Makalah Stoma
Makalah Stoma
PEMBAHASAN
A. Anatomi Colon
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus
antara usus buntu dan rektum. Usus ini merupakan saluran yang
berhubungan dengan ileum dan berakhir di anus. Panjangnya sekitar
1,5 m, diameternya 6,3 cm, pH nya 7,5-8. Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari
kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon
menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon
dari usus buntu hinggapertengahan kolon melintang sering disebut
dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut
dengan "kolon kiri".
B. Definisi stoma
Stoma adalah
lubang
buatan
pada
abdomen
utnuk
Dari kata kolon yang artinya usus besar dan stoma yang
artinya mulut diartikan disini sebagai mulut yang dibuat dari
usus besar dan lebih dikenal sebagai anus buatan.
Kolostomi dikerjakan / dibuat pada keadaan :
a. Kanker usus besar terletak pada kolon rectum distal
(kurang 5 cm dari batas anus)
b. Kanker genitalia yang sudah mengenai otot anus
c. Kanker usus besar yang terlambat dioperasi walaupun
terletak dari 5 cm diatas anus
Jenis Jenis Kolostomi
Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu,
sehingga jenisnya ada beberapa macam tergantung dari
kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen
maupun sementara.
1) Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan
apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi
secara normal karena adanya keganasan, perlengketan,
atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga
tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi
permanen biasanya berupa kolostomi single barrel
( dengan satu ujung lubang)
2) Kolostomi temporer/ sementara
Pembuatan kolostomi biasanya
dekompresi
kolon
atau
untuk
untuk
mengalirkan
tujuan
feses
keluar
dari ileostomy
dan
dikumpulkan dalam
suatusistem pouchingeksternal menempeldi kulit. Ileostostomi
biasanya diletakkan di atas pangkal paha di sisi kanan perut.
3. Tracheostomy
Adalah lubang buatan pada dinding anterior trachea untuk
membuat saluran udara. Menurut letak stoma, trakeostomi
dibedakan letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batas
letak ini adalah cincin trakea ketiga. Sedangkan menurut waktu
dilakukan tindakan maka trakeostomi dibagi menjadi 2 yaitu
a. Trakeostomi darurat (dalam waktu yang segera dan persiapan
sarana sangat kurang)
b. trakeostomi berencana (persiapan sarana cukup) dan dapat
dilakukan secara baik.
Trakeostomi dapat dilakukan pada obstruksi jalan nafas jika
gambaran yang ada meliputi :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
Dispnea.
Stridor.
Inspiratorik
Ekspiratorik
Bifasik
Perubahan suara.
Nyeri.
Batuk.
Penurunan atau tidak didapatinya suara pernafasan.
Perdarahan.
Keluarnya air liur secara berlebihan.
Leher tegang.
Sebuha
urostomy di
buat
untuk
memanfaatkan
Kanker kandung
pre
operasi
terdiri
atas
emosional. Penempatan
yang
baik
meningkatkan
kawat
gigi,
payudara
terjumbai,
visi,
umur,
Lain-lain:
Bedah
preferensi,
pembedahan
dari
usus
menghentikan
dekompressi
gastroinestinal
dan
fasilitasi
mengindikasikan
komplikasi
seperti
perdarahan,
abdomminoperitoneal
pemasangan
temperatur
untuk
rektal,
menghindari
suppositoria,
atau
dilakukan
kembali
perlahan-lahan
untuk
pengajaran.
Ajarkan
klien
tengang
tanda-tanda
dan
gejala
komplikasi
ini
dan
cara
pencegahannya
G. Komplikasi stoma dan stoma care
1) Ciri-ciri stoma sehat
Berwaran merah muda :
Lembab
Tidak nyeri
Dapat Bergerak
2) Ciri-ciri stoma yang komplikasi
Komplikasi stoma ( kolap, perdarahan, diare
berlebihan, feses jadi mirip pita, sulit buang air
3) Komplikasi
Komplikasi yang biasanya terjadi pada pasien dengan
a.
b.
c.
d.
bahan-bahan
bengkok
(neer
yangdibutuhkan
baken),
hanscoon
seperti
steril,
baskom
pinset
6.
7.
Bersihkan
dengankassa
basah.
Selanjutnya
8.
9.
antiseptik (Hemolok).
Pada luka dehisance/menggaung dan produksi pus masih
banyak dapat digunakan kassa basah untuk menyerap pus
Pada Urostomi :
- Hindari makanan berbau
- Minum yang banyak
bertayammum,
di
mana
sebelumnya
sudah
berwudhu'
atau
ia
tetap
berarti
dan
sangat
penting
bagi
keluarga/lingkungan
e. Tetap menghargai pasien sesuai dengan perannya dalam
keluarga
f. Selalu melibatkan pasien dalam memberi keputusan
g. Tingkatkan penerimaan lingkungan terhadap perubahan
kondisi pasien
Bebaskan pasien dari ikatan-ikatan social/tugas-tugas
i. Lakukan pendamping spiritual yang
h.