

8. Jadwal Pelajaran Pondok Pesantren Pancasila ........................

49

9. Jadwal Kegiatan Harian, Mingguan dan Bulanan


Pondok Pesantren Pancasila ....................................................

52

10. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Pancasila ....................

55

11. Tata Tertib Pondok Pesantren Pancasila .................................

58

B. Data Informan ...............................................................................

59

C. Temuan Penelitian ..........................................................................

64

1. Manajemen Pensantren di Pondok Pesantren Pancasila Kota


Salatiga Tahun 2013 ...............................................................

64

2. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pelaksanaan Manajemen


Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga Tahun 2013 ..........

74

BAB IV PEMBAHASAN
A. Manajemen Psantren di Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga
Tahun 2013 ....................................................................................

77

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Pesantren di Pondok


Pesantren Pancasila Tahun 2013 ....................................................

82

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................

86

B. Saran ...............................................................................................

87

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pondok pesantren mempunyai peranan yang besar dalam dunia pendidikan,
terutama dalam pendidikan Islam. Untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan
berahklaq mulia diperlukan pendidikan yang menyeluruh, dalam arti mencakup
semua potensi baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pondok pesantren
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengkombinasikan ketiga aspek
tersebut, tidak hanya menekankan aspek kecerdasan kognitif semata, akan tetapi juga
menekannkan pada aspek afektif dan psikomotor, yaitu dengan mengajarkan nilainilai dan norma yang sesuai dengan syariat Islam serta membekeli para santri dengan
keterampilan-keterampilan yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Hal ini senada
dengan pernyataan Setyo Rini :
Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan kegamaan yang berperan besar
dalam pengembangan masyarakat terutama pada masyarakat desa, sejak awal fungsi
pondok pesantren adalah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan terutama lebih
dititik beratkan pada kegiatan belajar mengajari ilmu-ilmu keagamaan. Anggapan
yang salah masyarakat awam kerap menyamaratakan kehidupan pesantren. Di mana
para santri hanya mengkaji ilmu-ilmu agama, tanpa mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari padahal tidak semuanya anggapan itu benar (setyorini.
2003:19-20).
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, banyak sekali pondok pesantren
yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi dari sekian banyak
pesantren yang ada dapat di golongkan menjadi dua jenis. Ghazali dalam bukunya
Pesantren Berwawasan Lingkungan membagi jenis pesantren sebagai berikut :

Pondok pesantren terbagi menjadi dua macam, pertama yaitu pondok


pesantren tradisional pondok yang masih mempertahankan bentuk aslinya dengan
semata-mata mengajarkan kitab yang ditulis oleh Ulama abad ke 15 dengan
menggunakan bahasa arab. Kedua adalah pondok pesantren modern merupakan
pengembangan tipe pesantren karena orientasi belajarnya cenderung mengadopsi
seluruh sistem belajar secara klasik dan meninggalkan sistem belajar secara
tradisional (Ghazali, 2003:14).
Setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal ataupun non formal pasti
bertujuan untuk mengembangkan peserta didiknya kearah yang lebih baik, salah satu
cara agar tujuan tersebut dapat tercapai adalah dengan melaksanakan manajemen
pendidikan yang berkualitas dalam suatu lembaga pendidikan. Pondok pesantren
sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal juga menerapkan manajemen
pendidikan agar peserta didik (santri) yang belajar di pondok tersebut dapat
berkembang secara maksimal baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.
Tidak mungkin lembaga pendidikan itu mengeluarkan lulusan yang baik kalau
manajemennya dalam suatu pondok tersebut tidak baik pula.
Dalam UU no 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang isinya
menetapkan tentang ujian akhir nasional program wajib belajar 9 tahun pada Pondok
Pesantren salafiyah, pendidikan keagamaan berbentuk madrasah diniyah, pesantren,
pasraman, dan bentuk lain yang sejenis (UU No 20 tahun 2003). Menurut Undang
Undang No 20 tahun 2003 Pesantren menjadi salah satu komponen terpenting dalam
pendidikan keagamaan, berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam dan menjadi ahli
dalam bidang agama. Pondok pesantren dan semua sistem yang ada di dalamnya
mendapat pengakuan seteleh diberlakukannya UU No 20 tahun 2003.
Pondok pesantren Pancasila adalah salah satu pesantren yang menjadi
lembaga pendidikan non formal yang berada di kota Salatiga, yaitu berada di jl.
Fatmawati No 11 Blotongan Salatiga. Pesantren ini sudah berdiri sejak September

1991. Pondok pesantren Pancasila ini berdiri sebagai salah satu lembaga pendidikan
non formal sekaligus sebagai tempat pembelajaran pendidikan agama Islam yang
meliputi berbagai ilmu keagamaan dan ilmu nahwu shorof yang berguna untuk
memahami isi dari kitab-kitab kuning yang menjadi ciri khas pondok pesantren salafi.
Pondok pesantren Pancasila juga memiliki lembaga pendidikan formal. Di
dalamnya yaitu MTs Pancasila dan SMK Pancasila. Siswa-siswi yang sekolah di
sekolahan tersebut adalah santri-santri yang ada di pesantren Pancasila, tapi ada juga
siswa yang dari luar pondok pesantren. Untuk mencetak lulusan yang baik, maka
Pondok Pesantren Pancasila dengan sistem pendidikan formal yang ada di dalamnya
harus melakukan pengelolaan dalam mengembangkan pendidikan yang baik.
Berdasarkan

latar

belakang

tersebut,

penulis

ingin

memfokuskan

penelitiannya tentang bagaimana manajemen pendidikan pondok dalam menyikapi


dan mengelola pondok pesantren, yang harus mampu menyeimbangkan antara
kebutuhan nilai-nilai pondok. Tantangan dunia modern dan persoalan santri dalam
mengembangkan khasanah pendidikan pesantren yaitu dengan mengkaji kitab-kitab
kuning yang terbentur budaya dengan metode sekolah formal serta bagaimana
pesantren dalam mengatasi persoalan yang dihadapinya dalam membagi revolusi
pendidikan dan tekhnologi yang mempengaruhi pendidikan baik pendidikan
pesantren serta pendidikan formal.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen
yang diterapkan di Pondok Pesantren Pancasila dan komponen yang terkait dengan
pesantren terutama dalam bidang pendidikan, sebagai penunjang bagi pesantren
dalam menciptakan pendidikan yang bermanfaat bagi semua santrinya.
Dari uraian di atas, merupakan beberapa hal yang melatarbelakangi serta
menghantarkan kepada penulis untuk membahas dalam sebuah skripsi yang berjudul
MANAJEMEN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN PANCASILA

DUSUN KLUMPIT KELURAHAN BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO


KOTA SALATIGA TAHUN 2013.
B. Fokus penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah ini maka penulis memiliki beberapa hal
sebagai fokus penelitian dan tujuan dalam penelitian manajemen pendidikan pondok
Pesantren Pancasila yang meliputi.
1. Bagaimana manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Pancasila Dusun Klumpit
Kel Blotongan Kec. Sidorejo Kota Salatiga?
2. Bagaimana daya dukung dan hambatan manajemen Pesantren di Pondok
Pesantren Pancasila Dusun Klumpit Kel Blotongan Kec. Sidorejo Kota Salatiga?
C. Tujuan peneltian.

Setiap kegiatan aktivitas yang disadari mempunyai tujuan yang hendak


di capai. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Pancasila di
Dusun Klumpit Kel Blotongan Kec. Sidorejo Kota Salatiga.
2. Untuk mengetahui daya dukung dan hambatan Manajemen Pesantren di Pondok
Pesantren Pancasila di Dusun Klumpit Kel Blotongan Kec. Sidorejo Kota
Salatiga.
D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan memberikan kegunaan sebagai berikut.


1. Kegunaan Teoritis
a. Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah
keilmuan Pesantren.
b. Berguna untuk mengangkat citra bimbingan Pendidikan keagamaan
khususnya dalam dunia Pendidikan Pesantren.

c. Memberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada pengelolaan Pesantren


dalam menghadapi perkembangan Pendidikan Indonesia.
2. Kegunaan Praktis
a.

Bagi pembaca yaitu memberi pengetahuan tentang Manajemen Pesantren


Pancasila dan menjadikan pembaca mengetahui bagaimana pengorganisasian
pesantren terkait faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan Pendidikan.

b. Bagi lembaga pendidikan pesantren sebagai fokus penelitian


Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam memberikan pengetahuan
pesantren dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bagi para santri dan
memberikan sumbangsih pemikiran dan ide terhadap penyelenggaraan
Pendidikan pesantren.
c. Bagi peneliti
Mempunyai ilmu yang baru dan bermanfaat serta sebagai pengetahuan dalam
bidang keilmuan dunia pesantren yang terus akan menghadapi tantangan
teknologi dan karakter santri dan pesantren.

E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul di atas, maka
perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti sehingga tidak terjadi
pembiasaan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu di
ketahui maksud dari istilah dalam judul di atas.
1. Manajemen pendidikan
Manajemen adalah sama halnya dengan administrasi, manajemen juga dari
bahasa latin yaitu manus berarti tangan, agree melakukan, pengelolaan (Usman,
2006:3).

Pendidikan adalah usaha sadar terencana dan untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dalam
dirinya (Usman, 2006:30).
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anakanak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kea rah kedewasaan
(Purwanto, 2007:5).
Carter V. Good dalam suwano (2006:20) mengemukakan pendapatnya :
Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif
dalam masyarakat di tempat hidupnya.

Sedangkan maksud dari manajemen pendidikan adalah suatu


kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha
kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar efektif dan efisien. Manajemen pendidikan juga dapat
didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan secara aktif potensi di dalam dirinya
(Usman, 2006:7).
Jadi, manajemen pendidikan yang dimaksud oleh penulis dalam
penelitian ini yaitu bagaimana pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan di
Pondok Pesantren Pancasila kota Salatiga.
2. Pesantren.

Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai


kekhasan tersendiri dan berbeda dengan pendidikan lainnya (Departemen Agama
RI, 2003:1). Pengertian lain sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah
asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya tinggal bersama di
bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih di kenal dengan sebutan
kyai (Ghofur, 2009:80). Jadi dalam pesantren para santri atau murid tingal
bersama dengan kyai atau guru mereka dalam satu komplek tertentu sehingga
dapat menimbulkan kekhasan pesantren.
Pesantren yang di maksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah tempat
bagi para santri untuk melakukan kegiatan yang ada di dalam pondok sehingga
lebih mudah dalam mengikuti proses pembelajaran yang diselenggarakan pondok.
Berdasarkan penegasan istilah yang telah diterangkan secara terperinci
maka, yang dimaksud dalam judul penelitian secara keseluruhan adalah
bagaimana pengelolaan pendidikan yang dilakukan pengurus Pondok pesantren
Pancasila Salatiga sehingga Podok Pesantren Pancasila mampu mengelola dengan
baik sistem manajemen yang ada didalamnya, serta dapat mengembangkan
potensi-potensi yang ada dalam diri siswa ke arah yang lebih baik sesuai dengan
cita-cita yang diharapkan.
F. Metode Penelitian.
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif,
menurut Bogdam dan Tylor dalam Meoleong (2009:4). Metode Kualitatif adalah
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif yang
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak berupa angka-angka

tetapi data yang terkumpul berbentuk kata-kata lisan yang mencakup laporan dan
foto-foto. Jadi hasil penelitian ini adalah berupa deskripsi atau gambaran
manajemen pendidikan pesantren di pondok pesantren Pancasila Kota Salatiga
tahun 2013
2. Kehadiran Peneliti
Peneliti hadir secara langsung pada obyek penelitian dalam rangka
pengumpulan data yang dilaksanakan peneliti tinggal di obyek penelitian,
sehingga peneliti terlibat secara langsung dan aktif dalam rangka pengumpulan
data.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian
Tempat atau lokasi pusat penelitian adalah di pondok pesantren
pancasila desa Klumpit kec. Sidorejo Kota Salatiga tahun 2013, sedangkan
yang menjadi fokus subyek penelitian adalah semua komponen yang terikat
dengan penyelenggaraan pendidikan pesantren, sarana prasarana penunjang
penyelanggaraan pendidikan, personalia (dewan guru), kesiswaan (santri)
dan hubungan sosial masyarakat sekitar pesantren.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2013 sampai selesai.
4. Sumber Data
Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai
sumber data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam
penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data pendukung (skunder).

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertanyaan (Suryabrata, 2003:39). Adapun yang terlibat secara langsung
sebagai sumber data primer di sini adalah:

No

Nama

Jabatan

K. Muhlasin

Pengasuh

Mansur Hidayat

Lurah Pondok

M. Surawan

Dewan Asatidz

Parli

Dewan Asatidz

Toha Saputro

Dewan Asatidz

Sri Mulyani

Dewan Asatidz

Sakinatul Birroh

Santriwati

Maria Ulfa

Santriwati

M. Faisal

Santriwan

10

Nur Faizin

Santriwan

b. Data Sekunder.
Data skunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah dijadikan dalam
bentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 2003:40).

Adapun sumber data sekunder di sini adalah buku-buku yang terkait


dengan Manajemen Pendidikan, arsip-arsip, dokumen, catatan dan laporan
Pondok Pesantren Pancasila.
5. Tehnik Pengumpulan Data.
Dalam penulisan naskah skripsi ini penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif. Hal ini merupakan salah satu jenis metode menitik beratkan
pada penalaran yang berdasarkan realitas sosial secara objektif. Metode
penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data secara mendalam mengenai
kegiatan suatu program. Perilaku peserta dan interaksi manusia secara luas.
Dalam hal ini untuk pengumpulan data yang akan digunakan sebagai penunjang
dalam penelitian. Maka penulis menggunakan beberapa langkah yang berkaitan
dengan metode penelitian tersebut.

a. Wawancara.
Wawancara (interview) Yaitu proses tanya jawab lesan dalam 2
orang atau lebih berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang
lain dan mendengar telinga sendiri dari suaranya (Sukkandarrumidi,
2004:88).

Dalam arti lain bahwa wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara


penghimpunan bahan-bahan keterangan yang di laksanakan dengan
melakukan dan dengan arahan serta dengan tujuan yang lebih ditentukan,
dalam penelitian ini metode wawancara digunakan sebagai metode
pengumpulan data dalam pengelolaan pesantren dan bagaimana peran

masing-masing dewan pengasuh, asatidz, pengurus serta santri dalam


menerapkan dan mengorganisir sistem pendidikan pesantren.
b. Observasi.
Observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dari
sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 2005:136).
Metode observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan yang digunakan
dengan mengadakan pengamatan fenomene-fenomena yang dijadikan
pengamatan. Adapun cara yang digunakan adalah mengadakan pengamatan
langsung di podok pesantren Pancasila dengan cara melihat dan pengindraan
lainya. Observasi secara langsung mempunyai maksud untuk mengamati dan
melihat langsunsg kegiatan-kegiatan manajemen yang dilakukan. Dalam
observasi ini yang menjadi objeknya antara lain aktifitas kegiatan
pembelajaran sehari-hari yang di lakukan oleh pengasuh dan dewan asatidz.
c. Dokumentasi.
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:148). Dokumentasi dalam penelitian
ini di perlukan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari lapangan
yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa catatan tertulis dari
Pondok Pesantren Pancasila.
6. Analisis Data .
Analisis data digunakan awal penelitian hingga akhir pengumpulan data
yang bersifat terbuka dan induktif, sehingga tidak menutup kemungkinan akan
terjadi reduksi data, perbaikan dan ferifikasi atas data yang diperole hal ini
dimaksudkan untuk lebih mempermudah pemahaman dan kejelasan.

Menurut Pavon dalam Moelong (2009:280), tehnik analisis data adalah


proses kategori urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori
uruan data, mengorganisasikan kealam suatu pola, kategori dan suatu uraian
dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang
signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan
diantara dimensi-dimensi uraian.

1) Pengumpulan data .
Merupakan

hasil

dari

data

informasi

yang

diperoleh

dari

pengumpulan data baik menggunakan metode wawancara, pengamatan


maupun observasi, data yang terkumpul masih berupa data mentah yang
belum diolah, sehingga masih perlu dipilih data yang penting dan tidak.

2) Reduksi data.
Reduksi data dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih fokus
dan tajam, karena data yang menumpuk belum dapat memberi gambaran
yang jelas. Reduksi data merupakan penyederhanaan yang diperoleh dari
catatan lapangan sebagai upaya untuk mengorganisasikan data dan
memudahkan penarikan kesimpulan.
3) Penyajian data.
Data yang dihasilkan melalui proses reduksi data akan langsung
disajikan

sebagai

kumpulan

informasi

terusan

yang

memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.


Penulis membuat ini dengan naratif guna memperjelas hasil penelitian ini.
4) Kesimpulan.
Dari hasil pengumpulan data kemudian direduksi dan diverifikasi,
pengertian verifikasi adalah pembuktian yaitu proses proses mencari arti

benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola dan penjelasan, kemudian data


disajikan dan disimpulkan. Kesimpulan yang diverifikasi selama penelitian
berlangsung untuk mencari kesimpulan akhir.
7. Pengecekan Keabsahan Data (Validitas Data)

Validitas data merupakan faktor yang penting dalam sebuah


penelitian karena sebelumdata dianalisis terlebih dahulu harus mengalami
pemeriksaan. Validitas membuktikan hasil yang diamati sudah sesuai
dengan kenyataan dan memang sesuai yang sebenarnya atau kejadian
(Nasution, 2003:105). Tehnik pengujian validitas data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan dengan memanfaatkan suatu yang
lain dari data tersebut sebagai bahan pembanding atau pengecekan dari
data itu sendiri (Moleong, 2009:330). Dalam penelitian ini teknik
triangulasi yang digunakan yaitu:
a. Triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejanis dari beberapa
sumber data yang berbeda.
b. Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan
metode yang berbeda.

8. Tahap-tahap penelitian
a. Penelitian Pendahuluan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengkaji
referensi-referensi yang berkaitan dengan manajemenn pendidikan pesantren,
sekaligus mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan pondok
pesantren pancasila.

b. Pengembangan Desain

Setelah tahap pendahuluan, penulis menyediakan waktu guna


mengembangkan

desain

penelitian,

menyusun

petunjuk

guna

memperoleh data yang dibutuhkan, seperti petunjuk wawancara dan


pengamatan.
c. Pelaksanaan Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian secara langsung di lokasi


penelitian sekaligus melihat secara seksama, agar lebih mengetahui
secara detail berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian dan
untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.
d. Penulisan laporan

Tahap penulisan laporan adalah tahap penyusunan data-data


hasil temuan penelitian secara sistematis. Dalam penulisan laporan
penelitian ini tentunya mencakup semua kegiatan penelitian mulai dari
tahap awal pnelitian sampai tahap akhir yaitu tahap penarikan
kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan Skripsi.
Sekripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai
berikut:
BAB I

:PENDAHULUAN
Pada bab ini pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, definisi
operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan
sistematika penelitian.

BAB II

: KAJIAN PUSTAKA

Pada bab kajian pustaka ini, dikupas berbagai pembahasan teori yang
menjadi landasan teoritik penelitian.
Manajemen yang meliputi, penegertian manajemen, pengertiam
,Manajemen Pendidikan, Manajemen Kurikulum, Manajemen peserta
didik, manajemen sarana prasarana.
Pesantren yang meliputi, pengertian pondok pesantren, macam-macam
pondok pesantren, elemen-elemen pondok pesantren, sistem pengajaran
dan pendidikan pondok pesantren.

