Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ RUMAH KOPI NADE “

Di Susun Oleh:

Tiara Mesriyani

NIM : 19220172
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

KEUANGAN PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN PADANG

2022
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Permasalahan ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Laporan ................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Magang ................................................................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pelayanan Publik ................................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Pelayanan Publik ..................................................................... 6
2.1.2 Bentuk-Bentuk Pelayanan Publik ............................................................. 8
2.1.3 Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik .............................................................. 9
2.1.4 Asas-Asas Pelayanan Publik ..................................................................... 11
2.1.5 Penyelenggaraan Pelayanan Publik ........................................................... 12
2.1.6 Kualitas Pelayanan Publik ......................................................................... 13
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PELAKSANAAN MAGANG
3.1 Gambaran Umum Disdukcapil Kota Padang ...................................................... 16
3.1.1 Visi dan Misi Disdukcapil Kota Padang ................................................... 16
3.1.2 Sejarah Disdukcapil Kota Padang ............................................................. 16
3.1.3 Lokasi Disdukcapil Kota Padang .............................................................. 17
3.1.4 Struktur Organisasi Disdukcapil Kota Padang .......................................... 18
3.1.5 Bidang Bagian Disdukcapil Kota Padang ................................................. 19
3.2 Pelaksanaan Magang ........................................................................................... 33
3.2.1 Sistem Magang Disdukcapil Kota Padang ................................................ 33
3.2.2 Kegiatan Magang Setiap Bagian Disdukcapil Kota Padang ..................... 33
3.2.3 Pengalaman Positif Dari Kegiatan Magang .............................................. 38
3.2.4 Tantangan Selama Magang ....................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Peningkatan Manajemen Pelayanan Administrasi Kependudukan Dalam Pembuatan
Kartu Keluarga di Disdukcapil Kota Padang ............................................................ 40
4.1.1 Pengertian Kartu Keluarga ........................................................................ 40
4.1.2 Prosedur Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga ....................................... 40
4.1.3 Cara Cetak Kartu Keluarga Online ........................................................... 42
4.2 Analisis Peningkatan Manajemen Pelayanan Administrasi Kependudukan Dalam
Pembuatan Kartu Keluarga di Disdukcapil Kota Padang .........................................43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 47
5.2 Saran .................................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 49
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan mengenai PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA
USAHA RUMAH KOPI NADE. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Ganjil
2022/2023 Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Studi Kelayakan Bisnis selain itu,
proposal ini bertujuan menambah wawasan tentang Kelayakan Bisnis mengenai usaha UMKM
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bondan Subagyo, S.E., M.M.
selaku Dosen Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua orang dan kalangan dan pemilik UMKM yang telah membantu menyelesaikan
laporan ini.

Penulis menyadari Laporan mengenai Studi Kelayakan Bisnis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
proposal ini.

Painan, 29 Juli 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN DAN RINGKASAN BISNIS

A. LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN USAHA

Makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar manusia. Salah satu


hidangan minuman paling populer saat ini adalah kopi. Kopi menjadi begitu populer
dan terjadi pergesesan makna dari segelas minuman yang dianggap pengusir kantuk
menjadi salah satu gaya hidup dan kebutuhan harian.
Kepopuleran kopi dipengaruhi oleh tayangan atau diangkatnya tema kopi
dalam konten seperti video-video di sosial media, film, ataupun cerita dalam novel
atau media lainnya. Dari hidangan minuman yang begitu populer di negara-negara
maju, sampai ke semua pelosok di Indonesia, termasuk di provinsi tempat kita tinggal
di Sumatera Barat.
Seiring populernya kopi beberapa tahun belakangan, begitu pula dengan
menjamurnya kedai kopi atau coffeshop mulai dari yang diolah secara konvensional,
maupun yang dikelola secara premium. Tidak berbeda dengan daerah lain di
Indonesia, di Painan juga demikian. Kedai dan warung kopi bermunculan dengan
konsep coffeeshop premium seperti di kota-kota besar. Kedai kopi itu muncul dengan
konsep dan dan daftar harga yang tidak jauh berbeda dengan coffeeshop yang ada di
kota besar.
Terjadi juga pergeseran gaya usaha dan bisnis kopi pun menjadi salah satu
usaha paling diminati saat ini. Bahkan ada beberapa pengusaha yang sudah eksis,
mengubah konsep kafe-nya menjadi coffeeshop.
Coffeeshop sangat ideal dijadikan tempat oleh semua kalangan dan segala
segment usia sebagai sekadar tempat melepas lelah dan bercengkrama. Tempat deal
bisnis, tempat pertemuan, dan lain sebagainya.
Painan, sebagai ibukota kabupaten Pesisir Selatan merupakan salah satu
daerah yang terkena “demam” kopi. Kedai-kedai kopi baru bermunculan setiap
tahunnya. Banyak lokasi strategis yang bisa dijadikan tempat berdirinya warung kopi.
Dibarengi dengan latar belakang owner yang juga sangat menyukai kopi,
karena setiap hari mengkonsumsi kopi sebagai minuman favarit harian, owner melihat
beberapa kelemahan oleh kedai kopi yang ada dan bisa menjadi peluang bagi owner
jika membuat kedai kopi baru dengan konsep baru. Karena demikian, owner
memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha kopi bernama “Rumah Kopi Nade”.
B. ANALISA PASAR SITUASI

