Sepedaku
Sepedaku ....................
Kau adalah teman setiaku
Warnamu sangat indah
Kau sangat berarti bagiku
Kau temani aku ke sekolah
Sepedaku ....................
Meskipun cuaca Hujan dan Panas
Kau selalu menemaniku
Oh .......... Sepedaku
Kau ku rawat, dan kau ku bersihkan
Agar terlihat seperti baru
Bus kota
keberadaanmu memang hanya dikota
penumpangmu dari segala usia
pelajar, mahasiswa, pegawai, dan ibu rumah tangga
sesekali pengamen yang jual suara
sebentar jalan, sebentar berhenti
penumpang pun silih berganti
jauh dekat tarifnya sama
memang itu jadi ciri khasnya
sesama bus kota dilarang saling mendahului
peringatan dari sesama pengemudi
tapi yang kulihat kini
hanyalah sebuah basa basi
Pesawat
Pesawat kau seperti burung yang terbang di langit.
Pesawat engkaulah penguasa langit.
Saat kau terbang andaikan air yang menguap ke langit,
Saat kau kembali andaikan air yang jatuh ke bumi dan
Saat kamu terbang andaikan emas yang berjalan.
MOBIL
Kuntowijoyo
Mobil-mobil sudah berangkat
pergi ke tengah kota
meninggalkan gas dan debu
terdengar mereka tertawa
karavan yang sempurna
Di pusat kota
di muara yang deras airnya
mereka labuh waktu
Aku menutup mata
tidak karena debu-debu
aku ingin melihat rumahku
dalam sunyi di tengah rimba kunang-kunang
Alangkah jelasnya, Tuhan, alangkah jelasnya.
Puisi :
KAPAL BERLAYAR
Oleh : Wawan Cavalera
Dalam kesunyian aku termenung
Tentang hati
Tentang Hidup
Dan tentang Kapal ini
Setengah Abad lebih telah berlayar
Namun tujuan masih terselubung kabut
Angin dan Ombak selalu menggoncang
Nahkoda ulung atau pengulung.
Angin dan ombak samarkan laju