BAB III

:LAPORAN HASIL PENELITIAN


Paparan data dan hasil temuan. Paparan data berisi tentang sejarah
berdirnya pondok pesantren Pancasila, maksud dan tujuan pondok
pesantren Pancasila, Visi dan Mis, usaha pondok pesantren Pancasila,
pengurus dan pengasuh pondok pesanten Pancasila, santri pondok
pesantren Pancasila, sarana dan prasarana. Paparan data beriasi tentang
pemaparan

sistem pendidikan

di

pondok pesantren

Pancasila,

manajemen pondok pesantren Pancasila, daya dukug dan hambatan


manajemen pendidikan di pondok pesantren Pancasila kota salatiga
tahun 2013.
BAB IV :ANALISIS DATA
Pada bab analisis data, akan dilakukan analisis terhadsap data yang
terkumpul,

dengan

pentahapan,

menyimpulkan

landasan

teori,

mendiskripsikan hasil wawancara tentang bagaimana kompnen lembaga


pendidikan pesantren dalam memenejemen para sntri dan kegiatan

pendidikan

dalam

menyeimbangkan

kebutuhan

keilmuan

dan

kemampuan skill para santri dalam mengikuti segala kegiatan


pendidikan yang diikuti baik pendidikan pesantren maupun pendidikan
umum di luar.
BAB V : PENUTUP
Mengakhiri penulisan skripsi pada bab ke lima menguraikan mengnai
kesimpulan akhir dari hasil penelitian saran saran yang berhubungan
dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.
Bagian akhir dari skripsi ini berisi lampiran-lampiran.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
H. Manajemen Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren
1. Pengertian Manajemen Pondok Pesantren
a. Pengertian manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal dari katamanus
yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan kata-kata itu digabung
menjadi kata kerja menjadi kata manager yang artinya menangani (Usman,
2006 : 6).
b. Manajemen Pondok Pesantren
Manajemen Pondok Pesantren adalah proses kegiatan dalam menangani,
mengelola, membawa, mengembangkan baik di dalam pendidikannya ataupun
yang lainnya di dalam Pondok Pesantren (Suhartini, 2005:39).
2. Pengertian pondok pesantren.
Istilah pondok pesantren berasal dari kata funduk, (bahasa arab) yang
berarti rumah penginapan, sedangkan pondok pesantren adalah lembaga
keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan
dan menyebarkan agama Islam (Nasir, 2005:80). Pendapat lain tentang pesantren
adalah suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional
untuk mendalami ilmu tentang agama Islam dan mengamalkannya sebagai
pedoman hidup keseharian (Dauly, 2004:26-27).
Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang
tumbuh serta diakui masyarakat sekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan
di dalam komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem
pengajian atau madrasah yang sepenuhnya di bawah kedaulatan kepemimpinan
seorang atau beberapa orang Kyai (Farida, 2007: 8).

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang membahas dan


mengkaji pendidikan keagamaan terutama agama Islam. Keberadaan pesantren
telah lama tumbuh dan berkembang di masyarakat, dengan pengajaran yang
modern dalam mengembangkan kualitas pendidikannya untuk menjadikan
santriwan dan santriwati yang sesuai dengan tujuan pendidikan dalam pesantren
itu sendiri.
Pengertian atau tarif pondok pesantren tidak dapat diberikan batasan
yang tegas, melainkan mengandung pengertian yang memenuhi ciri-ciri yang
memberikan pengertian pondok pesantren setidaknya ada 5 ciri yang berada
dalam lembaga suatu pondok Kyai, Santri, Pengajian, Asrama, dan masjid
dengan akivitasnya, Sehingga bila dirangkumkan semua unsur-unsur tersebut,
dapatlah dibuat suatu pengertian pondok pesantren yang bebas (Departemen
Agama RI, 2003:40). Pondok pesantren secara definisi tidak dapat diberikan
batasan yang tegas, melainkan makna yang luas tentang

pengertian yang

memberikan cirri-ciri pondok pesantren, pada zaman dahulu Pondok adalah


tempat pendidikan tradisional yang di kelola oleh kyai dan ada muridnya
melakukan kegiatan pembelajaran untuk mendalami ilmu agama Islam dan ilmu
yang lainnya, sampai sekarang pondok pesantren ini berkembang luas
mempunyai pengertian yang luas sesuai dengan kebutuhan di era sekarang ini.
3. Macam-macam Pesantren.

Seiring dengan perkambangan di masa sekarang, pondok


pesantren baik tempat, sistem pengajaran, sistem pengorganisasianyapun
telah mengalami perubahan. Pesantren di zaman sekarang ada yang sudah
tidak memakai kebiasaan-kebiasaan tradisional pada zaman dahulu, akan

tetapi pesantren ini mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya


zaman dimasa sekarang.
a. Pondok Pesantren Tradisional

Pesantren yang tetap mempertahankan pelajarannya dengan


kitab-kitab klasik dan tanpa di berikan pengetahuan umum, model
pengajarannyapun lazim diterapkan dalam pesantren salafi yaitu
dengan metode sorogan dan wetonan (Ghazali, 2003:14).
Pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam dilakukan secara
individual atau kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik
berbahasa arab. Penjenjangan tidak di dasrkan pada satuan waktu,
tetapi berdasarkan tamatnya kitab yang dipelajari.
b. Pondok pesantren Modern

Yaitu pesantren yang menerapkan sistem pengajaran klasikal


(madrasah) memberikan ilmu umum dan ilmu agama, serta juga
memberikan pendidikan keterampilan (Ghazali, 2003:14).
Pembelajaran pada pondok pesantren khalafiyah dilakukan
dengan secara berjenjang dan berkesinambungan, dengan satuan
program didasarkan pada suatu waktu, seperti catur wulan, semester,
tahun/kelas, dan seterusnya.

Pondok pesantren khalafiyah lebih

banyak yang berfungsi sebagai asrama yang memberikan lingkungan


kondusif untuk pendidikan agama.

c. Pondok Pesantren Campuran/kombinasi

Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah dengan penjelasan


di atas adalah salafiyah dan khalafiyah dalam bentuknya yang
ekstrim. Barangkali, kenyataan di lapangan tidak ada atau sedikit
sekali pondok pesantren salafiyah atau khalafiyah dengan penegertian
tersebut. Sebagian besar yang ada sekarang adalah pondok pesantren
yang berada di antara rentangan dua pengertian di atas (Departemen
Agama RI, 2003:30).
Sebagian besar pondok pesantren yang mengaku atau
menamakan

diri

pesantren

salafiyah

pada

umunya

juga

menyelenggarakan pendidikan secara klasikal dan berjenjang,


walaupun tidak dengan nama madrasah atau sekolah, Demikian juga
pesantren khalafiyah

pada umumnya juga

menyelenggarakan

pendidikan dengan menggunakan pendekatan kitab klasik (pengajian


menggunakan kitab kuning) itulah yang diakui selama ini diakui
sebagai salah satu identitas pokok pesantren.Tanpa menyelenggarakan
kitab kuning agak janggal disebut sebagai pondok pesantren
(Departemen Agama RI, 2003:30).
Berbagai macam pondok pesantren yang berkembang pada
masa sekarang, pasti mempunyai kelebihan sendiri-sendiri untuk
mencetak manusia sebagai khalifah di bumi (khalifatu filard), untuk
menghidupkan agama Allah dengan berbagai cara menurut ajaran
agama Islam.
4. Elemen-elemen pondok pesantren.
Pondok pesantren bukan hanya terbatas dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan keagamaan melainkan mengembangkan diri menjadi suatu lembaga
pengembangan masyarakat, oleh karena itu pondok pesantren sejak semula
merupakan ajang mempersiapkan keder masa depan dengan perangkat-perangkat
sebagai berikut (Ghazali, 2003:18).
a. Masjid

b. Pondok
c. Kyai
d. Santri
Dalam penjelasannya pengertian tiap elemen pondok pesantren di atas
penulis mendevinisikan sebagai berukut:
a.

Masjid
Masjid pada hakikatnya merupakan sentral kegiatan muslimin baik
dalam dimensi ukhrawi maupun maknawi masjid memberikan indikasi
sebagai kemampuan seorang abdi dalam mengabdi kepada Allah yang
disimbolkan dengan adanya masjid (Ghazali, 2003:19).
Keberadaan

masjid

juga

digunakan

para

kyai

untuk

menyelenggarakan pengajian yang sifatnya umum yakni pengajian kitabkitab klasik yang diikuti para santri dengan masyarakat sekitar pesantren.
b. Pondok
Pondok adalah asrama bagi para santri yaitu sebuah asrama
pendidikan Islam tradisional dimana para siswa tinggal bersama dan belajar
dibawah bimbingan seorang atau lebih guru yang di kenal dengan sebutan
kyai (Ghofur, 2009: 9).
Pondok sebagai wadah pendidikan manusia seutuhnya sebagai
operasionalisasi pendidikan yakni mendidik dan mengajar. Mendidik secara
keluarga berlangsung di pondok sedangkan mengajarnya berlangsung di
kelas dan mushola. Hal inilah merupakan fase pembinaan dan peningkatan
kualitas manusia sehingga ia bisa tampil sebagai kader masa depan, oleh
karena itu pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang pertama
mengembangkan lingkungan hidup dalam arti kata pengembangan manusia
dari segi mentalnya.

Selain sebagai tempat tinggal pondok/asrama merupakan tempat


belajar, bermasyarakat baik dengan sesame santri maupun masyarakat
sekitar serta tempat untuk menimba ilmu agama Islam sebanyak-banyaknya
sebagai bekal di masyarakat dan bekal di akhirat nanti.
c. Kyai

Ciri yang paling memasyarakat di pondok pesantren adalah


kyai. kyai pada hakikatnya adalah gelar yang diberikan kepada
seseorang yang mempunyai ilmu dibidang agama dalam hal ini agama
Islam (Ghazali, 2003:22).
Keberadaan kyai sangat sentral sekali suatu lambaga
pendidikan Islam disebut pesantren apabila memiliki tokoh sentral
yang di sebut kyai, kyai di dalam dunia peantren sebagai penggerak
dalam mengemban dan mengembangkan pesantren sesuai denga pola
yang di kehendaki, dengan demikian kemajuan dan kemunduran
pondok pesantren benar-beenar terletak pada kemampuan kyai dalam
mengatur operasionalisasi pendidikan di dalam pesantren, sebab kyai
sebagai penguasa baik dalam pengertian fisik ataupun yang non fisik
yang bertanggung jawab demi kemajuan pesantren.
Kyai selain menjadi bagian pondok pesantren kyai juga
menjadi imam atau pemimpin dalam suatu daerah dalam urusan agama
bahkan ilmu umum lainya, realita masyarakat pada masa sekarang
memandang kyai adalah kunci dari suatu daerah sebagai panutan untuk
orang banyak.

d. Santri

Istilah santri hanya ada di pesantren sebagai pengejawantahan


adanya peserta didik yang haus akan ilmu pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang kyai yang memimpin sebuah pesantren, oleh karena itu
santri pada dasarnya

berkaitan erat dengan keberadaan kyai dan

pesantren (Ghozali, 2003:24).


Santri terbagi menjadi dua:
1) Santri Mukim

Santri mukim adalah para santri datang dari tempat yang


jauh sehingga

ia tinggal dan menetap di pondok (asrama)

pesantren
( Maksum, 2003:14).
Santri yang mukim ini biasanya memang yang datang dari
luar daerah sekitar dimana pondok pesantren tersebut, jadi santri
tersebut dinamakan dengan santri yang mukim atau santri yang
tinggal di pondok pesantren.
2) Santri Kalong.

Adalah santri yang berasal dari wilayah sekitar pesantren


sehingga mereka tidak memerlukan untuk tinggal dan menetap di
pondok pesantren mereka bolak balik dari rumahnya masingmasing (Maksum, 2003:15).
Santri kalong pada dasarnya adalah seorang murid yang
berasal dari desa sekitar pondok pesantren yang pola belajarnya
tidak dengan menetap dalam pondok pesantren, melainkan

semata-mata belajar dan secara langsung puang kerumah setelah


belajar di pesantren.
e. Pengkajian kitab-kitab kuning

Secara lughowi (bahasa) kitab kuning diartikan sebagai kitab


yang berwarna kuning, kerena kertas-kertas yang dipergunakan
berwarna kuning atau karena terlalu lamanya kitab tersebut tersimpan
sehingga berwarna kuning (Ghofur, 2009: 28).
Kitab-kitab klasik biasanya dikenal dengan istilah kuning yang
terpengaruh oleh warna kertas. Kitab-kitab itu ditulis oleh ulama-ulama
zaman dahulu yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti : fiqih, hadist,
tafsir, maupun tentang akhlaq.
5. Metode Pengajaran Dalam Pondok Pesantren.
Di bawah ini disebutkan metode pembelajaran di pondok pesantren
sebagai berikut:
a. Sorogan

Metode sorogan adalah kegiatan pembelajaran bagi para santri


yang menitik beratkan pada pengembangan kemampuan perseorangan
(individu) di bawah bimbingan seorang ustadz atau kyai (Departemen
Agama RI, 2003:74).
Model pembelajaran sorogan ini akan lebih mudah dalam
memahamkan pelajaran bagi santri karena antara pengajar dengan
santri berhadapan langsung dalam proses metode ini, jika ada
keterangan yang kurang memahamkan santri ustadz langsung bisa
meneragkan sesuai dengan apa yang di maksud dalam kitab tersebut.

sistem sorogan santri juga akan merasakan hubungan yang


khusus ketika berlangsung kegiatan membaca kitab yang langsung
disimak oleh ustadz.
b. Bandongan

Metode ini juga disebut dengan metode wetonan, pada metode


ini berbeda dengan metode sorogan. Metode bandongan dilakukan
oleh seorang kyai atau ustadz terhadap sekelompok peserta didik, atau
santri untuk mendengarkan atau menyimak apa yang dibacanya dari
sebuah kitab (Departemen Agama RI, 2003:86).
Sistem pengajaran bandongan ini biasanya dilaksanakan
dalam bentuk jamaah atau bersama-sama yang terdiri dari beberapa
kelas di suatu pondok pesantren dengan diajar oleh seorang ustadz,
para santri mendengarkan dan (ngapsahi) atau memaknai kitab kuning
yang di bacakan oleh ustadz, biasanya sistem bandongan ini memakai
model ceramah dengan menjabarkan isi dari kitab kuning serta
memberikan keterangan yang lebih luas kepada santri.
c. Metode Musyawarah (Bahtsul Masail)

Metode musyawarah atau dalam istilah lain biasa disebut


dengan bahtsul masail merupakan metode pembelajaran yang lebih
mirip dengan metode diskusi atau seminar (Departemen Agama RI,
2003:92).

Proses

pelaksanannya,

para

santri

bebas

memajukan

pertanyaan-pertanyaan atau pendapatnya, dengan demikian metode

musyawaroh lebih menitikberatkan pada kemampuan perseorangan di


dalam menganalisis dan memecahkan suatu persoalan dengan
argumen logika yang mengacu pada kitab-kitab tertentu, jadi metode
ini juga melatih mental santri untuk tampil di depan orang banyak.
d. Metode Hafalan Muhafadzoh

Kegiatan belajar santri dengan cara menghafal suatu teks


tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan seorang ustadz/kyai,
santri diberi tugas untuk menghafal bacaan-bacaan dalam jangka
waktu tertentu (Departemen Agama RI, 2003:100).
Metode ini juga menjadikan santri untuk berlatih kebiyasaan
istiqomah (ajek) karena dalam menghafal ini santri harus mengulangulang bacaan atau lafadz yang di hafalkan sesuai tarjet yang di
tentukan, juga melatih kecerdasan otak santri untuk mengingat-ingat
materi pembelajaran, biasanya metode ini di tekankan pada pelajaran
alatnya (nahwunya) seperti, jurumiyah, tasrif, imriti dan alfiyah ibnu
malik, tetapi ada juga pelajaran lain di pondok pesantren yang
mengguakan metode hafalan ini.
6. Fungsi Pondok Pesantren
Ghozali dalam bukunya yang berjudul Pesantren berwawasan
lingkungan, 2003 : 35 menyebutkan :
Dimensi fungsional pondok pesantren tidak bisa di lepas dari hakekat
bahwa dasarnya bahwa pondok pesantren tumbuh berawal dari masyarakat
sebagai lembaga informal desa dalam bentuk yang sangat sederhana, oleh
karena itu perkembangan masyarakat sekitarnya temtang pemahaman
keagamaan (Islam) lebih jauh mengarah kepada nilai-nilai ajaran agama Islam.
fungsi pondok pesantren sebagai berikut:
1) Pesantren sebagai lembaga pendidikan
2) Pondok pesantren sebagai lembaga dakwah.

3) Pondok pesantren sebagai lembaga sosial.


Fungsi pondok pesantren disini sangat mempengaruhi perkembangan
pesantren tersebut selain perkembangannya dengan masyarakat sekitar juga
menjadikan citra pondok pesantren benar-benar baik untuk mencetak generasi
yang Islami dan siap untuk di terjunkan ketengah-tengah masyarakat untuk
diharapkan menyebarkan ilmu-ilmu Islam yang telah di dapatkannya ketika di
pondok pesantren.
I. Manajemen Pendidikan Pesantren
1. Pengertian manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal dari katamanus
yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan kata-kata itu digabung
menjadi kata kerja menjadi kata manager yang artinya menangani (Usman,
2006 : 6).
Manajemen merupakan usaha-usaha setiap lembaga ataupun organisasi
dalam mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau kelompok orang
dalam satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang memiliki tujuan
tertentu dalam suatu organisasi (Suhartini, 2005 : 70).
Manajemen adalah kata manajemen berasal dari kata to manage yang
berarti mengatur manajemen juga bisa diartikan sebagai kegiatan mengatur secara
substantif (Mahduri, 2005 : 27).
Penulis mendevinisikan yang dimaksud manajemen disini adalah suatu
usaha untuk mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau kelompok
orang dalam satu kesatuan untuk menangani, mengembangkan, membawa,
mengelola suatu lembaga baik pendidikan atau yang lainnya.

Adapun manajemen ini juga mempunyai fungsi, ada empat fungsi di


dalam manajemen ini :
a. Planning (perencanaan)

Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan


keputusan tentang tindakan yang akan di lakukan pada waktu yang
akan datang, sedangkan perancanaan menurut (Usman, 2006:48).
Perencanaan

dilakukan

dalam

suatu

organisasi

untuk

mengambil keputusan yang akan dilaksanakan sebagai rencana awal


jalannya suatu organisasi yang normal, supaya mencapai tujuan yang
akan dicapai, meliputi

pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan

organisasi dan penentuan tujuan organisasi, kebijakan, proyek,


program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang di
gunakan untuk mencapai kebutuhan.
Fungsi perencanaan mencakup penetapan tujuan, standar,
penetapan aturan prosedur, dan pembuatan rencana serta ramalan apa
yang dikirakan akan terjadi, dalam manajemen pandidikan
perancanaan memiliki manfaat-manfaat antara lain sebagai berikut
1) Standar pelaksanaan dan pengawasan dalam setiap program pendidikan
yang akan dilaksanakan.
2) Penyusunan skala priorotas baik sasaran maupun kegiatan pendidikan
yang akan diselenggarakan dan akan ditetatapkan.
3) Alat dalam memudahkan untuk berkoordinasi dengan pihak terkait
semua konmponen penyelenggaraan pendidikan (Usman, 2006:49).

