KABUPATEN SUMEDANG
Disampaikan Oleh :
Ir. ATANG SUPARMAN
Kepala Bidang Perindustrian
Latar Belakang
• Salah satu kebijakan Departemen
Perindustrian yaitu 32 komoditi prioritas
melalui pengembangan Klaster Industri,
diantaranya Minyak Atsiri (Minyak Nilam)
• Kabupaten Sumedang memiliki potensi
Sumber Daya Alam (SDA) yang cocok untuk
ditanami oleh berbagai tanaman, diantaranya
tanaman minyak nilam
• Sektor Perindustrian merupakan salah satu
penopang perekonomian di Kabupaten
Sumedang
1
Peta Provinsi Jawa Barat
KAB. SUMEDANG
Wado
• Terdiri dari 26 Kecamatan, 7
Kelurahan dan 272 Desa
2
Visi dan Misi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
•Visi :
•“Pemberdayaan Potensi IKM dan Sarana
Prasarana Usaha dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal yang berdaya
saing di Kabupaten Sumedang”
•Misi :
•“Meningkatkan dan Memperkokoh Industri
Kecil dan Menengah”
5
3
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
PROGRAM DAN KEGIATAN
10
5
PROGRAM DAN KEGIATAN
11
4 Listrik, Gas dan Air Barsih 152.253,79 181.067,35 214.188,75 246.921,92 267.602,06
12
6
Data Potensi Unggulan IKM
Kabupaten Sumedang 2008
JUMLAH
NILAI
NO. JENIS KOMODITI UNIT USAHA TENAGA KERJA
INVESTASI
(UNIT) (ORANG)
2 Tembakau 30 180
192.623.000
3 Oncom 10 62
38.989.000
7 Minyak Atsiri 7 83
1.441.000.000
14
7
POTENSI Minyak Nilam
- Luas Lahan Tanaman Nilam yang akan
dikembangkan di kabupaten Sumedang Lebih
dari 260 ha
- Jumlah Kelompok berjumlah 9 kelompok tani
- Jumlah Pengolah minyak nilam (penyuling) ± 8
pelaku usaha dengan total tenaga kerja lebih dari
60 orang
- Nilai Investasi pengolahan Nilam ± 1,4 Milyar
15
16
8
IKM Minyak Nilam Kabupaten
Sumedang
No Nama Alamat Jumlah Jumlah minyak Bahan Investasi Tenaga
Mesin nilam per tahun Bakar (juta) Kerja
1 Akub Yakub Sumedang 1 500 kg Gas 200 10
selatan
2 Uca Conggeang 3 300 kg Kayu 100 13
17
Kesimpulan
• Perlunya peningkatan, pengembangan dan
pembinaan IKM dengan membentuk jaringan
ekonomi (kluster) yang saling menguntungkan
• Perlunya penguatan struktur sentra industri
• Perlunya inovasi teknologi IKM
• Perlunya membangun IKM secara terintergrasi
dalam satu kawasan industri, dengan
kepemilikan tidak oleh perorangan tetapi
merupakan milik bersama
18
9
19
10