Disusun Oleh:
Shanniyah N1A120057
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2022
i
ii
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Daftar Bahan Habis Pakai (Biaya Bahan Habis Pakai)/Bulan ............................ 12
vi
EXECUTIVE SUMMARY
vii
A. DESKRIPSI PERUSAHAAN
1. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : Biskuit Namora
Bidang Usaha : Makanan
Alamat Perusahaan :Desa Sembubuk RT.07 RW. 03 Kec.Jaluko Kab.
Muaro Jambi, Jambi, 36361
No.Telp/WA : 085346370559
Instagram : namora.cookie
VISI :
Menciptakan produk biskuit berbahan dasar nanas dan bubuk daun kelor
sebagai camilan sehat yang aman dikonsumsi, mengutamakan prinsip
hiegenis, dan memberikan nilai gizi yang sehat.
MISI :
• Menghasilkan produk biskuit berbahan dasar nanas dan bubuk daun kelor
yang sehat
• Mempunyai produk dengan kualitas paling tinggi dan memiliki manfaat
yang tidak kalah tingginya.
• Menjalin relasi bisnis ke terhadap pengusaha lokal untuk mengembangkan
bisnis.
• Menjalin komunikasi dengan konsumen dan mitra dengan baik dan
terintegrasi.
• Menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat memberikan manfaat
yang besar kepada masyarakat.
2. Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan Namora dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Ketua:
Rosa Sapitri
1
a) Ketua, bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya perusahaan agar
berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan dibangun.
b) Marketing, bertugas untuk mengatur strategi promosi dan cara
memasarkan produk ke konsumen.
c) Produksi dan Pendampingan, bertugas dalam hal produksi seperti
pembuatan kemasan, persiapan bahan baku produk. Selain itu bagian ini
juga bertanggung jawab dalam hal mendampingi masyarakat sasaran saat
menjalankan produksi.
4. Keunggulan Perusaahaan
Biskut namora adalah biskuit yang dibuat dengan menggunakan bahan
baku nanas. Pada biskuit ini, bagian nanas yang diambil yaitu bagian bonggolnya.
Biskuit ini juga menggunakan campuran daun kelor. Biskuit namora yang
merupakan biskuit rasa nanas dan kelor, menawarkan biskuit yang aman
dikonsumsi dengan rasa nanas yang segar. Jika dibandingkan dengan biskuit yang
lain, bikcuit namora memiliki keunggulan dengan memberikan manfaat kesehatan
bagi konsumen. Dengan menambahkan daun kelor pada biskuit rasa nanas
membuat biskuit namora menjadi cemilan yang selain enak dikonsumsi namun
juga membuat sehat. Daun kelor yang memiliki berbagai manfaat yang baik untuk
tubuh. Kami memilih dua bahan alami ini karena nanas dan daun kelor memliki
berbagai macam manfaat, sehingga produk biskuit yang kami produksi kaya akan
manfaat yakni penuh vitamin, nutrisi, dan berbagai macam kandungan lainnya
yang tentu saja sangat baik jika dikonsumsi oleh tubuh.
Tak hanya pada produknya saja yang memiliki keunggulan namun pada
pengemasannya juga memiliki keunggulan dimana pada setiap toples biskuit
Namora diberikan stiker tentang knowledge culture atau pengetahuan tentang
budaya Jambi. Setiap minggunya, pengetahuan yang diletakkan pada toples akan
berbeda-beda sehingga dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang budaya jambi. Tak hanya itu, dengan adanya
knowledge culture ini kami berharap dapat menjadi salah satu cara mengenalkan
2
budaya jambi atau informasi seputar Jambi kepada masyarakat umum terlebih jika
produk ini dapat terjual hingga keluar daerah jambi.
