Anda di halaman 1dari 54

OLEH:

Bambang Priyonoadi
Ali Satia Graha

MATERI
1. Pengertian Terapi, dan Terapi Fisik
2. Macam-2 Terapi Fisik
3. Pengertian Terapi Manipulatif
4. Cara Pijatan
5. Macam-2 Terapi Manipulatif
6. Manfaat Terapi Manipulatif
7. Syaraf, Otot, Sendi dan Hormon

TERAPI FISIK
Macam Terapi :

Terapi latihan (Exercise Therapy)


Terapi Air
(Hydro Therapy)
Terapi Okupasi
Terapi listrik (Electric Therapy)
Terapi Traksi
Terapi Tusuk jarum (Accupunture Therapy)
Terapi manipulatif (Massage Therapy)

TERAPI
MANIPULATIF/MASASE

APA

1. Metoda pijatan kuno sbg pengobatan


tradisonal China, eropa dan Jawa
2. Suatu perbuatan dg tangan (GERAK SENI
TANGAN) pd bgn-2 yg lunak dg prosedur
manual/mekanik yg dilaksanakan scr metodis
dg tujuan hasilkan efek fisiologis
3. Memakai tangan, ibu jari tangan & Jari
telunjuk
4. Jari tangan yang lain untuk pegangan

Lanjutan

Seni gerak tangan yang bertujuan untuk


mendapatkan kesenangan dan memelihara
kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis
ini akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman
bagi penerimanya.

Gerakan manipulatif/Massage dapat diberikan


kepada semua orang, laki-laki, perempuan, tua,
muda, dewasa maupun anak-anak dan orangorang yang kita cintai ataupun pada binatangbinatang piaraan.

MENGAPA
1.

2.

Berfungsi sebagai pengobatan luar berdasar


Qi
Darah
Organ Dalam
Titik-titik tengah
Sisi samping
Titik tengah & sisi samping tersebar
diseluruh tubuh & berhubungan dengan
organ dalam, permukaan kulit, otot, tulang,
anggota badan & lubang-lubang (mata,
hidung,telinga,mulut, uretra,vagina,anus)

Lanjutan
3. Semua bagian tubuh manusia menjadi
satu kesatuan
4. Titik tengah & sisi samping sebagai
lalulintas Qi, darah & cairan
5. Ketidakteraturan perubahan patologi
organ dalam dapat direfleksikan pada
permukaan tubuh

Lanjutan

6. Ketidakteraturan titik tengah & sisi


samping pengaruhi faktor emosional
(senang,marah,sedih,cemas, duka, takut)
atau serangan faktor patogenik dari luar
(angin,dingin,panas,lembab,kekeringan
dan api) berakibat ketidakseimbangan
aliran Qi,darah & penyakit
7. Titik tengah & sisi samping sebagai
tempat penting terhadap refleksi
perubahan patologi dari transmisi
pengaruh terapi.

8. Mudah dikerjakan (fokus,tekun,


tidak ada pikiran tendensius, hafal
titik accupoint)
9. Tidak menggunakan peralatan
10. Bisa dikerjakan oleh siapa saja
11. Bisa dikerjakan dimana saja

lanjutan

BAGAIMANA
ARAH PIJATAN
1.

2.

3.

4.

Khusus cedera or (sendi&otot) Semua


pijatan dari origo menuju insersio
Untuk gangguan fungsi organ dalam
pijatan kearah atas/bawah
Gunakan tangan, ibu jari tangan dan jari
telunjuk
Melalui titik accupoint menuju arah garis
meridian

MACAM-MACAM TERAPI
MANIPULATIF/MASASE
1.
2.
3.
4.
5.

Masase Tsubo
Masase Qigong
Masase Oriental
Masase Shiatsu
Masase Accupoint
IndFIK

6.
7.
8.
9.
10.

Masase Refleksologis
Masase Sensual
Masase Olahraga
Massase Frirage
FIK

Jepang
Cina
Cina
Jepang
Cina
(Masase TUAS)
Eropa
Cina Eropa
Eropa
Indonesia

Lanjutan

MASSAGE ESALEN,
ROLFING,
DEEP TISSUE MASSAGE,
SPORT MASSAGE,
NEUROMUSCULAR MASSAGE
CONNECTIVE TISSUE MASSAGE
MASASE SWEDIA,
AKUPRESUR,
TOUCH MASASE,
THAI MASASE,
JAPANESE MASASE,
INDIAN MASASE,
THAIWAN MASASE,
AYUR-VEDA MASASE DLL

Manfaat Terapi Manipulatif

Obati penyakit
Tingkatkan defisiensi
Kurangi kelebihan gangguan
(Cholstrl,asam urat,dll)
Tingkatkan gerak sendi
Tingkatkan fungsi organ dalam
Lancarkan darah macet, bengkak,
haluskan & lancarkan gumpalan berat
Tingkatkan fungsi hormonal
Tingkatkan fungsi hantaran saraf
Tingkatkan fungsi perototan
Tktkan kenyamanan,kebugaran fisik &
pikiran

Terkilir/pergeseran sendi:
1) Diketuk disetiap ujung tulang, bila
bunyi glung-glung geser sendi, bila
duk-duk sendi normal
2) Struktur/matrik otot tidak rata/padat
(ada yg njeglong/turun geser sendi,
bila struktur otot padat&tidak
njeglong/turun normal

PEROTOTAN
PERSENDIAN
PEREDARAN DARAH
PEREDARAN LIMPA
GARIS EDAR ENERGI
PERSARAFAN

SARAF

KLASIFIKASI UMUM
1. Serat saraf jenis A (,, )
Bermielin : khusus pada S.spinal
Hantaran aksi cepat
2. Saraf jenis C
Serat Tidak bermielin
Seratnya kecil, hambatan aksi lambat
Terdapat di 2/3 saraf sensorik pada saraf
perifer, semua saraf postganglion
otonom

KLASIFIKASI PAKAR
Group Ia :
Serat ujung anulospiral dari kumparan otot
Seperti serat A alfa pada K.U

Group Ib :
Serat organ tendo golgi
Seperti serat A alfa pada K.U

Group II :
Serat reseptor raba di kulit & kumparan otot
Seperti serat A beta & gama pada K.U

Group III :
Serat sensasi suhu,rabaan kasar, &nyeri tusukan
Seperti serat A delta pada K.U

Group IV :
Bermielin
Jalarkan rasa sakit, gatal, suhu, & rabaan kasar
Seperti serat C pada K.U

Berdasarkan struktur dan fungsinya,


sel saraf dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu:
1. Sel saraf sensori,
2. Sel saraf motor,
3. Sel saraf intermediet (asosiasi).

1. Sel saraf sensori

Berfungsi menghantarkan impuls dari


reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis).
Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet).

2. Sel saraf motor


Berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf

pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya


berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Badan sel saraf motor berada di sistem saraf
pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan
dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.

3. Sel saraf intermediet


Sel saraf intermediet disebut juga sel
saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan
di dalam sistem saraf pusat dan
berfungsi menghubungkan sel saraf
motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya
yang ada di dalam sistem saraf pusat.
Sel saraf intermediet menerima
impuls dari reseptor sensori atau sel
saraf asosiasi lainnya.

Kelompok-kelompok serabut saraf, akson


dan dendrit bergabung dalam satu
selubung dan membentuk urat saraf.
Sedangkan badan sel saraf berkumpul
membentuk ganglion atau simpul saraf.

Mekanisme Penghantar Impuls


Di antaranya dapat melalui:
Sel saraf dan
Sinapsis.

Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf


Terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam
sel.
Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub
positif terdapat di bagian luar dan kutub
negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.

Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis

Jalannya Rangsangan pada Gerak


Gerak Sadar
Rangsanga
n
Efektor

Reseptor

S.
Motoris

S. Sensoris

Ota
k

Gerak refleks
Rangsanga
n

Saraf
reseptor
Sum.Tul.
Belakang

Tanggapan

saraf efektor

Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi


Sistem saraf pusat

otak

otak belakang

medula oblongata
otak kecil (serebum)

otak tengah (serebelum)


otak depan

Diensefalon

Telensefalon
Medula Spinalis (sumsum
tul. belakang)
Sistem saraf tepi

Sistem saraf eferen

Thalamus
Hipothalamus

Sistem saraf somatik


Sistem saraf otonom

Sistem saraf aferen

Otak dilindungi 3 lapisan selaput meninges.


Bila membran ini terkena infeksi maka akan
terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke
dalam adalah sebagai berikut:
Durameter;
Araknoid dan;
Piameter.

mendapat impuls dari : medulla

spinalis dan nervi cranialis


pusat koordinasi dr: sensasi
(perasaan) kesadaran, memori
(ingatan), asosiasi stimulus : dgn
stimulus lain, dgn memori dgn aksi yg
sesuai dan terkoordinasi
otak manusia terdiri dari 2 belahan
(hemisphaerium) kiri dan kanan
dalam otak tdpt ruang (ventrikulus)
berisi cerebrospinalis, sel-sel bersilia
agar cairan tetap beredar

mempunyai fungsi dalam pengaturan


semua aktifitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari
semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada
juga beberapa gerakan refleks otak.

Gbr. Otak dengan bagian-bagian penyusunnya

Otak tengah (mesensefalon)


Otak tengah merupakan lobus optikus yang

mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil


mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama
dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan
posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan
sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.

Jembatan varol (pons varoli)


Jembatan varol berisi serabut saraf yang

menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,


juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls


yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan,
refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan
darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur
gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.

Pada penampang melintang sumsum tulang


belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap
bawah disebut tanduk ventral.

Impuls sensori dari reseptor dihantar


masuk ke sumsum tulang belakang melalui
tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari
sumsum tulang belakang melalui tanduk
ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima
impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.

Sistem Saraf Tepi

Terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak


sadar (sistem saraf otonom).
Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak,
Sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas
yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut
jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.

Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya

MACAM-2 RESEPTOR SENSORIK


MEKANORESEPTOR
KEMORESEPTOR
TERMORESEPTOR
NOSISEPTOR
RESEPTOR ELEKTROMAGNETIK

MEKANORESEPTOR
Dipakai utk kenali deformasi
sec.mekanis yg terjadi pd reseptor/sel-2
yg terletak dekat dg reseptor
Co:
kepekaan pd kulit, jaringan dlm,
pendengaran, keseimbangan, & tekanan
arteri

Dipakai utk mengenali rasa/pengecapan dlm

mulut, bau-2an dlm hidung, kadar O2 dlm


darah arteri, osmolalitas cairan tubuh,
konsentrasi CO2, dan faktor-2 lain yg
menyusun keadaan kimiawi tubuh.

RESEPTOR ELEKTROMAGNETIK
Dipakai utk kenali cahaya oleh retina mata

Dipakai utk kenali perubahan-2 suhu,


beberapa reseptor dpt mengenali
bermacam-2 suhu dingin dan panas
lainnya

NOSISEPTOR
Dipakai utk kenali kerusakan
jaringan krn kerusakan fisik/kimiawi
sakit

BAHAN BAHAN KIMIA


NEUROTRANSMITER
Kelas I
- Asetilkolin

Kelas II. Amina


- Norepinephrine
- Epinephrin
- Dopamin
- Serotonin

Kelas III. ASam Amino


- Asam Y- Aminobutirat (GABA)
- Glisin
- Glutamat

Kelas

IV. Peptida

A. Hypothalamic Releasing hormones


Thyrotropin Releasing hormones
Luteinizing hormone Releasing hormones
Somatostalin(growth hormone Inhibitory
factor)
B. Peptida Hipofise
ACTH
- Endorfin
Melanocyte Stimulating hormone
Vasopresin
Oksitosin

C. Peptida yang bekerja pada usus & otak


leusin enkefalin
Metionin enkefalin
Substansi p
Kolesistoksin
Polipeptida Vasoaktif intestinum (VIP)
Neurotensin
Insulin
Glukogen
D. Dari jaringan jaringan lain
Angiotensin II
Bradikinin
kamosin
Bombesin

NOREPINEFRIN

Sekresi :

Batang otak
Hypothalamus
Neuron postganglion S.S. Simpatik

DOPAMIN

Sekresi :

Neuron Substansia Nigra

Tujuan :

Inhibisi

GABA
Sekresi :

Ujung saraf dalam medula spinalis


Sereblum
Ganglia basalis
korteks

Tujuan :
Inhibisi

ENKEFALIN
Sekresi :

Ujung saraf medula spinalis


Batang otak
Talamus
Hipotalamus

Tujuan :
Hambat rasa nyeri

Anda mungkin juga menyukai