Anda di halaman 1dari 74

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)


MANDIRI - PERKOTAAN

Diterbitkan Oleh:
Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

ii

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Daftar Isi

halaman
Daftar Isi ........................................ i
Daftar Istilah & Singkatan ....................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................... 1
1.1.
MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................................................ 1
1.2.
RUANG LINGKUP ................................................................................................................. 1
BAB II
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.

KETENTUAN UMUM
PERAN PELAKU .................................................................................................................... 3
Peran BKM............................................................................................................................ 3
Peran UPL ............................................................................................................................ 3
Peran KSM ........................................................................................................................... 4
Bagaimana Hubungan Antara BKM dengan KSM ................................................................ 5

BAB III
3.1.
3.1.1.
3.1.2.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.

TAHAP PELAKSANAAN ........................................................................................................ 7


LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN ................................................................................ 7
PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI ............................................................................. 8
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (KONSTRUKSI) .................................................................. 11
Pencairan Dana ................................................................................................................... 11
Mobilisasi Tenaga Kerja/Bahan/Alat .................................................................................... 12
Musyawarah Pengadaan Bahan dan Alat ............................................................................ 12
Praktek Kerja dilapangan/On the Job Training (OJT) ....................................................... 12
Pelaksanaan Konstruksi/Fisik .............................................................................................. 13
Metode Kerja ...................................................................................................................... 14
Supervisi Pelaksanaan Konstruksi ....................................................................................... 15
Rapat Evaluasi Kemajuan Lapangan .................................................................................... 17
Pemantauan Dampak Lingkungan kondisi 50% & 100% ..................................................... 18
Dokumentasi (Photo-photo) kondisi 50%, 100% ................................................................ 18
Peruba han Pekerjaan dilapangan ..................................................................................... 18
Penyelesaiaan pekerjaan KSM ............................................................................................ 19
Sertifikasi/Pemeriksaan Kegiatan ....................................................................................... 20

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

BAB IV ADMINISTRASI KSM ......................................


4.1.
ADMINISTRASI KEGIATAN & PEMBUKUAN KSM .................................................... ..........
4.1.1. Pengertian administrasi KSM ...............................................
4.1.2. Tujuan dilakuan administrasi KSM .............................................
4.1.3. Bentuk-bentuk Administrasi KSM .............................................
4.1.4. Contoh-contoh formulir Administrasi Kegiatan KSM .......................................
4.1.5. Contoh-contoh Formulir Administrasi Pembukuan KSM .......................................
LAMPIRAN

1) CONTOH BENTUK SPPD-L


2) FORMULIR SERTIFIKASI, BAP2 & SP3 KEGIATAN
3) CONTOH BENTUK LAPORAN DWI-MINGGUAN dan PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN

ii

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

25
25
25
25
26
26
32

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Daftar Istilah & Singkatan

A
Advisory
:
AD/ART
:
ANDAL
:
APBD
:
APBN
:
B
BKM
:
BLM
:
BOP
:
BA
:
D
DED
:
DIPA
:
F
Fasilitator
:
FGD
:
FKA-BKM
:
H
HOK
:
K
KBK
:
KBP
:
KE
:
KMP
:
KMW
:
Korkot
:
KSM
:
L
LKM
:
LKMD
:

Penasehat dan perancang program dibawah Kementerian Pekerjaan Umum


Anggaran Dasar/Anggran Rumah Tangga
Analisis Dampak Lingkungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Badan Keswadayaan Masyarakat
Bantuan Langsung Masyarakat
Biaya Operasional
Berita Acara
Detailed Engineering Design
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tenaga Pendamping Masyarakat sebagai Agen Perubahan
Focussed Group Discussion / Diskusi Kelompok terarah
Forum Komunikasi Antar BKM Tingkat Kota/Kabupaten
Hari Orang Kerja
Komunitas Belajar Kelurahan
Komunitas Belajar Perkotaan
Konsultan Evaluasi
Konsultan Manajemen Pusat
Konsultan Manajemen Wilayah
Koordinator Kota, KMW
Kelompok Swadaya Masyarakat
Lembaga Keswadayaan Masyarakat
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

iii

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

M
MCK
N
ND
O
O&M
P
P2KP
PMA
PJM
PJOK
PLPBK
PNPM Mandiri
PNPM MP
PPM
PRONANGKIS
PRA

PS
PU
PMA
PAP
PAH
R
RAB
Renta
RK

RKM
RPD
RPJM
RTBL
RT/RW
RTRW
RWT
RUTR
RTDR
S
SIM
SKPD
SOP

SPPB
SPPP
SPPD-L
SNI
SGL
SPT
U
UP
UPK
UPL
UPS
T
TK
W
WB

iv

Mandi Cuci Kakus

Neighbourhood Development

Operations and Maintenance

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan


Penangkap Mata Air
Program Jangka Menengah
Penanggung Jawab Operasional Kegiatan
Penataan Lingkungan Permukinan Berbasis Komunitas
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
Penanganan Pengaduan Masyarakat
Program Penanggulangan Kemiskinan
Participatory Rural Appraisal
Pemetaan Swadaya
Pekerjaan Umum
Penangkap Mata Air
Penangkap Air Permukaan
Penangpung Air Hujan

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Rencana Anggaran Biaya


Rencana Tahunan
Refleksi Kemiskinan
Rembug Kesiapan Masyarakat
Rencana Penggunaan Dana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Rukun Tetangga/Rukun Warga
Rencana Tata Ruang Wilayah
Rembug Warga Tahunan
Rencana Umum Tata Ruang
Rencana Detail Tata Ruang.

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Sistem Informasi Manajemen


Satuan Kerja Perangkat Daerah
Standard Operational Procedures
Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan
Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan
Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan
Standart Nasional Indonesia
Sumur Gali
Sumur Pompa Tangan

:
:
:
:
:
:

Unit Pengelola yang dibentuk BKM


Unit Pengelola Keuangan
Unit Pengelola Lingkungan
Unit Pengelola Sosial

Tukang
World Bank

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Bab I. Pendahuluan

Pelaksanaan kegiatan Pembangunan sarana & prasarana merupakan kelanjutan dari tahapan persiapan
& perencanaan teknis kegiatan. Posisi kegiatan ini dalam siklus PNPM Mandiri Perkotaan adalah
termasuk kegiatan pemanfaatan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Sederhananya adalah
tahapan ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KSM dalam rangka untuk mewujudkan
bangunan atau sarana & prasarana yang yang dibutuhkan sesuai dengan standar atau hasil perencanaan
sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, harus memperhatikan kesesuaian dari
spesifikasi teknis (persyaratan teknis) agar bangunan yang dibuat lebih aman dan kuat sehingga benarbenar dapat dimanfaatkan lebih lama.
Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian dari keseluruhan proses pelaksanaan pembangunan
ini adalah (1). Hasil yang dicapai/Bangunan yang terwujud harus berkualitas baik, bermanfaa/berfungsi
sesuai umur rencana bangunan dan dipelihara secara bersama-sama oleh warga masyarakat pemakai
sehingga terjadi kesinambungan manfaat dan lestari.

1.1.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari buku ini adalah untuk dijadikan sebagai acuan pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana
& Prasarana, dalam rangka memenuhi persyaratan pelaksanaan kegiatan lingkungan program PNPM
Mandiri Perkotaan.
Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Pembangunan Sarana &
Prasarana bagi pelaksana kegiatan dan pendamping, agar pelaksanaan kegiatan infrastruktur dapat
memenuhi ketentuan teknis dan administrasi sesuai dengan persyaratan kegiatan lingkungan yang telah
ditetapkan program PNPM Mandiri Perkotaan.
1.2.

RUANG LINGKUP

Buku ini mencakup maksud, tujuan, ruang lingkup, peran pelaku pada kegiatan pembangunan, Langkahlangkah pelaksanaan kegiatan tahap pelaksanaan pembangunan, Administrasi & Pembukuan KSM.
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Buku ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan PAKET dan ND,
khususnya kegiatan sebagaimana diuraikan dalam BAB III, Tahapan Pelaksanaan, kecuali SPPD-L dan
Administarsi/pembukuan untuk PAKET harus disesuaikan kembali.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Bab II. Ketentuan Umum

1.1.

PERAN PELAKU

Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan perlu didukung oleh berbagai
pihak seperti BKM, UPL, serta masyarakat penerima manfaat langsung yaitu warga miskin dan warga
sekitar. Sedangkan KSM sebagai pelaksana pembangunanpun akan didukung peran sertanya oleh
Fasilitator Kelurahan. Berikut ini penjelasan peran-peran pelaku pembangunan;

1.1.1. Peran BKM


a. Memfasilitasi KSM dalam Pengadaan Bahan/Alat, terutama pengadaan yang bernilai diatas Rp.
50 Juta;
b. Melaksanakan pencairan dana kepada KSM;
c.

Memfasilitasi peningkatan dan realisasi swadaya masyarakat

d. Menyelenggarakan rembug/musyawarah pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan KSM;


e. Membuat Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-L) dengan KSM pelaksana
kegiatan Lingkungan;
f.

Memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul ditingkat kelurahan, termasuk



memberikan
sanksi/peringatan kepada KSM atas pelanggaran pemanfaatan dana dan atau
pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam SPPD-L :

1.1.2. Peran UPL

a. Memfasilitasi pembentukan Organisasi Pengelola O&P (Tim Pengelola dan Rencana Kerjanya);
b. Menyelenggarakan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K) bagi semua KSM
Lingkungan;
c. Menyiapkan dan Memfasilitasi penandatanganan Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan
(SPPD-L) antara BKM dengan KSM;
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

d. Bersama Faskel/Askot Infra memfasilitasi kegiatan Coaching atau On The Job Training (OJT)
kepada KSM;
e.

 emfasilitasi dan Memverifikasi administrasi pencairan dana kepada KSM (RPD, LPD, BA
M
Pembayaran);

f.

Merekomendasi dan Memfasilitasi pencairan dana kepada Panitia;

g. Menyusun Tim, Jadwal dan melaksanakan Pengadaan Bahan/Alat secara Terbatas (pengadaan
diatas Rp. 50 Juta) yang dibutuhkan oleh KSM, (bila ada);
h. Memfasilitasi, mengawasi dan mengkoordinir seluruh pelaksanaan kegiatan KSM termasuk
memberikan penguatan teknik konstruksi maupun administrasi kegiatan;
i.

Menyelenggarakan rapat-rapat evaluasi rutin bersama KSM untuk mengevaluasi kemajuan


kegiatan infrastruktur dan mendorong upaya-upaya percepatan penyelesaiaan kegiatan
lapangan;

j.

Bersama Faskel Teknik dan KSM melakukan Opname pekerjaan dilapangan;

k.

 emfasilitasi penyusunan dan memverifikasi laporan-laporan Kegiatan KSM (Harian, Mingguan,


M
Bulanan, LPJ, termasuk photo2 dokumentasi);

l. 
Memfasilitasi dan merekomendasikan perubahan (amandemen) SPPD-L akibat adanya
perubahan pekerjaan dilapangan (bila ada)
m. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan kemajuan pekerjaan Infrastruktur kepada
BKM;
 emastikan semua infrastruktur memenuhi persyaratan teknis (Bangunan berKualitas Baik/
n. M
Kuat & Tahan Lama, Bermanfaat/Berfungsi dan Ada O&P termasuk Rencana Kerjanya);
 ersama Fasilitator Teknik/Askot Infrastruktur melakukan Verifikasi proposal KSM (termasuk
o. B
membuat Berita Acara Verifikasi);
 ersama Fasilitator Teknik/Askot Infrastruktur dan pihak KSM melakukan Sertifikasi Kegiatan
p. B
(termasuk membuat BAP2-nya);
q. Memfasilitasi terealisasinya swadaya masyarakat
r.

Menyelenggarakan rembug/musyawarah pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan KSM;

s.

 emfasilitasi penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul ditingkat kelurahan,


M
termasuk merekomendasikan sanksi/peringatan atas pelanggaran pemanfaatan dana dan atau
pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam SPPD-L;

1.1.3. Peran KSM


a.

Mengelola kegiatan infrastruktur yang transparan dan dapat dipertanggung jawabkan;

 engikuti coaching/OJT yang dilaksanakan UPL/faskel baik terkait teknis infrastruktur,


b. M
administrasi maupun pembukuan keuangan KSM;
c.

Memastikan prasarana yang dibangun tidak boleh menimbulkan Dampak Lingkungan dan Social;

d. Melakukan musyawarah untuk Membentuk Organisasi Pemanfaat dan Pemelihara (O&P);


e. Menyampaikan Jadwal Kerja, Rencana Pengadaan Bahan/Alat, Rencana Pemeliharaan, Rencana
Tenaga Kerja, Tim Pelaksana Kegiatan yang lebih rinci kepada UPL sebelum dilaksanakan
Musyawarah Pra Pelaksanaan Kegiatan (MP2K);
f. 
Melaksanakan Musyawarah Pengadaan Bahan/Alat, Musyawarah Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Kegiatan dan memastikan Tim O&P turut serta dalam MP2K;
a. 
Membangun
proposal;
4

prasarana dengan kualitas baik dan bermanfaat sesuai persyaratan teknis/

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

b. Membuat Papan Nama/Informasi Proyek sehingga dapat diketahui oleh masyarakat umum;
c. Membuat administrasi, termasuk photo-photo, laporan-laporan pertanggungjawaban kegiatan
dan mengarsipkannya;
d. M
 elakukan penggantian atau perbaikan prasarana yang diperintahkan oleh konsultan/UPL
selama proses konstruksi berlangsung;
e. Mendorong Peningkatan Swadaya Masyarakat, minimal merealisasikan seluruh swadaya yang
telah disepakati sebelumnya;
f.

Mendorong pelibatan masyarakat sebanyak-banyaknya dalam pelaksanaan kegiatan;

g.

 ktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul akibat pelaksanaan


A
kegiatannya;

1.1.4. Bagaimana hubungan antara KSM dengan BKM ?


a.

Organisasi Pelaksana PNPM Mandiri Perkotaan di tingkat desa/kelurahan terdiri dari Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM);

b. Kedudukan BKM dan KSM pada dasarnya adalah mitrakerja;


c. Pada Organisasi BKM terdapat UP-UP (Unit-Pengelola), diantaranya adalah UPL (Unit Pengelola
Lingkungan). UPL inilah yang akan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembangunan
infrastruktur yang dikerjakan oleh KSM;
BKM bertanggungjawab dalam hal penyaluran dana BLM kepada KSM dan pengawasan
d. 
pemanfaatan dana tersebut, sedangkan KSM bertanggunjawab untuk melaksanakan langsung
kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana (pemanfaatan dana BLM);
e.

 engurus BKM (termasuk UPL) tidak boleh rangkap jabatan sebagai pengurus KSM, begitu juga
P
sebaliknya;

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

3.1. LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN


6

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Bab III. Tahapan Pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pada dasarnya merupakan pelaksanaan
kegiatan tahapan pemanfaatan dana dalam Siklus kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan.
Kegiatan dalam tahapan ini pada garis besarnya dibagi atas 2 tahapan yaitu (1). tahap persiapan
pelaksanaan dan (2). tahap pelaksanaan konstruksi itu sendiri. Adapun mekanisme kegiatan pada tahap
pelaksanaan sebagaimana terlihat pada gambar 1. diagram alir pelaksanaan kegiatan pembangunan
prasarana.
Gambar 1.
Diagram Alir Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Fisik

BAP2 : BERITA ACARA PEMERIKSAAN PEKERJAAN


SP3 : SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
LPJ : LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Masing-masing kegiatan pada diagram tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.


3.1.1. PERSIAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
A.

Penyiapan Organisasi Pengelola Pemanfaatan & Pemeliharaan

Penyiapan organisasi Pengelola Pemanfaatan & pemeliharaan prasarana disini mencakup kegiatan (1).
pembentukan Organisasi Pengelola (Struktur Organisasi) termasuk penentuan orang-orang yang akan
bertanggungjawab pada setiap unit kerja, (2). Penyusunan Rencana Kerja Pemanfaatan dan pemeliharaan.
Pada prinsipnya semua prasarana yang telah dibangun harus dipelihara. Namun demikian, mengingat
pemanfaat setiap prasarana tidak seluruhnya sama maka pembentukan/pengorganisasian O&P disini
hanya diprioritaskan pada prasarana yang berifat umum/publik dan prasarana kelompok. Sedangkan
untuk prasarana yang bersifat individu atau pengunaan oleh satu keluarga saja, tidak perlu dibentuk
Organisasi Pengelolanya, seperti Jamban Keluarga, Saluran Limbah Rumah Tangga, karena sudah
langsung dipelihara oleh masing-masing keluarga pengguna.
Waktu pelaksanaan pembentukan organisasi Pengelola ini dilakukan sejak awal persiapan pelaksanaan
kegiatan. Jadi tidak dibentuk setelah pekerjaan fisik selesai. Pendekatan ini diharapkan dapat
memunculkan kesadaran dan rasa tanggungjawab bagi KSM untuk memelihara sarana dan prasarana
yang telah dibangunnya sehingga dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan dan lestari. Selain
itu juga diharapkan agar Tim Pengelola yang dipilih sejak awal dapat terlibat langsung dalam pelaksanaan
pembangunan fisik/konstruksi sehingga setelah pekerjaan selesai masyarakat/tim pengelola sudah siap
melaksanakan pemeliharaan.
Penyelenggaraan penyiapan organisasi pemanfaat dan pemeliharaan ini dilakukan oleh KSM melalui
forum musyawarah warga pemanfaat (atau forum musyawarah pengambilan keputusan tertinggi KSM).
Dan difasilitasi oleh pihak BKM/UPL, Konsultan, Ka Desa/Lurah.
Secara lebih detail penjelasan apa dan bagaimana pelaksanaan dari kedua tahapan kegiatan tersebut
diatas dapat dilihat pada Buku Petunjuk Teknis Pemanfaatan & Pemeliharaan.
B.