Fungsi di atas memberikan dukungan yang penuh dalam


merencanakan suatu perencanaan yang mengacu pada penetapan tujuan,
standar, aturan prosedur dan pembuatan rencana, juga memberikan
kemudahan dalam koordinasi dengan semua pihak komponen
penyelenggara pendidikan untuk mencapai tujuan yang hendak di capai.

b. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah kegiatan dasar manajemen sebagai
kegiatan memadukan sumber-sumber yaitu manusia yang akan
mendayagunakan sumber-sumber lainnya untuk menjalankan kegiatan
sebagaimana direncanakan dalam mencapai tujuan (Mahdzuri, 2005:46).
Pengorganisasian yang baik adalah organisasi yang baik, tertib,
kegiatan berjalan lancar sesuai rencana sehingga tidak ada kejadiankejadian yang diinginkan di luar dugaan, akan menjadikan suatu hasil
yang baik dan sesuai dengan tujuan.

Proses organizing meliputi beberapa kegiatan yaitu,


1) Perumusan tujuan
Sebagai dasar penyusunan organisasi, tujuan harus
dirumuskan secara jelas dengan lengkap baik mengenai
bidang, ruang lingkup sasaran yang diperlukan, serta jangka
waktu pelaksanaan tujuan.
2) Penetapan tugas pokok
Tugas pokok adalah sasaran yang diberikan kepada
organisasi untuk dicapai, tugas pokok merupakan landasan
dalam penyelenggaran semua kegiatan dalam organisasi.
3) Perincian kegiatan
Dalam kegiatan ini selain harus disusun secara lengkap
dan diperinci, perlu juga diidentifikasi kegiatan-kegiatan
yang penting dan kegiatan-kegiatan yang kurang penting.
4) Pengelompokan kegiatan-kegiatan dalam fungsi-fungsi
Kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya satu sama
lain, masing-masing dikelompokkan menjadi satu.
Kelompok kegiatan sebagai hasil pengelompokan ini disebut
fungsi.
5) Departementasi
Departemensasi adalah proses konversasi fungsi-fungsi
menjadi satuan organisasi dengan berpedoman dengan
prinsip-prinsip organisasi (Bahharudin, 2010:102-103).

Lima pendapat tentang organizing di atas penulis


mendeskripsikan bahwa suatu lembaga atau organisasi perlu

adanya

perumusan

tujan,

prinsip-prinsipnya

sehingga

pengorganisasiannya bisa terkendalikan dan sesuai dengan aturan.


c. Actualing (penggerakan)
Usaha menggerakkan anggota-anggota sehingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan berorganisasi.
Tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok suka
berusaha utuk mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajer
dan usaha-usaha organisasi (Mahdzuri, 2005:47).
Penggerakan
sebagai
wujud
tindakan-tindakan
untuk
mengarahkan suatu pekerjaan atau program dalam suatu organisasi yang
perlu dilaksanakan oleh setiap elemen-elemen/bagian yang berwenang
dalam suatu organisasi.
Manajemen

sebagian

besar

dipengaruhi

beberapa

hal

(Bahharudin, 2010: 106).


(a) Mendapatkan orang-orang yang cakap.
(b) Mengatakan kepada mereka apa yang ingin kita capai.
(c) Memberikan otoritas kepada mereka.
(d) Menginspirasi dengan kepercayaan terhadap mereka untuk
mencapai sasaran.
d. Controlling (pengawasan)

Adalah proses manajerial sebuah organisasi akan bergerak


apabila para manajernya mengerti dan paham secara benar akan apa
yang dilakukanya (Suhartini, 2005:72).
Melalui empat tahap itulah manajemen dapat bergerak, namun
hal ini sangat tergantung tingkat kepemimpinan seorang ketua atau
manajer. Artinya adalah suatu proses kepemimpian akan bergerak apabila
manajernnya mengerti dan faham secara benar akan apa yang dilakukan

melalui empat prinsip di atas yang prosesnya saling berkaitan dan saling
menentukan satu sama lain antar komponen organisasi.
2. Pengertian manajemen pendidikan
Pengertian manajemen pendidikan mempunyai empat pengertian sebagai
berikut:
a. Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan.
b. Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai
tujuan pendidikan.
c. Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem.
d. Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi efektivitas pemanfaatan
sumber (Suryosubroto, 2004:15-20).

Manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumberdaya


pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ahklaq mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara (Usman,
2006:7).
Manajemen pendidikan adalah sebagai suatu proses atau sistem
pengelolaan. Kegiatan-kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan yang
bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang mencakup tujuan
umum dan khusus

yang semuanya bermaksud mengubah nasib kaum yang

berada dalam kebodohan dan berusaha menjadi yang di harapkan Allah.

3. Pengertian Manajemen Kurikulum Pesantren.


a. Pengertian kurikulum
Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan
oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam
maupun di luar sekolah (Suryosubroto, 2004:32).

Dalam pengertian konvensional, kurikulum sering dimaksud sebagai


perangkat mata pelajaran yang harus ditempuh atau diterima peserta didik
untuk memperoleh ijazah (Makin, 2010:56).
Dari beberapapa pendapat yang dikemukakan oleh para tokoh di
atas dapat disimpulkan bahwa pandangan ini memiliki makna yang sangat
luas, apapun yang dapat memberikan pengalaman belajar secara positif bagi
peserta didik baik berupa materi pelajaran, kondisi lingkungan sekolah
maupun pondok pesantren, figur para ustadz, kyai, hubungan antara
personalia pengajar dengan semua murid yang ada di sekolah/ madrasah/
pesantren, serta metode-metode yang di lakukan dalam pembelajaran
dinamakan kurikulum.
Kurikulum sebagai dasar atau aturan untuk membuat pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan yang di harapkan, yang dilakukan di dalam atau
di luar kelas untuk membuat pembelajaran yang lebih efektif dan teratur.
b. Prinsip Kurikulum Pesantren

Kurikulum yang berkembang di pesantren menunjukan prinsip


yang tetap:
1) Kurikulum ditunjuk untuk mencetak ulama dikemudian hari, di
dalamnya terdapat paket data pelajaran pengalaman, dan kesempatan
yang harus di tempuh oleh santri.
2) Struktur dasar kurikulum adalah pengajaran pengetahuan agama dalam
segenap tingkatan dan layanan pendidikan dalam bentuk bimbingan
kepada santri secara priadi dan kelompok.
3) Secara keseluruhan kurikulum bersifat fleksibel, setiap santri
berkesempatan menyusun kurikulumnya sendiri secara penuh. Karena
kebutuhan santri berbeda-beda sesuai dengan panggilan dengan dirinya,
misi keluarga, tuntutan masyarakat (Aziz, 2007:86).

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang maximal dalam proses


pendidikan harus adanya sumber kurikulum yang di gunakan untuk

pedoman atau aturan dalam mengembangkan kualitas pendidikan itu


sendiri.
4. Manajemen Personalia
a. Pengertian Manajemen Personalia/Sumber Daya Manusia (SDM)

Manajemen personalia adalah teknik atau prosedur yang


berhubungan dengan pengelolaan sumber daya manusia didalam suatu
organisasi. Pada prinsipnya yang dimaksud personel atau personalia
adalah orang-orang yang melaksanakn suatu tugas untuk mencapai
tujuan, dalam hal ini sekolah di batasi dengan sebutan pegawai
(Suryosubroto, 2004:86).
Dalam dunia pendidikan, guru atau orang-rang yang
melaksanakan tugas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada
murid-murid atau santri di dalam pondok pesantren sangatlah menjadi
bagian yang penting demi lancarnya suatu kegiatan pembelajaran.
b. Prinsip Dasar Manajemen Personalia Meliputi
1) Dalam pengembangan suatu lembaga pendidikan baik sekolah/ madrasah/
pesantren, sumber daya manusia adalah komponen paling penting dalam
menunjang berlangsungnya kegiatan baik pendidikan maupun
keorganisasian lembaga.
2) Sumber daya manusia akan berperan secara optimal, jika dikelola dengan
baik, sehingga menunjang tercapainya tujuan dari lembaga pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan.
3) Kultur dan suasana organisasi lembaga pendidikan serta perilaku
manajerialnya sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan pengembangan
sekolah/ madrasah atau pesantren.
4) Manajemen personalia di sekolah/ madrasah, pesantren pada prinsipnya
mengupayakan agar setiap warga (guru, ustadz, staf administrasi, peserta
didik, orang tua) dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk
mencapai tujuan sekolah, madrasah, pesantren (Hasbullah 2006:11).

Manajemen yang terorganisasi dengan baik dan adanya


kerjasama yang baik akan mencapai tujuan yang baik pula sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai yaitu untuk mencetak anak anak didik
yang baik.

c. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM merupakan inti manajemen karena semua


kegiatan organisasi Pondok Pesantren di dasrkan atas rencana itu.
Dengan perencanaan memungkinkan para pengambil keputusan untuk
menggunakan SDM mereka secara efisien dan efektif (Suhartini,
2005:8).
Perencanaan SDM merupakan serangkaian kegiatan yang di
lakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis lingkungan
pada organisasi Pondok Pesantren masa depan, dan untuk mengetahui
hal kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan dari kondisi tersebut.
d. Pengadaan Staf (Sumber Daya Manusia)

Aktifitas pokok fungsi pengadaan meliputi pelaksanaan


rekrutmen calon tenaga yang sesuai dengan profesi dan bidang serta
karakteristik yang sesuai dengan tenaga yang diperlukan dan
penempatan tugas penugasan staf (Bahharudin, 2010:73).
Rekrutmen adalah usaha untuk mencari dan mendapatkan
tenaga kerja yang professional dengan mutu yang memadahi, sehingga
organisasi dapat memilih personalia atau dewan pengajar yang cocok
dan sesuai dengan jabatan yang tersedia.
5. Manajemen peserta didik.
Manajemen peserta didik menunjuk pada pekerjaan-pekerjaan atau
kegiatan pencatatan murid, semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid
meningglakan

sekolah,

madrasah,

pesantren

atau

menyelenggarakan pendidikan tertentu (Suryobroto, 2004:74).

lembaga

yang

Dari penjelasan diatas dapat di pahami bahwa manajemen peserta didik


adalah

upaya

penataan

peserta

didik,

mulai

masuk

pada

lembaga

penyelenggaraan pendidikan sampai dengan mereka lulus, dengan cara


memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik.

Beberapa ruang lingkup manajemen peserta didik sebagai berikut:


a. Penerimaan peserta didik, meliputi penentuan kebijakan, penerimaan peserta
didik, sistem penerimaan peserta didik.
b. Penerimaan peserta didik, meliputi penentuan kebijakan penerimaan peserta
didik, sistem penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan, prosedur
penerimaan pemecahan problem-problem penerimaan peserta didik.
c. Orientasi peserta didik baru.
d. Mengatur kehadiran/ketidakhadiran peserta didik baru di sekolah.madrasah.
e. Mengatur pengelompokan peserta didik.
f. Mengatur evaluasi peserta didik.mengatur kenaikan tingkat peserta didik.
g. Mengatur peserta didik yang mutasi dan droup out.
h. Mengatur kode etik, keadilan dan pengangkatan peserta didik.
i. Mengatur layanan peserta didik.
j. Mengatur organisasi peserta didik (Bahharudin, 2010: 71-72).

Dari penjelasan diatas dapat di pahami bahwa manajemen peserta didik


adalah

upaya

penataan

peserta

didik,

mulai

masuk

pada

lembaga

penyelenggaraan pendidikan sampai dengan mereka lulus, dengan cara


memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik.
6. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan mengatur dan
mengelola sarana dan prasarana pendidikan, yang bertujuan agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam mencapai
tujuannya (Makin, 2010:62).
Sarana dan prasarana dalam lembaga pendidikan sangatlah penting
karena untuk menunjang berlangsungnya proses pendidikan sekaligus untuk
memudahkan dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh

dewan pengajar. Mengingat di sekolah-sekolah kita, dewasa ini belum terdapat


tenaga professional yang menangani manajemen dalam pemeliharaan sarana
tersebut, maka tugas-tugas dalam hal ini biasanya diserahkan kepada salah
seorang atau lebih karyawan (pegawai sekolah) yang ditunjuk

Manajemen sarana dan prasarana meliputi 5 hal yakni:


1) Penentuan kebutuhan
Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu
harus melalui prosedur penelitian yaitu melihat kembali kekayaan yang telah
ada.
2) Proses pengadaan
Pengadaan sarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa di
tempuh:
a) Pembelian dengan biaya pemerintah
b) Pembelian dengan biaya dari SPP
c) Bantuan dari BP3
d) Bantuan dari masyarakat lainnya
3) Pemakaian
Penggunaan barang habis dipakai harus secara maksimal dan
dipertanggungjawabkan pada tiap triwulan sekali, sedangkan penggunaan
barang tetap dipertanggungjawabkan satu tahun sekali,maka perlu
pemeliharaan dan barang-barang itu disebut barang inventaris.
4) Pengurusan dan pencatatan
Perlunya untuk disediakan instrument administrasi antara lain, buku
inventaris, buku pembelian, bsuku penghapusan, dan kartu barang.
5) Pertanggung jawaban
Penggunaan barang-barang inventaris yang dimiliki oleh suatu lembaga harus
dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan
penggunaan barang-barang tersebut yang ditujukan kepada instansi atasan
(Suryosubroto, 2004:115-116).

Berdasarkan lima hal yang telah di uraikan di atas manajemen sarana dan
prasarana dalam suatu lembaga pendidikan akan lebih terkondisikan dan akan
teratur dengan baik, adanya perawatan, pertanggungjawaban bagi seluruh
elemen-elemen yang ada dalam suatu pendidikan tersebut.
7. Manajemen Hubungan Masyarakat

Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan


menyimpulkan sikap-sikap publik menyesuaikan prosedur instansi atau
organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan dari masyarakat
(Hasbullah, 2006:124).
Hubungan antara suatu lembaga pendidikan madrasah, sekolah, dan
pondok pesantren sangatlah penting, karena perlu adanya dukungan dan apresiasi
timbal balik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat yang ada
disekitarnya, supaya adanya rasa saling menguntungkan dan terjalin ukhuwah
yang harmonis dan baik.

BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
J.

Paparan Data
1.

Sejarah SingkatPondok Pesantren Pancasila


Pondok Pesantren Pancasila yaitu salah satu pondok pesantren salafiyah
yang menanamkan aqidah Ahlus Sunah Waljamaahdan menjadikan santri yang
ahli fikir, ahli dzikir dan ahli ikhtiyar.
Pondok Pesantren Pancasila didirikan oleh K. MUHLASIN pada tangal
31 September 1992, gedung pondok ini berada di Desa Klumpit RT 01/ 08
Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.Jarakdari jalan raya
Salatiga

Ambarawa

yaitu

200m.

Pondok

Pancasila

dibangun

untuk

menghidupkan ilmu agama danmenyebarkan ajaran agama Islam, pondok ini


berada di tengah-tengah masyarakat yang luas tanahnya kurang lebih 664
meter.Tanahini adalah waqaf dari H.Jumadi yang sekarang bertempat tinggal
bersebelahan dengan pondok pesantren. Berkat hasil kerja keras pengasuh
pondok pesantren dan masyarakat sekitar berdirilah pondok Pancasila.
Bangunan pondok ada 2 lantai, didalam Pondok Pesantren Pancasila ini juga
didirikanlembaga pendidikan formal yaitu MTsPancasila dan SMK Pancasila, di
sinilah peserta didik santriwan santriwati mencari ilmu agama dari berbagai
daerah misalnya dari Magelang, Sumatra, Demak, Ungaran, Kudus, Ambarawa
dan sekitarnya.
Sampai sekarang Pondok Pesantren Pancasila ini masih menjadi
pesantren yang eksis, tahun ini saja santri baru yang masuk mendaftar terbiang
cukup banyak dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini ada 80 santri baru
yang menjadi peserta didik baru di Pondok Pesantren Pancasila ini.

2.

Visi dan misi


a.

Visi
Menanamkan aqidah Ahli Sunnah Waljamaahdan menjadikan santri yang
ahli fiqir,ahli dzikir, ahliikhtiyar.

b.

Misi
1.

Meningkatkankualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan


zaman.

2.

Menggali dan mengembangkan potensi anak khususnya dalam bidang


wirausaha.

3.

Melatih siswa/santri untuk bisa menjadi dirinya sendiri.

4.

Menyelenggarakn pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai Ahli


Sunnah Waljamaah.

3.

letak Geografis
Pondok Pesantren Pancasila terletak di Dusun Klumpit RT 01/08, Kel.
Blotongan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga di jalan Fatmawati No.11 berjarak
dengan jalan raya utama Bawen Salatiga 200 m.

4.

ProfilPondok Pesantren Pancasila


Profil Pondok Pesantren Pancasila kota Salatiga

Tabel I
1

Nama pondok

Pondok Pesantren Pancasila

Berdiri

31 september 1992

Pengelola

Yayasan

Alamat

Jl. Fatmawati No.11 Blotongan

No telp

Salatiga
(0298) 315477

Pengasuh

K. Muhlasin

Pendidikan

PGA

Ketua pondok

Mansur Hidayat

Pendidikan

S1

Kondisi pondok
a) jumlah guru
b) jumlah santri

19
250

c) sarana dan prasarana


1 mushola, 5 ruang kelas, 1 lokal
ruang

ustadz,

lokal

ruang

administrasi, 2 ruang tamu, 10


kamar tidur, 2 kantin, 1 poskestren,
4 kamar mandi dan WC 1 lokasi
peternakan
Satu set alat rebana, 1 unit TV
d) media pendidikan

e) fasilitas lain

Lapangan

Futsal

dan

lapangan

volley
kondisi lingkungan
a) gedung pondok
b) lokasi pondok

Milik Yayasan
Strategis, dekat dengan jalan utama
Semarang-Solo

c) ekonomi wali santri

Rata-rata penghasilan wali santri


setiap

bulannya

Rp

800.000-

1.000.000
d) potensi santri

Mengikuti
berbagai

perlombaan
kompetisi

di

dalam
dalam

Salatiga maupun di luar Salatiga


Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga
5.

Pengurus Pondok Pesantren Pancasila


Pengurus pondok pesantren Pancasila kota Salatiga berada di bawah
yayasan Darul Muhlasin yang dipimpim oleh K. MUHLASIN yang mampu
melakukan tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang sudah di pegang, untuk
lebih mengetahui pengurus Pondok Pesantren Pancasila kota Salatiga, penulis
menyajikan tabel sebagai berikut:

Tabel II
Data Pengurus Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga Tahun 2013
Jumlah hari
No

Nama

Pendidikan terakhir

Jumlah mapel
mengajar

1 M. Toha Saputro

S1

2 Sri.Mulyani

S1

3 Khafidzin

S1

4 Fatchul Gufron

S1

5 Siti Isnaini

S1

6 Muhammad Muntaha

S1

7 M. Surawan

Mts

8 Anshori

S1

SMK

10 Parli

S1

11 Mansur Hidayat

S1

12 Samsul Choeri

S1

9 M.Nasirudin

13 M. Saebani

S1

14 Andre Ferdiyanto

S1

15 Ibu Nyai

Mts

SMA

17 Nur Fadhilah

S1

18 Amir Sholeh

SMA

19 M. Fawzi

SMP

16 M.Nuh

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga


6.

