Anda di halaman 1dari 4

Etiologi

Virus ini sampai kepada janin melalui ibu, melewati tiga cara:

1. Melalui jalan darah plasenta/ari-ari dari ibu ke janin.


2. Saat proses persalinan, di mana janin terkena darah ibu atau pun cairan tubuh ibu saat
melewati jalan lahir.
3. Saat proses menyusui, di mana penularan bisa melalui pernafasan ibu atau pun melalui air
susu ibu.
Cacat panca indera apa saja yang bisa terjadi pada janin di dalam kandungan? Infeksi virus
Rubella pada ibu hamil biasanya akan mempengaruhi janin yang dikandungan, sedangkan
tingkat keparahan berbeda-beda untuk tiap trimester.
Bila mengenai saat usia kehamilan di bawah 20 bulan, bayi akan lahir dengan keadaan yang
disebut Congenital Rubella Syndrome (CRS) atau sindrom cacat bawaan karena rubella. Risiko
ini meningkat dengan semakin mudanya usia kehamilan.
Misalkan, bila terkena pada trimester (tiga bulanan) awal, risikonya adalah 90% terkena cacat
bawaan. Bila terkena pada trimester kedua, risiko sebesar 20%. Risiko akan mendekati minimal
bila terinfeksi pada trimester ketiga atau trimester akhir kehamilan. Bila menginfeksi pada
trimester (tiga bulan) pertama, risiko keguguran akan meningkat sampai 20%.
Adapun jenis-jenis kelainan bawaan yang mungkin terjadi antara lain:
1. Kelainan mata (katarak, retinopathy)
2. Kelainan jantung (kebocoran katup jantung)
3. Kelainan syaraf (retardasi mental, radang selaput otak)
4. Kelainan telinga (kasus terbanyak, ketulian)
5. Kelainan lain-lain (pembengkakan hati dan limpa, gangguan pembekuan darah)

Diagnosis RUBELLA Dalam Kehamilan atau Kandungan


Diagnosis rubella tidak selalu mudah karena gejala-gejala kliniknya hampir sama dengan
penyakit lain, kadang tidak jelas atau tidak ada sama sekali. Virus pada rubella sering mencapai
dan merusak embrio dan fetus. Diagnosis pasti dapat dibuat dengan isolasi virus atau dengan
dotemukannya kenaikan titer anti rubella dalam serum.
Nilai titer antibody
Imunitas 1:10 atau lebih
Imunitas rendah < 1:10
Indikasi adanya infeksi saat ini > 1:64

Ganggu pertumbuhan janin. Virus rubella fatal bagi pertumbuhan dan kehidupan janin. Janin
akan terancam terkena kelainan jantung, kehilangan pendengaran atau tuli ketika dilahirkan,
retardasi mental, kelainan pada bentuk dan fungsi mata, katarak, hidrosefalus atau pembesaran
kepala akibat berisi cairan, mikrosefalus atau tengkorak janin tidak berkembang sehingga
ukurannya lebih kecil dari normal, hipoplasia atau gangguan perkembangan pada sejumlah organ
tubuh janin (seperti jantung, paru-paru dan limpa), bayi lahir dengan berat badan rendah,
hepatitis, radang selaput otak, radang iris mata, gangguan perkembangan sistem saraf seperti
meningosefalitis. Bahkan janin terancam lahir dalam keadaan sudah meninggal di dalam
kandungan.
Gejala infeksi virus Rubella tidak spesifik. Kebanyakan ibuhamil tidak merasakan gejala apa
pun, hanya demam ringan (37,5C), pusing, pilek ringan, mata merah dan nyeri pada persendian.
Sepintas mirip gejala flu sehingga seringkali diabaikan. Selama rentang masa inkubasi 14-21 hari
setelah terinfeksi, gejala klinis infeksi virus Rubella belum muncul. Walaupun sebenarnya
serangan virus sudah menyerang beberapa organ tubuh ibu hamil, seperti tenggorokan, jaringan
lendir lubang hidung, saluran kemih dan usus besar.

Infeksi virus Rubella dapat menular. Penularannya lewat udara, air liur, kontak atau fese.
Bahkan kini kaum pria bisa terkena infeksi virus ini. Bila kondisi tubuh Anda tidak fit, segera
jauhi orang yang terkena infeksi virus Rubella

Hanya sedikit ibuhamil yang bisa diindentifikasi. Biasanya yang muncul di kulit adalah ruamruam kemerahan, terutama di bagian wajah, lengan dan kulit kepala. Itu sebabnya infeksi Rubella
disebut juga sebagai campak Jerman, karena ruam kulitnya mirip seperti campak. Ruam-ruam ini
tidak akan berlangsung lama, 2-3 hari saja sudah hilang dengan sendirinya. Kemudian diikuti
dengan pembengkakan kelenjar limpa di leher bagian belakang, yang disertai rasa kaku dan nyeri
pada persendian
Apabila wanita hamil dalam trimester I menderita viremia, maka abortus buatan perlu
dipertimbangkan. Setelah trimester I, kemungkinan cacat bawaan menjadi kurang yaitu 6,8%
dalam trimester II dan 5,3% dalam trimester III.
Tanda dan Gejala klinis:

Demam-ringan

Merasa mengantuk

Sakit tenggorok

Kemerahan sampai merah terang atau pucat, menyebar secara cepat dari wajah ke seluruh
tubuh, kemudian menghilang secara cepat

Kelenjar leher membengkak

Durasi 3-5 hari

Hingga kini tidak ada obat-obatna yang dapat mencegah viremia pada orang yang tidak
kebal.. manfaat gamaglobulin dalam hal ini masih diragukan, yang lebih manjur ialah vaksin
rubella. Akan tetapi, vaksinasi ini sering menimbulkan artralgia atau arthritis, dan pula vaksinasi

yang dilakukan tidak lama sebelum terjadinya kehamilan atau dalam kehamilan dapat
menyebabkan infeksi janin. Karena itu, lebih baik vaksinasi diberikan sebelum perkawinan.
Pemberian vaksin pada wanita selam kunjungan prekonsepsi dianjurkan untuk uji serologi
varicella apabila klien selama masa kanak-kanaknya tidak mempunyai riwayat infeksi,
kontraindikasi pada kehamilan adalah menghindari konsepsi selama 3 bulan setelah vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai