Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di jaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang kita lakukan dengan cara
duduk atau berdiri, ditambah lagi daya tarik gravitasi telah menyebabkan racun dari
sisa-sisa hasil metabolisme yang tertimbun di telapak kaki. Di samping itu kurangnya
berolahraga dan makanan yang tidak dijaga menyebabkan banyak orang merasa letih,
lesu, tidak bersemangat dan timbulnya berbagai penyakit. Berdasarkan studi yang
dilakukan oleh International Journal of Alternative and Complementary Medicine,
orang yang menderita stres dan depresi merasa ada perbaikan setelah menjalani terapi
massage selama 30 menit minimal setiap minggu. Kata massage berasal dari bahasa
Arab mass yang berarti menekan, dengan imbuhan age dari bahasa Perancis. Mungkin
pula kata massage dari bahasa Yahudi Maschesch yang berarti meraba. Di indonesia
massage dikenal dengan sebutan pijatan atau pijitan, pijitan terdiri dari pijitan-pijitan
lembut dengan jari-jari. Cara memijat belum mempunyai landasan teori. Sehingga perlu
adanya sarana untuk memberikan petunjuk mengenai teknik-teknik didalam massage.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari terapi massage ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan terapi massage di indonesia ?
3. Bagaimana teknik-teknik pada terapi massage ?
4. Bagaimana pengaruh terapi massage terhadap tubuh ?
5. Apa saja jenis-jenis dari terapi massage ?
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana terapi komplementer massage terhadap beberapa
macam penyakit
b. Tujuan Khusus
Selain dengan tujuan umum diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi tugas Terapi Komplementer dengan judul Terapi Komplementer ;
Massage.

1
1.4 Manfaat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca agar mengetahui
bagaimana terapi komplementer ; massage dan dapat digunakan sebagai bahan
pengajaran dibidang pendidikan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Massage berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut” atau
dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Akan tetapi istilah
yang paling popular yang digunakan dalam bahasa Perancis “masser” yang artinya
“menggosok”. Menurut pengertiannya massage yang berasal dari bahasa inggris
“massage” adalah pemijatan pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian badan
tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai
cara pengobatan atau untuk menghilangkan rasa lelah.
Massage adalah manipulasi jaringan lunak tubuh, Manipulasi ini dapat mempengaruhi
sistem saraf otot pernafasan sirkulasi darah dan limfa secara lokal maupun umum.
Massage menghasilkan suatu stimulus pada jaringan tubuh dengan cara menekan dan
meregangkan. Penekanan menyebabkan kompresi jaringan lunak dan mengubah ujung-
ujung saraf yang berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan memberikan
ketegangan pada jaringan-jaringan lunak. (C.K Giam, 1993: 172)
Massage merupakan tindakan instingtif dan pengobatannya yang berdasarkan intuisi.
Pada perkembangan selanjutnya teknik mengurut dan teknik-teknik lainnya
berkembang dan memiliki pengaruh yang spesifik pada pemberiannya. (Harrold, 1992:
16)
2.2 Sejarah Perkembangan Terapi Massage Di Indonesia
Di Indonesia, massage telah dikenal dengan sebutan (pijat atau urut). Orang yang
mempraktekan massage atau pijat di Indonesia sering disebut dengan dukun pijat.
Dalam melakukan pemijatan seorang dukun pijat memperoleh keahliannya karena bakat
keturunan dan pengalaman prakteknya. Semakin tua usia seorang dukun praktek maka
semakin ahli juga kemampuan seorang dukun pijat tersebut.
Pada umumnya hasil pemijatan memberikan rasa nyaman dan memuaskan pasiennya
tetapi ada pula yang meninggalkan rasa sakit setelah dipijat karena tekanan-tekanan
yang diberikan terlalu kuat. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman dan
pengalaman tentang massage yang benar. Dan pada tahun 1960 di Indonesia pernah
diajarkan sistem dan teknik masase swedia di Solo sebagai pedoman tata cara memijat
yang benar.
2.3 Teknik-teknik Terapi Massage