Sumber Dana Pendidikan Pondok Pesantren Pancasila


Dana yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pondok pesantren
berasal dari berbagai sumber, sumber dana pondok pesantren adalah sebagai
berikut:
a.

Sumbangan atau bantuan yang bersifat tidak mengikat, termasuk


sumbangan dari pemerintah,badan atau perorangan baik berupa uang,
barang-barang perlengkapan.

b.

Bantuan dari donator tetap.

c.

Pemerintah, harta waqaf, shodaqoh.

d.

Penerimaan lain yang tidak bertentangan dengan anggraan dasar pondok


pesantren atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7.

Santri Pendidikan Pondok Pesantren Pancasila


Santri di Pondok Pesantren Pancasila adalah berasal dari sekitar kota
Salatigadan ada yang datang dari luar jawa seperti daerah Sumatra, yang

minimal duduk di kelas 2 SD dan maximal sudah menjadi mahasiswa, yang


kesadarannya mau menjadi santri diPondok Pesantren Pancasila dan mau
menaati semua peraturan dan tata tertib yang telah diterapkan oleh pengurus.

Tabel III
Daftar Nama Santri Putera Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga
Tahun 2013
No Nama

Kelas

TTL

Nama ortu

Ket

M. Faisal HR

Imriti

Semarang, 30-07-1993 Bahrudin

mahasiswa

M. Nur Faizin

Imriti

Semarang, 03-05-1990 Ahmad

mahasiswa

Yahya Nurhasan

Imriti

Semarang, 23-06-1995 Fatkhullah

SMK

Samsul Arifin

Imriti

Semarang, 2-04-1994

SMK

M. Agus fatir N

Imriti

Semarang, 23-02-1994 Hadi Sucipto

Irfan ulil anam

Jurumiyah Semarang, 12-06-1994 Khoiri

SMK

Ahcmad taufiq

Jurumiyah Semarang, 03-02-1994 Pramono

SMK

Annasul muttaqin Jurumiyah Semarang , 12-01-1994 Agus Setiawan

SMK

Anton Safrodin

Jurumiyah Semarang, 25-07-1994 Wawan K

SMK

10 Edi Suryanto

Jurumiyah Semarang, 12-05-1994 Surwanto

SMK

11 M. Sholikhudin

Jurumiyah Semarang, 3-08-1994

SMK

12 Rifki M Lazim

Jurumiyah Semarang, 12-06-1994 Bambang K

Sulistyono

Ahmad

SMK

SMK

13 M. Lutfi

Jurumiyah Demak, 12-12-1993

14 Aji Nur rofiq

Jurumiyah Semarang, 13-07-1997 Zarmuji

SMK

15 Misbahul Munir

Jurumiyah Semarang, 26-08-1995 Nur Hayati

SMK

16 Putra adi pratama Jurumiyah Bekasi, 12-12-1997

Heri Susilo

Pujiono

SMK

SMK

17 Fatchurohman

Sp 2

Semarang, 23-08-1996 Ahmad Syaiful

SMK

18 Satrio

Sp 2

Semarang, 2-04-1996

SMK

19 Agus Malik

Sp 2

Semarang, 23-01-1996 Darmawan

SMK

20 M.Sofyan

Sp 2

Semarang, 4-05-1996

Heri Saputro

SMK

21 M.afifudin

Sp 2

Klaten, 23-01-1996

M. Sholekhan

SMK

22 M. Najib

Sp 2

Demak, 12-02-1996

Saerozi

SMK

23 Faiz Anaza

Sp 2

Semarang, 13-08-1996 Budiono

SMK

24 Farauqi

Sp 2

Magelang, 12-01-1997 Baihaqi

Mts

25 Imam tobaroni

Sp 2

Semarang, 27-12-1997 Dwi Purnomo

Mts

26 Ikhsan M

Sp 2

Boyolali, 19-07-1997

Agus Budiono

Mts

27 Alfan Maulana

Sp 2

Semarang, 4-01-1998

Sukemi

Mts

28 Abdussyifa

Sp 2

Semarang, 23-07-1996 Sutrisno

Mts

29 M.Fawzi

Sp 2

Lampung, 12-01-1998

Mts

30 M. Fawzan

Sp 2

Semarang, 28-11-1997 Handoyo

Mts

31 M. Yunus

Sp 2

Semarang, 17-01-1996 Hariyadi

Mts

32 Irkham

Sp 2

Semarang, 28-10-1998 Saefudin

Mts

33 Raffi Setiawan

Sp 2

Semarang, 12-10- 1998 Triyono

Mts

34 Galih Saputro

Sp 2

Semarang, 18-07-1998 Susilo

Mts

Samsidi

Saiman

35 Bagus adi P

Permulaan Semarang, 25-02-1999 Pendi K.

Mts

36 Samsul huda

Permulaan Semarang, 3-04-1999

Mts

37 Wawan S

Permulaan Purwodadi, 23-05-1999 Supardi

Mts

38 Estu Pratama

Permulaan Semarang, 12-01-1999 Turjaun

Mts

39 Dimas

Permulaan Boyolali, 3-08-1999

Mts

40 Ahmad zaeni

Permulaan Semarang, 12-05-1999 Edi Sulistyo

Mts

41 Anis mustofa

Permulaan Semarang, 27-01-1999 Prayogo

Mts

42 M. alfarisi

Permulaan Semarang, 22-05-1998 Siti Amanah

Mts

43 M. maulana

Permulaan Semarang, 2-01-1999

Mts

44 Faris aldiyansah

Permulaan Semarang, 30-10-2001 Edi Susilo

Mts

45 Febriyanto

Permulaan Semarang, 23-08-2002 Nur Yanto

SD

46 Ahmad taufiq

Permulaan Semarang, 2-01-2002

SD

47 M. Fahrel

Permulaan Semarang, 29-04-2004 Budi Cahyo

SD

48 M. ridho

Permulaan Semarang, 23-08-2006 Agus Susilo

SD

Agus Setiawan

Budiono

Widodo

Andrian

49 Robet Kurniawan Permulaan Semarang, 22-01-2005 Nur Rohman

SD

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga

Table IV
Daftar Nama Santri PuteriPondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga Tahun
2013
No

Nama

Kelas

Ttl

Nama ortu

Ket

1 Puji Tri Utami

Alfiyah

Semarang , 29-03-1995

Zamroni

Mahasiswa

2 Khosidatul H.

Imriti

Semarang, 17-01-1993

Slamet kabul

Mahasiswa

3 Sri Zuliani

Imriti

Semarang, 01-06-1993

Untung lesmana

SMK

4 Ika Fatmala

Imriti

Kendal, 07-04-1993

Tamrin

Mahasiswa

5 Evi lestari

Imriti

Riau, 18-12-1996

Khudhori

SMK

6 Sri lestari

Jurumiyah

Semarang 06-09-1995

Zaenuri

Mahasiswa

7 Riska isnaeni

Jurumiyah

Semarang 16-11-1996

Hadi Sucipto

SMK

8 Khanif muslimah Jurumiyah

Semarang 31-01-1999

Yatimo

Mts

9 Ema Rahmawati

Jurumiyah

Semarang 06-09-1999

Nur Rozikin

Mts

10 Latifah Diah

Jurumiyah

Semarang 19-08-1999

Yanto

Jurumiyah

11 Maria Ulfa

Jurumiyah

Rantau Jaya, 10-04-1996 Bambang Utoyo

MAN

12 Sakinatul Biroh

Jurumiyah

Semarang 19-03-1995

Mustaqim

Mahasiswa

13 Malikatun Nisa

Jurumiyah

Semarang 12-03-1996

Faizin

SMK

18 Triyani

Sp 2

Serjenih, 05-06-1997

Mulyo w

SMK

19 Nila milkhatuna

Sp 2

Semarang 05-06-2000

Samudi

Mts

20 Siti Alafiyah

Sp 2

Semarang 03-03-2001

Sodri

Mts

21 Danastri Rizki

Sp 2

Semarang 16-07-2000

Ngasiman

Mts

22 Annisak Lailatul Sp 2

Semarang 16-03-2000

Nur Soleh

Mts

24 Ermi Lestari

Sp 2

Semarang 31-03-1999

Sugito

Sp 2

25 Triyana Marifah Sp 2

Semarang 19-07-1997

Rojiun

SMK

26 Dewi Laelatul

Sp 2

Semarang 06-01-2000

Wakidin

Mts

27 Nasikhatul K

Sp 2

Semarang 1-02-1996

Mahpul

Mts

28 Septiya Anggun

Sp 2

Semarang 17-09-1998

Untung Prasetyo

Mts

29 Azkia Sabrina

Sp 2

Rasau, 05-09-2000

M. Sobri

Mts

30 Laelatul M. S

Sp 2

Semarang 06-06-2002

Nur Rakhim

SD

31 Ajeng Rosita

Sp 2

Semarang 12-01-1999

Suwarno

Mts

32 Tria Wulandari

Sp 2

Semarang 18-04-1999

Paiman

Mts

33 Afi fatma S

Permulaan

Semarang 12-11-2002

Imron

SD

34 Nisaun M

Permulaan

Semarang, 23-07-2003

M. Rifai

SD

35 Ita Amalal Janah Permulaan

Semarang 5-08-2004

Poniman

SD

36 Aisya Fitri W

Permulaan

Semarang 16-11-2004

Wahono

SD

37 Osa Marsanda

Permulaan

Semarang 21-03-2003

Samsul Ahmad N SD

38 Dhika Mawarni

Permulaan

Semarang 03-08-2003

Tri Ulfatul

SD

39 Fadita A

Permulaan

Semarang 23-05-2002

Suparno

SD

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga


8.

Jadwal PelajaranPondok Pesantren Pancasila


Pondok Pesantren Pancasila membagi dalam beberapa kelas demi
melancarkan kegiatan menjadi beberapa kelas untuk lebih jelasnya peneliti
membuat tabel jadwal pelajaran dari setiap kelas.
Tabel V

JADWAL PELAJARAN PONDOK PESANTREN PANCASILA DESA KLUMPIT


KELURAHAN BLOTONGAN KEC SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2013
a.

Kelas Persiapan

NO HARI

JAM KE

MAPEL

PENGAMPU

Senin

Fasholatan

Ust. Andre

Selasa

Juz Amma

Samsul Choeri

Rabu

Doa-Doa

Mansur Hidayat

Jumat

Matlab

Samsul Choeri

Sabtu

Aqidatul Awwam

M. Saebani

Minggu

Sifaul Jinan

Samsul Cheori

Tarih Nabi

M. Saebani

NO HARI

JAM KE

MAPEL

PENGAMPU

Tuhfatul atfal

Ibu Nyai

Badiul amal

Ust. Nasirudin

Aswaja 1

Ust. Mansur hidayat

Ahklaqul Banin

Ust. Samsul Choeri

Fasholatan

Ust. Mansur hidayat

Juz Amma

Ust. Anshori

Targhib

Ust. Fatchul Gufron

Durusul Fiqih

Ust. Nur Fadhilah

Arbain nawawi

Ust Fatchurrohim

b.

Kelas SP 2

Senin

Selasa

Rabu

Jumat

Sabtu

Alala

Ust. Khafidzin

Awamil

Ust/ Parli

Kholashos Juz 1

Nur Rohman

NO HARI

JAM KE

MAPEL

PENGAMPU

Riyadul Badiah

Ust. Khafidzin

Tasrif

Ust. Surawan

Sulam Taufiq

Ust. Amir Sholeh

Aswaja Juz 2

Ust. Nur Rohman

Matan Talim

Ust. FAtchul Gufron

Jurumiyah

Ust. Surawan

Tajwid

Ibu Nyai

Ilal

Ust. Anshori

Qowaidul Ilal

Ust Parli

Kholasoh juz 2

Ust. Anshori

Jurumiyah

Ust/ Surawan

c.

Minggu

Kelas Jurumiyah

Senin

Selasa

Rabu

Jumat

Sabtu

Minggu

Washoya

NO HARI

JAM KE

MAPEL

PENGAMPU

Maqsud

Ust. Fawzi

Tahliyah

Ust. Khafidzin

Mustholahat tajwid

Ibu Nyai

Ilal

Ust. Amir Sholeh

Matan Talim

Ust. Fatchul Gufron

Imriti

Ust. Nuh

Qowaidus shorfiyah Ust. Fawzi

Qowaidul Akbar

Ust. Surawan

Imriti

Ust Nuh

Aswaja juz 3

Ust. Nuh

Kholasoh juz 3

Ustadzah Nurfadhilah

Tasrif

Ust. Surawan

d.

e.

Ust Mansur hidayat

Kelas Imriti

Senin

Selasa

Rabu

Jumat

Sabtu

Minggu

Kelas Alfiyah

NO HARI

JAM KE

MAPEL

PENGAMPU

Jazariyah

Ustadzah Mulyani

Bahar

Ustadzah Mulyani

Alfiyah

Ust. Fawzi

Fatkhul muin

Ust. Surawan

Riyadus sholihin

Ust. Nuh

Irob

Ust. Fawzi

Mabadiul awaliyah

Ustadadzah Nur

Senin

Selasa

Rabu

Jumat

Fadilah
2

Abi Jamroh

Ustadzah Mulyani

Sabtu

Alfiyah

Ust. Fawzi

Minggu

Alfiyah

Ust. Fawzi

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga

9.

Jadwal Kegiatan, Harian Mingguan dan Bulanan Pondok Pesantren


TabeL VI

Jadwal Kegiatan Harian, Mingguan dan Bulanan


a.

Jadwal Kegiatan Harian

No

Kegiatan

Jamaah sholat subuh

Waktu

Keterangan

Dewan Asatidz

Semua santri

Sorogan kitab kuning

05.00-05.30 Dewan Asatidz

Semua santri

Bandongan pagi

05.35-06.00 Ust. Toha saputra

Semua santri

4.

Makan

pagi

persiapan

04.30

Pengampu

& 06.00-07.00

Semua santri

sekolah

formal
5

Sekolah formal

07.00-14.00

Murid Smk & Mts

6.

Makan siang & istirahat

14.00-15.30

Semua Santri

7.

Jamaah sholat ashar

15.30-16.00 Dewan Asatidz

Semua Santri

Madrasah diniyah

16.00-16.45 Dewan Asatidz

Semua Santri

Bandongan sore

16.45-17.05 Ust. Mansur

Semua Santri

10

Makan Sore

17.05-17-45

Semua Santri

11

Persiapan & jamaah

17.45-18.15 Dewan Asatidz

Semua Santri

18.15-18.45 Dewan Asatidz

Semua Santri

maghrib
12

Sorogan Alquran

13

Persiapan jamaah isya

18.45-19.00

Semua Santri

14

Jamah isya

19.00-19.15 Dewan Asatidz

Semua Santri

15

Bandongan

19.15-19.45 Dewan Asatidz

Semua Santri

20.00-22.30 Dewan Asatidz

Semua Santri

tafsir

jalalain
16

Madrasah malam

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga

b.

Kegiatan Mingguan

No

Kegiatan

Waktu

Keterangan

Mujahadah rutin malam jumat

Bada maghrib

Semua Santri

Al barjanji malam jumat

18.45-19.30

Semua Santri

Khitobah malam minggu

18.45-19.45

Semua Santri

Tilawah Alquran setiap minggu

16.00-17.00

Semua Santri

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga


c.

Kegiatan Bulanan

No

Kegiatan

Waktu

Keterangan

Mujahadah rutin malam

Bada

Santri, wali santri,

sewelas (sewelasan)

maghrib

masyarakat sekitar

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga

10. Struktur OrganisasiPondok Pesantren Pancasila

Tabel VI
Struktur Organisasi Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga
Pengasuh
1. K. muhlasin
2. Nyai Khoiriyatik

11.
Bendahara
Puji Tri Utami

Ketua Pondok
Mansyur Hidayat

Seksi Kegiatan
M. Parli

Sekretaris
Samsul Choeri

Seksi Keamanan
M. Nasirudin

Seksi Kesehatan
M. Saebani

Seksi kebersihan
Andre Ferdiyanto
Humas
Anshori

Ketua kamar

Tabel VII
Struktur organisasi Pondok Putri Pesantren Pancasila Kota Salatiga Tahun
2013
Pengasuh
1. K. muhlasin
2. Nyai Khoiriyatik

Bendahara
Puji Tri Utami

Ketua Pondok
Nur Fadhilah

Seksi Kegiatan
Sri Listiyani

Seksi kebersihan
Efi Lestari

Sekretaris
Khosidatul hikmah

Seksi Keamanan
Sakinatul Birroh

Humas
Zuliyanti

Ketua kamar

Seksi Kesehatan
Ika Fatmala

11.

Tata Tertib Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga Tahun 2013

Tata Tertib Pondok Pesantren Pancasila :


a.

Semua santri dilarang merokok.

b.

Santri harus berambut rapi atau tidak di cukur model-model

c.

Selain santri dilarang naik ke kamar santri.

d.

10 menit sebelum KBM dimulai semua santri harus sudah siap di kelas.

e.

Tidak boleh berpakaian yang tidak sopan bagi santri putri (pakaian ketat),
dan santri putra tidak di perbolehkan memakai celana di atas lutut dan di
larang tidak memakai baju (mbediding)

f.

Tidak boleh menggosob (menggunakan barang milik orang lain dengan


tanpa izin pemilik).

g.

Tamu yang bermalam wajib lapor ke pengurus.

h.

Tamu yang bermalam menginap di ruang tamu tidak diperboleh tidur di


kamar santri.

i.

Semua santri jam 12 malam harus sudah tidur.

j.

Semua santri wajib mengikuti jamaah sholat 5 waktu di mushola.

k.

HP hanya di perbolehkan bagi pengurus yang sudah kelas alfiyah 2

l.

Semua santri yang keluar harus ijin kepada Abah Kyai dan Ibu Nyai.

m. Ketika santri mau pulang harus di jemput orang tua.


n.

Aktifitas olahraga harus di lingkungan pondok pesantren, di kecualikan


siswa MTs/SMK yang mengadakan praktek olahraga di luar.

o.

Bagi santriwan jajan malam harus di MMS dan santri putri di koprasi
pondok putri.

p.

Dilarang berhubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan


muhrim atau pasangan yang di halalkan (suami isteri) baik di dalam
maupun luar pondok pesantren.

q.

Semua santri di wajibkan untuk mengikuti silat.

r.

Semua santri di wajibkan untuk mengikuti dibaan malam jumat.

Ketua Pondok

Pengasuh

Mansur Hidayat

K. Muhlasin

K. Data Informan

Dalam kesempatan kali ini penulis mengadakan wawancara dengan


beberapa narasumber yang telah memberikan informasi kepada penulis
berkenaan dengan judul penelitian yang diambil. Para informan tersebut
adalah pengasuh, beberapa dewan asatidz dan santri yang ada di Pondok

Pesantren Pancasila. Dibawah ini akan diuraikan data-data beberapa informan


yang berkenan memberikan informasi. Informan-informan tersebut adalah
sebagai berikut:
1.