3
B. DESKRIPSI PRODUK
1. Spesifikasi Produk
Nama Produk : Biskuit Namora (Nanas Moringa)
Jenis Produk : Cemilan
4
Sesuai dengan judulnya, biskuit namora merupakan singkatan dari Biskuit
Nanas Moringa, yaitu biskuit yang dibuat dari nanas dan daun kelor atau (nama
latin), produk ini kemudian dikemas dengan kemasan yang didesain dengan
sangat menarik dan juga dilengkapi pula dengan knowledge-culture seperti yang
disebutkan pada judul proposal kami. Knowledge-culture dapat diartikan sebagai
pengetahuan mengenai budaya yang ada di sebuah daerah, adapun knowledge-
culture ini kami aplikasikan pada kemasaran produk kami. Kami mengemas
produk ini menggunakan toples yang diberi stiker yang berisi tulisan mengenai
berbagai macam pengetahuan budaya serta pengetahuan tentang provinsi Jambi
sendiri. Penerapan knowledge-culture pada kemasan produk kami ditujukan agar
pembeli produk ini yang merupakan masyarakat di provinsi Jambi dan juga
masyarakat luar provinsi Jambi dapat memperoleh pengetahuan dan ilmu baru
mengenai provinsi Jambi tercinta ini. Selain itu, diharapkan juga agar tingkat
literasi masyarakat provinsi jambi dan luar provinsi jambi yang membeli produk
kami dapat meningkat. Dan yang terakhir, penerapan knowledge-culture ditujukan
agar produk kami mempunyai ciri khas dan mudah dibedakan dari produk-produk
lainnya.
3. Alat dan Bahan Pembuatan Produk
Alat:
• Mixer
• Belender
• Mangkok
• Oven
• Kompor gas
• Sendok
• Pisau
• Sarung tangan
• Parutan keju
• Spatula
• Tabung gas
Bahan:
• Tepung terigu
• Tepung Maizena
• Gula halus
5
• Keju
• Telur
• Mentega
• Vanili
• Nanas
• Daun kelor
4. Jenis usaha yang direncanakan
Tim kami sepakat untuk membuat suatu usaha dibidang industri pangan
yaitu membuat Biskuit Namora / Biskuit Nanas daun kelor. Dimana bagian nanas
yang digunakan adalah bagian bonggol nanas. Dengan melihat peluang yang ada
biskuit namora akan memiliki potensi untuk dapat berkembang dalam bidang
industri, karena bahan utama yang digunakan akan membuat masyarakat tertarik
dengan rasa yang dihasilkan dari biskuit namora.
6
C. MARKETING PLAN
1. Analisis SWOT
a) Kekuatan (strength)
• Camilan unik dari bahan baku nanas dan daun kelor.
• Sehat karena dibuat dengan menggunakan bahan alami.
• Produk khas provinsi Jambi.
• Memiliki nilai edukasi di kemasan.
• Pembuatan camilan ini tanpa menggunakan pengawet buatan sehingga
aman dikonsumsi
• Nanas yang merupakan bahan baku utama pembuatan camilan ini
memiliki berbagai kandungan nutrisi yang tinggi seperti vtamin,
protein, serat folat, kalium, dan magnesium.
• Daun kelor yang merupakan bahan pendamping pembuatan camilan ini
memilki kandungan nutrisi yang tinggi. Kandungan kalsium yang lebih
tinggi daripada susu serta kandungan vitamin yang lebih tinggi
daripada jeruk. Selain itu daun kelor juga memiliki kandungan
antioksidan serta protein yang sangat berguna bagi tubuh.
• Daun kelor bermanfaat untuk mengobati berbagai jenis penyakit, salah
satunya adalah stunting.
b) Kelemahan (Weakness)
• Apabila penyimpanan kurang tepat misalnya disimpan di tempat yang
lembab dan terkena sinar matahari ataupun dibiarkan terbuka
wadahnya maka cookies ini akan mudah berjamur .
c) Peluang (opportunities)
• Dapat dipasarkan ke Market Place.
• Berpeluang besar untuk menjadi brand lokal bagi provinsi Jambi
karena belom ada produk kompetitor sejenis yang mengombinasikan
bonggol nanas dan daun kelor menjadi biscuit.