3
1. Effleurage
Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan secara ritmis/berirama
dan berturut-turut ke arah atas. Arti gerakan mengusap, yaitu gerakan ringan dan
terus menerus yang dilakukan dengan ujung jari bagian bawah terutama pada
bagian wajah yang sempit seperti hidung dan dagu. Dan dengan telapak tangan
pada bagian wajah yang lebar seperti dahi dan pipi. Lakukan secara pelan dan
berirama tanpa tekanan. Pijatan secara effleurage memiliki efek seudatif yaitu
efek menenangkan, oleh karena itu gerakan ini selalu dilakukan pada awal dan
akhir pemijatan. Untuk melakukan gerakan mengurut, otot-otot tangan dan jari-
jari dikendurkan. Pada gerakan effleurage telapak tangan atau jari harus melekat
dan menyesuaikan dengan bagian yang sedang diurut sambil menekan perlahan-
lahan pada setiap bagian yang diurut, dan tidak boleh dilepaskan dari kulit yang
sedang diurut sebelum keseluruhan bagian tersebut selesai. Pada tiap gerakan
effleurage tekanan harus ringan pada permulaan lalu menjadi keras dan berkurang
lagi pada akhir gerakan Penting diperhatikan bahwa tangan yang mengusap itu
kembali ke tempat asal pengurutan lepas dari kulit yang baru diurut. Effleurage
sering dipakai untuk muka, leher, kulit kepala, punggung, dada, lengan dan kaki.
Khasiat gerakan ini seperti:
a. Menghilangkan secara mekanis sel-sel epitel yang telah mengelupas.
Pengusapan dapat diperlancar dengan menggunakan krim atau minyak.
b. Akibat pengusapan terhadap peredaran darah dan getah bening adalah
berikut :
1) Mempercepat pengangkutan zat-zat sampah dan darah
yang mengandung karbondioksida juga memperlancar aliran limfe baru
dan darah yang mengandung banyak sari makanan dan oksigen.
2) Pertukaran zat (metabolisme) di semua jaringan meningkat dan
pemberian makanan kepada kulit dari dalam tubuh lebih terjamin.
2. Friction
Gerakan ini memberi tekanan pada kulit untuk memperlancar sirkulasi darah,
mengaktifkan kelenjar kulit, menghilangkan kerut dan memperkuat otot kulit.
Lakukan pijatan melingkar ringan dengan dua ujung jari yang ditekankan tegak
lurus pada bagian yang dipijat. Pengurutan menggosok ini mempunyai pengaruh
yang besar terhadap serabut- serabut kenyal jaringan ikat. Karena tekanan vertikal
ke bawah, serabut tersebut berkerut dan jika tekanan dilepaskan akan memanjang

4
lagi seperti gerakan gymnastik. Friction memutar adalah gerakan yang biasa
dipakai pada kulit kepala, muka, lengan dan tangan. Mengurut cara friction jika
dilakukan pada kulit kepala, mengakibatkan obat rambut yang digunakan akan
diserap lebih cepat karena panas yang timbul oleh gosokan. Dan gosokan memutar
dapat juga melepaskan sindap atau sisik pada kulit kepala. Gerakan friction pada
bagian lengan dan tangan yaitu dengan cara menggeser, dan meremas serta
memutar. Gerakan ini dilakukan dengan memegang lengan atau tangan dengan
kuat, dengan satu tangan dan menggerakkan secara bolak balik di atas tulang, dan
tangan satunya lagi memegang lengan supaya tidak bergerak. Khasiat gerakan
friction yaitu :
a. Berpengaruh terhadap penyembuhan bagian-bagian jaringan yang sakit atau
kurang sempurna.
b. Produksi kelenjar-kelenjar palit atau lemak oleh tekanan dan pelepasan
urutan menggosok ini, dirangsang hingga cara ini berfaedah terutama untuk
kulit kering.
c. Friction mempunyai pengaruh yang nyata terhadap peredaran darah dan
aktivitas kelenjar kelenjar dalam kulit.
3. Petrissage
Gerakan ini menggunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menjepit beberapa
bagian kulit. Pijatan jenis ini perlu sedikit tekanan (pressure). Tujuan pijatan
dengan sedikit menjepit atau menekan adalah untuk memberikan stimulasi yang
lebih dalam pada kulit dan memperlancar sirkulasi. Tekanan dan jepitan harus
dilakukan secara ringan dan berirama. Pada pengurutan badan, pertisage
dilakukan di antara jari-jari dan telapak tangan. Pada pengurutan muka dan leher
hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk atau kelingking. Fulling adalah suatu
bentuk petrisage yang kebanyakan dipakai untuk mengurut lengan. Dengan jari
kedua belah tangan, lengan dipegang dan satu gerakan memijat dilakukan pada
otot. Khasiat gerakan petrisage adalah :
a. Memperlancar penyaluran zat-zat di dalam jaringan ke dalam pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, seakan-akan diremaskan ke dalamnya.
b. Darah dan getah bening mengantarkan sari makanan ke jaringan dan
membawa ampas pertukaran zat dari jaringan ke alat-alat pembuangan. Jika
aliran darah dan getah bening tidak lancar, maka terjadilah pembendungan
yang dapat dihindarkan secara positif melalui pengurutan meremas.