MN, beliau lahir pada tanggal 10 Oktober 1963 Beliau beralamatkan di Desa
Karang Rejo Pabelan kecamatan Pabelan Rt 02/01. Beliau adalah pengasuh
Pondok Pesantren Pancasila lulusan dari pondok pesantren Tremas dan Pondok
Poncol. Ibu Nyai Khoiriyatik adalah Istrti dari beliau yang sampai sekarang
menemani beliau untuk mengasuh pondok ini . Beliau juga senang untuk
berziarah kemakam-makam para wali seperti Wali Hasan Muenadi di
Nyatnyono, Sunan Kali Jaga di Demak dengan tujuan untuk berikhtiar
mendoakan kepada semua santrinya ketika dimakam dengan meminta berkah
dari para wali tersebut.

2.

MH, Beliau lahir pada tanggal 30 Desember 1989, sekarang sedang menempuh
kuliah di sekolah tinggi agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Alamatnya di
Ds Ngetuk Rt 05/02 Kec. Pringapus Kab. Semarang. Beliau juga memiliki hoby
yaitu membaca buku-buku, makanan faforitnya makan sate ayam dan bakso
sapi. Beliau mulai dari SD di pringapus melanjutkan ke SMP Negeri 1 Bergas
kemudian masuk di Pondok Pesantren Pancasila mulai dari kelas 1 SMK
Pancasila sehingga sekarang Kuliah Di STAIN Salatiga. Beliau sekarang
menjadi ketua di pondok pesantren Pancasila ini.

3.

SN, Beliau adalah Salah satu dewan asatidz di Pondok Pesantren Pancasila,
beliau lahir pada tanggal 12 oktober 1985, alamat beliau di Ds. Keseneng Rt
06/02 Kec. Sumowono Kab. Semarang, beliau juga bisa dibilang salah satu
santri yang paling tua dipondok pesantren ini, beliau mengajar kitab-kitab
nahwu yang diterapkan di pondok pesantren ini juga, kesibukan beliau selain

mengajar adalah memelihara kambing dan ayam, setiap pagi dan sore beliau
mencarikan makanan untuk hewan peliharaannya, selain itu beliau juga suka
bermain futsal dengan santri laki-laki pada sore hari. Beliau juga diberi
tanggugjawab yaitu untuk membangun pondok menjadi pelaksana atu tukang
untuk memperbaiki bangunan atau fsilitas pondok pesantren yang sudah rusak.
4.

TS, beliau adalah menantu mbah Jumadi (Yang mewakafkan tanah kepada
K.Muhlasin untuk didirikan pondok ini) beliau lahir pada tanggal 4 januari
1984, beliau tinggal besebelahan dengan pondok pesantren asal beliau adalah
dari kota Brebes kemudian mondok disini kemudian lulus dicarikan istri oleh
pengasuh Yaitu Ibu Sri Mulyani, beliau sekarang menjadi guru pendidikan
agama Islam di SMK Pancasila, lulusan dari STAIN Salatiga jurusan
pendidikan bahasa arab, selain menjadi guru di SMK Pancasila beliau juga
menjadi dewan asatidz di podok pesantren Pancasila juga, beliau juga menjadu
guru prifat membaca Al-Quran dan agama di perumahan Salatiga permai,
sekarang beliau sudah mempunyai anak 1 putri namanya adalah Nabila.

5.

PI, beliau adalah salah satu dewan asatidz yang sangat semangat sekali karena
disamping dia mondok dan kuliah dia juga berusaha untuk mandiri mencari
biaya kuliah, biaya hidup di pondok sendiri, beliau bekerja menjadi asongan
buku di bis-bis sangat bagus sekali perjuangan beliau untuk meraih cita-citanya,
beliau lahir pada tanggal 12 Januari 1988 Alamat Ds Bonagung Rt 08/04 Sragen
beliau dikenal dengan ustadz yang humoris dia suka mendalang ketika mengajar
sehingga para santri menjadi senang di dalam pembelajarannya, beliau memiliki
hobi bermain bola Voly.

6.

SM,beliau adalah istri dari bapak Toha Saputo beliau lahir pada tanggal 21
Oktober 1978 alamat beliau bertempat tinggal bersebelahan dengan pondok

pesantren, beliau sekarang menjabat menjadi kepala sekolah SMK Pancasila,


selain iotu beliau juga menjadi dewan asatidz di Pondok Pesantren Pancasila
mengajar pelajaran bahar dan pelajaran jazariyah, beliau lulus dari STAIN
Salatiga langsung diminta oleh pengasuh untuk menjadi pengajar di SMK
Pancasila setelah 2 tahun mengajar beliau diminta untuk naik menjadi kepala
sekolah karena kepala sekolah sebelumnya yaitu Bp. Muwan mendapatkan
tuhas din dekolahan lain. Beliau juga menjadi pengajar yang humoris banyak
yang senang dengan pengajarannya, beliau juga hoby sekali dengan membaca .
7.

MF, santri kelas alfiyah dia lahir pada tanggal 30 Juli 1993 hoby dia adalah
futsal dia sekarang sedang kuliah di STAIN Salatiga semester 3 dengan
Program Studi Pendidikan Agama Islam , dia senang dengan makan barengbareng atau biasa dengan sebutan (lengseran) alamat dia di desa Gilling Rt
03/01 Kec. Pabelan Kab. Semarang, sehari-harinya selain dia mengaji dan
kuliah dia juga mempunyai peliaraan di kandang, dia memelihara burung dan
memelihara ayam kata dia ya itung-itung untuk menambah kesibukan dan
mencari hiburan dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat.

8.

NF, santri putra sekarang duduk di kelas Alfiyah Awal dia lahir pada tanggal 3
Mei 1990 alamat dia Kroto Dadap ayam Rt 03/02 Kec. Suruh Kab. Semarang
dia sekara menempuh kuliah di STAIN Salatiga dengan program Pendidikan
Agama Islam. Dia mempunyai pedoman hidup yaitu sebaik-baiknya orang
adalah orang yang bermanfaat kepada orang lain dia dikenal dengan telaten
atau sabar untuk membimbing santri-santri khususnya yang masih kecil-kecil
usia SD.

9.

MU, dia adalah santri putri lahir pada tanggal 10 April 1996 berasal dari
Sumatra dari kabupaten Rantau Jaya, dia sekarang sedang menempuh

pendidikan menengah di MAN 1 Salatiga, hoby dia adalah membaca buku, dia
sekarang berada di kelas jurumiyah selain itun dia juga menjadi abdi ndalem
yaitu membantu pekerjaan pengasuh untuk membantu membersihkan rumah
membersihkan dapur memasak dan banyak lagi semua itu dia lakukajn sematamata hanya ingin mencari berkah dari pengasuh pondok pesantren.
10. SB, adalah salah satu santri putri di Pondok Pesantren Pancasila dia lahir pada
tanggal 19 Maret 1995 di Ds Wonokerto Rt 08/02 Kec Bancak Kab Semarang,
dia sekarang sedang menempuh kuliah di STAIN Salatiga Angkatan tahun
2013/2014 ,mengambil jurusan pendidikan Agama Islam, dia suka sekali
dengan menari menari menjadi hobynya, anak yang memiliki hoby menari ini
dia berharap kelak menjadi penari yang terkenal di kalangan semua orang.
Table VII
Daftar Nama Informan

NO

KODE INFORMAN

L/P

KETERANGAN

MN

Pengasuh

MH

Kepala pondok

SN

Pengajar

TS

Pengajar

PI

Pengajar

SM

Pengajar

MF

Santri

NF

Santri

MU

Santri

10

SB

Santri

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Pancasila Kota Salatiga


L.

Temuan Penelitian
1. Manajemen Pesantren yang Diterapkan Di Pondok Pesantren Pancasila
Kota Salatiga Tahun 2013
Dalam sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren
Pancasila ini, pengasuh dan dewan asatidz menerapkan beberapa sistem di
dalamnya, mengelola pendidikannya guna pencapaian visi dan misi pendidikan
di Pondok Pesantren Pancasila, berkaitan dengan hal itu berbagai macam sistem
pendidikan yang dilakukan di pondok, mereka menerapkan beberapa metode
pembelajaran yang akan di gunakan guna mencapai tujuan pendidikan yang bisa
mencetak lulusan yang baik.
Data yang berhasil dihimpun oleh penulis terkait dengan pendidikan
yang diterapkan di Pondok Pesantren Pancasila, didapatkan melalui wawancara
kebeberapa sumber. Diantaranya, pengasuh, dewan pengajar,dan santri Pondok
Pesantren Pancasila.
MN, pengasuh menuturkan kurikulum yang diterapkan di pondok
pesantren Pancasila adalah dengan menggunakan kurikulum para
ulama zaman dahulu yang masih menggunakan metode klasik dan di
kelola oleh usatadz dan ustadzah yang professional dengan sisitem
klasikal, sorogan, bandongan, syawir, takror dan hafalan, keterangan
dari pengasuh pondok pesantren, proses pembelajarannya untuk lebih
mempermudah penyampaian dewan asatidz (dewan guru) maupun
penerimaan santri dalam memahami pelajaran, maka pesantren
mengelompokkan para santri dengan sistem kelas dan tingkat
kemampuan santri.

Dari pernyataan MN sudah jelas dalam pelaksanaan sistem pendidikan


di Pondok Pesantren Pancasilamenggunakan kurikulum ulama pada zaman
dahulu yang masih menggunakan model pembelajaran klasik dan menggunakan
model pembelajaran yang banyak sekali. Pernyataan MN di perkuat dengan
ungkapan MH dengan mengatakan.
MH, turut menuturkan terkait sistem pendidikan di Pondok Pesantren
Pancasila sistem klasikal ini di laksanakan olehsebagian santri setelah
jamaah solat ashar dan yang lainnya memulai sesudah jamaah sholat
maghrib karena mempertimbangkan beberapa hal, sebagai berikut:
a)
b)
c)

Hampir semua santri di sini mengikuti jenjang pendidikan formal di


pagi hari.
Dewan asatidz dan pengajar juga ada jadwal kuliah, ada yang
mengajar di sekolahan, dan ada juga yang bekerja.
Dikarenakan adaya benturan dengan jam sekolah yang di mulai
kegiatan KBM pukul 07.00
Akan tetapi pada hari minggu kegiatan pembelajaran di pondok ini di
laksanakan mulai jam 07.30 pagi sampai pukul 10.00 diawali dengan
jamaah sholat nduha.
Dari pernyataan beberapa narasumber di atas yaitu menyimpulkan

bahwa sistem pendidikan di Pondok Pesantren Pancasila dengan menggunakan


sistem klasikal dan menggunakan model pembelajara untuk memperlancar
proses KBM di pondok ini.Pendidikan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren
Pancasila bisa berjalan lancar dengan berkat adanya kerja sama antara
pengasuh, dewan asatidz, semua santri dan masyarakat sekitar pesantren,
dengan tujuan untuk melatih siswa menjadi santri yang mandiri untuk
menghadapi masa depan yang akan datang.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Pancasila ini agar
membuat semua santri di sini menjadi terbiasa dan istiqomah dalam melakukan

kegiatan di pondok pesantren, dengan terbiasa dalam melakukannya maka santri


menjadi tidak merasa keberatan dalam kegiatan sehari-hari.
Sistem pendidikan dan model pembelajaran yang di lakukakn di
Pondok Pesantren Pancasila kota Salatiga, dari hasil wawancara peneliti
memaparkan beberapa macam bentuk sistem dan model pendidikan yang
dilakukan di pondok tersebut, antara lain sebagai berikut:
Salah satu model pembelajaran yang diterapkan di Pondok Pesantren
Pancasila adalah metode pembelajaran bandongan. Modelpembelajaran
bandongan adalah penyampaian pembelajaran dengan metode ceramah santri
mendengarkan

keterangan

yang

diberikan

dari

dewan

asatidz

yang

menerangkan dan dilakukan secara berjamaah seperti di jelaskan penuturan PI


sebagai berikut.
PI menuturkan, model pembelajaran bandongan, Bandongan yang
di laksanakan di Pondok Pesantren Pancasila sebagai
berikut:Bandongan adalah salah satu model pembelajaran di
Pondok Pesantren Pancasila dengan metode ceramah, sistem yang
di gunakan adalah sepeerti ini, ustadz atau dewan guru
membacakan salah satu kitab yang di kaji dan para santri memaknai
(ngabsahi kitab) dengan tujuan untuk mendapat keterangan yang
belum jelas di dalam kitab tersebut.
kegiatan bandongan menjadi salah satu ciri khas pengajaran di
Pondok Pesantren Pancasila selama pengajaran model bandungan ini
semua santri mendengarkan penjelasan dari gurunya (Ustadz) dan Kyai,
keterangan yang diberikan kepada semau santri ini tidak fokus hanya isi di
dalam kitab yang dikaji keterangan yang di berikan membahas isi kitab
juga memberikan keterangan umum atau keterangan di luar isi kitab
tersebut.

Metode pembelajaran di Pondok Pesantren Pancasila yang


selanjutnya yaitu sorogan. Sorogan adalah salah satu model pembelajaran
yang menjadi ciri khas pondok pesantren sesuai pada keterangan (bab II)
yaitu menitik beratkan pada kemampuan santri di bawah bimbingan
ustadz/kyai.
Proses

sorogan

yang

dilaksanakan

di

Pondok

Pesantren

PancasilaKota Salatiga berjalan dengan rapi. Semua santri berjajar


mengahadap pengajar sesuai dengan kelasnya masing-masing satu samalain
saling bergantian, kemudian pengajar menambah keterangan jika ada
pertanyaan dari santri seperti penjelasan dari salah satu narasummber yaitu
SN.
SN menjelaskanmodel sorogan yang di laksanakn di pondok
Pancasilasebagai berikut, model pembelajaran ini sangat
membantu para santri untuk mempermudah dalam membaca kitabkitab kuning yang menjadi materinya, santri melakukan sorogan
ini setiap bakda subuh sampai dengan pukul 06.00, sorogan disini
dibagi perkelas dan setiap kelas ini ada ustadz yang menyimak
santri yang sedang membaca saling bergantian apabila ada
bacaan yang salah dalam maknannya dan nahwu shorofnya maka
ustadz yang menyimak ini membenarkan agar santri dapat
memahaminya dengan mudah.
Metode pengajaran sorogan merupakan sistem pengajaran yang
melatih semua santri sering membaca kitab-kitab kuning sehingga
dalampemahamannyapun

mengikuti

dengan

sendirinya,

disamping

bimbingan pengajar atau dewan asatidz santri juga harus mempersiapkan


bahan sorogan atau materi sorogan di waktu malam hari atau (Tadarus).
Metode pembelajaran di Pondok Pesantren Pancasila yang
selanjutya yaitu. Metode muhafadzoh juga termasuk metode pembelajaran
yang di terapkan di pondok Pancasila, hafalan di terapkan dengan cara

mengahafal bait bait nadzom kitab-kitab alat (nahwu, sharaf dan tajwid)
yang kemudian disetorkan (di lafadzkan) di depan ustadz pada pelajaran
yangdi tentukan.
TS, menuturkan sebagai berikut model hafalan disini menjadi ciri
khas pondok pesantren ini, karena kenaikan kelas ditentukan
dengan hafalan nadzoman ini, cara untuk memperhatikan potensi
hafalan santri kami para dewan pengajar huga mengadakan
jadwal setoran hafalan setiap minggunya kepada para santri, yang
digolongkan dalam berbagai kelas masing-masing.
Metode pembelajaran hafalan/muhafadzoh juga menjadi hal yang
paling penting di dalam Pondok Pesantren Pancasila, selain penentuan
kenaikan kelas yang di tentukan oleh dewan asatidz model pembelajaran
ini juga menjadi penentu di dalam proses kenaikan kelas setiap satu tehun
sekali tepat waktunya pada bulan syawal hari ke 10. Dalam kenaikan setiap
kelas mengaji yang ada di pondok pesantren ini sudah mempunyai batasan
minimal dan maximal dari setiap kelas tersebut
Pondok Pesantren Pancasila juga menerpkan metode pembelejaran
pasara/kilatan Metode kilatan di Pondok Pesantren Pancasila sudah
menjadi program wajib yang harus di laksanakan oleh pengurus Pondok
Pesantren Pancasila kota Salatiga sesuai dengan penuturan salah seorang
santri yaitu MF
MF menjelaskan model ini sebagai berikut metode kilatan di
bulan ramadhan ini menurut saya kurang efektif karena dari
pengajarannya metode ini hanya untuk mengejar khatam kitab saja
tapi dalam keterangan kurang, tetapi adal 1 hal yang penting
dalam pelaksanaan metode kilatan ini yaitu untuk mencari
keberkahan kitab yang di kaji, semua santri wajib mengikuti yang
di mulai dari pukul 05.00 dan kegiatan paling akhir jam 22.30
bagi yang merasa kelelahan atau/ngantuk sanri diperbolehkan
untuk tidur di majlis

Untuk gambaran kegiatan belajar mengajar pada bulan ramadhan


salah satu ustadzah yang mengajar di Pondok Pesantren Pancasila
menjelaskan sebagai berikut:
SM menuturkan bahwakegiatan di pondok ini di mulai sahur
bersama jam 03.00 kemudian setelah itu mempersiapkan jamaah
subuh di mulai kegiatan jam 05.00 yaitu kultum kemudian di
laksanakan pengajian kilatan sampai jam 06.45 karena ada
sekolah formal bagi santri, selesai kegiatan formal di sekolah Jam
12.00 untuk istirahat jam 01.30 di mulai pangajian kilatan lagi
sampai jam 15.30 untuk sholat ashar berjamaah kemudian di
lanjutkan kembali kilatan jam 16.00 sampai jam 17.30, setelah itu
semua santri menunggu berbuka puasa jamaah maghrib. Pukul
19.00 di mulai jamah isya dan di lanjutkan tarawih bersama
sampai jam 19.30 kemudian setelah selesai tarawih pada pukul
20.00 di lanjutkan kilatan sampai jam 20.30.
Metode

pasaran

atau

yang

sering

disebut

dikalangan

lingkunganpesantrenyaitu kilatan, kebanyakan yangmelakukan model


pembelajaran ini yaitu pondok pesantren salafiyah, keterangan diatas
sudah jelas bahwa Pondok Pesantren Pancasila dalam mencapai tujuan
yang diharapkan agar sesuai dengan visi dan misinya melakukan
beberapa model pembelajaran untuk menyampaikan pelajaran-pelajaran
yang akan diberikan kepada semua santri.
Adapun manajemen pendidikan yang ada didalam Pondok Pesantren
Pancasila adalah sebagai berikut:
a.

Kegiatan Pendidikan
Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren Pancasila
dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi tentang hal-hal
yang terkait dengan kegiatan dalam proses pendidikan di Pondok Pesantren
Pancasila.

SN menuturkanalhamdulilah mas kegiatan disini yang telah


terjadwal dapat berjalan dengan lancar berkat adanya
aturan dan kesadaran dan kerjasama antara pengasuh,
pengajar dan santri kalau ada yang melanggar itu hanya
sebagian kecil dan merupakan pelanggaran kecil.
Penuturan MN berkaitan dengan kegiatan pendidikan di
Pondok Pesantren Pancasila
Kalau bicara tentang kegiatan pendidikan disisni tentunya
banyak mas, kegiatannya mulai dari anak bangun tidur
sampai mau tidur lagi, ada kegiatan harian, minggunan dan
bulanan mas, kegiatan pokoknya antara lain sholat 5 waktu
berjamaah, piket harian, sekolah, mengaji di pondok baik
malam atau sore, kalau malam jumat tahlilan dan yasinan
sekaligus mebaca dzikrul ghofilin dan masih banyak lagi
mas. jawab MN menyebutkan berbagai kegiatan yang
dilakukan para santri di Pondok Pesantren Pancasila.
Dari keterangan informan di atas menunjukkan bahwa kegiatan yang
dilaksanakan di Pondok Pesantren Pancasila sudah teratur dengan baik
mulai dari kegiatan harian seperti mengaji, sholat 5 waktu berjamaah,
sekolah formal dan kegiatan yang lainnya. Disamping itu kegiatan tersebut
semua santri harus mengikutinnya ketika ada yang meninggalkannya maka
akandikenai hukuman yang sudah ditentukan oleh pihak pesantren.
b.