Sebelum memilih usaha ini, kami harus membaca situasi pasar dan siapa uang akan
menjadi target utama Usaha Rumah Kopi Nade ini. Kami berusaha memahami juga kondisi
dan daya beli masyarakat. Memahami saingan, dan kompetitor, membaca apa yang menjadi
pembeda dari kedai kopi yang sudah ada di Painan sebelumnya.
Pengenalan Lingkungan Usaha.

Pengenalan lingkungan usaha wajib dilakukan karena dengan begitu kita dapat
membuat perkiraaan kelangsungan usaha kita serta resiko dan ancaman apa kira-kira yang
akan terjadi selama kita mengelola usaha. Manajemen resiko apa yang perlu kita lakukan, dan
langkah apa yang sebaiknya ditempuh. Lingkungan usaha tersebut dibagi menjadi 2 antara
lain:
1. Lingkugan Internal

- Karyawan

Disini yang dimaksud karyawan yaitu para pekerja yang berkecimpung dalam usaha
ini. Dalam usaha ”RUMAH KPPI NADE” membutuhkan minimal 7 orang karyawan yang
terdiri dari pekerja dan pendiri. Karyawan yang akan dipekerjakan memiliki pembagian kerja
yang jelas. Sembilan orang tersebut terdiri dari :
Owner/Pengelola merangkap bagian keuangan 1 orang
Bagian Kasir 1 orang
Bagian Produksi 2 orang
Waiters 2 orang
Bagian Order/kurir untuk delivery 1 orang
JUMLAH 7 orang
- Pemilik Modal

Yang mejadi pemilik modal tunggal di sini adalah owner sendiri. Untuk sementara
menggunakan modal sendiri tidak ada ivestror ataupun dana kredit dari bank atau
koperasi.
2. Lingkungan Eksternal Usaha

- Pelanggan

Pelanggan yang dimaksud adalah orang-orang yang ingin menikmati kopi


sambil diiringi kegiatan lain seperti bercengkrama bersama kerabat, pertemuan,
ataupun anak muda sambil bermain game mobile di gagetnya masing-masing.
- Pemasok

Salah satu yang membedakan kami dengan kedai kopi lainnya adalah bahan
baku yang akan kami gunakan dalam pengolahan kopi adalah kopi lokal dari
para petani kopi yang ada di daerah Salido Ketek dan Lunang. Jadi pemasok di
sini adalah para petani kopi lokal
- Pesaing

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pesaing yang dimaksud adalah kedai
kopi yang sudah ada sebelumnya di Painan, seperti ACA Kopi, Ariva
cofffeeshop, Enggi Coffeehouse, Kupi Baduo, dan KEV Coffee n Cakes.
Yang membedakan kami degan para pesaing:

1. Harga kami kompetitif tidak seperti harga coffeeshop premium

2. Kopi dan makanan ringan yang disajikan dikurasi dulu oleh food tester

3. Layanan delivery

4. Pembayaran via layana cashless menggunakan kode QRIS

C. GAMBARAN SINGKAT USAHA RUMAH KOPI NADE

- Deskripsi Rumah Kopi Nade

Rumah Kopi Nade adalah kedai kopi bertema rumah lama dengan teras sebagai
tempat menikmati kopinya. Akan ada 3 kali live music dalam seminggu secara akustik. Di
sana akan ada free wifi dan colokan untuk yang membutuhkan. Yang membedakan kami
dengan kedai kopi yang sudah ada sebelumya, kami akan menjual kopi lokal yang diolah
secara profesional tapi dengan harga yang tidak semahal kedai kopi premium. Semua usia
dipersilakan menikmati kopi kami dengan caranya masing-masing. Proses pemesanan via
sosial media dan pembayaran dengan menggunakan kode QRIS akan membuat pelanggan
semakin dimanjakan.
- Lokasi tempat usaha