Penajaman Rencana Kerja

Rencana kerja hendaklah dibuat serinci mungkin agar lebih mudah untuk dipahami dan dilaksanakan.
Untuk mencapai hal tersebut tidak cukup mudah, apalagi ada keterbatasan kemampuan teknis personil
dalam menyusun perencanaan dan keterbatasan waktu yang tersedia untuk merencankan kegiatan.
Untuk mengantisipasi adanya kelemahan-kelemahan dalam perencanaan tersebut maka perlu dilakukan
evaluasi atau penajaman kembali rencana kerja sebelum pelaksanaan dimulai.
Penajaman rencana kerja yang dilakukan oleh KSM ini antara lain adalah rencana jadwal pelaksanaan,
rencana pengadaan/mobilisasi tenaga kerja/ bahan/alat, rencana tim pelaksana lapangan, rencana
Calon Tenaga Kerja yang akan terlibat, termasuk rencana pelatihan administrasi dan teknis konstruksi
bagi tim pelaksana lapangan.
Keseluruhan hasil penajaman rencana ini akan menjadi masukan dalam penyelenggaraan Musyawarah
Persiapan Pelaksanaan Konstruksi yang diselenggarakan oleh UPL.
C.

Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K)

Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi disingkat MP2K adalah merupakan Rapat/Forum


musyawarah warga dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Konstruksi Fisik/Pembangunan Infrastruktur
(Pre Construction Meeting/PCM). Jadi Rapat ini diselenggarakan sesegera mungkin sebelum dimulainya
kegiatan pembangunan prasarana/fisik. Penyelenggara kegiatan MP2K ini adalah UPL (dengan difasilitasi
8

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

oleh Faskel Teknik) dan dihadiri oleh seluruh pihak KSM yang akan melaksanakan kegiatan pembangunan
infrastruktur diwilayahnya.
Forum ini ditujukan untuk membahas dan mengetahui sejauh mana persiapan-persiapan yang telah
dilakukan KSM serta untuk memberikan penjelasan-penjelasan dan penyepakatan hal-hal yang
menyangkut teknis maupun administrasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan prasarana. Jadi pada
forum ini juga pihak KSM dapat melakukan konsultasi terkait hal-hal yang belum dipahami baik teknis
maupun administrasi kegiatan.
a)

Apakah hasil yang diharapkan dari pelaksanaan MP2K

1. Adanya Organisasi & Rencana Kerja O&P yg telah disepakati KSM;


2. Adanya Rencana & Jadwal Pengadaan Bahan/Alat bagi KSM;
3. Adanya Kepastian Daftar Calon T. Kerja yang akan dimobilisasi;
4. Adanya Tim Pelaksana Kegiatan Yang Paham Tugas-tugasnya;
5. Adanya kesepakatan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
6. Meningkatnya pemahaman KSM untuk melaksanakan SPPD-L / kegiatan secara tepat waktu,

tepat kualitas, tepat biaya, tertib administrasi, dan tidak bertentangan dengan ketentuan PNPM
Mandiri Perkotaan;

b)

Siapa Saja Pelaksana Dan Peserta MP2K?

Pelaksana : Penanggungjawab penyelenggaraan kegiatan MP2K adalah UPL/BKM dengan difasilitasi


oleh Tim Faskel. Sedangkan Peserta : Peserta adalah semua Tim Pelaksana dari Panitia yang ada dan
mengundang BKM, Tomas, Lurah/ Kades dan Tim Konsultan serta undangan lain yang dianggap perlu.
c)

Bagaimana mekanisme pelaksanaan MP2K?

Secara rinci langkah-langkah pelaksanaan MP2K sbb :



No
Tahapan
1 Penyampaian
Undangan
MP2K

Pelaksana
BKM/UPL

Hasil
Pelaksanaan
Surat Und. diterima/ Semua Tim Pelaksana dari KSM, BKM, UPL,
diketahui peserta
Tomas, Lurah/Kades dan Tim Konsultan
serta undangan lain yang dianggap perlu.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

No
2

Tahapan
Pelaksana
P e l a k s a n a a n UPL/Faskel
MP2K

Hasil
Adanya Orgn. O&P
(& Renc. Kerjanya),
Jadwal Kegiatan,
Renc. Pengadaan,
Tim Lapangan dan
kesiapan Calon
Tenaga Kerja, tiap
KSM;

Pelaksanaan
Peserta diminta mengisi Daft. Hadir;
Acara dibuka oleh Ketua BKM/UPL;
Penjelasan Maksud, Tujuan, Hasil
Yang Ingin Dicapai serta tatacara
forum;

Pembahasan setiap Agenda. Proses


pembahasan dipandu oleh UPL dan
Faskel.
Untuk pembahasan materi
Meningkatnya
O&P
(termasuk
rencana kerjanya),
pemahaman KSM
Jadwal,
Organisasi
Lapangan,
untuk melaksanakan
apabila
waktu
tidak
memungkinkan
SPPD-L/kegiatan
maka dapat meminta cukup 1
secara tepat waktu,
KSM
untuk
mempresentasikan
tertib administrasi,
kemudian
ditanggapi
oleh peserta
memenuhi
lain
(khususnya
faskel
& UPL
persyaratan
mengarahkan untuk hasil yang
teknis dan tidak
benar & optimal). Selanjutnya KSM
bertentangan
yang lain dapat langsung melakukan
dengan ketentuan
perbaikan/melengkapi
sesuai
PNPM;
masukan presentasi sebelumnya;
Daftar Hadir;
Pembacaan Hasil Kesepakatan;
BA Pelaksanaan;
Penyusunan BA MP2K
D.

Pelatihan (Coaching) Administrasi dan Teknis Pelaksanaan Konstruksi

Yaitu bimbingan/coaching yang diberikan terutama oleh Faskel Teknik dan UPL tentang teknik-teknik
pelaksanaan konstruksi prasarana dan administrasi pencatatan atau pelaporan kegiatan pembangunan
prasarana yang akan dilakukan KSM selam pelaksanaan konstruksi.
Kegiatan ini sangat penting dan diharapkan dapat dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi
guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan KSM sehingga tidak menemui kesulitan dalam
melaksanakan kegiatan konstruksi secara benar, sesuai persyarata teknis yang ditentukan.
Kegiatan ini harus dilakukan sesederhana mungkin dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
KSM sehingga mereka benar-benar mampu dan siap untuk melaksanakan kegiatan fisik dan
pengadministrasiannya. Adapun cakupan substansi materi kegiatan ini mengacu pada standar teknis dan
administrasi yang telah ada dalam PNPM Mandiri Perkotaan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
setiap KSM, khususnya terkait jenis prasarana yang dibangunnya.
Proses pembelajaran KSM ini diharapkan akan berlanjut pada kegitan Praktek Kerja dilapangan/On the
Job Trainning (OJT) pada setiap awal pelaksanaan kegiatan konstruksi dilapangan (tahap pelaksanaan
konstruksi).
E.

Sosialisasi Kegiatan

Pada tahap ini, KSM melakukan sosialisasi kepada warga, khususnya anggota KSM bersangkutan
mengenai keseluruhan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai SPPD-L;

10

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

F.

Pembuatan & Pemasangan Papan Nama Kegiatan

Sebelum kegiatan fisik dimulai, KSM harus membuat dan memasang papan nama kegiatan/sub-proyek
pada tempat strategis dilokasi kegiatan. Papan nama ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan
transparansi kegiatan serta wajib terpasang selama kegiatan pembangunan prasarana berlangsung.
Informasi yang perlu tercantum dalam Papan Nama Proyek ini antara lain : Wilayah administratif kegiatan
(kelurahan, kecamatan & kabupaten); Nama BKM Penanggung jawab Kegiatan; Jenis/Nama Kegiatan;
Volume Kegiatan; Biaya Kegiatan (Swadaya, BLM dan Total); Waktu pelaksanaan; Lokasi kegiatan; Nama
KSM Pelaksana
3.1.2. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (KONSTRUKSI)
A.

Pencairan Dana

Pencairan pemanfaatan dana kegiatan lingkungan dari BKM kepada KSM dapat dilakukan tiga tahap/
termin, dengan ketentuan : (i). Jika nilai BLM yang tercantum dalam proposal/SPPD-L kurang atau sama
dengan Rp. 30 juta dapat dlakukan dengan cara cash/tunai. (ii). Jika nilai BLM yang tercantum dalam
proposal/SPPD-L lebih besar Rp. 30 juta maka dlakukan dengan cara transfer melalui rekening KSM.
Adapun ketentuan pencairan setiap tahap/termin diatur sebagai berikut :
a)

Pencairan tahap/termin pertama

Setelah ditandatanganinya SPPD-L, KSM dapat mengajukan pembayaran uang muka kepada BKM sebagai
pembayaran tahap pertama sebesar 30% dari nilai SPPD-L.
Persyaratan untuk penarikan uang muka, yaitu :
1.
2.
3.
4.
b)

SPPD-L
Rekening Buku Tabungan KSM (untuk kegiatan yang nilai BLM lebih besar Rp. 30 juta)
Berita Acara Penarikan Tahap Pertama;
Rencana Penggunaan Dana (RPD) Tahap Pertama
Pencairan Tahap/termin Kedua

KSM dapat mengajukan pembayaran tahap kedua sebesar 60 % dari nilai SPPD-L setelah pekerjaan fisik
mencapai kemajuan fisik sekurang-kurangnya sebesar 25 % dan pemanfaatan dana tahap pertama
sekurang-kurangnya telah dimanfaatkan 90%.
Persyaratan untuk pengajuan tahap kedua adalah :
1.
2.
3.
4.

c)

Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan;


Laporan Penggunaan Dana (LPD) Termin Pertama;
Berita Acara Pembayaran Termin Kedua;
Rencana Penggunaan Dana (RPD) Termin Kedua.

Pencairan tahap/termin ketiga

Angsuran tahap ketiga sebesar 10 % dari SPPD-L diajukan setelah prestasi fisik pekerjaan mencapai
minimal 85 % dan pemanfaatan dana tahap kedua sekurang-kurangnya telah dimanfaatkan 90%.
Persyaratan untuk pengajuan tahap ketiga, yaitu :

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

11

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

1.
2.
3.
4.
5.
B.

Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan;


Laporan Penggunaan Dana (LPD) Termin Kedua;
Berita Acara Pembayaran Termin Ketiga;
Rencana Penggunaan Dana (RPD) Termin Ketiga.
Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Seluruh Kegiatan Fisik
Mobilisasi Tenaga Kerja/Bahan/Alat

Kegiatan mobilisasi Tenaga Kerja adalah mendatangkan tenaga kerja yang diperlukan (masyarakat yang
terdaftar untuk bekerja) guna melaksanakan kegiatan pembangunan fisik dilokasi pekerjaan. Sedangkan
mobilisasi bahan dan alat adalah mendatangkan bahan (pembelian) dan alat (sewa) yang diperlukan
untuk pembangunan sarana/prasarana kelokasi pekerjaan. Sebagai pedoman pelaksanaannya adalah
Daftar Rencana Pengadaan yang telah dibuat dan disepakati dalam MP2K sebelumnya (tahap persiapan
pelaksanaan konstruksi).
Hal terpenting yang juga harus diperhatikan dalam keseluruhan proses ini adalah kesesuaian jumlah
maupun kualitas/ketrampilan dari tenaga kerja/bahan/alat yang akan dipergunakan/dimobilisasi serta
ketepatan waktunya karena hal ini akan sangat mempengarhi kualitas akhir dan waktu penyelesaiaan
suatu pekerjaan dilapangan.
Dalam rangka pengadaan bahan/alat ini, maka terdapat 2 (dua) Metode Pengadaan yang telah
ditentukan dalam PNPM Mandiri Perkotaan yang wajib diikuti, yaitu (1). metode pengadaan secara
langsung dan (2). metode pengadaan Terbatas. Kedua metode tersebut dapat dilihat pada Buku Pedoman
Teknis Pengadaan Barang dan Jasa yang dicetak terpisah.
Musyawarah Pengadaan Bahan dan Alat

C.

Musyawarah Pengadaan Bahan/Alat adalah forum musyawarah pengadaan terbatas, untuk menetapkan
siapa pihak ketiga yang akan menjadi mitra kerja KSM dalam rangka Pengadaan Bahan/Alat yang
dibutuhkan. Jadi Forum ini hanya dilakukan pada setiap ada kegiatan Pengadaan Terbatas.
Penyelenggaraan Forum Musyawarah Pengadaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan adanya
transparanasi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan, khususnya dalam pemanfaatan dana pada
kegiatan pengadaan bahan/alat, bagi KSM Lingkungan.
Mekanisme pelaksanaan forum ini pada dasarnya merupakan mekanisme pelaksanaan secara sekaligus
dari rangkaian acara : Pemasukan, Pembukaan, Evaluasi Penawaran Pemasok & Penetapan Pemenang
pada proses pengadaan terbatas. Sedangkan peserta yang diundang adalah calon pemasok/toko dan
anggota KSM terkait, wakil BKM, wakil UPL, Kepala Desa/Lurah, Tomas setempat dan Tim Konsultan.
D.

Praktek Kerja dilapangan/On the Job Training (OJT)

Yaitu latihan kerja atau pemberian contoh kerja langsung dilapangan, khususnya tentang teknik atau
cara-cara pelaksanaan suatu kegiatan pembangunan prasarana yang akan dilaksanakan. Difasilitasi/
dibimbing oleh fasilitator kelurahan/desa bidang teknik, UPL atau pihak ketiga yang akan melaksanakan
pekerjaan konstruksi tersebut. Fokus perhatiaannya lebih kepada bagaimana cara pengerjaan yang benar
dari suatu pekerjaan, misalnya bagaimana cara melaksanakan komposisi campuarn beton, bagaimana
cara pengadukan (pemberian air), bagaimana cara pengangkutan atau pemasangannya, bagaimana cara
pemadatan, bagaimana cara penyambungan, bagaiman cara perapihan/finishing pekerjaan, dll.
Pendekatan pelaksanaannya adalah :

12

 isesuaikan dengan jenis pekerjaaan yang akan dilaksanakan dilapangan. Artinya OJT ini
D
mengikuti tahapan/jadwal pekerjaan dilapangan sehingga tidak memerlukan biaya khusus
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

untuk pengadaan tenaga kerja atau bahan/alat yang diperlukan, tetapi dapat langsung
menggunakan tenaga kerja atau bahan yang sudah tersedia untuk pekerjaan tersebut. Sebaiknya
tidak melakukan OJT pekerjaan plesteran sementara pekerjaan dilapangan masih melakukan
pasangan batu/bata, dll.

 ilaksanakan pada awal memulai pekerjaan. Hal ini dimaksudkan agar dengan pemahaman/
D
keterampilan yang telah dipraktekkan pada saat OJT tadi, dapat langsung diikuti oleh masyarakat
untuk menyelesaikan seluruh volume pekerjaan tersebut;

 ilakukan untuk pekerjaan tertentu yang diprioritaskan. Artinya OJT ini tidak perlu dilakukan
D
untuk semua pekerjaan tetapi cukup diprioritaskan pada pekerjaan tertentu yang dianggap
paling menentukan kualitas dan atau kurang dipahami oleh pelaksana lapangan/tenaga kerja.

On the Job Training harus dilakukan terutama untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang kurang
dipahami oleh masyarakat/tenaga kerja selama pelaksanaan kegiatan konstruksi di kegiatan PNPM
maupun kegiatan lain seperti PAKET, Chanelling dan ND.
E.

Pelaksanaan Konstruksi/Fisik

prasarana tersebut.