5
c. Serabut-serabut kenyal jaringan ikat pertama-tama dirangsang : gerakan
tarik menarik atau tekan menekan akan menambah kekenyalannya.
4. Tapotement
Tapotement merupakan gerakan ketukan-ketukan yang berturut-turut dan cepat,
yang dilakukan dengan seluruh tangan atau dengan ujung jari. Telunjuk dalam
gerakan ini harus ditahan sedikit karena kekuatannya melampaui kekuatan jari-jari
lainnya. Pada jenis pijatan ini, ujung jari ditekankan dengan tujuan untuk
memberi stimulasi pada kulit. Pada tapotage, ketukan dimulai dari pergelangan
tangan dan merupakan sentuhan-sentuhan terhadap kulit. Ketukan ini tidak boleh
menimbulkan rasa sakit, dan pukulannya selalu harus melenturkan kembali.
Gerakan pada ketukan ujung jari dilaksanakan pada sendi antara ruas satu jari dan
tulang telapak tangan. Jari-jari pada gerakan ketukan tangan, bersikap pasif tetapi
pada ketukan jari bersikap aktif. Ketukan dilakukan jika perlu untuk
mengembalikan tonis otot-otot yang kendur dan pula untuk merangsang ujung urat
syaraf. Jika ketukan dilakukan dengan enteng, maka tiap ketukan merupakan suatu
rangsangan yang menimbulkan kontraksi otot yang kelak melemas kembali. Oleh
sebab kontraksi yang berulang-ulang, otot-otot akan terlatih dan menjadi lebih
kuat. Untuk pengurutan muka hanya dipakai gerakan ketukan yang sangat ringan
dan perlahan, yakni dengan menyentuhkan kedua ruas jari. Gerakan mencincang
adalah gerakan menepuk yang dilakukan dengan menggunakan bagian samping
luar kedua tangan, yang ditepukkan pada kulit secara berturut-turut dan berganti-
ganti. Gerakan mencincang dan menpuk, kebanyakan dipakai untuk pengurutan
punggung, bahu dan lengan. Khasiat gerakan tapotage adalah untuk menyegarkan
otot-otot dan melancarkan peredaran darah serta getah bening pada tempat yang
diurut.
5. Shaking
Shaking adalah gerakan menggetar yang berfungsi untuk merangsang atau untuk
menenangkan urat syaraf serta menghilangkan kerut pada wajah. Pada pijatan ini
gunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menggetarkan kulit secara
bergantian. Pijatan ini dapat pula menggunakan alat yang
disebut vibrator. Gerakan menggetar untuk merangsang dan dilakukan dengan
cara menggetarkan ujung jari di atas urat syaraf dinamakan vibrasi statis dan
gerakan menggetar yang bertujuan untuk menenangkan dinamakan vibrasi
dinamis yakni getaran yang dilakukan sepanjang jalannya syaraf dengan ujung

6
jari. Untuk mencegah rangsangan yang berlebihan, gerakan vibrasi hanya
dilakukan sekali-kali dan tidak boleh berlangsung lebih dari beberapa detik pada
satu tempat. Khasiat gerakan vibrasi adalah untuk melemaskan jaringan-jaringan
dan menghilangkan ketegangan.
6. Vibration ( Getaran)
Menggerakkan otot-otot dengan menggetarkan dengan ujung-ujung jari tangan ,
buku-buku tangan dan pangkal telapak tangan. Tujuan untuk meningkatkan rasa
aman dan ketenangan (sedative) dan sangat berguna untuk proses relaksasi.
7. Gerakan Terpadu
Gerakan terpadu, dilakukan terbatas pada pengurutan lengan, tangan dan kaki.
Gerakan ini merupakan gerakan yang dilakukan terhadap sendi, baik gerakan ke
muka, ke belakang atau memutar. Macam gerakan :
a. Gerakan pasif dari pergelangan yang dilakukan dengan cara melengkungkan
tangan ke belakang. Gerakan serupa dapat dilakukan pada jari-jari kaki atau
pada kaki.
b. Gerakan ke arah telapak tangan secara pasif yang dilakukan dari
pergelangan dengan melengkungkan tangan ke bawah. Gerakan serupa dapat
dilakukan terhadap jari-jari tangan dan kaki atau pada kaki.
c. Gerakan memutar jari-jari secara pasif. Gerakan serupa dapat dilakukan
untuk lengan bawah, jari kaki atau kaki. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada waktu melakukan pengurutan yaitu kuku jari pengurut
harus pendek, tidak dipotong melengkung ke bawah dan terpelihara secara
baik. Dan gerakan-gerakan pengurutan ini dapat dipilih sesuai dengan
kondisi orang yang diurut, khusus untuk gerakan effleurage selalu dipakai
pada awal dan akhir pengurutan.
2.4 Pengaruh Terapi Massage Terhadap Tubuh
a. Pengaruh Massage Terhadap Jaringan Otot
Massage mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga memperlancar
sirkulasi dan pembebasan sisa-sisa pembakaran, memperlancar penyajian nutrisi
sehingga mempercepat proses pemulihan. Terhadap otot yang mengalami cedera,
massage membantu penyebaran traumatic-effusion dan suplai darah terhadap
jaringan. Massage dapat menghilangkan atau mencegah terjadinya perlekatan dan
scar tissue akibat adanya cairan yang disebut traumatic exudate yang dapat
menyebabkan melekatnya serabut otot satu sama lain dan menimbulkan penebalan

7
(thickening). Perlekatan yang menjadi penebalan ini bila telah berlangsung lama
sukar dihilangkan, kecuali dengan operasi.
b. Pengaruh Massage Terhadap Pekerjaan Syaraf
Umumnya massage memberikan rangsangan terhadap syaraf sensibel motorik
sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila diberikan
dengan cepat dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan sedang
dengan waktu agak lama dapat menghilangkan atau mengurangi rasa sakit.
Massage yang lembut memberikan pengaruh yang menenangkan. Di samping itu
massage dapat memelihara kondisi syaraf.
c. Indikasi Massage
Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat
besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih.
Massage membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang
menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan lemas. Massage
demikian diasanya dilakukan kepada seluruh tubuh dalam waktu yang cukup
lama, kira-kira satu jam. Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya
terlalu lama duduk atau berdiri atau dalam pekerjaan yang menimbulkan kelelahan
dan kejenuhan. Dalam hal ini kelelahan mungkin bersifat mental maupun fisik.
Biasanya massage di akhir tugas tersebut mengembalikan tubuh maupun perasaan
kembali nyaman. Seringkali massage diperlukan untuk meneruskan pekerjaan
dokter, misalnya setelah sembuh dari operasi atau perawatan dari patah tulang.
Tugasnya adalah mengembalikan fungsi-fungsi otot dan persendian yang biasanya
mengalami kekakuan
2.5 Jenis-Jenis Terapi Massage
a. Pijatan Ala Thailand (Thai Massage)
Pijatan ala Thailand atau lebih populer dengan sebutan Thai massage adalah
sebuah teknik memijat dengan cara menggerakkan tangan, lutut dan kaki untuk
tujuan meredakan ketegangan otot serta untuk membuka sendi dan merangsang
akupresur. Terapi pijat ini kadang dianggap sebagai bentuk yoga, dan dilakukan di
atas lantai dengan bergelar tikar. Selain itu, terapi pijat ala Thailand ini tidak
menggunakan minyak untuk memijatnya. Adapun manfaat yang didapatkan
setelah melakukan terapi pijat ala Thailand ini adalah :
 Membantu dalam kompresi otot serta mobilisasi sendi-sendi.

8
 Membantu mengurangi stres.
 Membantu meningkatkan sirkulasi darah.
 Membantu meningkatkan energi dan fleksibilitas.
b. Pijat Ala Swedia Atau Swedish Massage
Berbeda dengan pijat ala Thailand, teknik memijat ala Swedia menggunakan lima
teknik utama pemijatan, seperti membelai, meremas, hingga menggosok. Sebagian
besar teknik pemijatan ala Swedia ini dilakukan sambil berbaring dengan tujuan
untuk membuat tubuh menjadi lebih rilek dan tenang. Selama proses pemijatan
diharuskan menggunakan minyak esensial atau lotion. Setelah pemijatan selesai,
dianjurkan untuk mandi dengan air hangar untuk membuat tubuh menjadi lebih
segar. Manfaat teknik pemijatan ala Swedia adalah untuk :
 Meningkatkan tingkat oksigen dalam darah
 Mengurangi racun dalam otot
 Meningkatkan sirkulasi darah
 Mengurangi tingkat stres dan membantu Anda bersantai
c. Deep Tissue Massage
Pemijatan teknik deep tissue massage ini difokuskan pada lapisan lebih dalam dari
jaringan otot dan saraf. Teknik ini lebih mengandalkan siku, buku-buku jari dan
tinju ketika melakukan pemijatan untuk tujuan meluruhkan racun yang ada dalam
tubuh. Oleh karenanya, setelah pemijatan dengan teknik ini selesai dianjurkan
untuk banyak minum air putih. Sedangkan manfaat yang bisa didapatkan dari
teknik pemijatan ala Deep Tissue Massage ini adalah:
 Membantu melemaskan otot-otot
 Membantu mengatasi rasa sakit
 Menurunkan tekanan darah
 Mengurangi stres
d. Pijat Shiatsu
Pijat Shiatsu adalah teknik memijat dengan memfokuskan pada tekanan jari.
Menurut para ahli, teknik memijat gaya Shiatsu ini sama efektifnya dengan
akupresur. Pada saat pemijatan Shiatsu, energi akan menyebar di sepanjang
saluran dalam tubuh. Teknik memijat ala Shiatsu ini cukup efektif untuk
mengatasi kondisi sulit tidur, gangguan pencernaan, sendi bengkak hingga sakit
kepala.

9
Sedangkan manfaat lain yang bisa didapat setelah pemijatan dengan teknik
Shiatsu ini adalah:
 Meningkatkan aliran energi positif
 Mengurangi nyeri otot dan nyeri akibat luka
 Membantu mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia
 Membantu penyembuhan sindrom pramenstruasi
 Membantu penyembuhan depresi.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Massage yang berarti menekan dengan lembut atau memijat ini sudah dikenal
diberbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia dari zaman kuno. Di Indonesia sendiri
masase dikenal dengan sebutan pijat, dan orang yang dapat malakukan pijat ini
disebut dengan dukun pijat.
Massage atau pijat ini dilakukan pada pasien yang menderita cedera pada otot
tertentu. Pada umumnya pasien dengan keluhan nyeri pinggang, punggung dan bahu
yang melakukan masase. Namun berdasarkan penelitian masase tidak hanya dapat
mengurangi rasa nyeri pada bagian yang cedera saja. Masase juga dapat membantu
memperlancar sirkulasi darah, mengurangi hormone stress, dapat menurunkan
tekanan darah tinggi, peradangan, selain itu masase juga dapat meningkatkan
mobilitas persendian dan kelenturan.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah “Terapi Komplementer ;
Massage” dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A.Aziz Alimul & Uliyah Musrifatul. 2004.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta:EGC
Mashoed.1979.Massage Olahraga Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pendidikan
Keselamatan.Jakarta:Mutiara
Priyonoadi Bambang,2008.Sport Massage.Yogyakarta:Fakultas Ilmu Keolahragaan

12

Anda mungkin juga menyukai