Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM HOLISTIK PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN

DESA

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KOPI MBAH BONGSO DI DESA


BABADAN KECAMATAN NGAJUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN
PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN USAHA

Oleh:

Risang Monne Rangga Tuntu (1665201006 - 2016)


Wahidatul Umami (1665201012 - 2016)
Roisul Malik (1665201007 - 2016)
Muhammad Sahrul Evendi (1665201003 - 2016)
Santa Daniyah (1665201009 - 2016)
Mohammad Hasyim (1765201009 - 2017)
Karminingsih (1765201007 - 2017)
Adam Sulaiman (17652001002 - 2017)
Achmad Khoiruddin Utomo (1765201001 - 2017)
Mochammad Badrus Salam (1965201018 - 2019)

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT


MALANG
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

ii
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... v

JUDUL ...................................................................................................... 1

LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................... 1

PERUMUSAN MASALAH ..................................................................... 2

TUJUAN ................................................................................................... 2

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM ........................................ 2

LUARAN DI HARAPKAN ...................................................................... 3

MANFAAT ............................................................................................... 3

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN............................. 3

METODE PELAKSANAAN ................................................................... 4

JADWAL KEGIATAN ............................................................................. 6

RANCANGAN BIAYA ........................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 8

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 9

iii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Peta Desa Babadan .................................................................. 3

Gambar 2. Langkah Sistematis Pelaksanaan ............................................. 5

iv
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Jadwal kegiatan ........................................................................... 6

Tabel 2. Rancangan Biaya......................................................................... 7

v
JUDUL

“Pemberdayaan Kelompok Kopi Mbah Bongso di Desa Babadan Kecamatan Ngajum


Dalam Upaya Meningkatkan Produksi dan Pengembangan Usaha”

LATAR BELAKANG MASALAH

Kabupaten Malang adalah salah satu daerah yang unggul dalam sektor
pertanian, terdapat banyak komoditi sektor pertanian yang dapat dihasilkan salah
satunya yaitu kopi. Sektor pertanian dinilai memiliki fungsi dan peran strategis bagi
masyarakat dan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan
penyuluhan dan memperdayakan petani atau kelompok tani melalui Gabungan
Kelompok Tani, (Widagdo, dkk, 2012). Komoditi kopi di Kabupaten Malang
memiliki dua jenis kopi yaitu kopi Arabika dan Robusta. Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS) Jawa Timur, dalam dua jenis kopi tersebut pada tahun 2017 mencapai
11.829 ton (https://jatim.bps.go.id, 25/12/2019)

Salah satu daerah penghasil kopi di Kabupaten Malang yaitu Desa Babadan
Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Menurut data BPS Kabupaten Malang, pada
tahun 2018 Kecamatan Ngajum dapat memproduksi kopi Robusta 225 ton/tahun
(https://malangkab.bps.go.id, 25/12/2019). Sedangkan menurut ketua kelompok tani
Sumber Rejeki Desa Babadan menyumbang sekitar 80 ton kopi per tahun, menyadari
akan potensi yang dimiliki Desa Babadan di sektor perkebunan kopi inilah yang
memberi ide bagi kelompok kopi mbah Bongso untuk mengolah dan memproduksi
kopi, yang selama ini dijual dalam bentuk biji kopi menjadi bahan setengah jadi,
yakni bubuk kopi. Tujuan dari kelompok ini adalah untuk membantu meningkatkan
pertumbuhan perekonomian warga Desa Babadan, khususnya kelompok petani kopi
Desa Babadan. Kelompok kopi Mbah Bongso merupakan organisasi pemuda yang
berada dibawah naungan kelompok tani Sumber Rejeki. Kelompok ini mengolah dan
memproduksi hasil pertanian (kopi) menjadi bahan setengah jadi, yakni kopi bubuk.
Menilik pada produk yang dihasilkan sebenarnya kelompok ini sudah mampu
menentukan standarisasi kualitas produk. Hal ini dapat dilihat pada varian produk
yang dihasilkan, contohnya kopi premium dan kopi spesial sebagai produk unggulan.

Namun seiring perjalanannya timbul permasalahan baru yang dihadapi


kelompok Kopi Mbah Bongso dalam menjalankan usaha tersebut, terdapat
permasalahan yang dihadapi antara lain: kurangnya SDM yang memiliki komitmen
dalam menjalankan roda organisasi, kurangnya pemahaman manajemen organisasi
dan tata kelola organsasi. Sehingga kelompok kopi Mbah Bongso mampu
menjalankan organisasi dengan baik, hal ini bisa dilihat adanya anggota yang belum
paham fungsi dan tanggung jawab sebagai anggota, belum mampu menyusun
perencanaan dan program kegiatan dengan baik, serta belum adanya AD/ART
sebagai dasar berorganisasi. Sehingga menghambat perkembangan usaha yang
dijalankan oleh kelompok ini.

Dalam Hal ini, Terry (dalam Rifa’I dan Fadhli, 2013) berpendapat
Pengorganisasian adalah pembentukan hubungan perilaku/tindakan yang efektif di
antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan mendapatkan
kepuasan pribadi dalam melakukan tugas-tugas yang dipilih di bawah kondisi
lingkungan yang mendukung untuk mencapai beberapa tujuan atau sasaran.
Sedangkan menurut Sutisna (dalam Rifa’I dan Fadhli, 2013) bahwa mengorganisasi

1
adalah suatu kegiatan menyusun struktur dan membentuk hubungan-hubungan agar
diperoleh kesesuaian dalam usaha mencapai tujuan bersama.

Selain permasalahan tata kelola organisasi, hal menarik lainnya ialah terkait
kapasitas SDM Kelompok Mbah Bongso dalam mengelola kopi mentah. Selama ini
kopi produksi kelompok Mbah Bongso hanya dijual berupa kopi mentah atau bijian
maupun bubuk, hal ini lah yang kemudian perlu ditingkatkan lagi dalam hal produksi.
Peningkatan produksi ini dapat berupa kopi seduh (siap saji) dengan varian rasa yang
bermacam-macam. Misalnya, kopi seduhan dengan istilah espresso, vietnam drip,
v60 dan lain sebagainya.

Oleh Sebab itu, kelompok Kopi Mbah Bongso membutuhkan pelatihan dan
pendampingan secara berkala. Pelatihan ini berupa tata kelola organisasi dalam
rangka meningkatkan kemampuan anggota dalam berorganisasi dan pelatihan berupa
pembuatan kopi seduh dengan macam-macam rasa. Sehingga dalam pelatihan ini
kesadaran berorganisasi akan tumbuh seiring meningkatnya pemahaman manajemen
organisasi yang kemudian luaran dari pelatihan ini ada suatu pedoman organisasi
untuk menentukan target dan tujuan organisasi. Disisi lain pelatihan ini dapat
meningkatkan kemampuan anggota dalam pembuatan kopi seduh dengan varian rasa.

PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang diatas ditemukan beberapa permasalahan yang


dihadapi oleh kelompok Kopi Mbah Bongso, maka rumusan masalah yang diangkat
adalah :

Bagaimana kelompok kopi Mbah Bongso dalam meningkatkan produksi dan


mengembangkan usaha kopi?

TUJUAN

1. Meningkatkan kesadaran kelompok Kopi Mbah Bongso dalam berorganisasi

2. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman kelompok Kopi Mbah Bongso dalam


mengelola organisasi dengan baik

3. Meningkatkan kemampuan kelompok Kopi Mbah Bongso dalam pembuatan kopi


seduh

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM

1. Terjadi perubahan perilaku kelompok Kopi Mbah Bongso dalam hal kesadaran,
pengetahuan, dan kepedulian untuk mengelola organisasi secara benar dan
memaksimalkan produksi Kopi Mbah Bongso

2. Berfungsinya kelompok Kopi Mbah Bongso dalam melakukan produksi Kopi


seduh secara berkelanjutan

3. Penambahan alat penunjang (alat pembuatan kopi seduh) seperti : grinddier


elektrik, mesin pembuat espresso, bellman steamer, vietnam drip, V60, digital scale
coffee, kettle1,2 liter, termometer digital coffee, french press, tamping matt, glass
server, porta filter rokpresso, milk jug, sendok tamper serbaguna, hario paper filter,
sendok ukur V60 dan lain sebagainya.

2
LUARAN YANG DI HARAPKAN

1. Memfasilitasi pelatihan dalam meningkatkan kapasitas kelompok Kopi Mbah


Bongso Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang dalam tata
kelola organisasi
2. Kelompok Kopi Mbah Bongso dapat menjalankan peran dan fungsinya
secara aktif dan mandiri.
3. Buku panduan (Blueprint) dan AD/ART Kelompok Kopi Mbah Bongso
4. Meningkatnya pemahaman dan kemapuan anggota dalam menjalankan
organisasi.
5. Meningkatnya kemampuan kelompok Kopi Mbah Bongso dalam pembuatan
kopi seduh
6. Promosi Kopi Mbah Bongso melalui media sosial dan dapat memasarkan
secara online.

MANFAAT

1. Dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya organisasi dalam


mengembangkan unit usaha yang telah dibentuk oleh kelompok kopi mbah
bongso.
2. Dapat meningkatkan kapasitas anggota kelompok kopi dalam penguasaan
manajemen organisasi, sehingga mampu mengelola dan menjalankan
organisasi secara profesional, mandiri dan berintegritas.
3. Dapat melatih anggota kelompok kopi untuk memecahkan masalahnya sendiri
serta penyusunan agenda kegiatanya (melatih kemandirian).
4. Dapat melatih anggota kelompok Kopi Mbah Bongso dalam pembuatan kopi
seduh dengan berbagai macam jenis
5. Bagi anggota tim PHP2D kegiatan ini sebagai sarana pengabdian kepada
masyarakat.

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Gambar 1. Peta Desa Babadan

Warga masyarakat Desa Babadan pada umumnya berprofesi sebagai petani,


Desa Babadan berada di Kecamatan Ngajum dan merupakan dataran tinggi yang
berada dikaki gunung Kawi atau lebih tepatnya lereng gunung Kawi, sebagian besar
wilayah Desa Babadan adalah lahan perkebunan, dimana perkebunan warga
didominasi perkebunan kopi dan tebu, luas lahan perkebunan mencapai 27 Ha,
dengan 20 Ha diantaranya yang telah produksi, ditengah kondisi perekonomian yang
sedang sulit, ditambah lagi adanya monopoli hasil perkebunan seperti kopi, sementara

3
kopi yang dihasilkan warga masih dijual dalam bentuk mentah, sehingga belum
mampu mensejahterakan petani kopi Desa Babadan, berangkat dari permasalahan
inilah yang pada akhirnya menginspirasi kelompok tani sumber rejeki untuk membuat
terobosan baru guna meningkatkan nilai jual kopi, sehingga mampu meningkatkan
perekonomian petani kopi lereng gunung Kawi, berawal dari keresahan petani kopi
terkait nilai jual hasil perkebunan inilah yang pada akhirnya menginisiasi kelompok
kopi mbah bongso untuk mencoba mengubah cara pandang petani kopi yang semula
hanya berorientasi pada penjualan hasil perkebunan menjadi barang siap konsumsi,
yakni bubuk kopi, sehingga mampu meningkatkan nilai jual hasil produksi.

Di tengah upaya meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan, timbul


permasalahan baru yang dihadapi kelompok kopi mbah bongso, sehingga
menghambat proses peningkatan kualitas dan derajat perekonomian petani kopi Desa
Babadan, permasalahan yang timbul di internal kelompok ini adalah mengenai
pemahaman akan tata kelola dan manajemen organisasi serta pemasaran. Hal ini
sebagai akibat dari kualitas SDM yang ada belum memiliki kemampuan yang
memadahi dan pengalaman organisasi. Hal ini didasarkan pada banyaknya angggota
yang belum memahami tugas pokok dan fungsi sebagai anggota organisasi, sehingga
berpengaruh pada hasil produksi yang masih belum setabil dan belum mencapai
target yang telah dicanangkan. Sehingga kelompok ini membutuhkan bantuan serta
pelatihan dalam meningkatkan pemahaman keorganisasian dan meningkatan
kepedulian akan pentingnya organisasi, sehingga mampu menjalankan organisasi
dengan profesional. Berdasarkan penuturan salah satu anggota, bahwa penjualan dari
hasil produksi belum mengalami peningkatan yang signifikan, hal inilah yang
menimbulkan kekhawatiran anggota akan porspek dan perkembangan usaha yang
dijalankan kelompok kopi Mbah Bongso terhambat, sehingga melemahkan semangat
anggota untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi Desa Babadan.

Selain permasalahan terkait pengololaan organisasi, hal menarik lainnya ialah


terkait produksi kopi, dalam hal ini kelompok Kopi Mbah Bongso hanya menjual
kopi dalam bentuk mentah atau bijian. Produksi ini lah yang kemudian berdampak
pada pemasukan kelompok yang minim. Hal inilah yang juga menjadi kekhawatiran
kelompok dalam hal produksi. Harapan kelompok Kopi Mbah Bongso dapat
mengembangkan produksi kopi melalui penjualan kopi seduh yang dipasarkan
melalui bentuk kedai kopi.

METODE PELAKSANAAN

Metode pemberdayaan masyarakat dilaksanakan secara penuh di lapangan


dikarenakan kelompok kopi tersebut membutuhkan praktek peatihan secara manual.
Dalam pelaksanaan pemberdayaan di lapangan dilaksanakan sesuai arahan protokol
kesehatan menggunakan alat pelindung diri berupa masker, faceshied, dan
handsanitizer

Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan program PHP2D ini adalah
sebagai berikut:

1. Tahap Penyadaran
Pada tahap ini dilakukan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan
peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri. Sentuhan
penyadaran akan lebih membuka keinginan dan kesadaran masyarakat tentang
kondisinya saat itu, dengan demikian akan dapat berlangsung kesadaran
mereka tentang perlunya memperbaiki kondisi masa depan yang lebih baik.

4
Dalam hal ini dilakukan penyadaran pada Kelompok Kopi Mbah Bongso
tentang kondisi organisasi. Hal tersebut bertujuan untuk merangsang
kesadaran pada anggota kelompok tentang perlunya perbaikan tata kelola
organisasi.
2. Tahap Transformasi
Pada tahap ini diberikan wawasan pengetahuan, kecakapan, keterampilan agar
terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat
mengambil peran di dalam organisasi. Dalam tahap ini, dilakukan pemberian
wawasan tentang tata kelola, tugas pokok, fungsi organisasi serta kemampuan
membuat kopi seduh melalui berbagai pelatihan dan sosialisasi

Dari metode di atas kami dari tim PHP2D ini merumuskan beberapa langkah
sistematis untuk program ini yaitu:

Penyusunan Materi
Sosialisasi dan
Penetapan Daerah Izin Pelaksanaan Pelatihan serta
Sasaran Persiapan Kegiatan
Pendampingan
Program

Pendampingan Pelaksanaan Pelaksanaan


Pelatihan Sosialisasi

Monitoring dan
Evaluasi

Gambar 2. Langkah Sistematis Pelaksanaan

Untuk gambaran tata pelaksana program yang akan dijalankan oleh tim ini
yaitu pertama, penetapan daerah sasaran sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan. Kedua,
permohonan izin kepada pihak berwenang, adapun perizinan ini meliputi RT/RW,
Kepala Dusun, Kepala Desa, Polsek Ngajum. Ketiga, mempersiapkan materi
sosialisasi dan pelatihan serta mempersiapkan peralatan forum. Keempat pelaksanaan
sosialisasi tentang keorganisasian. Kelima, yakni pelatihan tentang keorganisasian
yang berkaitan tentang Soft Skill dan pelatihan terkait pembuatan kopi seduh
Keenam, itu pelaksanaan pendampingan pembuatan Blueprint atau Panduan
Organisasi. Langkah selanjutnya adalah monitoring dan evaluasi kegiatan.

5
JADWAL KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Nama Kegiatan Juli Agustus September Oktober Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Survey lokasi
Desa Babadan.
2. Peneteapan daerah
sasaran.
3. Izin Pelaksanaan.
4. Penyusunan
prorgam,
Penyusunan
Materi sosialisasi
dan pelatihan
serta analisis
kebutuhan
5. Perumusan dan
pengukuran
indikator
keberhasilan
program
6. Seminar,
sosialisasi dan
pelatihan kepada
Kelompok Kopi
Mbah Bongso
7. Praktek
pembuatan varian
kopi dan kopi
seduh
7. Promosi hasil
produksi melalui
media sosial
8. Follow Up materi
sosialisasi dan
pelatihan
9. Monitoring
keberhasilan
program dan
pembuatan
laporan