Pelaksanaan Konstruksi adalah serangkaian pelaksanaan kegiatan


pembangunan/fisik sarana & prasarana untuk mewujudkan
bangunan yang direncanakan. Termasuk juga disini adalah
kegiatan-kegiatan penanganan Dampak Lingkungan/mitigasi
yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana tersebut, harus diperhatikan
kesesuaian dari spesifikasi teknis (persyaratan teknis) agar
bangunan yang dibuat lebih aman dan kuat sehingga benarbenar dapat dimanfaatkan lebih lama. Pelaksanaan setiap jenis
pekerjaan/kegiatan membutuhkan cara-cara penanganan yang
berbeda-beda sesuai spesifikasi dari masing-masing jenis

Untuk itu maka pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur harus mengacu pada ketentuanketentuan teknis, cara pelaksanaan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam pedoman teknis
pembangunan prasarana, baik untuk kegiatan yang didanai melalui swadaya maupun melalui BLM.
Untuk menjaga capaian hasil pekerjaan fisik tetap berkualitas baik sesuai dengan persyaratan teknis
yang berlaku maka pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana & prasarana oleh KSM dapat dilakukan
selain dengan cara gotong-royong juga dapat dilaksanakan dengan cara kerjasama dengan pihak ketiga
yang lebih mampu, khususnya untuk pekerjaan yang memerlukan teknologi yang rumit/sulit atau tidak
mampu ditangani oleh masyarakat sendiri.
Tujuan Pelaksanaan melalui cara kerjasama oleh KSM dengan pihak ketiga ini adalah selain untuk
memenuhi persyaratan teknis konstruksi, juga untuk meningkatkan prinsip transparansi, akuntabilitas
pelaksanaan dan sekaligus dapat menjadi wahana pembelajaran bagi masyarakat dalam hal pekerjaan
yang memerlukan teknologi yang rumit/sulit. Penting untuk diperhatikan bahwa pelaksanaan dengan
cara kerjasama ini bukanlah ditujukan untuk mencari keuntungan finansial bagi KSM melainkan sematamata untuk memenuhi persyaratan teknis dan prinsip-prinsip diatas. Beberapa hal yang berkaitan
dengan cara pelaksanaan kerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
F.

Metode Kerja

Metode Kerja atau cara kerja disini adalah merupakan cara bagaimana pekerjaan konstruksi dilaksanakan.
Apakah menggunakan tenaga kerja atau dengan peralatan berat/besar.
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

13

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Pada prinsipnya penentuan metode kerja telah dilakukan sejak awal perencanaan teknis sebelumnya,
seperti tahap penyusunan RAB, Penyusunan Jadwal Pelaksanaan. Dengan tetap mengacu pada metode
kerja yang telah dibuat sebelumnya tersebut maka pada tahapan ini peranan metode kerja lebih
difokuskan untuk memilih dan menentukan bagian mana dari pekerjaan yang akan ditangani sendiri
atau ada yang perlu Disub-kontrakan (dipihak ketigakan).
Untuk pelaksanaan kegiatan PNPM, maka metode pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dapat
dilaksanakan dengan salah satu metode kerja berikut :
a. Metode Gotong-Royong, adalah pelaksanaan kegiatan konstruksi dengan cara mengunakan
tenaga kerja murni swadaya dari masyarakat setempat;
b. Metode semi gotong-royong, adalah pelaksanaan kegiatan konstruksi, dengan cara mengunakan
tenaga kerja swadaya dari masyarakat setempat, dan juga melibatkan pihak lain (tenaga kerja
dari luar) yang secara teknis lebih mampu.
c. Metode Kerjasama (Disub-kontrakkan), adalah pelaksanaan kegiatan konstruksi dengan cara
dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang lebih mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang
tidak mampu dikerjakan oleh KSM.
Apa saja Jenis Kegiatan yang boleh dikerjasamakan oleh KSM dengan pihak Ketiga ?
Secara umum jenis kegiatan yang dapat dilakukan oleh KSM melalui bentuk kerjasama dengan pihak
ketiga, dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :
1).

a.

Pelaksanaan pekerjaan/bagian pekerjaan tertentu yang secara teknis tidak dapat dilaksanakan
sendiri oleh KSM, yaitu pekerjaan/kegiatan yang memerlukan Teknologi/Metode Kerja yang
Sulit, dengan kriteria berikut :
Bila dikerjakan oleh KSM sendiri akan memerlukan waktu yang lebih lama dari yang ditetapkan
oleh program PNPM;

b. Pekerjaan memerlukan alat-alat berat, seperti Excavator, Mesin Gilas/Pemadat, dll.


c.

 ekerjaan memerlukan Tenaga Kerja yang mempunyai keahlian/pengalaman khusus dan tidak
P
dimiliki oleh KSM.

Misalnya : kegiatan Pemadatan Konstruksi Perkerasan Jalan, Pemasangan kabel Jembatan Gantung atau
Pemasangan rangka/gelagar jembatan baja, dll.
2).

Pengadaan Bahan Bangunan atau Peralatan Konstruksi (alat berat/besar) dengan nilai biaya
diatas Rp. 50 Juta. (Penjelasan tatacara pengadaan ini secara rinci dapat dilihat pada buku
Tatacara Pengadaan Bahan/Alat Konstruksi).

Siapa Pihak Ketiga Yang boleh bekerjasama dengan KSM ?


Sesuai dengan keterlibatan pihak ketiga didalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana, maka pihak ketiga yang boleh bekerjasama dengan KSM, dapat dibedakan atas dua, yaitu :
a. Pihak ketiga untuk pengadaan Bahan/Alat : a). Toko/Pemasok Bahan Bangunan atau b). Pemasok/
Penyewa Alat Besar/Berat;
b. P
 ihak ketiga untuk pelaksanaan kegiatan konstruksi : dapat berbentuk Kelompok Tenaga Kerja
(atau perorangan) yang mempunyai keahlian/pengalaman dan lebih mampu melaksanakan
kegiatan dan atau Pemasok Alat berat/besar (termasuk operator alatnya).

14

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Untuk pengadaan tenaga kerja maka


diprioritaskan kepada tenaga kerja setempat
yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
cara upah Borongan atau upah Harian.
Penting untuk diperhatikan bahwa meskipun
kegiatan tertentu dapat dilakukan dengan cara
kerjasama dengan pihak ketiga, hal tersebut
bukan berarti bahwa tanggunjawab pelaksanaan
kegiatan berpindah kepada pihak ketiga tersebut,
tetapi tetap ada ditangan KSM sendiri. Jadi KSM
harus bisa mengendalikan/mengatur semua
kegiatannya agar sesuai dengan hasil yang diharapkan, termasuk kegiatan yang dikerjakan oleh pihak
ketiga (bila ada);
G.

Supervisi Pelaksanaan Konstruksi

Pengawasan/supervisi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk menjadikan segala
kegiatan di proyek berlangsung dan berhasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dengan demikian maka Supervisi pelaksanaan pekerjaan konstruksi mencakup kegiatan/tindakan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai standar konstruksi/rencana yang telah ditetapkan, kemudian
mengadakan pengukuran/penilaian pelaksanaan sesuai standar pengukuran kegiatan tersebut dan
membandingkan antara hasil pelaksanaan yang dicapai dengan standar/rencananya untuk mengetahui
apakah ada penyimpangan (evaluasi).
Standar yang dipergunakan adalah mencakup standar konstruksi itu sendiri atau spesifikasi/persyaratan
teknis pekerjaan, seperti kuantitas, dimensi/ukuran, kualitas, cara pengerjaan atau rencana kerja yang
telah ditetapkan sebelumnya seperti biaya atau jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan, dan lain-lain.
Sedangkan penyimpangan disini dapat merupakan hasil yang sesuai atau lebih baik (hal ini merupakan
suatu prestasi) dan penyimpangan yang negatif atau tidak sesuai/dibawah standar yang telah ditetapkan
(merupakan suatu masalah yang harus diselesaikan).
Sasaran pengawasan pekerjaan konstruksi adalah untuk melihat apakah terjadi penyimpangan negatif
dari standar teknis atau rencana yang telah ditetapkan, seperti apakah kualitas bahan yang dipergunakan
kurang, apakah volume atau ukuran/dimensi pekerjaan kurang atau apakah cara pengerjaan salah, atau
apakah waktu pelaksanaan pekerjaan terlambat, dll, yang bisa berakibat pada kualitas dan kuantitas
bangunan yang hendak dibangun tidak terpenuhi sesuai standar teknis/rencana awalnya.
Sedangkan tujuannya adalah agar dilakukan tindakan perbaikan atau penyelesaiaan (pengendalian)
bilamana ditemukan adanya kesalahan atau kukurangan dari pekerjaan yang sedang dilaksanakan
sehingga tujuan untuk mewujudkan bangunan/infrastruktur yang berkualitas baik (kuat) dan dapat
berfungsi/dimanfaatkan lebih lama dapat tercapai dengan baik.
Pengawasan secara teratur merupakan cara yang diperlukan untuk menghindari hasil yang tidak dapat
diterima yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti bentuk/ukuran konstruksi yang dibuat dilapangan
tidak sesuai dengan desain/gambar kerja, ketrampilan kerja yang kurang, perubahan bahan (bermutu
jelek), peralatan yang tidak sesuai atau tidak memadai, kuantitas yang kurang dan kondisi lain yang
merugikan/menghambat kelancaran pekerjaan di lapangan.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

15

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Pengawasan pelaksanaan pembangunan prasarana pada prinsipnya dilakukan terhadap semua aspek
kegiatan, namun demikian dalam proses pengawasan ini dapat difokuskan pada 5 (lima) aspek-aspek
pengawasan pelaksanaan berikut :
1.

 olume pekerjaan, termasuk dimensi atau ukuran konstruksi, yang perlu disupervisi antara
V
lain, adalah :

Jenis dan volume tiap pekerjaan, termasuk dimensi atau ukuran konstruksi yang tercantum

dalam daftar kuantitas dan gambar rencana, apakah sesuai dengan kondisi pada saat
supervisi;

Kondisi lokasi, apakah sesuai dengan perencanaan/gambar atau ada perubahan;


Apakah secara keseluruhan bangunan dapat berfungsi/bermanfaat;
Termasuk juga disini adalah apakah semua rencana pengamanan dampak lingkungan sudah
dilaksanakan;

2.

Mutu/Kualitas pekerjaan, yang perlu disupervisi antara lain, adalah :


Apakah sumber, kualitas, kuantitas bahan/Alat/tenaga kerja yang dipergunakan pada sestiap
jenis pekerjaan sesuai rencana;


Apakah kualitas hasil pekerjaan sudah sesuai/baik;

Apakah kelengkapan bangunan sudah cukup atau kurang untuk keamanan dan atau

kenyamanan pemakai;


Apakah metode atau cara pelaksanaan tiap jenis pekerjaan benar;

Apakah telah dilakukan koordinasi pelaksanaan dengan pihak/instansi/dinas terkait

setempat, seperti :

Sumur dalam/Bor harus koordinasi dengan dinas pertambangan atau perindustrian dan
geologi setempat,
Prasarana Pendidikan harus berkoordinasi dengan dinas Pendidikan setempat;
Prasarana kesehatan harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat;
Prasarana persampahan dengan dinas kebersihan kota/terkait.


Khusus air bersih yang sumber airnya bukan dari Air PDAM/Sejenis, Air Hujan, apakah telah
dilakukan pengujian kualitas Air bersih;

3.

Waktu pelaksanaan, yang perlu disupervisi antara lain, adalah :

Apakah Pelaksanaan tiap-tiap item pekerjaan tetap mengacu pada jadual yang telah
direncanakan.

Apabila terjadi keterlambatan dan/atau percepatan waktu pelaksanaan pekerjaan maka


harus diperhitungkan perubahan waktu kerja tersebut terhadap jadual kerja sehingga dapat
dipastikan bahwa seluruh pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai jangka waktu
yang ditetapkan dalam SPPD-L atau perubahannya (bila ada)

Apabila diperkirakan seluruh pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai jadual, maka konsultan

memberikan justifikasi/pertimbangan teknis kepada UPL/BKM untuk : memperpanjang


jangka waktu pelaksanaan kontrak atau menghentikan pekerjaan/pemutusan kontrak (bila
perlu).

16

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

4.

Biaya, yang perlu disupervisi antara lain, adalah :

Apakah tidak terjadi pembelanjaan atau penggunaan dana yang berlebihan pada suatu

kegiatan sehingga dapat mengakibatkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan secara


keseluruhan;

Apakah tidak terjadi penyelewengan dana;


Apakah proses transaksi selalu disertai dengan bukti-bukti tertulis;
Apakah dilaksanakan pembukuan Keuangan dengan baik;
Apakah aspek kontribusi swadaya masyarakat dipenuhi.
5.

Administrasi pelaksanaan, yang perlu disupervisi, adalah :

Apakah semua administrasi yang diperlukan dibuat lengkap, benar dan sesuai kondisi
lapangan/yang sebenarnya;

Apakah semua administrasi diarsipkan dan dipelihara dengan baik,


Tanggungjawab Supervisi ini dilakukan secara rutin selama proses pelaksanaan kegiatan konstruksi oleh
pihak UPL bersama Konsultan (pihak diluar KSM) dan tentunya juga oleh KSM/Tim Pelaksana Lapangan
secara internal sebagai fungsi yang melekat pada tugas/tanggungjawabnya. Termasuk hasil monitoring
partisipatif yang dilakukan oleh warga masyarakat sebagai masukan dalam proses pengawasan ini.
H.

Rapat Evaluasi Kemajuan Lapangan

Kegiatan evaluasi pada prinsipnya merupakan bagian dari proses pengawasan/pengendalian pelaksanaan
kegiatan, hanya umumnya dilakukan untuk periode waktu tertentu, meskipun juga dapat dilakukan
sewaktu-waktu (mendesak).
Rapat Evaluasi Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan adalah merupakan pertemuan yang dilaksanakan oleh
KSM (tim pelaksana kegiatan) pada setiap setiap peride waktu tertentu (biasanya mingguan atau sesuai
periode waktu yang disepakati) untuk mengevaluasi sejauhmana kemajuan pelaksanaan kegiatan
telah dicapai, termasuk penyelesaiaan masalah yang muncul. Rapat ini dihadiri oleh semua pengurus/
pelaksana kegiatan (termasuk dapat mengundang pihak-pihak terkait lainnya yang diperlukan).
Beberapa hal penting yang perlu menjadi agenda evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
dilapangan, antara lain :

 pakah Volume pekerjaan (kemajuan pelaksanaan) yang telah dicapai sesuai dengan yang
A
direncanakan?

 pakah Realisasi Volume Pengadaan Bahan/Alat/Tenaga Kerja sampai saat ini sesuai atau
A
apakah masih cukup/memungkinkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan
yang direncanakan? Coba bandingkan total Volume dari hasil pengadaan Tenaga/Bahan/Alat
sampai saat ini dengan Volume yang masih harus dibeli/dibayar lagi sampai proyek selesai;

 pakah Realisasi Biaya Pengadaan Bahan/Alat/Tenaga Kerja sampai saat ini sesuai dan cukup/
A
masih memungkinkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan?
Coba Bandingkan total biaya dari hasil pembayaran Upah/Bahan/Alat sampai saat ini dengan
Biaya yang masih harus dikeluarkan/dibayar lagi sampai proyek selesai (termasuk total dana
yang Belum dicairkan).

Apakah Realisasi Swadaya Masyarakat sesuai rencana swadaya ?

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

17

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Apakah Administrasi/laporan-laporan sudah dibuat dan diarsipkan ?

 pakah masalah-masalah yang timbul dilapangan, termasuk dampak lingkungan/sosial sudah


A
diselesaikan?, dll.

Hasil pembahasan setiap agenda/permasalahan hendaknya dapat memberikan/menyepakati apa bentuk


penyelesaian, siapa yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya, bagaimana cara pelaksanaannya
dilapangan dan kapan akan dilakukan tindakan tersebut.
Hasil-hasil kesepakatan/pembahasan tersebut dicatat pada Notulen/Catatan Hasil Rapat Mingguan dan
diarsipkan dengan baik.
I.

Pemantauan Dampak Lingkungan kondisi 50% & 100%

Pengamanan dampak lingkungan adalah pelaksanaan seluruh kegiatan penanganan dampak lingkungan
sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Sedangkan Pemantauan Dampak Lingkungan disini adalah
merupakan monitoring atau pengecekan atas hasil pelaksanaan rencana tindakan penanganan dampak/
mitigasi tersebut. Apakah telah dikerjakan atau belum selesai?
Kegiatan Pemantauan ini dilakukan pada Pada tahap pelaksanaan Konstruksi/pelaksanaan pembangunan
dengan menggunakan instrumen pemantauan berupa Ceklist/Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan
(sesuai Form-7, Proposal) yang telah dibuat sebelumnya, yaitu :
ira-kira pertengahan proses konstruksi (kondisi kemajuan 50%), disaat peluang untuk
a) K
memperbaiki masih ada maka dilakukan pemantauan kelapangan dimana daftar yang sama
(checklist tadi) di cocokkan lagi, apakah semua tindakan yang telah direncanakan telah dilakukan
atau belum. Dan terakhir,
 i akhir konstruksi (kondisi kemajuan selesai 100%), daftar yang sama (checklist tadi) dicocokkan
b) D
lagi dibandingkan dengan rencana aslinya guna memastikan bahwa semua tindakan pengamanan
yang telah direncanakan.
Keseluruhan kegiatan pemantauan diatas dilakukan baik oleh KSM sendiri maupun oleh UPL dan Tim
Konsultan dilapangan.
J.

