Askep Trauma Uretra
Askep Trauma Uretra
- Fistel uretrokutan
- Epididimitis
B. Komplikasi lanjut
- Striktura uretra
- Khusus pada ruptur uretra posterior dapat timbul :
* Impotensi
* Inkontinensia
PATOFISIOLOGI
__
Alat-alat endoskopi, kateter
_Perut bagian bawah
__Trauma
Panggul
__Genetalia externa / perineum
Ruptur uretra
__
Anterior -Partial
__ -Total
_
_(
(
_Hematoma
Ekstravasasi
____
__
__
Perineal dan scrotum (nyeri)
___
__
_ Retensio urine (nyeri)
_
___
_Douwer kateter
(infeksi)
__
_
_
_________
_____
_
Cystostomy
(nyeri)
______________
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN RUPTURA URETHRA TRAUMATIK
PENGKAJIAN
BIODATA
Jenis kelamin laki-laki lebih dari pada wanita
RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri tekan , memar atau hematum , hematuri
_Bila terjadi ruptur total urethra
anuria
PEMERIKSAAN FISIK
adanya trauma didaerah perineum
adanya perdarahan per urethra
adanya nyeri tekan pada daerah supra pubik dan abdomen bagian bawah
adanya jejas pada daerah supra pubik dan abdomen bagian bawah
adanya fraktur tulang pelvis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
_tampak adanya defek urethra anterior daerah bulbus dengan ektra vasasi bahan
kontras
uretrografi retrograd
mengungkapkan masalah anxietas dan tak pasti pada pemberi perawatan atau orang
terdekat
mengidentifikasi mekanisme koping yang adaptif
memulai penggunaan tehnik relaksasi
kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan
Intervensi
1.
Ajarkan tentang proses penyakit dan penyebab penyakit
R. dengan pengajaran meningkatkan pengetahuan pasien , menurunkan
kecemasan pasien
2.
Anjurkan pasien dan orang terdekat untuk mengungkapkan tentang rasa takut ,
berikan privasi tanpa gangguan , sediakan waktu bersama mereka untuk
mengembangkan hubungan
R. pasien yang merasa nyaman berbicara dengan perawat , mereka sering
dapat memahami dan memasukkan perubahan kebutuhan dalam praktek dengan
sedikit kesulitan.
3.
Beri informasi dan diskusikan prosedur dan pentingnya prosedur medis dan
perawatan
R. informasi yang adekuat meningkatkan pengetahuan dan koopereratif
pasien
4.
Orientasikan pasien terhadap lingkungan , obat-obatan , dosis , tujuan , jadwal
dan efek samping , diet , prosedur diagnostik
R. pengorientasian meningkatkan pengetahuan pasien
Potensial infeksi b-d efek pemasangan DK
Tujuan :
menurunkan atau mencegah terjadinya infeksi
Kriteria hasil :
tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Intervensi
:
1.
Pertahankan tehnik steril dalam pemasangan kateter , berikan perawatan
kateter steril dalam manipulasi selang
R. mencegah pemasukan bakteri dan kontaminasi yang menyebabkan infeksi
2.
Gunakan tehnik mencuci tangan yang baik dan ajarkan serta anjurkan pasien
melakukan hal yang sama
R. mengurangi kontaminasi yang menyebabkan infeksi
3.
Observasi tanda-tanda infeksi
R. deteksi dini adanya infeksi dan menentukan tindakan selanjutnya
4.
Perhatikan karakter , warna , bau , dari drainase dari sekitar sisi kateter
R. drainase purulent pada sisi insersi menunjukkan adanya infeksi lokal
5.
Intruksikan pasien untuk menghindari menyentuh insisi , balutan dan drainase
R. mencegah kontaminasi penyebab penyakit
6.
Kolaborasi dalam pemberian anti biotika sesuai indikasi
R. mengatasi infeksi dan mencegah sepsis
DAFTAR PUSTAKA
Tucker Susan Martin, Et all , Standar Perawatan Pasien , volume 3 , EGC ,
Peter M Mowschenson , Ilmu Bedah Untuk Pemula , Edisi 2 , Bina Rupa aksara ,
1983 , Jakarta
Hidayat Samsu , Ilmu Bedah , Edisi revisi, EGC , 1998 , Jakarta
Depkes RI , ASKEP Pasien dengan Gg Penyakit Sistem Urologi , 1996 , Jakarta
Doungoes
Marilin
E
*******************************************************
*********