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

6
RANCANGAN BIAYA

1.Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Kopi 6 bungkus 25.000. 150.000
- Gula 2 kg 17.000 34.000
- Susu 3 liter 18.000 54.000
- Cup Coffee 3 pack 15.000 45.000
- Creamer 2 kg 35.000 70.000
- Green Tea Matcha
- Sarung tangan plastik 1 pack 20.000 20.000
- Handsanitizer 100 ml x 25.000 1.400.000
40 buah
- Face shield 40 buah 10.000 400.000
- Masker 40 buah 5.000 200.000
- Thermo Gun 1 buah 375.000 375.000
SUB TOTAL (Rp) 2.748.000
2.Peralatan Penunjang
- Mesin Roasting 3,5 Kg 1 12.000.000 12.000.000
- Bellmer Steamer 1 1.900.000 1.900.000
- Tamper Stainless Rok preso 1 1.500.000 1.500.000
- Kettel 1,2 Liter 1 190.000 190.000
- Portafilter Rok Presso 1 550.000 550.000
- Digital Scale Coffe 1 175.000 175.000
- French Press 350 ml 3 55.000 165.000
- Girinder Elektrik N600 1 1.050.000 1.050.000
- Vietnam Drip 10 27.500 275.000
- Glass Server Size V60 5 35.000 175.000
- Termometer Digital Coffe 1 175.000 175.000
- Milk Jug 350 ml 1 66,000 66.000
- Sendok Tamper Serbaguna 4 45.000 180.000
- White Board + Stand 1 750.000 750.000
- Id Card 37 7000 259.000
- Banner Sosialisasi 4 30.000 120.000
- Materi Pelatihan + Seminar 30x4 30.000/seminar 4.800.000
Kit pertemuan
- Kabel Olor 15m 1 50.000 50.000
- White Board + Stand 1 750.000 750.000
SUB TOTAL (Rp) 25.130.000
3.Seminar
- Sosialisasi manajemen 2 1.000.000 2.000.000
organisasi
- Pelatihan organisasi 2 1.000.000 2.000.000
- Pelatihan keterampilan 4 1.000.000 4.000.000
- Serifikat 4x30 buah 5.000 600.000
SUB TOTAL (Rp) 8.600.000
4.Lain-lain
Honor Pemateri 8 300.000 2.400.000
SUB TOTAL (Rp) 2.400.000
Total 1+2+3+4 (Rp) 38.878.000
(Terbilang Rp.) Tiga Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah

Tabel 2. Rancangan Biaya

7
DAFTAR PUSTAKA

Rifa’i, Muhammad dan Muhammad Fadli. 2013. Manajemen Organisasi.


Citapustaka Media Perintis, Bandung.
Widagdo, Bambang, Zainul Arifin, dkk. 2012. Iptek Bagi Gapoktan “Jati Mulya”
Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
https://jatim.bps.go.id, diakses tanggal 27/12/2019
https://malangkab.bps.go.id diakses tanggal 27/12/2019

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Singkat Ketua tim dan Dosen Pendamping

9
10
11
Lampiran 2 List Daftar Kegiatan Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu
Pemerintahan UNIRA Malang

No. Kegiatan Jenis Kegiatan Tahun


1. GOV-Camp Pelatihan Mahasiswa 2018
2. GOV-Camp Pelatihan Mahasiswa 2020
3. Bakti Sosial di Lingkungan Masjid Bakti Sosial 2020
Pantai Balekambang
4. Lomba Entrepreneurship Tingkat Lomba Bazar 2019
Ormawa UNIRA Malang
5. Sosialisasi E-Government Kabupaten Pengabdian dan 2020
Malang di Desa Babadan Pemberdayaan
Masyarakat

12
Lampiran 3 Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama Dengan Pemerintah Desa

13
Lampiran 4 Surat Pernyataan Pelaksana PHP2D

14
Lampiran 1. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja.

U
Dusun Babadan VII

3
1

2
4

Ke Arah Ngajum Jl. Raya Babadan Ke Arah Pakisaji

Keterangan:

1. Masjid Jami’ Babussalam Babadan


2. Lokasi Kegiatan (Base Camp)
3. Gedung MTS Nurul Huda Babadan
4. Gedung MI dan TK Nurul Huda Babadan

15

Anda mungkin juga menyukai