Evaluasi Pembelajaran
Dalam rangka untuk mengetahui hasil dantujuan yangdi harapkan
dan sesuai tingkat kemempuan santri dalam penguasaan keilmuan yang di
ajarkan, maka melalui musyawarah kepengurusan Pondok Pesantren
PancasilaSalatiga menetapkan dengan adanya evaluasi pada akhir semester.

UstadzPI, menerangkantentang bagaimana diadakannnya


evaluasi akhir semester Evaluasi di Pondok Pesantren
Pancasila ini di namakan imtihan atau tes akhir
semester,biasanya waktu pelaksanaannya pada bulan maulud
selama 1 minggu, dan di akhri dengan kegiatan class
meeting. Diadakan lomba-lomba antar kelas dan di akhri

dengan pengajianmaulud Nab Muhammad sebagai kegiatan


penutup imtihan di pondok ini.
Evaluasi ini selain untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan
memahami pelajaran bagi semua santri mulai dari pelajaran sehariharinya,membaca kitabnya dan hafalan atau (setoran nandhoman), dengan
adanya evaluasi bagi semua santri akan terlihat mana santri yang benarbenar siap untuk mondok dan mana santri yang terpaksa tinggal dipondok
pesantren dengan alasan santri karena terpaksa disuruh kedua orang tuanya
dan alasan yang lainnya. Karena akan terlihat hasilnya sangat jauh berbeda
antara santri yang sungguh-sungguh untuk mondok dan terpaksa untuk
tinggal di pondok.

c.

Manajemen Personalia
Adalah teknik atauprosedur yang berhubungan dengan pengelolaan
SDM

(sumberdaya

manusia)

didalam

organisasi.Pengelolaan

dan

pendayagunaanpersonalia dalam suatu lembaga baik tenaga edukatif


maupun tenaga administrative secara efektif dan efisien banyak tergantung
pada kemampuan kepala sekolah/ madrasah/ lembaga pendidikan lainnya
baik sebagai manajer maupun kepala lembaga pendidikan tersebut.
(Suryasubroto,2004: 86).
TS menuturkan Staf kepengurusan dala Pondok Pesantren
Pancasila Kota Salatiga ini tidak semata-mata pilihan dari
pengasuh akan tetapi adanya musyawarah mufakat bersama,
biasanya akan di adakan tambal sulam kepengurusan (penggantian
dan penambahan kepengurusan) di awal tahun ajaran baru

Alasan kenapa dipilih menjadi ustadz :


1)

Sudah mencapai kelas Alfiyah

2)

Sudah memiliki pengetahuan yang luas tentang agama.

3)

Perlu adanya penambahan ustadz karena ada dewan asatidz yang


pulang/boyong.
Ustadz pondok Pancasila Kota Salatiga sebagian besar dari lulusan

pondok sendiri dan yang masih menjabat sebagai pengurus pondok, ada
juga ustadz yang mendapat istri dan dibuatkan rumah di sini untuk ikut
membantu mengajar di pondok, ada juga dari alumni-alumni yang
bertempat tinggal yang rumahnya masih dekat dengan podok pesantren
Pancasila Kota Salatiga.
d.

Manajemen Peserta Didik


Dari penjelasan makana manajemen peserta didik pada (bab 2) dapat
difahami bahwa manajemen merupakan usaha-usaha setiap lembaga
ataupun organisasi dalam mengembangkan dan memimpin suatu tim
kerjasama

atau

kelompok

orang

dalam

satu

kesatuan,

dengan

memanfaatkan sumberdaya yang memiliki tujuan tertentu dalam suatu


organisasi.
SN menuturkan Santri yang ada di Pondok Pesantren Pancasila
Kota Salatiga ini hampir semuanya mengikuti jenjang pendidikan
formal, agar tidak terjadi perasaan jenuh biasanya santri diberi
kesempatan untuk ke kote (ke Salatiga) untuk sekedar refresing atau
mendapat hiburan di luar pondok dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Tidak menyalahgunakan perizinan tersbut dengan adanya surat izin
dari ndalem( Abah yai)
2) Harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan maximal waktu untuk
keluar pondok.
3) Tidak menggannggu kegiatan di pondok.

Dalam hal ini pengasuh mengawasi terhadap semua santri untuk


mengikuti pendidikan yang diselenggarakan di pondok ini, baik pendidikan
formalnya maupun non formalnya agar sesuai dengan tujuan dan visi misi
yang sudah terencana.
e.

Manajemen sarana dan prasarana


Manajemen sarana dan prasarana adalah suatu kegiatan bagaimana
mengatur danmengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan
efisiendalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.
Berdasarkan teori yang dijelaskan manajemen sarana dan prasarana
Pondok Pancasilamemiliki sarana pendukung yang efektif dan efisien
sesuai dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai yakni meliputi:1
mushola, 5 ruang kelas, 1 lokal ruang ustadz, 1 lokal ruang administrasi, 2
ruang tamu, 10 kamar tidur, 2 kantin, 1 poskestren, 4 kamar mandi dan
WC, 1 lokasi peternakan.
Dalam hal ini, berbagai manajemen pendidikan di Pondok Pesantren
Pancasila telah berjalan cukup lancar. Menejemen bisa berjalan dengan
baik dari pengasuh, dewan asatidz dan santri serta karena adanya aturan
yang mengikat dan telah disepakati berdasarkan musyawarah bersama.
Manajemen tersebut bertujuan untuk menjadikanPondok Pesantren
Pancasila menjadi lebih baik dan menciptakan santri yang baik dunia dan
akhiratnya.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan Manajemen


Pesantren di Pondok Pancasila Kota Salatiga Tahun 2013

Dalam setiap pelaksanaan lembaga pendidikan baik sekolah


formal

maupun

pendidikan

nonformal

seperti

pesantren

pasti

menghadapi banyak faktor baikyang mendukung maupun faktor yang


menghambatterlaksananya

program-program

pendidikan,

berkaitan

dengan hal ini kegiatan pendidikan pondok Pancasila menghadapi hal


demikian, untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor pendukung
dalam proses pendidikan di Pondok Pesantren Pancasilaini, berikut
penjelasan dari bapak pengasuh pondok MN, berdasarkan hasil
wawancara
Demi lancarnya pendidikan di pondok ini perlu adanya
hubungan yang baik antara pengajar dan santrinya, di dalam
pembelajarannya para guru menggunakan pendekatan yang baik
untuk membuat santri-santri di pondok ini senang dalam
mengikuti
program
yang
telah
dibuat
oleh
kepengurusan,kerjasama antara dewan pengajar juga sangat
penting dalam mengelola dan mengembangkan pendidikan di
pondok ini untuk mencapai tujuan yang di inginkan yang sesuai
dengan visi dan misi di pondok ini.
Hal tersebut di atas senada dengan penuturan salah seorang santri
yaitu SB Saya mengikuti proses pendidikan yang di ajarkan
disini mas, merasa enak dan nyaman karena semua pengajarnya
di pondok ini sangat antusias sekali kepada kita (open)
mengurusi anak-anak yang kurang dalam memahami
pembelajaran dan bisa memaklumi bagi santri-santri yang
berbackground umum,pembelajaran disini menyenangkan karena
pengajarnya terbuka dalam menyampaikan suatu pelajaran. Jadi
semua dewan guru di sini mengabdikan ilmunya denga penuh
keikhlasan dan tujuannyapun hanya ingin membuat kita santrisantri di sini menjadi sesuai dengan tujun kami dari rumah.
Selain faktor pendukung yang memperlancar kegiatan pendidikan
di Pondok Pesantren Pancasilasebagaimana yang telah disebutkan di atas,
tentunya juga ada kendala-kendala atau permasalahan yang dapat
menghambat proses pendidikan, informasi yang berhasil dihimpun oleh

penulis terkait dengan hal-hal yang menghambat proses pendidikan di


Pondok Pancasila adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui hal-hal yang menghambat proses pendidikan di
pondok Pancasila SM menjelaskan seperti ini. Dalam
pelaksanannya penddiikan di sini mengalami hambatan yang
mempengaruhi fisik anak, karena santri-santri selain mengikuti
kegiatan pondok juga harus mengikuti pembelajaran formal di
sekolahan yang berada di sekitar pondok, mulai dari fisik yang
kurang maximal untuk mengikuti kegiatan pondok di malam hari,
yang sebelumnya di pagi hari sampai jam 2 siang santri-santri
sekolah sehingga dalam pembagian fikirannyapun agak
berkurang dan mempengaruhi dalam penerimaan pelajaran di
pondok.
Hal tersebut di atas senada dengan penuturan salah seorang
santriwati MU seperti ini saya mas yang mengalami sendiri
hambatan itu karena, saya juga mengikuti sekolah formal di MAN
1 Salatiga saya mengaku kualahan dalam membagi waktu saya
untuk mengikuti pendidikan di sini, di suruh menghafal
nandzoman, di suruh membaca kitab, di suruh khitibah dan
kegiatan pondok yang lainnya. Saya mengaku kualahan dalam
mengimbanginya tapi semua itu saya lakukan dengan ikhlas
semoaga Allah memberi saya kekuatan untuk menjalani semua ini
agar saya dapat ilmu dunia dan bekal di akhirat nanti.
Salah satu santri laki-laki yaitu menuturkan tentang hambatanhambatan dalam pendidikan di pondok ini NF sebagai berikut:
a.
b.

Kurangnya komunikasi antara semua pihak di pondok ini baik antara


pengasuh, ustadz-ustadzah dan semua santri di sini.
Krisisnya kepercayaan antara pengasuh dan dewan asatidz.
Dari pemaparan di atas, pasti ada lika-liku yang mewarnai proses

pendidikan di Pondok Pesantren PancasilakotaSalatiga. Ada hal-hal yang


menghambat dan hal-hal yang mendukung. Proses pendidikan di Pondok
Pesantren PancasilaSalatiga dapat berjalan lancar sampai sekarang karena
adanya semangat bekerjasama, niat hati yang ikhlas, usaha yang keras, serta
dukungan pengasuh pengurus, santri, masyarakat, dan pemerintah serta dari
berbagai pihak yang mendukung baik secara moril maupun materiil.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga Tahun
2013
Wawancara dan hasil observasi yang dilakukan di Pondok Pesantren
Pancasila Kota Salatiga mengantarkan penulis pada kejelasan terkait manajemen
Pondok pesantren.Adapun peneliti merangkumnya dalam beberapa bagian.
1. Sistem pendidikan
Sistem pendidikan adalah suatu bentuk pengaturan didalam suatu
lembaga pendidikan baik yang formal atau non formal untuk mengembangkan
model pendidikan yang ada di dalam lembaga tersebut,selain itu sistem pendidikan
juga menjadi ukuran cepat atau lambatnya perkembangan di dalam lembaga
pendidikan itu sendiri, untuk menjadikan yang lebih baik. Setiap lembaga
pendidikan baik yang formal ataupun non formal pasti mempunyai sistem
pendidikan yang berbeda-beda anatara yang satu dengan yang lainnya, seperti di
pondok pesantren pancasila ini memiliki cirri khas sistem pendidikan di dalamnya,
yaitu mengguankan metode klasik
Seperti yang telah dikemukakan oleh pengasuh (MN) pada bagian
sebelumnya menuturkan kurikulum yang diterapkan di pondok pesantren pancasila
adalah dengan menggunakan kurikulum para ulama zaman dahulu yang masih
menggunakan metode klasik dan di kelola oleh usatadz dan ustadzah yang
professional dengan sisitem klasikal, sorogan, bandongan, syawir, takror dan
hafalan, keterangan dari pengasuh pondok pesantren
Dalam proses pembelajarannya untuk lebih mempermudah penyampaian
dewan asatidz (dewan guru) maupun penerimaan santri dalam memahami pelajaran,
maka pesantren mengelompokkan para santri dengan sistem kelas dan tingkat
kemampuan santri.

2.

Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Pancasiala

Pada dasarnya sistem pendidikan di pondok pesantren Pancasila ini


menekankan bagaiamana caranya agar santri-santri di pondok ini menjadi santri yang
ahli dzikir, ahli fikir dan ahli ikhtiyar, karena dalam pendidikannya juga diterapkan
sama sepereti model-model pendidikan pondok pesantren besar di luar seperti pondok
pesantren lerboyo, pondok Tremas, dan pondok Tegal Rejo.
Hal ini sama dengan yang dituturkan oleh pengasuh pondok pesantren MN
Pendidikan yang dilaksanakan di pondok pesantren Pancasila ini adalah bentukan
oleh pengasuhyang telah disesuaikan dengan pondok-pondok besar seperti Tegal
Rejo, Lerboyo, dan pondok Tremas, mengapa pengasuh menyesuaikan dengan
pondok-pondok pesantren besar karena Abah yai (Pengasuh) pernah menjalani
ppendidikan pesantren di sana dan beliau merasa pendidikannya sangat baik jika
diterapkan di pondok pesantren Pancasla ini.
Sebagaimana penuturan MH sistem pendidikan di pondok pesantren
Pancasila menggunakan sistem salaf modern, yaitu disamping mengkaji kitab-kitab
kuning dan hafalan-hafalan kitab kuning tetapi juga dipadukan dengan sistem
pendidiakn modern yaitu dengan adanya Mts & SMK, dengan itu sitem dipadukan
antara sistem tradisional dan sistem modern.
Jadi sitem pendidikan di pondok pesantren Pancasila tidak hanya mengkaji
kitab-kitab kuno atau kitab jaman dahulu yang dikarang oleh ulama-ulama terdahulu,
tetapi di dalam pondok pesantren ini juga menerapkan pendidikan modern sama
seperti dengan sekolah formal sederajat SLTP dan SLTA, jadi di dalam pondok ini
selain untuk mencari bekal untuk akhirat tapi juga dilatih untuk mendapatkan bekal
atau modal untuk mencapai masa depan yang cerah dan baik pula.

Pesantren Modern Yaitu pesantren yang menerapkan sistem pengajaran


klasikal (madrasah) memberikan ilmu umum dan ilmu agama, serta juga
memberikan pendidikan keterampilan (Ghozali, 2003:14).

Data hasil penelitian menemukan bahwa sistem pembelajaran Pondok


Pesantren Pancasila dengan menggunakan model klasik yang menggunakan
sistem salaf modern yaitu disamping mengaji kittab kuning tetapi juga
dipadukan dengan sistem modern dengan adanya pendidikan Formal Yaitu Mts
Pancasila dan SMK Pancasila, dengan kedua sistem itu dipadukan antara
pendidikan tradisional dan modern, metode yang diterapkan di pondok
pesantren Pancasila sebagai berikut:
a. Sorogan (Santri membaca kitab kuning dan dewan asatidz/ Kyai
menyimak dan membetulkan.
b. Bandongan (Dewan Asatidz/ Kyai membacakan Kitab-kitab kuning
sebagai bahan ajar dan semua santri memeknai kitab yang di baca oleh
pengajar dan dilakukan dengan cara berjamaah)
c. Hafalan dan Setoran (Semua santri menghafalkan nandoman
kemudian di setorkan kepada dewan asatidz)
d. Pasaran Atau kilatan di bulan Ramadhon.

Jika dilihat dari pengertian pondok pesantren Khalafiyah tersebut


bahwa, sistem pendidikan yang dilaksanakn di pondok pesantren Pancasila
yaitu pendidikan yang bertujuan untuk mencapai ilmu umum juga berusaha
untuk mencapai ilmu khususnya, dengan adanya model pondok pesantren
seperti pondok pesantren Pancasila yang menyebut namanya dengan pondok
pesantren Salaf Modern, diharapkan pendidikan pondok pesantren bisa
mengikuti apa kebutuhan manusia di masa sekarang untuk mencari bekal untuk
masa depannya sekaligus mencari bekal untuk kehidupan di akhirat nantinya.

Pada dasarnya manajemen pendidikan di pondok pesantren Pancasila ini


berusaha bagaimana dalam mendidik santri-santrinya itu berjalan dengan baik yang
sesuai dengan jadwal kegiatan yang sudah ada di pondok pesantren Pancasila ini.
Sebagaimana penuturan SN menuturkan alhamdulilah mas kegiatan disini
yang telah terjadwal dapat berjalan dengan lancar berkat adanya aturan dan
kesadaran dan kerjasama antara pengasuh, pengajar dan santri kalau ada yang
melanggar itu hanya sebagiuan kecil dan merupakan pelanggaran kecil
Dari pemaparan SN (surawan) di atas mengenai manajemen pendidikan
didalam mengatur jadwal kegiatan pembelajaran di pondok pesantren pancasila ini
sudah tertata dengan rapi sehingga dalam memberikan pelajaran berjalan dengan
lancar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Didalam suatu lembaga, lembaga
pendidikan salah satunya ketika manajemen pendidikan didalamnya baik
manajemen

keuangannya,

manajemen

peserta

didiknya,

manajemen

pembelajarannya ketika tertata rapi maka akanberjalan dengan baik pula pendidikan
tersebut.
Sebagaimana penuturan pengasuh pondok pesantren pancasila bahwa sebagian
besar kegiatan yang sudah terjadwal dapat terlaksana dengan lancer Kalau bicara
tentang kegiatan pendidikan disisni tentunya banyak mas, kegiatannya mulai dari
anak bangun tidur sampai mau tidur lagi, ada kegiatan harian, minggunan dan
bulanan mas, kegiatan pokoknya antara lain sholat 5 waktu berjamaah, piket
harian, sekolah, mengaji di pondok baik malam atau sore, kalau malam jumat
tahlilan dan yasinan sekaligus mebaca dzikrul ghofilin dan masih banyak lagi mas
Selain itu ada juga manajemen didalam memilih dewan asatidz atau
manajemen personalia, dewan asatidz yang diberi tanggung jawab untuk mengajar
dan diberi kepercayaan untuk mengajar para santri baik tenaga edukatif atupun
tenaga administrative harus menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien dalam
rangka berusaha mewujudkan pengelolaan manajemen pendidikan yang baik dan
bisa mencapai tujuan yang di inginkan.

Pengelolaan dan pendayagunaan personalia dalam suatu lembaga baik tenaga


edukatif maupun tenaga administrative secara efektif dan efisien banyak tergantung
pada kemampuan kepala sekolah/ madrasah/ lembaga pendidikan lainnya baik
sebagai manajer maupun kepala lembaga pendidikan tersebut. (Suryasubroto 2004:
86).
Dari pemaparan Suryasubroto di atas dapat di ketahuibahwa dalam
memanajemen didalam suatu pendidikan, yang paling penting adalah bagaimana
para dewan asatidz dan tenaga administrasinya bertugas secara efektif dan efisien
dalam semua hal didalam pondok pesantren ini.
Seperti telah dikemukakan oleh TS Staf kepengurusan dala pondok
pesantren pancasila Kota Salatiga ini tidak semata-mata pilihan dari pengasuh
akan tetapi adanya musyawarah mufakat bersama, biasanya akan di adakan tambal
sulam kepengurusan (penggantian dan penambahan kepengurusan) di awal tahun
ajaran baru

Manajemen yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Pancasila dari hasil


penelitian sebagai berikut:
1. Manajemen Personalia.
2. Manajemen Peserta didik.
3. Manajemen Pendidikan.
4. Manajemen Sarana dan Prasarana.

Dari manajemen pendidikan pondok pesantren ini tidaklah lain


hanya bertujuan untuk membuat pendidikan di pondok ini berjalan dengan
baik seperti manajemen peserta didik, menejamen sarana dan prasarana,
manajemen staf pengajar dan manajemen yang mengatur tentang seluruh
kegiatan yang ada di pondok ini sepereti, sholat 5 waktu berjama;ah, sekolah

formal, mengaji, melaksanakan piket harian, belajar bersama di harapkan


dapat menumbuhkan sikap hidup mandiridan disiplin dalam diri santri, dapat
mengembangkan potensi-potensi santri,seperti potensi fisik,

intelektual,

spiritual, sosial,moral dan keterampilan (life skill),serta dapat menanamkan


dan mengembangkan nilai-nilai positif lainya dalam kehidupan santri.
B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Manajemen Pondok Pesantren Pancasila
Tahun 2013
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pengasuh dan pengurus, akan tetapi
dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di pondok pesantren Pancasila tentunya
ada hal-hal yang mendukung dan ada hal-halyang menghambat proses endidikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di pondok pesantren Pancasila.
Penulis mendapatkan gambaran sebagai berikut:
1. Faktor pendukung
a. Adanya hubungan yang harmonis seperti kekeluargaan yang baik antara
pengasuh dewan asatidz atau pengajar dan semua santri yang
menyebabkan semua santri menjadi betah untuk tinggal di pondok
pesantren

Pancasila

serta

pengasuh

dan

pengurus

melakukan

tanggujngjawabnya dengan ikhlas untuk membimbing para santri.


b. Adanya pendekatan yang baik dalam pelaksanaan pendidikan di pondok
pesantren Pancasila.
c. Rasa tanggung jawab sosial penmgasuh dan dewan asatidz serta
semangat untuk mencari ridho Allah.
d. Kepercayaan orang tua untuk menitipkan anak-anaknya mereka di
pondok pesantren Pancasila, hal ini menjadi spirit bagi pengasuh dan
dewan asatidz untuk mendidik para santyrinya.

e. Dukungan dari masyarakat sekitar, para aghniya serta pemerintah yang


telah menjadi donator tidak tetap yang memberikan bantuan untuk
pondok pesantren Pancasila baik dari segi fisik atau non fisik.
2. Faktor penghambat
a. Kondisi Santri

Sebagaimana penuturan SM Dalam pelaksanannya penddiikan


di sini mengalami hambatan yang mempengaruhi fisik anak, karena
santri-santri selain mengikuti kegiatan pondok juga harus mengikuti
pembelajaran formal di sekolahan yang berada di sekitar pondok,
mulai dari fisik yang kurang maximal untuk mengikuti kegiatan
pondok di malam hari, yang sebelumnya di pagi hari sampai jam 2
siang santri-santri sekolah sehingga dalam pembagian fikirannyapun
agak berkurang dan mempengaruhi dalam penerimaan pelajaran di
pondok.
Salah satu kendala dalam pendidikan di pondok pesantren Pancasila
adalah kondisi santri yang bersumber dari dalam diri pribadi santri itu
sendiri seperti malas belajar, keinginan main yang berlebihan, bandel,
cengeng.Para santri yang tinggal di pondok pesantren Pancasila ini sebagian
besar dari keluarga yang kurang mampu dan sudah terpengaruh dengan
pergaulan jelek sebelum masuk pondok pesantren, sehingga pemahaman dan
semangat dalam belajar di pondok pesantren Pancasila kurang.
b. Kekurangan tenaga pengajar
Sebagaimana penuturan MN tenaga pengajar disini sangat minim
sekali sehingga para alumni ytang rumahnya dekat atau berada di sekitar
pesantren saya minta untu membantu mengajar di pondok saya ini
Pondok pesantren Pancasila ini menampung banyak santri mulai
dari kelas bawah kelas 2 SD sampai Mahasiswa, namun tenaga pengajar di
pondok ini sangat minim karena kebanyakan para santri yang sudah lama
mondok disini atau sudah selesai ngajinya mereka bergegas pulang

kampojg atau boyong dari pondok pesantren ini, sehingga tenaga pengajar
di pondok ini kekurangan.
Tenaga pengajar sangat penting dalam kegiatan pembelajaran
karena pengaruh disini yang tiap harinya perlu adanya pembelajaran, ketika
guru tidak ada maka ngajinyapun menjadi kosong sehingga santri-santri
merasa bosan dan tidak terkondisikan lagi ketika ada dewan asatidz yang
tidak berangkat mengajar disetiap kelas yang ada di pondok ini.
c. Terbenturnya Kegiatan Pendidikan Formal Di Luar Pondok Pesantren
Sebagaimana penuturan salah seorang santriwati MU seperti ini
saya mas yang mengalami sendiri hambatan itu karena, saya juga
mengikuti sekolah formal di MAN 1 Salatiga saya mengaku kualahan
dalam membagi waktu saya untuk mengikuti pendidikan di sini, di suruh
menghafal nandzoman, di suruh membaca kitab, di suruh khitibah dan
kegiatan pondok yang lainnya. Saya mengaku kualahan dalam
mengimbanginya tapi semua itu saya lakukan dengan ikhlas semoaga
ALLAH member saya kekuatan untuk memenjalani semua ini agar saya
dapat ilmu dunia dan bekal di akhirat nanti.
Terbenturnya kegiatan di luar pondok yang dimaksud disini
adlah bagi santri yang merasa kesulitan untuk membagi waktunya antara
membagi waktunya untuk memikirkan pelajaran sekolah dan membagi
fikirannya untuk memikirkan pelajaran di pondok pesantren, sehingga
kebanyakan santri yang mengikuti kegiatan di luar pondok pesantren
mengalami kendala dalam memahami pelajaran pondok.

BAB V
PENUTUP
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai manajemen Pondok pesantren di pondok
pesantren Pancasila Kota Salatiga tahun 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Manajemen yang ada di Pondok Pesantren Pancasila meliputi manajemen
personalia, manajemen pendidikan, manajemen peserta didik, manajemen sarana
dan prasarana. Manajemen pendidikan pesantren yang dilakukan oleh pondok
pesantren Pancasila adalah menggunakan sistem salafiyah modern, yaitu
disamping mengajarkan pelajaran yang berada di dalam kitab-kitab kuning, juga
dipadukan

dengan

adanya

pendidikan

formal

di

dalamnya.

Sehingga

dipadukannya dua sistem yaitu sistem tradisional dan sistem modern. Pendidikan
yang dilaksanakan di dalam pondok pesantren ini yaitu pagi hari untuk
melakukan pendidikan formal yaitu pendidikan sekolah dan pendidikan non
formal atau kegiatan mengaji ilmu agama dan kitab-kitab kuning di malam
harinya dengan adanya jadwal kegiatan yang sudah di susun oleh pengasuh dan
pengurus di awal tahun pembelajaran demi terkondisikannya kegiatan-kegiatan
yang ada di dalam pondok pesantren.
2. Daya dukung dalam pendidikan di pondok pesantren Pancasila adalah adanya
rasa kekeluargaan yang harmonis antara pengasuh, dewan asatidz dan semua
santri, rasa tanggungjawab sosial pendidikan dalam diri pengasuh dan dewan
asatidz, kepercayaan orang tua untuk menitipkan anaknya di pondok pesantren
Pancasila, dukungan dari alumni, masayarakat sekitar dan pemerintah sebagai
donator tidak tetap. Penghambat dalam pendidikan di pondok pesantren Pancasila
adalah meliputi kondisi santri yang kurang baik karena sudah terpengaruh

pergaulan sebelum mereka tinggal di pondok pesantren, kurangnya dewan


pengajar dan terbenturnya kegiatan santri yang mengikuti pendidikan di luar
pondok pesantren.
D. Saran
1. Bagi pihak pondok pesantren
a. Kerjasama dan hubungan yang harmonis dalam pesantren antara pengasuh,
dewan asatidz, dan semua santri perlu dijaga agar selalu terjalin dengan baik.
b. Pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan aturan dan tata tertib pondok
pesantren serta pengawasan perkembangan potensi pendidikan semua santri
perlu ditingkatkan agar semua kegiatan, aturan dan tata tertib dapat berjalan
dengan baik serta perkembangan potensi santri tetap terkontrol.
c. Diperlukan adanya pelatihan keterampilan bagi santri agar banyak memiliki
keterampilan untuk bekal hidup dan agar mampu hidup mandiri.
2. Bagi Para Santri-Santri
a. Semua santri diharapkan lebih giat, sungguh-sungguh, dan tekun dalam
belajar baik didalam pondok pesantren maupun di luar pesantren dan
mematuhi semua aturan tata tertib dan aturan yang ada dalam pondok
pesantren karena semua itu untuk kebaikan semua santri.

b. Semua ilmu pengetahuan dan pengalaman yang di dapatkan oleh santri


diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan setelah keluar dari pondok
pesantren.
3. Bagi Dewan Asatidz

a. Lebih ditingkatkan lagi dalam pengelolaan pendidikan kepada santri agar


santri menjadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran pondok
pesantren.
b. Lebih menyayangi murid-muridnya dan merawat dengan penuh ikhlas dan
mencari ridho Allah semata.
c. Agar lebih mementingkan peduli (open) terhadap semua santrinya, agar
terkontrol perkembangan santri.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI.2003. pola pemeberdayaan masyarakat melalui
pondok pesantren.Jakarta.
Departemen Agama RI.2003.pondok pesantren dan madrasah diniyah.
Jakarta
Departemen Agama RI. 2003.pola pengembangan pondok pesantren.
Jakarta
Farida anik, 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta. Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama.
Ghozali, Bahri, 2001. Pesantren berwawasan lingkungan. Jakarta: CV
prasasti
Ghofur, abd. 2009.Pendidikan Anak Pengugsi. malang: uin malang press
Hasbullah.2006.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada
Moeloeng, J Lexy. 2009. Metodologi penelitian lualitatif. Bandung .
Remaja Rosdakarya.
Maksum dkk.2003.Pola Pembelajaran Pendidikan Pesantren, Jakarta.
Departemen Agama RI.
Mahdzuri, 2005. Panduan Organisasi Santri. jakarta, CV KATHODA
Moh makin, H. Baharudin. 2010. manajemen pendidikan islam.
Malang.UIN maliki- prees
Nasution, S. 2003. Metode penelitian naturalistic kualitatuf. Bandung
Tarsito

Nasir, ridwan. 2005Tipologi Format Pendidika Ideal. Yogyakarta.Pustaka


Pelajar
Purwanto, Ngalim. 2007. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur suatu penelitian suatu pendekatan
praktik. Jakarta : Jakarta Rineka Cipta.
Suryosubroto. 2004. Manajemen pendidikan sekolah. Jakarta: PN Rineka
Cipta.
Suhartini dkk, 2005.Manajemen Pesantren,Yogyakarta, PT LKIS.
Sukandarrumidi, 2004, Metodologi penelitian. Yogyakarta, Gajah Mada
Universitas Press.
Usman husaini, 2003: Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan.
Yogyakarta: PT Bumi Aksara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama

: Samsul Choeri

2. Tempat Tanggal Lahi

: Kab. Semarang, 09 September 1991

3. Jenis Kelamin

: Laki-laki

4. Warga Negara

: Indonesia

5. Agama
6. Alamat

: Islam
: Sigude Rt 05/01 Kec Ungaran Timur.

Semarang
7. Riwayat Pendidikan

a. MI Mendiro lulus tahun 2001


b. Mts Diponegoro Mendiro lulus tahun 2006
c. SMK Pancasila Salatiga Lulus Tahun 2009
d. STAIN Salatiga lulus Tahun 2013
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga 30, Agustus 2013


Penulis

Samsul Choeri

Lampiran-lampiran

Transkip wawancara

Dokumentasi di pondok pesantren

Surat tugas pembimbing

Surat ijin penelitian

Surat keterangan telah melakukan penelitian

Daftar nilai SKK

Riwayat hidup

PEDOMAN WAWANCARA
Untuk pengasuh dan pengajar pondok pesantren pancasila
I.

IDENTITAS INFORMAN
1. Nama

2. Usia

3. Wawancara hari/tanggal :
4. Jabatan

II. SASARAN WAWANCARA


1. Sistem pendidikan yang di terapkan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga
tahun 2013.
2. Manajemen pendidikan pondok pesantren pancasia KotaSalatiga tahun 2013.
3. Hambatan dan daya dukung manajemen pendidikan pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013.
III. Butir-butir pertanyaan
1.1 Bagaimana pendidikan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?
1.2 Bagaimana metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?
1.3 Bagaimana

pelaksanaan

pendidiakan

di

pondok

pesantren

pancasila

pondok

pesantren

pancasila

KotaSalatiga tahhun2013?
1.4 Bagaimana

kgiatan

belajar

mengajar

di

KotaSalatiga?
1.5 Bagaimana kurikulum yang di terapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?
1.6 Bagaimana evaluasi pendidikan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga?

2.1 Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila KotaSalatiga


tahun 2013?
2.2 Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?
3.1 Bagaimana daya dukung dalam manajemen pendidikan di pondok pesantren
pancasila KotaSalatiga tahun 2013?
3.2 Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen pendidikan di
pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

PEDOMAN WAWANCARA
Untuk santri pomdok pesantren pancasila:
I.

IDENTITAS INFORMAN
1. Nama

2. Usia

3. Wawancara hari/tanggal :
4. Jabatan

II. SASARAN WAWANCARA


1. Sistem pendidikan yang di terapkan di pondok pesantren oancasila KotaSalatiga
tahun 2013.
2. Manajemen pendidikan pondok pesantren pancasia KotaSalatiga tahun 2013.
3. Hambatan

dan daya dukung manajemen

pendidikan pesantren pancasila

KotaSalatiga tahun 2013.


III. Butir-butir pertanyaan
1.1 Bagaimana cara pengasuh atau pengajar mendidik para santri?
1.2 Apasaja yang di ajarkan oleh para pengasuh dan pendidik kepada semua santri?
1.3 Bagaiamana interaksi antara pengasuh dan pengajardengan para santri?
2.1 Bagaimana manajemen pendidikan di pondok pesantren pancasila tahun 2013?
2.2 Kegiatan pendidikan apa saja yang dilaksanakan di pondok pesantren tahun 2013?
3.1 Apa yang membuat para santri nyaman tinggal di pondok pesantren pancasila?
3.2 Apa yang membuat anda merasa tidak nyaman di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga?

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 01

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: MN

Tempat Wawancara

: Rumah Pengasuh

:Bagaimana pendidikan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

: Sistem pendidikan di pondok pesantren Pancasila menggunakan sistem salaf


modern yaitu disamping mengaji kitab kuning dan hafalan kitab-kitab kuning,
tetapi juga dipadukan dengan sistem modern dengan adanya pendidikan formal
yaitu Mts dan SMK, dengan itu sistem dipadukan antara tradisional dan modern.

:Bagaimana metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?

:Metode yang diterapkan di pondok ini adalah


1. Hafalan dan setoran.
2. Sorogan (santri membaca kitab kuning dan ustadz/ kyai menyimak dan
membetulkan.
3. Bandongan dengan cara Kyai/ ustadz membaca kitab kuning dan para santri
mendengarkan dan mengabsahi (memaknai).
4. Khitobah (latihan dakwah).
5. Takror (latihan mengajar)

P :Bagaimana pelaksanaan pendidiakan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahhun2013?
I

:Kegiatan dimulai setelah sholat subuh dimulai dengan sorogan, setelah


jamaah sholat subuh kemudian dilanjutkan dengan bandongan, jam
makan, persiapan untuk sekolah, kemudian masuk sekolah jam 07.15 pagi
sampai dengan jam 13.30 kemudian jam makan siang, istirahat sampai
waktu ashar untuk persiapan jamaah sholat ashar dan dilanjutkan dengan
pengajian sore dibagi dengan berkelas-kelas, bandongan sore sampai jam
17.00 dilanjutkan makan sore dan persiapan jamaah maghrib, sorogan
quran, dilanjutkan jamaah isya kemudian bandongan jalalain sampai
jam 20.15 di lanjutkan pengajian malam sampai jam 22.30 kemudian tidur
malam.

P :Bagaimana kgiatan belajar mengajar di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga?
I

:Kegiatan di pondok pesantren telah terjadwal dan terorganisir dengan


adanya penyusunan jadwal oleh pengasuh, dewan asatidz di awal tahun
mulai pelajaran, biasanya di musayawarahkan secara bersama-sama
setelah liburan hari raya idul fitri tepatnya tanggal 10 Syawal

P :Bagaimana kurikulum yang di terapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?
I

:Kurikulum yang digunakan adalah bentukan oleh pengasuh yang telah


disesuaikan dengan pondok-pondok besar seperti pondok pesantren Tegal
Rejo, ponodok pesantren Lirboyo, pondok pesantren Tremas, karena
beliau sudah pernah mondok di pondok-pondok besar tersebut.

P :Bagaimana

evaluasi

pendidikan

di

pondok

pesantren

pancasila

KotaSalatiga?
I

:Setiap 6 bulan sekali atau setiap semester diadakan tes semester tepatnya
pada awal bulan maulud, untuk mengetahui hasil belajar santri selama
satu semester dilaksanakan selama satu minggu dan pada hari terakhir tes
semua santri wajib menyetorkan nandzoman tiap kelasnya.

:Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila KotaSalatiga


tahun 2013?

:Manajemen yang dilaksanakan di pomdok ini meliputi manajemen peserta didik,


manajemen personalia, manajemen sarana dan prasarana. Dalam penerimaan
santri baru di pondok ini tidak di batasi pada waktu tahun ajaran baru tetapi setiap
waktu menerima pendaftaran santri baru kemudian mengenai pemilihan tenaga
pengajar di pondok ini langsung dipilih oleh pengasuh pondok, sarana dan
prasarana di pondok ini di sediakan sebagai penunjang lancarnya dan
kenyamanaannya semua santri dalam menikuti dan tinggal dipondok pesantren
ini
:Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?

:Semua permasalahan pesantren diputuskan atas kebijakan saya sebagai pengasuh


namun karena tanggung jawab yang saya tanggung cukup banyak, maka saya

membentuk kepengurusan pesantren untuk mewakili saya menjalankan kegiatan


di pondok saya mas, kepengurusan organisasi santri di pondok pesantren
pancasila ini tidak berdiri secara otonom, tetapi nerkedudukan sebagai pengganti
saya mas sebagai pengasuh, dengan diberi kepercayaan dan hak untuk mengatur
berbagai kebutuhan pondok pesantren.
P

:Bagaimana daya dukung dalam manajemen pendidikan di pondok pesantren


pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:Daya dukung dalam manajemen pendidikan di pondok pesantren pancasila ini


belum maksimal mas, karena terbatasnya personil pengurus pesantren yang tidak
seimbang dengan semakin banyaknya jumlah santri dan banyaknya kegiatan
pesantren, yang mengakibatkan para dewan asatidz, sehingga sering kuwalahan
dalam mengatasinya, namun dengan adanya santri yang terus bertambah saya
sebagai pengasuh berusaha bagaimana dalam proses pendidikan di pondok
pesantren ini tidak terkendala dan bisa berjalan dengan lancar.

:Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen pendidikan di


pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

-Terlalu banyaknya kegiatan mengakibatkan santri kurang waktu istirahat dan


untuk belajar sehingga out put/ hasil belajarnya jauh dari harapan/tidak maksimal.
-Minat/semangat belajar santri kurang karena mayoritas santri belajar di
pesantren karena kehendak/ keinginan orang tua bukan keinginan dari diri
sendiri.

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 02

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: MH

Tempat Wawancara

: Kamar Pengurus

:Bagaimana pendidikan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

: Sistem pendidikan menggunakan sistem salafiyah da modern

:Bagaimana metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?

:Metode yang diterapkan di pondok ini adalah dengan menggunakan metode


bandongan, sorogan, hafalan.

P :Bagaimana pelaksanaan pendidiakan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahhun2013?
I

:Pelaksanaannya pagi, siang, sore dan malam hari.

P :Bagaimana kgiatan belajar mengajar di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga?
I

-Pagi hari adalah sorogan kitab kuning di lanjutkan bandonga


-Siang hari dengan sekolah formal
-Sore hari madrasah diniyah
-Malam hari sekolah pondok dengan pelajaran-pelajaran kitab yang sudah
terjadwal
P :Bagaimana kurikulum yang di terapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?
I

:Salafiyah dan dipadukan kurikulum yang dibuat oleh dewan asatidz dan
pengasuh.

P :Bagaimana

evaluasi

pendidikan

di

pondok

pesantren

pancasila

KotaSalatiga?
I

:Evaluasi pendidikan dalam setahun yaitu imtihan awal semester dan akhir
semester

:Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila KotaSalatiga


tahun 2013?

:Manajemen yang dilaksanakan belum tertata rapi, tetapi dalam usaha untuk
mencapai hasil yang baik didalam pondok pesantren pancasila ini melakukan
berbagai manajemen.
:Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?

:Manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana,manejemen


personalia atau pemilihan tenaga pengajar.

:Bagaimana daya dukung dalam manajemen pendidikan di pondok pesantren


pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:Adanya sarana pendukung yang baik denganpembangunan gedung-gedung dan


sarana pendidikan yang lainnya sebagai sarana demi lancaranya kegiatan
pembelajaran di pondok ini.

:Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen pendidikan di


pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:Yang menjadi hambatan dalam pendidikan di pondok pesantren ini adalah


kurangnya tenaga pengajar, buku-buku penunjang, dan faktor bawaan bagi santri
dari rumah yaitu santri yang malas-malasan dalam belajar, bandel kalau diberi
nasihat.

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 09

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: MU

Tempat Wawancara

: Di Depan Kelas Jurumiyah

:Namanya siapa mbak?

: Maria ulfa

:Sudah lama tinggal disini?

:lumayan mas dari kelas 2 MAN Salatiga

P :kok bisa tinggal dipondok ini gimana?


I

:pertamanya saya disuruh orang tua mas, karena asli saya dari luar jawa
mas karena saya sekolah di sekitar pondok sini saya di suruh mondok
disini, dulu mbak saya juga lulusan dari sini og mas jadine orang tua saya
mempercayai untuk saya tinggal di pondok ini mas hehehe,

P :Bagaimana rasanya tinggal disini?


I

:Ya lumayan sih mas enak-enak ndak enak mas, karena kadang-kadang
saya jenuh dengan kegiatan disini padat banget eg jaan,,,,tp saya nikmati
aja mask arena saya dalam rangka mencari illmu mas disini.

P :Bagaimana cara pengasuh dan dewan asatidz disini mengajarkan


pendidikan?
I

:Dengan mengontrol semua kegiatan yang berjalan disini mas, mulai dari
mengajar memberikan semangat kepada saya mas.

P :Apa saja yang diajarkan pengasuh dan dewan asatidz kepada semua santri
disini?

:Kedisiplinan, melatih tanggung jawab, melatih mental, melatih mandiri,


melatih bertaunggung jawab dan masih banyak lagi.

:Bagaimanainteraksi antara pengasuh, dewan asatidz dan semua santri disini?

:Pengasuh bisa menjadi pendamping sekaligus mengingatkan ketika saya berbuat


salah, para dewan ustadz disini juga sangat peduli dengan kita semua santri
disini.
:Kegiatan pendidkan apa saja yang dilakukan di pondok pesantren ini

P
I

:ManajeKegiatannya banyak mas, tapi karena saya sekolah di luar pondok, saya
tidak bisa mengikuti semua kegiatan yang ada disini mas, hanya kari minggu saja
saya bisa mengikuti semua kegiatan yang ada disini mulai dari pagi setelah
jamaah subuh sampai jam 23.00.

:Apa yang membuat santri disini merasa tidak nyaman tinggal dipondok ini?

:Jadwal yang padat, faktor dari pengasuh yang sering marah-marah mas apalagi
pas ada santri yang bandel masyaallah mas menakutkan, kebosanan karena
kurangnya fasilitas dan peraturan yang sangat ketat, dan saya merasa kecapekan
meas kan saya juga sekolah diluar pondok di MAN 1 Salatiga.

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 10

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: SB

Tempat Wawancara

: Di Depan Kelas jurumiyah

:Namanya siapa mbak?

: Sakinatul Birroh

:Sudah lama tinggal disini?

:lumayan mas dari kelas 1 MAN Salatiga

P :kok bisa tinggal dipondok ini gimana?


I

:Ya pengen menjadi santri aku mas, pengen mendalami ilmu agama disini.

P :Bagaimana rasanya tinggal disini?


I

:Enak kok mas banyak temen, bisa memperdalam ilmu, karena saya
memang bener-bener ingin tinggal di pesantren mas jadi, susah senang tak
buat santai aja mas

P :Bagaimana cara pengasuh dan dewan asatidz disini mengajarkan


pendidikan?
I

:Dengancara membimbing saya penuh dengan tunggung jawab,


memberikan ilmu-ilu agama Islam, ilmu-ilmu nahwu shorof, tauhid dan
ilmu Fiqih

P :Apa saja yang diajarkan pengasuh dan dewan asatidz kepada semua santri
disini?
I

:Kedisiplinan, melatih tanggung jawab, melatih mental, melatih mandiri,


melatih bertaunggung jawab dan masih banyak lagi.

:Bagaimanainteraksi antara pengasuh, dewan asatidz dan semua santri disini?

I
P

:Akrab sekali, para santri berani bercanda dengan dewan asatidz disini tetapi juga
ada rasa hormat terhadap ustadz juga kok.
:Kegiatan pendidkan apa saja yang dilakukan di pondok pesantren ini

:Banyak sekali ada sekolah formal, mengaji, ekstra & masih banyak mas.

:Apa yang membuat santri disini merasa tidak nyaman tinggal dipondok ini?

:mungkin karena banyaknya program disini yang sebagian santri tidak nyaman
dengan program tersebut

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 05

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: PI

Tempat Wawancara

: Kamar Pengurus

:Bagaimana pendidikan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

: Sistem pendidikan di pondok pesantren Pancasila menggunakan sistem salaf


modern.

:Bagaimana metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?

:Metode yang diterapkan di pondok ini adalah


Metode yang diterapkan di pondok pesantren ini menggunakan bandungan kitab,
sorogan, hafalan nadzoman.

P :Bagaimana pelaksanaan pendidiakan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahhun2013?
I

:pelaksanaaan pendisdikan di pondok ini mengedepankan membaca kitabkitab kuning sekaligus memahami maknannya yang ada di dalam kitab
tersebut dengan menggunakan kaedah-kaedah ilmu nahwu shorof.

P :Bagaimana kgiatan belajar mengajar di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga?
I

:Kegiatan di pondok pesantren telah terjadwal dengan baik mulai dari


bada subuh sampai waktu malam pukul 22.00

P :Bagaimana kurikulum yang di terapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?
I

:Kurikulum yang digunakan adalah bentukan oleh pengasuh yang telah


disesuaikan dengan pondok-pondok besar seperti pondok pesantren Tegal
Rejo, ponodok pesantren Lirboyo, pondok pesantren Tremas, karena beliau
sudah pernah mondok di pondok-pondok besar tersebut.

:Bagaimana

evaluasi

pendidikan

di

pondok

pesantren

pancasila

KotaSalatiga?
I

:Evaluasi di pondok pesantren pancasila ini di namakan imtihan atau tes akhir
semester, biasanya waktu pelaksanaannya pada bulan maulud selama 1 minggu,
dan di akhri dengan kegiatan class meeting. Diadakan lomba-lomba antar kelas
dan di akhri dengan pengajian maulud Nabi Muhammad sebagai kegiatan
penutup imtihan di pondok ini.

:Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila KotaSalatiga


tahun 2013?

:Manajemen yang dilaksanakan di pondok ini meliputi manajemen peserta didik,


manajemen personalia, manajemen sarana dan prasarana. Dalam penerimaan
santri baru di pondok ini tidak di batasi pada waktu tahun ajaran baru tetapi setiap
waktu menerima pendaftaran santri baru kemudian mengenai pemilihan tenaga
pengajar di pondok ini langsung dipilih oleh pengasuh pondok, sarana dan
prasarana di pondok ini di sediakan sebagai penunjang lancarnya dan
kenyamanaannya semua santri dalam menikuti dan tinggal dipondok pesantren
ini
:Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?

:Manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana,manejemen


personalia atau pemilihan tenaga pengajar dan manajemen keungan.

:Bagaimana daya dukung dalam manajemen pendidikan di pondok pesantren


pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:Adanya sarana pendukung yang baik denganpembangunan gedung-gedung dan


sarana pendidikan yang lainnya sebagai sarana demi lancaranya kegiatan
pembelajaran di pondok ini
:Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen pendidikan di
pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:kurangnya dalam mengelola manajemen pendidikan dan kurangnya kepedulian


dalam manajemen pendidikannya.

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 04

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: TS

Tempat Wawancara

: Kamar Pengurus

:Bagaimana pendidikan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

: Perkembangan pendidikan di pondok pesantren pancasila tahun 2013 lumayan


baik ada peningkatan.

:Bagaimana metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?

:metode yang di gunakan lebih mendominasi yaitu menggunakan metode


ceramah.

P :Bagaimana pelaksanaan pendidiakan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahhun2013?
I

:Bagus sekali mas pendidikannya.

P :Bagaimana kgiatan belajar mengajar di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga?
I

:Kegiatan di pondok pesantren ini berjalan dengan baik dan bagus seklai
mas.

P :Bagaimana kurikulum yang di terapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?
I

:Kurikulum yang digunakan adalah menggunakan kurikulum salafi yang


mengacu pada pengajaran pesantren salafiyah.

P :Bagaimana

evaluasi

pendidikan

di

pondok

pesantren

pancasila

KotaSalatiga?
I

:Evaluasi di pondok pesantren pancasila ini dilaksanakan sama seperti sekolah


umum yaitu menggunakan itungan setiapsemester, jadi ada dua kali evaluasi
dalam 1 tahun pelajaran yaitu semester 1 dan 2.

:Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila KotaSalatiga


tahun 2013?

:pelaksanaan manajemennya berdasarkan perintah dari yayasan.

:Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?

:Manajemen peserta didik,manajemen kepemimpinan, manajemen sarana dan


prasarana,manejemen personalia atau pemilihan tenaga pengajar dan manajemen
keungan.

:Bagaimana daya dukung dalam manajemen pendidikan di pondok pesantren


pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:kalau bebicara masalah daya dukung, daya dukung disini masih kurang mas,tapi
ya kita berusaha untuk menjadikan yang terbaik untuk pondok in hehehe.

:Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen pendidikan di


pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:kurangnya adanya SDM yang pas,

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 06

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: SM

Tempat Wawancara

: Kamar Pengurus

:Bagaimana pendidikan di pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

: Pendidikan di pondok pesantren pancasila menggunakan sistem kombinasi


antara salafiyah dan khalafiyah,jadi disamping menyelenggarakan pendidikan/
pengajaran kitab-kitab klasik berbahasa arab (kitab kuning) juga mendirikan
sekolah formal dan madrasah.

:Bagaimana metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?

:Metode sorogan, metode bandongan, metode klasikal.

P :Bagaimana pelaksanaan pendidiakan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahhun2013?
I

:pendidikan yang salafiyah dimulai setelah subuh sampai jam 06.30,sore


harinya jam 16.00 hingga malam jam 22.00 dan pendidikan khalafiyahnya/
sekolah formal pagi hari jam 07.00 sampai jam 14.00.

P :Bagaimana kgiatan belajar mengajar di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga?
I

:Kegiatan belajar di pondok pesantren ini mungkin sama ya mas dengan


pertanyaan sebelumnya antara kegiatan yang salafiyah dan kegiatan yang
khalafiyahnya.

P :Bagaimana kurikulum yang di terapkan di pondok pesantren pancasila


KotaSalatiga tahun 2013?

:Kurikulum dipendidikan salafiyah yaitu di rancang dan dikemas oleh kyai


dan dewan asatidz dengan bersetandar peda kitab-kitab yang berbahasa
arab.
Kurikulum khalafiyahnya yang dirancang dan dikemasoleh pengelola
sekolah/madrasah dengan mengikuti standar nasional pendidikan.

P :Bagaimana

evaluasi

pendidikan

di

pondok

pesantren

pancasila

KotaSalatiga?
I

:Evaluasi di pondok pesantren pancasila ini diadakan imtihan atau ujian akhir
semester baik semester awal/ ganjil maupun semester akhir/ genap untuk
mengukur kemampuan santri dan siswa.

:Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila KotaSalatiga


tahun 2013?

I
P

:Manajemen yang dilaksanakan meliputi berbagai manajemen bertujuan untuk


menjadikan pendidikan di pondok ini menjadi baik.
:Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga tahun 2013?

:Manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana,manejemen


personalia atau pemilihan tenaga pengajar dan manajemen keungan.

:Bagaimana daya dukung dalam manajemen pendidikan di pondok pesantren


pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

I
P

:Adanya sarana dan prasarana yang memenuhi.


:Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen pendidikan di
pondok pesantren pancasila KotaSalatiga tahun 2013?

:kurangnya dalam mengelola manajemen pendidikan dan kuranya komunikasi


antara pihak satu dengan pihak yang lainnya.

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 07

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: MF

Tempat Wawancara

: Di Depan Kelas jurumiyah

:Namanya siapa mas?

: Muhammad Faishal

:Sudah lama tinggal disini?

:lumayan mas dari kelas 1 SMK Pancasila Salatiga

P :kok bisa tinggal dipondok ini gimana?


I

:Aslinya sih mas saya tidak mau mondok tapi disuruh kedua orang tua ku
kok mas mau gimana lagi hehehe.

P :Bagaimana rasanya tinggal disini?


I

:Ya namanya di pondok pesantren ya seperti ini mas rasanya enak mas
banyak temene, tapi kadang-kadang tidak enak sih mask arena padet
banget jadwale.

P :Bagaimana cara pengasuh dan dewan asatidz disini mengajarkan


pendidikan?
I

:Sangat menyenangkan karena pengajar dalam penyamapainnya


menggunakan bahasa/ kata-kata yang mudah dipahami oleh para santri
dengan sesekali di selingi dengan canda tawa mas, sehingga santri jadi
semangat dalam mengikuti pelajaran.

P :Apa saja yang diajarkan pengasuh dan dewan asatidz kepada semua santri
disini?
I

:Pengasuh dan pendidik mengajarkan banyak hal, membimbing saya yang


awalnya belum bisa baca Al-Quran, membimbing membaca kitab

kuning,memaknai kitab kuning, diajarkan tirakat atau ikhtiar dan diajarkan


kemandirian.
P

:Bagaimanainteraksi antara pengasuh, dewan asatidz dan semua santri disini?

:Interaksinya juga sangat baik kok, karena kita merasa dekat dengan dewan
asatidz.
:Kegiatan pendidkan apa saja yang dilakukan di pondok pesantren ini

P
I

:Banyak sekali kegiatan disini sangat padat mas,mulai dari pagi sampi malamjam
22.00 ya ada kegiatan harian seperti mengaji dan sekolah formal, ada kegiatan
mingguan seperti khitobah, berjanji juga ada kegiatan ekstra seperti drum band,
silat dan qiroah.

:Apa yang membuat santri disini merasa nyaman tinggal dipondok ini?

:Disini tempatnya nyaman,baik pengasuh, pendidik, dan teman-teman lainnya


orangnya baik-baik enak diajak berkumpul.

:Apa yang membuat santri disini merasa tidak nyaman tinggal dipondok ini?

:kadang-kadang keadaan disini mas yang membuat saya tidak nyaman, yaaaaa,,,
namanya tempatnya orang banyak mas bermacam-macam karakter.

Transkrip Wawancara
Nomor Data

: 08

Hari Tanggal

: Senin,19 Agustus 2013

Kode Informan

: NF

Tempat Wawancara

: Di Depan Kelas jurumiyah

:Namanya siapa mas?

:Nur Faizin

:Sudah lama tinggal disini?

:lumayan mas dari Tahun 2008 nan mas.

P :kok bisa tinggal dipondok ini gimana?


I

:Ya,,,, saya pengen aja mas mencari ilmu di pondok pesantren hehehehe.

P :Bagaimana rasanya tinggal disini?


I

:Nyaman-nyaman aja mas saya menjalaninnya dengan senag hati kok mas
jadinya enak semuannya.

P :Bagaimana cara pengasuh dan dewan asatidz disini mengajarkan


pendidikan?
I

:Kalaumenurut saya sungguh sangat menyenangkan karena sisitem


pembelajaran disini berbeda dengan pondo-pondok lainnya mas, selain
belajar pelajaran juga di selingi dengan canda tawa di tengah-tengah
pembelajaran.

P :Apa saja yang diajarkan pengasuh dan dewan asatidz kepada semua santri
disini?
I

:Membaca Al-Quran membaca kitab-kitab kuning.

:Bagaimanainteraksi antara pengasuh, dewan asatidz dan semua santri disini?

I
P

:InBaik kok mas sangat dekat dengan pengasuhnya dan dewan asatidznya, tapi
tetap ada rasa menghormati kokmas.
:Kegiatan pendidkan apa saja yang dilakukan di pondok pesantren ini

:Banyak sekali kegiatannya mas apalagi disini ada Smk dan Mts nya jadi sangat
padat mas.

:Apa yang membuat santri disini merasa nyaman tinggal dipondok ini?

:Tempatnya strategis,pembelajarannya juga enak, semua orang dsisini juga enak ,


pengasuhnya dan dewan asatidznya juga enak.
:Apa yang membuat santri disini merasa tidak nyaman tinggal dipondok ini?

P
I

:yaaaa kadang ada juga perasaan tidak nyaman aja mas, karena saking katatnya
peraturan disini.Kurangnya komunikasi antara semua pihak di pondok ini baik
antara pengasuh, ustadz-ustadzah dan semua santri di sini,krisisnyakepercayaan
antara pengasuh dan dewan asatidz.

Foto kegiatan khitobah

Asrama Putra

Foto kegiatan mengaji

Foto Santri Putri

Foto Santri Putra

Asrama Putri

Ruang Administrasi

Fasilitas Pondok Pesantren

Peralatan Rebana

Lokasi Peternakan

Anda mungkin juga menyukai