Rencananya Rumah Kopi akan berlokasi di jalan tentara Pelajar nomor 119, hanya
sekitar 30 meter dari Pantai Carocok Painan, di mana teras rumah tersebut akan digunakan
sebagai tempat orang menikmati kopi. Orang-orang yang berkuncung ke pantai Carocok
Painan dapat singgah untuk melepas dahaga dan menikmati kopi kami.
- Harga yang dipatok

Harga yang ditawarkan bervariasi dari mulai 8 ribu rupiah hingga 17 Ribu rupiah per
item yang akan dijual.
- Waktu operasional Rumah Kopi Nade

Kedai kopi kami akan buka setiap hari dari jam 2 siang hingga jam 12 malam. Dan
libur saat ada libur nasional atau even agama islam. Masing-masing pegawai akan
mendapat libur satu kali seminggu dengan sistem rolling.

D. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Visi Perusahaan: Menjadi kedai kopi dengan layanan premium dengan harga yang
ramah di kantong.
Misi Perusahaan:

- Menyajikam hidangan kopi lokal dengan olahan profesional dan moderen

- Selalu berinovasi sesuai perkembangan zaman

- Merubah mindset pelanggan bahwa ke kedai kopi tidak melulu harus menguras
kantong
- Mengedukasi petani lokal agar tahu bahwa kopi ternyata tidak hanya dapat
diolah secara konvensional
Struktur Organisasi Perusahaan:

Job Description (tugas masing-masing bagian)

Owner/Pengelola sekaligus bagian keuangan:

1. Mengontrol setiap kegiatan karyawan dan kegiatan lain yang ada di perusahaan

2. Menilai dan mengawasi kinerja setiap karyawan yang ada

3. Mengambil keputusan setiap rencana atau kegiatan perusahaan yang akan


dilakukan
4. Mengambil tindakan berupa pemberian sangsi hingga pemberhentian karyawan
yang melanggar aturan sehingga berakibat meruginya perusahaan
5. Menggaji karyawan

6. Memberikan pelatihan kepada karyawan yang berkaitan dengan pelayanan dan


standar yang digunakan
7. Membuat laporan keuangan tentang uang masuk dan uang keluar
8. Merekap catatan keuangan yang berkaitan dengan transaksi perusahaan
Bagian Kasir:

1. Mencatat transaksi konsumen baik transaksi langsung maupun online

2. Memberikan rekapan bon transaksi secara terperinci

3. Menerima pembayaran baik secara tunai maupun non tunai

Bagian Produksi:

1. Membeli stok bahan baku ke suplier

2. Mengolah bahan baku menjadi minuman dan makanan

3. Memastikan stok bahan baku dan kebutuhan dapur lainnya selalu tersedia

4. Memastikan rasa produk sudah sesuai standar sebelum dijual secara konsisten

5. Tidak berhenti berinovasi baik tentang konsistensi rasa juga pelayanan (yang
berkaitan dengan kecepatan memasak dan lain sebagainya)

Bagian Waiters:

1. Membersihkan rumah kopi sebelum jam operasaional dimulai, dan membersikan


serta merapihkan kursi danmeja setelah jam operasional berakhir
2. Melayani pelanggan yang datang

3. Mencatat pesanan pelanggan

4. Melaporkan catatan pelanggan ke bagian produksi

5. Mengantarkan pesanan ke meja pelanggan

6. Mengangkat peralatan makan dan minum setelah pelanggan pergi meninggalkan


rumah kopi
Bagian Order/kurir delivery order

1. Menerima pesanan via sosial media

2. Mengantarkan pesanan sesuai alamat pemesan

3. Menerima pembayaran di tempat (COD)

4. Menerima pembayaran via QRIS


E. ASPEK DAN PEMASARAN

Peluang Pasar dan Pemasaran:

Lokasi tempat usaha kami bisa dibilang sangat strategis karena sangat dekat
dengan pantai Carocok. Setiap harinya, pantai Carocok sangat ramai dikunjungi oleh
masyarakat baik dari masyarakat sekitar ataupun dari luar daerah. Jumlah target
pasar akan terus berkembang karena jumlah orang yang kan mengkonsumsi kopi
akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Baik orang dewasa maupun
mahasiswa hingga anak sekolah.

