Anda di halaman 1dari 10

POTENSI INDUSTRI

KABUPATEN SUMEDANG

Disampaikan Oleh :
Ir. ATANG SUPARMAN
Kepala Bidang Perindustrian

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


KABUPATEN SUMEDANG
TAHUN 2009
1

Latar Belakang
• Salah satu kebijakan Departemen
Perindustrian yaitu 32 komoditi prioritas
melalui pengembangan Klaster Industri,
diantaranya Minyak Atsiri (Minyak Nilam)
• Kabupaten Sumedang memiliki potensi
Sumber Daya Alam (SDA) yang cocok untuk
ditanami oleh berbagai tanaman, diantaranya
tanaman minyak nilam
• Sektor Perindustrian merupakan salah satu
penopang perekonomian di Kabupaten
Sumedang

1
Peta Provinsi Jawa Barat
KAB. SUMEDANG

Peta Kabupaten SUMEDANG


• Letak Geografis :
Surian terletak antara 6044’-70083’
Lintang Selatan dan 107021’-
Buah Dua
108021’ Bujur Timur
Tanjung Medar
Conggeang Ujung Jaya

Tanjungkerta • Batas wilayah:


Cimalaka Paseh
Tomo
Utara : Kab. Indramayu
Tanjungsari
Rancakalong Sumedang
Utara Cisarua
Selatan : Kab. Garut
Situraja
Timur : Kab. Majalengka
Sukasari Ganeas
Sumedang
Selatan
Cisitu Jatigede Barat : Kab. Bandung
Pamulihan
dan Kab Subang
Jatinangor Darmaraja
Cimanggung
Jatinunggal
Cibugel

Wado
• Terdiri dari 26 Kecamatan, 7
Kelurahan dan 272 Desa

2
Visi dan Misi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
•Visi :
•“Pemberdayaan Potensi IKM dan Sarana
Prasarana Usaha dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal yang berdaya
saing di Kabupaten Sumedang”

•Misi :
•“Meningkatkan dan Memperkokoh Industri
Kecil dan Menengah”
5

RENCANA STRATEGI DISPERINDAG


KAB. SUMEDANG BIDANG INDUSTRI
TAHUN 2009-
2009-2013
Kebijakan :
• Meningkatkan produktivitas dan daya beli
masyarakat melalui penguatan kelembagaan ekonomi
rakyat
Sasaran :
• Industri pengolahan kayu dan bambu (industri
furniture kayu dan bambu)
• Makanan khas Sumedang (tahu, pisang sale dan
opak)
• Industri berbasis Agro (tembakau, minyak atsiri, jarak)

3
PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Program pengembangan IKM


a. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat
jaringan klaster Industri (2009)
b. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memper kuat
jaringan klaster Industri (2009)
c. Pengolahan Kacang Gondolo (2009)
d. Merevitalisasi Klaster Industri Kerajinan, ukiran, senapan Mesin
(2011)
e. Penumbuhan industri ijuk (2011)
f. Kemitraan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), perguruan
tinggi dan keuangan (2012)
g. Pendampingan peningkatan babakan opak (2013)

PROGRAM DAN KEGIATAN

2. Program pengembangan sentra-sentra industri


potensial
a. Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses
masyarakat (2010)
b. Promosi produk industri (pameran) (2012)
c. Penyediaan sarana dan prasarana pemasaran bersama produk
meubel (2010-2012)

4
PROGRAM DAN KEGIATAN

3. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi


Industri
a. Pengembangan teknologi industri (tembakau, opak, tahu, oncom,
sale, emping melinjo keripik singkong, ranggining
tape, talas, kacang gondolo) (2010)
b. Pengembangan teknologi pembuatan jamu instan (2011)
c. Pengembangan teknologi minyak atsiri (2012)
d. Pengembangan teknologi pengolahan minyak jarak menjadi
biodiesel (2013)
e. Pengembangan teknologi pasca panen vanili (2012)
f. Diversifikasi teknologi produksi gula merah (2011)
g. Diversifikasi keramik hias (2011)

PROGRAM DAN KEGIATAN

4. Program peningkatan kapasitas iptek sistem


produksi
a. Pelatihan teknologi produksi pasca panen buah-buahan
(mangga,pisang,salak) (2011)
b. Pelatihan teknologi produksi (Pelet ikan, kere ikan) (2012)
c. Pelatihan teknologi produksi olahan susu (tahu, karamel
kerupuk, dodol dan susu kedelai) (2011)
d. Pelatihan teknologi produksi (keset majun, konveksi,lilit
payet,boneka kain,sepatu,kerupuk comet,cireng,comring,
telor gabus,bengkel,panday besi (2011)
e. Teknologi produksi batu alam batu nisan,coet batu,andesit,
bata merah) (2012)
f. Teknologi produksi industri ubi jalar (ubi cilembu) (2012)

10

5
PROGRAM DAN KEGIATAN

5. Program Peningkatan daya saing industri


manufaktur agro
a. Peningkatan daya saing industri manufaktur agro
(alat pengelola opak) (2010)
b. Peningkatan daya saing industri tahu dengan menggunakan
metode pembakaran burning sebagai pengganti bahan bakar
minyak (2013)

11

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha


Di Kabupaten Sumedang Tahun 2004 – 2008 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008*)