Dokumentasi (Photo-photo) kondisi 50%, 100%;

Yaitu potret kondisi atau keadaan pertengahan pelaksanaan pekerjaan (kira-kira pada progres mencapai
50%) atau keadaan akhir setelah pekerjaan selesai 100% pada lokasi dibangun Infrastruktur. Jumlah
titik lokasi yang diambil/potret minimal sama dengan titik lokasi pengambilan potret kondisi nol (0%)
sebelumnya. Penting untuk diperhatikan bahwa titik lokasi dan arah pengambilan gambar kondisi 50%
dan 100% ini harus sama dengan titik dan arah pengambilan gambar kondisi awal (0%) sebelumnya.
K.

Perubahan Pekerjaan dilapangan

Dalam pelaksanaan pekerjaan infrastruktur, seringkali tidak dapat dihindari adanya perubahan pekerjaan
karena kesalahan desain atau perubahan kondisi lokasi prasarana yang mengakibatkan perubahan
kontrak kerja / SPPD-L. Meskipun demikian, sedapat mungkin perubahan pekerjaan dilapangan dihindari
karena bila terjadi kekurangan dana/volume pekerjaan dari rencana awal maka harus diupayakan dengan
mengusahakan melalui swadaya. Dalam keadaan tertentu, dimana usaha swadaya atau lainnya tidak
cukup juga untuk menutupi volume sesuai rencana awal maka dapat dilakukan perubahan kegiatan dari
rencana awal atau perubahan SPPD-L sehingga kegiatan tetap dapat selesai sesuai kontrak. Perubahan
SPPD-L adalah cukup dengan membuat Berita Acara Perubahan yang memuat adanya perubahan
kegiatan yang terjadi dilapangan dari keadaan awal (SPPD-L sebelumnya). Apabila terjadi perubahan
18

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

demikian maka KSM akan melaksanakan kegiatan dilapangan sesuai perubahan tersebut. Adapun yang
boleh mengusulkan perubahan tersebut adalah dapat diajukan oleh BKM (bila menurut keputusan
BKM perlu perubahan) atau boleh diajukan oleh KSM karena menurut KSM harus dilakukan adanya
perubahan dilapangan. Semua perubahan tersebut harus disetujui oleh Tim KMW.
Perubahan SPPD-L tersebut dapat dilakukan diawal, ditengah atau diakhir pelaksanaan pekerjaan,
apabila :
a)

 danya perubahan total Volume Pekerjaan menjadi lebih kecil dari rencana awal sedangkan
A
jumlah total dana BLM/PNPM tetap (tidak berubah). Misalnya Jalan Kerikil direncanakan 100
meter berubah menjadi 90 meter, dll;

b)

 danya perubahan berupa penambahan volume item kegiatan tertentu atau pengurangan/
A
penghilangan item pekerjaan tertentu pada pekerjaan, Sedangkan nilai total dana BLM tetap
(tidak berubah);

c)

A
 danya perubahan jumlah total dana BLM yang digunakan dari rencana semula, misalnya SPPD-L
semula Rp. 15 Juta berubah menjadi Rp. 14 Juta;

L.

Penyelesaiaan pekerjaan KSM

Penyelesaian pekerjaan adalah pencapaian realisasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai kuantitas/
volume dan Nilai/biaya pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam SPPD-L beserta semua dokumen
perjanjian yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SPPD-L.
Dengan demikian maka Pekerjaan hanya dapat dikatakan selesai apabila dana BLM yang diusulkan oleh
KSM sesuai SPPD-L (atau perubahannya), sudah habis dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan
infrastruktur dan volume pekerjaan yang dilaksanakan telah sesuai rencana sebagaimana tercantum
dalam SPPD-L atau perubahannya. Jadi ukuran untuk menyatakan bahwa kegiatan BLM telah selesai
adalah dana BLM yang sudah habis (tidak ada sisa) dan jumlah volume pekerjaan yang dibuat dilapangan
sudah dicapai sesuai dengan rencana (dinyatakan dalam dokumen SPPD-L).

Setelah pekerjaan selesai 100% atau minimal 97%, KSM berhak mengajukan secara tertulis
kepada BKM/UPL dan Konsultan untuk melakukan Sertifikasi Pekerjaan. Hasil Sertifikasi
Pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh kedua belah pihak dan KMW ini
dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAP2).
Bagaimana jika pada akhir pelaksanaan pekerjaan masih terdapat sisa dana yang belum digunakan
untuk pembangunan infrastruktur?
Apabila terdapat sisa dana pelaksanaan kegiatan infrastruktur maka sisa dana tersebut dapat
dimanfaatkan kembali oleh KSM bersangkutan untuk meningkatkan fungsi pelayanan prasarana/sarana
yang dibangun. Caranya adalah dengan :

i.

 enambah volume item kegiatan yang sudah ada, misalnya pembangunan jalan kerikil yang
M
semula hanya 200 meter ditambah panjangnya menjadi 210 meter;

ii.

 enambah item kegiatan baru (masih satu kesatuan) dilokasi prasarana yang bersangkutan,
M
misalnya semula hanya direncanakan membangun perkerasan kerikil, tetapi karena ada sisa dana
maka dapat digunakan untuk membuat saluran atau penahan tanah ditempat yang memerlukan
disepanjang jalan kerikil yang dibangun.

iii.

 enambah kegiatan baru dilokasi yang berbeda tetapi masih mendukung secara langsung
M
peningkatan fungsi layanan prasarana yang bersangkutan, misalnya semula hanya direncanakan
membangun jembatan kayu, namun karena ada sisa dana maka dapat digunakan untuk
membangun gorong-gorong pada jalan yang menghubungkan jembatan tersebut, dll.
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

19

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Untuk mendukung pemanfaatan dana tersebut, maka administrasi yang perlu dibuat oleh KSM adalah :

i.

Surat Pernyataan Kesanggupan KSM untuk menyelesaikan seluruh kegiatan fisik (100%) sebelum
berakhirnya masa pencairan BLM;

ii.

Perubahan SPPD-L disertai Justifikasi/alasan Teknisnya.

Bagaimana jika hasil pelaksanaan pekerjaan tidak sama dengan bestek/perencanaan awal?
Jika hasil pekerjaan melebihi rencana volume pekerjaan awal maka kelebihan itu merupakan prestasi
KSM dan dapat dicatat sebagai keswadayaan yang dilakukan.
Namun jika hasil pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan yang diperjanjikan dalam SPPD-L, baik
yang ditemukan sebelum maupun setelah Sertifikasi maka pihak KSM selaku pelaksana pekerjaan wajib
memperbaiki ketidak sesuaian tersebut dengan cara swadaya, dan dalam waktu yang disepakati antara
KSM dengan pihak BKM/UPL. Masa perbaikan/penyempurnaan ini selambat-lambatnya harus selesai
sebelum laporan pertanggungjawaban KSM dilaksanakan.
Bagaimana jika terdapat sisa dana tetapi KSM sudah tidak bersedia memanfaatkan kembali sisa
tersebut untuk pembangunan infrastruktur ?
Pada dasarnya dana kegiatan fisik yang dianggarkan untuk tiap kegiatan KSM harus dimanfaatkan
seluruhnya untuk pembangunan infrastruktur, namun apabila volume pekerjaan yang dibuat sudah
sesuai SPPD-L dan masih terdapat sisa dana, sedangkan pihak KSM sudah tidak bersedia memanfaatkan
sisa dana tersebut untuk menambah volume kegiatannya, maka KSM harus mengembalikan semua sisa
dana kepada BKM dengan melampirkan surat pernyataan bahwa KSM sudah tidak sanggup/bersedia
memanfaatkan sisa dana.
M.

Sertifikasi/Pemeriksaan Kegiatan

Sertifikasi disini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tim untuk memeriksa dan menilai capaian
kualitas dan pemanfaatan dari sarana & prasarana yang telah dibangun oleh KSM
Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat terjadi proses pembelajaran masyarakat untuk mewujudkan
kebutuhkan akan sarana & prasarana yang berkualitas baik (berfungsi, kuat dan tahan lama) dan dapat
bermanfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan .
Selanjutnya, untuk memastikan bahwa hasil yang diharapkan benar-benar telah memenuhi ketentuanketentuan program dan teknis (kualitas baik dan bermanfaat) maka konsultan, khususnya tenaga-tenaga
infrastruktur bersama UPL harus melakukan sertifikasi atau penilaian kegiatan tersebut.

Apa saja Tujuan dan Hasil Yang diharapkan?

Tujuan sertifikasi adalah untuk mengetahui apakah hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana &
prasarana telah memenuhi persyaratan teknik (kualitas yang baik) dan dapat bermanfaat lebih lama.
Sedangkan hasil yang diharapkan dari kegiatan Sertifikasi ini adalah adanya rekomendasi atas kelayakan
(kualitas dan manfaat) dari sarana dan prasarana yang telah dibangun tersebut.

Apa saja Materi Sertifikasi?

Pelaksanaan Sertifikasi hasil pembangunan sarana & prasarana dilakukan terhadap aspek capaian
kualitas proses, kualitas konstruksi, manfaat dan pemanfaatan dana (termasuk penanganan dampak
dan dokumen proses kegiatan yang mendukung). Sedangkan uraian secara terinci dari masing-masing
aspek tersebut dapat dilihat pada Formulir Sertifikasi, terlampir.

20

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Nasional Pemberdayaan
(PNPM)
Mandiridilihat
- Perkotaanpada Formulir
terinci dari Program
masing-masing
aspekMasyarakat
tersebut
dapat
Sertifikasi, terlampir.

Bagaimana Mekanisme Pelaksanaan Sertifikasi Kegiatan?

Bagaimana
Mekanisme
Pelaksanaan Sertifikasi
Kegiatan?
Pendekatan
pelaksanaan
Sertifikasi
ini adalah dilakukan langsung

dilapangan secara Tim yang terdiri atas : wakil UPL (masing-masing

Pendekatan pelaksanaan Sertifikasi ini adalah dilakukan langsung dilapangan secara Tim yang terdiri atas :
BKM), Faskel
Teknik/Askot
Infrastruktur
dan
KSM
bersangkutan.
wakil UPL (masing-masing
BKM),
Faskel Teknik/Askot
Infrastruktur
danWakil
Wakil KSM
bersangkutan.
Adapun
Adapun
mekanismenya
sesuai
diagram
alir
sertifikasi
dapat
sebagaidilihat
berikut :
mekanismenya sesuai diagram alir sertifikasi dapat dilihat (gambar 1), yang dapat diuraikan

(gambar 1), yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram Alir Proses Sertifikasi Kegiatan

Gambar 1. Diagram Alir Proses Sertifikasi Kegiatan

Hasil
Pembangunan &
Administrasi
KSM
Permintaan
Sertifikasi
(Oleh KSM)

Pemeriksa
an

Oleh Tim Sertifikasi


(UPL,Faskel/Askot

Penyusunan
BAP2

Selesai
Layak

SP3

Penyusunan

LPJ

Belum Selesai/
Layak dgn
Penyempurnaan

Diagram tersebut dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:

Diagram tersebut
dapat dijelaskanlaporan
secara ringkas
sebagai berikut:
a. Berdasarkan
kemajuan
pekerjaan KSM yang menunjukan
a.

b.

c.
i.

bahwa kemajuan pekerjaan telah selesai 100%, maka KSM

 erdasarkan laporan kemajuan pekerjaan KSM yang menunjukan bahwa kemajuan pekerjaan
B
mengajukan
permohonan
kepada
Tim Sertifikasi
Askot
Infra
telah selesai
100%, makasurat
KSM mengajukan
surat
permohonan
kepada Tim (c.q.
Sertifikasi
(c.q.
Askot
selaku
Ketua
Tim untuk
Sertifikasi)
untuk dilakukan
Sertifikasi hasil
Infra selaku
Ketua Tim
Sertifikasi)
dilakukan Sertifikasi
hasil pekerjaan;

pekerjaan;
Askotb.Infra
bersama-sama
dengan Faskeldengan
Teknik, UPL
dan wakil
KSMUPL
melakukan
pemeriksaan
Askot
Infra bersama-sama
Faskel
Teknik,
dan wakil
KSM
dan penilaian
atas
semua
aspek
sertifikasi.
Hasil
Penilaian
masing-masing
aspek
sertifikasi
melakukan pemeriksaan dan penilaian atas semua aspek sertifikasi.
disepakati bersama-sama oleh Tim (termasuk KSM);
Hasil Penilaian masing-masing aspek sertifikasi disepakati bersamasama oleh
Tim (termasuk
KSM);
S etelah seluruh
pemeriksaan
aspek selesai,
maka dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan
c. Setelah
seluruh
pemeriksaan
aspek dan
selesai,
maka dilanjutkan
dengan
rekomendasi.
Adapun
alternatif
bentuk kesimpulan
rekomendasi,
yaitu :
membuat kesimpulan dan rekomendasi. Adapun alternatif bentuk
kesimpulan
dan rekomendasi,
yaitubaik
: & bermanfaat);
Pekerjaan
dinyatakan Layak/Selesai
(berkualitas
i. Pekerjaan

dinyatakan

Layak/Selesai

(berkualitas

baik

&

Apabila pekerjaan bermanfaat);


dinyatakan selesai maka dilanjutkan dengan pembuatan Surat Pernyataan
Penyelesaiaan Pekerjaan (SP3).
ii.

Apabila pekerjaan dinyatakan selesai maka dilanjutkan dengan


pembuatan
Surat
Pernyataan
Penyelesaiaan
Pekerjaan (SP3).
Pekerjaan dinyatakan
Belum
Selesai/Layak
dengan
Penyempurnaan;
ii. Pekerjaan

dinyatakan

Belum

Selesai/Layak

dengan

Adapun tindaklanjutnya
adalah KSM harus melakukan perbaikan sebagaimana catatan/rekomendasi
Penyempurnaan;
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

21

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

pemeriksaan. Penyempurnaan ini harus dievaluasi kembali oleh Tim Sertifikasi. Dan setelah hasil
perbaikan/penyempurnaan dinyatakan diterima baru dapat dilanjutkan dengan pembuatan SP3.
d.

Seluruh hasil Sertifikasi ini dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAP2).

Bagaimana Langkah langkah Pelaksanaan Sertifikasi Kegiatan


A. Persiapan Tim Sertifikasi :
1. UPL dan Faskel memperoleh penjelasan cara melaksanakan Sertifikasi (termasuk cara pengisian
formulir) dari Askot Infra/TA. Infra;
2. UPL menginformasikan jadwal sertifikasi kepada KSM;
3. Membawa laporan kemajuan pekerjaan terakhir yang disampaikan oleh KSM;
4. Menyiapkan Formulir Penilaian Sertifikasi (Form-S1);
B. Pelaksanaan Sertifikasi :
Langkah-langkah pelaksanaan Sertifikasi:
1.

Kegiatan Sertifikasi dilakukan untuk setiap jenis Kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM;

2.

 etode yang digunakan dapat mencakup pemeriksaan terhadap dokumen yang diperlukan,
M
pemeriksaan langsung dilapangan (fisik) maupun wawancara langsung dengan pihak KSM (yang
terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan dilapangan);

3.

Acuan proses Sertifikasi adalah formulir Sertifikasi (Form : S.1), contoh format terlampir;

4.

Perlu diperhatikan bahwa kesimpulan atau rekomendasi yang dimasukan dalam hasil sertifikasi
ini agar disepakti bersama oleh seluruh Tim dengan pihak KSM selaku penanggungjawab
pelaksana.

5.

Buatlah Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan (BAP2), dilampiri lembar Sertifikasi yang telah
diisi dan ditandatangani. Semua administrasi ini diarsipkan minimal oleh UPL dan Askot Infra,
termasuk dilaporkan juga kepada PJOK.

Apa yang dimaksud dengan BAP2?


Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan disingkat BAP2, adalah bukti secara administrasi bahwa telah
dilakukan pemeriksaan atas seluruh hasil pekerjaan KSM, khususnya terkait teknis dan keuangan.
BAP2 dibuat bersama-sama oleh tim sertifikasi setelah melakukan pemeriksaan/Sertifikasi pekerjaan
dilapangan. Jadi syarat BAP2 dibuat adalah apabila telah dilakukan pemeriksaan pekerjaan bersamasama (Tim Serifikasi).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam BAP2 adalah :

22

1)

 engisian tabel Status Penyelesaiaan Fisik yang belum selesai 100%, diambil berdasarkan hasil
P
kesimpulan/rekomendasi dari Pemeriksaan/Sertifikasi sebelumnya.

2)

atasan waktu penyelesaiaan kekurangan/penyempurnaan yang ditetapkan, hendaknya


B
disepakti bersama dengan pihak KSM selaku penanggungjawab pelaksananya.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

3)

S tatus Pencairan Dana dan Pemanfaatannya, agar diambil sesuai hasil laporan pembukuan KSM
bersangkutan. Dalam BAP2 ini seharusnya tidak terdapat sisa dana atau sisa adalah nihil (Nol/0)
atau hanya sisa dana yang harus dikembalikan kepada BKM karena tidak dimanfaatkan kembali
oleh KSM bersangkutan. Sebab bilamana terdapat sisa dana dan masih dapat dimanfaatkan
kembali oleh KSM harusnya diakomodir terlebih dahulu dalam perubahan pekerjaan/perubahan
SPPD-L, sebelum terjadi proses serttifikasi pekerjaan (lihat penjelesan penyelesaiaan pekerjaan/
perubahan pekerjaan). Contoh Bentuk SP3 ini sebagaiman format terlampir.

Apa yang dimaksud dengan SP3 ?


Surat Pernyataan Penyelesaiaan Pekerjaan disingkat SP3, merupakan Pernyataan Bersama antara pihak
KSM, BKM dan Konsultan yang menyatakan bahwa seluruh kegiatan KSM sesuai SPPD-L yang disepakti
awal telah selesai 100%.
Dengan demikian maka SP3 ini merupakan tindak lanjut dari hasil Sertifikasi/Pemeriksaan Pekerjaan,
termasuk telah dilakukan penyempurnaan pekerjaan (bila ada) atau yang dinyatakan telah layak/Selesai.
Contoh Bentuk SP3 ini sebagaiman format terlampir.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

23

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

24

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Bab IV. Administrasi KSM

4.1.

ADMINISTRASI KEGIATAN & PEMBUKUAN KSM

4.1.1. Pengertian Administrasi KSM


Administrasi KSM adalah proses pencatatan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM dalam program
PNPM. Pencatatan dilakukan pada formulir formulir yang telah disediakan dan tinggal mengisikan halhal yang terjadi, dilaksanakan, dan diperlukan dalam formulir tersebut.
Pencatatan yang dilakukan KSM adalah untuk mendokumentasikan atau merekam seluruh kegiatan KSM
terkait dengan program PNPM Mandiri Perkotaan.
4.1.2. Tujuan dilakuan administrasi KSM
Dengan pencatatan yang tertib dan kemudian menghimpun atau mengarsipkannya maka akan dapat
digambarkan kembali proses-proses yang telah dilalui dan dilakukan KSM, sehingga apabila pada suatu
saat dibutuhkan dapat dibuka kembali.
Tujuan dilaksanakannya administrasi KSM adalah untuk :
a.
Keterbukaan; dengan adanya pencatatan atas setiap kegiatan, dan hasil pencatatan tersebut
dapat diketahui oleh semua pihak, maka akan sangat kecil sekali kemungkinan untuk menyembunyikan
sesuatu, sebab semua kejadian sudah tercatat dalam formulir administrasi.
b.
Menghindari pertentangan; konflik dalam suatu organisasi biasanya terjadi karena adanya
kesalahpahaman, sedangkan salah paham terjadi karena adanya perbedaan informasi di antara pihakpihak yang berselisih tersebut. Perbedaan informasi tersebut dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan
dengan adanya pencatatan/administrasi.
c.
Alat monitoring; dokumen administrasi KSM adalah dokumen yang terbuka dalam arti siapapun
pihak yang terlibat dalam kegiatan yang sedang berjalan, berhak untuk mengetahui setiap kejadian
ataupun kesepakatan yang telah dibuat bersama.
Bahan penyusunan laporan; selama pelaksanaan kegiatan konstruksi fisik, KSM harus menyusun
d.
beberapa laporan secara bertahap sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat serta berdasarkan
perkembangan pelaksanaan pekerjaan. Apabila pencatatan administrasi KSM dilakukan secara disiplin
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

25

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

dan tertib, maka hasilnya dapat digunakan sebagai bahan penyusunan laporan. Sebagai data data yang
mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan di lapangan, termasuk mutu pekerjaan.
4.1.3. Bentuk-bentuk Administrasi KSM
Bentuk-bentuk administrasi KSM, pada tahap pelaksanaan konstruksi / pembangunan sarana & prasarana
akan mencakup administrasi :
1).
a.
b.
c.
d.

Catatan Harian Pelaksanaan Kegiatan, terdiri dari formulir berikut :


Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja dari Swadaya dan BLM (Form TK2)
Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja untuk Penyediaan Material dari Swadaya (Form TK2a);
Daftar Harian Penerimaan Bahan/Alat dari Swadaya & BLM (Form-BA1)
Nota Penerimaan Bahan/Alat;

2).

Daftar Mingguan Pelaksanaan Kegiatan, terdiri dari formulir berikut :

Administrasi Mingguan ini dapat dibuat untuk periode pelaksanaan kegiatan KSM per minggua yang
mencakup :
a.
b.
c.
d.
3).

Daftar Hadir Mingguan Tenaga Kerja dari Swadaya (Form-TK3a)


Daftar Hadir Mingguan & Pembayaran Upah Tenaga Kerja dari BLM (Form-TK3b)
Daftar Mingguan Penerimaan Bahan/Alat dari Swadaya & BLM (Form-BA2)
Daftar Mingguan/Dwi-Mingguan Opname Pekerjaan (Form-Opname)
Laporan Kegiatan yang mencakup :

a. Laporan Dwi Mingguan (dua mingguan) Kemajuan Kegiatan KSM (Form-L.Lm);


b. Laporan Akhir/Pertanggungjawaban Kegiatan KSM (Form-L.LPJ).
4.1.4. Contoh-contoh formulir administrasi Kegiatan KSM
1). Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja (Form-TK2)

Penjelasan :

26

Nama, adalah nama tenaga kerja

K/T/P, adalah kualifikasi tenaga kerja (K=Kepala Kelompok/Mandor, T=Tukang, P=Pekerja)

Umur/Usia, adalah umur tenaga kerja bersangkutan

Jenis kelamin, adalah jenis kelamin tenaga kerja (L=Laki-laki, P=Perempuan)

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

M/KM, adalah status kemampuan tenaga kerja (M=Mampu; KM=Kurang Mampu/Miskin)

Jam Kerja Mulai, adalah waktu/jam tenaga kerja mulai kerja, misalnya pukul 08.00

Jam Kerja Selesai, adalah waktu/jam tenaga kerja selesai bekerja, misalnya pukul 17.00

Hari Orang Kerja (HOK), adalah jumlah Hari Kerja dari tenaga kerja tersebut.

S umber dana, adalah menunjukan apakah tenaga kerja pada hari tersebut bekerja sebagai tenaga
Swadaya atau tenaga kerja BLM/PNPM. Isilah salah satu kolom swadaya bila dari tenaga swadaya
atau kolom BLM bila Tandatang/cap jempol, adalah tandatangan tenaga kerja bersangkutan.

J umlah (K/T/P/L/P/M/KM) adalah jumlah masing-masing tenaga kerja (K/T/P/L/P/M/KM) pada


ha

2). Daftar Harian Penerimaan Bahan/Alat dari Swadaya & BLM (Form-BA1)

Penjelasan:
q

No, adalah nomor urut pencatatan;

Hari/Tanggal, adalah Hari/Tanggal bahan/alat diterima diproyek;

Nama Donatur/Pemasok/Toko, adalah nama masyarakat/pihak ketiga/Pemasok/Toko yang


menyerahkan bahan.

Alamat, Alamat Donatur/Pemasok/Toko;

Uraian Jenis Bahan, adalah tempat mencatat nama tiap jenis bahan/alat yang diterima;

 kuran, adalah ukuran/dimensi sesuai tiap jenis bahan (P=Panjang, L=Lebar, T=tebal). Ukuran
U
ini diisi bila dianggap penting seperti balok gelagar/papan jembatan, dll.

Volume dan Satuan, adalah jumlah volume dan satuan yang sesuai dari tiap jenis bahan/alat;

Sumber dana, adalah menunjukan apakah Bahan/Alat yang diterima pada hari tersebut
merupakan Swadaya atau BLM/PNPM. Isilah salah satu kolom swadaya bila dari swadaya atau
kolom BLM bila bahan/alat dari BLM/PNPM, dengan tanda .

Penting untuk diperhatikan bahwa, hendaknya formulir tersebut diisi berdasarkan tanda terima/Nota
Penerimaan Bahan/Alat yang sebelumnya telah dilakukan pengecekannya (volume, kualitas) sesuai
pesanan KSM, khususnya bahan/alat dari BLM/PNPM.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

27

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

3). Nota Penerimaan Bahan/Alat


Nota Penerimaan Bahan/Alat, merupakan surat bukti bahwa KSM telah menerima Bahan/Alat dilokasi
pekerjaan. Nota ini hendaknya dibuat/ada untuk setiap periode waktu penerimaan bahan/alat, baik
bahan/alat dari swadaya maupun dari pihak toko/pemasok.
Nota ini sangat penting, terutama untuk mencocokan volume & jenis bahan/alat (kualitas) antara yang
diterima dan yang dibayar sekaligus dapat menghindari kesalah pahaman yang bisa muncul dikemudian
hari.
Nota ini, baik yang dibuat untuk swadaya yang diterima KSM maupun Nota pembelian dari toko
selanjutnya merupakan bagaian yang tak terpisahkan dengan buku material/alat (Form KSML-4).
4). Daftar Hadir Mingguan Tenaga Kerja dari Swadaya (Form-TK3a)
Formulir ini merupakan Rekapitulasi Mingguan Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja dari Swadaya (Mandor,
Tukang, Pekerja) yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi. Sumber data pengisian formulir
ini adalah dari data-data Formulir Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja Swadaya & BLM yang telah dibuat
sebelumnya (Form-TK2 untuk bagian sumber dana Swadaya).
Contoh Form-TK3a

Penjelasan:

28

No, adalah nomor urut penulisan

Nama, adalah nama tenaga kerja

K/T/P, adalah kualifikasi tenaga kerja (K=Kepala Kelompok/Mandor, T=Tukang, P=Pekerja)

Jenis kelamin, adalah jenis kelamin tenaga kerja (L=Laki-laki, P=Perempuan)

M/KM, adalah status kemampuan tenaga kerja (M=Mampu; KM=Kurang Mampu/Miskin)

 incian HOK diisi dengan Jumlah HOK tenaga Kerja sesuai hari kerjanya. Nilai yang ditulis adalah
R
bentuk angka. Misalnya Hari Senin (kolom Sn) = 0,5; Selasa (kolom Sl) = 1; Rabu (R) : 1, Kamis (K)
: 0,5; Jumat (J) : 1, Sabtu (Sb) : 1.

J umlah HOK, jumlah nilai HOK mulai hari pertama (Sn) sampai hari terakhir (Sb) untuk tiap
tenaga;

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Tandatang/cap jempol, adalah tandatangan tenaga kerja bersangkutan.

J umlah (K/T/P/L/P/M/KM) adalah jumlah masing-masing tenaga kerja (L/P/M/KM) pada minggu
bersangkutan.

Jumlah Total HOK : Jumlah HOK dari semua tenaga kerja selama minggu bersangkutan.

5). Daftar Hadir Mingguan & Pembayaran Upah Tenaga Kerja dari BLM (Form-TK3b)
Contoh Form-TK3b

Penjelasan:
q

Nama, adalah nama tenaga kerja

K/T/P, adalah kualifikasi tenaga kerja (K=Kepala Kelompok/Mandor, T=Tukang, P=Pekerja)

Jenis kelamin, adalah jenis kelamin tenaga kerja (L=Laki-laki, P=Perempuan)

M/KM, adalah status kemampuan tenaga kerja (M=Mampu; KM=Kurang Mampu/Miskin)

 incian HOK diisi dengan Jumlah HOK tenaga Kerja sesuai hari kerjanya. Nilai yang ditulis adalah
R
bentuk angka. Misalnya Hari Senin (kolom Sn) = 0,5; Selasa (kolom Sl) = 1; Rabu (R) : 1, Kamis
(K) : 0,5; dst.

J umlah HOK, jumlah nilai HOK mulai hari pertama (Sn) sampai hari terakhir (Sb) untuk tiap
tenaga, misalnya dari rincian diatas maka jumlah HOKnya = 5.

Tandatang/cap jempol, adalah tandatangan tenaga kerja bersangkutan.

Jumlah adalah jumlah total masing-masing tenaga kerja (K/T/P/L/P/M/KM/HOK/Biaya) pada


minggu bersangkutan.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

29

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

6). Daftar Mingguan Penerimaan Bahan/Alat dari Swadaya & BLM (Form-BA2)

Penjelasan:
q

No, adalah nomor urut pencatatan;

Tanggal, adalah tanggal bahan/alat diterima (sesuai form harian);

 ama Donatur/Pemasok/Toko/Suplier, adalah nama Donatur/Pemasok/ Toko/Suplier pihak


N
ketiga yang menyerahkan swadaya atau pembelian;

Nomor Bukti, adalah Nomor bukti Penerimaan Bahan/Alat;

Satuan, adalah satuan volume yang sesuai Jenis Bahan/Alat yang diterima (sesuai bukti/nota);

 olume, adalah jumlah volume dari tiap jenis bahan/alat. Volume Swadaya bila bahan/alat dari
V
swadaya dan volume untuk bila bahan/alat dari pembelian/sewa (sesuai bukti/nota);

 iaya, adalah jumlah biaya dalam rupiah dari tiap jenis bahan/alat yang dibeli/sewa melalui dana
B
BLM/PNPM. Jumlah biaya disini ditulis sesuai jumlah volumenya sebagaimana yang tercantum di
Nota pemeblian bahan/sewa alat.

Formulir ini sangat penting dipergunakan untuk alat pengendalian pembelian atau pengadaan bahan
(baik volumenya atau biayanya) apakah tidak berlebih dari rencana dalam RAB.
7). Daftar Mingguan Opname Pekerjan (Form-Opname)
Contoh Form-Opname

30

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Penjelasan:
q

Uraian Pekerjaan, adalah Nama jenis kegiatan yang dikerjakan;

Satuan, adalah satuan volume yang sesuai Jenis kegiatan;

Volume, adalah jumlah volume dari tiap jenis bahan/alat;

Sketsa, Ukuran dan Perhitungan Volume, diisi dengan sketsa/gambar dari kegiatan yang
dikerjakan dilapangan dengan dilengkapi ukuran-ukurannya seperti Panjang, lebar, tebal/tinggi.
Kemudian tuliskan dibawah/disamping sketsa tersebut perhitungan volume pekerjaan sampai
didapatkan nilainya;

Volume Yang dicapai, adalah nilai volume tiap kegiatan yang dihasilkan pada minggu tersebut.
Nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan tadi (pada sketsa).

 eterangan, diisi dengan keterangan lokasi, misalnya jalan dari sta. .... s/d sta. ... atau hal lain
K
yang secara spesifik menunjukan lokasi pekerjaan yang diukur.

5.

Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (Dwi-Mingguan)

Laporan Dwi-Mingguan (Form-L.Lm) merupakan formulir laporan tentang kemajuan kegiatan yang
telah dicapai/dihasilkan oleh KSM selama periode dua mingguan. Jadi laporan ini dibuat setiap akhir
pelaksanaan dua mingguan. Laporan ini dibuat minimal 3 rangkap, masing-masing rangkap disampaikan
untuk UPL, Faskel Teknik dan arsip KSM. Formulir ini pada dasarnya merupakan rekapitulasi dari formulir
Daftar Mingguan yang telah dibuat. Dengan demikian maka sumber data utama untuk pengisian formulir
ini adalah data-data dari rekapitulasi datrar mingguan dan harian.
Hal-hal yang dilaporkan adalah :
1).

emajuan Fisik Pekerjaan, adalah Nilai prosentase (dan volume) yang telah dicapai oleh
K
keseluruhan kegiatan, termasuk sisa pekerjaan yang belum dikerjakan. Kemajuan pelaksanaan
pekerjaan dibuat berdasarkan tiap bagian pekerjaan dan dihitung bobot atau persentasenya
terhadap hasil akhir keseluruhan pekerjaan.

2).

 ealisasi dana, adalah besarnya dana yang telah terealisasi (pencairan BLM, Realisasi Swadaya
R
dan Realisasi Dana Lain-lain (bila ada));

3).

 ealisasi Penggunaan dana BLM dan Penggunaan Swadaya, yaitu Realisasi penggunaan dana
R
BLM dan realisasi Swadaya untuk kegiatan konstruksi (dirinci untuk komponen upah, bahan,
alat, administrasi dan konsumsi);

4).

 ealisasi Tenaga Kerja, adalah realisasi penggunaan tenaga kerja baik dari sumber dana BLM
R
maupun Swadaya (jumlah HOK, Jumlah Tenaga Kerja (L/P/Miskin);Contoh bentuk format laporan
dwi-mingguan, seperti terlampir.

6.

Laporan Akhir atau Pertanggungjawaban Kegiatan

Laporan Akhir atau Pertanggungjawaban Kegiatan KSM (Form-L.La) merupakan laporan yang dibuat oleh
KSM setelah pekerjaan selesai (setelah dibuat Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan/BAP2, termasuk telah
dilakukan perbaikan pekerjaan bila ada). Laporan ini sekaligus menjadi laporan dwi-mingguan terakhir
pelaksanaan kegiatan. Jadi pada periode terakhir pelaksanaan kegiatan, KSM tidak perlu membuat
laporan Dwi-Mingguan terakhir lagi, melainkan langsung membuat Laporan Akhir.
Adapun cakupan laporan akhir ini adalah juga cakupan laporan laporan Dwi Mingguan terakhir ditambah
2 (dua) substansi, yaitu (1). Realisasi Usulan Kegiatan dan (2). Rincian Realisasi Penggunaan Dana BLM
dan Swadaya sejak awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan, termasuk dokumentasi/photo.
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

31

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Contoh format Laporan Akhir, seperti terlampir (Form-L.La).


7.

Musyawarah Pertanggungjawaban

Musyawarah Pertanggungjawaban Kegiatan merupakan forum pertemuan yang diselenggarakan


oleh BKM/UPL dengan agenda untuk penyampaian laporan Akhir Pelaksanaan atau Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan kegiatan KSM. Forum ini dihadiri oleh BKM/UPL selaku penyelenggara,
KSM selaku yang menyampaikan laporan, Pihak Konsultan (Faskel) dan undangan, seperti Pemerintah
Kelurahan/Desa, Warga, dan lain-lain yang dianggap perlu.
Pendekatan pelaksanaannya adalah dapat dilakukan bersamaan/sekaligus beberapa KSM atau bisa
juga hanya satu KSM yang menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Pendekatan mana yang dipilih
hendaknya disesuaikan dengan kondisi penyelesaiaan kegiatan KSM dilapangan.
Hasil kegiatan ini menjadi masukan bagi bahan evaluasi atau laporan pertanggungjawaban BKM. Contoh
bentuk laporan, terlampir
8.

Administrasi Keuangan KSM Lingkungan

Bentuk-bentuk formulir administrasi Keuangan KSM, meliputi :


a.

Buku Tabungan KSM di Bank (Form KSM L-1)

b.

Buku Kas (Form KSM L-2)

c.

Buku Material dan Peralatan (Form KSM L-3)

d.

Ongkos Tenaga Kerja (Form KSM L-4)

e.

Administrasi (Form KSM L-5)

f.

Rencana Penggunaan Dana (RPD);

g.

Laporan Penggunaan Dana (LPD)

4.1.5 Contoh-contoh form administrasi Pembukuan KSM :


32

1). Buku Tabungan KSM di Bank (Form KSM L-1)

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Penjelasan:
q
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
q

Uraian, adalah transaksi/jenis kegiatan yang dikerjakan;

Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian

Transaksi , adalah catatan jumlah uang masuk (M) dan uang keluar (K)

Saldo (D), adalah jumlah total transaksi yang tercatat pada tanggal tersebut

2). Buku Kas Harian (Form KSM L-2)

Penjelasan:
q

Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;

Keterangan, adalah jumlah saldo awal;

Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian

Masuk, adalah catatan jumlah uang masuk (M)

Keluar, adalah catatan jumlah uang keluar (K)

Saldo (D), adalah jumlah total transaksi yang tercatat pada tanggal tersebut

4). Buku Material & Peralatan (Form KSM L-3)

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

33

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Penjelasan:
q
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
q

Jenis material/peralatan, adalah jenis material/peralatan yang diadakan sesuai dengan kegiatan

Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian

Jumlah Unit, adalah catatan jumlah material/peralatan yang diadakan

Harga per unit, adalah satuan harga material/peralatan yang diadakan

Jumlah Rupiah Swadaya, jumlah dana yang diberikan masyarakat untuk pengadaan material/
peralatan secara swadaya

Jumlah Rupiah BLM, jumlah dana BLM yang dipergunakan untuk pengadaan material/peralatan

Jumlah Total, adalah jumlah total pengeluaran yang tercatat pada tanggal tersebut

5). Buku Ongkos Tenaga Kerja (Form KSM L- 4)


Form KSM L- 4

Penjelasan:
q
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;

34

Jenis material/peralatan, adalah jenis material/peralatan yang diadakan sesuai dengan kegiatan

Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian

Jumlah Unit, adalah catatan jumlah material/peralatan yang diadakan

Harga per unit, adalah satuan harga material/peralatan yang diadakan

Jumlah Rupiah Swadaya, jumlah dana yang diberikan masyarakat untuk pengadaan material/
peralatan secara swadaya

Jumlah Rupiah BLM, jumlah dana BLM yang dipergunakan untuk pengadaan material/peralatan

Jumlah Total, adalah jumlah total pengeluaran yang tercatat pada tanggal tersebut

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

6). Biaya Administrasi (Form KSM L- 5)


Biaya Administrasi adalah catatan tentang biaya biaya administrasi yang dikeluarkan sehubungan
dengan pelaksanaan kegiatan.
Form KSM L- 5

Penjelasan:
q
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
q

Keterangan, adalah macam kegiatan administrasi yang terjadi;

Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian

Jumlah Rp, adalah jumlah pengeluaran untuk tiap kegiatan administrasi

Jumlah Total , adalah jumlah pengeluaran berbagai kegiatan administrasi yang dicatat pada
tanggal yang sama

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

35

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

7). Rencana Penggunaan Dana (RPD)


Contoh form RPD

Penjelasan:
q
Kolom (1), dikosongkan (sudah terisi);
q

Kolom (2), diisi uraian tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi yang diperlukan ;

Kolom (3), diisi satuan tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;

Kolom (4), diisi volume/jumlah tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;

Kolom (5), diisi Harga satuan dari tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi

 olom (6), diisi Jumlah biaya dari tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi (nilai kolom
K
(4) di kali nilai kolom (5));

8). Laporan Penggunaan Dana (LPD)


Contoh form LPD

36

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Penjelasan:
q

Kolom (1), dikosongkan (sudah terisi);

 olom (2), diisi uraian tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi yang telah diadakan
K
melalui dana BLM;

Kolom (3), diisi satuan tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;

Kolom (4), diisi volume/jumlah tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;

 olom (5), diisi Harga satuan pengadaan dari tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/
K
administrasi;

 olom (6), diisi Jumlah biaya dari tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi (nilai kolom
K
(4) di kali nilai kolom (5));

Baris (E),diisi Jumlah total nilai kolom (6)

Baris (F),diisi Jumlah nilai BLM yang telah diterima (yang sedang dipertanggungjawabkan)

Baris (G),diisi Jumlah sisa dana BLM yang diterima (Nilai (F) dikurang nilai (G))

Penting:
Pencatatan formulir-formulir administrasi KSM tersebut dilakukan oleh sekretaris, bagian pengadaan,
pelaksana lapangan dan bendahara sesuai dengan tugas-tugas yang telah ditetapkan kepada setiap unit/
bagian kerja KSM tersebut.
 asil pencatatan administrasi KSM disimpan di Kantor KSM
H
sendiri, sebagai butki pelaksanaan pekerjaan PANITIA dan
juga sebagai bahan bukti pertanggungjawaban kepada pihak
pemberi pekerjaan dan kepada masyarakat. Dengan demikian
perlu diarsipkan atau dihimpun sehingga siap digunakan atau
dilihat bilamana diperlukan.

Pencatatan dilaksanakan pada saat kegiatan sedang berjalan
atau segera dilakukan setelah suatu pekerjaan selesai. Jadi tidak perlu menunggu sampai beberapa lama
untuk mencatat suatu kejadian kegiatan, sebab kalau pencatatan ditunda-tunda, maka kemungkinan
besarakan terjadi kesalahan-kesalalahan yang timbul karena lupa.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

37

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

38

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Lampiran-lampiran
1)

CONTOH SPPD-L

2)

FORMULIR SERTIFIKASI, BAP2 dan SP3

3)

CONTOH LAPORAN DWI-MINGGUAN dan PERTANGGUNG JAWABAN KSM

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

39

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

SURAT PERJANJIAN PEMANFAATAN DANA LINGKUNGAN (SPPD-L)


PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Proyek

Paket Perjanjian Kerja

: PNPM MANDIRI Perkotaan Tahun Anggaran 2011)

: Pekerjaan/Kegiatan .....................2)

No Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan

: ..................3)

Berdasarkan :
1. Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan BLM (SPPB BLM) antara BKM dengan Penanggungjawab
Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM Mandiri Perkotaan Kec....................... Kab./Kota ...................... 5),
Nomor : ..................... tanggal.............................. 5)

Kami yang bertandatangan dibawah ini :

I.

Nama

: ..................................................................... 6)

Jabatan

: Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ................................ 7)

Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota .......................,


Provinsi .......................8)
Berdasarkan Hasil Musyawarah Masyarakat Desa/Kelurahan dan disyahkan/dicatatkan di Notaris ..........
...................., tanggal ................................ 9)
Alamat

: .................................................................. 10)

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

II.

Nama

: ..................................................................... 11)

Jabatan

: Ketua KSM*) ................................. 12),

Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota .......................


Provinsi .......................13)
Berdasarkan Hasil Musyawarah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan disyahkan/dicatatkan pada
buku register BKM tentang KSM dengan No. Induk..............................14),
Alamat

: .................................................................. 15)

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA


Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tersebut, hal-hal sebagai
berikut :

40

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki Pekerjaan, yaitu :


Nama Paket/Jenis Pekerjaan : ...................................................................... 16)
Lokasi : .......................................................................................... 17)

PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA
Dokumen Perjanjian Kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta merupakan bagian
dari Perjanjian Kerja ini, yaitu :
(1)

Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan (SPPD-L)

(2)

Persyaratan Umum Perjanjian sebagaimana terlampir

(3)

Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Pembangunan Sarana & Prasarana

(4)
Dokumen Usulan Proposal Pelaksanaan Kegiatan (termasuk catatan/perubahan hasil
verifikasinya) :
(i)

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

(ii)

Struktur Organisasi dan Usulan Tim Pelaksana Kegiatan KSM

(iii)

Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan & Kuantitas Pekerjaan

(iv)

Daftar Usulan Tenaga Kerja

(v)

Gambar Rencana

(iv)

Adendum, bila ada


PASAL 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1.
Sesuai dengan
SPPD-L dan lampirannya ini, jangka waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja,
adalah18) (.................................19) hari kalender kerja).
1.2. Perjanjian Kerja tersebut berlaku sejak tanggal penanda-tanganan oleh kedua belah pihak yang
bersangkutan. Surat Perjanjian ini juga sekaligus sebagai Surat Perintah Mulai Kerja.
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Jumlah Nilai Perjanjian Kerja untuk pekerjaan yang tertuang didalam Pasal (1) SPPD-L ini, sebagaimana
dicantumkan dalam Rencana Anggaran Biaya pada dokumen Usulan Proposal Pelaksanaan Kegiatan
PIHAK KEDUA bersangkutan, sebesar : Rp..................................... (........................................................
Rupiah)20) tanpa Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

41

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN
PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana
5.1.
dimaksudkan dalam Pasal 1, berdasarkan uraian pekerjaan, persyaratan serta gambar-gambar kerja dan
ketentuan lain yang terdapat dalam SPPD-L ini.
5.2.

PIHAK KEDUA berkewajiban :

(1). Melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan dengan penuh ketelitian dan
kesungguhan, serta menyediakan tenaga teknis pelaksana lapangan (atau mandor), tenaga kerja,
bahan-bahan bangunan, peralatan kerja, pengangkutan ke atau dari lapangan dan di dalam atau
disekitar pekerjaan, serta melaksanakan segala sesuatu baik yang bersifat permanen maupun
bersifat sementara yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan
pekerjaan.
(2). Melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki seluruh pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang telah ditentukan dalam perjanjian ini sampai diterima baik oleh Konsultan Manajemen
Wilayah, kecuali apabila menurut hukum ataupun secara fisik tidak mungkin dilakukan.
(3) Menyediakan dan memenuhi seluruh kontribusi swadaya berupa uang dan natura atau lainnya,
dalam jumlah dan waktu sesuai yang tercantum pada usulan proposal kegiatan KSM sebelumnya;
(4) Melakukan pembongkaran dan atau perbaikan atas kekurangan pekerjaan yang telah
dilaksanakan atas biaya sendiri/swadaya sesuai rekomendasi hasil sertifikasi atau sesuai perintah
yang disampaikan oleh KMW.
(5) Membuat papan nama pekerjaan dilokasi pekerjaan;
(6) Membuat administrasi dan laporan kemajuan pekerjaan secara berkala maupun laporan akhir
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan keuangan dengan dilampiri photo-photo kegiatan.
(7) Dalam hal terdapat kelebihan sisa dana nilai perjanjian dan PIHAK KEDUA tidak bersedia ataupun
secara fisik tidak mungkin melakukan pekerjaan tambah untuk memanfaatkan kembali sisa dana
tersebut maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikannya kepada PIHAK PERTAMA.
5.2.

PIHAK PERTAMA berkewajiban :

(1). Membayar kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan, penyelesaian, perbaikan pekerjaan pada
waktu dan dengan cara yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini.
(2). Memantau dan memberikan bimbingan keterampilan kepada PIHAK KEDUA agar mutu konstruksi
dan administrasi hasil pekerjaan dapat tercapai. Pelaksanaan hal ini selanjutnya secara harian akan
dijalankan oleh Unit Pengelola Lingkungan (UPL).
Tanggungjawab kedua belah pihak dijelasakan secara lebih rinci pada persyaratan umum
1.3
perjanjian ini dan merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini.
PASAL 6
TAHAP PENCAIRAN
1.1.
Pelaksanaan pencairan pekerjaan tersebut dalam pasal (1) Surat Perjanjian ini akan dilaksanakan
dalam 3 (tiga) tahap melalui Bank PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA;
1.2.
42

Tahap Pertama sebesar 30 % (tigapuluh per seratus) dari nilai SPPD-L diberikan sebagai uang

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

muka setelah penandatanganan dokumen SPPD-L tanpa harus ada jaminan/Bank Garansi. PIHAK
PERTAMA mengajukan surat permintaan pembayaran dengan melampirkan Rekening Buku Tabungan
KSM (untuk nilai SPPD-L diatas Rp. 30 juta); Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Dana (RPD);
1.3.
Tahap Kedua sebesar 60 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi pekerjaan telah mencapai
minimum sebesar 25 % dengan melampirkan RPD, Laporan Penggunaan Dana (LPD) dan Laporan
Mingguan/Bulanan terakhir dan Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Seluruh Kegiatan Fisik.
1.4.
Tahap Ketiga sebesar 10 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi pekerjaan telah
mencapai minimum sebesar 85% dengan melampirkan RPD, Laporan Penggunaan Dana (LPD), Laporan
Mingguan/Bulanan terakhir.
PASAL 7
SANKSI
1.1.
Berdasarkan hasil penilaian Konsultan Manajemen Wilayah dan atau PJOK, apabila PIHAK KEDUA
terbukti melakukan penyimpangan terhadap ketentuan teknis atau ditemukan adanya penyalahgunaan
dana maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA berupa penghentian
sementara pencairan dana dan atau pemutusan perjanjian dan atau pengembalian dana dan atau
sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
1.2.
Bentuk-bentuk sanksi tersebut sebagaimana diuraikan secara rinci pada Persyaratan Umum
Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan.
PASAL 8
PENYELESAIAN PEKERJAAN

1.1. Setelah pekerjaan selesai 100% atau minimal 97%, PIHAK KEDUA berhak mengajukan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dan Konsultan untuk melakukan Sertifikasi Pekerjaan.
1.2. Hasil Sertifikasi Pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh kedua belah
pihak dan KMW ini dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAP2).
PASAL 9
PEMELIHARAAN HASIL PEKERJAAN

PIHAK KEDUA sepakat dan berjanji untuk memelihara hasil pekerjaan atau sarana dan
prasarana yang telah dibangun melalui swadaya masyarakat dengan sebaik-baiknya.
PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
10.1 Selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari dari hari terjadinya keadaan memaksa, Para Pihak
harus saling berkonsultasi untuk memperoleh kesepakatan mengenai tindakan tepat apa yang harus
dilakukan dalam keadaan itu.
10.2 Yang dimaksud Keadaan Memaksa (Force Majeure) adalah sebagai suatu kejadian yang tidak
dapat dihindari dan diluar kemampuan salah satu pihak, yang menyebabkan salah satu pihak tersebut
tidak mungkin melaksanakan tanggungjawabnya, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya; Keadaan
seperti itu termasuk, tapi tidak terbatas pada, perang, huru-hara, epidemi, gempa bumi, badai, banjir
atau akibat dari kondisi alam lainnya, pemogokan masal (kecuali apabila dalam hal pemogokan, larangan
bekerja atau gangguan industri tersebut, Kedua belah pihak atau salah satu pihak memiliki kemampuan
untuk mencegah terjadinya Keadaan Memaksa), penyitaan atau tindakan lain oleh pemerintah.
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

43

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

10.3 Keadaan memaksa tidak termasuk (i) kejadian yang disebabkan oleh kelalaian atau tindakan
disengaja dari salah satu pihak. (ii) kejadian dimana salah satu pihak dapat menduga hal-hal sebagai
berikut: (A) Pada saat itu sudah bisa mempertimbangkan konsekuensi dari adanya SPPD-L, (B)
menghindari atau mengatasi kendala dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam
proyek.
10.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan
memaksa tidak dapat dikenai sanksi.

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(a)
Para Pihak yang akan mencari jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang
timbul, atau perselisihan yang berhubungan dengan pasal-pasal dalam SPPD-L ini atau perselisihan yang
timbul karena penafsiran atas SPPD-L ini .
(b)
Jika ada perselisihan yang timbul diantara para pihak dalam SPPD-L ini yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah, maka salah satu pihak atau kedua belah pihak dapat menyelesaikan
melalui ketentuan hukum yang berlaku.

PASAL 12
PENUTUP
Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Sosial (SPPD-L) ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua
belah pihak pada tanggal, bulan, dan tahun tersebut dibawah, dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga),
terdiri dari 2 (dua) lembar asli dan bermaterai secukupnya dan 1 (satu) lembar asli tanpa materai, serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
......................., ................ - ......... 201 ...20)

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat

Ketua KSM*)

Meterai
6000

44

.........................7)

Mengetahui,

Konsultan Manajemen Wilayah

21)

....................13)

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PENJELASAN
1)

= Tahun Anggaran Pelaksanaan Proyek

2)

= Nama Pekerjaan/Paket Pekerjaan yang akan dilaksanakan

3)

= Nomor Perjanjian Kerja

4)

= Nama Kecamatan dan Kab/Kota Lokasi Kegiatan

5)

= Nomor dan Tanggal SPPB BLM

6)

= Nama Koordinator BKM bersangkutan

7)

= Nama BKM bersangkutan

8)

= Nama Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kab/Kota dan Provinsi Lokasi Kegiatan

9)

= Nomor dan Tanggal Pengesahan Notaris dari BKM

10) = Alamat Sekretariat BKM


11) = Nama Ketua KSM
12) = Nama KSM
13) = Nomor Induk/Registari KSM yang tercatat dibuku Registrasi BKM
14) = Alamat Sekretariat KSM
15) = Lokasi Kegiatan/Prasarana (RT/RW/Dusun/Kampung)
16) = Tanggal Mulai Kerja yang sama dengan tanggal penandatangan perjanjian ini
17) = Jumlah hari kalender pelaksanaan pekerjaan
18) = Jumlah Nilai BLM dalam angka dan huruf
19) = Tempat, Tanggal Perjanjian dibuat
20) = Nama KMW (atau yang mewakili dari Infrastruktur); Tanda * = Dipilih yang sesuai

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

45

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Lampiran SPPD-L
Persyaratan Umum Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan
Lampiran ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari SPPD-L dan memiliki ketentuan
yang mengikat.
Definisi

A.

Kecuali apabila di dalam konteks kalimatnya mengharuskan diartikan lain, istilah yang digunakan
dalam Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan ini diartikan sebagai berikut:
1.
Hukum yang berlaku berarti hukum dan segala perangkatnya yang ditetapkan dan
dinyatakan berlaku di Pemerintah Indonesia;
2.
SPPD-L berarti Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan PNPM MANDIRI
PERKOTAAN yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan umum
terlampir, bersama-sama dengan seluruh dokumen yang tercantum pada pasal 2 SPPD-L
PNPM MANDIRI PERKOTAAN yang ditandatangani;
3.
Persyaratan Umum berarti persyaratan umum pada SPPD-L ini;
4.
 Pemerintah berarti Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Satker PNPM MANDIRI
PERKOTAAN Pusat
5.
PJOK adalah Penanggung Jawab Operasional Kegiatan yang berkedudukan di Kecamatan
6.
KMW adalah Konsultan Manajemen Wilayah yang berkedudukan di Regional/Propinsi
7.
U
 PL adalah Unit Pengelola Lingkungan, dibentuk oleh BKM sebagai unit operasional
bidang lingkungan
8.
N
 ilai Perjanjian adalah nilai/harga yang tercantum dalam SPPD-L dan selanjutnya dapat
disesuaikan menurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjian.
9.
Hari adalah hari kalender; Bulan adalah bulan kalender.
10.
Kekurangan adalah bagian Pekerjaan yang tidak sesuai dengan Perjanjian.
11.
S ertifikasi disini diartikan sebagai Pemeriksaan adalah kegiatan mengukur dan menilai
hasil Pekerjaan KSM.
12.
Pengukuran adalah kegiatan mengukur panjang, lebar, tinggi, luas atau isi hasil Pekerjaan
13.
Pekerjaan Sementara adalah pekerjaan yang dirancang, dibangun, dipasang dan

dibongkar oleh KSM yang diperlukan untuk pelaksanaan dan pemasangan Pekerjaan
14.
Pekerjaan adalah hal-hal yang ditentukan didalam SPPD-L yang mewajibkan KSM untuk
melaksanakan, memasang, memperbaiki bila ada yang rusak dan setelah selesai harus
dimanfaatkan dan dipelihara secara swadaya oleh KSM (melalui Organisasi Pengelola
Pemanfaaat & Pemeliharaan).
Penyelesaian pekerjaan adalah pencapaian realisasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan
15.
sesuai kuantitas/volume dan Nilai/biaya pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam
SPPD-L beserta semua dokumen perjanjian .yang merupakan bagian dari SPPD-L ini.
B. Tanggungjawab
1. Tanggungjawab BKM:
(a)
(b)

46

 enjamin bahwa anggota KSM adalah masyarakat miskin dan masyarakat yang berhak
M
mendapat bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN, berdasarkan peta kemiskinan yang
disusun melalui proses pemetaan swadaya yang dilakukan masyarakat sendiri;
Menjamin bahwa usulan-usulan kegiatan yang diajukan, dinilai kelayakan oleh UPL
dan kemudian disetujui BKM adalah merupakan kegiatan yang didasarkan dari hasil

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

pemetaan swadaya dan perencanaan partisipatif (baik PJM maupun rencana tahunan
Pronangkis) yang telah disusun dan disepakati sebelumnya oleh masyarakat.
(c) 
Menjamin bahwa usulan-usulan kegiatan yang disetujui telah dipilih dengan
menggunakan kriteria yang ditetapkan dalam Buku-Buku Pedoman PNPM MANDIRI
PERKOTAAN maupun kriteria tambahan yang ditetapkan Pemerintah Indonesia, dalam
hal ini Satker PNPM MANDIRI PERKOTAAN;
(d) M
 enjamin bahwa usulan-usulan kegiatan KSM telah diverifikasi dan dinyatakan layak
serta telah direkomendasi/disetujui oleh KMW;
(e) Menjamin jumlah kebutuhan dana yang diperjanjikian tidak melebihi nilai biaya
usulan kegiatan sebagaimana dicantumkan dalam proposal kegiatan (termasuk hasil
verifikasinya bila ada);
(f) M
 engundang pemeriksa keuangan independen untuk memeriksa laporan keuangan
BKM, minimal satu kali satu tahun dengan biaya BKM. Selain itu, BKM juga akan terbuka
terhadap pemeriksa keuangan yang ditunjuk oleh BPKP atau instansi pemeriksa
lainnya.
(g) Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyimpangan penggunaan dana oleh
BKM, maka BKM wajib mengembalikan dana yang dimaksud.
(h) B
 KM wajib menyimpan catatan dan bukti-bukti pengeluaran terkait dengan PNPM
MANDIRI PERKOTAAN selama jangka waktu 5 tahun.
Menyerahkan laporan kemajuan setiap bulan ke PJOK dan KMW; Selain itu
(i)
memberikan kesempatan juga kepada instansi pemerintah, dan perwakilan donor
untuk mendapatkan salinan laporan dimaksud dan salinan-salinan laporan lainnya,
serta mengadakan peninjauan lapangan. Pada akhir pekerjaan, BKM berkewajiban
menyerahkan laporan akhir penyelesaian pekerjaan kepada PJOK dan KMW.
(j) M
 enjamin bahwa dalam proses pengajuan usulan, penilaian kelayakan, persetujuan
usulan, hingga pelaksanaan kegiatan maupun pemeliharaan kegiatan senantiasa
didasarkan pada penerapan prinsip dan nilai PNPM MANDIRI PERKOTAAN secara
konsisten oleh segenap pelaku di tingkat masyarakat, KSM, UPL dan BKM.
(k) Menjamin bahwa pelaksanaan usulan-usulan kegiatan pembangunan atau rehabilitasi
prasarana lingkungan dan permukiman, didasarkan pada pedoman pengadaan,
pedoman pembebasan lahan dan penampungan serta pedoman lingkungan
sebagaimana diatur Panduan PNPM MANDIRI PERKOTAAN dan/atau peraturan
perundangan yang berlaku.
Menjamin bahwa usulan-usulan kegiatan yang akan dilaksanakan dari bantuan dana
(l)
BLM PNPM MANDIRI PERKOTAAN adalah bukan kegiatan yang termasuk dalam daftar
kegiatan yang dilarang di PNPM MANDIRI PERKOTAAN (negatif list).
(m) Menjamin bahwa pelaksanaan usulan kegiatan didasarkan padat karya atau dengan
cara lain yang membuka peluang kesempatan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat
miskin di lokasi kegiatan.
2. Tanggung jawab KSM
(a)
(b)

 enjamin dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan usulan, pedoman lingkungan


M
dan pedoman pembebasan lahan dan penampungan (jika diperlukan, dilampirkan di
perjanjian ini).
M
 enjamin bahwa dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan di KSM, sejak tahap
penyusunan usulan kegiatan hingga pelaksanaan dan pemeliharaan kegiatan,
senantiasa didasarkan pada prinsip dan nilai serta ketentuan PNPM MANDIRI
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

47

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

(c)
(d)
(e)

(f)
(g)

(h)
(i)
1)

2)

PERKOTAAN.
M
 enjamin bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dari bantuan dana BLM PNPM
MANDIRI PERKOTAAN adalah bukan kegiatan atau hal-hal yang termasuk dalam daftar
kegiatan yang dilarang di PNPM MANDIRI PERKOTAAN (negatif list).
Melibatkan tim atau petugas teknis Organisasi Pemanfaat & Pemelihara Sarana &
Prasarana yang telah dibentuk sebelumnya oleh KSM dalam pelaksanaan pekerjaan.
M
 enjamin bahwa hasil keseluruhan pekerjaan yang dilaksanakan berkualitas baik,
sarana dan prasarana tersebut berfungsi dengan baik dan dibentuk organisasi
pengelola pemanfaat dan pemelihara sehingga dapat bermanfaat minimal sampai 3
(tiga) tahun kedepan.
M
 enjamin pengelolaan pelaksanaan pekerjaan dan pemeliharaan dan pengembangan
hasil-hasil kegiatan yang telah dibangun, dilaksanakan secara bertanggungjawab,
transparan dan akuntabel.
Menjamin keterbukaan terhadap pemeriksaan keuangan yang ditentukan oleh

BPKP, maupun pemeriksa keuangan independen yang diundang oleh BKM. Jika hasil
pemeriksaan menunjukkan adanya penyimpangan penggunaan dana maka KSM
wajib mengembalikan dana dimaksud, sejumlah perhitungan penyimpangan yang
telah terjadi. KSM wajib menyimpan catatan, laporan dan bukti-bukti pengeluaran
berkaitan dengan PNPM MANDIRI PERKOTAAN selama jangka waktu 3 tahun.
M
 enjamin bahwa dilakukan sosialisasi atau publikasi rencana kegiatan dan hasilhasilnya (termasuk rencana anggaran dan penggunaannya) kepada masyarakat
melalui papan-papan informasi PNPM atau media lainnya yang ada dimasyarakat.
Namun demikian, KSM diperkenankan untuk tidak melaksanakan kegiatan setelah
dana diterima, jika:
Terjadi force majeure, yaitu suatu kejadian yang mengganggu atau merusak pekerjaan di
luar kemampuan pengendalian KSM. Dalam keadaan demikian, KSM wajib melaporkan
kepada BKM untuk dibahas dan ditetapkan dalam Rapat Anggota BKM. Selanjutnya
BKM melaporkan kepada KMW dalam batas waktu 7 hari setelah Rapat Anggota BKM
dimaksud dan keputusan harus diambil KMW dalam batas waktu 14 hari;
Terdapat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebaiknya kegiatan itu dibatalkan.
Dalam keadaan demikian, maka keputusan dimaksud harus dilaporkan kepada KMW
dalam batas waktu 7 hari dan keputusan diambil dalam batas waktu 14 hari;

Untuk berbagai kasus di atas, pencairan dana selanjutnya akan ditinjau kembali. Peninjauan
kembali pencairan dana dapat juga terjadi jika KSM melalaikan kewajiban dan/atau kegiatannya.
Dalam keadaan demikian, maka KMW harus mempelajari dan menentukan langkah-langkah
selanjutnya.
3.

Tanggung jawab KMW:


(a)

(b)
48

 emfasilitasi penyiapan usulan kegiatan oleh masyarakat dalam hal ketepatan sasaran,
M
kesesuaian dengan prinsip dan nilai PNPM MANDIRI PERKOTAAN, serta pembelajaran
masyarakat untuk membuat usulan kegiatan berdasarkan kebutuhannya, khususnya
dalam kegiatan Survey & Investigasi, RAB, Detailed Engineering Design (DED),
penyusunan Proposal Kegiatan dan lainnya sehingga dapat menjamin capaian masa
pemanfaatan lebih lama (kualitas baik, prasarana fungsi dan dapat dipelihara oleh
masyarakat).
Memfasilitasi penguatan kapasitas UPL untuk mampu memberikan fasilitasi dan

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

bimbingan (teknis, administrasi, keuangan, dan lingkungan) baik selama tahap


persiapan, perencanaan teknis, pelaksanaan maupun pemeliharaan kepada KSM.
(c) Menilai dan memberikan rekomendasi terhadap proses dan hasil penilaian kelayakan
oleh UP apakah telah memenuhi kesesuaian dengan prinsip dan nilai PNPM MANDIRI
PERKOTAAN serta standard penilaian kelayakan proposal/usulan kegiatan;
(d) M
 engawasi dan memfasilitasi proses prioritas dan persetujuan usulan kegiatan yang
dilakukan oleh BKM.
(e) Membantu BKM dan PJOK dalam memproses administrasi pencairan dana.
(f) Melakukan pendampingan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan fisik dilapangan.
(g) 
Melaksanakan pengecekan keabsahan pengeluaran BKM dan KSM-KSM serta
menandatangani dokumen pembayaran.
(h) M
 enyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat yang mungkin terjadi antara KSM
dan BKM berdasarkan bukti-bukti faktual dan perjanjian yang ada.
(i)
Mengadakan penyesuaian biaya bila terjadi perubahan dalam rincian awal pekerjaan,
dan perubahan ini dibenarkan oleh KMW. Perubahan spesifikasi pekerjaan ini harus
dituangkan dalam Perjanjian Tambahan/Amanademen.
(j) Senantiasa menjaga konsistensi penerapan prinsip dan asas PNPM MANDIRI
PERKOTAAN oleh masyarakat, KSM, UPL dan BKM dalam keseluruhan proses kegiatan
PNPM MANDIRI PERKOTAAN di wilayah itu.
(k) Menjamin bahwa kegiatan yang disetujui telah memenuhi Pedoman Pembebasan
Lahan dan Penampungan, dan Rencana Pengelolaan Lingkungan, jika diharuskan, atau
persyaratan teknis lainnya, sebagai prasyarat pencairan dana.
(l)
Bersama dengan PJOK, melakukan verifikasi dan penilaian terhadap kinerja BKM
maupun pencapaian hasil keseluruhan kegiatan KSM sebagai dasar pertimbangan
untuk memberikan rekomendasi pembayaran dana tahap berikutnya.
(m) Memfasilitasi BKM sedemikian rupa sehingga menjamin BKM memiliki kemampuan
untuk berkelanjutan (sustainability) dan mandiri.
C. Sanksi
1. Sanksi Terhadap Penyimpangan Ketentuan Teknis PNPM MANDIRI PERKOTAAN:
(a)

Definisi Penyimpangan Ketentuan Teknis PNPM MANDIRI PERKOTAAN

(1)

D
 imaksud dengan penyimpangan ketentuan teknis PNPM MANDIRI PERKOTAAN adalah tindakan
dan kegiatan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yang tidak sesuai atau bertentangan
dengan Buku-Buku Pedoman/Petunjuk PNPM MANDIRI PERKOTAAN, ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Pemimpin Proyek PNPM MANDIRI
PERKOTAAN, serta ketentuan-ketentuan yang diatur di SPPD-L ini beserta lampirannya.

(2)

Termasuk penyimpangan ketentuan teknis PNPM MANDIRI PERKOTAAN dalam hal ini, antara lain
ialah: ketidaksesuaian terhadap prinsip dan nilai PNPM MANDIRI PERKOTAAN, ketidaksesuaian
dengan tujuan dan sasaran PNPM MANDIRI PERKOTAAN, ketidakmampuan mengelola dana
lingkungan sesuai dengan prinsip standard, dan bentuk-bentuk penyimpangan lainnya, dengan
indikator-indikator antara lain:

o Terdapat indikasi bahwa prinsip dan nilai PNPM MANDIRI PERKOTAAN tidak dapat
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA secara taat asas dan konsisten; dan/atau
o Pelaksanaan kegiatan oleh PIHAK KEDUA tidak melibatkan dan/atau tidak bermanfaat
bagi kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin; dan/atau
PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

49

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

o Pencapaian kemajuan Pekerjaan KSM tidak memuaskan dalam kurun waktu pelaksanaan
yang telah ditetapkan; dan/atau
o D
iketemukan indikasi adanya penyalahgunaan wewenang dan keputusan dalam
penggunaan dana bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN; dan/atau
o Tidak terdapat indikasi potensi keberlanjutan (sustainability) kegiatan; dan/atau
o T erdapat indikasi bahwa PIHAK KEDUA mengabaikan tanggungjawab dan kewajibannya
sesuai dengan ketentuan dalam SPPD-L ini beserta lampirannya.
(b)

Sanksi Selama Masa Proyek PNPM MANDIRI PERKOTAAN

(1)

Sanksi Penghentian Bantuan Yang Bersifat Sementara

i.

pabila berdasarkan penilaian KMW dan PJOK, PIHAK KEDUA dinilai melakukan
A
penyimpangan ketentuan teknis PNPM MANDIRI PERKOTAAN, maka PIHAK PERTAMA
berhak menghentikan bantuan untuk sementara waktu sampai batas waktu yang
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
S elama penghentian bantuan sementara waktu tersebut, PIHAK KEDUA diberi
kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya hingga telah dapat memenuhi ketentuan
teknis PNPM MANDIRI PERKOTAAN, sebagaimana ditetapkan pada Buku-Buku Pedoman
PNPM MANDIRI PERKOTAAN, SPPD-L beserta lampirannya dan ketentuan-ketentuan
lain yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.
Selama penghentian bantuan sementara waktu tersebut, PIHAK PERTAMA berhak
menunjuk pihak tertentu untuk melakukan pemeriksaan maupun langkah-langkah
lainnya yang dianggap perlu agar ketentuan teknis PNPM MANDIRI PERKOTAAN dapat
dilaksanakan dengan baik oleh PIHAK KEDUA.
Termasuk kategori sanksi penghentian yang bersifat sementara ini adalah penundaan
atau penghentian sementara pelaksanaan kegiatan, penundaan atau penghentian
sementara pembayaran dana BLM tahap berikutnya dan tindakan lain yang ditetapkan
oleh Pemerintah Indonesia.

ii.

iii.

iv.

(2)

Sanksi Penghentian Bantuan Yang Bersifat Tetap/Permanen

i.

 alam hal setelah diberi kesempatan untuk memenuhi ketentuan teknis PNPM MANDIRI
D
PERKOTAAN, dengan difasilitasi oleh KMW ataupun bentuk bantuan teknis lainnya yang
diberikan oleh PIHAK PERTAMA, ternyata PIHAK KEDUA dinilai masih tidak mampu
memenuhi ketentuan teknis yang berlaku di PNPM MANDIRI PERKOTAAN sampai batas
waktu yang ditetapkan, maka PIHAK PERTAMA berhak menghentikan pencairan dana
bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN secara tetap/permanen di KSM tersebut.
Melalui penghentian pencairan dana bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN yang
bersifat tetap/permanen, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menunjuk pihak lain
untuk melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan dimaksud. Hal ini berarti
bahwa PIHAK KEDUA tidak diperkenankan lagi diikutsertakan dalam pelaksanaan PNPM
MANDIRI PERKOTAAN.

ii.

2. Sanksi Terhadap Penyimpangan atau Penyalahgunaan Dana Bantuan PNPM :

50

(a)

Definisi Penyimpangan atau Penyalahgunaan Dana Bantuan PNPM Mandiri Perkotaan :

1)

imaksud dengan penyimpangan atau penyalahgunaan Dana Bantuan PNPM MANDIRI


D
PERKOTAAN adalah penggunaan, pengelolaan dan pemanfaatan dana bantuan PNPM MANDIRI
PERKOTAAN yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam PNPM MANDIRI
PERKOTAAN, ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Satker PNPM,

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

serta ketentuan-ketentuan yang diatur di SPPD-L ini beserta lampirannya.


2)

Termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan Dana Bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN


dalam hal ini, antara lain ialah:

o Dana Bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan
fiktif; dan/atau
o Dilakukan potongan dana Bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN yang disalurkan kepada
KSM atau masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN;
dan/atau
o Menggelapkan atau Melarikan Dana Bantuan (BLM) PNPM MANDIRI PERKOTAAN; dan/
atau
o Penggunaan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan; dan/atau
o 
Bentuk-bentuk penyalahgunaan dana bantuan (BLM) PNPM MANDIRI PERKOTAAN
lainnya.
(b)

Sanksi Selama Proyek PNPM MANDIRI PERKOTAAN

1)

S anksi Penghentian Sementara Bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN dan Audit


Khusus
Apabila terdapat indikasi bahwa PIHAK KEDUA melakukan penyimpangan atau

penyalahgunaan dana bantuan PNPM-PNPM MANDIRI PERKOTAAN, Pemerintah
Indonesia, dalam Satker PNPM-PNPM MANDIRI PERKOTAAN Pusat berhak melakukan
penghentian kegiatan dan bantuan PNPM-PNPM MANDIRI PERKOTAAN untuk sementara
waktu di wilayah bersangkutan.
Selama masa penghentian bantuan sementara tersebut Pemerintah Indonesia, dalam hal
ini Satker PNPM-PNPM MANDIRI PERKOTAAN, berhak menunjuk auditor independent
untuk melakukan audit khusus kepada PIHAK KEDUA.

i.

ii.

2)

Sanksi Penghentian Bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN dan Tindakan Hukum

i.

 pabila berdasarkan hasil audit khusus tersebut menunjukkan secara nyata adanya
A
penyimpangan atau penyalahgunaan dana bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN, maka
PIHAK PERTAMA menghentikan kegiatan dan bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN
secara tetap
PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku
P
IHAK KEDUA berkewajiban untuk mengembalikan dana bantuan PNPM MANDIRI
PERKOTAAN kepada Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Satker PNPM MANDIRI
PERKOTAAN Pusat, untuk selanjutnya disetor ke kas negara, sesuai ketentuan hukum
yang berlaku.

ii.
iii.

D. Berlaku Jujur, Adil, Transparan dan Akuntabel


Para Pihak yang terikat dalam SPPD-L ini harus berlaku jujur, menghormati hak-hak pihak lain,
transparan, akuntabel serta harus menjalankan semua keputusan-keputusan yang telah disepakati
untuk merealisasikan SPPD-L ini.

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

51

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

E. Perubahan Kegiatan Pekerjaan


1). Apabila menurut penilaian KMW atau PJOK, terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen
perjanjian atau jika setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%, tetapi masih terdapat kelebihan sisa dana
nilai perjanjian maka PIHAK PERTAMA dan Kedua yang telah disetujui KMW dapat melakukan perubahan
perjanjian, yang meliputi antara lain :
a.

menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam perjanjian.

b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan.


c.

mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

d. m
 elaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam perjanjian yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
2). Pekerjaan Tambah dilaksanakan dengan pertimbangan tidak ada dana tambahan atau tetap
mengioptimalkan dana yang tercantum dalam nilai surat perjanjian SPPD-L yang telah ada.
Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis kepada PIHAK KEDUA setelah
mendapat persetujuan KMW, ditindak lanjuti dengan verifikasi teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian awal.
Hasil verifikasi teknis dan harga tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum perjanjian.

F. Penyelesaian Perselisihan
1. Penyelesaian Secara Musyawarah:
Para Pihak yang akan mencari jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul,
atau perselisihan yang berhubungan dengan pasal-pasal dalam SPPD-L ini atau perselisihan yang timbul
karena penafsiran atas SPPD-L ini .

2. Penyelesaian Sesuai Ketentuan Hukum Yang Berlaku:


Jika terjadi perselisihan yang timbul diantara para pihak dalam SPPD-L ini yang tidak dapat diselesaikan
secara musyawarah dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterima oleh satu pihak dari pihak
yang lain, permintaan penyelesaian masalah dapat dimintakan oleh salah satu pihak untuk diselesaikan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

52

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

SERTIFIKASI INFRASTRUKTUR
Nama KSM
Jenis Kegiatan
Volume
Progres Fisik

: ...
: . ....
: . ....
: . .. %

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kota/Kabupaten
KMW/Provinsi

: .
: ....
: .
: .

Berilah tanda () pada Kolom Ya/Tidak yang sesuai


No

BUTIR SERTIFIKASI

PENILAIAN
YA
TIDAK

CATATAN

A. CAPAIAN KUALITAS PROSES & PEMANFAATAN


1
Apakah Panitia sudah memperoleh pelatihan/coaching mengenai cara
perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan ?

Apakah kelayakan Teknik Kegiatan Panitia telah diverifikasi dan disetujui


oleh Tim KMW ?
Apakah Panitia melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian bahan
yang diterima dengan spesifikasi teknik/contoh yang disetujui konsultan
?
Apakah pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga kerja/tukang yang
memahami cara melakukan pekerjaan?
Apakah kelengkapan Bangunan yang dibuat dapat memberikan
keamanan/kenyamanan bagi pemakai ?

3
4
5
6

Apakah bangunan dapat berfungsi/bermanfaat ?


Apakah prosedur penanganan dampak telah dilaksanakan dengan
baik/terpenuhi? (Jawaban pertanyaan ini berdasarkan hasil ceklist
pengamanan dampak/Form 5,Proposal)
Apakah ada Surat Pernyataan Kesanggupan Pemanfaatan &
Pemeliharaan Prasarana dari Panitia ?
Apakah Panitia telah membentuk dan menyepakati Organisasi Pengelola
Pemanfaatan & Pemeliharaan Prasarana ?
Apakah Panitia telah membuat dan menyepakati Rencana Kerja
Pemeliharaan?

7
8
9
10

B. CAPAIAN KESESUAIAN VOLUME & KUALITAS PEKERJAAN


No

URAIANKEGIATAN

KESESUAIAN
VOLUME

CACAT & KEKURANGAN

REKOMENDASI PERBAIKAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst

Total Realisasi Volume Pekerjaan s.d saat ini adalah ...................... dan hasil Pemeriksaan Kegiatan sbb :

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

53

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

C. PEMANFAATAN DANA BLM & CAPAIAN SWADAYA MASYARAKAT

a. Nilai BLM (SPPD-L s.d perubahan. terakhir (bila ada))

: Rp. ............

b. Jumlah dana SPPD-L yang telah terserap dari BKM

: Rp...........


c. Sisa dana SPPD-L (a-b)

: Rp..............

d. Jumlah Nilai Target Swadaya

: Rp. ............

e. Jumlah Nilai Realisasi Swadaya

: Rp...........

f. Prosen Raealisasi Swadaya terhadap total nilai Kegiatan (dx100/e) : ........... %

Kesimpulan & Rekomendasi :


Demikian hasil Sertifikasi ini dibuat dalam keadaan yang sebenarnya dan apabila dikemudian hari
ditemukan ada ketidaksesuaian maka bersedia mempertanggungjawabkan dan menerima sanksi sesuai
ketentuan yang ada.
............................, ..................... 201....

Tim Seritifikasi :
No
1

Nama

Jabatan/Posisi

2
3
4
5

Catatan : Lampirkan Copy Ceklist Daftar Uji Identifikasi Lingkungan yang telah terisi

54

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Tanda Tangan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

BERITA ACARA PEMERIKSAAN PEKERJAAN (BAP2)


Nomor : ..
Pada hari ini tanggal bulantahun .telah dilaksanakan
Sertifikasi / Pemeriksaan Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur :
Nama Pekerjaan

: ...............................................................

Volume

: ...............................................................

Lokasi

: ...............................................................

Nama KSM

: ...............................................................

Nomor SPPD-L

: ...............................................................

Berdasarkan surat permohonan sertifikasi dari KSM/Pelaksana Kegiatan Nomor:


. telah dilaksanakan pemeriksaan lapangan yang dilakukan bersama-sama oleh
UPL, pihak KSM dan unsur konsultan (Askot Infra/Faskel Teknik*), dengan hasil yang
disepakati sbb:
1. KSM selaku Pelaksana Kegiatan sudah / belum*) membentuk Organisasi (Pengelola)
Operasi & Pemeliharaan (O&P) dan Rencana Kerja pemeliharaan;
2. Status Penyelesaian Fisik Pekerjaan yang telah dicapai, adalah *) :
Realisasi fisik seluruh pekerjaan telah mencapai 100 %;
Realisasi fisik seluruh pekerjaan telah selesai 100%, namun masih perlu dilakukan
penyempurnaan pada beberapa pekerjaan berikut :

No

Uraian Pekerjaan

Pekerjaan yang perlu disempurnakan

1
2
3
4
5
dst
Penyempurnaan pekerjaan tersebut diatas akan diselesaikan oleh Pelaksana Kegiatan
selambat lambatnya tanggal ... atau sebelum dilaksanakan Laporan
Pertanggungjawaban KSM/Pelaksana Kegiatan.
3. Status pencairan dana pada saat pemeriksaan sebagai berikut :
a)
b)

Nilai dana ( Nilai sesuai Kontrak/SPPD-L)


Jumlah dana yang telah diserap dari BKM

: Rp. ................
: Rp. .............

c)

Sisa dana (a-b)

: Rp. ................

4. Capaian atas kemanfaatan/fungsi infrastruktur yang dibangun terhadap tujuan awalnya*)


:
Tercapai
Tidak Tercapai
5. Capaian akhir kualitas infrastruktur *)
Layak

Layak dengan penyempurnaan

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

55

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Demikian Berita Acara ini kami buat rangkap 3 (tiga) dalam keadaan sehat dan tanpa ada
unsur paksaan dari pihak manapun, untuk dipergunakan seperlunya dan
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tim Seritifikasi :
No

Nama

Jabatan/Posisi

1
2
3
4
5

Keterangan :
*) pilih yang sesuai
Lampirkan Copy Formulir Sertifikasi yang telah terisi

56

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Tanda Tangan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

S URAT P ERNYATAAN P ENYELESAIAN P EKERJAAN BLM (SP3 BLM)


Kelurahan/Desa
Kecamatan
Kotamadya/Kabupaten

: ___________________
: ___________________
: ___________________

KMW Provinsi

:___________________

Yang bertandatangan di bawah ini, Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat dan


Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) *) di Kelurahan
sebagaimana dimaksud di atas, dengan ini secara bersama-sama menyatakan bahwa
pelaksanaan kegiatan .......... oleh KSM tersebut, telah mencapai
kemajuan 100% sebagaimana dalam Proposal yang disetujui.
Dengan selesainya pelaksanaan kegiatan tersebut maka selanjutan tanggungjawab
pengoperasian dan pemeliharaan prasarana berada di tangan Tim Pemelihara
(masyarakat) dibawah pendampingan UPL .
Yang Membuat Pernyataan,
KSM..

(___________________________)
Ketua KSM

BKM/LKM

(____________________)
Koordinator,
Diketahu/Disetujui

(_____________________)
Askot Infra/ Fastek

(* Coret yang tidak perlu)

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

57

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

58

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Catatan : Format ini merupakan bagian untuk pencairan Dana BLM tahap II dan tahap III, dibuat sesuai jumlah KSM prasarana yang telah
menerima dana BLM PNPM Maniri Perkotaan tahap sebelumnya.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

59

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KSM


A. DATA REALISASI KEGIATAN :
Kota/Kabupaten
Kecamatan

:
:

Kelurahan/Desa

Nama BKM

KSM

Kegiatan

Nama Pekerjaan

Volume
Pekerjaan

Jumlah Pengurus & Anggota


KSM (Org)
L
P
Jumlah

Nama KSM

Lingkungan

(Meter/Unit)

Total Biaya (Rp)


Nilai
Kegiatan

Alasan
Pembangunan
Prasarana
Lokasi
Pekerjaan
Penerima
Manfaat
Metode
Pelaksanaan

60

BLM (Rp)

(BLM + Swadaya)

Swadaya (Rp)

Dusun/RT/RW : ..........................
Kelurahan/Desa : ..........................
Kecamatan
:.............................................

: Jumlah :

...... KK
Gotong

Miskin :

...... KK

Swakelola KSM

Royong

Luas Lahan
(Hibah/Ijin Pakai)

Status
Lahan / Lokasi Kegiatan

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Miskin :

...... %

Kerjasama

Pihak Ketiga

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

61

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

62

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Halaman berikutnya diisi dengan Laporan Pembukuan Keuangan dan Bukti/Kuitansi


Belanja KSM (Asli)

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

63

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

64

PETUNJUK TEKNIS | PELAKSANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

KANTOR PUSAT
JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru
Jakarta Selatan, Indonesia - 12110
KANTOR PROYEK
Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan
Jakarta Pusat Indonesia - 10210

SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRI


www.pnpm-mandiri.org
PENGADUAN
P.O. BOX 2222 JKPMT
SMS 0817 48048
e-mail : ppm@pnpm-perkotaan.org
www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org

Anda mungkin juga menyukai