Perkembangan Pasar:

Pencinta kopi yang sudah ada sebelumnya ditambah para calon peminum
kopi baru yang lahir dari makin populernya kopi di kalangan remaja karena pesatnya
informasi mengenai kopi di Sosial Media. Daftar menu dipastikan akan terus
berkembang sesuai perkembangan zaman dan kepopuleran dunia kuliner.

Penetapan Pangsa Pasar:

Dari segi usia pelanggan berkisar antara 12 tahun hingga 50 tahun. Dari
segi pendapatan mulai dari yang masih dibiayai orang tua sampai yang mempunyai
penghasilan sendiri, karena daftar menu yang kami sediakan bisa dibilang bisa
dijangkau oleh semua kalangan. Dari segi jenis kelamin bisa dibilang berimbang,
karena sekarang kopi adalah hidangan yang digemari baik oleh pria atau wanita.

Analisis SWOT:

STRANGE
1. Bahan baku serta peralatan mudah didapat karena banyak penjual kopi yang
menjual bahan baku kopi secara offline (kopi lokal painan) maupun online.
2. Harga menu makanan dan minuman yang ditawarkan terbilang kompetitif dan
terjangkau.
3. Bukan hanya menjadi trend, kopi adalah salah satu komoditi paling laris di dunia
saat ini, di manapun kopi pasti diminati
4. Kopi diminati oleh semua kalangan mulai dari orang tua hingga remaja bahkan
anak-anak
5. Kopi bisa dinikmati segala unsur, baik yang sudah berpenghasilan sendiri atau yang
masih dibiayai oleh orang tua
6. Tersedia colokan listrik dan wifi gratis
7. Tersedia layanan delivery sekitar Painan

WEAKNESS
1. Banyak saingan – kedai kopi tumbuh sangat banyak di hampir semua tempat di
Indonesia, tidak terkecuali di Painan.
2. Segmented, Meskipun banyak peminat, bukan berarti semua orang suka, dan tidak
semua orang minum kopi.
3. Layanan platform delivery seperti gofood, grab, shoppeefood tidak tersedia di
Painan.

OPPORTUNITY
1. Jumlah peminat tinggi, dan diperkirakan terus bertambah ke depannya.
2. Promosi dan penjualan (pemesanan, pengiriman, pembayaran) bisa dilakukan
secara online.
3. Pesisir Selatan adalah kabupaten yang luas, sangat terbuka peluang untuk
membuka cabang.
4. Memiliki mesin roasting sendiri untuk pengolahan biji kopi lokal (bisa dipasarkan
secara online juga nantinya).
5. Menyediakan sistem pembayaran secara cashless (salah satu contoh: QRIS)

THREATS
1. Saingan ada di mana-mana. Meraka semua datang dengan inovasi dan gaya
penjualan serta promosi yang hampir sama.
2. Jika trend-nya habis, bisa saja kedai kopi tidak diminati lagi seperti sekarang.
3. Harga bahan baku bisa melambung tergantung ekonomi dunia, dan bisa berdampak
pada harga jual produk.
4. Modal terbatas, karena usaha dirintis menggunakan modal sendiri, maka sarana dan
prasarana yang ada nantinya belum tentu bisa sesuai keinginan di awal
5.

F. ASPEK PRODUKSI

Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dari segi aspek produksi adalah:

Luas Lokasi Usaha

Rumah Kopi Nade ini berlokasi di Jl. Tentara Pelajar No. 118, Painan Selatan, Painan,
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Dengan luas tanah 450 m 2 dan luas
bangunan 350 m2. Rumah Kopi Nade hanya berjarak 30 m dari Carocok Painan. Rumah Kopi
Nade secara keseluruhan akan dibagi menjadi 4 bagian yaitu:

- Area Dapur
- Area Bar
- Area Restoran
- Area Parkir

Area Dapur

Area dapur adalah area yang dikhususkan untuk keperluan memasak makanan dan cemilan.
Area ini dijaga kebersihannya dengan standar yang sudah ditetapkan. Area dapur menerima
catatan pesanan dari waitters dan dilakukan proses pengolahan makanan. Area dapur
memiliki berbagai ketentuan yang menunjang standar kebersihan dan kesehatan serta kualitas
makanan yang diolah di sini, beberapa di antaranya:
- Lantai

Lantai menggunakan ubin anti licin dan mudah dibersihkan. Terdapat beberapa
tempat sampah dengan fungsi yang berbeda-beda. Untuk sampah basah, sampah
kering, juga sampah organik dan sampah non-orhganik
- Dinding

Dinding dicat putih dan satu warna agar terlihat simpel dan elegan. Sementara di
sisi fungsi, dinding yang putih membuat perasaan takut kotor dan membuat para
karyawan lebih menjaga kebersihan ruangan.
- Atap

Atap menggunakan seng model genteng berwarna hitam agar menambah kesan
simpel dan minimalis.
Area Bar

Area bar sengaja dipisahkan dari dapur. Jika dapur berfokus pada proses produksi makanan
dan cemilan, Bar difokuskan pada peracikan kopi dan pembuatan minuman lainnya.
Di area bar terdapat mesin kopi yang digunakan untuk mengolah kopi. Terdapat spor untuk
memesan minuman dan beberapa kursi untuk yang tidak ingin duduk di meja pelanggan. Bar
dibuat dengan warna putuh dan desain gelas-gelas menggantung di atasnya. Pelanggan yang
ingin langsung menikmati kopi dari sini, tidak perlu ke meja. Bar sengaja dibuat untuk
membangun kesan kedekatan para pelanggan dengan barista. Karena untuk beberapa
pelanggan menikmati kopi sembari berbincang dengan barista adalah kenikmatan tersendiri.
Beberapa SOP di BAR yang menjadi pembeda dengan meja tamu biasa adalah sebegai berikut:
- Baik barista ataupun pelanggan dilarang merokok untuk menjaga standar
kebersihan bar dari masuknya abu rokok atau pengaruh asap rokok ke kopi atau
minuman lain yang sedang diracik
- Pada bar disediakan beberapa kursi untuk pelanggan duduk, tapi tidak cocok
untuk yang ingin membicarakan hal yang bersifat pribadi serta yang ingin
beramai-ramai duduk di Rumah Kopi Nade
- Keistimewaan pelanggan yang menikmati kopi di bar selain bisa berbincang
dengan barista adalah aroma dari mesin kopi dan filter kopi yang bisa menjadi
aromaterapi tersendiri bagi beberapa orang.
Area Restoran

Area restoran memiliki beberapa bagian:

- Meja pelanggan

Meja terbuat dari kayu jati belanda yang sengaja tidak dict, tapidiberi finishing
vernis, dengan begitu dapat membangun kesan yang lebih natural dan dekat
dengan kopi.
- Panggung Akustik

Panggung akustik digunakan untuk band akustik dari beberapa musisi lokal yang
bermain 3 kali dalam seminggu. Di sini telah disediakan sebuah drum elektrik,
sebuah gitar akustik elektrik dan 2 buah mic.
- Kamar mandi

Terdapat 2 buah kamar mandi yang diperuntukkan sebagai toilet bagi para
pelanggan. 1 toilet wanita dan 1 toilet pria.
Area Parkir

Luas tanah yang tidak dipakai untuk bangunan digunakan sebagai lahan parkir mobil/motor
pelanggan. Lahan parkir seluas 100m2 bisa dipakai selama jam operasional oleh pelanggan
dan tidak dikenakan biaya parkir.

Sumber Bahan Baku

Sumber bahan baku terdiri dari biji kopi, powder milkshake dan powder rasa. Peralatan kopi
seperti mesin kopi, filter, gelas dan lain sebagainya diperoleh dari berbagai toko online yang
menjual peralatan kopi seperti Oten, Diago dan Paga. Sementara biji kopi kita hanya
memakai biji kopi lokal yang ditatam dan diolah oleh petani kopi lokal asal Painan dan
sekitarnya. Soal biji kopi sendiri, ada 2 skema yang kita pakai. Pertama kita beli biji yang
sudah diroasting oleh petani. Kedua, kita beli green bean ke petani lokal lalu melakuka proses
roasting sendiri.

G. ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

Perkiraan Biaya Per Bulan:


Biaya Bahan Baku:
Biaya bahan baku Kopi

– Biji Kopi 1kg/hari x 185.000 = 185.000 x 30hari Rp. 5.550.000,-


– Milksahake powder 1kg x 80.000 = 80.000 x 30hari Rp. 2.400.000,-
– Aneka Sayuran 150.000 x 30hari Rp. 4.500.000,-

– Bumbu Dapur 150.000 x 30hari Rp. 4.500.000,-

– Beras 150.000 x 30hari Rp. 4.500.000,-

– Aneka Buah 200.000 x 30hari Rp. 6.000.000,-

– Gas 100.000 x 30hari Rp. 3.000.000,-

JUMLAH Rp.30.450.000,-

Biaya Gaji dan Upah

Gaji Pimpinan (Manager) Rp. 2.500.000,-


Gaji Pegawai Tetap
Chef 2 orang Rp. 3.600.000,-

- Waiters 2 orang Rp. 1.000.000,-

- Bagian Kasir 1 orang Rp. 800.000,-

- Bagian kurir 1 orang Rp. 800.000,-

JUMLAH Rp. 8.700.000,-

Biaya Operasional

Biaya Listrik/Air dan Internet Rp. 600.000,-


Transportasi Rp. 150.000,-
Biaya Administrasi Rp. 200.000,-

JUMLAH Rp. 950.000,-

Biaya Peralatan dan Perlengkapan

Pembelian 1 unit Motor Bekas Rp. 5.000.000,-

Laptop Lenovo Thinkpad Bekas (1 unit) Rp. 3.000.000,-


Kompor Gas Rp. 600.000,-
Peralatan Makan dan Minum Rp. 2.600.000,-
Meja dan Kursi Rp. 7.000.000,-
Mesin Kopi lain Rp. 16.000.000,-

JUMLAH Rp. 34.200.000,-

Jadi Total Modal Awal Rp. 74.300.000,-


Total penjualan yang diinginkan/bulan 60 orang x 30hari x 35.000 =Rp. 63.000.000,-
Total Biaya/Bulan (Biaya bahan baku+gaji dan upah+Operasional)= (Rp. 40.100.000,-)
Laba Kotor/bulan Rp. 22.900.000,-
Pajak 10 % (Rp. 2.290.000,-)

Laba bersih/bulan Rp. 20.610.000,-

H. ANALISA KELAYAKAN

Maka dengan melihat perhitungan keuangan di atas kita dapat menganalisis kelayakan proyek
dari segi keuangannya yaitu dengan kita mencoba menghitung pay-back periodnya : Modal
awal yang kita miliki adalah “Rp. 74.300.000,-“ yang merupakan modal kerja. Umur
ekonomis yang kita inginkan adalah 2 tahun dapat mengembalikan modal seperti semula atau
mendapatkan BEP (Break Event Point). Dan Perkiraan pendapatan adalah 18 bulan berturut
– turut adalah : 18 bulan x Rp. 20.610.000 = Rp. 370.980.000,-

Diperkirakan selama 18 bulan (3 semester) akan mengalami penurunan penjualan pada saat
libur semester sampai 75%. Sehingga perhitungannya :75% x Rp. 20.610.000 x 3 bulan/3x
masa liburan = Rp. 46.372.500,-
Sehingga pendapatan selama 18 bulan tersebut adalah : Rp. 324.607.500,-

Maka diperkirakan selama 18bulan kita dapat meraih BEP atau feed back kembali yaitu total
pendapatan – Modal awal yaitu: Rp. 324.607.500 – Rp. 74.300.000 = Rp. 250.307.500,-

Maka proyek ini SANGAT LAYAK untuk dijalankan karena keuntungan dan BEP dapat
diraih kurang dari 2 tahun.

Penutup:

Usaha Rumah Kopi Nade yang berkecimpung di bidang bisnis kuliner diharapkan
dapat membuat lapangan pekerjaan baru bagi beberapa orang, peluang usaha baru bagi para
petani kopi lokal dan dapat merubah mindset masyarakat bahwa ke kedai kopi tidak harus
selalu mengorek kantong yang dalam seperti coffeeshop premium. Selain itu kita bisa juga
mengedukasi masayarakat selaku pelanggan bahwa kopi tidak hanya enak tapi juga adalah
minuman yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai