2006 dengan SP2D LS sebesar Rp 50 juta. Dari jumlah tersebut terdapat potongan PPh, Askes, Taspen, dan Taperum sebesar Rp 3 juta.
Apabila potongan sebesar Rp 3 juta di
atas disetor ke kas negara akan dijurnal
Dibeli mesin fotocopy seharga Rp 60
juta dari PT Tritanu dan sudah dibayar secara langsung dengan SP2D LS pada tanggal 30 mei 2006
Deberikan uang persediaan sebesar Rp 10
juta kepada Sdr. Zulvikar, bendahara pengeluaran didinas perindustrian.
Pada saat dibelanjakan oleh bendahara
pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada saat pertanggungjawaban barulah diakuai segagai belanja.
Sisa UP untuk contoh diatas adalah Rp 1 juta.
Jumlah tersebut di setor ke kas daerah pada tanggal 2 januari 2006.
Koreksi atas pengeuaran belanja
(penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama.
Apabila diterima pada periode
berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan lain-lain.
Penerimaan penbiayaan adalah semua
penerimaan kas daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaa-perusahaan daerah, penerimaan pinjaman kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, dan penjualan investasi permanen lainnya. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima dikas daerah.
Terhadap setiap penerimaan
pembiayaan dibuat dua jurnal. Pertama, untuk mengakui realisasi penerimaan anggaran, kedua, jurnal korolari untuk mengakui akun neraca terkait yang dipengaruhi transaksi tersebut.
Pada tahun 2006 diterima pinjaman
dari pemerintah pusat sejumlah Rp500 juta. Pinjaman ini merupakan pinjamaan jangka panjang, yang akan diangsur selama 5 tahun mulai tahun 2008.
Pengeluaran pembiayaan adalah
semua pengeluaran kas daerah karena memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah, dan pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas dari Kas Daerah.