1 Pertanian 1.723.175,70 2.053.655,83 2.341.376,09 2.621.536,08 2.965.786,24

2 Pertambangan dan Penggalian 7.495,34 8.992,04 11.218,02 12.878,24 15.486,21

3 Industri Pengolahan 1.430.542,67 1.660.424,54 1.902.224,39 2.130.346,10 2.348.058,17

4 Listrik, Gas dan Air Barsih 152.253,79 181.067,35 214.188,75 246.921,92 267.602,06

5 Bangunan dan Kontruksi 127.121,47 151.557,57 173.408,14 191.552,77 226.651,78

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.545.019,96 1.835.394,83 2.099.958,02 2.329.443,01 2.510.364,44

7 Pengangkutan dan Komunikasi 183.708,01 281.968,84 331.068,09 374.137,60 416.662,11


Keuangan, Persewaan dan jasa
8 Perusahaan 225.998,24 309.089,59 345.349,14 382.532,15 426.290,28

9 Jasa-jasa 430.517,56 566.040,17 647.852,68 745.222,70 769.324,93

Jumlah 5.825.832,74 7.048.190,76 8.066.643,32 9.034.570,57 9.946.226,22

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2003 – 2007 (BPS Kab. Sumedang)


Keterangan : *) = Angka Sementara (hasil estimasi)

12

6
Data Potensi Unggulan IKM
Kabupaten Sumedang 2008
JUMLAH
NILAI
NO. JENIS KOMODITI UNIT USAHA TENAGA KERJA
INVESTASI
(UNIT) (ORANG)

1 Tahu 232 812


1.358.967.000

2 Tembakau 30 180
192.623.000

3 Oncom 10 62
38.989.000

4 Emping Melinjo 75 375


17.785.000

5 Opak Ketan 178 958


557.675.000

6 Meubel 139 1.165


2.785.253.000

7 Minyak Atsiri 7 83
1.441.000.000

8 Ukiran Kayu 86 420


27.335.000

9 Senapan Angin 147 215


1.308.669.880
Jumlah 914 4.270 7.728.296.880
13

Perkembangan Minyak Nilam


Kabupaten Sumedang
•Pengembangan klaster ini merupakan kerjasama antara
Departemen Perindustrian,
Perindustrian, pemerintah Kabupaten
Sumedang,, JICA (Japan International Cooperation
Sumedang
Agency) dan NGO PUPUK Bandung (Perkumpulan
(Perkumpulan Untuk
Peningkatan Usaha Kecil)

• Daerah yang di rekomendasikan menjadi Pilot Projects


• Klaster Industri oleh JICA di Indonesia :
•Sumedang - JAWABARAT ((Minyak Minyak Nilam)
Nilam)
•Bukit Tinggi - SUMATERA BARAT ((Embroidery)
Embroidery)

14

7
POTENSI Minyak Nilam
- Luas Lahan Tanaman Nilam yang akan
dikembangkan di kabupaten Sumedang Lebih
dari 260 ha
- Jumlah Kelompok berjumlah 9 kelompok tani
- Jumlah Pengolah minyak nilam (penyuling) ± 8
pelaku usaha dengan total tenaga kerja lebih dari
60 orang
- Nilai Investasi pengolahan Nilam ± 1,4 Milyar

15

Potensi Lahan Minyak Nilam

No Kecamatan Luas Lahan yang Tanaman Jumlah Banyaknya Jumlah Jumlah


ditempati menghasilkan pemilik tenaga kelompok
kerja
1 Sumedang 10 3 3 17 1 2
Selatan
2 Cimalaka 10 1 1 18 1 1
3 Buahdua 50 3 3 22 3 1
4 Conggeang 150 128 128 334 14 3
5 Sukasari 16 16
6 Rancakalong 10 9 9 5 1 1
7 Pamulihan 2 2
8 Darmaraja 1 1
9 Cisitu 10 1 1 10 1
10 Wado 7 7 11 1 1
11 Ujungjaya 20 15
12 Cibugel 2 2
Jumlah 260 173 188 417 22 9

Sumber : DisHutbun Kab. Sumedang 2009

16

8
IKM Minyak Nilam Kabupaten
Sumedang
No Nama Alamat Jumlah Jumlah minyak Bahan Investasi Tenaga
Mesin nilam per tahun Bakar (juta) Kerja
1 Akub Yakub Sumedang 1 500 kg Gas 200 10
selatan
2 Uca Conggeang 3 300 kg Kayu 100 13

3 Puji S. Zinsit Pamulihan 3 3600 kg Kayu 476 15

4 Novianto Conggeang 1 100 kg Kayu 75 7

5 Jamil Rancakalong 1 500 kg Kayu 100 6

6 Sana Situraja 1 50 kg Kayu 50 4

7 Ario Rancakalong 1 720 kg Gas 300 5

Sumber : Disperindag Kab. Sumedang 2009

17

Kesimpulan
• Perlunya peningkatan, pengembangan dan
pembinaan IKM dengan membentuk jaringan
ekonomi (kluster) yang saling menguntungkan
• Perlunya penguatan struktur sentra industri
• Perlunya inovasi teknologi IKM
• Perlunya membangun IKM secara terintergrasi
dalam satu kawasan industri, dengan
kepemilikan tidak oleh perorangan tetapi
merupakan milik bersama

18

9
19

10

Anda mungkin juga menyukai