• Produk inovasi biasanya diminati karena memiliki daya tarik tersendiri
sehingga masyarakat akan penasaran untuk mencobanya.
d) Ancaman
• Munculnya Pesaing Baru apabila ada wirausahawan lain yang
membuat produk sejenis dan dijual denga harga yang lebih murah
daripada produk ini
2. Analisis Kompetitif
7
Strategi produk yang akan kami lakukan adalah dengan membuat kreasi
olahan biskuit yang dibuat dengan menggunakan bahan baku nanas. Pada biskuit
ini, bagian nanas yang diambil yaitu bagian bonggolnya. Biskuit ini juga
menggunakan campuran daun kelor. Biskuit namora yang merupakan biskuit rasa
nanas dan kelor, menawarkan biskuit yang aman dikonsumsi dengan rasa nanas
yang segar. Jika dibandingkan dengan biskuit yang lain, bikcuit namora memiliki
keunggulan dengan memberikan manfaat kesehatan bagi konsumen. Dengan
menambahkan daun kelor pada biskuit rasa nanas membuat biskuit namora
menjadi cemilan yang selain enak dikonsumsi namun juga membuat sehat. Daun
kelor yang memiliki berbagai manfaat yang baik untuk tubuh. Kami memilih dua
bahan alami ini karena nanas dan daun kelor memliki berbagai macam manfaat,
sehingga produk biskuit yang kami produksi kaya akan manfaat yakni penuh
vitamin, nutrisi, dan berbagai macam kandungan lainnya yang tentu saja sangat
baik jika dikonsumsi oleh tubuh. Tak hanya pada produknya saja yang memiliki
keunggulan namun pada pengemasannya juga memiliki keunggulan dimana pada
setiap toples biskuit Namora diberikan stiker tentang knowledge culture atau
pengetahuan tentang budaya Jambi.
3. Strategi Distribusi
Pemasaran produk yang kami produksi melalui dua cara dalam melakukan
distribusi produk terhadap pelanggan sebagai berikut:
a) Secara langsung
Pemasaran produk secara langsung dapat dilakukan dengan cara mengikuti
berbagai acara dan seminar yang berhubungan dengan kewirausahaan
dalam rangka pengenalan produk kepada mahasiswa dan masyarakat luas
yang hadir dalam acara atau seminar tersebut. Selanjutnya adalah dengan
cara memasarkan produk di pasar tradisional dan swalayan.
b) Secara tidak langsung
Pemasaran produk secara tidak langsung dapat dilakukan dengan cara
mempromosikan produk melalui media sosial kami seperti facebook,
twitter, instagram, whatsapp dan berbagai media sosial lainnya.
Selanjutnya kami juga akan membuat akun instagram khusus untuk
mempromosikan produk kami. Selain itu, produk kami juga dapat
dipasarkan melalui aplikasi belanja online seperti shopee, tokopedia,
lazada dan lain sebagainya.
8
D. OPERATIONAL PLAN
1. Proses Produksi
Pra Produksi
Tahapan ini merupakan langkah persiapan dalam proses pembuatan produk.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
1) Menyiapkan bahan baku
Bahan baku utama yang harus disiapkan yaitu nanas dan daun kelor. Usaha ini
akan bekerja sama dengan petani penghasil nanas dan kelor. Pada awal
produksi daun kelor dibeli kepada petani, namun sembari menjalankan usaha,
owner akan berusaha menanam kelor sendiri pada lahan kosong yang
dijadikan sebagai tempat usaha. Selain itu, halaman rumah owner usaha ini
terdapat lahan kosong yang dapat ditanami pohon kelor sehingga usaha ini
bisa menghasilkan kelor sendiri tanpa membeli. Penanaman kelor tidak terlalu
membutuhkan tempat yang luas.
Produksi
1) Pada tahap ini kami akan melakukan pembuatan Biskuit Namora. Alur
pembuatan Biskuit Namora yaitu sebagai berikut :
2) Melakukan Penjemuran daun kelor selama 3 hari
3) Proses pembuatan tepung kelor dengan cara diblender
4) Pengupasan nanas untuk dihaluskan
5) Aduk adonan dengan spatula sampai setengah kalis, kemudian uleni
adonan hingga benar-benar kalis.
6) Masukkan tepung terigu, tepung maizena, vanili, susu bubuk dan tepung
kelor secara bersamaan.
7) Mixer mentega dengan gula halus, setelah itu masukkankuning telur lalu
8) mixer hingga benar-benar mengembang.
9) Selanjutnya, masukkan bonggol nanas yang sudah di potong kecil-kecil.
Pastikan tidak ada air yang masuk.
10) Adoni kembali adonan yang sudah dicampur dengan bonggol nanas
11) Lalu bentuk adonan dan letakkan diatas loyang, kemudian di oven selama
30 menit dengan suhu 115°C.
2. Quality Control
9
3. Lokasi Produksi
Pemilihan lokasi usaha yang dipilih oleh Produk Biskuit Namora (Nanas
Moringa): Inovasi Produk Biskuit Sehat Berbasis Knowledge Culture Sebagai
Upaya Pemanfaatan Potensi Nanas Dan Peningkatan Literasi Budaya Di Provinsi
Jambi yaitu berada di Desa Desa Sembubuk RT.07 RW. 03 Kec. Jaluko Kab.
Muaro Jambi, Jambi, 36361. Pemilihan lokasi ini karena jalan tersebut merupakan
lokasi yang strategis dan mudah dikunjungi oleh para konsumen, dan lokasi
berdekatan dengan jalan utama.
4. Proses Produksi
a) Publikasi dan Pemasaran
Target utama dari produk yang kami buat adalah kalangan remaja,
mahasiswa bahkan masyarakat umum baik didalam Provinsi Jambi
maupun diluar Provinsi Jambi yang berada disekitar pulau Sumatra. Dalam
proses pesanan ini, kami melakukan sistem pre-order selama waktu 1-2
hari. Kami menggunakan promosi secara langsung dan tidak langsung
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain itu promosi juga
dilakukan melalui media internet. Misalnya website, web, blog, dan juga
jejaring sosial sehingga konsumen bisa langsung memesan secara online,
dan diharapkan pemasaran produk ini dapat dikenal oleh seluruh
masyarakat.
b) Pasca Produksi
10
Tahap ini adalah tahap pengumpulan dan pembuatan laporan berdasarkan
proses yang telah dilakukan. Di mulai dari pra produksi, produksi, hingga
pemasaran dan pencapaian target serta keuntungan dari hasil penjualan.
c) Evaluasi
Tahap ini merupakan tahapan akhir dari Produksi setiap bulannya.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga proses
selanjutnya dapat meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya
minat konsumen. Cara yang dilakukan yakni dengan uji kelayakan produk.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan produk pada produk turunan
sejenis nya.
11
E. FINANCIAL PLAN
1. Biaya Produksi
12
2. Analisis BEP
Analisis BEP (break event point) menurut Pangemanan, adalah teknik
analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya total, laba yang diharapkan dan
volume penjualan. Analisa ini juga memberikan informasi mengenai margin of
safety yang mempunyai kegunaan sebagai indikasi dan gambaran kepada
manajemen berapakah penurunan penjualan dapat ditaksir sehingga usaha yang
dijalankan tidak menderita rugi.
Tabel 4. Perhitungan BEP
13
Total pendapatan dalam 1 bulan = Rp 20.000×390 toples
= Rp 7.800.000
= Rp 7.800.000-Rp 4.894.140
= Rp 2.905.860
14
DAFTAR PUSTAKA
Erukairune, O., JA, A., RO, A., OY, O., & Adenekan SO. (2011). Antioxidant
Effect Of Pineapple (Ananas Cosmosus) Peel Extract On Alcohol-Induced
Oxidative Stress In Splenic Tissues Of Male Albino Rats. Jurnal of Food
Biochemistry, 5.
Minot, N., Stringer, R., Umberger, W. J., & Maghraby, W. (2015). Urban
shopping patterns in Indonesia and their implications for small farmers.
Bulletin of Indonesian Economic Studies, 51(3), 375–388.
15