Yelmida A
DISPERSI
KOLOID
SUSPENSI
Semua bentuk
partikel
dari atom,ion atau
molekul (0,1 1
nm)
Stabil terhadap
gravitasi
Kurang Stabil
Tidak stabil
Homogen
Perbatasan homogen
Tidak Homogen
Tembus Cahaya
Buram
Tidak tembus
Efek Tyndall
Tidak transparan
Gerak Brown
Partikel terpisah
Tidak dapat
dipisahkan
KOLOID
:
Cair
Gas
JENIS
CONTOH
Busa
Busa sabun
Padat
Busa Padat
Batu apung
Cair
Gas
Aerosol Cair
Cair
Cair
Emulsi
Cair
Padat
Emulsi Padat
Mentega, keju
Padat
Gas
Asap
Padat
Cair
Sol
padat
padat
Sol Padat
Aloy, mutiara
Klasifikasi Koloid
a. Ditinjau dari jenis partikelnya,
koloid dibedakan atas :
- dispersi koloid
- larutan koloid sejati / larutan
makromolekul.
- koloid asosiasi.
10
DISPERSI KOLOID :
Terdiri dari zat-zat yang tidak larut
dengan partikel partikel yang terdiri
dari gabungan banyak molekul.
Misal : - dispers koloid Au , AS2 S3
- minyak dalam air.
-
12
KOLOID ASOSIASI
KOLOID ELEKTROLIT
:
SABUN
molekul organik
- gugus liofil ( hidrofilik )
- gugus
liofob ( hidrofobik )
14
15
Klasifikasi Koloid
Klasifikasi Koloid
Karena
Klasifikasi
Koloid
Sol Liofilik
2.
3.
EMULSI :
Dispersi koloid dimana fase terdispersinya
adalah zat cair
EMULGATOR
23
24
Koloid Buih /
Busa
2.
Efek Tyndall
Mikroskop Ultra
Dapat digunakan untuk memperkirakan BM
koloid karena intensitas hamburan cahaya
bergantung pada ukuran partikel
30
3.
GERAK BROWN
Gerak Brown adalah gerakan partikelpartikel koloid yang senantiasa bergerak
lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak
beraturan).
Dibawah mikroskop ultra,
akan terlihat partikelpartikel tersebut akan
bergerak membentuk
zig zag.
31
suhu
ukuran partikel koloid
Gerak Brown merupakan SIFAT KINETIK
32
33
4.
ADSORPSI
Peristiwa penyerapan partikel
atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel
koloid yang disebabkan oleh
luasnya permukaan partikel
Partikel koloid sol memiliki kemampuan
untuk mengadsorpsi partikel-partikel
pada permukaannya, baik partikel netral
atau bermuatan (kation atau anion)
karena mempunyai permukaan yang
sangat luas.
34
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3
bermuatan positif
karena permukaannya
menyerap ion H+.
(ii)
Koloid As2S3
bermuatan negatif
karena permukaannya
menyerap ion S -2.
35
Sifat
36
ELEKTROFORESIS
Partikel sol bermuatan listrik, maka
partikel ini akan bergerak dalam
medan listrik.
Pergerakan ini disebut
elektroforesis
5.
Koloid akan
membentuk suatu
permukaan
bermuatan listrik
bila berhubungan
dengan medan
listrik
Terjadinya Elektroforesis
Peristiwa
elektroforesis
merupakan SIFAT
ELEKTRIK
38
Adanya
Metode
A. Metode Kondensasi
Pembuatan koloid sol dengan metode ini
umumnya dengan cara kimia (dekomposisi
rangkap, hidrolisis, dan redoks) atau dengan
penggantian pelarut.
1.
2. Reaksi hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
- Sol Fe(OH)3, dibuat dengan hidrolisis larutan
FeCl3 dengan memanaskan larutan FeCl3, atau
reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih;
FeCl3 (aq) + 3H2O(l)
+ 3HCl(aq)
Fe(OH)3 (koloid)
Al(OH)3 (koloid) +
42
3.
Reaksi redoks
4.
Penggantian pelarut
Dilakukan dengan mengganti medium
pendispersi sehingga fasa terdispersi yang
semula larut, setelah diganti pelarutnya
menjadi berukuran koloid.
Misal : membuat sol belerang yang sukar larut
dalam air tetapi mudah larut dalam alkohol
seperti etanol .
Belerang terlebih dahulu dilarutkan dalam
etanol sampai jenuh.
Selanjutnya larutan belerang dalam etanol
ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air
sambil diaduk.
44
B. Metode Dispersi
Metode
Cara Mekanik
Cara peptisasi
Cara Busur Bredig
45
Cara Mekanik
Cara mekanik : penghalusan partikel-partikel
kasar zat padat dengan penggilingan
partikel-partikel berukuran koloid.
Misal :
- industri makanan untuk membuat jus buah,
selai, krim, es krim,dsb.
- Industri kimia rumah tangga untuk membuat
pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dsb.
- Industri kimia untuk membuat pelumas padat,
cat dan zat pewarna.
- Industri-industri lainnya seperti industri
plastik, farmasi, tekstil, dan kertas.
46
Cara peptisasi
Cara peptisasi adalah :
pembuatan koloid dari
butir-butir kasar atau
dari suatu endapan dengan
bantuan suatu zat pemecah.
Zat pemecah dapat berupa elektrolit,
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh
bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ;
- Endapan Al(OH) 3 oleh AlCl3.
47
48
Koagulasi
Koloidkoloid bersifat netral, maka
Jika partikel-partikel
akan terjadi penggumpalan dan pengendapan
karena pengaruh gravitasi.
Proses penggumpalan partikel koloid dan
membentuk endapan ini disebut : koagulasi.
49
yang menyebabkan
koagulasi:
Perubahan suhu.
Pengadukan.
Penambahan ion dengan muatan besar
(contoh: tawas).
Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.
50
3. Penambahan elektrolit
Jika suatu elektrolit ditambahkan pada system
koloid, maka partikel koloid yang bermuatan
negatif akan mengasorpsi ion positif (kation) dari
elektrolit. Begitu juga sebaliknya. Dari adsorpsi ini
maka terjadi proses koagulasi.
4. Pendidihan
Kenaikan suhu menyebabkan jumlah tumbukan
antara partikel dengan molekul air bertambah
banyak. Akibatnya elektrolit yang teradsorpsi pada
permukaan koloid lepas dan partikel jadi tidak
bermuatan.
52
Kestabilan Koloid
Partikel-partikel
koloid bermuatan
sejenis, sehingga terjadi gaya tolakmenolak yang mencegah partikel-partikel
koloid bergabung dan mengendap akibat
gaya gravitasi.
Jadi, selain gerak Brown, muatan koloid
juga berperan besar dalam menjaga
kestabilan koloid.
53
Koloid pelindung
Koloid
Sol
PEMURNIAN KOLOID
Pemisahan atau pemurnian koloid dapat
dilakukan dengan cara :
a.Dialisys :
Proses pemurnian
partikel koloid dari
muatan-muatan yang
menempel pada
permukaannya
menggunakan membran
semipermiable
56
b. Elektro dialysis
Proses dialysis di
bawah pengaruh
medan listrik.
Elektrodialisis hanya
dapat digunakan
untuk memisahkan
partikel-partikel zat
terlarut yang berupa
elektrolit
57
c. Penyaring ultra
58
59
Penggumpalan darah
Pembentukan delta di muara sungai
Pengambilan endapan pengotor
Pemutihan gula
60
61